materi alat ukur
TRANSCRIPT
MATERI ALAT UKURPENGUKURAN adalah suatu aktivitas membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya.
A. PENGELOMPOKAN ALAT UKUR :
1. Alat Ukur Jarak
2. Alat Ukur Tekanan / Torsi
3. Alat Ukur Putaran
4. Alat Ukur Listrik
5. Alat Ukur Volume
B. ALAT UKUR JARAKAdalah peralatan yang dipergunakan untuk mengukur jarak : Panjang, Lebar, Tinggi atau Kerenggangan.Alat Ukur Jarak terdiri :
Mistar baja Feller Gauge Mistar geser Dial Indicator (di bahas pada PMT II) Micrometer (di bahas pada PMT II) Cylinder Bore Gauge (di bahas pada PMT II)
C. ALAT UKUR TEKANAN/TORSIa. Tire Gaugeb. Compression Testerc. Kunci Moment
D. ALAT UKUR PUTARAN
a. Tachometer Mekanis
b. Tachometer Electronik
E. ALAT UKUR LISTRIK
a. AVO Meter
b. Timing Light Tester
c. Battery tester
d. Hydrometer
e. CDI tester
F. ALAT UKUR VOLUME
a. Gelas Ukur
PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ALAT UKUR
1. MISTAR BAJA
Untuk mengukur gerak bebas ( FreePlay ) pada komponen sepeda motor
a. Gerak Bebas Rantai Roda
b. Gerak Bebas Kopling
c. Gerak Bebas Rem depan/belakang
2. FEELER GAUGEAlat ukur yang dipergunakan untuk mengukur celah.Biasanya dipergunakan untuk mengukur :
• Celah Katup• Celah Platina• Celah Elektroda Busi
Ukuran Feeler Gauge Set :
0,04 mm 0,15 mm 0,60 mm
0,05 mm 0,20 mm 0,70 mm
0,06 mm 0,25 mm 0,80 mm
0,07 mm 0,30 mm 0,90 mm
0,08 mm 0,40 mm 1,00 mm
0,10 mm 0,50 mm 0,03 mm
3. MISTAR GESER/JANGKA SORONG (VARNIER CALIPER)1. Cara penggunaan alat ukur jangka sorong untuk pengukuran :
a. Pengukuran panjang atau diameter luar
1) Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur
2) Periksa bahwa skala nonius atau vernier bergerak dengan bebas dan angka nol pada
kedua skala bertemu dengan tepat.
3) Benda yang akan diukur diletakan sedekat mungkin dengan skala utama.
4) Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
5) Pada pengukuran panjang dan diameter luar posisikan mulut atau rahang tetap dan
rahang geser tidak miring dengan permukaan luar benda ukur.
6) Kunci rahang geser, kemudian baca hasil pengukurannya.
7) Setelah selesai pembacaan, rapatkan kembali rahang tetap dan geser dan letak
jangka sorong pada tempat yang aman.
b. Pengukuran diameter dalam
1) Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur
2) Periksa bahwa skala nonius atau vernier bergerak dengan bebas dan angka nol pada
kedua skala bertemu dengan tepat.
3) Benda yang akan diukur diletakan sedekat mungkin dengan skala utama.
4) Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
5) Pada pengukuran diameter dalam posisikan mulut atau rahang tetap dan rahang
geser atas tidak miring dengan permukaan dalam benda ukur.
6) Kunci rahang geser, kemudian baca hasil pengukurannya.
7) Setelah selesai pembacaan, rapatkan kembali rahang tetap dan geser dan letak
jangka sorong pada tempat yang aman.
c. Pengukuran kedalaman
1) Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur
2) Periksa bahwa skala nonius atau vernier bergerak dengan bebas dan angka nol pada
kedua skala bertemu dengan tepat.
3) Benda yang akan diukur diletakan sedekat mungkin dengan skala utama.
4) Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
5) Pada pengukuran kedalaman posisikan batang tidak miring dengan permukaan
dalam benda ukur.
6) Kunci rahang geser, kemudian baca hasil pengukurannya.
7) Setelah selesai pembacaan, rapatkan kembali rahang tetap dan geser dan letak
jangka sorong pada tempat yang aman.
2. Nama dan fungsi bagian-bagian alat ukur jangka sorong :
CARA PEMBACAAN SKALA JANGKA SORONG
1. Baca skala utama dg membaca garis angka nol skala vernier terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA NOMINAL”
2. Baca skala VERNIER dg membaca garis ke berapa dari skala vernier yg paling lurus dg garis skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”
3. Menjumlahkan angka nominal dan angka desimal.
CONTOH :
Angka Nominal = 40,00
Angka Desimal = 0,25
Hasil Pengukuran= 40, 25 mm
5040
0 1 2 3 4 6 7 8 1095