bab iii kh. asrori ishaqi dan kiprahnya dalam tharekat ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/bab 3.pdf ·...

13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 60 BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH AL-USTMANIYAH A. Biografi KH. Asrori Ishaqi KH. Asrori Ishaqi 1 dilahirkan di Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1951. Dia merupakan putra yang ke-lima 2 dari sepuluh bersaudara. Ia merupakan putra dari KH. Utsman al-Ishaqi dan Nyai Siti Qomariah. KH. Utsman Al-Ishaqi merupakan seorang ulama kharismatik dan mursyid Thariqat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah pertama kali di Surabaya. 3 Nama al- Ishaqi dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena KH. Utsman al-Ishaqi masih keturunan Sunan Giri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia merupakan keturunan Maulana Ishaq ke-15, sekaligus merupakan keturunan Rasulullah Saw yang ke-38. 4 Pada umur 38, KH. Asrori Ishaqi menikah dengan Dra. Hj. Moethia 1 . Beberapa sumber menyebutnya dengan KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi, hal ini juga tertulis dalam karyanya, al-Muntaqabat fi Rabitah al-Qalbiyah wa Silati al-Ruhaniyah. Namun dalam penelitian ini penulis cukup menggunakan nama KH. Asrori Ishaqi, karena hal ini sudah mafhum dikalangan masyarakat secara umum. 2 . Thoha Hamim, Resolusi Konflik Islam Indonesia (Yogyakarta: LKiS, 2007), 277. 3 . Ibid, 277. KH. Utsman al-Ishaqi merupakan salah satu murid kesayangan KH. Romli Tamim Rejoso, Jombang. Ia mendapat ijazah mursyid dari KH. Romli bersama Kiyai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri asal Mojokerto. Kemudian sepeninggal Kiai Musta’in (sekitar tahun 1977), beliau mengadakan kegiatan sendiri di kediamannya Sawah Pulo Surabaya. Lihat ……, (http://blog.its.ac.id/syafii/2009/08/30/mengenang-kh-ahmad-asrori-ustman-al-ishaqy-sang- mursyid-thoriqoh-qodiriyah-naqsabandiyyah). Diunduh pada 23 Juni 2015 pukul 22.21 Wib. 4 . Silsilah keturunan itu dapat dilihat sebagai berikut: Ahmad Asrori Al Ishaqi Muhammad Utsman Surati Abdullah Mbah Deso Mbah Jarangan Ki Ageng Mas Ki Panembahan Bagus Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana Panembahan Agung Sido Mergi Pangeran Kawis Guo Fadlullah Sido Sunan Prapen Ali Sumodiro Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri Maulana Ishaq Ibrahim al-Akbar Ali Nurul Alam Barokat Zainul Alam Jamaluddin al- Akbar al-Husain Ahmad Syah Jalalul Amri Abdullah Khan Abdul Malik Alawi Muhammad Shohib Mirbath Ali Kholi’ Qasam – Alawi Muhammad Alawi Ubaidillah Ahmad al-Muhajir Isa al-Naqib al-Rumi Muhammad al-Naqib Ali al-Uraidli Ja’far al- Shodiq Muhammad al-Baqir Ali Zainal Abidin Hussain Bin Ali Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah Saw. Lihat …….., (http://kuliexim.blogspot.com/2011/11/tentang-

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

BAB III

KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT

QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH AL-USTMANIYAH

A. Biografi KH. Asrori Ishaqi

KH. Asrori Ishaqi1 dilahirkan di Surabaya pada tanggal 17 Agustus

1951. Dia merupakan putra yang ke-lima2 dari sepuluh bersaudara. Ia

merupakan putra dari KH. Utsman al-Ishaqi dan Nyai Siti Qomariah. KH.

Utsman Al-Ishaqi merupakan seorang ulama kharismatik dan mursyid

Thariqat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah pertama kali di Surabaya.3 Nama al-

Ishaqi dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena KH.

Utsman al-Ishaqi masih keturunan Sunan Giri.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia merupakan keturunan

Maulana Ishaq ke-15, sekaligus merupakan keturunan Rasulullah Saw yang

ke-38.4 Pada umur 38, KH. Asrori Ishaqi menikah dengan Dra. Hj. Moethia

1. Beberapa sumber menyebutnya dengan KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi, hal ini juga tertulis dalam

karyanya, al-Muntaqabat fi Rabitah al-Qalbiyah wa Silati al-Ruhaniyah. Namun dalam penelitian

ini penulis cukup menggunakan nama KH. Asrori Ishaqi, karena hal ini sudah mafhum dikalangan

masyarakat secara umum. 2. Thoha Hamim, Resolusi Konflik Islam Indonesia (Yogyakarta: LKiS, 2007), 277. 3. Ibid, 277. KH. Utsman al-Ishaqi merupakan salah satu murid kesayangan KH. Romli Tamim

Rejoso, Jombang. Ia mendapat ijazah mursyid dari KH. Romli bersama Kiyai Makki Karangkates

Kediri dan Kiai Bahri asal Mojokerto. Kemudian sepeninggal Kiai Musta’in (sekitar tahun 1977),

beliau mengadakan kegiatan sendiri di kediamannya Sawah Pulo Surabaya. Lihat ……,

(http://blog.its.ac.id/syafii/2009/08/30/mengenang-kh-ahmad-asrori-ustman-al-ishaqy-sang-

mursyid-thoriqoh-qodiriyah-naqsabandiyyah). Diunduh pada 23 Juni 2015 pukul 22.21 Wib. 4. Silsilah keturunan itu dapat dilihat sebagai berikut: Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad

Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan

Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis

Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim al-Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin al-

Akbar al-Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi –

Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah –

Ahmad al-Muhajir – Isa al-Naqib al-Rumi – Muhammad al-Naqib – Ali al-Uraidli – Ja’far al-

Shodiq – Muhammad al-Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib /

Fathimah Binti Rasulullah Saw. Lihat …….., (http://kuliexim.blogspot.com/2011/11/tentang-

Page 2: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

Setjawati. dikaruniai dua orang putra dan tiga orang putri, yakni: Siera

Annadia, Sefira Assalafi, Ainul Yaqien, Nurul Yaqien dan Siela Assabarina.

KH. Asrori Ishaqi wafat pada usia 58 tahun. Ia wafat pada hari Selasa,

26 Sya’ban 1430 H atau 18 Agustus 2009 pukul 02:20 dan dimakamkan di

kompleks Pondok Pesantren Al- Fithrah pada pukul 10.30 WIB. Sebagaimana

diberitakan oleh detik.com yang dimuat pada hari Selasa, 18 Agustus 2009, ia

meninggal dunia karena sakit komplikasi. Sebelum meninggal, dia juga

sempat menjalani operasi dan menjalani check up di Singapura.5

Sebagai seorang tokoh tersohor, pemakamannya dihadiri oleh ribuan

orang dari berbagai pelosok tanah air, bahkan Suliso Bambang Yudoyono

yang saat itu masih menjabat sebagai presiden, mengirimkan karangan bunga

sebagai tanda duka cita atas meninggalnya KH. Asrori Ishaqi. Beberapa

karangan bunga lainnya berasal dari Gubernur Jawa Timur, Sekretaris

Pemkot Surabaya dan para pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur.6

1. Genealogi Keilmuan KH.Asrori Ishaqi

Sebagaimana putra seorang kiai besar lainnya, KH. Asrori Ishaqi

menjalani pendidikan dengan unik. Ia hanya menerima pendidikan formal

sampai kelas 3 SD (Sekolah Dasar) saja. Sementara dalam pendidikan

agama, sejak kecil ia belajar di pesantren sang ayah (KH. Ustman al-

Ishaqi) di Sawah Pulo Surabaya, baru ketika umurnya genap 15 tahun,

syeikh-asrori-bin-utsman-al.html, bandingkan dengan: http://teguhrahardjo-

st.blogspot.com/2011/07/kh-achmad-asrori-al-ishaqi.html. diakses pada 23 Juni 2015 pukul 21.30) 5. http://teguhrahardjo-st.blogspot.com/2011/07/kh-achmad-asrori-al-ishaqi.html. (diakses pada 23

Juni 2015 pukul 22.04). 6. Ibid.

Page 3: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62

ayahnya meminta dirinya untuk belajar ke pondok pesantren Darul Ullum

Rejoso Jombang yang dipimpin oleh KH. Musta’in Romli.7

Karena hubungan erat antara ayahnya dengan keluarga KH. Tamim

Romli, pada dasarnya KH. Asrori Ishaqi tidak ingin belajar atau mondok

di pesantren Darul Ulum. Dia merasa keberatan ketika ayahnya meminta

untuk mondok di pondok pesantren Darul Ulum atau belajar pada Kiai

Romli Tamim (putra KH. Tamim Romli), dengan alasan tidak mau

diistimewakan ketika di pondok. Dia juga tidak mau dianggap sebagai

putra kiai. KH. Asrori Ishaqi ingin menjadi santri biasa dan dianggap

seperti santri-santri yang lainnya. Tetapi, sang ayah tetap mendesaknya

untuk belajar di pondok pesantren Darul Ulum.8

Selama belajar di pondok pesantren Darul ulum, ia dikenal sebagai

santri yang cukup tekun dalam belajar, selain itu ketika ngaji bandongan,

ia selalu mengambil tempat di depan. Bahkan, ia juga mampu menguasai

Bahasa Inggris dengan baik, walaupun tidak mengikuti pendidikan formal

secara resmi. Namun, KH. Asrori Ishaqi menetap di pondok pesantren ini

hanya selama satu bulan.

Setelah dari pondok pesantren Darul Ulum, KH. Asrori Ishaqi

pindah ke pondok pesantren di Bendo Pare Kediri yang di pimpin oleh

KH. Hayatul Maki. Di pondok ini, ia belajar kurang lebih selama satu

7. KH. Ustman al-Ishaqi (ayah KH. Asrori Ishaqi) juga pernah mondok di Pesantren ini pada masa

kepemimpinan KH. Tamim Romli (ayah KH. Musta’in Romli), bahkan berdasarkan beberapa

sumber KH. Ustman al-Ishaqi merupakan murid kesayangan dari KH. Tamim. Wawancara dengan

Ustadz Ahmad Syatori (pada 26 Juni 2015). Ia adalah salah satu murid terdekat KH. Asrori Ishaqi. 8. http://wilayyahallah.blogspot.com/2011_04_08_archive.html. (diakses pada 23 Juni 2015 pukul

22.31).

Page 4: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

tahun. Sebagai calon Kiai Besar, proses belajar KH. Asrori Ishaqi

tergolong pola belajar yang nyentrik. Ia sering berpindah-pindah pondok,

bahkan ia pernah mondok hanya selama satu minggu. Hal itu dikarenakan

KH. Asrori Ishaqi mau dijadikan menantu oleh Kiai yang memimpin

pondok tersebut, tetapi Kiai Asrori melarikan diri dan pindah ke pondok

lain.9 Setelah belajar di berbagai pesantren, KH. Asrori Ishaqi kembali

belajar kepada ayahnya di Surabaya.10

9. Dalam beberapa sumber dalam rihlah keilmuan KH. Asrori Ishaqi selalu berpindah dari pondok

yang satu ke pondok yang lain, namun dari sumber-sumber tersebut tidak disebutkan secara jelas,

ia pernah nyantri ke pondok mana saja, kecuali ia mondok ke Darul Ulum dan ke pondok

pesantren pimpinan KH. Hayatul Maki, Bendo Pare Kediri. 10. https://kumpulanbiografiulama.wordpress.com/2013/01/09/ Biografi-KH.-Ahmad-Asrori-Al-

ishaqi-Kedinding-Lor-Surabaya. (Diakses pada 23 Juni pukul 22.24).

Page 5: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64

GENEOLOGI KEILMUAN KH. ASRORI ISHAQI11

Keterangan:

= Hubungan guru murid (secara langsung)

= Hubungan sahabat

= Hubungan guru murid (secara tidak langsung)12

11. Diolah dari KH. Asrori Ishaqi , Setetes Embun Penyejuk Hati, (Surabaya : Al-Wafa, 2009), 84-86. KH. Asrori Ishaqi, al-Muntakhabat fi Rabitha al-Qolbiyah wa Shilathi al-Ruhaniyah. Terj.

Muhammad Musyafa’ bin Mudzakir bin Sa’id, dkk. (Surabaya: al-Wafa, 2009), 67, 70, .

Muhammad Rahmatullah, Jihad ala KH. Hasyim Asy’ari, (Surabaya: Imtiyaz, 2014), 80, 98.

Akhria Nazwar, Syekh Ahmad Khatib: Ilmuan Islam Permulaan Abad Ini (Jakarta: Pustaka

Panjimas, 1983), 19 dan 93. Dan beberapa sumber yang disebutkan di atas. Table ini bukan bentuk

final, maka ketika di kemudian hari ditemukan sumber-sumber pendukung, masih dapat berubah.

KH. Hayatul Maki

(Bendo Pare Kediri)

Syekh Muhammad Utsman

Al-Ishaqi

Syekh Abi Ishomuddin

Muhammad Romli Tamim

Syekh Kholil Rejoso

Syekh Hasbullah

Syekh Ahmad Khotib

Sambas

KH. Musta’in Romli

KH. Asrori Ishaqi

KH. Hasyim Asy’ari

Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Syekh Ibn ‘Arabi

Hujjat al-Islam imam al-Ghazali

Syekh Abu al-Qasim Junaid al-Bagdadi

Syekh Ibn Athoillah al-Sakhandari

Imam Suhrawardi

Syekh Nawawi al-Bantani

Syekh Mahfud Tarmasi

Page 6: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

65

2. Karya-Karya KH.Asrori Ishaqi

KH. Asrori Ishaqi selain terkenal sebagai mursyid tarekat

Qadiriyah wa Nakhsabandiyah al-Ustmaniyah, ia juga termasuk tokoh sufi

yang cukup produktif. Hal ini dibuktikan dengan puluhan kitab yang ia

hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan

al-Iklil: Mahkota Tahlil telah dicetak sembilan kali dan setiap cetak itu

mencapai 10.000 kitab. Karya-karya KH. Asrori Ishaqi tersebut antara

lain:

a. Ash Sholawat Al Husainiyah

b. Majlis Al Khususy Al Khotmy

c. Manaqib

d. Bahjah

e. al-Iklil: Mahkota Tahlil

f. Amalan Selepas Sholat fardhu Dan Sholat Sunnah Sehari

Semalam

g. Maulid

h. Wadhifah Sebelum Sholat fardhu Dan Bacaan Burdah

i. Waqi’ah Dan Yasin Fadhilah

j. Nafahat

k. Sirri-Rahasia Puasa

l. Mutiara Hikmah Ma’rifat Kehadiran Allah Swt

12. Yang dimaksud dengan guru secara tidak langsung disini adalah ulama-ulama atau syekh yang

secara tidak langsung mempengaruhi cara berfikir KH. Asrori Ishaqi melalui karya-karya ulama

tersebut. Hal ini dapat diketahui dari karya-karya KH. Asrori Ishaqi.

Page 7: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

66

m. Al-Muntakhobat Fi Robithoh al-Qolbiyyah Wa Shilati al-

Ruhiyyah serta terjemahnya Jilid 1 hingga 5

n. Nuqthoh dan terjemahnya

o. Mutiara Hikmah Dalam Penataan Hati, Ruhani, Dan Sirri

p. Apakah Manaqib Itu ?

q. Setetes Embun Penyejuk Hati

r. Zakat

s. Lima Pilar

t. Pedoman Kepemimpinan Dan Kepengurusan Dalam Kegiatan

Dan Amaliyah Ath Thoriqoh Dan al-Khidmah.13

B. Kiprah KH. Asrori Ishaqi Dalam Tharekat Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah

Sejak usia muda KH. Asrori Ishaqi telah menunjukkan karakter

kepemimpinannya, hal ini dapat diamati dari kepemimpinannya dalam Geng

Orong-Orong,14

Jama’ahnya rata-rata anak jalanan dan preman-preman yang

kemudian diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah

pada malam hari. Meski masih muda, ia dikenal sebagai tokoh yang

kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan

sipil maupun militer.15

Dalam usia yang masih muda juga ia telah di bai’at

menjadi mursyid tharekat Qadiriyah wa Naasyabandiyah oleh ayahnya (KH.

Ustman al-Ishaqi). Menurut Thoha Hamim, ia dibai’at pada usia tiga puluh

13. Hasil Observasi lapangan, pada 26 Juni di koperasi pondok pesantren Al-Fitrah. 14

. Orong-Orong ialah binatang yang keluarnya malam hari. Penggunaan nama tersebut

disesuaikan dengan kegiatan anggota geng yang banyak memanfaatkan waktu di malam hari untuk

melakukan diskusi dan peribadatan (Artikel Jama‟ah Al Khiddmah Kabupaten Pati, edisi : 3). 15. http://wilayyahallah.blogspot.com/2011_04_08_archive.html. (diakses pada 23 Juni 2015 pukul

22.31).

Page 8: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67

tahun.16

Tharekat yang dipimpinnya ini kemudian disebut dengan Qadiriyah

wa Naqsyabandiyah al-Ustmaniyah yang dinisbatkan kepada KH. Ustman al-

Ishaqi.17

Dakwah tharekatnya ini dimulai dengan membangun masjid di

Kedinding, Surabaya, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan,

sedikit demi sedikit tanah milik warga disekitarnya dibeli untuk kelangsungan

dakwahnya, sehingga kini luasnya mencapai kurang lebih 3 hektar.

Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya

bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus,

tapi KH. Asrori al-Ishaqi mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain

yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri,lebih baik

dibagi-bagi”, ujarnya.18

Di atas lahan seluas 3 hektar tersebut KH. Asrori Ishaqi kemudian

mendirikan Pondok Pesantren Al-Fithrah yang saat ini mempunyai ribuan

santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air, santri-santrinya yang telah

menyatakan bai’at kepadanya tidak hanya terbatas kepada masyarakat awam

yang telah berusia lanjut saja, tetapi telah menembus ke kalangan remaja,

eksekutif, birokrat hingga para selebritis, bahkan menurut Chafid Wahyudi,

orang-orang yang bai’at tharekat kepadanya berasal dari Negara-negara

16

. Thoha Hamim, Resolusi Konflik Islam Indonesia, 277. 17. Selanjutnya ….., Lihat, Ahmad Asrori Ishaqi, al-Muntaqabat fi Rabitah al-Qalbiyah wa Silati

al-Ruhaniyah. Terj. Muhammad Musyafa’, dkk. Jilid I, (Surabaya: Al Wafa, 2009), 1. 18. http://wilayyahallah.blogspot.com/2011_04_08_archive.html. (diakses pada 23 Juni 2015 pukul

22.31).

Page 9: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68

tetangga, seperti dari Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan

Vietnam.19

Dalam kepemimpinan tharekatnya, KH. Asrori Ishaqi mempunyai

metode yang berbeda dengan para mursyid-mursyid lainnya. Secara rutin ia

melakukan pembinaan kepada murid-muridnya melalui majelis mingguan,

pengajian bulanan (dilakukan pada setiap Ahad awal bulan Hijriyah) dan

kunjungan rutin ke berbagai daerah. Tidak hanya itu, dalam membimbing

murid-muridnya, pengajian-pengajiannya juga disiarkan di radio yang berada

di bawah yayasan al-Fitrah.

Hal itu bertujuan agar para jamaah serta murid-muridnya yang

tersebar di berbagai daerah bisa selalu terbimbing dan termotivasi. Ada

beberapa siaran radio yang setiap pagi, siang dan malam selalu memutar

ulang dakwah KH. Asrori Ishaqi. Radio-radio tersebut antara lain radio

Rasika FM dan W FM yang berada di Semarang, radio Citra FM di Kendal,

radio Amarta FM di Pekalongan, Radio Suara Tegal berada di Slawi, radio

El-Bayu di Gresik, dan radio Citra Nusantara di pondok pesantren Al-Fithrah

Surabaya.

Pengajian-pengajiannya lebih banyak membahas tentang tasawuf,

akan tetapi KH. Asrori Ishaqi juga sering menyisipkan masalah fiqih sebagai

materi penunjang. Dalam bidang tasawuf, KH. Asrori Ishaqi sering

19. Wawancara dengan Chafid Wahyudi pada 13 Mei 2015. Ia adalah Dosen STAI AL-FITRAH

Surabaya (satu yayasan dengan Pondok Pesantren AL-FITRAH yang pernah dirintis oleh KH.

Asrori Ishaqi).

Page 10: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

menggunakan rujukan kitab Nashaih al-Ibad karya Syekh Nawawi al-

Bantani, al-Hikam karya Imam Ibnu Atha’illah dan lain lain.20

Selain itu, untuk menampung dan mengorganisir banyaknya murid

yang bai’at kepadanya, pada 25 Desember 2005, KH. Asrori Ishaqi

membentuk “Jama’ah Al-Khidmah” di Semarang, Jawa Tengah. kegiatan

utamanya yaitu menyelenggarakan majelis dzikir, majelis khotmil al-Qur’an,

maulid dan manaqib serta kirim do’a kepada orang tua dan guru-gurunya.

Kemudian menyelenggarakan majelis sholat malam, majelis taklim, majelis

lamaran, majelis akad nikah, majelis tingkeban, majelis memberi nama anak

dan lain lain.21

Dengan “Jama’ah Al-Khidmah” ini KH. Asrori Ishaqi menjadikannya

sebagai ruang terbuka bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan

mendekat kepada Tuhan tanpa membedakan baju dan kulit luarnya. Pelan tapi

pasti organisasi ini mendapatkan banyak pengikut. Saat ini diperkirakan

jumlahnya telah mencapai jutaan. Dari perjuangannya inilah kemudian KH.

Asrori Ishaqi dikenal sebagai seorang mursyid besar yang jama’ahnya tidak

hanya dari dalam negeri.

20. Selengkapnya, Lihat ……, koleksi rekaman ceramah KH. Asrori Ishaqi. 21. sebuah jama’ah yang sebagian anggotanya adalah pengamal tarekat Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah al-Ustmaniyah. Jama’ah ini menarik karena sifatnya yang inklusif, ia tidak

memihak salah satu organisasi sosial manapun. Meski dihadiri tokoh-tokoh ormas politik dan

pejabat negara, majelis-majelis yang diselenggarakan Al-Khidmah berlangsung dalam suasana

murni keagamaan tanpa muatan-muatan politis yang membebani.

(http://wilayyahallah.blogspot.com/2011_04_08_archive.html. (diakses pada 23 Juni 2015 pukul

22.31).

Page 11: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

70

Sebagian ajaran tasawuf ketarekatan KH. Asrori Ishaqi dalam

“Jama’ah Al-Khidmah” dapat ditelusuri dari arti dan lambang jama’ah

tersebut, diantaranya yaitu:

Lambang Al-Khidmah diatas Mengandung Arti dan Makna sebagai

berikut:

1. Menjunjung tinggi kefithrahan.

2. Mengabdi keharibaan Allah Swt.

3. Mensuritauladani Rasulullah Saw.

4. Menegakkan dan meneruskan amaliah Ulama’ Salafus Shaleh.

5. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa.

6. Dalam naungan dan lindungan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Page 12: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

71

Gambar-gambar atau simbol dalam lambang Al-Khidmah Terdiri dari:

1. Pena – Alat untuk menulis.

2. Arah pena yang menunjuk ke arah bawah.

3. Kitab, 4 buah.

4. Bintang, 3 buah.

5. Tasbih.

6. Pentolan tasbih yang mengarah ke dalam lingkaran.

7. Pentolan tasbih yang panjang yang berada di bawah, mengarah ke

atas.

Diantara arti simbolik dari lambang Al-Khidmah tersebut adalah:

1. Pena sebagai lambang mencari ilmu.

2. pena ke bawah melambangkan: menuntut dan menambah ilmu

semenjak lahir hingga kembali ke liang lahat.

3. Empat buah kitab melambangkan: berlandaskan atas dasar Al

Qur’an, Al Hadist, Al Ijma’ dan Al Qiyas.

4. Tiga buah bintang melambangkan: Memantapkan dan mensem-

purnakan Al Islam, Al Iman dan Al Ihsan.

5. Tasbih melambangkan: mengikuti ketetapan dan amaliah Ulama’

Salafus Shaleh.

6. Pentolan tasbih yang mengarah ke dalam melambangkan:kesung-

guhan dan keikhlasan dalam mengabdi dan berkhidmah kepada

Allah SWT.

Page 13: BAB III KH. ASRORI ISHAQI DAN KIPRAHNYA DALAM THAREKAT ...digilib.uinsby.ac.id/4421/6/Bab 3.pdf · hasilkan semasa hidupnya, bahkan kitabnya yang berjudul Manaqib dan al-Iklil: Mahkota

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

72

7. Pentolan tasbih yang panjang yang berada di bawah, mengarah ke

atas melambangkan: berkepribadian dan berperilaku rendah hati,

mawas diri dan toleransi serta arif bijaksana demi meraih rahmat

dan ridho serta keutamaan dan kemuliaan di sisi Allah SWT.22

22. http://alfithrah99.blogspot.com/2011/01/lambang-al-fithrah-al-khidmah-al.html (Diunduh pada

21 Juli 2015, pukul 20.00 Wib)