bab iii metode penelitian 3.1 3.1 -...

13
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Experimental Research (Penelitian Eksperimen Semu). 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian Two-groups posttest only design. Pemilihan ini didasarkan pada asumsi bahwa pada kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas pada subbab 3.3. Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut : R X 1 OX 1 X 2 OX 2 Gambar 3.1. Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R : Random assignment (menguji kemampuan awal dan homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol) X 1 : Perlakuan (Pendekatan matematika realistik melalui pembelajaran kooperatif kooperatif tipe STAD) X 2 : Tidak diberi perlakuan (Konvensional) OX 1 : Post test kelas eksperimen OX 2 : Post test kelas kontrol

Upload: truongtruc

Post on 21-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Quasi-Experimental Research (Penelitian Eksperimen Semu).

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian Two-groups

posttest only design. Pemilihan ini didasarkan pada asumsi bahwa pada kedua

kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas pada

subbab 3.3. Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat

digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut :

R X1 OX1

X2 OX2

Gambar 3.1. Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih

(2011:89) Keterangan:

R : Random assignment (menguji kemampuan awal dan homogenitas varians

kelas eksperimen dan kelas kontrol)

X1 : Perlakuan (Pendekatan matematika realistik melalui pembelajaran

kooperatif kooperatif tipe STAD)

X2 : Tidak diberi perlakuan (Konvensional)

OX1 : Post test kelas eksperimen

OX2 : Post test kelas kontrol

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

19

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan matematika realistik

melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

Difinisi oprasional dari penggunaan pendekatan matematika realistik

melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu proses pembelajaran

menggunakan pengalaman nyata siswa sebagai suatu bagian pemecahan masalah

yang diselesaikan dengan cara diskusi kelompok. Difinisi operasional dari hasil

belajar adalah tingkat pencapaian suatu tujuan pembelajaran matematika yang

dilihat dari aspek kognitif yang didapat dengan menggunakan posttes.

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Sugihan dan

SD Negeri 4 Sugihan semester II tahun 2011/2012. Alasan pemilihan SD Negeri 3

Sugihan dan SD Negeri 4 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan ini

sebagai subjek penelitian karena penggunaan pendekatan matematika realistik

melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika

belum pernah dilakukan di SD Negeri 3 Sugihan dan SD Negeri 4 Sugihan

Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian ini dibagi 2 kelas,

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas eksperimen adalah kelas siswa yang mendapat perlakuan

pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik melalui

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika yaitu semua

siswa kelas IV SD Negeri 4 Sugihan. Kelas kontrol adalah kelas siswa yang tidak

mendapat perlakuan pembelajaran atau menggunakan pembelajaran konvensional

yaitu semua siswa kelas IV SD Negeri 3 Sugihan. Tabel 3.1. adalah Jumlah siswa

kelas IV SD N 3 Sugihan dan SD N 4 Sugihan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

20

Tabel 3.1.

Jumlah Siswa Kelas IV di SD Negeri Sugihan 3 dan

SD Negeri Sugihan 4 Tahun ajaran 2011/2012

Nama Sekolah Jumlah Siswa

Total Laki-Laki Perempuan

SD Negeri 3 Sugihan 14 12 26

SD Negeri 4 Sugihan 12 14 26

Jumlah 52

Sesuai dengan gambar desain penelitian Gambar 3.1. maka terlebih dahulu

dilakukan uji kesetaraan pada kedua kelas. Uji kesetaraan dilakukan guna

mengetahui apakah ada perbedaan kemapuan awal antara kedua kelas tersebut.

Untuk mengetahui kesetaraan tersebut maka dilakukan analisis uji beda

menggunakan uji t Independent Samples Test. Data yang akan dianalisis diperoleh

dari tes hasil belajar kompetensi dasar sebelumnya yang telah diajarkan oleh guru.

Tentu data tersebut sebelum digunakan haruslah memenuhi kriteria valid dan

reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Uji t dapat dilakukan

dengan syarat data yang diperoleh merupakan data yang normal dan homogen.

Sehingga sebelum melakukan uji t terlebih dahulu diperlukan uji normalitas dan

uji homogenitas.

Uji Normalitas dilakukan pada skor tes hasil belajar materi sebelumnya

yang didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini Tabel 3.2.

adalah hasil analisis uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel. 3.2

Hasil Uji Normalitas Pra Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kelas Konrol

Tests of Normality

Skor

Kelas

eksperimen Kontrol

Kolmogorov-Smirnov Statistic .125 .094

Df 26.000 26.000

Sig. .200* .200

*

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

21

Dari Tabel 3.2. tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov untuk hasil

pra eksperimen kelas eksperimen yaitu sebesar 0,125 dengan probabilitas

signifikasi 0,200 dan hasil pra eksperimen kelas kontrol yaitu sebesar 0,094

dengan signifikasi 0,200. Untuk menentukan data tersebut berdistribusi normal

maka dilakukan uji signifikasi normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria

nilai signifikansi > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran

signifikasi pada skor pra eksperimen kelas eksperimen lebih dari kriteria (0,200>

0.05). sedangkan untuk hasil pengukuran signifikasi pada skor pra eksperimen

kelas kontrol lebih dari kriteria (0,200> 0.05). Maka kedua kelas tersebut

berdistribusi normal. Berikut ini Gambar 3.2 disajikan grafik tentang uji

normalitas pra eksperimen kelas eksperimen.

Gambar 3.2. Grafik Uji Normalitas Pra Eksperimen Kelas Esperimen

Berikut ini Gambar 3.3. disajikan grafik tentang uji normalitas skor hasil

belajar kelas kontrol.

Gambar 3.3. Grafik Uji Normalitas Pra Eksperimen Kelas Kontrol

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

22

Setelah dilakukan uji normalitas maka dilakukan uji homogenitas pada

skor pra eksperimen yang didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berikut ini Tabel 3.3. adalah hasil analisis uji homogenitas kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Tabel 3.3.

Hasil Uji Homogenitas Pra Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

VAR00009

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.999 1 50 .322

Berdasarkan Tabel 3.3 hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat

signifikansi atau nilai probabilitas sebesar 0,322. Untuk menentukan data tersebut

setara maka dilakukan uji signifikasi homogenitas Levene Statistic dengan kriteria

nilai signifikansi > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran

signifikasi pada skor pra eksperimen kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih dari

kriteria nilai signifikasi (0,322> 0.05). Dapat dikatakan bahwa varians yang

dimiliki oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, maka dapat

dikatakan kedua kelas tersebut homogen

Setelah diperoleh data skor pra eksperimen pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol, maka dapat dilaksanakan uji t Independent Samples Test. Berikut

ini Tabel 3.4. adalah hasil analisis uji t pra eksperimen.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

23

Tabel. 3.4.

Hasil Uji T Pra Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

VAR00009

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality

of Variances

F .999

Sig. .322

t-test for Equality of Means T .821 .821

Df 50 48.721

Sig. (2-tailed) .416 .416

Mean Difference 3.692 3.692

Std. Error Difference 4.500 4.500

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -5.345 -5.351

Upper 12.730 12.736

Berdasarkan Tabel 3.4. diketahui F hitung levene test sebesar 0,999 dengan

probabilitas 0,322 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan

demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance

assumed. Dari Tabel 3.4. terlihat bahwa nilai t-tes adalah 0,821 dengan

probabilitas signifikasi 0,416, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan nilai pra eksperimen. Jadi kedua kelas setara, atau dengan kata lain

kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.

Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua

kelas memiliki kemampuan awal yang sama, maka kelas IV SD Negeri 3 Sugihan

dan SD N 4 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan maka desain yang

dirancang dapat digunakan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Observasi digunakan untuk mendapatkan data keterlaksanaan pengajar

dalam pemberian treatment di dalam kelas. Sehingga dalam pelaksanaan

pembelajaran benar-benar sesuai dengan syntak yang diharapkan. Observasi

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

24

dilakukan terhadap proses penggunaan pendekatan matematika realistik melalui

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar aspek kognitif

Matematika pada pokok bahasan bilangan pecahan kelas IV semester II SD antara

siswa yang diajarkan menggunaan pendekatan matematika realistik melalui

pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran konvensional.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Lembar Observasi

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi/

pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes yang dilaksanakan

setelah pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengontrol proses

pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan baik kegiatan pada

kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Berikut ini Tabel. 3.5 adalah kisi-kisi

observasi penggunaan pendekatan matematika realistik melalui pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

25

Tabel. 3.5.

Kisi-kisi Lembar Observasi Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik

Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Indikator Tingkah laku guru

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dalam pembelajaran

dan memotivasi siswa untuk belajar

Menyampaikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dan diharapkan siswa berperan aktif

dalam pembelajaran.

Mengorganisasikan siswa kedalam

kelompok- kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa cara

membentuk kelompok belajar dengan

anggota (4-5 orang) yang heterogen dan

membantu setiap kelompok belajar agar

berpartisipasi aktif dalam diskusi.

Membimbing kelompok belajar Guru membimbing kelompok belajar

pada saat mereka mengerjakan tugas

Memberikan evaluasi

Guru memberikan tes pada seluruh siswa

dan saat menjawab tidak boleh saling

membantu.

Menarik kesimpulan Guru menarik kesimpulan bersama- sama

dengan siswa pada akhir pembelajaran.

Memberikan penghargaan

Guru dapat memberikan penghargaan

kepada kelompok maupun individu yang

memiliki nilai tinggi.

Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan

pada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

26

Tabel 3.6.

Kisi-kisi Pembelajaran Konvensional pada Kelas Kontrol.

Indikator Tingkah laku guru

Fase pemberian tugas Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai

Guru memilih jenis tugas yang tepat untuk

digunakan sesuikan dengan kemampuan siswa

Guru memberikan waktu petunjuk dan waktu untuk

mngerjakan

Langkah pelaksanaan

tugas

Guru memberikan pengawasan, dorongan, dan,

pengarahan dalam megerjakan tugas

Guru meminta siswa mencatat hasil yang diperoleh

Fase

Mempertanggungjawabkan

tugas

Guru meminta siswa melaporkan tugas yang telah

dikerjakan

Adanya tanya jawab dan penilaian hasil tes oleh

guru

3.4.2.2 Tes Hasil Belajar

Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan

digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-

langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: 1) penyusunan kisi-

kisi, 2) uji coba instrumen, dan 3) uji validitas dan reliabelitas.

Kisi- kisi disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan. Standar Kompetensi yang digunakan yaitu menggunakan

pecahan dalam pemecahan masalah dengan Kompetensi Dasar yaitu menjelaskan

arti pecahan dan urutannya. Berikut ini Tabel 3.7. adalah tabel kisi- kisi tes hasil

belajar.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

27

Tabel. 3.7

Kisi-kisi tes hasil belajar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item

Soal

6. Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan

masalah. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

6.1 Menjelaskan

arti dan

urutannya

Menyatakan pecahan

dalam bentuk gambar

1, 2, 15,

23, 29,

41, 42

Menyatakan pecahan

sebagai operasi

pembagian

3, 4, 16,

24, 37,

43, 44

Membandingkan (<, =,

>) pada pecahan

berpenyebut sama

5, 6, 17,

18 25,

30, 31,

46

Mengurutkan pecahan

berpenyebut sama dari

terkecil ke terbesar

7, 8, 19,

26, 38,

45

Mengurutkan pecahan

berpenyebut sama dari

terbesar ke terkecil

9,10, 20,

27, 32,

39, 47

Menentukan letak

pecahan pada garis

bilangan

11, 12,

21, 22,

28, 40,

48

Menentukan pacahan

senilai dengan operasi

perkalian

13, 14,

33, 34,

35, 36,

49, 50

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan

reliabel. Untuk melakukan uji validitas dan reliabelitas maka instrumen yang telah

disusun di uji cobakan di sekolah yang tidak menjadi subjek penelitian. Uji coba

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

28

dilakukan di kelas IV SD Negeri 3 Krangganharjo dan SD Negeri 2 Sugihan

dengan jumlah seluruh siswa 40 orang. Berdasarkan hasil uji coba tersebut

dilakukan uji validitas dan reliabelittas dengan bantun SPSS 16.0

Penetapan butir soal yang valid digunakan acuan ketentuan koefisien

sebagaimana dikemukkan oleh Azwar dalam Priyanto (2010: 90) bahwa suatu

item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item

total correlation ≥ 0,25

Tabel. 3.8

Hasil Uji Instumen Hasil Validitas Tes Belajar Matematika

Siswa Kelas IV SD

No INDIKATOR BUTIR

SOAL

HASIL UJI

VALIDITAS

VALID TIDAK

VALID

1 Menyatakan pecahan dalam

bentuk gambar

1, 2, 15, 23,

29, 41, 42

1, 2, 23,

42

15, 29,

41

2 Menyatakan pecahan sebagai

operasi pembagian

3, 4, 16, 24,

37, 43, 44 4, 24, 43

3, 16,

37, 44

3 Membandingkan (<, =, >) pada

pecahan berpenyebut sama 5, 6, 17, 18,

25, 30, 31, 46

5, 6, 17,

18, 25,

31, 46

30

4 Mengurutkan pecahan

berpenyebut sama dari terkecil

ke terbesar

7, 8, 19, 26,

38, 45

7, 8, 19,

26, 38, 45 -

5 Mengurutkan pecahan

berpenyebut sama dari terbesar

ke terkecil

9,10, 20, 27,

32, 39, 47

9, 10, 20,

27, 32,

39, 47

-

6 Menentukan letak pecahan pada

garis bilangan 11, 12, 21, 22,

28, 40, 48

11, 21, 22,

28, 40 12, 48

7 Menentukan pacahan senilai

dengan operasi perkalian

13, 14, 33, 34,

35, 36, 49, 50

13, 14, 34,

35

33, 36,

49, 50

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

29

Berdasarkan uji validitas yang sudah dilakukan didapatkan 36 soal valid

dan dipilih 25 sebagai intrumen penelitian. Pemilihan instrumen tersebut

berdasarkan tingkat kevalidan instrumen.

Selain melakukan uji validitas dilakukan pula uji reliabilitas dengan

menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Menurut Widoyoko (2009: 170) untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Berikut ini Tabel. 3.9. adalah hasil uji reliabelitas instrumen penelitian

yang diolah dengan bantuan SPSS 16

Tebel 3.9.

Hasil Uji Reliabelitas Instrumen Penelitian

Dari Tabel 3.9. diketahui bahwa jumlah instrumen soal adalah 25. Dengan

nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.933. Sehingga nilai reliabelitas dapat masuk

dalam kriteria memuaskan. Hal ini di lihat dari Cronbach's Alpha sebesar 0.933 >

0,9.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil posttest pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan

rata-rata dipakai Uji t Independent Samples Test yang dilakukan dengan bantuan

SPSS 16,0. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran

data yang akan dianalisis. uji homogenitas untuk memastikan kelompok data

berasal dari populasi yang homogen. Jika taraf signifikasi lebih besar dari 0,05

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/787/4/T1... · kelas tersebut memiliki kemampuan yang setara sebagaimana akan dibahas

30

maka data berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan

SPSS 16 (Statistic Product and Service Solution).

Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai Uji t Independent Samples Test

yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16. Uji t Independent Samples Test untuk

mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara pendekatan matematika

realistik melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran

konvensional dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD semester II

Desa Sugihan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012.