bab iii metode penelitian a. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan...

19
70 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di hall beladiri UNY, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat penelitian sekaligus dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya proses latihan serta pengambilan data penelitian 2. Waktu Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data selama 1 minggu. Waktu pelaksanaan perlakuan yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jum’at. Pelaksanaan penelitian mulai tanggal 20 sampai 27 Desember 2015. Penelitian dilaksanakan pada sore hari dari pukul 15.00 s/d 16.30. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 3 kali pertemuan. B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik studi korelasional. Ali Maksum (2012: 73) menyatakan, “Melalui studi korelasional dapat diketahui suatu penelitian yang menghubungkan satu atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat tanpa ada upaya mempengaruhi variabel tersebut. Hubungan antara variabel ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi yang dihitung dengan teknik analisis statistik”. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan mengenai hubungan dan besarnya sumbangan antara koordinasi mata-kaki, kecepatan, kekuatan, fleksibilitas dan rasio panjang tungkai-tinggi badan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi taekwondoin 70

Upload: nguyenkhue

Post on 30-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

70

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di hall beladiri UNY, Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Tempat penelitian sekaligus dijadikan sebagai tempat

diselenggarakannya proses latihan serta pengambilan data penelitian

2. Waktu Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data selama 1 minggu. Waktu

pelaksanaan perlakuan yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jum’at. Pelaksanaan

penelitian mulai tanggal 20 sampai 27 Desember 2015. Penelitian dilaksanakan

pada sore hari dari pukul 15.00 s/d 16.30. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan

berlangsung selama 3 kali pertemuan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik studi

korelasional. Ali Maksum (2012: 73) menyatakan, “Melalui studi korelasional

dapat diketahui suatu penelitian yang menghubungkan satu atau lebih variabel

bebas dengan satu variabel terikat tanpa ada upaya mempengaruhi variabel tersebut.

Hubungan antara variabel ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi yang

dihitung dengan teknik analisis statistik”. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan

mengenai hubungan dan besarnya sumbangan antara koordinasi mata-kaki,

kecepatan, kekuatan, fleksibilitas dan rasio panjang tungkai-tinggi badan dengan

kemampuan tendangan dollyo chagi taekwondoin

70

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

71

Gambar. 3.1 Desain Penelitian Korelasional

Keterangan garnbar:

X1 : Fleksibilitas

X2 : Kecepatan

X3 : Rasio panjang tungkai dan tinggi badan

X4 : Kekuatan

X5 : Koordinasi mata-kaki

Y : kemampuan tendangan dollyo chagi

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel bebas

(Independent) dan satu variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu :

1. Variabel bebas (independent)

a. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi beberapa unsur diantaranya

adalah sebagai berikut :

1) Fleksibilitas : X1

X1

Y

X4

X3

X2

X5

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

72

2) Kecepatan : X2

3) Rasio panjang tungkai dan tinggi badan : X3

4) Kekuatan : X4

5) Koordinasi mata kaki : X5

2. Variabel terikat (dependen)

Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu kemampuan tendangan dollyo

chagi : Y

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel

dengan cara memberikan arti, atau mendeskripsikan kegiatanya, atau memberikan

keterangan cara mengukur variabel tersebut. Ali maksum (2012: 34). Untuk

memberikan penafsiran yang sama tentang variabel-variabel dalam penelitian ini

maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut

:

1. Koordinasi Mata Kaki

a. Definisi

Koordinasi adalah kemampuan atlet untuk merangkaikan

beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang utuh dan selaras.

Koordinasi mata kaki merupakan kemampuan fisik yang sangat

berpengaruh dalam cabang olahraga taekwondo. Koordinasi tersebut

merupakan dasar untuk mencapai suatu keterampilan yang tinggi dalam

taekwondo.

b. Instrumen

Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu dinding tembok,

handycam, formulir, alat tulis, dan stopwatch.

c. Satuan Ukuran

Dalam mengukur koordinasi mata-kaki bisa menggunakan

jumlah.

2. Kekuatan

a. Definisi

Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk

mengatasi beban atau tahanan. Kekuatan merupakan salah satu

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

73

komponen dasar biomotor yang diperlukan dalam cabang olahraga

taekwondo.

b. Instrumen

Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu leg dynamometer,

formulir, dan alat tulis .

c. Satuan Ukuran

Dalam mengukur koordinasi mata-kaki bisa menggunakan

satuan ukuran kilogram.

Kecepatan

a. Definisi

Kecepatan adalah kemampuan kemungkinan kecepatan

tercepat. Gerakan seseorang dalam mengubah arah posisi tubuhnya

dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak sesuai dengan situasi

yang dihadapi di arena tertentu tanpa kehilangan keseimbangan

tubuhnya. Kecepatan sangat diperlukan taekwondoin dalam

melakukan tendangan, khususnya tendangan dollyo chagi

b. Instrumen

Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu lintasan lari,

formulir, stopwatch, dan alat tulis .

c. Satuan Ukuran

Dalam mengukur kecepatan menggunakan satuan detik.

3. Fleksibilitas

a. Definisi

Fleksibilitas adalah luas gerak persendian. Dalam

pelaksanaannya, fleksibilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu

fleksibilitas statis dan dinamis. Fleksibilitas statis ditentukan oleh

ukuran dari luas gerak satu persendian atau beberapa persendian.

Dalam cabang taekwondo, fleksibilitas menjadi salah satu

komponen penting karena dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

tendangan.

b. Instrumen

Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu formulir dan alat tulis .

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

74

c. Satuan Ukuran

Dalam mengukur kecepatan menggunakan satuan cm (centimeter).

4. Rasio Panjang Tungkai dan Tinggi Badan

a. Definisi

Panjang tungkai adalah jarak vertical antara telapak kaki

sampai dengan pangkal paha yang hubungan sangat erat kaitanya

sebagai pengungkit saat melompat. Diukur dari tulang belakang

terbawah atau dapat diukur dengan tritrochanter sampai ke lantai.

Tinggi badan merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam

cabang olahraga yang memiliki ciri mengatasi ketinggian seperti

taekwondo. Menurut Barry L Johnson (1976) berpendapat bahwa

tinggi badan merupakan ukuran posisi tubuh berdiri (vertical) dengan

kaki menempel pada lantai, posisi kepala dan leher tegak, pandangan

rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat.

b. Instrumen

Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu, formulir, dan alat tulis

c. Satuan Ukuran

Dalam mengukur kecepatan menggunakan satuan cm (centimeter).

5. Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

a. Definisi

Kemampuan tendangan dollyo chagi adalah proses melakukan

serangkaian gerakan dikombinasikan dengan tendangan serong atau

memutar dengan baik, benar, dan selaras.

b. Instrumen

Instrumen yang diperlukan dalam melakukan tes kemampuan

tenangan dollyo chagi adalah sansak,stopwatch, dan peluit.

c. Satuan ukuran

Dalam mengukur kemampuan tendangan menggunakan satuan detik.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

75

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,

2007:80) Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan subjek atau objek yang

menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu.

Sedangkan menurut Arikunto (2006: 108); “populasi adalah keseluruhan

objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKM

taekwondo UNY.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut Sugiyono (2007: 81). Menurut Sundayana (2014:

15) “Sampel adalah sejumlah (tidak semua) hal yang di observasi/diteliti

yang relevan dengan masalah penelitian, dan tentunya subyek atau obyek

yang diteliti tersebut mempunyai karakteristik yang dimiliki populasi”.

Sampel yang digunakan pada penelitian adalah mahasiswa UKM

taekwondo UNY kategori kyorugi sebanyak 30 orang. Sampel akan

diperoleh dengan menggunakan sistem purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2007: 85) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan untuk sampel

penelitian ini sebagai berikut :

a) Jenis kelamin laki-laki

b) Bersedia mengikuti prosedur penelitian

c) Sehat jasmani dan rohani

d) Bersedia menjadi sampel penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam suatu

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

76

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2007: 224). Melalui pengumpulan data, peneliti dapat melihat

gejala atau perkembangan yang terjadi pada sampel yang diteliti. Untuk

memperoleh data yang akurat dibutuhkan suatu alat ukur yang sesuai dengan

apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara tes

dan pengukuran. Pelaksanaan tes dilakukan di hall bela diri FIK UNY.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk pengumpulan data ini ada

6 macam, yaitu :

1. Tes koordinasi mata-kaki

Koordinasi didefinisikan sebagai hubungan yang harmonis dan

hubungan saling berpengaruh diantara kelompok-kelompok otot selama

melakukan kerja, yang ditujukan dengan berbagai tingkat keterampilan.

Koordinasi dalam penelitian ini adalah koordinasi mata-kaki.

Pengukuran koordinasi mata-kaki dilakukan dengan menggunakan

soccer wall volley test.

Tes Koordinasi Mata Kaki

4 m

Gambar 3.2 Tes koordinasi mata kaki

Tata cara pelaksanaan tes koordinasi mata kaki

a. Tujuan : Mengukur kemampuan koordinasi mata kaki

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

Target

tendangan

Garis batas

menendang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

77

c. Alat/fasilitas :Bola kaki, stop watch, alat tulis untuk menulis hasil

d. Pelaksanaan :

a) Testee siap dengan membawa bola kaki di belakang garis batas dengan

jarak 4 meter dari dinding (sasaran/target)

b) Setelah aba-aba "Ya", Testee secepat mungkin melakukan gerakan

menendang bola ke arah sasaran/target (dinding) secara terus menerus

selama 20 detik)

2. Tes Fleksibilitas

Tes fleksibilitas ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan

fleksibilitas dari sampel dengan menggunakan sit and reach. Sit reach

adalah suatu bentuk tes yang digunakan untuk melihat kemampuan

fleksibilitas. Berikut adalah tatacara melakukan tes sit and reach :

a. Tujuan : Mengukur fleksibilitas

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Alat/fasilitas : Meja untuk sit and reach dan Penggaris

d. Pelaksanaan :

a) sampel duduk di lantai dengan punggung dan kepala merapat di

dinding , kaki sepenuhnya diluruskan sampai alat sit and reach.

b) Setelah itu tempatkan tangan di atas satu sama lain,

c) gerakan Perlahan-lahan menekuk dan mencapai maju sejauh

mungkin menggeser jari di sepanjang papan, Tahan posisi akhir

selama 2 detik. Catat jarak mencapai ke terdekat. Ulangi tes sebanyak

2 kali dan catat jarak terbaik

Gambar 3.3. tes Fleksibilitas

Sumber : Brian Mackenzy 101 Evaluation Test, London ( 2005:73-74)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

78

3. Tes Kekuatan

Tes kekuatan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan

streght taekwondoin dengan menggunakan leg dynamometer.

Tata Cara Pelaksanaan Tes Kekuatan

a. Tujuan : Mengukur kekuatan otot tungkai

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Alat/fasilitas : Leg Dynamometer

d. Pelaksanaan :

a) Teste memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan

membengkokkan kedua lututnya hingga membentuk sudut ± 450,

kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg

dynamometer.

b) Setelah itu teste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua

tungkainya.

c) Setelah teste itu meluruskan kedua tungkainya dengan maksimum,

lalu kita lihat jarum alat-alat tersebut menunjukkan angka berapa.

d) Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai teste.

5. Penilaian : Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor

dalam satuan kg (kilogram)

4. Tes kecepatan

Tes kecepatan ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan berlari

yang dimiliki taekwondoin. tes kecepatan dalam berlari akan

membuktikan seberapa besar terhadap kemampuan tendangan dollyo

chagi taekwondoin. Dalam tes kecepatan ini taekwondoin berlari

secepat-cepatnya pada lintasan lari berjarak 30 meter

Tatacara pelaksanaan tes kecepatan 30 meter :

a. Tujuan : Mengukur kecepatan maksimal

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

79

c. Alat/fasilitas : Track Atletik 400 meter, stopwatch, peluit, cone

d. Pelaksanaan :

a) Tes berlari secepat-cepatnya 30 m dari awal berdiri start sampai

garis finish

b) Asisten harus mencatat waktu untuk atlet untuk menyelesaikan

30m tersebut.

c) Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan

hasil tes sebelumnya.

5. Penilaian : Skor terbaik dari 2 kali percobaan dicatat sebagai skor

Start 30 meter Finish

Gambar 3.4 . Diagram lapangan lari 30 meter

5. Tes rasio panjang tungkai dan tinggi badan

Tungkai merupakan anggota gerak bawah yang terdiri dari

seluruh kaki, mulai dari pangkal paha sampai dengan kaki. Yang

dimaksud dengan tungkai adalah anggota gerak badan bagian bawah

yang terdiri dari tulang anggota gerak bawah bebas (skeleton extremitas

inferior liberae). Tinggi badan adalah ukuran panjang tubuh saat

permukaan tempat testi berdiri tegak hingga bagian atas kepala (vertex)

dalam besaran centimeter. Rasio panjang tungkai dan tinggi badan

merupakan perbandingan antara panjang tungkai dan tinggi badan.

Perbandingan atau rasio tersebut didapat dengan membagi panjang

tungkai dengan tinggi badan di kali 100%. Panjang tungkai dan tinggi

badan diukur dalam satuan cm

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

80

6. Tes Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi

Langkah yang dilakukan pada tes kemampuan tendangan dollyo

chagi yaitu :

1) Sebelum tes dimulai subyek penelitian dikumpulkan untuk

mendapatkan informasi tentang apa saja yang harus dikerjakan

selama tes berlangsung.

2) Setelah diberi penjelasan kemudian disuruh melakukan persiapan

dan pemanasan sesuai dengan petunjuk yang sudah diinstruksikan

oleh pelatih. Hal ini dilakukan agar selama melakukan tes tidak

terjadi cidera. Selain itu juga agar subyek tes dalam kondisi siap

untuk melaksanakan tes.

3) Untuk langkah-langkah dalam pelaksanaan tes subjek penelitian

akan diberi penjelasan tentang cara melakukan gerakan dari start

sampai finish. Adapun pelaksanaan tes sebagai berikut :

Gambar Tahapan Pelaksanaan Gerak

Sikap Awal a. Sikap siap, kedua kaki berada

dibelakang garis dengan kuda

kuda kaki kanan di belakang.

Arah pandangan melihat sansak.

Testi berdiri di belakang garis

(1,5 m) dari sansak

Pelaksanaan b. Kedua kaki melakukan move

(langkah ke depan) hingga kaki

depan melewati batas garis yang

sudah ditentukan. Stopwatch

dimulai ketika testi mulai

melakukan gerakan awalan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

81

c. Lutut diangkat ke depan

menyamping. Perputaran

pinggul searah dengan

pergerakan tungkai. Lutut yang

diangkat, dilecutkan ke arah

depan/sasaran dengan lintasan

dari tengah dengan posisi badan

tetap tegak menyamping

menggunakan seluruh bagian

punggung kaki.

d. Setelah melakukan tendangan

dollyo chagi , kaki yang

digunakan untuk menendang

turun di depan kaki yang

menumpu.

e. Kedua kaki melakukan langkah

mundur (back step) hingga ke

dua kaki melewati batas garis

yang telah ditentukan.

f. Kembali ke posisi awal.

g. Kedua kaki melakukan move

(langkah ke depan) hingga kaki

depan melewati batas garis yang

sudah ditentukan.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

82

h. Lutut diangkat ke depan

menyamping. Perputaran

pinggul searah dengan

pergerakan tungkai.. Lutut yang

diangkat, dilecutkan ke arah

depan/sasaran dengan lintasan

dari tengah dengan posisi badan

tetap tegak menyamping

menggunakan seluruh bagian

punggung kaki

i. Setelah melakukan tendangan

dollyo chagi , kaki yang

digunakan untuk menendang

turun di depan kaki yang

menumpu.

j. Kedua kaki melakukan langkah

mundur (back step) hingga ke

dua kaki melewati batas garis

yang telah ditentukan.

k. Kembali ke posisi awal

kemudian melakukan gerakan

yang sama dengan arah sasaran

kepala. dengan total tendangan

4x tendangan. Stopwatch

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

83

Gambar 3.5 Tes Kemampuan Tendangan dollyo chagi

Sumber. Okky Indera (2014)

G. Teknik analisis data

Analisis data dalam penelitian ini adalah korelasi, korelasi parsial dan

regresi berganda. Teknik analisis korelasi yang dimaksud adalah analisis statistik

untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antar variabel bebas dan variabel terikat

dalam penelitian, maka dilakukan analisis korelasi Analisis korelasi parsial adalah

suatu statistik parametrik yang digunakan untuk menguji taraf hubungan antar

variabel bebas dengan variabel terikat pada kondisi variabel bebas yang lain

sebagai variabel yang fungsinya untuk memurnikan hubungan anatar variabel

bebas dengan variabel terikat tersebut. Analisis regresi ganda adalah

pengembangan dari analisis sederhana. Kegunaanya yaitu untuk meramalkan nilai

variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Menurut Ali

Maksum (2012: 172) analisis regresi ganda digunakan untuk menelaah hubungan

antar dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang

modelnya belum diketahui secara sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana

variasi dari beberapa variabel bebas (X1), (X2), (X3) .... (Xa) mempengaruhi

variabel terikat dalam suatu fenomena yang kompleks. Adapun langkah-langkah

analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah :

dihentikan ketika kedua kaki

testor berada dibelakang garis.

Istirahat antar set 60 detik.

Penilaian dengan Mencatat

waktu pelaksanaan dari start

sampai selesai. Setiap sampel

melakukan dua kali dan diambil

waktu terbaik.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

84

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan uji analisis dengan rumus regresi, terlebih dahulu

dilakukan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data meliputi

uji reliabilitas, uji normalitas dengan kolmogorov smirnov, dan uji linieritas

dengan rumus varians. Untuk keperluan perhitungan tersebut digunakan

program bantu statistik SPSS (Statistical Packages For Social Sciences) Release

19.00

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan

bahwa data sampel berasal dari berasal dari populasi yang

berdistribusi normal normal. Menurut Ali Maksum (2012:161) uji

normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi simetris atau normal, yakni sebaran angka sebagian

besar ada di tengah, dan semakin ke kanan atau ke kiri, sebaran

angka akan semakin kecil. Pengujian normalitas menggunakan

kolmogorov smirnov. Kriteria uji jika signifikansi > 0,05 data

dinyatakan normal, sebaliknya jika data <0,05 dinyatakan tidak

normal.

b. Uji Linieritas

Menurut Ali Maksum (2012:163) uji linearitas bertujuan untuk

memastikan linier tidaknya sebaran data yang ada. Uji ini biasanya

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:

1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X

dengan Y adalah linear.

2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X

dengan Y adalah tidak linear.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

85

2. Uji Hipotesis

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan sesuatu instrumen yang dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Ghozali, 2011). Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarahkan pada responden untuk memilih jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan

yang ada di lapangan, maka apabila diuji berulang kali hasilnya akan tetap

sama. Reliabilities menunjuk pada tingkat keandalan sesuatu. Reliabel

artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pengertian umum

menyatakan bahwa instrumen penelitian harus reliabel.

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji instrumen penelitian guna

mengetahui konsistensi alat ukur dalam mengungkapkan gejala yang sama

dari objek yang diukur jika dilakukan pengukuran ulang. Uji reliabilitas

dalam penelitian ini diuji dengan mempergunakan Cronbach Alpha.

Cronbach Alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa

baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu variabel

dengan variabel yang lain. Sekaran (2006) berpendapat bahwa Cronbach

Alpha dihitung dalam hal rata-rata interkorelasi antar-item yang mengukur

konsep.

Menurut Sekaran (2006), kategori koefisien alpha dari suatu

pengujian adalah sebagai berikut ini:

1) 0.8 – 1.0 : reliabilitas baik

2) 0.6 – 0.799 : reliabilitas dapat diterima

3) < 0.6 : reliabilitas kurang baik

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

86

b. Menghitung Koefisisen Korelasi Masing-Masing Prediktor

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan

perhitungan koefisien korelasi dari variasi terikat yang dapat diterangkan oleh

variabel bebas, serta untuk mengetahui tingkat hubungan yang ada antara

variabel X dan Y. Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r)

dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -

1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r

= 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Keterangan :

Rxy = korelasi antar x dan y

X = Hasil Tes

Y = Hasil Retest

Sigma = jumlah

N = jumlah sampel

c. Uji Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien korelasi parsial dimaksudkan untuk mencari tahu seberapa

kuatkah hubungan salah satu variabel bebas terhadap variabel terikat secara

parsial.

Keterangan

Ry1.23= koefisiem korelasi y1 dengan 2 dan 3 netral

Ry2.31= koefisien korelasi y2 dengan 3 dan 1 netral

Ry3.12=koefisien korelasi y3 dengan 1 dan 2 netral

Koefisien korelasi menunjukan berapa besar varians total satu variabel

berhubungan dengan variabel lain. Hal ini berarti tiap nilai r perlu

ditafsirkan posisinya dalam keterkaitan tersebut. Untuk memberikan tafsiran

pada nilai hasil koefisien parsial, maka harus dilakukan uji signifikansi

melalui nilai t dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

- jika thitung >ttabel ,akan terdapat hubungan yang signifikan antara x1 dengan y

pada taraf x2 dan x3 tertentu.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

87

- jika t hitung<t tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

X1 dengan Y pada taraf X2 dan X3 tertentu.

d. Uji Analisis Koefisien Regresi Berganda

Suatu penelitian membutuhkan analisis data interpretasi yang

bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka

mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai

dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti (Ghozali, 2011).

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis regresi berdasarkan langkah-

langkah yang dianjurkan oleh Baron dan Kenny (1986). Berikut persamaan

model regresinya :

Y : α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε

Keterangan:

α : Konstanta regresi

X1 : Variabel Kecepatan Lari

X2 : Variabel Power Otot Tungkai

X3 : Variabel Kekuatan Otot Perut

X4 : Variabel Fleksibilitas Togok

Y : Variabel Prestasi Tendangan

β1, β2, β3 β4 : Koefisien regresi

ε : Error

e. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunujukkan berapa besar persentase

variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi

variabel independent. Nilai R2 berada antara 0 dan 1, jika nilai R2 semakin

mendekati 1 artinya semakin besar variasi dari variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2. - abstrak.ta.uns.ac.id · rata-rata air, dada dibusungkan, dan tarik nafas beberapa saat. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu,

88

f. Sumbangan Relatif

Sumbangan Relatif

(1) Prediktor X1 = SR % = ∑

(2) Prediktor X2 = SR % = ∑

(3) Prediktor X3 = SR % = ∑

g. Sumbangan Efektif

Sumbangan Efektif X1, X2, X3 terhadap Y dengan rumus:

(1) SE % X1 = SR % X1. R2

(2) SE % X2 = SR % X2. R2

(3) SE % X3 = SR % X3. R2

Keterangan :

SR % = Sumbangan relatif dalam persen

SE % = Sumbangan efektif dalam persen

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

Y = Kriterium

∑ x1Y = Jumlah produk skor deviasi antara prediktor 1 dengan

kriterium

∑ x2Y = Jumlah produk skor deviasi antara predikator 2 dengan

kriterium

∑ x3Y = Jumlah produk skor deviasi antara predikator 3 dengan

kriterium

a1 = Bilangan kofisien prediktor 1

a2 = Bilangan kofisien prediktor 2

a3 = Bilangan kofisien prediktor 3

R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor