bab iii metode penelitian · 2015. 10. 2. · dari 30 soal yang berupa pilihan ganda yang disusun...

13
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semester genap tahun ajaran 2011/2012. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Mei 2012. Pemberian perlakuan yaitu berupa Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI dan tipe NHT. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan silabus, RPP dan LKS yang telah dibuat. Jadwal kegiatan penelitian seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelompok NHT No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan 1. Sabtu, 28 April 2012 a. Perkenalan dengan siswa b. Memberikan pretest 2. Sabtu, 5 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran I pada kelas VIID (Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT) dengan materi sudut (jenis-jenis sudut) 3. Senin, 7 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran II pada kelas VIID (Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT) dengan materi sudut (jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain) 4. Sabtu, 12 Mei 2012 Memberikan posttest Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelompok GI No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan 1. Sabtu, 28 April 2012 a. Perkenalan dengan siswa b. Memberikan pretest 2. Sabtu, 5 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran I pada kelas VIIE (Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI) dengan materi sudut (jenis-jenis sudut) 3. Selasa, 8 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran II pada kelas VIIE (Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI) dengan materi sudut (jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain) 4. Selasa, 12 Mei 2012 Memberikan posttest

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Salatiga yaitu

    pada kelas VII D dan kelas VII E semester genap tahun ajaran

    2011/2012.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012.

    Pemberian perlakuan yaitu berupa Model Pembelajaran

    Kooperatif tipe GI dan tipe NHT. Kegiatan belajar mengajar

    disesuaikan dengan silabus, RPP dan LKS yang telah dibuat. Jadwal

    kegiatan penelitian seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.

    Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelompok NHT

    No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

    1. Sabtu, 28 April 2012 a. Perkenalan dengan siswa b. Memberikan pretest

    2. Sabtu, 5 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran I pada kelas VIID (Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT) dengan materi sudut (jenis-jenis sudut)

    3. Senin, 7 Mei 2012

    Kegiatan pembelajaran II pada kelas VIID (Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT) dengan materi sudut (jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain)

    4. Sabtu, 12 Mei 2012 Memberikan posttest

    Tabel 3.2

    Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelompok GI No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

    1. Sabtu, 28 April 2012 a. Perkenalan dengan siswa b. Memberikan pretest

    2. Sabtu, 5 Mei 2012 Kegiatan pembelajaran I pada kelas VIIE (Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI) dengan materi sudut (jenis-jenis sudut)

    3. Selasa, 8 Mei 2012

    Kegiatan pembelajaran II pada kelas VIIE (Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI) dengan materi sudut (jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain)

    4. Selasa, 12 Mei 2012 Memberikan posttest

  • 24

    B. Jenis dan Desain Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang

    bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu

    terhadap gejala suatu kelompok lain yang sama tetapi diberikan

    perlakuan yang berbeda.

    Penelitian ini membagi kelompok penelitian menjadi dua

    kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama adalah kelompok

    eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

    tipe NHT dan kelompok ekperimen kedua adalah kelompok yang

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI.

    2. Desain Penelitian

    Desain penelitian ini merupakan Two Group, Pretest Posttest

    design dengan menggunakan pola rancangan seperti berikut:

    Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

    Kelompok GI Kelompok NHT

    O1 O1

    X1 X2

    O2 O2

    Keterangan :

    O1 : Pretest

    X1 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif

    tipe GI

    X2 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif

    tipe NHT

    O2 : Posttest

    Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu

    sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi dilakukan sebelum

    eksperimen (O1) disebut pretest dan observasi sesudah

    eksperimen (O2) disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2

    diasumsikan merupakan efek dari perlakuan.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII,

    SMP N 10 Salatiga tahun ajaran 2011/2012 yang mempunyai latar

    belakang sama yaitu menggunakan pembelajaran ceramah.

  • 25

    2. Sampel

    Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan

    teknik Random Sampling. Sampel diambil secara acak tanpa

    memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

    Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII D dengan

    jumlah siswa 31 orang dan kelas VII E dengan jumlah siswa 29

    orang.

    D. Variabel Penelitian

    Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan

    variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

    pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

    GI pada materi Sudut di kelas VII E; pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi

    sudut di kelas VII D. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

    belajar siswa yang berupa skor tes akhir pada materi Sudut.

    E. Definisi Operasional

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua

    variabel yang terdiri dari Model Pembelajaran Kooperatif dan hasil

    belajar siswa kelas VII SMP N 10 Salatiga Tahun ajaran 2011/2012.

    1. Model Pembelajaran Kooperatif

    Model Pembelajaran Kooperatif menunjuk pada bermacam-

    macam model pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja

    dalam kelompok kecil untuk saling membantu, berdiskusi, saling

    memberi argumentasi, saling menilai pengetahuan yang dimiliki

    sekarang dan mengisi kesenjangan pemahaman diantara siswa

    (Slavin dalam Koyan: 2003)

    2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI

    Pembelajaran dengan tipe GI dimulai dengan pembagian

    kelompok. Selanjutnya guru menyajikan beberapa permasalahan

    melalui lembar kerja siswa dan siswa merencanakan tugas yang

    akan mereka pelajari. Langkah selanjutnya adalah siswa berdiskusi

    untuk mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat

    kesimpulan, setelah itu adalah penyusunan laporan hasil diskusi.

  • 26

    Langkah berikutnya adalah presentasi hasil diskusi, setelah diskusi

    selesai siswa diberikan latihan soal sebagai evaluasi pembelajaran.

    3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

    Kegiatan pembelajaran pada tipe NHT bisa berjalan dengan baik

    jika melalui langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik

    dalam setiap kelompok mendapat nomor,

    b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

    mengerjakan,

    c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

    memastikan setiap kelompok dapat mengerjakannya atau

    mengetahui jawabannya.

    d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang

    dipanggil melaporkan hasil diskusi,

    e. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjukkan

    nomor yang lain,

    f. Kesimpulan.

    4. Hasil belajar

    Hasil belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari aspek kognitif

    yaitu nilai yang diperoleh melalui pretest yang digunakan untuk

    mengetahui kemampuan awal siswa dan nilai tes akhir atau

    posttest setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

    Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI dan tipe NHT.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Dari penelitian ini diperoleh data berupa skor hasil belajar

    matematika siswa yang dieroleh melalui tes hasil belajar matematika

    pada materi garis dan sudut.

    Adapun urutan dalam pengumpulan data yang dilakukan

    adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan observasi untuk menentukan kelas-kelas yang akan

    menjadi kelompok NHT dan kelompok GI,

    2. Memberikkan pretest sebagai tes kemampuan awal tentang

    himpunan,

    3. Memberikan treatment kepada kelas yang dijadikan subyek

    penelitian yaitu perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif

    tipe NHT dan tipe GI pada pembahasan garis dan sudut,

  • 27

    4. Memberikan posttest sebagai kemampuan akhir setelah

    pemberian perlakuan kepada kelas yang menjadi subyek

    penelitian,

    5. Menilai hasil tes yang diperoleh oleh kedua kelompok.

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan

    untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini

    adalah tes hasil belajar matematika siswa yaitu tes yang digunakan

    untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah

    diberikan. Tes hasil belajar ini dalam bentuk tes objektif atau dalam

    bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 4 option dengan skor

    yang menjawab benar adalah 1 dan 0 untuk jawaban yang salah. Tes

    hasil belajar matematika diberikan sebelum dan sesudah siswa

    mempelajari materi dengan pembelajaran kooperatif tipe GI dan tipe

    NHT pada kelasnya masing-masing.

    Soal tes yang digunakan terbagi atas 2 macam, yaitu :

    1. Instrumen Pretest

    Instrumen pretest ini digunakan untuk mengetahui

    kemampuan awal sebelum menerima materi sudut. Bahan tes

    untuk pretest adalah materi himpunan yang sebelumnya sudah

    diajarkan oleh guru kelas tersebut dan terdiri dari 30 item soal

    berbentuk pilihan ganda. Kisi-kisi pretest terlihat dalam tabel 3.3.

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Butir Soal Pretest Untuk Mengukur

    Tes Hasil Belajar Matematika Siswa KD Indikator No. Soal Jumlah

    Memahmi pengertian, notasi himpunan serta penyajiannya

    Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan

    4, 18 2

    Menyatakan notasi himpunan

    10, 28 2

    Mengenal himpunan kosong dan notasinya

    3 1

    Memahami konsep himpunan bagian

    Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan

    2, 8, 11, 16, 27, 29, 30

    7

    Menentukan banyak himpunan bagin suatu himpunan

    1, 23 2

    Mengenal pengertian himpunan semesta, serta dapat menyebutkan anggotanya

    9, 13 2

  • 28

    KD Indikator No. Soal Jumlah

    Melakukan operasi irisan, gbungan, kurang, dan komplemen pada himpunan

    Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan

    5, 24 2

    Menjelaskan kurang suatu himpunan dari himpunn lainnya

    7, 25 2

    Menyajikan himpunan dengan diagram venn

    Menyajikan gabungan atau irisan dua himpunan dengan diagram venn

    15, 17, 21 3

    Menyajikan komplemen suatu himpunan

    20 1

    Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah

    Menyelesaikan masalah dengan menggunakan diagram venn dan konsep himpunan

    6, 12, 14, 19, 22, 26

    6

    2. Instrumen Posttest

    Instrumen posttest digunakan untuk mengetahui

    kemampuan siswa setelah mendapatkan perlakuan yaitu Model

    Pembelajaran Kooperatif tipe GI mupun tipe NHT. Posttest terdiri

    dari 30 soal yang berupa pilihan ganda yang disusun secara acak.

    Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Posttest Untuk Mengukur

    Tes Hasil Belajar Matematika Siswa KD Indikator No. Soal Jumlah

    Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut

    Menjelaskan kedudukan dua garis yang sejajar

    5,12 2

    Mengenal sudut dan satuan sudut

    3, 17, 19, 24

    4

    Hubungan antar sudut

    2, 4, 8, 10, 11, 20, 22, 23, 25, 26, 30

    11

    Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul, reflek)

    1, 7, 9, 15, 21, 27, 29

    7

    Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain

    Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga (garis lain)

    14, 16 2

    Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal

    6, 13, 18, 28

    4

    H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    Data dalam sebuah penelitian merupakan yang terpenting

    karena data berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis yang

  • 29

    berperan didalam hasil penelitian. Suatu alat penilaian dikatakan

    mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau

    memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan

    keajegannya atau reliabilitasnya (Sudjana, 2010:12).

    1. Validitas Instrumen

    Validitas item (butir soal) dihitung untuk mengetahui

    seberapa jauh hubungan antara jawaban suatu butir soal dengan

    skor total yang telah ditetapkan. Uji validitas item yaitu dengan

    mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan dengan

    butirnya (corrected item total correlation). Untuk menentukan

    validitas item digunakan kriteria dari Sugiyono (2009:126) yang

    menyatakan bahwa kriteria soal dikatakan valid, jika nilai rhitung >

    0,3. Uji coba pretest dilaksanakan di SMP N 5 Salatiga pada tanggal

    11 April 2012.

    Formula yang digunakan uji validitas dalam penelitian ini

    menggunakan Pearson Product Moment, dan perhitungan yang

    dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 16. Hasil Uji coba

    pretest dapat dilihat pada tabel 3.5.

    Tabel 3.5 Hasil uji coba validitas butir soal Pretest

    di SMP N 5 Salatiga Indikator Empirik

    r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 1 .622 Valid Soal 16 .304 Valid

    Soal 2 .651 Valid Soal 17 .429 Valid

    Soal 3 .445 Valid Soal 18 .691 Valid

    Soal 4 .870 Valid Soal 19 .487 Valid

    Soal 5 .413 Valid Soal 20 .774 Valid

    Soal 6 .369 Valid Soal 21 .631 Valid

    Soal 7 .147 Tidak valid Soal 22 .671 Valid

    Soal 8 .607 Valid Soal 23 .629 Valid

    Soal 9 .852 Valid Soal 24 .272 Tidak valid

    Soal 10 .369 Valid Soal 25 .565 Valid

    Soal 11 .226 Tidak valid Soal 26 .751 Valid

    Soal 12 .870 Valid Soal 27 .694 Valid

    Soal 13 .367 Valid Soal 28 .169 Tidak valid

    Soal 14 .446 Valid Soal 29 .432 Valid

    Soal 15 .952 Valid Soal 30 .137 Tidak valid

    Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat bahwa dari 30 soal, ada 25

    soal yang dinyatakan valid dan 5 soal yang dinyatakan gugur yaitu

    soal no 7, 11, 24, 28, dan 30. Butir soal yang dinyatakan gugur

  • 30

    kemudian dihapus dan selanjutnya diuji validitas untuk 25 soal.

    Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

    Indikator Empirik r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 1 .635 Valid Soal 16 .219 Tidak Valid

    Soal 2 .685 Valid Soal 17 .456 Valid

    Soal 3 .437 Valid Soal 18 .652 Valid

    Soal 4 .862 Valid Soal 19 .512 Valid

    Soal 5 .404 Valid Soal 20 .733 Valid

    Soal 6 .449 Valid Soal 21 .643 Valid

    Soal 8 .629 valid Soal 22 .638 Valid

    Soal 9 .871 Valid Soal 23 .642 Valid

    Soal 10 .449 Valid Soal 25 .593 Valid

    Soal 12 .880 Valid Soal 26 .790 Valid

    Soal 13 .381 Valid Soal 27 .684 Valid

    Soal 14 .478 Valid Soal 29 .389 Valid

    Soal 15 .939 Valid

    Berdasarkan tabel diatas ternyata masih ada soal yang

    dinyatakan gugur yaitu soal no 16, maka dari itu perlu diadakan uji

    validitas setelah penghapusan soal no 16 dan hasilnya sebagai

    berikut:

    Indikator Empirik r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 1 .634 Valid Soal 15 .933 Valid

    Soal 2 .691 Valid Soal 17 .471 Valid

    Soal 3 .428 Valid Soal 18 .641 Valid

    Soal 4 .860 Valid Soal 19 .512 Valid

    Soal 5 .391 Valid Soal 20 .710 Valid

    Soal 6 .475 Valid Soal 21 .641 Valid

    Soal 8 .633 valid Soal 22 .624 Valid

    Soal 9 .869 Valid Soal 23 .645 Valid

    Soal 10 .475 Valid Soal 25 .604 Valid

    Soal 12 .879 Valid Soal 26 .800 Valid

    Soal 13 .391 Valid Soal 27 .678 Valid

    Soal 14 .481 Valid Soal 29 .388 Valid

    Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa dari 24 soal

    dinyatakan valid. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa

    instrumen layak digunakan mengukur variabel penelitian.

    Uji validitas instrumen posttest dilaksanakan di SMP N 5

    Salatiga pada tanggal 13 April 2012 dan hasil uji coba posttest

    dapat dilihat pada Tabel 3.6.

    Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal Posttest

    di SMP N 5 Salatiga Indikator Empirik

    r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 1 .430 Valid Soal 16 .545 Valid

    Soal 2 .580 Valid Soal 17 .193 Tidak Valid

  • 31

    Indikator Empirik

    r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 3 .571 Valid Soal 18 .560 Valid

    Soal 4 .589 Valid Soal 19 .330 Valid

    Soal 5 .183 Tidak Valid Soal 20 .459 Valid

    Soal 6 .601 Valid Soal 21 .567 Valid

    Soal 7 .260 Tidak valid Soal 22 .385 Valid

    Soal 8 .536 Valid Soal 23 .251 Tidak Valid

    Soal 9 .317 Valid Soal 24 .498 Valid

    Soal 10 .588 Valid Soal 25 .529 Valid

    Soal 11 .179 Tidak valid Soal 26 .590 Valid

    Soal 12 .605 Valid Soal 27 .450 Valid

    Soal 13 .554 Valid Soal 28 .541 Valid

    Soal 14 .543 Valid Soal 29 .240 Tidak Valid

    Soal 15 .340 Valid Soal 30 .567 Valid

    Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat bahwa dari 30 soal, ada 24

    soal yang dinyatakan valid dan 6 soal yang dinyatakan gugur yaitu

    soal no 5, 7, 11, 17, 23, dan 29. Butir soal yang dinyatakan gugur

    kemudian dihapus dan selanjutnya diuji validitas untuk 24 soal.

    Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

    Indikator Empirik

    r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 1 .410 Valid Soal 16 .523 Valid

    Soal 2 .573 Valid Soal 18 .577 Valid

    Soal 3 .588 Valid Soal 19 .321 Valid

    Soal 4 .584 Valid Soal 20 .462 Valid

    Soal 6 .575 Valid Soal 21 .592 Valid

    Soal 8 .533 Valid Soal 22 .413 Valid

    Soal 9 .281 Tidak valid Soal 24 .533 Valid

    Soal 10 .538 Valid Soal 25 .528 Valid

    Soal 12 .602 Valid Soal 26 .588 Valid

    Soal 13 .596 Valid Soal 27 .431 Valid

    Soal 14 .567 Valid Soal 28 .535 Valid

    Soal 15 .348 Valid Soal 30 .549 Valid

    Berdasarkan tabel diatas ternyata masih ada soal yang

    dinyatakan gugur yaitu soal no 9, maka dari itu perlu diadakan uji

    validitas setelah penghapusan soal no 9 dan hasilnya sebagai

    berikut:

    Indikator Empirik

    r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 1 .411 Valid Soal 18 .571 Valid

    Soal 2 .579 Valid Soal 19 .316 Valid

    Soal 3 .586 Valid Soal 20 .468 Valid

    Soal 4 .590 Valid Soal 21 .593 Valid

    Soal 6 .573 Valid Soal 22 .421 Valid

    Soal 8 .541 Valid Soal 24 .551 Valid

    Soal 10 .506 valid Soal 25 .517 Valid

  • 32

    Indikator Empirik

    r Ket Indikator Empirik

    r Ket

    Soal 12 .615 Valid Soal 26 .597 Valid

    Soal 13 .584 Valid Soal 27 .446 Valid

    Soal 14 .575 Valid Soal 28 .528 Valid

    Soal 15 .341 Valid Soal 30 .538 Valid

    Soal 16 .522 Valid

    Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa dari 23 soal

    dinyatakan valid. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa

    instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

    2. Reliabilitas

    Menurut Kountur (2004) suatu instrumen dikatakan reliabel

    bila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian

    atas apa yang diukur. Hasil penelitian yang diberikan oleh

    instrumen harus konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen

    tersebut dapat dipercaya. Ukuran dari pengukuran ditampilkan

    dalam koefisien relibilitas, yaitu ukuran yang menyatakan keajegan

    suatu instrumen tes. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian

    ini digunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimesi

    reliabilitas instrumen.

    Kriteria untuk menentukan besarnya koefisian menggunakan

    pedoman dari Sudijono (2008:209) yang menyatakan bahwa

    𝑟 ≥ 0.70 berarti tes hasil belajar memiliki nilai reliabilitas yang

    tinggi, sedangkan untuk 𝑟 < 0.70 berarti tes hasil belajar belum

    memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Uji reliabilitas dihitung

    menggunakan SPSS versi 16. Koefisien reliabilitas instrumen

    pretest sebesar 0,943, sedangkan untuk instrumen posttest

    sebesar 0,907.

    I. Tingkat Kesukaran

    Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai

    butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak

    terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajad

    kesukaran item itu adalah sedang atau cukup (Sudijono, 2008:370).

    Angka indek kesukaran item dapat diperoleh dengan

    menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois dalam Sudijono

    (2008: 372) sebagai berikut :

  • 33

    𝑃 = 𝑁𝑝𝑁

    dimana :

    P = Proporsi / angka indek kesukaran item

    𝑁𝑝 = banyaknya testee yang dapat menjawab dengan

    betul terhadap butir item yang bersangkutan

    N = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar.

    Adapun kriteria indek kesukaran soal mengacu pada batasan

    yang diberikan oleh Witherington dalam Sudijono (2008 : 373) sebagai

    berikut:

    Besarnya P Interpretasi

    Kurang dari 0,25 0,25 – 0,75 Lebih dari 0,75

    Terlalu sukar Cukup (sedang) Terlalu mudah

    Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas dari 30 soal

    pretest terdapat 27 soal yang termasuk dalam kriteria cukup (sedang)

    dan 3 soal yang termasuk dalam kriteria terlalu mudah, sedangkan dari

    30 soal posttest ternyata 29 soal termasuk dalam kriteria soal yang

    cukup (sedang) dan 1 soal berada pada kategori terlalu sukar. Hasil

    perhitungan tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada

    lampiran.

    J. Daya Pembeda Butir Soal

    Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir item

    tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang

    berkemampuan tinggi, dengan testee yang berkemampuan rendah

    demikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki

    kemampun tinggi untuk menjawab butir tersebut lebih banyak yang

    menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk

    menjawab butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab

    item dengan betul (Sudijono, 2008: 385) .

    Adapun rumus yang digunakan untuk menguji daya pembeda

    butir soal adalah sebagai berikut :

    D = 𝐵𝐴

    𝐽𝐴−

    𝐵𝐵

    𝐽𝐵

    dimana :

    D : angka indek diskriminasi item

    BA : banyaknya testee kelompok atas yang dapat

    menjawab dengan betul butir

  • 34

    item yang bersangkutan

    BB : banyaknya testee kelompok bawah yang dapat

    menjawab dengan betul butir

    item yang bersangkutan

    JA : jumlah testee yang termasuk dalam kelompok atas

    JB : jumlah testee yang termasuk dalam kelompok bawah

    Indek diskriminasi daya pembeda dapat dikatahui dari

    klarifikasi sebagai berikut:

    (D) Klarifikasi Interpretasi

    Kurang dari 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 1,00 Bertanda negatif

    Poor Satisfactory Good Exellent -

    Butir item yang bersangkutan daya pembedanya lemah sekali, dianggap tidak memiliki daya pembeda yang baik Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang cukup Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali Butir item yang yang bersangkutan daya pembedanya negative (jelek sekali)

    Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas dari 30 soal

    pretest terdapat 4 soal yang dianggap tidak memiliki daya pembeda

    yang baik, 4 soal yang termasuk dalam kriteria yang memiliki daya

    pembeda yang cukup, 15 soal yang termasuk dalam kriteria yang

    memiliki daya pembeda yang baik dan 7 soal memiliki daya pembeda

    yang baik sekali , sedangkan dari 30 soal posttest terdapat 2 soal yang

    termasuk dalam kriteria yang memiliki daya pembeda yang cukup, 21

    soal yang termasuk dalam kriteria yang memiliki daya pembeda yang

    baik dan 7 soal memiliki daya pembeda yang baik sekali. Hasil

    perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

    K. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

    tahap, yaitu analisis tahap awal yang merupakan analisis untuk

  • 35

    menyelidiki kesamaan dua kelompok sebelum diberi perlakuan dan

    analisis tahap akhir yang merupakan analisis untuk menguji hipotesis.

    1. Analisis tahap awal

    Uji prasyarat dilakukan sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji

    prasyarat analisis tersebut meliputi uji normalitas. Uji normalitas

    dilakukan dengan maksud untuk mengetahui data dari masing-

    masing Kelompok GI dan Kelompok NHT berasal dari populasi yang

    berdistribusi normal atau tidak. Dikatakan berdistribusi normal

    apabila signifikansi > 0.05. Untuk keperluan ini digunakan uji

    Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengolahan uji ini dilakukan dengan

    bantuan SPSS versi 16.

    2. Analisis tahap akhir

    Pada tahap ini dilakukan setelah semua data yang diperlukan

    terkumpul. Data hasil tes dianalisis dengan melakukan uji

    prasyarat analisis yaitu uji normalitas yang kemudian dilanjutkan

    dengan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

    yang diberikan tipe GI dan tipe NHT digunakan uji-t (independent

    sample t test). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan

    aplikasi SPSS versi 16. Analisis data penelitian bertujuan untuk

    mengetahui hasil akhir penelitian, apakah H0 yang diterima atau

    ditolak. Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

    𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2

    𝐻1 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2

    𝜇1 : hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model

    pembelajaran kooperatif tipe NHT

    𝜇2 : hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model

    pembelajaran kooperatif tipe GI

    Taraf signifikansi 𝛼 = 0,05.

    Untuk menguji hipotesis dengan cara melihat nilai

    signifikansi dalam tabel independent-sample t test. Penghitungan

    dilakukan dengan SPSS versi 16. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka

    H0 diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar

    siswa setelah diberi perlakuan.