bab iii angkutan umum ok

7
BAB III ANGKUTAN UMUM 3.1 Penger tian Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang sat atau  barang dari satu tempat ke tempat lainya. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau mengitim barang dari tempat asal ke tempat tujuannya. Proses dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan umum penumpang yang menggunakna kendaraan umum yang dilakukan sewa ata u bayar . Ter mas uk dal am pengert ian angkuta n umum unt uk penumpa ng adalah angkutan kota (bus, minibus, dan lain sebagainya), kereta api, angkutan air dan angkutan udara (Warpani, dalam Heri,2005). Angkut an umum Penu mpang ber sif at mas sal sehingga biaya angk ut dapa t dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per  penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Karena merupakan angkutan massal,  perlu ada kesamaan diantara penumpang, antara lain kesamaan asal dan tujuan. Kesamaan dicapai dengan cara pengumpulan di terminla atau tempat perhentian. Kes ama an tuj uan ti dak selalu kes ama an maksud. An gkut an umum massal ata u mass tr ansit memili ki tr ayek dan jadwal keberangaktan yang te tap. Pel ayana n angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila tercipta keseimbangan antara ketersedian dan permintaan (Warpani dalam Heri, 2005). Angkut an umum merupakan salah satu media transportasi yang diguna kan masyarakat secara bersama sama denga n membayar ta ri f. Angk utan umum merupakan lawan kata dari !kendaraan pribadi". (Warpani, 1990 : 10 ),  menyatakan bahwa angkutan umum penumpang adalah angkutan penumpang yang dil akukan dengan sistem sewa ata u membayar. #uga dikata kan bahwa yang termas uk dal am penger tia n angkutan umum penumpa ng adalah angkutan kota ( bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara. 13

Upload: indra-maulana

Post on 12-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 1/7

BAB III

ANGKUTAN UMUM

3.1 Pengertian Angkutan Umum

Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang sat atau

 barang dari satu tempat ke tempat lainya. Tujuannya membantu orang atau kelompok 

orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau mengitim barang dari

tempat asal ke tempat tujuannya. Proses dapat dilakukan dengan menggunakan sarana

angkutan umum penumpang yang menggunakna kendaraan umum yang dilakukan

sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umum untuk penumpang

adalah angkutan kota (bus, minibus, dan lain sebagainya), kereta api, angkutan air 

dan angkutan udara (Warpani, dalam Heri,2005).

Angkutan umum Penumpang bersifat massal sehingga biaya angkut dapat

dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per 

 penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Karena merupakan angkutan massal,

 perlu ada kesamaan diantara penumpang, antara lain kesamaan asal dan tujuan.

Kesamaan dicapai dengan cara pengumpulan di terminla atau tempat perhentian.

Kesamaan tujuan tidak selalu kesamaan maksud. Angkutan umum massal atau

masstransit memiliki trayek dan jadwal keberangaktan yang tetap. Pelayanan

angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila tercipta keseimbangan

antara ketersedian dan permintaan (Warpani dalam Heri, 2005).

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan

masyarakat secara bersamasama dengan membayar tarif. Angkutan umum

merupakan lawan kata dari !kendaraan pribadi".

(Warpani, 1990 : 10 ), menyatakan bahwa angkutan umum penumpang adalah

angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau membayar. #uga

dikatakan bahwa yang termasuk dalam pengertian angkutan umum penumpang

adalah angkutan kota ( bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan

udara.

13

Page 2: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 2/7

Keberadaan angkutan umum bertujuan untuk menyelenggarakan angkutan yang

 baik dan layak bagi masyarakat. $kuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang

aman, nyaman, cepat dan murah .( Warpani, 1990 : 10 ).

(Teori Atmodirono, dalam Ervina Fariant : 2010),  mengemukakan kegiatan

manusia yang berbagai macam menyebabkan mereka perlu saling berhubungan.

$ntuk itu diperlukan alat penghubung, salah satu diantaranya dan yang paling tua

umurnya adalah angkutan. #adi pengangkutan adalah bukan tujuan akhir melainkan

sekedar alat untuk melawan jarak.

Tabel III.1Krieteria Angkutan Umum Ideal

eandalan

enyamanan

eamanan

M

urah

W

aktu Perjalanan

%

etiap saat tersedia

edatangan dan sampai

tujuan tepat waktu

&

aktu total perjalanan

singkat dari

rumah,menunggu,

dalam kendaraan,

 berjalan ke tujuan

&

aktu tunggu singkat

%

edikit berjalan kaki ke

P

elayanan yang sopan

T

erlindung dari cuaca

 buruk di bus stop

'

udah turun naik

kendaraan

T

ersedia tempat

duduk setiap saat

T

idak erdesakan

T

T

erhindar dari

Kecelakaan

adan terlindung dari

luka benturan

ebas dari Kejahatan

ngkos relatif murah

terjangkau

&

aktu didalam

kendaraan singkat

14

Page 3: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 3/7

eandalan

enyamanan

eamanan

M

urah

W

aktu Perjalanan

 bus stub•

T

idak pelru berpindah

kendaraan

empat duduk yangnyaman

Sumber : (Harries 1976, dikutip dari Thesis ITB, Ratna Dewi Anraeni, !""9#

Agar dapat melakasanankan akti*itasa layanan dengan baik, maka dalam

 pengoperasaiannya angkutan penumpang umum terikat apada peraturanperaturan,

 persyaratan yang telah dibakukan dan harus memiliki i+in antar lain

a) -+in usaha

 b) -+in trayek

c) -+in operasi

%eperti tertuang dalam ketentuan reformasi perhubungan dalam rangka

 pelaksanaan otonomi daerah. %elain itu juga harus memenuhi ketentuan teknis,

administrasi dan sosial yang menyangkut ukuran, kelayakan kendaraan, jumlah penumpang, biaya dan sebagainya.

#umlah, trayek dan ukuran kendaraan umum mempengaruhi kapasitas jalan,

sedangkan sifat angkutan umum lebih ditekankan kepada pelayanan, maka akti*itas

kendaraan umum perlu peninjauan tidak saja pada kapasitas jalan saja melainkan juga

kemudahan, kenyamanan, keamanan penumpang berkaitan dengan kondisi kendaraan

umum tersebut. %elain itu perlunya halte pada lintasan angkutan umum

mempertimbangkan terhadap tata guna lahan, karena luas halte yang dibutuhkan

sangat bergantung pada jumlah penumpang dan kendaraan umum, serta ukuran

kendaraan itu sendiri.

3.1.1 Angkutan ebagai arana Tran!"#rta!i

15

Page 4: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 4/7

Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang

dari suatu tempat ke tempat lain. Permintaan akan angkutan adalah jenis permintaan

tak langsung, berawal dari kebutuhan manusia akan berbagai barang dan jasa

(Warpani, 2002 : 1). Kebutuhan akan barang dan jasa sering kali tidak dapat di

 penuhi di satu guna lahan dan hanya dapat di peroleh di guna lahan lainnya yang

terpisah oleh jarak, sehingga di butuhkan angkutan sebagai sarana transportasi dalam

melakukan perjalanan menuju guna lahan tempat dimana barang dan jasa tersebut

dapat diperoleh.

ari segi kelompok konsumen, ( Warpani, 2002 : 3)  menyatakan bahwa

terdapat dua kelompok konsumen jasa angkutan yaitu paksawan yang tidak memiliki

akses dalam menggunakan kendaraan pribadi dan pilihwan yang mampu memiliki

kendaraan senditri atau memilih moda yang akan di gunakan.

Pada dasarnya ada perbedaan sifat antara kendaraan pribadi dan angkutan

umum. /al tersebut bias di lihat dari jumlah yang dapat di angkut. $ntuk kendaraan

umum tentu saja lebih efisien dalam mengangkut orang maupun barang jika

dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Akan tetapi dari segi yang lain, kendaraan

 pribadi memiliki kemampuan aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan kendaraan

umum. /al tersebut dapat di lihat dari tingkat kefleksibelan penggunaan kendaraan

 pribadi dibandingkan kendaraan umum.

3.1.$ Peranan Angkutan Umum

Angkutan umum berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia akan

 pergerakan ataupun mobilitas yang semakin meningkat, untuk berpindah dari suatu

tempat ke tempat lain yang berjarak dekat, menengah maupun jauh. Angkutan umum

 juga berperan dalam pengendalian lalu lintas, penghematan bahan akar atau energi

dan juga perencanaan dan pengembangan wilayah. (Warpani dalam Heri,2005).

0sensi dari operasional angkutan umum adalah memberikan layanan angkutan

yang baik dan layak bagi masyarakat adalah memberikan layanan angkutan yang

abaik dan layak bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatan, baik untuk masyarakat

16

Page 5: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 5/7

yang mampu memiliki kendaraan pribadi sekalipun ($h%i&e# ,  dan terutama bagi

masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum ($apti'e#  . $kuran

 pelayanan angkutan umum yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan

nyaman (Warpani dalam Heri,2005).

3.$ Angkutan Pede!aan

Angkutan pedesaan adalah pelayanan angkutan penumpanng yang ditetapkan

melayani trayek dari terminal dan ke terminal tipe 1. ciri utama lain, yang

membedakan angkutan pedesaan dengan lainnya adalah pelayanan lambat, tetapi

 jarak pelayanan tidak ditentukan (Warpani, 2002)

Angkutan perdesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu

daerah kabupaten yang tidak bersinggungan dengan trayek angkotan perkotaan (P

29 Ta!"n 2015).

 #i$tem Tran$porta$i %a$ional %o. & '9 (2005)  menyebutkan bahwa

angkutan  perdesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam

satu daerah kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berada

 pada wilayah ibu kota kabupaten dengan mempergunakan angkutan umum

atau mobil  penumpang umum yang terikat dalam trayek.

erdasarkan  & 35 Ta!"n 2003 tentan Penelenaraan

 An(*"tan +ran di alan -enan &endaraan m"m,, angkutan pedesaan

dilaksanakan dalam trayek yang berada dalam satu daeraah Kabupaten

yang menghubungkan

2. Kawasn perdesaan dengan kawasan perdesaan

3. Kawasan ibu kota Kabupaten dengan kawasan perdesaan

 pelayanan angkutan  perdesaan  diselenggarakan dengan ciri ciri sebagai

 berikut

2. 'empunyai jadwal tetap dan atau tidak terjadwal.

3. #adwal tetap diberlakukan apabila permintaan angkutan cukup

17

Page 6: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 6/7

tinggi.

4. Pelayanan angkutan bersifat lambat, berhenti pada setiap

terminal, dengan waktu menunggu relatif cukup lama.5. Terminal yang merupakan terminal asal pemberangkatan dan tujuan

sekurang kurangnya terminal tipe 16. ilayani dengan mobil bus kecil atau mobil penumpang umum

Kelengkapan kendaraan yang digunakan untuk angkutan  perdesaan

2. 7ama perusahaan dan nomor urut kendaraan yang dicantumkan

 pada sisi kiri, kanan, dan belakang kendaraan.

3. Papan trayek yang memuat asal dan tujuan serta lintasan yangdilalui dengan dasar putih tulisan hitam yang ditempatkan dibagian

depan dan belakang kendaraan.

4. #enis trayek yang dilayani ditulis secara jelas dengan huruf 

 balok, melekat  pada badan kendaraan sebelah kiri dan kanan

dengan tulisan %ANGKUTAN P&'(&AAN%

5. #ati diri pengemudi ditempatkan pada dashb%ard(

6. 8asilitas bagasi sesuai kebutuhan9. aftar tarif yang berlaku.

3.3 )inta!an dan Trayek

:intasan merupakan ruas jalan yang dilalui angkutan umum yang melayani

suatu trayek atau biasanya disebut juga rute. Pada lintasan angkutan umum

diperlukan sarana atau fasilitas yang dibutuhkan angkutan umum terebut, baik 

 pemberhentian ataupun tandatanda sebagai informasi, baik bagi pengumdi maupun

 bagi penumpangnya.

Trayek adalah suatu lintasan angkutan umum yang mempunyai asal dan tujuan

tetap dari angkutan umum tersebut, baik yang berjadwal tetap maupun tidak 

terjadwal. %ehingga ada kemungkinan satu trayek angkutan umum mempunyai

 beberapa lintasan atau rute. Trayek angkutan umum adalah lintasan yang ditetapkan

 berdasarkan i+in usaha yang dituangkan dalam peraturan perundangan yang berlaku,

18

Page 7: BAB III Angkutan Umum OK

7/21/2019 BAB III Angkutan Umum OK

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-angkutan-umum-ok 7/7