bab iii metode penelitian 3.1. latar dan karakteristik ... · penyampaian informasi tentang materi...
TRANSCRIPT
-
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran
Matematika yang dilaksanakan pada kelas SD Negeri 2 Wonoroto semester II tahun
ajaran 2014/2015. SD yang terletak di Jalan Watumalang km 12 Kabupaten
Wonosobo ini berada di tengah pemukiman masyarakat dan dekat dengan akses jalan
raya. Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Wonoroto masih terbatas (belum memiliki
laboratorium sebagai pendukung proses pembelajaran). Model pembelajaran yang di
gunakan kurang bervariasi, yaitu dengan metode ceramah saja, serta masih
menggunakan pembelajaran yang bersifat satu arah sehingga kurang menarik. Siswa
kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan kurang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 16 terdiri dari
7 siswa laku-laki dan 9 siswa perempuan. Jumlah siswa siswa tersebut cukup
beragam, ada yang pandai dan aktif (75%) serta adapula yang pasif (25%). Kondisi
sosial ekonomi orang tua siswa bermacam-macam, sebagian besar pekerjaaan orang
tua/wali siswa adalah petani (56,25%), buruh tani (31,25%) serta ada beberapa
sebagai pedagang (12,5%).
Beberapa prestasi telah diraih oleh SD Negeri 2 Wonoroto baik di bidang
akademik maupun non akademik. Banyak siswa yang sebenarnya memiliki potensi
baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Mereka hanya perlu bimbingan,
dukungan dan motivasi dari pihak sekolah ataupun dari keluarga untuk dapat
mengembangkan kemampuan yang di milikinya.
Pencapaian dalam bidang akademik, tidak semua siswa memiliki catatan
prestasi yang memuaskan, terutama pada hasil belajar. Hal ini terbukti dari hasil
belajar matematika pada semester 1 yang belum memenuhi target dalam
pembelajaran, yaitu 10 siswa dri 16 siswa atau sebesar (62,5%) siswa masih
-
35
memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70. Oleh
karena itu, perlu perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK)
guna meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika.
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan varibel bebas,
secara rinci sebagai berikut :
3.3.1. Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 2
Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II tahun ajaran 2014 /2015
3.3.2. Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, yaitu
kegiatan prembelajaran mata pelajaran matematika dengan langkah-langkah:
1. Penyajian Kelas
Penyampaian informasi tentang materi operasi hitung berbagai bentuk
pecahan
2. Belajar dalam Kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja
kelompok yang berkaitan dengan soal operasi hitung berbagai bentuk
pecahan
3. Permainan
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan
dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
peserta didik.
4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Setiap kelompok berlomba untuk menjawab pertanyaan yang di terdapat
dalam kartu soal, untuk memperoleh point.
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Kelompok yang paling banyak mendapatkan point, maka berhak untuk
memperloleh penghargaan.
-
36
3.3. Prosedur Pelaksanaan
Rancangan penelitian tindakan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
model spiral, yang di kemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart,
melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana
tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. (Hamzah. B. Uno, dkk.
2011:87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukkan melalui gambar 3.1 berikut :
Gambar 3 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc. Tagart
Prosedur PTK dengan menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan
Robin Mc. Taggart, dapat di jelaskan berikut ini.
3.3.1 Siklus I
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang
timbul pada pra siklus. Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
-
37
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah menyusun perangkat
pembelajaran yang meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran matematika, menyusun tes yang yang akan di gunakan meliputi
rubrik penilaian dan butir-butir soal, pedoman penyusunan observasi dengan
standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah,
Kompetensi Dasar 5.2 Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk
pecahan. RPP di sertai dengan materi operasi hitung penjumlahan berbagai
bentuk pecahan, media berupa gambar pohon cemara yang untuk
mengenalkan konsep penjumlahan pecahan, sumber belajar berupa buku paket
pelajaran Matematika Kelas V, alat dan bahan yang di gunakan yaitu,
sterofoam, kartu soal, stik berupa nomor absen siswa secara acak dan pin
penghargaan. Perangkat evaluasi rubrik penilaian, butir soal dan lembar
observasi. Lembar observasi di gunakan untuk pengamatan aktivitas yang
terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT.
b. Pelaksanaan Implementasi Tindakan dan Observasi I
Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah
mengimplementasikan RPP standar kompetensi standar kompetensi
5.Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar
5.2Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Dalam
implementasi RPP ini menggunakan model pembelajran Kooperatif Tipe
TGT. Dalam pelaksanaan RPP dilakukan oleh guru kelas V dan sebagai
observer guru kelas II. Kegiatan Observasi di lakukan sebagai sarana
pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.
Kegiatan ini di lakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti di
bantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan.
-
38
c. Refleksi 1
Refleksi di lakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan
setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Hasil refleksi ini
berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan yang telah dilakukan dan
sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2.
3.3.2 Siklus II
Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus 2 merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada
siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan
langkah-langkah berikut ini
a. Perencanan Tindakan 2
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perancanaan
tindakan yaitu menyusun perangkat pembelajaran (RPP) dan observasi.
Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemeuan dengan standar
kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan
kompetensi dasar 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
RPP dalam siklus ini mempertimbangkan hasil refleksi siklus 1 sehingga ada
peningkatan di siklus 2.
b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi 2
Kegiatan pada tahap ini yaitu pelaksanaan RPP yang telah di susun
dan di persiapkan. Dalam implementasi RPP ini menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Kegiatan Observasi dilakukan sebagai
sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan
-
39
penelitian. Dalam kegiatan ini, sebagai observer yaitu guru kelas II dan
waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi 2
Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan
dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan . Hasil
refleksi pada siklus 2 ini, berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari
tindakan.
3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian
3.4.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa tes hasil
belajar dan kualitatif melalui unjuk kerja.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi dan metode
tes. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi di gunakan untuk
mendapatkan data identitas siswa kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten
Wonosobo sebagai objek penelitian. Selain untuk mendapatkan data metode
dokumentasi juga digunakan untuk mendapatkan daftar nilai mata pelajaran
Matematika. Observasi digunakan untuk mengamati pemberian perlakuan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT siswa kelas V SD
Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo. Selain untuk mengamati
pemberian perlakuan, observasi digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk
kerja siswa. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa
siklus I dan siklus II setelah diberi perlakuan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
-
40
3.4.3 Instrumen Penelitian
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan
tes formatif berupa butir soal pilihan ganda. Lembar obervasi diisi pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Obervasi dilaksanakan untuk mengontrol proses
pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk
mendapatkan nilai unjuk kerja siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Tes
formatif digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2
setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Instrumen butir soal yang digunakan dalam siklus 1 maupun siklus 2 sebelumnya
telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen tes formatif yang
digunakan valid dan reliabel. Sebelum membuat instrumen penelitian baik lembar
observasi maupun tes formatif peneliti menyusun kisi-kisi observasi dan kisi-kisi tes
formatif.
a. Kisi-kisi Observasi
Tabel 2
Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus 1 dan 2
Pertemuan 1
Aspek Indikator Model Pembelajaran Kooperatif tipe
TGT Item
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk
belajar 1,2
Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran 3,4
Memberikan motivasi pembelajaran 5
Melakukan apersepsi pembelajaran 6
Kegiatan Inti Bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari 7
Siswa menyimak penjelasan materi pelajaran dari guru
(Presentasi Kelas)
8
-
41
Siswa dibagi dalam kelompok dan berdiskusi bersama
kelompok dengan bimbingan guru (Belajar Dalam
Kelompok/ Tim)
9, 10,11
Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dan
kelompok lain menanggapi
12, 13
Siswa dan Guru Menyimpulkan hasil diskusi 14
Siswa menyimak penjelasan guru tentang permaianan 15
Siswa melakukan kegiatan permaianan dengan
menempelkan kartu pada sterofoam yang telah
disediakan (Permaianan/ Game) dan langkah ini
diulangi samapi soal yang di berikan guru terjawab
semua
16, 17
Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan
menyampaikan hal-hal yang belum dipahami
18,19, 20
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari 21
Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran 22
Guru melakukan penilaian 23
Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 24, 25
Guru memberikan motivasi dan salam untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran
26, 27
Pertemuan 2
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk
belajar 1,2
Menyampaikan tujuan pembelajaran 3
Memberikan motivasi pembelajaran 4
Melakukan apersepsi pembelajaran 5
Kegiatan Inti
Siswa menyimak penjelasan guru tentang aturan
tournament
6
Siswa melakukan lomba (Tournament) 7,8, 9,
10, 11,
12, 13,
-
42
14,15,16
Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat
penghargaan dari guru (Penghargaan)
17
Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui 18
Siswa diberikan soal evaluasi 19
Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran 20
Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 21,22
Guru memberikan motivasi dan salam untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran
23,24
Tabel 3
Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Siklus 1 dan 2
No. Aspek Yang Diamati Item
1. Siswa menyimak penjelasan guru 1
2. Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi 2
3. Siswa melaporkan hasil diskusi 3
4. Siswa menanggapi hasil diskusi 4
5. Siswa melakukan permainan sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan
5
6. Siswa melakukan tournament ronde 1 6
7. Siswa berdiskusi kembali dengan kelompok
untuk membahas kelemahan kelompok
7
8. Melakukan tournament ronde 2 dan memperoleh
penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan
poin tertinggi
8
Jumlah 8
-
43
b. Kisi-kisi Tes Formatif
Tabel 4
Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
Bentuk
Soal Item
5.
Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah.
5.2.Menjumlah
kan dan
mengurang
kan
berbagai
bentuk
pecahan.
Penjumlahan pecahan
Pengurangan Pecahan
Menjumlahk
an berbagai
bentuk
pecahan
berpenyebut
sama.
Pilihan
ganda
1, 2,
4, 5,
6, 7,
14,
15,
16, 23
Menjumlahkan
berbagai
bentuk
pecahan
berpenyebut
berbeda.
Pilihan
ganda
3, 8,
9, 10,
11,12,
13,17,
18,19,
20,21,
22,24,
25
Tabel 5
Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Bentuk
Soal Item
5.
Menggunaka
n pecahan
dalam
pemecahan
masalah.
5.3.
Mengalikan
dan membagi
berbagai
bentuk
pecahan.
Perkalian dan
pembagi
an
pecahan
Mengalikan
berbagai
bentuk
pecahan
Pilihan
ganda
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7,8, 9,
10,
11,12,
13 14
Membagi
berbagai
bentuk
pecahan
Pilihan
ganda
15, 16,
,17,18,
19,20,
21, 22,
23, 24,
25
-
44
3. 5 Indikator Kinerja
Tolok ukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini,
adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 70. Keberhasilan belajar
secara klasikal tercapai apabila sebanyak 90% siswa telah mencapai nilai ≥ 70.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu
membandingkan hasil penelitian antar siklus di sertai deskripsi.
3.7. Uji Prasyarat
3.7.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugioyono,
2011:121). Uji validitas pada penetian ini menggunakan program IBM SPSS
Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation untuk mencari
koefisien korelasinya. Sugiono (2011: 128) menyatakan jika r hitung > r tabel
maka dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin
diukurnya (valid). Harga tabel untuk jumlah siswa (N) 20 dengan taraf
signifikan 5% menunjukkan angka sebesar 0,444.
Hasil Uji Validitas
Instrumen yang diuji dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda yang akan
digunakan untuk soal tes formatif siklus I dan siklus 2. Pengujian intrumen soal
dilakukan pada kelas VI di SD Negeri 2 Wonoroto. Secara rinci dapat ditunjukkan
pada tabel 3.5 dan tabel 3.6 sebagai berikut.
-
45
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus 1
No r (0,444) Keterangan
Valid Tidak Valid
1 0,798 √
2 0,707 √
3 0,786 √
4 0,543 √
5 0,701 √
6 0,496 √
7 0,642 √
8 0,767 √
9 0,607 √
10 0,759 √
11 0,587 √
12 0,551 √
13 0,634 √
14 0,620 √
15 0,518 √
16 0,619 √
17 0,554 √
18 0,628 √
19 0,715 √
20 0,554 √
21 0,505 √
22 0,632 √
23 0,629 √
24 0,607 √
-
46
25 0,518 √
Jumlah 25 0
Berdasarkan tabel 6 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus II
No r (0,444) Keterangan
Valid Tidak Valid
1 0,522 √
2 0,634 √
3 0,657 √
4 0,687 √
5 0,676 √
6 0,512 √
7 0,649 √
8 0,753 √
9 0,472 √
10 0,782 √
11 0,671 √
12 0,635 √
13 0,635 √
14 0,647 √
15 0,644 √
16 0,565 √
17 0,621 √
18 0,523 √
19 0,496 √
-
47
20 0,594 √
21 0,635 √
22 0,758 √
23 0,805 √
24 0,717 √
25 0,691 √
Jumlah 25 0
Berdasarkan tabel 7 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Sugiyono (2011: 121) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui
nilai koefisien Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut
pedoman yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya (Sulistiyana, 2012: 44)
yang didasarkan pada koefisien Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :
α < 0,6 : Kurang Baik
0,6 < α < 0,8 : Diterima
α > 0,8 : Baik
Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan program IBM SPSS Statistic
20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach’s
Alpha. Hasil uji reliabilitas soal tes formatif siklus I dan 2 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini
-
48
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Hasil uji reliabilitas pada tabel 8 menunjukkan bahwa soal pada siklus 1 memiliki
Cronbach's Alpha 0,947 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan
baik.
Tabel 9
Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2
Hasil uji reliabilitas pada tabel 9 menunjukkan bahwa soal pada siklus 2 memiliki
Cronbach's Alpha 0,950 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan
baik.
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik
yang menjawab betul suatu butir soal Slameto, 2001 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk,
2001: 338). Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam proporsi yang
besarnya berkisar 0,00 – 1,00 Aiken, 1994 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012:
338). Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks
tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.950 25
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.947 25
-
49
N
BP =
Dimana:
B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul
N = Jumlah peserta didik
P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah
keseluruhan peserta didik atau proporsi peserta didik yang menjawab
benar
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal menurut Wardani, Naniek
Sulistya, dkk, 2012 menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini
Tabel 10
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 - 025
0,26-0,75
0,76-1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Hasil Penelitian Tingkat Kesukaran
Hasil penelitian tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus 1 yang
berjumlah 25 dengan jumlah siswa 20 secara rinci sebagai berikut:
Tabel 11
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 1
Tingkat Kesukaran Item
Sukar 2
Sedang 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 18,19, 21, 22, 23, 24,
25
-
50
Mudah 17, 20
Tabel diatas menunjukkan bahwa kriteria sukar pada item 2 , sedangkan kriteria
sedang pada item 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 21, 22, 23,
24, 25, dan kriteria mudah pada item 17, 20.
Tabel 12
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 2
Tingkat Kesukaran Item
Sedang 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17,18,19, 20, 21, 22,
23, 24, 25
Mudah 1
Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada butir soal dengan kriteria sukar,
sedangkan kriteria sedang pada item 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17,18,19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, dan kriteria mudah pada item 1.