bab iii metode penelitian 3.1 metode...

18
Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode Quasi Experimental Design dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Jigsaw dan Team Assisted Individualization terhadap pemahaman konsep siswa pada Standar Kopetensi Uang dan Perbankan. Arikunto (2010, hlm. 123) menyebutkan bahwa metode kuasi eksperimen merupakan suatu jenis eksperimen yang tidak sebenarnya karena jenis eksperimen ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Sedangkan Ghozali (2008, hlm. 17) menjelaskan bahwa sebuah penelitian dikatakan menggunakan kuasi eksperimen jika datanya diambil dari suatu lingkungan yang telah ada tanpa intervensi langsung dari peneliti. Penelitian ini dibagi dalam dua kelompok kelas, yaitu kelompok kelas eksperimen I adalah kelompok yang mendapatkan pembelajaran ekonomi Standar Kopetensi Uang dan Perbankan metode Jigsaw , kelompok kelas eksperimen II adalah kelompok yang mendapatkan pembelajaran ekonomi Standar Kopetensi Uang dan Perbankan dengan metode Team Assisted Individualization. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Equivalent Pretest Postest Design. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan. Pretest dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score). Rancangan eksperimen ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif

yang menggunakan metode Quasi Experimental Design dengan tujuan untuk

mengetahui efektivitas penerapan metode Jigsaw dan Team Assisted Individualization

terhadap pemahaman konsep siswa pada Standar Kopetensi Uang dan Perbankan.

Arikunto (2010, hlm. 123) menyebutkan bahwa metode kuasi eksperimen merupakan

suatu jenis eksperimen yang tidak sebenarnya karena jenis eksperimen ini belum

memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah

mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Sedangkan Ghozali (2008, hlm. 17)

menjelaskan bahwa sebuah penelitian dikatakan menggunakan kuasi eksperimen jika

datanya diambil dari suatu lingkungan yang telah ada tanpa intervensi langsung dari

peneliti.

Penelitian ini dibagi dalam dua kelompok kelas, yaitu kelompok kelas

eksperimen I adalah kelompok yang mendapatkan pembelajaran ekonomi Standar

Kopetensi Uang dan Perbankan metode Jigsaw , kelompok kelas eksperimen II

adalah kelompok yang mendapatkan pembelajaran ekonomi Standar Kopetensi Uang

dan Perbankan dengan metode Team Assisted Individualization.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Non-Equivalent Pretest Postest Design. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest

sebelum perlakuan diberikan. Pretest dalam desain penelitian ini juga dapat

digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat

digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score).

Rancangan eksperimen ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 1

Desain penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen I 01 X1 02

Eksperimen II 03 X2 04

Sumber: Cohen, louis, Lawrence Manion and Keith Marrison (2007, hlm. 288)

Keterangan:

01 : tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen I.

02 : tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen I.

03 : tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen II.

04 : tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen II.

X1 : treatment atau perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif metode

Jigsaw .

X2 : treatment atau perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif metode Team

Assisted Individualization.

3.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode Jigsaw dan Team

Assisted Individualization sebagai variabel independen dan pemahaman konsep siswa

sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa IPS kelas X mata

pelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1

Parongpong semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Dalam menentukan kelas eksperimen, terdiri dari dua kelas masing-masing

sebanyak 34 orang yaitu siswa kelas X-F sebagai kelas eksperimen I menggunakan

metode Jigaw, siswa kelas X-D sebagai kelas eksperimen II menggunakan

metodeTeam Assisted Individualization.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.4 Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu dua variable bebas

(Independent Variable) dan satu variabel terikat (Dependent Variable). Variabel

bebas dalam penelitian ini yaitu metode Jigsaw dan metodeTeam Assisted

Individualization, sedangkan variabel terikatnya yaitu pemahaman konsep siswa.

3.4.1 Pemahaman Konsep Siswa

Pemahaman konsep dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat

kemampuan siswa dalam mengartikan sebuah konsep yang akan menjadi landasan

untuk berpikir dan menyelesaikan masalah atau persoalan dalam pembelajaran. Siswa

dikatakan memahami suatu konsep ketika siswa tersebut dapat menjelaskan kembali

suatu konsep dengan bahasanya sendiri tanpa meruba makna yang sebenrnya.

3.4.2 Metode Jigsaw

Metode pembelajaran Jigsaw dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap

mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.

Metode Jigsaw menitik beratkan kepada kerja kelompok dalam bentuk

kelompok kecil. Metode Jigsaw merupakan metode belajar kooperatif dengan cara

siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam

orang secara heterogen. Siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan

bertanggung jawab secara mandiri. Dalam pembelajaran ini, siswa juga memiliki

banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat meningkatkan

keterampilan berkomunikasi.

Menurut Slavin (2005, hlm.237) ‘’Metode ini paling sesuai untuk subjek-

subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagaian pelajaran ilmu pengetahuan

ilmiah dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajarannya lebih kepada

penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan’’.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.4.3 Metode Team Assisted Individualization

Metode Team Assisted Individualization dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai suatu metode pembelajaran kooperatif yang merupakan gabungan dari

pembelajaran individu dan. Langkah-langkah Team Assisted Individualization.

Awofala, dkk (2013, hlm. 3) menyebutkan bahwa: pada metode Team Assisted

Individualization pembelajarannya mengacu pada belajar bersama dalam kelompok

kecil untuk mempengaruhi akuntabilitas individu dan tujuan kelompok umum. Materi

yang akan dipelajari diatur dan disajikan dalam uni kecil dengan berurutan yang

mengarahkan siswa memahami konsep, dari yang sederhana sampai konsep yang

kompleks dengan kemampuan siswa sendiri, serta mereka menerima informasi

(umpan balik) tentang respon mereka untuk mencapai penguasaan.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang dikembangkan berupa tes pemahaman

konsep siswa dan lembar observasi untuk keterlaksanaan metode pembelajaran

Jigsaw danTeam Assisted Individualization. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian adalah tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes pemahaman konsep

untuk mata pelajaran ekonomi dirancang dalam bentuk tes objektif dengan lima

alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e. Soal-soal yang akan digunakan untuk

mengukur dirumuskan berdasarkan indikator pemahaman konsep dan materi

pelajaran ekonomi. Soal akan diujikan kepada kelas eksperimen sebelum (pre-test)

dan sesudah (post-test) pembelajaran dilaksanakan. Soal dibuat untuk menguji tingkat

pemahaman konsep siswa pada pembelajaran ekonomi.

Langkah-langkah penyusunan tes pemahaman konsep siswa adalah sebagai

berikut:

a. Pembuatan kisi-kisi soal tes yang dikaitkan dengan masalah yang telah

disampaikan.

b. Menyusun soal beserta kunci jawaban

c. Soal dan kunci jawaban yang telah disusun di judgment oleh dosen

pembimbing dan dosen ahli.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Melakukan uji coba soal yang telah di judgment kepada sejumlah siswa kelas

X (n=30) yang sudah menerima materi.

e. Menghitung validasi tes, validasi item, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini

terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pra eksperimen, tahap eksperimen, dan tahap

pasca eksperimen.

3.6.1 Tahap Pra Eksperimen

1. Studi pendahuluan

a. Mengidentifikasi masalah rendahnya pemahaman konsep siswa dengan

melakukan observasi awal di SMAN 1 Parongpong untuk memperoleh

gambaran empiris mengenai situasi dan kondisi menganai pemahaman

konsep siswa khususnya pada program IPS mata pelajaran ekonomi.

b. Melakukan studi literatur terhadap teori yang relevan mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep.

c. Setelah mengkaji teori diketahui bahwa faktor penerapan metode

Pembelajaran disinyalir dapat meningkatkan pemahaman konsep,

selanjutnya menganalisis kurikulum dan materi ekonomi pada SMA

program IPS. Hal ini untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi

dasar, dan tujuan pembelajaran.

2. Membuat perijinan untuk konsultasi dengan pihak sekolah dan guru bidang

studi mengenai waktu dan desain penelitian yang akan dilaksanakan di

SMAN 1 Parongpong.

3. Menyusun RPP berdasarkan kurikulum KTSP mengani materi yang akan

digunakan dalam penelitian.

4. Pembuatan instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda untuk mengukur

pemahaman konsep siswa dan lembar observasi untuk mengukur

keterlaksanaan penerapan metode yang digunakan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Judgment terhadap instrumen penelitian kepada dosen dan guru-guru terkait

dengan materi yang akan di uji coba.

6. Melakukan uji coba instrumen test yang diberikan kepada subjek diluar

subyek penelitian untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran

soal, dan daya pembeda atas tes yang akan digunakan.

7. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian untuk mengetahui layak

atau tidaknya soal tersebut yang akan digunakan sebagai instrumen

penelitian.

3.6.2 Tahap Eksperimen

1. Melakukan pre-test kepada kelas eksperimen.

2. Memberikan perlakuan untuk kelas eksperimen I menggunakan metode

Jigsaw dan kelas eksperimen II menggunakan metodeTeam Assisted

Individualization.

3. Mengadakan Post-test terhadap kelas eksperimen I dan kelas Eksperimen II.

3.6.3 Tahap Pasca Eksperimen

1. Mengolah data hasil pre-test dan post-test untuk selanjutnya dilakukan

pengujian statistik untuk menguji hipotesis.

2. Menganalisis data hasil penelitian dan membahas temuan penelitian.

3. Menarik kesimpulan hasil penelitian.

4. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

Berdasarkan tahapan penelitian tersebut dapat digambarkan alur penelitian

Gambar 3. 1:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tahap I

Pra Penelitian

1. Studi Pendahuluan

2. Studi literatur

3. Menetapkan Materi Yang Akan Digunakan Dalam Penelitian

4. Membuat Silabus dan RPP

5. Menyusun Instrumen Penelitian Berupa Butir Soal

6. Melakukan Uji Coba Instrumen

7. Menganalisis Hasil Uji Coba Instrumen

8. Menentukan Waktu Penelitian Untuk Merapkan Metode

Tahap II

Penelitian

Memberikan soal-soal pre-test kepada siswa di kelas eksperimen untuk mengetahui tingkat

pemahaman konsep siswa sebelum treatment

Kelas Eksperimen I

Metode Jigsaw

Kelas Eksperimen II

Metode Team Assisted

Individualization (TAI)

Memberikan tes akhir atau post-test kepada siswa di kelas eksperimen untuk mengetahui tingkat

pemahaman konsep siswa setelah treatment

Tahap III

Pasca Penelitian

1. Mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh

2. Mengkonsultasikan hasil pengolahan data kepada dosen pembimbing

3. Mengkaji hipotesis dan menganalisis hasil penelitian

4. Menarik kesimpulan

5. Memberikan saran

Gambar 3. 1

Alur Penelitian

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.7 Analisis Uji Instrumen

Instrumen diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penelitian

pada kelompok siswa yang bukan kelompok penelitian. Adapun langkah-langkah

untuk menganalisis instrumen sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen menurut Sugiyono (2008, hlm. 271) terdiri dari validitias

konstruk (permukaan), validitas isi (content validity), dan validitas eksternal. Untuk

menguji validitas konstruk maka dapat digunakan pendapat para ahli (judgment

expert). Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumenyang telah disusun.

Mungkin para ahli akan memberi pendapat instrumen dapat digunakan tanpa

perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total.

Setelah langkah di atas ditempuh maka proses selanjutnya adalah mengadakan

uji coba pada sampel, hasilnya data ditabulasikan. Pengujian validitas konstruk

dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor

faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke

atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat.

Adapun untuk menghitung koefisien korelasi digunakan Pearson Product

Moment (Pearson r).

( )( )

√{

( ) }* ( ) +

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara dua variabel yaitu X dan Y

X = Skor butir soal

Y = Skor total

N = Jumlah siswa

Sebuah tes dikatakan mempunyai koefisien korelasi jika terdapat korelasi

antara -1,00 sampai 1,00. Koefisien negatif menunjukkan hubungan kebalikan,

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sedangkan koefisien positif menunjukkan kesejajaran. Selanjutnya uji validitas tiap

item instrumen dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan nilai kritis

rtabel(nilai tabel). Tiap item tes dikatakan valid apabila pada taraf signifikasi α = 0,05

didapat rhitung≥rtabel.

Dalam penelitian ini, pengujian validitas diujikan kepada 30 responden yaitu

siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Parongpong, sehingga diperoleh nilai rtabel= 3,61.

Berdasarkan kepada hasil perhitungan SPSS versi 23, dari 25 soal yang diberikan,

seluruh soal memliki nilai rhitungyang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai

rtabelmaka dapat disimpulkan bahwa seluruh item soal pilihan ganda yang telah diuji

cobakan valid sebagaimana pada table 3.2 berikut:

Tabel 3. 2

Hasil Uji Validitas Instrumen

No. Item rhitung Rtabel Keterangan

1 0.850 0.361 Valid

2 0.425 0.361 Valid

3 0.457 0.361 Valid

4 0.438 0.361 Valid

5 0.422 0.361 Valid

6 0.387 0.361 Valid

7 0.391 0.361 Valid

8 0.443 0.361 Valid

9 0.457 0.361 Valid

10 0.542 0.361 Valid

11 0.771 0.361 Valid

12 0.429 0.361 Valid

13 0.443 0.361 Valid

14 0.457 0.361 Valid

15 0.465 0.361 Valid

16 0.475 0.361 Valid

17 0.499 0.361 Valid

18 0.417 0.361 Valid

19 0.379 0.361 Valid

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

20 0.451 0.361 Valid

21 0.463 0.361 Valid

22 0.425 0.361 Valid

23 0.442 0.361 Valid

24 0.512 0.361 Valid

25 0.526 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 23

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Hasan (2002, hlm. 28) menjelaskan bahwa ‘’Suatu alat ukur dikatakan

memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau

oleh peneliti lain maka tetap akan memberikan hasil yang sama’’. Sedangkan

Sugiyono (2008, hlm. 137) menyatakan “instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama’’.

Reliabilitas tes hasil belajar ditentukan melalui perhitungan koefisien korelasi

dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha. Data diolah menggunakan SPSS dan

diperoleh nilai r.

Selanjutnya nilai r yang diperoleh dari perhitungan ditafsirkan dengan

menggunakan interpretasi nilai r dari Guilford (Suherman & Kusumah, 1990) dan

data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS untuk mengetahui nilai Alpha.

Tabel 3. 3

Klasisfikasi Tingkat Reliabilitas

Interval Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas

Antara 0,800-1,000 Sangat tinggi

Antara 0,600-0,800 Tinggi

Antara 0,400-0,600 Sedang

Antara 0,200-0,400 Rendah

Antara 0,000-0,200 Sangat Rendah

Sumber : Louis Cohen, Lawrence Manion and Keith Morrison (2007, hlm. 506)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya nilai r yang diperoleh dari perhitungan ditafsirkan dengan

menggunakan interpretasi nilai r dari Guilford (dalam Suherman & Kusumah, 1990)

dan data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS untuk mengetahui nilai Alpha.

Berdasarkan hasil analisis data, maka didapatkan nilai Reliabilitasnya sebesar 0,860

seperti pada tabel 3.4.

Tabel 3. 4

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal

Cronbach's Alpha N of Items

.860 25

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 23

Dengan menggunakan SPSS versi 23 maka sesuai dengan nilai Cronbach’s

alpha yang diperoleh pada tabel tersebut, jika merujuk kepada kolom reliabilitas

dalam tabel 3.4 maka nilai reliabilitas berada dalam kategori sangat tinggi.

3.7.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran butir tes digunakan untuk mengklasifikasikan instrumen

tes ke dalam tiga golongan, apakah instrumen itu tergolong mudah, sedang, atau

sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran setiap butir soal tes pemahaman konsep

siswa, terlebih dahulu diurutkan skor total seluruh siswa dari yang terbesar ke yang

terkecil. Dari pengurutan tersebut, dipisahkan 25% skor sebelah atas yang selanjutnya

disebut kelompok atas dan 23% skor sebelah bawah yang selanjutnya disebut sebagai

kelompok bawah. Indek kesukaran diberi simbol P (proporsi) yang dihitung dengan

rumus berikut:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Skor tes pemahaman konsep siswa berbentuk pilihan ganda dengan skor

terkecilnya 0 dan skor terbesarnya 1. Selanjutnya, jawaban yang benar dihitung 1 dan

jawaban yang salah dihitung 0. Banyak jawaban benar untuk kelompok atas dan

kelompok bawah digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal.

Untuk mengklasifikasikan tingakat kesukaran soal, digunakan interpretasi tingkat

kesukaran dikemukakan oleh Suherman dan Kusumah (1990). Interpretasi tersebut

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 5

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Harga TK Klasifikasi

0,00 < TK ≤ 0,30 Soal sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 Soal sedang

0,70 < TK < 1,00 Soal mudah

Sumber: (Sudjana, 2012, hlm. 137)

Dengan menggunakan SPSS versi 23 maka tingkat kesukaran tiap butir soal

tes kemampuan pemahamn konsep yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel 3.6.

Tabel 3. 6

Hasil Uji Tingkat Kesuaran Instrumen

No Tingkat Kesukaran Interpretasi

1 0.76 Sedang

2 0.68 Mudah

3 0.84 Mudah

4 0.36 Sedang

5 0.80 Sedang

6 0.88 Sedang

7 0.52 Sedang

8 0.92 Sedang

9 0.84 Sedang

10 1.00 Sedang

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

11 0.92 Sedang

12 0.76 Mudah

13 0.92 Sedang

14 0.84 Mudah

15 0.36 Sedang

16 0.72 Sedang

17 0.40 Sukar

18 0.32 Mudah

19 0.76 Sukar

20 0.36 Mudah

21 0.72 Sedang

22 0.36 Sukar

23 0.76 Mudah

24 0.72 Sukar

25 1.00 Sedang

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS Versi 23

Berdasarkan kepada hasil pengolahan data terkait dengan tingkat kesukaran

soal pada tabel 3.6, maka dapat diamati bahwa dari 25 soal yang ada, 4 soal termasuk

kedalam kategori sukar, 14 soal termasuk kedalam kategori sedang dan 7 soal

termasuk kedalam kategori mudah.

3.7.4 Daya Pembeda Instrumen

Perhitungan daya pembeda setiap butir soal tes pemahaman konsep siswa,

diawali dengan pengurutan skor total seluruh soal dari yang terbesar ke yang terkecil

seperti pada perhitungan tingkat kesukaran soal. Kemudian dilanjutkan dengan

menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Perhitungan daya pembeda soal

menggunakan skor kelompok atas dan kelompok bawah. Adapun harganya dihitung

dengan rumus berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

DP = Daya pembeda

JBA = Jumlah jawaban benar untuk kelompok atas

JBB = Jumlah jawaban benar untuk kelompok bawah

n = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah

Penentuan jawaban benar dan salah dari soal tes pemahaman konsep siswa

dengan berbentuk instrumen pilihan ganda ini sama seperti pada perhitungan tingkat

kesukaran butir soal tes. Jumlah jawaban benar untuk masing-masing kelompok

selanjutnya digunakan untuk menghitung harga DP dengan rumus di atas. Untuk

mengklasifikasikan daya pembeda soal, digunakan interpretasi daya pembeda yang

dikemukakan oleh Suherman dan Kusumah (1990). Interpretasi daya pembeda dari

tes yang dilakukan itu disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3. 7

Interpretasi Daya Pembeda

Rentang Nilai D Klasifikasi

D < 0,20 Jelek

0,20 ≤ D < 0,40 Cukup

0,40 ≤ D < 0,70 Baik

0,70 ≤ D < 1,00 Sangat Baik

Sumber: Arikunto (2010, hlm.232).

Tabel 3. 8

Hasil Uji Daya Beda Butir Soal

No Nilai Daya Beda Interpretasi

1 0.87 Sangat Baik

2 0.47 Baik

3 0.33 Cukup

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4 0.33 Cukup

5 0.40 Baik

6 0.27 Cukup

7 0.33 Cukup

8 0.33 Cukup

9 0.33 Cukup

10 0.33 Cukup

11 0.80 Sangat Baik

12 0.33 Cukup

13 0.33 Cukup

14 0.33 Cukup

15 0.47 Baik

16 0.27 Cukup

17 0.40 Baik

18 0.40 Baik

19 0.47 Baik

20 0.33 Cukup

21 0.40 Baik

22 0.33 Cukup

23 0.47 Baik

24 0.40 Baik

25 0.33 Cukup

Sumber: Hasil Olahan Data Dengan SPSS Versi 23

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat dilihat bahwa dari 25 item

soal, terdapat 14 item soal yang memiliki daya pembeda pada kategori cukup, 9 item

soal yang memiliki daya pembeda pada kategori Baik dan 2 item soal yang memiliki

daya pembeda berada pada kategori sangat baik.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.8 Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah pengujian secara statistik yang digunakan untuk pengolahan

data pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan penerapan

metode Jigsaw dan Team Assisted Individualization adalah sebagai berikut:

1. Menskor tiap lembar jawaban tes siswa sesuai dengan kunci jawaban yang

benar.

2. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pre-test dan post-test 1. Jawaban

yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0.

3. Mengubah nilai ke dalam bentuk persentase dengan cara:

( )

4. Menghitung nilai rata-rata keseluruhan dan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa untuk masing-masing kelompok, yaitu kelompok tinggi, sedang, dan

rendah.

5. Menghitung normalisasi gain antara nilai rata-rata pre-test dan nilai rata-rata

post-test. Secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(David E. Meltzer, 2002)

Tabel 3. 9

Kriteria Peningkatan Gain

Gain Ternormalisasi (G) Kriteria Peningkatan

G > 0. 5 Peningkatan Rendah

0. 5 ≤ G ≤ 0. 7 Peningkatan Sedang

G > 0. 7 Peningkatan Tinggi

Sumber: (David E. Meltzer, 2002)

6. Melakukan uji normalitas

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut

normal atau tidak. Data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji

hipotesis menggunakan statistik parametrik. Jika hasil uji tidak normal dan

tidak homogen maka dilakukan uji non parametrik. Untuk menguji normalitas

data pre-test dan post-test digunakan uji statistik one-sample Kolmogorov-

smirnov test pada SPSS ver 13. 00, hasilnya dengan membandingkan

probabilitas Assymp Sig (2-taled) dengan nilai alpha (α). Kriteria pengujian

adalah apabila probabilitas Assymp. Sig (Sig 2-taled) > alpha (α), maka tes

dapat dikatakan berdistribusi normal.

Hipotesis pengujian normalitas:

H0 : Angka signifikansi (Sig) < 0. 05 maka data berdistribusi tidak normal.

H1 : Angka signifikansi (Sig) > 0. 05 maka data berdistribusi normal.

7. Melakukan uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data sampel pada setiap

kelompok dapat dikatakan homogeny atau tidak, dan bisa atau tidaknya

digabung untuk di analisis lebih lanjut. Dalam hal ini, untuk menguji

homogenitas data normalisasi gain pre-test dan pos-test digunakan uji statistik

test of homogeneity of variance pada SPSS versi 13. 00, hasilnya dengan

membandingkan probabilitas Assymp Sig (2-taled) dengan nilai alpha (α).

Kriteria pengujian adalah apabila probabilitas Assymp. Sig (2-taled) > alpha

(α), maka data disebut homogen.

Hipotesis pengujian homogenitas:

H0 : Angka signifikansi (Sig) < 0. 05 maka data bervariasi tidak normal.

H1 : Angka signifikansi (Sig) > 0. 05 maka data bervariasi normal.

8. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman

konsep siswa antara kelas eksperimen I dan kelas eskperimen II maka dilakukan uji

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitianrepository.upi.edu/28276/6/T_PEKO_1402502_Chapter3.pdfpelajaran ekonomi dengan Standar Kopetensi Uang dan Perbankan SMAN 1 Parongpong

Fitrah Afritesya, 2016 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perbedaan rata-rata skor pemahaman konsep siswa pada kedua kelas tersebut dengan

rincian sebagai berikut:

a) Jika data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan

menggunakan uji rata-rata dua pihak (Independent Sample t – Test) pada

program SPSS dengan penfasiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi

sig (2-tailed) >0,025maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pemahaman konsep siswa

antara kelas eksperimen I dengan menggunakan metode Jigsaw , kelas

eksperimen II dengan menggunakan metode Team Assisted

Individualization. Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) < 0,025 maka H0

ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

rata-rata pemahaman konsep siswa antara kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II.

b) Jika data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji nonparametrik

berupa U Mann Whitney menggunakan program SPSS dengan penafsiran

sebagai berikut: Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) > 0,025 maka H0

diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan rata-rata pemahaman konsep siswa antara kelas eksperimen I

dengan menggunakan metode Jigsaw , kelas eksperimen II dengan

menggunakan metode Team Assisted Individualization. Jika nilai

signifikansi sig (2-tailed) < 0,025 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pemahaman konsep

siswa antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.