bab iii metode penelitian a. 1. -...
TRANSCRIPT
21
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk
menghindari kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi operasional
yaitu:
1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan
permasalahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan agar siswa dapat memecahan masalah
tersebut melalui suatu percobaan, melaksanakan proyek secara
kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat
dipresentasikan kepada orang lain.
2. Kemampuan penalaran logis adalah kemampuan siswa memecahkan
soal-soal yang berifat logika ( Test Of Logical Thinking) berdasarkan
lima jenis pola penalaran yaitu penalaran proporsional, pengontrolan
variabel, penalaran probabilitas, penalaran korelasional dan penalaran
kombinatorial, terdapat 10 butir soal dan hasil akhir berupa tahap
perkembangan yang dicapai oleh siswa.
3. Penguasaan konsep siswa merupakan kemampuan siswa dalam
memahami konsep sebelum dan setelah pembelajaran selesai dilakukan.
Peningkatan penguasaan konsep pada siswa dilihat dari gain nilai yang
diperoleh siswa setelah menjawab 20 soal tes objektif berupa soal tes
pilihan ganda yang memiliki lima opsi dengan jenjang kognitif C1
22
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampai dengan C6 berdasarkan Taxonomi Bloom revisi pada tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest).
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode weak experiment,
yakni menggunakan satu kelas penelitian tanpa menggunakan kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian The One
group Pretest and Posttest (Arikunto,2008). Desain ini hanya melibatkan satu
kelompok saja. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil dari penerapan
Project Based Learning pada kelompok tersebut. Dalam desain penelitiannya
terdapat beberapa langkah yang menunjukkan suatu urutan kegiatan
penelitian, yaitu tes awal (O1), perlakuan (X), dan tes akhir (O2). Perbedaan
antara tes awal dan tes akhir (gain) diasumsikan sebagai efek dari perlakuan.
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 The One group Pretest and Posttest Design
Tes awal Perlakuan Tes akhir
O1 X O2
Sumber Arikunto (2008)
Keterangan :
O = Observed yaitu tes awal (O1) dan tes akhir (O2), berfungsi untuk
mengukur kemampuan awal dan akhir siswa dalam penalaran logis dan
penguasaan konsep.
X = Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek.
23
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subjek Penelitian
Arikunto (2006) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan
diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N
1 Cicalengka Kota Bandung semester 1 tahun ajaran 2012/2013. Adapun
yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas dari keseluruhan
populasi yang dipilih secara purposive sample, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Selain itu, kelas eksperimen merupakan kelas
yang direkomendasikan oleh guru kelas.
D. Instrumen Penelitian
1. Tes Pemahaman Konsep
Tes pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
pilihan ganda untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman konsep.
Test ini terdiri dari 20 pertanyaan yang berdasarkan ranah kognitif dan dimensi
kognitif taksonomi bloom revisi. Kisi – kisi pemahaman konsep dapat dilihat
pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Kemampuan Pemahaman Konsep
No
Indikator
Ranah
pengetahuan
Ranah Kognitif No
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Membandingkan
ciri-ciri
pertumbuhan dengan
perkembangan
Konseptual
√
√
2, 3, 4,
1
2. Menganalis
pertumbuhan dan
perkembangan pada
suatu tanaman
Konseptual
√
√
8
7
24
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Indikator Ranah
Pengetahuan
Ranah Kognitif No
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3. Mengurutkan tahap-
tahap pertumbuhan
dan perkembangan
pada tumbuhan biji
Konseptual √
√
5
6
4. Mendeskripsikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada
tumbuhan.
Faktual
√
√
13
17
Konseptual
√
9, 10,
11
Prosedural
Metakognitif
√
√
√ 15, 16
12
14
5. Menganalisis
kecepatan
pertumbuhan dan
perkembangan pada
kecambah biji
berdasarkan titik
tumbuh
Faktual
√
√
18, 19,
20
17
2. Tes Penalaran Logis
Tes untuk menentukan tahap perkembangan intelektual siswa yang
digunakan adalah Test Of Logical Thingking (TOLT). Tes ini terdiri dari
sepuluh soal dengan lima jenis penalaran, yaitu penalaran proporsional,
pengontrolan variabel, penalaran korelasional, penalaran probabilitas, dan
penalaran kombinatorial. Menurut Tobin dan Capie (1981) TOLT memiliki
reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,85. Tes ini telah diterjemahkan ke
berbagai bahasa dilaporkan telah mempunyai reliabilitas tinggi. TOLT telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Sumarmo (1987) dan
dilaporkan memiliki reliabilitas 0,66. Validitas konstruk tes ini adalah sebesar
0,82 (Valanides, 1996: 100). Berdasarkan pertimbangan tersebut tes ini dipilih
25
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena dapat mengukur penalaran formal dan merupakan tes kelompok yang
cocok diujikan terhadap subjek yang banyak dalam waktu yang bersamaan
(Tobie dan Copie, 1987: Valanides, 1996). Skor yang diperoleh oleh siswa
dalam TOLT dikategorikan menjadi dua bagian. Siswa dengan hasil
pencapaian TOLT 0-4 dapat dikategorikan berkemampuan rendah sedangkan
siswa dengan pencapaian TOLT 5 ke atas dikategorikan mempunyai penalaran
tinggi. Kisi – kisi Test Of Logical Thinking dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Test Of Logical Thinking
No Jenis Penalaran Pertanyaan Nomor
1 Penalaran Proporsional 1 dan 2
2 Pengontrolan Variabel 3 dan 4
3 Penalaran Korelasional 5 dan 6
4 Penalaran Probabilitas 7 dan 8
5 Penalaran Kombinatorial 9 dan 10
3. Angket siswa
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya ( Sugiyono, 2010 ). Angket yang digunakan
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based
Learning ). Angket terdiri dari 20 pernyataan yang terdiri dari 4 indikator,
yaitu untuk mengetahui respon siswa tentang kemampuan penalaran logis
siswa dengan penerapan model Project Based Learning, untuk mengetahui
respon siswa tentang pembelajaran Pertumbuhan dan Perkembangan Pada
26
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tumbuhan melalui Project Based Learning, untuk mengetahui respon siswa
tentang aktivitas pembelajaran dengan penerapan model Project Based
Learning, untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
biologi dengan model Project Based Learning. Respon siswa berupa
pernyataan sangat setuju (SS), setuju (S), ragu–ragu (RR), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS). Kisi–kisi angket dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Keterlakasanaan Penerapan Model
Project Based Learning
No Indikator Pernyataan
Nomor 1 Mengetahui respon siswa tentang kemampuan
penalaran logis siswa dengan penerapan model Project
Based Learning
1+, 2+, 3+, 4+,
5+
2 Mengetahui respon siswa tentang pembelajaran
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
melalui Project Based Learning
6-, 7+, 8-, 9+,
10+
3 Mengetahui respon siswa tentang aktivitas
pembelajaran dengan penerapan model Project Based
Learning
11+, 12+, 13-,
14+, 15+
4 Mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran biologi dengan model Project Based
Learning
16+, 17+, 18+,
19+, 20+
Keterangan
+ = pernyataan positif
- = pernyataan negatif
E. Pengujian Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Analisis uji Coba Instrumen
Kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya
dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya.
Adapun perhitungan hasil ujicoba soal tes Kemampuan penguasaan konsep
ini dibantu dengan menggunakan Software Anates Ver 4.0.9.
27
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Analisis Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2009). Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Dengan demikian, Arikunto (2009) mengemukakan
bahwa untuk mengetahui validitas suatu tes digunakan teknik korelasi
Pearson Product Moment, yaitu :
(Arikunto, 2009)
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = skor tiap butir soal
Y = skor total tiap butir soal
N = jumlah siswa
Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan
validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai rxy Kriteria
0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy 0,80 Tinggi
0,40 < rxy 0,60 Cukup
28
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai rxy Kriteria
0,20 < rxy 0,40 Rendah
0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009:75)
b. Reliabilitas Tes
Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda sehingga
perhitungan reliabilitas instrumen dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus Spearman Brown (Arikunto, 2009: 87).
( )( )
Keterangan:
= Koefisien setengah soal.
n = 2 (2x setengah soal)
r 1+2 = Koefisien seluruh soal
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrumen yang diperoleh digunakan Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,80 r 1,00 Sangat Tinggi
0,60 r 0,80 Tinggi
0,40 r 0,60 Cukup
0,20 r 0,40 Rendah
0,00 r 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009:75)
29
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Daya Pembeda Tes
Arikunto (2009: 211) menyebutkan bahwa daya pembeda butir soal
adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang
pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai
(berkemampuan rendah). Selanjutnya, Arikunto (2009: 213)
mengemukakan bahwa daya pembeda butir soal ini dihitung dengan
menggunakan perumusan:
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD
Keterangan :
D = daya pembeda butir soal
AJ = jumlah peserta kelompok atas
BJ = jumlah peserta kelompok bawah
AB = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
AP = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
BP = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai indeks diskriminasi data pembeda butir soal berkisar antara
0,00-1.00. Semakin tinggi indeks diskriminasi, maka semakin baik
instrumen tersebut dapat membedakan siswa pandai dan siswa kurang
pandai.
30
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 – 0,20 Buruk (poor), sebaiknya dibuang
0,20 – 0,40 Sedang (satisfactory)
0,40 – 0,70 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)
(Arikunto, 2009 : 218)
d. Tingkat Kesukaran Tes
Arikunto (2009: 209) menyebutkan bahwa untuk mencari tingkat
kesukaran suatu instrumen dapat digunakan rumus berikut ini:
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan
tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel
3.8.
Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nilai P Kriteria
0,00 < P 0,30 Sukar
0,31 P 0,70 Sedang
0,71 P < 1,00 Mudah
(Arikunto, 2009: 210)
BP
JS
31
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Analisis Ujicoba Instrumen
No. Validitas Daya Pembeda Taraf
Kesukaran Keterangan
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0.469 Cukup 75.00
Baik
sekali 53.33 Sedang Dipakai
2 0,439 Cukup 50.00 Baik 43.33 Sedang Dipakai
3 0,492 Cukup 37.50 Sedang 20.00 Sukar Dipakai
4 0,494 Cukup 50.00 Baik 46.67 Sedang Dipakai
5 0.697 Tinggi 62.50 Baik 20.00 Sukar Dipakai
6 0,457 Cukup 50.00 Baik 50.00 Sedang Dipakai
7 0,410 Cukup 37.50 Sedang 63.33 Sedang Dipakai
8 0.429 Cukup 50.00 Baik 36.67 Sedang Dipakai
9 0.465 Cukup 37.60 Sedang 30.00 Sukar Dipakai
10 0.428 Cukup 50.00 Baik 60.00 Sedang Dipakai
11 0.440 Cukup 50.00 Baik 60.00 Sedang Dipakai
12 0.796 Tinggi 37.60 Sedang 10.00 Sukar Dipakai
13 0.527 Cukup 75.00
Baik
sekali 53.33 Sedang Dipakai
14 0.422 Cukup 50.00 Baik 76.67 Mudah Dipakai
15 0.416 Cukup 50.00 Baik 80.00 Mudah Dipakai
16 0.378 Rendah 37.50 Sedang 73.33 Mudah Dipakai
17 0.378 Rendah 62.50 Baik 73.33 Sedang Dipakai
18 0.365 Rendah 50.00 Baik 46.67 Sedang Dipakai
19 0.361 Rendah 50.00 Baik 63.33 Sedang Dipakai
20 0.374 Rendah 37.50 Sedang 63.33 Sedang Dipakai
Dari perhitungan Reliabilitas instrumen yang diujicobakan,
diperoleh nilai reliabilitas tes penguasaan konsep adalah 0,72. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk dalam kategori
“Tinggi”.
32
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Pengolahan Data Penelitian
Data yang telah terjaring melalui instrumen penelitian, selanjutnya
diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memberikan skor kemampuan siswa dalam penalaran logis, sesuai
dengan bobot jawaban seperti pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Pedoman Penskoran Penalaran Logis
No Jenis Penalaran Skor
1. Proporsional
a. Jawaban benar alasan benar
b. Jawaban benar alasan salah
c. Jawaban salah alasan benar
d. Jawaban salah alasan salah
1
0
0
0
2. Pengontrolan variabel
a. Jawaban benar alasan benar
b. Jawaban benar alasan salah
c. Jawaban salah alasan benar
d. Jawaban salah alasan salah
1
0
0
0
3. Probabilitas
a. Jawaban benar alasan benar
b. Jawaban benar alasan salah
c. Jawaban salah alasan benar
d. Jawaban salah alasan salah
1
0
0
0
4. Korelasional
a. Jawaban benar alasan benar
b. Jawaban benar alasan salah
c. Jawaban salah alasan benar
d. Jawaban salah alasan salah
1
0
0
0
5. Kombinatorial
a. Jawaban benar
b. Tidak lengkap
1
0
Tobin dan Capie (Valanides 1996)
2) Menganalisis penalaran logis siswa
Data perkembangan penalaran logis kemudian ditabulasikan
untuk dilihat kecenderungannya sesuai dengan kategori tingkat
perkembangan intelektual yang disadur dari Tobin dan Cappie
33
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Valanides, 1999). Berikut disajikan data ketentuan tingkat
perkembangan intelektual pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Ketentuan ketercapaian Test Of Logical Thinking
No Skor Tingkat Pengetahuan
1 4-10 Operasional Formal
2 2-3 Transisi
3 0-1 Operasional Konkret
Tobin dan Capie (Valanides 1996)
3) Memberikan skor kemampuan siswa dalam penguasaan konsep, sesuai
dengan bobot jawaban
4) Menentukan rata-rata kemampuan awal siswa (pretest). (Arikunto,
2005:236):
∑
∑
Menentukan rata-rata kemampuan akhir siswa (posttest)
∑
∑
5) Menentukan indeks gain dengan klasifikasi berdasarkan Hake
(Meltzer,2002) dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Kriteria Indeks Gain (Ig)
Dengan rumus :
6) Melakukan uji prasyarat yaitu dengan melakukan uji normalitas
terhadap pretest dan posttest dan gain melalui uji Chi kuadrat (χ2)
untuk n > 30. Dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Nilai Klasifikasi
g >0,7 Tinggi
0,3 > g > 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
34
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Menentukan rentang (r)=n max – n min (nilai data terkecil dikurangi
nilai data terbesar).
b) Menentukan banyak kelas interval (i) = 1 + 3,3 log n (n=banyak
data)
c) Menentukan panjang kelas (p) = r/banyak kelas
d) Mencari standar deviasi dan rata-rata
)1(
22
nn
fXfXnSD
e) Menentukan batas kelas interval
f) Mencari nilai z
SD
KBKz
g) Mencari luas daerah interval
h) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei = n x i)
i) Menentukan frekuensi yang diperoleh
j) Menghitung Chi kuadrat (χ2), dengan rumus :
χ2 =
Ei
Eii )0(
k) Menentukan χ2
7) Uji homogenitas
Dalam penelitian ini, untuk menentukan homogenitas dilakukan
dengan langkah-langkah berikut ini :
a) Menentukan varians dari dua sampel yang akan diuji
homogenitasnya
35
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Menghitung nilai F dengan menggunkan rumus :
ks
bsF
2
2
dengan :
s2b = Varians yang lebih besar
s2k = Varians yang lebih kecil
c) Menentukan nilai F dari tabel distribusi frekuensi dengan derajat
kebebasan (dk) = n – 1
d) Membandingkan nilai f hasil perhitungan dengan nilai F dari
tabel
Fhitung < Ftabel , artinya sampel homogen
Fhitung > Ftabel , artinya sampel tidak homogeny.
8) Menganalisis angket siswa yang dilakukan dengan
mempersentasekan jawaban seluruh siswa pada pertanyaan yang
diberikan berdasarkan Koentjaraningrat (Ginanjar, 2008).
Tabel 3.13 kategori persentase berdasarkan Koentjaraningrat
Persentase Kategorisasi
0% Tidak satu pun
1% - 30% Sebagian kecil
31% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 80% Sebagian besar
81% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
36
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Menganalisis materi, merumuskan masalah, dan tujuan penelitian.
b. Melakukan studi kepustakaan.
c. Penyusunan proposal penelitian.
d. Melakukan perbaikan atau revisi proposal penelitian dengan
bimbingan dosen pembimbing.
e. Pelaksanaan seminar proposal penelitian.
f. Membuat instrumen penelitian berupa soal pretest dan posttest
g. Konsultasi instrumen penelitian kepada pembimbing.
h. Revisi instrumen penelitian.
i. Mengurus surat perizinan penelitian.
j. Uji coba instrumen.
k. Analisis instrumen hasil uji coba.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini meliputi :
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian.
b. Memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan
awal mereka.
c. Melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan skenario
pembelajaran yang ada.
d. Memberikan posttest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan
akhir siswa. Soal yang diberikan sama dengan soal saat pretest.
37
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tahap Akhir
Tahap akhir ini meliputi :
a. Mengolah data penelitian
b. Menganalisis dan membahas data penelitian
c. Menarik kesimpulan
38
Siska Hariyani, 2013 Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Telaah Kompetensi Mata
Pelajaran Biologi SMP
Studi Pendahuluan ke sekolah yang
akan dijadikan Lokasi Penelitian
Perumusan Masalah
Studi pustaka tentang model pembelajaran Project based
Learning dan Telaah kurikulum Biologi SMP kelas VIII
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dan Pembuatan Instrumen Tes
Judgment Instrumen Tes
Revisi Instrumen Tes
Uji Coba Instrumen tes
Melaksanakan Pretest Pengolahan Data
Memberi Perlakuan dengan Menerapkan
Metode pembelajaran Project Based Learning
Melaksanakan Posttest Pengolahan Data Pemberian Angket
Analisis Data dan Hasil
temuan Penelitian
Kesimpulan