bab iii metode penelitian 3.1 model pengembangan iii .pdfsbdp kd 3.2 memahami tangga nada. sbdp kd...
TRANSCRIPT
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research
and Development) yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru dari
hasil pengembangan. Sejalan dengan Haryati (2012:14), menyatakan bahwa
“dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian
R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan
yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan”. Tahap
penelitian yang dilakukan yaitu merumuskan masalah yang ingin diteliti,
membuat instrument seperti instrument wawancara dan observasi,
mengumpulkan data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
Kemudian, Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pengembangan
ADDIE yang dikembangkan oleh Branch.
ADDIE ini merupakan akronim dari Analyze (Analisis), Design (Desain),
Develop (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluate
(Evaluasi). Robert Maribe Branch (Branch, 2009:2) dalam bukunya menyatakan
bahwa “ADDIE is merely a process that serves as a guiding framework for
complex situations, it is appropriate for developing educational products and
other learning resources”. Oleh karena itu, peneliti memilih model ADDIE
karena model ini sederhana dan strukturnya sistematis sehingga mudah untuk
dipelajari. Pada tahapan ADDIE, tahap evaluasi tidak hanya berada ditahap
terakhir. Maksudnya adalah setiap tahapan perlu dievaluasi.
30
3.2 Prosedur Pengembangan
Dalam mengembangkan produk, setiap model pengembangan yang dipilih
memiliki tahapan dan prosedur. Prosedur pengembangan ADDIE terdiri dari lima
tahapan yaitu Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan),
Implementation (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi).
Secara visual tahapan ADDIE Model dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE
Pada proses pengembangan modul elektronik, tahapan yang dilakukan hanya
sebatas pengembangan karena tidak dilakukan implementasi modul yang
dikembangkan. Pada proses pengembangan modul elektronik berbasis kearifan
lokal dengan metode pengembangan ADDIE, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Seperti menganalisis kebutuhan, bahan ajar, dan kurikulum.
Merencanakan dan mengembangkan modul elektronik berdasarkan tahapan
ADDIE. Adapun penjelasan dari tahap ADDIE adalah sebagai berikut:
3.2.1 Tahap Analyze (Analisis)
Pada tahap analisis, terdapat beberapa hal yang harus dianalisis atau
diperhatikan seperti menganalisis kebutuhan, analisis bahan ajar, analisis
Analyze
Evaluate Implement Design
Develop
31
karakteristik peserta didik, dan analisis kurikulum. Tahap-tahap yang akan
dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap analisis kebutuhan, terdapat beberapa hal yang akan dianalisis
yaitu kebutuhan masyarakat, dinas pendidikan dan guru. Pada tahap ini, hasil dari
analisis diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, dinas
pendidikan, dan guru di sekolah dasar. Narasumber pada wawancara ini adalah
Bapak Sindi S.H., M.M., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tebo, Bapak Guruh Puji Raharjo selaku Kepala Seksi Pembinaan PTK
SD, Ibu Ika Ramadhani selaku Kepala Seksi Bidang Kesenian pada Bidang
Kebudayaan, Bapak Halui selaku pemuka adat, dan Bapak Nasrudin selaku tokoh
masyarakat. Kemudian wawancara guru dilakukan dengan mewawancarai guru
kelas V yaitu Ibu Ngian Sawitri S.Pd.
Pada tahap analisis awal, peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu
kepada tokoh masyarakat Desa Kasai Rambahan Kecamatan Tebo Ulu.
Wawancara yang dilakukan berkaitan dengan kearifan lokal yang berupa tradisi
ngubat padi yang menjadi ciri khas atau tradisi di daerah tersebut. Kemudian
peneliti juga mewawancarai dinas pendidikan di Kabupaten Tebo untuk
mengetahui apakah terdapat integrasi kearifan lokal kedalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara, ternyata di kabupaten Tebo telah mengintegrasikan
kearifan lokal kedalam mata pelajaran LH (Lingkungan Hidup), namun untuk
tradisi ngubat padi belum diintegrasikan.
Selanjutnya wawancara guru kelas di SD Negeri 55/I Sridadi yaitu pada
kelas Vc. Hasil wawancara yang diperoleh yaitu pada proses pembelajaran belum
32
terdapat bahan ajar elektronik yang mengintegrasikan kearifan lokal didalamnya.
Penggunaan media berbasis TIK sudah digunakan tetapi belum maksimal. Hal ini
dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana yang membantu proses
pembelajaran.
2. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Pada tahap ini, peneliti menganalisis kebutuhan peserta didik pada kelas V
Sekolah Dasar Negeri 55/I Sridadi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kondisi
fisik, psikologis dan akademis/kognitif peserta didik saat proses pembelajaran.
Peserta didik kelas V Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret yaitu
usia 7-12 tahun. Pemahaman terhadap psikologis peserta didik dapat membantu
kita dalam merespon perilaku peserta didik. Dalam tahap perkembangan
mentalnya selalu dimulai dari tahap berpikir nyata (Prastowo, 2014:4). Tahapan
ini berarti peserta didik suka belajar dari hal-hal yang nyata atau konkret. Peserta
didik pada tahap ini telah mampu terlibat secara fisik dan psikisnya, seperti yang
dikatakan oleh Fadhli (2015), bahwa “Dengan media, peserta didik dapat
termotivasi, terlibat aktif secara fisik maupun psikis, memaksimalkan seluruh
indera peserta didik dalam belajar, dan menjadikan pembelajaran lebih
bermakna”.
Pada era globalisasi ini, peserta didik usia sekolah dasar sudah banyak
mengenal dan mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti
gadget atau gawai, tablet dan komputer. Khiyarusoleh (2016:3), menyatakan
bahwa “Perkembangan kognisi dalam konteks pembelajaran akan sangat
berpengaruh luas, karena akan sangat terkait dengan kemampuan individu
mencari, menyerap dan menggunakan informasi sebagai bagian dari proses
33
pembelajaran”. Oleh karena itu, penggunaan modul elektronik dirasa cocok
sebagai bahan ajar karena dapat diakses secara offline melalui komputer, serta
peserta didik akan terlibat secara langsung dalam menggali informasi melalui
media TIK. Hal ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di kelas Vc,
bahwasanya peserta didik sudah dapat mengoperasikan media berbasis TIK dalam
pembelajaran. Namun, kendala sarana dan prasarana menghambat proses
pembelajaran dengan menggunakan media TIK.
3. Analisis Bahan Ajar
Analisis bahan ajar dilakukan dengan cara mewawancarai guru kelas V
Sekolah Dasar Negeri 55/I Sridadi, Muara Bulian.Wawancara yang dilakukan
dengan guru kelas bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru mengenai
kerifan lokal terutama kearifan lokal yang berasal dari Provinsi Jambi, serta untuk
mengetahui ketersediaan bahan ajar terutama bahan ajar elektronik yang berbasis
kearifan lokal dengan menggunakan pengetahuan IT (Ilmu Teknologi).
Berdasarkan hasil wawancara, proses pembelajaran yang
mengintegrasikan kearifan lokal kedalam bentuk bahan ajar belum diterapkan di
sekolah tersebut. Guru mengintegrasikan pembelajaran kearifan lokal melalui
lisan saja, tidak menggunakan bahan ajar. Pada proses pembelajaran, guru
mengaku telah menggunakan media berbasis TIK, namun kendala sarana dan
prasarana menghambat proses pembelajaran tersebut sehingga guru kelas harus
membagi jadwal dengan guru kelas lain ketika ingin menggunakan media berbasis
TIK.
34
4. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang berlaku di Indonesia adalah kurikulum 2013 yang
tuntutannya berupa mengintegrasikan kearifan lokal kedalam materi
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang berbasis kearifan lokal bertujuan
untuk mengembangkan karakter karena didalam kearifan lokal terdapat nilai-nilai
karakter. Analisis kurikulum dilakukan dengan melihat kompetensi dasar pada
muatan pembelajaran yang nantinya akan diintegrasikan dengan kearifan lokal.
Analisis dilakukan mulai dari menganalisis silabus, kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada Permendikbud Nomor 37 Tahun
2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah, Tema,
Subtema, Pembelajaran, serta kompetensi dasar pada masing-masing muatan
pembelajaran.
Adapun bagan analisis kurikulum pada kelas V Sekolah Dasar adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.2 Bagan Analisis Kurikulum
Silabus Kelas V
Kompetensi Inti kelas V
Kompetensi dasar kelas V
Tema 8
“Lingkungan Sahabat Kita” Subtema 1
“Manusia dan Lingkungan”
Pembelajaran 3
Mata Pelajaran:
PPKn, Bahasa Indonesia, IPS
35
Pengertian Silabus pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 adalah acuan
penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan mata pelajaran yang berisi
tentang: 1) Identitas Mata Pelajaran; 2) Identitas Sekolah; 3) Kompetensi Inti; 4)
Kompetensi Dasar; 5) Tema; 6) Materi Pokok; 7) Pembelajaran; 8) Penilaian; 9)
Alokasi Waktu; 10) Sumber Belajar. Berikut ini merupakan contoh Silabus pada
kelas V semester genap Tema 8 Subtema 1 yaitu:
36
Gambar 3.3 Silabus
Setelah analisis silabus, selanjutnya yaitu menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar pada kelas V yang telah ditetapkan pada Permendikbud
Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah. Analisis KI dan KD kelas V pada semester genap yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Analisis Kurikulum
Kompetensi
Inti pada
Buku Guru
Revisi 2017
Kompetensi Inti
(Spiritual) Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya
Kompetensi Inti
(Sikap Sosial)
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara
Kompetensi Inti
(Pengetahuan) Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara
mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi Inti Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif.
37
(Keterampilan) Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kompetensi
Inti Pada
Permendikb
ud No 37
Tahun 2018
Kompetensi Inti
(Pengetahuan) Memahami pengetahuan faktual dan konseptual
dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
Kompetensi Inti
(Keterampilan) Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
Kompetensi
Dasar
Tema 6 “Panas dan
Perpindahannya”
Subtema 1
“Suhu dan
Kalor”
Subtema 2
“Perpindah
an kalor
disekitar
kita”
Subtema 3
“Pengaruh
Kalor
Terhadap
Kehidupan
”
Subtema 4
“Literasi”
PPKn KD 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan tanggug
jawab sebagai warga masyarakat dan umat beragama dalam
kehidupan sehari-hari.
PPKn KD 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.
PPKn KD 3.2 Memahami hak, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari.
PPKn KD 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari.
Bahasa Indonesia KD 3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
Bahasa Indonesia KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks
penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik
dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
secara lisan, tulis, dan visual.
IPA KD 3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari.
IPA KD 4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang
perpindahan kalor.
IPS KD 3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi manusia
dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
38
Indonesia.
IPS KD 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi
manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
Indonesia.
SBdP KD 3.2 Memahami tangga nada.
SBdP KD 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai
tangga nada dengan iringan musik.
SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi
daerah.
SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari
kreasi daerah.
SBdP KD 3.1 Memahami gambar cerita.
SBdP KD 4.1 Membuat gambar cerita.
Tema 7 “Peristiwa
dalam Kehidupan”
Subtema 1
“Peristiwa
Kebangsaa
n Masa
Penjajahan
”
Subtema 2
“Peristiwa
Kebangsaa
n Seputar
Proklamasi
Kemerdek
aan”
Subtema 3
“Peristiwa
Mengisi
Kemerdek
aan”
PPKn KD 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
PPKn KD 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial
budaya masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
PPKn KD 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya
masyarakat
PPKn KD 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat
Bahasa Indonesia KD 3.5 Menggali informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis
menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana
Bahasa Indonesia KD 4.5 Memaparkan informasi penting
dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku
dan kalimat efektif
IPS KD 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting
penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.
IPS KD 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai faktor-
faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan
upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
39
kedaulatannya.
IPA KD 3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dalam kehidupan
seharihari
IPA KD 4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor
pada benda
SBdP KD 3.2 memahami tangga nada
SBdP KD 4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai
tangga nada dengan iringan musik
SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi
daerah.
SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari
kreasi daerah
Bahasa Indonesia KD 3.9 Mencermati penggunaan kalimat
efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang tahun,
kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
Bahasa Indoneisa KD 4.9 Membuat surat undangan (ulang
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan
kalimat efektif dan memperhati- kan penggunaan ejaan
SBdP KD 3.4 Memahami karya seni rupa daerah
SBdP KD 4.4 Membuat karya seni rupa daerah
Tema 8
“Lingkungan
Sahabat Kita”
Subtema 1
“Manusia
dan
Lingkunga
n”
Subtema 2
“Perubaha
n
Lingkunga
n”
Subtema 3
“Usaha
Pelestarian
Lingkunga
n”
Subtema 4
“Kegiatan
PPKn KD 1.3 Mensyukuri keragaman sosial masyarakat
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika
PPKn KD 2.3 Bersikap toleran dalam keragaman sosial
budaya masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
PPKn KD 3.3 Menelaah keragaman sosial budaya
masyarakat
PPKn KD 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keragaman sosial budaya masyarakat
Bahasa Indonesia KD 3.8 Menguraikan urutan peristiwa
atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi
Bahasa Indonesia KD 4.8 Menyajikan kembali peristiwa
atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
40
Berbasis
Proyek dan
Literasi”
IPS KD 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik
ruang
IPS KD 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran
ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa
IPA KD 3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup
IPA KD 4.8 Membuat karya tentang skema siklus air
berdasarkan informasi dari berbagai sumber
SBdP KD 3.2 Memahami tangga nada
SBdP KD 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai
tangga nada dengan iringan musik
SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi
daerah
SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari
kreasi daerah
Tema 9 “Benda-
Benda di Sekitar
Kita”
Subtema 1
“Benda
Tunggal
dan
Campuran
”
Subtema 2
“Benda
dalam
Kegiatan
Ekonomi”
Subtema 3
“Manusia
dan Benda
di
Lingkunga
nnya”
Subtema 4
“Kegiatan
Berbasis
Literasi”
IPA KD 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat
tunggal dan campuran).
IPA KD 4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat
campuran dan komponen penyusunnya dalam kehidupan
sehari-hari.
IPS KD 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris
serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, komunikasi, serta transportasi.
IPS KD 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim dan
agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, komunikasi, serta transportasi.
PPKn KD 1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
PPKn KD 2.4 Menampilkan sikap jujur pada penerapan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk membangun
41
kerukunan di bidang sosial budaya.
PPKn KD 3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan
untuk membangun kerukunan hidup.
PPKn KD 4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang manfaat
persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan.
Bahasa Indonesia KD 3.3 Meringkas teks penjelasan
(eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
Bahasa Indonesia KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks
penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik
dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
secara lisan, tulis, dan visual.
SBdP KD 3.2 Memahami tangga nada.
SBdP KD 4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai
tangga nada dengan iringan musik.
Bahasa Indonesia KD 3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik.
Bahasa Indonesia KD 4.4 Memeragakan kembali informasi
yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau
elektronik dengan bantuan lisan, tulis, dan visual.
SBdP KD 3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi
daerah.
SBdP KD 4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari
kreasi daerah.
IPS KD 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan
bangsa.
IPS KD 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran
ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa.
SBdP KD 3.4 Memahami karya seni rupa daerah
SBdP KD 4.4 Membuat karya seni rupa daerah.
Berdasarkan analisis kurikulum yang peneliti lakukan, maka bahan ajar
yang akan dikembangkan yaitu modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat
42
padi dapat diintegrasikan pada pembelajaran di kelas V Tema 8 “Lingkungan
Sahabat Kita”, Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”, pembelajaran 3 dengan
mata pelajaran PPKn (KD 1.3, 2.3, 3.3, 4.3), Bahasa Indonesia (KD 3.8, 4.8), dan
IPS (KD 3.3, 4.3). Peneliti merasa bahwa modul elektronik berbasis kearifan lokal
ngubat padi cocok pada pembelajaran tersebut karena bertujuan agar peserta didik
mengetahui dan bersikap toleran terhadap keanekaragaman sosial dan budaya
masyarakat. Kemudian, tradisi ngubat padi merupakan salah satu tradisi atau
budaya dari provinsi Jambi yang patut dilestarikan. Pada pembelajaran ini, peserta
didik dituntut untuk menganalisis urutan peristiwa atau kegiatan serta
menganalisis peran ekonomi sebagai upaya menyejahterakan masyarakat di
bidang sosial dan budaya. Pada tradisi ngubat padi, terdapat urutan peristiwa yang
harus dilaksanakan serta tradisi ngubat padi ini memiliki peranan penting terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, pengembangan
modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi menggunakan aplikasi
kvisoft flipbook maker dapat diintegrasikan ke pembelajaran tersebut.
3.2.2 Tahap Design (Perancangan)
Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat tentang kearifan lokal
yang berasal dari kabupaten Tebo yaitu tradisi ngubat padi, bahwa menurut
masyarakat sekitar seharusnya pemerintah dan pihak-pihak yang bersangkutan
peduli dan ikut serta dalam kegiatan atau tradisi yang dilakukan tersebut.
Masyarakat juga menyarankan agar tradisi ngubat padi diperkenalkan ke berbagai
elemen yang lebih luas. Tradisi ngubat padi bukan hanya tradisi yang cukup
dikenal masyarakat Desa Kasai Rambahan saja, melainkan perlu dikenalkan
43
secara luas ke daerah lainnya terutama kecamatan maupun desa-desa yang ada di
lingkup Tebo dan sekitarnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tebo mengetahui adanya tradisi ngubat
padi di Desa Kasai Rambahan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tebo
sangat setuju dan sangat menyarankan tentang pengembangan bahan ajar yang
mengintegrasikan kearifan lokal seperti ngubat padi. Hal ini sangat berpengaruh
baik untuk pemahaman siswa terhadap budaya atau kearifan lokal tempat
tinggalnya. Pada proses pembelajaran, Dinas Pendidikan dan Kebuayaan Tebo
juga telah mengintegrasikan kearifan lokal kedalam muatan pelajaran yang
disebut dengan mata pelajaran LH (Lingkungan Hidup).
Guru kelas V SD Negeri 55/I Sridadi menyampaikan ketertarikannya
dengan penelitian pengembangan modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat
padi ini. Pada saat proses pembelajaran, guru hanya mengintegrasikan kearifan
lokal melalui lisan secara langsung dengan peserta didik. Oleh karena itu, guru
menyarankan agar penelitian pengembangan ini benar-benar dilakukan dan
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik maupun materi pembelajaran yang
akan diintegrasikan dengan kearifan lokal.
Pada tahap perancangan ini, peneliti menyusun sketsa produk yang akan
dikembangkan dan dibuat dalam bentuk storyboard. Storyboard ini merupakan
rancangan awal bahan ajar modul elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi
yang akan dikembangkan dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker.
Adapun tahapan perancangan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
44
Tabel 3.2 Story Board
NO. BAGAN MODUL BAGIAN-BAGIAN
MODUL
KETERANGAN
1. Cover
1. Logo Universitas
Jambi
2. Judul Modul
Elektronik
3. Identitas Kelas
4. Gambar/Desain
1. Logo unja berwarna
orange
2. Judul modul
berwarna biru muda
pada latarnya dan
hitam pada tulisannya
3. Identitas kelas
menggunakan shapes
berbentuk lingkaran
4. Latar cover berwarna
hijau dengan gambar
sawah
2. Kata Pengantar
1. Header
2. Kata pengantar
dan isinya
3. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Tulisan kata
pengantar
menggunakan format
times new roman
ukuran 12
3. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
3. Daftar Isi
1. Header
2. Daftar Isi
3. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada daftar isi
menggunakan shapes
berwarna hiaju muda
dengan tulisan times
new roman ukuran 12
3. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
4. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Header
2. Subjudul
penggunaan
modul
3. Keterangan
petunjuk
penggunaan
modul
4. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada bagian subjudul
menggunakan shapes
seperti pada tabel
disamping dengan
warna merah muda
3. Isi petunjuk modul
4. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
1
2
3
1
3
2
4
3
2 1
1
3
4
2
45
5. Kompetensi Inti
1. Header
2. Subjudul
kompetensi inti
3. Kompetensi inti
4. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada bagian subjudul
kompetensi inti
menggunakan huruf
times new roman
ukuran 14 dan di bold
3. Pada penjelasan
kompetensi inti
menggunakan tulisan
times new roman
ukuran 12
4. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
6. Kompetensi Dasar
1. Header
2. Subjudul
kompetensi dasar
3. Kompetensi dasar
4. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada bagian subjudul
kompetensi dasar
menggunakan huruf
times new roman
ukuran 14 dan di bold
3. Pada penjelasan
kompetensi dasar
menggunakan tulisan
times new roman
ukuran 12. Tulisan
kompetensi dasar
disesuaikan dengan
subjudul kompetensi
dasar pada masing-
masing muatan
pembelajaran
4. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
7. Indikator Pembelajaran
1. Header
2. Subjudul
indikator
pembelajaran
3. Indikator
pembelajaran
4. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada bagian subjudul
indikator
pembelajaran
menggunakan huruf
times new roman
ukuran 14 dan di bold
3. Pada penjelasan
indikator
pembelajaran
menggunakan tulisan
times new roman
ukuran 12. Tulisan
1
4
2
3
1
4
2
3
1
4
2
3
46
indikator
pembelajaran
disesuaikan dengan
subjudul indikator
pada masing-masing
muatan pembelajaran
4. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
8. Tujuan Pembelajaran
1. Header
2. Subjudul tujuan
pembelajaran
3. Tujuan
pembelajaran
4. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada bagian subjudul
tujuan pembelajaran
menggunakan huruf
times new roman
ukuran 14 dan di bold
3. Pada penjelasan
tujuan pembelajaran
menggunakan tulisan
times new roman
ukuran 12
4. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
9. Pembelajaran
1. Header
2. Subjudul
pembelajaran
3. Keterangan
pembelajaran
4. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada bagian subjudul
pembelajaran
menggunakan huruf
gambar pada pojok
kiri atas dengan
ditambah menu
shapes
3. Pada penjelasan
pembelajaran
terdapat teks bacaan
berisi cerita tradisi
ngubat padi
4. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
10. Materi Pembelajaran
1. Header
2. Materi
pembelajaran
3. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Pada materi
pembelajaran
disajikan materi-
materi yang yang
akan dipelajari
seperti teks bacaan,
gambar, dan lain
sebagainya
3. Pada bagian footer
1
4
2
3
1
4
2
3
1
2
3
47
menggunakan
gambar padi
11. Pertanyaan
1. Header
2. Pertanyaan
3. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Disajikan beberapa
pertanyaan untuk
melihat ketercapaian
tujuan pembelajaran
3. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
12. Prakarya
1. Header
2. Prakarya
3. Footer
1. Pada bagian header
menggunakan
gambar padi
2. Disajikan petunjuk
untuk membuat
prakarya
3. Pada bagian footer
menggunakan
gambar padi
3.2.3 Tahap Develop (Pengembangan)
Setelah melalui tahap perancangan, maka peneliti melakukan tahap
pengembangan. Produk yang dihasilkan adalah modul elektronik berbasis kearifan
lokal dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker pada kelas V Tema 8
Subtema 1 pembelajaran 3. Adapun peta konsep muatan materi yang terdapat
pada modul elektronik yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1
2
3
1
2
3
48
Gambar 3.4 Analisis Materi
Berdasarkan hasil analisis materi, maka terdapat beberapa indikator yang
dijadikan sebagai acuan kevalidan materi yang terdapat pada pengembangan
modul elektronik. Adapun tabel validasi isi materi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Validasi Ahli Materi
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Pengembangan
modul elektronik
Kelayakan isi Materi yang disajikan sesuai dengan
Kompetensi Dasar
1
Modul Elektronik berbasis kearifan lokal ngubat padi
Tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”
Subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”
Muatan Pembelajaran:
PPKn
Bahasa Indonesia
IPS
Materi PPKn:
Menunjukkan sikap toleran, menerima
pendapat, dan melakukan kegiatan tentang
keragaman sosial budaya masyarakat
Materi Bahasa Indonesia:
Menganalisis urutan peristiwa/tindakan pada teks
nonfiksi dan mempertunjukkan atau melakukan
drama tentang peristiwa atau tindakan dengan
memperhatikan latar cerita pada teks fiksi
Materi IPS:
Menganalisis dan menyajikan hasil
analisis tentang peran ekonomi dalam
upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan
budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan karakteristik
ruang
Keragaman di bidang sosial dan budaya
masyarakat diambil dengan mengintegrasikan
tradisi ngubat padi kedalam muatan
pembelajaran. Teks yang disajikan serta drama
yang akan ditampilkan berupa urutan peristiwa
atau kegiatan pada tradisi ngubat padi.
Pembelajaran ini bertujuan untuk memperkenalkan tradisi
ngubat padi dan mengajarkan rasa syukur serta sikap
toleran terhadap keragaman sosial dan budaya masyarakat
terutama di wilayah Provinsi Jambi
49
berbasis kearifan
lokal ngubat padi
dengan menggunakan
aplikasi kvisoft
flipbook maker pada
kelas V Tema 8
Subtema 1
Pembelajaran 3
Materi yang disjikan berupa penjabaran dari
Kompetensi Dasar.
2
Materi sesuai dengan jenjang pendidikan di SD. 3
Fakta yang disajikan sesuai dengan kearifan
lokal Kabupaten Tebo dan data yang diperoleh
efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik.
4
Contoh dan kasus sesuai dengan kearifan lokal
Kabupaten Tebo. 5
Komponen
kebahasaan
Gambar, diagram, dan ilustrasi disajikan sesuai
dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo dan
sesuai untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik.
6
Istilah-istilah teknis sesuai dan berlaku dalam
kehidupan sehari-hari.
7
Komponen
Penyajian Gambar, diagram, dan ilustrasi terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
8
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan
situasi serta kondisi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
9
Soal latihan dan contoh kasus disajikan untuk
mendorong kekreativitasan peserta didik.
10
Tujuan tahap pengembangan yaitu untuk menghasilkan produk yang
nantinya akan divalidasi. Selain validasi materi, produk yang dikembangkan harus
divalidasi oleh ahli media dan ahli bahasa. Analisis validitas akan dilakukan oleh
para ahli yang memberikan penilaian berupa saran dan komentar, serta pemberian
nilai pada angket yang telah disediakan tentang produk yang akan dikembangkan.
Berikut ini merupakan tabel validasi ahli media dan validasi ahli bahasa:
Tabel 3.4 Validasi Ahli Media
Variabel Indikator Deskriptor No Item
Pengembangan modul
elektronik berbasis
kearifan lokal ngubat
padi dengan
Ukuran Modul Kesesuaian ukuran dengan materi
isi modul
1,2,3
Desain Sampul Warna, ukuran, dan kombinasi 4,5,6,7,8
50
menggunakan aplikasi
kvisoft flipbook
maker pada kelas V
Tema 8 Subtema 1
Modul huruf menarik dan sesuai.
Desain Isi Modul Tata letak judul kegiatan belajar,
subjudul kegiatan belajar, dan
angka halaman/folio jelas dan
sesuai.
9,10,11,12,1
3,14,15
Sumber:BSNP (2012)
Tabel 3.5 Validasi Ahli Bahasa
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Pengembangan
modul elektronik
berbasis kearifan
lokal ngubat padi
dengan
menggunakan
aplikasi kvisoft
flipbook maker
pada kelas V
Tema 8 Subtema
1
Lugas Kalimat yang digunakan efektif dan
dengan struktur yang tepat serta
menggunakan istilah yang baku.
1-4
Komunikatif Pemahaman terhadap pesan atau
informasi.
5,6
Dialogis dan interaktif Mampu memotivasi peserta didik.
7-10
Kesesuaian dengan
perkembangan peserta
didik
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional peserta
didik.
11,12
Sesuai dengan kaidah
bahasa
Ketepatan dalam tata bahasa 13-
15
Sumber:BSNP (2012)
Selain melihat kevalidan modul, kepraktisan modul juga harus
diperhatikan. Validasi ahli praktisi dilakukan untuk melihat kepraktisan modul
elektronik yang dikembangkan. Adapun tabel validasi ahli praktisi adalah sebagai
berikut:
51
Tabel 3.6 Validasi Ahli Praktisi
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Pengembangan
modul elektronik
berbasis kearifan
lokal ngubat padi
dengan
menggunakan
aplikasi kvisoft
flipbook maker pada
kelas V Tema 8
Subtema 1
Jelas dan rapi Modul elektronik jelas
penyajiannya rapi dalam
penyusunannya.
1
Modul elektronik dibuat rapi
dalam penyusunannya.
2
Bersih dan menarik Modul elektronik bersih dalam
penyajiannya
3
Modul elektronik menarik minat
peserta didik.
4
Cocok dengan
sasaran
Modul elektronik sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan
topik yang diajarkan.
5,6
Praktis, tahan dan
luwes
Modul elektronik mudah
digunakan, mudah dipindahkan,
dan dapat digunakan secara
berulang.
7, 8
Berkualitas baik Modul elektronik berkualitas baik 9
Ukurannya sesuai
dengan kebutuhan
siswa
Modul elektronik sesuai dengan
kebutuhan siswa dan mudah
dibawa ataupun disimpan.
10
Sumber: Asyhar (2011)
3.2.4 Tahap Implementation (Implementasi)
Pada awalnya, modul elektronik berbasis kearifan lokal ini akan
diimplementasikan ke peserta didik melalui uji coba kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar. Namun, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini tidak
memungkinkan untuk melakukan implementasi tersebut karena peserta didik
melakukan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Oleh karena itu,
pada tahap implementasi peneliti menyebarkan angket respon guru kepada guru
untuk memperoleh masukan atau saran dari penerapan modul elektronik berbasis
52
kearifan lokal ngubat padi menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker. Apabila
situasi dan kondisi mulai membaik, dan peserta didik melakukan pembelajaran
tatap muka maka peneliti mengharapkan modul elektronik berbasis kearifan lokal
dapat diimplementasikan terhadap peserta didik.
3.2.5 Tahap Evaluation (Evaluasi)
Setelah produk selesai diuji, maka peneliti perlu melakukan evaluasi
terhadap produk yang dikembangkan. Penelitian ini harus divalidasi oleh ahli
materi dan ahli media menggunakan angket validasi materi dan angket validasi
media. Produk modul elektronik yang sudah divalidasi selanjutnya direvisi
sebelum diuji cobakan ke peserta didik. Dalam menguji, peneliti menggunakan
angket respon guru, angket validasi materi, angket validasi bahasa, dan angket
validasi media yang terdapat pada instrumen pengumpulan data.
3.3 Subjek Uji Coba
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V Sekolah Dasar.
Peserta didik yang diuji dibagi menjadi dua kelompok yaitu uji kelompok kecil
dan uji kelompok besar. Uji kelompok kecil dilakukan untuk melihat keterbacaan
atau keterpakaian produk, sedangkan uji kelompok besar dilakukan untuk melihat
kepraktisan produk yang dipilih secara acak dengan tingkat kemampuan yang
berbeda-beda. Namun, dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan
karena adanya wabah COVID-19, dan peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran daring (dalam jaringan) maka peneliti tidak melakukan uji coba
tersebut. Peneliti berharap agar modul yang akan dikembangkan dapat
diujicobakan saat situasi dan kondisi sudah membaik.
53
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
Pada penelitian pengembangan jenis data yang digunakan berupa data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar
ahli media, ahli materi, ahli bahasa, ahli praktisi, tokoh masyarakat, guru dan
peserta didik kelas V Sekolah Dasar. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
hasil penghitungan angket validasi ahli praktisi, angket validasi ahli materi, ahli
bahasa, dan ahli media. Sumber data pada penelitian pengembangan ini yaitu
dosen sebagai ahli media, ahli materi dan ahli bahasa, tokoh masyarakat, dan guru
kelas V Sekolah Dasar sebagai validator ahli praktisi.
3.5 Instrumen Pengumpul Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
dengan menggunakan angket yang nantinya akan dibagikan kepada validator.
Angket merupakan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang direka khusus untuk
mengumpulkan data kajian. Angket yang baik memiliki ciri-ciri seperti: 1.
Mempertimbangkan perasaan responden; 2. Item perlu pendek dan ringkas; 3.
Bilangan item perlu ekonomis dan; 4. Mengumpulkan data yang konkret.
Pemerolehan data menggunakan angket bertujuan untuk memberikan informasi
yang sistematis, representatif, dan dapat dipercaya (reliable) tentang kelompok
orang tertentu atau populasi (Mustari & Rahmad, 2012:58-59). Angket yang
digunakan yaitu angket validasi materi, angket validasi media, angket validasi
bahasa, dan angket validasi praktisi.
54
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Validasi Materi Modul Elektronik
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Pengembangan
modul elektronik
berbasis kearifan
lokal ngubat padi
dengan menggunakan
aplikasi kvisoft
flipbook maker pada
kelas V Tema 8
Subtema 1
Pembelajaran 3
Kelayakan isi
Materi yang disajikan sesuai dengan
Kompetensi Dasar
1
Materi yang disjikan berupa penjabaran dari
Kompetensi Dasar.
2
Materi sesuai dengan jenjang pendidikan di SD. 3
Fakta yang disajikan sesuai dengan kearifan
lokal Kabupaten Tebo dan data yang diperoleh
efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik.
4
Contoh dan kasus sesuai dengan kearifan lokal
Kabupaten Tebo. 5
Komponen
kebahasaan
Gambar, diagram, dan ilustrasi disajikan sesuai
dengan kearifan lokal Kabupaten Tebo dan
sesuai untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik.
6
Istilah-istilah teknis sesuai dan berlaku dalam
kehidupan sehari-hari.
7
Komponen
Penyajian Gambar, diagram, dan ilustrasi terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
8
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan
situasi serta kondisi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
9
Soal latihan dan contoh kasus disajikan untuk
mendorong kekreativitasan peserta didik.
10
Angket validasi media juga dibutuhkan untuk mengetahui kelayakan
modul elektronik dalam pembelajaran.
Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Media Modul Elektronik
Variabel Indikator Deskriptor No Item
Pengembangan modul
elektronik berbasis
kearifan lokal ngubat
padi dengan
menggunakan aplikasi
Ukuran Modul Kesesuaian ukuran dengan materi
isi modul
1,2,3
Desain Sampul
Modul
Warna, ukuran, dan kombinasi
huruf menarik dan sesuai.
4,5,6,7,8
55
kvisoft flipbook
maker pada kelas V
Tema 8 Subtema 1
Desain Isi Modul Tata letak judul kegiatan belajar,
subjudul kegiatan belajar, dan
angka halaman/folio jelas dan
sesuai.
9,10,11,12,1
3,14,15
Angket validasi bahasa untuk mengetahui kelayakan modul dari segi
kesesuaian bahasa dengan karakteristik peserta didik adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Validasi Bahasa Modul Elektronik
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Pengembangan
modul elektronik
berbasis kearifan
lokal ngubat padi
dengan
menggunakan
aplikasi kvisoft
flipbook maker
pada kelas V
Tema 8 Subtema
1
Lugas Kalimat yang digunakan efektif dan
dengan struktur yang tepat serta
menggunakan istilah yang baku.
1-4
Komunikatif Pemahaman terhadap pesan atau
informasi.
5,6
Dialogis dan interaktif Mampu memotivasi peserta didik.
7-10
Kesesuaian dengan
perkembangan peserta
didik
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional peserta
didik.
11,12
Sesuai dengan kaidah
bahasa
Ketepatan dalam tata bahasa 13-
15
Angket validasi praktisi untuk mengetahui kepraktisan modul elektronik
ketika digunakan dalam proses pembelajaran yang dinilai oleh guru sebagai
validator adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Validasi Praktisi
Variabel Indikator Deskriptor No
Item
Pengembangan
modul elektronik
berbasis kearifan
lokal ngubat padi
dengan
Jelas dan rapi Modul elektronik jelas
penyajiannya rapi dalam
penyusunannya.
1
Modul elektronik dibuat rapi 2
56
menggunakan
aplikasi kvisoft
flipbook maker pada
kelas V Tema 8
Subtema 1
dalam penyusunannya.
Bersih dan menarik Modul elektronik bersih dalam
penyajiannya
3
Modul elektronik menarik minat
peserta didik.
4
Cocok dengan
sasaran
Modul elektronik sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan
topik yang diajarkan.
5,6
Praktis, tahan dan
luwes
Modul elektronik mudah
digunakan, mudah dipindahkan,
dan dapat digunakan secara
berulang.
7, 8
Berkualitas baik Modul elektronik berkualitas baik 9
Ukurannya sesuai
dengan kebutuhan
siswa
Modul elektronik sesuai dengan
kebutuhan siswa dan mudah
dibawa ataupun disimpan.
10
Sumber: Asyhar (2011)
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif yang diperoleh dari angket. Angket yang
digunakan yaitu angket validasi media, angket validasi bahasa, angket validasi
materi, dan angket validasi praktisi. Data yang diperoleh dari angket selanjutnya
akan diukur menggunakan skala likert dan dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif kuantitatif. Kemudian, untuk melihat respon guru dapat diperoleh
dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu mean, median, modus.
1. Analisis Data Hasil Validasi
Analisis data hasil validasi materi, validasi media, validasi bahasa, dan
validasi praktisi dapat dianalisis dengan menggunakan rumus berikut:
∑
57
Keterangan:
R = Rerata hasil penilaian para ahli/ praktisi
Vij = Skor hasil penilaian para ahli/ praktisi ke-j kriteria
n = Banyaknya para ahli/ praktisi yang menilai
m = banyaknya kriteria
Kemudian, rata-rata yang diperoleh dikonfirmasikan dengan kriteria.
Adapun cara dalam mendapatkan kriteria yaitu dengan langkah sebagai berikut:
a. Rentang skor dimulai dari 1-5
b. Kriteria dibagi menjadi 5 tingkat yaitu sangat kurang valid, kurang
valid, cukup valid, valid, dan sangat valid.
c. Rentang skor dibagi menjadi lima kelas interval. Untuk melihat interval
skor dan kategori kevalidan e-modul yang dikembangkan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Interval Skor dan Kategori
Interval Skor Kategori
4,22 – 5,00 Sangat Valid
3,41 – 4,21 Valid
2,61 – 3,40 Cukup Valid
1,80 – 2,60 Kurang Valid
0 – 1,79 Sangat Kurang Valid
Diadopsi dari Anita, dkk (2015:171-178)
Penilaian terhadap kepraktisan dianalisis dengaan menggunakan rumus
modifikasi dari Riduwan (2013:14) sebagai berikut:
58
Cara menentukan skor tertinggi dan terendah dari angket respon guru,
digunakan rumus sebagai berikut:
Skor maksimal = skala tertinggi x jumlah item angket x jumlah responden
= 5 x 10 x 1 = 50 (termasuk kategori sangat praktis)
Skor terendah = skala terendah x jumlah item angket x jumlah responden
= 1 x 10 x 1 = 10 (termasuk kategori sangat tidak praktis)
Rentang =
=
= 8
Sehingga diperoleh penetapan tingkat kepraktisan sebagai berikut:
Tabel 3.12 Kategori dan Skala Nilai Kepraktisan
No Skala Nilai Kategori
1 42 -50 Sangat praktis
2 33 – 41 Praktis
3 24 – 32 Cukup Praktis
4 18,5 – 23 Tidak Praktis
5 10 - 18 Sangat tidak Praktis
3.6.2 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif diperoleh berdasarkan hasil wawancara, hasil
validasi, dan saran dari subjek penelitian tentang kearifan lokal ngubat padi yang
akan di integrasikan kedalam dunia pendidikan dengan menggunakan
perkembangan Teknolofi Informasi dan Komunikasi (TIK). Adapun cara
menganalisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Reduksi data, wawancara dilakukan kepada tokoh masyarakat, tokoh adat
dan guru dengan menggunakan lembar wawancara yang telah disiapkan,
59
hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akan diambil sesuai
dengan permasalahan yang ada.
Penyajian data, data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam
bentuk deskriptif dan dilihat bagaimana tanggapan dari berbagai
narasumber.
Penarikan kesimpulan, berdasarkan data yang telah diperoleh dan
disajikan maka dapat disimpulkan bagaimana tanggapan dari berbagai
narasumber mengenai kearifan lokal yang akan di integrasikan kedalam
dunia pendidikan dengan menggunakan perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini.
b. Saran dari Validator ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan ahli praktisi
Reduksi, saran dan masukan berupa perbaikan dari setiap validator akan
ditulis dalam bentuk teks .
Penyajian data, data yang telah direduksi kemudian akan disajikan dalam
bentuk deskripsi, dan hasil ini dapat dilihat bahwa setiap validator
menyatakan kelayakan modul yang akan digunakan sebagai sumber
belajar mandiri bagi peserta didik kelas V Sekolah Dasar.
Penarikan kesimpulan, setelah data disajikan maka dapat disimpulkan
bahwa setiap validator telah menyatakan kevalidan atau kelayakan serta
kepraktisan modul yang akan digunakan sebagai sumber belajar mandiri
bagi peserta didik kelas V.