bab iii metode penelitian a. desain...

21
Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian pasti memiliki metode yang dijadikan sebagai bahan pelaksanaan penelitian. Metodologi penelitian adalah seperangkat aturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh para pelaku disiplin. Metodolgi juga merupakan analisis teoritis metode atau metode. A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian ((Nazir, M.. 2011, hlm. 84). Penelitian ini merupakan penelitian berjenis penelitian deskriptif komparatif. Penelitian ini memfaktorkan variabel yang ada dan menarik kesimpulan dari hasil yang didapat. Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Peneliti Keterangan : X : Tingkat kecemasan Y 1 : Pelatih X Y 1 Y 2

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian pasti memiliki metode yang dijadikan sebagai bahan

pelaksanaan penelitian. Metodologi penelitian adalah seperangkat aturan, kegiatan

dan prosedur yang digunakan oleh para pelaku disiplin. Metodolgi juga

merupakan analisis teoritis metode atau metode.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan

dan pelaksanaan penelitian ((Nazir, M.. 2011, hlm. 84). Penelitian ini merupakan

penelitian berjenis penelitian deskriptif komparatif. Penelitian ini memfaktorkan

variabel yang ada dan menarik kesimpulan dari hasil yang didapat.

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Sumber : Peneliti

Keterangan :

X : Tingkat kecemasan

Y1 : Pelatih

X

Y1

Y2

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y2 : Atlet

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

24

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam Penelitian ini adalah pelatih dan atlet UKM

Taekwondo UPI. Dalam sampel ini pelatih dan atlet harus sudah mempunyai

pengalam bertanding dalam nomor kyurougi maupun poomsae. Lokasi penelitian

ini dalam peyebaran angket yaitu di Gymnasium Universitas Pendidikan

Indonesia.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya untuk dijadikan sebagai sumber data

dalam suatu penelitian (Darmadi, H., 2013, hlm. 48). Berdasarkan topik

penelitian, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah atlet dan

pelatih UKM Taekwondo UPI dengan jumlah 15 orang, sesuai dengan tabel yang

disusun oleh Krecjie dan Morgan sebagaimana terdapat dalam Determining

Sample Size For Research Activities .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013, hlm. 149). Jadi sample adalah sebagian kecil

dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dapat mewakili seluruh

populasi dan sebagai data yang akan nantinya dijadikan sebagai pembahasan

penelitian.

Mengenai jumlah sampel peneliti mengambil Teknik pengambilan sampel

yang merujuk kepada Teknik Ukuran Sampel Krejcie dan Morgan yaitu 14

sampel. Terdapat beberapa pertanyaan tentang berapa besar sampel yang akan

diperlukan dalam sebuah survei. Salah satunya penetuan adalah dengan

menggunakan tabel yang disusun oleh Krecjie dan Morgan sebagaimana terdapat

dalam Determining Sample Size For Research Activities. Educational and

Psycohological Measurement, 30, 607-610.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

25

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumusan umum dalam pengambilan ukuran sampel menurut Krecjie dan

Morgan ini sebagai berikut :

Adapun pengukuran sampel tersebut didasarkan dengan rumusan :

S = { λ² . N. P. Q}/ {d² (N-1) + λ² . P. Q }

dimana :

S = Jumlah sampel

λ² = Lamda (faktor pengali) dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%

N = Populasi

P (populasi menyebar normal) = Q = 0,5

d = 0,05

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

26

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Tabel Ukuran Sampel Krecjie dan Morgan

Sumber : Kenpro (2016)

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai tingkat kecemasan atlet dan pelatih dengan

menggunakan alat ukur kuisioner dilaksanakan di Gedung Gymnasium UPI

setelah selesainya kegiatan UKM Taekwondo UPI, pada hari kamis tanggal 13

januari 2016 pada pukul 18.00 WIB.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif , peneliti menggunakan instrument untuk

mengumpulkan data. “Creswell (2012) menyatakan peneliti kuantitatif dalam

mengumpulkan data menggunakan instrument. Instrument merupakan alat untuk

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

27

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengukur, mengobservasi yang dapat menghasilkan data kuantitatif.” Dikutif

dalam oleh Sugiyono, 2013: 166.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket

atau kuisioner. Sugiyono (2013: 199) menjelaskan bahwa “Kuisioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Kuisioner yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini peneliti menggunakan

kuisioner Competitive State Anxiety Inventory-2. Dalam kuisioner ini skala untuk

mengukur tingkat kecemasan tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo

dengan menggunakan skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sanagat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata

antara lain sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Likert Skor untuk Positif

Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 135)

Alternatif Jawaban Skor

SS (Sangat Sering) 4

S (Sering) 3

JR (Jarang) 2

TP (Tidak Pernah) 1

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

28

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Skala Likert Skor untuk Negatif

Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 135)

Alternatif Jawaban Skor

SS (Sangat Sering) 1

S (Sering) 2

JR (Jarang) 3

TP (Tidak Pernah) 4

Kemudian terdapat butir-butir soal pertanyaan-pertanyaan yang akan

diberikan kepada responden. Pengumpulan data kuisioner ini menggunakan skala

likert dengan bentuk checklis sebagai contoh dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.4

Contoh Kuisioner

Sumber : CSAI-2

No Pertanyaan Alternatif Jawban

TP JR S SS

1 Saya khawatir dengan pertandingan ini.

2 Saya merasa gugup.

Keterangan :

SS : Sangat Sering

S : Sering

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

Skor untuk setiap alternatif jawaban berbeda-beda, mulai dari (SS) diberikan

nilai skor empat, dan seterusnya dengan (TP) diberikan nilai skor satu.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

29

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini yaitu dilakukan dengan mengisi angket

atau kuisiner kepada sampel yaitu pelatih dan atlet taekwondo yang sudah

memiliki pengalaman bertanding. Peneliti akan memberikan tahapan mengenai

prosedur penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.2

Langkah Penelitian

Sumber : Darmadi, H. (2013, hlm. 187)

Dalam prosedur penelitian deskriptif menurut Darmadi, H. (2013, hlm. 187)

yang sudah terstruktur penelitian deskriptif memiliki langkah-langkah

mengindetifikasi adanya permasalah yang signifikan utnuk dipecahkan melalui

metode deskriptif, yaitu merumuskan masalah yang ada secara jelas mengenai

tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo. Adapun rumusan masalah yang

sudah di rumuskan diantaranya adalah gambaran tingkat kecemasan pelatih

sebelum atletnya bertanding, gambaran tingkat kecemasan atlet sebelum

bertanding dan perbedaan tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo. Setelah

merumuskan masalah langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dan mafaat

Merumuskan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Penelitian

Melakukan Studi Pustaka

Hipotesis Penelitian

Metode Penelitian

Analisis Data

Membuat Laporan

Penelitian

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

30

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian. Dari penelitian tentang tingkat kecemasan pelatih dan atlet peneliti

mempunyai tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang ada, yaitu

ingin mengetahui gambaran tingkat kecemasan pelatih dan atlet dan ingin melihat

perbedaan tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo. Manfaat penelitiannya

adalah secara toritis dan secara praktisi.

Langkah selanjutnya adalah melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan

permasalah yang ada, perlu adanya kekayaan wawasan dalam penelitian mengenai

tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo sehingga diharapakan dalam

penelitian peneliti mempunyai gambaran dan pengetahuan yang cukup. Setelah

melakukan studi pustaka tahap selanjutnya adalah tahap yang mempunyain poin

penting dalam penelitian yakni metode penelitian. Mendesain metode penelitian

yang hendak digunakan termasuk menentukan populasi, sampel, menentukan

instrumen pengumpulan data dan analisis data. Populasi yang peneliti ambil

adalah kelompok besar yang terdapat pada UKM Taekwondo UPI dengan sampel

menggunakan teknik ukuran sampel menurut Krecjie dan Morgan yakni 14

sampel pelatih dan atlet taekwondo yang pernah berpengalaman dalam

bertanding. Instrumen yang peneliti gunakan adalah kuisioner mengenai tingkat

kecemasan yang bersumber dari Competitive State Anxiety Invetory-2. Setelah

melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan analisis mengenai data pelatih

dan atlet yang sudah diambil di lapangan. Dari hasil data penelitian, peneliti akan

menarik kesimpulan dan menjadikan hasil data sebagai pembahasan penelitian

mengenai tingkat kecemasan pelatih dan atlet taekwondo. Setelah langkah

penelitian selesai selanjutnya adalah kesimpulan hasil data.

G. Analisis Data

Analasis data atau pengolahan adalah aspek yang sangat penting dalam

sebuah penelitian, karena dengan analisis data ini peneliti bisa menarik keputusan

dan menarik kesimpulan hasil dari penelitian ini. Dan untuk analisis data yang

telah diperoleh, peneliti melakukan langkah-langkah secara sistematis, mulai dari

uji validitas hingga analisis statistik parametrik menggunakan independent sample

t test. Namun untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengolahan, peneliti

menggunakan bantuan Ms. Excel untuk menghitung jumlah rata-rata dan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

31

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simpangan baku (standar deviasi), serta dibantu oleh perangkat lunak (software) I

yakni SPSS versi 21, dengan menggunakan analisis data sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau

ketepatan suatu alat ukur. Dan untuk mengetahui tingkat validitas dari instrumenn

(kuisioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan

untuk mengetahui apakah item-item pertanyaan mengenai tingkat kecemasan

pelatih dan tingkat kecemasan atlet yang tersaji dalam kuisioner benar-benar

valid.

Pengujian validitas yang peneliti lakukan yaitu menggunakan bantuan

perangkat lunak (software) yaitu SPSS bersi 21 dengan analisis Correlation

Bivariate. Selanjutnya untuk uji validitas yang peneliti gunakan dengan

menggunakan uji r kritis sesuai dengan teori di buku Sugiyono. Syarat yang

digunakan adalan pearson correlation harus lebih besar dari r kritis yaitu 0.30 jika

kurang dari 0.3 maka item pertanyaan angket di angap tidak valid. Peneliti akan

mencoba untuk menjabarkan bagaimana cara melakukan uji validitas dengan

menggunakan aplikasi perangkat lunak (Software) yaitu SPSS versi 21. Pertama

yang harus di lakukan yaitu membukan apilaksi SPSS versi 21, lalu masukan

Name pada Variabel View yang ada di SPSS versi 21. Contoh nya bisa kita lihat

pada gambar 3.6.

Selanjutnya setelah peneliti memasukan Name pada variabel View kita akan

memasukan skor atau hasil angket yang sudah diisi untuk nantinya apabila valid

akan langsung disebar kepada populasi dan sampel yang akan digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data dan sebagai bahan analisis data penelitian.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

32

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Contoh Gambar Cara memasukan Name pada Variabel data di SPSS versi 21

Sumber : Peneliti

Lalu langkah selanjutnya, setelah peneliti memasukan skor untuk uji validitas.

Klik Analyze Correlate Bivariate. Kemudian akan muncul seperti pada

gambar 3.7. peneliti mengkontol A agar semua variabel terseleksi selanjutnya

pindahkan ke variables. Klik Option pada SPSS kemudian ceklis pada Means dan

Standar Deviations lalu Continue dan klik Pearson dan Two-tailed selanjutnya

klik Continue.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

33

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4

Contoh Gambar Bivariate Correlations

Sumber : Peneliti

Setelah peneliti selesai melakukan tahap yang sudah dijelaskan, kuisioner

yang telah di uji validitas dengan jumlah pertanyaan sebanyak 27 pertanyaan

dinyatakan valid. Hasil uji validitas bisa kita lihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Angket

Sumber : Peneliti

No Soal Indikator r hitung r kritis/tabel Keterangan

1 Cognitive 0.57 0.3 Valid

2 Somatic 0.676 0.3 Valid

3 Confedence 0.325 0.3 Valid

4 Cognitive 0.617 0.3 Valid

5 Somatic 0.58 0.3 Valid

6 Confedence 0.427 0.3 Valid

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

34

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Cognitive 0.658 0.3 Valid

8 Somatic 0.764 0.3 Valid

9 Confedence 0.354 0.3 Valid

10 Cognitive 0.327 0.3 Valid

11 Somatic 0.629 0.3 Valid

12 Confedence 0.322 0.3 Valid

13 Cognitive 0.423 0.3 Valid

14 Somatic 0.528 0.3 Valid

15 Confedence 0.345 0.3 Valid

16 Cognitive 0.635 0.3 Valid

17 Somatic 0.747 0.3 Valid

18 Confedence 0.34 0.3 Valid

19 Cognitive 0.693 0.3 Valid

20 Somatic 0.629 0.3 Valid

21 Confedence 0.174 0.3 Valid

22 Cognitive 0.797 0.3 Valid

23 Somatic 0.643 0.3 Valid

24 Confedence 0.498 0.3 Valid

25 Cognitive 0.58 0.3 Valid

26 Somatic 0.85 0.3 Valid

27 Confedence 0.32 0.3 Valid

Keterangan :

H0 = Item pertanyaan tidak valid

H1 = Item pertanyaan Valid

Dari kesimpulan diatas yaitu perbandingan antara r hitung dan r tabel. Peneliti

menggunakan r kritis/tabel yaitu sebesar 0.3 sebagai alat ukur validitas angket.

Ketika r hitung > 0.3 maka item pertanyaan dikatakan valid dan jika r hitung < 0.3

maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Dari Tabel 3. Itu dapat dilihat bahwa, 27 item pertanyaan dinyatakan valid.

Sebanyak 27 item pertanyaan tersebut bisa dipakai sebagai alat ukur instrumen

tingkat kecemasan.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

35

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat juga dilakukan

dengn mencari daya pembeda tiap item dari kelompok tingkat kecemasan pelatih

dan tingkat kecemasan atlet yang memberikan jawaban tinggi dan jawaban

rendah. Dalam hal ini Masrun (1997) yang dikutif oleh Sugiyono (2013: 179)

menyatakan bahwa “.... analisis untuk mengetahui daya pembeda, sering juga

dinamakan analisis untuk mengetahui validitas item”.

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas menyangkut masalah ketepatan alat ukur. Ketepan ini dapat dinilai

dengan analisis statistik untuk mengetahui kesalahan ukur. Realiablitas lebih

mudah dimengerti dengan memperhatikan aspek pemantapan, ketepatan, dan

homogenitas. Instrumen yang peneliti akan gunakan adalah mengenai tingkat

keemasan pelatih dan tingkat kecemasan atlet jika instrumen tersebut dianggap

reabel maka akhirnya dapat dipercaya sebagai alat ukur data penelitian.

Penelitian ini uji reabilitas dilakukan dengan rumus croanbach’s Alpha.

Adapun Croanbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

Gambar 3.5

Rumus Croanbach‟s Alpha

Sumber : Purwanto, 2002, hlm. 193)

(Purwanto, 2002, hlm. 193)

Keterangan :

r1 = Reablitas instrumen

n = Jumlah butir pertanyaan

s12 =

Varians butir

st2 =

Varians total

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

36

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria dari nilai Croanbach’s Alpha adalah apabla didapatkan nilai kurang

dari 0.600 berarti buruk, sekitar 0.700 diterima dan lebih dari atau sama dengan

0.800 adalah baik.

Tabel 3.6

Nilai Croanbachs‟s Alpha

Sumber : Peneliti

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

,911 ,916 17

Langkah uji reabilitas bisa kita lihat pada gambar 3.9. Setelah kita

memasukan data yang sudah valid dari uji validitas maka akan di uji reabilitas.

Selanjutnya klik Analyze Scale Reability Analisis.

Gambar 3.6

Uji Reabilitas

Sumber : Peneliti

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

37

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Normalitas Data dan Homogenitas

Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk melihat

distribusi data. Sebelum melakukan uji statistika parametrik atau nonparametrik

(inverensi) harus adanya uji normalitas data terlebih dahulu, uji normalitas

dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang didapatkan mengikuti

atau mendekati hukum sebaran normal baku GAUSS. Setelah dikatakan data

berdistribusi normal maka akan dilanjutkan ke dalam uji t. Uji normalitas

menggunakan uji Kolmogorov-Smimov, dengan langkah :

o Aktifkan SPSS for Window

o Pada halaman SPSS data editor klik Variabel View. Kemudian ketik inisial

variabel pada kolom name dan nama variabel pada kolom Label, serta Scale

pada kolom Measure.

o Klik Data View, kemudian masukan data sesuai dengan variabel nya.

o Klik Analyze Descriptive Statistics Explore. Kemudian pindahkan

kedua variabel ke kotak Dependent List. Klik Plots dan pilih Normality Plots

With Tests. Klik continue dan kemudian klik OK.

Keterangan :

p > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal

p < 0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal

Lalu, uji homogenitas yang peneliti gunakan adalah menggunakan Levene

Test untuk melihat homogenitas dari data. Taraf signifikansi yang digunakan

adalah 0.05 (α = 0.05) maka

p > 0.05 maka data tersebut homogen

p < 0.05 maka data tersebut tidak homogen

4. Pengujian Statistika Deskriptif

Pada prinsipnya tujuan uji deskriptif ini adalah untuk adalah ingin

mengetahui perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-

rata dua sampel Singgih S (2003, hlm. 269). Pada umumnya dalam pengujian

statistika deskriptif menggunakan Frequencies dilakukan untuk mengetahui nilai

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

38

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mean, std. deviasi serta grafik untuk melihat gambaran mengenai tingkat

kecemasan pelatih dan atlet.

Peneliti akan memberikan langkah-langkah bagaimana cara untuk

memasukan data yang akan dianalisis menggunakan statistika inferensi yaitu

independen sample t test. Berikut adalah langkahnya :

o Aktifkan SPSS for Window

o Pada halaman SPSS data editor klik Variabel View. Kemudian ketik inisial

variabel pada kolom name dan nama variabel pada kolom Label, serta Scale

pada kolom Measure.

o Klik Data View, kemudian masukan data sesuai dengan variabel nya.

Klik Analyze Frequencies.

5. Pengujian Statistika Inferensi

Pada prinsipnya tujuan uji deskriptif ini adalah untuk adalah ingin

mengetahui perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-

rata dua sampel. Singgih S (2003: 269). Dasar pengambilan keputusan hipotesis

pada Independen Sample T Test adalah sebagai berikut :

p < 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

p > 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Peneliti akan memberikan langkah-langkah bagaimana cara untuk

memasukan data yang akan dianalisis menggunakan statistika inferensi yaitu

independen sample t test. Berikut adalah langkahnya :

o Aktifkan SPSS for Window

o Pada halaman SPSS data editor klik Variabel View. Kemudian ketik inisial

variabel pada kolom name dan nama variabel pada kolom Label, serta Scale

pada kolom Measure.

o Klik Data View, kemudian masukan data sesuai dengan variabel nya.

Klik Analyze Compare Means Independen Sample T Tes.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

39

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.7

Uji T Indpendent Sample T Test

Sumber : Peneliti

Kemudian pindahkan variabel tingkat kecemasan ke kotak test variabel (s)

lalu pindahkan kelompok pelatih dan atlet ke kotak grouping variabel.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

40

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.8

Gambar Independen Sample T Test

Sumber : Peneliti

Klik pada define group. Tampak pada gambar 3.12.

Gambar 3.9

Kotak Dialog Define Group

Sumber : Peneliti

Lalu group 1 isi dengan angka 1, yang berarti group 1 berisikan tanda 1 atau

„pelatih‟. Sedangkan group 2 isi dengan angka 2, yang berarti group 2 berisikan

angka 2 atau „atlet‟. Seteah pengisian selesai klik continue untuk melanjutkan ke

menu sebelumnya.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

41

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah langkah diatas dilakukan kemudian klik OK. Maka akan muncul

analisis data pada output SPSS.

H. Penilaian Acuan Norma

Pada umumnya, penilaian acuan norma dipergunakan untuk seleksi. Penilaian

acuan norma biasanya digunakan pada akhir unit pembelajaran untuk menentukan

tingkat hasil belajar peserta didik. Pedoman konversi yang digunakan dalam

pendekatan PAN sama dengan pendekatan PAP. Perbedaannya hanya terletak

dalam menghitung rata-rata dan simpangan baku. Dalam pendekatan PAN, rata-

rata dan simpangan baku dihitung dengan rumus statistik sesuai dengan skor

mentah yang diperoleh peserta didik.

Konsep dari pendekatan PAN yaitu dengan menggunakan cara

membandingkan prestasi atau skor mentah peserta didik dengan sesama peserta

didik dalam kelompok/kelasnya sendiri. Makna nilai dalam bentuk angka maupun

kualifikasi memiliki sifat relatif, artinya bila sudah berhasil menyusun pedoman

konversi skor berdasarkan tes yang sudah dilakukan pada suatu kelas/kelompok

maka pedoman itu hanya berguna bagi kelompok/kelas itu dan kemungkinan

besar pedoman itu tidak berguna bagi kelompok/kelas lain karena distribusi skor

peserta tes sudah lain. Kecuali, pada saat pengolahan skor kelompok/kelas yang

lain tadi disatukan dengan kelompok/kelas pertama. Hasil pengolahan dengan

pendekatan PAN memiliki sifat relatif, oleh sebab itu pendekatan PAN disebut

juga pendekatan penilaian norma relatif atau norma empirik. Artinya secara

statistika, pendekatan PAN menggunakan dasar asumsi normalitas. Apabila Anda

memiliki kumpulan skor/nilai pada kelas/kelompok yang heterogen maka

distribusinya akan membentuk kurva normal sebagai berikut (perhatikan gambar

kurva normal di bawah ini):

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28824/6/S_PJKR_1305058_Chapter3.pdf · Contoh Kuisioner Sumber : CSAI-2 No Pertanyaan Alternatif Jawban ... penelitian

42

Pahmi Hapilan, 2017 PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PELATIH ATLET TAEKWONDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.10

Kurva Normal Konversi Skala-3

Sumber : PAN (Penilaian Acuan Norma)

Gambar 3.11

Rumus Simpangan Baku (s)

Sumber : PAN (Penilaian Acuan Norma)

rata-rata

simpangan baku

Kurva normal tersebut terbagi menjadi lima daerah dan setiap daerah

menunjukkan kualifikasi atau nilai dari kanan ke kiri A, B, dan C. Berdasarkan

pembagian itu, pedoman konversi skala-3 disusun sebagai berikut :

A

B

C