bab iii metode penelitian a. prosedur...

15
23 Eriyani, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research). 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Arikunto, dkk (2012, hlm 58) memaparkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran (Arikunto, dkk, 2012, hlm 57). Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat melihat, merasakan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran selama ini dilakukan memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat merumuskan tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut melalui prosedur PTK (Yusnandar dan Nur’aini, 2014, hlm 7). Dalam melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas, menurut Yusnandar dan Nur’aini (2014, hlm 17) peneliti dapat melakukan langkah- langkah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi masalah b. Menganalisis masalah dan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama.

Upload: trandat

Post on 06-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23 Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang menerapkan Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research).

1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Arikunto, dkk (2012, hlm 58) memaparkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu

penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (atau

dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di kelas

atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran

(Arikunto, dkk, 2012, hlm 57).

Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri

terhadap praktik pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian

terhadap siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran,

penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di

kelas. Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat melihat, merasakan

menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran selama ini dilakukan

memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat

merumuskan tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut

melalui prosedur PTK (Yusnandar dan Nur’aini, 2014, hlm 7).

Dalam melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas, menurut

Yusnandar dan Nur’aini (2014, hlm 17) peneliti dapat melakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah dan menentukan faktor-faktor yang diduga

sebagai penyebab utama.

24

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah bagi faktor

penyebab utama dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya

untuk mempertajam gagasan tersebut dan untuk merumuskan

hipotesis tindakan sebagai pemecahan.

d. Merumuskan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Kemmis, Mc Taggart

(dalam Hidayah 2013, hlm.6) berpendapat bahwa PTK tidak hanya

dilakukan sekali tetapi memerlukan proses minimal dua siklus yang setiap

siklusnya harus melalui empat tahap yang dikenal dengan, Perencanaan

(Preparation), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation) dan Refleksi

(Reflection).

Tahap perencanaan yaitu merencanakan tindakan apa yang

dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan

sikap sebagai solusi. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

diinginkan. Observasi yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan

yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Refleksi dimana

peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak

dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti

bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana

awal (Yusnandar dan Nur’aini, 2014, hlm 24).

2. Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research)

Suryadi (2010) merumuskan tiga tahapan Penelitian Desain

Didaktis (Didactical Design Research), yaitu:

a. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya

berupa Desain Didaktis Hipotesis termasuk Analisis Didaktis

Pedagogis (ADP).

25

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis metapedadidaktik, yakni analisis kemampuan guru yang

meliputi tiga komponen yang terintegrasi yaitu kesatuan,

fleksibilitas, dan koherensi.

c. Analisis retrosfektif, yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis

situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik.

Fokus utama dalam penelitian ini yaitu analisis learning obstacle

yang dialami siswa dalam pembelajaran konsep energi bunyi serta

menyusun desain pembelajaran berdasarkan learning obstacle. Melalui

penelitian ini diharapkan dapat mengatasi learning obstacle yang dialami

siswa.

Beikut merupakan langkah-langkah Didactical Design Reasearch

(DDR):

a. Pra Implementasi

Dalam tahapan pra implementasi peneliti terlebih dahulu mengkaji

kurikulum IPA untuk menentukan materi yang akan digunakan dalam

penelitian. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu

melakukan repersonalisasi yaitu kegiatan analisis pada buku teks siswa

terkait materi yang telah ditentukan. Analisis dilakukan untuk

mengetahui konten materi yang disajikan pada buku teks dengan

dihubungkan dengan konsep sebelum dan sesudahnya. Setelah

melakukan repersonalisasi, selanjutnya peneliti melakukan observasi.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati cara guru menyajikan materi

pada saat pembelajaran.

b. Pembuatan Lesson Design

Tahapan pembuatan lesson design dalam DDR sama halnya seperti

tahapan perencanaan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari

tahapan ini yaitu RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson

design yaitu:

1) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

26

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Tujuan

3) Tahap kegiatan: - Pembahasan materi

- Individu, kelompok atau klasikal

- Percobaan, media atau Question-Answer (QA)

4) Prediksi respon siswa

5) Antisipasi guru

6) Evaluasi

Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara

yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa

untuk menceritakan kembali pengalaman belajarnya.

c. Implementasi

Implementasi atau tindakan dalam DDR disebut juga analisis

metapedadidaktik dimana peneliti melaksanakan desain rencana

pembelajaran dan melakukan analisis terhadap rangkaian situasi

didaktis yang berkembang di kelas, analisis situasi belajar sebagai

respon siswa atas situasi didaktis yang dikembangkan, serta analisis

interaksi yang berdampak terhadap terjadinya perubahan situasi didaktis

maupun belajar (Suryadi, 2010).

Terdapat tiga kriteria analisis metapedadidaktik, yaitu:

1) Kesatuan (Unity)

Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir

materi berdasarkan tujuan.

2) Keluwesan (Flexibility)

Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi

dan kenyataan yang terjadi.

3) Kesinambungan (Coherence)

Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan

kegiatannya sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh

peneliti.

27

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi

Refleksi dalam DDR disebut juga dengan istilah Analisis

retrospective. Dari tahapan ini akan dihasilkan desain hipotesis. Pada

tahap ini, peneliti melakukan telaah terhadap hasil analisis yang

diperoleh dari pelaksanaan rencana tindakan untuk menetapkan atau

mengevaluasi ketercapaian tujuan perbaikan pembelajaran.

Adapun alur dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah PTK

yang juga menerapkan DDR terdiri atas dua siklus yang di awali dengan pra

siklus. Rangkaian pelaksanaan desain pembelajaran energi bunyi berbasis

pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa

adalah sebagai berikut:

28

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Alur PTK Dalam Pembelajaran IPA Pada Konsep Energi Bunyi Dengan

Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses

(Modifikasi Model Suharsimi Arikunto dengan Penerapan DDR dalam Pembelajaran

Energi Bunyi dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses)

PRA SIKLUS

OBSERVASI

(Repersonalisasi)

Menganalisis buku teks siswa

Mengamati cara guru dalam

menyajikan materi yang ada

dalam buku teks

Mengamati aktivitas siswa selama

proses pembelajaran

REFLEKSI

Merumuskan permasalahan yang

ditemukan pada proses

pembelajaran

SIKLUS 1

TINDAKAN

(Metapedadidaktik)

Menerapkan desain pembelajaran

(RPP) konsep energi bunyi dengan

menggunakan pendekatan

keterampilan proses

PERENCANAAN

(Prospective)

Membuat desain pembelajaran

(RPP) dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses

PENGAMATAN

(Metapedadidaktik)

Peneliti berkolaborasi dengan guru

sebagai mitra untuk melakukan

pengamatan terhadap kegiatan

pembelajaran yang berlangsung,

apakah terdapat learning obstacle

yang dialami siswa saat pembelajaran

berlangsung

REFLEKSI (Retrospektif)

Menganalisis hubungan antara

prospective dan metapeda

didaktik

Hasil refleksi digunakan untuk

menetukan langkah lebih lanjut

dalam upaya mengkaji tujuan

penelitian

Apabila hasil pembelajaran belum maksimal,

maka peneliti melakukan perbaikan dan

dilanjutkan pada siklus berikutnya

29

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Proses Penelitian

1. Pra Siklus

a. Observasi

Sebelum melaksanakan kegiatan observasi, peneliti terlebih dahulu

mengkaji kurikulum IPA kelas IV untuk menentukan materi yang akan

digunakan dalam penelitian. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti

yaitu melakukan repersonalisasi yaitu kegiatan analisis pada buku teks

siswa terkait materi energi bunyi. Analisis dilakukan untuk mengetahui

konten materi yang disajikan pada buku teks dengan dihubungkan dengan

konsep sebelum dan sesudahnya. Setelah melakukan repersonalisasi

untuk mengkaji materi bunyi lebih dalam, selanjutnya peneliti melakukan

observasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati cara guru menyajikan

materi pada saat pembelajaran. Selain mengamati penyajian materi di

kelas, peneliti juga melakukan wawancara informal dengan beberapa siswa

kelas IV untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka terhadap materi

energi bunyi. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga memberikan

pretest tentang materi energi bunyi kepada siswa kelas IVA SDN Umbul

Kapuk.

b. Refleksi

Setelah kegiatan observasi selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya

peneliti melakukan refleksi. Bentuk refleksi yang dilakukan peneliti yaitu

merumuskan permasalahan berdasarkan kesulitan-kesulitan yang akan

ditemui siswa dalam pembelajaran. Solusi yang diberikan untuk mengatasi

kesulitan siswa yaitu dengan merancang desain pembelajaran energi bunyi

berbasis pendekatan keterampilan proses.

2. Siklus

a. Perencanaan (Prospective)

Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan-persiapan yaitu

membuat desain pembelajaran yang disusun berdasarkan kajian hasil

30

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

repersonalisasi dan learning obstacle yang teridentifikasi dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses. Selain desain

pembelajaran, pada tahap ini juga dibuat prediksi respon siswa sekaligus

antisipasi yang dilakukan.

b. Tindakan / Pelaksanaan (Metapedadidaktik)

Pada tahap ini peneliti menerapkan desain pembelajaran pada konsep

energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses yang

telah dibuat pada kegiatan pembelajaran di kelas.

c. Pengamatan (Metapedadidaktik)

Peneliti dan guru sebagai mitra mengamati kegiatan pembelajaran

dengan desain yang telah dibuat untuk mengetahui kemungkinan learning

obstacle yang dialami siswa selama pelaksanaan desain pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pengamatan ini

juga dilakukan pada aktivitas peneliti yang berperan sebagai guru dan juga

dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa.

d. Refleksi (Retrospektif)

Refleksi yang dilakukan yaitu menganalisis hubungan antara

prospective dengan metapedadidaktik dan juga melakukan perbaikan dan

menyusun desain pembelajaran yang baru jika hasil penelitian sebelumnya

dianggap kurang memuaskan.

C. Subjek dan Lokasi

1. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan

pembelajaran konsep energi bunyi dengan menggunakan pendekatan

keterampilan proses di kelas IV dengan jumlah siswa secara keseluruhan

30 orang, siswa laki-laki berjumlah 15 orang, dan siswa perempuan juga

berjumlah 15 orang.

31

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian dilakukan di SDN

Umbul Kapuk yang berada di Desa Panggung Jati, Kecamatan Taktakan,

Kota Serang-Banten. Penelitian ini dilakukan di SD tempat Program

Pelatihan Lapangan (PPL). Adapun sebab penelitian ini dilakukan di SD

tersebut, yaitu supaya peneliti dapat lebih mengenal karakteristik siswa

melalui beberapa tatap muka sebelum penelitian ini dilaksanakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian

ini yaitu:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2013, hlm 203).

Adapun yang diamati pada saat kegiatan pembelajaran yaitu aktivitas guru.

Format observasi aktivitas guru ialah sebagai berikut:

32

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Format Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Konsep Energi

Bunyi Dengan Menggunakan Desain Berbasis Pendekatan Keterampilan

Proses

No Kegiatan Guru Saat Pembelajaran

Nilai

1 2 3

1 Pemanasan

a. Pengulasan langsung pengalaman yang

pernah dialami siswa maupun guru

b. Pengulasan bahan pengajaran yang pernah

dipelajari pada waktu sebelumnya

c. Mengarahkan perhatian siswa antara

lain meminta pendapat/ saran siswa

2 Proses belajar mengajar

d. Mengembangkan kemampuan siswa dalam

mengamati

e. Mengembangkan kemampuan siswa dalam

mengelompokkan

f. Mengembangkan kemampuan siswa dalam

membuat kesimpulan

g. Mengembangkan kemampuan siswa dalam

mengkomunikasikan hasil diskusi

Jumlah setiap item

Hasil Perkalian antara item x bobot

Jumlah Pemerolehan Poin

Jumlah Poin Maksimum (Jika Semua

Mendapat Poin 3) 21

Nilai Akhir

Predikat

Keterangan:

1 = Kurang : Sebanding dengan nilai maksimum 0,1 – 1,00

2 = Cukup : Sebanding dengan nilai1,1 – 2,00

3 = Baik : Sebanding dengan nilai 2,1 – 3,00

33

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tes

Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal

maupun jawabannya). Bentuk tes yang digunakan ialah tes tertulis bentuk

objektif tes (pilihan jamak) dan bentuk subjektif tes (esai). Soal bentuk

pilihan jamak terdiri dari pokok soal dan kemungkinan jawaban. Jumlah

soal yang peneliti buat ialah 10 soal. Soal bentuk esai yang peneliti buat

berjumlah 2 soal. Dua bentuk soal tersebut diambil dari konsep energi

bunyi. Rentang nilai yang digunakan 10-100. Soal pilihan jamak diberi

skor 10 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Soal esai nomor

1 diberi skor 20 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah dan soal

esai nomor 2 diberi skor 30 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban

salah.

3. Kisi-kisi

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Energi Bunyi

Kompetensi

Dasar Indikator

Tingkat

Kesukaran

Kemampuan yang

Diuji

C1 C2 C3

8.1. Mendesk

ripsikan

energi panas

dan bunyi

yang terdapat

di

lingkungan

sekitar serta

sifat-sifatnya

Mengklasifikasikan alat indera

yang dapat mendengar,

melihat, dan merasakan

getaran yang menghasilkan

bunyi melalui percobaan.

Mudah 1, 3

Sedang 11 4,

5, 6

Sukar 2

Menjelaskan kuat lemah bunyi

dipengaruhi oleh besar

kecilnya simpangan getaran

dari titik setimbang melalui

percobaan.

Mudah

Sedang 7 8

Sukar 12

Menjelaskan perbedaan tinggi Mudah

34

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah disebabkan oleh

kerapatan getaran yang terjadi

dalam waktu tertentu melalui

percobaan.

Sedang 9

Sukar 10

Jumlah 3 5 4

4. Soal dan Kunci Jawaban

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang

tepat!

1. Bunyi dihasilkan oleh…….

a. Cahaya b. Getaran c. Sinar d. Panas

2. Getaran yaitu……

a. Gerak bolak-balik suatu benda melalui titik setimbangnya

b. Gerak berputar suatu benda

c. Gerak bolak-balik suatu benda bukan melalui titik setimbangnya

d. Berdiamnya suatu benda

3. Bunyi dapat didengar manusia melalui alat indera yaitu….

a. Mata b. Hidung c. Telinga d. Kulit

4. Terompet sedotan dapat digunakan untuk mengetahui adanya bunyi

melalui alat indera…….

a. Kulit bibir b. Mata c. Telinga d. Hidung

5. Percobaan di samping dilakukan untuk

mengtahui getaran melalui akat indera….

a. Telinga c. Mata

b. Kulit d. Hidung

6. Saat meregangkan karet kemudian kita petik, maka karet akan bergetar.

Getaran pada karet dapat diketahui melalui alat indera…

a. Mata b. Kulit c. Hidung d. Kaki

7. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran....

a. Lemah b. Kuat c. Pelan d. Diam

8. Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh…..

a. Besar simpangan getaran c. Besar tempat

35

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Besar ukuran d. Besar wadah

9. Gambar di samping merupakan percobaan

untuk menunjukkan perbedaan….

a. Ukuran c. Nada

b. Tempat d. Wadah

10. Tinggi rendah bunyi dipengaruhi oleh….

a. Kerapatan getaran per waktu

b. Kerapatan tempat

c. Kerapatan ukuran

d. Kerapatan wadah

II. Isilah titik-titik di bawah dengan jawaban yang tepat!

11. Gerak bolak-balik suatu benda melalui titik setimbangnya disebut…….

12. Suara yang kita keluarkan bisa kuat dan bisa lemah. Jika kita berbisik,

berarti kita mengeluarkan bunyi lemah. Sebaliknya, jika kita berteriak

berarti kita mengeluarkan bunyi kuat. Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi

oleh…..

Kunci Jawaban

1. b 6. a 11. Getaran

2. a 7. b 12. Besar simpangan getaran

3. c 8. a

4. a 9. c

5. c 10. a

36

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Pengolahan Data

Data dibedakan dalam dua jenis, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari pengamatan dalam bentuk observasi

selama pelaksanaan tindakan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa.

dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil observasi guru,

sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Adapun

analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Analisis hasil observasi proses pembelajaran merupakan data untuk

mengamati proses pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi

menggunakan pendekatan keterampilan proses. Setiap nilai yang diperoleh

dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah nilai maksimal lalu dikalikan

100 hingga mendapatkan nilai akhir. Sehingga dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

2. Analisis Tes Hasil Belajar

Analisis tes hasil belajar adalah data yang diperoleh dari hasil tes

belajar siswa pada pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi

menggunakan pendekatan keterampilan proses. Jumlah soal tiap tindakan

ialah 12 soal. Soal pilihan jamak berjumlah 10 soal diberi skor 10 untuk

jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Sedangkan soal esai berjumlah 2

soal, soal esai nomor 1 diberi skor 20 untuk jawaban benar dan 0 untuk

jawaban salah dan soal esai nomor 2 diberi skor 30 untuk jawaban benar

dan 0 untuk jawaban salah.

Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

37

Eriyani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian untuk mencari jumlah rata-rata seluruh siswa, menurut

Sudjana (dalam Mahdiana, 2014, hlm 33) yaitu dengan menjumlahkan

seluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek. Sehingga dapat dirumuskan

sebagai berikut:

X = Σx

𝑁

X = Rata-rata

Σx = Jumlah seluruh skor

N = Banyaknya subjek (siswa)