bab iii dari windi

Upload: hyang-syailendra

Post on 16-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB III SKRIPSI RENI

TRANSCRIPT

BAB III METODE PENELITIAN

PAGE 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian dan tujuan penelitian, maka data penelitian yang diperoleh berupa data angka-angka, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif. Melihat dari tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kreativitas belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa, maka sifat penelitian ini untuk mengetahui hubungan kedua variabel X tentang pengaruh kreativitas belajar dan motivasi berprestasi dan variabel Y tentang prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan.

Menurut Sugiyono (2009: 8) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang memandang realita gejala dan fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif, tetap, kongkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat, penelitian ini pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif.

Untuk mencapai suatu kebenaran yang ilmiah maka diperlukan adanya metode yang ilmiah sesuai dengan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian. Penentuan jenis penelitian sangat penting terutama untuk teknik analisis data yang tepat.

Di dalam melakukan penelitian, banyak sekali ragam pola yang dapat digunakan oleh peneliti, akan tetapi untuk menyusun skripsi ini penulis menggunakan pola penelitian deskripsi. Penelitian deskripsi adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeksripsi atau menginterpretasi kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung.

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh kreativitas belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa. Penelitian ini menggunakan pola deskriptif. Menurut Suryabrata (2009:76) secara harfiah pola penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang bermaksud membuat pencandraan (deskriptif) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.B. Populasi dan Sampel Penelitian1. PopulasiMenurut Sugiyono (2011: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yaang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 115) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan penelitian ini juga disebut studi populasi atau studi sensus.Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TSM 5 Semester Gasal SMKN 1 Bandung Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014 Semester II, berjumlah 120 siswa.Tabel 3.1 Populasi Penelitian

KelasPeserta Didik

X TSM 1 33

X TSM 228

X TSM 330

X TSM 431

Jumlah120

Sumber data: dokumentasi SMKN 1 Bandung TulungagungUntuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung dari:a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya pengataman dari setiap subjeknya karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. (Arikunto, 2005:85)2. Sampel penelitian

Menurut Sutrisno Hadi (2006:75), yang dimaksud dengan sampel adalahSebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya lebih kecil disbanding dengan jumlah populasi, yang dipandang representatif terhadap populasi untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ada aturan tertentu yang harus dipatuhi dan dijadikan pedoman dalam suatu kegiatan penelitian. Menurut Iqbal Hasan (2082:56) yang mengutip pendapat LR Gay, mengatakan jumlah sampel yang terkecil yang dapat diterima tergantung pada jenis risetnya,yaitu: a. Riset deskriptif=10% dari populasi

b. Riset korelasi=30% dari subjek

c. Riset kausal komparatif=30% dari subjek/kelompok

d. Riset eksperimen==50% dari subjek

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 30% dari jumlah subjek sebanyak 25 siswa.

3. Sampling

Dalam setiap kegiatan penelitian sampel yang digunakan haruslah benar-benar mencerminkan kondisi riil populasi yang ada, melalui serangkaian aturan tertentu dalam pengambilan sampel yang disebut sampling. Menurut Sutrisno Hadi (2004: 226) Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Berdasarkan klasifikasi tersebut di atas, maka teknik pengambilan sampel adalah Probability Random Sampling ialah teknik menentukan sampel yang memberi kesempatan pada semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sutisno Hadi, 2004: 75). Disini sampel dibagi menjadi beberapa sub bagian dari sub-sub bagian ini dibagi lagi menjadi sampel yang lebih kecil lagi.

C. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2002: 94) Variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Variabel merupakan suatu konsep yang mempunyai variasi nilai, dan variasi nilai itu tampak jika variabel itu didefinisikan secara operasional Sementara menurut Hadi (dalam Arikunto, 2002: 94) Variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena kelamin mempunyai jenis variasi: laki-laki, perempuan, berat badan, karena ada 40kg-50kg dan sebagainya. Gejala adalah obyek penelitian, atau dapat dikatakan variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi.

Jadi variabel penelitian merupakan objek yang diamati dalam penelitian dan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam gejala yang diamati atau diteliti.

Sesuai dengan judul yang sudah diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :1. Variabel bebas (independent variabel) adalah faktor yang dianggap dapat menentukan variabel lain atau dapat memberikan korelasi terhadap variabel lain. Adapun yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah kreativitas belajar dan motivasi berprestasi yang diberi simbol X.2. Variabel terikat (dependent variabel)adalah gejala yang muncul atau berubah dalam pola yang teratur dan bisa diamati atau berubahnya variabel lainnya. prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan siswa merupakan faktor yang muncul karena dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor lain dalam suatu penelitian. prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan siswa adalah hasil belajar dalam kurun waktu tertentu yang berupa nilai.

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan kelas XI TSM 5 Semester Gasal SMKN 1 Bandung Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014 Semester II. Yang selanjutnya diberi simbol Y. Indikatornya adalah nilai akhir yang tercantum dalam Mata Pelajaran Kewirausahaan, yang diperoleh dari nilai rapor semester II tahun ajaran 2013/2014.D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan keterangan yang diperoleh dalam suatu penelitian. Di dalam pemecahan masalah ilmiah agar mendapatkan kesimpulan yang akurat dan representif, maka dibutuhkan data yang lengkap. Dengan data yang lengkap memungkinkan penyelidikan memperoleh kesimpulan yang tepat.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, digunakan beberapa teknik pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :1. Metode Angket

Dalam rangka pengumpulan data penulis menggunakan metode angket untuk memperoleh informasi yang relevan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan angket menurut Suharsimi Arikunto (2008: 140) adalah Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui Sedangkan menurut Ridwan (2010: 52) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

Jadi angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna, dan alasan menggunakan angket adalah :

a. Angket dapat dipersiapkan sebelumnya, dengan demikian dapat memperoleh data yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.

b. Metode angket lebih efisien dalam hal waktu, tenaga, dan biaya juga hasilnya dapat segera diketahui.

Dalam penelitian ini, metode angket digunakan untuk mengetahui minat baca siswa, menggunakan metode angket langsung dan tertutup.Data dalam penelitian ini termasuk data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009: 94), data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yang berkaitan dengan variabel kreativitas belajar dan motivasi berprestasi menggunakan angket, sedangkan data prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan menggunakan hasil rapor.

Keuntungan angket atau kuisioner:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c. Dapat dijawab oleh reponden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang respoden.

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Menurut M. Surya (1975: 55) mengatakan: Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Angket dapat bersifat langsung jika diberikan kepada responden untuk meminta keterangan mengenai dirinya, misalnya angket kepada murid untuk memperoleh keterangan mengenai mereka. Dan angket tidak meminta keterangan mengenai orang lain.Kelemahan angket atau kuisioner:

a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewat.

b. Sering kali sukar dicari validitasnya.

c. Walaupun sering dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau jujur.

d. Sering tidak kembali, apalagi dikirim lewat pos.

e. Waktu pengembaliannya tidak sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Angket adalah sejumlah pertanyaan harus dijawab oleh siswa. Di mana angket ini bersifat langsung pada siswa dan bersifat tertutup, artinya siswa tinggal memilih jawaban yang sudah tersedia. Secara lengkap instrumen terlampir, dengan kategori penilaiannya sebagai berikut:

a. Untuk jawaban a diberi skor 4

b. Untuk jawaban b diberi skor 3

c. Untuk jawaban c diberi skor 2

d. Untuk jawaban d diberi skor 1

Dari tingkatan nilai yang ditetapkan tersebut dapat dikatakan, skor tertinggi untuk variabel keharmonisan keluarga siswa 40 dan skor terendah 10 dan masing-masing pertanyaan diukur dengan skor 1 sampai 4 sehingga diperoleh nilai harapan terendah 10 dan tertinggi 40. Dari skor tersebut dibuat panjang kelas interval 15.2. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini merupakan cara pengumpulan dari catatan, laporan buku-buku dan sebagainya. Dalam hal ini Suharsimi Arikunto (1992: 2000) mengatakan: Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat lengger, agenda dan sebagainya.

Penelitian ini menggunakan metode-metode dokumentasi untuk memperoleh data-data tentang nilai rapor prestasi belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan semester II siswa kelas XI TSM 5 Semester Gasal SMKN 1 Bandung Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014.Penggunaan metode dokumentasi memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan metode dokumentasi :a. Menghemat waktu, tenaga dan biaya.

b. Data yang diperoleh dapat dijamin kebenarannya.

c. Bila ada kesulitan dalam mengutip sumber datanya masih belum berubah.Kelemahan metode dokumentasi :a. Catatan yang kurang lengkap akan menghasilkan data yang kurang menyakinkan.

b. Pengerjaan administrasi yang kurang baik akan menyebabkan sulitnya penelitian.

c. Sukar didapatkan data bila ternyata dokumen tersebut hilang atau rusak.E. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses penyusunan, pengaturan dan pengakuan data-data yang kasar menjadi data yang lebih halus, lebih bermakna dan mudah dipahami. Alat yang digunakan dalam pengolahan data adalah statistik dan deduktif, misalnya visualisasi data dalam bentuk tabel dan sebagainya.

Prosedur pengolahan data ini (Syafi.i, 2005:81-82) dapat dikembangkan sebagai berikut:

a. Memeriksa, mengoreksi, atau mengecek isi jawaban, kejelasannya, kelengkapannya, keserasian, kepahaman dan sebagainya, kegiatan ini disebut editing.

b. Memberi tanda, kode atau simbol agar mudah memeriksa jawaban dan disebut dengan coding.

c. Memberi angka bagi data kuantitatif dan menghitungnya untuk setiap jawaban dari responden, kegiatan ini disebut scoring.

d. Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan prosentase.2. Tahap Uji Coba Angket

Tahap uji coba angket ini dilakukan sebelum angket yang sesudahnya disebar kepada responden. Pelaksanaan uji coba angket ini dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Sehingga hasil penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang dipertanggungjawabkan.Untuk uji coba ini penulis melakukan uji coba terhadap 25 siswa kelas XI TSM 5 Semester Gasal SMKN 1 Bandung Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014 Semester II. Untuk lebih jelasnya mengenai validitas dan reliabilitas ini akan diuaraikan sebagai berikut.a. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2011:121) validitas adalah bilat terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Langkah-langkah pengujian validitas dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Menggunakan rumus Pearson Product Moment

Keterangan:r xy = Koefisien korelasin= Jumlah responden XY = Jumlah perkalian X dan YX = Jumlah skor itemY = Jumlah skor total (seluruh item)

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t untuk mengetahui nilai t tabel dengan rumus:

Keterangan:t = Nilai tr = Koefisien korelasi hasil r

n = Jumlah responden

2) Menguji nilai signifikasi validitas

Setelah diketahui nilai korelasi (r hitung), kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel (tabel korelasi pearson product moment) pada taraf siginifikasi 5%. Kesimpulannya jika nilai r hitung > r tabel maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka butir soal dinyatakan tidak valid.b. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk mengukur kepercayaan instrumen dalam pengolahan data, maka terlebih dahulu perlu diadakan uji reliabilitas instrumen. Tujuan dilaksanakan uji coba reliabilitas instrumen untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam penelitian ini apakah dapat dipercaya kebenarannya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Arikunto (2010:221) bahwa: "Reliabilitas menunjuk pada pengartian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik".Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Alpha. Yakni metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:r 11= Nilai Reliabilitas Si= Jumlah varians skor tiap-tiap itemSt = Varians totalk = Jumlah item3. Tehnik Analisis Data Kuantitatif

Data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan data kuantitatif yaitu data berwujud angka-angka. Sehingga agar data yang diolah dapat bermakna, maka perlu adanya suatu pengolahan data sesuai dengan pendekatan statistik yang digunakan oleh peneliti. Mengolah data adalah satu langkah yang penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul mempunyai arti dan dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menguji Hipotesis PenelitianHipotesis penelitian merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan hipotesis statistik, dimana dalam mengemukakan penelitian ini menggunakan prinsip statistik untuk menguji kebenarannya secara empiris.Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis ini dengan menggunakan analisis korelasi.

1) Analisis Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametik, yaitu teknik analisis korelasi Product Moment. Hal ini didasarkan pada data penelitian dipilih secara acak (random) dan distribusi data kedua variabel penelitian normal.

Adapun untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan rumus analisis korelasi Pearson Product Moment dalam Akdon dan Sahlan Hadi (2005:188) sebagai berikut:

Keterangan :

rxy

: Koefisien korelasi variabel x dan y

X

: Nilai variabel X

Y

: Nilai variabel Y

N

: Jumlah subjek atau responden

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

a) Membuat table penolong untuk menghitung korelasi Pearson Product Moment.

b) Mencari r hitung dengan cara masukkan angka statistik dari tabel penolong sesuai rumus.

c) Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan mengkonsultasikan harga r hitung dengan r tabel yang diperoleh dari Akdon dan Sahlan (2005:188). Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisen KorelasiIntervalTingkat Hubungan

0,80-1,000Sangat kuat

0,60 - 0,799Kuat

0,40 - 0, 599Cukup Kuat

0,20 - 0, 399Rendah

0,00-0, 199Sangat Rendah

34

_1428481188.unknown

_1428481189.unknown

_1428481187.unknown

_1392540020.unknown