bab iii metode penelitian a. desain penelitianrepository.upi.edu/26778/6/s_pea_1203443_chapter...

17
Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009:1) Metode penelitian adalah cara ilmiah yang diberlakukan untuk mendapatkan data objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan sesuai pengalaman, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Sebelum melakukan penelitian, perlu adanya perencanaan sebagai rancangan yang berisikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian. “Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu penelitian ilmiah. Desain penelitian yang baik akan menjadi menentukan keberhasilan serta kualitas dari suatu penelitian ilmiah” (Efferin & Sujoko, 2008:48). Sementara menurut Margono (2009:100) Rancangan penelitian bertujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian adalah rerangka yang menjadi acuan dalam melakukan suatu penelitian. Desain penelitian akan mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian desktiptif dan verifikatif. Sekaran (2006:158) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam situasi. Sedangkan metode penelitian verifikatif menurut Arikunto (2010:8) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek atau memeriksa kembali kebenaran dari hasil penelitian lain atau penelitian sebelumnya melalui pengumpulan di lapangan. Maka dari itu penelitian deskriptif dapat memberikan gambaran mengenai dana perimbangan, kemandirian keuangan daerah, dan kesejahteraan masyarakat pada Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Tahun 2011-2014. Sementara penelitian

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:1) Metode penelitian adalah cara ilmiah yang

diberlakukan untuk mendapatkan data objektif, valid dan reliabel dengan tujuan

dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan sesuai pengalaman, sehingga

dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Sebelum melakukan penelitian, perlu adanya perencanaan sebagai

rancangan yang berisikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian. “Desain

penelitian (research design) merupakan framework dari suatu penelitian ilmiah.

Desain penelitian yang baik akan menjadi menentukan keberhasilan serta kualitas

dari suatu penelitian ilmiah” (Efferin & Sujoko, 2008:48). Sementara menurut

Margono (2009:100) Rancangan penelitian bertujuan untuk memberi

pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.

Maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian adalah rerangka yang

menjadi acuan dalam melakukan suatu penelitian. Desain penelitian akan

mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan desain penelitian desktiptif dan verifikatif.

Sekaran (2006:158) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif dilakukan

untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel

yang diteliti dalam situasi. Sedangkan metode penelitian verifikatif menurut

Arikunto (2010:8) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek atau

memeriksa kembali kebenaran dari hasil penelitian lain atau penelitian

sebelumnya melalui pengumpulan di lapangan.

Maka dari itu penelitian deskriptif dapat memberikan gambaran mengenai

dana perimbangan, kemandirian keuangan daerah, dan kesejahteraan masyarakat

pada Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Tahun 2011-2014. Sementara penelitian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

40

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

verifikatif dapat digunakan untuk melihat pengaruh dana perimbangan dan

kemandirian keuangan daerah terhadap kesejahteraan masyarakat pada Kabupaten

dan Kota di Jawa Barat.

B. Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:59) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang lain. Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan.”

Sementara menurut Sekaran (2006:115) Variabel adalah apapun yang

dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada

berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama

untuk objek atau orang yang berbeda.

1. Variabel Bebas

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,

entah secara positif atau negatif” (Sekaran 2006:117). Variabel bebas sering

disebut dengan variabel independen. Karena sifatnya yang mempengaruhi variabel

lain.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah dana

perimbangan dimana pengukurannya adalah total pendapatan DAU, DAK, dan

DBH yang diberikan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah.

Varibel bebas lainnya adalah kemandirian keuangan daerah (KKD) yaitu

realisasi pendapatan asli daerah terhadap bantuan pemerintah pusat/provinsi dan

pinjaman.

2. Variabel Terikat

Menurut Sekaran (2006:116) Variabel terikat merupakan variabel utama

yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Maka yang menjadi variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan oleh

Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011-2014.

Adapun operasionalisasi variabel dapat digambarkan ke dalam tabel

sebagai berikut :

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

41

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Dana

Perimbangan

(Variabel X1)

Realisasi

transfer

pusat

terhadap

pemerintah

daerah

Tahun

2011-2014

Realisasi total dana perimbangan yang

terdiri dari :

Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Bagi Hasil (DBH)

Rasio

Kemandirian

Keuangan

Daerah

(Variabel X2)

Realisasi

PAD

terhadap

bantuan

pemerintah

pusat/

provinsi &

pinjaman

Tahun

2011-2014

Rumus Perhitungan :

Rasio

Kesejahteran

Masyarakat

(Variabel Y)

Indeks

Pembangu-

nan

Manusia

Tahun

2011-2014

Tingkat pendidikan, kesehatan, dan

pengeluaran.

IPM=

x 100

Rasio

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Wibisono (2002:40) populasi adalah sekumpulan entitas yang

lengkap yang dapat terdiri dari orang, kejadian, atau benda yang memiliki

sejumlah karakteristik yang umum.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

42

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kabupaten dan Kota

yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Jumlah Seluruh kabupaten dan Kota

di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota.

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

No Kabupaten/Kota No Kabupaten/Kota

1 Bogor 15 Karawang

2 Sukabumi 16 Bekasi

3 Cianjur 17 Kab Bandung Barat

4 Bandung 18 Kab Pangandaran

5 Garut 19 Kota Bogor

6 Tasikmalaya 20 Kota Sukabumi

7 Ciamis 21 Kota Bandung

8 Kuningan 22 Kota Cirebon

9 Cirebon 23 Kota Bekasi

10 Majalengka 24 Kota Depok

11 Sumedang 25 Kota Cimahi

12 Indramayu 26 Kota Tasikmalaya

13 Subang 27 Kota Banjar

14 Purwakarta

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel terdiri dari beberapa anggota

yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, beberapa, tidak semua, elemen dari

populasi dapat dijadikan sampel” (Wibisono 2002:41). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan menggunakan nonprobability sampling dengan metode

purposive sampling.

Sugiyono (2009:122) menyatakan bahwa purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan dalam

penelitian ini adalah ketersediaan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Dari seluruh

Kabupaten/Kota yang menjadi populasi terdapat 1 Kabupaten yang tidak dapat

dimasukan ke dalam sampel penelitian. Kabupaten tersebut adalah Kabupaten

Pangandaran dengan pertimbangan bahwa daerah ini baru dimekarkan pada tahun

2012. Dengan demikian maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

43

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebanyak 26 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Berikut adalah data sampel

penelitian :

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

No Kabupaten/Kota No Kabupaten/Kota

1 Bogor 14 Purwakarta

2 Sukabumi 15 Karawang

3 Cianjur 16 Bekasi

4 Bandung 17 Kab Bandung Barat

5 Garut 18 Kota Bogor

6 Tasikmalaya 19 Kota Sukabumi

7 Ciamis 20 Kota Bandung

8 Kuningan 21 Kota Cirebon

9 Cirebon 22 Kota Bekasi

10 Majalengka 23 Kota Depok

11 Sumedang 24 Kota Cimahi

12 Indramayu 25 Kota Tasikmalaya

13 Subang 26 Kota Banjar

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data sangat diperlukan teknik yang tepat

agar diperoleh data yang obyektif dari sumber data. Teknik pengumpulan data

yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan melakukan pengamatan dari data

sekunder karena data yang diperoleh tidak dihimpun secara langsung oleh peneliti,

namun diperoleh dari pihak lain dan merupakan data yang sudah diolah.

Menurut Sugiyono (2009:193) “Sumber data sekunder adalah sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.” Kemudian metode

yang digunakan adalah mentode dokumentasi. Menurut Arikunto (2010: 247)

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

laporan, agenda dan sebagainya”

Dalam penelitian ini data yang digunakan diperoleh dari situs resmi

Badan Pusat Statistik Jawa Barat www.jabarbps.go.id berupa publikasi Indeks

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

44

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembangunan Manusia tahun 2011-2014, dan www.Djpk.depkeu.go.id berupa

laporan realisasi APBD Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2011-

2014.

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Deskriptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. (Sugiyono, 2012 :106)

Penyajian analisis deskriptif bertujuan untuk melihat profil dari data

penelitian yang digunakan. Maka analisis ini akan memberikan penjelasan terkait

dengan :

a) Dana Perimbangan

Dalam analisis deskriptif ini akan dipaparkan besar kecilnya penerimaan dana

perimbangan yang diperoleh pemerintah daerah. Penjabaran penerimaan dana

perimbangan ini akan dikelompokan berdasarkan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) yang terbagi menjadi empat

Wilayah.

b) Kemandirian Keuangan Daerah (KKD)

Dalam analisis deskriptif ini akan dijabarkan tinggi rendahnya kemandirian

keuangan daerah dari setiap Kabupaten dan Kota. Adapun rasio Kemandirian

ini didapatkan berdasarkan perbandingan antara Pendapatan Asli Daerah

(PAD) terhadap Dana Bantuan dan atau Pinjaman Daerah. Adapun rumus

perhitungannya adalah sebagai berikut :

(Halim, 2008 : 232)

Keterangan :

KKD = Kemandirian Keuangan Daerah.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

45

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengkategorian kemandirian keuangan daerah tersebut kemudian

akan menghasilkan dua hal, yang pertama yaitu dapat menunjukan tingkat

kemampuan keuangan daerah dan yang kedua dapat menunjukkan pola

hubungan yang terdapat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Adapaun pengkategoriannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Pola Hubungan & Tingkat Kemampuan Daerah

Kemampuan Keuangan Kemandirian Pola Hubungan

Rendah Sekali 0% - 25% Instruktif

Rendah 25% - 50% Konsultatif

Sedang 50% - 75% Partisipatif

Tinggi 75% - 100% Delegatif

(Halim 2001:189)

c) Kesejahteraan masyarakat dalam analisi ini akan ditunjukan oleh indeks

pembangunan manusia(IPM). Berikut adalah rumus perhitungan IPM

IPM= √ x 100

BPS (2015:7)

Setelah itu kemudian dilakukan pengkategorian capain indeks pembangunan

manusia (IPM) pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat. Adapun

kategori pencapaian IPM adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Pencapaian dan Kategori IPM

Pencapaian IPM Kategori

IPM < 60 IPM rendah

60 IPM < 70 IPM sedang

70 IPM < 80 IPM tinggi

IPM 80 IPM sangat tinggi

(BPS, 2015:18)

2. Analisis Verifikatif

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi

linier berganda. Uji regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui arah

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.

langkah-langkah pengujian hipotesis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

46

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengujian Asumsi Klasik dengan syarat :

a. Datanya berdistribusi normal

b. Tidak ada multikolinearitas

c. Tidak terjadi heteroskedastisitas

d. Tidak ada autokorelasi, dan

e. Data Berbentuk Linier

2. Pengujian Hipotesis dengan menggunakan

a. Uji Keberartian Regresi (uji F)

b. Uji Keberartian Koefesien Regresi (uji t)

a. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dilakukan untuk menguji asumsi-asumsi yang ada dalam

pemodelan analisis regresi dengan tujuan untuk mendapatkan model regresi yang

benar-benar baik dan mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias

sesuai kaidah best, linier, unbiased dan eslimator (BLUE). Adapun pengujian

yang diperlukan adalah :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel-

variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

dimana memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Adapun

untuk melihat apakah data tersebut berdistribusi normal digunakan nilai

Jarque-Bera (JB) yang kemudian dibandingkan dengan nilai Chi Square

tabel. Dimana hipotesis yang digunakan adalah :

: Data berdistribusi normal

: Data tidak berdistribusi normal

Adapun Ketentuan pengujian ini adalah :

- Jika hasil dari JB hitung > Chi Square tabel, maka ditolak dan

menerima

- Jika hasil JB hitung < Chi Square tabel maka diterima dan menolak

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

47

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah hubungan linier yang kuat antara variabel-variabel

bebas dalam persamaan regresi berganda. Multikolinieritas sempurna yang

terjadi akan mengakibatkan koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta

standar deviasi akan menjadi tak terhingga. Jika multikolinieritas kurang

sempurna maka koefesien regresi meskipun berhingga akan mempunyai

standar deviasi yang besar yang berarti pula koefesien-koefesiennya tidak

dapat ditaksir dengan mudah. Apabila koefesien antar variabel (X) tinggi

yaitu antara 0,8-1,0 maka diduga terdapat multikolinieritas.

c) Uji Heteroskedastisitas

Pada umumnya, heteroskedastisitas diperoleh pada data cross section. Jika

pada model dijumpai heteroskedastisitas, maka model menjadi tidak efisien

meskipun tidak bias dan konsisten. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang tidak heteroskedastisitas, Pengujian Heteroskedastisitas bertujuan

untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Dalam pengujian

heteroskedastisitas ini digunakan metode glejser. Adapun ketentuan dalam

pengujian ini adalah :

Apabila melalui pengujian hipotesis lewat uji-t ternyata tidak signifikan secara

statistik, berarti dalam model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

Apabila melalui pengujian hipotesis lewat uji-t ternyata signifikan secara

statistik, berarti dalam model tersebut terjadi heteroskedastisitas

d) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara sesama urutan pengamatan dari waktu ke

waktu. Untuk memeriksa adanya autokorelasi, biasanya memakai uji Durbin-

Watson dengan langkah-langkah hipotesis seperti dibawah ini :

H0 : ρ = 0

H1 : ρ ≠ 0

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

48

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai DW menggunakan rumus :

Umar (2009: 143)

Nilai statistik hitung diatas dibandingkan dengan nilai teoritisnya seperti

dibawah ini :

Untuk ρ > 0 (Autokorelasi positif)

a) Jika DW > dengan dk = n-k-1 maka Ho diterima

b) Jika DW < dengan dk = n-k-1 maka Ho ditolak

c) Jika < DW < , maka tidak dapat diambil kesimpulan.

Untuk ρ < 0 (Autokorelasi negatif)

a) Jika (4-DW) ≥ maka Ho diterima

b) Jika (4-DW) ≤ dengan maka Ho ditolak

c) Jika < (4-DW) < , maka tidak dapat diambil keputusan apakah

terdapat autokorelasi atau tidak didalam model.

e) Uji Linearitas

“Linearitas adalah keadaan di mana hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen bersifat linier (garis lurus) dalam range

variabel independen tertentu” Santoso, S (2010:52). Uji linearitas

digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai

hubungan linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Ketentuan dalam pengujian ini adalah dengan membandingkan

anatar nilai dL dan DW. Jika DW > dL maka data berbentuk linier,

begitupun sebaliknya.

b. Regresi Linier Multipel

Analisis regresi linier multipel merupakan analisis yang berdasarkan pada

hubungan fungsional antara , dan Y. Dalam penelitian ini regresi digunakan

untuk mengetahui pengaruh dana perimbangan dan kemandirian keuangan daerah

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

49

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam model regresi berganda maka

rumusnya adalah sebagai berikut :

(Widarjono, 2013:60)

Keterangan:

: Variabel dependen

, : Konstanta

: Nilai variabel dependen jika variabel independen bernilai 0

: Koefisien regresi variabel independen

: Error

Dalam penelitian ini, model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

: Kesejahteraan Masyarakat (Variabel Dependen)

: Dana Perimbangan (Variabel Independen 1)

: Kemandirian Keuangan Daerah (Variabel Independen 2)

: Nilai variabel dependen jika variabel independen bernilai 0

: Koefisien Regresi variabel independen

: Error

Terdapat tiga pendekatan dalam mengestimasi regresi data panel yang

dapat digunakan yaitu model Common Effect, model Fixed Effect, dan

model Random Effect.

a. Common Effect

Estimasi common effect (koefisien tetap antar waktu dan individu) merupakan

teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel. Yaitu dengan

mengkombinasikan data time series dan data cross secsion dengan

menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dimana dalam pendekatan ini

tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

50

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Fixed Effect

Teknik model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk mendapatkan adanya perbedaan

intersep. Metode ini menyebutkan bahwa adanya kelemahan asumsi yang

dalam common effect karena ketidak sesuaian model dengan keadaan yang

sesungguhnya. Maka perlu adanya model yang menunjukan perbedaan

kostanta antar objek, meskipun regresornya sama, kemudian model ini

dikenal dengan regresi fixed effect.

c. Random Effect

Random effect adalah model yang digunakan untuk mengatasi estimasi data

panel dengan menggunakan fixed effect. Karena dianggap bahwa teknik fixed

effect melalui variabel dummy menunjukan ketidakpastian model yang

digunakan. Pendekatan estimasi random effect mengasumsikan setiap

perusahaan mempunyai perbedaan intersep. Pendekatan ini menggunakan

variabel gangguan (error terms). Variabel gangguan ini mungkin akan

menghubungkan antar waktu dan antar perusahaan.

Menurut Rohmana (2010:241) terdapat tiga uji yang digunakan untuk

memilih ketiga teknik analisis regresi linier berganda manakah yang paling cocok

digunakan apakah common effect, fixed effect atau random effect, yaitu:

1. Uji F atau Uji Chow

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah regresi data panel menggunakan

fixed effect method lebih baik daripada menggunakan common effect method.

Adapun uji statistik yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

(Ajija, 2011:53)

Keterangan:

=

=

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

51

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

m = jumlah restricted variabel

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel penjelas

Dengan pengujian hipotesis yang diajukan adalah sebagi berikut:

= menggunakan model Common Effect

= menggunakan model Fixed Effect

Adapun kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

a. Jika p-value > 5%, maka diterima

b. Jika p-value < 5%, maka ditolak

2. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih antara metode pendekatan Fixed

Effect atau Random Effect dengan mengikuti kriteria Wald, nilai statistik Hausman

akan mengikuti distribusi chi-kuadrat dengan rumus:

[ ] [ ] [ ]

(Juanda dan Junaidi, 2012:184)

Dalam uji Hausman, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

= menggunakan model Random Effect

= menggunakan model Fixed Effect

Dengan kriteria penilaian:

a. Jika p-value > 5%, maka diterima

b. Jika p-value < 5%, maka ditolak

3. Uji Langerange Multiplier

Menurut Rohmana (2010:243) untuk mengetahui apakah model Random

effect lebih baik dari OLS (common effect) digunakan uji Langerange Multiplier

(uji LM). Adapun formula yang digunakan dalam uji LM adalah sebagi berikut:

(

∑ ∑

)

(Rohmana, 2010:243)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

52

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana:

n = jumlah individu

T = jumlah periode waktu

e = residual metode common effect

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

= menggunakan model Common Effect

= menggunakan model Random Effect

Kriteria penilaian dari uji LM adalah:

a. Jika nilai statistik kritis chi-kuadrat, maka diterima

b. Jika nilai statistik kritis chi-kuadrat, maka ditolak

Dalam pengujian ketiga model ini, jika pada uji Chow dan Hausman

menunjukan model yang paling tepat adalah fixed effect, maka tidak diperlukan

Uji LM. Uji LM digunakan jika Uji Chow menunjukan model yang paling tepat

adalah common effect, sedangkan pada Uji Hausman menunjukan model yang

paling tepat adalah random effect model.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Menurut Sudjana (2003:90) :

Uji keberartian regresi linier multipel ini dimaksudkan untuk meyakinkan

diri apakah regresi (berbentuk linier) yang didapat berdasarkan penelitian

ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan

sejumlah peubah yang sedang diamati.

Untuk memperoleh gambaran mengenai keberartian hubungan regresi

antara variabel (dana perimbangan) dan (kemandirian keuangan daerah)

terhadap variabel Y (kesejahteraan masyarakat), maka dilakukan pengujian

keberartian regresi. Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :

: Regresi Tidak Berarti

H1: Regresi berarti

Dengan menggunakan rumus F yang diformulasikan sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

53

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 2003:91)

Keterangan :

= Jumlah Kuadrat Regresi

= Jumlah kuadrat sisa

N = Jumlah data

= Jumlah variabel independen

Kemudian hasil ini dikonsultasikan dengan nilai tabel F dengan dk

pembilang k dan dk penyebut (n-k-1) , taraf nyata 5% maka diperoleh .

Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan dengan

dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Jika nilai Fhitung> nilai Ftabel, maka ditolak dan diterima

b) Jika nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel, maka diterima dan ditolak.

b. Uji Keberartian Koefesien Regresi (Uji t)

Setelah melakukan uji koefesien regresi secara keseluruhan maka

selanjutnya adalah menghitung koefesien regresi secara individu. Uji-t dilakukan

untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen signifikan atau

tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen

lainnya konstan.

Hipotesis yang disusun adalah sebagai berikut :

a. : β1 = 0, dana perimbangan tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan

masyarakat.

: β1 > 0, dana perimbangan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan

masyarakat.

b. : β2 = 0, kemandirian keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap

kesejahteraan masyarakat.

: β2 > 0, kemandirian keuangan daerah berpengaruh positif terhadap

kesejahteraan masyarakat.

Adapun rumus menguji keberartian koefisien regresi adalah sebagai

berikut :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

54

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 2003:111)

Keterangan :

= galat baku koefisien regresi

= nilai variabel bebas

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan

pehitungan-perhitungan sebagai berikut :

a) Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( )

(Sudjana, 2003 :110)

b) Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Ganda

( Sudjana, 2003 : 107)

c) Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah (∑ )

∑ ∑

(Sudjana, 2003:77)

d) Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( )

( Sudjana, 2003 :110)

Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya membandingkan nilai

dengan nilai tabel student-t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5% maka yang

akan diperoleh nilai Kesimpulan yang diambil adalah dengan

membandingkan dengan :

a) Jika nilai thitung > ttabel maka ditolak dan diterima

b) Jika nilai thitung ≤ nilai ttabel maka diterima dan ditolak

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26778/6/S_PEA_1203443_Chapter 3.pdfJumlah Seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat tersebut sebanyak 27 Kabupaten/Kota

55

Tia Amelia, 2016 Pengaruh Dana Perimbangan dan Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu