bab iii. desain r. logika
TRANSCRIPT
BAB III
DESAIN RANGKAIAN LOGIKA
Di bab lalu aljabar Boolean digunakan untuk menjelaskan rangkaian
logika dan menerapkannya ke rangkaian yang sederhana. Padbab ini, akan
dijelaskan prosedur dasar yang digunakan untuk merancang rangkaian logika,
apabila rangkaian yang diinginkan diberikan. Rangkaian yang diinginkan bisa
dalam bentuk tabel kebenaran (truth table) keluaran dari semua kemungkinan
kombinasi semua masukannya, atau sebagai suatu pernyataan yang menjelaskan
operasi rangkaian. Pada bab ini hanya menekankan pada jaringan logika
kombinatorial, yaitu jaringan yang hanya berisi gerbang-gerbang logika, dan tidak
berisi rangkain memory. Pada jaringan kombinatorial, keluarannya hanya
tergantung pada keadaan masukannya.
Setiap persamaan logika yang akan diimplementasikan dalam rangkaian
logika perlu diuji dahulu dalam bentuk minimumnya. Minimalisasi rangkaian
logika diperlukan agar diperoleh rangkaian dengan logika yang sama, namun
dengan jumlah gerbang yang paling sedikit. Pada bab ini juga akan disajikan
meode pengujian bentuk minimum dari persamaan logika, maupun prosedur
minimalisasi rangkaian logika dengan menggunakan peta Karnaugh (K – map).
1.1 Ekspresi Hasil Penjumlahan dari Hasil Perkalian (Sum of Product/SOP)
dan Hasil Perkalian dari Hasil Penjumlahan (Product of Sum/POS)
Dua bentuk umum ekspresi logika adalah :
3.1.1 Ekspresi Hasil Penjumlahan dari hasil Perkalian (Sum of Product / SOP) :
1.
2.
3.
3.1.2 Ekspresi Hasil Perkalian dari hasil Penjumlahan (Product of Sum / POS) :
1.
2.
3.
3.2 Penurunan Ekspresi dari Tabel Kebenaran Untuk Solusi SOP :
27
28
Prosedur untuk memperoleh ekspresi keluaran dari tabel kebenaran dalam
bentuk SOP adalah :
a. Tulislah dalam bagian AND untuk setiap keluaran yang berlogika 1 pada tabel
kebenaran. Variabel masukan yang bernilai “0” ditulis inversi (NOT),
sebaliknya yang bernilai “1” ditulis normal (tidak inversi / NOT).
b. Semua bagian AND lalu di OR kan menjadi satu untuk memperoleh ekspresi
keluaran akhir.
Contoh 3.1 : Rancanglah rangkaian logika dengan dua masukan, yang
keluarannya ditunjukkan pada tabel dibawah !
Tabel 3.1 Tabel Kebenaran untuk Contoh 3.1
Input Output
B A X
0 0 0
0 1 1
1 0 0
1 1 0
Penyelesaian : dari tabel tersebut ditunjukkan bahwa keluarannya
berlogika 1, hanya apabila masukannya A = 1 dan B = 0, sehingga
keluarannya mempunyai persamaan
Gambar 3.1 Rangkaian Logika Bentuk SOP untuk Contoh 3.1
Contoh 3.2 : Rancanglah rangkaian logika dengan tiga masukan, yang
keluarannya akan tinggi apabila mayoritas masukannya tinggi !
Penyelesaian :
Tabel 3.2 Tabel Kebenaran untuk Contoh 3.2
B
ABAX
29
Input Output
C B A X
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
X = + + +
X(A, B, C) = ∑ m (3, 5, 6, 7)
Dengan cara penyederhanaan diperoleh :
X = =
Rangkaian logika untuk persamaan dalam bentuk SOP tersebut adalah :
Gambar 3.2 Rangkaian Logika Bentuk SOP untuk Contoh 3.2
3.3 Penurunan Ekspresi dari Tabel Kebenaran Untuk Solusi POS :
Prosedur untuk memperoleh ekspresi keluaran dari tabel kebenaran dalam
bentuk POS adalah :
A
B
X = AB + AC + BCA
C
B
C
Cara penulisan I
m1 m2 m3 m4 m = minterm
Cara penulisan II
30
a. Tentukanlah ekspresi SOP untuk keluaran yang diinversikan ( X )
b. Sederhanakanlah ekspresi untuk X tersebut
c. Inversikan ekspresi (X) tersebut untuk mendapatkan keluaran X dan gunakan
teorema-teorema De-Morgan untuk menyederhanakannya menjadi bentuk
POS.
Contoh 3.3 : Rancanglah rangkaian logika dengan tiga masukan, yang
keluarannya akan rendah apabila mayoritas masukannya rendah !
Penyelesaian :
Tabel 3.3 Tabel Kebenaran untuk Contoh 3.3
Input Output
C B A X
0 0 0 0 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 0
= + + + = +
Untuk mendapatkan Keluaran X, maka ekspresi X diinversikan yaitu :
X = + = .
=
X(A, B, C) = ∏ M (0, 1, 2,4)
Rangkaian logika untuk persamaan dalam bentuk POS tersebut adalah :
A
B
X = (A + B) (A+C) (B + C)A
C
B
C
M1 M2 M3
Cara penulisan I
Cara penulisan II
M = maksterm
31
Gambar 3.3 Rangkaian Logika dalam POS untuk Contoh 3.3
3.4 Rangkaian Logika dengan Keluaran Banyak
Kadangkala suatu persoalan dalam mendesain rangkaian logika
membutuhkan lebih dari satu keluaran untuk masukan yang sama. Untuk itu
keluaran-keluaran tersebut diperlakukan secara terpisah. Apabila ekspresi
keluaran akhir diperoleh, dan terdapat beberapa bagian yang sama maka dapat
disederhanakan dan dijadikan satu.
Contoh 3.4 : Desainlah rangkaian logika yang mempunyai masukan A, B dan C
dan keluarannya adalah : X = AB + BC dan Y = ABC + AB
Gambar 3.4 Gambar Rangkaian Logika Contoh 3.4
3.5 Peta Karnaugh (Karnaugh Map / K' Map)
Seperti halnya tabel kebenaran, K' map juga memberikan keluaran untuk
setiap kombinasi nilai masukannya, tetapi bentuknya berbeda. Gambar 3.5
A
B
C
A
C
B
32
manunjukkan tiga contoh K' map untuk dua, tiga dan empat variabel. Kotak-kotak
K' map ditandai dengan nomor urut yang hanya berbeda satu dari kotak
sebelahnya, baik horizontal maupun vertikal. Ekspresi SOP untuk keluaran X
diperoleh dengan meng-OR-kan pada kotak-kotak K' map yang bernilai 1.
A B X
0 0 1A . B B B
0 1 0 A 1 0
1 0 0 A 0 1
1 1 1 A . B
(a) Dua Variabel Masukan
A B C X
0 0 0 1 A B C
0 0 1 1 A B C 1 1
01 0 1
A B C1 0
0 1 1 0 1 0
1 0 0 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1 A B C
1 1 1 0
i – Tiga Variabel Masukan (Vertikal)
33
1 1 0 1
0 0 0 1
ii – Tiga Variabel Masukan (Horisontal)
(b) Tiga Variabel
A B C D X
0 0 0 0 0 CD CD CD CD
0 0 0 1 1 A B C D A B
A B
A B
A B
0 1 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0
0 0 1 1 0 0 1 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 A B C D
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0 X = A B C D + A B C D +
1 0 0 0 0 A B C D + A B C D
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1 A B C D
1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 A B C D
(c) Empat Variabel Masukan
Gambar 3.4 Contoh K' map : (a) Dua, (b) Tiga, dan (c) Empat Variabel Masukan
Ekspresi keluaran X dapat disederhanakan dengan menggabungkan
(looping) kotak-kotak dalam K’map yang berlogika 1 berdekatan. Penggabungan
34
logika 1 tersebut adalah 2, 4 atau 8 kotak. Gambar 3.5 adalah contoh-contoh
looping 2, 4 dan 8 kotak yang berlogika 1.
0 0 0 0 1 0
1 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0
00
1 1
0 0 0 0
0 0 00
1 0 0 1
(a) Kalang (Looping) 2 Kotak
0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1
1 1 0 0 0 1
0 0 1 1 0 1
0 0 0 0
1 1 1 1
0 0 0 0
0 0 0 0
X = B
35
1 0
1 0
1 0
1 0
0 0 0 0
01 1 0
0 1 1 0
0 0 0 0
(b) Kalang (Looping) 4 Kotak
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 00
1 0 0 1
1 0 0 1
1 0 0 1
0 0 0 0
0 0 0 0
1 0 0 1
0 1 0 0
0 1 0 0
0 1 0 0
0 1 0 0
36
1 1 1 1
1 1 1 1
0 0 0 0
1 1 1 1
0 0 0 0
0 0 0 0
1 1 1 1
(c) Kalang (Looping) 8 Kotak
Gambar 3.5 Contoh-contoh Looping 2, 4 dan 8 Kotak
Gambar 3.6 berikut menunjukkan contoh-contoh penyederhanaan ekspresi
Boolean dalam bentuk hasil penjumlahan dari hasil perkalian (SOP).
0 0 0 1
01 1 0
1 1 0 0
1 1 0 0
1 1 0 0
1 1 0 0
1 0 0 1
1 0 0 1
1 0 0 1
1 0 0 1
37
0 1 1 0
0 0 1 0
1 1 1 1
0 0 0 1
1 0 0 0
1 1 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
0 0 0 1
1 1 0 1
Gambar 3.6 Contoh-contoh Penyederhanaan Peta Karnaugh
3.6 Kondisi Diabaikan (Don’t Care Condition)
Tabel kebenaran dari rangkaian logika, selalu memberikan kaluaran
logika1 atau 0 untuk semua kombinasi masukannya. Tetapi ada pula rangkaian
logika yang kombinasi masukannya tidak pernah terjadi. Untuk rangkaian logika
yang masukannya tidak pernah ada, maka nilai keluarannya tidak dinyatakan
0 0 1 0
1 1 1 1
1 1 0 0
0 0 0 0
1 1 1 1
1 1 0 0
0 0 0 1
0 1 1 0
1.
3.
2.
38
dalam logika 1 atau 0, melainkan diberi tanda X atau d (don’t care), yang berarti
keadaan dibaikan.
Contohnya rangkaian logika untuk kode BCD (Binary Coded Decimal),
yang masukannya hanya mempunyai 10 kombinasi, yaitu 0 (0000) sampai 9
(1001). Sehingga 6 masukan lainnya tidak pernah ada, yaitu 11 (1011) sampai 15
(1111). Tabel 3.4 di bawah menunjukkan pendeteksi bilangan prima dengan
masukan kode BCD.
Tabel 3.4 Tabel Kebenaran untuk Detektor Bilangan Prima
Input Output
D C B A Z
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 X
1 0 1 1 X
1 1 0 0 X
1 1 0 1 X
1 1 1 0 X
1 1 1 1 X
3.7 Permasalahan
3.7.1 Sederhanakan persamaan logika berikut menggunakan aljabar Boolean dan
gambarkanlah rangkaian logikanya :
a.
b.
39
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
3.7.2 Sederhanakanlah persamaan keluaran rangkaian logika berikut :
Gambar 3.5 Untuk permasalahan 3.7.2
3.7.3 Desainlah rangkaian logika dalam SOP dan POS dari tabel kebenaran
berikut:
Tabel 3.5 Tabel Kebenaran Untuk Permasalahan 3.7.3
Input Output
X1 X0 Y1 Y0 Z
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
ABC
Y
40
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 1
3.7.4 Tentukanlah bentuk minimum dari Peta Karnaugh pada gambar berikut :
1 1
0 0
1 0
1 X
(a)
1 1 1 1
1 1 0 0
0 0 0 1
0 1 1 0
41
(b)
(c)
Gambar 3.6 Untuk permasalahan 3.7.3
3.7.4 Desainlah rangkaian logika Pengali (Multiplier) dua bilangan biner 2 bit X1
X2 dan Y1 Y2 yang menghasilkan keluaran Z3 Z2 Z1 Z0
3.7.5 Desainlah rangkaian logika Pembanding (Comparator) dua bilangan biner 2
bit X1 X2 dan Y1 Y2 yang menghasilkan keluaran Z3 Z2 Z1 Z0 !
1 0 1 1
1 0 0 1
0 0 0 0
1 0 1 1
Rangkaian Pembanding
X1
X0
Y1
Y0 P
N
M
Rangkaian Pengali
X1
X0
Y1
Y0 Z0
Z1
Z2
Z3
(X > Y)
(X = Y)
(X < Y)
Input
Input
Output
Output