bab iii deskripsi lokasi penelitian 3.1 sejarah kota serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/bab...

23
53 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0 Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian ini, berikut ini akan penulis jelaskan mengenai sejarah Kota Serang sebagai tempat objek penelitian, tetapi sebelum lebih jauh memaparkan sejarah Kota Serang,0penulis terlebih dahulu akan memaparkan sejarah Banten yang menjadi bagian dari sejarah kota serang saat ini. Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini.0 Bangsa asing datang ke Indonesia dalam misi dagang secara langsung dimulai pada awal abad 17, terutama Belanda dan Portugis. Mereka secara sengaja mencari jalur perdagangan dan penghasil rempah-rempah yang banyak diperjual belikan di Eropa untuk kebutuhan menghadapi musim dingin. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman berlayar dan mendarat di Banten, untuk memulai perdagangan secara langsung dengan bangsa Indonesia.0 Pada tahun 1330 orang sudah mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Banten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit dibawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk,0Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara 1 . Tetapi pada akhirnya kekuasaan Majapahit di tanah Banten dikalahkan oleh Kesultanan Demak dan Cirebon.0 1 Tim Gol A Gong. Banten Bangkit Kado Sepuluh Tahun. Serang. Gong Publishing. 2010. Hlm. 19

Upload: others

Post on 13-Feb-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

53

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Kota Serang0

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian ini, berikut

ini akan penulis jelaskan mengenai sejarah Kota Serang sebagai tempat objek penelitian,

tetapi sebelum lebih jauh memaparkan sejarah Kota Serang,0penulis terlebih dahulu

akan memaparkan sejarah Banten yang menjadi bagian dari sejarah kota serang saat ini.

Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad

ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian

menjajah bangsa ini.0 Bangsa asing datang ke Indonesia dalam misi dagang secara

langsung dimulai pada awal abad 17, terutama Belanda dan Portugis. Mereka secara

sengaja mencari jalur perdagangan dan penghasil rempah-rempah yang banyak diperjual

belikan di Eropa untuk kebutuhan menghadapi musim dingin. Pada tahun 1596 Cornelis

de Houtman berlayar dan mendarat di Banten, untuk memulai perdagangan secara

langsung dengan bangsa Indonesia.0

Pada tahun 1330 orang sudah mengenal sebuah negara yang saat itu disebut

Banten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit dibawah Mahapatih Gajah

Mada dan Raja Hayam Wuruk,0Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan

Demak merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara1. Tetapi pada akhirnya

kekuasaan Majapahit di tanah Banten dikalahkan oleh Kesultanan Demak dan Cirebon.0

1Tim Gol A Gong. Banten Bangkit Kado Sepuluh Tahun. Serang. Gong Publishing. 2010. Hlm. 19

Page 2: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

54

Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten untuk

membentuk sebuah provinsi.0 Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang

kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Pembentukan Provinsi Banten di Pendopo

Kabupaten Serang.0 Pada tanggal 25 oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar

Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten. Lalu di era reformasi

perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin

demokrasi dan isu tentang otonomi daerah.0 Setelah melalui perjuangan panjang dan

melelahkan akhirnya pada 4 Oktober Tahun 2000 Rapat Paripurna DPR-RI

mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000

Tentang Pembentukan Provinsi Banten.0 Kemudian pada tanggal 17 Oktober Tahun

2000 Presiden Abdurrahman Wahid mengesahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2000 Tentang PPB2.0

Provinsi Banten terletak dibagian barat pulau jawa yang melingkupi daerah

Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tanggerang,

Kota Tanggerang, Kota Tanggerang Selatan, Kota Cilegon, dan Kota Serang yang akan

menjadi tempat penelitian dalam penulian skripsi ini.0

Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Serang yang

telah berusia 481 tahun, dalam sejarahnya Kabupaten Serang resmi dibentuk pada tahun

1918, dengan Pangeran Aria Antika sebagai bupati (saat itu disebut regent) pertama.

Saat itu, Kompeni Belanda di bawah pimpinan Gubernur Vander Capellen mengambil

2http://banten.bps.go.id/history2.htm.keterangan lebih rinci dapat dilihat dalam buku Sekapur Sirih

Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbentuknya Provinsi Banten 1953-2000

Page 3: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

55

alih kekuasaan Banten dari Sultan Muhammad Rafiudin, dan membagi wilayah menjadi

tiga kabupaten yakni Serang, Lebak dan Caringin3.0

` Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Provinsi Banten

berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10

bulan Agustus Tahun 2007.0 Sebagai ibukota provinsi, kehadiran Kota Serang

merupakan sebuah konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Kota Serang

memiliki luas wilayah seluas 266,74 Km2 yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu

Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug,

Kecamatan Walantaka, dan Kecamatan Taktakan. Jika diperbandingkan luas wilayah

Kota Serang tersebut hanya sekitar 3,08% dari luas wilayah Provinsi Banten4.0

Pada awal pembentukannya Kota Serang terdiri dari 6 kecamatan, 46 desa dan

20 kelurahan.0 Pada tahun 2011 telah terjadi perubahan dari desa menjadi kelurahan

melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Pembentukan dan Perubahan

Status Desa Menjadi Kelurahan, sehingga berubah menjadi 30 desa dan 36 kelurahan.

Pada tahun 2012 dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pembentukan

dan Perubahan Status 15 Desa Menjadi Kelurahan, telah berubah lagi menjadi 15 desa

dan 51 kelurahan, berikutnya melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 Tentang

Perubahan Status 15 Desa Menjadi Kelurahan di 4 Kecamatan.0Dan terakhir melalui

pemekaran kelurahan di tahun 2016 bertambah 1. Maka seluruh desa telah menjadi

kelurahan. Perubahan-perubahan yang terjadi mengenai status wilayah di Kota Serang

dari desa menjadi kelurahan merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan oleh

3Tim Gol A Gong. Banten Bangkit Kado Sepuluh Tahun. Serang. Gong Publishing. 2010. Hlm. 25

4http://dprd-serangkota.go.id/gambaran-umum-daerah-kota-serang/. Diakses Pada 20 Januari 2018

Page 4: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

56

pemerintah Kota Serang mengingat status Kota Serang sebagai Kota Madya. Sampai

saat ini jumlah kelurahan menjadi 67 kelurahan5.0 Berikut adalah daftar kecamatan

beserta luas wilayahnya:

Tabel 3.1

Kecamatan Di Kota Serang Sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013

No Kecamatan Luas (KM2) %

1 Serang 25,88 9,70

2 Cipocok Jaya 31,54 11,82

3 Curug 49,60 18,59

4 Kasemen 63,36 23,75

5 Walantaka 48,48 18,18

6 Taktakan 47,88 17,95

Kota Serang 266,74 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Serang Tahun 2017

3.2 Letak dan Geografis

Posisi Kota Serang secara geografis terletak diantara 5099’-6

022’ Lintang

Selatan dan 106007’-106

025’ Bujur Timur, dengan menggunakan koordinat system

Universal Transfer Mercator (UTM) Zone 48E, wilayah Kota Serang terletak pada

koordinat 618.000 M sampai dengan 638.600 M dari Barat ke Timur dan koordinat

9.337.725 M sampai dengan 9.132.475 M dari Utara ke Selatan adalah sekitar 21,7 KM

dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah 20 KM6.0

Kota Serang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi

Banten, juga sebagai daerah alternatif dan penyangga Ibukota Negara, karena dari Kota

Jakarta hanya berjarak sekitar 70KM.0 Kondisi Geografis Kota Serang menunjukan

bahwa karakteristik wilayah di Kota Serang sebagian besar adalah dataran sedang

dengan ketinggian kurang dari 500 mdpl serta memiliki iklim tropis. Dengan keadaan

5Ibid

6Badan Pusat Statistik. Kota Serang Dalam Angka. 2017

Page 5: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

57

ini maka rata-rata suhu di Kota Serang setiap bulannya berkisar 27,070C, suhu terendah

23,20C dan tertinggi 33,2

0C, dengan kelembaban udara 84% rata-rata curah hujan 1500-

2000 MM/Tahun dengan curah hujan tebesar pada bulan Januari dan Desember7.0

Dengan luas wilayah 25.674 hektar (266,74 KM2) atau 3,08% dari luas wilayah

Provinsi Banten dengan jumlah penduduk 655.004 jiwa (BPS 2016). Adapun yang

menjadi batas-batas wilayah dari Kota Serang adalah sebagai berikut:0

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang0

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serang0

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Serang0

d. Sebelah Utara berbatasan dengan berbatasan dengan Laut Jawa0

Gambar 3.1

Peta Wilayah Kota Serang

Sumber: http://www.serangkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

7Badan Pusat Statistik. Kota Serang Dalam Angka. 2017

Page 6: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

58

3.3 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Tingkat pertumbuhan penduduk disuatu daerah dapat dilihat dari angka

pertumbuhan penduduk. Bila angka tersebut semakin tinggi berarti tingkat pertumbuhan

semakin cepat. Jumlah penduduk Kota Serang tahun 2015 adalah 643.205 dan tahun

2016 adalah 655.004 jiwa. Penduduk Kota Serang diperkirakan tumbuh sebesar 1,05%

per-tahun. Kecamatan yang laju pertumbuhan penduduknya relatif tinggi adalah

Kecamatan Cipocok Jaya, yaitu 4,16%8. Berikut jumlah pendudukan dan laju

pertumbuhan penduduk Kota Serang per kecamatan:

Tabel 3.2

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Serang Tahun 2014-2016

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

2014 2015 2016 LPP (%)

1 Curug 49.665 50.112 50.516 0.80

2 Walantaka 85.390 87.697 89.980 2.60

3 Cipocok Jaya 97.128 101.268 105.484 4.16

4 Serang 220.052 222.448 224.657 0.99

5 Taktakan 85.878 87.618 89.307 1.93

6 Kasemen 92.988 94.062 95.060 1.06

Jumlah 618.802 643.205 655.004 1.83

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Serang Tahun 2017

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kota Serang

paling banyak berdomisili di Kecamatan Serang, hal ini dikarenakan Kecamatan Serang

merupakan ibu kota serang dimana pusat perekenomian Kota Serang terdapat di

Kecamatan Serang, sedangkan laju pertumbuhan penduduk yang tertinggi di Kecamatan

Cipocok Jaya. Untuk lebih jelasnya tentang distribusi jumlah penduduk dan tingkat

kepadatannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

8Badan Pusat Statistik. Kota Serang Dalam Angka. 2017

Page 7: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

59

Tabel 3.3

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan Luas Wilayah Kepadatan (Jiwa Km2)

1 Curug 49.60 1.018

2 Walantaka 48.48 1.856

3 Cipocok Jaya 31,54 3.344

4 Serang 25,88 8.681

5 Taktakan 47,88 1.865

6 Kasemen 63,36 1.500

Jumlah 266.74 2.456

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Serang Tahun 2017

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk dengan luas

suatu wilayah, seringkali dalam satu wilayah terjadi kepadatan penduduk yang

diakibatkan dari tidak meratanya persebaran penduduk, selain karena persebarannya

yang tidak merata, jumlah pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi padatnya suatu

wilayah, pertumbuhan penduduk tersebut juga dikarenakan jumlah angka kelahiran dan

kematian tidak seimbang.

Dari data diatas menunjukan bahwa sebaran penduduk di Kota Serang nampak

tidak merata. Tingkat kepadatan penduduk di Kota Serang pada tahun 2016 sebesar

2.456 per Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi

adalah Kecamatan Serang, yaitu 8.681 jiwa per Km2. Sedangkan kecamatan yang

memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Curug, hal ini

dikarenakan Kecamatan Curug merupakan wilayah baru dari Kota Serang, sehingga

kepadatan pendudukan di Kecamatan Curug masih belum banyak, adapun tingkat

kepadatan Kecamatan Curug yaitu 1.018 Km2. Untuk melihat gambaran klasifikasi

penduduk Kota Serang menurut kelompok Umur dan Jenis Kelamin, dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 8: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

60

Tabel 3.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Di Kota Serang Pada Tahun 2016

Kelompok Umur Penduduk

Jumlah Laki-Laki Perempuan

0 – 4 35.281 34.119 69.400

5 – 9 35.148 33.217 68.365

10 – 14 32.258 30.512 62.770

15 – 19 31.464 30.180 61.664

20 – 24 30.815 28.567 59.382

25 – 29 28.902 27.050 55.952

30 – 34 28.419 27.563 55.982

35 – 39 26.992 26.747 53.739

40 – 44 24.722 22.809 47.531

45 – 49 20.183 18.505 38.688

50 – 54 15.664 13.853 29.517

55 – 59 11.147 10.289 21.436

60 – 64 6.899 6.470 13.369

65 – 69 4.044 4.317 8.361

70 – 74 2.277 2.697 4.974

75+ 1.588 2.306 3.894

Jumlah 335.803 319.201 655.004

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Serang Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk terbesar

merupakan usia 0-4 tahun yaitu 69.400 jiwa penduduk, terdiri dari 35.281 jiwa

penduduk laki-laki dan 34.119 jiwa perempuan. Jumlah penduduk produktif (15-64)

berjumlah 437.260 jiwa menanggung sebanyak 167.827 jiwa penduduk bukan usia

produktif dengan kata lain angka beban ketergantungan di kota ini pada tahun 2016

sekitar 2,25 atau satu penduduk berusia produktif menanggung dua orang usia non

produktif. Jika ditinjau dari sudut agama yang dianut, penduduk Kota Serang adalah

cukup majemuk sebab masyarakat Kota Serang menganut agama yang berbeda-beda.

Secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 9: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

61

Tabel 3.5

Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Di Kota Serang Tahun 2016

No Kecamatan Islam Katholik Protestan Hindu Budha

1 Serang 172.576 2.815 3.262 115 2.376

2 Cipocok Jaya 62.196 53 49 26 12

3 Kasemen 74.297 - 16 - 35

4 Taktakan 63.394 70 - 6 34

5 Walantaka 61.275 - - - 18

6 Curug 46.950 63 9 - 16

Total 480.688 3.001 3.336 147 2.491

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Serang Tahun 2017

Berdasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk Kota

Serang sebagian besar memeluk agama Islam 480.688 jiwa, Protestan 3.336 jiwa,

Katholik 3.001 jiwa, Budha 2.491 jiwa, dan terakhir agama Hindu berjumlah 147 jiwa.

Keberagaman pendudukan Kota Serang tersebut tidak membuat masyarakat Kota

Serang terpecah belah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kota

Serang dari keadaan penduduknya adalah masalah pengangguran, yang sejak awal

beridirinya Kota Serang sampai hari ini masih belum terselesaikan. Dari tahun ke tahun

para pencari kerja yang terdaftar terus mengalami peningkatan. Untuk lebih lengkapnya

mengenai perincian tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Pencari Kerja Yang Terdaftar di Kota Serang

Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016

Jenjang Pendidikan Jumlah

Tamat SD 159

SLTP/SMP 939

SLTA/SMA 8.979

D.I/D.II/D.III 332

Universitas 821

Jumlah Total 11.230

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Serang Tahun 2017

Page 10: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

62

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pencari kerja yang terdaftar paling banyak

adalah mereka yang berpendidikan lulusan Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA)

sejumlah 8.979 orang, disusul lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

sejumlah 939 orang, kemudian dilanjut lulusan Universitas sejumlah 821, dan terakhir

D.I/D.II/D.III sejumlah 332 orang.

3.4 Pemerintah Kota Serang

Kota Serang adalah wilayah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Serang

Provinsi Banten. Sebagai ibukota provinsi, kehadirannya adalah sebuah konsekuensi

logis dari keberadaan Provinsi Banten. Terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yaitu;

kecamatan curug, kecamatan walantaka, kecamatan cipocok jaya, kecamatan serang,

kecamatan taktakan, dan kecamatan kaseman. Kota ini diresmikan pada tanggal 2

November 2007 berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 Tentang

Pembentukan Kota Serang.

Berdasarkan klasifikasi dari kemampuan kelurahan dalam membangun

wilayahnya tercatat seluruh kelurahan masuk ke dalam kategori kelurahan Swasembada.

Artinya, hampir seluruh kelurahan yang ada telah mampu menyelenggarakan

pemerintahannya dengan mandiri. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, aparatur

pemerintah sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat mempunyai peran yang penting

untuk menyelenggarakan berbagai tugas baik itu tugas-tugas umum pemerintahan, tugas

pembangunan maupun dalam tugas dalam pelayanan kepada masyarakat (publik).

Dalam menjalankan roda pemerintahannya, Pemerintah Kota Serang didukung

oleh 4.576 orang Pegawai Negeri Sipil PNS) dengan Eselon II sebanyak 28 orang,

Page 11: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

63

Eselon III 135 orang, Eselon IV 692 orang, dan Non Eselon 252 orang. Sebanyak 70,26

persen PNS Kota Serang merupakan tamatan Sarjana (S1). Keberadaan Pegawai Negeri

Sipil di Kota Serang memang belum begitu banyak secara kuantitas, dan secara kualias

Pegawai Negeri Sipil di Kota Serang baik itu PNS Guru maupun PNS birokrasi masih

harus terus dibina dan dilatih. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Jumlah Pegawai Negeri Sipil

Menurut Golongan Kepangkatan dan Jenis Kelamin di Kota Serang Tahun 2016

Golongan Kepangkatan Jenis kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

I/A (Juru Muda) 1 0 1

I/B (Juru Muda Tingkat I) 2 0 2

I/C (Juru) 9 3 12

I/D (Juru Tingkat I) 9 0 9

Golongan I 21 3 24

II/A (Pengatur Muda) 49 33 82

II/B (Pengatur Muda Tingkat I) 60 39 99

II/C (Pengatur) 53 84 137

II/D (Pengatur Tingkat I) 49 109 158

Golongan II 205 208 413

III/A (Penata Muda) 156 342 498

III/B (Penata Muda Tingkat I) 357 668 1.025

III/C (Penata) 197 347 544

III/D (Penata Tingkat I) 240 295 535

Golongan III 1.145 1.957 3.102

IV/A (Pembina) 388 709 1.097

IV/B (Pembina Tingkat I) 125 203 328

IV/C (Pembina Utama Muda) 20 3 23

IV/D (Pembina Utama Madya) 0 0 0

IV/E (Pembina Utama) 0 0 0

Golongan IV 692 1.051 1.448

2016 2.063 3.219 4.987

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Serang Tahun 2017

Pada tabel diatas menunjukan bahwasanya Pegawai Negeri Sipil yang ada

dilingkup pemerintah Kota Serang masih belum banyak secara kuantitas, karena jika

Page 12: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

64

ditinjau dari jumlah dinas beserta lembaga lainnya di Kota Serang masih banyak yang

belum terisi, terutama di Dinas Ketenagakerjaan yang membutuhkan lebih banyak PNS

sebagai petugas bagian pengawasan. Sementara pegawai pengawas ketenagakerjaan

yang berstatus Pegawai Negeri Sipil hanya berjumlah 28 orang.

3.5 Sejarah Perkembangan Dinas Tenaga Kerja Kota Serang

Sejarah tentang ketenagakerjaan di Indonesia dimulai sejak pra kemerdekaan,

yaitu tepatnya pada masa pemerintahan kolonial Belanda, pada saat itu kantor yang

khusus mengurusi soal perburuhan di masa Hindia Belanda baru dibentuk pada tahun

1921 dengan nama “Kantor Van Arbeid” (Kantor Perburuhan) yang bernaung di bawah

Departemen Kehakiman. Kantor ini terdiri dari 2 bagian, pertama untuk urusan

perundang-undangan dan statistik, kedua untuk urusan pengawasan perburuhan di

seluruh Jawa dan Madura.

Setelah berakhirnya masa pemerintahan kolonial Belanda akibat kekalahan

Belanda dari sekutu, masuklah Jepang sebagai negara baru yang melanjutkan

penjajahan di Indonesia dengan sistem Fasismenya yang sangat kejam. Pada masa

penjajahan Jepang, semua tenaga kerja dikerahkan untuk membantu Jepang dalam

memenangkan perang, untuk keperluan itu pemerintah pendudukan Jepang membantu

bagian pemerintah pusat ke kabupaten yang dikenal dengan Romomkyoku atau

Romusha. Hal ini berlangsung sampai Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia

memproklamirkan kemerdekaannya.

Memasuki masa Revolusi Fisik pada tahun 1945-1950 pemerintah Republik

Indonesia membentuk bagian pemusatan terhadap tenaga kerja yang bernaung dibawah

Page 13: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

65

Kementerian Sosial. Pada tanggal 25 Juli 1947 dengan Ketetapan Presiden RI Nomor 3

Tahun 1947, dibentuk Kementerian Perburuhan yang berlaku terhitung mulai tanggal 3

Juli 1947, jawatan perburuhan bekas Kementerian Sosial dijadikan Jawatan Sosial.

Jawatan perburuhan terdiri atas Kantor Pusat Jawatan Perburuhan dan Kantor

Penempatan Tenaga Kerja. Pada masa orde lama berdasarkan Peraturan Menteri

Perburuhan Tanggal 16 Agustus 1959 Nomor 47 Jo. Peraturan Menteri Perburuhan

Tahun 1955 Nomor 303, Jawatan Penempatan Tenaga Kerja diorganisir melalui Kantor

Pusat Jawatan Penempatan Tenaga, kantor Pusat Instansi Jawatan, dan Kantor

Penempatan Tenaga Daerah di 37 tempat.

Memasuki Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1966 istilah Departemen

Perburuhan diganti menjadi Departemen Tenaga Kerja. Berdasarkan Keputusan

Presidium Kabinet Ampera tanggal 3 November 1966 Nomor 75/U/KED/II/1966

tentang struktur organisasi dan pembagian tugas departemen, sekalipun secara dejure

Soeharto baru diangkat menjadi Presiden pada bulan Maret 1967. Departemen Tenaga

Kerja mempunyai seorang Sekretaris Jendral dan dua orang Direktur Jendral. Pada

tahun 1983 Direktorat Transmigrasi dipisahkan dari Departemen Tenaga Kerja dan

dijadikan sebuah departemen. Dengan kata lain, Departemen Tenaga Kerja telah berdiri

sendiri sebagai sebuah departemen dalam lingkungan pemerintahan, yaitu dalam

Kabinet Pembangunan III dengan Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Pembangunan

VI adalah Drs. Abdul Latief.

Dinas Tenaga Kerja Kota Serang adalah perpanjangan tangan pemerintah yang

menjalankan tugasnya dibidang ketenagakerjaan dengan prinsip koordinasi dan

Page 14: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

66

sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal. Dinas Tenaga Kerja Kota Serang berada

dibawah pimpinan seorang Kepala Dinas Tenaga Kerja dan membawahi Sub Dinas

lainnya. Dan Dinas Tenaga Kerja Kota Serang berada dibawah Departemen Tenaga

Kerja yang berada juga dibawah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Jadi Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dengan Kabinet Indonesia Bersatu adalah Fahmi Idris.

3.6 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Kota Serang

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Tenaga Kerja Kota Serang memiliki visi

dan misi sendiri sehingga arah dan tujuan kinerjanya dapat terukur. Adapun visi dan

misinya yaitu sebagai berikut:

a. Visi:

Terwujudnya tenaga kerja yang professional, berdaya saing tinggi dan hubungan

industrial yang harmonis serta perlindungan tenaga kerja.

b. Misi:

1. Menciptakan kualitas (professionalisme) aparatur.

2. Perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja.

3. Menciptakan tenaga kerja yang terampil, mandiri, dan professional.

4. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis guna mewujudkan

ketenangan kerja dan usaha agar tercipta kesejahteraan pekerjaa dan

keluarga.

5. Meningkatkan pengawasan norma kerja serta keselamatan kesehatan kerja

untuk perlindungan pekerja.

Page 15: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

67

3.7 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Dinas Tenaga Kerja mempunyai Kedudukan, Tugas, dan Fungsi sebagai berikut:

1. Kedudukan, dinas tenaga kerja adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Serang

dalam bidang ketenagakerjaan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawa kepada Kepala Daerah melalui

Sekretaris Daerah.

2. Tugas Pokok, dinas tenaga kerja mempunyai tugas melaksanakan sebagian

urusan rumah tangga daerah dalam bidang ketenagakerjaan dan melaksanakan

tugas pembantuan sesuai dengan tugasnya berdasarkan asas otonomi.

3. Fungsi, untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidang tugasnya, Dinas Tenaga

Kerja mempunyai fungi Pertama, merumuskan dan melaksanakan kebijakan

teknis di bidang ketenagakerjaan. Kedua, mengawasi kegiatan di bidang

hubungan industrial, perlindungan pekerja, dan jaminan sosial pekerja. Ketiga,

memberikan rekomendasi tenaga kerja asing bagi keperluan imigrasi dan

pemberian perizinan di bidang ketenagakerjaan. Keempat, melaksanakan seluruh

kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya. Kelima, melaksanakan

tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

3.7 Susunan Organisasi

Adapun susunan organisasi Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Serang menurut

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Dan

Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang, terdiri dari :

a. Kepala Dinas

Page 16: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

68

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Daerah, yaitu sebagai unsur

pelaksana pemerintah kota

b. Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok dinas

di bidang ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan urusan umum lainnya. Dengan

demikian bagian tata usaha terdiri dari Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian

Keuangan, dan Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.

c. Sub Dinas Bina Program

Sub dinas bina program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas

dalam mempersiapkan, menyusun rencana kegiatan, dan program tahunan. Sub

dinas bina program terdiri dari Seksi Program Ketenagakerjaan dan Seksi

Evaluasi dan Laporan.

d. Sub Dinas Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja

Sub dinas penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dalam bidang penempatan tenaga kerja dan

perluasan kerja. Berikut ini adalah sub dinas tenaga kerja dan perluasan kerja

yang terdiri dari Seksi Tenaga Kerja Mandiri, Seksi Penyaluran Tenaga Kerja,

Seksi Penempatan Tenaga Kerja, Seksi Perluasan Tenaga Kerja dan Teknologi

Tepat Guna.

e. Sub Dinas Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja

Page 17: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

69

Sub dinas pelatihan dan produktifitas tenaga kerja mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pelatihan dan produktifitas tenaga

kerja. Pada sub dinas pelatihan dan produktifitas tenaga kerja terdapat beberapa

seksi seperti Seksi Instruktur dan Lembaga, Seksi Program dan Sertifikasi, Seksi

Pemagangan, dan Seksi Bimbingan Produktifitas Tenaga Kerja.

f. Sub Dinas Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja

Sub dinas hubungan industrial dan persyaratan kerja mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang hubungan industrial dan

persyaratan kerja termasuk pembinaan, penyelesaian, perselisihan, hubungan

industrial dan pemutusan hubungan kerja. Pada sub dinas ini terdapat beberapa

seksi diantaranya Seksi Organisasi Pekerja dan Pengusaha, Seksi Hubungan

Industrial, Seksi Persyaratan Kerja, dan Seksi Perselisihan Hubungan Industrial.

g. Sub Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan

Sub dinas pengawasan ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas dinas dibidang pengawasan ketenagakerjaan. Pada sub dinas

pengawasan ketenagakerjaan ini terdapat beberapa seksi, diantaranya Seksi

Pengawasan Norma Kerja, Seksi Pengawasan Jaminan Sosial Tenaga Kerja,

Seksi Pengawasan Kesehatan Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja, dan Seksi

Pengawasan Keselamatan Tenaga Kerja.

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit pelaksana teknis dinas tenaga kerja adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Balai Latihan Kerja, dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana

Page 18: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

70

Teknis Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga

Kerja (UPPTD) mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelatihan kerja dalam

rangka usaha penyediaan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas

Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Struktur organisasi atau susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Serang

tidaklah berbeda jauh dengan struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja di daerah lainnya.

Jika kita melihat struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Serang diatas tersebut,

tugas pengawasan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dalam pengawasan Upah

Minimum Kota terletak pada bagian Sub Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan. Untuk

lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah tentang struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja

Kota Serang sebagai berikut :

Page 19: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

71

Page 20: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

72

3.8 Tugas dan Wewenang Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan

Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Serang, pegawai yang khusus

melaksanakan fungsi pengawasan dibidang ketenagakerjaan adalah pegawai pengawas

ketenagakerjaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor

03/MEN/1984 Tentang Pengawasan Ketenagakerjaan terpadu.

Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan adalah Pegawai Dinas Tenaga Kerja yang

diserahi tugas mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan

yang terdiri dari Pegawai Pengawas Umum dan Pegawai Pengawas Spesialis. Pegawai

Pengawas Umum adalah Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan yang diserahi tugas untuk

mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan secara

preventif. Sedangkan Pegawai Pengawas Spesialis adalah Pegawai Pengawas

Ketenagakerjaan yang diserahi tugas mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-

undangan ketenagakerjaan baik secara prefentif dan represif.

Untuk dapat ditunjuk sebagai Pengawas Umum harus memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

a. Merupakan pegawai dinas tenaga kerja.

b. Berpendidikan sekurang-kurangnya sarjana muda atau pangkat penata muda

tingkat I (III/b).

c. Telah mengikuti pendidikan sebagai pegawai pengawas umum.

Untuk dapat ditunjuk sebagai Pegawai Pengawas Spesialis harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:

Page 21: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

73

a. Telah menjabat sebagai Pegawai Pengawas Umum sekurang-kurangnya 4

(empat) tahun.

b. Mempunyai keahlian khusus atau kecakapan dalam melaksanakan tugasnya dan

tidak terpengaruh pihak laindalam setiap mengambil keputusan.

c. Telah mengikuti pendidikan sebagai Pegawai Pengawas Spesialis.

Wewenang Pegawai Pengawas Umum adalah sebagai berikut:

a. Memasuki tempat kerja, dimana dijalankan atau biasa dijalankan pekerjaan, atau

dapat disangka bahwa disitu dijalankan pekerjaan dan juga segala rumah yang

disewakan atau dipergunakan sebagai tempat bekerja.

b. Meminta keterangan baik lisan mapun tertulis kepada pengusaha ataupun

pengurus atau tenaga kerja atau serikat buruh/serikat tenaga kerja tanpa dihadiri

pihak ketiga.

c. Menjaga, membantu atau memerintahkan pengusaha atau pengurus dan atau

tenaga kerja agar mentaati peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

d. Menyelidiki keadaan ketenagakerjaan yang belum jelas dan atau tidak diatur

dalam peraturan perundang-undangan.

e. Memberikan peringatan atau teguran terhadap peyimpangan peraturan-peraturan

ketenagakerjaan yang sudah ditetapkan.

f. Meminta bantuan polisi apabila ditolak memasuki perusahaan atau tempat kerja

atau pihak-pihak yang dipanggil tidak memenuhi panggilan.

g. Meminta pengusaha atau pengurus seorang pengantar mendampingi dalam

melakukan pemeriksaan.

Page 22: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

74

Pegawai Pengawas Umum mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a. Melaksanakan pemeriksaan pertama dan kontrol di perusahaan atau tempat kerja

b. Memberikan bimbingan, pembinaan, dan penyuluhan kepada tenaga kerja dan

pengusaha atau pengurus tentang peraturan perundang-undangan

ketenagakerjaan.

c. Merahasiakan segala sesuatu yang diperoleh yang perlu dirahasiakan dalam

melakukan tugas dan kewajiban.

d. Melaporkan segala kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan kewajibannya.

e. Mencatat hasil pemeriksaan dalam Buku Akte Pengawasan Ketenagakerjaan dan

disimpan oleh pengusaha atau pengurus.

Sementara wewenang dari Pegawai Pengawas Spesialis Ketenagakerjaan adalah

sebagai berikut:

a. Memasuki tempat kerja, dimana dijalankan atau biasa dijalankan pekerjaan, atau

dapat disangka bahwa disitu dijalankan pekerjaan dan juga segala rumah yang

disewakan atau dipergunakan sebagai tempat bekerja.

b. Meminta keterangan baik lisan maupun tertulis kepada pengusaha ataupun

pengurus atau tenaga kerja atau serikat buruh/serikat tenaga kerja tanpa dihadiri

pihak ketiga.

c. Menjaga, membantu, dan memerintahkan pengusaha atau pengurus dan atau

tenaga kerja agar mentaati peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

d. Memberikan peringatan atau teguran terhadap penyimpangan peraturan-

peraturan ketenagakerjaan yang sudah ditetapkan.

Page 23: BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Kota Serang0eprints.umm.ac.id/43208/4/BAB III.pdf · ke-14.0 Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal

75

e. Melakukan pengujian teknik persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.

f. Menetapkan dan menyelesaikan masalah kecelakaan yang berhubungan dengan

hubungan kerja.

g. Memanggil pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja atau serikat buruh.

h. Membuat berita acara setiap pelanggaran ketentuan perundang-undangan

ketenagakerjaan.

i. Melarang pemakaian atau penggunaan bahan/alat pesawat yang berbahaya.

j. Meminta bantuan polisi apabila ditolak memasuki perusahaan atau tempat kerja

atau pihak-pihak yang dipanggil tidak memenuhi panggilan.

k. Meminta pengusaha atau pengurus seorang pengantar mendampingi dalam

melakukan pemeriksaan.

l. Melaksanakan penyelidikan setiap pelanggaran perundang-undangan

ketenagakerjaan.

Pegawai Pengawas Spesialis mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a. Melaksanakan pemeriksaan pertama dan kontrol di perusahaan atau tempat kerja

b. Memberikan bimbingan, pembinaan, dan penyuluhan kepada tenaga kerja dan

pengusaha atau pemgurus tentang peraturaran ketenagakerjaan.

c. Merahasiakan segala sesuatu yang diperoleh yang perlu dirahasiakan dalam

melakukan tugas dan kewajiban.

d. Melaporkan segala kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan kewajibannya.

e. Mencatat hasil pemeriksaan dalam Buku Akte Pengawasan Ketenagakerjaan dan

disimpan oleh pengusaha atau pengurus.