bab iii metode penelitian 3.1. setting dan karakteristik ......menyusun rpp, pedoman observasi...

28
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, selanjutnya setting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 B yang dijadikan sebagai subjek penelitian. 3.1.1. Setting Penelitian 3.1.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Margorejo 02 yang terletak di Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Lokasi SDN Margorejo 02 sangat strategis karena terletak di tepi jalan dan dekat dengan pemukiman warga, kondisi yang demikian memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. SDN Margorejo 02 berdiri pada tahun 1978 dengan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Sarana dan prasarana di SDN Margorejo 02 sudah cukup lengkap. 3.1.1.2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada semester I mulai bulan Juli sampai bulan Agustus Tahun Pelajaran 2016/2017 di SDN Margorejo 02. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. 3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 B SDN Margorejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati semester ganjil Tahun Pelajaran

Upload: others

Post on 24-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan

menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan karakteristik

subjek penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau tempat

dilaksanakannya penelitian, selanjutnya setting waktu membahas mengenai

penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik

subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 B yang

dijadikan sebagai subjek penelitian.

3.1.1. Setting Penelitian

3.1.1.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Margorejo 02 yang terletak di Desa

Margorejo, Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Lokasi SDN Margorejo

02 sangat strategis karena terletak di tepi jalan dan dekat dengan

pemukiman warga, kondisi yang demikian memudahkan siswa untuk

menjangkau sekolah. SDN Margorejo 02 berdiri pada tahun 1978 dengan

mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Sarana dan

prasarana di SDN Margorejo 02 sudah cukup lengkap.

3.1.1.2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada semester I mulai bulan Juli sampai bulan

Agustus Tahun Pelajaran 2016/2017 di SDN Margorejo 02. Penentuan

waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena

Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing

siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan.

3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 B SDN Margorejo 02

Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati semester ganjil Tahun Pelajaran

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

32

2016/2017. Jumlah siswa kelas 5 B adalah 20 anak yang memiliki

karakteristik yang berbeda-beda, mereka terkadang berbicara sendiri pada

waktu guru menerangkan, terkadang sibuk sendiri dengan permainannya,

siswa memang butuh waktu untuk dapat memahami materi yang diajarkan

guru, dan terkadang siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran.

Rata-rata orang tua mereka adalah bekerja petani sehingga orang tua siswa

kurang memperhatikan anaknya dalam belajar. Objek penelitian ini adalah

hasil belajar PKn pada materi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

penggunaan Model Pembelajaran NHT Tahun Pelajaran 2016/2017.

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari

kesalahpahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-

istilah dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu

“Peningkatan hasil belajar PKn melalui Model Pembelajaran Tipe pada

siswa kelas 5 B SDN Margorejo 02 Pada tahun Pelajaran 2016/2017. Dari

penelitian ini yang dijadikan variabel terikat adalah Model Pembelajaran

NHT dan variabel bebasnya yaitu hasil belajar PKn. Kemudian definisi

operasionalnya adalah:

a. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu

Pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Isjoni (2010) adalah suatu

model pembelajaran dimana siswa dalam kelompok kecil terdiri 4-6

orang, siswa belajar dan bekerja secara kolaboratif dengan struktur

kelompok yang heterogen.

b. Hasil Belajar dalam penelitian ini adalah penguasaan materi siswa

terhadap materi menjaga keutuhan NKRI. Penguasaan ddefinisikan

sebagai tingkat keberhasilan atau tingkat pemahaman dalam mempelajari

materi pelajaran.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

33

3.3. Jenis dan Prosedur Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan yang bertujuan

untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan

diterapkan langsung serta dikaji hasilnya. Prosedur penelitian dilakukan

dengan menyusun langkah-langkah penelitian mulai dari perencanaan,

pengambilan informasi dan data sampai kepada pengolahan dan analisis

data.

3.3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian

tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi

yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk

memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan

sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model

Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan

setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya

siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu

dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang

dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya

berdasar pada model PTK ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.

Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian

refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial

(termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri.

Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif

mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan.

Terdapat dua hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan

keterlibatan. Hal ini akan mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam

tiga area yaitu; (1) untuk memperbaiki praktik, (2) untuk pengembangan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

34

profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap

praktik yang dilaksanakannya, serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau

situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan.

Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Taggart

(dalam Arikunto, 2010:137)

Untuk lebih jelasnya, peneliti akan jelaskan prosedur penelitian sebagai

berikut:

1. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang, apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan

tindakan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan

hasil identifikasi yang ditemukan peneliti.

Refleksi

awal

Rencana tindakan I Pelaksanaan

tindakan

Observasi

Refleksi

Rencana tindakan

II

Pelaksanaan

tindakan

Refleksi Observasi

II

tidak

berhasil

berhasil

tidak

berhasil

berhasil? dst.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

35

2. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan ini merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam pelaksanaan tindakan

guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang telah dirumuskan dalam

rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Oleh karena

itu bentuk laporannya harus sudah lengkap menggambarkan semua kegiatan

yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai penyelesaian. Pelaksanaan

pembelajaran model NHT dimulai dari penomoran sampai kesimpulan.

Detail pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Penomoran; guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok

kemudian memberikan nomor kepada seluruh anggota kelompok, sehingga

setiap kelompok mempunyai nomor 1-5.

b. Pengajuan pertanyaan; guru mengajukan pertanyaan kepada siswa.

c. Berpikir bersama; siswa bertukar ide dengan anggota kelompok dan

memutuskan jawaban.

d. Pemberian jawaban; guru memanggil nomor secara acak dari masing-

masing kelompok dan memberikan kesempatan siswa memaparkan

jawaban.

e. Pemberian tanggapan; anggota kelompok lain boleh memberikan

tanggapan setelah jawaban dipaparkan. Hal itu dilakukan hingga semua

nomor terpanggil oleh guru, sehingga semua siswa dapat secara merata

memaparkan jawaban hasil diskusi.

f. Kesimpulan. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajari.

3. Tahap 3: Pengamatan (Observing)

Selama proses pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti akan mengamati

segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung,

termasuk mengamati aktivitas belajar siswa. Peneliti akan melakukan

pengumpulan data hasil observasi, dan dokumentasi selama proses

pembelajaran berlangsung.

4. Tahap 4: Refleksi (Reflecting)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

36

Tahap refleksi ini adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Refleksi dijadikan sebagai bahan evaluasi hasil

pengamatan sehingga sebagai acuan untuk menentukan tindakan

selanjutnya.

3.3.1.1. Perencanaan Tahap

Perencanaan tahap penelitian yang akan dilaksanakan terbagi menjadi dua

tahap, yaitu perencanaan siklus I dan perencanaan siklus II. Kedua tahap

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1.1.1. Perencanaan siklus I

Siklus terdiri dari 2 pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri atas 2 jam

pelajaran. Tiap jam pelajaran 35 menit. Pada siklus I, 4 jam pelajaran (2

pertemuan) digunakan untuk proses pembelajaran, sedangkan pada

pertemuan 3 digunakan untuk evaluasi hasil belajar. Tindakan yang

dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1. Menelaah materi pembelajaran PKn kelas 5 B materi NKRI dengan

menelaah indikator-indikator pelajaran.

2. Mengidentifikasi kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn dan

hambatan guru ketika menyampaikan materi pada pembelajaran sebelum

penelitian dilakukan.

3. Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi

aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran.

4. Menyiapkan alat peraga dan dokumentasi

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan tindakan

yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT pada materi NKRI. Tindakan yang dilakukan pada

siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan yang meliputi:

Pertemuan I

1) Kegiatan awal dengan guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercaayaan masing-

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

37

masing, absensi, menayangkan slide judul materi yang akan disampaikan,

dan tujuan yang ingin dicapai, mengajak siswa menyanyi, setelah

menyanyi guru menggali materi prasarat dengan cara menanyakan kepada

siswa hal-hal yang terdapat pada bait lagu, kemudian guru memberikan

motivasi kepada siswa dengan penghargaan berupa pujian/hadiah.

2) Kegiatan inti yaitu: eksplorasi yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, masing-masing sisw dalam kelompok diberi nomor, guru

menyampaikan permasalahan kontekstual, dan guru memberikan tugas

kepada masing-masing kelompok.

3) Kegiatan akhir yaitu: guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari

sumber informasi yang berkaitan dengan dengan tugas, guru membuat

penilaian sikap selama proses pembelajaran, dan guru menginformasikan

kepada siswa untuk pertemuan berikutnya mendiskusikan tugas dan

mempresentasikan hasilnya.

Pertemuan 2

1) Kegiatan awal yaitu: guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-

masing, absensi, guru menanyakan kepada siswa tentang tgas yang telah

diberikan sebelumnya.

2) Kegiatan inti yaitu: siswa berdiskusi tugas yang telah diberikan oleh

guru, guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor yang telah

dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok

mereka, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal yang belum dimengerti.

3) Kegiatan akhir yaitu: guru bersama siswa menyimpulkan hasil presentasi

masing-masing kelompok, siswa memajang hasil karya kelompoknya

pada papan pajangan, guru menginformasikan kepada siswa untuk

pertemuan berikutnya diadakan ulangan, dan guru membuat penilaian

sikap selama proses pembelajaran.

Pertemuan 3

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

38

1) Kegiatan awal yaitu: guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,

absensi.

2) Kegiatan inti yaitu: guru membagikan soal kepada siswa, guru

menganalisa hasil jawaban siswa, guru membuat kesimpulan dari hasil

analisa.

3) Kegiatan akhir yaitu guru mengumumkan hasil evaluasi, guru

memberikan penghargaan kepada siswa yang mencapai prestasi sepuluh

besar niali tertinggi, siswa memajang hasilulangannya pada papan

pajangan, guru menyampaikan informasi tentang materi pertemuan

berikutnya.

c. Pengamatan (Observing)

Peneliti melakukan pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung.

Kegiatan observasi terdiri dari mengamati kemampuan siswa, menemukan

pasangan yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban, mencari kelompok

diskusi serta kerja sama dengan kelompoknya. Sedangkan untuk mengamati

aktivitas guru dalam pembelajaran dilakukan oleh observer.

d. Refleksi (Reflecting)

Peneliti melakukan evaluasi hasil pengamatan dan menganalisis hasil

pembelajaran serta membuat simpulan atas pelaksanaan pembelajaran.

Apabila hasil belajar siswa belum ada peningkatan, maka bisa dilanjutkan

ke siklus berikutnya.

3.3.1.1.2. Perencanaan Siklus II

Siklus II terdiri dari 3 pertemuan seperti siklus I. Masing-masing pertemuan

terdiri atas 2 jam pelajaran. Tiap jam pelajaran 35 menit. Tindakan yang

dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan tindakan pembelajaran ini berdasarkan pada siklus I

yang terdiri dari:

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

39

1. Membuat rencana tindakan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

NHT yang telah diperbarui berdasarkan kelemahan yang diketahui dari

pelaksanaan pada siklus I.

2. Menyiapkan alat peraga dan dokumentasi

3. Menyiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi RPP dan

media pembelajaran.

4. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa, soal evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II dilaksanakan dalam tiga

pertemuan yang meliputi:

Pertemuan I

1) Kegiatan awal dengan guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercaayaan masing-

masing, absensi, menayangkan slide judul materi yang akan disampaikan,

dan tujuan yang ingin dicapai, mengajak siswa menyanyi, setelah

menyanyi guru menggali materi prasarat dengan cara menanyakan

kepada siswa hal-hal yang terdapat pada bait lagu, kemudian guru

memberikan motivasi kepada siswa dengan penghargaan berupa

pujian/hadiah.

2) Kegiatan inti yaitu: eksplorasi yaitu guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok, masing-masing sisw dalam kelompok diberi nomor,

guru menyampaikan permasalahan kontekstual, dan guru memberikan

tugas kepada masing-masing kelompok.

3) Kegiatan akhir yaitu: guru memberikan tugas kepada siswa untuk

mencari sumber informasi yang berkaitan dengan dengan tugas, guru

membuat penilaian sikap selama proses pembelajaran, dan guru

menginformasikan kepada siswa untuk pertemuan berikutnya

mendiskusikan tugas dan mempresentasikan hasilnya.

Pertemuan 2

1) Kegiatan awal yaitu: guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

40

masing, absensi, guru menanyakan kepada siswa tentang tgas yang telah

diberikan sebelumnya.

2) Kegiatan inti yaitu: siswa berdiskusi tugas yang telah diberikan oleh

guru, guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor yang telah

dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok

mereka, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal yang belum dimengerti.

3) Kegiatan akhir yaitu: guru bersama siswa menyimpulkan hasil presentasi

masing-masing kelompok, siswa memajang hasil karya kelompoknya

pada papan pajangan, guru menginformasikan kepada siswa untuk

pertemuan berikutnya diadakan ulangan, dan guru membuat penilaian

sikap selama proses pembelajaran.

Pertemuan 3

1) Kegiatan awal yaitu: guru membuka pelajaran dengan salam dan

mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,

absensi.

2) Kegiatan inti yaitu: guru membagikan soal kepada siswa, guru

menganalisa hasil jawaban siswa, guru membuat kesimpulan dari hasil

analisa.

3) Kegiatan akhir yaitu guru mengumumkan hasil evaluasi, guru

memberikan penghargaan kepada siswa yang mencapai prestasi sepuluh

besar niali tertinggi, siswa memajang hasilulangannya pada papan

pajangan, guru menyampaikan informasi tentang materi pertemuan

berikutnya.

c. Pengamatan (Observing)

Peneliti melakukan pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung.

Kegiatan observasi terdiri dari mengamati kemampuan siswa, menemukan

pasangan yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban, mencari kelompok

diskusi, serta kerja sama dengan kelompoknya. Sedangkan untuk

mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran dilakukan oleh observer.

d. Refleksi (Reflecting)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

41

Peneliti melakukan evaluasi hasil pengamatan dan menganilis hasil

pembelajaran serta membuat simpulan atas pelaksanaan pembelajarannya.

Apabila hasil belajar belum ada peningkatan, maka bisa dilanjutkan ke

siklus berikutnya sampai terdapat peningkatan hasil belajar.

Seorang guru akan dapat menemukan penyelesaian masalah yang

terjadi di kelasnya melalui PTK. Hal ini dapat dilakukan dengan

menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan.

Selain itu, PTK dilaksanakan secara bersamaan dangan pelaksanaan tugas

utama guru yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus meninggalkan

siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang

melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami

oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru

memiliki peran ganda yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.

Mengacu pada uraian di atas, penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas terhadap siswa kelas 5 B SDN Margorejo 02, dengan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), dengan desain penelitian

tindakan kelas sebagai berikut:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

42

Desain Penelitian

Keterangan :

: Tindakan Siklus I

: Tindakan Siklus II

Sumber : Arikunto (2010:16)

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Guru mengidentifikasi

hasil belajar PKn

Guru merencanakan kegiatan

pembelajaran, yang dapat

memperbaiki kelemahan pada

kegiatan pembelajaran

sebelumnya

Guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran menerapkan model

pembelajaran NHT

observasi Melakukan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan dan

kelemahan kegiatan pembelajaran

Merencanakan kegiatan

pembelajaran PKn dengan

menekankan peningkatan

keaktivan siswa kurang/lemah

pada siklus pembelajaran

sebelumnya

Guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran menerapkan model

pembelajaran NHT dengan

menekankan peningkatan keaktivan

siswa

observasi Melakukan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan dan

kelemahan kegiatan pembelajaran

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

43

3.3.2. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.

a. Perencanaan

- Guru menyusun RPP untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran

- Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dengan cara

menyusun dan mengisi kolom pernyataan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran untuk siswa dan teman sejawat untuk mengamati selama

proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah disusun. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

- Membuka pelajaran dengan salam

- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi

- Guru melaksanakan pembelajaran dengan model Number Head Together

(NHT)

- Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi siswa

- Membantu siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok

- Memberikan evaluasi

- Membuat kesimpulan bersama-sama siswa

- Menutup pembelajaran

c. Observasi

Observasi dilakukan melalui lembar pengamatan dengan cara mengamati

dan mengisi setiap kolom sesuai dengan pernyataan yang sudah disusun.

Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan mengetahui bagaimana

antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, penyabaran keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran serta kegiatan guru dalam pembelajaran.

d. Refleksi

Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Refleksi dijadikan sebagai bahan evaluasi hasil

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

44

pengamatan sehingga mendapatkan simpulan dari penelitian ini. Hasil

refleksi dijadikan acuan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan hasil belajar PKn khususnya tentang kenampakan alam kabupaten

pati menggunakan:

a. Tes

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemahaman Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tes digunakan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir

kegiatan pada tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada

subjek penelitian.

b. Observasi atau Pengamatan

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan

instrumen observasi terhadap kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa

dalam proses pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk

memperoleh data awal tentang siswa, nilai hasil ulangan siswa kelas 5 B di

SDN Margorejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan hasil belajar PKn adalah:

a. Tes

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

berupa tes kemampuan menjawab pertanyaan dalam bentuk soal. Evaluasi

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

45

berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Kisi–kisi instrumen hasil belajar

PKn kelas 5 B siklus I dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar PKn Kelas 5 B Siklus I

Kompetensi

Dasar Indikator Ranah

No.

Soal

Jumlah

Soal

Mendeskripsikan

Negara Kesatuan

Republik

Indonesia

1. Menjelaskan pengertian

dan berdirinya Negara

Kesatuan Republik

Indonesia

C1, C2,

C1, C2,

C4

1, 2, 3,

4, 5

5

2. Mengelompokkan

jumlah pulau di

Indonesia.

C1, C3,

C2, C1,

C3, C3,

C2, C2,

C1, C4,

C4, C3,

C3, C2,

C1, C1,

C2, C4,

C4, C1,

C1, C1,

C4, C3

6, 7, 8,

9, 11,

12, 13,

14, 15,

16, 17,

18, 19,

20, 22,

23, 25,

30, 32,

34, 36,

39,

22

3. Mengidentifikasi

provinsi di Indonesia.

C1, C6,

C3, C1,

C2, C4,

C3, C2,

C1, C2,

21, 26,

27, 28,

29, 31,

33, 35,

37, 38

10

4. Menyebutkan letak

wilayah di Indonesia

C2, C3,

C4

10, 24,

40

3

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

46

Tabel. 3.2

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar PKN kelas 5 B Siklus II

Kompetensi

Dasar Indikator Ranah No. Soal

Jumlah

Soal

a. Menjelaskan

pentingnya

keutuhan

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

1. Memahami nilai-

nilai Pancasila

C4, C5, C4,

C3

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, 11

10

b. Menunjuk-kan

contoh-contoh

perilaku dalam

menjaga

keutuhan

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

1. Menjelaskan

wawasan nusantara

C1, C6, C4,

C4, C5, C1

10, 12, 13,

14, 15, 17,

24, 26

8

2. Menjelaskan

contoh-contoh

perilaku menjaga

keutuhan NKRI

C2, C3, C2,

C3, C2, C5,

C2, C2, C4,

C2, C2, C2,

C3, C3

16, 18, 19,

20, 21, 22,

23, 25, 27,

28, 29, 30,

31, 32, 33,

34, 35, 36,

37, 38, 39,

40

22

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

47

b. Lembar Observasi atau Pengamatan

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar

guru dan kegiatan peserrta didik saat proses pembelajaran berlangsung

sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal

yang diamati pada intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami

materi yang diajarkan guru dengan model pembelajaran NHT dan

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran NHT sesuai

dengan indikator dalam kisi- kisi lembar observasi.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Aspek yang

Diamati Indikator

No.

Item

Kesiapan Belajar

Siswa

(Pra

Pembelajaran)

1) 1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

(buku catatan, buku pelajaran, dll)

2) 2. Menjawab apersepsi dari guru

3) 3. Memperhatikan motivasi yang disampaikan

guru

4) 4. Memperhatikan dengan seksama ketika guru

menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan

dilakukan

1-4

Melakukan

eksplorasi

sumber bacaan

dan

memperhatikan

penjelasan guru

1) 1. Melakukan eksplorasi

2) 2. Menyimak materi yang guru sampaikan

5- 5-6

Partisipasi aktif

siswa dalam

pembelajaran

1) 1. Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan

guru ketika proses pembelajaran

2) 2. Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

7- 7-9

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

48

K

Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran PKn melalui model

pembelajaran NHT sebagai berikut:

3) 3. Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

Respon siswa

dalam

pemanfaatan

media

pembelajaran

1) 1. Mencatat materi yang disampaikan guru

melalui media gambar

2) 2. Antusias terhadap materi yang guru sampaikan

3) 3. Berpartisipasi dalam pembelajaran NHT

10 10-12

Melaksanakan

tugas guru dalam

kegiatan NHT

1) 1. Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru

2) 2. Bersemangat dan antusias dalam pembelajaran

NHT

3) 3. Melakukan diskusi secara kondusif dalam

kegiatan NHT

4) 4. Melakukan kegiatan NHT dengan alokasi

waktu yang telah ditentukan

13 13-16

Membuat

Kesimpulan dan

Melakukan

Kegiatan

Refleksi

1) 1. Membuat simpulan dari materi yang dipelajari

2) 2. Bersama guru merefleksi pembelajaran yang

telah dilaksanakan

3) 3. Memberikan salam penutup

17 17-20

Jumlah 20

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

49

Tabel 3.5

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Aspek yang

diamati Indikator

No.

Item

Memeriksa

kesiapan belajar

siswa

(Pra Pembelajaran)

1) 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan

media pembelajaran

2) 2. Membimbing siswa berdoa

3) 3. Melakukan kegiatan presensi

4) 4. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

1-4

Melakukan

apersepsi,

motivasi, dan

menyampaikan

tujuan

1) 1. Melakukan apersepsi sesuai dengan

materi ajar

2) 2. Memberikan motivasi kepada siswa

dengan tanya jawab

3) 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan rencana kegiatan

yang akan dilaksanakan

5-7

Membimbing

siswa melakukan

eksplorasi sumber

bacaan dan

menyampaikan

materi

1) 1. Membimbing siswa melakukan

eksplorasi

2) 2. Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

3) 3. Menyajikan materi dengan

4) 4. Mengkaitkan materi dengan realitas

kehidupan

8-11

Pemanfaatan

Media

1) 1. Melibatkan siswa dalam pembelajaran

2) 2. Menunjukkan keterampilan dalam

memanfaatkan media dalam pembelajaran

3) 3. Menggunakan media secara efektif dan

efisien

12-14

Mengorganisasikan

siswa dalam

1) 1. Mengarahkan siswa dalam pembelajaran

NHT

15-21

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

50

kegiatan NHT 2) 2. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran NHT bersama siswa

3) 3. Membimbing siswa dalam menyusun

kesepakatan peraturan kegiatan NHT

4) 4. Membimbing siswa dalam kegiatan NHT

5) 5. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar melalui kegiatan NHT

6) 6. Memberikan kesempatan siswa untuk

berpikir sejenak secara individu

7) 7. Meluruskan miskonsepsi dan

kesalahpahaman yang terjadi dan

memberikan penguatan terhadap jawaban

siswa

Penghargaan

Kelompok

1) 1. Memberikan poin kepada kelompok yang

berhasil dengan benar

2) 2. Memberikan penghargaan kepada siswa

yang memperoleh poin tertinggi

22-23

Penggunaan

Bahasa

1) 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas

dan lancar

2) 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum

dipahami

24-25

Membuat

Kesimpulan dan

Melakukan

Kegiatan Refleksi

1) 1. Memberikan motivasi kepada kelompok

yang nilainya kurang

2) 2. Membimbing siswa membuat simpulan

pembelajaran

3) 3. Melibatkan siswa dalam melakukan

refleksi pembelajaran

4) 4. Menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya

26-30

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

51

5) 5. Menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam penutup

Jumlah 30

3.5. Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.

3.5.1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan

lembar pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa.

Dalam poerwanti dkk (2008: 6-9) menerangkan bahwa cara untuk mengolah

data skor dalam empat kategori tersebut sebagai berikut:

1. Menetukan skor terendah

2. Menentukan skor tertinggi

3. Mencari median

4. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, dan

kurang)

a. Skor 4 jika 4 deskriptor tampak

b. Skor 3 jika 3 deskriptor tampak

c. Skor 2 jika deskriptor tampak

d. Skor 1 jika deskriptor tampak

Penghitungan data skor dilakukan dengan cara sebagai berikut:

R = skor terendah

T = skor tertinggi

n = banyaknya skor n = (T – R) + 1

Hamid dan Heryanto (2008: 5) untuk menentukan Ki (i=1, 2, 3)

menggunakan rumus:

letak Ki = (n+1) = x

Nilai Ki = nilai data ke – x + angka dibelakang koma pada x (nilai data ke-

(x+1) – nilai data ke-x) atau

Nilai Ki = Letak Ki + (R-1)

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

52

3.5.2. Data kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan data hasil belajar kognitif siswa

kelas 5 B SDN Margorejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati yang

diperoleh dari hasil tes evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir siklus.

Dalam penelitian ini, data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif

dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Teknik

analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menentukan persentase

ketuntasan hasil belajar, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

a. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai

berikut. (Aqib dkk, 2009: 41):

b. Standar deviasi

Untuk data tunggal

Keterangan:

SD = Standar deviasi

∑X2 = Jumlah deviasi kuadrat

N = Jumlah individu/kejadian dalam distribusi

Untuk data Bergolong

Keterangan:

SD = Standar deviasi

∑X2 = Jumlah deviasi kuadrat

F =Jumlah data

(Awaluddin Tjalla: 2008)

Pada penelitian kali ini, batas minimal nilai ketuntasan peserta didik

berpedoman pada KKM yang terdapat pada kebijakan SDN Margorejo 02

Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Untuk mata pelajaran PKn telah

ditetapkan KKM siswa yaitu 75. Jadi ketuntasan belajar siswa dapat dicapai

P = X 100 %

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

53

≥ 75 secara individu, apabila siswa mendapat ≤ 75 maka siswa tersebut

belum tuntas dan harus mengikuti remedial

Tabel 3.4

Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa

KKM Kategori

Individual Klasikal

≥ 75 ≥75% Tuntas

< 75 <75% Tidak Tuntas

(KKM Mata Pelajaran PKn Kelas 5 SD Negeri Margorejo 02 Kecamatan

Margorejo Kabupaten Pati)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk hasil belajar siswa yang

nilainya dibawah 75 maka dinyatakan tidak tuntas. Sedangkan hasil belajar

siswa yang nilainya yang sama lebih besar sama dengan 75 (≥ 75) maka

dinyatakan tuntas.

3.6. Uji Coba Instrumen, Validitas, dan Realibilitas

3.6.1. Uji Coba Instrumen

Widoyoko (2015: 51) menjelaskan instrumen penelitian merupakan

alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan

cara melakukan pengukuran. Instrumen penelitian yang digunakan berupa

tes pilihan ganda.

Tes pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini difungsikan

untuk mengukur bagaimana hasil belajar siswa, dengan cara memberi soal

pertanyaan pilihan ganda yang telah disediakan lengkap dengan pilihan

jawaban yang berkaitan dengan soal.

Penyusunan instrumen berasal dari variabel-variabel penelitian yang

telah ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan

definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan

diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir soal.

Untuk memudahkan penyusunan instrumen dapat membuat kisi-kisi

instrumen. Sebelum instrumen digunakan pada sampel penelitian, harus

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

54

lebih dulu diujicobakan untuk mengetahui validitas dan realibilitas

instrumen.

3.6.2. Validitas

Arikunto (2010: 211) menjelaskan validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Untuk mengetahui validitas yaitu dengan uji coba di lapangan. Hal ini untuk

mengatahui validitas faktor maupun validitas butir instrumen. Untuk

mengetahui validitas butir instrumen digunakan rumus korelasi product

moment, yaitu:

rxy =

Keterangan:

X = skor item rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

Y = skor total n = jumlah sampel

Dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan taraf kepercayaan 95%

dikatakan tidak valid jika r hitung < r tabel dengan taraf kepercayaan 95%

(Widoyoko, 2015: 145-147)

Pada penelitian ini uji validitas menggunakan anates. Jumlah butir

soal adalah 40 butir soal untuk setiap siklus. Instrumen untuk siklus I setelah

diujicobakan yang valid 25 butir soal dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3.5

Soal siklus I

Nomor yang valid Nomor yang tidak valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

20, 21, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 34, 37,

38, 39

14, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 24, 25,

31, 32, 33, 35, 36, 40

25 15

Berdasarkan hasil uji validitas 40 item soal diketahui dari tabel 3.6 di

atas, terdapat 15 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 14, 15, 16, 17, 18,

19, 22, 24, 25, 31, 32, 33, 35, 36, 40. Sedangkan 25 soal yang lainnya

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

55

terbukti valid setelah di uji menggunakan Anates. Soal yang valid tersebut

kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.6

Soal siklus II yang valid

Nomor yang valid Nomor yang tidak valid

1, 2, 3, 4, 8, 9, 10, 13, 14, 17, 18,

22, 23, 26, 29, 30, 31, 32, 33, 34,

35, 37, 40

5, 6, 7, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 21, 24, 25,

27, 28, 36, 38, 39

23 17

Berdasarkan hasil uji validitas 40 item soal diketahui dari tabel 3.7 di

atas, terdapat 17 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 5, 6, 7, 11, 12, 15,

16, 19, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 36, 38, 39. Sedangkan 23 soal yang lainnya

terbukti valid setelah di uji menggunakan Anates. Soal yang valid tersebut

kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.6.3 Realibilitas

Uji realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan secara

internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali

pengumpulan data, berdasarkan sistem pemberian (scoring system)

instrumen. Metode yang digunakan adalah instrumen skor diskrit yang

sistem skoringnya 1 dan 0. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes soal

bentuk ganda digunakan rumus Kuder Richadson 20 (KR-20) yaitu:

r11 =

Keterangan:

r11 : koefisien reliabilitas

n : jumlah butir soal

: proporsi jawaban benar

: proporsi jawaban salah

S2 :

Varians skor total

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

56

Angka realibilitas instrumen yang diperoleh dengan rumus Kuder

Richadson dibandingkan dengan nilai konstanta. Jika r Alpha lebih tinggi

dari konstanta (0,70) maka instrumen tersebut dikatakan reliabel

(Widoyoko, 2015: 160-165)

Uji reliabilitas instrumen soal siklus I menggunakan bantuan program

anates. Dari hasil perhitungan anates menunjukkan nilai realibilitas tes 0,81.

Berdasarkan nilai reliabilitas tes 0,81 sudah dapat dikatakan soal instrumen

itu reliabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I

Bentuk

Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0, 81 Sangat Tinggi

Sedangkan Uji reliabilitas instrumen soal siklus II menggunakan

bantuan program anates. Dari hasil perhitungan anates menunjukkan nilai

reliabilitas tes 0,88. Berdasarkan nilai reliabilitas tes 0,88 sudah dapat

dikatakan soal instrumen itu reliabel. Hasil Uji Realibilitas siklus II dapat

dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II

Bentuk

Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0, 88 Sangat Tinggi

3.7. Uji Tingkat Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik

disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan

dari tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang

dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar

secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

57

siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat

soal.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal

adalah dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai

berikut:

I =

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal

N = jumlah siswa

Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut:

0 - 0,30 = soal kategori sukar

0,31- 0,70 = soal kategori sedang

0,71- 1.00 = soal kategori mudah

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapat

dilihat hasil indeks kesukaran intrumen pada lampiran anates. Indeks

kesukaran butir soal pada siklus I dari 40 butir soal terdapat 8 butir soal

kriteria sukar , 26 butir soal kriteri sedang dan 6 butir soal kriteria mudah.

Pada siklus II dari 40 butir soal terdapat 9 butir soal kriteria sukar , 16 butir

soal kriteri sedang dan 15 butir soal kriteria mudah.

3.8. Indikator Kinerja

Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan

indikator kinerja yang berupa hasil belajar. Indikator hasil belajar dalam

penelitian ini berhasil jika minimal 100% dari 20 siswa mencapai

ketuntasan belajar dengan ≥ 75.

3.9. Indikator Keberhasilan

a. Indikator Keberhasilan Guru

Guru dapat mengelola pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan

bermakan dengan menerapkan Model Pembelajaran NHT. Aktivitas

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ......Menyusun RPP, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman observasi aktivitas guru, instrumen soal, dan pedoman penskoran

58

pengelolaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika terdapat

peningkatan secara signifikan minimal 75 % dari seluruh pembelajaran yang

terlaksana.

b. Indikator Keberhasilan Siswa

Indikator keberhasilan siswa dilihat dari peningkatan hasil belajar

siswa kelas 5 B SDN Margorejo 02 secara signifinikan dengan mencapai

kriteria ketuntasan maksimal ≥ 75. Antara hasil siklus I yang mencapai

KKM ≥ 75 sebanyak 14 anak atau 70% dan hasil siklus II yang mencapai

KKM ≥ 75 sebanyak 20 anak atau sebesar 100%. Dengan peningkatan hasil

belajar yaitu siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 30%. Artinya

melalui Model Pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar PKn

pada siswa kelas 5 B SDN Margorejo 02.