bab iii metode penelitianrepository.upi.edu/27456/6/s_te_1104217_chapter 3.pdf · adalah mosfet....
TRANSCRIPT
42
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji
coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat
mengkonversi tegangan DC ke AC. Penelitian eksperimen ini dimulai dengan
perancangan sistem perangkat keras (hardware) pada alat ini.
3.1 Diagram Blok Alat
Inverter memerlukan sumber tegangan DC sebagai suplai tegangannya.
Karena inverter merupakan alat yang digunakan untuk mengkonversi tegangan
DC ke tegangan AC. Berdasarkan hasil studi pustaka, pola penyaklaran yang
digunakan pada alat ini adalah rangkaian Sinusoidal PWM. Hal ini dipilih karena
pola penyaklaran sinusoidal PWM dapat mengatur besarnya tegangan dan
frekuensi output yang dihasilkan oleh inverter. Pada rangkaian sinusoidal PWM
terdapat pembangkit gelombang segitiga dan pembangkit gelombang sinusoidal.
Untuk menghasilkan gelombang output kotak maka perlu adanya perbandingan
oleh komparator. Sehingga rangkaian sinusoidal PWM menghasilkan gelombang
kotak yang selanjutnya digunakan sebagai pengatur pensaklaran MOSFET pada
inverter ini. Rangkaian inverter yang akan dirancang menggunakan topologi VSI.
Pada topologi ini terdapat enam buah MOSFET yang pada masing-masing leg
terdapat dua buah MOSFET. MOSFET pada rangkaian inverter ini berfungsi
sebagai saklar.
Pada rangkaian inverter, gelombang output yang dihasilkan berbentuk
quasi-sinusoidal yang didalamnya masih terdapat kandungan harmonisa yang
cukup tinggi sehingga memerlukan filter pasif low-pass untuk mengurangi
kandungan harmonisanya. dampak dari pemasangan filter pasif low-pass pada sisi
output adalah gelombang output berbentuk sinusoidal murni yang artinya
kandungan harmonisa dari gelombang output inverter sudah berkurang. Untuk
mengetahui kinerja inverter apakah sudah baik atau belum maka dipasang beban
berupa motor induksi tiga fasa. Pemasangan beban ini bertujuan untuk
mengetahui regulasi tegangan yang dihasilkan oleh inverter yang telah dirancang.
43
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber DC Inverter 3 FasaFilter Pasif
Low - PassBeban
Rangkaian
SPWM
Gambar 3.1 Diagram blok sistem
3.2 Spesifikasi Inverter Tiga Fasa
Spesifikasi inverter yang akan dirancang dapat dijadikan sebagai acuan
untuk membuat inverter kedalam bentuk hardware. Sumber tegangan yang
digunakan untuk mencatu inverter berasal dari sumber tegangan DC. Inverter
yang akan dirancang memiliki spesifikasi daya output dan tegangan output
sebesar 1000 VA dan 380 Volt line to line. Bentuk gelombang yang dihasilkan
oleh inverter ini berupa sinusoidal murni (pure sine wave). Diharapkan efisiensi
yang dihasilkan oleh inverter yang dirancang mencapai 90% dan THD yang
timbul sebesar < 5%. Dengan pertimbangan bahwa beban yang digunakan adalah
motor induksi tiga fasa.
Tabel 3.1 Spesifikasi Perancangan Inverter Tiga Fasa
Nama Keterangan
Tegangan 380 Volt line to line
Daya Semu 1000 VA
Bentuk Gelombang Sinuoidal Murni (pure sine wave)
THD <5%
Efisiensi 90%
Ukuran (187,96 x 107,95) mm
44
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Diagram Alir (flowchart) Perancangan Sistem
Pembuatan alat ini diawali dengan melakukan perancangan rangkaian.
Perancangan rangkaian yang dimaksud adalah merancang sistem hardware.
Setelah proses perancangan selesai, maka langkah selanjutnya adalah pembelian
komponen yang diperlukan untuk membuat sistem hardware. Setelah semua
komponen yang dibutuhkan dibeli, kemudian rangkai komponen-komponen
tersebut sesuai dengan rangkaian yang telah dirancang. Apabila rangkaian telah
berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan yang diharapkan maka tahap
selanjutnya yang dilakukan adalah pembuatan layout PCB. Layout PCB dibuat
dengan menggunakan software Eagle 7.4.0.
Setelah PCB selesai dibuat, maka langkah yang ditempuh adalah melakukan
pengecekan jalur terlebih dahulu agar tidak terjadi hubung singkat atau antar jalur
pada PCB tidak terhubung. Apabila pengecekan jalur sudah selesai dilakukan dan
sudah dipastikan bahwa jalur yang telah dibuat sudah sesuai dengan perancangan,
maka langkah selanjutnya adalah pemasangan komponen pada PCB. Tahap
selanjutnya pengetesan kinerja alat. Setelah pengetesan selesai, tahap selanjutnya
yang dilakukan adalah analisis. Tujuan dari analisis adalah untuk mengetahui
spesifikasi dan kekurangan dari alat yang sudah dibuat.
45
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Start
Studi Literatur
A
Berdasarkan implementasi lapangan
Perencangan Rangkaian
Pengecekan Rangkaian
Analisis Pensaklaran
Simulasi Rangkaian
(PSIM 9.0)
Apakah sudah
berfungsi?
Perancangan Alat
Apakah sudah
sesuai?
Tidak
Ya
Ya
Pembuatan Layout PCB
Pencetakan PCB
Tidak
Tidak
A
Apakah sudah
dapat digunakan?
Pengujian Alat
Ya
Pengecekan jalur PCB
Analisis Alat
Hasil pengujian
Selesai
Kesimpulan
Gambar 3.2 Diagram alir pembuatan inverter
3.4 Deskripsi Kerja Alat
Deskripsi alat digunakan sebagai acuan dari perancangan alat yang dibuat
agar dalam perencanaan terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Secara
umum prinsip kerja dari inverter adalah untuk mengubah tegangan DC menjadi
tegangan AC. Pada inverter yang dibuat, pola penyaklaran yang digunakan
menggunakan rangkaian Sisnusoidal PWM. Rangkaian Sinusoidal PWM terdiri
dari dua sinyal masukan yaitu sinyal referensi berupa sinyal sinusoidal dan sinyal
carrier berupa sinyal segitiga serta output yang dihasilkan oleh rangkaian
Sinusoidal PWM berupa sinyal kotak. Sinyal kotak diperoleh dari perbandingan
antara sinyal sinusoidal dan sinyal segitiga. Rangkaian Sinusoidal PWM berfungsi
sebagai pengatur pola penyaklaran agar ketika saklar ON tidak memerlukan
46
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengaturan secara manual. Pada alat yang dirancang ini, saklar yang digunakan
adalah MOSFET. Pemilihan MOSFET sebagai saklar didasarkan pada frekuensi
penyaklaran yang cukup tinggi. Semakin tinggi frekuensi penyaklaran maka
tegangan yang dihasilkan oleh inverter akan semakin mendekati sinusoidal.
Gambar 3.3 Rangkaian inverter dengan pola penyaklaran Sinusoidal PWM
Tabel 3.2 Keterangan gambar rangkaian inverter
No Komponen Keterangan
1
Sumber DC
2
MOSFET
3
Sumber AC
47
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Sumber Segitiga
5
On – off controller
6
Gerbang NOT
7
Volt meter
8
Resistor
9
Komparator
Dari gambar 3.3 diatas dapat dijelaskan bahwa tahapan kerja dari inverter
sebagai berikut:
1. Ketika power supply DC on maka arus akan mengalir ke komponen
MOSFET.
2. Ketika power supply DC on, power supply pada rangkaian Sinusoidal
PWM juga akan on. Sehingga osilator segitiga dan osilator sinusoidal
akan bekerja menghasilkan sinyal referensi dan sinyal carrier. Kedua
sinyal yang dihasilkan dari osilator akan dibandingkan dan menghasikan
sinyal kotak yang berfungsi sebagai pola penyaklaran MOSFET.
3. Dalam waktu yang telah ditentukan sesuai dengan sinyal kotak yang
dihasilkan dari perbandingan dua buah osilator, MOSFET akan bekerja
untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC.
4. Pada masing – masing leg inverter terdapat dua buah MOSFET, yang
mana ketika setiap keadaan positif, negatif atau nol terdapat satu buah
MOSFET yang on. Sehingga gelombang output inverter berbentuk quasi
sinusoidal.
48
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Pembuatan Perangkat Keras (Hardware)
Pembuatan layout perangkat keras pada alat ini menggunakan bantuan
software Eagle 7.4. Hardware terdiri dari dua buah rangkaian, diantaranya
rangkaian inverter dan rangkaian sinusoidal PWM.
3.5.1 Rangkaian Sinusoidal PWM
Rangkaian sinusoidal PWM terdiri dari dua buah osilator. Osilator-
osilator tersebut adalah osilator segitiga dan osilator sinusoidal. Osilator
segitiga berfungsi untuk menghasilkan sinyal carrier berupa sinyal
segitiga dan osilator sinusoidal yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal
referensi berupa sinyal sinusoidal.
Gambar 3.4 Rangkaian Sinusoidal PWM
3.5.2 Rangkaian Osilator Segitiga
Rangkaian osilator segitiga tersusun atas komponen resistor,
kapasitor dan op amp. Untuk membangkitkan sinyal segitiga diperlukan
dua buah op amp serta komponen resistor dan kapasitor. Osilator segitiga
digunakan sebagai pembangkit sinyal carrier yang berfungsi untuk
mengatur frekuensi penyalaan MOSFET pada inverter.
C1
1nF
VCC
12V
R6
220 Ω
R7
1.5MΩ
R8
330 Ω R9
330 Ω
R10
330 Ω
R11
330 Ω
C2
10uF
C3
10uF
C4
10uF
C5
10uF
VCC
12V
XSC1
A B
Ext Trig+
+
_
_ + _
VCC
12V
R1
220 Ω
R5
220 Ω
U1B
LM348N
5
6
11
4
7
U1C
LM348N
10
9
11
4
8
U2A
LM348N
3
2
11
4
1
U2B
LM348N
5
6
11
4
7
U2C
LM348N
10
9
11
4
8
U2D
LM348N
12
13
11
4
14
R2
3300 Ω
R3
150 Ω
R4
150 Ω
U1A
LM348N
3
2
11
4
1
U1D
LM348N
12
13
11
4
14
49
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rangkaian ini menggunakan IC LM348 yang memiliki 14 pin
dengan supply tegangan Vcc+ sebesar 9 V dan Vcc- sebesar 0 V. Tegangan
referensi untuk op amp sebesar 4.5 V. Pada IC LM348 didalamnya
terdapat empat buah op amp. Osilator segitiga menggunakan dua buah op
amp yang terdapat pada IC LM348. Pin yang digunakan untuk membuat
osilator segitiga dari IC LM348 diantaranya, pin 5 yang merupakan input
positif, pin 6 untuk input negatif dan pin 7 sebagai output pada op amp
pertama osilator segitiga. Op amp kedua menggunakan pin 10 yang
merupakan input positif, pin 9 untuk input negatif dan pin 8 sebagai
output.
Dengan menggunakan persamaan (2.6), jika nilai Rf, R1 dan C
sebesar 100KΩ, 47KΩ dan 100 nF dengan rentang frekuensi dari 5.000 Hz
sampai 12.000 Hz maka nilai R yang diperlukan sebesar 1.063Ω.
(2.6)
Karena nilai R yang diperoleh dari perhitungan sebesar 1.063Ω,
maka penulis memilih nilai R sebesar 1.000Ω. Resistor yang digunakan
adalah potensiometer karena nilai R dapat diatur sedemikian rupa sehingga
nilai frekuensi pada osilator segitiga dapat berubah sesuai dengan nilai R
pada potensiometer.
50
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.5 Rangkaian osilator segitiga
3.5.3 Rangkaian Osilator Sinusoidal
Rangkaian osilator sinusoidal terdiri dari empat buah op amp,
resistor dan kapasitor. Agar sinyal sinusoidal yang dihasilkan memiliki
amplitudo yang besar dengan nilai harmonisa yang kecil maka diperlukan
empat buah op amp untuk membangkitkannya.
Rangkaian osilator sinusoidal ini menggunakan IC LM348 sebagai
pembangkit sinyal referensi pada PWM. IC LM348 memiliki 14 pin
dengan supply tegangan Vcc+ sebesar 9 V dan Vcc- sebesar 0 V. Tegangan
referensi yang digunakan op amp sebesar 4.5 V. Pada tegangan referensi
diperoleh dari rangkaian pembagi tegangan 9 V.
Gambar 3.6 Rangkaian osilator sinusoidal
Pada IC LM438, pin bagian input positif terdiri dari pin 3, 5, 10
dan 12 sedangkan untuk input negatif terdiri dari pin 2, 6, 9 dan 13 serta
pin untuk output terdiri dari pin 1, 7, 8 dan 14.
U1
LM741CH
3
2
4
7
6
51
U2
LM741CH
3
2
4
7
6
51
C1
1nF
R2
3300 Ω R3
150 Ω
VCC
12V VCC
12V
XSC1
A B
Ext Trig+
+
_
_ + _
VCC
12VR5
220 Ω
R6
220 Ω
R1
150 Ω
R6
220 Ω
R7
1.5MΩ
R8
330 Ω R9
330 Ω
R10
330 Ω
R11
330 Ω
C2
10uF
C3
10uF
C4
10uF
C5
10uF
VCC
12V
R1
220 Ω
R2
220 Ω
XSC1
A B
Ext Trig+
+
_
_ + _
VCC
12V
U2A
LM348N
3
2
11
4
1
U2B
LM348N
5
6
11
4
7
U2C
LM348N
10
9
11
4
8
U2D
LM348N
12
13
11
4
14
51
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan nilai R pada filter RC bisa dihitung dengan
menggunakan persamaan (2.12). Jika nilai C yang digunakan sebesar 10
uF, maka nialai R yang diperlukan sebesar 318,30 Ω.
| |
(2.12)
Karena nilai R yang diperoleh dari perhitungan sebesar 318,30 Ω,
maka penulis memilih nilai R sebesar 330 Ω. Sinyal keluaran yang
diperoleh dari osilator sinusoidal dapat berupa sinus murni dengan
amplitudo yang besar. Semakin tinggi tahapan filter yang digunakan maka
semakin bagus gelombang yang dihasilkan oleh osilator sinusoidal ini.
3.5.4 Rangkaian Komparator
Rangkaian komparator berfungsi untuk membandingkan sinyal
referensi dan sinyal carrier. Sinyal yang dihasilkan dari komparator adalah
sinyal kotak. Sinyal kotak tersebut digunakan untuk men-drive MOSFET
sehingga MOSFET menyala.
Gambar 3.7 Rangkaian komparator
52
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.5 Rangkaian Driver MOSFET
Rangkaian MOSFET driver ini digunakan untuk men-drive
MOSFET agar dapat konduksi. Rangkaian ini menggunakan IC IR2110
dengan suplai tegangan yang digunakan untuk Vcc+ sebesar 10 Volt dan
Vcc- sebesar 0 Volt.
Gambar 3.8 Rangkaian driver MOSFET
Tegangan maksimum yang dihasilkan oleh rangkaian driver
MOSFET pada gambar 3.8 sebesar 9 Volt dan tegangan minimum sebesar
1.1 Volt. Berdasarkan datasheet MOSFET tipe IRFP460, tegangan
threshold (VGS(TH)) MOSFET berada diantara 2-4 Volt. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa arus akan mengalir pada MOSFET ketika tegangan
drain ke source yang berasal dari rangkaian driver MOSFET sebesar 9
Volt dan MOSFET tidak aktif ketika tegangan drain ke source yang
berasal dari rangkaian driver MOSFET sebesar 1.1 Volt.
3.5.6 Rangkaian MOSFET
Rangkaian inverter ini tersusun atas enam buah saklar dengan
SPWM sebagai pola penyaklaran inverter. Diantara enam buah MOSFET
ini, masing-masing leg pada inveter terdapat dua buah MOSFET yang
sefasa dan MOSFET lainnya memiliki beda fasa sebesar 120o. Jenis saklar
yang digunakan adalah MOSFET tipe IRFP460 dengan rating tegangan
pengalir-sumber (VDS) 500 Vdc dan rating arus 20 A. Pemilihan MOSFET
tipe ini didasarkan pada tegangan yang digunakan pada inverter
merupakan tegangan tinggi. Pemanfaatan MOSFET pada aplikasi lainnya
yaitu untuk aplikasi saklar dengan kecepatan tinggi pada power supply,
konverter, kontrol motor dan rangkaian bridge.
53
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.9 Rangkaian MOSFET
3.5.7 Rangkaian Phase Compensator
Rangkaian phase compensator ini terdiri dari rangkaian filter all–
pass. Berfungsi untuk mengatur sudut fasa antar masing–masing fasa pada
rangkaian osilator sinusoidal. Setiap fasa memiliki perbedaan sudut fasa
sebesar 120o.
Gambar 3.10 Rangkaian phase compensator
3.5.8 Filter Pasif Low – Pass
Rangkaian filter pasif low-pass digunakan untuk mengurangi
distorsi pada gelombang keluaran inverter. Pemasangan filter pasif low-
pass bertujuan agar gelombang keluaran inverter adalah gelombang
sinusoidal murni. Filter yang digunakan adalah jenis filter pasif low- pass
dengan komponen pasif LC.
54
Susi Susanti, 2016 Rancang Bangun Inverter Sebagai Driver Motor Induksi 3 Fasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menentukan nilai frekuensi putus (cut-off frequency)
sebesar 500 Hz dan nilai kapasitansi sebesar 10uF. Hal ini dikarenakan
pada saat frekuensi 500 Hz, pada spektrum filter tidak timbul distorsi.
Sehingga untuk menentukan nilai L dapat dihitung menggunakan
persamaan (2.11) seperti berikut:
√
(2.11)
Gambar 3.11 Inverter dengan filter pasif low-pass
Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai frekuensi putus (cut-off
frequency), kapasitansi, dan induktansi sebesar 500 Hz, 10uF, dan 10,13
mH. Dengan penggunaan desain filter seperti diatas, maka distorsi yang
ditimbulkan oleh inverter dapat dikurangi. Sehingga gelombang keluaran
inverter setelah dipasang filter menjadi gelombang sinusoidal murni.