bab iii metode penelitian a. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3612/4/t1... ·...
TRANSCRIPT
17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan design Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan
eksperimental, yang bertujuan untuk menyelidiki adanya kemungkinan sebab akibat. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Namun, karena dalam penelitian ini terdapat kelompok kontrol dan eksperimen tetapi pengambilan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dilakukan secara acak, maka metode eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu atau quasi experimental (Sukardi, 2008)
2. Desain Penelitian
Penelitain quasi experimental ini menggunakan pretes-postes group kontrol tidak secara random (Nonrendomized control Group Pretest-Postest Design). Secara bagan dapat dilihat pada Gambar 2.
Group Pretes Variabel Terikat Postes
Eksperimen Kontrol
Y1
Y1
X1
X2
Y2
Y2
Gambar 2 Desain Penelitian (Sukardi, 2008:186)
Keterangan : Y1
= pretest (sebelum perlakuan) Y2
= postest (setelah perlakuan) X1
= model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat X2 = model pembelajaran eksposiotri
Berdasarkan bagan diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kedua kelompok diberikan pretest (tesnya sama), Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang, kemudaian diberikan perlakukan khusus untuk kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif teipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran ekspositori. Setelah diberikan pretest,pada akhirnya akan dilakukan postest (O2) yang tesnya sama. O2 merupakan nilai postest kelompok eksperimen setelah diajar dengan model pembelajaran
18
kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat dan model pembelajaran ekspositori. Hasil kedua postest dibandingkan atau diuji perbedaanya. Nilai O2 dengan variabel terikat X1 secara signifikan lebih tinggi dari O1 maka model pembelajaran model kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : (a) melakukan prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen danuji coba instrumen, (c) melakukan survei penelitian, (d) melakukan pretest, (e) mengadakan koordinasi dengan guru, (f) pemberian perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dengan strategi bertukar tempat, (g) memberikan postest pada masing-masing kelompok penelitian, dan (h) analisis data.
Pertemuan dengan guru, peneliti meyampaikan rancangan penelitian dan membuat kesepakatan dengan guru mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan selama penelitian. Materi tersebut ditentukan berdasakan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang oleh peneliti dan dikonsultasikan pada guru kelas VIIA dan VIIB.
B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Pabelan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan di kelas VIIA sebagai kelas kontrol dan VIIB sebagai kelas eksperimen
2. Waktu penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dimulaidari tanggal 2 Maret 2013
sampai dengan selesai. Pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan peneliti guna tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat dan RPP. Jadwal penelitian pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Jadwal Penelitian
Kelompok Pertemuan
Pretest 1 2 3 Postest
Eksperimen 2-04-2013
9 -04-2013
12-04-2013
16-04-2013
18-04-2013
Kontrol 2-04-2013
8 -04-2013
13-04-2013
15-04-2013
19-04-2013
19
C. Varibel Penelitian 1. Variabel bebas (independent variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatiftipe NHTdengan strategibertukar tempat.Model pembelajaran NHT dengan strategi bertukar tempat didefinisikan secara operasioanl yaitu siswa bekerja dalam kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor, guru mengajukan pertanyaan (permasalahan) untuk didiskusikan dalam kelompok, siswa bertukar tempat (siswa no 1 berkumpul dengan siswa no 1, dst) untuk mendiskusikan nomor soal yang sama, guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor anggota kelompok untuk menjawab.
2. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
matematika. Hasil belajar matematika adalah hasil kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk pengetahuan sebab akibat dari perlakuan atau pembelajaran yang dilakukan siswa.Hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar matematika dan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.Hasil belajar matematika dapat terlihat dari skor hasil belajar matematika yang diukur dengan menggunakan tes yang berjumlahkan 16 butir soal pilihan ganda.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VII B SMP N 3 Pabelan,dimana kelas VIIA sebanyak 22 siswa dan kelas VIIB sebanyak 23 siswa. Dimana kelas VIIB terpilih menjadi kelas eksperimen atau kelas yang nantinya akan diberikan treatmen pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat, sedangkan kelas VIIA merupakan kelas kontrol. Subjek diambil berdasarkan rekomendasi dari guru dengan pertimbangan : siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, duduk pada tingkatkelas yang sama, penempatan siswa tidak berdasarkan rangking.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah data-data yang dikumpulkan dengan teknik tertentu kemudian dianalisis dan disimpulkan. Teknik penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tes dan lembar observasi. a. Tes diapakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal
yaitu hasil belajar matematika kelas kontrol dan eksperimen, ataupun kemampuan akhir yaitu hasil belajar matematika siswa setelah diberikan treatment. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda dengan empat option. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen tes yang disajikan pada Tabel 2.
20
Tabel 2 Kisi-kisi InstrumenPretes
Materi Indikator Jumlah Butir Soal
Bentuk Aljabar
- Menuliskan dan menyatakan permasalahan sehari-hari kedalam bentuk aljabar
2 11, 16
- Menjelaskan pengertian variabel, koefisien, konstanta, dan faktor
11 1,6, 9,10, 12, 13, 14,15, 17, 20, 21
- Menjelaskan pengertian suku, suku sejenis, suku tidak sejenis
9 2, 3, 5, 7, 8, 14,18, 19,22
Total 22
b. Observasi Obervasi digunakan untuk melakukan pengamatan ke objek penelitian. Observasi penelitian ini menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan sebagai data pendukung penelitian untuk memperoleh data pengelolaan data aktivitas peserta didik selama pembelajaran. Berikut disajikan kisi-kisi lembar observasi siswa pada Tabel 3
Tabel 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
No Aspek yang diamati
1 Memperhatikan apa yang disampaikan guru mengenai materi dan tujuan pembelajaran
2 Mengajukan pertanyaan terkait materi yang diajarkan
3 Melakukan diskusi dalam kelompoknya masing-masing
4 Bertukar tempat sesuai dengan nomor
5 Mempresentasikan hasil diskusi kepada teman-temannya
6 Mendengarkan penyajian hasil diskusi kelompok
7 Memperhatikan pada saat teman mempresentasikan hasil diskusi kelompok
8 Mendengarkan pendapat/ tanggapan dari teman lain
9 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
10 Mengerjakan soal yang diberikan
11 Menuliskan jawaban dari soal yang diberikan
12 Menanggapi pendapat teman yang lain
21
Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan
2 Menyampaikan model pembelajaran yang akan dilakukan
3 Memotivasi siswa denganmenginformasikan pentingnya materi yang dipelajari
4 Mengorganisaisikan siswa dalam kelompok belajar yangberanggotakan 3-4 orang
5 Membagikan nomor anggota kepada setiap peserta didik
6 Melakukan apersepsi melalui tanya jawab
Kegiatan Inti
1 Menyampaikan materi yang akan diajarkan dengan membagikan LKS
2 Memberi permasalahan dalam bentuk soal pada LKS
3 Meminta siswa untuk mendiskusikan permasalahan tersebut
4 Meminta sisiwa bertukar tempat sesui dengan nomor yang dimiliki, sesuai dengan nomor yang telah diterima
5 Berkeliling ke kelompok-kelompok untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
5 Meminta siswa untuk mendiskusikan soal yang sesuai dengan nomor yang dimiliki
6 Meminta siswa kembali ke kelompok awal
7 Memanggil salah satu nomor siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
8 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
9 Melakukan konnfirmasi
Penutup
1 Membimbing siswa membuat kesimpulan
2 Memberikan quis atau PR
3 Memberitahukan materi pada pertemuan selanjutnya
Setelah kisi-kisi dibuat, maka langkah-langkah yang dilakukan
setelah nya adalah dilakukan pembuatan soal yang digunakan untuk uji pretest. Soal yang digunakan untuk uji pretest berupa pilihan ganda yang memiliki 4 option.Pretest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik pada kelas eksperimen ataupun kontrol. Soal yang dibuat berjumlah 15 butir dengan alokasi waktu 60 menit. Soal pretest yang sudah dibuat, kemudian di ujicobakan pada kelas uji coba yang telah terpilih yaitu kelas VII C dan VII D SMP N 3 Pabelan. Hasil uji coba yang diperoleh, kemudian dianalisis. Analisis yang dilakukan adalah meliputi uji validitas, uji
22
reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya beda. Analisis ini digunakan untuk menentukan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
F. Uji Coba Instrumen Tes digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga setiap item dari tes
tersebut harusmemenuhi persyaratan baik dalam hal daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas dan realibilitas item soal. 1. Validitas dan Realibilitas Instrumen
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama (Sugiyono, 2008).
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Dengan melihat corrected item to total score correlation yang dinotasikan dengan (r), yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koofisien corrected
item to total score correlation 0,2 (Arikunto, 2006:41). Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen
menggunakan teknik reliability coefficient alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 16.0. Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut :
Tabel 5 Kriteria Reliabilitas Soal
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,80 < r11 ≤ 1,00 0,60 < r11 ≤ 0,80 0,40 < r11 ≤ 0,60 0,20 < r11 ≤ 0,40 0,00 < r11 ≤ 0,20
Sangat tinggi Tinggi Cukup
Rendah Sangat rendah
Uji coba test dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013 di SMP N 3 Pabelan. Instrumen pretes matematika pokok aljabar berjumlah 30 item soal. Setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS for window versi16.0. Hasil analisis butir soal selengkapnya dapat dilihat padalampiran.
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.746 22
23
Tabel7 Hasil Uji Validitas
Materi Indikator Jml Item
valid No. Soal
Aljabar
- Menuliskan dan menyatakan permasalahan sehari-hari kedalam bentuk aljabar
2 8*, 11, 16
- Menjelaskan pengertian variabel, koefisien, konstanta, dan faktor
11 1,6, 9,10, 12, 13, 14,15, 17, 20*, 21
- Menjelaskan pengertian suku, suku sejenis, suku tidak sejenis, suku satu, suku dua, suku tiga
9 2, 3*, 5*, 7*, 14,18*, 19,22
Berdasarkan Tabel 7hasil uji coba yang dilakukan dari 22 soal pilihan ganda terdapat 16 soal yang valid dan 6 soal tidak valid. Item soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, dan 22 dengan Cronbach’s alpha sebesar 0,746, sehingga tingkat reliabilitas soal yang valid adalah tinggi, dan item soal yang tidak valid adalah soal nomor 3, 5, 7, 8, 18, dan 20.Sedangkan untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6. Nomor yang diberi tanda bintang menunjukkan nomor soal yang tidak valid. Nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggu usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi.Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002: 208), yaitu sebagai berikut:
𝑇𝐾 =𝐵
𝐽𝑠
Keterangan: TK : Taraf Kesukaran B : Jumlah jawaban yang benar Js : Jumlah siswa
24
TABEL 8 KRITERIA TARAF KESUKARAN
No Indeks Taraf Kesukaran
1 0 – 0,30 Sulit
2 0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1 Mudah
Setelah uji validitas dan reliabilitas uji instrumen pretest
selanjutnya adala uji taraf kesukaran soal.Berikut ini adalah hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen pretest.Hasil perhitungan taraf kesuakaran dapat dilihat pada Tabel 9.
TABEL 9 HASIL UJI TARAF KESUKARAN INSTRUMEN
Taraf Kesukaran No butir Soal Frekuensi
Sulit 5*, 7* 2
Sedang 1, 2, 4, 8*, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 21, 22
13
Mudah 3*, 6, 10, 13, 15, 18*, 20* 8
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 22 butrir soal taraf
kesukaran pada kateogri sulit sebanyak 2 soal, kategori sedang 13 soal, dan kategori mudah sebanyak 8 soal. Karena nomor item soal 3, 5, 7, 18, dan 20 tidak valid maka soal tersebut tidak dipakai.
3. Daya Beda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi saja. Seluruh peserta didik yang ikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Karena peserta hanya satu kelas dan kurang dari 100 orang, maka siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu 50% sebagai kelompok atas dan 50% sebagai kelompok bawah. Daya beda dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002: 213) yaitu sebagai berikut:
𝐷𝐵 =𝐵𝐴𝐽𝐴
−𝐵𝐵𝐽𝐵
Keterangan: DB : Daya Beda 𝐵𝐴 : Jawaban benar kelompok atas
25
𝐵𝐵 : Jawaban benar kelompok bawah 𝐽𝐴 : Jumlah peserta kelompok atas 𝐽𝐵 : Jumlah peserta kelompok bawah
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui soal-soal mana yang diterima dan tidak diterima untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada subyek penelitian digunakan yaitu sebagai berikut (Arikunto, 2002:213):
TABEL 10
KRITERIA DAYA BEDA No Indeks Daya Beda
1 0 – 0,20 jelek
2 0,21 – 0,40 Cukup
3 0,41 – 0,70 Baik
4 0,71 – 1,00 Baik sekali
Uji yang terakhir untuk instrumen pretest yaitu uji daya beda.
Hasil uji daya beda dapat dilihat pada tabel 11 berikut:
TABEL 11 HASIL UJI DAYA BEDA INSTRUMEN
Taraf Kesukaran No butir Soal Frekuensi
Baik Sekali 1, 4, 9, 11, 4
Baik 12, 13, 14, 15,16, 19, 21, 22 8
Cukup 2, 6, 8*, 10, 17 5
Jelek 3*, 5*, 7*, 18*, 20* 5
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahawa taraf kesukaran dari 22 butir
soal, banyak butir soal yang dikategorikan baik sekali adalah 4, kategori baik sebanyak 8, kategori cukup sebanyak 5, dan kategori jelek ada 5 butir soal. Untuk kategori jelek soal tidak dipakai. Karena no 3, 5, 7,8, 18, dan 20 tidak valid maka tidak digunakan.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Menganalisis hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam
tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi.
SD = 1
)( 22
n
n
xx
Keterangan: SD = standar deviasi
26
x = nilai responden n = jumlah responden
n
xx
Keterangan: x = rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden
Tabel 12 Kategori Tingkatan Hasil Belajar
Interval Kategori
X < ( x - 1,0SD) Rendah
( x - 1,0SD) ≤ X < ( x + 1,0SD) Sedang
( x + 1,0SD) ≤ X Tinggi
(Azwar, 2012) 2. Uji Prasayarat
a. Uji Normalitas Uji normallitas digunakan untuk mengetahui apakah
sampelberdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat diukur dengan menggunakan One sample Kolmogrov Smirnov Test. Kriterianya adalah jika nil. signifikansi hasil perhitunganlebih besar dari > 0,05 berarti berdistibusi normal
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa
sampel berangkat dari kondisi yang sama atau homogen.Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16.0
3. Uji Hipotesis Data yang terkumpul dari hasil belajar terakhir pada kelompok
eksperimen maupun kontrol dilakukan dengan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji-t yang dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Uji-t dilakukan untuk membandingkan nilai sig (2-tailed) dengan tingkat alpha yang telah ditentukan yaitu5% (0,05). Jika sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima (Riduwan, & Sunarto, 2009) Hipotesisi 1 H0 : 𝑿 i= 𝑿 s, artinya tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat dengan hasilbelajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori.
27
H1: 𝑿 i 𝑿 s artinya ada perbedaan hasil hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori.
Hipotesis 2
H0 : 𝑿 i =𝑿 s, artinya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa.
H1: 𝑿 i >𝑿 s artinya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori terhadap hasil belajar siswa.
Keterangan : Xi : rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
model kooperatif tipe NHT dengan strategi bertukar tempat Xs : rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran ekspositori
4. Uji Gain Uji gain digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan
hasil belajar siswa antara sebelumdan sesudah pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji gain sebagai berikut :
𝑔 =𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑚𝑎𝑥 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
Hasil perhitungan diintrepetasikan dengan menggunakan klasifikasi gain, seperti terlihat pada Tabel 27.
Tabel 13 Kategori Indeks Gain
Indeks Kategori
0,7 Tinggi
0,3 - 0,7 Sedang
0,3 Rendah