bab iii dasar teori 103-j
TRANSCRIPT
![Page 1: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
TEORI DASAR KOMPRESOR
3.1 Pengetahuan Umum Kompresor
Kompresor adalah satu diantara mesin-mesin fluida yang berfungsi untuk
merubah energi kinetik menjadi energi tekan dengan prinsip kerjanya
memindahkan fluida kompresibel dari tekanan rendah ke tekanan yang lebih
tinggi. Untuk menghasilkan udara bertekanan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu :
Menurunkan volume ruang tertutup
Memberikan tambahan energi dengan sudu-sudu putar ke fluida.
Kompresor mempunyai bidang penggunaan yang luas mulai dari industri
kecil sampai ke industri perminyakan dan gas bumi serta petrokimia. Beberapa
jenis penggerak yang sering digunakan sebagai penggerak kompresor antara lain :
1. Elektromotor
2. Internal Combustion Engine (motor mesin, diesel, dan turbin gas)
3. Eksternal Combustion Engine (turbin uap)
Beberapa bentuk penggunaan kompresor yang ada sekarang ini, adalah
sebagai berikut:
1. Kompresor udara untuk berbagai keperluan.
2. Blower udara sederhana dalam pengolahan sulfur.
3. Blower udara kapasitas besar dalam unit katalis.
4. Kompresor refrigerant temperature rendah yang digunakan untuk unit
pengolahan ethylene dan P-ethylen.
5. Aliran gas tekanan tinggi, booster (penguat) dan kompresor gas aliran balik
hydrocarbon, Ammonia dan methanol sintesis plans.
39
![Page 2: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/2.jpg)
3.2 Klasifikasi Kompresor
Kompresor dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Grafik 3. Grafik Klasifikasi Compressor
1. Kompresor kerja positif (positive displacement compressor)
Pada jenis positive-displacement compressor, sejumlah udara atau gas di
trap dalam ruang kompresi dan volumenya secara mekanik menurun,
menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada
kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan
pengeluaran. Kompresor ini terbagi dalam dua jenis, yaitu:
a. Kompresor Reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan
untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti
pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan
pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor
proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-
40
![Page 3: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/3.jpg)
opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk
kapasitas antara 50 – 150 cfm.
Gambar 1. Penampang melintang kompresor recriprocating
b. Kompresor Putar/ Rotary.
Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston
dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi
pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah,
bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini
sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp
atau 22 KW sampai 150 KW. Jenis dari kompresor putar adalah:
Kompresor lobe (root blower)
Kompresor ulir
Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur
2. Kompresor kerja dinamik (non positive displacement compressor)
Kompresor dinamik memberikan energi kecepatan untuk aliran udara atau
gas yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh
impeller dan volute pengeluaran atau diffusers.
41
![Page 4: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/4.jpg)
Kompresor kerja dinamik terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Radial flow (centrifugal) compressor
Kompresor radial adalah kompresor yang menggunakan sistem sentrifugal
dengan putaran tinggi (300-400 rpm). Biasanya digerakkan oleh turbin uap atau
turbin gas yang mempunyai karakteristik yang hampir sama. Kompresor ini
biasanya digunakan untuk supercharger motor berdaya besar, terutama diesel. Di
dalam kompresor radial, sifat-sifat gas yang dipindahkan terutama volume jenis
dan temperatur harus diperhitungkan.
Gambar 2. Kompresor Sentrifugal
b. Axial flow compressor
Pada kompresor aksial, umumnya fluida gas bergerak secara paralel
dengan shaft dinamik. Energi diberikan oleh blade rotor dan kemudian dirubah
menjadi energi kinetik oleh blade stator dengan pengaruh penambahan pada
densitas gas dan tekanan statis.
Gambar 3. Kompresor Aksial
42
![Page 5: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/5.jpg)
Tabel 1. Tabel Perbandingan beberapa jenis kompresor
Item putarReciprocating Baling-
balingUlir Putar Sentrifugal
Efisiensi pada bebanpenuh
Tinggi Medium - tinggi
Tinggi Tinggi
Efisiensi pada bebansebagian
Tinggi karenaBertahap-tahap/staging
Buruk: dibawah60% bebanpenuh
Buruk: dibawah60% beban penuh
Buruk:dibawah 60%beban penuh
Efisiensi tanpa beban(daya sama denganpersen beban penuh)
Tinggi(10% -25%)
Medium(30% -40%)
Tinggi– Buruk(25%- 60%)
Tinggi –Medium (20%- 30%)
Tingkat kebisingan Bising Tenang Tenang jikatertutup
Tenang
Ukuran Besar Kompak Kompak Kompak
Penggantian minyakpelumas
Sedang Rendah -
medium Rendah Rendah
Getaran Tinggi Hampir tidak ada
Hampir tidak ada
Hampir tidakada
Perawatan Banyak bagianperalatan yangdipakai
Sedikit bagianperalatan yangdipakai
Sangat sedikitbagian peralatanyang dipakai
Sensitifterhadap debudan udara
Kapasitas Rendah– tinggi Rendah –medium
Rendah-tinggi
Medium –Tinggi
Tekanan Medium– sangattinggi
Rendah –medium
Medium– tinggi
Medium –tinggi
43
![Page 6: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/6.jpg)
3.3 Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal
Berdasarkan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat dikonversikan dari satu bentuk energi
ke energi lainnya. Demikian juga halnya dengan kompresor sentrifugal yang juga
menggunakan prinsip konversi energi untuk menaikkan tekanan. Dengan prinsip
sebagai berikut: “ Energi mekanik dari unit penggerak (energi putaran) yang
diteruskan pada impeler akan memberikan gaya sentrifugal kepada udara atau gas
sehingga memperbesar energi kinetiknya. Energi kinetik yang dimiliki gas atau
udara kemudian dirubah menjadi energi potensial (tekanan) didalam diffuser
dengan cara memperlambat laju kecepatan udara dan gas. Energi potensial akhir
keluar merupakan tekanan discharge dari kompresor sentrifugal tersebut”.
Prinsip kompresor sentrifugal adalah kompresor yang bekerja dengan
memberikan tambahan energi pada udara atau gas melalui gaya sentrifugal yang
diberikan oleh impelernya. Gas dihisap kedalam kompresor melalui saluran hisap
kemudian diteruskan ke diafragma yang berfungsi sebagai pengarah aliran dan
selanjutnya masuk impeler, yang kemudian impeler memberikan pusaran dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Akibat dari putaran yang tinggi maka gas terlempar
keluar dari impeler karena adanya gaya sentrifugal yang terjadi, kemudian tekanan
dan kecepatan dari gas akan naik setelah gas lepas dari ujung impeler, gas
diperlambat dalam suatu saluran yang disebut diffuser. Yang ternyata lebih mudah
dan effisien untuk mempercepat aliran dibandingkan memperlambat karena
dengan diperlambat aliran cenderung tersebar dengan tidak terarah. Akibat dari
aliran tidak terarah akan menyebabkan adanya kecenderungan timbulnya aliran
turbulen dan arus steady, yaitu merubah energi kinetik menjadi energi panas dari
pada energi-energi tekanan. Oleh karena itu perlu di jaga aliran tersebut tetap
searah dengan memasang penyearah (Guide Vane).
44
![Page 7: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/7.jpg)
Gambar 4. Kerja impeler dan difuser
Kompresor ini umumnya beroperasi pada putaran tinggi, diatas 3000
rpm digerakkan oleh motor listrik atau turbin uap. Untuk tekanan discharge
(keluaran) yang tinggi, dipakai kompresor bertingkat banyak (impelernya lebih
dari satu). Ada juga kompresor yang mempunyai aliran hisap bertingkat lebih
dari satu dengan pendingin antara (intercooler).
Kompresor sentrifugal pada umumnya memiliki karateristik :
Kondisi discharge seragam.
Kapasitas kecil sampai degan kapasitas besar.
Mampu memberikan performance yang lebih baik pada efisiensi yang
tinggi dengan beroperasi pada range tekanan dan kapasitas besar.
Tekanan discharge dipengaruhi oleh density dari udara atau gas.
Kompresor sentrifugal pada dasarnya mempunyai beberapa keuntungan
dan kekurangan yaitu:
Sangat realible mampu beroperasi dalam jangka waktu yang lama.
Kapasitas dan tekanan mudah diatur (baik dengan discharge valve atau
dengan variable speed).
Aliran secara kontinyu dan seragam.
Vibrasi atau getaran relatif lebih rendah.
Konstruksinya lebih rumit (perlu ketelitian dalam pemasangannya
agar efisiensi dapat dipertahankan).
Sangat peka terhadap sifat udara atau gas.
45
![Page 8: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/8.jpg)
Biaya investasi relatif lebih tinggi.
3.4 Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang
lain saling berhubungan, diantaranya adalah :
A. Bagian statis.
1. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :
Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang
bergerak.
Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya.
Vertical Split Casing Horizontal Split Casing
Gambar 5. Casing
2. Inlet Wall
46
![Page 9: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/9.jpg)
Inlet wall adalah diafragma (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozzle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka materialnya harus
tahan terhadap abrasive dan erosi.
Gambar 6. Inlet Wall
3. Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeler pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan
aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi
vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas
yang tinggi.
Gambar 7. Guide Vane
4. Eye Seal
47
![Page 10: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/10.jpg)
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang
keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction
(tekanan rendah).
Gambar 8. Eye seal
5. Difusser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeler menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang
diantara inter stage impeler.
Gambar 9. Difusser
48
![Page 11: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/11.jpg)
6. Return Bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan
arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/ impeler
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing.
Gambar 10. Return Bend
7. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeler berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran gas)
pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
Gambar 11. Return Channel
49
![Page 12: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/12.jpg)
8. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi
sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage
seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian
penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan
didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar
pasang.
Gambar 12. Diafragma
B. Bagian Dinamis
1. Shaft dan Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeler dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeler. Untuk penempatan impeler pada shaft
di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selang-seling
agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeler di gunakan shaft sleeve,
yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi
dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeler.
Gambar 13. Shaft dan Shaft Sleeve
50
![Page 13: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/13.jpg)
2. Impeler
Suatu impeler berfungsi untuk menambah kecepatan (velocity) gas dengan
memutar sekeliling garing pusat (center line) dan menyebabkan gas bergerak
dari inlet wheel sampai ke tip (discharge), perbedaan gerak dari sumbu putar inlet
wheel dan dishcarge menyebabkan naiknya energi kinetik dengan akibat naiknya
kecepatan gas. Impeler adalah bagian dari rotor kompresor yang memberikan
tambahan energi kinetik pada fluida gas melalui sudu-sudunya (blade).
Berikut ini adalah beberapa tipe impeler:
Open impeler.
Semi open impeler.
Closed impeler.
Gambar 14. Impeler
Impeler dibuat dengan pengelasan machining atau pengecoran. Pada
proses pembuatan dan pengelasan, blade dilas pada hub disk bersatu yang
dibentuk dengan proses milling, lalu disambung ke cover disk dengan sambungan
keling. Pada pembuatan dan pengecoran, hub disk, cover disk, dan blade bersatu
semuanya. Setelah impeler selesai dibuat kemudian dibalancing dan di test pada
putaran tinggi dengan alat khusus drum, juga dipasang dengan sambungan kerut
keropos jumlah pada kompresor menunjukkan tingkat dari kompresor tersebut.
51
![Page 14: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/14.jpg)
3. Bantalan (Bearing)
Bantalan (bearing) adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil
gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bantalan, yaitu:
Journal bearing: Digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial
(tegak lurus poros).
Gambar 15. Journal Bearing
Thrust bearing: Digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar
poros).
Gambar 16. Thrust bearing
52
![Page 15: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/15.jpg)
3.5 Performance Kompressor Sentrifugal
Dalam penelitian performance kompresor sentrifugal ada beberapa
parameter yang diperhitungkan, yaitu:
1. Perbandingan kompresi (r).
2. Efisiensi politropis ( p).
3. Head politropis (Hp).
4. Gas Horse Power (GHP)
5. Daya (Brake horsepower).
1. Perbandingan Kompresi (r)
Perbandingan kompresi adalah perbandingan antara tekanan keluar
(discharge) terhadap tekanan masuk (suction) kompresor. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut:
……………………………………………………..(1)1
Keterangan:
r = perbandingan kompresi
Pd = tekanan keluar (kg/cm2)
Ps = tekanan masuk (kg/cm2)
2. Efesiensi Politropis (ηp)
Efisiensi politropis adalah perbandingan antara kerja politropis aktual
dengan kerja adiabatis ideal. Efisiensi politropis dari suatu kompresor dapat
dihitung dengan persamaan:
………………………………………..…(2)2
Dimana nilai k dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
…………………………………………(3)3
Dan nilai n dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
1 Persamaan 1 & 2. Mc Graw-Hill Book Company Fluids Movers, pump, compressor, fans & blower. Hal 61
2 Persamaan 2. Mc Graw-Hill Book Company Fluids Movers, pump, compressor, fans & blower. Hal 61
3 Persamaan 3. www.agussuwasono.com/ teori dasar perhitungan unjuk kerja kompresor sentrifugal
3
53
![Page 16: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/16.jpg)
…………………………………………....(4)4
Keterangan:
Ts = Temperatur gas masuk (oC)
Ps = Tekanan gas masuk (kg/cm2)
Pd = Tekanan gas keluar (kg/cm2)
Td = Temperatur gas masuk (oC)
k = Indeks kompresi
n = Eksponen politropis
3. Head Politropis (Hp)
Head atau tinggi tekanan adalah kerja ideal yang diperlukan untuk
menekan fluida per satuan berat fluida yang ditekan. Head ini tergantung pada
proses penekanan, jika proses penekanan berlangsung secara adiabatis maka
disebut head adiabatis, dan untuk proses yang berlangsung secara politropis
disebut head politropis.
Head adiabatis sering digunakan dalam analisis teoritis. Dalam
penilaian untuk kerja kompresor kali ini akan digunakan head politropis
karena lebih mendekati kondisi aktual. Head politropis dihitung dengan
menggunakan persamaan:
………………………………..(5)5
Dimana harga Cp adalah :
4 Persamaan 4. www.agussuwasono.com/ teori dasar perhitungan unjuk kerja kompresor sentrifugal
5 Persamaan 5. Mc Graw-Hill Book Company Fluids Movers, pump, compressor, fans & blower. Hal 80
54
![Page 17: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/17.jpg)
………………………………………………………......(6)6
Keterangan:
Hp = Head politropis (m)
Zav = Faktor kompresi rata-rata
R = Kostanta gas (1545/MW)
MW = Berat molekul fluida
Ts = Temperatur gas masuk (oC)
Ps = Tekanan gas masuk (kg/cm2)
Pd = Tekanan gas keluar (kg/cm2)
Td = Temperatur gas masuk (oC)
n = Eksponen politropis
Cp = Panas jenis pada tekanan konstan
4. Gas Horse Power(GHP)
Daya yang diterima oleh gas dinamakan gas power atau aerodynamic
power yang dapat dihitung dengan:
………………………………………....(7)7
`Keterangan:
m = Laju Aliran massa fluida (lb/s)
Hp = Head politropis (ft)
p = Efesiensi politropis (%)
5. Brake Horse Power (BHP)
Brake Horse Power (BHP) adalah daya sebenarnya yang dibutuhkan
6 Persamaan 6. www.agussuwasono.com/ teori dasar perhitungan unjuk kerja kompresor sentrifugal
7 Persamaan 7. Mc Graw-Hill Book Company Fluids Movers, pump, compressor, fans & blower. Hal 81
55
![Page 18: Bab III Dasar Teori 103-j](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062319/5571f7cc49795991698c04ab/html5/thumbnails/18.jpg)
untuk menekan fluida dari tekanan masuk menjadi tekanan keluar. BHP dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:
…………...……………………………..(12)8
Keterangan:
Lm = Mechanical losses
GHP = Gas Horse Power (KW)
8.8 Persamaan 8. Lapina,Ronald P. Estimating Centrifugal Compresor Performance, Gulf Publisthing
Company, Houston,Texas,1982.
56