bab iii bahan dan metode_ g11ari
TRANSCRIPT
5
menurut Squire et al. (1984), dalam Boer dan
Las (1994) menyatakan bahwa nilai koefisien
pemadaman tanaman tidak bergantung pada
LAI.
Namun, bertambahnya LAI tidak selalu
diikuti dengan menurunnya koefisien
pemadaman sebab koefisien pemadaman juga
dipengaruhi oleh perbandingan Qt / Qo dan
sudut daun.
Koefisien pemadaman tajuk dapat
diperoleh dengan menurunkan persamaan
Hukum Beer untuk transmisi. Pola
pemadaman tajuk sesuai dengan hukum
absorbsi Lambert – Beer yang menyatakan
bahwa setiap lapisan yang tebalnya sama akan
menyerap bagian radiasi yang sama dan yang
melewatinya. Untuk tajuk tanaman, lapisan
yang sama tebalnya didasarkan pada satuan
LAI. Jadi, jumlah cahaya matahari yang
menembus melalui tajuk dipengaruhi oleh
LAI dan pola penempatan daun. Koefisien
pemadaman (k) memberikan petunjuk
numerikal penipisan cahaya dalam tajuk.
Menurut Awal et al. (2006) persamaan nilai k
(koefisien pemadaman tajuk) yang diturunkan
dari Hukum Beer adalah sebagai berikut :
(4)
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data primer radiasi surya
pada tanaman kentang dilakukan pada bulan
April 2010 – Mei 2010 di Desa Galudra,
Cugenang, Cipanas, Puncak Bogor, Jawa
Barat. Daerah ini terletak pada 06º46’50’’ LS
dan 107º02’01’’ BT, memiliki karakteristik
iklim seperti ketinggian 1250 m.dpl dan CH
1000 – 4000 mm/tahun (150 mm/bulan).
Pengambilan data diambil seminggu sekali
setiap hari Jumat pukul 08.30 – 16.00 WIB.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan – bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bibit kentang, varietas
Granola, pupuk, dan obat pengendali hama
penyakit tanaman. Alat – alat yang digunakan
adalah tube solarimeter untuk mengukur
radiasi surya, kabel yang digunakan untuk
menghubungkan solarimeter dengan AVO
Meter, AVO (Ampere Volt Ohm) meter, water
pass, dan seperangkat komputer untuk
pengolahan data. Perangkat lunak yang
digunakan untuk pengolahan data adalah
Microsoft Excel.
3.3 Pelaksanaan
Radiasi surya diukur menggunakan tube
solarimeter pada ketinggian 10 cm di atas
tanah dan solarimeter standar pada 1 m di atas
tempat terbuka.
Pengambilan data dilakukan setiap 15
menit dengan 3 kali pencatatan data untuk
mendapatkan data yang akurat. Selain
pengambilan data radiasi di lapangan,
dilakukan juga pengambilan data kalibrasi
yang dilakukan di kampus IPB Darmaga
untuk membandingkan setiap alat dengan
input radiasi yang sama.
Data yang diperoleh dibuat grafik linier
antara radiasi datang (Qo) dengan radiasi
transmisi (Qτ) dalam satuan W/m2 untuk
mencari nilai koefisien transmisi (τ).
3.4 Koefisien Pemadaman Tajuk
3.4.1 Pengukuran Kalibrasi Tube
Solarimeter
Pengukuran kalibrasi alat dilakukan pada
hari Kamis tanggal 8 April 2010 di Kampus
IPB, Dramaga. Pengambilan data dilakukan
pukul 07.30 sampai pukul 13.00 WIB. Data
kalibrasi ini digunakan untuk membandingkan
setiap alat dengan input radiasi yang sama
dengan satuan mV.
3.4.2 Pengukuran Transmisi Radiasi
Transmisi radiasi surya diukur
menggunakan tube solarimeter yang
dihubungkan dengan AVO (Ampere Volt
Ohm) meter yang diletakkan di atas dan di
bawah tajuk tanaman kentang yang digunakan
untuk menghitung besarnya koefisien
transmisi radiasi surya yang datang pada
tanaman tersebut dengan persamaan sebagai
berikut :
τ = Qτ/Qo
3.4.3 Pengukuran Indeks Luas Daun (LAI)
Indeks Luas Daun (dengan dua contoh
tanaman) dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
6
3.4.4 Penurunan Koefisien Pemadaman (k)
Koefisien pemadaman berdasarkan
Hukum Beer dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
τ = e-k. LAI
-k. LAI = Ln τ
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kurva Kalibrasi Tube Solarimeter
Kalibrasi alat dilakukan dengan
membandingkan hasil pengukuran solarimeter
yang digunakan dengan pengukuran
menggunakan solarimeter standar.
Gambar 1 Kalibrasi antara solarimeter untuk
pengukuran radiasi transmisi (Qτ)
dengan solarimeter standar (Qo)
Gambar 1 menyajikan hasil kalibrasi
solarimeter yang digunakan untuk pengukuran
transmisi radiasi yang dibandingkan dengan
solarimeter standar yang juga digunakan
untuk pengukuran radiasi diatas tajuk
tanaman.
4.2 Perubahan Transmisi Radiasi Surya
Transmisi radiasi surya adalah energi
radiasi surya yang lolos pada permukaan
tanah dibawah tajuk. Transmisi radiasi
berbeda diantara daun sehubungan dengan
perkembangan daun (ketebalan daun dan
kandungan pigmen seperti klorofil). Menurut
Rosenberg (1997), dalam Sulistyono et al.
(2006) besarnya radiasi transmisi dipengaruhi
oleh karakter kanopi yaitu luas daun, sudut
daun, filotaksis, jumlah daun, dan ukuran
daun.
y = 0.6438xR2 = 0.9975
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30
Qo
(m
V)
Q τ (mV)