bab iii metode penelitian a. lokasi penelitianrepository.upi.edu/5134/5/s_ipa_kdtasik_chapter3.pdf23...
TRANSCRIPT
23
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu SD Negeri gugus V Kecamatan
Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, tepatnya di SD Negeri 1 Pasirtamiang.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dibedakan menjadi dua bagian yaitu populasi umum dan populasi
target. Menurut Sukmadinata (2010:250) menyebutkan bahwa “Populasi target
adalah seluruh orang atau objek yang akan menjadi sasaran kesimpulan
penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2009: 117) mendefiniskan populasi sebagai
“wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V di salah satu SD Negeri
1 Pasirtamiang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Siswa tersebut
berjumlah 25 orang. Jumlah populasi penelitian ini kurang dari 30 orang, maka
dalam pengambilan sampel penelitian dilakukan teknik sampling jenuh. Menururt
Sugiyono (2009:124) menyatakan bahwa “sampling jenuh itu sendiri adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan prosedur untuk mengumpulkan,
menganalisis dan menafsirkan serta melaporkan data penelitian. Menurut
Creswell & Clark (2007) mengungkapkan bahwa “desain penelitian menjadi
pedoman dalam memutuskan metode yang harus dilakukan peneliti selama
melakukan penelitian dan menetapkan logika untuk membuat penafsiran di akhir
penelitian”.
24
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian
kuantitatif non ekperimental, karena pada pelaksanaannya peneliti mengumpulkan
data berdasarkan fenomena yang terjadi. McMillan dan Schumacher
(Sukmadinata, 2010:53) menyatakan bahwa “pendekatan kuantitatif dibedakan
pula antara metode-metode peneltian eksperimental dan noneksperimental”.
Penelitian kuantitatif diungkapkan oleh Sukmadinata (2010:53) bahwa “...
maksimalisai objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol”. Oleh
karena itu, pengolahan statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan
metode penelitiannya adalah metode deskriptif.
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan
penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan
sistematis. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian
ini, dapat digambarkan oleh bagan alur berikut ini.
25
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Langkah - langkah Penelitian
Analisis Data
Data
Kesimpulan
Tes Keterampilan
Proses
Observasi
Keterlaksanaan
Skenario
Pembelajaran
Berbasis PCK
Observasi
Keterampilan
Proses Siswa
Kegiatan Pembelajaran dengan
Skenario berbasis PCK
Uji Coba Instrumen
Penyusunan Instrumen
Skenario Pembelajaran
Berbasis PCK
Keterampilan Proses IPA
Analisis PCK Konsep Gaya
Gravitasi
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Studi Pendahuluan
26
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Metode Penelitian
Sugiyono (2009:3) menjelaskan bahwa “metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pada
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu
metode penelitian dengan menyelidiki keterampilan proses yang dimiliki siswa,
meneliti, mengolah data, menganalisis, menginterprestasikan, dan membuat
kesimpulan. Penelitian ini akan menggambarkan “apa adanya” atau mengungkap
keadaan nyata mengenai keterampilan proses IPA yang dimiliki siswa pada saat
penelitian dilakukan.
Menurut Sukmadinata (2010: 53) menyatakan bahwa “metode penelitian
yang dapat dimasukkan ke dalam penelitiaan kuantitatif yang bersifat
noneksperimental yaitu metode deskriptif, metode suvai, ekspos facto, komparatif,
korelasional dan penelitian tindakan”. Sedangkan menurut Purwanto (2012:164-
165) menyatakan bahwa “metode dalam penelitian kuantitatif dapat
dikelompokkan menurut sifat analisis menjadi metode penelitian deskiptif,
korelasi, dan perbandingan”. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
noneksperimental.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Pendapat lain
mengemukakan bahwa
Metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk aktifitas, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan yang lainnya (Sukmadinata, 2010:72).
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu mendapatkan
penjelasan untuk memperoleh persamaan persepsi, yaitu.
1. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap
keterampilan proses yang dimiliki siswa untuk mengetahui keadaan sebenarnya
27
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Keterampilan proses merupakan serangkaian kegiatan dan kemampuan siswa
dalam mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan aspek keterampilan
proses sains sehingga dapat membentuk konsep yang baik dan ilmiah tentang
gaya gravitasi melalui skenario pembelajaran berbasis PCK.
3. Skenario pembelajaran berbasis PCK merupakan skenario pembelajaran yang
dalam penyusunannya mengacu pada hasil analisis PCK konsep gaya gravitasi.
4. Gaya gravitasi merupakan pokok bahasan IPA di kelas lima SD semester 2.
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang mempunyai massa di alam semesta atau disebut juga gaya tarik bumi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting,
karena dengan menggunakan instrumen penelitian, kita dapat menghimpun dan
mengukur data dengan akurat dan tepat. Instrumen adalah alat untuk menghimpun
dan mengukur data. Menurut Sugiyono (2009:148) mendefinisikan bahwa
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati”.
Penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam peneltian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tes Keterampilan Proses IPA
Tes umumnya bersifat mengukur. Tes sebagai instrumen pengumpul data
diartikan sebagai serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes dalam dunia pendidikan biasa
dibedakan antara tes hasil belajar dan tes psikologi. Tes hasil belajar juga
dibedakan menurut materi yang diukur, maka tes yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah tes keterampilan proses IPA pada pembelajaran gaya gravitasi.
Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan proses siswa. Aspek
keterampilan proses yang dinilai pada tes ini meliputi aspek prediksi, aspek
mengamati, aspek mengklasifikasi, aspek merencanakan percobaan, aspek
interpretasi data (menafsirkan), aspek mengkomunikasikan, dan aspek
menerapkan konsep.
28
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes keterampilan proses berupa soal pilihan ganda berjumlah 21 butir soal.
Penyusunan soal tes dalam penelitian ini berdasarkan pada indikator tiap aspek
keterampilan proses. Setiap aspek keterampilan proses IPA dideteksi dengan
menggunakan tiga butir soal pilihan ganda, kecuali aspek keterampilan
mengkomunikasikan berjumlah dua butir soal dan aspek menerapkan konsep
berjumlah empat butir soal pilihan ganda. Adapun untuk kisi-kisi instrumen tes
keterampilan proses IPA ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Instrumen
No
Aspek
Keterampilan
Proses
Indikator Soal Nomor
soal
1 Mengamati
Menunjukkan bukti bahwa jika tidak ada
gaya gravitasi bumi semua benda dan
mahluk hidup akan melayang - melayang
4
Menunjukkan bahwa arah tarikan
grvitasi bumi selalu menuju permukaan
bumi / tanah/ menuju ke bawah
18
Mengamati fenomena yang
menunjukkan bahwa benda yang jatuh
dipengaruhi gaya gravitasi
15
29
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Instrumen
(Lanjutan)
No
Aspek
Keterampilan
Proses
Indikator Soal Nomor
soal
2 Menerapkan
Konsep
Menggunakan konsep kecepatan jatuhnya
benda yang dipengaruhi oleh luas
permukaan dan adanya gaya lain
6
Menghubungkan konsep arah tarikan
gaya gravitasi bumi dengan fenomena
kegiatan manusia
1
Mengetahui penemu adanya gaya
gravitasi bumi 16
Menghubungkan konsep faktor-faktor
yang mempengaruhi kecepatan benda
jatuh dengan fenomena sehari - hari
19
3 Mengklasifikasi
Mengelompokkan dampak positif adanya
gaya gravitasi bumi 12
Mengelompokkan faktor yang
mempengaruhi kecepatan jatuh benda ke
permukaan bumi
7
Mengkelompokkan Macam – macam
gaya menurut konsep IPA SD 21
4 Memprediksi
Memperkirakan benda yang akan jatuh
terlebih dahulu sampai ke tanah 8
Memperkirakan benda yang akan jatuh
terlebih dahulu sampai ke tanah 14
Memperkirakan kecepatan benda jatuh
pada ruang hampa udara. 9
30
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Instrumen
(Lanjutan)
No
Aspek
Keterampilan
Proses
Indikator Soal Nomor
soal
5 Interpretasi
Data
Menentukan kecepatan benda jatuh ke tanah
dari suatu pola pengamatan 20
Menyimpulkan dari hasil data percobaan
mengenai perbandingan kecepatan benda yang
dipengaruhi oleh luas permukaan
2
Menghubungakan hasil dari suatu pengamatan
yang membuktikan bahwa dengan adanya gaya
mengakibatkan benda bergerak / berpindah
11
6 Merencanakan
Percobaan
Menentukan prosedur percobaan untuk
menunjukkan bahwa arah tarikan gravitasi
bumi menuju permukaan bumi
13
Menentukan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk percobaan yang dipengaruhi
oleh luas permukaan
17
Menentukan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk percobaan membuktikan
bahwa benda yang pejal/padat jika dijatuhkan
dari ketinggian dan waktu yang sama akan
sampai ke tanah dalam waktu yang sama
3
7 Mengkomunik
asikan
Menjelaskan data hasil percobaan tentang
faktor yang mempengaruhi kecepatan jatuh
benda sampai di lantai
5
Menjelaskan tabel perbedaan gaya tarik magnet
dan gaya tarik bumi 10
31
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perumusan indikator soal dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator dari
aspek-aspek keterampilan proses yang akan diteliti.
2. Pedoman Observasi Keterampilan Proses IPA dalam pembelajaran
Selain melalui tes, pengukuran data keterampilan proses juga diukur
melalui observasi. Observasi diperlukan untuk melihat secara langsung
keterampilan proses siswa yang muncul pada saat pembelajaran. Observasi
merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Usman
(2006:44) menyebutkan bahwa dalam menentukan atau membuat lembar
pengamatan keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Menentukan keterampilan yang akan diamati
b. Membuat kriteria untuk masing-masing keterampilan
Pedoman observasi keterampilan proses terdiri dari kolom aspek-aspek
keterampilan proses yang akan di ukur, dan untuk mempermudah dalam
pengukuran maka dibuat rubrik penskorannya. Skor keterampilan proses adalah
rentang nilai 1-3. Pada penelitian deskriptif ini peneliti sendiri yang bertindak
sebagai observer, jadi jenis observasi yang dilaksanakan adalah observasi
nonpartisipatif. Menurut Sukmadinata (2010:220) menyatakan bahwa “kelebihan
dari observasi nonpartisipatif adalah pengamat dapat lebih terfokus dan seksama
melakukan pengamatan”. Observasi dilakukan terhadap lima kelompok siswa.
Pedoman Observasi beserta rubrik penskorannya dapat dilihat pada lampiran A.3.
3. Pedoman Wawancara
Wawancara diperlukan untuk memperjelas jawaban siswa dari data yang
terkumpul dari hasil observasi dan tes, juga untuk mengetahui faktor-faktor lain
yang tidak terlacak dari hasil observasi dan tes. Wawancara juga bertujuan untuk
melacak jawaban siswa sehingga tergambar keterampilan proses yang dimiliki
siswa secara lebih obyektif dan mendalam. Pedoman wawancara dapat dilihat
pada lampiran A.8.
32
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Berbasis PCK
Implementasi skenario pembelajaran berbasis PCK diamati berdasarkan
pedoman observasi, yang berisi tahapan-tahapan mengajar guru. Teknik observasi
yang dilakukan adalah anecdotal record (catatan ankedot). Teknik ini merupakan
catatan kejadian khusus dari implementasi skenario pembelajaran oleh guru
dengan deskripsi nyata tentang apa yang terjadi dan apa pengaruhnya pada siswa
atau kalau dalam PCK disebut dengan istilah dokumen PaP-eRs (Pedagogical and
Profesional experience Repertoires). Dalam membantu mendeskripsikan, maka
proses pembelajaran direkam secara audiovisual (Video). Pedoman observasi
dapat dilihat pada lampiran A.9.
G. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penyusunan Instrumen
Peneliti menyusun sendiri instrumen yang akan digunakan dengan merujuk
pada beberapa referensi dan konsultasi dengan ahlinya. Penyusunan instrumen tes
keterampilan proses IPA merujuk pada kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya.
kisi-kisi soal tersebut berlandaskan aspek-aspek keterampilan proses IPA yang
akan diukur datanya.
Penyusunan pedoman observasi keterampilan proses IPA berisi tujuh
aspek keterampilan proses dan bentuk kegiatannya. Begitupula penyusunan
pedoman observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran berbasis PCK, yang
berisi tahapan kegiatan guru yang akan dianalisis dan dideskripsikan.
2. Uji Coba Instrumen
Dalam sebuah penelitian, instrumen pengumpul data menentukan kualitas
data yang dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitian.
Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka instrumen
pengumpul datanya harus memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik,
yaitu reliabilitas atau keterandalan, dan validitas atau kesahihan.
33
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pedoman observasi dan Skenario pembelajaran berbasis PCK
Instrumen yang berupa skenario pembelajaran berbasis PCK dan
Instrumen pedoman-pedoman observasi, sebelum dipergunakan dikonsultasikan
kepada dosen pebimbing serta konsultasi dengan guru subyek yang akan
mengimplementasikan skenario pembelajaran tersebut. Hasil konsultasi tersebut
dimaksudkan untuk menguji validitas instrumen yaitu melalui validasi logis.
Validasi logis menurut Arikunto (2008:65) menyatakan bahwa “validitas logis
menunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan
valid berdasarkan hasil penalaran”. Setelah di uji oleh para hali, kemudian diuji
cobakan pada proses pembelajaran di SD kelas V yang bukan merupakan subyek
penelitian. Uji coba ini dilakukan terutama untuk melihat apakah langkah kegiatan
pada skenario (termasuk perangkat pembelajarannya, seperti lembar prediksi dan
LKS) dan pedoman observasinya serta pedoman observasi keterampilan proses
dapat diimplementasikan dengan baik, juga untuk memperkirakan waktu yang
akan digunakan dalam melakukan pembelajaran pada saat melakukan penelitian.
b. Tes Keterampilan Proses Siswa
Tes keterampilan proses pun sebelum dipergunakan dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing. Selanjutnya tes keterampilan proses tersebut
dikonsultasikan kepada seorang guru kelas V. Hasil konsultasi dimaksudkan
untuk menguji validasi tes secara keseluruhan, yaitu melalui validasi logis. Dosen
pembimbing dan guru memberikan masukan tentang validasi isi, konstruk, dan
kejelasan bahasa. Berdasarkan hasil masukan tersebut, selanjutnya dilakukan
perbaikan terhadap instrumen tes keterampilan proses IPA.
Setelah diperbaiki, tes keterampilan proses tersebut diujicobakan di kelas
V pada dua SD Negeri yang tidak menjadi subyek penelitian. Uji coba dilakukan
pada siswa yang berjumlah 50 orang. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui
validitas butir soal, reabilitas dan tingkat kesukaran instrumen tes keterampilan
proses IPA.
34
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Hasil Uji Coba Instrumen
Hasil uji coba instrumen tes keterampilan proses akan diuraikan sebagai
berikut.
a. Validitas butir soal
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product
Moment dari Pearson. Nilai korelasi (rhitung) yang diperoleh (nilai korelasi per item
dengan total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara statistik per
individu) lalu dibandingkan dengan tabel nilai korelasi (rtabel) Product Moment
untuk mengetahui apakah nilai korelasi yang diperoleh signifikan atau tidak. Jika
indeks nilai yang diperoleh dari perhitungan tersebut memiliki nilai yang lebih
besar dari nilai tabel korelasi maka item itu dinyatakan valid demikian juga
sebaliknya. Arikunto (2008:76) menyatakan pengertian umum untuk validitas
butir soal adalah “sebuah item dikatkan valid apabila mempunyai dukungan yan
besar terhadap skor total”. Berikut tabel hasil uji validitas butir soal.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Butir Soal
No Soal rhitung rtabel Validitas
1 0,361 0,279 Valid
2 0,499 0,279 Valid
3 0,365 0,279 Valid
4 0,410 0,279 Valid
5 0,197 0,279 Tidak Valid
6 0,287 0,279 Valid
7 0,414 0,279 Valid
8 0,323 0,279 Valid
9 0,259 0,279 Tidak Valid
10 0,482 0,279 Valid
11 0,477 0,279 Valid
12 0,284 0,279 Valid
13 0,396 0,279 Valid
14 0,224 0,279 Tidak Valid
15 0,459 0,279 Valid
16 0,430 0,279 Valid
17 0,445 0,279 Valid
18 0,351 0,279 Valid
19 0,457 0,279 Valid
20 0,319 0,279 Valid
21 0,393 0,279 Valid
35
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil uji validitas butir soal diperoleh butir soal yang valid sebanyak
18 butir. Untuk butir soal yang tidak valid, yaitu pada nomor 5, 9 dan 14, butir
soal tersebut tidak dihilangkan, berdasarkan konsultasi dengan dosen pebimbing
maka soal tersebut tetap dipergunakan, namun direvisi redaksi kalimatnya.
b. Reabilitas soal
Reabilitas sesuatu alat ukur menunjukan keajegan hasil pengukuran apabila
alat ukur yang sama tersebut digunakan oleh orang yang berbeda atau dalam
waktu yang berbeda. Secara implisit reabilitas juga mengandung obyektifitas,
karena hasil pengukuran tidak terpengaruhi oleh siapa pengukurnya maupun
kapan mengukurnya.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach.
Kriterianya yaitu bila ada butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted
memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Cronbach’s Alpha
keseluruhan, maka butir tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan atau direvisi,
Uyanto (2009:274-275). Berikut tabel hasil reabilitas butir soal.
Tabel 3.3.
Hasil Uji Reabilitas Soal
No Soal
Nilai
Cronbach’s
Alpha
Nilai Alpha if Item
Deleted Reabilitas
1 0,427 0,426 Reliabel
2 0,427 0,360 Reliabel
3 0,427 0,396 Reliabel
4 0,427 0,370 Reliabel
5 0,427 0,419 Reliabel
6 0,427 0,417 Reliabel
7 0,427 0,385 Reliabel
8 0,427 0,399 Reliabel
9 0,427 0,427 Reliabel
10 0,427 0.365 Reliabel
11 0,427 0,367 Reliabel
12 0,427 0,417 Reliabel
36
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3.
Hasil Uji Reabilitas Soal
(Lanjutan)
No Soal
Nilai
Cronbach’s
Alpha
Nilai Alpha if Item
Deleted Reabilitas
13 0,427 0,414 Reliabel
14 0,427 0,395 Reliabel
15 0,427 0,373 Reliabel
16 0,427 0,399 Reliabel
17 0,427 0,369 Reliabel
18 0,427 0,416 Reliabel
19 0,427 0,373 Reliabel
20 0,427 0,403 Reliabel
21 0,427 0,422 Reliabel
Dari hasil uji reabilitas soal semua soal reliabel, maka seluruh soal dapat
digunakan.
c. Tingkat kesukaran butir soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal
adalah sebagai berikut.
Rumus mencari P adalah :
Dimana :
P = indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes (Daryanto, 2007:180-181)
Hasil yang diperoleh kemudian indeks kesukarannya diklasifikasikan
dengan ketentuan menurut Daryanto (2007:182). Berikut tabel pengklasifikasian
indeks kesukaran.
37
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4.
Kategori Kesukaran Butir Soal
P-P Klasifikasi
1,00-0,30 Sukar
0,30-0,70 Sedang
0,70-1,00 Mudah
Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran butir soal.
Tabel 3.5.
Tingkat Kesukaran Butir Soal
No.
Soal
Indeks
Kesukaran Kategori
No.
Soal
Indeks
Kesukaran Kategori
1 0,38 Sedang 12 0,4 Sedang
2 0,4 Sedang 13 0,72 Mudah
3 0,8 Mudah 14 0,46 Sedang
4 0,74 Mudah 15 0,56 Sedang
5 0,12 Sukar 16 0,3 Sedang
6 0,6 Sedang 17 0,52 Sedang
7 0,24 Sukar 18 0,9 Mudah
8 0,92 Mudah 19 0,44 Sedang
9 0,06 Sukar 20 0,9 Mudah
10 0,64 Sedang 21 0,92 Mudah
11 0,6 Sedang
Dari tabel 3.5 dapat diperoleh hasil, bahwa soal yang mudah sebanyak tujuh butir
soal, soal sedang sebanyak 11 butir soal, dan sisanya untuk soal sukar sebanyak
tiga butir soal.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan pada penelitian ini dikumpulkan secara bertahap.
Untuk memperoleh data keterampilan proses IPA siswa, pengumpulan datanya
dilakukan dengan dua tahap. Data yang pertama diperoleh melalui observasi pada
saat pembelajaran, data kedua diperoleh dari hasil tes keterampilan proses IPA
yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran, dan sumber data keterlaksanaan
38
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skenario pembelajaran berbasis PCK di peroleh dari hasil observasi dan analisis
video.
Kaitan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen dan sumber data
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6.
Teknik pengumpulan data
No Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen Sumber
Data
1. Keterampilan
proses IPA
Observasi Pedoman Observasi
Berstruktur Siswa
Tes Tes Siswa
Wawancara Pedoman Wawancara
Siswa
2.
Keterlaksanaan
Skenario
Pembelajaran
Berbasis PCK
Observasi
(Analisis Video)
Pedoman Observasi
Berstruktur Guru
I. Analisis Data
Teknik analsis data mengungkapkan langkah-langkah analisis serta teknik
analisis yang akan digunakan dalam menjawab setiap permasalahan pada rumusan
masalah. Sugiyono (2009:207) menyatakan bahwa:
Kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak
merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif
dengan metode deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Pada penelitian ini statistik yang digunakan adalah
statistik deskriptif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:208)
bahwa “bentuk penyajian data yang termasuk ke dalam statistik deskriptif
diantaranya melalui tabel, grafik, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan perhitungan persentase”.
39
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis sebagai berikut.
1. Data yang diperoleh dari hasil observasi pada saat melakukan pembelajaran,
kemudian di hitung berdasarkan hasil rating scale dengan rentang dari 1-3,
kemudian direkapitulasi dan dijumlahkan pada skor masing-masing kelompok
untuk setiap aspek keterampilan proses. Skor yang diperoleh seluruh kelompok
untuk setiap aspek keterampilan proses kemudian dihitung persentasenya
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
2. Data yang diperoleh dari hasil tes keterampilan proses, kemudian diolah
dengan mengacu skala penskoran tes. Skala penskoran pada penelitan ini
adalah skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Secara
lebih spesifik proses pengolahan data hasil tes adalah sebagai berikut.
a. Skor tiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah skor jawaban yang
benar
b. Menghitung skor tiap aspek keterampilan proses
c. Menghitung jumlah siswa yang menjawab tiap aspek keterampilan dengan
benar
d. Menjumlahkan skor seluruh siswa untuk tiap aspek keterampilan proses
e. Menghitung rata-rata skor seluruh siswa untuk tiap aspek keterampilan
proses dengan menggunakan rumus
Dimana n = Jumlah Siswa
f. Menghitung persentase skor seluruh siswa untuk setiap aspek keterampilan
proses dengan menggunakan rumus
Untuk menilai keterampilan proses siswa terhadap tiap aspek keterampilan
proses yang diukur melalui tes maupun melalui observasi, akan di kategorikan
40
Ina Oktarina Rahman, 2013 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Muhibin Syah (Rostina, 2002:58),
berikut tabel kriteria skor keterampilan proses.
Tabel 3.7
Kriteria Skor Keterampilan Proses
No. Skor Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.
81-100%
61-80%
41-60%
21-40%
0 - 20%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
3. Observasi Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran Berbasis PCK.
Selain diobservasi secara langsung, untuk membantu dalam menganalisis
proses yang terjadi maka kegiatan pembelajaran di rekam secara audiovisual, agar
mempermudah peneliti dalam mendeskripsikan atau menggambarkan
keterlaksanaan pembelajaran. Analisis keterlaksanaan skenario pembelajaran
dilakukan pada setiap tahapan kegiatan guru, kemudian dideskripsikan dalam
suatu dokumen yang disebut dengan dokumen Pa-PeR. Hasil observasi ini
bersifat singkat tetapi bermakna spesifik dan ditujukkan untuk menunjukkan
implementasi dari aspek –aspek analisis PCK konsep gaya gravitasi. Analisis
PCK konsep gaya gravitasi (lihat tabel 4.22) tersebut merupakan acuan dalam
penyusunan skenario pembelajaran berbasis PCK.