bab iii analisa pendekatan program arsitektur 3.1 …repository.unika.ac.id/14648/4/10.11.0103 rizki...
TRANSCRIPT
52
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas Area Penelitian Orchid Botanical Garden
Area penelitian terletak pada area konservasi tanaman, pada area ini
terdapat beberapa fasilitas yaitu :
a. Area Pembibitan
Merupakan lokasi reproduksi dimana tanaman anggrek
dikembangbiakan.
b. Wisma Penelitian
Merupakan tempat bagi para peneliti yang sedang
melakukan penelitian.
c. Area Budidaya Anggrek
Merupakan area perawatan dimana setelah bibit-bibiit
anggrek tumbuh dan dikembangkan di tempat ini.
d. Rumah Anggrek
Merupakan area pamer utama untuk proyek Orchid
Botanical Garden.
e. Herbarium
Merupakan tempat untuk pengawetan tanaman yang
diawetkan dengan cara pengeringan atau dengan
menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat basah
53
Skema Aktivitas Area Penelitian
Bagan 3.1 Skema Aktivitas Penelitian
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.2 Studi Aktivitas
a. Studi Aktivitas dan Pelaku
a.1 Pengunjung
Pengunjung dibagi menjadi 2 bagian :
LABORATURIUM
PENELITIAN HERBARIUM
AREA PEMBIBITAN
AREA PENYEMAIAN
ANGGREK RUMAH ANGGREK
54
Tabel 3.1 Aktivitas Pengunjung Orchid Botanical Garden
1. Pengunjung Perorangan
o Anak – anak ( usia 6-12 tahun )
o Remaja ( usia 13-17 tahun )
o Dewasa / Orang Tua (usia di atas 17 tahun )
PELAKU JENIS
KEGIATAN KEGIATAN RUANG
Pe
ng
un
jun
g P
rib
ad
i d
an
In
sta
ns
i
Pameran
Melihat Koleksi Anggrek
Ruang Pamer Indoor
Berinteraksi dengan tanaman koleksi
Survey lapangan
Berinteraksi dengan Pemandu
Melihat Koleksi Anggrek
Ruang Pamer Outdoor
Berinteraksi dengan tanaman koleksi
Survey lapangan
Berinteraksi dengan Pemandu
Edukasi
Membaca Buku
Perpustakaan Mencari Informasi
Melihat Dokumentasi
Berdiskusi
Penunjang
Makan
Café Minum
Mengobrol
Membeli Souvenir Toko Souvenir
BAB Toilet
BAK
Menanyakan Informasi R. Informasi
Membeli Tiket Tiket Area
Menitipkan Barang R. Penitipan Barang
Berkunjung R. Tamu
Bertamu
Rapat R. Rapat
55
2. Pengunjung Instansi
Pengunjung yang dating dengan rombongan baik
dari sekolah, universitas, komunitas maupun
kelompok tertentu.
a.2 Pengelola
Pengelola terbagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Pengelola Utama yang tugasnya mengelola
kegiatan
2. Pengelola Konservasi yaitu bagian pelaku
konservasi
3. Service yang tugasnya di bagian service bangunan
4. Pelayanan Umum yang berhubungan langsung
dengan pengunjung.
PELAKU JENIS
KEGIATAN KEGIATAN RUANG
Pengelola
Kepala Orchid Botanical Garden
Mengatur jalanya Orchid Botanical-
Ruang Kepala Garden
Mengawasi Pekerjaan di-
Setiap Bidang
Melakukan rapat Ruang Rapat
Sekertaris
Mencatat kebutuhan
Ruang Sekertaris Membantu Pekerjaan Kep. OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mencatat hasil rapat Ruang Rapat
Kepala Bagian Umum
Mengatur Kegiatan di OBG Ruang Kabag.
(Orchid Botanical Garden )
Membuat laporan Ruang Rapat
Public Relation Mengatur publikasi
Ruang Public Relation Melayani keluhan pengunjung
HRD Merekrut pegawai
Ruang HRD Membina pegawai
56
Kepala Sie Acara
Mengatur Acara yg akan dilaksanakan
R. Kepala Sie Acara di OBG.
(Orchid Botanical Garden )
Kepala Sie. Pelayanan Umum
Mengelola dan memantau kegiatan R. Kepala Sie
pelayanan umum. Pelayanan Umum
Staff Administrasi
Mengelola administrasi OBG
Ruang Staff (Orchid Botanical Garden )
Mengolala Arsip OBG
(Orchid Botanical Garden )
Kabag. Tata Usaha Mengatur dan menglola tata usaha R.Kabag Tata Usaha
Staff Tata Usaha Membantu menglola tata usaha R. Staff Tata Usaha
Kabag. Teknik Mengatur dan menglola kegiatan
R. Kabag teknik teknis Orchid Botanical Garden
Staff Teknik Membantu Kegiatan teknis di OBG R.Staff Teknik
Kabag Edukasi Mengatur dan menglola kegiatan
R. Kabag Edukasi edukasi di Orchid Botanical Garden
Staff Edukasi Membantu jadwal kegiatan
R. Staff Edukasi edukasi di Orchid Botanical Garden
Kabag Perpustakaan
Mengatur dan menglola kegiatan R. Kabag Pepustakaan
di perpustakaan OBG
Staff Perpustakaan membantu menglola kegiatan
Pepustakaan di perpustakaan OBG
Pemandu Wisata
Memberikan edukasi kepada
Ruang Pameran pengunjung
Membantu pengunjung melihat
koleksi anggrek
Konservasi
Kepala Sie Registrasi
Mencatat dan Mengatur Bunga Koleksi R. Sie Registrasi
Kepala Sie Konservasi
Mengelola dan mengatur kegiatan R. Sie Konservasi
Konservasi yang ada di OBG
Staff Laboraturium
Membatu kegiatan konservasi dan
Laboraturium penelitian yang ada di OBG
(Orchid Botanical Garden )
Staff Reproduksi Membatu kegiatan pembibitan dan
Laboraturium penelitian yang ada di OBG
Staff Preparasi Melakukan kegiatan konservasi R. Preparasi
SERVICE
Kepala Teknisi Mengatur kegiatan teknis R. Teknisi
Staff Teknisi Membantu melaksakan kegiatan R. Teknisi
reparasi pada Orchid Botanical Garden Seluruh Ruangan
Office Boy Melayani Staff karyawan dalam R. Staff
membuat makanan/minuman
Cleaning Service Membersihkan area OBG
Seluruh Ruangan (Orchid Botanical Garden )
Staff Keamanan Menjaga keamanan OBG
Seluruh Ruangan (Orchid Botanical Garden )
57
Pelayanan Umum
Staff Tiketing Melayani penjualan tiket Tiket Box
Staff Informasi Memberikan informasi kepada
R. Informasi pengunjung Orchid Botanical Garden
Staff Kesehatan Membantu dalam hal medis P3K R. Kesehatan
Staff Café Melayani penjualan makanan Café
Staff Souvenir Melayani penjualan souvenir Souvenir shop
Tabel 3.2 Aktivitas Pengelola Orchid Botanical Garden
b. Operasional Orcjid Botanical Garden
b.1 Bagi Pengunjung
1) Orchid Botanical Garden buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB, pada
area pamer indoor, outdoor penitipan barang, café , souvenir shop,
garden shop plaza dan toilet.
2) Ticketing dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
3) Perpustakaan dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
4) Untuk acara khusus waktu buka dapat berlangsung hingga pukul 21.30
WIB
b.2 Bagi Pengelola
1) kegiatan Kantor dan administrasi serta pengelola dimulai dari hari senin
– jumat pada pukul 07.30 – 16.30 WIB.
2) Kegiatan konservasi dapat dilakukan diluar jam kerja maupun jam kerja,
tergantung pada bidangnya masing-masing.
b.3 Bagi Service
1) Kegiatan service dilakukan selama jam operasional Botanical
Garden.
2) Kegiatan keamanan penjagaan dilakukan 24jam dengan system
shift.
58
3) Kegiatan cleaning service dilakukan pada saat jam operasional
Orchid Botanical Garden, sebelum juga sesudah jam operasional.
c. Pendekatan Jumlah Pelaku
Pengunjung
Data pengunjung Kebun Raya Bogor
Rata - rata pengunjung hari kerja 2000 - 3000 orang
Rata - rata pengunjung pada akhir pekan 4000 - 7000 orang
Rata - rata pengunjung pada hari libur 6000 - 14000 orang
Kegiatan pengunjung di kebun raya bogor
Rata-rata jumlah pengunjung kebun raya bogor sejumlah 1.548.251
orang setiap tahunnya. Dengan demikian estimasi perhitungan pada
Area Griya Anggrek sebagai berikut :
Pengunjung = 1.548.251 x 5%
= 77.412 orang per tahun
= 212 orang per hari.
Menikmati taman 50%
Kafetaria 25%
Museum 15%
Griya Anggrek 5%
Lain-lain 5%
Tabel 3.3 Pengunjung kebun raya bogor Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
Tabel 3.4 Persentase Pengunjung kebun raya bogor
Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
59
Untuk asumsi hari libur, pengunjung dapat bertambah hingga 50% dari
hari biasa.
Pengelola
PELAKU JUMLAH
Pengelola
Kepala Orchid Botanical Garden 1
Sekertaris 3
Public Relation 3
HRD 2
Kepala Bagian Umum 1
Kepala Sie Acara 1
Staff Acara 20
Kepala Sie. Pelayanan Umum 1
Kepala Sie Keuangan 1
Kepala Sie Pelayanan Umum 1
Staff Administrasi 5
Kepala Bagian Teknik 1
Staff Teknik 15
Kepala Pameran 1
Staff Pengawas Pameran 8
Kabag Edukasi 2
Kabag. Perpustakaan 1
Staff Perpustakaan 5
Kabag. Tata Usaha 1
Staff Tata Usaha 5
Staff Edukasi 8
Pemandu Wisata 8
Konservasi
Kepala Sie Registrasi 1
Staff Registrasi 4
Kepala Sie Konservasi 1
Staff Konservasi 5
Staff Laboraturium 5
Staff Reproduksi 3
Staff Preparasi 3
SERVICE
Kepala Teknisi 1
Staff Teknisi 10
Office Boy 8
Cleaning Service 30
Staff Keamanan 15
Pelayanan Umum
Staff Tiketing 5
Staff Informasi 2
Staff Kesehatan 3
Staff Café 6
Staff Souvenir 6
Tabel 3.5 Tabel Pengelola Orchid Botanical Garden
60
d. Pola Kegiatan
d.1 Perorangan dan instansi
d.2 Pengelola
Bagan 3.1 Pola Keegiatan Pengunjung Perorangan
Datang
Membeli Tiket
Melihat Koleksi
Anggrek
Pulang
Menanyakan
Menitipkan
Barang
Membaca Buku
Toilet
Edukasi
Tanaman
Membeli
Souvenir
Datang
Absen
Absen
Bekerja Sesuai
Jobdesk
Pulang
Toilet
BAB/BAK ISOMA
Bagan 3.2 Pola Keegiatan Pengelola
61
Konservasi
Service
Datang
Absen
Absen
Bekerja
Sesuai
Jobdesk
Pulang
Toilet
BAB/BAK
ISOMA
Bagan 3.3 Pola Keegiatan Pengelola Konservasi
Datang
Absen
Absen
Bekerja
Sesuai
Jobdesk
Pulang
Toilet
BAB/BAK
ISOMA
Bagan 3.4 Pola Kegiatan Service
62
3.1.3 Studi Fasilitas
a. Kebutuhan Ruang
63
( Tabel 3.6 Kebutuhan Ruang )
64
b. Pola Hubungan Ruang
RUANG DISPLAY
TANAMAN ANGGREK
R.UTILITAS
R. ME
CAFE
GARDEN SHOP
SOUVENIR SHOP
PERPUSTAKAAN
HERBARIUM
R. KONSERVASI
JALUR
LOGISTIK
PLAZA
VOID INFORMATION
CENTER
ATRIUM RUANG
PAMER
KANTOR PENGELOLA
R. KEPALA
PENGELOLA
TU & ADM
R.ARSIP
MEETIN
G ROOM
LOBBY FRONT
OFFICE
AREA PARKIR
PENGELOLA
AREA PARKIR PENGUNJUNG
SECURITY
CENTER
ENTRANCE
KEGIATAN PENGUNJUNG ( EDUKASI )
KEGIATAN PENGUNJUNG ( REKREASI )
KEGIATAN EVENT ORGANIZER
KEGIATAN ADMINISTRASI
KEGIATAN OPERASIONAL
Bagan 3.5 Pola Hubungan Ruang
65
3.1.4 Studi Ruang Khusus
Pembagian ruang pameran pada di dasarkan pada jenis tanaman
Anggreknya, sehingga tercipta tatanan ruang yang berbeda sesuai
dengan jenis koleksi yang dipamerkan. Studi ruang khusus dilakukan
terhadap besaran ruang pamer yang da di dalam Orchid Botanical
Garden.
66
Perhitungan ruang yang dibutuhkan juga memperhatikan persyaratan
jarak pandang antara mata pengunjung dengan panel display.
Tabel 3.7 Studi Kebutuhan Ruang Khusus
Gambar 3.1 Pola Pergerakan Ruang Display Sumber : Human Dimension
67
Gambar 3.2 Jarak Pandang ke Display Sumber : Human Dimension
Gambar 3.3 Jarak Media Display Sumber : Human Dimension
68
Gambar 3.4 Pergerakan Manusia Sumber : Human Dimension
69
3.1.5 Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan
Kapasitas, Jumlah dan Besaran ruang yang diiperlukan didalam perancangan
didasarkan pada :
NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2
SB : Studi Banding
O : Observasi
SRK : Studi Ruang Khusus
SR : Studi Ruang
Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan
berdasarkan perhitungan sirkulasi menurut buku Time Saver Standart
for Building Types 2nd Edition, sebagai berikut :
5% – 10% = Sirkulasi Minimum
20% = Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
30% = Kenyamanan Fisik
40% = Kenyamanan Psikologis
50% = Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan
70% - 100% = Sirkulasi dengan banyak kegiatan
Berikut table kebutuhan ruang Orchid Botanical Garden :
70
AREA DISPLAY INDOOR
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart
Jumlah Luasan Sumber
Area Display Anggrek Dilindungi
176,4 m2 SRK
Area Display Anggrek Tidak Dilindungi
196 m2 SRK
TOTAL : 372,4 m2
SIRKULASI 100 % : 372,4 m2
TOTAL : 744,8 m2
AREA EDUKASI
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart
Jumlah Luasan Sumber
Area Baca 40 orang 1 m2 40 m2 SR
Area Perpustakaan 5 Unit 1 m2 5 m2 SB
Area Rak Buku 4000 buku 15 m2 60 m2 NAD
Area Penyimpanan - 10 m2 10 m2 SB
Area Pembibitan 20 Orang 1 m2 20 m2 SR
Area Tanam 20 Orang 1 m2 20 m2 SR
TOTAL : 155 m2
SIRKULASI 50 % : 77,5 m2
TOTAL : 232,5 m2
AREA DISPLAY OUTDOOR
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart
Jumlah Luasan Sumber
Taman 600 m2 SB
Taman Anggek 640 m2 SB
Plaza 2502 m2 SB
TOTAL : 3742 m2
SIRKULASI 100 % : 3742 m2
TOTAL : 7484 m2
Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang Display Indoor
Tabel 3.9 Kebutuhan Ruang Display Outdoor
Tabel 3.10 Kebutuhan Ruang Area Edukasi
71
AREA PENUNJANG
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart Jumlah Luasan Sumber
Lobby 250 orang 1 m2 250 m2 SR
Café 2 buah 1 m2 288,8 m2 SB
Souvenir Shop 50 orang 15 m2 77,46 m2 NAD
Garden Shop 50 orang 10 m2 77,46 m2 SB
Herbarium 20 Orang 1 m2 300,8 m2 SR
Information Center - 1 m2 5 m2 SR
Loket 4 orang 2 m2 8 m2 SB
Penitipan Barang - 8 m2 O
Lavatory 10 P / 7 L 2,56 m2 43,52 m2
NAD
8 URINOIR 0,7 m2 5,6 m2
7 Washtafel 0,84 m2 5,88 m2
Difabel 1 orang 2,88 m2 2,88 m2 NAD
R. Keamanan 1 Unit 6,25 m2 6,25 m2 SB
R. Kesehatan 1 Unit 7,5 m2 7,5 m2 SB
R. Menyusui 1 Unit 7,5 m2 7,5 m2 SB
R. Transit - 20 m2 40 m2 SB
Home Stay tipe 36 5 unit 60 m2 300 m2 SB
TOTAL : 1434,65 m2
SIRKULASI 50 % : 717,325 m2
TOTAL : 2151,975 m2
AREA PENGELOLA
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart Jumlah Luasan Sumber
R.Kepala 1 orang 25 m2 25 m2 NAD
R. Direksi 3 orang 4,46 m2 13,38 m2 SB
R. Kepala Bagian 9 orang 4,46 m2 40,14 m2 SB
R. Staff 12 orang 4,46 m2 53,52 m2 SB
R.Rapat 1 unit 20 m2 20 m2 O
R.Tamu 5 orang 1,5 m2 7,5 m2 O
TOTAL : 152,04 m2
SIRKULASI 40 % : 60,816 m2
TOTAL : 212,856 m2
Tabel 3.11 Kebutuhan Ruang Area Penunjang
Tabel 3.12 Kebutuhan Ruang Area Pengelola
72
AREA KONSERVASI
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart Jumlah Luasan Sumber
R. Kepala Konservasi 1 orang 8,92 m2 8,92 m2 SB
R. Staff Konservasi 4 orang 4,46 m2 17,84 m2 SB
R. Staff Registrasi 2 orang 4,46 m2 8,92 m2 SB
R.Reparasi - 24 m2 24 m2 O
R. Preparasi - 12 m2 12 m2 O
Gudang Koleksi - 50 m2 50 m2 O
TOTAL : 121,68 m2
SIRKULASI 40 % : 48,672 m2
TOTAL : 170,352 m2
AREA SERVICE
Nama Ruang Kapasitas Besaran Standart Jumlah Luasan Sumber
R. Teknisi 5 Orang 4,46 m2 22,3 m2 SB
R. Operator - 6 m2 6 m2 SB
Pantry 1 unit 6 m2 6 m2 SB
Gudang - 9 m2 9 m2 O
R. Istirahat - 12 m2 12 m2 O
R. Loker Staff - 12 m2 12 m2 O
Lavatory 3P / 2L 2,56 m2 12,8 m2
2 Washtafel 0,84 m2 1,68 m2
Janitor - 2 m2 2 m2
Ruang ME - 16 m2 16 m2
Ruang Pompa - 10 m2 10 m2
Ruang Genset - 20 m2 20 m2
Loading Dock - 8 m2 8 m2
TOTAL : 137,78 m2
SIRKULASI 30 % : 41,334 m2
TOTAL : 179,114 m2
Tabel 3.13 Kebutuhan Ruang Area Konservasi
Tabel 3.14 Kebutuhan Ruang Area Service
73
AREA PARKIR KENDARAAN
Nama Ruang Kapasitas Besaran Jumlah Luasan Sumber
Parkir Suttle Bus 18 unit 10 m2 180 m2 SB
Parkir Mobil 80 unit 8,16 m2 652,8 m2 SB
Parkir Motor 100 unit 2 m2 200 m2 SB
TOTAL : 1032,8 m2
SIRKULASI 40 % : 413,12 m2
TOTAL : 1445,92 m2
Nama Ruang Jumlah Luasan
Area Utama 8228,8 m2
Area Penunjang 2384,475 m2
Area Konservasi 170,352 m2
Area Pengelola 212,856 m2
Area Parkir 1445,92 m2
Area Service 179,114 m2
TOTAL 12621,517 m2
Sirkulasi 30% 3786,4551 m2
TOTAL 16407,9721 m2
Jumlah luasan yang dibutuhkan sebesar 16.407,97m2, besaran ruang yang terhitung
tidak untuk dijadikan sebagai patokan namun merupakan perhitungan estimasi yang
dapat berubah nantinya pada desain.
Berdasarkan Perda kabupaten Semarang No. 2 Pasal 20 Tahun 2015
KLB = 0,8 KDB = 60%
KDB yang dipakai dalam perancangan adalah 60% untuk memperluas area
hijau.
Tabel 3.16 Kebutuhan Ruang Keseluruhan
Tabel 3.15 Kebutuhan Ruang Parkir
74
3.1.6 Studi Citra Arsitektural
Bangunan Orchid Botanical Garden merupakan bangunan yang di
dalamnya memuat kegiatan Botani, konservasi tanaman, edukasi dan
wisata. Pada bangunan sebisa mungkin pengunjung dapat merasakan
suasana setiap ruangan dan menikmati koleksi tanaman anggrek yang
dibedakan jenis, asal dan spesiesnya. Dari segi arsitektural, bangunan
ini di desain sedemikian mungkin agar menciptakan kesan menyatu
dengan alam serta ramah lingkungan.
Luas Lahan = Luas Total Bangunan
KLB
= 16407,97 m2
0,8
= 20.509,96 m2
Luas Lantai Dasar = Luas Lahan x KDB
= 20.509,96 m2 X 60 %
= 12.305,97 m2
Luas Open Space = Luas Lahan – Luas Lantai Dasar
= 20.509,96 m2 – 12.305,97 m2
= 8203,9 m2
75
3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure
a. Sistem Struktur
a.1 Kriteria Struktur Bangunan
1) Strenght, kekuatan struktur dalam memikul beban
2) Stability, bangunan harus dapat berdiri stabil dimana
bagian bagian dari struktur saling mendukung.
3) Serviceability, struktur melayani kegiatan di dalamnya.
4) Safety, keamanan struktur terhadap beban tereancana.
5) Durability, keawetan bahan yang digunakan sebagai
struktur.
( Sumber : LTP Yohan Agung Setiawan,periode LVII)
a.2 Pemilihan Prinsip system Struktur
Terdapat 3 jenis system struktur yaitu struktur Dinding
masif, struktur Dinding sejajar dan Struktur rangka.
Sistem struktur yang digunakan adalah system struktur
untuk kondisi tanah berkontur karena lokasi yang memiliki
tipologi tanah yang berkontur.
Dalam perencanaan perancangan Orchid Botanical
Garden alternative system struktur yang digunakan adalah
system Dinding Sejajar dan system rangka karena
memungkinkan untuk perluasan ruang.
a.3 Pembagian Sistem Struktur
76
Terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
77
78
79
80
Tabel 3.17 Tabel Pembagian Sistem Struktur
81
a.3 Pembagian Sistem Enclosure
82
83
Tabel 3.18 Tabel Pembagian Sistem Enclosure
84
3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami menggunakan sinar matahari dan terang
langit.
Pencahayaan alami terbatas oleh waktu yaitu pada pukul 09.00 –
16.00 WIB
Pencahayaan alami dapat diberikan pada area display Indoor dan
outdoor.
b. Pencahayaan Buatan
Jenis pencahaayaan antara lain :
Direct Lighting : Pencahayaan secara langsung untuk
menerangi suatu benda
Indirect Lighting : Pencahayaan secara tidak langsung (
refleksi, difuse )
Pencahayaan alami dari bangunan Orchid Botanical Garden
ini direncanakan dari atap bangunan yang bermaterial transparan
dan juga pada dinding-dinding bangunan. Material transparan
tersebut sekaligus menjadi ciri khas dari bangunan yang memberi
kesan seperti rumah kaca. Sedangkan pada malam hari,
menggunakan lampu sebagai pencahayaan buatan serta untuk
menambah estetika bangunan.
Pencahayaan Buatan yang akan di aplikasikan meliputi :
85
Lampu Sorot Spotlight
Jenis lampu ini biasa digunakan untuk memperkuat
suatu area yang butuh untuk disinari dengan aksen
tertentu. Salah satu yang paling terbaru adalah dengan
menggunakan lampu led warna untuk memperindah
tampilan bangunan pada malam hari. Saat ini jenis lampu
sorot sudah berkembang dengan adanya lampu halogen
dan LED. Lampu-lampu ini bisa dipasang di plafon,
dinding,atau rel untuk menerangi suatu area, misalnya
karya seni
Lampu UpLight
Gambar 3.37 Lampu LED Spotlight Warna Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
Gambar 3.38 Lampu LED Uplight Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
86
Uplight adalah arah cahaya yang datang dari bawah ke
atas, dimana posisi lampu dihadapkan keatas. Efek cahaya
yang ditimbulkan yaitu kesan megah, dan memunculkan
dimensi.
Lampu LED Lantai
lampu lantai ini memberikan berbagai jenis
pencahayaan baik itu pencahayaan umum,setempat
ataupun sorot sesuai dengan bentuk dan
pembayangannya. Lampu seperti ini biasa digunakan
untuk area ruang duduk disekitar kursi dan meja santai.
Pada dasarnya system pencahayaan terbagi menjadi 3
bagian yaitu :
Sistem pencahayaan merata
Pada system ini iluminasi cahaya tersebar secara
merata di seluruh bagian ruangan. System
Gambar 3.39 Lampu LED Lantai Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
87
pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang
digunakan untuk melakukan tugas visual khusus.
Sistem pencahayaan terarah
Pada system ini, ruangan memperoleh
pencahayaan dari satu arah tertentu. System
pencahayaan ini digunakan untuk menonjolkan
suatu objek tertentu yang ingin ditampilkan atau
hanya sekedar penyinaran untuk memberi eksen
warna refleksi pada dinding penyinaran.
Sistem pencahayaan setempat
Pada system ini cahaya dikonsentrasikan pada
suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang
memerlukan tugas visual.
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
Sistem Utilitas terdiri dari :
a. Sistem Penghawaan
a.1 Sistem Penghawaan Alami
Penghawaan alami menggunakan potensi alami
dengan adanya bukaan atau ventilasi.
Penghawaan alami dapat menimbulkan gangguan
pada pencahayaan dan akustik.
88
Penghawaan alami dapat digunakan pada area
servis dan pelayanan umum.
a.2 Sistem Penghawaan Buatan
Penghawaan yang dilakukan dengan bantuan
alat/teknologi tertentu.
Digunakan untuk menunjang kebutuhan ruang
yang ada.
Dapat berupa AC, Fan ( Kipas Angin ) dan Exhaust
Fan.
Gambar 3.40 jenis bukaan pada system cross ventilation
Sumber : http://www.membangunbersama.com/sirkulasi-dan-sistem-pengudaraan-dalam-rumah-tinggal-instalasi
Tabel 3.19 Teknologi Sistem Penghawaan Buatan
89
b. System Jaringan Air Bersih
Terdapat 2 sistem distribusi air bersih dalam bangunan :
Sistem Up Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa sebagai
alat penggerak utama untuk mengalirkan air dari Ground
reservoir menuju ke seuruh bangunan.
Sistem Down Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa untuk
memindahkan air dari ground reservoir menuju roof tank
dan kemudian air didistribusikan dengan menggunakan
gaya gravitasi
Ground
Reservoir
Sumber air
Pompa air
Unit Distribusi
Unit Distribusi
Ground
Reservoir Pompa air
Unit Distribusi
Unit Distribusi
Sumber air
Roof Tank
Bagan 3.6 Sistem Up Feed
Bagan 3.7 Sistem Down Feed
90
c. Sistem jaringan Air Kotor
Pembagian saluran air kotor terbagi menjadi 2 yaitu :
c.1 Grey Water
Air kotor yang berakhir di saluran
pembuangan kota
Masih bias diolah kembali
Biasanya air bekas mandi dan mencuci
c.2 Black Water
Air kotor/limbah yang berakhir di septictank.
Tidak bias diolah kembali.
Lavatory
Bak
Penampung
Treatment
Dibuang ke
Saluran Kota
Bak
Penampung
Unit
Distribusi
Bagan 3.8 Sistem Jaringan Grey Water
Lavatory Septictank Sumur Resapan
Bagan 3.9 Sistem Jaringan Black Water
91
d. Sistem Kelistrikan
Listrik Kota
Merupakan listrik yang berasal dari saluran listrik kota.
Genset
Digunakan pada saat adanya pemutusan listrik dari
saluran listrik kota.
PLN
Main
Distribution
Panel
Distribution
Panel
Distribution
Panel
Unit Unit Unit Unit
Bagan 3.10 Sistem Jaringan Listrik Kota
Genset
Main
Distribution
panel
Distribution
panel
Penghawaan
Pencahayaan
Bagan 3.11 Sistem Jaringan Genset Listrik
92
e. Sistem Pemadam Kebakaran
Tabel 3.19 Tabel Sistem Pemadam Kebakaran
93
f. Sistem Pembuangan sampah
Sampah dibedakan menjadi 3, yaitu Organik, Anorganik
dan sampah kertas.
Untuk membedakanya digunakan 3 macam tempat
sampah
Tampat sampah terdapat di area indoor dan outdoor.
f.1 Sampah Organik
Sampah yang berasal dari bahan bahan organic.
Dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Gambar 3.37 Tempat Sampah Outdoor Sumber : AliExpress.com
Gambar 3.38 Tempat Sampah Outdoor Sumber : AliExpress.com
Sampah
Organik
Bak
Penampungan
Pembuatan
Pupuk Kompos
Bagan 3.12 Sistem Daur Ulang Sampah Organik
94
f.2 Sampah Anorganik
Terdiri dari sampah plastic dan sampah kaleng.
Pada sampah jenis ini perlu daur ulang yang lebih
lama.
f.3 Sampah Kertas
Sampah kertas dapat diolah kembali menjadi
kertas.
Bagan 3.13 Sistem Daur Ulang Sampah AnOrganik
Sampah
Organik
Bak
Penampungan
Pemisahan
plastic/kaleng
Di olah
kembali TPS
Sampah
Kertas
Bak
Penampungan Daur Ulang
Karya Seni
bernilai jual
Kertas Daur
Ulang
Bagan 3.14 Sistem Daur Ulang Sampah Kertas
95
g. Sistem Keamanan
Studi system keamanan pada Orchid Botanical Garden
menggunakan perangkat modern CCTV dan kemanan keliling.
Tabel 3.20 Prinsip 3R
Tabel 3.21 PErangkat CCTV
96
h. Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertical dapat menggunakan Lift, tangga dan
Ramp.
Tabel 3.22 Sistem Transportasi Vertikal
97
3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi
a. Air Conditioner ( AC ) Sebagai Cadangan Penghawaan
AC Central
Istilah AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu
gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri
(misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian
hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan.
Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang.
Gambar 3.52 Sistem Utilitas AC Central
98
Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
AC Split
Split artinya terpisah. Artinya mesin kompresor AC yang outdoor
dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan dihubungkan
dengan selang.
Lawannya AC Split adalah AC Windows yang jika akan di
aplikasikan harus membuat lubang / fitting ke tembok seukuran
AC tersebut..
jadi antara kompresor outdoor dan blower indoornya tetap
nempel.
Gambar 3.53 Sistem Utilitas AC Split
99
b. Dehumidifier
Dehumidifier adalah perangkat yang menghilangkan
kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk
menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi
serangkaian tabung dingin. Tabung ini menyebabkan
kelembaban di udara mengembun dan menetes ke dalam sebuah
wadah khusus dari selang. Udara yang kering, ditiup kembali ke
dalam ruangan. Siklus ini berulang lagi dan lagi, pengeringan
udara itu terjadi lebih dari sekali.
Gambar 3.43 Dehumidifer
Gambar 3.54 Sistem Kerja Dehumidifer
100
c. Light Reflector
Adanya light reflector sebagai salah satu cara untuk
mengoptimalkan penerangan alami dengan pantulan siinar
matahari yang dikenakan ke light reflector lalu dipantulkan ke
langit-langit ruangan. Penggunaan light reflector pada Orchid
Botanical Garden diterapkan di area pengelola, area penunjang,
dan rea service.
d. Rain Harvesting
Pemanenan air hujan adalah akumulasi dan pengendapan
air hujan untuk digunakan kembali di lokasi, Air hujan dapat
dikumpulkan dari sungai atau atap , dan di banyak tempat air
yang dikumpulkan diarahkan ke sebuah lubang yang dalam
( baik, poros, atau lubang bor ), reservoir dengan perkolasi, atau
dikumpulkan dari embun atau kabut dengan jaring atau alat
lainnya. Penggunaannya mencakup air untuk kebun , irigasi ,
penggunaan dan pemanas ruangan untuk rumah dll. Air
Gambar 3.55 Light Reflector for Building
101
Harvesting juga dapat digunakan sebagai air minum.
3.3 Analisa Konteks Lingkungan
Orchid Botanical Garden yang akan dirancang merupakan pusat konservsi
dan penelitian Botani khususnya untuk Bunga Anggrek. Rencana
pembangunanya terletak di Kecamatan Bandungan, tepatnya di antara area
wisata Umbul Sidomukti dan Pondok Kopi Kabupaten Semarang.
Gambar 3.56 Pengolahan Air Hujan
Gambar 3.57 Wilayah Tapak Rencana Pembangunan Projek 7°11'41.1"S+110°22'21.6"E
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place
102
Keterangan :
Lokasi Umbul Sidomukti
Lokasi Pondok Kopi
Lokasi Tapak 1
Lokasi Tapak 2
3.3.1 Analisa Lokasi Tapak
Aspek Amenitas Alami
View
Lokasi tapak erletak di Kecamatan Bandungan, view from site
yang ada disekitar bangunan adalah pemandangan kota
semarang dari ketinggian ±1200 mdpl. Sedangkan view to site
dicapai melalui 2 titik yaitu dari area Wisata Pondok Kopi dan Area
Perkebunan yang ada di atasnya.
Topografi
Kemiringan lereng di Kecamatan Bandungan dibedakan menjadi
5, yaitu kemiringan lereng 3%-8% (B), 8%-15% (C), 15%-30%
(D), 30%-45% (E) dan 45%-60% (F). Kelas kemiringan lereng
tersebut berdasarkan analisis kemiringan lereng menurut Arsyad.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Bandungan termasuk
kategori lereng C dan D yaitu 30%.
Air
Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di
Kab. Semarang meliputi :
103
a. Sumber Air Dangkal / Mata Air dengan kapasitas air sebesar
7.331,2 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan.
b. Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai
sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM
dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.
Pada area tapak ini sendiri sumber air di dapat dari sumber
air dangkal / mata air yang ada di daerah tersebut.
Suhu dan angin
Suhu permukaan rata-rata di wilayah Kec. Bandungan,
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan hasil software ER Mapper
untuk daerah lahan terbangun suhu berkisar antara 24°C -26°C ,
vegetasi 18°C -22°C dan badan air 15°C -16°C.
Aspek Amenitas Buatan
Jaringan Kota
Lokasi tapak berada di area pegunungan, tepatnya di kawasan
komplek wisata antara Umbul Sidomukti dan kawasan Pondok
Kopi. Utilitas yang ada sudah memadai seperti jaringan listrik dan
sumber air serta saluran air.
Referensi Visual
Bentuk bangunan disekitar yang sudah ada merupakan bentuk
bangunan modern yang minimalis dengan fungsi café / lounge,
dan guess house .
Citra Arsitektural
Pembagian area pada lokasi tertata dengan baik, bangunan yang
sudah ada dirancang dengan tema ramah lingkungan dan
104
terkesan menyatu dengan alam dengan material yg digunakan
merupakan batuan alam sebagai pelingkup bangunan.
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak
a. Pemilihan Tapak.
a.1 Alternatif Tapak 1
Gambar 3.60 Rencana Tapak 1 Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.58 Kondisi Tapak 1 Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.61 Kondisi Jalan Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.59 Kondisi Tapak 1 Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.62 Umbul Sidomukti Sumber : Google Image
105
Lokasi : Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
Batas Batas :
Utara : Tanah Kosong
Selatan : Jalan menuju Bandungan
Timur : Tanah Kosong
Barat : Area Perkebunan & Pondok Kopi
Luas : 28.273,6 m2
Eksisting : Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
a.2 Alternatif Tapak 2
Gambar 3.63 Pondok Kopi
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3.65 Area Tapak alternative 2 Sumber : Google Maps
Gambar 3.64 Persimpangan Arah Pondok Kopi Sumber : Google Street View
Gambar 3.66 EksistingTapak alternative 2 Sumber : Google Maps
106
Lokasi : Berada di jalan akses utama keluar dari Pondok Kopi
Batas Batas :
Utara : Jalan Menuju Pondok Kopi
Selatan : Jalan menuju Bandungan
Timur : tanah kosong
Barat : Area Perkebunan
Luas : 15.159,63 m2
Eksisting : Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
b. Kriteria Pemilihan Tapak
1. Lokasi
Lokasi Tapak yang mudah dicapai berada pada area diantara
Umbul sidomukti
2. Akses Pencapaian
Lebar jalan harus memadai agar mudah dicapai oleh pengunjung
yang menggunakan kendaraan pribadi.
3. Kondisi Lingkungan Sekitar
Dekat dengan bangunan pendukung lainya seperti area istirahat,
guess house dan sarana pariwisata yang telah tersedia.
4. Potensi Alami
Kondisi tapak bukan sebagai lahan produktif.
107
c. Analisa Pemilihan Tapak
KRITERIA TAPAK 1 TAPAK 2
Lokasi Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan Umbul Sidomukti.
Berada di jalan persimpangan akses utama kearah Pondok Kopi
Akses Pencapaian
Mudah dicapai karena letaknya yang berdekatan dengn gerbang masuk Umbul Sidomukti
Relatif mudah dicapai karena letaknya yang berdekatan dengan pondok kopi
Kondisi Lingkungan Sekitar
Berada di sisi barat Umbul Sidomukti dengan fasilitas jalan utama di area tapak selebar 6 meter
Berada di antara lahan - lahan kosong yang digunakan untuk bercocok tanam
Potensi Alam Merupakan lokasi lahan kosong yang di dalamnya hanya terdapat vegetasi berupa rumput ilalang.
Merupakan lokasi lahan kosong yang di dalamnya hanya terdapat vegetasi berupa rumput ilalang.
d. Pemilihan Tapak
Keterangan :
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
KRITERIA TAPAK 1 TAPAK 2
Lokasi 3 3
Akses Pencapaian 2 1
Kondisi Lingkungan Sekitar
3 2
Potensi Alam 3 3
Total 11 9
Tabel 3.23 Analisa Pemilihan Tapak
Tabel 3.24 Penilaian Pemilihan Tapak
108
Dari perhitungan pemilihan tapak, tapak yang terpilih adalah tapak 1
Analisis SWOT Tapak terpilih :
d.1 Strenght
1. Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
2. Jaringan utilitas lebih memadai , terdapat aliran listrik PLN,
saluran air dan terletak di jalan utama area wisata.
3. Akses jalan menuju ke tapak mudah tercapai
4. Dekat dengan sarana wisata yang telah ada
d.2 Weekness
1. Terdapat beberapa pohon yang cukup besar dan tinggi
yang sayang untuk ditebang pada saat pembangunan.
2. Kemiringan area tapak sedikit curam.
d.3 Opportunity
1. Tapak mudah dilihat oleh pengunjung.
2. Dekat dengan bangunan wisata pendukung.
Gambar 3.67 Rencana Tapak 1 Sumber : GoogleMaps
109
d.4 Threat
Sirkulasi kendaraan yang ramai dapat mengakibatkan kemacetan
jalan, mengingat jalan pada area setempat terdapat jalan
menanjak.