bab iii data pt waskita karya (persero) iii.1. …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-00800-ak-bab...

31
40 BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. Sejarah Perseroan Melalui PP No. 2 Tahun 1960 tepatnya pada tanggal 16 Januari 1960, Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dan membentuk perusahaan-perusahaan nasional yang berbentuk Perusahaan Negara (PN) guna melanjutkan kegiatan usaha ex perusahaan-perusahaan Belanda tersebut. PN Waskita Karya, dengan penyertaan modal yang terdiri dari modal dasar sebesar Rp 900.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 600.000.000, didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1961 dari perusahaan asing bernama “Volker Aannemings Maatschappij NV” yang dinasionalisasikan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1970, status perusahaan berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan PT Waskita Karya (Persero) berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Nomor 80 tanggal 15 Maret 1973 yang dibuat di hadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH. Akta Perseroan Terbatas tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 20 Agustus 1973 dengan Surat Keputusan Nomor 4.a.5/310/3 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 82 tanggal 13 November 1973, Tambahan Berita Negara Nomor 91. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir

Upload: vuphuc

Post on 30-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

40

BAB III

DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO)

III.1. Sejarah Perseroan

Melalui PP No. 2 Tahun 1960 tepatnya pada tanggal 16 Januari 1960,

Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda

yang ada di Indonesia dan membentuk perusahaan-perusahaan nasional yang

berbentuk Perusahaan Negara (PN) guna melanjutkan kegiatan usaha ex

perusahaan-perusahaan Belanda tersebut. PN Waskita Karya, dengan penyertaan

modal yang terdiri dari modal dasar sebesar Rp 900.000.000 dan modal disetor

sebesar Rp 600.000.000, didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1961 dari perusahaan asing bernama

“Volker Aannemings Maatschappij NV” yang dinasionalisasikan Pemerintah

Republik Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1970, status

perusahaan berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan PT Waskita Karya (Persero)

berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Nomor 80 tanggal 15 Maret 1973 yang

dibuat di hadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH. Akta Perseroan Terbatas

tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 20 Agustus

1973 dengan Surat Keputusan Nomor 4.a.5/310/3 serta diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 82 tanggal 13 November 1973, Tambahan

Berita Negara Nomor 91.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir

Page 2: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

41

diubah berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Waskita

Karya No. 122 tanggal 31 Maret 1998 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah,

SH, notaris di Jakarta, yang diperbaiki dengan Akta Perbaikan No. 55 tanggal 29

Juli 1998 yang dibuat di hadapan Zulkifli Harahap, SH, pengganti dari Imas

Fatimah, SH, notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-13779 HT.01.04.Th.98 tanggal 15

September 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 8, Tambahan Berita Negara Nomor 738 tanggal 26 Januari 1999.

Perubahan tersebut berkaitan dengan jangka waktu berdirinya Perseroan dari 75

tahun menjadi tidak terbatas, dan peningkatan modal dasar dari Rp

160.000.000.000 (160 milyar rupiah) menjadi Rp 240.000.000.000 (240 milyar

rupiah) dimana modal dasar perseroan ini terbagi dalam 60.000 lembar saham

yang diterbitkan dan disetor penuh dimana seluruhnya (100%) dimiliki oleh

Pemerintah Republik Indonesia.

PT Waskita Karya (Persero), yang memiliki visi “Menjadi Badan Usaha

Kontruksi Terkemuka di Asia Tenggara” dan misi “Menyediakan Produk

Konstruksi dengan Layanan yang Terbaik bagi Para Pelanggannya” ini,

berkedudukan di Jakarta dengan alamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10

Cawang, Jakarta 13340.

Berdasarkan Lampiran I Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-

100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, PT Waskita Karya (Persero) merupakan

salah satu BUMN non infrastruktur sektor kawasan industri jasa konstruksi dan

konsultan konstruksi bidang konstruksi bangunan.

Page 3: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

42

III.2. Bidang Usaha

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan

Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kegiatan serta

program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya serta pembangunan di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi,

jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan,

pengolahan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa

konstruksi, teknologi informasi dan pengembangan.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan

kegiatan yang meliputi:

1. Perencanaan bangunan, pemborongan dan pelaksanaan bangunan,

pengawasan pelaksanaan bangunan dan melakukan segala tindakan yang

ada hubungannya dengan usaha-usaha tersebut,

2. Menyediakan tanah matang dan mendirikan bangunan untuk dijual dan

disewakan,

3. Memproduksi bahan bangunan terutama untuk keperluan Perseroan

tersendiri,

4. Menyediakan peralatan proyek,

5. Menjalankan perdagangan umum, khusus untuk bahan-bahan serta alat-alat

konstruksi termasuk impor, perdagangan interinsuler, maupun lokal.

III.3. Struktur Organisasi Perseroan

Struktur organisasi menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab

serta menggambarkan kerangka kerja dalam perencanaan, pengorganisasian,

Page 4: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

43

dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan. Aspek penting terkait dengan

struktur organisasi ini meliputi sentralisasi dan desentralisasi wewenang,

pendelegasian wewenang atas suatu tugas tertentu, dan pengorganisasian fungsi

akuntansi dan sistem informasi.

Struktur organisasi PT Waskita Karya (Persero) yang terbaru diatur dalam

Surat Keputusan Direksi PT Waskita Karya (Persero) Nomor 78/SK/WK/2005

yang mulai berlaku tanggal 28 September 2005. Komisaris Perseroan diangkat

melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia

No. Kep. 44/MBU/2002 tanggal 29 Januari 2002 dan direksi diangkat melalui

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 266/KMK.05/2001

tanggal 3 Mei 2001. Perseroan memiliki karyawan tetap sebanyak 1.050 orang

per 31 Oktober 2005, 1.050 orang per 31 Desember 2004, dan 1.064 orang per

31 Desember 2003. Secara operasional, kegiatan perusahaan dilaksanakan oleh

unit usaha yang terdiri dari 3 (tiga) Wilayah yang mempunyai fungsi pemasaran

dengan total kantor cabang per 31 Oktober 2005, yaitu sebanyak 25 kantor

cabang di seluruh Nusantara, dan 3 (tiga) Divisi yang mempunyai fungsi

produksi.

Unit-unit usaha PT Waskita Karya (Persero) adalah sebagai berikut:

Wilayah I yang berkedudukan di Pekanbaru,

Wilayah II yang berkedudukan di Jakarta, dan

Wilayah III yang berkedudukan di Denpasar.

Page 5: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

44

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Waskita Karya (Persero)

Komisaris

Komite Audit KomiteRisiko dan Asuransi

Direktur Utama

Direktur I Direktur II Direktur III

Unit ProgramKemitraan

danBina

Lingkungan

BiroKeuangan danSumber Daya

Manusia

BagianPenerimaan,

Pengeluaran, danPerbankan

BagianPembinaan

Pegawai

BiroPengawasan

Intern

Biro PerintisanPengembangan

dan Hukum

BiroPenganggaran,Pengendalian

Produksi,Penelitian

Pengembangandan Teknologi

InformasiBagian

Perintisan 1

BagianPerintisan 2

Bagian Penelitandan

Pengembangan

BagianTeknologiInformasi

Bagian Hukum

BagianPenganggaran

BagianManajemenRisiko danAsuransi

BagianPengendalian

BiroSekretariatPerusahaan

BagianPengawasan 1

BagianUmum

BagianPengawasan

Sistem

Bagian TataUsaha

BagianPengawasan 2

BagianPerleng-kapan

BagianAkuntansi dan

Pajak

BagianTata Usaha

Pegawai

Sumber : Surat Keputusan Direksi PT Waskita Karya (Persero) Nomor

78/SK/WK/2005, tanggal 28 September 2005

Page 6: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

45

Dalam melaksanakan kegiatan produksi, perseroan membentuk 3 Divisi

dengan lini produk masing-masing sebagai berikut:

1. Divisi I

a. Menangani kegiatan produksi untuk lini produk gedung dan prasarana

industri, serta bidang usaha perencanaan, pemasaran, dan produksi Sarana

Papan.

b. Divisi I memiliki cabang Sarana Papan yang mempunyai bidang usaha

perencanaan, pemasaran, dan produksi Sarana Papan.

2. Divisi II

a. Menangani kegiatan produksi untuk lini produk prasarana transportasi.

3. Divisi III

a. Menangani kegiatan produksi untuk lini produk sumber daya air dan

ketenagaan.

III.4. Laporan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Periode 2002-2004

Drs. A. Salam Rauf, Ak. melalui Laporan Auditor Independen Nomor

027/KAP-SAR/IV/2003, tanggal 23 April 2003, menyatakan laporan keuangan

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT

(Persero) Waskita Karya tanggal 31 Desember 2002 hasil usaha serta perubahan

ekuitas, dan arus kas untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal tersebut, sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 7: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

46

Tabel 3.1 Neraca PT Waskita Karya (Persero)

Page 8: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

47

Tabel 3.2 Neraca (lanjutan) PT Waskita Karya (Persero)

Page 9: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

48

Tabel 3.3 Laporan perhitungan laba/(rugi) PT Waskita Karya (Persero)

Page 10: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

49

Tabel 3.4 Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham

Page 11: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

50

Tabel 3.5 Laporan arus kas PT Waskita Karya (Persero)

Page 12: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

51

KAP Heliantono & Rekan melalui Laporan Auditor Independen Nomor

05/03/16/01/KAP/05, tanggal 15 Maret 2005, menyatakan laporan keuangan

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT

(Persero) Waskita Karya tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 hasil usaha serta

perubahan ekuitas, dan arus kas untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal

tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

PT WASKITA KARYA (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER

2004, 2003, DAN 2002

1. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting:

a. Dasar penyajian laporan keuangan

Laporan keuangan Perseroan disusun dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan

peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) bagi Perseroan

konstruksi yang menawarkan surat berharga (efek) kepada masyarakat.

Laporan keuangan tersebut disajikan menurut konsep historis (harga

perolehan), kecuali aktiva tetap yang dinilai kembali tahun 2002, investasi

pada efek tertentu disajikan berdasarkan nilai wajar, dan persediaan disajikan

berdasarkan nilai yang terendah antara harga perolehan dengan nilai wajar.

Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus

kas. Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung

Page 13: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

52

(direct method) dan dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan

pendanaan.

b. Setara kas

Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid dan yang jatuh

tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan

tidak dijaminkan.

c. Investasi

1) Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat

penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan

deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat

penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito

disajikan sebesar nilai nominal.

2) Investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajarnya tersedia

dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity

securities), digolongkan dalam tiga kelompok berikut:

a) Diperdagangkan (trading securities)

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki

untuk dijual kembali dalam waktu dekat. Efek ini dimiliki dengan

tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek.

Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur

sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang timbul dari pengukuran

tersebut diakui pada periode berjalan.

Page 14: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

53

b) Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)

Investasi dalam efek utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga

jatuh tempo diukur sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan

premi atau diskonto yang belum diamortisasi.

c) Tersedia untuk dijual (available for sale)

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok

diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar

nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari

kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas.

2) Investasi dalam bentuk saham dimana Perseroan memiliki saham kurang

dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dengan

nilai bersih yang dapat direalisasi. Investasi dalam bentuk saham dimana

Perseroan memiliki saham minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50%

dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Nilai investasi dalam

metode ekuitas dinilai berdasarkan harga perolehan dari penyertaan

ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi

bersih dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan setelah dikurangi

dengan penerimaan deviden.

d. Penyisihan piutang

Perseroan menetapkan penyisihan piutang usaha berdasarkan metode

kombinasi analisis umur piutang dan penelaahan terhadap keadaan masing-

masing akun piutang pada akhir periode yang bersangkutan.

Page 15: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

54

e. Piutang retensi

Piutang retensi merupakan piutang Perseroan kepada pemberi kerja

yang akan dilunasi oleh pemberi kerja setelah pemenuhan kondisi yang

ditentukan kontrak.

f. Tagihan bruto kepada pemberi kerja atas pekerjaan kontrak konstruksi dalam

pelaksanaan

Pos ini adalah piutang Perseroan yang berasal dari pekerjaan kontrak

konstruksi yang dilakukan kepada pihak pemberi kerja namun pekerjaan

yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Nilai dari tagihan bruto

merupakan selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba diakui; dikurangi

dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin.

g. Persediaan

Persediaan diukur berdasarkan biaya yang meliputi semua biaya

pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan

berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai.

Untuk bahan dan suku cadang, pencatatan pada saat pembelian adalah

dengan menggunakan rekening beban. Pada tanggal neraca dilakukan

opname fisik terhadap persediaan yang belum digunakan dan dinilai dengan

metode masuk pertama keluar pertama (MPKP atau FIFO). Nilai tersebut

dicatat sebagai pos persediaan dengan penyesuaian pada pos beban.

Persediaan tanah kavling untuk usaha sarana papan dinilai dengan

menggunakan harga beli ditambah dengan biaya lain-lain yang dikeluarkan

sampai dengan tanah tersebut siap dijual (bersertifikat).

Page 16: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

55

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga

perolehan dengan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable

value).

h. Aktiva tetap

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986,

pada tanggal 31 Desember 2000 Perseroan telah menilai kembali seluruh

aktiva tetapnya yang diperoleh sebelum 12 September 1986.

Aktiva tetap yang diperoleh setelah tanggal tersebut diakui sebesar

harga perolehan. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan

menggunkan saldo menurun ganda dan garis lurus (untuk aktiva golongan

bangunan) dengan persentase sebagai berikut:

• Golongan I : 50% dari nilai buku, meliputi inventaris kantor dan

peralatan proyek.

• Golongan II : 25% dari nilai buku, meliputi inventaris kantor,

peralatan proyek dan kendaraan.

• Golongan III : 12,5% dari nilai buku peralatan proyek.

• Golongan IV : 5% dari harga perolehan.

Pengeluaran setelah perolehan awal aktiva tetap akan ditambah

(kapitalisasi) pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan bila memenuhi

kriteria berikut:

• Pengeluaran tersebut memperpanjang masa manfaat aktiva yang

bersangkutan, dan

• Memenuhi batas materialitas yang ditetapkan oleh Direksi, yaitu:

Page 17: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

56

(i) Di atas Rp 1.500.000 untuk perlengkapan kantor.

(ii) Di atas Rp 2.500.000 untuk peralatan proyek.

(iii) Renovasi/perbaikan gedung lama untuk kantor, rumah tinggal,

bengkel dan gudang berikut biaya perizinan dan perencanaannya

dengan biaya pekerjaan lebih besar dari Rp 15.000.000 (lima

belas juta rupiah) tiap kalinya.

(iv) Rekondisi atas reparasi alat konstruksi dengan biaya lebih besar

dari 10% x harga pasar alat yang sama pada masa kini dan atau

lebih besar dari Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) untuk

tiap kalinya.

i. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan dari pekerjaan konstruksi diakui berdasarkan metode

persentase penyelesaian yang diterapkan menurut persentase kemajuan fisik

yang diakui pemilik pekerjaan berdasarkan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan

atau Surat Konfirmasi Fisik. Pendapatan dari usaha perdagangan diakui

berdasarkan metode tahap penyerahan berang kepada pembeli. Pendapatan

dari jasa penyewaan gedung diakui berdasarkan jumlah waktu pemakaian

yang telah direalisasikan.

Pendapatan dari usaha Sarana Papan diakui pada saat

penyerahan/perpindahan hak atau pada saat penandatanganan akte jual beli.

Beban diakui atas dasar saat timbulnya kewajiban yang secara

keseluruhan dibandingkan secara layak dengan pendapatannya.

Page 18: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

57

j. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Pembukuan dan laporan keuangan diselenggarakan dalam mata uang

pelaporan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan berdasarkan

kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Aktiva dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada saat tanggal

neraca, sebagai berikut:

Mata Uang Asing 2004 2003 2002 1 US $ Rp 9.290 Rp 8.465 Rp 8.940 1 Sin$ Rp 5.685 Rp 4.976 Rp 5.154 100 Yen Jepang Rp 9.042 Rp 7.669 Rp 7.540 1 Euro Rp 12.652 Rp 10.643 Rp 8.555 1 AU$ Rp 7.924 - -

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi

dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam

mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.

k. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7,

pihak-pihak dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak

mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau mempunyai pengaruh

signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan atau operasi

yang meliputi:

i. Perusahaan yang mempunyai satu atau lebih perantara (intermediaries),

mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah

pengendalian bersama dengan perusahaan,

Page 19: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

58

ii. Perusahaan asosiasi (associated companies),

iii. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak

langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh

secara signifikan dan pihak lain yang dapat mempengaruhi atau

dipengaruhi perorangan tersebut mengenai transaksi dalam perusahaan,

iv. Karyawan kunci yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan

Perusahaan,

v. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara

dimiliki, secara langsung maaupun tidak langsung, oleh pihak yang

diuraikan dalam butir (iii) atau (iv) tersebut atau mempunyai pengaruh

signifikan atas perusahaan tersebut. Termasuk perusahaan yang

dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama perusahaan

pelapor dan perusahaan yang memiliki anggota keluarga manajemen

kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, dilakukan dengan syarat, kondisi, dan harga yang sama dengan

pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.

l. Biaya emisi obligasi

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum

Obligasi I Waskita Karya Tahun 2003 dikurangkan langsung dari hasil emisi

dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi. Selisih antara hasil

emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto yang akan diamortisasi

Page 20: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

59

selama jangka waktu obligasi.

m. Kerja Sama Operasi (KSO)

Dalam melaksanakan pemberian jasa konstruksi, Perseroan juga

melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pda

masing-masing perjanjian, dengan membentuk pengelola proyek secara

bersama-sama untuk melaksanakan pekerjaan proyek dari pemberi kerja.

Bentuk kerja sama operasi yang dilakukan Perseroan dapat dibagi menjadi

dua golongan, yaitu:

Proyek kerja sama operasi dimana masing-masing partisan memiliki

kendali yang signifikan atas aset dan operasi KSO (integrated).

Proyek kerja sama operasi dimana masing-masing partisan memiliki

pembagian yang tegas atas aset dan operasi KSO atau hanya salah satu

partisan yang memiliki pengendalian signifikan atas aset dan operasi KSO

(separated).

Dana yang ditanamkan dalam kelompok KSO integrated dicatat

sebagai “Dana Setoran KSO”, sedangkan tagihan atas bagian laba/rugi KSO

dicatat sebagai “Piutang Usaha Bersama”. Pendapatan dan biaya disajikan

secara netto dalam akun “Laba/rugi KSO”. Sedangkan pendapatan dan biaya

yang timbul dalam kelompok KSO separated diakui secara bruto sesuai porsi

pekerjaan Perseroan dan sepenuhnya diakui sebagai pendapatan dan beban

Perseroan. Setiap aset dan kewajiban yang timbul selama operasi dicatat

oleh Perseroan dengan pos tersendiri yaitu “Hutang/Piutang Usaha Bersama”.

Sampai dengan 31 Desember 2004, Kerja Sama Operasi yang dilakukan

Page 21: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

60

Perseroan merupakan kerja sama konstruksi biasa, bukan Kerja Sama

Operasi yang dimaksud PSAK No. 39 tentang Akuntansi Kerja Sama

Operasi.

n. Laba per saham

Laba usaha dan laba bersih per saham masing-masing dihitung dengan

membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang

saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

2. Usaha sarana papan

Usaha sarana papan adalah kegiatan perolehan tanah untuk kemudian

dibangun perumahan dan atau bangunan komersial. Bangunan tersebut

dimaksudkan untuk dijual atau disewakan sebagai satu kesatuan atau secara

eceran aktivitas pengembangan real estat, juga mencakup perolehan kavling

tanah untuk dijual tanpa bangunan (kavling siap bangun).

Mengingat jenis usaha sarana papan berbeda dengan usaha di bidang jasa

konstruksi, maka diperlukan kebijakan akuntansi secara khusus di bidang sarana

papan, yaitu sebagai berikut:

1) Pendapatan dari usaha sarana papan diakui apabila ada perjanjian jual beli

bangunan siap huni atau kavling siap bangun, dengan catatan bangunan siap

huni telah selesai 100% dan pembeli telah membayar uang muka minimal

20% dari harga tanah/bangunan siap huni. Dengan kata lain, telah

mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli

melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan.

2) Harga pokok penjualan rumah siap huni atau tanah siap bangun sarana papan

Page 22: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

61

merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas

pengembangan sarana papan dan biaya proyek tidak langsung yang

berhubungan dengan beberapa proyek real estat dialokasikan dan

dikapitalisasikan ke proyek pembangunan real estat. Biaya yang tidak jelas

hubungannya dengan suatu proyek real estat seperti biaya umum dan

administrasi diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

3) Harga pokok penjualan rumah sarana papan meliputi biaya perolehan tanah

dan semua biaya yang terkait dalam rangka memperoleh tanah tersebut, biaya

pematangan tanah, biaya pembangunan rumah dan semua biaya yang terkait

dalam rangka pembangunan rumah tersebut.

4) Persediaan tanah kavling untuk usaha sarana papan dinilai dengan

menggunakan biaya rata-rata ditambah biaya bunga yang dikapitalisir sebesar

biaya untuk mendapatkan tanah tersebut di setiap lokasi Lingkungan Siap

Bangun.

5) Usaha saran papan dapat melakukan penjualan tanah kavling maupun

bangunan siap huni secara tunai maupun kredit melalui fasilitas Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank/Lembaga Keuangan lainnya.

3. Kas dan setara kas

Tabel 3.6 Kas dan setara kas

2004 2003 2002 Kas 342.171.803 820.952.526 917.371.516Bank 27.213.694.283 62.173.970.736 51.747.498.053Deposito 7.563.896.400 12.480.906.250 7.505.690.000 35.119.762.486 75.475.829.512 60.170.559.569

Page 23: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

62

Deposito merupakan deposito Rupiah dengan jangka waktu satu bulan

dengan perpanjangan otomatis dan tidak dijadikan jaminan serta tingkat suku

bunga 5,75% - 6,25% untuk tahun 2004, 6,25% - 12,5% untuk tahun 2003,

dan 11% - 14 % untuk tahun 2002.

4. Piutang usaha

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.7 Rincian umur piutang usaha

2004 2003 2002 Sampai dengan 3 bulan 247.497.575.243 169.305.843.556 138.599.915.546 > 3 bulan – 6 bulan 47.779.404.668 1.730.029.510 3.866.491.370 > 6 bulan – 1 tahun 31.928.641.101 4.972.070.107 4.578.057.077 > 1 tahun 18.478.902.591 41.916.740.590 44.037.217.918 345.684.523.603 217.924.683.763 191.081.681.911

5. Persediaan

Tabel 3.8 Persediaan

2004 2003 2002 Persediaan barang dagangan - - 398.767.193 Persediaan gudang 47.285.271.587 31.456.287.437 8.614.045.716 Persediaan rumah sarana papan 3.497.267.500 3.763.519.851 28.117.321.282 Persediaan tanah kavling 7.822.575.590 9.318.901.804 9.708.872.192 58.605.114.677 44.538.709.092 46.839.006.383 Penyisihan penurunan nilai - - (313.504.500) 58.605.114.677 44.538.709.092 46.525.501.883

6. Tagihan bruto kepada pemberi kerja

Saldo tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan prestasi pekerjaan

jasa konstruksi yang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode

persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian

Pekerjaan yang belum diterbitkan fakturnya karena perbedaan antara tanggal

berita acara prestasi fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.

Page 24: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

63

7. Aktiva lain-lain

Tabel 3.9 Aktiva lain-lain

2004 2003 2002 Aktiva dalam pelaksanaan 250.000.000 362.803.833 31.344.200 Kontrak sewa jangka panjang 1.155.868.602 7.401.195.759 7.361.760.091 Aktiva lainnya 4.485.176.628 1.860.568.122 2.891.832.277 5.891.045.230 9.624.567.714 10.284.936.568 Akumulasi amortisasi - - (1.141.653.557) 5.891.045.230 9.624.567.714 9.143.283.011

8. Pendapatan diterima di muka

Jumlah pendapatan di muka merupakan saldo uang muka real estat

Divisi Sarana Papan per 31 Desember 2002, 2003, dan 2004. Uang muka

tersebut diterima dari konsumen sebagai persyaratan pemilikan rumah sarana

papan yang dibangun.

9. Pendapatan usaha

Tabel 3.10 Pendapatan usaha

2004 2003 2002

Jasa konstruksi 1.775.397.683.020 1.388.698.755.783 710.995.161.883 Usaha bersama 246.440.299.495 15.299.705.116 88.052.564.189 Penjualan usaha sarana papan 17.546.077.000 11.285.444.750 11.577.382.673 Sewa gedung 747.570.730 1.309.175.113 492.270.915 Sewa personil 105.452.308 - - Sewa alat - - 133.494.500 Tanah mentah/kavling - - 18.707.922.001

2.040.237.082.553 1.416.593.080.762 829.958.796

Rincian pendapatan usaha:

Tabel 3.11 Rincian pendapatan usaha

2004 2003 2002 Pihak yang memiliki hubungan istimewa

1.530.848.242.079

1.147.356.443.459

493.425.363.353

Pihak ketiga 509.388.840.474 269.236.637.303 336.533.432.808 2.040.237.082.553 1.416.593.080.762 829.958.796.161

Page 25: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

64

10. Beban pokok penjualan

Tabel 3.12 Beban pokok penjualan

2004 2003 2002

Jasa konstruksi 1.623.029.583.866 1.265.825.743.840 640.500.937.608 Usaha bersama 203.406.489.681 10.772.983.533 84.994.825.420 Penjualan usaha sarana papan 16.666.640.000 7.792.800.877 8.309.451.000 Sewa gedung 543.574.549 19.716.460 45.791.417 Beban eksploitasi alat - - 29.517.876 Tanah mentah/kavling - - 8.617.742.217

1.840.646.388.096 1.284.411.244.710 742.498.265.538

11. Beban penjualan

Tabel 3.13 Beban penjualan

2004 2003 2002 Beban iklan 850.959.914 439.676.718 290.663.475 Beban tender 3.054.242.185 2.405.271.716 1.669.042.020Beban pemasaran 2.456.080.569 9.674.937.074 6.555.089.962 6.361.282.668 12.519.885.508 8.514.795.457

12. Laba penjualan aktiva tetap

Tabel 3.14 Laba penjualan aktiva tetap

2004 2003 2002 Laba penjualan 241.746.107 4.991.733.526 1.394.554.100 Rugi penjualan/pelepasan - (112.672.247) - 241.746.107 4.879.061.279 1.394.554.100

13. Pendapatan/(beban) lain-lain

Tabel 3.15 Pendapatan/(beban) lain-lain

2004 2003 2002

Penerimaan dari pembagian harta likuidasi Yayasan Waskita - - 3.610.754.552 Pendapatan lain-lain 3.295.621.380 28.731.101.331 14.643.328.624 Pajak masukan yang tidak dapat direstitusi - (221.509.116) (2.549.629.738) Beban penyelesaian proyek - (2.683.808.134) (1.049.049.206) Beban lain-lain (12.825.071.679) (7.517.120.988) (12.427.856.274)

(9.529.450.299) 18.308.663.093 2.227.547.958

Page 26: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

65

Termasuk dalam akun pendapatan lain-lain yaitu penerimaan kembali

piutang yang sudah dihapuskan, laba penjualan reksadana, pendapatan sewa,

dan penghapusan piutang. Termasuk dalam akun beban lain-lain yaitu

penyisihan, beban pajak kurang bayar, PPN masukan yang tidak dapat

direstitusi, dan uang muka PPh yang tidak dapat dikreditkan.

III.5. Aspek Operasional PT Waskita Karya (Persero) Periode 2002-2004

Aspek operasional meliputi penilaian unsur-unsur kegiatan yang dianggap

paling dominan dalam rangka menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi

dan misi Perseroan. Dengan visi “menjadi badan usaha konstruksi terkemuka di

Asia Tenggara” dan misi “menyediakan produk konstruksi dengan layanan yang

terbaik bagi para pelanggannya”, RUPS Perseroan menetapkan:

Tabel 3.16 Indikator, bobot, dan nilai aspek operasional

Tahun Indikator Bobot Nilai Unsur yang dipertimbangkan Kepuasan pemberi kerja

7,5 BS Keluhan pemberi kerja 2004

Kesesuaian pelaksanaan proyek

7,5 BS Kesesuaian pelaksanaan proyek dengan rencana waktu dan anggaran

Kepuasan pemberi kerja

7,5 BS Keluhan pemberi kerja 2003

Kesesuaian pelaksanaan proyek

7,5 BS Kesesuaian pelaksanaan proyek dengan rencana waktu dan anggaran

Kepuasan pemberi kerja

7,5 BS Keluhan pemberi kerja 2002

Kesesuaian pelaksanaan proyek

7,5 BS Kesesuaian pelaksanaan proyek dengan rencana waktu dan anggaran

III.6. Aspek Administrasi PT Waskita Karya (Persero) Periode 2002-2004

1. Laporan perhitungan tahunan

Berikut ini adalah tanggal laporan audit untuk tahun buku 2002, 2003, dan

Page 27: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

66

2004 diterima oleh pemegang saham:

Tabel 3.17 Tanggal laporan audit diterima pemegang saham

Tahun buku Tanggal laporan diterima2004 30 Maret 2005 2003 30 Maret 2004 2003 2 Mei 2003

2. Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP)

Berikut ini adalah tanggal diterimanya rancangan RKAP untuk tahun 2002-

2004 oleh pemegang saham:

Tabel 3.18 Tanggal rancangan RKAP diterima pemegang saham

Tahun buku Tanggal rancangan RKAP diterima 2004 13 Oktober 2003 2003 14 Oktober 2002 2002 15 Oktober 2001

3. Laporan periodik

Tanggal diterimanya laporan periodik untuk masing-masing triwulan untuk

tahun buku 2002, 2003, dan 2004 oleh komisaris/dewan pengawas dan

pemegang saham:

Tabel 3.19 Tanggal laporan periodik diterima oleh komisaris/dewan pengawas dan pemegang saham

Tahun buku Triwulan Tanggal laporan periodik diterima

I 26 April 2004 II 2 Agustus 2004 III 25 Oktober 2004

2004

IV 31 Januari 2005 I 3 Juni 2003 II 5 Agustus 2003 III 20 Oktober 2003

2003

IV 9 Februari 2004 I 15 April 2002 II 29 Juli 2002 III 23 Oktober 2002

2002

IV 28 Januari 2003

Page 28: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

67

4. Program kemitraan

Laporan auditor independen dengan nomor 027E/KAP-SAR/IV/2003 yang

diterbitkan oleh Drs. A. Salam Rauf selaku managing partner menyatakan bahwa

pertanggungjawaban Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT

Waskita Karya (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2002 telah sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Negara

Pemberdayagunaan BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN Nomor KEP-236/M-

PBUMN/1999, tanggal 28 September 1999.

Berikut ini merupakan ringkasan dari Laporan Auditor Independen atas

Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT (Persero) Waskita

Karya Untuk Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2002 Nomor 027E/KAP-

SAR/IV/2003, tanggal 23 April 2003:

1. Saldo awal tahun dan jumlah penerimaan tahun 2002 terinci sebagai berikut:

Tabel 3.20 Dana program kemitraan yang tersedia tahun 2002

Saldo awal dana tanggal 1 Januari 2002 Rp 182.064.832 Penerimaan: Bagian penyisihan laba yang diterima tahun 2002 Rp 370.784.009 Penerimaan pengembalian pokok pinjaman tahun 2002 Rp 331.046.014 Jasa giro Rp 17.206.296 Penerimaan bunga pokok pinjaman Rp 53.409.245 Penerimaan lainnya Rp 518.250 Jumlah penerimaan Rp 772.963.814 Jumlah dana tersedia Rp 955.028.646

Page 29: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

68

2. Jumlah pengeluaran tahun 2002 terinci sebagai berikut:

Tabel 3.21 Rincian pengeluaran dana program kemitraan tahun 2002

Penyaluran pinjaman mitra binaan Rp 874.500.000Hibah Rp 300.000Jumlah pengeluaran Rp 874.800.000

3. Piutang dan pinjaman bermasalah

Sampai akhir tahun 2002, PT Waskita Karya (Persero) telah membina

473 mitra binaan, terdiri dari 367 usaha kecil dan 106 koperasi. Sisa

pinjaman per 31 Desember 2002 adalah sebesar Rp 3.104.623.709 dengan

uraian sebagai berikut:

Tabel 3.22 Rincian pinjaman dana program kemitraan tahun 2002

Pinjaman Lancar Rp 1.181.947.850 Kurang lancar Rp 57.467.270 Ragu-ragu Rp 57.826.067 Macet Rp 1.807.382.522 Rp 3.104.623.709

KAP Heliantono & Rekan melalui Laporan Auditor Independen atas

Laporan Keuangan Program Kemitraan PT Waskita Karya (Persero) untuk

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 Nomor

05/03/026/01/KAP/05, tanggal 15 Maret 2005, menyatakan laporan keuangan

menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan

Program Kemitraan pada Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT

Waskita Karya (Persero) pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, laporan

aktivitas, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 30: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

69

Berikut ini merupakan ringkasan dari Laporan Keuangan Program

Kemitraan PT Waskita Karya (Persero) untuk Tahun yang Berakhir pada 31

Desember 2004 dan 2003:

1. Saldo dana awal tahun dan jumlah penerimaan tahun 2003 dan 2004 terinci

sebagai berikut:

Tabel 3.23 Dana program kemitraan yang tersedia untuk tahun 2003 dan 2004 2004 2003 Saldo dana awal tahun Rp 152.707.199 Rp 216.572.385 Penerimaan: Penyisihan laba Rp 346.812.916 Rp 394.849.361Angsuran pinjaman Rp 827.224.234 Rp 606.300.137Penerimaan lainnya Rp 1.409.500 Rp 0Bunga pinjaman Rp 106.268.004 Rp 61.918.504Jasa giro dan bunga deposito Rp 13.271.738 Rp 22.108.292Jumlah penerimaan Rp 1.294.986.392 Rp 1.085.176.294 Jumlah dana tersedia Rp 1.447.693.591 Rp 1.301.748.679

2. Jumlah pengeluaran tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.24 Rincian pengeluaran dana program kemitraan tahun 2003 dan 2004

2004 2003 Pinjaman kepada mitra binaan Rp 1.228.000.000 Rp 1.104.000.000 Bantuan hibah Rp 65.836.400 Rp 6.652.900 Beban usaha lainnya Rp 48.227.476 Rp 38.388.580 Jumlah pengeluaran Rp 1.342.063.876 Rp 1.149.041.480

3. Piutang

Sesuai dengan tingkat kelancaran pembayarannya, saldo piutang mitra

binaan dapat dikategorikan sebagai berikut:

Page 31: BAB III DATA PT WASKITA KARYA (PERSERO) III.1. …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00800-AK-Bab 3.pdf · unit usaha yang terdiri dari 3 ... 2004 dan 2003 hasil usaha serta perubahan

70

Tabel 3.25 Rincian pinjaman dana program kemitraan tahun 2003 dan 2004

2004 2003 Lancar 2.268.596.879 1.975.043.393 Kurang lancar 100.524.828 53.527.490 Ragu-ragu 12.228.406 50.465.013 2.381.350.113 2.079.035.896

4. Pinjaman bermasalah

Akun ini merupakan pinjaman macet kepada mitra binaan yang telah

diupayakan pemulihannya namun tidak terpulihkan, yaitu sebesar Rp

1.491.061.830 di tahun 2004 dan Rp 1.453.850.281 untuk tahun 2003.

Pinjaman bermasalah merupakan pinjaman macet kepada mitra binaan

dari tahun 1993 sampai dengan 1998. Unit PK & BL telah melakukan usaha

pemulihan pinjaman macet dengan cara penjadwalan kembali (rescheduling)

atau penyesuaian persyaratan (reconditioning), dan sesuai dengan Keputusan

Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-236/MBU/2003, tanggal 17

Juni 2003, pinjaman macet tersebut dikelompokkan dalam aktiva lain-lain

dan pos Pinjaman Bermasalah.