bab iii a. lokasi penelitan supply chain management...

15
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitan Lokasi yang digunakan untuk tempat penelitian adalah di industri konveksi yang berada di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh supply chain management terhadap kinerja perusahaan khususnya pada industri konveksi di Kabupaten Tulungagung. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atua menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2012). Sedangkan menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. C. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan pengukuran skala likert. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan yang diolah atau dianalisis

Upload: hoanganh

Post on 18-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitan

Lokasi yang digunakan untuk tempat penelitian adalah di industri

konveksi yang berada di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui pengaruh supply chain management terhadap kinerja

perusahaan khususnya pada industri konveksi di Kabupaten Tulungagung.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat

perbandingan atua menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,

2012). Sedangkan menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang dilakukan untuk meneliti pada populasi atau sample

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

C. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif dengan pengukuran skala likert. Data kuantitatif adalah data

yang berbentuk angka atau bilangan yang diolah atau dianalisis

Page 2: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

26

menggunakan teknik perhitungan matematika. Sedangkan menurut

Sugiyono (2013) pengukuran skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial.

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Yaitu data yang

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber yang tidak melalui media perantara. Data primer secara khusus

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti. Data

primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara

menyebar kuesioner yang di sebar kepada pemilik (owner) atau

pengelola dari seluruh Industri Konveksi di Kabupaten Tulungagung.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini kuesioner di sebar

kepada responen yaitu pemilik (owner) atau pengelola dari seluru Industri

Konveksi di Kabupaten Tulungagung.

E. Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2013) skala pengukuran merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya

Page 3: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

27

interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilka data kuantitatif.

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data bersifat kualitatif

diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

yang disebut variabel penelitian. Responden diminta untuk mengisi daftar

pertanyaan dengan jumlah kategori sebanyak lima, dan semua jawaban

responden dihitung dengan menggunakan skor berikut:

1. Jawaban sangat setuju dengan skor lima

2. Jawaban setuju dengan skor empat

3. Jawaban ragu-ragu dengan skor tiga

4. Jawaban tidak setuju dengan skor dua

5. Jawaban sangat tidak setuju dengan skor satu

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah seluruh pemilik (owner) atau pengelola dari seluruh

Industri Konveksi di Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 123.

Page 4: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

28

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteridtik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini

adalah sampling jenuh, dimana sempling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Berdasarkan metode tersebut sehingga seluruh populasi atau sebanyak

123 industri konveksi dijadikan subyek penelitian.

G. Definisi Operasional Variabel

1. KinerjaSupply chain management (manajemen rantai pasokan)

Supply chain management (manajemen rantai pasokan) adalah

proses integrasi yang dilakukan konveksi yang berada di Kabupaten

Tulungagung mulai dari pemasok, produsen, reseller dan konsumen

agar produk yang diterima dari produsen tepat jumlah, tepat waktu,

tepat kualitas, dan tepat harga. Mengukur kinerja supply chain

management (manajemen rantai pasokan) adalah cost, quality, time dan

delivery. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Cost (biaya)

Biaya yang dimaksudkan adalah biaya yang dikeluarkan oleh

pemilik konveksi untuk memperoleh bahan baku dai supplier. Sub

indikator dari biaya yaitu

1. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dibutuhkan oleh

pemilik konveksi di Kabupaten Tulungagung dalam proses

Page 5: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

29

produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau

barang.

2. Harga perolehan bahan baku adalah segala pengeluaran yang

dikeluarkan atau dikorbankan pemilik konveksi untuk

mendapatkan bahan baku.

3. Kestabilan harga bahan baku adalah bahan baku yang

diperoleh pemilik konveksi dengan harga yang selalu stabil.

b. Quality (kualitas)

Kualitas pada penelitian ini dilihat dari kualitas bahan baku

yang diterima dari supplier kepada pemilik konveksi. Sub indikator

dari kualitas adalah

1. Kulitas bahan baku adalah kemampuan supplier dalam

memberikan bahan baku kepada pemilik konveksi yang sesuai

dengan yang diinginkan.

2. Konsistensi kualitas adalah kualitas bahan baku yang diberikan

oleh suplier kepada pemilik konveksi selalu tetap dengan yang

diinginkan.

3. Tingkat kecacatan adalah bahan baku yang diterima dari

supplier kepada pemilik konveksi memiliki tingkat kecacatan

atau tingkat kerusakan yang sesuai dengan yang diinginkan.

c. Time (waktu)

Waktu merupakan total waktu yang dibutuhkan pemilik

konveksi dalam rantai pasokan. Waktu disini digunakan dalam

Page 6: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

30

memperoleh bahan baku hingga distribusi produk. Sub indikator

dari waktu adalah:

1. Waktu pemrosesan pesanan pelanggan adalah proses yang

dilakukan konveksi yang berada di Kabupaten Tulungagung

untuk memenuhi pesanan pelanggan dengan waktu yang telah

ditentukan.

2. Waktu mendapatkan bahan baku adalah upaya konveksi di

Kabupaten Tulungagung memperoleh bahan baku dengan

waktu yang telah diinginkan.

3. Waktu setup untuk kegiatan produksi adalah kegiatan produksi

yang dilakukan konveksi di Tulungagung untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan.

d. Delivery (pengiriman)

Pengiriman pada penelitian ini dilihat dari sub indikator

adalah:

1. Ketepatan waktu supplier adalah pengiriman bahan baku dari

suplier kepada konveksi di Tulungagung dengan tepat waktu

atau tidak melebihi batas yang diinginkan.

2. Kesigapan supplier adalah kesiapan supplier dalam

mengirimkan bahan baku sewaktu-waktu kepada konveksi di

Tulungagung.

Page 7: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

31

3. Armada pengiriman adalah transportasi yang digunakan

supplier dalam mengirim bahan baku yang dikirim kepada

konveksi di Tulungagung.

2. Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah seberapa besar keberhasilan suatu

pemilik konveksi yang berada di Kabupaten Tulungagung dalam

mencapai target yang telah ditentukan, yang dapat dilihat daari

beberapa segi yaitu segi keuangan, pemasaran, dan produksi.

Mengukur kinerja perusahaan dapat diukur sebagai berikut:

a. Perspektif keuangan, pada perspektif keuangan dapat dilihat

dari:

1. Kenaikan keuntungan , kenaikan keutungan yang

diperoleh konveksi di Tulungagung selalu naik dari waktu

ke waktu.

2. Pengembalian modal , keuntungan konveksi di

Tulungagung yang digunkan dalam mengembalikan modal

perusahaan.

3. Pembayaran gaji karyawan , keuntungan konveksi di

Tulungagung yang diperoleh dapat digunakan untuk

membayar gaji karyawan.

4. Pengembangan produk , keuntungan yang diperoleh

konveksi di Tulungagung dapat digunakan untuk

mengembangkn produk.

Page 8: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

32

5. Pengembangan cabang, keuntungan yang diperoleh

pemilik konveksi dapat digunakan untuk mengembangkan

perusahaan.

b. Perspektif pelanggan, dalam perspektif pelanggan ini dapat

dilihat dari:

1. Loyalitas pelanggan, kesetiaan pelanggan dalam

menggunakan produk konveksi di Tulungagung.

2. Kepuasan konsumen, perasaan senang setalah

menggunakan produk konveksi di Tulungagung yang

digunakan sesuai dengan harapan.

3. Konsumen bertambah, konsumen konveksi di

Tulungagung yang merasa senang dan dapat bertambah

dari waktuke waktu.

4. Rekomendasi pelanggan, pelanggan yang ada di konveksi

Tulungagung yang dapat merekomendasikan kepada

konsumen lain.

5. Komplain pelanggan, ketidaksesuaian pelanggan yang

berada di Tulungagung dalam menggunkan produk atau

jasa.

c. Perspektif proses bisnis internal, pada proses bisnis internal

dapat dilihat dari:

Page 9: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

33

1. Kualitas produk, keseluruhan ciri serta dari

suatu produk pada konveksi di Tulungagung untuk

memuaskan kebutuhan.

2. Kualitas bahan baku, keseluruhan bahan baku yang

digunakan oleh pemilik konveksi untuk memuaskan

kebutuhan.

3. Invovasi, suatu penemuan baru yang berbeda dari pemilik

konveksi yang sudah ada atau yang sudah dikenal

sebelumnya.

4. Inovasi sesuai harapan konsumen, penemuan baru atau

yang berbeda dari konveksi di Tulungagung yang

memenuhi harapan konsumen

5. Ragam menu yang disediakan, produk yang dihasilkan

terdapat berbagai macam jenis pada konveksi di

Tulungagung.

d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, dalam perspektif

ini dapat dilihat dari:

1. Fasilitas usaha, sarana usaha yang diberikan pemilik

konvesi di Tulungagung kepada karyawan.

2. Fasilitas untuk karyawan, fasilitas tambahan yang

diberikan konveksi di Tulungagung untuk karyawan

3. Kompetensi karyawan, kemampuan yang dimiliki oleh

karyawan yang ada di konveksi.

Page 10: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

34

4. Keahlian tambahan karyawan, kemampuan tambahan yang

dimiliki oleh karyawan yang berada di konveksi

Tulungagung.

5. Kompensasi karyawan, upah atau gaji yang diberikan

pemilik konveksi kepada karyawan.

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitasi adalah suatu metode yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pada

instrumen tersebut, diminta tanggapan kepada responden dengan

memberikan nilai (skor) pada setiap butir pertanyaan atau pernyataan.

Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang

diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

yang rendah. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi

adalah korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai

berikut:

r = N ∑XY − (∑X∑Y)[N∑X − (∑X) ][N∑Y − (∑Y) ]Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = banyak responden

x = skor tiap butir pertanyaan

Page 11: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

35

y = total skor

Untuk mengujir validitas instrumen dilakukan dengan cara

mengkorelasikan antara skala skor yang diperoleh pada masing-masing

item dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan hasil dari

penjumlahan semua skor item, dan semua diatas angka kritis. Adapun

nilai angka kritisnya adalah pada tingkat signifikan 5%. Jika koefisien

korelasi lebih besar dari nikai kritis maka alat ukur tersebut dikatakan

valid.

2. Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2011). Reliabilitas menunjukan

tingkat keterandalan instrument, apabila datanya memang benar sesuai

kenyataan maka berapa kalipun diambil tetap akan memperoleh hasil

yang sama. Pengujian reliabilitas instrument dengan rentang skor antara

1-5 menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dengan rumus sebagai

berikut:

= − 1 ∑Keterangan:

R : reliabilitas instrument

K : jumlah kuisioner instrument

Si2 : jumlah varians item

St2 : varians total item

Adapun kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:

Page 12: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

36

1. Apabila r hitung ≥ r tabel, maka data yang digunakan reliable

2. Apabila r hitung ≤ r tabel, maka data yang digunakan tidak

reiable

I. Metode Analisi Data

1. Rentang Skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan

menilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini rentang skala

digunakan untuk mengetahui bagaimana supply chain management

dan kinerja perusahaan pada Industri konveksi yang berada di

Kabupaten Tulungagungdengan menggunakan rumus rentang skala

(Umar, 2008) sebagai berikut:

= ( − 1)Keterangan:

Rs = Rentang skala

n = Jumlah Sampel

m = Jumlah alternatif jawaban

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diperoleh rentang skala

dengan perhitungan sebagai berikut:= ( ) = = 98,4dibulatkan menjadi 98

Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh sebesar 98

dibulatkan dengan demikian skala penelitian setiap kriteria tertera

pada table 3.1 sebagai berikut:

Page 13: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

37

Tabel 3.1Rentang Skala Variabel supply chain management dan kinerja

perusahaan

RentangSkala

Supply ChainManagement

KinerjaPerusahaan

123-221 Sangat Rendah Sangat Rendah

222-320 Rendah Rendah

321-419 Cukup Baik Cukup Baik

420-518 Baik Baik

519-617 Sangat Baik Sangat BaikSumber: Hasil Perhitungan rentang skala

2. Regresi Linier Sederhana

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi sederhana. Analisis regresi sederhana adalah alat analisis yang

digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

(X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode analisis regresi sederhana untuk mengetahui

pengaruh supply chain management terhadap kinerj perusahaan.

Persamaan umum regresi sederhana adalah :Y = a + bx + eKeterangan :

Y= Kinerja Perusahaan

a = Konstanta

b = Koefisien

x = Supply chain management

e = Eror

Page 14: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

38

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar variasi variable kinerja

perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variable supply chain

management, dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan

koefisien determinasi (Kd). Rumus dari korelasi determninasi sebagai

berikut: = 100%Keterangan:

Kd : nilai koefisien determinasi

r : nilai koefisien korelasi

4. Uji T

Uji T dilakukan untuk menguji signifikan secara parsial pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan cara

membandingkan bsesarnya nilai t hitung dengan t tabel . dimana rumus t

test (t hitung) sebagai berikut:

=Keterangan:

b = koefisien regresi

Sb = standart error atau standart deviasi

Kriteria pengujian:

Page 15: BAB III A. Lokasi Penelitan supply chain management ...eprints.umm.ac.id/38117/3/jiptummpp-gdl-balqisfara-48197-4-babiii.pdf27 interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

39

a. Jika t hitung˂t tabel maka hipotesis nol (H0) diterima, itu berarti

bahwa supply chain management tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan.

b. Jika t hitung>t tabel maka hipotesis nol(H0) ditolak, itu berarti

bahwa supply chain management berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan.