bab iii metode penelitian 3.1 3.1 -...

13
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas V semester genap tahun ajaran 2011/2012. b. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2011/2012 di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus mulai bulan Februari sampai bulan Maret. 3.1.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti dengan guru kelas V di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Sebagai tahap awal peneliti menyiapkan materi, menyusun RPP, menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain/ teman sejawat. Proses penelitian PTK berbentuk siklus yang akan dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga kali tatap muka atau tiga kali pertemuan dan tiap kali tatap muka masing-masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar ( KD ) dan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Oleh karena itu, siklus II materi ajarnya berbeda dari materi ajar siklus I.

Upload: hoangkiet

Post on 12-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Jenis Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe

Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas V semester genap tahun

ajaran 2011/2012.

b. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2011/2012

di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus mulai bulan

Februari sampai bulan Maret.

3.1.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian PTK

kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara

peneliti dengan guru kelas V di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten

Kudus. Sebagai tahap awal peneliti menyiapkan materi, menyusun RPP,

menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar, kemudian

guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk

observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain/ teman sejawat.

Proses penelitian PTK berbentuk siklus yang akan dilakukan dalam 2

siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga kali tatap muka atau tiga kali pertemuan dan

tiap kali tatap muka masing-masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu

Kompetensi Dasar ( KD ) dan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Oleh

karena itu, siklus II materi ajarnya berbeda dari materi ajar siklus I.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

20

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Colo

Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Semester Genap Tahun Ajaran 2011 /

2012. Jumlah siswa kelas V adalah 12 siswa, terdiri dari 8 siswa perempuan

dan 4 siswa laki – laki yang memiliki karakteristik seperti suka berbicara

sendiri saat diterangkan guru, suka bermain, siswa butuh waktu untuk

memahami materi yang diajarkan guru, dan siswa kurang bersemangat saat

menerima pelajaran. Rata – rata orang tua mereka ádalah wiraswasta sehingga

orang tua siswa kurang memperhatikan anaknya dalam belajar.

Objek penelitian ini adalah hasil belajar IPA kelas V pada materi sifat-

sifat cahaya dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make A

Match tahun ajaran 2011/2012.

3.3 Variabel Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu harus menentukan

variabel yang akan diteliti. Variabel penelitian berfungsi untuk pembeda dalam

hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu :

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh

variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh

variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain. Yang menjadi

variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif

tipe Make A Match.

b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah unsur yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel

bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil

belajar IPA.

Variabel yang digunakan, mengandung arti bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match mempengaruhi hasil belajar IPA

siswa kelas V SD Negeri 1 Colo.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

21

3.4 Rencana Tindakan

3.4.1 Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi :

a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan

dilakukan penelitian

b) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

indikator

c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran

d) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

e) Menetapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran

sesuai dengan materi

2) Membuat kartu berupa pertanyaan dan jawaban sesuai materi yang akan

diajarkan kepada siswa

3) Membuat evaluasi

4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.

Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan

awal, kegiatan inti, dan penutup/akhir sebagai berikut :

Pertemuan pertama

1) Kegiatan Awal

a) Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan

guru mengenai sumber cahaya seperti “Apabila lampu mati pada

malam hari, apakah kalian bisa melihat benda-benda di sekitar

kalian? Mengapa kalian tidak dapat melihatnya?”

b) Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu sumber cahaya

dan sifat cahaya merambat lurus

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

22

2) Kegiatan Inti

a) Siswa menyebutkan pengertian cahaya, sumber cahaya, macam-

macam sumber cahaya, dan sifat-sifat cahaya

b) Siswa maju ke depan kelas untuk melakukan kegiatan yang

menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus dengan melihat cahaya

lilin yang ditutupi oleh kardus yang sudah dilubangi

c) Siswa dibagi dalam kelompok besar

d) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model

pembelajaran Make A Match

e) Masing-masing siswa menerima kartu baik berupa kartu soal atau

kartu jawaban

f) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang

diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik (model Make A Match)

g) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas

waktu maju ke depan dan menempelkan kartunya, jika benar akan

diberi poin

h) Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat

antara kartu soal dan kartu jawaban

i) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan benar jawabannya

maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan

j) Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi

b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami

c) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan kedua

1) Kegiatan Awal

a) Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan

guru mengenai sifat cahaya dapat menembus benda bening seperti

siapa yang di rumah mempunyai kaca? Bagaimana jika kaca jendela

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

23

yang ada di rumah kalian ditutup dengan triplek atau kertas karton?

Apakah cahaya matahari akan masuk?

b) Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu sifat cahaya

dapat menembus benda bening dan cahaya dapat dipantulkan

2) Kegiatan Inti

a) Siswa menyebutkan macam-macam benda yang dapat menerima

cahaya, pengertian benda gelap dan bening

b) Siswa memberikan contoh benda gelap dan benda bening

c) Siswa maju ke depan kelas untuk melakukan kegiatan yang

menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda bening dengan

menyalakan senter ke benda-benda seperti kertas, botol bening,

buku, plastik, gelas plastik

d) Siswa menyebutkan macam-macam pemantulan cahaya dan jenis-

jenis cermin

e) Siswa maju ke depan melakukan kegiatan untuk mengetahui sifat

bayangan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung

dengan berkaca di cermin datar, sendok yang melengkung ke

dalam/cekung, dan berkaca di sendok yang melengkung ke

luar/cembung

f) Siswa dibagi dalam kelompok besar

g) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model

pembelajaran Make A Match

h) Masing-masing siswa menerima kartu baik berupa kartu soal atau

kartu jawaban

i) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang

diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik (model Make A Match)

j) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas

waktu maju ke depan dan menempelkan kartunya, jika benar akan

diberi poin

k) Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat

antara kartu soal dan kartu jawaban

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

24

l) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan benar jawabannya

maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan

m) Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya

3) Kegiatan Akhir

d) Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi

e) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami

f) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan ketiga

1) Kegiatan Awal

a) Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan

guru mengenai sifat cahaya dapat dibiaskan seperti siapa yang

pernah ke kolam renang? Apa yang kalian lihat jika kolam itu

terkena sinar matahari?

b) Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu sifat cahaya

dapat dibiaskan dan penguraian cahaya

2) Kegiatan Inti

a) Siswa mendengarkan materi tentang cahaya dapat dibiaskan atau

pembiasan cahaya

b) Siswa maju ke depan kelas untuk melakukan kegiatan yang

menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan dengan memasukkan

bolpoin ke dalam gelas yang berisi air

c) Siswa memberikan contoh peristiwa lain tentang pembiasan cahaya

d) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai sinar bias yang

mendekati garis normal dan menjauhi garis normal

e) Siswa mendengarkan materi tentang penguraian cahaya dan

menyebutkan contoh peristiwa tentang penguraian cahaya

f) Siswa dibagi dalam kelompok besar

g) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model

pembelajaran Make A Match

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

25

h) Masing-masing siswa menerima kartu baik berupa kartu soal atau

kartu jawaban

i) Setiap siswa mencari pasangannya sesuai dengan kartu yang

diperolehnya dalam waktu sekitar 20 detik (model Make A Match)

j) Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas

waktu maju ke depan dan menempelkan kartunya, jika benar akan

diberi poin

k) Setelah waktu habis guru membahas pasangan kartu mana yang tepat

antara kartu soal dan kartu jawaban

l) Kartu yang sudah terjawab pasangannya dan benar jawabannya

maka kartu tidak digunakan lagi dalam permainan

m) Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi

b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami

c) Siswa mengerjakan soal evaluasi / siklus I

d) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

c. Observasi

Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap:

1) Kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

2) Kemampuan guru dalam mengelola kelas

3) Kegiatan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran

4) Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match

5) Hasil belajar peserta didik dalam evaluasi pembelajaran

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan

digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun

kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Untuk mengetahui perubahan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

26

atas tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan antara hasil

belajar IPA setelah diberi tindakan dengan hasil belajar IPA pada tindakan

sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak lanjut apabila tindakan

yang telah dilakukan tidak menghasilkan perubahan yang dapat

meningkatkan hasil belajar IPA. Kelebihan akan tetap dipertahankan,

sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada tindakan berikutnya yang

didiskusikan dengan guru kelas V.

3.4.2 Siklus II

Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil. Kegiatan yang

dilakukan pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau

kekurangan pada siklus I.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan hasil belajar IPA khususnya tentang pemahaman pada pokok

bahasan sifat–sifat cahaya peneliti menggunakan:

a. Tes

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal tentang sifat-sifat

cahaya. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses

belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan pada tiap siklus dengan

memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian.

b. Observasi atau Pengamatan

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan

instrumen observasi terhadap kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa

dalam proses pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

27

memperoleh data awal tentang nama siswa, nilai hasil ulangan siswa kelas

V di SD Negeri 1 Colo.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan hasil belajar IPA adalah :

a. Tes

Dalam pengumpulan data alat yang digunakan peneliti berupa tes tentang

sifat-sifat cahaya. Tes berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji cobakan

dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Setelah diuji coba dan dihitung,

hasil uji soal pada siklus I yang valid sebanyak 25 soal dan pada siklus II

yang valid sebanyak 26 soal (terlampir). Tes tersebut diberikan kepada

siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang

disesuaikan dengan indikator pada kisi-kisi tes siklus I dan siklus II

(terlampir).

b. Lembar Observasi atau Pengamatan

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan

kegiatan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir

pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati

pada intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang

diajarkan guru dengan model pembelajaran Make A Match dan kemampuan

guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi (terlampir).

Lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru diambil dari panduan

pelaksanaan PPL tahun 2010/2011 (terlampir).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

28

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan

tidaknya suatu item maka menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan

sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Untuk

menetukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman dari

Masrun. Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010: 188) menyatakan suatu item

instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to

total correlation ≥ 0,3. Validitas dihitung dengan menggunakan penghitungan

SPSS 16.0 for Windows.

Realibilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reabilitas

instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan George dan Mallery

(2005: 62) sebagai berikut :

≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

> 0,9 : reliabilitas memuaskan

Dari hasil penghitungan validitas item pada soal siklus I dengan

menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi

yang dikemukakan oleh Masrun dalam Sugiyono (2010: 188), maka nomor

item 1, 9, 12, 25, 30 dinyatakan tidak valid karena hanya mempunyai koefisien

korelasi < 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian

validitas dari 30 item yang diuji ada 25 item yang valid dan 5 item yang tidak

valid (terlampir). Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji

tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat

bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0,908 dari 25 item yang diuji (terlampir).

Menurut George dan Mallery, Cronbach`s Alpha 0,908 termasuk memiliki

tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah

dapat digunakan untuk penelitian.

Sedangkan dari hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal

siklus II dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

29

koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Masrun dalam Sugiyono (2010:

188), maka nomor item 11, 16, 18, 20 dinyatakan tidak valid karena hanya

mempunyai koefisien korelasi < 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hasil pengujian validitas dari 30 item yang diuji ada 26 item yang valid

dan 4 item yang tidak valid (terlampir). Instrumen soal setelah dikurangi item

yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat

reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0,910 dari 26

item yang diuji. Menurut George dan Mallery, Cronbach`s Alpha 0,910

termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa

instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

3.7 Tingkat Kesulitan Instrumen

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi

validitas dan reabilitas juga harus memperhatikan keseimbangan dari tingkat

kesulitan soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesangggupan

atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru

sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis

tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang

termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut Sudjana (1989: 137) cara

melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

I =

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut :

0 – 0,30 = soal kategori sukar

0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

30

Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada soal siklus I dapat dilihat

pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Taraf Kesukaran Soal Siklus I

No. Indeks Kesukaran Jumlah Soal

1 Mudah 9

2 Sedang 15

3 Sukar 1

Jumlah 25

Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus I

dari 25 soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 9 soal, yang termasuk

kategori sedang sejumlah 15 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 1

soal. Soal pada siklus I yang termasuk dalam kategori mudah terdiri dari nomor

3, 6, 8, 11, 15, 26, 27, 28, 29 dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari

nomor 2, 4, 5, 7, 10, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, sedangkan yang soal

yang termasuk kategori sukar terdiri dari nomor 18 (terlampir).

Pada soal siklus II hasil penghitungan tingkat kesukaran dapat dilihat

pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Taraf Kesukaran Soal Siklus II

No. Indeks Kesukaran Jumlah Soal

1 Mudah 6

2 Sedang 18

3 Sukar 2

Jumlah 26

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus

II dari 26 soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 6 soal, yang termasuk

kategori sedang sejumlah 18 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 2

soal. Soal pada siklus II yang termasuk dalam kategori mudah terdiri dari

nomor 2, 6, 14, 23, 25, 26, dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari

nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 17, 19, 21, 22, 24, 28, 29, 30, sedangkan

yang soal yang termasuk kategori sukar terdiri dari nomor 15 dan nomor 27

(terlampir).

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/832/13/T1_292008072_BAB III.pdf · Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

31

3.8 Indikator Kinerja

Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian

tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian

nilai KKM ≥ 70. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah

mencapai nilai ≥ 70 maka dikatakan berhasil atau tuntas dan apabila sebanyak

100% siswa telah mencapai nilai 70 maka dikatakan tuntas secara klasikal.

3.9 Analisis Data

Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar pada

kondisi awal, siklus I, dan siklus II dianalisis menggunakan teknik deskriptif

komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Analisis dengan teknik deskriptif

komparatif adalah dengan cara membandingkan data hasil belajar IPA pada

kondisi awal, data hasil belajar IPA pada siklus I, dan data hasil belajar IPA

pada siklus II. Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan pada

peningkatan hasil belajar IPA pada kondisi awal,siklus I, dan Siklus II dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.