bab iii hasil penelitian dan pembahasan a. h 1. penetapan...

50
31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penetapan Upah Minimum Kota pada Tahun 2016 Untuk Masa Berlaku 2017 di Kota Semarang a. Pembentukan Dewan Pengupahan Kota Semarang Berdasarkan hasil wawancara, untuk susunan keanggotaan Depeko diatur dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor 560/384/2015 tentang Pengupahan Kota Semarang Masa Bhakti Tahun 2015-2016. Keputusan walikota tersebut menyebutkan mengenai struktur anggotanya sebagai berikut : NO NAMA INSTANSI KEDUDUKAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Drs. Eddy Riyanto, MM Maruto Umar Basuki, SE, Msi Budi Astuti, SH, MH Ekwan Priyanto, SH, MH Nuky Desiana, S.Si Suwito, BA Drs. Musoli Diah Supartiningtias, SH, MKn Umi Kholifah, SH, MH Disnakertrans Kota Semarang Universitas Diponegoro Semarang Disnakertrans Kota Semarang Disnakertrans Kota Semarang BPS Kota Semarang Kesbang Pol Kota Semarang Disperindag Kota Semarang Bagian Hukum Setda Kota Semarang Disnakertrans Kota Semarang KETUA Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Upload: others

Post on 18-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

31

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penetapan Upah Minimum Kota pada Tahun 2016 Untuk Masa

Berlaku 2017 di Kota Semarang

a. Pembentukan Dewan Pengupahan Kota Semarang

Berdasarkan hasil wawancara, untuk susunan keanggotaan

Depeko diatur dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor

560/384/2015 tentang Pengupahan Kota Semarang Masa Bhakti Tahun

2015-2016. Keputusan walikota tersebut menyebutkan mengenai

struktur anggotanya sebagai berikut :

NO NAMA INSTANSI KEDUDUKAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Drs. Eddy Riyanto, MM

Maruto Umar Basuki, SE, Msi

Budi Astuti, SH, MH

Ekwan Priyanto, SH, MH

Nuky Desiana, S.Si

Suwito, BA

Drs. Musoli

Diah Supartiningtias, SH, MKn

Umi Kholifah, SH, MH

Disnakertrans Kota Semarang

Universitas Diponegoro Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

BPS Kota Semarang

Kesbang Pol Kota Semarang

Disperindag Kota Semarang

Bagian Hukum Setda Kota

Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

KETUA

Wakil Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

32

Sumber Lampiran Keputusan Walikota Semarang Nomor 560/384/2015

Tabel 3.1 Daftar anggota dewan pengupahan

Berikut susuan keanggotaan Sekretariat Dewan Pengupahan

Kota Semarang Masa Bhakti Tahun 2015-2018 sebagai berikut :

NO NAMA INSTANSI KEDUDUKAN

1

2

3

4

BUDI ASTUTI, SH, MH

TJATUR NILAYANI, SH

KENCANA SARI, SH

SUDIYONO, SH, MH

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

KETUA

Anggota

Anggota

Anggota

Sumber Lampiran Keputusan Walikota Semarang Nomor 560/384/2015

b. Sidang Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang

Sidang Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang berguna

untuk mendapatkan hasil usulan UMK tahun 2017 oleh Unsur

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Tri Retno Hadiningrum, SIP

Budi Raharjo, SE

Suwardiyono, SH

Nanda Gunawan, SH

Deny Andriyanto, A.Md

Ahmad Zainudin, A.Md

Suwardiyono, SH

R. Noegroho Aprianto, SH

Drs. Lilik Sunaryo Mardjono

Suyanto, BA

Mettoni AS Maaris, S.Psi

Epy Apriandi, SH

Disnakertrans Kota Semarang

Dinas Pasar Kota Semarang

KSPSI Kota Semarang

DPD FKSPN Kota Semarang

DPC FKSPN Kota Semarang

DPC F.SP.KEP Kota Semarang

DPC FSPI Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

33

Tripartid. Unsur Tripartid sendiri terdiri dari Pemerintah, Serikat

Buruh/ Serikat Pekerja, dan Wakil dari Pengusaha (APINDO). Sidang

pleno tersebut dilakukan pada hari Selasa tanggal Empat bulan

Oktober Tahun Dua Ribu Enam Belas yang bertempat diruang

Disnakertrans Kota Semarang yang saat ini telah berganti nama

menjadi Disnaker Kota Semarang. Rapat Pleno Dewan Pengupahan

Kota Semarang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengupahan Kota

Semarang dan dihadiri oleh Anggota dan Sekretariat Dewan

Pengupahan Kota Semarang.

Agenda pada rapat tersebut adalah Pembahasan Rekomendasi

UMK Tahun 2017. Dalam Sidang Pleno Dewan Pengupahan adapun

tata tertib dalam pelaksanaanya. Tata tertib tersebut ialah :

1) Sebagai dasar hukum dalam Sidang Pleno adalah ketentuan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Keppres Nomor 107

Tahun 2004.

2) Peserta Sekretariat Dewan Pengupahan adalah Anggota Dewan

Pengupahan dan Anggota Sekretariat Dewan Pengupahan, apabila

ada kehadiran Pihak Lain dalam Sidang Pleno atas ijin Pimpiman

Sidang.

3) Hak suara hanya dimiliki oleh Anggota Dewan Pengupahan,

sedangkan Anggota Sekretariat Dewan Pengupahan hanya

memiliki hak bicara diminta oleh Pimpinan Sidang.

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

34

4) Sidang Pleno sah apabila dihadiri oleh 2/3 Dewan Pengupahan dan

sudah memenuhi semua unsur. Apabila pada waktu yang telah

ditentukan belum mencapai quorum. Sidang Pleno ditunda untuk 1

(satu) kali dan setelah penundaan tersebut ternyata tetap belum

memenuhi quorum maka Sidang Pleno tetap dilanjutkan.

5) Apabila salah satu anggota/beberapa anggota tidak bisa hadir wajtu

Sidang Pleno, maka dianggap telah menyetujui keputusan hasil

Sidang Pleno dan Sidang Pleno beserta keputusannya dinyatakan

sah apabila telah memenuhi angka 4.

6) Anggota Dewan Pengupahan wajib hadir tepat waktu dan Sidang

Pleno dimulai paling lambat 30 menit dari jadwal yang telah

ditetapkan Sekretariat Dewan Pengupahan.

7) Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Dewan Pengupahan. Apabila

Ketua berhalangan hadir maka sidang dipimpin oleh Wakil Ketua.

8) Apabila Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pengupahan berhalangan

hadir maka Sidang Pleno ditunda walaupun telah memenuhi

quorum.

9) Anggota Dewan Pengupahan tidak boleh mewakilkan

kehadirannya dalam Sidang Pleno.

10) Pengambilan keputusan dalam Sidang Pleno, diambil secara

musyawarah mufakat.

11) Apabila selama Sidang Pleno Dewan Pengupahan tidak tercapai

kesepakatan maka keputusan diambil Pemimpin Sidang dibantu

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

35

Wakil Unsur Apindo dan Wakil Unsur Serikat Pekerja dengan

mempertimbangkan pendapat eksternal (Instansi terkait, Pakar,

dll).

12) Pengesahan keputusan Sidang Pleno Dewan Pengupahan,

dituangkan dalam Berita Acara Sidang Pleno Dewan Pengupahan

yang dibuat/dicetak dalam kertas kop Dewan Pengupahan.

13) Berita Acara Sidang Pleno Dewan Pengupahan ditandatangani oleh

Ketua Dewan Pengupahan dan Sekretariat Dewan Pengupahan

serta Wakil Unsur Apindo dan Wakil Unsur Serikat Pekerja

dengan dibubuhi stempel Dewan Pengupahan.

14) Hal-hal yang menjadi hambatan atupun penolakan oleh

anggota/sebagian anggota akan dibuat catatan khusus dan menjadi

bagian dalam Berita Acara Sidang Pleno yang tidak terpisahkan.

15) Hal-hal lain yang disepakati.

Dengan adanya tata tertib tersebut, maka diharapkan Sidang

Pleno berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang sesuai

dengan ketentuan. Adapun isi dan hasil dari Sidang Pleno, yakni:

1) Membuka data kenaikan UMK Tahun 2012-2016, sebagai berikut:

NO URAIAN 2012 2013 2014 2015 2016 JUMLAH

1. Kota

Semarang

991.500 1.209.100 1.423.500 1.685.000 1.909.000 7.218.100

2. Kab. 893.000 995.000 1.280.000 1.535.000 1.745.000 6.448.000

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

36

Demak

3. Kab.

Kendal

904.500 953.100 1.206.000 1.383.450 1.639.600 6.086.650

4. Kab.

Semarang

941.600 1.051.000 1.208.200 1.419.000 1.610.000 6.229.800

5. Kota

Salatiga

901.396 974.000 1.170.000 1.287.000 1.450.953 5.783.349

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Semarang Tahun 2016

2) Setelah meninjau data yang telah dibuka (seperti di atas), maka

Dewan Pengupahan merumuskan usulan atau rekomendasi UMK

Tahun 2017 menurut perhitungan dari masing-masing unsur.

Usulan dari unsur pemerintah yang telah sesuai dengan ketentuan

PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dengan rumusan

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt)}

Inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan

data dari BPS Kota Semarang yakni :

- Tingkat inflasi nasional tahun ke tahun (September 2016

terhadap September 2015) sebesar 3,07%

- PBD Triwulan III tahun 2015 : 4,73%

- PBD Triwulan IV tahun 2015 : 5,04%

- PBD Triwulan I tahun 2016 : 4,92%

- PBD Triwulan II tahun 2016 : 5,18%

Jumlah : 19,87% / 4

: 4,97%

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

37

Sehingga perhitungan UMK Kota Semarang Tahun 2017

berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 yaitu :

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt) + % Adj}

= 1.909.000 + {1.909.000 x (3,07% + 4,97%) + 0,01%}

= 1.909.000 + 153.647,50

= 2.062.674,50

= 100% KHL

Dapat diperhatikan perhitungan di atas Dewan Pengupahan dari

Unsur Pemerintah dalam Rapat Pleno pada hari Selasa tanggal 04

Oktober telah melakukan perhitungan sesuai dengan formulasi PP

Nomor 78 Tahun 2015 dengan hasil perhitungan sebesar Rp

2.062.674,50 (dua juta enam puluh dua ribu enam ratus tujuh puluh

empat rupiah lima puluh sen). Perhitungan tersebut yang kemudian

direkomendasikan untuk usulan UMK Tahun 2017 oleh Dewan

Pengupahan Unsur Pemerintah kepada Walikota Semarang.

Kemudian dalam pembahasan rapat selanjutnya disampaikan

pula pertimbangan usulan UMK Tahun 2017 oleh Unsur Serikat

Pekerja/ Serikat Buruh. Pertimbangan Unsur Serikat Pekerja/Serikat

Buruh dalam merekomendasikan usulan UMK Tahun 2017 kepada

Walikota berbeda dengan usulan yang disampaikan oleh unsur

pemerintah, menurut pandangan Serikat Pekerja/ Serikat buruh

perhitungan masih merujuk kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003, dikarenakan dengan menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38

belum bisa dilaksanakan karena masih belum utuh mengenai peraturan

tambahan tentang Formulasi dan Upah Minimum. Jadi perhitungan

usulan UMK Tahun 2017 menurut unsur buruh menggunakan survey

Kebutuhan Hidup Layak yang mereka lakukan sendiri hingga bulan

Desember 2016 seperti dibawah ini :

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39

Hasil Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Dari Serikat Pekerja

Sumber data dari usulan saran dan pertimbangan dewan pengupahan unsur buruh untuk penetapan upah minimum Kota Semarang tahun 2017

No Nama Pasar

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1. Langgar 2.263.330 2.286.451 2.290.699 2.290.699 2.291.462 2.294.629 2.296.212 2.315.021

2. Pedurungan 1.973.025 1.982.387 1.985.300 1.986.682 1.988.298 1.998.289 2.000.538 2.033.141

3. Karang Ayu 1.990.585 1.992.814 1.994.280 1.996.216 1.992.284 2.001.317 2.007.870 2.012.481

4. Mangkang 1.992.152 1.996.529 1.997.287 1.999.340 1.999.828 2.002.115 2.010.304 2.055.458

5. Jatingaleh 2.318.266 2.318.754 2.320.552 2.321.325 2.321.940 2.324.169 2.332.125 2.333.515

Jumlah

Jumlah Rata –

Rata

2.111.471 2.116.767 2.117.666 2.116.626,46 2.118.826,20 2.124.103,80 2.129.409,80 2.149.928,20 2.150.998,16 2.162.716,96

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39

Secara matematis usulan dari unsur Serikat Pekerja/ Serikat

Buruh dapat ditulis seperti berikut Rp 2.157.239,67 + 4,97% =

2.264.454,48. Perhitungan tersebut merupakan usulan yang diajukan

untuk pekerja kepada Walikota Semarang untuk UMK Tahun 2017

dengan ketentuan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, sedangkan

untuk masa kerja lebih dari 1 (satu) tahun diberikan prosentase sebagai

berikut :

1) Masa kerja 0 (nol) tahun adalah sebesar Upah Minimum Kota yang

sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak bulan Desember tahun

2016 + pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 2.264.454,48

2) Masa kerja 1 (satu) tahun keatas kurang dari 3 (tiga) tahun

ditambah 3% dari angka UMK 0 (nol) tahun

3) Masa kerja 3 (tiga) tahun keatas kurang dari 6 (enam) tahun

ditambah 4% dari angka UMK 0 (nol) tahun

4) Masa kerja 6 (enam) tahun keatas dari 9 (sembilan) tahun ditambah

5% dari angka UMK 0 (nol) tahun

5) Masa kerja 9 (sembilan) tahun keatas dari 12 (dua belas) tahun

ditambah 6% dari angka UMK 0 (nol) tahun

6) Masa kerja 12 (dua belas) tahun keatas dari 15 (lima belas) tahun

ditambah 7% dari angka UMK 0 (nol) tahun

7) Masa kerja 15 (lima belas) tahun keatas dari 18 (delapan belas)

tahun ditambah 8% dari angka UMK 0 (nol) tahun

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

40

8) Masa kerja 18 (delapan belas) tahun keatas dari 21 (dua puluh satu)

tahun ditambah 9% dari angka UMK 0 (nol) tahun

9) Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun keatas ditambah 10% dari

angka UMK 0 (nol) tahun

10) Masa Kerja 0 (nol) tahun adalah UMK

11) Untuk yang 1 (satu) tahun keatas dengan rumusan = UMK Tahun

2016 + Selisih kenaikan UMK (2017-2016) + prosentasi masa

kerja

Kemudian setelah unsur pemerintah dan unsur serikat pekerja/

serikat buruh, unsur dari perwakilan pengusaha (APINDO) juga

memberikan usulan pertimbangan UMK Semarang Tahun 2017

kepada Walikota Semarang dalam rapat Pleno tersebut. Dalam

merumuskan perhitungan usulan UMK Semarang Tahun 2017 tersebut

unsur pengusaha (APINDO) menggunakan formula perhitungan sesuai

PP No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Perhitungan yang

dilakukan seperti berikut :

Dasar perhitungan Upah Minimum Kota Semarang Tahun 2017

1) UMn : Upah Minimum tahun yang akan datang (UMK Tahun

2017)

2) UMt : Upah Minimum tahun berjalan (UMK tahun 2016). Upah

Minimum Kota Semarang Tahun 2016 sebesar Rp 1.909.000,00

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41

3) Inflasilt : Inflasi Nasional yang dihitung dari periode

September tahun lalun (2015) sampai dengan periode September

tahun berjalan tahun (2016) sebesar 3,07%

4) ΔPDBt : pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional

yang dihitungdan pertumbuhan PDB yang mencakup periode

kuartal III dan IV tahun sebelumnya (2015) dan periode kuartal I

dan II tahun berjalan (2016) sebesar 4,97%

5) Pertahapan KHL : penyesuaia pencapaian KHL sebesar 0,01%

Hasil Perhitungan Usulan Upah Minimum Kota Semarang

Tahun 2017, sebagai berikut :

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt + Pentahapan KHL)}

= 1.909.000 + {1.909.000 x ( 3,07% + 4,97% + 0,01%)}

= 1.909.000 + (1.909.000 x 8,05% )

= 1.909.000 + 153.674,5

= 2.062.674,5

Setelah Dewan Pengupahan dengan ketiga unsur memberikan

usulannya, maka hasil rapat pleno disampaikan kepada Walikota

melalui surat No. 561/4952/2016 perihal Usulan Upah Minimum Kota

(UMK) Kota Semarang Tahun 2017 yang pada akhirnya akan menjadi

pertimbangan Walikota Semarang untuk memberikan usulan kepada

Gubernur Jawa Tengah dalam menetatpkan UMK Kota Semarang

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

42

Tahun 2017. Surat tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang.

Dengan memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Surat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

Nomor : 561/4952/2016 tanggal 05 Oktober 2016 Perihal

Rekomendasi Usulan Upah Minimum Kota (UMK) Kota

Semarang Tahun 2017.

2. Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor : 560/0017380 tanggal 01

Oktober 2016 perihal Rekomendasi Upah minimum Kabupaten/

Kota Tahun 2017.

Walikota Semarang melakukan pengkajian dengan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut

1. Peraturan Perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan.

2. Ketenangan bekerja dan berusaha serta iklim kondusif di Kota

Semarang.

3. Hasil Rapat Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang.

4. Hal-hal lain terkait dengan kebijakan Ketenagakerjaan khususnya

masalah pengupahan.

Di samping pertimbangan tersebut di atas Walikota Semarang

juga mempertimbangkan keberlangsungan usaha serta peningkatan

kesejahteraan pekerja, naja Walikota Semarang mengusulkan Upah

Minimum Kota Semarang kepada Gubernur Jawa Tengah sebesar Rp

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

43

2.125.000,00 melalui surat Nomor : 561.64846 perihal Rekomendasi

Upah Minimum Kota Semarang Tahun 2017.

Dengan memperhatikan Berita Acara Sidang Pleno Dewan

Pengupahan Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung pada hari Senin

tanggal 14 November 2016 dan surat rekomendasi usulan upah dari

Walikota Semarang maka Gubernur Jawa Tengah menerbitkan

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/ 50 Tahun 2016

Tentang Upah Minimum pada 35 (Tiga Puluh Lima) Kabupaten/ Kota

di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Isi keputusan tersebut diantara

lain menetapkan :

1) Upah Minimum pada 35 ( Tiga Puluh Lima ) Kabupaten/ Kota di

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017, yang terdaftar sebagai berikut :

NO KABUPATEN / KOTA UPAH MINIMUM

TAHUN 2017

1. Kota Semarang Rp 2.125.000,00

2. Kabupaten Demak Rp 1.900.000,00

3. Kabupaten Kendal Rp 1.774.867,00

4. Kabupaten Semarang Rp 1.745.000,00

5. Kota Salatiga Rp 1.596.844,87

6. Kabupaten Grobogan Rp 1.435.000,00

7. Kabupaten Blora Rp 1.438.100,00

8. Kabupaten Kudus Rp 1.740.900,00

9. Kabupaten Jepara Rp 1.600.000,00

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

44

10. Kabupaten Pati Rp 1.420.500,00

11. Kabupaten Rembang Rp 1.408.000,00

12. Kabupaten Boyolali Rp 1.519.289,00

13. Kota Surakarta Rp 1.534.985,00

14. Kabupaten Sukoharjo Rp.1.513.000,00

15. Kabupaten Sragen Rp.1.422.585,52

16. Kabupaten Karanganyar Rp.1.560.000,00

17. Kabupaten Wonogiri Rp.1.401.000,00

18. Kabupaten Klaten Rp.1.528.500,00

19. Kota Magelang Rp.1.453.000,00

20. Kabupaten Magelang Rp.1.570.000,00

21. Kabupaten Purworejo Rp.1.445.000,00

22. Kabupaten Temanggung Rp.1.431.500,00

23. Kabupaten Wonosobo Rp.1.457.100,00

24 Kabupaten Kebumen Rp.1.433.900,00

25. Kabupaten Banyumas Rp.1.461.400,00

26. Kabupaten Cilacap Rp.1.693.689,00

27. Kabupaten Banjarnegara Rp.1.370.000,00

28. Kabupaten Purbalingga Rp.1.522.500,00

29. Kabupaten Batang Rp.1.603.000,00

30. Kota Pekalongan Rp.1,623.750,00

31. Kabupaten Pekalongan Rp.1.583.697,50

32. Kabupaten Pemalang Rp.1.460.000,00

33. Kota Tegal Rp.1.499.500,00

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

45

34. Kabupaten Tegal Rp.1.487.000,00

35 Kabupaten Brebes Rp.1.418.100,00

Sumber data Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun2016

2) Upah minimum adalah upah bulanan terendah, terdiri dari upah

pokok termasuk tunjangan tetap.

3) Upah minimum hanya berlaku bagi pekerja/ buruh dengan tingkat

paling rendah yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 (satu)

tahun.

4) Upah pekerja dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih

ditetapkan sesuai kesepakatan antara pekerja/ buruh atau serikat

pekerja dengan pegusaha secar bipartit, dengan

mempertimbangkan produktivitas dan kemapuan perusahaan.

5) Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan ketentuan upah

minimum dapat mengajukan pengangguhan upah minimum keada

Gubernur Jawa Tengah atau Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku paling lama 10

(sepuluh) hari sebelum berlakunya Keputusan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 ini.

6) Pengusaha yang telah memberikan upah lebih tinggi dari ketentuan

upah minimum dilarang mengurangi atau menurunkan besarnya

upah yang telah diberikan.

7) Bagi perusahaan yang wilayahnya kerjanya meliputi beberapa

kabupaten/ kota dilarang membayar upah pekerjanya lebih rendah

dari upah minimum yang berlaku di kabupaten/ kota.

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

46

8) Pengawasan pelaksanaan Keputusan Gubernur Jawa Tengan

Nomor 560/50 Tahun 2016 dilaksanakan oleh Pegawai Pengawas

Ketenagakerjaan sesuai dengan kompetensinya.

9) Pada saat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun

2016 berlaku maka Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

560/66 Tahun 2015 Tanggal 20 Nopember 2015 tentang Upah

Minimum pada 35 (tiga puluh lima) kabupaten/ kota di Propinsi

Jawa Tengah dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

560/46 Tahun 2016 tentang upah minimum tahun 2017 dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

10) Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 ini

mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017.

2. Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Keputusan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 tentang Upah Minimum Pada 35

(Tiga Puluh Lima) Kota Tahun 2016

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Ibu Budi

Prabawaningdyah selaku Kepala Bagian Pengawasan Disnakertrans

Jateng, pengawasan terhadap Pelaksanaan Ketetapan Upah Minimum

dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang

Pengawasan Perburuhan.

Pengawasan di sini dilakukan tidak dengan melakukan pengecekan

pada perusahaan satu per satu, tetapi menunggu adanya keluhan atau

laporan dari pekerja suatu perusahaan yang merasa ada keadilan. Selama 1

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

47

(satu) tahun berjalan sejak awal tahun 2017 sampai dengan September

2017. Di Semarang dengan total perusahaan sebanyak 4.180 terjadi 45

pelaporan mengenai masalah ketenagakerjaan, sedangkan pelaporan

mengenai upah minimum dibawah ketetapan yang telah ditetapkan UMK

tahun 2016 untuk tahun 2017 hanya terjadi 11 (sebelas) pelaporan saja.

Hal tersebut bisa terjadi, karena adanya kecurangan dari pengusaha

yang dengan sengaja tidak memberikan upah sesuai dengan ketentuan

upah minimum kota atau dapat dikatan para pengusaha tersebut membayar

upah di bawah ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pada

tahun 2017. Tindak lanjut dari pelaporan yang ada, maka sesuai dengan

perintah undang-undang terkait dalam pengawas ketenagakerjaan, Pegawai

Pengawas Ketenagakerjaan mengambil tindakan berupa:

1) Memeriksa,

2) Memberikan nota pemeriksaan,

3) Melakukan pembinaan,

4) Apabila perusahaan tidak mengindahkan aturan atau pembinaan serta

himbauan maka dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk gelar

perkara.

Dari hasil wawancara tersebuthingga bulan Desember 2017

terdapat 1 (satu) perusahaan di Kota Semarang yang sedang menjalani

gelar perkara karena tidak mengindahkan aturan yang telah diberikan

terkait pengupahan.

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

48

3. Hambatan Dalam Menetapkan Upah Minimum Kota

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis

kepada narasumber terpercaya yaitu Ibu Umi Kholifa selaku wakil dari

Dinas Ketenagakerjaan Kota Semarang bidang Hubungan Indstrial dan

sekaligus anggota Dewan Pengupahan Kota Semarang masa jabatan

berlangsung, dapat diketahui bahwa setiap proses penetapan Upah

Minimum Kota (UMK) Semarang memiliki tingkat kesulitan atau

hambatan yang berbeda.

Pada proses penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Semarang

tahun 2015 untuk masa berlaku 2016 yang lalu peredebatan sengit terjadi

di ruang rapat pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang sehingga drama

perseteruan antara unsur tripartit (Serikat Pekerja, Asosiasi Pengusaha

Indonesia dan Pihak Pemerintah) tidak dapat dihindarkan. Hal demikian

terjadi karena pada saat itu peraturan yang digunakan belum menggunakan

PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Peraturan yang digunakan pada

saat itu adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Pengupahan.

Proses penetapan Upah Minimum Kota Semarang tahun 2016

untuk berlaku 2017 berjalan relatif lebih lancar, jika dibandingkan dengan

proses penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Semarang pada tahun-

tahun sebelumnya. Proses tersebut menjadi relatif lebih lancar karena

dikeluarkanya PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan yang memberikan

suatu formulasi perhitungan upah yang lebih pasti, sedangkan pada tahun-

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

49

tahun sebelumnya hanya mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan.

Penetapan UMK dengan mengacu Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 dinilai relatif lebih banyak menimbulkan perdebatan akibat isi

ketentuan yang kurang menjawab keinginan buruh dan pengusaha, tidak

memberikan satu acuan pasti, menimbulkan perselisihan paham teori

perhitungan dari perbedaan hasil survey kebutuhan hidup layak, sehingga

hasil keputusan kurang memberikan rasa keadilan bagi buruh dan

pengusaha.

B. Pembahasan

1. Pelaksanaan Penetapan Upah Minimum Kota pada Tahun 2016

Untuk Masa Berlaku 2017 di Kota Semarang

a. Pembentukan Dewan Pengupahan Kota Semarang

Dalam proses pelaksanaan penetapan besaran upah minimum

pada tahun 2016 untuk masa berlaku 2017 di Kab/Kota Semarang

perlu diadakan pembentukan Dewan Pengupahan. Menurut Pasal 38

Kepres No 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan,

Depekab/Depeko bertugas memberikan saran dan pertimbangan

kepada Bupati/ Walikota dalam rangka pengusulan upah minimum

Kabupaten/Kota dan/ atau upah minimum sektoral Kabupaten/Kota

(UMSK), melakukan pengawasan penerapan sistem pengupahan di

tingkat Kabupaten/Kota, menyiapkan bahan perumusan pengembangan

sistem pengupahan nasional. Susunan keanggotaan Depekab/Depeko

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

50

terdiri dari Ketua yang merangkap sebagai anggota dan unsur

Pemerintah, Wakil Ketua merangkap sebagai anggota dan unsur

Perguruan Tinggi/ Pakar, Sekretaris merangkap sebagai anggota dari

unsur Pemerintah yang mewakili Satuan Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan,

dan lainya sebagai Anggota. Anggota Depekab/Depeko diangkat dan

diberhentikan oleh Bupati/ Walikota atas Usul Pimpinan Satuan

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

di bidang ketenaga kerjaan. Syarat menjadi anggota Depekab/Depeko

harus memenuhi persyaratan yakni, warga negara Indonesia dengan

pendidikan paling rendah Diploma 3 (D-3) serta memiliki pengalaman

dan pengetahuan di bidang pengupahan dan pengembangan sumber

daya manusia. Untuk masing-masing anggota diangkat untuk 1 (satu)

kali masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali

untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Berdasarkan hasil wawancara, untuk susunan keanggotaan

Depeko diatur dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor

560/384/2015 tentang Pengupahan Kota Semarang Masa Bhakti Tahun

2015-2016. Keputusan walikota tersebut menyebutkan mengenai

struktur anggotanya sebagai berikut :

NO NAMA INSTANSI KEDUDUKAN

1

2

Drs. Eddy Riyanto, MM

Maruto Umar Basuki, SE, Msi

Disnakertrans Kota Semarang

Universitas Diponegoro Semarang

KETUA

Wakil Ketua

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

51

Sumber Lampiran Keputusan Walikota Semarang Nomor 560/384/2015

Tabel 3.1 Daftar anggota dewan pengupahan

Dewan Pengupahan dalam rangka mendukung kelancaran

pelaksanaan tugasnya, maka pelu dibentuk suatu Sekretariat Dewan

Pengupahan Kota Semarang. Mengingat Sekretariat Dewan

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Budi Astuti, SH, MH

Ekwan Priyanto, SH, MH

Nuky Desiana, S.Si

Suwito, BA

Drs. Musoli

Diah Supartiningtias, SH, MKn

Umi Kholifah, SH, MH

Tri Retno Hadiningrum, SIP

Budi Raharjo, SE

Suwardiyono, SH

Nanda Gunawan, SH

Deny Andriyanto, A.Md

Ahmad Zainudin, A.Md

Suwardiyono, SH

R. Noegroho Aprianto, SH

Drs. Lilik Sunaryo Mardjono

Suyanto, BA

Mettoni AS Maaris, S.Psi

Epy Apriandi, SH

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

BPS Kota Semarang

Kesbang Pol Kota Semarang

Disperindag Kota Semarang

Bagian Hukum Setda Kota

Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Dinas Pasar Kota Semarang

KSPSI Kota Semarang

DPD FKSPN Kota Semarang

DPC FKSPN Kota Semarang

DPC F.SP.KEP Kota Semarang

DPC FSPI Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

DPK Apindo Kota Semarang

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

52

Pengupahan Kota Semarang Masa Bhakti sebelumnyak yakni Tahun

2012-2015 telah habis maka dibentuk Sekretariat Dewan Pengupahan

yang baru. Berikut susuan keanggotaan Sekretariat Dewan Pengupahan

Kota Semarang Masa Bhakti Tahun 2015-2018 sebagai berikut :

NO NAMA INSTANSI KEDUDUKAN

1

2

3

4

BUDI ASTUTI, SH, MH

TJATUR NILAYANI, SH

KENCANA SARI, SH

SUDIYONO, SH, MH

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

Disnakertrans Kota Semarang

KETUA

Anggota

Anggota

Anggota

Sumber Lampiran Keputusan Walikota Semarang Nomor 560/384/2015

b. Sidang Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang

Sidang Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang berguna

untuk mendapatkan hasil usulan UMK tahun 2017 oleh Unsur

Tripartid. Unsur Tripartid sendiri terdiri dari Pemerintah, Serikat

Buruh/ Serikat Pekerja, dan Wakil dari Pengusaha (APINDO). Sidang

pleno tersebut dilakukan pada hari Selasa tanggal Empat bulan

Oktober Tahun Dua Ribu Enam Belas yang bertempat diruang

Disnakertrans Kota Semarang yang saat ini telah berganti nama

menjadi Disnaker Kota Semarang. Rapat Pleno Dewan Pengupahan

Kota Semarang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengupahan Kota

Semarang dan dihadiri oleh Anggota dan Sekretariat Dewan

Pengupahan Kota Semarang.

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

53

Agenda pada rapat tersebut adalah Pembahasan Rekomendasi

UMK Tahun 2017. Dalam Sidang Pleno Dewan Pengupahan adapun

tata tertib dalam pelaksanaanya. Tata tertib tersebut ialah :

1) Sebagai dasar hukum dalam Sidang Pleno adalah ketentuan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Keppres Nomor 107

Tahun 2004.

2) Peserta Sekretariat Dewan Pengupahan adalah Anggota Dewan

Pengupahan dan Anggota Sekretariat Dewan Pengupahan, apabila

ada kehadiran Pihak Lain dalam Sidang Pleno atas ijin Pimpiman

Sidang.

3) Hak suara hanya dimiliki oleh Anggota Dewan Pengupahan,

sedangkan Anggota Sekretariat Dewan Pengupahan hanya

memiliki hak bicara diminta oleh Pimpinan Sidang.

4) Sidang Pleno sah apabila dihadiri oleh 2/3 Dewan Pengupahan dan

sudah memenuhi semua unsur. Apabila pada waktu yang telah

ditentukan belum mencapai quorum. Sidang Pleno ditunda untuk 1

(satu) kali dan setelah penundaan tersebut ternyata tetap belum

memenuhi quorum maka Sidang Pleno tetap dilanjutkan.

5) Apabila salah satu anggota/beberapa anggota tidak bisa hadir wajtu

Sidang Pleno, maka dianggap telah menyetujui keputusan hasil

Sidang Pleno dan Sidang Pleno beserta keputusannya dinyatakan

sah apabila telah memenuhi angka 4.

Page 25: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

54

6) Anggota Dewan Pengupahan wajib hadir tepat waktu dan Sidang

Pleno dimulai paling lambat 30 menit dari jadwal yang telah

ditetapkan Sekretariat Dewan Pengupahan.

7) Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Dewan Pengupahan. Apabila

Ketua berhalangan hadir maka sidang dipimpin oleh Wakil Ketua.

8) Apabila Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pengupahan berhalangan

hadir maka Sidang Pleno ditunda walaupun telah memenuhi

quorum.

9) Anggota Dewan Pengupahan tidak boleh mewakilkan

kehadirannya dalam Sidang Pleno.

10) Pengambilan keputusan dalam Sidang Pleno, diambil secara

musyawarah mufakat.

11) Apabila selama Sidang Pleno Dewan Pengupahan tidak tercapai

kesepakatan maka keputusan diambil Pemimpin Sidang dibantu

Wakil Unsur Apindo dan Wakil Unsur Serikat Pekerja dengan

mempertimbangkan pendapat eksternal (Instansi terkait, Pakar,

dll).

12) Pengesahan keputusan Sidang Pleno Dewan Pengupahan,

dituangkan dalam Berita Acara Sidang Pleno Dewan Pengupahan

yang dibuat/dicetak dalam kertas kop Dewan Pengupahan.

13) Berita Acara Sidang Pleno Dewan Pengupahan ditandatangani oleh

Ketua Dewan Pengupahan dan Sekretariat Dewan Pengupahan

Page 26: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

55

serta Wakil Unsur Apindo dan Wakil Unsur Serikat Pekerja

dengan dibubuhi stempel Dewan Pengupahan.

14) Hal-hal yang menjadi hambatan atupun penolakan oleh

anggota/sebagian anggota akan dibuat catatan khusus dan menjadi

bagian dalam Berita Acara Sidang Pleno yang tidak terpisahkan.

15) Hal-hal lain yang disepakati.

Dengan adanya tata tertib tersebut, maka diharapkan Sidang

Pleno berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang sesuai

dengan ketentuan. Adapun isi dan hasil dari Sidang Pleno, yakni:

Pertama, membuka data kenaikan UMK Tahun 2012-2016, sebagai

berikut :

UMK

NO URAIAN 2012 2013 2014 2015 2016 JUMLAH

1. Kota

Semarang

991.500 1.209.100 1.423.500 1.685.000 1.909.000 7.218.100

2. Kab.

Demak

893.000 995.000 1.280.000 1.535.000 1.745.000 6.448.000

3. Kab.

Kendal

904.500 953.100 1.206.000 1.383.450 1.639.600 6.086.650

4. Kab.

Semarang

941.600 1.051.000 1.208.200 1.419.000 1.610.000 6.229.800

5. Kota 901.396 974.000 1.170.000 1.287.000 1.450.953 5.783.349

Page 27: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

56

Salatiga

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Semarang Tahun 2016

KENAIKAN UMK

NO URAIAN 2012 2013 2014 2015 2016 JUMLAH

1. Kota

Semarang

30.177 217.600 214.400 261.500 224.000 947.877

2. Kab.

Demak

45.113 102.000 285.000 255.000 210.000 897.113

3. Kab.

Kendal

60.750 48.600 252.900 177.450 256.150 795.850

4. Kab.

Semarang

61.600 109.400 157.200 210.800 91.000 630.000

5. Kota

Salatiga

61.396 72.604 196.000 117.000 163.953 610.953

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Semarang Tahun 2016

Kedua, setelah meninjau data yang telah dibuka (seperti di

atas), maka Dewan Pengupahan merumuskan usulan atau rekomendasi

UMK Tahun 2017 menurut perhitungan dari masing-masing unsur.

Yang pertama adalah usulan dari unsur pemerintah yang telah

sesuai dengan ketentuan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang

Pengupahan dengan rumusan

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt)}

Page 28: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

57

Inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan data

dari BPS Kota Semarang yakni :

- Tingkat inflasi nasional tahun ke tahun (September 2016 terhadap

September 2015) sebesar 3,07%

- PBD Triwulan III tahun 2015 : 4,73%

- PBD Triwulan IV tahun 2015 : 5,04%

- PBD Triwulan I tahun 2016 : 4,92%

- PBD Triwulan II tahun 2016 : 5,18%

Jumlah : 19,87% / 4

: 4,97%

Sehingga perhitungan UMK Kota Semarang Tahun 2017

berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 yaitu :

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt) + % Adj}

= 1.909.000 + {1.909.000 x (3,07% + 4,97%) + 0,01%}

= 1.909.000 + 153.647,50

= 2.062.674,50

= 100% KHL

Dapat kita perhatikan perhitungan di atas Dewan Pengupahan

dari Unsur Pemerintah dalam Rapat Pleno pada hari Selasa tanggal 04

Oktober telah melakukan perhitungan sesuai dengan formulasi PP

Nomor 78 Tahun 2015 dengan hasil perhitungan sebesar Rp

2.062.674,50 (dua juta enam puluh dua ribu enam ratus tujuh puluh

empat rupiah lima puluh sen). Perhitungan tersebut yang kemudian

Page 29: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58

direkomendasikan untuk usulan UMK Tahun 2017 oleh Dewan

Pengupahan Unsur Pemerintah kepada Walikota Semarang.

Kemudian dalam pembahasan rapat selanjutnya disampaikan

pula pertimbangan usulan UMK Tahun 2017 oleh Unsur Serikat

Pekerja/ Serikat Buruh. Pertimbangan Unsur Serikat Pekerja/Serikat

Buruh dalam merekomendasikan usulan UMK Tahun 2017 kepada

Walikota berbeda dengan usulan yang disampaikan oleh unsur

pemerintah, menurut pandangan Serikat Pekerja/ Serikat buruh

perhitungan masih merujuk kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003, dikarenakan dengan menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015

belum bisa dilaksanakan karena masih belum utuh mengenai peraturan

tambahan tentang Formulasi dan Upah Minimum. Jadi perhitungan

usulan UMK Tahun 2017 menurut unsur buruh menggunakan survey

Kebutuhan Hidup Layak yayan mereka lakukan sendiri hingga bulan

Desember 2016 seperti dibawah ini :

Page 30: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

59

Hasil Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Dari Serikat Pekerja

Sumber data dari usulan saran dan pertimbangan dewan pengupahan unsur buruh untuk penetapan upah minimum Kota Semarang tahun 2017

No Nama Pasar

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1. Langgar 2.263.330 2.286.451 2.290.699 2.290.699 2.291.462 2.294.629 2.296.212 2.315.021

2. Pedurungan 1.973.025 1.982.387 1.985.300 1.986.682 1.988.298 1.998.289 2.000.538 2.033.141

3. Karang Ayu 1.990.585 1.992.814 1.994.280 1.996.216 1.992.284 2.001.317 2.007.870 2.012.481

4. Mangkang 1.992.152 1.996.529 1.997.287 1.999.340 1.999.828 2.002.115 2.010.304 2.055.458

5. Jatingaleh 2.318.266 2.318.754 2.320.552 2.321.325 2.321.940 2.324.169 2.332.125 2.333.515

Jumlah

Jumlah Rata –

Rata

2.111.471 2.116.767 2.117.666 2.116.626,46 2.118.826,20 2.124.103,80 2.129.409,80 2.149.928,20 2.150.998,16 2.162.716,96

Page 31: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

60

Secara matematis usulan dari unsur Serikat Pekerja/ Serikat

Buruh dapat ditulis seperti berikut Rp 2.157.239,67 + 4,97% =

2.264.454,48. Perhitungan tersebut merupakan usulan yang diajukan

untuk pekerja kepada Walikota Semarang untuk UMK Tahun 2017

dengan ketentuan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, sedangkan

untuk masa kerja lebih dari 1 (satu) tahun diberikan prosentase sebagai

berikut :

1) Masa kerja 0 (nol) tahun adalah sebesar Upah Minimum Kota yang

sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak bulan Desember tahun

2016 + pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 2.264.454,48

2) Masa kerja 1 (satu) tahun keatas kurang dari 3 (tiga) tahun

ditambah 3% dari angka UMK 0 (nol) tahun

3) Masa kerja 3 (tiga) tahun keatas kurang dari 6 (enam) tahun

ditambah 4% dari angka UMK 0 (nol) tahun

4) Masa kerja 6 (enam) tahun keatas dari 9 (sembilan) tahun ditambah

5% dari angka UMK 0 (nol) tahun

5) Masa kerja 9 (sembilan) tahun keatas dari 12 (dua belas) tahun

ditambah 6% dari angka UMK 0 (nol) tahun

6) Masa kerja 12 (dua belas) tahun keatas dari 15 (lima belas) tahun

ditambah 7% dari angka UMK 0 (nol) tahun

7) Masa kerja 15 (lima belas) tahun keatas dari 18 (delapan belas)

tahun ditambah 8% dari angka UMK 0 (nol) tahun

Page 32: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

61

8) Masa kerja 18 (delapan belas) tahun keatas dari 21 (dua puluh satu)

tahun ditambah 9% dari angka UMK 0 (nol) tahun

9) Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun keatas ditambah 10% dari

angka UMK 0 (nol) tahun

10) Masa Kerja 0 (nol) tahun adalah UMK

11) Untuk yang 1 (satu) tahun keatas dengan rumusan = UMK Tahun

2016 + Selisih kenaikan UMK (2017-2016) + prosentasi masa

kerja

Kemudian setelah unsur pemerintah dan unsur serikat pekerja/

serikat buruh, unsur dari perwakilan pengusaha (APINDO) juga

memberikan usulan pertimbangan UMK Semarang Tahun 2017

kepada Walikota Semarang dalam rapat Pleno tersebut. Dalam

merumuskan perhitungan usulan UMK Semarang Tahun 2017 tersebut

unsur pengusaha (APINDO) menggunakan formula perhitungan sesuai

PP No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Perhitungan yang

dilakukan seperti berikut :

Dasar perhitungan Upah Minimum Kota Semarang Tahun 2017

1) UMn : Upah Minimum tahun yang akan datang (UMK Tahun

2017)

2) UMt : Upah Minimum tahun berjalan (UMK tahun 2016). Upah

Minimum Kota Semarang Tahun 2016 sebesar Rp 1.909.000,00

Page 33: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

62

3) Inflasilt: Inflasi Nasional yang dihitung dari periode September

tahun lalun (2015) sampai dengan periode September tahun

berjalan tahun (2016) sebesar 3,07%

4) ΔPDBt : pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional

yang dihitungdan pertumbuhan PDB yang mencakup periode

kuartal III dan IV tahun sebelumnya (2015) dan periode kuartal I

dan II tahun berjalan (2016) sebesar 4,97%

5) Pertahapan KHL : penyesuaia pencapaian KHL sebesar 0,01%

Hasil Perhitungan Usulan Upah Minimum Kota Semarang

Tahun 2017, sebagai berikut :

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt + Pentahapan KHL)}

= 1.909.000 + {1.909.000 x ( 3,07% + 4,97% + 0,01%)}

= 1.909.000 + (1.909.000 x 8,05% )

= 1.909.000 + 153.674,5

= 2.062.674,5

Setelah Dewan Pengupahan dengan ketiga unsur memberikan

usulannya, maka hasil rapat pleno disampaikan kepada Walikota

melalui surat No. 561/4952/2016 perihal Usulan Upah Minimum Kota

(UMK) Kota Semarang Tahun 2017 yang pada akhirnya akan menjadi

pertimbangan Walikota Semarang untuk memberikan usulan kepada

Gubernur Jawa Tengah dalam menetatpkan UMK Kota Semarang

Page 34: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63

Tahun 2017. Surat tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang.

Dengan memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :

1) Surat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

Nomor : 561/4952/2016 tanggal 05 Oktober 2016 Perihal

Rekomendasi Usulan Upah Minimum Kota (UMK) Kota

Semarang Tahun 2017.

2) Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor : 560/0017380 tanggal 01

Oktober 2016 perihal Rekomendasi Upah minimum Kabupaten/

Kota Tahun 2017.

Walikota Semarang melakukan pengkajian dengan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut

1) Peraturan Perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan.

2) Ketenangan bekerja dan berusaha serta iklim kondusif di Kota

Semarang.

3) Hasil Rapat Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang.

4) Hal-hal lain terkait dengan kebijakan Ketenagakerjaan khususnya

masalah pengupahan.

Di samping pertimbangan tersebut di atas Walikota Semarang

juga mempertimbangkan keberlangsungan usaha serta peningkatan

kesejahteraan pekerja, maka Walikota Semarang mengusulkan Upah

Minimum Kota Semarang kepada Gubernur Jawa Tengah sebesar Rp

Page 35: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

64

2.125.000,00 melalui surat Nomor : 561.6/4846 perihal Rekomendasi

Upah Minimum Kota Semarang Tahun 2017.

Dengan memperhatikan Berita Acara Sidang Pleno Dewan

Pengupahan Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung pada hari Senin

tanggal 14 November 2016 dan surat rekomendasi usulan upah dari

Walikota Semarang maka Gubernur Jawa Tengah dan menerbitkan

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/ 50 Tahun 2016

Tentang Upah Minimum pada 35 (Tiga Puluh Lima) Kabupaten/ Kota

di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Isi keputusan tersebut diantara

lain menetapkan :

1) Upah Minimum pada 35 ( Tiga Puluh Lima ) Kabupaten/ Kota di

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017, yang terdaftar sebagai berikut :

NO KABUPATEN / KOTA UPAH MINIMUM

TAHUN 2017

1. Kota Semarang Rp 2.125.000,00

2. Kabupaten Demak Rp 1.900.000,00

3. Kabupaten Kendal Rp 1.774.867,00

4. Kabupaten Semarang Rp 1.745.000,00

5. Kota Salatiga Rp 1.596.844,87

6. Kabupaten Grobogan Rp 1.435.000,00

7. Kabupaten Blora Rp 1.438.100,00

8. Kabupaten Kudus Rp 1.740.900,00

9. Kabupaten Jepara Rp 1.600.000,00

Page 36: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65

10. Kabupaten Pati Rp 1.420.500,00

11. Kabupaten Rembang Rp 1.408.000,00

12. Kabupaten Boyolali Rp 1.519.289,00

13. Kota Surakarta Rp 1.534.985,00

14. Kabupaten Sukoharjo Rp.1.513.000,00

15. Kabupaten Sragen Rp.1.422.585,52

16. Kabupaten Karanganyar Rp.1.560.000,00

17. Kabupaten Wonogiri Rp.1.401.000,00

18. Kabupaten Klaten Rp.1.528.500,00

19. Kota Magelang Rp.1.453.000,00

20. Kabupaten Magelang Rp.1.570.000,00

21. Kabupaten Purworejo Rp.1.445.000,00

22. Kabupaten Temanggung Rp.1.431.500,00

23. Kabupaten Wonosobo Rp.1.457.100,00

24 Kabupaten Kebumen Rp.1.433.900,00

25. Kabupaten Banyumas Rp.1.461.400,00

26. Kabupaten Cilacap Rp.1.693.689,00

27. Kabupaten Banjarnegara Rp.1.370.000,00

28. Kabupaten Purbalingga Rp.1.522.500,00

29. Kabupaten Batang Rp.1.603.000,00

30. Kota Pekalongan Rp.1,623.750,00

31. Kabupaten Pekalongan Rp.1.583.697,50

32. Kabupaten Pemalang Rp.1.460.000,00

33. Kota Tegal Rp.1.499.500,00

Page 37: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

66

34. Kabupaten Tegal Rp.1.487.000,00

35 Kabupaten Brebes Rp.1.418.100,00

Sumber data Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun2016

2) Upah minimum adalah upah bulanan terendah, terdiri dari upah

pokok termasuk tunjangan tetap.

3) Upah minimum hanya berlaku bagi pekerja/ buruh dengan tingkat

paling rendah yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 (satu)

tahun.

4) Upah pekerja dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih

ditetapkan sesuai kesepakatan antara pekerja/ buruh atau serikat

pekerja dengan pegusaha secara bipartit, dengan

mempertimbangkan produktivitas dan kemapuan perusahaan.

5) Pengusaha yang tidak meampu melaksanakan ketentuan upah

minimum dapat mengajukan pengangguhan upah minimum keada

Gubernur Jawa Tengah atau Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku paling lama 10

(sepuluh) hari sebelum berlakunya Keputusan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 ini.

6) Pengusaha yang telah memberikan upah lebih tinggi dari ketentuan

upah minimum dilarang mengurangi atau menurunkan besarnya

upah yang telah diberikan.

7) Bagi perusahaan yang wilayahnya kerjanya meliputi beberapa

kabupaten/ kota dilarang membayar upah pekerjanya lebih rendah

dari upah minimum yang berlaku di kabupaten/ kota.

Page 38: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

67

8) Pengawasan pelaksanaan Keputusan Gubernur Jawa Tengah

Nomor 560/50 Tahun 2016 dilaksanakan oleh Pegawai Pengawas

Ketenagakerjaan sesuai dengan kompetensinya.

9) Pada saat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun

2016 berlaku maka Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

560/66 Tahun 2015 Tanggal 20 Nopember 2015 tentang Upah

Minimum pada 35 (tiga puluh lima) kabupaten/ kota di Propinsi

Jawa Tengah dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

560/46 Tahun 2016 tentang upah minimum tahun 2017 dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

10) Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 ini

mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017.

Dibandingkan dengan beberapa ulasan diatas maka sangat

perlu diperhatikan hasil wawancara (tanya jawab) dengan narasumber

selaku pihak yang berkompeten di bidang ketenagakerjaan untuk

mendapatkan data yang sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan,

apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan atau ada

beberapa hal yang tidak sesuai.

Berdasarkan pembahasan penulis di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tatacara penetapan UMK tahun 2016 untuk masa

berlaku 2017 di kota Semarang mengacu pada ketetapan yang diatur

dalam PP No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Namun pada hasil

Page 39: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

68

akhir terdapat selisih perhitungan akibat pertimbangan dari Walikota

Semarang dengan alasan termuat di dalam surat rekomendasi kepada

Gubernur Jawa Tengah yang kemudian menghasilkan Keputusan

Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 tentang Upah

Minimum Pada 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Tengah Taghun 2017. Hasil dari Keputusan Gubernur Jawa Tengah di

atas, menghasilkan Upah Minimum Kota Semarang tahun 2017

sebesar Rp 2.125.000,00 dengan rumusan yang sesuai dengan

formulasi yang terdapat dalam PP No 78 Tahun 2015.

Keputusan mengenai besaran upah minimum kota Semarang

tersebut mengandung beberapa unsur yakni berdasarkan upah

minimum tahun sebelumnya, inflasi negara sejak September tahun

2016 hingga September tahun 2017, Pertumbuhan produk domestik

bruto (PDB) yang dihitung dari pertumbuhan produk domestik bruto

yang mencakup periode kuartal III dan IV tahun 2016 dan periode I

dan II tahun 2017, Adjusment yakni penyesuaian presentase untuk

pencapaian upah minimum sama dengan kebutuhan hidup layak

(KHL), dan pertimbangan Walikota Semarang. Untuk mengetahui

ketentuan inflasi berjalan di Indonesia, maka diperoleh dari data inflasi

nasional dan pertumbuhan ekomomi nasional yang digunakan untuk

menghitung Upah Minimum Tahun 2017 yang bersumber dari Badan

Pusat Statistik Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan

Badan Pusat Statistik Republk Indonesia Nomor B-

Page 40: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

69

245/BPS/1000/10/2016 yakni besaran inflasi nasional sebesar 3,07%

dan 5,18% untuk besaran Pertumbuhan Ekonomi (PDB).

Berdasarkan dari pembahasan tersebut di atas maka ada

beberapa hasil yang diperoleh sehingga muncul ketetapan besaran

upah minimum kota Semarang. Adapun hasil dari rapat tersebut telah

disepakati pada tanggal 04 Oktober 2017 oleh Ketua Dewan

Pengupahan, Sekertaris Dewan Pengupahan, Perwakilan Unsur Serikat

Pekerja, dan Perwakilan Unsur Apindo.

Kesimpulan dari hasil rapat tersebut meliputi dari adanya

inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan data dari BPS

Kota Semarang yakni :

- Tingkat inflasi nasional tahun ke tahun (September 2016 terhadap

September 2015) sebesar 3,07%

- PBD Triwulan III tahun 2015 : 4,73%

- PBD Triwulan IV tahun 2015 : 5,04%

- PBD Triwulan I tahun 2016 : 4,92%

- PBD Triwulan II tahun 2016 : 5,18%

Jumlah : 19,87% / 4

: 4,97%

Sehingga perhitungan UMK Kota Semarang Tahun 2017

berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 yaitu :

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % Δ PDBt) + % Adj}

Page 41: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

70

= 1.909.000 + {1.909.000 x (3,07% + 4,97%) + 0,01%}

= 1.909.000 + 153.647,50

= 2.062.674,50

= 100% KHL

Di dalam pembahasan di atas berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, tata cara penetapan upah minimum kota

Semarang tahun 2017 bisa dikatakan telah sesuai dengan undang-

undang yang berlaku. Namun demikian besaran upah minimum yang

ditetapkan ini ternyata diniliai kurang menghargai kemampuan tiap

individu pekerja/ buruh. Dalam halnya pekerja yang memiliki

kemampuan lebih tinggi akan mendapatkan besaran upah minimum

yang sama besarnya dengan pekerja yang memiliki kemampuan lebih

rendah. Hal tersebut akan merugikan orang-orang yang memiliki

kemampuan lebih tinggi sehingga mereka menjadi kurang produktif.

Upah minimum semestinya ditinjau dari segi kemampuan per individu

pekrja/ buruh agar mereka juga dapat terus mengembangkan diri untuk

meningkatkan produktivitas dalam perusahaan. Para pekerja yang

dibayar dengan upah memadai lebih banyak nutrisi, dan para pekerja

yang lebih sehat akan lebih produktif.

Teori efisiensi upah tersebut menyatakan bahwa produktifitas

produksi pekerja meningkat seiring dengan tingkat upah.14

Upah

14

Karl E, Case dan Ray C, Fair, Prinsip-prinsip Ekonomi, ( Edisi Terjemahan, Jilid Ke-2,

Page 42: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

71

minimum saat ini hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup layak

pekerja/ buruh. Pemerintah perlu memperhatikan sistem pengupahan

sedemikian rupa supaya tingkat kemampuan pekerja/ buruh/ sumber

daya manusia Indonesia tidak lagi tertinggal oleh negara lain. Namum

demikian banyak perusahaan yang telah memberikan upah lebih

dengan sistem pembayaran upah minimum ditambah dengan tunjangan

yang besaranya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok,

melainkan juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder.

Oleh karenanya, berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan dengan didasarkan dasar-dasar teori yang digunakan, penulis

dapat menyimpulkan bahwa pekerja belum merasa puas atas hasil

Sidang Pleno Dewan Pengupahan Kota Semarang, karena para pekerja

merasa Upah Minimum Kota belum memenuhi Kebutuhan Hidup

Layak. Namun disisi lain, bagi pihak pengusaha apabila usulan

penetapan yang diberikan oleh para pekerja dipenuhi, maka akan

menjadi keberatan bagi pihak pengusaha. Sedangkan, hasil dari

keputusan Walikota Kota Semarang, yaitu Rp 2.125.000,00 (dua juta

seratus dua puluh lima ribu rupiah).

Edisi Ke-8), (Jakarta, Erlangga, 2008), hlm. 226

Page 43: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

72

2. Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Keputusan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 tentang Upah Minimum Pada 35

(Tiga Puluh Lima) Kota Tahun 2016

Pada umumnya pengertian sempit terhadap pengawasan

ketenagakerjaan adalah tugas yang diemban oleh instansi ketenagakerjaan

untuk menjamin dilaksanakannya peraturan perlindungan kerja, dalam hal

ini petugas pengawas ketenagakerjaan.15

Tujuan diadakanya pengawasan

ketenagakerjaan tersebut dalam Pasal 1 Undang -Undang Nomor 23 Tahun

1948 adalah untuk :

a. Mengawasi berlakunya Undang-Undang dan peraturan perburuhan

b. Mengumpulkan bahan keterangan tentang persoalan hubungan kerja

dan keadaan perburuhan dalam arti seluas-luasnya guna membuat

Undang-Undang dan peraturan perburuhan16

Pegawai pengawas ketenagakerjaan ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja

atau pejabat yang ditunjuk. Pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan

diatur dengan Keputusan Presiden. Pengawasan ketenagakerjaan

dilaksanakan oleh unit tersendiri pada instansi yang lingkup tugas dan

tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan pada pemerintah pusat,

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.17

Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang

Pernyataan berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun

1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk seluruh Republik Indonesia

bahwa, “Pegawai pengawas tersebut wajib merahasiakan segala

15

Agusmidah, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Medan,GhaliaIndonesia, 2010) halaman 79 16

Ibid., halaman 80 17

Rusli Hardijan, Hukum Ketenagakerjaan, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2004) halaman 14

Page 44: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

73

keterangan tentang rahasia-rahasia di dalam suatu perusahaan, yang

didapatnya berhubung dengan jabatanya.”

Menurut Pasal 181Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

pegawai pengawas ketenagakerjaan dalam melaksanakan tugasnya wajib :

a. Merahasiakan segala sesuatu yang menurut sifatnya patut dirahasiakan;

b. Tidak menyalahgunakan kewenangannya;

Menurut Pasal 182 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003, penyidik pegawai negeri sipil berwenang :

a. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan

tentang tindak pidana di bidang ketengakerjaan;

b. Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak

pidana di bidang ketengakerjaan;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum

sehubungan dengan tindak pidana dibidang ketenagakerjaan;

d. Melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalam

perkara tindak pidana di bidang ketenagakerjaan;

e. Melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau dokumen lain tentang

tindak pidana di bidang ketenagakerjaan;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas

penyidikan tindak pidana di bidang ketenagakerjaan; dan

Menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang

membuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang ketenagakerjaan.

Pelaksanaan keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut dilakukan

oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan. Pegawai pengawas

ketenagakerjaan sebagaimana tertera dalam Keputusan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 560/50 Tahun 2016 berfungsi dalam kegiatan mengawasi

dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang

ketenagakerjaan. Pengawasan di bidang ketenagakerjaan dilakukan oleh

Page 45: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

74

Departemen Tenaga Kerja. Peaturan perundang-undangan di bidang

ketenagakerjaan hanya akan melindungi buruh hanya secara yuridis dan

tidak akan mempunyai arti bila dalam pelaksanaannya tidak diawasi oleh

seorang ahli yang harus mengunjungi tempat kerja pekerja/ buruh pada

waktu-waktu tertentu. Ada 3 (tiga) tugas pokok pengawas

ketenagakerjaan, yaitu :

a. Melihat dengan jalan memeriksa dan menyelidiki sendiri apakah

ketentuan perundang-undangan sudah dilaksanakan, dan jika tidak,

mengambil tindakan-tindakan yang wajar untuk menjamin

pelaksanaannya.

b. Membantu baik pekerja/buruh maupun pengusaha dengan jalan

memberi penjelasan-penjelasan teknik dan nasihat yang mereka

perlukan apakah mereka memahami dimintakan peraturan dan

bagaimana melaksanakannya.

c. Menyelidiki keadaan ketengakerjaan dan mengumpulkan bahan-bahan

yang diperlukan untuk penyusunan pearturan perundangan

ketenagakerjaan dan penetapan pemerintah.

Dengan demikian, pengawasan bukanlah sebagai alat perlindungan

melainkan suatu cara untuk menjamin terlaksananya peraturan

perundangan ketenagakerjaan.18

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

segala sesuatu yang terindikasi sebagai suatu penyimpangan/ pelanggaran

dari aturan perundangan yang dilakukan oleh pengusaha terhadap buruh/

pekerja dalam hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, dapat

dilaporkan oleh buruh/ pekerja melalui perwakilah Serikat Buruh kepada

pengawas ketenagakerjaan. Contohnya saja, apabila dalam penetapan

Upah Minimum Kota tidak dilakukan sesuai dengan formulasi menurut

perundangan maka pekerja/ buruh boleh melaporkan hal tersebut kepada

pengawasan ketenagakerjaan Sebaliknya apabila buruh/ pekerja terdapat

18

Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, (Mataram; PT

RajaGrafindo Persada, 2012) hal 46-47

Page 46: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

75

indikasi melakukan pelanggaran/ penyimpangan, maka pengusaha melalui

Asosiasi Pengusaha Indonesia juga dapat melaporkan pelanggaran tersebut

kepada pengawas ketenagakerjaan.

Berdasarkan Pasal 181 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, pegawai pengawas ketenagakerjaan dalam

melaksanakan tugasnya memiliki kewajiban untuk :

1) Merahasiakan segala sesuatu yang menurut sifatnya patut dirahasiakan

2) Tidak menyalahgunakan kewenangannya

Maka dapat disimpulkan bahwa pihak pengawas ketenagakerjaan

tidak diperkenankan untuk sewenang-wenang dalam menjalankan

tugasnya dan mempublikasikan hal-hal yang memang dinilai harus

dirahasiakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Ibu Budi

Prabawaningdyah selaku Kepala Bagian Pengawasan Disnakertrans

Jateng, pengawasan terhadap Pelaksanaan Ketetapan Upah Minimum

dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang

Pengawasan Perburuhan. Pengawasan di sini dilakukan tidak dengan

melakukan pengecekan pada perusahaan satu per satu, tetapi menunggu

adanya keluhan atau laporan dari pekerja suatu perusahaan yang merasa

ada keadilan. Selama 1 (satu) tahun berjalan sejak awal tahun 2017 sampai

dengan September 2017. Di Semarang dengan total perusahaan sebanyak

4.180 terjadi 45 pelaporan mengenai masalah ketenagakerjaan, sedangkan

Page 47: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

76

pelaporan mengenai upah minimum dibawah ketetapan yang telah

ditetapkan UMK tahun 2016 untuk tahun 2017 hanya terjadi 11 (sebelas)

pelaporan saja. Hal tersebut bisa terjadi, karena adanya kecurangan dari

pengusaha yang dengan sengaja tidak memberikan upah sesuai dengan

ketentuan upah minimum kota atau dapat dikatan para pengusaha tersebut

membayar upah di bawah ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

pada tahun 2017. Tindak lanjut dari pelaporan yang ada, maka sesuai

dengan perintah undang-undang terkait dalam pengawas ketenagakerjaan,

Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan mengambil tindakan berupa:

1) Memeriksa,

2) Memberikan nota pemeriksaan,

3) Melakukan pembinaan,

4) Apabila perusahaan tidak mengindahkan aturan atau pembinaan serta

himbauan maka dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk gelar

perkara.

Dari hasil wawancara tersebut hingga bulan Desember 2017

terdapat 1 (satu) perusahaan di Kota Semarang yang sedang menjalani

gelar perkara karena tidak mengindahkan aturan yang telah diberikan

terkait pengupahan.

Selain sebagai pengawas, pegawai dinas ketenagakerjaan tersebut

dapat diberi wewenang khusus sebagai penyidik pegawai negeri sipil

Page 48: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

77

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana.19

3. Hambatan dalam Menetapkan Upah Minimum Kota di Wilayah

Kota Semarang

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis

kepada narasumber terpercaya yaitu Ibu Umi Kholifa selaku wakil dari

Dinas Ketenagakerjaan Kota Semarang bidang Hubungan Indstrial dan

sekaligus anggota Dewan Pengupahan Kota Semarang masa jabatan

berlangsung, dapat diketahui bahwa setiap proses penetapan Upah

Minimum Kota (UMK) Semarang memiliki tingkat kesulitan atau

hambatan yang berbeda. Pada proses penetapan Upah Minimum Kota

(UMK) Semarang tahun 2015 untuk masa berlaku 2016 yang lalu

peredebatan sengit terjadi di ruang rapat pleno Dewan Pengupahan Kota

Semarang sehingga drama perseteruan antara unsur tripartit (Serikat

Pekerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia dan Pihak Pemerintah) tidak dapat

dihindarkan. Hal demikian terjadi karena pada saat itu peraturan yang

digunakan belum menggunakan PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

Peraturan yang digunakan pada saat itu adalah Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Pengupahan. Di dalam Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 dalam Pasal 92 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa, "Pengaturan pengupahan yang

ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh atau

19

Ibid., halaman 48

Page 49: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

78

serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan

pengupahan yang ditetapkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku". Dalam hal ini kesepakatan antara keduanya sulit dicapai akibat

perbedaan kepentingan dan perbedaan ideologi masing-masing dari

perwakilan unsur tripartit Dewan Pengupahan Kota Semarang. Perdebatan

tersebut tidak lain mempetahankan argumen mengenai hal struktur skala

upah yang dibuat oleh pengusaha dan survey kebutuhan hidup layak yang

menghasilkan beberapa perhitungan berbeda yang seringkali dianggap

merugikan serikat pekerja.

Proses penetapan Upah Minimum Kota Semarang tahun 2016

untuk berlaku 2017 berjalan relatif lebih lancar, jika dibandingkan dengan

proses penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Semarang pada tahun-

tahun sebelumnya. Proses tersebut menjadi relatif lebih lancar karena

dikeluarkanya PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan yang memberikan

suatu formulasi perhitungan upah yang lebih pasti, sedangkan pada tahun-

tahun sebelumnya hanya mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan. Penetapan UMK dengan mengacu

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dinilai relatif lebih banyak

menimbulkan perdebatan akibat isi ketentuan yang kurang menjawab

keinginan buruh dan pengusaha, tidak memberikan satu acuan pasti,

menimbulkan perselisihan paham teori perhitungan dari perbedaan hasil

survey kebutuhan hidup layak, sehingga hasil keputusan kurang

memberikan rasa keadilan bagi buruh dan pengusaha.

Page 50: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. H 1. Penetapan …repository.unika.ac.id/16693/4/11.20.0071 Perdana Arif... · 2018-07-13 · 31 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

79

Berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, sudah

menjadi acuan yang pasti dalam penetapan upah bagi pekerja di Semarang.

Ketentuan penetapan UMK Semarang pada tahun-tahun sebelumnya

dengan masih mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan menimbulkan banyak persepsi dari banyak

kepentingan yang ada, belum cukup menjawab kebutuhan.