bab iii laporan kasus a. pengkajian -...

23
27 BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 20 Juni 2011 di ruang Lukman RS. Roemani Semarang. 1. Identitas Pasien Nama : An. M Umur : 11 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Suku Bangsa : Jawa Agama : Islam Anak ke : 1 (pertama) Pendidikan :- Pekerjaan :- Alamat : Pedurungan, Semarang Tanggal Masuk : 20 Juni 2011 Jam 06.00 WIB No.Register : 305788 Diagnosa Medis : GEDS Tanggal Perkajian : 20 Juni 2011, pukul 07.30 WIB

Upload: hoangkhue

Post on 07-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

27

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 20 Juni

2011 di ruang Lukman RS. Roemani Semarang.

1. Identitas Pasien

Nama : An. M

Umur : 11 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Anak ke : 1 (pertama)

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Alamat : Pedurungan, Semarang

Tanggal Masuk : 20 Juni 2011 Jam 06.00 WIB

No.Register : 305788

Diagnosa Medis : GEDS

Tanggal Perkajian : 20 Juni 2011, pukul 07.30 WIB

Page 2: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

28

Penanggung Jawab

Nama : Tn. A

Umur : 26 tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Buruh

Hubungan dengan pasien : ayah

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Saat pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 pukul 08.30

WIB ibu klien mengatakan An. M mengalami diare lebih dari 5x

disertai muntah.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu klien mengatakan sejak 4 hari yang lalu anak mengalami diare,

dalam sehari An. M bisa BAB cair lebih dari 5x disertai muntah sekitar

3-4x, klien juga panas tetapi sekarang sudah turun. Sebelum dibawa ke

Rumah Sakit, klien dibawa ke Dokter umum, kemudian disarankan

untuk dirawat inap, akhirnya An. M dibawa ke RS. Roemani Semarang

dan dirawat di ruang Lukman.

c. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan An. M pernah menderita diare tetapi tidak disertai

muntah dan panas. Sebelumnya klien cukup diperiksakan ke dokter,

klien sembuh dan tidak perlu dirawat inap.

Page 3: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

29

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Saat pengkajian diperoleh data bahwa anggota keluarga klien tidak ada

yang mempunyai riwayat penyakit Gastroentritis atau infeksi usus saat

ini.

e. Riwayat Kehamilan

1) Antenatal : ibu memeriksakan kandungannya ke bidan ±4x,

selama kehamilan tidak ada gangguan dan ibu tidak menderita

penyakit serius. Lama kehamilan 9 bulan 24 hari.

2) Perinatal : An. M lahir spontan BB 2700 kg, panjang 38 cm,

tidak ada cacat bawaan.

3) Postnatal : ASI diberikan 2 hari setelah kelahiran, hari

pertama An. M mendapat susu formula kemudian ASI eksklusif

hingga 6 bulan.

f. Riwayat Tumbuh Kembang dan Imunisasi

Anak berusia 11 bulan, anak sudah mampu mengucapkan kata tetapi

belum membentuk kalimat utuh, anak tampak aktif. Ibu klien

mengatakan anak mulai belajar merangkak pada usia 5,5 bulan,

kemudian belajar berdiri pada usia 8 bulan, saat ini anak mulai dapat

berjalan perlahan.

Menurut ibu klien, An. M sudah mendapatkan imunisasi lengkap

meliputi Hepatitis, Polio, DPT, BCG, dan Campak. Ibu membawa KMS

milik An. M dan menunjukkannya kepada perawat.

Page 4: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

30

g. Genogram

Keterangan :

: laki-laki : tinggal serumah

: perempuan : klien

3. Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Persepsi keluarga klien tentang kesehatan baik, keluarga klien

mengetahui kalau anakanya menderita diare dan harus segera

ditangani. Ibu tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Apabila keluarga ada yang sakit diperiksakan di Puskesmas atau

dokter terdekat untuk memperoleh pengobatan. Keluarga kurang

menyadari bahwa kebiasaan hidup bersih dan sehat sangat penting bagi

anak dan keluarga.

b. Pola Nutrisi dan Metebolik

Pola makanan An. M sebelum sakit adalah sehari 3-4 x sesuai dengan

bubur buatan ibunya, kadang-kadang nasi tim, kadang-kadang anak

masih minum ASI dan air putih. Setelah sakit dan dirawat di Rumah

Page 5: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

31

Sakit klien mengalami penurunan nafsu makan, walaupun klien tetap

makan 3-4 x sehari dengan porsi setengah dari biasanya dan tetap

minum ASI. Sejak sakit (+ 4 hari yang lalu) klien mengalami

penurunan BB dari 9,6 kg menjadi 9 kg.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit pola buang air besar klien sehari 2 x, warna kuning

kecoklatan, lembek. Tapi setelah/selama sakit sebelum dan selama

dirawat di Rumah Sakit sehari klien BAB lebih dari 5x, warna kuning,

encer cair, tidak ada lendir, tidak ada darah, dan sedikit berbusa.

Klien sebelum sakit sehari 4-7 x, warna warna kuning kejernihan, kira-

kira sekali buang air kecil ½ gelas kecil (100 ml). Setelah sakit dan

selama dirawat buang air kecil 5-7, jumlah lebih sedikit, tidak ada 100

cc seklai BAK.

d. Pola Aktifitas dan Latihan

Klien sebelum sakit beraktivitas dengan aktif, anak suka berlatih

berjalan dengan dituntun ibunya atau keluarga yang lain. Klien biasa

bermain dengan sepupunya dan tidak mudah rewel. Selama sakit klien

lebih banyak tiduran dan lebih sering rewel sehingga sering minta

digendong ibunya.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Ibu klien mengatakan bahwa An. M sebelum sakit dalam sehari tidur ±

10-12 jam. Biasanya pada pagi hari tidur antara jam 10.00 sampai jam

12.00, kemudian siang hari tidur antara jam 13.00 sampai jam 16.00

Page 6: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

32

dan mulai tidur malam pada pukul 19.30 hingga pagi pukul 05.30,

biasanya hanya terbangun saat haus, lapar, atau BAK dan ganti popok.

Selama sakit klien lebih rewel dan lebih cepat bangun karena sering

BAB dan susah tidur kembali. Klien kadang tidak mau tidur dan

menangis terus karena perutnya sakit.

f. Pola Persepsi dan Kognitif

Klien masih berusia 11 bulan jadi belum mampu mengungkapkan

secara verbal tentang keluhan yang berhubungan dengan pola persepsi

dan kognitifnya. Anak hanya mempu merengek dan menangis jika

merasakan sesuatu yang kurang nyaman pada dirinya.

g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Hubungan klien dengan keluarga baik, terutama dengan ibunya klien

sangat dekat. Sebelum sakit, biasanya klien mudah dekat dan

berinteraksi dengan orang lain, klien akrab dengan kakak sepupunya.

Selama sakit anak menjadi lebih rewel dan lebih sering minta

digendong ibunya, anak juga sering menangis jika ada perawat dan

dokter yang datang, klien harus dibujuk terlebih dahulu agar mau

diperiksa.

h. Pola Reproduksi dan Seksual

An. M berjenis kelamin laki-laki, usia 9 bulan dan tidak memiliki

gangguan pada alat reproduksinya.

Page 7: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

33

i. Persepsi dan Konsep Diri

Klien belum mampu mengungkapkan persepsi dan konsep diri secara

verbal.

j. Pola Mekanisme Koping

Selama sakit anak menjadi lebih rewel dan lebih sering minta

digendong ibunya. Jika takut pada perawat dan dokter yang

memeriksanya ataupun merasa tidak nyaman klien menangis dan minta

digendong.

k. Pola Nilai Kepercayaan / keyakinannya

Keluarga klien beragama Islam, dalam keluarganya tidak ada

kebiasaan atau pola yang bertentangan dengan kesehatan.

4. Pengkajian Fisik

a. Penampilan / keadaan umum : klien tampak lemah

b. Tingkat kesadaran : composmetis

c. Tanda–tanda vital

1) Suhu : 37,8° C

2) Respirasi rate : 36 x /menit

3) Nadi : 132 x/menit

d. Pengukuran Antropometri

1) Berat Badan : 9 kg

2) Tinggi Badan : 75 cm

3) Lingkar lengan atas : 15 cm

4) Lingkar kepala : 49 cm

Page 8: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

34

5) Lingkar dada : 49 cm

e. Pemeriksaan head to toe

1) Kepala : berbentuk simetris, rambut hitam lurus, kulit kepala

bersih, tidak ada massa dan lessi

2) Mata : simetris, tidak ada gangguan penglihatan, tidak

menggunakan alat bantu penglihatan, konjungtiva anemis, sclera

tidak ikterik, pupil isokhor, ada reflek cahaya.

3) Hidung : bentuk simetris, tidak memakai selang oksigen, ,

tidak ada epistaksis, tidak ada deviasi, bersih, tidak ada sekret,

tidak ada edema dan tidak ada nyeri.

4) Telinga : simetris, tidak ada infeksi, bersih, tidak ada

serumen, dan tidak memakai alat bantu pendengaran.

5) Mulut : simetris, bibir dan membran mukosa kering, tampak anak

sering mengecap=ngecapkan lidahnya

6) Kulit : Kulit klien berwarna putih, turgor jelek, tidak ada lesi,

CRT lebih dari 2 detik.

7) Dada : dada terlihat simetris, tidak ada tarikan diding dada, tidak

ada penggunaan otot bantu pernapasan, dan tidak ada lesi. Taktil

ferrmitus kanan dan kiri simetris. Perkusi paru-paru sonor, jantung

pekak, dan tidak ada bunyi jantung tambahan saat diauskultasi.

8) Abdomen : perut tampak datar, tidak ada pembesaran.

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada hepatomegali. Perkusi suara

Page 9: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

35

kembung hiper tymphani (kembung) dan suara bising usus 25 x per

menit.

9) Ekstremitas atas : kedua tangan klien masih bisa digerakkan

secara normal, hanya sedikit lemah, akral hangat, Capillary Refill

Time (CRT) lebih dari 2 detik. Pada lengan kiri klien terpasang

infus 15 tetes per menit dan balutan infuse tampak bersih, tidak ada

bekas darah. Kekuatan otot 4 atau sempurna (mampu mengangkat

tangan kanan dan kiri, menahan gerakan, dan mampu melawan

tahanan).

10) Ekstremitas bawah: tidak terdapat lessi, tidak ada edema, kedua

kaki klien dapat digerakkan secara normal, akral hangat, CRT lebih

dari 2 detik, kekuatan otot 4 (kaki kanan dan kiri)

f. Genital : tidak menggunakan kateter, anus tampak kemerahan.

Page 10: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

36

5. Data penunjang

a. Laboratorium

Tanggal : 20 Juni 2011

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

Makroskopis Feses

Warna

Konsistensi

Lendir

Darah

Mikroskopis Feses

Telur cacing

Amoeba

Bakteri

Jamur

Lain-lain

Kuning

Cair

Positif

Negatif

Negatif

Negatif

Positif

Negatif

Negatif

Cokelat

Lembek

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Jam 11.50 WIB

Darah Rutin

Hemoglobin (Hb)

Leukosit

Trombosit

Hematokrit (Ht)

Eosinofil

Basofil

Limfosit

Monosit

Eritrosit

9,6

9.400

449.000

30,5

0,5

0,6

56,3

7,4

4,19

11,5 – 16 g/dL

4.000 – 11.000/mm3

150.000 – 450.000/mm3

34 – 40 %

0-5 %

0-2 %

22 – 40 %

2 – 8 %

3,87 -5, 39 x 106 x uL

Page 11: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

37

b. Diit bubur dan susu cair

c. Terapi

1) Infus : Tridex 15 tetes per menit

2) Injeksi : Kalmoxilin 3 x 200 mg

Ottogenta 2 x 30 mg

3) Per Oral : Zinc Pro 1 x ½ cth (siang hari)

Sanmol syrup 3 x 3/4 cc

L-Bio 2 x ½ sachet

KCl 3 x 125 mg

Page 12: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

38

B. Analisa Data

No. Data Fokus Problem Etiologi

1. Data subyektif : Ibu

mengatakan badan anaknya

panas, anak rewel dan sering

minta minum (haus)

Data Obyektif :

- Suhu tubuh = 37,80 C

- Badan An. M teraba

hangat

Hipertermi;

peningkatan

suhu tubuh

Reaksi infeksi

bakteri dalam

saluran cerna

2. Data Subyektif:

Ibu mengatakan anakanya

BAB sehari ± 6x dengan

konsisten encer/cair, anak

rewel

Data obyektif :

- An. M BAB > 5x

dengan konsisten

encer/cair

- Abdomen anak

kembung saat diperkusi

- Anak terlihat lemah,

rewel dan mudah

menangis

- turgor jelek

- mukosa bibir kering

- nadi = 132 x per menit

balance cairan selama 7 jam :

Intake Output

Minum 400 ml BAB 400 ml

Makan bubur 50 ml BAK 200 ml

Defisit volume

cairan

Output berlebih

sekunder akibat

diare, dan muntah

Page 13: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

39

Infus 350 ml+ Muntah 200 ml

800 ml IWL 39,37 ml+

839,37 ml

Balance cairan = 800-839,37

= - 39,37 ml

3. Data Subyektif:

Ibu klien mengatakan An. M

mengalami penurunan nafsu

makan, klien makan 3-4 x

sehari hanya habis ½ porsi dari

biasanya, itupun sambil rewel.

Klien muntah 3-4x dalam

sehari.

Data Obyektif:

- An. M mengalami

penurunan BB dari 9,6

kg menjadi 9 kg.

- An. M hanya minum ±

400 cc sejak pagi.

- Klien muntah 4x

Resiko

perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

Intake tidak

adekuat, sekunder

terhadap

penurunan nafsu

makan dan muntah

5. Data Subyektif:

Ibu klien mengatakan kulit

bokong (dekat anus) An. M

kemerahan

Data Obyektif:

- Area sekitar anus An.

M lembab

- Warna kulit sekitar

anus kemerahan

- Tidak ada lecet

Resiko

gangguan

integritas kulit

Iritasi daerah

perianal, sekunder

karena seringnya

defekasi.

Page 14: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

40

C. Pathways Kasus

Infeksi Faktor psikologis

Kuman masuk danberkembang dalam

usus

Toksik dalamusus halus

Isi rongga ususmeningkat

Diare

Output berlebih

Perubahannutrisi kurangdari kebutuhan

Dehidrasi

Tubuh kehilangancairan elektrolit

Defisitvolume cairandan elektrolit

Defekasi sering

Kemerahan dan lesi disekitar anus (lecet,

iritasi)

Gangguanintegritas kulit

Peningkatan asamlambung

Mual, muntah,anoreksia

Peningkatanperistaltic usus

Hipersekresi airdan elektrolit

Peningkatan suhutubuh

Page 15: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

41

D. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan output meningkat sekunder

akibat diare, muntah

2. Hipertermi; peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi infeksi

di saluran cerna

3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

intake tidak adekuat, sekunder terhadap penurunan nafsu makan dan

muntah.

4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi daerah perianal,

sekunder karena seringnya defekasi.

E. Intervensi

No.

Dx

Hari /

Tanggal

Tujuan dan KH Intervensi Rasional

1. Senin, 20

Juni 2011

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2 x 24 jam,

dapat mempertahankan

keseimbangan cairan

dan elektrolit, dengan

KH :

- Turgor baik

- CRT < 2 detik

- Mukosa lembab

- Tidak pucat

- Balance cairan +

- Kaji tanda – tanda

dehidrasi

- Monitor intake dan

output

- Anjurkan ibu klien

untuk memberikan

minum setelah

BAB, minum yang

bnyak

- Pertahankan cairan

parental dengan

- Untuk mengetahui

tingkat dehidrasi

dan mencegah

syok hipovolenik

- Untuk mengetahui

balance cairan

- Untuk

mengembalikan

cairan yang hilang

- Untuk

mempertahankan

Page 16: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

42

pemasangan infuse cairan

2. Senin, 20

Juni 2011

Setelah dilakukan

tindakan selama 2 x 24

jam suhu tubuh klien

mengalamai

penurunan, dengan

kriteria hasil klien:

- tidak mengeluh

badannya panas lagi

- pengukuran suhu

tubuh dengan

termometer, suhu

klien turun menjadi

35,5-37 0 C.

- Anak lebih tenang

dan tidak rewel

- ukur suhu tubuh

klien dan catat

perubahannya,

- berikan kompres

hangat

- Berikan posisi

yang nyaman.

- Anjurkan ibu

untuk memberikan

klien banyak

minum

- anjurkan ibu untuk

memakaikan

pakaian yang

- untuk memonitor

perubahan suhu

pada klien

sehingga dapat

dijadikan dasar

pemberian

tindakan

keperawatan.

- membantu

perpindahan panas

dan meningkatkan

epavorasi untuk

menurunkan suhu

tubuh klien.

- agar klien dapat

beristirahat

- untuk

meningkatkan

intake cairan

sehingga

menurunkan

viskositas cairan

dalam pembuluh

sehingga

membantu

menurunkan suhu.

- Membantu

penyerapan panas

tubuh klien

Page 17: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

43

menyerap keringat,

- Pemberian

antipiretik; Sanmol

sirup 3 x ¾ cth

(per oral)

- untuk menurunkan

suhu tubuh klien

(Kolaborasi).

3. Senin, 20

Juni 2011

Setelah dilaksanakan

tindakan keperawatan 2

x 24 jam, nutrisi

terpenuhi dengan KH :

- BB kembali normal

sesuai usia

- Nafsu makan

meningkat

- Tidak muntah lagi

- Timbang BB tiap

hari

- Beri klien makan

sedikit tapi sering

- Anjurkan klien

untuk makan

dalam keadaan

hangat

- Kolaborasi

pemberian obat

anti emetik (anti

mual)

- Untuk mengetahui

terjadinya

penurunan

- Untuk memenuhi

nutrisi

- Keadaan hangat

dapat

meningkatkan

nafsu makan

- Untuk

menghilangkan

mual

4. Senin, 20

Juni 2011

Setelah dilaksanakan

tindakan keperawatan

selama 2 x 24 jam,

resiko gangguan

integritas kulit sekitar

anus klien tidak terjadi,

KH:

- Kemerahan di

sekitar anus hilang

- Tidak terjadi lesi di

sekitar anus

- Mengkaji keadaan

kulit disekitar anus

- Olesi kulit sekitar

anus klien dengan

- Memonitor kondisi

kulit dan

mengantisipasi

terjadinya lesi

sehingga dapat

digunakan sebagai

dasar pemberian

asuhan

keperawatan.

- Mengurangi iritasi

pada anus klien

Page 18: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

44

lotion atau

menaburkan bedak

- Anjurkan ibu

untuk memakaikan

pakaian bawah

yang longgar

- Menjaga bagian

bawah tubuh klien

agar tidak terlalu

lembab

F. Implementasi

No.

Dx

Tanggal /

jam

Implementasi Respon perkembangan Ttd

2

2

2

1

Senin, 20

Juni 2011

08.45

09.00

09.30

09.45

Mengukur suhu tubuh

Memberi kompres hangat

Mengukur kembali suhu

tubuh

Mengkaji tanda – tanda

dehidrasi

S : ibu klien mengatakan badan

An. M panas dan rewel

O : hasil pengukuran suhu

37,80C

S : ibu mengatakan badan

anaknya panas

O :kompres dilakukan ± 10

menit, anak dan keluarga

kooperatif

S : ibu klien mengatakan badan

An. M sudah tidak panas

dan tidak rewel

O : hasil pengukuran suhu

37,00C

S : ibu klien mengatakan anak

BAB 5 x cair/encer.

O : - Turgor jelek

- Mukosa kering

Page 19: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

45

1

3

3

4

4

1

10.00

10.15

10.30

11.10

11.30

13.25

Menganjurkan kepada

ibu klien untuk memberi

anak banyak minum

apalagi setelah BAB

Menimbang BB anak

Menganjurkan ibu

memberi makan anak

sedikit tapi sering

Memeriksa kulit sektar

anus

Mengajurkan ibu untuk

memakaikan celana yang

longgar dan mengoleskan

lotion di kulit sekitar

anus klien agar tidak

lembab

Mengganti cairan infus

yang habis dengan yang

baru

- CRT >2 detik

- anak tampak lemah, pucat

S : ibu klien mengatakan

”mengerti dan setuju…!”

O : Ibu klien mendengarkan dan

memperhatikan apa yang

dianjurkan perawat.

S : ibu mengatakan berat badan

anak turun, tadinya 9,6 kg

menjadi 9 kg.

O: hasil penimbangan BB: 9 kg

S : ibu mengatakan setuju

O : ibu membuatkan bubur dan

susu untuk anaknya sedikit

tapi sering

S : ibu mengatakan anus anaknya

merah

O : kulit sekitar anus klien

tampak kemerahan, tidak ada

lecet, kulit lembab

S : ibu mengatkan setuju

O : ibu mengganti celana anak

dengan yang longgar serta

memberikan bedak, kulit

sekitar anus klien masih

tampak kemerahan, tetapi

tidak ada lecet

S : -

O : Cairan infus terpasang

Tridex 15 tetes per menit,

aliran lancar, tidak ada darah

Page 20: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

46

1 14.00 Menghitung balance

cairan

balance cairan

S : ibu mengatakan anak BAB ±

5 x 120 cc, muntah ± 3x100

cc, BAK ± 4x100 cc.

O :

Intake Output

Minum 700 ml BAB 600 ml

Makan 85 ml BAK 400 ml

Infus 500ml+ Muntah 300 ml

1.285ml IWL 39,37 ml+

1339,37 ml

Balance cairan = 1285-1339,37= -

54,37 ml

2

2

2

1

1

21 Juni

2011

07.30

07.40

08.15

09.45

10.30

Mengukur suhu tubuh

Memberi kompres hangat

Mengukur kembali suhu

tubuh klien

Mengkaji tanda–tanda

dehidrasi

Menganjurkan ibu untuk

tetap memberi banyak

minum untuk anak

S : ibu mengatakan badan

anaknya sudah agak turun

O : anak sudah tidak rewel, suhu

tubuhnya 37,30 C

S : -

O : klien kooperatif

S : ibu mengatakan badan

anaknya sudah turun

O : suhu 36,80 C

S : -

O : turgor baik, masih sedikit

pucat, anak sudah mau

banyak minum, CRT < 3

detik

S : Ibu klien mengatakan

”ya…!”

O : ibu mendengarkan dan

Page 21: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

47

3

3

3

4

4

1

11.10

11.50

12.15

12.20

12.30

13.20

Menganjurkan ibu untuk

memberikan klien

makanan dalam keadaan

hangat

Melakukan perawatan

kulit sekitar anus dengan

membersihkan dan

mengolesinya dengan

salep

Menimbang BB klien

Menganjurkan ibu untuk

memberikan makanan

sedikit tapi sering

Melakukan perawatan

perianal dengan

membersihkan dan

mengeringkan kulit serta

menaburkan bedak pada

kulit sekitar anus klien

Mengajurkan ibu untuk

memakaikan celana yang

longgar

Mempertahankan cairan

menganggukan kepala

S : ibu klien setuju

O : ibu klien membuatkan bubur

hangat untuk anaknya

S : ibu mengatakan anak naik 2

ons

O : BB anak 9,2 kg

S : Ibu klien mengatakan

”ya…!”

O : ibu mendengarkan dan

menganggukan kepala, ibu

memberikan bubur dan susu

untuk anaknya sedikit-sedikit

S : ibu mengatakan anaknya

sudah tidak terlalu rewel, kulit

sekitar anusnya juga sudah

tidak terlalu merah lagi.

O : anak tampak tenang saat kulit

sekitar anusnya dilakukan

perawatan.

S : ibu mengatakan setuju

O : ibu klien mengganti celana

klien dengan yang lebih

longgar

S : -

Page 22: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

48

1 14.00

parenteral dengan

mengganti cairan infus

yang habis dengan yang

baru

Menghitung balance

cairan

O : Cairan infus terpasang

Tridex 15 tetes per menit, aliran

lancar.

S : -

O :

Intake Output

Minum 800 ml BAB 500 ml

Makan 85 ml BAK 400 ml

Infus 500ml+ Muntah 100 ml

1385ml IWL 39,37 ml+

1039,37ml

Balance cairan = 1385-1039,37 =

+345,03 ml

G. Evaluasi

No

Dx

Tanggal Evaluasi TT

1. 21 Juni 2011 S : ibu mengatakan anaknya sudah tidak muntah lagi,

mau minum banyak

O : anak mau minum, turgor baik, tidak pucat, mukosa

bibir lembab, CRT < 3 detik, balance vairan +

345, 03 cc

A : masalah deficit volume cairan teratasi

P : pertahankan intervensi, tetap anjurkan ibu untuk

memberi banyak minum, tetap kolaborasi

pemberian cairan parenteral

2. 21 Juni 2011 S : ibu klien mengatakan bahwa badan anaknya sudah

tidak panas lagi

O : suhu 36,80 C

A : masalah peningkatan suhu tubuh sudah teratasi

Page 23: BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan

49

P : pertahankan intervensi, kaji suhu tubuh setiap 2

jam, hentikan pemberian antipiretik, tetap berikan

banyak minum air putih

3. 21 Juni 2011 S : ibu mengatakan anak sudah tidak muntah dan mau

makan sedikit tapi sering

O : anak mau makan sedikit-sedikit, tidak muntah

lagi, BB masih 9,2 kg

A : masalah kebutuhan nutrisi belum teratasi

P : lanjutkan intervensi, tetap anjurkan makan sedikit

tapi sering,motivasi ibu untuk memberikan

makanan dalam kondisi yang menrik bagi anak,

timbang BB anak setiap hari untuk mengetahui

perubahan BB

4. 21 Juni 2011 S : ibu mengatakan kulit sekitar anus sudah tidak

merah

O : kulit sekitar anus tidak kemerahan lagi, anak lebih

tenang

A : masalah integritas kulit teratasi

P : lanjutkan intervensi, tetap anjurkan ibu

memakaikan celana yang tidak ketat/longgar dan

sering melakukan perawatan perianal untuk

menjaga kebersihan kulit anak.