bab iii metode penelitian 3.1. latar dan karakteristik ... · penyampaian informasi tentang materi...

17
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada kelas SD Negeri 2 Wonoroto semester II tahun ajaran 2014/2015. SD yang terletak di Jalan Watumalang km 12 Kabupaten Wonosobo ini berada di tengah pemukiman masyarakat dan dekat dengan akses jalan raya. Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Wonoroto masih terbatas (belum memiliki laboratorium sebagai pendukung proses pembelajaran). Model pembelajaran yang di gunakan kurang bervariasi, yaitu dengan metode ceramah saja, serta masih menggunakan pembelajaran yang bersifat satu arah sehingga kurang menarik. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 7 siswa laku-laki dan 9 siswa perempuan. Jumlah siswa siswa tersebut cukup beragam, ada yang pandai dan aktif (75%) serta adapula yang pasif (25%). Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa bermacam-macam, sebagian besar pekerjaaan orang tua/wali siswa adalah petani (56,25%), buruh tani (31,25%) serta ada beberapa sebagai pedagang (12,5%). Beberapa prestasi telah diraih oleh SD Negeri 2 Wonoroto baik di bidang akademik maupun non akademik. Banyak siswa yang sebenarnya memiliki potensi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Mereka hanya perlu bimbingan, dukungan dan motivasi dari pihak sekolah ataupun dari keluarga untuk dapat mengembangkan kemampuan yang di milikinya. Pencapaian dalam bidang akademik, tidak semua siswa memiliki catatan prestasi yang memuaskan, terutama pada hasil belajar. Hal ini terbukti dari hasil belajar matematika pada semester 1 yang belum memenuhi target dalam pembelajaran, yaitu 10 siswa dri 16 siswa atau sebesar (62,5%) siswa masih

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran

    Matematika yang dilaksanakan pada kelas SD Negeri 2 Wonoroto semester II tahun

    ajaran 2014/2015. SD yang terletak di Jalan Watumalang km 12 Kabupaten

    Wonosobo ini berada di tengah pemukiman masyarakat dan dekat dengan akses jalan

    raya. Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Wonoroto masih terbatas (belum memiliki

    laboratorium sebagai pendukung proses pembelajaran). Model pembelajaran yang di

    gunakan kurang bervariasi, yaitu dengan metode ceramah saja, serta masih

    menggunakan pembelajaran yang bersifat satu arah sehingga kurang menarik. Siswa

    kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan kurang berpartisipasi dalam

    proses pembelajaran yang berlangsung.

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 16 terdiri dari

    7 siswa laku-laki dan 9 siswa perempuan. Jumlah siswa siswa tersebut cukup

    beragam, ada yang pandai dan aktif (75%) serta adapula yang pasif (25%). Kondisi

    sosial ekonomi orang tua siswa bermacam-macam, sebagian besar pekerjaaan orang

    tua/wali siswa adalah petani (56,25%), buruh tani (31,25%) serta ada beberapa

    sebagai pedagang (12,5%).

    Beberapa prestasi telah diraih oleh SD Negeri 2 Wonoroto baik di bidang

    akademik maupun non akademik. Banyak siswa yang sebenarnya memiliki potensi

    baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Mereka hanya perlu bimbingan,

    dukungan dan motivasi dari pihak sekolah ataupun dari keluarga untuk dapat

    mengembangkan kemampuan yang di milikinya.

    Pencapaian dalam bidang akademik, tidak semua siswa memiliki catatan

    prestasi yang memuaskan, terutama pada hasil belajar. Hal ini terbukti dari hasil

    belajar matematika pada semester 1 yang belum memenuhi target dalam

    pembelajaran, yaitu 10 siswa dri 16 siswa atau sebesar (62,5%) siswa masih

  • 35

    memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70. Oleh

    karena itu, perlu perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK)

    guna meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika.

    3.2 Variabel Penelitian

    Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan varibel bebas,

    secara rinci sebagai berikut :

    3.3.1. Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 2

    Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II tahun ajaran 2014 /2015

    3.3.2. Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, yaitu

    kegiatan prembelajaran mata pelajaran matematika dengan langkah-langkah:

    1. Penyajian Kelas

    Penyampaian informasi tentang materi operasi hitung berbagai bentuk

    pecahan

    2. Belajar dalam Kelompok

    Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja

    kelompok yang berkaitan dengan soal operasi hitung berbagai bentuk

    pecahan

    3. Permainan

    Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan

    dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat

    peserta didik.

    4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)

    Setiap kelompok berlomba untuk menjawab pertanyaan yang di terdapat

    dalam kartu soal, untuk memperoleh point.

    5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)

    Kelompok yang paling banyak mendapatkan point, maka berhak untuk

    memperloleh penghargaan.

  • 36

    3.3. Prosedur Pelaksanaan

    Rancangan penelitian tindakan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

    model spiral, yang di kemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart,

    melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana

    tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. (Hamzah. B. Uno, dkk.

    2011:87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukkan melalui gambar 3.1 berikut :

    Gambar 3 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc. Tagart

    Prosedur PTK dengan menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan

    Robin Mc. Taggart, dapat di jelaskan berikut ini.

    3.3.1 Siklus I

    Pelaksanaan siklus 1 dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang

    timbul pada pra siklus. Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

  • 37

    a. Perencanaan Tindakan Siklus I

    Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah menyusun perangkat

    pembelajaran yang meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

    pelajaran matematika, menyusun tes yang yang akan di gunakan meliputi

    rubrik penilaian dan butir-butir soal, pedoman penyusunan observasi dengan

    standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah,

    Kompetensi Dasar 5.2 Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk

    pecahan. RPP di sertai dengan materi operasi hitung penjumlahan berbagai

    bentuk pecahan, media berupa gambar pohon cemara yang untuk

    mengenalkan konsep penjumlahan pecahan, sumber belajar berupa buku paket

    pelajaran Matematika Kelas V, alat dan bahan yang di gunakan yaitu,

    sterofoam, kartu soal, stik berupa nomor absen siswa secara acak dan pin

    penghargaan. Perangkat evaluasi rubrik penilaian, butir soal dan lembar

    observasi. Lembar observasi di gunakan untuk pengamatan aktivitas yang

    terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT.

    b. Pelaksanaan Implementasi Tindakan dan Observasi I

    Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah

    mengimplementasikan RPP standar kompetensi standar kompetensi

    5.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar

    5.2Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Dalam

    implementasi RPP ini menggunakan model pembelajran Kooperatif Tipe

    TGT. Dalam pelaksanaan RPP dilakukan oleh guru kelas V dan sebagai

    observer guru kelas II. Kegiatan Observasi di lakukan sebagai sarana

    pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

    Kegiatan ini di lakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti di

    bantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan

    dengan pelaksanaan tindakan.

  • 38

    c. Refleksi 1

    Refleksi di lakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari

    tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan

    setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Hasil refleksi ini

    berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan yang telah dilakukan dan

    sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2.

    3.3.2 Siklus II

    Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil

    mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan

    pada siklus 2 merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada

    siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan

    langkah-langkah berikut ini

    a. Perencanan Tindakan 2

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perancanaan

    tindakan yaitu menyusun perangkat pembelajaran (RPP) dan observasi.

    Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemeuan dengan standar

    kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan

    kompetensi dasar 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

    RPP dalam siklus ini mempertimbangkan hasil refleksi siklus 1 sehingga ada

    peningkatan di siklus 2.

    b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi 2

    Kegiatan pada tahap ini yaitu pelaksanaan RPP yang telah di susun

    dan di persiapkan. Dalam implementasi RPP ini menggunakan model

    pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Kegiatan Observasi dilakukan sebagai

    sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan

  • 39

    penelitian. Dalam kegiatan ini, sebagai observer yaitu guru kelas II dan

    waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

    c. Refleksi 2

    Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan

    dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan . Hasil

    refleksi pada siklus 2 ini, berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari

    tindakan.

    3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian

    3.4.1 Jenis Data

    Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa tes hasil

    belajar dan kualitatif melalui unjuk kerja.

    3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi dan metode

    tes. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi di gunakan untuk

    mendapatkan data identitas siswa kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten

    Wonosobo sebagai objek penelitian. Selain untuk mendapatkan data metode

    dokumentasi juga digunakan untuk mendapatkan daftar nilai mata pelajaran

    Matematika. Observasi digunakan untuk mengamati pemberian perlakuan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT siswa kelas V SD

    Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo. Selain untuk mengamati

    pemberian perlakuan, observasi digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk

    kerja siswa. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa

    siklus I dan siklus II setelah diberi perlakuan menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  • 40

    3.4.3 Instrumen Penelitian

    Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan

    tes formatif berupa butir soal pilihan ganda. Lembar obervasi diisi pada saat proses

    pembelajaran berlangsung. Obervasi dilaksanakan untuk mengontrol proses

    pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk

    mendapatkan nilai unjuk kerja siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Tes

    formatif digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2

    setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

    Instrumen butir soal yang digunakan dalam siklus 1 maupun siklus 2 sebelumnya

    telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen tes formatif yang

    digunakan valid dan reliabel. Sebelum membuat instrumen penelitian baik lembar

    observasi maupun tes formatif peneliti menyusun kisi-kisi observasi dan kisi-kisi tes

    formatif.

    a. Kisi-kisi Observasi

    Tabel 2

    Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran

    Kooperatif Tipe TGT Siklus 1 dan 2

    Pertemuan 1

    Aspek Indikator Model Pembelajaran Kooperatif tipe

    TGT Item

    Pendahuluan

    Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk

    belajar 1,2

    Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran 3,4

    Memberikan motivasi pembelajaran 5

    Melakukan apersepsi pembelajaran 6

    Kegiatan Inti Bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari 7

    Siswa menyimak penjelasan materi pelajaran dari guru

    (Presentasi Kelas)

    8

  • 41

    Siswa dibagi dalam kelompok dan berdiskusi bersama

    kelompok dengan bimbingan guru (Belajar Dalam

    Kelompok/ Tim)

    9, 10,11

    Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dan

    kelompok lain menanggapi

    12, 13

    Siswa dan Guru Menyimpulkan hasil diskusi 14

    Siswa menyimak penjelasan guru tentang permaianan 15

    Siswa melakukan kegiatan permaianan dengan

    menempelkan kartu pada sterofoam yang telah

    disediakan (Permaianan/ Game) dan langkah ini

    diulangi samapi soal yang di berikan guru terjawab

    semua

    16, 17

    Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan

    menyampaikan hal-hal yang belum dipahami

    18,19, 20

    Menyimpulkan materi yang telah dipelajari 21

    Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran 22

    Guru melakukan penilaian 23

    Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 24, 25

    Guru memberikan motivasi dan salam untuk

    mengakhiri kegiatan pembelajaran

    26, 27

    Pertemuan 2

    Pendahuluan

    Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk

    belajar 1,2

    Menyampaikan tujuan pembelajaran 3

    Memberikan motivasi pembelajaran 4

    Melakukan apersepsi pembelajaran 5

    Kegiatan Inti

    Siswa menyimak penjelasan guru tentang aturan

    tournament

    6

    Siswa melakukan lomba (Tournament) 7,8, 9,

    10, 11,

    12, 13,

  • 42

    14,15,16

    Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat

    penghargaan dari guru (Penghargaan)

    17

    Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui 18

    Siswa diberikan soal evaluasi 19

    Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran 20

    Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 21,22

    Guru memberikan motivasi dan salam untuk

    mengakhiri kegiatan pembelajaran

    23,24

    Tabel 3

    Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe

    TGT Siklus 1 dan 2

    No. Aspek Yang Diamati Item

    1. Siswa menyimak penjelasan guru 1

    2. Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi 2

    3. Siswa melaporkan hasil diskusi 3

    4. Siswa menanggapi hasil diskusi 4

    5. Siswa melakukan permainan sesuai dengan

    aturan yang telah ditentukan

    5

    6. Siswa melakukan tournament ronde 1 6

    7. Siswa berdiskusi kembali dengan kelompok

    untuk membahas kelemahan kelompok

    7

    8. Melakukan tournament ronde 2 dan memperoleh

    penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan

    poin tertinggi

    8

    Jumlah 8

  • 43

    b. Kisi-kisi Tes Formatif

    Tabel 4

    Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar Materi Pokok Indikator

    Bentuk

    Soal Item

    5.

    Menggunakan

    pecahan dalam

    pemecahan

    masalah.

    5.2.Menjumlah

    kan dan

    mengurang

    kan

    berbagai

    bentuk

    pecahan.

    Penjumlahan pecahan

    Pengurangan Pecahan

    Menjumlahk

    an berbagai

    bentuk

    pecahan

    berpenyebut

    sama.

    Pilihan

    ganda

    1, 2,

    4, 5,

    6, 7,

    14,

    15,

    16, 23

    Menjumlahkan

    berbagai

    bentuk

    pecahan

    berpenyebut

    berbeda.

    Pilihan

    ganda

    3, 8,

    9, 10,

    11,12,

    13,17,

    18,19,

    20,21,

    22,24,

    25

    Tabel 5

    Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar

    Materi

    Pokok Indikator

    Bentuk

    Soal Item

    5.

    Menggunaka

    n pecahan

    dalam

    pemecahan

    masalah.

    5.3.

    Mengalikan

    dan membagi

    berbagai

    bentuk

    pecahan.

    Perkalian dan

    pembagi

    an

    pecahan

    Mengalikan

    berbagai

    bentuk

    pecahan

    Pilihan

    ganda

    1, 2, 3,

    4, 5, 6,

    7,8, 9,

    10,

    11,12,

    13 14

    Membagi

    berbagai

    bentuk

    pecahan

    Pilihan

    ganda

    15, 16,

    ,17,18,

    19,20,

    21, 22,

    23, 24,

    25

  • 44

    3. 5 Indikator Kinerja

    Tolok ukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini,

    adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 70. Keberhasilan belajar

    secara klasikal tercapai apabila sebanyak 90% siswa telah mencapai nilai ≥ 70.

    3.6 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu

    membandingkan hasil penelitian antar siklus di sertai deskripsi.

    3.7. Uji Prasyarat

    3.7.1 Uji Validitas

    Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

    mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut

    dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugioyono,

    2011:121). Uji validitas pada penetian ini menggunakan program IBM SPSS

    Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation untuk mencari

    koefisien korelasinya. Sugiono (2011: 128) menyatakan jika r hitung > r tabel

    maka dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin

    diukurnya (valid). Harga tabel untuk jumlah siswa (N) 20 dengan taraf

    signifikan 5% menunjukkan angka sebesar 0,444.

    Hasil Uji Validitas

    Instrumen yang diuji dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda yang akan

    digunakan untuk soal tes formatif siklus I dan siklus 2. Pengujian intrumen soal

    dilakukan pada kelas VI di SD Negeri 2 Wonoroto. Secara rinci dapat ditunjukkan

    pada tabel 3.5 dan tabel 3.6 sebagai berikut.

  • 45

    Tabel 6

    Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus 1

    No r (0,444) Keterangan

    Valid Tidak Valid

    1 0,798 √

    2 0,707 √

    3 0,786 √

    4 0,543 √

    5 0,701 √

    6 0,496 √

    7 0,642 √

    8 0,767 √

    9 0,607 √

    10 0,759 √

    11 0,587 √

    12 0,551 √

    13 0,634 √

    14 0,620 √

    15 0,518 √

    16 0,619 √

    17 0,554 √

    18 0,628 √

    19 0,715 √

    20 0,554 √

    21 0,505 √

    22 0,632 √

    23 0,629 √

    24 0,607 √

  • 46

    25 0,518 √

    Jumlah 25 0

    Berdasarkan tabel 6 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no

    1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.

    Tabel 7

    Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus II

    No r (0,444) Keterangan

    Valid Tidak Valid

    1 0,522 √

    2 0,634 √

    3 0,657 √

    4 0,687 √

    5 0,676 √

    6 0,512 √

    7 0,649 √

    8 0,753 √

    9 0,472 √

    10 0,782 √

    11 0,671 √

    12 0,635 √

    13 0,635 √

    14 0,647 √

    15 0,644 √

    16 0,565 √

    17 0,621 √

    18 0,523 √

    19 0,496 √

  • 47

    20 0,594 √

    21 0,635 √

    22 0,758 √

    23 0,805 √

    24 0,717 √

    25 0,691 √

    Jumlah 25 0

    Berdasarkan tabel 7 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no

    1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.

    3.7.2 Uji Reliabilitas

    Sugiyono (2011: 121) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah

    instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

    menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

    program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui

    nilai koefisien Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut

    pedoman yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya (Sulistiyana, 2012: 44)

    yang didasarkan pada koefisien Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

    α < 0,6 : Kurang Baik

    0,6 < α < 0,8 : Diterima

    α > 0,8 : Baik

    Hasil Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan program IBM SPSS Statistic

    20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach’s

    Alpha. Hasil uji reliabilitas soal tes formatif siklus I dan 2 dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini

  • 48

    Tabel 8

    Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

    Hasil uji reliabilitas pada tabel 8 menunjukkan bahwa soal pada siklus 1 memiliki

    Cronbach's Alpha 0,947 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan

    baik.

    Tabel 9

    Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2

    Hasil uji reliabilitas pada tabel 9 menunjukkan bahwa soal pada siklus 2 memiliki

    Cronbach's Alpha 0,950 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan

    baik.

    3.7.3 Tingkat Kesukaran

    Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik

    yang menjawab betul suatu butir soal Slameto, 2001 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk,

    2001: 338). Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam proporsi yang

    besarnya berkisar 0,00 – 1,00 Aiken, 1994 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012:

    338). Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada

    tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks

    tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .950 25

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .947 25

  • 49

    N

    BP =

    Dimana:

    B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul

    N = Jumlah peserta didik

    P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah

    keseluruhan peserta didik atau proporsi peserta didik yang menjawab

    benar

    Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal menurut Wardani, Naniek

    Sulistya, dkk, 2012 menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini

    Tabel 10

    Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

    Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

    0,00 - 025

    0,26-0,75

    0,76-1,00

    Sukar

    Sedang

    Mudah

    Hasil Penelitian Tingkat Kesukaran

    Hasil penelitian tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus 1 yang

    berjumlah 25 dengan jumlah siswa 20 secara rinci sebagai berikut:

    Tabel 11

    Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 1

    Tingkat Kesukaran Item

    Sukar 2

    Sedang 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

    14, 15, 16, 18,19, 21, 22, 23, 24,

    25

  • 50

    Mudah 17, 20

    Tabel diatas menunjukkan bahwa kriteria sukar pada item 2 , sedangkan kriteria

    sedang pada item 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 21, 22, 23,

    24, 25, dan kriteria mudah pada item 17, 20.

    Tabel 12

    Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 2

    Tingkat Kesukaran Item

    Sedang 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

    14, 15, 16, 17,18,19, 20, 21, 22,

    23, 24, 25

    Mudah 1

    Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada butir soal dengan kriteria sukar,

    sedangkan kriteria sedang pada item 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

    17,18,19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, dan kriteria mudah pada item 1.