bab iii deskripsi wilayaheprints.umm.ac.id/56364/3/bab iii.pdf · jaringan kereta api antar dan...

18
36 BAB III DESKRIPSI WILAYAH Deskripsi wilayah adalah pembahasan tentang gambaran umum mengenai lokasi penelitian berupa data-data pendukung untuk penjelasan yang relevan dengan fokus penelitian, serta dikelompokkan dengan data-data sekunder atau resmi baik dari pemerintah, organisasi dan lain sebagainya yang sesuai dengan pembahasan. Adapun pada pembahasan ini Kelurahan Pojok merupakan setting atau lokasi yang digunakan untuk penelitian terkait partisipasi masyarakat dalam Prodamas(program pemberdayaan masyarakat) membahas mengenai bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan dengan adanya Prodamas ini. 3.1 Gambaran Umum Kota Kediri A. Sejarah Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu pada abad ke-11. Awal mula Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, menurut Serat Calon Arang. Dahanapura ("Kota Api") selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten Madiun sekarang. Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak, dan Mataram. Pasukan VOC menyerbu Kediri - ketika itu dijadikan ibukota oleh Trunajaya -

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

36

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

Deskripsi wilayah adalah pembahasan tentang gambaran umum mengenai lokasi

penelitian berupa data-data pendukung untuk penjelasan yang relevan dengan fokus

penelitian, serta dikelompokkan dengan data-data sekunder atau resmi baik dari pemerintah,

organisasi dan lain sebagainya yang sesuai dengan pembahasan. Adapun pada pembahasan

ini Kelurahan Pojok merupakan setting atau lokasi yang digunakan untuk penelitian terkait

partisipasi masyarakat dalam Prodamas(program pemberdayaan masyarakat) membahas

mengenai bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan dengan adanya Prodamas ini.

3.1 Gambaran Umum Kota Kediri

A. Sejarah

Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah

sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu pada abad ke-11. Awal

mula Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat

pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, menurut Serat Calon Arang.

Dahanapura ("Kota Api") selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga,

wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi

pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan

Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan

Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten

Madiun sekarang.

Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota

ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak,

dan Mataram. Pasukan VOC menyerbu Kediri - ketika itu dijadikan ibukota oleh Trunajaya -

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

37

pada tahun 1678 dalam Perang Trunajaya. Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai

konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati

Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura.

Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak.

Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai

pembayaran, Kediri menjadi bagian yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri

terus berlangsung sampai Perang Kemerdekaan Indonesia.

Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906

ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru sejak tanggal 1

Nopember 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri

menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).

Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya

Panglima Besar Jendral Sudirman. Kediri juga mencatat sejarah yang kelam juga ketika

era Pemberontakan G30S PKI karena banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

a) Era Sebelum Kolinial

Suburnya tanah dataran rendah telah menarik minat pemerintahan Hindia Belanda

untuk menjadikan kawasan Kediri dan sekitarnya lumbung industri peranian di awal abad ke

19. Pemberlakuan sistem tanam paksa (culturstelseel) sejak 1830 di Jawa Timur mendorong

naiknya jumlah perkebunan tebu di Kediri. Pada era itu, tebu adalah salah satu tanaman wajib

tanam selain kopi dan nila. Ada banyak orang Jawa Tengah bermigrasi ke Jawa Timur karena

tergiur menggarap kebun tebu sebagai mata pencarian baru. Buku Sejarah Kebangkitan

Nasional Daerah Jawa Timur (1978) mencatat, dari 1885 sampai 1900 jumlah penduduk

Jawa Timur bertambah 30 persen.

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

38

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 maju pesat. Jaringan kereta api antar dan

dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal Belanda

pun mulai mengendus peruntungan.

Pada 27 September 1895, berdirilah Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), perusahaan jasa

transportasi kereta api yang membangun jaringan rel kereta di wilayah Kediri timur hingga

Jombang. Dalam perkembangannya, kereta trem tak hanya hadir untuk mengakomodir

angkutan perkebunan dan menunjang aktivitas pabrik gula, tetapi juga menjadi sarana

transportasi massal dalam kota.

b) Era Kolonial

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

39

Gedung Kantor Bank Indonesia di Jalan Brawijaya Nomor 2 Kelurahan Pocanan,

Kecamatan Kota, Kediri termasuk cagar budaya. Di era kolonial Belanda, gedung ini

bernama Kantor De Javasche Bank (DJB) Kediri. Menilik foto lawas yang terpajang di salah

satu dinding kantor, gedung ini pada mulanya bergaya Indische Empire. Cirinya, terdapat dua

pilar di bagian depan dengan tiga pintu utama. Perubahan bangunan dilakukan pada tahun

1927, saat kebutuhan peredaran uang di Kota Kediri mulai dinamis. Kala itu, sektor

perekonomian di Kota Kediri tumbuh pesat di lini pertanian, perkebunan, dan industri gula.

Sejumlah pabrik gula bermunculan seperti PG Pesantren, PG Ngadiredjo, PG Jengkol, dan

PG Mritjan. Satu diantaranya yakni PG Jengkol kini telah gulung tikar.

Ditopang pula aktivitas pengelolaan kakao oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X

yang mengekspor ke Eropa. Perombakan bangunan dari satu lantai meniadi dua lantai

dilakukan oleh biro arsitek yang menjadi rekanan De Javasche Bank. Biro yang beralamat di

Hindia Belanda ini pula yang merancang keseluruhan bangunan gedung Bank Indonesia.

Bernama N.V. Architecten-Ingenieursbureau Fermont te Weltevreden en Ed. Cuypers te

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

40

Amsterdam, atau dikenal dengan nama Biro Fermont-Cuypers. Dua arsiteknya yang ternama

adalah Marius J. Hulswit dan Eduard Henricus Gerardus Hubertus Cuypers.

c) Era Pasca Kolonial

Salah satu peninggalan bangunan yang terdapat di Kota Kediri pasca era

kolonial ialah Gereja Merah. GPBI Immanuel Kediri dibangun oleh orang-orang

Belanda pada tahun awal abad ke-19. Momentum tersebut diabadikan melalui

penandatanganan Dominus atau Pendeta J.A. Broers pada sebuah prasasti, 21

Desember 1904. Koster GPIB Immanuel Kediri, Lorens Hendrik menjelaskan, ini

merupakan langkah awal pembangunan gereja untuk jemaat Protestan yang ada di

Kota Kediri dan sekitarnya. Bangunan gereja ini tak hanya megah ketika dipandang

dari luar tetapi juga tetap memiliki unsur sakral seperti rumah ibadah pada umumnya.

Selain itu, jemaat yang beribadah di tempat ini seakan mampu merasakan atmosfer

beribadah pada masa lampau. Sensasi inpun saya nikmati ketika memasuki Gereja

Merah Bagian dalam bangunan gedung masih dipertahankan keasliannya, mulai

jendela, mimbar, tangga dan ornament bangunan. Kalau pun ada sedikit modifikasi,

tentu tidak banyak. Perubahan dan penambahan ini-itu memang dilakukan untuk

menyesuaikan kondisi dan membuat jemaat nyaman dalam beribadah, seperti pada

pemasangan salib, penataan mimbar dan bangku untuk majelis.

B. Kondisi Geografis

Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km² atau (6.340 ha) dan merupakan kota

sedang di Provinsi Jawa Timur. Terletak di daerah yang dilalui Sungai Brantas dan di antara

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

41

sebuah lembah di kaki gunung berapi, Gunung Wilis dengan tinggi 2552 meter. Kota

berpenduduk 312.000 (2012) jiwa ini berjarak ±130 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa

Timur terletak antara 07°45'-07°55'LS dan 111°05'-112°3' BT.[6] Dari aspek topografi, Kota

Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat

kemiringan 0-40%. Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai

Brantas yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur

sungai, meliputi Kecamatan Kediri dan Kecamatan Pesantren, sedangkan dataran tinggi

terletak pada bagian barat sungai yaitu Kecamatan Mojoroto yang mana di bagian barat

sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung

Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Gambar 3.1 Peta Kota Kediri

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

42

C. Kondisi Demografi

Menurut catatan Badan Pusat Statistik Kota Kediri, jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun

2016 sebanyak 312.331 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.926 jiwa per

km². Menjadi situs sebuah ibukota kuno bagi kerajaan Jawa, kota ini merupakan salah satu

pusat kebudayaan utama bagi suku Jawa dan di kota ini juga berisi beberapa reruntuhan kuno

dan candi era Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit.

Kecamatan Mojoroto : Laki-Laki 59006, Perempuan 56480. Total 115486

Kecamatan Kota : Laki-Laki 40880, Perempuan 43358. Total 84238

Kecamatan Pesantren : Laki-Laki 40617, Perempuan 41637. Total 82254

Suku Bangsa, mayoritas penduduk Kota Kediri adalah suku Jawa, diikuti

dengan 10%Tionghoa, 3%Batak, 4%Manado, 8%Ambon, 10%Madura, 5%Sunda, 5% Arab,

dan berbagai perantau di luar suku Jawa lainnya yang tinggal dan menetap di kota ini.

Agama, Berdasarkan Sensus Penduduk Kota Kediri pada tahun 2016, mayoritas penduduk

beragama Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan

aliran kepercayaan lainnya.

Banyak tempat ibadah seperti Masjid, Klenteng, Pura, Gereja dan lainnya telah berdiri

ratusan tahun seperti bangunan Gereja GPIB Kediri peninggalan masa kolonial Belanda dan

Klenteng Tjio Hwie Kiong. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kediri terjalin

dengan baik.

Bahasa

Bahasa Indonesia menjadi bahasa formal di masyarakat Kota Kediri, sedangkan Bahasa

Jawa menjadi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga,

tetangga, teman, atau orang-orang sesama penutur bahasa Jawa lainnya. Berbeda dengan

bahasa Jawa Dialek Surabaya dan Dialek Malang yang memiliki dialek dan gaya bahasa Jawa

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

43

yang blak-blakan contoh ( Pongor, Gibeng, Santap, Jotos, Tempeleng, Waso (istilah untuk

Pukul atau Hantam) “kathuken" berarti "kedinginan", "gurung" berarti "belum", "gudhuk"

berarti "bukan" ,"deleh" berarti "taruh/letak" dan lain sebagainya. egaliter, egaliter dapat

diartikan persamaan derajat pada setiap manusia. Setiap manusia mempunyai derajat yang

sama di hadapan Tuhan tanpa membedakan kedudukan, kekayaan, keturunan, suku, ras,

golongan, dan sebagainya, melainkan karena sikap masing-masing individu. Bahasa Jawa

mayoritas masyarakat Kediri dan wilayah Mataraman Jawa Timur lainnya cenderung halus

dari segi pemakaian kata dan penuturan.

Sumber: Buku Bappeda Kota Kediri

3.2 Kondisi Umum Kecamatan Mojoroto

A. Gambaran Umum Kecamatan Mojoroto

Kecamatan Mojoroto merupakan salah satu kecamatan yang ada di sebelah Barat

Kota Kediri. Luas Wilayah Kecamatan Mojoroto adalah 24,6 Km2, dengan batas-batasnya

yaitu sebelah utara adalah Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri , sebelah timur

Kecamatan Kota, sebelah selatan Kecamatan Semen Kabupaten Kediri dan sebelah barat

adalah Gunung Wilis . Dari seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Mojoroto yang

mempunyai wilayah terluas adalah kelurahan Pojok dengan luas wilayah 5,15 Km2.

Sedangkan yang mempunyai wilayah tersempit adalah kelurahan Dermo dengan luas wilayah

0,66 Km2 . Menurut statusnya, 14 kelurahan di kecamatan ini berstatus kelurahan. Bila di

lihat dari penggunannya, lahan di Kecamatan Mojoroto terbagi menjadi dua jenis yaitu

pemukiman dan pesawahan dengan luas masing-masing 800,08 Ha dan 711,8 Ha.

Daftar nama kelurahan yang ada di Kecamatan Mojoroto antara lain :

1. Dermo

2. Mrican

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

44

3. Gayam

4. Ngampel

5. Mojoroto

6. Bujel

7. Sukorame

8. Pojok

9. Campurejo

10. Tamanan

11. Banjar Melati

12. Bandar Kidul

13. Bandar Lor

15. Lirboyo

3.3 Kondisi Umum Kelurahan Pojok

Pada umumnya keadaan wilayah di suatu daerah sangat menentukan sifat dan karakter

masyarakat setempat, kondisi semacam inilah yang membedakan sifat dan karakter

masyarakat di suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Terdapat beberapa faktor yang

dijadikan sebagai penentu perbedaan antara kondisi masyarakat satu dengan lainnya yakni

faktor geografis, faktor sosial keagamaan faktor ekonomi dan faktor pendidikan dan lain

sebagainya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi masyarakat di Kelurahan

Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

1. Batas Wilayah Kelurahan

o Sebelah Utara : Kelurahan Sukorame

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

45

o Sebelah Timur : Kelurahan Lirboyo

o Sebelah Selatan : Kecamatan Semen

o Sebelah Barat : Gunung Klotok

2 . Tata Guna Tanah

o Hutan Produksi : 211 Ha

o Ladang : 115 Ha

o Hutan Konversi : 104 Ha

o Pemukiman Umum : 55 Ha

o Sawah Irigasi : 48 Ha

o Perkuburan / makam : 47 Ha

o Jalan : 40 Ha

o Sawah Setengah Teknis : 37 Ha

o Perkebunan rakyat : 35 Ha

o T P A : 15 Ha

o Sawah Tadah Hujan : 8 Ha

o Taman Rekreasi : 5 Ha

o Sekolah : 3 Ha

o Pertokoan : 3 Ha

o Perkantoran : 1 Ha

o Lapangan Sepak Bola : 1 Ha

o Lapangan Bola Volly dan Basket : 1 Ha

o Kolam : 1 Ha

o Industri : - Ha

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

46

3. Potensi Ekonomi

a. Perdagangan.

b. Perikanan

c. Peternakan

d. Pertanian

e. Perkebunan

3.4 Kondisi Demografi Kelurahan Pojok

Kondisi demografi Kelurahan Pojok sejatinya sama dengan daerah lainnya, akan

tetapi ketika tahun 2014 lalu, bencana datang pada Kota Kediri yang memberi dampak besar

tidak terkecuali di Kelurahan Pojok. Gunung Kelud berada di perbatasan antara Kabupaten

Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota

Kediri. Gunung ini akhirnya erupsi pada 13/2 pukul 23.00, setelah dinyatakan berstatus siaga

pada awal Februari lalu. Pasca meletusnya Gunung Kelud, kondisi demografi di Kelurahan

Pojok mengalami perubahan yang signifikan, bagaimana tidak lahan dan tanah warga bahkan

rumah warga dipenuhi pasir akibat erupsi.

Abu vulkanik Gunung Kelud erupsi 2014 tersebar secara luas ke arah barat hingga mencapai

wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Erupsi ini mempunyai dampak yang luas

terhadap berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk di dalamnya bidang pertanian.

Lahan pertanian mendapatkan dampak yang cukup signifikan, oleh karena material erupsi

dapat menutupi atau bahkan menghilangkan lahan pertanian dengan tanaman di atasnya.

Walaupun demikian, erupsi Gunung Kelud 2014 dapat pula dimaknai secara positif dalam

arti sebagai proses alami yang mencurahkan material-material yang akan bermanfaat bagi

kelangsungan pertanian.

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

47

1. Jumlah Penduduk dan kepadatan penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

adalah 10.305 jiwa, terdiri dari 3.250 Kepala Keluarga :

o Laki-laki : 5.323 orang

o Perempuan : 4.982 orang

2. Komposisi penduduk menurut golongan Usia :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Usia

No. Golongan Umur/Tahun Jumlah

1.

2.

3.

4.

0 – 15

16 – 21

22 – 59

60 keatas

2.761

1.082

5.995

467

JUMLAH

10.305

3. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Tabel 2.Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

48

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa

Prosentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Belum Sekolah

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Tamat Akademi / PT

Tidak Tamat SD

Buta Aksara

( 0 - 55 tahun)

1.142

2.035

2.188

3.327

1.004

1.559

30

11,08

15,13

19,75

21,23

32.29

9,74

0,29

10.305 100

4. Komposisi Penduduk Menurut Agama

Tabel 3 Komposisi Penduduk Menurut Agama

No.

Agama Jumlah Jiwa

Prosentase (%)

1.

2.

Islam

Kristen

2.063

19

98,1

1,9

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

49

3.

4.

5.

6.

Katholik

Hindu

Budha

Lain-lain, aliran

kepercayaan

JUMLAH 1.082 100%

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

50

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 4 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah Jiwa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Pegawai Negeri Sipil

TNI / POLRI

Guru

Dokter

Bidan

Kesehatan/Perawat

Lembaga Keuangan

Swasta

Pegawai BUMN / BUMD

Pensiunan ABRI/Sipil

Pensiunan Swasta

Wiraswasta/ Pedagang

Tani

Pertukangan

Buruh Tani

Konstruksi/Persewaan

Transportasi

Pemulung

Lainnya

355

90

225

3

3

11

31

1.892

15

116

60

680

394

125

350

25

30

55

85

6. Kondisi Rumah Tangga :

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

51

Jumlah Penduduk di Kelurahan Pojok sebanyak 10.305 jiwa terdiri dari 3.250 KK

adapun stratifikasi keluarga yang kondisi rumah tangga bervariasi adalah sebagai berikut:

o Pra Sejahtera : 269 KK

o Sejahtera I : 385 KK

o Sejahtera II : 898 KK

o Sejahtera III : 1.442 KK

o Sejahtera III plus : 60 KK

3.5 Pemerintahan di Kelurahan Pojok

Kelurahan Pojok adalah merupakan salah satu Kelurahan yang awalnya bentuk

Pemerintah Desa berubah statusnya menjadi Pemerintah Kelurahan yang terdiri dari :

- Jumlah aparat Kelurahan sebanyak 15 orang

- Jumlah pengurus LPMK sebanyak 15 orang

- Jumlah pengurus RW dan RT sebanyak 138 orang

- Jumlah pengurus TP PKK Kelurahan sebanyak 32 orang

- Jumlah pengurus PKK RW sebanyak 32 orang ( 8 RW )

- Jumlah pengurus PKK RT sebanyak140 orang ( 46 RT )

- Jumlah pengurus POK Tani sebanyak 8 orang

- Jumlah pengurus Karang Taruna sebanyak 50 orang (anggota 281 org)

- Jumlah pengurus ta’mir masjid sebanyak 48 orang (6 masjd)

- Jumlah PAUD : 1 Buah, 9 Guru, 125 Murid

- Jumlah TK : 1 buah 6 guru, 254 murid

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

52

- Jumlah SD : 1 buah, 16 .guru, 340 murid

- Jumlah anggota Linmas sebanyak : 40 orang, 8 poskamling

- Klub sepakbola : 1 buah, 7 pengurus

- Klub bola voli : 1 buah, 6 pengurus, 48 pemain putra/ putri

- Klub bulu tangkis : 1 buah, 5 pengurus, 02 pemain putra/putri orang

3.6 Kegiatan Yang Mendukung

1. Kegiatan Swadaya Gotong Royong :

Dalam upaya pemberdayaan warga yang kurang mampu dan untuk mengurangi

adanya kesenjangan sosial diantara warga masyarakat, maka telah dilaksanakan

kegiatan gotong royong di Kelurahan Pojok , sejak tahun 2010/2011. Adapun

kegiatan gotong royong sebagai berikut:

a. Bantuan pembangunan sarana Ibadah di setiap lingkungan dengan biaya Masing-

masing RW Rp. 4.000.000,- dari Pemerintah Kelurahan Pojok.

b. Pemugaran rumah tidak layak huni 1 rumah, untuk tiap rumah sebesar Rp.

10.000.000, dari Dana Pemerintah Kota.

c. Pemugaran Rumah tidak layak huni dari program PNPM Perkotaan sebesar Rp.

8.000.000,-/Unit.

2. Kegiatan Kerja Bakti

Kegiatan kerja bakti yang dilakukan masyarakat Kelurahan Pojok

dilaksanakan satu bulan sekali pada hari Minggu di setiap RT dan lingkungan serta

jumat bersih di lingkungan sekitar kantor kelurahan. Dan kegiatan kerja bakti massal

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/56364/3/BAB III.pdf · Jaringan kereta api antar dan dalam kota dibangun di mana-mana. Perusahaan transportasi swasta berbasis rel asal

53

seluruh masyarakat Kelurahan Pojok secara serempak menjelang lomba lingkungan

bersih yang diagendakan setiap tahun untuk memperingati Jadi Kota Kediri dan HUT

RI

3. Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu mencakup beberapa sasaran kegiatan seperti:

Penimbangan Balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Imunisasi, KB, dan

lain-lain, serta Posyandu Lansia sasaran kegiatan seperti : Pemeriksaan kesehatan, olah

raga: jalan santai, senam Lansia, Paduan Suara, arisan. Sehingga dengan kegiatan

Posyandu tersebut tingkat kesadaran warga Kelurahan Pojok terhadap arti dan

pentingnya kesehatan sosial masyarakat semakin tinggi.