bab iii metode dan perancangan 3.1. metode...
TRANSCRIPT
24
BAB III
METODE DAN PERANCANGAN
3.1. Metode Penelitian
3.1.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dimaksudkan untuk mengetahui teori
mitologi supaya dapat dibangun komik dengan desain yang
sesuai dari sumber yang akurat. Studi pustaka (desk study)
merupakan suatu metode pengumpulan data berupa laporan-
laporan studi terdahulu, paper atau makalah, serta data sekunder
yang dibutuhkan dalam mendisain riset, serta menganalisis hasil
studi.
3.2. Metode Perancangan
Penulis menggunakan media Komik sebagai penyampaian
pesan moral tentang cinta kasih dalam kisah Eros dan Psyche.
Komik adalah salah satu jenis seni yang paling menarik di
Indonesia. Meskipun tak ada kajian menyeluruh tentang masalah
membaca, banyak orang sepakat bahwa Indoonesia adalah salah
satu diantara banyak negeri yang minat baca penduduknya paling
rendah (Bonnef 1998). Komik dapat mengembangkan kebiasaan
membaca, khususnya bagi orang yang putus sekolah, komik
25
merupakan wahana utama untuk tetap berhubungan dengan
bahasa tulis.
Mochtar Lubis (1970) berpikiran lebih jauh lagi ketika
menyatakan; “Komik menurut anggapan saya, adalah salah satu
alat komunikasi massa yang umeri pendidikan baik untuk
kanak-kanak maupun untuk orang dewasa”.
Garis dalam komik menampilkan ekspresi dan dari situlah
pembaca diajak untuk mengembangkan imajinasi mereka untuk
kemudian dapat mengambil pesan dari komik tersebut. Komik
amat penting artinya untuk memperkaya ragam persepsi manusia
tentang dunia. Maka itu komik harus menarik bagi kebutuhan dan
hasrat dasar manusia. (McCloud 2001).
Pengujian yang akan dilakukan nanti menggunakan
kuesioner, dan disebarkan memalui 2 cara, digitalisasi dan cetak.
Digitalisasi penting karena saat ini dunia maya sangat diminati
dan disukai oleh berbagai kalangan, terutama para remaja.
Alasannya karena praktis, tidak terbatas oleh jarak, dan
penyebarannya cepat.
3.3. Metode Pengolahan Data
Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel
dalam sampel (atau populasi). Semua data, yang pada gilirannya
merupakan variabel yang akan diukur, dapat diklasifikasikan
menjadi data kuantitatif dan kualitatif (Kuncoro 2003).
• Metode Kualitatif
26
Merupakan metode pengolahan data dengan
menggunakan penelitian kualitatif, penelitian deskriptif,
penelitian historis, dan penelitian filosofis. Data yang
diperoleh tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun
Karena dalam statistik semua data harus berupa angka, maka
data dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut.
• Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif merupakan metode pengolahan data
yang biasanya diukur dengan suatu skala numerik (angka)
dan biasanya merupakan hasil transformasi dari data
kualitatif. Penggunaan metode kuantitatif lebih diutamakan
untuk perhitungan angket yang sifatnya langsung tertutup, tak
lagsung tertutup, dan tak langsung terbuka.
27
3.4. Sistematika Perancangan
KONSEP PERANCANGAN
IDENTIFIKASI & ANALISIS • Studi Pustaka • Analisis Data
Standar Visual • Desain Karakter • Desain Tempat • Tipografi • Naming • Sketsa kasar
PROGRAM PERANCANGAN • Inking • Scanning • Cleaning • Coloring • Final Art
Standar Aplikasi • Format • Bahan
Gambar 3.1 Skema Sistematika Perancangan
28
3.5. Konsep Desain
3.5.1 Target Audience :
Target utama pembaca adalah remaja, dengan
rentang usia 13-19 tahun, dan tidak menutup
kemungkinan untuk dikonsumsi usia >19 tahun. Kisah
Eros dan Psyche memiliki makna yang cukup dalam dan
tidak cocok untuk dikonsumsi anak-anak.
Target utama yang dipilih remaja karena remaja
merupakan saat-saat perubahan seseorang menjadi
dewasa, dan remaja pada umumnya menikmati kisah yang
bertemakan cinta dan petualangan. Apabila mengamati
hal yang terjadi saat ini, para remaja cenderung
menganggap memilki kekasih sekedar untuk “main-main”
tanpa didasari tanggung jawab atau bahkan sekedar untuk
mengikuti trend. Diharapkan dengan adanya komik kisah
tentang Eros dan Psyche, para remaja dapat memetik
pesan moral yang terdapat didalamnya.
3.5.2 Sinopsis :
Chapter 1
Dahulu hidup seorang raja yang memiliki tiga puteri
cantik. Yang paling muda, Psyche, melebihi kedua
kakaknya, bahkan lebih mirip dewi dibandingkan
manusia. Kecantikannya terdengar di seluruh penjuru
bumi; banyak lali-laki yang ingin menikahinya. Bahkan
29
ada yang mengatakan Aphrodite-pun tidak dapat
menandingi kecantikan Psyche. Dan Aphrodite mulai
diabaikan. Kuilnya mulai tidak pernah didatangi; altar-
altarnya penuh dengan debu; kota kesenangannya terlantar
dan kemudian hancur. Segala kehormatan yang dahulu
miliknya kini menjadi milik seorang gadis yang akan mati
pada suatu saat nanti. Aphrodite tidak bisa menerima
perlakuan seperti itu. Dan seperti biasanya ia meminta
bantuan anaknya, mahluk muda bersayap yang dipanggil
dengan sebutan Eros (Cupid) - tidak ada yang selamat dari
panahnya, baik dewa atau manusia.
Apa yang kemudian terjadi adalah sesuatu yang ada di
luar jangkauan Venus. Karena ketika Cupid melihat
Psyche ia sepertinya telah menembakkan anak panahnya
ke dalam hatinya sendiri. Psyche tidak jatuh cinta kepada
mahluk yang mengerikan. Dan yang lebih aneh, tidak ada
laki-laki jatuh cinta kepadanya. Hal itu diresahkan orang
tuanya. Ayah Psyche mendatangi peramal Apollo dan
meminta saran agar Psyche mendapatkan seorang suami
yang baik. Cupid juga telah memberitahu Apollo tentang
Psyche dan meminta bantuannya. Apollo mengatakan
kepada ayahanda bahwa Psyche harus ditinggalkan sendiri
di puncak sebuah bukit berbatu, di sana ia ditakdirkan
mendapat suami seeokor ular bersayap dan mengerikan,
lebih kuat daripada dewa. Hati ayahanda tentu sungguh
30
sengsara. Namun apa yang diramalkan oleh oracle harus
dilaksanakan atau mengundang bencana bagi
Negara.Psyche lalu didandani dengan pakaian seolah-olah
akan mati dan pergi kepuncak bukit.
Chapter 2
Psyche dibawa oleh Zephyr, angin barat menuju rumah
dengan tiang penyangganya terbuat dari emas, dindingnya
dari perak, dan lantainya dari batu yang indah. Saat ia
berada di ambang pintu, telinganya mendengar suara
musik, tapi tak tampak rupanya. Kemudian ia masuk
tanpa ragu, meja makan-pun dipersiapkan untuknya.
Ketika ia menyantap hidangan makan malam terdengar
alunan merdu seperti paduan suara mengiringi alunan
nada harpa. Saat itu datanglah Eros dengan wujud yang
tak nampak, ketika Psyche merasa di dekatnya mendengar
bisikan suara lembut, rasa takutnya menghilang. Dan dari
suara itu, Psyche merasa yang ditakdirkan menjadi
suaminya bukanlah monster atau mahluk mengerikan,
namun seorang suami yang telah lama ia nantikan.
Hubungan yang demikian tak sepenuhnya membuat
Psyche senang, tapi ia tetap bahagia serasa berjalannya
waktu. Tetapi lama kelamaan Psyche merindukan
keluarganya, terutama kedua kakaknya. Tiap hari Psyche
31
hanya termenung dan bersedih, memikirkan keluarganya,
Eros tahu dirinya tidak dapat menghibur Psyche, dengan
terpaksa mengizinkan Psyche untuk dapat bertemu
kakaknya. Dengan syarat Psyche tidak boleh
menceritakan apapun tentang dirinya pada kedua
kakaknya. Keesokan paginya dua kakak Psyche datang
dengan dikawal Zephyr. Mereka takjub dengan harta
benda di dalam istana. Mereka bertanya dalam hati siapa
raja yang telah memberikan semuanya kepada Psyche.
Kecemburuan memenuhi hati keduanya, dan berencana
untuk menghancurkan Psyche. Kakak Psyche terus
berusaha agar Psyche mengatakan seperti apa rupa
suaminya. “Saat ini suamimu bersikap baik terhadapmu,”
ucap salah satu kakaknya, “namun ia tetap mahluk
mengerikan yang kemungkinan akan melulkaimu suatu
hari nanti.” Keguncahan Psyche-pun menggelora, “Lalu
apa yang harus kulakukan?”
Nasehat yang sudah dipersiapkan lalu diberikan kepada
sang adik, dimana Psyche harus mambawa pisau tajam
dan lampu ketika suaminya sudah tidur, ia harus
meninggalkan tempat tidur, lalu menyalakan lampu dan
mengambil pisau itu. Ia juga harus memberanikan diri
menusuk pisau kepada mahluk mengerikan yang sedang
tidur itu. Dan setelah bingung dan ragu, akhirnya Psyche
mengumpulkan keberanian untuk menyalakan lampu.
32
Tetapi saat lampu mendekat kepada mahluk yang
berbaring di tempat tidur, ternyata bukan monster
mengerikan namun mahluk muda yang sangat tampan dan
berseri-seri. Sang suami terbangun oleh setetes minyak
lampu yang terjatuh mengenai bahu, lalu segera pergi
tanpa kata.
Chapter 3
Kedua kakak Psyche yang berniat melarikan diri tidak
dapat melewati tebing tanpa bantuan Zhepyr. terjatuh
kejurang. Psyche seorang diri dirumahnya, putus asa. Ia
memutuskan untuk bertemu Aphrodite, meminta maaf
padanya. , “Aku dapat menghabiskan sisa waktu hidupmu
untuk mencarinya. Jika ia sudah tidak punya cinta yang
tersisa untukku, paling tidak aku dapat memperlihatkan
kepadanya betapa aku sangat mencintainya.” Aphrodite
belum dapat memaafkan Psyche yang telah melukai
perasaan putranya, dan ia memberi Psyche tugas berat. Ia
menyuruh Psyche ke dunia bawah dan kemudian meminta
Persephone untuk mengisi sebuah kotak dengan sebagian
kecantikannya. Dibantu oleh Eros yang tak kuasa melihat
istrinya menderita, dengan wujud yang tak nampak
membantu Psyche melaksanakan tugasnya. Psyche harus
membayar drachma pada Chiron, tukang perahu yang
membawanya menyeberang. Dari sana terbentang jalan
33
lurus ke istana Persephone yang pintu gerbangnya dijaga
seekor anjing berkepala tiga, Cerberus. Tapi jika ia
memberinya kue maka anjing itu akan jinak dan
membiarkannya masuk.
Apa yang terjadi adalah, tentu saja Persephone memenuhi
permintaan Aphrodite. Dan cobaan berikut datangnya dari
dalam diri Psyche sendiri, saat dia tiba-tiba berubah
sosoknya menjadi nenek-nenek renta. Ia merasa harus
melihat dan menggunakannya sedikit apa yang ada di
dalam kotak itu. Ia mengetahu sebaik Aphrodite bahwa
penampilannya tidak bertambah seiring berjalannya
waktu, dan ia yakin bahwa tidak lama lagi ia akan
bertemu kembali dengan Cupid. Jika saja ia dapat
membuat dirinya lebih menarik lagi untuk Eros. Namun
dengan kepercayaan yang diberikan oleh Eros, dia
mengurungkan niatnya membuka kotak itu. Eros yang
telah menunggunya,terkejut dengan kesetiaan yang telah
dipegang Psyche. Dengan kekuatannya, wujud Psyche
kembali seperti semula. Eros membawa Psyche ke
Olympus, tempat semua dewa-dewi berkumpul,Zeus
mengumpulkan para dewa, termasuk Aphrodite,
mengumumkan pada mereka bahwa Eros akan menikahi
Psyche, dan ia mengangkat Psyche menjadi dewi.
Aphrodite memberikan sepasang sayap kupu-kupu
34
sebagai hadiah pernikahan dan agar Psyche dapat terbang
bersama-sama dengan Eros, suaminya.
Akhir dari kisah ini bahagia. Cinta (Eros) dan Jiwa
(Psyche) bertemu kembali setelah sekian alam saling
mencari dan melewati berbagai cobaan; dan penyatuan itu
tidak dapat dihancurkan.
3.5.3 Judul : LOVE&SOUL
Eros dalam bahasa Yunani berarti Cinta, seperti
yang dijelaskan CS, Lewis dalam bukunya The Four
Loves, Eros merupakan salah satu jenis cinta, dalam arti
yang romantis. Sedangkan arti nama Psyche adalah jiwa.
Judul LOVE&SOUL dimaksudkan untuk
menggambarkan kedua tokoh yang memang kisahnya
diceritakan secara alegori.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alegori
adalah cerita yg dipakai sbg lambang (ibarat atau kias)
perikehidupan manusia yg sebenarnya untuk mendidik
(terutama moral) atau menerangkan sesuatu (gagasan,
cita-cita, atau nilai kehidupan, seperti kebijakan,
kesetiaan, dan kejujuran)
Font yang digunakan untuk LOVE&SOUL
adalah Trojan Pro.
35
Jenis font serif untuk menggambarkan kesan
formal, elegan, mewah, anggun, dan romantis.
Font (&) pada LOVE&SOUL menggunakan
Edwardian Script ITC, yang anggun dan dibuat
menyatukan kata LOVE dan SOUL.
Font dalam komik menggunakan font yang dapat
mengekspresikan maksud dari teks, yaitu:
MV Boli digunakan untuk narasi
..adalah Psyche, gadis yang lebih mirip
seorang dewi daripada manusia...
Chinacat digunakan untuk percakapan
benar sekali!
SF Comic Scipt digunakan untuk efek
suara teriak tuan putri, jangan ikut membantu!
3.5.4 Chapter :
Terdapat 3 Chapter yang terdapat dalam LOVE&SOUL
dan pada tiap chapternya mengandung pesan moral sebagai
berikut:
Chapter 1 Decision
Pada chapter ini, Psyche memutuskan hal yang terbesar
dalam hidupnya yakni pengorbanan, bahwa dia bersedia menikahi
makhluk mengerikan karena tak ingin melihat keluarganya
36
bersedih lagi dan demi kerajaannya yang bisa mendapat nasib
buruk apabila saran oracle tidak dijalankan.
Chapter 2 Doubt
Eros yang mengizinkan Psyche bertemu kedua kakaknya,
memutuskan dengan ragu-ragu, demikian juga Psyche yang
harusnya percaya pada hatinya dan yang tadinya merasa bahwa
suaminya adalah sosok yang baik hati, mulai ragu karena bujukan
kedua kakaknya.
Chapter 3 Hope
Dengan kesempatan yang diberikan Aphrodite, Psyche
memiliki harapan untuk dapat bertemu kembali dengan suaminya,
dan harapan untuk bisa memiliki hidup bahagia yang diimpikan
semua orang. Walaupun untuk mendapatkan kebahagiaan Psyche
harus rela untuk kehilangan sesuatu yang berharga.
Ketiga judul dari chapter menunjukkan bahwa cinta dan
jiwa tidak bisa terlepas dari ketiga hal ini. Untuk dapat bahagia,
jiwa harus dapat memutuskan, walaupun ada keragu-raguan,
namun pasti terdapat harapan untuk dapat bersatu kembali dengan
cinta.
3.5.5 Desain Karakter :
Para dewa memiliki penampilan menyerupai makhluk
hidup, namun keindahan, keagungan, kekuatan, dan tinggi tubuh
mereka jauh melampaui manusia biasa. Mereka menyerupai
manusia dalam hal perasaan dan kebiasaan, menikah dan
37
memiliki anak, serta membutuhkan tidur untuk mengembalikan
energi. Walaupun banyak kemiripan antara dewa dan manusia,
terdapat perbedaan besar, yaitu bahwa para dewa hidup abadi,
maka mereka disebut dengan immortal
(Barens 2010).
Gambar 3.2 Perbandingan tinggi
Karakter Utama :
• Psyche
Mempresentasikan jiwa, dalam kisah digambarkan
sebagai putri ketiga dan bungsu dari seorang raja.
Kecantikannya sering dibandingkan dengan
Aphrodite, dan karena kecantikannya pula dia
sempat menderita karena membuatnya merasa
38
tidak dicintai dan hanya dikagumi. Bajunya
berwarna hijau, diambil dari batu turmalin yang
disucikan untuknya. Selain turmalin, batu hias
yang disucikan untuknya adalah moonstone, yang
dipakai untuk aksesoris antingnya.
Sebagai putri raja sudah sewajarnya terdapat
aksesoris emas dibahunya.
Gambar 3.3 Desain Karakter Psyche
• Eros
Mempresentasikan cinta, merupakan putra dari
Aphrodite. Tugasnya adalah menembakkan panah
39
cinta dan tak ada makhluk yang dapat lepas dari
pengaruh panahnya. Sifatnya terkadang kekanak-
kanakan dan senang bermain-main. Sayapnya
yang keemasan membantunya untuk menjalankan
tugasnya kapanpun dan dimanapun. Rambutnya
juga berwarna keemasan, sama seperti Ibunya.
Perawakannya kecil, seperti remaja
menggambarkan kelincahannya. Keterbukaan
bajunya menggambarkan dewa Yunani yang
murni dan bebas.
Gambar 3.4 Desain Karakter Eros
40
Karakter pendukung :
• Aphrodite
Nama Aphrodite berarti “buih yang naik”, maka
itu Aphrodite sering digambarkan berada di atas
kerang yang terbuka di atas laut. Aphrodite
merupakan Dewi kecantikan dan cinta. Sebagai
seorang Ibu, Aphrodite amat menyayangi anak-
anaknya. Rambutnya panjang bergelombang
menjuntai ke bawah, dengan bentuk badan yang
proporsional. Di rambutnya terdapat bunga mawar
sebagai lambang cinta. Angsa adalah hewan yang
disucikan untuknya.
Gambar 3.5 Desain Karakter Aphrodite
41
• Persephone
Putri dari Demeter, dewi kesuburan. Awalnya
Persephone diculik Hades, penguasa dunia bawah
dan diperistri olehnya. Karena telah memakan
buah delima dari Hades, maka dalam 6 bulan dia
harus berada didunia bawah, dan 6 bulan sisanya
Persephone bisa kembali kesisi Ibunya. Di
pinggangnya terdapat emas yang menjadi lambang
suaminya, dewa kekayaan.
Gambar 3.6 Desain Karakter Persephone
42
• Apollo
Dewa matahari, ramalan, pengetahuan, dan
kesenian terutama musik. Sebagai dewa matahari,
tak ada satupun kejadian terlewat dari matanya,
maka itu ramalannya selalu dapat dipercaya.
Apollo juga merupakan adik kembar Artemis,
dewi bulan. Kulitnya bercahaya dan warna yang
meliputi dirinya adalah kuning keemasan. Teman
berburu Eros dihutan, penampilannya muda dan
menawan.
Gambar 3.7 Desain Karakter Apollo
• Zephyr
Zephyr merupakan angin barat, termasuk bangsa
Titan, karena itu ukuran tubuhnya jauh melampaui
43
manusia dan immortal lainnya. Zephyr memiliki
peringai yang lembut namun berwibawa. Zhepyr
digambarkan dengan pakaian dominan biru untuk
melambangkan angin.
Gambar 3.8 Desain Karakter Zhepyr
• Raja dan kedua kakak Psyche
Tak ada literature pasti mengenai nama dari ayah
dan kedua kakak Psyche. Sang raja memiliki sifat
penyanyang, dan tak bisa membiarkan putrinya
bersedih. Sedangkan kedua kakak Psyche telah
menikah dan karena iri hati, mereka melupakan
kebersamaan mereka di masa lalu dan membuat
Psyche harus mengalami cobaan yang berat. Raja
dan ketiga putrinya digambarkan memakai batu
44
hias yang sama, moonstone sebagai pengikat
mereka. Raja menggunakan pakaian ksatria.
Kedua kakak Psyche memiliki warna rambut dan
baju yang hampir sama dengan Psyche.
Gambar 3.9 Desain Karakter Raja
Gambar 3.10 Desain Karakter Kakak Psyche
45
• Oracle
Sebutan bagi pendeta di kuil Apollo yang terdapat
di Delphi, memiliki reputasi meramal paling baik
diseluruh dunia. Orang-orang yang telah meminta
ramalan haruslah menjalankan saran yang
diberikan. Di sini Oracle digambarkan sebagai
wanita tua berjubah hitam.
Gambar 3.11 Desain Karakter Oracle
3.5.6 Desain Tempat :
• Kerajaan
46
Terdapat di bawah bukit, karena dalam cerita
terdapat kata “naik ke bukit seorang diri”.
Gambar 3.12 Desain Kerajaan
• Olympus, Kuil Aphrodite
Tempat tinggal para dewa, berada di atas awan,
puncak tertinggi dari Olympus.
Kuil Aphrodite di bumi, terdapat patung Aphrodite
dalam ukuran besar ditengah-tengahnya, di
depannya terdapat altar. Biasanya terdapat unsur
air. Sedangkan kuil Aphrodite di Olympus
memiliki bentuk bangunan yang hampir sama
dengan kuil Aphrodite di bumi, tanpa patung dan
altar. Di tiangnya terdapat tanaman berbunga yang
indah. Ukiran pada altar dan kuil Aphrodite dan
kediaman Eros, berbentuk kerang, untuk
menggambarkan kelahirannya Aphrodite, juga
47
bunga myrtle dan angsa sebagai bunga dan hewan
yang disucikan untuknya.
Gambar 3.13 Desain Olympus
• Kediaman Eros
Rumah dengan tiang penyangganya terbuat dari
emas, dindingnya dari perak, dan lantainya dari
batu yang indah. Di sekitarnya terdapat taman
yang hijau dan menyegarkan.
Patung tanah liat digunakan sebagai pengingat
Psyche akan keluarganya. Masyarakat Yunani dan
Romawi kuno memiliki tradisi dimana mereka
akan membuat patung keluarganya untuk
mengobati rasa rindu mereka. Contohnya terdapat
pada film Gladiator.
48
Lampu minyak didesain menyerupai bentuk leher
angsa, untuk menggambarkan bahwa lampu
tersebut milik Eros, putra Aphrodite.
Gambar 3.14 Desain Kediaman Eros
• Dunia Bawah
Tempat orang mati, kediaman Hades, dewa
kekayaan dan kematian. Charon, tukang perahu
yang akan mengantarkan Psyche yang membayar
dengan drachma. Kotak yang diberikan
Persephone, dengan ukiran buah delima dan bunga
narsiscus.
Gambar 3.15 Desain Dunia Bawah
49
3.5.7 Desain cover depan dan belakang :
Desain cover yang akan dirancang adalah dengan
menampilkan ilustrasi karakter utama, yakni Eros dan Psyche,
yang saling berpegangan tangan. Menggambarkan hubungan dari
dewa dan manusia, hubungan antara cinta dan jiwa.
Ada beberapa hal yang sangat penting dan menentukan
agar orang tertarik untuk membuka dan ingin membaca buku,
diantaranya:
1. Copy / sinopsis / naskah judul
2. Desain / visual yang menarik
3. Nama pengarang
4. Ukuran
Ukuran yang digunakan : 14.5 cm x 18.5 cm.
Bahan cover : kertas ivory
Bahan isi : kertas artpaper
Layoutnya sebagai berikut:
sinopsis
author
Judul
ilustrasi
author
Judul
Ilustrasi
50
Gambar 3.16 Desain Cover Depan dan Cover Belakang
3.5.8 Desain pembatas buku
Pembatas buku adalah suatu markah yang
diberikan untuk menandai lokasi pada suatu karya
cetak Pembatas buku dijepitkan pada halaman
buku untuk mempermudah pembacaan, biasanya
berupa kertas atau kain.
Ukuran yang akan dipakai : 6 cm x 14 cm
Bahan pembatas buku : kertas Photopaper
Layout sebagai berikut:
Judul
author
Ilustrasi
Gambar 3.17 Desain Pembatas Buku
51
3.6 Perancangan Komik
3.6.1 Naming :
Proses sketsa kasar untuk mendapatkan inti cerita
dan pembagian scene. Berisi 30 halaman dengan
10 halaman ditiap chapter.
52
Gambar 3.18 Naming
3.6.2 Sketsa :
Sketsa merupakan gambar rancangan yang
menjadi pondasi dasar dari suatu karya.
Alat yang digunakan; pensil mekanik,
penggaris, penghapus, garis dipanel
menggunakan drawing pen 0.5.
53
Gambar 3.19 Sketsa Chapter 1
Gambar 3.20 Sketsa Chapter 2
54
Gambar 3.21 Sketsa Chapter 3