bab iii bentuk konstelasi politik di surakarta pada ... · yang banyak basis pki nya, dalam hal ini...

35
39 BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 1971 DI SURAKARTA A. Sistem Perundang-Undangan Dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum Pemilihan umum sudah dilaksanakan sejak tahun 1955 kemudian dilaksanakan kembali pemilihan umum yang kedua pada tahun 1971. Pada saat pemilihan umum yang pertama kali, Pemerintah Orde Lama tidak menunjukan tanda-tanda ingin melaksanakan pemilihan umum lagi. Pemilihan umum seharusnya dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan sudah termuat dalam UUD 1945 Pasal 2. Banyak permasalahan mulai bermunculan dan membuat pemilihan umum kedua ini tidak dapat terlaksana sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dan baru bisa dilaksanakan pada tahun 1971. Pemilihan Umum tahun 1971 merupakan awal pertama pemilihan yang dilakukan Pemerintah Orde Baru, dimana militer mempunyai kuasa kuat dan pengaruh yang besar untuk mengatur jalannya proses pemilihan umum ini. Tuntutan-tuntutan terhadap perombakan struktur politik yang baru datang dari berbagai kalangan. Kalangan tersebut berasal dari para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Pendapat lain juga mengungkapkan bahwa perombakan ini masih mengalami rintangan karena struktur politik masih menganut pola ideologi dan 39

Upload: others

Post on 03-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

39

BAB III

BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA

PEMILIHAN UMUM TAHUN 1971

DI SURAKARTA

A. Sistem Perundang-Undangan Dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum

Pemilihan umum sudah dilaksanakan sejak tahun 1955 kemudian

dilaksanakan kembali pemilihan umum yang kedua pada tahun 1971. Pada saat

pemilihan umum yang pertama kali, Pemerintah Orde Lama tidak menunjukan

tanda-tanda ingin melaksanakan pemilihan umum lagi. Pemilihan umum

seharusnya dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan sudah termuat dalam UUD

1945 Pasal 2. Banyak permasalahan mulai bermunculan dan membuat pemilihan

umum kedua ini tidak dapat terlaksana sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dan

baru bisa dilaksanakan pada tahun 1971. Pemilihan Umum tahun 1971 merupakan

awal pertama pemilihan yang dilakukan Pemerintah Orde Baru, dimana militer

mempunyai kuasa kuat dan pengaruh yang besar untuk mengatur jalannya proses

pemilihan umum ini. Tuntutan-tuntutan terhadap perombakan struktur politik

yang baru datang dari berbagai kalangan. Kalangan tersebut berasal dari para

aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia

(KAMI). Pendapat lain juga mengungkapkan bahwa perombakan ini masih

mengalami rintangan karena struktur politik masih menganut pola ideologi dan

39

Page 2: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

40

sistim banyak partai.1 Perombakan struktur politik yang baru akan dilakukan

dengan lebih demokratis sehingga struktur politik tersebut dilakukan melalui

pemilihan umum. Presiden Soeharto menjelaskan bahwa pemerintah tidak akan

merombak struktur politik dengan paksaan, lebih-lebih dengan membubarkan

partai-partai politik. Tindakan demikian, apapun alasannya bukanlah langkah

yang baik karena merupakan faktor pendukung bagi tumbuhnya diktator.

Penyehatan sistim dan kehidupan kepartaian serta perombakan struktur politik

harus dilakukan dengan jalan yang demokratis, yaitu lewat pemilihan umum.2

Pemilihan umum sendiri sebenarnya merupakan sebuah persaingan yang

dilakukan dalam mencapai suatu tujuan dari masing-masing partai dan

memperoleh kursi sebanyak-banyaknya. Partai-partai politik dan Golkar akan

menggunakan segala cara dalam pengumpulan dana dan tenaga dalam

mensukseskan kampanyenya.3 Strategi yang dipakai untuk memudahkan proses

kampanye, Presiden mencoba mengelompokkan partai-partai menjadi beberapa

golongan. Pengelompokan partai tersebut dibagi menjadi tiga golongan yaitu

Golongan Nasionalis, Golongan Spirituil dan Golongan Karya. Pada tanggal 4

Maret 1970 akhirnya terbentuklah tiga golongan tersebut, yakni: Kelompok

Nasionalis yang terdiri dari PNI, IPKI, MURBA, PARKINDO, dan Partai

Katholik. Kelompok Spirituil terdiri dari NU, Parmusi, PSSI, dan Perti.4

Pembentukan kelompok dalam tiga golongan seperti Golongan Nasionalis,

1 A. Samsuddin, Tarman Azzam, Masmimar, Ignatius Sukardjasman, R.

Hidajat., Seri Berita Dan Pendapat Pemilihan Umum 1971., (Jakarta: Lembaga

Pendidikan Dan Konsultasi Pers, 1972)., hlm. 5. 2 Kompas pada tanggal 19 Januari 1970. 3 Sinar Harapan pada tanggal 3 Desember 1971. 4A. Samsuddin, Tarman Azzam, Masmimar, Ignatius Sukardjasman, R.

Hidajat., Op.Cit., hlm. 17.

Page 3: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

41

Golongan Spirituil, dan Golongan Karya ternyata tidak berhasil karena ada

beberapa golongan yang merasa tidak cocok dengan perubahan ini. Beberapa

pihak yang tidak setuju merasa mempunyai perbedaan dalam ideologi dan visi

dari program partai mereka masing-masing. Proses yang dilakukan untuk

mengatur jalannya pemilihan umum ini, pemerintah membuat peraturan tentang

pelaksanaan pemilihan umum tahun 1971 dan dimuat dalam undang-undang.

Peraturan ini dibuat supaya tiap-tiap partai tidak melewati batas dalam

berkampanye dan tetap pada aturan yang tidak merugikan pihak lain.

1. Sistem Perundang-undangan dalam Pemilihan Umum tahun 1955

Pemilihan umum yang dilaksanakan pertama kali pada tahun 1955

bukanlah tanpa persiapan, banyak pertimbangan dan perancangan undang-

undangan Peraturan pemilihan umum tidak dilaksanakan secara sembarangan,

tetapi harus sesuai dengan aturan yang sudah berlaku yaitu peraturan yang dimuat

dalam Undang-undang No. 7 Tahun 1953 yang dilengkapi dengan Peraturan

Pemerintah No. 47 Tahun 1954. Undang-undang No. 7 Tahun 1953 terbagi

menjadi 3 bagian yang diperjelas dengan 15 Bab tata aturan pemilihan umum.

Bagian I mengatur pemilihan Anggota Konstituante dan anggota Dewan

Perwakilan Rakyat. Bagian II mengatur mengenai Keanggotaan, sedangkan Bab

III mengatur tentang sanksi-sanksi Pidana terkait pelanggaran dalam pemilihan

umum. Sedangkan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1954 mengatur partisipasi

politik Angkatan Perang dalam pemilihan umum.5 Pelaksanaan pemilihan umum

5 Khanifan Kusuma Putra., Perang Wacana Kampanye Partai Politik Di

Media Massa Pada Pemilihan Umum 1955 (Studi Kasus PNI, PKI, Masyumi, Dan

Page 4: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

42

pada tahap pemilihan suara dengan menggunakan cara menusuk tanda gambarnya

dan menulis nomor daftar dan nomor serta nama dari calon tersebut dalam bilik

suara yang sudah disediakan.

Asas Pemilu yang jujur, adil, bebas dan rahasia juga diperkuat dengan

Pasal 69 Undang-undang No. 7 tahun 1953 yaitu6:

a. Untuk pemberian suara harus disediakan suatu ruangan atau lebih,

sehingga pemberian suara dapat dijalankan dengan cara rahasia.

b. Surat suara yang telah dipergunakan oleh seorang pemilih, oleh

pemilih itu sendiri dimasukkan dalam sebuah kotak suara, yang

ditempatkan sedemikian, sehingga dapat dilihat oleh hadirin pada

rapat pemungutan suara itu.

c. Seorang pemilih yang berhubung dengan cacat badan tidak dapat

mengisi surat suara, dapat meminta pertolongan kepada Ketua Rapat

Pemungutan suara.

Pemilihan umum tahun 1955 dapat dilaksanakan pada tanggal 29

September 1955. Peserta pemilhan umum sendiri dari kalangan Partai atau

organisasi adalah 28 untuk parlemen, dan 34 untuk majelis konstituante.

Banyaknya perserta yang ikut dalam pemilihan umum ini, maka beberapa

partai dapat digolongkan berdasarkan ideologinya, yaitu partai politik yang

beraliran Nasionalis, beraliran Islam, beraliran Komunis, beraliran Sosialis dan

beraliran Kristen. Partai politik yang beraliran nasionalis meliputi Partai

NU),. (Surakarta: Skripsi Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Dan Seni Rupa

UNS, 2010)., hlm. 62. 6 Ibid., hlm. 64.

Page 5: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

43

Nasionalis Indonesia (PNI), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI),

Gerakan Pembela Pancasila, Partai Rakyat Nasional, Persatuan Pegawai Polisi

Republik Indonesia (PPPRI), Partai Buruh, Partai Rakyat Indonesia, PRIM,

Partai R. Soedjono Prawirosoedarso, Partai Indonesia Raya Wongsonegoro,

Partai Indonesia Raya Hazairin, Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia

(PERMAI) dan Partai Persatuan Daya. Kedua, Partai dengan aliran Islam

antara lain: Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia

(PSII), Partai Islam Perti, AKUI, Partai Politik Tharikat Islam (PPTI). Ketiga,

partai dengan aliran komunis antara lain: Partai Komunis Indonesia (PKI) dan

ACOMA. Keempat, partai dengan aliran sosialis antara lain: Partai Sosialis

Indonesia (PSI), Partai Murba, Partai Rakyat Desa dan Baperki. Kelima, partai

yang beraliran Kristen/Nasrani antara lain: Partai Kristen Indonesia (Parkindo)

dan Partai Katolik.7

2. Sistem Perundang-undang Pemilihan Umum Tahun 1971

Sistem perundang-undangan pada pemilihan umum tahun 1971 tidak

banyak mengalami perubahan. Mengenai asas pemilu yang jujur, adil, bebas dan

rahasia sendiri juga tidak mengalami banyak perubahan, akan tetapi dalam

pemberian suara jika ternyata ada kekeliruan dalam pengisian suarat suara,

pemilih boleh mendapatkan satu kali lagi kesempatan untuk meminta kertas

suara yang baru. Pemilih yang berasal dari organisasi terlarang Partai Komunis

Indonesia, termasuk yang terlibat langsung atau tidak langsung, tidak terdaftar

sebagai pemilih kecuali apabila seseorang tersebut telah mendapatkan amnesti,

7 Khanifan Kusuma Putra., Op.cit., hlm. 75.

Page 6: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

44

abolisi atau grasi. Mengenai masalah PKI sendiri menjadi persoalan yang sangat

berat karena wilayah Surakarta pada massa sebelumnya merupakan wilayah

yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja

melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota PKI yang diketahui

jumlahnya sangat banyak tetapi belum terdaftar. Sedangkan peraturan pada

pemilihan umum tahun 19718 menyatakan bahwa pemilih yang berasal dari PKI

atau teribat tidak boleh ikut. Untuk mengatasi hal ini maka pihak Kopkamtib

mengadakan registrasi untuk para pemilih, sehingga tidak ada anggota PKI yang

bisa lolos termasuk simpatisan PKI yang masuk ke parpol akan digugurkan hak

pilihnya.

Perancangan Undang-undang Pemilihan Umum Tahun 1971 sendiri

mengalami berbagai masalah dan perubahan berkali-kali. Masalah Rancangan

Undang-Undang yang akan disahkan oleh DPRGR. Peran DPRGR dalam hal ini

berwenang membentuk undang-undang dan melakukan pengawasan atas

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah. Pada tanggal 27 November

1967 rancangan undang-undah yang telah dibuat ditolak oleh Konferensi Kerja

KASI Djaya karena dianggap bertentangan dengan aspirasi Tritura dan Orde

Baru.9 Pendapat lain mengatakan bahwa susunan DPRGR terburu-buru dalam

mengesahkan RUU Pemilihan Umum dalam sidang terbuka 27 November 1967,

selain itu DPRGR banyak unsur yang tidak mencerminkan Orde Baru sehingga

DPRGR juga harus dirombak. Beberapa partai politik juga mengemukakan

8 Tidak terlibat, baik langsung, maupun tidak langsung dalam Gerakan

Kontra Revolusi G-30 S/PKI atau organisasi-organisasi terlarang lainnya, lihat

Pasal 16, Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Umum. Surabaya: Grip, 1970., hlm.12. 9 A. Samsuddin, Tarman Azzam, Masmimar, Ignatius Sukardjasman, R.

Hidajat., Op.cit., hlm. 22.

Page 7: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

45

pendapatnya masing-masing, dintaranya adalah Partai NU yang menginginkan

pemilihan umum dapat berjalan secara langsung, bebas, umum dan rahasia.

Pandangan berbeda muncul dari PNI yang lebih memperhatikan pada

partai-partai terlarang dan yang dibubarkan. Menurut PNI sendiri setiap orang

yang terlibat dalam gerakan kontra revolusi tidak boleh dipilih dan semua bekas

anggota pengurus orgaisasi terlarang dan yang memilih jangan diberi hak untuk

memilih. Dalam hal ini bagi golongan karya ada tiga hal yang penting

diperhatikan sehubungan dengan pembahasan RUU Pemilu dan RUU

Kepartaian/Keormasan dan Kekaryaan. Pertama turut sertanya Sekber Golkar

yang non afiliasi dalam pemilihan umum. Kedua, Orde Baru harus menang serta

UUD 1945 dan Pancasila harus tetap dipertahankan. Ketiga, sistem pemilihan

umum yang menghasilkan keseimbangan kekuatan Orde Baru dan tidak

liberlistis yaitu sistem distrik yang sesuai dengan keadaan geo-politik di

Indonesia.10

Pada sidang Perancangan Undang-undang Pemilu yang dilakukan secara

beberapa kali dalam menentukan masalah sistem pemilihan dan jatah kursi untuk

ABRI telah mencapai konsensus. Pencapaian konsensus tersebut membahas

mengenai persoalan-persoalan sebagai berikut11:

a. Jumlah anggota DPR tidak boleh berlebih-lebihan.

b. Ada pertimbangan dalam jumlah perwakilan untuk pulau Jawa dan

luar pulau Jawa.

10 Ibid., hlm. 31. 11 Ibid., hlm 35.

Page 8: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

46

c. Faktor jumlah penduduk diperhatikan.

d. Adanya anggota-anggota yang diangkat disamping dipilih.

e. Tiap Kabupaten dan Kotamadya dijamin minimal 1 kursi di DPR.

f. Persyaratan mengenai domisili dihapuskan.

g. Wakil ABRI dan non ABRI yang diangkat haruslah yang non

massal.

h. Jumlah yang dianggakat untuk MPR sepertiga dari seluruh jumlah

anggota.

i. Jumlah anggota DPR 460 orang, yang dipilih 360 orang dan 100

orang diangkat oleh Pemerintah.

j. Sisitim pemilihan proporsionil yang sederhana.

k. Pemilihan sistim lijsten-stelsel.

l. Daerah pemilihan adalah Daswati I.

Pembahasan tersebut dalam sidang mengenai konsesus itu sendiri juga

mengharapkan RUU Pemilu segera dapat diselesaikan. RUU tentang kepartaian,

Keormasan dan Kekaryaan tersebut akan dibahas dan disahkan sesudah RUU

Pemilu dan RUU tentang Susunan MPR/DPR/DPRD disahkan. Sidang ini

berlangsung tetapi belum mencapai kesepakatan bersama karena pendapat-

pendapat saling bertentanga diantaranya ada yang menolak dan menyetujui, tetapi

ada beberapa golongan-golongan yang tidak mengemukakan pendiriannya dengan

jelas, melainkan hanya mengikuti saja arus yang berlangsung selama sidang

diadakan.12

12 Kompas tanggal 7 Djuli 1967.

Page 9: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

47

B. Tata Cara Penyelenggaraan Pemilihan Umum

Pelaksanaan pemilihan umum tahun 1971 di wilayah Surakarta dan diikuti

oleh beberapa partai mempunyai aturan main masing-masing. Beberapa aturan

yang harus dipenuhi adalah dalam penentuan Panitia Pemilihan Umum Indonesia

(PPUI). Pemerintah harus mempersiapkan semuanya dengan baik, sehingga

persiapan dari segi perundang-undangan dan pengamanan fisik tidak cukup disitu

saja. Pemerintah juga membentuk beberapa instansi yang akan bertugas langsug

dalam penyeleggaraan atau pelaksanaan pemilihan umum. Pembentukan tujuh

instansi tersebut akan mempunyai hubungan kerja secara vertikal dan intansi

tersebut antara lain: Lembaga Pemilihan Umum (LPU), Panitia Pemilihan

Indonesia (PPI) tingkat pusat, PPI daerah Tk. I, PPI daerah Tk. II, Panitia

Pendaftaran Pemilih (PPP), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok

Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS). Pembentukan intansi tersebut juga

menuntut setiap anggota-anggotanya untuk mengucapkan sumpah atau janji

menurut kepercayaannya masing-masing. Sumpah atau janji tersebut termuat

dalam pasal 17 Peraturan Pemerintah dan diucapkan dihadapan pejabat atau

Badan yang mengangkat anggota Badan Penyelenggara Pemilihan yang

bersangkutan atau pejabat yang diberi kuasa olehnya untuk itu.13

1. Pemilihan Nomor Urut Dan Tanda Gambar Partai Politik

Menteri Dalam Negeri/Ketua Pemilihan Umum hari Rabu 23 September 1970

dengan surat keputusan No. 52/1970 telah meresmikan tanda gambar dan

13 Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Umum Peraturan Pemerintah No. 1

Dan 2 Tahun 1970., (Surabaya: GRIP, 1970)., hlm. 12.

Page 10: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

48

penentuan nomor urut dari organisasi politik dan golongan karya dalam pemilihan

umum yang akan datang. Dalam pemilihan nomor urut partai dilakukan dalam

pengundian melalui suatu kotak yang didalamnya terdapat nama-nama partai

tersebut. Dari pengundian tersebut maka diperoleh hasil Partai Katolik pada

nomor urut satu, PSII nomor urut dua, Partai NU nomor urut tiga, Partai

Muslimah Indonesia (Parmusi) nomor urut empat, Sekber Golkar nomor urut

lima, Parkindo nomor urut enam, Partai Murba nomor urut tujuh, PNI nomor urut

delapan, Partai Islam Perti nomor urut sembilan, dan Partai IPKI nomor urut

sepuluh.

Mengenai masalah tanda gambar, setiap partai politik harus mengajukan tanda

gambar secara terang dan jelas. Tanda gambar yang boleh diajukan hanya

berwarna hitam dan putih saja. Pasal 41 Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Umum

Tahun 1970 juga menjelaskan mengenai ketentuan-ketentuan ukuran gambar

tersebut yang nantinya akan disampaikan kepada Lembaga Pemilihan Umum.

Pada saat penyerahan tanda gambar kepada Lembaga Pemilihan Umum,

seandainya ada kemiripan tanda gambar yang diajukan dengan partai lain maka

tanda gambar tersebut akan ditolak dan diganti dengan tanda gambar yang baru.

Penggunaan tanda ganbar tersebut untuk keperluan dalam kampanye sudah dapat

dilakukan meskipun waktu berkampanye itu sendiri belum dimulai. Penggunaan

tanda gambar tersebut dapat dipasang didepan kantor organisasi, dimuat dalam

surat-surat kabar, majalah atau penerbitan lain yang telah mendapat ijin penerbitan

dan dapat disebarkan pada anggota-anggotanya.14

14 “Cara-Cara Dan Syarat-Syarat Berkampanye Dalam Pemilu

1971”.,dalam majalah Sktesmasa bulan Juni 1971: Surabaya., hlm. 22.

Page 11: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

49

2. Ketentuan Dalam Pemilihan Suara

Pada Penyelenggarakan pemilihan umum tahun 1971 terdapat ketentuan-

ketentuan yang mengatur jalannya pemilihan tersebut. Pemilihan umum di

wilayah Surakarta tidak jauh dari peratura-peraturan yang telah dibuat dan harus

ditaati , undang-undang yang mengatur tata cara proses pemilihan tersebut, antara

lain:

a. Daftar peserta yang boleh masuk kedalam tempat pemilihan suara dan

memberikan suaranya adalah sejumlah pemilih yang sudah mencatatkan

diri untuk memberikan suara.

b. Setelah pemilih memberikan suaranya dalam bilik , surat suara tersebut

kemudian diperlihatkan kepada Ketua Kelompok. Surat suara dapat

dimasukkan kedalam kotak suara, setelah benar-benar ada tandatangan.

Setelah memilih, peserta diminta segera meninggalkan lokasi pemilihan.

c. Saat pemilih melakukan kesalahan atau keliru dalam mengisi suarat suara,

pemilih dapat kesempatan satu kali untuk meminta surat suara yang baru.

Dan suarat suara yang keliru tadi diberikan kepada panitia dan diberi tanda

bahwa saurat suara tersebut tidak terpakai lagi.15

Ketentuan untuk pemilihan suara sendiri dilaksanakan selambat-

lambatnya 105 (seratus lima) hari setelah penyusunan Daftar Calon Tetap.

Pelaksanaan pemilihan tersebut akan dimulai pada pukul delapan pagi dan

ditutup pada pukul dua siang. Dalam pelaksanaan pemilihan suara, sudah

disediakan beberapa tempat untuk masing-masing Kelompok Penyelenggara

15Ibid.,, hlm. 50.

Page 12: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

50

Pemungutan Suara dan tempat untuk para pemilih, serta bilik-bilik untuk

pemberian suara. Di tempat pemilihan suara tersebut sudah disediakan tiga

buah kotak suara yang diletakkan di area terbuka, sehingga pada saat

memasukkan suarat suara ke kotak suara bisa dilihat oleh semua peserta

pemilih yang berada disitu.

Gambar 1.

Ilustrasi tempat pemungutan suara yang dikeluarkan oleh media massa

Sebagai bentuk dukungan sosialisasi pemungutan suara.

Sumber: Kansil., Inti Pengetahuan Umum.,(Jakarta: Pradnya

Paramita,1974)

Pada waktu pemungutan suara, masing-masing pemilih dilarang datang di

TPS-TPS dalam bentuk arak-arakan atau dalam bentuk barisan dan dilarang

membawa tanda gambar partai, bendera-bendera atau alat peraga kampanye

lainnya. Bentuk larangan ini berlaku untuk semua peserta yang akan ikut memilih

pada pemilihan umum nanti, tetapi di Jawa Tengah sendiri fasilitas untuk

mensosialisasikan peraturan tersebut masih kekurangan media. pada pemilihan

umum kali ini, tempat pemungutan suara dibedakan menjadi dua macam yaitu

Page 13: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

51

TPS biasa dan TPS khusus. Perbedaan TPS khusus dengan TPS biasa adalah

dilakukan secara khusus karena hal-hal yang tidak memugnkinkan diadakannya

TPS seperti bencana alam, rumah sakit, rumah penjara dan lain-lain. Bentuk dari

TPS khusus antara lain dengan menggunakan TPS mobil. Bentuk TPS biasa tidak

memiliki kelbihan-kelebihan lain dan TPS yang biasa digunakan dikampung-

kampung yang sifatnya bebas dan rahasi sesuai dengan UU pemilu. Di Surakarta

berhubungan dengan TPS yang semula hanya berjumlah 772 tempat ditambah

menjadi 787 tempat. Penambahan 15 TPS tersebut berhubungan dengan adanya

TPS Kantor yang meliputi 5 kecamatan, 51 kelurahan didalam daerah Kotamadya

Surakarta. Pada sensus penduduk terakhir di kantor PPD (Panitia Pemilihan

Daerah) tingkat II Kotamadya Surakarta adalah 399.729 yang terdiri dari WNI

390.906 dan WNA 8.823 orang.16

C. Strategi Partai Politik Peserta Kampanye Pemilihan Umum Tahun

1971 Di Surakarta

1. Tata Cara Pelaksanaan Kampanye

Kampanye merupakan salah satu bentuk yang dilakukan setiap partai untuk

menyampaikan aspirasinya dan merebut massa yang nantinya akan mendukung

kelancaran program-program yang dilaksanakan. Kampanye ini mulai

berlangsung selama dua bulan sebelum pemilu dilaksanakan, yakni pada tanggal

27 April 1971 samapai dengan 27 Juni 1971. Ketentuan dalam pelaksanaan

kampanye harus bisa menjamin adanya keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa,

menjamin suksesnya perjuangan Orde Baru, memelihara serta memantapkan

16 Sinar Harapan pada tanggal 30 Juni 1971.

Page 14: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

52

stabilisasi ekonomi politik dan mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis,

tertib, aman serta tenteram. Dalam kampanye ini juga terdapat beberapa aturan

yang tidak boleh dilanggar, antara lain:

a. Dalam kampanye pemilihan dilarang mempersoalkan Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945.

b. Dalam melaksanakan kampanye pemilihan dilarang memfitnah, menghina

atau menyinggung kehormatan Pemerintah dan pejabatnya, perorangan,

golongan, organisasi atau negara asing, serta perbuatan-perbuatan lainnya

yang bertentangan dengan etika atau tata krama yang sesuai dengan

Pancasila.

c. Kampanye pemilihan yang berbentuk rapat-rapat untuk pengerahan masa

disuatu tempat guna memperoleh suara sebanyak-banyaknya dalam

pemilihan, diadakan dalam waktu 60 hari dan berakhir 7 hari sebelum

pemungutan suara diadakan.17

Di Surakarta pada saat kampanye pemilihan umum berlangsung masyarakat

juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi. Proses kampanye di Surakarta dapat

berlangsung dengan tertib karena proses kampanye tetap berpedoman pada

peraturan-peraturan yang sudah dibuat. Peraturan yang termuat dalam pedoman

pelaksanaan pemilihan umum tahun 1971 tersebut berpengaruh terhadap

pelaksanaan kampanye yang sudah disiapkan dan harus ditaati selama kampanye

berlangsung. Bentrokan berat sampai ke fisik jarang terjadi, biasanya hanya

sebatas antar mulut saja. Kampanye tiap partai di wilayah Surakarta sudah

17 Majalah Sketsmasa., Op.Cit., hlm.39.

Page 15: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

53

dijadwalkan sebelumnya, sehingga dalam satu wilayah jarang terjadi jadwal

kampanye partai secara bersamaan misalnya dengan peserta partai lainnya.

Pelaksanaan kampanye ini terkadang secara tidak sengaja bertemu dengan

peserta partai lain yang juga sedang melakukan kampanye namun tidak dalam

satu wilayah dan biasanya berasal dari wilayah lain yang berdekatan, misalnya di

Wilayah Sukoharjo kemudian berpas-pas an dengan partai lain saat melakukan

pawai keliling. Konflik kampanye yang terjadi biasanya hanya sebatas adu mulut

saja antar simpatisan partai.18 Bentrokan fisik jarang terjadi karena sebelum

kampanye masing-masing massa partai sudah diperiksa terdahulu oleh petugas

keamanan mengenai transportasi yang dipakai serta perlengkapan apa saja yang

dibawa saat berkampanye untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan

mereka dihimbau supaya tidak membawa benda-benda yang bisa membahayakan

pihak lain.19

Pelaksanaan kampanye oleh beberapa partai mempunyai strategi yang

bermacam-macam, misalnya seperti pemasangan spanduk atau penyebaran

brosur-brosur untuk mensosialisasikan pemilihan umum. Pelaksanaan pemilihan

umum pada tahun 1971 masih banyak mengalami kendala diantaranya selama

sidang RUU Pemilu itu sendiri mengalami sidang beberapa kali dan sempat

menimbulkan perbedaan pendapat. Setiap partai telah mengeluarkan strategi

kampanyenya masing-masing dan memiliki visi dan misi sendiri. Pelaksanaan

kampanye di wilayah Surakarta biasanya berkumpul dilapangan dan melakukan

aksi konvoi dijalan kemudian menyerukan program-program partainya untuk

18 Wawancara dengan Bapak Slamet tanggal 27 Agustus 2015. 19 Wawancara dengan Suhadi tanggal 8 Juli 2015.

Page 16: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

54

menarik massa. Proses kampanye tersebut tidak terjadi bentrok, setiap kendaraan

yang dipakai untuk kampanye biasanya sudah diperiksa terlebih dahulu untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.20

Pelaksanaan kampanye di wilayah Surakarta sudah bisa dilakukan mulai

tanggal 29 April sampai dengan 28 Juni 1971 yang dilakukan selama 60 hari atau

kurang lebih dua bulan dan berakhir tujuh hari sebelum pemungutan suara

diadakan seperti daerah-daerah lainnya. Kampanye yang dilakukan bermacam-

macam, misalnya:

a. Mengadakan rapat-rapat umum dilapangan dan tempat-tempat lain yang

dihadiri oleh massa partai itu sendiri.

b. Mengadakan pawai dijalan-jalan, dikampung-kampung dan lain-lain.

c. Mengadakan demonstrasi-demonstrasi untuk umum.

d. Mengadakan pesta-pesta umum dan pertemuan umum sambil

berkampanye.

e. Mengadakan siaran-siaran melalui radio dan televisi (RRI atau TVRI).

f. Penyebaran atau penempelan ditempat-tempat umum seperti: poster,

plakat, surat-surat selebaran, slogan, semboyan, brosur, tulisan-tulisan,

lukisan-lukisan.

g. Mengadakan segala bentuk pertunjukkan umum lainnya.

20 Wawancara dengan Suhadi tanggal 8 Juli 2015.

Page 17: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

55

2. Kampanye Partai Politik

Kampanye memang merupakan salah satu bentuk dari pesta demokrasi yang

memiliki warna tersendiri di kalangan masyarakat. Setiap partai saling bersaing

dalam mensosialisasikan program partai yang akan digunakan untuk menarik

massa dan memperoleh suara dari masyarakat. Pada waktu kampanye biasanya

mereka berkumpul dilapangan dengan para massanya dan menyerukan program

partainya masing-masing. Proses kampanye tersebut berjalan dengan baik tetapi

biasanya ada massa dari partai lain yang ikut berkumpul dan mengganggu

jalannya kampanye tersebut sehingga terjadi adu mulut. Pelaksanaan kampanye

yang sempat terganggu tetap berjalan dengan lancar dan tidak ada keributan.21

a. Kampanye Partai Katolik

Gambar. 2

Tanda gambar Partai Katolik

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Partai_Katolik_(Indonesia)

diakses pada tanggal 24 September 2015.

Partai ini beranggapan bahwa agama sebagai sumber inspirasi dan

memperkenalkan “tri program” perjuangan Partai Katolik mengenai demokrasi,

21 Wawancara dengan Suhadi tanggal 10 Mei 2015.

Page 18: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

56

pembaharuan dan pembangunan. Program-program ini mempunyai maksud

sendiri-sendiri, diantaranya program demokrasi ini sasaran pokoknya adalah

pengakuan dan berfungsinya hak-hak asasi manusia secara bertanggung jawab.

Penggunaan wewenang secara adil oleh eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Kemudian menonjolkan unsur kegotong-royongan dan unsur permusyawaratan

dalam perwakilan untuk mencapai mufakat. Program pembaharuan yang

dimaksud Partai Katolik yaitu pembaharuan struktur politik yang mencakup

pembaharuan mental, orientasi politik dan pembaharuan wadah kegiatan.

Pembaharuan lain yang dilakukan adalah struktur sosial ekonomi, bangsa dan

negara, pembaharuan nilai sosial budaya yang dapat menyingsingkan

pembangunan dan modernisasi masyarakat Indonesia. Sasaran pokok program

pembangunan adalah pembangunan materiil dan pembangunan spirituil. Program

ini lebih mengutamakan pada swadaya yang ada di masyarakat Indonesia tetapi

lebih memusatkan pada perkembangan yang ada di desa-desa sebagai pusatnya.

Pada pemilu kali ini banyak menimbulkan ketegangan, hal ini berbeda dengan

pemilu sebelumnya yaitu pada tahun 1955 yang pesertanya kebanyakan adalah

partai-partai politik. Pemilu tahun 1971 banyak petugas pemerintah yang ikut

terlibat dan memimpin Golkar, sampai kepelosok-pelosok ikut melibatkan diri

dalam persaingan tersebut.22

Partai ini juga melakukan beberapa strategi untuk menarik massa, namun

partai ini tidak begitu banyak memiliki massa di Surakarta.23 Di Surakarta

meskipun ada juga yang memilih atau simpatisan partai ini, namun partai ini tidak

22 Kompas tanggal 25 Juni 1971. 23 Wawancara dengan Suhadi tanggal 8 Juli 2015.

Page 19: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

57

begitu menonjol seperti partai lain yang memiliki basis massa yang banyak.

Kekurangan dari partai ini sendiri adalah dalam menerima keanggotaan partainya.

Mereka hanya menerima anggota yang mempunyai keyakinan yang sama, padahal

untuk jumlah penganut agama Katholik sendiri tidaklah banyak. Di Indonesia

sendiri mayoritas agama adalah Islam, sehingga untuk mendapatkan kemenangan

dalam pemilihan umum tahun 1971 sangatlah kecil.24 Partai Katolik merupakan

satu-satunya partai yang tidak merasakan adanya kecurangan atau paksaan-

paksaan dari pemerintah seperti yang terjadi pada partai lainnya.

b. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)

Gambar. 3

Tanda Gambar Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)

Sumber:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Partai_Syarikat_Islam_Indonesia

diakses pada tanggal 24 September 2015.

Partai berbasis agama ini memiliki pokok-pokok sejarah PSII sebagai penerus

dari Sarikat Dagang Islam (SDI) didirikan tahun 1912 dan ikut menentang

penjajah Belanda di Indonesia hingga merdeka. PSII berusaha untuk memberantas

korupsi, kemaksiatan, pornografi, serta berusaha agar terwujudnya rasa tenteram,

24 Kaptim Umar., “Memilih Dan Berebut Kursi-Kursi DPR Daerah.,

dalam majalah Sketsmasa bulan Januari 1971., hlm. 8.

Page 20: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

58

damai dan aman. PSII mengutarakan bahwa di Indonesia ada demokrasi, dengan

demikian yang menjadi target dalam pemilu tahun 1971 adalah menitikberatkan

kepada nilai-nilai konstitusional dari pada nilai-nilai politisnya. Partai ini

menghendaki terciptanya kondisi dan situasi yang demokratis, guna

mempertahankan dan membangun negara. PSII ingin membangun persatuan yang

tersusun rapat didalam kalangan Umat Islam dan menjaga keselamatan hubungan

dengan segala golongan sebangsa. Partai ini juga ingin memperhubungkan

mempersatukan usaha dengan segala golongan itu atas tiap-tiap perkara untuk

keperluan bersama.

Partai ini menyebutkan mendapat bantuan dana kampanye dari pemerintah,

tetapi dana tersebut dikembalikan lagi kepada rakyat. Menurut mereka dana

tersebut berasal dari hasil keringat rakyat, jadi tidak adil jika dana tersebut

digunakan untuk kepentingan golongan dalam memperebutkan kursi. Bantuan

tersebut kemudian dikembalikan kepada rakyat untuk musholla atau pemeliharaan

tempat-tempat ibadah. PSII juga membantu 4 buah rumah yatim piatu di Jakarta,

masing-masing Rp. 100.000,00.25

25 A. Samsuddin, Tarman Azzam, Masmimar, Ignatius Sukardjasman, R.

Hidajat., Op.cit., hlm. 87.

Page 21: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

59

c. Partai Nadhatul Ulama (NU)

Gambar. 4

Tanda Gambar Partai Nahdlatul Ulama (NU)

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nahdatul_’Ulama diakses

pada tanggal 24 September 2015

Partai Nadhatul Ulama (NU) mengutarakan 10 program perjuangaannya lewat

corong RRI/TVRI pada tanggal 29 April 1971 yakni membina masyarakat yang

bertaqwa kepada Tuhan YME, dengan menegakkan ajaran-ajaran Islam.

Mempertinggi kesadaran dan tanggung jawab beragama tanpa paksaan dalam

bentuk apapun. Mengamalkan UUD’45 dan Pancasila secara murni dan

konsekuen. Mengusahakan agar pemerintah menjamin adanya kehidupan

demokrasi dan hak-hak politik rakyat baik dipusat maupun didaerah, serta bersih

dari korupsi. Menjadikan desa sebagai basis pembangunan, mengusahakan

lapangan kerja baru bagi pemuda-pemuda melalui program industrialisasi.

Meningkatkan ekonomi rakyat, mengusahakan perlindungan untuk membina

usaha nasional, agar pada saatnya mempu mengambil peranan yang menentukan

didalam ekonomi nasional untuk menyelenggarakan usaha-usaha besar.

Mendorong kemajuan di bidang-bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang

Page 22: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

60

memungkinkan setiap warga negara mengembangkan dirinya baik materiil

maupun spirituil. Serta memperbaiki mutu pendidikan dan penyiaran agama.

Pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Partai NU salah satunya adalah

kegiatan yang dilakukan di Jombang pada tanggal 15 s/d 18 April 1971 dengan

700 alim ulama “Ahlussunnah waljamaah” mengeluarkan sebuah seruan yang

isinya wajib hukumnya untuk menusuk tanda gambar partai Islam, bagi setiap

ummat Islam dalam pemilihan umum. Strategi lain yang digunakan NU untuk

menarik massa adalah dengan terjun langsung ke daerah-daerah diseluruh

Indonesia dengan mengadakan rapat akbar, pawai-pawai, konferensi-konferensi,

dan lain-lain.26 Di Surakarta pawai keliling kota dilakukan dengan menggunakan

sepeda motor dan mobil, sambil membawa poster-poster dan tanda-tanda gambar

NU. Di wilayah lainnya juga berlangsung hal yang sama. Strategi kampanye yang

dilakukan Partai NU terjun langsung ke masyarakat dengan mengadakan rapat

akbar, pawai-pawai, konferensi-konferensi dan lain-lain.

26 Wawancara dengan Bapak Budi (nama samaran) pada tanggal 18

Agustus 2015.

Page 23: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

61

d. Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)

Gambar. 5

Tanda Gambar Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)

Sumber: https://id.m.wikipedia.org./wiki/Partai_Muslimin_Indonesia diakses pada

tanggal 24 September 2015.

Parmusi merpukan salah satu partai berbasis agama yang paling muda,

sehingga beberapa golongan meremehkan partai ini. Partai ini melakukan

pembelaan dengan mengatakan bahwa partai ini berasaskan Islam sehingga akan

menjalankan perintah Islam yakni berbuat kebaikan dan menghalangi orang yang

berbuat salah. Parmusi akan menghalangi siapapun, termasuk pemerintah jika

berbuat yang bertentangan dengan agama, moral dan sebagainnya. Cara ini tetap

dilakukan dengan demokratis, penuh dengan tatakrama dan sopan santun dan

dengan sendirinya mencari way-out yang wajar. Parmusi melakukan kampanye

melalui RRI yang membahas mengenai masalah ekonomi masyarakat yang dirasa

masih lemah terhadap peredaran rupiah. Pidato tersebut menegaskan bahwa dalam

pemilu ini, mereka ingin membawa misi mempertahankan politik stabilisasi

Page 24: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

62

ekonomi yang tidak membawa kerugian bagi ekonomi masyarakat secara

menyeluruh.27

Dalam statement Pimpinan Pusat tanggal 17 Maret 1971 dan Sidang Dewan

Partai di Ciloto bulan April 1971, Parmusi dengan tegas menyatakan tidak akan

mendirikan negara Islam atau negara baru lainnya. Parmusi akan

memperrtahankan terus UUD’45 dan falsafah Pancasila. Program Parmusi yang

positif adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur melalui pembangunan

disegala bidang sesuai dengan Pelita yang telah digariskan oleh Kabinet

Pembangunan. Partai ini melakukan kampanye dengan melakukan pawai keliling

dan menyebarkan surat selebaran kecil yang isinya menyerukan agar pemilih

menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya dalam pemilihan umum nanti.

Parmusi melakukan kampanye tidak bergantung pada pengeras suara, melainkan

mereka menganjurkan agar memakai kapur tulis saja untuk membuat slogan-

slogan dan tanda gambar.28 Pada masa kampanye Pimpinan Pemuda

Muhammadiyah agar menggunakan hak pilihnya sebaik-baiknya dengan memilih

tanda gambar Bulan Bintang.

27 Merdeka pada tanggal 12 Mei 1971. 28 Merdeka pada tanggal 15 Mei 1971.

Page 25: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

63

e. Golongan Karya

Gambar. 6

Tanda Gambar Golongan Karya (Golkar)

Sumber: https://id.m.wikipedia.org./wiki/Golongan_Karya diakses

pada tanggal 24 September 2015

Memasuki masa kampanye pemilihan umum, pada “Malam kesenian artis-

artis Safari Golkar” 29 April 1971, Golkar mengeluarkan pernyataan politiknya

yang menandaskan tekad bulat Golkar untuk memperjuangkan lima pokok

program dasarnya, sebagai berikut29:

1) Melaksanakan Demokrasi Pancasila, dengan pengertian bahwa siapapun

tidak diperkenankan merubah maupun memberikan interpretasi kepada

Pancasila menurut kepentingan golongannya.

2) Mengambil langkah yang menuju kepada strutuktur dan kehidupan

politik baru, guna menghentikan pertentangan ideologi dan

menggantikannya dengan perjuangan melaksanakan program

pembangunan berdasarkan Pancasila.

29 Berita Ekonomi pada tanggal 3 Djuni 1971.

Page 26: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

64

3) Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, jujur, cakap dan

berwibawa dengan jalan menegakkan aparatur pemerintahan yang hanya

mengenal kesetiaan tunggal. Semua ini adalah syarat mutlak untuk dapat

melaksanakan program pembangunan tanpa hambatan dan gangguan

yang bersumber pada pertentangan ideologi para aparatur pemerintah itu

sendiri.

4) Tetap melaksanakan panggilan perjuangan, melalui tahapan-tahapan

pemilu yang akan datang.

5) Menjamin kelangsungan tracee baru 1966 dibidang perjuangan mencapai

kesejahteraan rakyat dan demokrasi Pancasila untuk jangka waktu yang

panjang, agar dapat dirasakan hasil dan manfaatnya bagi seluruh rakyat.

Program yang ingin dilaksanakan Golkar berhubungan dengan

pembangunan dan tentu saja program tersebut dalam pelaksanaannya

berbeda-beda di tiap daerah. Selain pembangunan, Golkar juga ingin

kestabilan dan kekompakan aparatur negara jang merupakan pola pikiran

pokok dalam pemerintah orde baru untuk memberikan stabilitas dalam

program pembangunan.30 Pada saat kampanye, mereka berkumpul

dilapangan dan mendengarkan pidato yang sedang dilaksanakan. Pada

pidato tersebut dijelaskan bahwa massa yang mendukunga Golkar

dihimbau untuk menusuk tanda gambar “pohon beringin” pada pemilihan

umum nanti.31

30 A. Samsuddin, Tarman Azzam, Masmimar, Ignatius Sukardjasman, R.

Hidajat., Op.cit., hlm. 105. 31 Wawancara dengan Bapak Slamet tanggal 27 Agustus 2015

Page 27: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

65

Gambar. 7

Salah satu strategi Partai Golkar berkampanye lewat media massa

Sumber Data : Andika 3 Juni 1971

Kampanye yang dilakukan Golkar juga melalui media massa untuk

menarik suara dari masyarakat. Pada gambar tersebut menjelaskan bahwa

strategi yang digunakan untuk memihak pada “pohon beringin” dan

mengaitka dengan PKI. Pada program yang disampaikan Golkar

menjelaskan bahwa Pemerintah Orde Baru masih belum puas dengan

situasi politik yang masih terdapat masalah mengenai korupsi dan

penyalahgunaan kekuasaan. Strategi golkar juga mengajak para generasi

muda untuk ikut berpartisipasi dan mendukung Golkar dalam

memperbaiki pembangunan seperti program yang disampaikan.

Page 28: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

66

f. Partai Kristen Indonesia (Parkindo)

Gambar. 8

Tanda Gambar Partai Kristen Indonesia (Parkindo)

Sumber: https://id.m.wikipedia.org./wiki/Partai_Kristen_Indonesia

diakses pada tanggal 24 September 2015.

Partai ini menjanjikan akan memperjuangkan kepastian hukum, otonomi

seluas-luasnya bagi daerah tanpa mengabaikan kesatuan Republik Indonesia.

Politik luar negeri bebas dan aktif, juga dalam menormalisir hubungan dengan

Cina Komunis. Dibidang sosial akan memperjuangkan adanya jaminan hari tua,

jaminan sosial bagi para penganggur dan orang terlantar. Dibidang politik,

Parkindo memperjuangkan pula “equal-partnership” antara ABRI, GOLKAR dan

PARTAI POLITIK. Dalam usaha pembaharuan struktur dan mekanisme politik,

akan memperjuangkan agar pemikiran fungsionil generasi baru mendapatkan

tempatnya untuk berkembang seluas-luasnya. Parkindo juga akan

memperjuangkan kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat, kebebasan

bertukar agama, berserikat serta berkumpul tanpa mengganggu persatuan. Partai

ini merupakan satu-satunya partai politik yang bersedia menjadi alat Gereja yaitu

Gereja dalam arti kata persekutuan orang-orang beriman. Persatuan yang

Page 29: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

67

dimaksud oleh Parkindo adalah keserasian dalam bertindak setiap warga negara

atau golongan. Keserasian dalam hal ini memberikan kreasi terwujudnya program

bersama atas kerelaan dan kesadaran yang menumbuhkan kreasi penunjang

demokrasi.

Partai ini mempunyai kekurangan yang sama dengan Partai Katholik yaitu

memberi batasan pada penerimaan anggotanya yang hanya beragama Kristen saja.

Pembatasan dalam penerimaan anggota tersebut tentu saja juga mempengaruhi

dalam perolehan suara pada pemilihan umum tahun 1971, meskipun ada beberapa

masyarakat yang menganut agama ini tetapi masih kalah denga jumlah mayoraitas

agama yang banyak dianut. Pada masa kampanye, partai ini tidak luput dari

penekanan-penekanan yang berpengaruh terhadap massa yang ikut memilih.

Penekanan tersebut berasal dari anggota Golkar, diantaranya beberapa anggota

Parkindo dipaksa memilih Golkar. Saat menjalani kampanye atau melakukan

rapat-rapat umum mendapat gangguan dari pihak luar. Beberapa paksaan tersebut

mengakibatkan mereka tidak percaya lagi terhadap pemerintahan Orde Baru dan

merasa kebebasan yang didapat adalah kebebasan semu saja.32

32 Kompas pada tanggal 31 Mei 1971.

Page 30: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

68

g. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Gambar. 9

Tanda Gambar Partai Nasional Indonesia (PNI)

Sumber: https://id.m.wikipedia.org./wiki/Partai_Nasional_Indonesia

Diakses pada tanggal 24 Sepbtember 2015.

Program PNI dibidang politik, sosial, ekonomi dan budaya. Dibidang politik

adalah Pancasila dan UUD’45 sebagai cara untuk mengurus negara dan

kepentingan rakyat harus dilaksanakan searang juga. Dibidang ekonomi,

Indonesia harus menjamin peningkatan daya produksi nasional yang jauh diatas

presentase jumlah kenaikan penduduk, disamping kewajiban membayar hutang.

Partai Nasional Indonesia (PNI) juga membagikan kaos secara gratis sebagai salah

satu alat propoganda penyebarannya. Pembagian baju kaos tersebut tentunya

dengan tanda gambar partai itu sendiri yang tercetak dibelakangnya dan saat

pawai kampanye sedang berlangsung.33 Partai ini masih memakai ajaran ajaran-

ajaran Bung Karno, mereka merasa kesulitan jika tidak memakai Marhaenisme

sebagai asas perjuangannya. Dalam kampanye yang berlangsung selama dua

bulan, PNI mengadakan pawai massal, pemasangan plakat-plakat dan rapat

33 Merdeka pada tanggal 12 Mei 1971.

Page 31: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

69

kampanye. Partai ini mengajak anak-anak bekas Presiden Soekarno saat

melakukan kampanye untuk menarik massa dan mengumpulkan suara. Masa

kampanye PNI juga tidak luput dari gangguan pihak lain yang juga

mempengaruhi perolehan suara untuk pemilihan umum nanti. 34

Gambar. 10

Salah satu spanduk PNI (Partai Nasional Indonesia) untuk media sosialisasi

dalam kampanye Pemilihan Umum Tahun 1971

Sumber Data : Majalah Tempo Tahun 1971

Salah satu tulisan yang termuat dalam spanduk diatas menggambarkan

bahwa pihak PNI sendiri tidak setuju adanya paksaan dalam pemilihan umum ini.

Mereka menginginkan agar rakyat diberi kesempatan untuk bebas memilih partai

sesuai keinginannya sendiri. Di Surakarta sendiri sempat terjadi penggeledahan

terhadap rumah-rumah tokoh-tokoh PNI dengan tujuan mencari senjata api, akan

tetapi penggeledahan tersebut tidak menemukan hasil. Penggeledahan tersebut

mendapat bantahan dari pihak PNI karena mereka merasa tidak pernah

34A. Samsuddin, Tarman Azzam, Masmimar, Ignatius Sukardjasman, R.

Hidajat., Op.Cit., hlm. 118.

Page 32: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

70

menyembunyikan senjata api di wilayah Jawa Tengah. Pelaksanaan kampanye

juga sempat dihalang-halangi, meskipun sebelumnya sudah mendapatkan ijin

untuk berkampanye.

h. Partai Islam Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah)

Gambar. 11

Tanda Gambar Partai Islam Perti

Sumber: https://id.m.wikipedia.org./wiki/Partai_Islam_Perti diakses

pada tanggal 24 September 2015.

Partai ini berbeda dengan partai-partai lainnya, karena program partainya tidak

terlalu muluk-muluk dan partai ini tidak mempunyai cita-cita atau janji-janji

tentang pembangunan industri raksasa dipelosok-pelosok yang pasti belum

mungkin. Partai ini memiliki keinginan yang sederhana saja tapi pasti yaitu agar

pembangunan masyarakat lebih ditingkatkan. Perti tidak menjelaskan banyak

mengenai konsep-konsep pembangunannya yang bersifat produktif dan

menekankan partisipasi pembangunan melalui sosial kontrol supaya

pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Partai ini menekankan programnya

lebih kepada sektor pendidikan.

Page 33: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

71

Partai ini tidak luput dari penggarapan atau intimidasi Golkar, banyak

organisasi Perti yang menyatakan diri sebagai organisasinya Golkar. Para anggota

yang ikut dalam organisasi Golkar ini adalah mereka yang sempat terlibat

Gestapu/PKI dan pernah diinterogasi oleh Kopkamtib. Permasalahan ini

kemudian menjadi perpecahan didalam Partai Perti karena mereka juga

membawa-bawa nama Perti. Kekacauan yang telah terjadi didalam Partai ini

kemudian memunculkan DPP-Perti tandingan dan mengakibatkan permasalahan

baru. 35

i. Partai Murba

Gambar. 12

Tanda Gambar Partai Murba

Sumber: https://id.m.wikipwedia.org./wiki/Partai_Murba diakses

pada tanggal 24 September 2015.

Partai Murba merupakan partai politik yang mempunyai asas anti-fasisme,

anti-imperialisme, anti-kapitalisme dan mendasarkan perjuangan pada aksi

Murba-teratur. Partai ini mencoba mempertahankan dan memperkokoh tegaknya

Kemerdekaan bagi Republik dan Rakyat sesuai dengan dasar dan tujuan

35 Ibid., hlm. 124.

Page 34: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

72

Proklamasi 17 Agustus 1945 menuju masyarakat yang adil dan makmur menurut

kepribadian Bangsa Indonesia yaitu masyarakat sosialis.36 Partai ini tidak begitu

terkejut dengan perolehan atau grafik kemajuan yang telah dicapai Golkar.

Perolehan yang telah dicapai Golkar membuat partai ini berkewajiban untuk

membina masa yang tidak terorganisir. Peristiwa-peristiwa yang juga membawa-

bawa nama Murba tidak begitu dipikirkan karena pemilihan umum sudah semakin

dekat dan masyarakat tidak perlu mencari kambing hitam terhadap masalah yang

ada. Pembahasan mengenai demokrasi yang ada masih belum terlalu memuaskan

tetapi Murba juga menolak dengan tegas bentuk liberal atau otoriter.

j. Partai IPKI

Gambar. 13

Tanda Gambar Partai IPKI

Sumber: https://id.m.wikipedia.org./wiki/Partai_IPKI diakses pada

tanggal 24 September 2015.

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) adalah partai

politik yang menempatkan dirinya sebagai Partai Pendobrak dan Penerobos segala

penyelewengan dan kemacetan yang menghalangi tercapainya tujuan cita-cita

36 Anggaran Dasar Partai IPKI tahun 1971.

Page 35: BAB III BENTUK KONSTELASI POLITIK DI SURAKARTA PADA ... · yang banyak basis PKI nya, dalam hal ini yang dihadapi tidak hanya itu saja melainkan rakyat PKI, simpatisan PKI calon anggota

73

Proklamasi 17 Agustus 1945. Partai ini akan membimbing Rakyat Indonesia

dalam meyakini pengertian Pancasila serta menanamkan semangat jiwa

Proklamasi 17 Agustus besrta UUD 1945 untuk diamalkan dan diteruskan kepada

generasi yang akan datang. Partai IPKI mempunyai popularitas di wilayah Jawa

Barat dan Sumatra Utara, di daerah lain tidak begitu menonjol. Partai ini tiak

menerima segala bentuk bantuan dan dengan cara apapun termasuk yang

berhubungan atau mengikat partai dalam mencapai tujuannya.