bab iii analisa pendekatan program arsitekturrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 ltp candra...

70
| 73 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR Perencanaan terhadap Pabrik Tepung Terigu di Kabupaten Semarang ini adalah pabrik pengolahan tepung terigu dengan tempat penjualn atau Retail Product yang telah dijadikan sebagai studi bangunan sejenis. Pengembangan yang dilakukan antara lain adalah penyusunan kembali ruang dalam bangunan, dan memberikan fasilitas fasilitas penunjang yang lebih baik dan lebih lengkap. 3.1. Analisa pendekatan arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas a. Pengelompokan pelaku, aktivitas, ruang dan sifat ruang. Pabrik Tepung Terigu Pengelola No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat 1 Manager, Wakil Mananger Datang parkir Drop Off / Tempat Parkir Public Memantau kinerja karyawan Seluruh Ruang Privat Menerima laporan Ruang Manager Privat Menerima tamu Ruang Tamu Privat Rapat Ruang Rapat Privat Istirahat Kantin Public Ibadah (muslim) Musholla Servis Keperluan toilet Toilet Servis Pulang parkir Drop Off / Tempat Parkir Public 2 Manager Keuangan Datang parkir Drop Off / Tempat Parkir Public Absensi Menerima dan membuat laporan Ruang Manager Keuangan Privat Menerima tamu Ruang Tamu Privat Rapat Ruang Rapat Privat Istirahat Kantin Public Ibadah (muslim) Musholla Servis

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 73

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

Perencanaan terhadap Pabrik Tepung Terigu di Kabupaten Semarang ini adalah

pabrik pengolahan tepung terigu dengan tempat penjualn atau Retail Product yang

telah dijadikan sebagai studi bangunan sejenis. Pengembangan yang dilakukan

antara lain adalah penyusunan kembali ruang dalam bangunan, dan memberikan

fasilitas – fasilitas penunjang yang lebih baik dan lebih lengkap.

3.1. Analisa pendekatan arsitektur

3.1.1 Studi Aktivitas

a. Pengelompokan pelaku, aktivitas, ruang dan sifat ruang.

Pabrik Tepung Terigu

Pengelola

No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

1 Manager, Wakil Mananger

Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

Memantau kinerja karyawan

Seluruh Ruang Privat

Menerima laporan

Ruang Manager Privat

Menerima tamu Ruang Tamu Privat

Rapat Ruang Rapat Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

2 Manager Keuangan Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

Absensi

Menerima dan membuat laporan

Ruang Manager Keuangan

Privat

Menerima tamu Ruang Tamu Privat

Rapat Ruang Rapat Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 74

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

3 Manager HRD Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

Absensi

Mengatur sumber daya manusia (karyawan dan staff), menerima dan membuat laporan

Ruang HRD Privat

Menerima tamu Ruang Tamu Privat

Rapat Ruang Rapat Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

4 Manager Pemasaran

Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

Absensi

Menerima dan membuat laporan

Ruang Manager Pemasaran

Privat

Menerima tamu Ruang Tamu Privat

Rapat Ruang Rapat Privat

Mengecek toko Toko Public

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

5 Manager Produksi Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

Absensi

Menerima dan membuat laporan

Ruang Manager Produksi

Privat

Menerima tamu Ruang Tamu Privat

Rapat Ruang Rapat Privat

Mengecek kegiatan produksi

Ruang Produksi Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Drop Off / Tempat Public

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 75

Parkir

6 Resepsionis Datang – parkir Tempat Parkir Public

Absensi

Menerima tamu Front Office Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir

Public

Tabel 3. 1 Pengelompokan Pelaku, Aktivitas, Ruang dan Sifat Ruang pabrik tepung terigu Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pendukung

No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

1 Supervisor Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Memantau kinerja karyawan

Ruang produksi dan gudang

Privat

Menerima dan membuat laporan

Ruang supervisor Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

2 Staff Keuangan Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Membuat laporan keuangan

Ruang staff keuangan Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

3 Staff Quality Control

Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Mengecek kualitas bahan baku dan hasil produksi

Gudang Privat

Menerima dan membuat laporan

Ruang staff Quality control

Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 76

4 Staff Bahan Baku Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Mengecek ketersediaan bahan baku

Gudang Privat

Menerima dan membuat laporan

Ruang staff Quality Control

Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

5 Staff Pemasaran Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Mengontrol pesanan dan melakukan promosi produk

Ruang marketing Privat

Menerima dan membuat laporan

Ruang staff Quality control

Privat

Mengecek penjualan produk

Toko Public

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

6 Staff Maintenance Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Mengecek kondisi mesin dan peralatan utilitas lain

Ruang produksi Privat

Menerima dan membuat laporan

Ruang staff maintenance

Privat

Mengecek penjualan produk

Toko Public

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

7 Karyawan Gudang Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Ganti pakaian dan menyimpan barang

Ruang ganti Privat

Mengambil peralatan

Ruang peralatan Privat

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 77

Mengerjakan pekerjaan

Gudang Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

8 Karyawan Produksi

Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Ganti pakaian dan menyimpan barang

Ruang ganti Privat

Mengerjakan pekerjaan

Ruang produksi Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public

9 Karyawan Pengemasan

Datang – parkir Tempat parkir Public

Absensi

Ganti pakaian dan menyimpan barang

Ruang ganti Privat

Mengerjakan pekerjaan

Ruang Pengemasan Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat parkir Public Tabel 3. 2 Pengelompokan Pelaku, Aktivitas, Ruang dan Sifat Ruang Pendukung pabrik tepung terigu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Servis

No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

1 Cleaning Service Datang – parkir Tempat Parkir Public

Absensi

Mengambil peralatan

Janitor Privat

Membersihkan ruangan

Seluruh Ruangan Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat Parkir Public

2 Office Boy / Girl Datang – parkir Tempat Parkir Public

Absensi

Menyiapkan minuman,

Pantry Privat

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 78

Skema 3.1 Pola Kegiatan Pengelola Pabrik tepung terigu

Sumber : Dokumentasi Pribadii

mencuci perabot

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat Parkir Public

3 Keamanan Datang – parkir Tempat Parkir Public

Absensi

Patroli Seluruh Area Bangunan

Memantau keadaan sekitar

Ruang Keamanan Dan CCTV

Privat

Istirahat Kantin Public

Ibadah (muslim) Musholla Servis

Keperluan toilet Toilet Servis

Pulang – parkir Tempat Parkir Public Tabel 3. 3 Pengelompokan Pelaku, Aktivitas, Ruang dan Sifat Ruang Servis pabrik tepung terigu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Pola kegiatan

Pabrik tepung terigu

Pola kegiatan pengelola

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 79

Skema 3. 1 Pola Kegiatan Pendukung Pabrik tepung terigu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pola kegiatan pendukung

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 80

Skema 3. 2 Pola Kegiatan Sevis Pabrik tepung terigu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pola kegiatan servis

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 81

Studi Jumlah Pelaku

Untuk menentukan jumlah pelaku dibutuhkan data jumlah gandum

yang akan diolah dan melakukan studi pada proyek sejenis.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu pegawai bagian produksi

di PT Sriboga Ratu Raya Fourmill yaitu Bapak Agus Endro jumlah produksi

tepung pada pabrik utama sebesar 30 ton/hari. Berdasarkan hasil wawancara

dalam proyek yang peneliti buat adalah pabrik pembantu wilayah yang

memiliki kapasitas produksi sebesar 10 ton/hari.

Berdasarkan hasil studi proyek sejenis rata – rata jumlah pekerja pada

setiap industri adalah 981 orang di bagian produksi. Maka studi terhadap

pelaku dilakukan menurut analisa pribadi dengan cara menyesuaikan

kebutuhan supaya bangunan memiliki ukuran yang ideal.

Menentukan jumlah pelaku pada industri pengolahan tepung

terigu.Dari hasil studi proyek sejenis total jumlah pelaku pada

industri pengolahan tepung terigu adalah 981 orang dengan

rincian:

Outdoor :

Terdiri dari 5 alat. Dengan ketentuan 1 alat terdiri dari 3

orang dalam 1 shift. Sehingga untuk 3 shift dalam 5 alat

dibutuhkan 45 orang pekerja.

Indoor :

Terdiri dari 4 jenis adalat yaitu alat Separator, alat Aspirator,

alat Stoner, dan alat Scourer. Masing – masing alat

berjumlah 20 mesin. Sehingga 20 mesin dibagi menjadi 4

bagian dengan jumlah mesin sebanyak 5 buah. Dalam 1

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 82

jenis alat terdiri dari 16 pekerja/shift. Alat dalam proses ini

tediri dari 4 alat sehingga 16 pekerja dikalikan dengan 4 alat

jumlah total 64 pekerja/shift. Jumlah shiftdalam pabrik ini

adalah 64 dikalikan dengan 3 shift yaitu 192 pekerja.

Selain itu juga terdapat 3 alat lain yaitu alat Tempering, alat

Shifter, dan alat Bleaching, masing – masing alat terdiri dari

15 mesin. Dengan jumlah pekerja sebanyak 5 orang per

shift. Sehingga total pekerja dari ketiga alat selama 3 shift

adalah 45 orang.

Mesin Packing

Proses packing terdiri dari 3 mesin. Setiap mesin terdiri dari

5 pekerja dengan rincian 1 mesin untuk kapasitas 40kg

tepung, 1 mesin untuk kapasitas 3 kg, dan 1 mesin untuk

kapasitas 1 kg tepung. Sehingga untuk 3 shift total pekerja

berjumlah 45 orang.

Dari data diatas maka jumlah total pekerja pada bagian

produksi sejumlah 327 pekerja.

Industri Pelaku Jumlah Jam Kerja

Outdoor Operator Mesin Palka 9 pekerja 3 shift

Operator Mesin Screw Conveyor 1

9 pekerja 3 shift

Operator Chain Conveyor 9 pekerja 3 shift

Operator Pneumatic Conveying

9 pekerja

3 shift

Rotari Blower 9 pekerja 3 shift

Indoor Mesin Separator 48 pekerja 3 shift

Mesin Aspirator 48 pekerja 3 shift

Mesin Stoner 48 pekerja 3 shift

Mesin Scouner 16 pekerja 3 shift

Mesin Tempering 15 pekerja 3 shift

Mesin Shifter 15 pekerja 3 shift

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 83

Mesin bleaching 15 pekerja 3 shift

Mesin packing 45 pekerja 3 shift

Karyawan Gudang 6 pekerja

3 shift

Tabel 3. 4Jumlah Pelaku pabrik tepung sriboga

Sumber :Hasil Studi Proyek Sejenis

1. Jumlah Pelaku Pengelola

Pelaku Jumlah Jam Kerja

Manager 1 orang 08.00 – 17.00

Wakil Manager 1 orang 08.00 – 17.00

Manager Keuangan 1 orang 08.00 – 17.00

Manager Pemasaran 1 orang 08.00 – 17.00

Manager HRD 1 orang 08.00 – 17.00

Manager Produksi 1 orang 08.00 – 17.00

Resepsionis 2 orang 08.00 – 17.00

Total 8 orang Tabel 3. 5Jumlah Pelaku Pengelola pabrik tepung sriboga

Sumber :Dokumentasi Pribadi

2. Jumlah Pelaku Pendukung

Pelaku Jumlah Jam Kerja

Supervisor 1 orang 1 orang

08.00 – 15.00 15.00 – 22.00

Staff Keuangan 2 orang 08.00 – 17.00

Staff Pemasaran 2 orang 08.00 – 17.00

Staff Bahan Baku 2 orang 2 orang 2 orang

08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00

Staff Quality Control 2 orang 2 orang 2 orang

08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00

Staff Maintenance 2 orang 2 orang 2 orang

08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00

Karyawan Gudang

Gudang Bahan Baku

Gudang Barang Jadi

12 orang 12 orang

12 orang 12 orang 12 orang 12 orang

08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00 08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00

Total 96 orang Tabel 3. 6Jumlah Pelaku Pendukung pabrik tepung sriboga

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 84

3. Jumlah Pelaku Servis

Pelaku Jumlah Jam Kerja

Cleaning Service 10 orang 08.00 – 17.00

Office Boy / Girl 5 orang 08.00 – 17.00

Keamanan 5 orang 5 orang 5 orang

08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00

Total 30 orang Tabel 3. 7Jumlah Pelaku Servis pabrik tepung terigu

Sumber :Dokumentasi Pribadi

c. Keselamatan kerja

Di dalam industri atau kegiatan yang berhubungan dengan mesin

diperlukan sebuah antisipasi terhadap kesalahan pekerja yang

dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, khususnya pada area

produksi di mana para pekerja berhubungan langsung dengan alat

– alat produksi. Berikut ini hal – hal yang perlu diperhatikan:

Peralatan perlindungan pekerja

1. Sarung tangan

Sarung tangan dibutuhkan dalam proses pemilahan dan

pernyortiran bahan baku agar tidak terkontaminasi oleh

bakteri yang menyebabkan tepung tercampuru oleh

bakteri, sehingga para pekerja memakai sarung tangan

sebagai sterilisasi bahan tepung terigu.

2. Kacamata

Kacamata diperlukan dalam proses penggilingan bahan

baku, karena dalam proses penggilingan ini banyak

terdapat partikel – partikel bahan yang dapat melukai

area mata.

3. Sepatu Boot

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 85

Sepatu boot digunakan pada area penyimpanan dan

pemilahan sampah, karena para pekerja akan

bersentuhan langsung dengan mesin yang panas atau

menghindari bahan-bahan kimia yang dapat melukai

anggota tubuh.

Perlindungan terhadap alat

1. Saklar pemutus arus

Pada setiap alat diberikan saklar pemutus arus, untuk

menghindari terjadinya kecelakan kerja yang fatal dan

mengakibatkan kematian pada pekerja.

2. Railing

Pemberian batas berupa railing pada mesin – mesin yang

membahayakan pekerja seperti mesin-mesin yang

menimbulkan panas

3. Fire Extinguisher

Penyediaan keamanan terhadap kebakaran pada setiap

sudut ruangan atau area yang mudah terjangkau disetiap

mesinyang berada pada area tersebut., karena setiap

alat dapat berpotensi memicu terjadinya kebakaran.

Berkaitan dengan bangunan

1. Penggunaan material dinding bata ringan, dimana

material bata ringan lebih tahan terhadap api ketika

terjadi kebakaran.

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 86

2. Peletakan Fire Extinguisherpada titik – titik rawan yang

memungkinkan terjadinya kebakaran.

3. Penentuan titik dan jumlah titik stop kontak supaya tidak

terjadi penumpukan instalasi yang dapat mengakibatkan

konsleting listrik.

4. Pembagian panel LVMDP / SDP untuk membagi,

membatasi jumlah pemakaian listrik dan menghindari

terjadinya konsleting.

3.1.2 Studi Fasilitas

a. Kebutuhan Ruang

Fasilitas Ruang Sifat Indoor / Outdoor

Pabrik tepung terigu Ruang Front Office Public Indoor

Ruang Manager Privat Indoor

Ruang Manager Keuangan Privat Indoor

Ruang Manager Pemasaran Privat Indoor

Ruang Manager HRD Privat Indoor

Ruang Manager Produksi Privat Indoor

Ruang Rapat Privat Indoor

Ruang Tamu Privat Indoor

Gudang Bahan Baku Privat Indoor

Gudang Bahan Jadi Privat Indoor

Ruang Produksi Privat Indoor

Ruang Pengemasan Privat Indoor

Ruang Supervisor Privat Indoor

Ruang Staff Keuangan Privat Indoor

Ruang Staff Pemasaran Privat Indoor

Ruang Staff Bahan Baku Privat Indoor

Ruang Staff Quality Control Privat Indoor

Ruang Staff Maintenance Privat Indoor

Ruang Ganti Pakaian Privat Indoor

Ruang Peralatan Privat Indoor

Janitor Privat Indoor

Pantry Privat Indoor

Ruang Keamanan Privat Indoor

Ruang Genset Privat Indoor

Ruang Pompa Privat Indoor

Toilet Privat Indoor

Tempat pengolahan Ruang Pemilahan Gandum Privat Indoor

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 87

dan penyimpanan tepung terigu

Ruang Peralatan Privat Indoor

Toilet Privat Indoor

Retail Toko Public Indoor

Toilet Privat Indoor

Kantin Area Makan Publik Semi Outdoor

Area Penjual Privat Semi Outdoor

Toilet Privat Indoor

Pos Keamanan Pos Jaga dan Ruang CCTV Privat Indoor

Toilet Privat Indoor

Musholla Ruang Ibadah Privat Indoor

Tempat Wudhu Privat Semi Outdoor

Toilet Privat Indoor

Tempat Parkir Area Parkir Public Outdoor

Toilet Umum Toilet Privat Indoor Tabel 3. 8Kebutuhan Ruang pabrik tepung terigu sriboga di Kabupaten Semarang

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 88

Skema 3. 3Pola Hubungan Antar Fasilitas Secara Umum pabrik tepung terigu sriboga di Kabupaten Semarang

Sumber :Dokumentasi Pribadi

b. Pola Hubungan Ruang

Hubungan Antar Fasilitas Secara Umum

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 89

Skema 3. 4Hubungan Ruang pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi

Hubungan Ruang dalam pabrik tepung terigu

TEMPAT

PENYIMPANAN

BAHAN

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 90

c. Studi Ruang Khusus

Studi ruang yang dilakukan adalah pada ruang produksi pada

fasilitas utama dan pendukung.

Pabrik tepung terigu

Kebutuhan produksi

Ruang Produksi

1. Area proses cleaning

Mesin separator

Luasan yang dibutuhkan

L = 2.5 m x 2m x + sirkulasi 250% + (20) jumlah mesin

= 5 m2+ 17,5 m2 + (20)

= 450 m2

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 91

2. Area proses cleaning

Mesin aspirator

Luasan yang dibutuhkan

L = 2.5 m x 1 m + sirkulasi 300%

= 2,5 m2+ 10 m2+ (20) jumlah mesin

= 250 m2

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 92

3. Area proses cleaning

Mesin stoner

Luasan yang dibutuhkan

L = 3 m x 1.5 m + sirkulasi 300% + (20) jumlah mesin

= 4,5 m2+ 18 m2+ (20)

= 450 m2

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 93

4. Area scaurer

Luasan yang dibutuhkan

L = 4 m x 1,2 m + sirkulasi 200%+ (20) jumlah mesin

= 4,8 m2 + 9,6 m2+ (20)

= 288 m2

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 94

5. Area tempering

Luasan yang dibutuhkan

L = 2.5 m x 1,6 m + sirkulasi 300%+(15) jumlah mesin)

= 4 m2+ 16 m2 (15)

= 300 m2

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 95

6. Area bleaching

Luasan yang dibutuhkan

L = 2 m x 1 m + sirkulasi 250%

= 2 m2+ 7 m2+ (15)

= 135 m2

7. Area shifer

Luasan yang dibutuhkan

L = 6 m x 4 m + sirkulasi 100%

= 24 m2+ 48 m2 + (5)

= 360 m2

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 96

8. Area packing

Luasan yang dibutuhkan

L = 7 m x 5,5 m + sirkulasi 100%

=38,5 m2+ 72 m2 + (5)

= 110,5 m2 + (5)

= 552,5 m2

Luasan ini hanya untuk 1 line produksi. Setiap line

produksi dapat menghasilkan 500 kg/hari. Untuk memenuhi

pengolahan 10 ton maka akan ada 20 line produksi, sehingga

luasan ruang produksi menjadi :

LRuang Produksi 460 m2+ 250 m2 + 450 m2 + 288 m2 + 300

m2+ 135 m2 + 360 m2 + 552,5 m2

= 2795,5 m2

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 97

Ruang Pengemasan

Perhitungan luasan ruang pengemasan berdasarkan jumlah

produksi tiap shift sebelum barang diangkut ke gudang bahan jadi.

Jumlah produksi setiap hari/ line= 500 kg.

Setiap shift dapat menghasilkan 166,6 kg bahan jadi siap kemas/ line

produksi.

Ukuran karung untuk menampung 25 kg bahan = 40cm x 70cm.

Setiap 4 tumpukan = 100 kg, maka akan ada 31 tumpukan karung setiap

shift/ line produksi dengan ukuran 70 cm x 40 cm.

LRuang Pengemasan = 2.4 m x 1,4 m + sirkulasi 200%

= 2.8 m2+ 10,08 m2

= 12,88 m2

LTotal = 12,88 m2x 3

= 38,64 m2

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 98

d. Studi Kebutuhan Luas Bangunan

1. Pabrik Tepung Terigu

Kelompok ruang produksi

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Ruang Produksi

2795,5 1 2795,5 AP 116 orang / shift

2 Ruang Pengemasan

552,5 1 552,5 AP 45 orang / shift

3 Gudang Bahan Baku

302.4 1 302.4 AP 12 orang / shift

4 Gudang Bahan Jadi

302.4 1 302.4 AP 12 orang / shift

5 Ruang Ganti 357.72 1 357.72 NAD 540orang

6 Ruang Peralatan

30 12 360 A

Tabel 3. 9Kelompok Ruang Produksi pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi

Kelompok ruang pengelola

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Ruang Manager

16 2 32 NAD 2 orang

2 Ruang Manager Keuangan

16 1 16 NAD 1 orang

3 Ruang Manager Pemasaran

16 1 16 NAD 1 orang

4 Ruang Manager HRD

16 1 16 NAD 1 orang

5 Ruang Manager Produksi

16 1 16 NAD 1 orang

6 Front Office 4 2 8 A 2 orang

7 Ruang Tamu 25.93175 1 25.93175 DA 2 – 5 orang

8 Ruang Rapat 50 1 50 NAD 2 – 17 orang

Tabel 3. 10Kelompok Ruang Pengelola pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 99

Kelompok ruang pendukung

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Ruang Supervisor

16 1 16 NAD 1 orang / shift

2 Ruang Staff Keuangan

16 2 32 NAD 2 orang

3 Ruang Staff Pemasaran

16 2 32 NAD 2 orang

4 Ruang Staff Bahan Baku

12 2 24 NAD 2 orang / shift

5 Ruang Staff QC

12 2 24 NAD 2 orang / shift

6 Ruang Staff Maintenance

12 2 24 NAD 2 orang / shift

Tabel 3. 11Kelompok Ruang Pendukung pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi

Kelompok ruang servis

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Janitor 6 1 6 NAD

2 Pantry 20 1 20 NAD 5 orang

3 Ruang Keamanan

20 1 20 A 5 orang / shift

4 Ruang Genset 30.3 1 30.3 AP

5 Ruang Pompa 3.6 1 3.6 A

6 Toilet 1.5 4 6 A Tabel 3. 12Kelompok Ruang Servis pabrik tepung terigu

Sumber :Dokumentasi Pribadi

2. Retail

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Toko 20 8 160 A 2 – 4 orang

2 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 13Kelompok Ruang Retail

Sumber :Dokumentasi Pribadi

3. Kantin

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 100

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Penjual 36 10 360 A 2 – 3 orang

2 Tempat Makan 6.375 134 854.25 A 6 orang / ruang

3 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 14Kelompok Ruang kantin

Sumber :Dokumentasi Pribadi

4. Musholla

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Ruang Ibadah 861.2 1 861.2 A

2 Tempat Wudhu

173 2 346 A

3 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 15Kelompok Ruang Musholla

Sumber :Dokumentasi Pribadi

5. Pos Keamanan

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Pos Jaga dan Ruang CCTV

20 3 60 A 5 orang / shift

2 Toilet 1.5 3 4.5 A Tabel 3. 16Kelompok Ruang Pos Keamanan

Sumber :Dokumentasi Pribadi

6. Tempat Parkir

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Parkir Motor 2 450 900 AP

2 Parkir Mobil 15 30 450 AP

3 Parkir Truk bahan baku

24.5 6 147 DA, AP

4 Parkir Truk Angkut

24.5 6 147 DA, AP

Tabel 3. 17Kelompok Ruang Tempat Parkir Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 101

A = Asumsi

AP = Analisa Pribadi

DA = Data Arsitek

NAD = Neufert Architect Data

A = Asumsi

AP = Analisa Pribadi

DA = Data Arsitek

NAD = Neufert Architect Data

7. Toilet Umum

No Ruang Kebutuhan Luas (m2)

Kebutuhan Ruang

Total Luas(m2)

Sumber

Jumlah Pelaku

1 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 18Kelompok Ruang Toilet Umum

Sumber :Dokumentasi Pribadi

3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur

Perencanaan struktur pada bangunan industriakan menggunakan

material yang memenuhi beberapa aspek seperti aspek keselamatan,

keamanan, kekuatan dan keawetan struktur yang berkaitan dengan

usia bangunan. Dan untuk mewujudkan bangunan ekologis pengunaan

material yang ada di sekitar serta pemanfaatan material bekas pakai

juga akan diterapkan. Sistem struktur pada bangunan akan dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Struktur Bawah

Struktur bawah merupakan struktur dasar bangunan yaitu pondasi.

Dalam pemilihan pondasi perlu dipertimbangkan dahulu

berdasarkan kekuatan tanah / daya dukung tanah. Untuk

mengetahui kekuatan tanah perlu dilakukan uji sondir pada lokasi

yang akan dijadikan site pada bangunan ini. Untuk pemilihan

pondasi mengikuti dari bangunan industri pada umumnya.

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 102

Gambar 3. 1Pondasi Foot Plat

Sumber :http://kontraktor-gudang-pabrik.com/wp-

content/uploads/2012/10/Struktur-Pondasi.png

Pondasi Foot Plat (Plat Setempat)

Pondasi ini biasa digunakan pada bangunan – bangunan 2 –

3 lantai dan biasa juga digunakan pada bangunan pabrik dan

pergudangan.

Kelebihan:

1. Biaya pengerjaan murah

2. Membutuhkan sedikit galian tanah

3. Lebih kuat dibandingkan dengan pondasi batu belah

Kekurangan:

1. Waktu pengerjaan yang lama hingga mencapai 28 hari

2. Perlunya pemahaman terhadap ilmu struktur dalam

perhitungan maka tidak sembarang tukang dapat

mengerjakannya.

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 103

Gambar 3. 2Pondasi Strauss Pile

Sumber :http://1.bp.blogspot.com/-UWifMipIjSc/VfGJjmBNT-

I/AAAAAAAAD80/lxJp0sat-FY/s1600/titik%2Bstrauss%2Bpile.jpg

Pondasi Strauss Pile

Pondasi ini biasa digunakan pada bangunan 2 – 3 lantai

seperti, rumah, ruko, gudang. Pengeboran pondasi ini

dikerjakan secara manual sehingga memiliki kelebihan tidak

menimbulkan kebisingan pada saat pengerjaan. Biasanya

pondasi strauss pile memiliki diameter 20 cm – 30 cm

dengan kedalaman 5 m – 6 m.

Kelebihan:

1. Beton yang digunakan relatif sedikit

2. Biaya relatif murah

3. Pondasi dapat bertumpu pada tanah keras

4. Pengerjaan tidak menimbulkan kebisingan

Kekurangan:

1. Peralatan yang digunakan cukup banyak

2. Pemasangan dan pelaksanaan cukup sulit maka

diperlukan tenaga ahli dalam pengerjaannya

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 104

Gambar 3. 3Pondasi Mini Pile

Sumber :http://4.bp.blogspot.com/-ugH8nmalVzg/UEW2JJ5WLKI/AAAAAAAAABU/Z

_10cz5opdI/s1600/cb-manu-pile-01.jpg

Pondasi Mini Pile

Pondasi mini pile adalah semacam pondasi tiang pancang,

namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Digunakan untuk

bangunan bertingkat rendah dengan daya dukung tanah

yang relative baik. Pondasi mini pile memiliki dua macam

bentuk, yaitu bentuk segitiga dan bujur sangkar dan kedua

bentuk ini memiliki kekuatan yang berbeda pula.

Kelebihan:

1. Kualitas beton terjamin mutunya, karena merupakan

pondasi fabrikasi

2. Pemasangan relatif cepat

3. Daya dukung sangat kuat

4. Harga lebih murah dibandingkan pondasi sumuran

Kekurangan:

1. Pengerjaan pondasi menimbulkan getaran dan

kebisingan yang mengganggu

2. Untuk jalan yang kecil, sulit untuk proses pengangkutan

3. Pondasi ini baru ada di kota – kota besar dan sekitarnya

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 105

Gambar 3. 4Floor Hardner

Sumber :http://www.pigments-terres-couleurs.com/bkg/bkg-durcisol.jpg?v=2

b. Struktur Tengah

Srtuktur tengah adalah struktur yang berada di tengah bangunan

yaitu struktur lantai dan struktur dinding. Persyaratan yang harus

dipenuhi dalam menentukan struktur tengah bangunan industri

adalah:

Lantai

Floor Hardner

Floor hardner adalah material yang berbentuk bubuk yang

ditaburkan pada permukaan beton yang masih basah dan

akan dilakukan finishing dengan menggunakan mesin trowel.

Kelebihan :

1. Memiliki ketahanan yang sangat tinggi.

2. Tahan terhadap benturan.

3. Biaya yang ekonomis, umur lantai lebih panjang.

4. Bebas pemeliharaan.

5. Permukaan anti slip.

6. Anti debu.

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 106

Gambar 3. 5Epoxy

Sumber :http://www.pigments-terres-couleurs.com/bkg/bkg-durcisol.jpg?v=2

7. Meningkatkan ketahanan terhadap oli dan pelumas

Epoxy

Epoxy merupakan finishing dari lantai atau disebut juga

sebagai cat lantai dan biasa digunakan pada bangunan

pabrik, gudang, rumah sakit, lapangan futsal, dan parkiran.

Epoxy ini berfungsi memberikan batas – batas area kerja

pada bangunan pabrik.

Kelebihan:

1. Permukaannya kuat, tidak mudah retak, dan tidak mudah

mengelupas.

2. Permukaannya tampak mengkilap (gloss) dan bersih.

3. Permukaannya higienis, tanpa sambungan sehingga

mudah dibersihkan

4. Memiliki ketahanan yang baik terhadap bahan kimia dan

cuaca.

5. Mudah dibersihkan dan Steril.

6. Tidak berbau dan tidak beracun.

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 107

Gambar 3. 6 Bondek Sumber :http://1.bp.blogspot.com/-

oEsB5hHUMpY/UeI7BUEhm6I/AAAAAAAAAUM

/9jx0sIBuk7Q/s1600/DECKING.jpg

7. Mencegah pertumbuhan lumut dan jamur.

8. Tidak menyerap air dan tidak licin.

9. Tahan terhadap beban berat dan dapat dilalui oleh truck,

forklift, bahkan beban yang lebih berat.

10. Tampilannya yang indah dan tersedia dalam bermacam-

macam warna menjadikan finishing epoxy lebih menarik.

Bondek

Bondek adalah baja ringan yang digunakan sebagai

pengganti bekisting yang berbahan triplek atau plywood.

Dalam pemasangannya bondek akan dikombinasikan

dengan wiremesh atau anyaman tulangan yang akan dicor

oleh beton.

Kelebihan :

1. Penghematan bekisting karena plat bondek berfungsi

sekaligus sebagai form work.

2. Tidak perlu menggunakan double wiremesh karena

wiremesh pada lapisan bawah fungsinya sudah

digantikan oleh bondek.

3. Tahan terhadap api

4. Anti karat

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 108

Gambar 3. 7 Dinding Beton Bertulang Sumber

:https://grahadutalehong.files.wordpress.com/20

13/05/imgp1160.jpg

5. Lebih efisien dibandingkan dengan sistem yang

konvensional.

Kekurangan :

1. Perlu pengaturan supaya tidak ada material bondek yang

terbuang

2. Tidak dapat diterapkan pada lantai kantilever

Dinding

Beton

Dinding beton bertulang memiliki campuran material

semen, pasir dan kerikil yang dilarutkan oleh air dengan

komposisi tertentu dan dikombinasikan dengan tulangan besi

yang memiliki rangkaian tertentu. Beton memiliki standar

mutu yang dibagi berdasarkan kekuatan beton, jenisnya:

1. Mutu beton K100 dengan kekuatan beton 7.4 Mpa

2. Mutu beton K175dengan kekuatan beton 14.5 Mpa

3. Mutu beton K200dengan kekuatan beton 16.9 Mpa

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 109

Gambar 3. 8Bata Ringan

Sumber :http://www.hebelindonesia.com/p/hebel-aac.html

4. Mutu beton K225dengan kekuatan beton 19.3 Mpa

5. Mutu beton K250dengan kekuatan beton 21.7 Mpa

6. Mutu beton K275dengan kekuatan beton 24 Mpa

7. Mutu beton K300dengan kekuatan beton 26.4 Mpa

8. Mutu beton K325dengan kekuatan beton 28.4 Mpa

9. Mutu beton K350dengan kekuatan beton 31.2 Mpa

Diniding beton di dalam bangunan industri digunakan

sebagai dinding pada ruang ruang khusus, seperti ruangan

yang memerlukan ketenangan, ruang pendinginan, ruang

pemanasan dan lain – lain.

Kelebihan :

1. Tahan api

2. Mampu menahan gaya tekan

3. Tahan terhadap korosi

4. Bersifat fleksibel

5. Kedap suara

Kelemahan :

1. Tidak tahan terhadap gaya tarik

2. Nilai muai dan susut yang tinggi

3. Untuk membuat beton yang kedap air yang sempurna

harus dikerjakan dengan teliti

Bata Ringan

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 110

Bata ringan merupakan jenis bata yang mempunyai berat

yang lebih ringan dari bata merah dengan ukuran yang

sama. Bata ringan memiliki bahan dasar pasir kuarsa,

semen, kapur, gypsum dan alumunium pasta. Ukuran bata

ringan ini bervariasi mulai dari 200 mm x 600 mm dengan

ketebalan 75 mm hingga 200 mm.

Kelebihan :

1. Memiliki bentuk yang presisi tinggi dan seragam dalam

jumlah yang banyak..

2. Pemasangannya cepat

3. Lebih ringan sehingga memperkecil beban struktur

4. Kuat tekan tinggi

5. Lebih kedap suara

6. Tidak membutuhkan plesteran yang tebal

Kekurangan :

1. Membutuhkan perekat khusus yaitu dengan semen

instan yang sudah tersedia banyak dipasar

2. Membutuhkan tenaga pemasang yang sudah

berpengalaman memasang bata ringan

3. Mahal

4. Pada pekerjaan yang membutuhkan pemotongan bata,

dapat menyisakan bata yang terbuang

5. Jika terkena air proses pengeringannya lama

6. Harus menggunakan roskam bergerigi untuk

menempelkan semen mortar

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 111

Gambar 3. 9Batako Sumber

:http://image1ws.indotrading.com/s3/productimages/co14788/p115478/w300-h300/4aaeac7f-5243-44f5-af8d-

1e421bc50214w.jpg

7. Bata ringan dengan kualitas rendah dapat menyebabkan

air rembes sehingga bisa merusak cat.

Batako

Batako merupakan material pengisi bangunan yang memiliki

bahan dasar dari pasir dan semen. Batako memiliki ukuran

100 mm x 200 mm x 400 mm.

Kelebihan :

1. Mempunyai ukuran yang lebih besar sehingga hanya

membutuhkan waktu yang singkat untuk

pemasangannya. sehingga lebih hemat untuk

pelaksanaannya.

2. Ukurannya seragam.

3. Lebih ringan sehingga cocok untuk rumah tinggal 2 lantai

atau bangunan yang struktur utama ditopang oleh kolom.

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 112

Gambar 3. 10Dinding Kaca

Sumber :http://rumahkecilminimalis.com/wp-content/uploads/2014/10/bw20E6aiBz.jpg

4. Terdapat jenis yang ada lubangnya ditengah yang bisa

digunakan sebagai isolasi udara.

5. Tidak harus direndam dulu saat pemasangan

6. Lebih kedap terhadap air.

Kekurangan :

1. Rapuh, karena selain terbuat hanya dari pasir dan

semen, batako juga memiliki lubang di dalamnya.

2. Mudah terjadi retak tambut pada dinding.

3. Kurang begitu baik untuk insulasi panas dan suara.

Kaca

Kaca

termasuk sebagai dinding, karena dinding memiliki dua jenis

yaitu dinding pemikul dan dinding pengisi. Material kaca ini

merupakan jenis dinding pengisi sama seperti bata ringan

dan batako namun kaca memiliki sifat yang tembus

pandang.

Kelebihan :

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 113

Gambar 3. 11 Baja WF Sumber :http://www.gudangbesibaja.com/wp-

content/uploads/2015/01/wf-opus-131-

300x225.jpg

1. Hemat energi, Karena elemen kacadapat meneruskan

cahaya.

2. Mudah dibersihkan

3. Kedap suara

4. Kedap air

5. Membuat ruangan terasa luas.

Kekurangan :

1. Tidak tahan terhadap getaran

2. Untuk jenis tertentu kaca memiliki kekuatan yang kurang

sehingga rapuh / mudah pecah

3. Mudah kotor

4. Privasi yang kurang

5. Dapat meneruskan panas yang dapat meningkatkan

suhu ruangan.

Kolom

Baja WF

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 114

Baja WF merupakan salah satu profil dari baja konvensional

yang biasa digunakan sebagai kolom bangunan industri.

Berikut ini adalah tabel ukuran baja WF (Wide Flange)

H B T1 T2 LENGTH WEIGHT/Kg

100 50 5 7 12 112.00

125 60 6 8 12 158.40

148 100 6 9 12 253.20

150 75 5 7 12 168.00

175 90 5 8 12 217.20

198 99 4.5 7 12 218.40

200 100 3.2 4.5 12 143.00

200 100 5.5 8 12 256.00

248 124 5 8 12 308.40

250 125 6 9 12 355.20

298 149 6 8 12 384.00

300 150 6.5 9 12 440.40

346 174 6 9 12 497.00

350 175 7 11 12 595.20

396 199 7 11 12 679.50

400 200 8 13 12 792.00

446 199 8 12 12 794.40

450 200 9 14 12 912.00

496 199 9 14 12 954.00

500 200 10 16 12 1075.00

588 300 12 20 12 1812.00

596 199 9 14 12 1135.00

600 200 11 17 12 1272.00

700 300 13 24 12 2220.00

800 300 14 26 12 2520.00 Tabel 3. 19 Tabel Baja WF

Sumber :http://3.bp.blogspot.com/-

9NTiB6o7GBA/VWGApj2totI/AAAAAAAAA9U/PeGxROl4C2U/s1600/ukuran%2Bbaja%2Bwf.jpg

Kelebihan :

1. Kuat tarik tinggi.

2. Tidak dimakan rayap

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 115

Gambar 3. 12 Beton Bertulang Sumber

:https://sanggapramana.files.wordpress.com/201

0/08/775811_concrete2.jpg

3. Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut

4. Bisa di daur ulang

5. Dibanding Stainless Steel lebih murah

6. Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan

7. Dibanding alumunium lebih kuat

Kekurangan :

1. Bisa berkarat.

2. Lemah terhadap gaya tekan.

3. Tidak tahan api

Beton bertulang

Kolom beton bertulang memiliki campuran material semen,

pasir dan kerikil yang dilarutkan oleh air dengan komposisi

tertentu dan dikombinasikan dengan tulangan besi yang

memiliki rangkaian tertentu. Beton memiliki standar mutu

yang dibagi berdasarkan kekuatan beton, jenisnya:

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 116

1. Mutu beton K100 dengan kekuatan beton 7.4 Mpa

2. Mutu beton K175 dengan kekuatan beton 14.5 Mpa

3. Mutu beton K200 dengan kekuatan beton 16.9 Mpa

4. Mutu beton K225 dengan kekuatan beton 19.3 Mpa

5. Mutu beton K250 dengan kekuatan beton 21.7 Mpa

6. Mutu beton K275 dengan kekuatan beton 24 Mpa

7. Mutu beton K300 dengan kekuatan beton 26.4 Mpa

8. Mutu beton K325 dengan kekuatan beton 28.4 Mpa

9. Mutu beton K350 dengan kekuatan beton 31.2 Mpa

Diniding beton di dalam bangunan industri digunakan

sebagai dinding pada ruang ruang khusus, seperti ruangan

yang memerlukan ketenangan, ruang pendinginan, ruang

pemanasan dan lain – lain.

Kelebihan :

1. Tahan api

2. Mampu menahan gaya tekan

3. Tahan terhadap korosi

4. Bersifat fleksibel

Kelemahan :

1. Tidak tahan terhadap gaya tarik

2. Nilai muai dan susut yang tinggi

3. Untuk membuat beton yang kedap air yang sempurna

harus dikerjakan dengan teliti

4.

c. Struktur Atas

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 117

Rangka Atap

Bangunan industri merupakan bangunan yang memiliki bentang

yang cukup lebar untuk mengakomodir keleluasaan sirkulasi tanpa

adanya kolom penyangga.

Baja Konvensional

Baja konvensional merupakan material rangka atap yang

biasa digunakan pada bangunan industri di Indonesia. Baja

yang biasa digunakan memiliki beberapa profil seperti H

beam, T beam, kanal C, IWF, L, kotak dan lingkaran.

Kelebihan :

1. Dapat menahan gaya tarik

2. Tidak dimakan rayap

3. Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan

susut

4. Bisa di daur ulang

Gambar 3. 13Baja Konvensional

Sumber :http://1.bp.blogspot.com/-pWq6JNsqQ3U/UV5K_RJqRMI/AAAAAAAAAwA/

j4w_CKktK7U/s1600/IMG_0200.JPG

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 118

Gambar 3. 14Space Frame Sumber

:http://static.wixstatic.com/media/cd2c7d_c371b9f0c64249d7a0ab6ab41e8355fd.jpg_srz_937_703_85_22_0.50

_1.20_0.00_jpg_srz

5. Dibanding Stainless Steel lebih murah

6. Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan

7. Dibanding alumunium lebih kuat

Kekurangan :

1. Bisa berkarat.

2. Lemah terhadap gaya tekan.

3. Tidak tahan api

Space Frame

Space Frame adalah struktur rangka tiga dimensi yang

dibentuk dari struts dalam geometris pola. Struktur ini biasa

digunakan pada bangunan yang memiliki bentang yang

sangat lebar.

Kelebihan :

1. Struktur space frame merupakan struktur yang ringan

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 119

Gambar 3. 15 Atap Zincalume Sumber

:https://supplierbahanbangunandisda.files.wordp

ress.com/2012/09/klip-lok-lurus-01.jpg

2. Ukuran seragam dan presisi karena materialnya

merupakan material fabrikasi.

3. Memiliki unsur estetis

4. Dapat diaplikasikan pada bangunan dengan bentang

yang sangat lebar.

Kekurangan :

1. Mahal

2. Tidak tahan api

Penutup Atap

Zincalume

Atap zincalume merupakan bahan penutup atap yang ringan

karena memiliki bahan lembaran baja yang dilapisi dengan

seng, alumunium, dan silikon. Zincalume ini diklasifikasikan

berdasarkan berat minimum pelapisan. Terdapat dua kelas,

yaitu

1. Zincalume AZ 150

2. Zincalume AZ 200

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 120

Kelebihan :

1. Tahan terhadap korosi

2. Harga yang cukup murah dibandingkan dengan genteng

3. Mudah dibentuk

4. Tahan terhadap panas

5. Memiliki kemampuan memantulkan panas

6. Ringan

Kekurangan :

1. Saat hujan menimbulkan suara yang berisik

2. Bahan yang menyerap panas

3. Tidak kuat

3.2.2 Studi Sistem Utilitas

Pada sebuah industri yang terpenting adalah bagaimana sistem

pengolahan limbah yang dihasilkan sehingga tidak membawa dampak

negatif pada lingkungan. Pada bangunan pabrik tepung terigu

kebanyakan limbah adalah limbah cair atau air. Karena air berfungsi

sebagai pelarut ataupun pencuci bahan – bahan Selain itu

kelengkapan – kelengkapan sistem utilitas yang berhubungan dengan

keamanan bangunan.

a. Jaringan Pengolahan Limbah Cair

Pada sebuah industri jaringan IPAL (instalasi pengolahan air

limbah) merupakan elemen yang sangat penting, karena ini

merupakan pengolahan limbah cair dari sebuah industri.

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 121

Gambar 3. 16BFV-30 K

Sumber :http://biofive.co.id/wp-content/uploads/2014/10/jenis-septic-tank-stp-biotech-stp-bio-stp-Biofil-ipal-biotech-ipal-bio-

ipal-Biofil.jpg

Gambar 3. 17Fire Extinguisher Sumber

:http://www.northerntool.com/images/product/2000x2000/227/22739_2000x2000.jpg

Pada pabrik tepung terigu, air merupakan limbah utama yang

dihasilkan, karena limbah dari industri ini adalah limbah pencucian

bahan, untuk proses produksi pabrik tepung terigu tidak

menghasilkan limbah lain.

b. Sistem Perlindungan Bangunan Terhadap Kebakaran

Fire Extinguisher

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 122

Gambar 3. 18Hydrant Box

Sumber :http://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/09/52.gif

Gambar 3. 19Fire Sprinkler Sumber

:http://www.lumarfireprotection.com/images/fire-sprinkler-sistems-toronto.jpg

Fire Extinguisher adalah alat portable yang berisi air, busa,

gas dan material lain yang berguna untuk memadamkan api.

Hydrant Box

Hydrant Box adalah kotak yang digunakan untuk

menyimpan alat pemadam kebakaran yang bertujuan untuk

mempermudah petugas pemadam kebakaran dalam

memadamkan api di dalam ruangan – ruangan yang tidak

dapat dijangkau dari luar.

Fire Sprinkler

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 123

Gambar 3. 20Wall Mounted Exhaust Fan Sumber

:http://img.weiku.com/a/005/956/ZR_series_push_pull_centrifugal_ventilation_fan_3546_1.jpg

Fire sprinkler adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi

adanya kebakaran/ mendeteksi api yang kemudian akan

memancarkan air untuk memadamkan api tersebut.

c. Sistem Penghawaan

Exhaust Fan

Wall Mounted Exhaust Fan

Wall Mounted Exhaust Fan adalah sebuah alat yang

digunakan untuk mengeluarkan udara (panas) dari dalam

ruangan ke luar ruangan yang bertujuan untuk

memperlancar sirkulasi di dalam bangunan. Exhaust Fan

biasa dipasang pada dinding bangunan.

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 124

Gambar 3. 22Air Ventilator

Sumber :http://www.deepdrawing.com.tw/upload_files/1/deep-drawing/ventilator%20and%20Industrial%20fan/stainless-steel-ventilator.jpg

Gambar 3. 21Axial Exhaust Fan Sumber

:https://www.deltapyramax.com/img/products/axial_tda%20New.png

Axial Exhaust Fan

Axial Exhaust Fan adalah sebuah alat yang digunakan

untuk mengeluarkan udara (panas) dari dalam ruangan ke

luar ruangan yang bertujuan untuk memperlancar sirkulasi di

dalam bangunan. Exhaust Fan biasa dipasang pada dinding

bangunan.

Air Ventilator

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 125

Gambar 3. 23 Sistem Rainwater Harvesting Sumber

:http://www.stormsaver.com/content/images/Images/Commercial%20-AG-

COMBI%20Illustration.jpg

Air Ventilator adalah sebuah alat untuk mengeluarkan udara

(panas) dari dalam ruangan ke luar ruangan. Air ventilator ini

biasanya dipasang pada atap bangunan.

3.2.3 Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Rainwater Harvesting

Rainwater harvesting adalah sistem pada bangunan dalam

usaha mengumpulkan air hujan yang jatuh ke dalam tapak untuk

dimanfaatkan sebagai sumber air. Air hujan ini dapat dipanen

melalui atap atau saluran limpasan yang akan dikumpulkan pada

suatu tendon untuk diproses sehingga dapat digunakan

b. Face Recognition

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 126

Gambar 3. 24 Sistem Face Recognition

Sumber:https://infoempire.com/images/face_in_1.jpg

Gambar 3. 25CCTV

Sumber :http://spidertechsecurity.co.za/wp/wp-content/uploads/2014/08/cctv_camera_black_and_white_2.jpg

Face recognition atau facial recognition adalah suatu sistem

software yang dapat mengidentifikasi wajah seseorang yang

benbentuk gambar digital yang akan dicocokan dengan gambar

yang sudah ada di sumber data. Sistem ini biasanya digunakan

sebagai sistem keamanan dan dapat digunakan untuk mengisi data

kehadiran / absensi.

c. CCTV

CCTV atau Closed – Circuit Television adalah sebuah kamera

pengawas yang terpasang pada suatu tempat tertentu yang

terhubung dengan monitor. CCTV biasanya digunakan sebagai

sistem keamanan.

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 127

Gambar 3. 26 peta kecamatan ungaran timur Sumber :https://www.google.co.id/maps

3.3. Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Semarang pasal 49 ayat (4) yang menetapkan kawasan peruntukan

industri besar ditetapkan di:

a. kecamatan bergas

Berikut ini merupakan gambaran mengenai kawasan

yang diperuntukkan sebagai kawasan industri besar

a. Alternatif lokasi 1, Kecamatan Ungaran Timur

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 128

Lokasi yang dipilih berada di wilayah Kabupaten Semarang

yaitu Kecamatan Ungaran Timur. Kawasan perkotaan Ungaran juga

berperan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

metropolitan Semarang atau kawasan strategis Kedungsepur.

Kecamatan Ungaran Timur adalah salah satu kecamatan di Kabupaten

semarang, Jawa Tengah

Kecamatan Ungaran Timur

Luas wilayah 3.799,10 ha

Berjarak 20 km dari semarang

Kecamatan Ungaran Timur memiliki 10 Kelurahan / desa

Wilayah Kecamatan ungaran timur terletak pada ketinggian

600 – 1300 m dpl.

Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani

dan buruh pabrik.

Bangunan gedung lokasi renggang dengan KDB 30%-45%

yang terletak di daerah pinggiran/luar daerah atau daerah

yang berfungsi sebagai resapan

Batas-batas Kecamatan :

o Sebelah Utara : Kecamatan pudak payung

o Sebelah Timur : Kecamatan Pringapus

o Sebelah Selatan : Kecamatan bergas

o Sebelah Barat : Kecamatan bandungan dan

kecamatan sumowono

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 129

Iklim

Kecamatan ungaran timur beriklim tropis dengan suhu udara pada

siang hari antara 33 – 36 oC.

Kemiringan Tanah

Kecamatan Ungaran Timur memiliki kemiringan tanah antara

15% – 30%

Kondisi Lokasi

Kondisi Lokasi di Kecamatan ungaran timur adalah sebagai berikut :

Kondisi Lokasi :

- Merupakan lokasi yang diperuntukan pengembangan industri

dan berpotensi untuk pengembangan pabrik tepung.

- Lokasi berada di jalan kolektor sekunder dekat dengan jalur

semarang-solo, mempunyai ukuran jalan yang lebar dan kondisi

jalan yang baik, serta dilalui oeh transportasi umum, dan mudah

untuk dicapai

- Lalu lintas cukup padat

Kondisi Jalan

- Kondisi jalan lebar dan bisa dilaluli oleh transportasi besar

seperti bus

- Kondisi jalan baik beraspal yang dapat dilalui oleh transportasi

besar seperti bus.

Infrastruktur

- Lokasi didukung oleh utilitas yang cukup baik, seperti saluran air

kotor dan air bersih, tiang listrik, tiang telepon, lampu jalan.

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 130

Gambar 3. 28Keadaan tapak ungaran timur

Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 27Keadaan tapak ungaran timur

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 30Keadaan tapak ungaran timur

Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 29 Keadaan tapak ungaran timur

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 131

Gambar 3. 31 kecamatan bergas Sumber :https://www.google.co.id/maps

b. Alternatif lokasi 2, kecamatan bergas

Lokasi yang dipilih berada di wilayah kabupaten semarang yaitu

kecamatan bergas. Kecamatan bergas adalah salah satu kecamatan

di Kabupaten semarang, Jawa Tengah

kecamatan bergas

Luas wilayah 4.733,10 ha

Berjarak 24 km dari semarang

Kecamatan bergas memiliki 13 Kelurahan / desa

Wilayah Kecamatan bergas terletak pada ketinggian 600

– 1300 m dpl.

Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani

dan buruh pabrik.

Bangunan gedung lokasi renggang dengan KDB 30%-

45% yang terletak di daerah pinggiran/luar daerah atau

daerah yang berfungsi sebagai resapan

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 132

Batas-batas Kecamatan Bergas :

o Sebelah Utara : Kecamatan ungaran barat

dan ungaran timur

o Sebelah Timur : Kecamatan Pringapus

o Sebelah Selatan : Kecamatan bawen

o Sebelah Barat : Kecamatan bandungan

Iklim

Kecamatan bergas beriklim tropis dengan suhu udara pada siang

hari antara 33 – 36 oC.

Kondisi Lokasi

Kondisi Lokasi di Kecamatan bergas adalah sebagai berikut :

Kondisi Lokasi :

Merupakan lokasi yang diperuntukan pengembangan industri dan

berpotensi untuk pengembangan pabrik tepung.

Aksesbilitas

Lokasi berada di jalan kolektor sekunder dekat dengan jalur

semarang-solo, mempunyai ukuran jalan yang lebar dan kondisi

jalan yang baik, serta dilalui oeh transportasi umum, dan mudah

untuk dicapai

- Lalu lintas cukup padat

Kondisi Jalan

- Kondisi jalan lebar dan bisa dilaluli oleh transportasi besar

seperti bus dan truk

- Kondisi jalan baik dengan beton yang dapat dilalui oleh

transportasi besar seperti truk.

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 133

Infrastruktur

Lokasi didukung oleh utilitas yang baik, seperti saluran air kotor dan

air bersih, tiang listrik, tiang telepon, lampu jalan.

Kriteria Pemilihan Lokasi

Kriteria yang harus dipenuhi untuk pemilihan lokasi tapak untuk proyek

Kriteria yang digunakan dalam analisa pemilihan lokasi:

• Fungsi Kawasan

Pertimbangan didasarkan pada bagaimana peruntukan lokasi

yang diatur dalam (RTRW) kabupaten Semarang.

• Aksesbilitas

Pertimbangan dalam kemudahan menuju lokasi seperti : dapat

diakses kendaraan besar, kendaraan kecil, dan kendaraan

umum.

• Kondisi jalan

- Kondisi jalan baik

- Kondisi jalan cukup besar dapat dilewati kendaraan besar

(truk)

• Topografi

Lahan relatif datar dan tidak terjal dan pertimbangan lahan yang

rawan longsor.

• Utilitas

Jaringan utilitas harus memadai seperti jaringan telephone,

jaringan air, dan jaringan listrik.

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 134

• Kebisingan

Lokasi sebisa mungkin terhindar dari kebisingan, agar

proses kerja dapat berjalan dengan baik.

Gambar 3. 32Keadaan tapak bergas

Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 33Keadaan tapak bergas

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 34 Keadaan tapak bergas

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 135

Matriks Pemilihan Lokasi

Tabel 3. 20. Skoring Alternatif Lokasi

Sumber : Analisa Pribadi

Keterangan :

1 – 10 = Kurang Baik

11 – 20 = Cukup Baik

21 – 30 = Baik

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

Dari beberapa alternatif lokasi berdasakan tabel pemilihan

lokasi diatas, maka terpilih lokasi untuk “ Komplek pabrik tepung

Terigu” terletak di Kecamatan Bergas..

KRITERIA KECAMATAN

UNGARAN TIMUR

KECAMATAN

BERGAS

KONDISI LOKASI 15 15

KONDISI JALAN 20 20

AKSESBILITAS 15 20

INFRASTRUKTUR 20 20

TOTAL 70 75

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 136

Gambar 3. 35 Alternatif Tapak 1

Sumber :Dokumentasi Pribadi

a. Alternatif 1 (Kelurahan gedang anak kecamatan ungaran

timur)

Alternatif pertama tapak pada Kelurahan gedang anak

sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten

semarang yang sudah ditentukan sebagai kawasan industri.

Tapak ini berada di kecamatan ungaran timur, kelurahan

gedang anak dengan lebar jalan lingkungan 6 m dengan

kondisi yang aspal. Tapak memiliki luas 108.566m2. Batas

dari tapak adalah:

Utara : tanah kosong

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 137

Timur : sungai, Lahan Kosong,

Selatan : Lahan kosong, Permukiman, pabrik

Barat : jalan utama semarang solo

Alasan pemilihan tapak :

Tapak termasuk kawasan yang diperuntukkan

sebagai daerah industri berdasarkan RTRW

kabupaten Semarang.

Tapak masih merupakan lahan kosong bekas pabrik.

Tapak memiliki kontur yang landai, karena ini merupakan

lahan bekas pabrik.

Kelebihan :

Di dalam tapak berisi pohon – pohon.

Dekat dengan jalan utama semarang-solo.

Jauh dari permukiman.

Sudah dilalui oleh instalasi listrik.

Berbatasan langsung dengan sungai sebagai arah

buangan air.

Dekat dengan TPA lingkungan

Kekurangan :

Tapak cenderung tidah dapat bekembang

Terlalu berada dipinggirjalan utama

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 138

Berikut ini adalah gambaran keadaan di sekitar tapak:

Gambar 3. 36Arah Barat Tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 37 arah utara tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 38 lingkungan tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 39Jalan samping Tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 41 selatan Tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 40 Sebelah Timur Tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 139

Gambar 3. 42 Alternatif Tapak 2

Sumber :Dokumentasi Pribadi

b. Alternatif 2 (kecamatan bergas)

Alternatif kedua, tapak dipilih pada kecamatan bergas sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenSemarang

yang sudah ditentukan sebagai kawasan industri. Tapak ini

berada antara jalan alternatif smg solo dan jalan utama

semarang solo dengan lebar jalan alternati depan tapak 8

meter dengan kondisi jalan beton cukup baik. Tapak memiliki

luas 100.889 m2.Batas dari tapak adalah:

Utara : jalan alternatif, Pabrik

Timur : Lahan kosong

Selatan : Lahan kosong, bukit

Barat : Lahan kosong, Jalan utama smg-solo

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 140

Alasan pemilihan tapak :

Tapak termasuk kawasan yang diperuntukkan

sebagai daerah industri berdasarkan RTRW

Kabupaten Semarang

Letak terjauh dari permukiman warga

Kelebihan :

Di dalam tapak berisi pohon, batu gunung yang dapat

dimanfaatkan sebagai bahan bangunan

Dekat dengan lingkungan industri

Jauh dari permukiman.

Berbatasan langsung dengan jlan alternatif dan jalan

utama

Lebar jalan utama 20 m 2 arah sehingga dapat dilalui

oleh truk

Lebar jaln alternatif 8 meter yang masih mungkin akan

ada perlebaran

Kontur relatif berkontur landai

Dekat dengan industri – industri baru yang dapat

menjadikan daerah ini menjadi industri berkembang.

Kekurangan :

Sedikit masuk darijalan utama

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 141

Berikut ini adalah gambaran keadaan di sekitar tapak:

c. Kriteria pemilihan lokasi

Potensi untuk menjadi wilayah industri yang

berkembang.

Dilihat dari pembangunan yang terjadi, lokasi mana

yang lebih cepat perkembangannya dalam bidang

industri.

Potensi mengembangkan daerah sekitar

Gambar 3. 45 Suasana jalan menuju Tapak dapat dilalui truk

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 46Suasana jalan menuju Tapak

Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 44Suasana Dalam Tapak Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 43Suasana Depan Tapak Sumber :Dokumentasi Pribadi

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 LTP Candra Adi Setyawan … · Absensi Membuat laporan keuangan Ruang staff keuangan Privat

| 142

Potensi keberadaan bangunan yang dapat

memberikan dampak positif bagi masyarakat di

daerah sekitar industri tersebut.

Jarak dari permukiman

Perlu adanya jarak yang cukup jauh dari permukiman

supaya tidak menimbulkan gangguan baik polusi,

kebisingan ataupun getaran yang dapat mengganggu

kenyamanan warga sekitar.

Akses jalan

Kemudahan pencapaian menuju tapak dari jalan

utama

d. Matriks pemilihan lokasi

KRITERIA DESA

UNGARAN TIMUR DESA BERGAS

KONDISI LOKASI 20 18

KONDISI JALAN 15 20

AKSESBILITAS 20 20

INFRASTRUKTUR 20 20

TOTAL 75 78

Tabel 3. 21 Matriks Pemilihan Lokasi Sumber : Dokumentasi Pribadi