bab iii lahaula wala quata

21
 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Te mpat Pen elit ian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kec. Balong , Ponorogo,Propinsi Jawa Timur pada tahun ajaran 2011/ 2012. 2. Wak tu Pen elit ian Pengambilan data dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Pelaksanaan  penelit ian ini dilakuk an secara bertahap . Adapu n rancang an pelaks anaanny a sebag ai  beriku t: a. Ta ha p pe rs iapa n, me li pu ti : pe ng aj ua n ju du l te si s, pe rmoh onan pe mb imbi ng ,  pembu atan proposal , perijina n pene litian, da n kon sultasi i nstrumen penelitian.  b. Tahap penelitia n, yaitu semua kegiata n yang dilaks anakan di tempat penelitian yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data yang disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi pokok Pencemaran Lingkungan. c. Tahap penye lesaian, yaitu meliput i peng olahan data da n peny usuna n tesis . Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian Kegiatan B u l a n 3 3 4 4 5 5 6 7 8 Proposa l penelitian Permoho nan ijin Pembuatan dan uji instrument Pengamb ilan data penelitian Penyusunan laporan & konsultasi

Upload: tatik-mariyana

Post on 19-Jul-2015

161 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 1/21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kec. Balong , Ponorogo,Propinsi Jawa

Timur pada tahun ajaran 2011/ 2012.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Pelaksanaan

 penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun rancangan pelaksanaannya sebagai

 berikut:

a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul tesis, permohonan pembimbing,

 pembuatan proposal, perijinan penelitian, dan konsultasi instrumen penelitian.

 b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian yang

meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data yang disesuaikan dengan

alokasi waktu penyampaian materi pokok Pencemaran Lingkungan.

c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan tesis.

Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian

Kegiatan

B u l a n

3 3 4 4 5 5 6 7 8

Proposal penelitian

Permohonan ijin

Pembuatan dan uji instrument

Pengambilan data penelitian

Penyusunan laporan & konsultasi

Page 2: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 2/21

60

Ujian

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen,

dengan desain faktorial 2 x 2 x 2 yang melibatkan 2 kelompok, kelompok pertama

diberikan perlakuan dengan metode inkuiri terbimbing dan kelompok yang kedua

diberikan perlakuan dengan metode proyek. Kedua kelompok itu diasumsikan sama

dalam semua segi yang relevan dan hanya berbeda dalam penggunaan metode

 pembelajaran, sikap ilmiah dan kreativitas.

1. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2.

Faktor pertama adalah metode inkuiri terbimbing dan metode proyek. Faktor kedua

adalah sikap ilmiah dikategorikan kedalam tinggi dan rendah. Faktor ketiga adalah sikap

dikategorikan tinggi dan rendah.

2. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2. Tabel Desain Penelitian

Problem solving

Inkuiri terbimbing (A1) Proyek (A2)

Sikap ilmiah

tinggi (B1)

Kreativitas tinggi (C1) A1B1C1 A2B1C1

Kreativitas rendah (C2) A1B1C2 A2B1C2

Sikap ilmiah

rendah (B2)

Kreativitas tinggi (C1) A1B2C1 A2B2C1

Kreativitas rendah (C2) A1B2C2 A2B2C2

Page 3: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 3/21

61

Keterangan :

A1 B1 C1 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap

ilmiah tinggi dan kreativitas tinggi

A1 B1 C2 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap

ilmiah tinggi dan kreativitas rendah

A1 B2 C1 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap

ilmiah rendah dan kreativitas tinggi

A1 B2 C2 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap

ilmiah rendah dan kreativitas rendahA2 B1 C1 : Penggunaan metode proyek pada siswa dengan sikap ilmiah tinggi

dan kreativitas tinggi

A2 B1 C2 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan sikap ilmiah tinggi

dan kreativitas rendah

A2 B2 C1 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan sikap ilmiah rendah

dan kreativitas tinggi

A2 B2 C2 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan sikap ilmiah rendah

dan kreativitas rendah

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto(1998:57),” Populasi adalah keseluruhan subyek 

 penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 2 SMP

 Negeri 1 Kecamatan Balong Ponorogo tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

kelas, karena kelas tersebut menggunakan kurikulum yang sama, alokasi waktu dan

materi yang sama pula, maka seluruh siswa kelas VII mempunyai peluang yang sama

untuk diteliti.

2. Sampel

Page 4: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 4/21

62

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Suharsimi:1998). Dalam

 penelitian ini pengertian sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan

diberi perlakuan, dan yang menjadi sample adalah siswa kelas VIIA, VIIB,VIIC,dan

VIIC, dimana kkelas VIIA dan VIIB diberi pembelajaran inquiri terbimbing dan

VIIC dan VIID diberi pembelajaran proyek. Dasar pemilihan sample ini adalah

karena kedua kelompok diasumsikan mempunyai kemampuan awal yang sama.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pemilihan acak memilih 4 kelas

secara cluster random sampling . Alasan menggunakan tehnik ini adalah penentuan

sample secara acak adalah tehnik yang paling baik diantara tehnik-tehnik lainnya,

 bukan hanya pada teori yang mendasarinya, tetapi juga bukti-bukti empiris yang

diperolehnya di lapangan.

Variabel Penelitian

1.Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiri terbimbing dan metode proyek.

a). Definisi operasional :

• Metode inkuiri terbimbing merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana

dalam pemilihan masalahnya ditentukan oleh guru, tetapi dalam penemuan

konsep oleh siswa dengan cara guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada

 penemuan konsep.

• Metode proyek merupakan suatu teknik instruksional yang melibatkan

 penggunaan alat dan bahan yang diusahakan oleh siswa secara perseorangan atau

Page 5: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 5/21

63

kelompok kecil siswa, untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah dengan

 perpaduan teori-teori dari berbagai bidang studi dan dilaksanakan dalam jangka

waktu tertentu, menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan

ditampilkan atau dipresentasikan. Saat pengerjaan kelas menggunakan berbagai

macam bahan-bahan, dengan pendekatan belajar aktif atau berpusat pada siswa.

2. Variabel moderator 

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah dan kreativitas.

Definisi operasional:

• Sikap ilmiah merupakan sikap yang mencerminkan rasa ingin tahu,jujur, mau

 bekerja dan bekerja sama,saling menerima dan memberi, keterbukaan pikiran,

kritis, tekun, dan tidak mudah menyerah.

• Kreativitas merupakan usaha yang dilakukan siswa dalam mempelajari bidang

tertentu berdasarkan atas daya cipta yang dimilikinya.

a. Skala pengukuran : interval yang dipandang nominal dengan dua kategori yaitu sikap

ilmiah tinggi dan rendah serta kreativitas tinggi dan rendah.

 b. Indikator: sikap ilmiah tinggi atau kreativitas tinggi jika ≥ X (mean) dan sikap

ilmiah rendah dan kreativitas rendah jika < X (mean).

3.Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA materi

 pencemaran lingkungan.

a. Definisi operasional:

Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat dari

aktivitas selama mengikuti pelajaran IPA materi pencemaran lingkungan, dinyatakan

Page 6: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 6/21

64

dalam bentuk skor hasil tes kemampuan belajar ranah kognitif dan afektif, dan

 psikomotorik mata pelajararan IPA dengan materi pembelajaran pencemaran lingkungan.

Materi tersebut disampaikan dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan proyek.

 b. Skala pengukuran: interval

c. Indikator: nilai tes prestasi belajar pada materi pencemaran lingkungan aspek kognitif 

dan psikomotorik dan angket untuk aspek afektif. Aspek kognitif dan psikomotorik 

adalah domain belajar yang dapat dilihat melalui kemampuan berpikir, termasuk 

kemampuan menghafal, memahami, menggunakan alat dan mengaplikasikan. Aspek 

afektif adalah perilaku yang tercermin dalam bentuk bahasa tubuh yang merupakan

aktualisasi sikap, minat, konsep diri dan moral yang muncul saat terjadi proses interaksi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu

dengan tes dan non tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab dengan

tujuan untuk mengukur aspek tertentu. Teknik non tes dengan menggunakan angket dan

observasi.

a. Data tes berupa nilai kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pokok 

 pencemaran lingkungan dengan menggunakan perangkat tes berupa obyektif tes

dengan 4 pilihan jawaban.

 b. Data moderator kreativitas dan nilai afektif diperoleh dari angket.

c. Data observasi diperoleh dari moderator sikap ilmiah.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket langsung dan

tertutup, untuk moderator kretivitas dan nilai afektif dimana daftar pertanyaan

diberikan langsung kepada responden dan jawabannya sudah disediakan, sehingga

Page 7: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 7/21

65

responden tinggal memilih jawaban yang ada. Sedangkan moderator sikap ilmiah

dengan pedoman penilaian sesuai kriteria skor yang telah ditentukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terdiri dari instrumen pelaksanaan pembelajaran dan

instrumen pengambilan data.

1. Instrumen pelaksanaan pembelajaran

Instrumen pelaksanaan pembelajaran terdiri dari: Silabus, rencana pelaksanaan

 pembelajaran. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

 pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu

dan sumber belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.

Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri

atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

2. Instrumen pengambilan data.

Instrumen pengambilan data terdiri dari instrumen tes prestasi belajar kognitif, instrumen

angket prestasi belajar afektif, instrumen angket kreativitas, instrumen lembar observasi

sikap ilmiah serta lembar observasi pelaksanaan kegiatan praktikum untuk prestasi

 belajar psikomotorik.

a. Angket kreativitas dan prestasi belajar afektif.

Instrumen angket kreativitas dan angket prestasi belajar afektif disusun dengan memilih

salah satu jawaban diantara empat jawaban yang tersedia. Penyusunan item angket

Page 8: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 8/21

66

meliputi pembuatan pertanyaan, alternatif jawaban dan petunjuk pengisian angket. Item-

item disesuaikan dengan indikator yang telah dirumuskan. Kriteria penilaian tiap item

 pernyataan dengan skala 1 sampai 4. Soal angket kreativitas dan prestasi belajar afektif 

masing-masing berjumlah 30 butir.

 b. Tes prestasi belajar kognitif.

Soal tes prestasi belajar kognitif dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan 4

 pilihan jawaban. Soal pilihan ganda diberi skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika

 jawaban salah. Skala penilaian menggunakan skala 100.

c. Lembar observasi.

Lembar observasi dibuat untuk memperoleh data tentang moderator sikap ilmiah.

Masing-masing lembar observasi mempunyai pedoman penilaian sesuai kriteria skor 

yang telah ditentukan.

Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji coba terlebih dahulu

 pada kelas yang tidak digunakan untuk penelitian. Uji coba ini dimaksudkan untuk 

mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi persyaratan instrumen yang baik,

diantaranya instrumen yang valid dan reliabel, serta untuk mengetahui kualitas

instrumen tes dilakukan pula analisis soal yang meliputi tingkat kesukaran dan daya

 pembeda. Uji coba instrumen dilakukan di SMP Negeri 2 Kecamatan Balong kelas VII,

diasumsikan bahwa siswa SMP Negeri 2 Kecamatan Balong Ponorogo setara dengan

siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Balong ponorogo, dengan mengetahui data tes masuk 

SMP.

1. Instrumen Penilaian Kognitif 

Page 9: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 9/21

67

Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian di analisis untuk 

mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

a. Uji validitas

Perhitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan program  Microsoft Excel.

Hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel.

Sebuah instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak 

diukur (Suharsimi Arikunto, 2001 : 65). Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah

validitas item atau validitas butir. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang

dimiliki oleh sebuah butir item. Pada validitas item sebuah item dikatakan valid bila

mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total (Suharsimi Arikunto, 2001 : 76).

Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan

ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya

terdiri atas angka 5 jika siswa menjawab benar dan angka 0 jika siswa menjawab salah.

Menurut Suharsimi (2006: 283) menyebutkan bahwa  point biserial corellation atau

korelasi  point biserial digunakan apabila untuk mengetahui korelasi antara dua variabel

yaitu variabel kontinu sedangkan yang lain variabel diskrit murni. Rumus perhitungan

koefisien korelasi point biserial  yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

 pbiγ

= koefisien korelasi point biserial 

M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya.

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

 p = proporsi siswa yang menjawab benar 

 p =

q = proporsi siswa yang menjawab salah

q p

SMM

t

t p

 pbi−=γ  

siswaseluruh jumlah

 benar menjawabyangsiswa banyaknya

Page 10: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 10/21

68

q = 1 – p

(Suharsimi Arikunto, 2001: 79)

Koefisien korelasi point biserial ( pbiγ) menunjukkan validitas item dari tes bentuk 

 pilihan ganda yang selanjutnya disebut sebagai r hitung. Taraf signifikan yang dipakai

dalam penelitian ini adalah 5% kriteria validitas suatu tes (r hitung). Item dikatakan valid

 bila harga r hitung > r tabel. Hasil perhitungan dengan korelasi point biserial dapat

dikonsultasikan ke Tabel r hasil korelasi product-moment (Suharsimi, 2006: 283).

 b. Uji reliabilitas

Reabilitas soal menunjukkan tingkat keterandalan atau keajekkan soal. Suatu soal

dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika memberikan hasil yang sama saat

dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang berlainan dan waktu yang berbeda.

Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas instrumen, dilakukan uji

reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richarson (KR-20) sebagai berikut:

−= ∑

2

1

2

1

111 S 

 pqS 

n

nr 

Keterangan:

11r  = koefisien reliabilitas

n = jumlah item

 p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar 

q = proporsi subyek yang menjawab item soal salah

S1 = standar deviasi

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup ( C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

negatif – 0,20 = sangat rendah (SR) (Masidjo, 1995: 210 - 233)

c. Uji Taraf Kesukaran Soal

Page 11: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 11/21

69

Soal dikatakan baik apabila soal itu tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran

(difficult index). Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Untuk menentukan

indeks kesukaran digunakan rumus:

P = s J 

 B

Keterangan:

P = indeks kesukaranB = jumlah siswa yang menjawab dengan benar 

Js = jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut :

0,71 – 1,00 = mudah

0,31 – 0,70 = sedang

0,00 – 0,30 = sukar 

2. Instrumen Penilaian Afektif 

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah

angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan memilih salah

satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan skala likert.

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penilaian afektif 

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji

validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas

Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks

korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar yang dirumuskan :.

Page 12: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 12/21

70

:

( ) ( )

( ) ( )( )( ){ }2 2

2 2

 xy

 N XY X Y r 

 N X X N Y Y 

−=

− −

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑Keterangan :

 xyr  = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

 N = banyaknya subyek 

X = skor item

Y = skor total

Item dikatakan valid bila harga hitungr  ⟩ otalt r  kriteria.

Klasifikasi validitas soal adalah sebagi berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)0,41 – 0,70 = cukup ( C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

negatif – 0,20 = sangat rendah (SR)

(Masidjo, 1995 : 243- 246)

Perhitungan uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan program microsoft 

excel. 

Uji Reliabilitas

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket penilaian

afektif adalah rumus Koefisien Alpha. Rumus Koefisien Alpha adalah sebagai berikut

11r  =

Σ−

− 2

2

11

i

n

n

σ 

σ 

Keterangan :

11r  = reliabilitas yang dicari

n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ2

i= jumlah varians skor tiap-tiap item

σ2

i=

( )

 N

 N

XX

2

i2

i

∑∑ −

σ2

t= varians total

Page 13: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 13/21

71

σ2

t=

2

t

2

t

 N

X

 N

X

  

 

 

 

 − ∑∑

(Suharsimi Arikunto, 2006: 108-112)

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut :

0,80 < r 11 ≤ 1,00 = Sangat Tinggi;

0,60 < r 11 ≤ 0,80 = Tinggi;

0,40 < r 11 ≤ 0,60 = Cukup;

0,20 < r 11 ≤ 0,40 = Rendah;

0,00 < r 11 ≤ 0,20 = Sangat Rendah (Suharsimi Arikunto, 2001: 109).

3. Instrumen Penilaian sikap ilmiah dan Kreativitas.

Instrumen penilaian kreativitas belajar berupa angket. Jenis angket yang

digunakan adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan

memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan

skala likert. Sebelum mengambil data penelitian, instrumen penilaian kreativitas dan

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji

validitas dan reliabilitas .

4. Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif 

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah

angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan memilih salah

satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan skala likert.

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penilaian afektif 

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji

validitas dan reliabilitas.

Page 14: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 14/21

72

Uji Validitas

Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks

korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar yang dirumuskan :.

:

( ) ( )

( ) ( )( )( ){ }2 22 2

 xy

 N XY X Y r 

 N X X N Y Y 

−=

− −

∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

 xyr  = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

 N = banyaknya subyek 

X = skor item

Y = skor total

Item dikatakan valid bila harga hitungr  ⟩ otalt r  kriteria.

Klasifikasi validitas soal adalah sebagi berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup ( C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

negatif – 0,20 = sangat rendah (SR)(Masidjo, 1995 : 243- 246)

Perhitungan uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan program mikrosoft 

excel.

Uji Reliabilitas

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket penilaian

afektif adalah rumus Koefisien Alpha. Rumus Koefisien Alpha adalah sebagai berikut

11r  =

Σ−

− 2

2

11

i

n

n

σ 

σ 

Keterangan :

11r  = reliabilitas yang dicari

n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ2

i= jumlah varians skor tiap-tiap item

Page 15: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 15/21

73

σ

2

i

=

( )

 N  N

XX

2

i2

i

∑∑ −

σ2

t= varians total

σ2

t=

2

t

2

t

 N

X

 N

X

   

  

 − ∑∑

(Suharsimi Arikunto, 2006: 108-112)

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut :

0,80 < r 11 ≤ 1,00 = Sangat Tinggi;

0,60 < r 11 ≤ 0,80 = Tinggi;

0,40 < r 11 ≤ 0,60 = Cukup;

0,20 < r 11 ≤ 0,40 = Rendah;

0,00 < r 11 ≤ 0,20 = Sangat Rendah (Suharsimi Arikunto, 2001: 109).

5. Instrumen Penilaian sikap ilmiah dan Kreativitas.

Instrumen penilaian kreativitas belajar berupa angket. Jenis angket yang

digunakan adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan

memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan

skala likert. Sebelum mengambil data penelitian, instrumen penilaian kreativitas

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji

validitas dan reliabilitas. Instrument sikap ilmiah meggunakan observasi dengan rubrik 

yang telah ditentukan.

G. Tehnik Analisa Data

Page 16: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 16/21

74

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan analisis varian (Anava)

tiga jalan 2x2x2 dengan sel tak sama. Namun sebelum dilakukan analisis data terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan homogenitas.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel penelitian berasal dari

 populasi yang berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas ini dihitung menggunakan

 statistic PASW 18. Adapun prosedur yang dilakukan sebagai berikut :

1). Prosedur penentuan Hipotesis :

Ho: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2). Keputusan Uji

Statistik uji menggunakan normality test. Uji normalitas variabel terikat prestasi

 belajar aspek kognitif dan afektif yang perhitungannya dilakukan dengan statistik pasw

18 .Ketentuan pengambilan kesimpulan . Ho ditolak ketika p-Value > 0,05 selain itu H1

tidak ditolak. Jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak ditolak (diterima). Tingkat signifikansi

( α) yang digunakan 0,05.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

 populasi yang homogen atau tidak. Jika populasi memiliki varians-varians yang sama

Page 17: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 17/21

75

dikatakan homogen. Uji homogenitas ini dihitung menggunakan  sofware pasw versi

18.

1). Prosedur Penentuan Hipotesis :

Ho: tidak semua variansi sama (tidak homogen)

H1: semua variansi sama ( homogen)

2). Keputusan Uji

Statistik uji menggunakan test for equal variances. Ketentuan pengambilan

keputusan , Ho ditolak ketika p-Value > 0,05 artinya semua variansi sama (homogen)

dan jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi yang digunakan (α)

= 0,05.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Anava

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi tiga

 jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikansi efek tiga

variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi ketiga variabel bebas terhadap

variabel terikat. Statistik uji dengan bantuan software program pasw versi 18

menggunakan GLM (General Linier Model). Taraf signifikasi (α) yang digunakan 0,05.

Pada analisis variansi tiga jalan terdapat tujuh pasang hipotesis yang persamaannya

adalah :

1). Menentukan Hipotesis:

a). HoA: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran

metode inkuiri terbimbing dengan siswa yang diberi metode proyek pada materi

 pencemaran lingkungan.

Page 18: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 18/21

76

H1A: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran metode

inkuiri terbimbing dengan siswa yang diberi metode proyek pada materi pencemaran

lingkungan.

 b). HoB: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki sikap ilmiah

tinggi dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah dalam mempelajari materi

 pencemaran lingkungan.

H1B: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi

dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah dalam mempelajari materi pencemaran

lingkungan.

c). HoC: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas

tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi

 pencemaran lingkungan.

H1C: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan

siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi pencemaran

lingkungan.

d). HoAB: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi asam basa garam

H1AB: ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan sikap ilmiah

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

e). HoAC: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan

kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

H1AC: Ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

Page 19: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 19/21

77

f). HoBC: Tidak ada interaksi antara sikap ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi

 belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan

H1BC: Ada interaksi antara sikap ilmiah dengan kreativitas terhadap prestasi belajar 

siswa pada materi pencemaran lingkungan.

g). HoABC: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan sikap

ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran

lingkungan.

H1ABC: ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan sikap ilmiah

dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

2). Keputusan Uji

Keputusan uji menggunakan GLM (General Linier Model ). Ketentuan

 pengambilan kesimpulan, H0 ditolak ketika p-Value < 0,05 dan jika p-Value > 0,05

maka Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05.

Uji lanjut Anava

Dari hasil uji Anava di atas, jika diperoleh Ho ditolak maka diperlukan uji lanjut

anava. Sebagai tindak lanjut dari analisis variasi tiga jalan adalah menggunakan uji

Mean dan Interaction Plot. Tujuannya untuk mengetahui besarnya pengaruh terhadap

 prestasi balajar siswa. Selain dengan menggunkan metode Mean dapat juga

menggunakan uji scheffe.Ketentuan mengambil kesimpulan, ada pengaruh

signifikan jika melawati garis merah. Sedangkan tujuan Interacrtion Plot adalah

Page 20: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 20/21

78

untuk mengetahui besarnya interaksi terhadap prestasi belajar. Ketentuan

 pengambilan keputusan ada interaksi jika terjadi perpotongan. Dengan ketentuan bila

 jawaban benar skornya 1 dan jawaban salah skornya 0 (Suharsimi Arikunto, 2001 :

207-210).

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa

yang pandai (kemampuan tinggi) dan siswa yang kurang pandai (kemampuan

rendah). Bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi dan dihitung dengan rumus:

D =  B A

 B

 B

 A

 A P  P 

 J 

 B

 J 

 B−=−

Keterangan:

D = Indeks diskriminasi

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, BB=

 banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, PA=

 proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar (P sebagai

indeks kesukaran),

PB= proporsi peserta kelompk bawah yang menjawab benar (Suharsimi Arikunto,

2001: 213-214)

Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:

0,71 – 1,00 = Baik sekali

0,41 – 0,70 = Baik 

0,21 – 0,40 = Cukup

Page 21: Bab III Lahaula Wala Quata

5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 21/21

79

0,00 – 0,20 = Jelek 

 Negatif = tidak baik (butir soal dibuang) Suharsimi arikunto, 2001: 218)