bab iii metode penelitian 3. 1 lokasi, populasi, dan...

12
Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3. 1. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Kolam Renang Villa Setiabudi yang berada di sebelah utara Kota Bandung yang dilakukan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu pada pukul 15.30 sampai selesai. 3. 1. 2 Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti dan yang akan memberikan informasi berdasarkan data yang terkumpul. Data-data diperoleh dari hasil tes kelompok eksperimen, baik melalui tes awal maupun tes akhir. Mengenai pengertian populasi, Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet dari Perkumpulan Renang Five Stars Swimming Club Bandung pada KU IV sebanyak 10 orang. 3. 1. 3 Sampel Penelitian Dalam suatu penelitian, populasi bisa merupakan kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Hal ini seperti yang dijelaskan Surakhmad (2004:93) sebagai berikut: Karena tidak mungkinnya penyelidikan selalu langsung menyelidiki segenap populasi, padahal tujuan penyelidikan ialah menemukan generalisasi yang berlaku secara umum, maka sering kali penyelidik terpaksa

Upload: doannhu

Post on 11-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

3. 1. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Kolam Renang Villa Setiabudi yang

berada di sebelah utara Kota Bandung yang dilakukan setiap hari selasa, kamis,

dan sabtu pada pukul 15.30 sampai selesai.

3. 1. 2 Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti dan yang akan

memberikan informasi berdasarkan data yang terkumpul. Data-data diperoleh dari

hasil tes kelompok eksperimen, baik melalui tes awal maupun tes akhir. Mengenai

pengertian populasi, Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa “populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (2011:80) populasi

adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut,

penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet dari

Perkumpulan Renang Five Stars Swimming Club Bandung pada KU IV sebanyak

10 orang.

3. 1. 3 Sampel Penelitian

Dalam suatu penelitian, populasi bisa merupakan kumpulan individu atau

objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut

sampel penelitian. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki sifat

dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Hal ini

seperti yang dijelaskan Surakhmad (2004:93) sebagai berikut:

Karena tidak mungkinnya penyelidikan selalu langsung menyelidiki

segenap populasi, padahal tujuan penyelidikan ialah menemukan generalisasi

yang berlaku secara umum, maka sering kali penyelidik terpaksa

45

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempergunakan sebagian saja dari populasi yakni sebuah sampel yang dapat

dipandang refresentatif terhadap populasi itu.

Sedangkan sampel penelitian menurut Sugiyono (2011:81) bahwa

“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Dalam penentuan jumlah sampel penelitian ini, penulis mengambil

sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive. Sebagaimana dijelaskan

oleh Sugiyono (2011:85) bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas mengenai teknik pengambilan

sampel, maka penentuan sampel didasarkan atas pertimbangan kelompok umur,

serta kemampuan atlet menguasai teknik gerakan renang dengan baik. Sehingga

diperoleh 10 orang atlet pada kelompok umur IV (10 tahun ke bawah) yang sudah

menguasai teknik gerakan renang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Matjan (Ramdan, 2011:42) mengenai pembagian tahap usia dan tahap latihan bagi

olahragawan muda dalam cabang olahrga renang yaitu : “tahap persiapan 5-8

tahun, tahap pembangunan 9-14 tahun, dan tahap spesialisasi mulai dari usia 15

tahun”.

3. 2 Desain Penelitian

Didalam penelitian eksperimen terdapat beberapa macam desain

penelitian yang dapat digunakan. Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Pre-test dan post-test group. Mengenai pre-test and post-test

group Sugiyono (2011:76) bahwa “terdapat dua kelompok yang dipilih secara

random kemudian diberi suatu pre-test untuk mengetahui keadaan awal, dan

diakhiri dengan post-test setelah treatment”.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil desain penelitian yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test and

post-test group design. Sugiyono (2011:76) dapat digambarkan seperti di bawah

ini:

46

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Treatment

Kelompok A T1 X1 T2

Kelompok B T1 X2 T2

Gambar 3.1 Desain Eksperiment

Keterangan:

Kelompok A : Latihan menggunakan cruise interval

Kelompok B : Latihan menggunakan australian heart-rate repeat sets

T1 : Tes awal kelompok A dan kelompok B

T2 : Tes akhir kelompok A dan kelompok B

X1 : Latihan menggunakan cruise interval

X2 : Latihan menggunakan australian heart-rate repeat sets

Adapun prosedur dari desain tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memilih subyek secara total dari suatu populasi.

2. Menggolongkannya menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang

menggunakan cruise interval dan kelompok yang menggunakan australian

heart-rate repeat sets. Caranya hasil tes awal di rangking, kemudian dibagi

menjadi dua kelompok yang memiliki kemampuan rata-ratanya seimbang.

3. Melakukan pre-test (T1) untuk mengukur variabel kedua kelompok itu,

kemudian menghitung mean masing-masing kelompok.

4. Mengontrol beberapa kondisi kedua kelompok itu agar tetap sama dan

memberikan perlakuan (X1 dan (X2) untuk jangka waktu 8 minggu.

5. Memberikan post-test (T2) kepada kedua kelompok itu untuk mengukur hasil

akhir latihan, kemudian menghitung meannya dari masing-masing kelompok.

6. Menghitung perbedaan antara hasil pre-test (T1) dan post-test (T2) untuk

masing-masing kelompok.

7. Membandingkan perbedaan-perbedaan tersebut untuk menentukan apakah

pemberian perlakuan (X1 dan X2) itu berkaitan dengan perubahan yang lebih

besar.

8. Menguji perbedaan tersebut apakah cukup berarti untuk menerima hipotesis

yang di ajukan dalam penilaian ini.

47

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperjelas tentang prosedur penelitian penulis menyimpulkan

dengan gambar berikut ini :

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian

3. 3 Metode Penelitian

Dalam suatu metode penelitian perlu menetapkan suatu metode yang

sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode dalam

suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan,

sedangkan dalam sebuah penelitian adalah untuk mengungkapkan,

menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

TREATMENT/PERLAKUAN

LATIHAN MENGGUNAKAN

AUSTRALIAN HEART-RATE

REPEAT SETS

LATIHAN MENGGUNAKAN

CRUISE INTERVAL

TES AKHIR

ANALISIS DATA

KESIMPULAN

48

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan, dengan kata lain oleh

Sugiyono (2011:2) dijelaskan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Ada beberapa metode penelitian atau cara yang sering digunakan orang

untuk mencari dan mendapatkan suatu jawaban dari suatu permasalahan,

diantaranya metode penelitian eksperimen, deskriptif dan tindakan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan

percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga

diperoleh data-data yang mampu memberi makna dari penelitian yang dilakukan.

Seperti yang dikemukakan oleh, Sugiyono (2011:6) bahwa “metode eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”.

Dalam penelitian Eksperimen peneliti mencari pengaruh paling sedikit

dari satu buah variabel bebas terhadap satu atau lebih variabel terikat. Variabel

bebas (independent variable) dalam penelitian eksperimen sering juga dinamakan

variabel eksperimen atau variabel treatment. Sedangkan variabel terikat

(dependent variable) dinamakan variabel kriteria atau hasil, karena menunjukan

hasil dari penelitian.

Karekteristik penelitian eksperimen yaitu penulis menentukan sifat

perlakuan (treatment apa yang akan terjadi pada subjek penelitian) kepada siapa

dan sejauh mana perlakuan ini harus diberikan. Setelah perlakuan diberikan

selama waktu tertentu, penulis kemudian mengobservasi atau mengukur

kelompok yang menerima perlakuan untuk mengetahui perbedaannya serta

dampak dari perlakuan yang diberikan.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut diatas maka dalam kegiatan

penelitian yang menggunakan metode eksperimen, jelas harus ada variabel yang

diujicobakan. Pemanfaatan metode eksperimen dalam penelitian ini diharapkan

dapat mengetahui kebermaknaan dan besaran persentase dukungan latihan metode

49

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cruise interval dan australian heart-rate repeat sets dalam meningkatkan

kemampuan daya tahan.

3. 4 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Hal ini

diperjelas oleh Arikunto (2010:203) bahwa instrumen penelitian adalah “alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Dalam mengumpulkan data diperlukan alat pengukur, sehingga dengan

alat ini akan mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Tes merupakan

suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan

diukur, sedangkan pengukuran merupakan suatu proses untuk memperoleh data.

Jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur daya tahan yaitu berupa tes

renang T-1000, sesuai dengan yang dikemukakan Maglicho (2003:569), yaitu :

...of the test distance , the T-1000 may be an excellent test for reflecting a

change in the slope of the velocity curve at blood lactate concentrations

between 5 and 10 mmol/ L. As such, it could be used to evaluate changes in

the slope of the linear portion of the lactate-velocity curve.

Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan

akhir penelitian atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Jenis instrumen

yang digunakan adalah tes renang 1000 meter. Instrumen pengumpulan data

mengenai seberapa jauh perkembangan daya tahan menggunakan metode latihan

cruise interval dan Australian heart-rate repeat set.

3. 5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Lamanya masa latihan menjadi suatu hal yang penting dan akan

berpengaruh terhadap suatu hasil yang diperoleh. Penulis menetapkan batas waktu

untuk penelitian adalah 8 minggu, dengan 3 kali pertemuan dalam tiap minggunya

sehingga total adalah 24 kali pertemuan.

Lamanya waktu eksperimen tersebut berdasarkan pada pernyataan

Harsono (1988:194) yang menyatakan bahwa : “...sebaiknya latihan dilakukan

50

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tiga kali seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan

kesempatan bagi otot dalam berkembang dan mengadaptasi diri pada hari

isitirahat tersebut.” Untuk lamanya jangka waktu latihan selama 8 minggu

berdasarkan pada Maglischo (2003:422) yang mengemukakan : “…endurance

training should be used extensively during the first 8 to 12 weeks”.

Latihan dilaksanakan 3 kali dalam semingu di Kolam Renang Villa

Setiabudi Bandung yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu di Kolam Renang

UPI Bandung pada waktu 16:30 sampai selesai. Masa latihan atau perlakukan

terhadap sampel dimulai dari tanggal 28 Oktober 2013 sampai 21 Desember 2013

dengan demikian jumlah latihan yang diberikan adalah sebanyak 22 kali, dengan

pre-test dan post-test 1 kali menjadikan total 24 kali pertemuan.

Agar mendapatkan hasil pengetesan yang objekktif, maka harus

dihindarkan kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Data tersebut diperoleh pada

awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir.

Tujuanya agar dapat mengetahui pengaruh hasil treatment yang telah diberikan

kepada dua kelompok.

Nama Tes : Test-1000

Tujuan : Untuk mengetahui kemampuaan daya tahan

Tes : Renang gaya bebas 1000 meter

Pelaksanaan Tes : Dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan

Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya

perencanaan latihan atau program latihan yang menujang pada keberhasilan tujuan

latihan tersebut.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, masing-masing kelompok sampel

diberikan satu bentuk latihan dengan bentuk latihan yang sama satu lainnya.

Kelompok A melakukan bentuk latihan menggunakan cruise interval, sedangkan

kelompok B melakukan bentuk latihan australian heart-rate repeat sets. Di

bawah ini program penelitian secara garis besar yang disusun oleh penulis:

1. Latihan Pemanasan

Latihan pemanasan sangat diperlukan dalam mempersiapkan tubuh

sebelum melakukan latihan inti. Latihan pemanasan dimulai dari peregangan

51

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

statis, setelah itu lari mengelilingi kolam sebanyak lima keliling dan diteruskan

dengan peregangan dinamis terutama ditujukan pada otot-otot dan sendi pada

tungkai. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemanasan di air (warming-

up).

2. Latihan Inti

Pengecekan denyut nadi adalah awal dalam melakukan latihan inti. Bila

denyut nadi sampel telah menujukan berada pada daerah latihan yaitu 120-130

kali per menit, maka ia telah siap untuk melakukan latihan inti. Pada latihan inti

masing-masing kelompok melakukan latihan yaitu kelompok A latihan

menggunakan cruise interval, dan kelompok B latihan menggunakan australian

heart-rate repeat sets. Kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan

program latihan yang penulis lampirkan.

3. Latihan Pendinginan

Latihan pendinginan adalah latihan penutup dalam tiap latihan, tujuannya

adalah untuk menurunkan suhu tubuh setelah selesai latihan. Bentuk latihan bisa

berupa lari-lari kecil, berenang rileks (lambat), peregangan pasif dan diikuti

pelemasan otot-otot, terutama otot yang dominan ketika melakukan latihan ini.

Frekuensi latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu selama 8 minggu, jadi total

pertemuan latihan sebanyak 24 kali.

3. 6 Analisis Data

Data mentah yang telah dilakukan peneliti tidak akan ada gunanya jika

tidak dianalisa. Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode

ilmiah. Karena dengan analisa tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna

dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah terkumpul

dipecahkan menjadi beberapa kelompok, serta dikatagorisasikan, dilakukan

manipulasi dan diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai

makna untuk menjawab masalah penelitian dan bermanfaat dalam menguji

hipotesa.

Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang

bersifat nyata dan dapat dipercaya. Untuk melakukan pengujian hipotesa dari

52

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metoda yang diberikan apakah terdapat perbedaan yang cukup berarti atau tidak

sama sekali, serta hasil metoda itu apakah ada kemajuan atau tidak.

Selanjutnya melakukan perhitungan secara statistika dari data-data yang

terkumpul melalui hasil tes akhir. Kemudian menyusun, mengolah dan

menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

1. Menghitung skor rata-tata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari

Sudjana (1989: 62) :

Arti dari tanda- tanda tersebut adalah :

X = Nilai rata-rata yang dicapai

iX = Skor yang diperoleh

n = Jumlah sampel

∑ = “Sigma” yang berarti jumlah.

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989: 94) :

√∑( )

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :

S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑(X X )² = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menghitung T-Skor untuk waktu, Menurut Nurhasan (2008:50)

T-Skor = 50 + 10

Arti dari unsur-unsur tersebut di atas adalah :

T-Skor = skor standar yang dicari

X = skor yang diperoleh seseorang/peristiwa

X = nilai rata-rata

S = simpangan baku

53

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Uji normalitas

Uji kenormalan bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data hasil

pengukuran. Uji yang digunakan adalah dengan uji kenormalan secara non

parametrik yang dikenal dengan nama Uji Liliefors (Lo).

Untuk pengujian tersebut ditempuh dengan menggunakan prosedur

sebagai berikut :

1) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan

yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

2) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan

pendekatan Z skor, yaitu: Z =

3) Untuk tiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal

baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing

nilai X (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negatif, maka dalam

menetukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel.

4) Menentukan proposi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat

kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan

banyaknya sampel.

5) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

6) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari

seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

7) Degan bantuan tabel nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah

nilai L.

8) Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk menghitung

diterima atau ditolak hipotesisinya, dengan kriteria:

Terima Ho jika Lo < L α = Normal

Tolak Ho jika Lo > L α = Tidak Normal

5. Menguji homogenitas

Dalam menguji homogen tidaknya data yang diperoleh dari 2 variansi,

penelitian melakukan pendekatan Uji Kesamaan Dua Variansi, dengan

formulasi rumus sebagai berikut :

54

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Varians terbesar

F =

Varians terkecil

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F (1-α)(n-1) < F < F ⁄ α (n1-

1,n2-1) dan tolak jika, F > F1/2 α ( , ).

6. Pengujian signifikan peningkatan hasil latihan dengan uji kesamaan rata-rata

(skor berpasangan), penyelesaian statistikannya menggunakan uji t dengan

formulasi rumus :

√ Untuk masing-masing kelompok

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :

t = nilai t hitung yang dicari

= rata-rata nilai beda

= simpangan baku

n = jumlah sampel

Pasangan hipotesis yang akan diujji adalah :

Ho : µ = µ

H1 = µ ≠ µ

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima hipotesis (Ho) jika -t (1- 1/2 α) < t < t (1 -

1/2 α) dalam hal lain

hipotesis ditolak

7. Pengujian signifikan perbedaan peningkatan hasil dengan uji perbedaan rata-

rata satu pihak digunakan dengan uji t.

1) Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode

latihan cruise interval dengan metode latihan australian

heart-rate repeat sets terhadap peningkatan kemampuan

daya tahan.

H1 : µ1 > µ2, latihan dengan menggunakan metode cruise interval lebih

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan kemampuan daya tahan.

55

Arini Ayuningrias, 2014 Dampak Latihan Cruise Interval Dengan Australian Heart-Rate Repeat Sest Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pendekatan statistika yang digunakan adalah :

2

2

2

1

2

1

21

n

S

n

S

XXt

Keterangan :

t = t hitung

1X Skor rata-rata kelompok 1

Skor rata-rata kelompok 2

Variasi kelompok 1

Variasi kelompok 2

n1 = Banyaknya sampel kelompok 1

n2 = Banyaknya sampel kelompok 2

3) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Terima hipotesis jika, thitung ≤

1

1

2

2

Tolak hipotesis jika, thitung >

1

1

2

2

4) Batas kritis dan penolakan hipotesis (H) nya :

Untuk α = 0,05; W1 =

dan t1 = t1-α = 1 – 0,05 (n1); W1 =

dan t2 = t1-α

= 1 – 0,05 (n2), dan untuk mengetahui nilai t (student) maka

mengitung dengan t =

1

1

2

2

. Sehingga diperoleh nilai t, dengan

demikian batas kritis dapat ditentukan.

5) Membandingkan thitung dengan ttabel dengan melihat kriteria penerimaan

dan penolakan hipotesis lalu kemudian dapat ditarik kesimpulan dari

hasil yang diperoleh.

2X

2

1S

2

2S