bab iii metode penelitian 3.1. jenis dan desain...

17
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. (Sugiyono, 2010:109). 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis One -Group Pretest- Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan akan dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Upload: hoangdang

Post on 28-May-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Pre-Experimental

Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan

semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena

tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. (Sugiyono,

2010:109).

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis One -Group Pretest-

Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan akan dibandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan. Adapun desain penelitian ini adalah sebagai

berikut:

41

Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah:

Tabel `3.1 Desain Penelitian One -Group Pretest -Posttest Design

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2 Sumber: Sugiyono(2010: 111)

Keterangan :

O1 = nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)

O2 = nilai posttest (sesudah diberikan perlakuan)

X = perlakuan yang diberikan.

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau

perlakuan dilakukan.

2. Memberikan perlakuan kepada subjek penelitian yaitu yang diajar dengan

menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah treatment atau

perlakuan dilakukan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan SD Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang.

42

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II/genap tahun pelajaran

2011/2012 dan dilakuan secara bertahap. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Febuari-April 2012.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Terdapat dua

variabel dalam penelitian (Sugiyono, 2010: 60). Variabel-variabel tersebut yaitu:

1. Variabel Independen (bebas)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010). Variabel

independen atau variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe

pembelajaran yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan

penguasaan akademik dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional

serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi-bagikan ide

dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga

mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Penggunaan

model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dikatakan

efektif jika terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest.

43

2. Variabel Dependen (terikat)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel dependen atau variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah hasil akhir

atau tolok ukur untuk mengetahui keberhasilan seseorang yang dicapai setelah

mengalami proses belajar yang dapat dibuktikan melalui hasil tes. Hasil belajar

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif untuk mengukur perbedaan nilai

pretest dan posttes pada mata pelajaran matematika. Pembelajaran dikatakan

efektif jika pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Keefektifan adalah tingkat kesesuaian antara tujuan yang dicapai dengan rencana

yang ditetapkan. Secara teknis wujud kefektifan pembelajaran dapat diukur dari

hasil belajar siswa.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang diberikan perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) pada mata pelajaran matematika. Jumlah siswa kelas IV SD

Kanisius Jimbaran adalah 27 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12

siswa perempuan. Alasan peneliti menggunakan kelas IV sebagai penelitian

karena diantara kelas I-VI, kelas IV memiliki nilai matematika di bawah KKM,

sedangkan untuk mata pelajaran yang lain sudah di atas KKM.

44

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1Teknik Pengumpulan Data

3.5.1.1 Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran (Setyaningsih, 2009: 29). Hasil belajar dalam

penelitian ini diperoleh dari nilai pretest sebelum penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan nilai posttest

setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) pada pelajaran matematika.

3.5.1.2 Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang

dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan

(Sudjana, 2008: 84). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati

tingkah laku peneliti sewaktu mengajar dengan menggunakan model kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) yang saksikan oleh seorang pengamat atau

observer.

45

3.5.1.3 Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. (Riduwan,

2011: 77). Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah foto-foto

kegiatan saat uji instrumen tes, saat pretest dan posttest dan saat subjek diberikan

perlakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT).

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan

siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tingkah laku

peneliti dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) di kelas. Kisi-kisi pretest dan posttest untuk mengukur hasil

belajar kelas IV dan kisi-kisi pelaksanaan tingkah laku peneliti saat mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) di Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012 terdapat pada

lampiran 7, 17 dan 20.

3.5.2.1 Uji Prasyarat Instrumen Penelitian

Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas,

dan uji taraf kesukaran soal. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk

mengukur validitas dan reliabilitas instrumen soal yang akan digunakan,

46

sedangkan uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran

masing-masing butir soal pretest dan posttest.

3.5.2.1.1 Uji Validitas Instrumen

Instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji

validitas terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal yang dibuat. Arikunto

dalam Ridwan (2011: 97) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2010: 173). Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur

panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang.

Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat.

Mengukur validitas digunakan program komputer SPSS 16 for windows

dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi

antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r

tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai r hitung > 0,3 (Sugiyono, 2010: 178).

47

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest

Item Soal r hitung r kritis Keterangan

Soal 1 .430 0,30 Valid Soal 2 .370 0,30 Valid Soal 3 .121 0,30 Tidak Valid Soal 4 .488 0,30 Valid Soal 5 .356 0,30 Valid Soal 6 .346 0,30 Valid Soal 7 .299 0,30 Tidak Valid Soal 8 .356 0,30 Valid Soal 9 .389 0,30 Valid Soal 10 -.188 0,30 Tidak Valid Soal 11 .444 0,30 Valid Soal 12 .346 0,30 Valid Soal 13 .110 0,30 Tidak Valid Soal 14 .144 0,30 Tidak Valid Soal 15 .067 0,30 Tidak Valid Soal 16 .470 0,30 Valid Soal 17 .154 0,30 Tidak Valid Soal 18 .547 0,30 Valid Soal 19 .609 0,30 Valid Soal 20 .346 0,30 Valid Soal 21 .428 0,30 Valid Soal 22 .154 0,30 Tidak Valid Soal 23 .496 0,30 Valid Soal 24 .666 0,30 Valid Soal 25 .347 0,30 Valid Soal 26 .555 0,30 Valid Soal 27 .349 0,30 Valid Soal 28 .160 0,30 Tidak Valid Soal 29 -.069 0,30 Tidak Valid Soal 30 .530 0,30 Valid Soal 31 .442 0,30 Valid Soal 32 .235 0,30 Tidak Valid Soal 33 .430 0,30 Valid Soal 34 .388 0,30 Valid Soal 35 .300 0,30 Valid

Sumber:berdasarkan data yang telah diolah.

48

Tabel 3.2 menunjukkan hasil uji validitas instrumen pretest yang

dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jimbaran 01

yang berjumlah 31 siswa, pada tanggal 8 Maret 2012 pukul 07.00. Instrumen tes

berjumlah 35 butir pilihan ganda. Setelah dianalisis dengan menggunakan

program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total

Correlation dan dibandingakan dengan r kritis, diketahui soal yang valid adalah

24 butir soal dan soal yang tidak valid sebanyak 11 butir. Tabel 3.3 berikut ini

menunjukkan butir kevalidan dan ketidakvalidan soal setelah dilakukan uji

validitas instrumen tes.

Tabel 3.3 Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Pretest

No Keterangan Nomor Butir Soal Jumlah Prosentase

(%) 1. Valid 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11 , 12,

16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 30, dan 31

24 69

2. Tidak Valid 3, 7, 10, 13, 14, 15, 17, 22, 28, 29 dan 32

11 31

Keterangan 35 100 Sumber:berdasarkan data yang telah diolah

49

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest

Item Soal r hitung r kritis Keterangan

Soal 1 .564 0,30 Valid Soal 2 .454 0,30 Valid Soal 3 .048 0,30 Tidak Valid Soal 4 .494 0,30 Valid Soal 5 .143 0,30 Tidak Valid Soal 6 .359 0,30 Valid Soal 7 .440 0,30 Valid Soal 8 .291 0,30 Tidak Valid Soal 9 .414 0,30 Valid Soal 10 -.186 0,30 Tidak Valid Soal 11 .440 0,30 Valid Soal 12 .505 0,30 Valid Soal 13 .063 0,30 Tidak Valid Soal 14 .136 0,30 Tidak Valid Soal 15 .372 0,30 Valid Soal 16 .526 0,30 Valid Soal 17 .343 0,30 Valid Soal 18 .478 0,30 Valid Soal 19 .556 0,30 Valid Soal 20 .070 0,30 Tidak Valid Soal 21 .385 0,30 Valid Soal 22 .449 0,30 Valid Soal 23 .427 0,30 Valid Soal 24 .702 0,30 Valid Soal 25 .430 0,30 Valid Soal 26 .507 0,30 Valid Soal 27 .358 0,30 Valid Soal 28 .159 0,30 Tidak Valid Soal 29 .532 0,30 Valid Soal 30 .548 0,30 Valid Soal 31 .102 0,30 Tidak Valid Soal 32 .434 0,30 Valid Soal 33 .376 0,30 Valid Soal 34 .423 0,30 Valid Soal 35 .234 0,30 Tidak Valid

Sumber:berdasarkan data yang telah diolah.

50

Tabel 3.4 menunjukkan hasil uji validitas instrumen posttest yang

dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jimbaran 01

yang berjumlah 31 siswa, pada tanggal 8 Maret 2012 pukul 07.00. Instrumen tes

berjumlah 35 butir pilihan ganda. Setelah dianalisis dengan menggunakan

program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total

Correlation dan dibandingakan dengan r kritis, diketahui soal yang valid adalah

25 butir soal dan soal yang tidak valid sebanyak 10 butir. Tabel 3.5 berikut ini

menunjukkan butir kevalidan dan ketidakvalidan soal setelah dilakukan uji

validitas instrumen tes.

Tabel 3.5 Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Posttest

No Keterangan Nomor Butir Soal Jumlah Prosentase

(%) 3. Valid 1, 2, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 15,

16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, dan 34.

25 71

4. Tidak Valid 3, 5, 8, 10, 13, 14, 20, 28, 31, dan 35.

10 29

Keterangan 35 100 % Sumber:berdasarkan data yang telah diolah

51

3.5.2.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Selain pengujian validitas, juga diperlukan pengujian reliabilitas.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Kalau

dalam objek kemarin berwarna biru, maka hari ini dan besok tetap berwarna biru.

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam dalam waktu

yang berbeda.

Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik

(Riduwan,2009: 348). Pengujian reliabilitas menggunakan program komputer

SPSS 16 for windows dengan menggunakan Gutman Split Half Coefficien.

Tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh

Suharsimi Arikunto (2002: 155) sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kriteria Reliabilitas Soal Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat rendah (tidak berkorelasi)

Sumber:Suharsimi Arikunto.

Hasil uji reliabilitas item soal pretest dengan bantuan SPSS 16 for windows dapat

dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:

52

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.840 35 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah

Tabel 3.7 menunjukkan jumlah item soal adalah 35, dengan nilai Alhpa

0,840. Berdasarkan kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.6, maka nilai Alpha 0,840

dikategorikan reliabilitas tinggi sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk

penelitian berikutnya.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Posttest

Cronbach's Alpha N of Items

.860 35

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah

Tabel 3.8 menunjukkan jumlah item soal adalah 35, dengan nilai Alhpa

0,860. Berdasarkan kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.6, maka nilai Alpha 0,860

dikategorikan reliabilitas tinggi sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk

penelitian berikutnya.

3.5.2.1.3 Taraf Kesukaran Soal

Hasil analisis taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan pada soal

pretest dan posttest. Hal ini dilakukan setelah mengetahui hasil tes yang telah

dilakukan siswa.

53

Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu

sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus

mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :

JSBP =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Hasil pretest dan posttest yang didapat siswa kemudian dilakukan uji

tingkat kesukaran soal. Contoh perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk soal

pretest nomor 1. Diketahui banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

(B) adalah 19 siswa. Jumlah seluruh siswa peserta tes (JS) adalah 31. Maka dapat

dilakukan perhitungan sebagai berikut:

JSBP = =

3119 = 0,61

Berdasarkan perhitungan indeks kesukaran (P) diperoleh angka 0,61.

Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan melihat tabel 3.9 sebagai berikut:

54

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kesukaran Item Instrumen

Indek Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah

Sumber: Arikunto

Melihat tabel 3.9 maka soal nomor 1 dapat dikategorikan soal sedang. Tingkat

kesukaran soal pretest nomor 2 sampai 24 dilakukan perhitungan yang sama

sesuai proses tersebut. Hasil tingkat kesukaran pretest secara rinci terdapat pada

tabel 3.10 berikut ini:

Tabel 3.10 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Pretest

No Indeks Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran

Mudah Sedang Sukar 1 0,61 √ 2 0,71 √ 3 0,74 √ 4 0,83 √ 5 0,58 √ 6 0,67 √ 7 0,83 √ 8 0,77 √ 9 0,77 √ 10 0,58 √ 11 0,71 √ 12 0,71 √ 13 0,77 √ 14 0,58 √ 15 0,80 √ 16 0,77 √ 17 0,67 √ 18 0,74 √ 19 0,77 √ 20 0,80 √ 21 0,61 √ 22 0,77 √ 23 0,64 √ 24 0,58 √

Jumlah 14 10 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah.

55

Tingkat kesukaran soal pada posttest dilakukan perhitungan yang sama

sesuai proses pada pretest. Hasil tingkat kesukaran posttest secara rinci terdapat

pada tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Posttest

No Indeks Kesukaran Kriteria

Mudah Sedang Sukar 1 0,61 √ 2 0,70 √ 3 0,74 √ 4 0,74 √ 5 0,61 √ 6 0,77 √ 7 0,77 √ 8 0,58 √ 9 0,83 √ 10 0,70 √ 11 0,83 √ 12 0,71 √ 13 0,77 √ 14 0,80 √ 15 0,58 √ 16 0,87 √ 17 0,77 √ 18 0,67 √ 19 0,74 √ 20 0,80 √ 21 0,74 √ 22 0,80 √ 23 0,64 √ 24 0,77 √ 25 0,64 √

Jumlah 16 9 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah

Tabel 3.11 menunjukkan banyaknya butir soal adalah 25. Butir soal yang

termasuk kategori mudah berjumlah 16 butir dan butir soal yang termasuk

kategori sedang berjumlah 9 butir.

56

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis

deskriptif dan uji t. Analisa deskriptif digunakan untuk membuat gambaran secara

sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki atau diteliti (Akdon Riduwan, 2010: 27). Analisis

deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Mean, Maximum, Minimum,

Range, Standard Deviation, Variance dan diagram batang.

Data yang terkumpul dari hasi pretest dan posttest dilakukan pengujian

perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai uji t atau disebut

juga uji t-test yang dilakukan dengan bantuan SPSS Window’s version 16. Uji t

untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).