bab iii geologi daerah penelitian - · pdf filekabupaten mamuju, sulawesi barat 39 ......

18
Bab III Geologi Daerah Penelitian Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 37 Foto 3.15 Laminasi bergelombang pada batupasir (Lokasi: Salu Bitakan) Foto 3.14 Batuan konglomerat (Lokasi: Salu Bitakan) Foto 3.13 Batulempung merah- keunguan (Lokasi: Salu Tiwo)

Upload: vuongtuyen

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 37

Foto 3.15

Laminasi bergelombang pada batupasir

(Lokasi: Salu Bitakan)

Foto 3.14

Batuan konglomerat

(Lokasi: Salu Bitakan)

Foto 3.13

Batulempung merah-keunguan

(Lokasi: Salu Tiwo)

Page 2: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 38

3.2.3. Satuan Batupasir-Batulempung

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan ini tersingkap di tepi jalan Desa Dengen Menuju Desa Kalumpang

dan Jalan di Desa Talondo 1. Satuan ini menempati 5% daerah penelitian.

Kedudukan dari satuan ini pada umumnya memiliki jurus umum berarah

baratdaya-timurlaut dengan kemiringan bervariasi dari 20o sampai 72o .

Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi, ketebalan satuan ini

diperkirakan lebih dari 1,3 km.

Foto 3.17

Laminasi silangsiur pada batupasir

(Lokasi: Salu Tiwo)

Foto 3.16

Laminasi sejajar pada batupasir

(Lokasi: Salu Tiwo)

Page 3: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39

Ciri Litologi

Satuan ini terdiri dari perselingan batupasir dan batulempung bersisipan

batubara, batulempung karbonan, dan batulempung abu-abu karbonatan.

Batupasir berwarna putih - kecoklatan, butir sedang hingga kasar,

menyudut tanggung – membundar tanggung, porositas bagus, kekerasan sedang,

non-karbonatan, didominasi oleh kuarsa, ketebalan 3cm - 2,5 m. Terdapat suksesi

thinning upward. Melalui pengamatan petrografi diperoleh hasil bahwa batuan ini

merupakan quartz arenite (Lampiran A-5).

Batulempung, abu - abu kecoklatan, lunak, non-karbonatan, pada beberapa

lapisan mengandung karbon.

Barulempung karbonan, coklat, setempat menyerpih, lunak, ketebalan

lapisan 0,05 – 0,2 meter.

Batubara, hitam, kilap tanah, menyerpih, gores coklat, ketebalannya

kurang dari 40 cm.

Lingkungan Pengendapan

Kehadiran batubara, dan batulempung karbonan mengindikasikan bahwa

lingkungan pengendapan satuan ini berhubungan dengan rawa.

Analisis lebih jauh menggunakan granulometri pada conto batupasir pada

lokasi DG 237 (Lampiran D-2), menyatakan bahwa conto batuan mempunyai

karakteristik besar butir yang sesuai dengan lingkungan delta (Visher, 1969;

dalam Koesoemadinata, 1985).

Berdasarkan kedua hal di atas dapat disimpulkan bahwa satuan ini

diendapkan di lingkungan delta.

Page 4: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 40

Hubungan Stratigrafi

Kontak satuan batuan ini dengan satuan batuan di atas dan di bawahnya

tidak ditemukan di daerah penelitian. Satuan ini terletak selaras di atas Satuan

Batupasir dan selaras di bawah Satuan Batugamping. Satuan ini memiliki

hubungan menjari dengan Satuan Napal.

Umur

Berdasarkan analisis mikropaleontologi terhadap conto batulempung di

Salu Kona (Lampiran C-1), satuan ini berumur Eosen Akhir (P16). Satuan ini

disetarakan dengan Formasi Toraja (Ratman dan Atmawinata, 1993).

Foto 3.18

Perselingan batupasir dan batulempung yang memperlihatkan suksesi thinning upward (kiri) dengan sisipan batulempung berkarbon (kanan).

(Lokasi : Desa Dengen)

Page 5: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 41

3.2.4 Satuan Batugamping

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan ini terletak di sebelah barat, mencakup 1% dari luas daerah

penelitian. Singkapannya terdapat di Salu Paniki dan jalan antara Pabettengan dan

Talondo 1. Tidak banyak kedudukan lapisan yang ditemukan pada satuan ini.

Satu-satunya kedudukan lapisan yaitu berarah baratdaya-timur laut dan

berkeniringan 30°.

Berdasarkan peta geologi, satuan ini terletak diatas sekaligus Berdasarkan

rekonstruksi penampang geologi, ketebalan satuan ini ± 300 m.

Ciri Litologi

Satuan ini dicirikan oleh litologi berupa batugamping bioklastik dengan

sisipan lempung dan batupasir.

Batugamping berwarna putih hingga kecoklatan, terdiri dari fosil

foraminifera dan kristal kalsit. Berdasarkan analisis petrografi pada conto

batugamping dari lokasi PN 178, batugamping ini merupakan Packstone

(Dunham, 1962).

Foto 3.19

Batulempung berkarbon

(Lokasi: Desa Talondo)

Page 6: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 42

Sisipan batupasir dan batulempung terletak di bagian atas satuan.

Batupasir berwarna abu-abu, ukuran butir sedang, kemas tertutup, menyudut

tanggung, porositas baik, karbonatan, struktur sedimen: laminasi sejajar.

Batulempung berwarna abu-abu, karbonatan, dan memiliki fragmen

batulempung, batugamping dan sedikit karbon.

Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan ciri litologinya, yaitu batugamping, dapat disimpulkan bahwa

satuan ini diendapkan di laut dangkal.

Hubungan Stratigrafi

Satuan ini terletak selaras di atas Satuan Batupasir-Batulempung, dan

selaras di bawah sekaligus menjari dengan Satuan Napal.

Umur

Satuan ini disetarakan dengan Formasi Toraja (Ratman dan Atmawinata,

1993) yang berumur Eosen Tengah – Akhir. Mengingat satuan ini terletak selaras

di atas Satuan Batupasir-Batulempung yang berumur Eosen Tengah – Akhir,

maka umur satuan ini dapat dipersempit lagi menjadi Eosen Akhir.

Foto 3.20

Singkapan batugamping.

(Lokasi: Salu Paniki)

Page 7: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 43

3.2.5 Satuan Napal

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan ini terletak di sebelah utara, menempati 5% daerah penelitian.

Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang.

Kedudukan lapisan di satuan ini pada umumnya berarah barat timur dan

baratdaya – timurlaut. Singkapan pada Salu Kayang berkemiringan ke selatan, di

Salu Pure berkemiringan ke baratlaut, di Bonehau berarah ke baratdaya dan

tenggara. Kemiringan lapisan berkisar antara 24° - 90°.

Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi, diperkirakan ketebalan

satuan ini >900 m.

Ciri Litologi

Satuan ini dicirikan oleh perselingan napal abu dan napal merah bersisipan

kalkarenit dan batupasir.

Napal abu-abu dan merah memperlihatkan kontak gradasional,

karbonatan, dengan pecahan konkoiadal, mengandung foraminifera, ketebalannya

dari 36 cm hingga lebih dari 5 m. Analisis Kalsimetri pada conto napal dari Bone

Hau (HA 290) bisa dilihat pada lampiran B.

Foto 3.21

Singkapan batupasir.

(Lokasi: Salu Paniki)

Page 8: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 44

Kalkarenit, berwarna abu-abu, ukuran butir sedang, kemas tertutup,

porositas baik, menganding pirit, ketebalan 8 – 15 m.

Batupasir, warna abu-abu, ukuran butir halus - sedang, karbonatan, kemas

tertutup, porositas bagus-sedang, ketebalan 10 – 15 cm.

Lingkungan Pengendapan

Dominasi napal pada satuan ini menunjukkan mekanisme arus suspensi.

Foraminifera bentos yang ditemukan pada conto napal pada bagian bawah satuan

(Salu Malekko/ML 271A) yaitu Nodosaria spp., Lenticulina spp., menunjukkan

lingkungan pengendapan middle neritic (Lampiran C-1). Foram bentos pada

bagian yang lebih atas satuan, yaitu di Salu Kayang (KY 184-2 dan HA 290)

ditemukan Dorothia spp., Oridorsalis umbonatus, dan Eponides spp. yang

menunjukkan lingkungan pengendapan upper bathyal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa satuan ini diendapkan di lingkungan laut

dimana terjadi transgresi yang menyebabkan perubahan lingkungan dari middle

neritic sampai upper bathyal.

Hubungan Stratigrafi

Satuan ini terletak selaras di atas sekaligus menjari dengan Satuan

Batugamping, selaras di atas Satuan Batupasir, dan menjari dengan Satuan

Batupasir-Batulempung.

Umur

Berdasarkan analisis mikropaleontologi dengan foraminifera plankton

pada Salu Malekko (ML 271A) menunjukkan umur Eosen Akhir (P 16)

(Lampiran C-1). pada Bone Hau (HA 290) (Lampiran C-2) menunjukkan umur

Oligosen Awal – Tengah (P18 – P21), dan pada Salu Kayang (KY 184-1)

Page 9: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 45

menunjukkan umur Oligosen Tengah (P21) (Lampiran C-3). Jadi umur satuan ini

adalah Eosen Akhir hingga Oligosen Tengah.

Berdasarkan ciri litologinya, satuan ini dapat disetarakan dengan Formasi

Budungbudung (Grup Toraja) (Calvert 2000a dalam Calvert & Hall, 2003) dan

Formasi Toraja (Ratman dan Atmawinata, 1993).

3.2.6 Satuan Lava Andesit-Basalt

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan lava andesit-basalt ini menempati 37% daerah penelitian dan

tersebar di sebelah utara, baratlaut dan bagian tengah daerah penelitian, yaitu di

Salu Mao, Salu Kona, Salu Pure, Salu Kayang dan Desa Talondo 1.

Hasil rekonstruksi penampang memperlihatkan ketebalan ini berkisar

antara 200 – 750 m.

Foto 3.22

Singkapan napal abu-abu dan merah.

(Lokasi: Salu Kayang)

Page 10: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 46

Ciri Litologi

Litologinya terdiri dari lava andesit dan basalt, dan sispan breksi vulkanik

dan tufa. Lava andesitik dan basaltik tersebut hadir dalam bentuk masif, kekar

kolom dan kekar berlembar.

Andesit, berwarna abu-abu, memperlihatkan tekstur porfiritik, yang terdiri

dari plagioklas dan mineral-mineral mafik. Di Salu pure dan Salu kayang terdapat

andesit dengan struktur kekar kolom dan kekar berlembar. Melalui pengamatan

mikroskopis yang dilakukan pada conto batuan MO 109-2, diketahui bahwa

komposisi mineral batuan terdiri dari plagioklas, piroksen/hornblende, gelas, dan

mineral opak (Lampiran A-8). Berdasarkan komposisi tersebut, batuan ini

merupakan batuan andesit.

Basalt berwarna hitam, menunjukkan tekstur porfiritik. Terdiri dari

plagioklas, piroksen, dan mineral-mineral mafik, setempat memperlihatkan

vesikuler dan terisi zeolit dan kuarsa membentuk struktur amigdaloidal. Pada

salah satu singkapan di Salu mao basalt ini memperlihatkan struktur kekar

berlembar. Melalui pengamatan mikroskopis yang dilakukan pada conto batuan

MO 109-1, diketahui bahwa komposisi mineral batuan terdiri dari plagioklas,

piroksen, gelas, dan mineral opak (Lampiran A-7).

Breksi vulkanik, monomik, berwarna abu-abu gelap - hitam, menyudut –

membundar tanggung, kemas terbuka, matriks berukuran pasir halus – pasir

sedang, fragmen berupa batuan beku andesit dan basalt.

Tufa umumnya berwarna coklat muda-kehijauan, masif, porositas baik.

Sayatan tipis menunjukkan bahwa tufa ini merupakan tufa gelas yang

komposisinya dinominasi oleh masa dasar gelas dengan plagioklas, kuarsa, litik,

dan mineral opak sebagai butiran (Lampiran A-9)

Page 11: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 47

Foto 3.23

Kontak basalt dan andesit.

(Lokasi: Salu Mao )

Andesit

Basalt

Melalui pengamatan mikroskopis yang dilakukan pada conto batuan TL

188, diketahui bahwa komposisi mineral batuan terdiri dari plagioklas, gelas, dan

mineral opak (Lampiran A-9).

Hubungan Stratigrafi

Hubungan satuan ini dengan semua satuan-satuan yang lebih tua di

bawahnya adalah tidak selaras.

Umur

Berdasarkan komposisi, satuan batuan ini disetarakan dengan Batuan

Gunungapi Talaya yang berumur Miosen Akhir sampai Pliosen (Ratman dan

Atmawinata, 1993).

Page 12: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 48

Foto 3.26

Singkapan tufa.

(Lokasi: Salu Mao)

Foto 3.24

Singkapan lava andesit dengan struktur kekar berlembar.

(Lokasi: Salu Pure )

Foto 3.25

Kontak andesit dan breksi vulkanik.

(Lokasi: Salu Mao)

Andesit

Breksi vulkanik

Breksi vulkanik

Page 13: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 49

Foto 3.27

Endapan aluvial

(Lokasi: Bone Hau, Desa Pabettengan)

3.2.7 Satuan Aluvial

Aluvial bisa diamati di sepanjang Bone Hau dan menempati 6 % dari luas

daerah penelitian. Satuan ini terdiri dari material lepas dengan dimensi yang

berbeda-beda (lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal, bongkah) yang berasal dari

batuan-batuan yang lebih tua. Proses pengendapan Satuan Aluvial masih

berlangsung hingga saat ini, maka umur satuan ini adalah Resen dan diendapkan

tidak selaras di atas seluruh satuan di bawahnya.

3.3 STRUKTUR GEOLOGI

Struktur daerah penelitian diidentifikasi berdasarkan peta topografi dan

pengamatan lapangan dengan ditemukannya bukti kekar gerus, gores garis dan

breksiasi yang kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak

Rockworks 2002 dan StereoWin 1.2.

Analisis kinematika dilakukan untuk mengetahui pergerakan dari sesar.

Kemudian penamaan sesar berdasarkan klasifikasi ganda (Rickard, 1973 dalam.

Ragan, 1985).

Struktur geologi yang terdapat pada daerah penelitian berupa struktur

lipatan dan struktur sesar. Gejala–gejala struktur lipatan diamati di lapangan

Page 14: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 50

berupa kedudukkan perlapisan batuan yang berlawanan. Sedangkan struktur sesar

diamati di lapangan dengan gejala–gejala berupa bidang sesar, gores garis dan

kekar gerus.

Penamaan struktur diambil dari nama sungai, desa atau bukit tempat

didapatkannya atau dilaluinya struktur tersebut. Peta penyebaran struktur geologi

ditunjukkan oleh peta geologi terlampir.

Berdasarkan hasil analisis kelurusan dari peta topografi (Gambar 3.3.), pola

kelurusan pada daerah penelitian memiliki arah dominan baratdaya – timurlaut.

Gambar 3.3 Analisis kelurusan daerah penelitian

3.3.1 Lipatan

Lipatan besar bisa dilihat pada penyebaran kedudukan perlapisan pada

peta geologi dan peta lintasan. Lipatan ini hadir berupa sinklin dengan sayap

Page 15: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 51

yang berkemiringan ke tenggara tersebar di Salu Makkamma dan sayap yang

berkemirngan relatif ke timurlaut terdapat di Salu Tiwo dan Salu Bitakan.

Analisa kinematika dan dinamika lipatan menunjukkan bahwa sinklin ini

memiliki bidang sumbu dengan kedudukan N 265° E/ 76° N, garis sumbu 22°, N

80° E, dan σ1 berarah 14°, N 176° E.

Gambar 3.4 Analisis lipatan.

3.3.2 Sesar

Dari hasil penelitian di lapangan, didapat dua pola struktur yang

mempengaruhi proses geologi di daerah penelitian. Struktur tersebut berupa sesar

mendatar yang memiliki orientasi arah baratlaut - tenggara, dan sesar naik dengan

orientasi arah baratdaya - timurlaut. Menurut pola struktur yang terdapat di daerah

penelitian memberikan asumsi bahwa daerah penelitian merupakan bagian dari

jalur anjakan-lipatan (thrust-fold belt).

3.2.2.1 Sesar-Sesar Naik

1. Sesar Naik Bonehau

Sesar Bonehau merupakan sesar naik berarah relatif barat baratdaya –

timur timurlaut. Struktur penyerta sesar berupa kekar gerus dengan kemiringan

rekahan berkisar antara 25° - 78° di beberapa lokasi yang dilewati oleh sesar ini

diantaranya di pertemuan Bone Karama dan Bone Hau, yaitu di stasiun HA 290.

Page 16: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 52

Penentuan sesar juga diperkuat dengan posisi satuan batuan, dimana satuan

batupasir yang berumurlebih muda terangkat oleh sesar yang menunjukkan bahwa

kemiringannya berarah ke tenggara

Hasil analisa geometri bidang sesar berdasarkan data kekar gerus pada

Bone Hau (HA 290) dan kelurusan Bone Hau diperoleh jenis sesar menganan naik

(klasifikasi Rickard, 1972 dalam Ragan, 1985).

Gambar 3.5 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data kekar gerus dan kelurusan sungai

untuk Sesar Bone Hau

2. Sesar Naik Malekko 1

Sesar Takewetu merupakan sesar naik dengan kemiringan ke tenggara,

berarah baratdaya – timurlaut melewati Salu Takewetu dan Salu Malekko.

Penentuan sesar ini berdasarkan data berupa kekar gerus dan kelurusan topografi.

Data kekar gerus umumnya didapat sepanjang Salu Takewettu.

Berdasarkan analisis kekar gerus (Gambar 3.6), didapatkan kedudukan

bidang sesar yaitu N 71,3° E/ 49° E, serta netslip sebesar 46°, N 133° E, dan pitch

77° dengan arah tegasan utama 19,2°, N 333,2° E. Sesar ini merupakan sesar naik

menganan.

Sesar ini membatasi satuan batupasir-metamorf dengan satuan batupasir di

sebelah utaranya. Kemenerusan sesar ini menerus ke arah barat yang dapat

Page 17: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 53

dijumpai pada Salu Malekko (lokasi ML 268A) dimana terindikasikan oleh

kehadiran lapisan tegak (Foto 3.28).

Gambar 3.6 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data kekar gerus dan kelurusan sungai

untuk Sesar Malekko 1

Foto 3.28 Lapisan tegak di Salu Malekko.

3. Sesar Naik Malekko 2

Sesar ini berada d Salu Malekko dan merupakan sesar naik berkemiringan

ke utara, dengan arah jurus baratdaya – timurlaut. Penentuan sesar ini didasarkan

atas pengamatan bidang sesar di lapangan, data kekar gerus dan kelurusan

sungai/lembah.

Dari pengukuran bidang sesar di Salu Malekko (stasiun ML 263)

didapatkan bidang sesar dengan kedudukan N 240° E/35 NW. pada lokasi tersebut

Page 18: Bab III Geologi Daerah Penelitian -  · PDF fileKabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 39 ... Hubungan Stratigrafi ... Singkapannya terdapat di tebing-teing di Bone Hau, dan Salu Kayang

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 54

pergerakan sesar tidak dapat diketahui langsung. Tetapi dengan data kekar gerus,

digabungkan dengan data bidang sesar, dapat diketahui pergerakan sesar, yaitu

Naik menganan. Sesar ini memotong satuan batuan batupasir-metamorf yang

berumur Kapur.

Gambar 3.7 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data bidang sesar, kekar gerus dan

kelurusan sungai untuk Sesar Malekko 2

Foto 3.29 Sesar Malekko 2 di Salu Malekko

4. Sesar Naik Malekko 3

Sesar Malekko 3 memotong Salu Malekko dengan arah baratdaya –

timurlaut. Sesar ini terleteak di sebelah selatan Sesar Malekko 1 dengan arah

kemiringan ke selatan.