bab iii hasil penelitian dan pembahasan 3.1 deskripsi...

14
19 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Gorontalo Kantor Dinas PU Pemerintah Provinsi Gorontalo didirikan sejak zaman penjajahan Belanda di Gorontalo sebelum perang dunia ke dua oleh pemerintah Belanda yang berkedudukan di Kotamadya Gorontalo sampai dengan sekarang. Dulunya Dinas Pekerjaan Umum bernama B.O.W (Berglyke Ovenbove Werhen), kemudian berubah menjadi V.E.W (Verheer En Waterstaat). Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 V.E.W dilebur menjadi jawatan pekerjaan umum sulut dengan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang dipimpin oleh seorang Menteri. Dalam kurun waktu 1945 sampai dengan akhir 1953 jawatan Pekerjaan Umum Seksi Gorontalo daerah kerjanya meliputi Bolaang Mongondow.Pada tahun 1945 diadakan pemisahan Administrasi Pekerjaan Umum Gorontalo dengan wilayah kerjanya Bolaang Mongondow. Sehingga terbentuklah kantor PU Seksi Gorontalo dengan wilayah kerjanya meliputi daerah Tingkat II Kotamadya Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Kantor Pekerjaan Umum Seksi Gorontalo bertugas mengadakan pembangunan Jempatan/Irigasi dengan tujuan mencapai pembukaan mata jalan untuk sarana perhubungan darat. Sesuai Keputusan Gubernur No.299 Tahun 1987 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Daerah Tingkat I Sulut menjadi cabang Dinas Pekerjaan Umum Gorontalo. Dengan terbentuknya Provinsi

Upload: donga

Post on 06-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

19

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Hasil Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Gorontalo

Kantor Dinas PU Pemerintah Provinsi Gorontalo didirikan sejak zaman

penjajahan Belanda di Gorontalo sebelum perang dunia ke dua oleh pemerintah

Belanda yang berkedudukan di Kotamadya Gorontalo sampai dengan sekarang.

Dulunya Dinas Pekerjaan Umum bernama B.O.W (Berglyke Ovenbove Werhen),

kemudian berubah menjadi V.E.W (Verheer En Waterstaat). Sejak proklamasi

kemerdekaan Indonesia Tahun 1945 V.E.W dilebur menjadi jawatan pekerjaan

umum sulut dengan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang

dipimpin oleh seorang Menteri.

Dalam kurun waktu 1945 sampai dengan akhir 1953 jawatan Pekerjaan

Umum Seksi Gorontalo daerah kerjanya meliputi Bolaang Mongondow.Pada

tahun 1945 diadakan pemisahan Administrasi Pekerjaan Umum Gorontalo dengan

wilayah kerjanya Bolaang Mongondow. Sehingga terbentuklah kantor PU Seksi

Gorontalo dengan wilayah kerjanya meliputi daerah Tingkat II Kotamadya

Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Kantor Pekerjaan Umum Seksi Gorontalo

bertugas mengadakan pembangunan Jempatan/Irigasi dengan tujuan mencapai

pembukaan mata jalan untuk sarana perhubungan darat.

Sesuai Keputusan Gubernur No.299 Tahun 1987 tentang susunan

organisasi dan tata kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Daerah Tingkat I Sulut

menjadi cabang Dinas Pekerjaan Umum Gorontalo. Dengan terbentuknya Provinsi

20

Gorontalo maka Cabang Dinas PU Gorontalo menjadi Dinas PU Kimpraswil

Provinsi Gorontalo. Kemudian menjadi Dinas PU Provinsi Gorontalo sesuai

Perda No.06 Tahun 2007.

3.1.2 Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo

a. Kedudukan

Secara umum Dinas PU Provinsi Gorontalo ialah unsur pelaksana pemerintah

Provinsi Gorontalo di dalam menyelenggarakan urusan pekerjaan yang ada dan

bertanggung jawab kepada Gubcrnur Gorontalo Perda No. 6 Tahun 2007 tentang

pembentukan organisasi dan tata kerja dinas-dinas Daerah Provinsi Gorontalo.

b. Tugas dan Fungsi

1). Tugas

Dinas PU Provinsi Gorontalo mempunyai tugas dan melaksanakan sebagian tugas

dinas di bidang Pengairan, Cipta Karya, dan Bina Marga di Wilayah kerjanya serta

melaksanakan pembantuan yang diserahkan kepada Gubernur.

2). Fungsi

Untuk menyclcnggarakan tugas diatas, Dinas PU Provinsi Gorontalo mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan Program, Pelaksanaan program pembangunan

b. Memperlancar roda ekonomi.

c. Mensejahtrakan para Petani-Petani Pemakai Air (P3A)

d. Dan lain-lain.

3.1.3 Visi Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo

a. Visi : Penyediaan sarana dan Prasarana dasar secara optimal

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

21

b. Misi : 1. Mengoptimalkan pengelolaan SDA.

2. Menciptakan kelancaran distribusi dan mobilitas (orang,barang dan

jasa).

3. Membangun Prasarana dasar perumahan dan permukiman yang

layak.

3.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo

Pada setiap lembaga pemerintahan ataupun organisaasi , persoalan struktur

organisasi merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu didalam struktur

organisasi inilah telah diatur tentang pembagian tugas dan kedudukan serta hubungan

setiap pegawai yang ada dalam sebuah lembaga pemerintahan tersebut, agar setiap

pekerjaan atau tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Gorontalo tahun 2007 tentang Pelaksanaan

Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2007 tentang pembentukan Organisasi Kerja Dinas

Pekerjaan umum, permukiman dan Prasarana Wilayah Berdasarkan Perda No. 15 Tahun

2005 terdiri Atas :

1) . Kepala Dinas

2) . Sekretariat

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

b. Sub bagian Kepegawaian

3) . Bagian Keuangan

a. Sub bagian Anggaran

b. Sub bagian Perbendaharaan

c. Sub bagian akuntansi

4). Sub Dinas Perencanaan

a. Seksi Survey Pendataan

22

b. Seksi Penyususnan Program

c. Seksi evaluasi dan pengendalian

5). Sub Dinas Sumber Daya Alam

a. Seksi Tenaga umber daya Air

b. Seksi Irigasi, Operasional dan Pemeliharaan

c. Seksi Pengelolaan Sungai, Rawa , Pantai dan Danau

6). Sub Dinas Bina Marga

a. Seksi Teknis Bina Marga

b. Seksi Pembangunan jalan dan jembatan .

c. Seksi pemeliharaan Jalan dan jembatan.

7). Sub dinas Cipta Karya

a. Seksi Teknis Cipta Karya

b. Seksi Tata Ruang dan Perumahan

c. Seksi Air Bersih dan Prasarana Lingkungan

8). Unit Pelaksanaan Teknis Dinas ( UPTD )

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Bina Jasa Konstruksi

c. Seksi Uji Material.

23

24

3.1.5 Keadaan Pegawai Dinas Pekerjan Umum Provinsi Gorontalo

Jumlah Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo yakni

sebanyak 829 Orang yang mempunyai jenjang pendidikan sebagaimana yang

tcrlihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Keadaan Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Pada Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo

Status

No Kualifikasi Pendidikan PNS Tenaga Honorer

/ Harian lepas

Jumlah

1 M a g i s t e r

19

-

19

2 S a r j a n a 83 46 129

3 Diploma 32 44 76

4 SMA 98 219 317

5 SMK 104 129 233

6 SMP 11 19 30

7 SD 13 12 25

360 469 829

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Gorontalo 2013

25

Berdasarkan Tabel di atas maka dapat diketahui bahwa pegawai yang ada pada

Dinas PU provinsi Gorontalo yakni berjumlah 829 orang, yang mempunyai jenjang

pendidikan SII 19 orang yang berstatus PNS, kemudian SI sebanyak 129 orang dengan

status PNS 83 orang, Tenaga Honorer / Harian Lepas 46 orang. Selanjutnya untuk

Diploma berjumlah 76 orang dimana 32 orang PNS dan 44 orang Tenaga Honorer /

Harian Lepas. Pegawai dengan tingkat pendidikan SMA / SLTA berjumlah 317 orang,

98 orang berstatus PNS dan 219 masih berstatus Tenaga Honorer / Harian Lepas.

Selanjutnya untuk untuk tingkat SMK berjumlah 233 orang. Yang berstatus PNS

sebanyak 104 orang dan yang berstatus Tenaga Honorer / Harian Lepas swebanyak 129.

Kemudian Untuk tingkat SMP berjumlah 30 orang. Yang berstatus PNS yakni 11 orang

dan yang berstatus Tenaga Honorer / Harian Lepas berjumlah 19. Dan yang terakhir

pegawai dengan tingkat SD berjumlah 25 orang dimana 13 Orang PNS dan 12 Orang

Tenaga Honorer / Harian Lepas. Dari Penjelasan Tersebut nampak Bahwa tingkat

pendidikan SMA / SLTA lebih dominan yang berstatus sebagai PNS , dibandingkan

dengan tingkat yang lain.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa jumlah pegawai

dengan golongan kepangkatan yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo

dapat dilihat pada tabel berikut:

26

Tabel II

Golongan Kepangkatan Pegawai

Pada Dinas Pekerjaan Umum

No Golongan Kepangkatan Jumlah Pegawai

1 Golongan I 9 Pegawai

2 Golongan II 120 Pegawai

3 Golongan III 212 Pegawai

4 Golongan IV 19 Pegawai

Jumlah 360 Pegawai

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo 2013

Pada Tabel Diatas Nampak Bahwa Pegawai yang Ada pada Dinas Pekerjaan Umum

Provinsi Gorontalo didomninasi oleh pegawai yang memiliki Golongan II nyaitu sebanyak

212 orang Pegawai . Kemudian Golongan III berjumlah 120 orang , Golongan I berjumlah 19

Pegawai serta Golongan PV yang hanya berjumlah 9 pegawai.

3.1.6 Aturan Kerja PU Provinsi Gorontalo

Ketentuan dan aturan yang harus dilaksanakan pada kantor Dinas PU Provinsi

Gorontalo Adalah :

a. Mentaati segala peraturan kedinasan yang berlaku serta melaksanakan perintah- perintah

kedinasan yang diberikan atasan.

b. Mematuhi dan memanfaatkan ketentua jam kerja, yaitu :

1. Hari senin sampai hari kamis : Pukul 08.00 - 16.30 Wita

2. Hari Jumat: Pukul 07.30 - 16.30 Wita.

3. Istirahat: Pukul 12.00 - 13.00 Wita.

c. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, sehingga terjadi kelancaran

tugas yang di emban.

27

d. Menggunakan dan memelihara barang-barang / alat-alat dinas dengan sebaik-

bayiknya.

e. Karyawan / karyawati dilarang tidak masuk kerja tanpa alasan yang tepat.

f. Selain ketentuen - ketentuan tersebut diatas, pegawai di wajibkan untuk mengikuti :

1. Pada setiap tanggal 17 dan hari-hari besar wajib mengikuti upacara KORPRI.

2. Mengikuti senam kesegaran jasmani.

3. Pada setiap hari kerja yaitu dari hari senin s/d hari jumat wajib mengikuti apel pagi

dan apel sore.

g. Disiplin berpakaian.

Penggunaan pakaian dinas pada Dinas PU Provinsi Gorontalo diatur sebagai berikut:

1. Hari Senin : PDH Hansip / Linmas

2. Hari Selasa : PDH Keki

3. Hari Rabu : PDH Keki

4. Hari Kamis : Pakaian Kerawang

5. Hari Jumat : Batik

2. Pembahasan

3.2.1 Motivasi Kerja Pegawai

Pegawai yang baik adalah pegawai yang mampu mengerahkan seluruh

kemampuannya bekerja untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Namun hal

tersebut akan terlaksana apabila organisasi memberikan kebutuhan yang diharapkan

pegawai.

28

Secara umum pegawai bekerja karena didorong untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Sehinga para pegawai semakin giat bekerja bilamana hasil yang dicapai

dari pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Salah satu aspek memanfaatkan pegawai ialah pemberian motivasi (daya

perangsang) kepada pegawai, dengan istilah popular sekarang pemberian kegairahan

bekerja kepada pegawai. Telah dibatasi bahwa memanfaatkan pegawai yang membari

manfaat kepada perusahaan. Ini juga berarti bahwa setiap pegawai yang memberi

kemungkinan bermanfaat ke dalam perusahaan, diusahakan oleh pimpinan agar

kemungkinan tersebut ialah dengan jalan memberikan motivasi. Motivasi ini

dimaksudkan untuk memberikan daya perangsang kepada pegawai yang

bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upaya.

Motivasi kerja dalam penelitian ini mengacu pada teori kebutuhan yang

dimiliki oleh pegawai. Bila segala kebutuhan pegawai dapat terpenuhi dengan baik.

Maka motivasi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dapat dilaksanakan

dengan baik pula. Motivasi berkaitan dengan kebutuhan. Kita sebagai manusia selalu

mempunyai kebutuhan yang diupayakan untuk dipenuhi. Untuk mencapai keadaan

termotivasi, maka kita harus mempunyai tindakan tertentu yang harus dipenuhi, dan

apabila kebutuhan itu terpenuhi, maka muncul lagi kebutuhan-kebutuhan yang lain

hingga semua orang termotivasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

ternyata terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi Pegawai di Kantor PU

Provinsi Gorontalo dapata peneliti identifikasikan sebagai berikut:

29

1. Faktor-faktor yang timbul dari dalam diri pegawai (faktor intern) yakni:

Setiap individu menjadi pegawai pada suatu instansi dalam melakukan

kegiatannya tentunya didasarkan pada kepentingan ekonomi karena desakan

ingin memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidupnya hak inilah yang

menjadi motivasi atau pendorong bagi mereka. (1) Kepuasan dalam

memperoleh pelayanan. Adapun yang menjadi pendorong bagi pegawai untuk

lebih giat bekerja adalah untuk memperoleh pelayanan yang efisien, karena

dengan adanya pelayanan yang baik dengan sendirinya dapat meningkatkan

motivasi kerja bagi para pegawai itu sendiri. (2) Adanya harapan untuk

memperoleh fasilitas. Setiap pegawai mengharapkan fasilitas yang lebih baik

pula, artinya setiap pegawai terdorong untuk bekerja lebih giat demi

mendapatkan jabatan dan fasilitas yang lebih baik sesuai dengan yang

diharapkannya.

2. Faktor-faktor yang timbul dari luar diri Pegawai (faktor ekstern) yaitu :

a) Keadaan lingkungan

Keadaan lingkungan disini tak lain adalah jarak antara instansi Kantor

PU Provinsi Gorontalo dengan tempat tinggal pegawai, merupakan faktor

yang dapat mempengaruhi motivasi pegawai, karena semakin jauh jarak

tempat tinggal pegawai dengan instansi maka semakin berkurang motivasi

pegawai untuk lebih giat dalam bekerja hal ini sering kali disebabkan oleh

30

adanya hambatan transport apalagi dengan adanya kenaikan Bahan Bakar

Minyak maka sewa becak motor (Bentor) semakin mahal.

b) Adanya Hadiah

Dalam meningkatkan gairah kerja pegawai untuk lebih aktif dan

termotivasi maka Kantor PU Provinsi Gorontalo memberikan sesuatu yang

bersifat merangsang gairah kerja para pegawai yang giat, aktif, dan rajin,

berupa tunjangan, bonus prestasi kerja, tunjangan hari raya dan lain-lain. Hal

ini tentunya dapat menumbuhkan kegairahan kerja para pegawai untuk lebih

giat meningkatkan kinerja kerja mereka demi pencapaian tujuan yang telah

direncanakan oleh perusahaan tersebut.

c) Penempatan Jabatan yang sesuai.

Penempatan jabatan bagi para pegawai PU Provinsi Gorontalo

seringkali dapat menimbulkan suatu masalah bagi pegawai yang

bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh jabatan yang diberikan dan ditempati

oleh para pegawai tersebut tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka

miliki, sehingga menyebabkan kegairahan kerja dan motivasi kerja pegawai

yang berkurang.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

ternyata terdapat beberapa kendala yaitu berupa masih ditemukan ketidak sesuaian

penempatan pegawai yang kurang efektif antara keahlian dengan pekerjaan yang

diberikan,kurang maksimalnya kinerja dari pegawai, keterbatasannya ruangan kerja

31

para pegawai. Hal ini menyebabkan kurangnya motivasi kerja pegawai yang ada pada

Kantor Dinas PU Kimpraswil Provinsi Gorontalo.

Bardasarkan fenomena diatas maka peneliti berpendapat bahwa motivasi

pegawai belum maksimal dikarenakan ketidakseriusan pegawai dalam bekerja

sehingga tugas yang diberikan oleh Pimpinan kurang maksimal dan belum

memuaskan. Demikian juga dengan fasilitas yang kurang memadai dan terbatas

seperti ruangan kerja pegawai sehingga mengakibatkan lambatnya suatu pekerjaan.

Pada umumnya pegawai mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Oleh

karena itu, dalam rangka peningkatan efektivitas organisasi maka salah satu usaha

yang dilakukan yaitu:

1. Meningkatkan Pengetahuan dan Pendidikan Pegawai

Di dalam Dunia Kerja, Pengetahuan dan Pendidikan mempunyai

manfaat yang sangat besar dalam karir jangka panjang yang membantuh para

pegawai untuk bertanggung jawab dalam pekerjaannya dimasa yang akan

datang. Apabila hal ini dapat berjalan dengan baik, maka dapat diharapkan

hasilnya pun akan membawa kearah yang lebih baik.

Pada Kantor Dinas PU Kimpraswil Provinsi Gorontalo masih perlu

diadakan peningkatan dalam hal pengetahuan dan pendidikan pegawai.

Karena masih ada pegawai yang berpendidikan SMP/SMA sehingga kurang

maksimalnya kinerja dari pegawai.

2. Pengadaan Fasilitas

32

Fasilitas merupakan faktor penunjang dalam mencapai tujuan instansi.

Fasilitas yang lengkap akan memberikan kemudahan terhadap pelaksanaan

kegiatan.

3. Penempatan Pekerjaan

Pada Kantor Dinas PU Kimpraswil Provinsi Gorontalo masih terdapat

beberapa fasilitas penunjang yang masih terbatas. Terutama keterbatasan

ruangan kerja sehingga dapat memperlambat Pekerjaan. Hal ini dapat

berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai.

33