bab iii metode penelitian a. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3612/4/t1... ·...

12
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan design Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental, yang bertujuan untuk menyelidiki adanya kemungkinan sebab akibat. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Namun, karena dalam penelitian ini terdapat kelompok kontrol dan eksperimen tetapi pengambilan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dilakukan secara acak, maka metode eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu atau quasi experimental (Sukardi, 2008) 2. Desain Penelitian Penelitain quasi experimental ini menggunakan pretes-postes group kontrol tidak secara random (Nonrendomized control Group Pretest- Postest Design). Secara bagan dapat dilihat pada Gambar 2. Group Pretes Variabel Terikat Postes Eksperimen Kontrol Y 1 Y 1 X 1 X 2 Y 2 Y 2 Gambar 2 Desain Penelitian (Sukardi, 2008:186) Keterangan : Y 1 = pretest (sebelum perlakuan) Y 2 = postest (setelah perlakuan) X 1 = model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat X 2 = model pembelajaran eksposiotri Berdasarkan bagan diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kedua kelompok diberikan pretest (tesnya sama), Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang, kemudaian diberikan perlakukan khusus untuk kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif teipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran ekspositori. Setelah diberikan pretest,pada akhirnya akan dilakukan postest (O 2 ) yang tesnya sama. O 2 merupakan nilai postest kelompok eksperimen setelah diajar dengan model pembelajaran

Upload: lybao

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan design Penelitian

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan

eksperimental, yang bertujuan untuk menyelidiki adanya kemungkinan sebab akibat. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Namun, karena dalam penelitian ini terdapat kelompok kontrol dan eksperimen tetapi pengambilan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dilakukan secara acak, maka metode eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu atau quasi experimental (Sukardi, 2008)

2. Desain Penelitian

Penelitain quasi experimental ini menggunakan pretes-postes group kontrol tidak secara random (Nonrendomized control Group Pretest-Postest Design). Secara bagan dapat dilihat pada Gambar 2.

Group Pretes Variabel Terikat Postes

Eksperimen Kontrol

Y1

Y1

X1

X2

Y2

Y2

Gambar 2 Desain Penelitian (Sukardi, 2008:186)

Keterangan : Y1

= pretest (sebelum perlakuan) Y2

= postest (setelah perlakuan) X1

= model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat X2 = model pembelajaran eksposiotri

Berdasarkan bagan diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok

diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kedua kelompok diberikan pretest (tesnya sama), Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang, kemudaian diberikan perlakukan khusus untuk kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif teipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran ekspositori. Setelah diberikan pretest,pada akhirnya akan dilakukan postest (O2) yang tesnya sama. O2 merupakan nilai postest kelompok eksperimen setelah diajar dengan model pembelajaran

18

kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat dan model pembelajaran ekspositori. Hasil kedua postest dibandingkan atau diuji perbedaanya. Nilai O2 dengan variabel terikat X1 secara signifikan lebih tinggi dari O1 maka model pembelajaran model kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori.

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : (a) melakukan prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen danuji coba instrumen, (c) melakukan survei penelitian, (d) melakukan pretest, (e) mengadakan koordinasi dengan guru, (f) pemberian perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat, (g) memberikan postest pada masing-masing kelompok penelitian, dan (h) analisis data.

Pertemuan dengan guru, peneliti meyampaikan rancangan penelitian dan membuat kesepakatan dengan guru mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan selama penelitian. Materi tersebut ditentukan berdasakan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang oleh peneliti dan dikonsultasikan pada guru kelas VIIA dan VIIB.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Pabelan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan di kelas VIIA sebagai kelas kontrol dan VIIB sebagai kelas eksperimen

2. Waktu penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dimulaidari tanggal 2 Maret 2013

sampai dengan selesai. Pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan peneliti guna tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat dan RPP. Jadwal penelitian pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Jadwal Penelitian

Kelompok Pertemuan

Pretest 1 2 3 Postest

Eksperimen 2-04-2013

9 -04-2013

12-04-2013

16-04-2013

18-04-2013

Kontrol 2-04-2013

8 -04-2013

13-04-2013

15-04-2013

19-04-2013

19

C. Varibel Penelitian 1. Variabel bebas (independent variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatiftipe NHTdengan strategibertukar tempat.Model pembelajaran NHT dengan strategi bertukar tempat didefinisikan secara operasioanl yaitu siswa bekerja dalam kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor, guru mengajukan pertanyaan (permasalahan) untuk didiskusikan dalam kelompok, siswa bertukar tempat (siswa no 1 berkumpul dengan siswa no 1, dst) untuk mendiskusikan nomor soal yang sama, guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor anggota kelompok untuk menjawab.

2. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

matematika. Hasil belajar matematika adalah hasil kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk pengetahuan sebab akibat dari perlakuan atau pembelajaran yang dilakukan siswa.Hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar matematika dan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.Hasil belajar matematika dapat terlihat dari skor hasil belajar matematika yang diukur dengan menggunakan tes yang berjumlahkan 16 butir soal pilihan ganda.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VII B SMP N 3 Pabelan,dimana kelas VIIA sebanyak 22 siswa dan kelas VIIB sebanyak 23 siswa. Dimana kelas VIIB terpilih menjadi kelas eksperimen atau kelas yang nantinya akan diberikan treatmen pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat, sedangkan kelas VIIA merupakan kelas kontrol. Subjek diambil berdasarkan rekomendasi dari guru dengan pertimbangan : siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, duduk pada tingkatkelas yang sama, penempatan siswa tidak berdasarkan rangking.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah data-data yang dikumpulkan dengan teknik tertentu kemudian dianalisis dan disimpulkan. Teknik penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tes dan lembar observasi. a. Tes diapakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal

yaitu hasil belajar matematika kelas kontrol dan eksperimen, ataupun kemampuan akhir yaitu hasil belajar matematika siswa setelah diberikan treatment. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda dengan empat option. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen tes yang disajikan pada Tabel 2.

20

Tabel 2 Kisi-kisi InstrumenPretes

Materi Indikator Jumlah Butir Soal

Bentuk Aljabar

- Menuliskan dan menyatakan permasalahan sehari-hari kedalam bentuk aljabar

2 11, 16

- Menjelaskan pengertian variabel, koefisien, konstanta, dan faktor

11 1,6, 9,10, 12, 13, 14,15, 17, 20, 21

- Menjelaskan pengertian suku, suku sejenis, suku tidak sejenis

9 2, 3, 5, 7, 8, 14,18, 19,22

Total 22

b. Observasi Obervasi digunakan untuk melakukan pengamatan ke objek penelitian. Observasi penelitian ini menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan sebagai data pendukung penelitian untuk memperoleh data pengelolaan data aktivitas peserta didik selama pembelajaran. Berikut disajikan kisi-kisi lembar observasi siswa pada Tabel 3

Tabel 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang diamati

1 Memperhatikan apa yang disampaikan guru mengenai materi dan tujuan pembelajaran

2 Mengajukan pertanyaan terkait materi yang diajarkan

3 Melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-masing

4 Bertukar tempat sesuai dengan nomor

5 Mempresentasikan hasil diskusi kepada teman-temannya

6 Mendengarkan penyajian hasil diskusi kelompok

7 Memperhatikan pada saat teman mempresentasikan hasil diskusi kelompok

8 Mendengarkan pendapat/ tanggapan dari teman lain

9 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru

10 Mengerjakan soal yang diberikan

11 Menuliskan jawaban dari soal yang diberikan

12 Menanggapi pendapat teman yang lain

21

Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati

Kegiatan Awal

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan

2 Menyampaikan model pembelajaran yang akan dilakukan

3 Memotivasi siswa denganmenginformasikan pentingnya materi yang dipelajari

4 Mengorganisaisikan siswa dalam kelompok belajar yangberanggotakan 3-4 orang

5 Membagikan nomor anggota kepada setiap peserta didik

6 Melakukan apersepsi melalui tanya jawab

Kegiatan Inti

1 Menyampaikan materi yang akan diajarkan dengan membagikan LKS

2 Memberi permasalahan dalam bentuk soal pada LKS

3 Meminta siswa untuk mendiskusikan permasalahan tersebut

4 Meminta sisiwa bertukar tempat sesui dengan nomor yang dimiliki, sesuai dengan nomor yang telah diterima

5 Berkeliling ke kelompok-kelompok untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan

5 Meminta siswa untuk mendiskusikan soal yang sesuai dengan nomor yang dimiliki

6 Meminta siswa kembali ke kelompok awal

7 Memanggil salah satu nomor siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

8 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami

9 Melakukan konnfirmasi

Penutup

1 Membimbing siswa membuat kesimpulan

2 Memberikan quis atau PR

3 Memberitahukan materi pada pertemuan selanjutnya

Setelah kisi-kisi dibuat, maka langkah-langkah yang dilakukan

setelah nya adalah dilakukan pembuatan soal yang digunakan untuk uji pretest. Soal yang digunakan untuk uji pretest berupa pilihan ganda yang memiliki 4 option.Pretest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik pada kelas eksperimen ataupun kontrol. Soal yang dibuat berjumlah 15 butir dengan alokasi waktu 60 menit. Soal pretest yang sudah dibuat, kemudian di ujicobakan pada kelas uji coba yang telah terpilih yaitu kelas VII C dan VII D SMP N 3 Pabelan. Hasil uji coba yang diperoleh, kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan adalah meliputi uji validitas, uji

22

reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya beda. Analisis ini digunakan untuk menentukan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

F. Uji Coba Instrumen Tes digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga setiap item dari tes

tersebut harusmemenuhi persyaratan baik dalam hal daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas dan realibilitas item soal. 1. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama (Sugiyono, 2008).

Teknik yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Dengan melihat corrected item to total score correlation yang dinotasikan dengan (r), yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koofisien corrected

item to total score correlation 0,2 (Arikunto, 2006:41). Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen

menggunakan teknik reliability coefficient alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 16.0. Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut :

Tabel 5 Kriteria Reliabilitas Soal

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,80 < r11 ≤ 1,00 0,60 < r11 ≤ 0,80 0,40 < r11 ≤ 0,60 0,20 < r11 ≤ 0,40 0,00 < r11 ≤ 0,20

Sangat tinggi Tinggi Cukup

Rendah Sangat rendah

Uji coba test dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013 di SMP N 3 Pabelan. Instrumen pretes matematika pokok aljabar berjumlah 30 item soal. Setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS for window versi16.0. Hasil analisis butir soal selengkapnya dapat dilihat padalampiran.

Tabel 6

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

.746 22

23

Tabel7 Hasil Uji Validitas

Materi Indikator Jml Item

valid No. Soal

Aljabar

- Menuliskan dan menyatakan permasalahan sehari-hari kedalam bentuk aljabar

2 8*, 11, 16

- Menjelaskan pengertian variabel, koefisien, konstanta, dan faktor

11 1,6, 9,10, 12, 13, 14,15, 17, 20*, 21

- Menjelaskan pengertian suku, suku sejenis, suku tidak sejenis, suku satu, suku dua, suku tiga

9 2, 3*, 5*, 7*, 14,18*, 19,22

Berdasarkan Tabel 7hasil uji coba yang dilakukan dari 22 soal pilihan ganda terdapat 16 soal yang valid dan 6 soal tidak valid. Item soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, dan 22 dengan Cronbach’s alpha sebesar 0,746, sehingga tingkat reliabilitas soal yang valid adalah tinggi, dan item soal yang tidak valid adalah soal nomor 3, 5, 7, 8, 18, dan 20.Sedangkan untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6. Nomor yang diberi tanda bintang menunjukkan nomor soal yang tidak valid. Nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini.

2. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggu usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi.Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002: 208), yaitu sebagai berikut:

𝑇𝐾 =𝐵

𝐽𝑠

Keterangan: TK : Taraf Kesukaran B : Jumlah jawaban yang benar Js : Jumlah siswa

24

TABEL 8 KRITERIA TARAF KESUKARAN

No Indeks Taraf Kesukaran

1 0 – 0,30 Sulit

2 0,31 – 0,70 Sedang

3 0,71 – 1 Mudah

Setelah uji validitas dan reliabilitas uji instrumen pretest

selanjutnya adala uji taraf kesukaran soal.Berikut ini adalah hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen pretest.Hasil perhitungan taraf kesuakaran dapat dilihat pada Tabel 9.

TABEL 9 HASIL UJI TARAF KESUKARAN INSTRUMEN

Taraf Kesukaran No butir Soal Frekuensi

Sulit 5*, 7* 2

Sedang 1, 2, 4, 8*, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 21, 22

13

Mudah 3*, 6, 10, 13, 15, 18*, 20* 8

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 22 butrir soal taraf

kesukaran pada kateogri sulit sebanyak 2 soal, kategori sedang 13 soal, dan kategori mudah sebanyak 8 soal. Karena nomor item soal 3, 5, 7, 18, dan 20 tidak valid maka soal tersebut tidak dipakai.

3. Daya Beda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi saja. Seluruh peserta didik yang ikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Karena peserta hanya satu kelas dan kurang dari 100 orang, maka siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu 50% sebagai kelompok atas dan 50% sebagai kelompok bawah. Daya beda dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002: 213) yaitu sebagai berikut:

𝐷𝐵 =𝐵𝐴𝐽𝐴

−𝐵𝐵𝐽𝐵

Keterangan: DB : Daya Beda 𝐵𝐴 : Jawaban benar kelompok atas

25

𝐵𝐵 : Jawaban benar kelompok bawah 𝐽𝐴 : Jumlah peserta kelompok atas 𝐽𝐵 : Jumlah peserta kelompok bawah

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui soal-soal mana yang diterima dan tidak diterima untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada subyek penelitian digunakan yaitu sebagai berikut (Arikunto, 2002:213):

TABEL 10

KRITERIA DAYA BEDA No Indeks Daya Beda

1 0 – 0,20 jelek

2 0,21 – 0,40 Cukup

3 0,41 – 0,70 Baik

4 0,71 – 1,00 Baik sekali

Uji yang terakhir untuk instrumen pretest yaitu uji daya beda.

Hasil uji daya beda dapat dilihat pada tabel 11 berikut:

TABEL 11 HASIL UJI DAYA BEDA INSTRUMEN

Taraf Kesukaran No butir Soal Frekuensi

Baik Sekali 1, 4, 9, 11, 4

Baik 12, 13, 14, 15,16, 19, 21, 22 8

Cukup 2, 6, 8*, 10, 17 5

Jelek 3*, 5*, 7*, 18*, 20* 5

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahawa taraf kesukaran dari 22 butir

soal, banyak butir soal yang dikategorikan baik sekali adalah 4, kategori baik sebanyak 8, kategori cukup sebanyak 5, dan kategori jelek ada 5 butir soal. Untuk kategori jelek soal tidak dipakai. Karena no 3, 5, 7,8, 18, dan 20 tidak valid maka tidak digunakan.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Menganalisis hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam

tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi.

SD = 1

)( 22

n

n

xx

Keterangan: SD = standar deviasi

26

x = nilai responden n = jumlah responden

n

xx

Keterangan: x = rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden

Tabel 12 Kategori Tingkatan Hasil Belajar

Interval Kategori

X < ( x - 1,0SD) Rendah

( x - 1,0SD) ≤ X < ( x + 1,0SD) Sedang

( x + 1,0SD) ≤ X Tinggi

(Azwar, 2012) 2. Uji Prasayarat

a. Uji Normalitas Uji normallitas digunakan untuk mengetahui apakah

sampelberdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat diukur dengan menggunakan One sample Kolmogrov Smirnov Test. Kriterianya adalah jika nil. signifikansi hasil perhitunganlebih besar dari > 0,05 berarti berdistibusi normal

b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa

sampel berangkat dari kondisi yang sama atau homogen.Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16.0

3. Uji Hipotesis Data yang terkumpul dari hasil belajar terakhir pada kelompok

eksperimen maupun kontrol dilakukan dengan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji-t yang dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Uji-t dilakukan untuk membandingkan nilai sig (2-tailed) dengan tingkat alpha yang telah ditentukan yaitu5% (0,05). Jika sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima (Riduwan, & Sunarto, 2009) Hipotesisi 1 H0 : 𝑿 i= 𝑿 s, artinya tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat dengan hasilbelajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori.

27

H1: 𝑿 i 𝑿 s artinya ada perbedaan hasil hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori.

Hipotesis 2

H0 : 𝑿 i =𝑿 s, artinya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa.

H1: 𝑿 i >𝑿 s artinya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa.

Keterangan : Xi : rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat Xs : rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran ekspositori

4. Uji Gain Uji gain digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan

hasil belajar siswa antara sebelumdan sesudah pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji gain sebagai berikut :

𝑔 =𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑚𝑎𝑥 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

Hasil perhitungan diintrepetasikan dengan menggunakan klasifikasi gain, seperti terlihat pada Tabel 27.

Tabel 13 Kategori Indeks Gain

Indeks Kategori

0,7 Tinggi

0,3 - 0,7 Sedang

0,3 Rendah

28