bab iii kondisi umum - · pdf filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air....

27
20 BAB III KONDISI UMUM 3.1 Kondisi Regional 3.1.1 Gambaran Umum Bandung dan Sekitarnya Daerah Bandung dan sekitarnya merupakan suatu dataran yang dikelilingi pegunungan. Secara morfologi daerah Bandung ini lebih merupakan suatu cekungan dari pada suatu dataran tinggi. Ketinggian dataran di cekungan Bandung ini berkisar antara 620 dan 750 mdpl, sedangkan pegunungan yang mengelilinginya banyak diatas 2000 mdpl. Cekungan Bandung ini dikelilingi oleh badan gunung api sekarang, antara lain komplek Tangkubanparahu di sebelah Utara, komplek Patuha – Malabar di sebelah Selatan, Gunung Manglayang di sebelah Timur dan disebelah Barat cekungan ini dibatasi pegunungan lipatan dari lapisan gamping tersier. Ditengah-tengahnya mengalir sungai Citarum sebagai sungai utama yang membelah cekungan ini. Cekungan Bandung secara administratif masuk kedalam Propinsi Jawa Barat, Indonesia. Gambar 3. 1 Peta Daerah Bandung dan Sekitarnya Wilayah Penelitian

Upload: lynga

Post on 25-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

20

BAB III

KONDISI UMUM

3.1 Kondisi Regional

3.1.1 Gambaran Umum Bandung dan Sekitarnya

Daerah Bandung dan sekitarnya merupakan suatu dataran yang dikelilingi

pegunungan. Secara morfologi daerah Bandung ini lebih merupakan suatu

cekungan dari pada suatu dataran tinggi. Ketinggian dataran di cekungan Bandung

ini berkisar antara 620 dan 750 mdpl, sedangkan pegunungan yang

mengelilinginya banyak diatas 2000 mdpl. Cekungan Bandung ini dikelilingi oleh

badan gunung api sekarang, antara lain komplek Tangkubanparahu di sebelah

Utara, komplek Patuha – Malabar di sebelah Selatan, Gunung Manglayang di

sebelah Timur dan disebelah Barat cekungan ini dibatasi pegunungan lipatan dari

lapisan gamping tersier. Ditengah-tengahnya mengalir sungai Citarum sebagai

sungai utama yang membelah cekungan ini. Cekungan Bandung secara

administratif masuk kedalam Propinsi Jawa Barat, Indonesia.

Gambar 3. 1 Peta Daerah Bandung dan Sekitarnya

Wilayah Penelitian

Page 2: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

21

3.1.2 Geologi Regional

3.1.2.1 Geomorfologi

Cekungan Bandung dapat dibagi menjadi beberapa satuan morfologi berdasarkan

kondisi genetisnya. Satuan dataran danau Bandung; Satuan kerucut gunung api

melingkari cekungan di Utara, Timur, dan Selatan; Satuan pematang homoklin

membentuk perbukitan Rajamandala dan menutup cekungan Bandung di sebelah

Barat, dan satuan dataran danau terdapat beberapa bukit terpisah satu sama lain

seperti di Selatan Cimahi, satuan ini disebut satuan perbukitan terisolasi.

Satuan Dataran Danau Bandung

Satuan dataran danau Bandung cukup luas dan datar, memanjang Barat – Timur.

Merupakan dataran endapan danau Bandung purba yang mengering ratusan ribu

tahun yang lalu. Diairi banyak sungai, hanya bagian tertentu merupakan dataran

banjir. Sungai utama dataran ini adalah sungai Citarum yang juga merupakan

sungai utama cekungan Bandung. Sungai Citarum ini membelah dataran danau,

dengan demikian sumbu sungai ini terletak pada titik terendah cekungan Bandung.

Didalam satuan ini termasuk pula dataran kipas aluvial, menempati seperlima

dataran danau. Sudut lereng berkisar antara 0,5 sampai 2 %. Kipas alluvial ini

menyebar kira-kira dari Cimahi – Dago sebagai batas Utara hingga Cicahuem dan

Buahbatu.

Satuan Kerucut Gunung Api

Merupakan pagar mengelilingi dataran danau, yang terdiri dari badan gunung api

kuarter. Di Utara berjajaran gunungapi Burangrang, Tangkubanparahu,

Bukittunggul, Canggak, Manglayang; di Timur terdapat beberapa kerucut gunung

api kecil antara lain Mandalawangi, Mandalagiri, Gandapura; di Selatan dataran

danau berjajaran gunungapi Malabar, Patuha, dan sebagainya. Yang masih

menunjukan gejala aktivitas magma adalah Tangkubanparahu dan Patuha,

sedangkan yang lainnya boleh dikatakan mati. Sudut lereng rata-rata berkisar

sekitar 30-40%.

Page 3: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

22

Banyak dari kerucut gunungapi tersebut nisbi tua dan lambungnya banyak tertoreh

sungai secara dalam, sehingga banyak dijumpai lembah dengan tebing terjal

bersudut besar, tidak jarang yang memiliki sudut lereng lebih dari 70%. Hal ini

dapat dilihat pada lereng gunung Burangrang, Bukittunggul, Canggak,

Manglayang, Malabar. Dengan demikian kerucut tersayat lembah terjal tersebut

menunjukan potensi longsor dari tanah di tempat tersebut.

Kearah satuan daratan danau, kerucut gunungapi melandai membentuk kaki

gunungapi. Kemiringan lahannya berkisar anara 5-15%. Dari kerucut gunungapi

ini bermunculan mata air. Sumber sungai yang mengalir ke Bandung antara lain

sungai Cimahi, Cibeureum, Cikapundung dari sebelah Utara; Citarik dari Timur;

serta sungai Cikarial, Citarum hulu, Cisangkuy, Ciwidey, dan sebagainya dari

pegunungan di Selatan dataran danau. Semua sungai yang tersebut diatas akan

masuk ke sungai Citarum, yang membelah dataran danau Bandung di titik

terendah dari cekungan Bandung.

Satuan Pematang Homoklin

Satuan ini merupakan perbukitan yang membentuk perbukitan Rajamandala –

Padalarang. Memanjang sepanjang Timur – Timurlaut – Baratdaya, berada di

dinding Barat cekungan. Disini pula terdapat celah air Citarum. Ketinggian

berkisar antara 800-1000 mdpl. Pematang homoklin ini menunjukan lereng Utara

yang lebih terjal dari pada lereng Selatannya. Lereng Selatan ini merupakan

lereng kemiringan lapisan pembentuknya.

Sungai Citarum menerobos daerah ini di Selatan Rajamandala. Batuan

pembentuknya adalah berbagai batuan sedimen marin tersier dari berbagai

formasi, antara lain batugamping dan batulempung Formasi Rajamandala,

batupasir graywacke dan batulempung formasi Citarum, serta breksi gunungapi.

Batuan ini pada umumnya miring ke Selatan.

Satuan Perbukitan Terisolasi

Satuan perbukitan terisolasi bermunculan di dalam satuan dataran danau. Dimana

muncul terpisah satu sama lain atau berkelompok menjadi jajaran perbukitan.

Bukit ini terdapat di Selatan Cimahi dan Dayeuhkolot, berketinggian antara 800-

Page 4: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

23

900 meter. Antara lain G. Bohong (878 m), G. Panganten, G. Jatinunggak, G.

Padakasih (946 m), G.Silacau (866 m), G.Geulis, dan sebagainya. Umumnya

terdiri dari batuan sedimen gunungapi kasar, lava, dan atau intrusi batuan

intermedier, seperti Andesit, Dasit.

Gambar 3. 2 Peta Morfologi Cekungan Bandung (Dam, 1994 dalam Bahan Kuliah

Geologi Cekungan Bandung, Departemen Teknik Geologi ITB, 2006)

3.1.2.2 Statigrafi dan Sedimentasi

Formasi Cikapundung

Secara umum litologinya terdiri atas konglomerat gunung api, breksi gunung api,

tuf dan sisipan aliran lava andesit. Berdasarkan susunan statigrafi regional,

formasi ini berada secara selaras diatas formasi tambakan. Ketebalan formasi

Cikapundung berdasarkan selidikan gaya berat, diketahui ketebalannya adalah 0-

350 m (Kridoharto,1978). Sebarannya pada permukaan adalah pada bukit Utara

Dago, dari sekitar sungai Cikapundung kearah Gunung Manglayang. Formasi

Page 5: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

24

Cikapundung berumur lebih muda atau paling tidak sama dengan Plistosin bawah,

dimana menurut van Bemmelen (1949) formasi ini berumur plistosen tengah.

Formasi Cibeureum

Secara Umum formasi ini terdiri dari breksi gunung api dan Tufa. Batas bawah

formasi Cibeureum dicirikan dengan dijumpainya lapisan tipis konglomerat

gunungapi yang menutupi lempung gunungapi karbonan berwarna coklat tua-

hitam, dengan disertai oleh meningginya radioaktivitas. Hubungan dengan

formasi Cikapundung yang berada dibawahnya adalah selaras.

Ketebalan formasi Cibeureum berkisar antara 0-180 m. Dari pengamatan serta

studi regional, formasi ini memiilki sebaran membentuk suatu kipas, dengan

sumbernya G.Tangkuban perahu (van Bemmelen, 1934). Umur formasi ini

berkisar antara plistosen atas – Holosen.

Formasi Kosambi

Litologinya terdiri dari batulempung gunungapi, batulanau gunungapi, dan

batupasir gunungapi. Batas dengan formasi dibawahnya; dicirikan dengan mulai

terdapatnya tuf-breksi dan mulai menghilangnya lapisan batulempung gunungapi.

Ketebalan formasi ini diperkirakan sebesar 0 – 80 m. Menurut Silatongga,

ketebalannya adalah 0 - 125 meter. Sebarannya meluas ke Selatan, merupakan

dataran bekas danau. Formasi ini diperkirakan berumur Holosen.

Formasi Cikidang

Secara umum, formasi ini terdiri dari batuan leleran lava basal, konglomerat

gunungapi, tuf kasar dan breksi gunungapi. Formasi ini terletak secara selaras di

atas formasi Cibeureum yang berumur plistosen atas-Holosen. Struktur sedimen

yang dapat dijumpai pada formasi ini memperlihatkan, bahwa formasi ini belum

terkena oleh proses tektonik. Dari segi litologinya dijumpai bahwa konsolidasinya

masih nisbi rendah, sehingga dapat ditaksirkan sebagai endapan berumur muda.

Umur formasi ini diperkirakan adalah Holosen.

Page 6: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

25

Tabel 3. 1 Kolom Statigrafi Daerah Bandung dan Sekitarnya

Umur Satuan Statigrafi Tebal (m) Keterangan

Endapan Sungai ± 5 Bahan lepas tidak terkonsolidasi,

berukuran lempung sampai

bongkah

Bidang erosi

Formasi Cikidang 0 - 65 Lava basal berstruktur kekar

kolom, konglomerat gunungapi,

tuf kasar berlapis sejajar dan

breksi gunungapi yang kadang-

kadang berwarna coklat tua

Formasi Kosambi

0 - 80 Batulempung gunungapi,

batulanau gunungapi dan

batupasir gunungapi, setempat

dijumpai struktur perlapisan

sejajar dan silang-siur

Holosen

Plistosen

Atas

Formasi Cibeureum

0 - 180 Perulangan urut-urutan breksi-

tufa, fragmen skoria andesit basal

dan batuapung

Bidang erosi

Plistosen

Bawah

Formasi Cikapundung ± 0 - 350 Konglomerat gunungapi, breksi

gunungapi, tufa dan sisipan lava

andesit. Umumnya berwarna

lebih terang dari formasi lainnya,

fragmen piroksen-andesit

(Hartono dan Koesoemadinata, 1981)

Page 7: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

26

3.1.2.3 Sejarah Geologi

Geologi daerah Bandung merupakan gejala sejarah geologi sangat resen dan

semua peristiwanya masih dapat diukur dengan ribuan tahun, sehingga sangat erat

hubungannya dengan sejarah manusia purbakala. Hubungan antara peristiwa

geologi ini dengan sasakala sangkuriang sudah sangat dikenal. Salah satu yang

terbukti secara geologi, adalah terbentuknya danau Bandung dalam seketika,

untuk kemudian mengering kembali; dan bahwa pada saat itu telah ada manusia

yang bermukim di sekitar Danau Bandung ini. Pemulihan kembali atau

rekonstruksi danau Bandung dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Gambar 3. 3 Danau Bandung Purba (Bahan Kuliah Geologi Cekungan Bandung,

Departemen Teknik Geologi ITB, 2006)

Page 8: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

27

Tabel 3. 2 Sejarah Geologi Bandung dan Sekitarnya

Zaman Waktu Peristiwa

Awal miosen

± 30-25 juta tahun yang lalu

Seluruh Pulau Jawa berada di bawah laut. Daratan hanya berada di sebelah Utara Laut Jawa

Pertengahan miosen

± 25 juta tahun yang lalu

Muncul gunung berapi yang berada disebelah Selatan pengalengan

Akhir miosen

± 25-14 juta tahun yang lalu

Pantai Utara Pulau Jawa (embrio) masih dekat Pengalengan, dataran tinggi Bandung masih dibawah laut

Pliosen

± 14-2 Juta tahun yang lalu

Terjadi proses pengangkatan dan perlipatan endapan laut di jalur Bandung, pantai pindah ke Utara Gunung Tangkubanparahu sekarang.

Diawali dari kegiatan gunung api di Selatan Cimahi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan gunung api di Utara Bandung, dimana terjadi pembentukan Gunung Sunda setinggi kurang lebih 3000 mdpl

Awal Plestosen

± 2 juta tahun yang lalu

Gunung Sunda Runtuh dan membentuk kaldera yang sangat besar. Untuk kemudian terjadi penyesaran di daerah Lembang.

± 11.000 tahun yang lalu

Diawali dengan lahirnya Gunung Tangkubanparahu diikuti dengan Erupsi Fase A dari gunung Tangkuban perahu. Kemudian terjadi juga pengisian depresi Lembang oleh arus lava

Terjadi lagi letusan Gunung Tangkubanparahu (Erupsi fase B). Erupsi ini diduga yang mengakibatkan kemudian terbentuknya danau Bandung.

Holosen

± 6000 tahun yang lalu

Danau Bandung purba berakhir dengan Bobolnya dimulai di Punggungan Pr. Kiara – Pr. Larang. Kemudian terjadi erupsi lagi dari Gunung Tangkubanparahu (erupsi fase C), dimana terjadi aliran lava ke Utara dan Selatan. Terjadi Penyesaran lagi untuk sesar Lembang

(Bahan Kuliah Geologi Cekungan Bandung, Departemen

Teknik Geologi ITB, 2006)

Page 9: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

28

Gambar 3.4 Peta Geologi Regional skala 1:100.000 (P.H. Silitonga, 1973)

Daerah

Penelitian Qvu

Qyu

Ql

Qyt

Qvd

Page 10: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

29

Qvu

HASIL GUNUNGAPI TUA TAK TERURAIKAN. Breksi gunungapi, lahar dan

lava berselang-seling

Qyd

TUFA PASIR. Tufa berasal dari Gunung Dano dan Gunung Tangkubanparahu

(erupsi C). Tufa pasir sangat sarang, mengandung kristal-kristl hornblende yang

kasar, lahar lapuk kemerah-merahan, lapisan-lapisan lapili dan breksi.

Qyt

TUFA BERBATUAPUNG. Pasir tufaan, lapili, bom-bom, lava berongga dan

kepingan-kepingan andesit-basalt padat yang bersudut dengan banyak bongkah-

bongkah dan pecahan-pecahan batuapung. Berasal dari G. Tangkubanparahu (erupsi

A) dan G. Tampomas

Ql

ENDAPAN DANAU (0-125m). Lempung tufaan, batupasir tufaan, kerikil tufaan.

Membentuk bidang-bidang perlapisan mendatar di beberapa tempat. Mengandung

kongkresi-kongkresi gamping, sisa-sisa tumbuhan, moluska air tawar dan tulang-

tulang binatang bertulang belakang. Setempat mengandung sisipan breksi.

Qyu

HASIL GUNUNGAPI MUDA TAK TERURAIKAN. Pasir tufaan, lapili, breksi,

lava, aglomerat. Sebagian berasal dari G. Tangkubanparahu dan sebagian dari G.

Tampomas.

Qc

KOLUVIUM. Terutama berasal dari reruntuhan pegunungan-pegunungan hasil

gunungapi tua, berupa bongkah-bongkah batuan beku antara andesit – basal breksi,

batu pasir tufa dan lempung tufa.

Qob

HASIL GUNUNGAPI LEBIH TUA (600 m). Breksi dan lahar dan pasir tufa

berlapis-lapis dengan kemiringan yang kecil.

Page 11: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

30

3.1.3 Hidrogeologi Umum Bandung

3.1.3.1 Sistem Akuifer

Di daerah Bandung dan sekitarnya terdapat 3 (tiga) formasi geologis yang

mempunyai sifat-sifat pembawa air, yaitu Formasi Cikapundung, Cibeureum, dan

Cikidang. Formasi Cikapundung dan Formasi Cibeureum yang berpotensi sebagai

lapisan pembawa air atau akuifer produktif.

• Akuifer dangkal : 4-35 m bmt, terdapat di seluruh area, menempati bagian atas

dan seluruh formasi yang tersedia.

• Akuifer sedang : 40-150 m bmt, terdiri dari batuan tufa berbutir halus-kasar

dan breksi vulkanik dari Formasi Cibeureum

• Akuifer dalam : lebih dari 150 m bmt, disusun oleh Formasi Batuan

Cikapundung.

Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

Cimahi serta Lembang. Lapisan akuifer dalam berada di bawah permukaan Kota

Bandung, Cimahi, dan sekitarnya.

3.1.3.2 Parameter Aquifer

Dari hasil studi yang dilakukan Iwaco (1991), diperoleh hasil bahwa nilai

transmissivitas di daerah Bandung dan sekitarnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Transmisivitas Daerah Bandung dan Sekitarnya (Iwaco, 1991)

Daerah Transmissivitas (m2/hari) Bandung fan 4 - 865 Cimahi fan 22 – 1477 North of Lembang fault 3 – 184 Soreang fan 2 Pamengpeuk – Banjaran deposits 19 - 44 Majalay – Ciparay fan 9 – 50 Eastern volcanic – artesian aquifer Paseh – Cikarang

44 – 440

North – Eastern volcanic Manglayang volcanic slopes

14 - 47

Bandung plan / lake deposit 14 – 405

Page 12: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

31

Sementara itu, dari hasil penelitian dari Hartono (1980) diperoleh hasil bahwa

nilai parameter di daerah Bandung dan sekitarnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 4 Transmisivitas Daerah Bandung dan Sekitarnya (Hartono, 1980)

Daerah Transmissivitas

(m2/hari)

Zona Cimahi, menempati daerah Andir dan Cimahi 700

Zona Bandung, menempati daerah diantara Andir dibagian barat sampai pertengahan kota Bandung sebelah timur

400

Zona Cicahuem, menempati daerah sebelah timur pertangahan kota Bandung sampai daerah Cicaheum

300

Zona Gegerkalong – Goleah, menempati daerah perbukitan sebelah Utara Bandung dan di sebelah Selatan Lembang

70

Zona Lembang, terletak antara depresi Lembang – Cisarua 140

3.1.3.3 Muka Air Tanah

Muka air bawah tanah bandung dan sekitarnya telah dilaporkan mengalami

penurunan sejalan dengan waktu. Kondisi muka air bawah tanah di daerah

Bandung dan sekitarnya yang pernah dilaporkan adalah sebagai berikut :

1. Iwaco (1991). Berdasarkan data-data pemboran sebelum tahun 1955, Iwaco

merekonstruksi muka air bawah tanah di daerah Bandung dan sekitarnya.

Muka air bawah tanah pada waktu ini dapat dianggap sebagai muka air bawah

tanah alamiah daerah ini. Hal ini dikarenakan sebelum tahun 1955,

pengambilan air bawah tanah di daerah ini belum menunjukan jumlah yang

cukup signifikan.

2. Wibowo dan Repoyadi (1995) menyatakan bahwa di daerah-daerah industri

Bandung dan sekitarnya telah terjadi penurunan muka air bawah tanah sebagai

berikut :

• Periode 1983-1985, kedudukan muka air bawah tanah berkisar dari 2,5 –

10 m bmt (bawah muka tanah). Dalam periode ini fluktuasi

penurunannya adalah kurang dari 2 m/tahun

Page 13: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

32

• Periode 1985-1990, kedudukan muka air tanah berkisar dari 10-25 m

bmt. Di beberapa lokasi seperti daerah Cimahi diketahui muka air bawah

tanahnya samapai 50 m bmt dan membentuk kerucut. Tingkat penurunan

muka air bawah tanah pada periode ini mencapai 7,19 m/tahun.

3. Priowirjanto dan Marsudi (1995), berdasarkan data dari (DGTL) Direktorat

Geologi dan Tata Lingkungan pada bulan juni 1993 menyatakan bahwa telah

terjadi penurunan muka air bawah tanah didaerah industri sebagai berikut :

Tabel 3. 5 Muka Air Tanah Daerah Bandung dan Sekitarnya, DGTL (1993)

Daerah Muka Air Tanah (m bmt)

Penurunan per-tahun (m/tahun)

Leuwigajah, Cimindi, Utama, Cibaligo

± 41 – 71 ± 3 – 15

Cijerah, Cibuntu, Garuda, Meleber, Arjuna, Husen dan Pasir kaliki

± 30 – 52 ± 1,2 – 4,3

Buahbatu, kiara condong, kebonwaru

± 23 – 50 ± 1,6 – 3,1

Dayeuhkolot ± 26 – 67 ± 3 – 12 Cicahuem, Ujungberung, Gedebage, Cipadung dan Cibiru

± 16 – 50 ± 1,6 – 2,1

Cikeruh, Rancaekek, Cimanggung, dan Cikancung

± 7 – 24 ± 3 – 9

Ciparay, Banjaran, dan Pamengpeuk

± 8 – 29 ± 0,9 – 4,6

Ketapang dan Soreang ± 1.5 - 31 ± 0,4 – 1,6

Resapan dan Pemakaian Air Tanah

Berdasarkan perhitungan dari jumlah curah hujan di cekungan Bandung dan

koefisien resapannya, didapatkan hasil bahwa jumlah resapan di Cekungan

Bandung adalah sebesar 102,4 juta m3/tahun. Dimana, Kabupaten Bandung

meresapkan 92 juta m3/tahun, Kabupaten Sumedang meresapkan 0,1 juta

m3/tahun, dan Kota Bandung meresapkan 10,3 juta m3/tahun. (Sumber : Laporan

pendayagunaan air bawah tanah, Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa

Barat 2002).

Untuk pemanfaatan air di daerah cekungan Bandung, untuk rumah tangga

diperkirakan sebesar 260 juta m3/tahun (73 persen air tanah dan 27 persen air

Page 14: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

33

permukaan). Sedangkan kebutuhan air untuk industri kurang lebih 200 juta

m3/tahun (76 persen air tanah dan 24 persen air permukaan). Tampak di sini

bahwa pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri jauh

lebih besar daripada air permukaan. Apabila ketidakseimbangan pemanfaatan air

tanah dan air permukaan ini berlanjut sementara gangguan terhadap kawasan

konservasi air juga terus meningkat, maka ancaman terhadap keberadaan air tanah

meningkat dan meningkat pula konflik terkait dengan pemanfaatan air di musim

kemarau. (Sumber : PPSDAL-Lembaga Penelitian Unpad. Harian Umum Pikiran

Rakyat, Bandung, 24 Maret 2006)

3.2 Kondisi Daerah Penelitian

3.2.1 Lokasi dan Batas Daerah Penelitian

Secara geografis wilayah penelitian berada di antara koordinat 787500-794500 E,

9238000-9244000 N. Wilayah penelitian merupakan daerah tangkapan sungai

Cikapundung. Batas Utara dibatasi pada daerah sesar Lembang dan batas bawah

Selatan dibatasi oleh stasiun pengamat debit sungai Cikapundung didaerah

Gandok.

Secara administratif wilayah penelitian masuk kedalam Kotamadya Bandung dan

Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Kotamadya Bandung meliputi 2

Kecamatan, yakni Kecamatan Coblong dan Kecamatan Cidadap serta Kabupaten

Bandung meliputi satu Kecamatan, yaitu Kecamatan Lembang. Kecamatan

Lembang meliputi Desa Langensari, Desa Mekarwangi, Desa Pagerwangi, Desa

Ciburial, dan Desa Cibodas. Kecamatan Cidadap meliputi Kelurahan Cimbeluit,

dan Kelurahan Hegarmanah. Kecamatan Coblong meliputi Kelurahan Dago dan

Kelurahan Cipaganti.

Luas daerah penelitian adalah sebesar 1628.88 Ha atau 16,29 km2. Dimana tata

guna lahan di daerah penelitian berupa daerah pemukiman, perkebunan / ladang,

persawahan, hutan, dan lainnya. Pada daerah kotamadya Bandung, tata guna lahan

didominasi oleh daerah pemukiman dan bangunan lainnya. Pada daerah

Kabupaten Bandung, tata guna lahan di daerah penelitian didominasi oleh daerah

perkebunan atau ladang (Gambar 3.6).

Page 15: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

34

U

Skala

0 1000 2000 m

Gambar 3.5 Peta Lokasi Daerah Penelitian

Skala

Page 16: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

35

U

Skala

Legenda

0 500 1000 m

Gambar 3.6 Peta Tata Guna Lahan Daerah Penelitian

Skala

Legenda

Page 17: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

36

3.2.2 Klimatologi

Data klimatologi daerah penelitian diambil dari dua stasiun klimatologi dan lima

stasiun curah hujan. Stasiun klimatologi yang dipakai adalah stasiun Lembang dan

stasiun Bandung dan stasiun curah hujan yang dipakai adalah stasiun Bandung,

Lembang, Dago, Balista, dan Cisalak.

Tabel 3. 6 Curah Hujan Rata-rata Bulanan Tahun 2003

(Badan Meterologi dan Geofisika Bandung)

St. Bandung

(mm) St. Dago

(mm) St. Lembang

(mm) St. Balista

(mm) St. Cisalak

(mm) Jan 72.1 58 100.4 150 251 Feb 265.6 257 319 240.5 423 Mar 365 340 179.7 111 512 Apr 136 80 71.6 102.9 172 May 111.7 107 81.8 142.3 217 Jun 37.4 6 24.3 17.4 27 Jul 40.5 3 18.8 0 6

Aug 74.7 6 13.3 43.8 45 Sep 76.3 20 18.2 66.5 135 Oct 314.42 84 267 339.7 366 Nov 185.9 49 124 85.2 415 Dec 197.2 154 289.4 388 405

Tabel 3. 7 Curah Hujan Rata-rata Bulanan Tahun 2004

(Badan Meterologi dan Geofisika Bandung)

St. Bandung

(mm) St. Dago

(mm) St. Lembang

(mm) St. Balista

(mm) St. Cisalak

(mm) Jan 195.6 133 192.6 28 357 Feb 191.2 103 269.9 109.8 482 Mar 240.8 144 193.7 164.5 628 Apr 304.8 108 203.1 307 253 May 286.5 208 226.1 178 620 Jun 76.2 18 36.4 56.5 111 Jul 34.4 26 21.7 0 79

Aug 11.4 7 0 0 0 Sep 84.7 8 17.8 121.5 87 Oct 83.5 4 6.5 36.4 16 Nov 184.4 139 139.5 175.3 393 Dec 238.9 186 315.3 297.4 302

Page 18: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

37

0

100

200

300

400

500

600

jan

feb

mar apr

may jun jul

aug

sep

oct

nov

dec

Cur

ah H

ujan

(mm

) St. Bandung

St. Dago

St. Lembang

St. Balista

St. Cisalak

Gambar 3. 7 Grafik Curah Hujan Daerah Penelitian Tahun 2003

0100200300400500600700

jan feb mar apr

may jun jul aug

sep oc

tno

vde

c

Cur

ah H

ujan

(mm

) St. Bandung

St. Dago

St. Lembang

St. Balista

St. Cisalak

Gambar 3. 8 Grafik Curah Hujan Daerah Penelitian Tahun 2004

Suhu, Kelembaban, Tekanan Udara, dan Kecepatan angin

Data suhu, kelembaban, tekanan udara dan kecepatan angin diambil dari dua

stasiun klimatologi, yaitu stasiun Bandung dan stasiun Lembang. Jika dilihat dari

posisi letak stasiunnya, maka stasiun Lembang dapat dianggap mewakili bagian

Utara dan stasiun Bandung dianggap mewakili bagian Selatan daerah penelitian.

Page 19: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

38

Tabel 3. 8 Data Klimatologi Daerah Penelitian Tahun 2003

(Badan Meterologi dan Geofisika Bandung)

Bandung Lembang

Temp Kelembaban Kec angin Tekanan Temp Kelembaban Kec

angin Tekanan

(0C) (%) (knot) (kpa) (0C) (%) (knot) (kpa)

Jan 23.9 75 5 92.25 20.8 83 5 87.56 Feb 23.3 82 3 92.17 20 90 3 87.48 Mar 23.4 82 4 92.22 20.1 90 4 87.52 Apr 24.1 78 3 92.19 20.4 88 3 87.51 May 24.2 75 6 92.19 20.5 85 6 87.52 Jun 23.6 71 4 92.23 19.8 85 4 87.56 Jul 22.9 67 4 92.28 19.7 86 4 87.62

Aug 23.4 69 4 92.25 19.1 82 4 87.6 Sep 23.6 71 5 92.3 20.1 80 5 87.64 Oct 23.7 77 6 92.26 21.8 71 6 87.58 Nov 23.7 80 6 92.2 21.2 83 6 87.55 Dec 23.1 81 5 92.21 20.7 88 5 87.57

Tabel 3. 9 Data Klimatologi Daerah Penelitian Tahun 2004

(Badan Meterologi dan Geofisika Bandung)

Bandung Lembang

Temp Kelembaban Kec angin Tekanan Temp Kelembaban Kec

angin Tekanan

(0C) (%) (knot) (kpa) (0C) (%) (knot) (kpa) Jan 23.8 81 5 92.18 20.6 89 5 87.49 Feb 23.1 82 6 92.2 20 88 6 87.5 Mar 23.8 77 6 92.16 20.6 86 6 87.47 Apr 23.9 80 4 92.21 20.7 87 4 87.53 May 24.6 80 3 92.19 20.4 88 3 87.49 Jun 22.3 70 3 92.32 19.5 83 3 87.59 Jul 22.9 76 3 92.23 19.2 86 3 87.52

Aug 23.1 68 2 92.3 19.1 80 2 87.59 Sep 23.5 75 5 92.26 20.3 80 5 87.57 Oct 24.5 71 7 92.32 21.5 74 7 87.59 Nov 23.9 81 4 92.2 21.1 84 4 87.51 Dec 23 85 4 92.16 20.2 88 4 87.48

Page 20: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

39

3.2.3 Geologi Daerah Penelitian

3.2.3.1 Geomorfologi

Pada daerah penelitian, satuan geomorfologi dibagi menjadi empat satuan

morfologi, dimana pembagian ini dibagi berdasarkan kemiringan lerengnya.

Satuan lereng sangat curam dengan kemiringan lereng lebih besar dari 70%,

satuan lereng curam dengan kemiringan lereng antara 30 – 70%, satuan lereng

agak curam, dengan kemiringan lereng 15– 30%, dan satuan lereng datar sampai

miring dengan kemiringan dibawah 15%.

Satuan lereng sangat curam dengan kemiringan lereng lebih dari 70%

membentang di sepanjang lereng lembah sungai Cikapundung dari Curug Dago

sampai Maribaya. Secara genetis satuan morfologi ini dibentuk oleh satuan batuan

yang mempunyai sifat kekerasan yang tinggi. Proses yang mungkin berlangsung

adalah proses denudasional yang sangat intensif sehingga banyak ditemukan

singkapan-singkapan, erosi sangat intensif , dan gerakan tanah yang cepat.

Satuan lereng curam dengan kemiringan 30 - 70% membentang pada sebagian

wilayah penelitian, baik di bagian Utara maupun Selatan. Ciri dari satuan ini

yaitu adanya banyak punggungan yang bergelombang dengan kemiringan lereng

yang bervariatif. Secara genetis satuan morfologi ini dibentuk oleh satuan batuan

yang telah mengalami erosi intensif. Proses yang sering terjadi adalah erosi dan

gerakan tanah.

Satuan lereng agak curam membentang pada sebagian wilayah penelitian yang

mempunyai kemiringan lereng antara 15 – 30 %. Ciri dari satuan ini yaitu adanya

banyak punggungan yang bergelombang dan mempunyai kemiringan yang landai.

Secara genetis satuan morfologi ini dibentuk oleh satuan batuan yang telah

mengalami erosi intensif. Proses yang sering terjadi adalah gerakan tanah (slide)

dan erosi intensif.

Satuan lereng datar sampai miring dengan kemiringan kurang dari 15 %

membentang disebelah Barat daya daerah penelitian. Secara genetis, satuan

morfologi ini dibentuk oleh satuan batuan yang relatif lunak dan struktur yang

cenderung tidak heterogen. Proses yang sering terjadi yaitu gerakan tanah yang

Page 21: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

40

tidak terlalu cepat, erosi lembar, dan erosi alur, serta tidak ada proses

denudasional yang cukup berarti.

3.2.3.2 Litologi

Litologi daerah penelitian meliputi satuan breksi vulkanik formasi Cikapundung,

breksi vulkanik formasi Cikidang, lava basalt dan lava andesit, endapan epiklastik,

dan tufa.

Breksi vulknanik pada formasi Cikidang berwarna coklat-hitam,

terkonsolidasikan, fragmen batuan beku dan batu apung, kemas tertutup, masa

dasar halus. Di lapangan singkapan dapat ditemukan sepanjang sungai

Cikapundung mulai dari jembatan Siliwangi sampai Curug Dago. Breksi vulkanik

ini merupakan endapan jatuhan yang diduga merupakan hasil erupsi terakhir dari

Gunung TangkubanParahu. Penyebarannya tidak merata, pada daerah penelitian

berada di daerah Selatan, dari Curug Dago menerus ke Selatan sampai batas

daerah penelitian.

Gambar 3. 9 Singkapan Breksi Vulkanik Formasi Cikidang

Lokasi : Sungai Cikapundung, Cisitu

Lava basalt, berwarna abu-abu kecoklatan, afanitik, kompak, bagian atas terdapat

waktu jeda (interval) kaya akan lubang gas, beberapa memperlihatkan struktur

kekar kolom. Ditemukan disepanjang lembah sungai Cikapundung dari Curug

Dago menerus kearah Utara sampai Maribaya. Lava ini pengendapannya berupa

aliran, dimana aliran melewati sungai Cikapundung dan berhenti sampai di Curug

Page 22: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

41

Dago. Penyebarannya hanya di daerah sekitar alirannya, hal ini dapat terlihat dari

kontak lava dengan breksi vulkanik formasi Cikapundung yang berada diatasnya.

Gambar 3. 10 Singkapan Lava Basalt

Lokasi : Sungai Cikapundung, THR Juanda

Breksi vulkanik pada formasi Cikapundung berwarna abu-abu muda kecoklatan,

terpilah buruk, bentuk butir menyudut tanggung hingga menyudut. berukuran

butir piroklastik dari dari lapili sampai blok (80%), fragmen berupa batuan beku,

batu apung, masa dasar tuf halus-kasar. Di lapangan ditemui berada diatas lava

basalt, beberapa dilembah sungai Cikapundung, lembah anak-anak sungai

Cikapundung, pada gua-gua wisata taman raya Ir. H. Juanda, dan pada dinding-

dinding sepanjang Dago Pakar. Penyebarannya luas pada daerah penelitian,

meliputi hampir bagian Utara dan tengah daerah penelitian.

Gambar 3. 11 Singkapan Breksi Vulkanik Formasi Cikapundung

Lokasi : Sekitar Puncrut

Page 23: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

42

Tufa, berwarna coklat–coklat muda muda, berbutir halus, terdapat fragmen

mineral batuan beku. Di lapangan terdapat pada anak-anak sungai Cikapundung di

beberapa tempat. Penyebarannya di daerah penelitian pada daerah lokal, dimana

merupakan sisipan dari breksi vulkanik formasi Cikapundung.

Gambar 3.12 Singkapan Tufa

Lokasi : Anak Sungai Cikapundung, Mekarwangi

Aliran lava Andesit berwarna abu-abu berbutir halus, kompak, keras, terlihat

berbutir halus, bertekstur fitrofirik dengan tekstur khusus trakitik, fenokris

plagioklas, piroksen dengan masa dasar gelas. Singkapannya ditemui di Gunung

Batu, di daerah batas Utara penelitian. Penyebarannya di daerah penelitian hanya

berupa lokal saja. Dapat diduga lava ini merupakan produk erupsi gunung

TangkubanParahu awal.

Endapan Epiklastik, endapan ini muncul di daerah penelitian sebagai suatu lensa-

lensa. Endapan ini tidak didapat singkapannya, namun diduga ada berdasarkan

data log bor yang ada dan dari hasil pengamatan vegetasi sawah dan lereng yang

datar dibanding daerah sekitarnya. Endapan ini dapat muncul akibat dari batuan

vulkanik yang mengalami transportasi lanjutan oleh medium air. Dimana

komposisi vulkanik yang bercampur berukuran lempung.

Page 24: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

43

3.2.3.3 Struktur Geologi

Secara umum batuan-batuan yang ada pada daerah peneitian merupakan hasil

produk letusan gunung api tangkuban perahu atau gunung sunda purba, baik

berupa jatuhan maupun lelehan. Endapan vulkanik di daerah penelitian memiliki

penyebaran yang tidak merata dimana perlapisan yang dimiliki endapan vulkanik

ini secara umum terlihat hampir mendatar.

Gejala strukur yang sangat khas di daerah penelitian hanyalah sesar Lembang.

Sesar Lembang yang menjulur dari sebelah Selatan Lembang ke Barat ke Cisarua

dan ke Timur melalui Maribaya kearah gunung Manglayang. Sesar ini normal,

dimana sebelah Utara sesar relatif turun terhadap sebelah Selatannya. Gejala

sesar yang dapat dilihat didaerah penelitian adalah adanya air terjun Curug Omas

yang berada didaerah Maribaya, serta adanya gawir tebing pada Gunungbatu.

Page 25: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

44

`

Peta Kemiringan LerengDaerah Penelitian

U

Skala

Legenda

Kemiringan Lereng30-70%

Kemiringan Lereng15-30%

Kemiringan Lerang<15%

Kemiringan Lereng >70%

0 500 1000 m

BatasKabupaten/Kotamadya

BatasKelurahan/Desa

Gambar 3. 13 Peta Kemiringan Lereng Daerah Penelitian

Skala

Legenda

Page 26: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

45

U

Skala

Legenda

Breksi VulkanikFm. Cikapundung

Lava Basalt

Breksi VulkanikFm. Cikidang

Endapan Epiklastik

Andesit

Sesar Lembang

Tuff

0 500 1000 m0 500 1000 m

Gambar 3. 14 Peta Geologi Daerah Penelitian

Page 27: BAB III KONDISI UMUM -  · PDF filebadan gunung api sekarang, ... ini bermunculan mata air. ... Lapisan akuifer menengah tersebar di areal bawah permukaan Kota Bandung dan

46

3.2.4 Sungai

Sungai utama yang mengalir pada daerah penelitian adalah sungai Cikapundung.

Sungai-sungai selain Sungai Cikapundung relatif lebih kecil dari sungai

Cikapundung dan mengalir menuju sungai Cikapundung, atau bisa disebut sebagai

anak sungai Cikapundung. Arah aliran sungai-sungai yang ada didaereah

penelitian secara umum berarah Utara – Selatan.

Berdasarkan tahapan siklus geomorfik (Davis, 1902) , sungai-sungai yang ada

pada daerah penelitian masuk kedalam klasifikasi sungai dewasa. Dimana sungai

pada tahapan dewasa ini dicirikan oleh erosi lateral telah mulai bekerja,

sedimentasi dan erosi mulai sebanding sehingga menghasilkan lembah sungai

yang relatif simetris, mulai memperlihatkan kelokan-kelokan dengan sudut yang

besar.

Pola aliran sungai pada daerah penelitian merupakan pola sungai yang berbentuk

paralel. Dimana pola berbentuk sejajar ini umunya terbentuk pada daerah dengan

kemiringan umum lereng menengah sampai terjal, atau pada singkapan batuan

yang lebar dan sejajar serta miring.

Sungai Cikapundung memiliki hulu di sebelah Utara dan berhilir ke Sungai

Citarum yang berada di Selatan. Pada daerah penelitian, sungai ini terletak

diantara hilir dan hulunya, akan tetapi posisi sungai Cikapundung pada daerah

penelitian lebih dekat kearah hulu. Debit rata-rata sungai Cikapundung pada

stasiun Gandok sebesar 2.57 m3/detik pada tahun 2003 dan 3.42 m3/detik pada

tahun 2004.