bab iii

319
BAB III RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN A. PELAKSANAAN RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN 1. PENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH a. Persiapan Kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan pola hidup sehat pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya dapat dikatakan agak kurang. Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat tingkat kesehatan siswa yang rendah, misalnya banyaknya siswa pingsan pada waktu kegiatan upacara hari senin. Demikian juga pada hari-hari lainnya banyak siswa yang mengalami sakit perut karena tidak sarapan dan lain-lainnya. 1

Upload: pakde-nanang

Post on 12-Jul-2016

252 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

A. PELAKSANAAN RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

1. PENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

a. Persiapan

Kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan pola hidup sehat

pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya dapat dikatakan agak kurang.

Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat

tingkat kesehatan siswa yang rendah, misalnya banyaknya siswa

pingsan pada waktu kegiatan upacara hari senin. Demikian juga pada

hari-hari lainnya banyak siswa yang mengalami sakit perut karena

tidak sarapan dan lain-lainnya.

Untuk menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan

dan pola hidup sehat pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya, kami

merencanakan suatu kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan

oleh dinas pendidikan dalam hal ini adalah puskesmas terdekat

(Puskesmas Batuyang Kec. Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur).

Rencana kegiatan ini kemudian kami ajukan kepada kepala

sekolah untuk mendapat persetujuan. Kemudian kami bekerjasama

1

Page 2: BAB III

dengan urusan kesiswaan dan pembina OSIS untuk menghubungi

Dinas Kesehatan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada saat jeda waktu

antara ulangan semester dan pembagian raport, tepatnya pada hari

Jum’at, 21 Juni 2013 mulai pukul 07.30 – 09.00. Kegiatan yang

bertajuk kesehatan remaja yang disampaikan oleh tim dari Puskesmas

Batuyang ini diikuti oleh semua siswa kelas 7 dan 8.

c. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan RTK – AKPK dengan pokok kajian “Peningkatan

Kompetensi sosial melalui kerjasama dengan pihak lain untuk

mendukung kegiatan sekolah secara garis besar dapat dikatakan

berjalan sebagaimana yang direncanakan, meskipun tanpa dihadiri oleh

dokter tetapi paling tidak diharapkan mampu menambah wawasan

siswa akan arti pentingnya menjaga kesehatan.

d. Refleksi

Sebenarnya diharapkan yang akan menyampaikan materi

penyuluhan adalah dokter pimpinan Puskesmas Batuyang, akan tetapi

karena ada halangan maka materi disampaikan oleh tim khusus yang

ditunjuk. Hal ini tidak mengurangi makna dan tujuan yang ingin

dicapai yaitu agar siswa mempunyai kesadaran untuk menjaga dan

memelihara kesehatannya sehingga dapat menempuh semua proses

pembelajaran dengan baik.

2

Page 3: BAB III

Kegiatan seperti ini sangat positif dan bermanfaat, sehingga

perlu dikembangkan di waktu-waktu yang akan datang. Tidak hanya

dengan pihak dinas kesehatan, tetapi juga dengan pihak-pihak lain

yang kiranya dapat mendukung kegiatan-kegiatan di sekolah.

e. Hasil

Hasil kegiatan ini kami ungkapkan berupa rangkuman materi

penyuluhan tentang masalah kesehatan remaja, yaitu sebagai berikut :

Kebiasaan-kebiasaan, pola dan gaya hidup pada masa

remaja/muda akan berdampak pada masa tua dari seseorang

khususnya dalam bidang kesehatan. Sebanyak 65 % dari kasus

kematian pada orang dewasa adalah disebabkan karena penyakit

jantung, kanker dan stroke. Pada banyak kasus, penyakit-penyakit

tersebut adalah jenis dan tipe penyakit yang bisa dicegah. Banyak

sekali perilaku-perilaku yang menjadi sebab penyakit-penyakit

tersebut mulai pada usia muda. Sebagai contoh, jika anda

menggunakan produk tembakau pada saat anda masih berusia

remaja (belasan tahun), anda akan lebih mungkin untuk dapat

terkena penyakit jantung, kanker atau stroke saat anda berusia

dewasa. Banyak sekali kebiasaan dan pola hidup serta faktor-

faktor lain yang berhubungan dengan menjaga kesehatan pada

remaja agar tetap sehat pada saat ini dan masa yang akan datang.

“Apa yang dapat anda lakukan saat ini (masih remaja) untuk

menjaga kesehatan diri sendiri?”

1. Hindari penggunaan produk tembakau jenis apapun (jangan

merokok). Cobalah untuk tidak menjadi perokok pasif dengan

menghirup asap rokok dari perokok lain.

2. Lakukan olahraga secara teratur

3

Page 4: BAB III

3. Kebiasaan dan pola makan serta diet yang sehat

4. Selalu gunakan sabuk pengaman (keselamatan lalu lintas)

5. Jangan minum minuman keras (alkohol), obat-obatan

terlarang dan mengemudi saat mabuk. Jangan gunakan

kendaraan umum dengan sopir yang sedang mabuk, minum

alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.

6. Gunakan pengaman kepala seperti helmet saat mengendarai

kendaraan bermotor, gunakan pelindung kepala saat

berolahraga yang beresiko menimbulkan cedera kepala

seperti softball, kricket dan lain sebagainya.

7. Jangan berenang sendirian. Jika tenggelam akan dapat

mengancam keselamatan jiwa.

8. Bicarakan mengenai kondisi tubuh anda pada orang tua atau

dokter jika anda merasa kondisi tubuh anda tidak sehat, sakit

atau hal buruk lainnya tentang diri anda. Hal ini untuk

mendeteksi secara dini adanya penyakit sehingga dapat

diobati dengan mudah dan mencegah berkembangnya

penyakit lebih parah.

9. Hindari situasi-situasi yang dapat membuat diri anda terluka

atau cedera seperti kekerasan dan perkelahian yang dapat

berdampak pada status kesehatan anda.

10. Jika anda melakukan hubungan seks (berganti-ganti

pasangan), gunakan kondom untuk menghindari penyakit

infeksi seksual seperti HIV, sipilis dan lainnya serta mencegah

kehamilan.Ingat walaupun aman, jauh lebih aman apabila

tanpa hubungan seks.

11. Lakukan konsultasi dengan dokter secara rutin.

4

Page 5: BAB III

“Bagaimana peran dokter atau Dinas Kesehatan dan yang bisa

dia lakukan untuk kesehatan remaja?”

Hal-hal dibawah ini yang dapat dokter berikan kepada anda

agar anda tetap sehat:

Menentukan faktor-faktor resiko yang ada pada diri

seseorang untuk beberapa penyakit tertentu. Misalnya faktor

resiko penyakit jantung, diabetes pada seseorang yang berebeda-

beda.

Mengukur tinggi badan, berat badan ideal (body mass

indeks), kadar kolesterol dan tekanan darah.

Menyarankan pemeriksaan untuk memeriksa kesehatan

anda secara umum atau untuk mendeteksi beberapa penyakit

tertentu pada diri anda.

Menyediakan dan melayani imunisasi untuk mengurangi

resiko terserang penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi seperti tetanus, hepatitis, gondok dan lain-lain.

Hal-hal yang secara khusus perlu anda perhatikan pada usia

remaja antara lain: kecelakaan mobil atau kendaraan bermotor,

kecelakaan atau luka fisik yang tidak disengaja, percobaan bunuh

diri adalah pembunuh utama pada anak usia remaja/muda. Kanker

dan penyakit jantung dapat juga menyerang pada diri anda.

Kehamilan diluar nikah atau yang tidak direncanakan dan

penyakit hubungan seksual (seksual transmitted disease-penyakit

yang ditularkan melalui hubungan seksual seperti aids dan hiv

dapat menyebabkan masalah-masalah pribadi maupun sosial serta

kesehatan yang buruk.

5

Page 6: BAB III

“Apakah resiko-resiko masalah kesehatan pada remaja pria

dan remaja wanita berbeda?”

Jawaban untuk pertanyaan diatas adalah benar atau iya.

Pada Remaja pria usia sering mengindahkan arti penting sabuk

pengaman, tidak memakai sabuk pengaman sesering apa yang

remaja wanita kenakan untuk keselamatan. Remaja pria juga lebih

menyukai senjata tajam, ikut dalam tawuran atau perkelahian

yang berdampak pada trauma fisik dan menimbulkan masalah

kesehatan serius seperti cedera kepala dan lain sebagainya. Para

remaja pria juga cenderung mempunyai kebiasaan merokok

menggunakan produk-produk tembakau atau menghisap ganja,

penggunaan obat-obat terlarang, minum alkohol secara berlebihan

dan terus menerus, melakukan hubungan seksual dengan

berganti-ganti pasangan.

Disisi lain pada remaja wanita mempunyai resiko masalah

kesehatan yang spesifik atau khusus. Mereka cenderung lebih

sering untuk melakukan percobaan bunuh diri dan lebih sering

mencoba mengurangi berat badan dengan cara yang bisa dibilang

menyakiti tubuh mereka sendiri seperti diet yang tidak benar,

menggunakan obat-obat pelangsing yang justru menyakiti tubuh

sendiri sampai menimbulkan kurang gizi, anemia dan lain

sebagainya yang bertolak belakang dengan remaja pria.

Hal yang paling penting adalah perhatikan kesehatan tubuh

anda (remaja) dan apabila anda merasa tubuh anda tidak sehat

atau merasa ada hal-hal yang aneh pada kondisi kesehatan tubuh

anda, konsultasikan dan bicarakan hal tersebut dengan dokter

atau orang tua dan dokter akan selalu ada untuk membantu anda.

6

Page 7: BAB III

2. PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PROGRAM PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana

dijelaskan di Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan, bahwa maksud terpadu, berarti penilaian oleh

pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari

kegiatan pembelajaran.

Secara garis besar, Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya

adalah:

a. Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan

fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan tujuan

pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran

b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan

mungkin dilakukan antara lain : dalam hal tujuan pembelajaran,

kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang

digunakan guru, media pembelajaran.

Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada

para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan

dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata

pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

a. Pelaksanaan RTK 1

1) Persiapan

a) Mencari referensi tentang penilaian hasil belajar

7

Page 8: BAB III

b) Mengkaji referensi tersebut untuk memperoleh pengetahuan

tentang penilaian hasil belajar

2) Pelaksanaan

a) Menganalisis SK dan KD

b) Menyusun kisi-kisi soal

c) Menyusun soal

d) Menganalisi konten soal

3) Monitoring dan Evaluasi

Direncanakan membahas tentang penilaian hasil belajar secara

tuntas, akan tetapi karena materinya terlalu luas maka pelaksanaan

difokuskan pada penyusunan administrasi penilaian hasil belajar

berupa kisi-kisi soal, soal, pedoman penskoran dan tabel konversi

nilai.

4) Refleksi

Dari hasil kajian tentang penilaian hasil belajar penulis

menganggap hal ini sangat penting diketahui oleh semua guru

khususnya di SMP Negeri 3 Pringgabaya, sehingga diharapkan di

waktu-waktu yang akan datang guru dapat memiliki administrasi

tes yang utuh dan lengkap bukan hanya sekedar butir soal dan

kunci jawaban saja.

5) Hasil

Hasil kegiatan RTK 1 kami fokuskan pada rangkuman materi

tentang langkah-langkah penyusunan tes.

8

Page 9: BAB III

Langkah-Langkah Penyusunan Tes :

1. Penentuan tujuan tes,

2. Penyusunan Kisi-kisi tes,

3. Penulisan Soal,

4. Penelaahan Soal (validasi soal),

5. Perakitan soal menjadi perangkat tes,

6. Uji coba soal termasuk analisisnya,

7. Bank Soal

8. Penyajian tes kepada siswa

9. Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)

Pengembangan Kisi-kisi :

● Fungsi

– Sebagai pedoman dalam penulisan soal

– Sebagai pedomana dalam perakitan soal

● Syarat kisi-kisi

– Mewakili isi kurikulum

– Singkat dan jelas

– Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal.

● Komponen Kisi – kisi :

– Identitas

– SK/KD/IP

– Materi Pembel.

– Indikator Soal

9

Page 10: BAB III

– Bentuk Tes

– Nomor Soal

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai

oleh perubahan perilaku yang dapat diukur atau diamati mencakup:

1. sikap,

2. pengetahuan, dan

3. keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata

pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dg

kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi

Teknik Perumusan Indikator :

1. Bila Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya:

“Disajikan …, siswa dapat menjelaskan ….”

2. Bila Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya:

“Siswa dapat membedakan ….”

Contoh format kisi-kisi soal :

Jenis Sekolah : ............................ Alokasi Waktu : ......................

Mata Pelajaran : ............................ Jumlah soal : ......................

Kelas : ............................ Penulis : ......................

No.Uru

t

KompetensiDasar

Indikator Soal Materi Bentuk Tes

(tulis/praktik)No. Soal

10

Page 11: BAB III

Kaidah penulisan soal pilihan ganda :

1. Soal sesuai dengan indikator

2. Pengecoh harus berfungsi

3. Setiap soal ada satu jawaban benar

4. Pokok soal dirumuskan dengan tegas dan jelas

5. Pokok soal jangan memberi petunjuk menjawab benar

6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan negatif ganda

7. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

8. Panjang option relatif sama

9. option jangan “semua pilihan jawaban di atas benar/salah”

10. Pilihan jawaban bentuk angka atau waktu, disusun urut dari

besar ke kecil atau sebaliknya

11. Tidak menggunakan kata yang bermakna tidak pasti: sebaiknya,

umumnya, kadang-kadang, dsb.

12. Butir soal tidak bergantung butir sebelumnya

Kaidah penulisan soal uraian :

1. Soal sesuai dengan indikator

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran

4. Isi materi pertanyaan sesuai dengan tingkatan kelas

11

Page 12: BAB III

5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban

uraian

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

7. Ada pedoman penskorannya

8. Tabel, gambar, grafik, atau peta disajikan jelas dan terbaca

9. Rumusan kalimat soal komunikatif

10. Menggunakan bahasa Indonesia baku

11. Tidak menggunakan kata dengan penafsiran ganda

Contoh format kartu soal :

Contoh format kunci jawaban dan pedoman penskoran

No Kunci Jawaban Skor

Jumlah Skor maksimal

12

Page 13: BAB III

b. Pelaksanaan RTK 2

1) Persiapan

a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang perlunya

mengadakan workshop penyusunan perangkat penilaian

hasil belajar. Konsultasi dengan kepala sekolah dilakukan

baik secara face to face dengan kepala sekolah maupun

diusulkan pada forum rapat dinas.

b) Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi : materi

workshop, peserta, kepanitiaan, rencana anggaran dan nara

sumber.

c) Mensosialisasikan kepada guru-guru SMP Negeri 3

Pringgabaya tentang pelaksanaan workshop.

2) Pelaksanaan

Workshop bertopik Revieu KTSP Tahun Pelajaran 2013/2014,

include di dalamnya materi penyusunan perangkat penilaian hasil

belajar, dilaksanakan di sekolah pada hari Rabu, 26 Juni 2013

mulai pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 16.00 wita. Peserta

terdiri dari semua guru SMP Negeri 3 Pringgabaya dengan nara

sumber inti berasal dari pengawas pembina (L. Syahrial Muttaqin,

S.Pd. dan Nuryanta, S.Pd.) dibantu oleh kepala sekolah, guru senior

dan urusan kurikulum.

13

Page 14: BAB III

Proses penyusunan perangkat penilaian yang terdiri atas kisi-kisi

soal, kartu soal dan pedoman penskoran dipandu oleh penulis

sendiri yang kebetulan sebagai urusan kurikulum.

3) Monitoring dan Evaluasi

Pada awalnya pelaksanaan workshop direncanakan pada waktu

jeda antara ulangan umum semester dan pembagian raport. Akan

tetapi karena banyak diantara guru-guru yang sibuk dengan

pengolahan nilai dan pengisian raport akhirnya dari hasil konsultasi

dengan kepala sekolah disepakati bahwa pelaksanaan workshop

akan diadakan dirangkaikan dengan workshop penyusunan (revieu

KTSP) yang berlangsung pada hari libur semester genap.

4) Refleksi

Dari pendekatan personal yang penulis lakukan, secara umum

dapat dinyatakan bahwa para guru SMP Negeri 3 Pringgabaya

tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memahami dan

mempraktikkan penyusunan perangkat tes. Hal ini dapat dimaklumi

sebab sebagai seorang guru dengan latar belakang ilmu

kependidikannya mereka rata-rata sudah memiliki dasar yang kuat

dalam memahami materi workshop. Kendala yang banyak muncul

timbul bahkan timbul dari beberapa orang guru yang masih

memiliki kemampuan IT emergency, karena workshop

dilaksanakan berbasis IT. Perlu bimbingan lebih detil dalam

pembuatan format-format.

14

Page 15: BAB III

Kenyataan ini menyebabkan para peserta mengusulkan agar di

waktu-waktu yang akan datang diadakan pelatihan penggunaan IT

secara kontinyu dan intensif.

5) Hasil

Contoh perangkat Ulangan Harian dari salah seorang guru peserta

workshop, yaitu Lalu Muhammad Supardin, S.Pd.

KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : L. MUH. SUPARDIN, S.Pd.

No.Urut

Kompetensi Dasar/ Indikator

Bahan Kelas/ smt.

Materi Indikator Soal Bentuk Tes

No. Soal

1 Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan- Mendeskripsikan

bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem eksresi pada manusia

IX/1 Sistem Eksresi pada manusia

Disajikan gambar penampang ginjal, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian ginjal yang ditentukan

Uraian 1

2 - Mendeskripsikan fungsi sistem eksresi

IX/1 Sistem Eksresi pada manusia

Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi

Uraian 2, 3

3 - Mendata contoh kelainan dan penyakit

IX/1 Sistem Eksresi pada manusia

Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi

Uraian 4,5

15

Page 16: BAB III

KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : L. MUH. SUPARDIN, S.Pd.

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

1

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Perhatikan gambar penampang ginjal berikut !

Sebutkan bagian-bagian ginjal yang ditunjuk oleh huruf a, b, c dan d

Indikator Soal :

Disajikan gambar penampang ginjal, siswa dapat menyebutkan bagian – bagian ginjal yang ditentukan

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya

No. Soal :

2

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

16

Page 17: BAB III

dengan kesehatan

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Rumusan butir soal :

Jelaskan fungsi hati selain sebagai alat eksresi.Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

3

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Jelaskan fungsi kulit sebagai alat ekresi pada manusia.

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

4

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Sebutkan 3 contoh penyakit / kelainan pada ginjal

Indikator Soal :

Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan

17

Page 18: BAB III

dengan sistem eksresi

KD :

Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

No. Soal :

5

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Sistem Eksresi pada manusia

Rumusan butir soal:

Sebutkan 3 contoh penyakit / kelainan pada kulitIndikator Soal :

Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi

18

Page 19: BAB III

PEDOMAN PENSKORAN

NO SOAL

KUNCI JAWABAN SKOR

1 a. kulit ginjal

b. badan malphigi

c.batang ginjal

d. saluran urin

1

1

1

1

2 - menyimpan gula dalam bentuk glikogen,- menawarkan racun,- membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,- mengatur kadar gula dalam darah,- membuat fibrinogen serta protombin,- menghasilkan zat warna empedu,- tempat pembentukan urea.

2

1

2

2

2

2

2

3 Mengeluarkan keringat. 2

4 - Radang ginjal- Batu ginjal- Gagal ginjal

1

1

1

5 - Biduran- Ringworm- Psoriasis- Kanker kulit

1

1

1

Jumlah Skor Maksimum 25

19

Page 20: BAB III

PEDOMAN PENILAIAN DAN TABEL KONVERSI

Nilai Ak h ir= skor yangdiperole hskor maximun

x 100

Tabel konversi

skor Nilai1 42 83 124 165 206 247 288 329 3610 4011 4412 4813 5214 5615 6016 6417 6818 7219 7620 8021 8422 8823 9224 9625 100

Dengan berakhirnya pelaksanaan RTK II semua peserta dinyatakan

telah memiliki persepsi yang sama dalam penyusunan perangkat

penilaian hasil belajar, ini terbukti dengan terkumpulnya contoh

perangkat penilaian hasil belajar (ulangan harian dari semua

peserta).

20

Page 21: BAB III

B. OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU YUNIOR

Observasi pembelajaran guru junior, dilaksanakan terhadap dua orang guru

yaitu Ibu Marliana Pahri, S,Pd. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas 7 dan

Bp. Saifudin Zuhri, S.Ag, M.PdI. yang mengajar Pendidikan Agama Islam di

kelas 7 dan 8. Pada tiap pertemuan, memuat 3 tahapan, sebagai berikut:

1. Pra Observasi

a. Menciptakan suasana akrab dengan guru

b. Membahas persiapan yang dibuat oleh guru (perangkat pembelajaran)

dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus

pengamatan

c. Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan

2. Observasi

Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati dengan

menggunakan instrumen observasi/ catatan (fieldnotes).

3. Pasca-observasi

a. Dilaksanakan segera setelah observasi, ditanyakan bagaimana

pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung

b. menunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) ,

c. Diskusi secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah

disepakati. Diusahakan guru menemukan sendiri kekuatan dan

kekurangannya dan berusaha memperbaikinya.

d. Penguatan terhadap penampilan guru / segala sesuatu yang sudah baik,

penulis hindari kesan menyalahkan dan menggurui

21

Page 22: BAB III

Hasil supervisi akademik terhadap guru juniorsecara umum penulis

paparkan sebagai berikut:

Guru junior 1

1. Nama Guru : Marliana Pahri, S.Pd

2. Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya

3. Kelas/Semester : 7-F / genap

4. Mata pelajaran : IPA

5. Kompetensi Dasar : Mengaplikasikan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan

Uraian Hasil Observasi

1. Pra-Observasi Jumlah skor yang dicapai = 44 (100%)

Revisi KBM, evaluasi, LKS,

2. Observasi Skor = 51 = 71% = C

3. Pasca-Observasi Refleksi, diskusi hasil observasi

22

Page 23: BAB III

Pada tahap Pra-Observasi, membahas persiapan yang dibuat oleh guru

(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang

menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil

pengecekan menggunakan instrumen yang telah disepakati, ibu guru Marliana

Pahri, S.Pd. sudah memiliki perangkat perencanaan pembelajaran yang cukup

memadai, penyusunan RPP sesuai dengan standar proses.

Gambaran observasi KBM Marliana Pahri, S.Pd sebagai berikut:

pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan mengabsen siswa. Sebagai

apersepsi dan motivasi Guru memberikan contoh-contoh isu hangat terkait

dengan pencemaran lingkungan. Akan tetapi guru tidak secara tegas

menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa terlihat fokus ke guru. Guru

meminta siswa memberikan contoh-contoh dampak yang ditimbulkan dari

penebangan hutan. Guru menuliskan LKS untuk dikerjakan secara. Guru

keliling kelas mengecek hasil kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi

yang kesulitan.

Pada refleksi tentang proses KBM hal-hal yang didiskusikan adalah:

a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:

1) guru menguasai materi pembelajaran.

2) Metode pembelajaran interaktif karena melibatkan siswa

b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:

1) siswa pasif/ kurang berani,

23

Page 24: BAB III

2) siswa kesulitan mengungkapkan pendapat, ide maupun gagasan

karena kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang

komunikatif. Perlu diketahui bahwa bahasa pengantar sehari-hari

siswa dalam pergaulan adalah bahasa daerah (Sasak).

3) Media gambar tidak disiapkan oleh guru sehingga siswa kesulitan

menangkap materi pelajaran

4) guru mendominasi pembelajaran.

c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:

1) Motivasi siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, ide

maupun gagasannya.

2) pertanyaan pembuka untuk eksplorasi kemampuan siswa perlu

diperbanyak,

3) beri kesempatan siswa untuk menanggapi pertanyaan/ jawaban teman,

guru berperan memberi klarifikasi dan penguatan,

4) penggunaan media pembelajaran (berbasis TIK),

5) ice breaking, perlu disisipkan.

Guru junior 2

1. Nama Guru : Saifuddin Zuhri, S.Ag.

2. Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya

3. Kelas/Semester : 7-B/ genap

4. Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam

5. Kompetensi Dasar : Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat

dalam menghadapi masyarakat Makkah

24

Page 25: BAB III

Uraian Hasil Observasi

1. Pra-Observasi Jumlah skor yang dicapai = 44 (100%)

Revisi KBM, evaluasi, LKS,

2. Observasi Skor = 51 = 86% = A

3. Pasca-Observasi Refleksi, diskusi hasil observasi

25

Page 26: BAB III

Pada tahap Pra-Observasi, membahas persiapan yang dibuat oleh guru

(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang

menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil

pengecekan menggunakan instrumen yang telah disepakati, bapak guru

Saifuddin Zuhri, S.Ag.,M.PdI. sudah memiliki perangkat perencanaan

pembelajaran yang cukup memadai, penyusunan RPP sesuai dengan standar

proses.

Gambaran observasi KBM Saifuddin Zuhri, S.Ag.,M.PdI sebagai

berikut: karena lokasi kegiatan pembelajaran bertempat di Musholla sekolah

maka sebelum kegiatan dimulai siswa diminta untuk mengambil air wudlu

terlebih dulu, kemudian pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan

mengabsen siswa. Sebagai apersepsi dan motivasi dengan media IT (Laptop

dan LCD Projector) Guru memutarkan film-film tentang perjuangan Nabi

Muhammad S.A.W. Melalui tanya jawab siswa diminta untuk memberikan

komentar terhadap tayangan yang telah ditontonnya. Guru kemudian

menyampaikan topik yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dan dilanjutkan dengan ceramah tentang perjuangan Nabi Muhammad

S.A.W. dalam menghadapi masyarakat Mekkah. Siswa terlihat fokus ke guru.

Guru menayangkan dalil-dalil yang berkaitan dengan topik yang sedang

dibahas kemudian secara bergantian siswa diminta untuk membacanya.

Proses pembelajaran ditutup dengan bersama-sama menarik kesimpulan

dan membuat rangkuman. Tidak terlihat guru memberikan tugas.

26

Page 27: BAB III

Pada refleksi tentang proses KBM hal-hal yang didiskusikan adalah:

a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:

1) guru menguasai materi pembelajaran.

2) Penggunaan media berbasis IT sangat membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran

b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:

1) siswa pasif/ kurang berani,

2) tayangan berupa film kadang-kadang kurang efektif karena siswa

memandang tayangan tersebut sebagai satu bentuk hiburan sehingga

materi yang terkandung di dalamnya kurang dipahami.

3) guru mendominasi pembelajaran.

c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:

1) Motivasi siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, ide

maupun gagasannya.

2) Sebelum tayangan berbentuk film diberikan, hendaknya guru

memberikan batasan-batasan serta penekanan-penekanan pada apa

yang harus diperhatikan oleh siswa

3) ice breaking, perlu disisipkan.

27

Page 28: BAB III

C. PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Silabus

Silabus mengadaptasi dari silabus MGMP SMP Negeri 3 Pringgabaya.

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : IX (Sembilan)

Semester : 2 (Dua)

Standar Kompetensi: 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

oMengkaji pustaka untuk mencari karakteristik sifat kutub magnet, sifat medan magnet, dan pengertian teori magnet bumi

oMerumuskan karakteristik sifat kutub magnet, sifat medan magnet, dan pengertian teori magnet bumi

oMempratikkan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan

● Menunjukkan sifat kutub magnet

●Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan

● Memaparkan teori kemagnetan bumi

● Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik

●Tes unjuk kerja

●Tes unjuk kerja

●Tes tertulis

●Tes tertulis

●Tes identifikasi

●Uji petik kerja produk

●Uraian

●Uraian

●Tunjukkan bagian-bagian magnet pada magnet batang!●Lakukanlah cara

untuk membuat magnet jika disediakan besi lunak dan magnet batang● Jelaskan tentang

teori kemagnetan bumi!

● Jelaskan arah arus listrik dan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik!

Karakter siswa yang diharapkan :❖ Disiplin ( Discipline )

28

Page 29: BAB III

❖ Rasa hormat dan perhatian ( respect )❖ Tekun ( diligence )❖ Tanggung jawab ( responsibility )❖ Ketelitian ( carefulness)

29

Page 30: BAB III

2. RPP

RPP mengacu pada Permendiknas 41 tahun 2007 tentang standar proses.

RPP penulis kembangkan di MGMP sekolah (secara kelompok) dan

mandiri.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA

Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 3 X 40’ ( 2x pertemuan )

Standar Kompetensi

4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Kompetensi Dasar

4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.

Indikator

Menunjukkan sifat kutub magnet

☞ Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat

kemagnetan

30

Page 31: BAB III

☞ Memaparkan teori kemagnetan bumi

☞ Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat

bermuatan arus listrik

A. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian magnet.

2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan menyebutkan macam-

macam magnet.

3. Melalui eksperimen, siswa dapat membedakan bahan feromagnetik,

paramagnetik, dan diamagnetik.

4. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan contoh bahan feromagnetik,

paramagnetik, dan diamagnetik.

5. Melalui diskusi siswa dapat membedakan magnet alam dan magnet

buatan.

6. Melalui eksperimen siswa dapat menjelaskan cara membuat magnet

buatan.

7. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat

kemagnetan suatu bahan.

8. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian medan magnet.

9. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian garis gaya magnet.

10. Melalui diskusi siswa dapat menggambarkanarah gaya antar-kutub

magnet dan medan magnet.

11. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan medan magnet bumi.

31

Page 32: BAB III

12. Melalui diskusi siswa dapat membedakan sudut deklinasi dan sudut

inklinasi.

13. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian kuat medan

magnet.

14. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi

besarnya medan magnet.

15. Melalui diskusi siswa dapat mencari hubungan antara arah arus, medan

magnet, dan kuat arus listrik.

16. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan cara menentukan arah medan

magnet.

17. Melalui eksperimen siswa dapat menunjukkan arah medan magnet di

sekitar kawat lurus berarus listrik.

18. Melalui diskusi siswa dapat menggambarkan medan magnet kumparan

berarus.

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Pembelajaran

Kemagnetan

32

Page 33: BAB III

C. Metode Pembelajaran

1. Model :

o Direct Instruction (DI)

o Cooperative Learning

2. Metode :

o Diskusi kelompok

o Ceramah

o Eksperimen

o Observasi

D. Langkah-langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA

a. Kegiatan Pendahuluan

1. Motivasi dan Apersepsi:

● Apakah aluminium tergolong bahan feromagnetik atau

paramagnetik?

● Apakah kita dapat membuat magnet?

2. Prasyarat pengetahuan:

● Apakah yang dimaksud dengan bahan paramagnetik?

● Bagaimana cara membuat magnet?

3. Pra eksperimen:

● Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.

33

Page 34: BAB III

b. Kegiatan Inti

▪ Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

☞ Menjelaskan pengertian magnet.

☞ Menyebutkan macam-macam magnet.

☞ Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

☞ Menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan

diamagnetik.

☞ Mengamati arah gerak magnet batang.

☞ Membedakan magnet alam dan magnet buatan.

☞ Menjelaskan cara membuat magnet buatan.

☞ Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.

☞ Menjelaskan pengertian medan magnet.

☞ Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.

☞ Mengamati gaya antar-kutub magnet dan medan magnet.

▪ Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

☞ Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian

magnet.

☞ Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-

macam magnet.

34

Page 35: BAB III

☞ Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan

bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh

bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

☞ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal.

☞ Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah

magnet batang, sebuah statif, dan seutas benang.

☞ Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

mengamati arah gerak magnet batang

☞ Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai

dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan

magnet alam dan magnet buatan.

☞ Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan cara membuat

magnet dan hal-hal yang dapat menghilangkan sifat kemagnetan

suatu bahan.

35

Page 36: BAB III

☞ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal.

☞ Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian

medan magnet dan garis gaya magnet.

☞ Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan

eksperimen mengamati gaya antar-kutub magnet batang dan medan

magnet

☞ Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan

menggunakan dua buah magnet batang, sebuah statif, seutas benang,

selembar kertas HVS, dan sejumput serbuk besi.

☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

▪ Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

☞ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

☞ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

36

Page 37: BAB III

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

☞ bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

☞ melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

☞ memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

☞ merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik.

PERTEMUAN KEDUA

a. Kegiatan Pendahuluan

1. Motivasi dan Apersepsi:

● Bagaiamana cara menentukan sudut inklinasi?

● Bagaimana hubungan antara kuat medan magnet dan kuat arus

listrik?

2. Prasyarat pengetahuan:

● Apakah yang dimaksud dengan inklinasi?

● Faktor apakah yang mempengaruhi besarnya medan magnet?

3. Pra eksperimen:

● Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.

37

Page 38: BAB III

b. Kegiatan Inti

▪ Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

☞ Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan

eksperimen mengamati arah medan magnet di sekitar kawat lurus

berarus listrik dan mengamati medan magnet kumparan berarus

☞ Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan

menggunakan kawat lurus panjang 20 cm, sebuah kompas kecil,

selembar karton seukuran kuarto, sebuah baterai 9 V, sebuah saklar,

kabel penghantar secukupnya, sebuah magnet batang, kawat

tembaga sepanjang 20 cm, dan serbuk besi secukupnya.

☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

▪ Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

☞ Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan medan magnet

bumi.

☞ Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan

sudut deklinasi dan sudut inklinasi.

38

Page 39: BAB III

☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan cara

menentukan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.

☞ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal.

☞ Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kuat

medan magnet.

☞ Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan faktor yang

mempengaruhi besarnya medan magnet.

☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah

kompas, kawat lurus sepanjang 20 cm, hambatan geser, sebuah

ammeter, sebuah baterai 9 V, kabel penghantar secukupnya, sebuah

saklar, dan dua buah penumpu.

☞ Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

mencari hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus

listrik

☞ Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai

dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,

guru dapat langsung memberikan bimbingan.

39

Page 40: BAB III

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara

menentukan arah medan magnet.

▪ Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

☞ memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

☞ memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

☞ memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

☞ memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

➢ berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

➢ membantu menyelesaikan masalah;

➢ memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi;

➢ memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

➢ memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

40

Page 41: BAB III

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

☞ Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama yang baik.

☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat

rangkuman.

☞ Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

E. Sumber Belajar

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas IX edisi IV

karangan Nurkuswanto dkk

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mari belajar Ilmu Alam Sekitar, Panduan IPA

Terpadu SMP/MTs. kelas IX edisi IV karangan sukis Wariyono dan Yani

Muharromah

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mari belajar IPA untuk SMP/MTs. kelas IX

karangan Elok Sudibyo dkk

LKS

Buku Referensi

Alat-alat praktikum: magnet, kompas, baterai, besi, kawat tembaga yang

berisolasi dan serbuk besi

41

Page 42: BAB III

F. Penilaian

Prosedur Penilaian :

o Penilaian proses belajar

o Penilaian hasil belajar

Alat penilaian :

o Rubrik penilaian Uji petik kerja

o Soal tes bentuk uraian

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal

● Menunjukkan sifat kutub

magnet

●Mendemonstrasikan cara

membuat magnet dan

cara menghilangkan sifat

kemagnetan

● Memaparkan teori

kemagnetan bumi

● Menjelaskan sifat

medan magnet secara

kualitatif di sekitar kawat

bermuatan arus listrik

●Tes unjuk

kerja

●Tes unjuk

kerja

●Tes tertulis

●Tes tertulis

●Tes

identifikasi

●Uji petik

kerja

produk

●Uraian

●Uraian

●Tunjukkan bagian-bagian

magnet pada magnet

batang!

●Lakukanlah cara untuk

membuat magnet jika

disediakan besi lunak dan

magnet batang

● Jelaskan tentang teori

kemagnetan bumi!

● Jelaskan arah arus listrik

dan arah medan magnet

disekitar kawat berarus

listrik!

42

Page 43: BAB III

Mengetahui;Kepala Sekolah,

MUHADIS, S.Pd.NIP. 19651231 199403 1 107

Pringgabaya, juni 2013Guru Mata Pelajaran,

ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.NIP. 19690925 199303 1 004

3. Bahan Ajar

Standar Kompetensi : 4.Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat

magnet.

Indikator :

Menunjukkan sifat kutub magnet

☞ Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan

sifat kemagnetan

☞ Memaparkan teori kemagnetan bumi

Materi pokok : Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

KEMAGNETAN

Kemagnetan adalah kemampuan suatu benda menarik benda lain yang

berada di dekatnya

43

Page 44: BAB III

MACAM-MACAM MAGNET

Kutub-kutub magnet :

Setiap magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat.

Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U)

dan kutub selatan (S). Seringkali dijumpai magnet yang bertuliskan N dan S.

N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti

utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti

selatan).

BAHAN-BAHAN MAGNET

Berdasarkan sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua

golongan yaitu: benda magnetik dan benda nonmagnetik.

Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet

sedangkan benda nonmagnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik

oleh magnet.

Benda magnetik dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Ferromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet, contoh :

besi, baja, nikel, kobalt

2. Paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet contoh :

platina, tembaga, dan garam

Sedangkan benda nonmagnetik (diamagnetik) adalah benda yang ditolak

oleh magnet contoh : bismut dan timah, aluminium, serta stainless

44

Page 45: BAB III

MACAM-MACAM MAGNET

Ditinjau dari asalnya, magnet dibedakan menjadi :

1. Magnet alam

2. Magnet buatan

Ditinjau dari bentuknya :

1. Magnet batang

2. Magnet ladam / magnet U

3. Magnet jarum

4. Magnet silinder

Ditinjau dari sifat kemagnetannya :

1. Magnet sementara

2. Magnet tetap

CARA MEMBUAT MAGNET :

Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada

berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:

a. dengan cara menggosokkan magnet tetap,

b. dengan aliran arus listrik,

c. dengan induksi (influensi atau imbas)

45

Page 46: BAB III

a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap

Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan

dengan sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil

tersebut tidak dapat ditarik oleh batang besi atau baja. Hal ini

menunjukkan bahwa besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi

atau baja dapat dibuat magnet antara lain dengan cara menggosokkan

salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke

satu arah secara berulang-ulang. Secara fisika bahwa benda-benda yang

bisa dibuat magnet adalah benda atau material yang sudah mempunyai

sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau magnet-magnet

kecil yang disebut magnet elementer.

Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan

adanya pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat

digunakan untuk menyearahkan posisi domain. Dengan posisi yang

searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh

domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.

b. Dengan aliran arus listrik

Paku besar yang dililiti oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan

dengan baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata

paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai

atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus listrik

46

Page 47: BAB III

bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat

sebagai magnet. Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang

menempel pada paku besar dalam hitungan detik akan berjatuhan atau

lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya. Jadi, sifat

kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik.

Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya

paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus,

logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet

yang bersifat permanen (tetap). Secara fisika dapat dijelaskan bahwa

medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik akan mempengaruhi

posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur berubah

menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai

kekuatan yang bersifat magnet. Bagaimana cara menentukan kutub

utara atau selatan dari magnet buatan ini, kita bisa melakukan dengan

cara, misalkan sebatang besi atau baja yang telah dililiti kawat

berisolasi/kumparan (kawat transformator) dan dihubungkan dengan

baterai telah menjadi magnet. Untuk menentukan arah kutub-kutub

magnet digunakan aturan tangan kanan menggenggam. Jari-jari yang

menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan ibu jari

menunjuk kutub utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub

juga akan sebaliknya.

47

Page 48: BAB III

c. Dengan induksi (influensi atau imbas)

Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh

pada statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang

telah menempel pada magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata

paku-paku kecil menempel pada paku besar. Hal ini disebabkan oleh

paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena induksi

sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan

pembuatan magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri

listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang

menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi domain-

domainnya menjadi teratur dan bersifat sebagai benda magnet. Magnet

buatan memiliki beberapa bentuk, di antaranya: berbentuk batang

persegi (magnet batang), berbentuk jarum (magnet jarum) berbentuk

silinder (magnet silinder) dan berbentuk U dan berbentuk tapak kuda,

CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN

Sifat kemagnetan suatu benda dapat dihilangkan dengan cara dipukul atau

dipanaskan. Dengan dipukul atau dipanaskan maka domain-domain

bergerak secara random dan tak teratur, sehingga sifat magnet yang

dimiliki jadi hilang.

48

Page 49: BAB III

KEMAGNETAN BUMI

Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menempatkan dirinya

menurut rah utara –selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di

permukaanbumi terdapat medan magnet dan gaya yangmempengaruhi

kutub-kutub magnet tersebut.Kutub utara magnet selalu menghadap ke

arahutara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapanbahwa:

a. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatanmagnet

b. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utaramagnet

c. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di

dekat kutub utara dan kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.

Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–

selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutubkutub magnet bumi

tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya

magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan.

Penyimpangan dari arah utara– selatan yang sebenarnya ini disebut

deklinasi, lihat Gambar 12.5! Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan

sudut antara arah utara sebenarnya dengan arah utara yang ditunjukkan

oleh magnet.

Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut inklinasi.

Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata

tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet

jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak

menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.

49

Page 50: BAB III

50

Page 51: BAB III

4. Instrumen Evaluasi

Rubrik penilaian Tes Unjuk Kerja

Aspek Yang DinilaiSkor

1 2 3 4Menunjukkan bagian-bagian dari magnet batang dengan benar

Membuat magnet dengan jalan menggosok :o memilih bahan-bahan yang diperlukan

dengan benaro menggosok dengan magnet batang dengan

teknik yang benaro Magnet yang dibuat berhasil memiliki sifat

kemagnetan

JUMLAHJUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20

Instrumen Evaluasi Ulangan Harian

KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.

No.Urut

Kompetensi Dasar/ Indikator

Bahan Kelas/ smt.

Materi Indikator Soal Bentuk Tes

No. Soal

1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet- Mendemonstrasikan

cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat

IX/2 Kemag-netan

Siswa dapat menyebutkan macam-macam magnet

Uraian 1

51

Page 52: BAB III

kemagnetan

2 - Siswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet

Uraian 2

3 - Siswa dapat menjelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan

Uraian 3

- Memaparkan teori kemagnetan bumi

Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi

Uraian 4

- Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik

Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari magnet yang dibuat dari listrik

Uraian 5

KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : ABDULL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd. KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

1

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan Sebutkan macam-macam magnet ditinjau dari bentuknya.

52

Page 53: BAB III

Indikator Soal :

Siswa dapat menyebutkan macam-macam magnet

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

2

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan

Rumusan butir soal :

Jelaskan cara-cara membuat magnet.Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

3

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan

Jelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan sebuah magnet

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

4

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

53

Page 54: BAB III

Materi :

Kemagnetan

Jelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi

KD :

Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet

No. Soal :

5

Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo

Materi :

Kemagnetan

Rumusan butir soal:

Jelaskan keuntungan-keuntungan dari magnet yang dibuat dari arus listrik.

Indikator Soal :

Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari magnet yang dibuat dari listrik

54

Page 55: BAB III

PEDOMAN PENSKORAN

NO SOAL

KUNCI JAWABAN SKOR

1 1. Magnet batang2. Magnet jarum3. Magnet ladam4. Magnet silinder

1

1

1

1

2 - Menggosok benda ferromagnetik dengan magnet tetap dengan arah yang beraturan

- Induksi- Mengalirkan arus listrik DC pada kawat penghantar

3

1

2

3 - Dipanaskan- Dipukul-pukul- Dialiri arus listrik AC

1

1

1

4 - Deklinasi: penyimpangan dari arah utara selatan yang sebenarnya.

- Inklinasi: sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar.

3

3

5 - sifat kemagnetannya sangat kuat,- kekuatan magnet dapat diubah dengan mengubah arus,- kemagnetan dapat dihilangkan dengan memutuskan arus

listrik.

2

2

2

Jumlah Skor Maksimum 25

55

Page 56: BAB III

PEDOMAN PENILAIAN DAN TABEL KONVERSI

Nilai Ak h ir= skor yangdiperole hskor maximun

x 100

Tabel konversi

skor Nilai1 42 83 124 165 206 247 288 329 3610 4011 4412 4813 5214 5615 6016 6417 6818 7219 7620 8021 8422 8823 9224 9625 100

56

Page 57: BAB III

D. KAJIAN MANGERIAL

1. KAJIAN RKSPeraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas) nomor 19 tahun

2007 tentang standar pengelolaan pendidikan menyatakan bahwa sekolah

harus membuat rencana kerja sekolah (RKS) yang terdiri dari rencana kerja

jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT). RKJM

menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu empat

tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan

komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan, sedangkan RKT

dicapai dalam kurun waktu satu tahunan. Permendiknas tersebut juga

menyatakan bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan yang berdasar pada

RKJM dan dinyatakan dalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS).

Dasar hukum lain yang mendukung penyusunan program kegiatan

sekolah adalah peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang

pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Pasal 51 peraturan pemerintah

ini menyatakan bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang

perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel.

Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pasal 51 oleh satuan pendidikan

dituangkan dalam: a) rencana kerja tahunan satuan pendidikan, b) anggaran

pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan, dan c) peraturan satuan

atau program pendidikan.

57

Page 58: BAB III

Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami cara

penyusunan rencana kerja sekolah baik rencana kerja jangka menengah

ataupun jangka pendek (tahunan). Mengkaji RKS dan RKJM sekolah tempat

magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih

calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial

khususnya kompetensi: 1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai

tingkatan perencanaan, dan 2) mengelola keuangan sekolah sesuai dengan

prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian RKS/RKJM, wawancara

dengan kepala sekolah dan matriks kajian RKS/RKJM, berikut kami sajikan

deskripsi hasil kajian RKS/RKJM sekolah tempat magang di sekolah sendiri

dan sekolah lain.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3

PRINGGABAYA)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Belum dibentuk tim pengembang sekolah

Belum dibentuk tim pengembang sekolah

Upayakan pembentukan tim pengembang sekolah

Dilaksanakan setiap setahun sekali

Belum melaksanakan penyusunan EDS

Belum melaksanakan penyusunan EDS

Upayakan melaksanakan penyusunan EDS

2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS

Penyusunan RKS belum didasarkan atas hasil analisis EDS

Hasil EDS belum dijadikan dasar

Upayakan EDS dijadikan sebagai dasar penyusunan

58

Page 59: BAB III

dan RAPBS/RKAS penyusunan RKS

RKS

3 Mekanisme penyusunan RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

Tidak ada kesenjangan

Mengutamakan program-program prioritas

Mengutamakan program-program prioritas

Tidak ada kesenjangan

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

Tidak ada kesenjangan

Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Disosialisasikan secara terbatas kepada warga sekolah, belum disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan

belum disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan

Upayakan RKS/RKJM disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan

4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan

kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta pengembangannya,

d. sarana dan prasarana,

e. keuangan dan pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan

kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta pengembangannya,

d. sarana dan prasarana,e. keuangan dan

pembiayaan,f. budaya dan

lingkungan sekolah,g. peran serta

masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

Tidak ada kesenjangan

59

Page 60: BAB III

5 Implementasi RKS oRKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder

oRKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah

oPelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder

RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah, jika ada rencana kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, di bahas pada tingkat manajemen sekolah, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan secara langsung atau melalui pengawas pembina, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah.

Tidak ada kesenjangan

6 Evaluasi dan Pelaporan

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Tidak ada kesenjangan

Dalam penyusunan RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya, kepala sekolah

sudah melibatkan beberapa guru dan pegawai sekolah tetapi mereka bekerja

belum dalam satu organisasi yang baik. Mereka tidak bekerja dalam satu tim

penyusun RKS yang dibentuk oleh secara resmi berdasarkan surat keputusan

kepala sekolah. Demikian juga dalam penyusunan RKJM SMP Negeri 3

Pringgabaya belum menjadikan EDS sebagai dasar penyusunannya, karena

memang di SMP Negeri 3 Pringgabaya selama ini belum melakukan

penyusunan EDS.

Untuk itu, kami sebagai peserta diklat yang magang di sekolah ini dan

juga sebagai sekolah sendiri, mengusulkan kepada kepala sekolah agar pada

penyusunan RKS berikutnya untuk membentuk tim penyusun RKS dari hasil

rapat atau musyawarah dengan seluruh komponen sekolah serta melakukan

penyusunan EDS sebagai dasar penyusunan RKJM. Dengan demikian, RKS

sekolah dapat tersusun dengan baik karena dikerjakan dalam satu tim yang

60

Page 61: BAB III

terorganisir. Alhamdulillah mulai tahun ini di SMP Negeri 3 Pringgabaya

telah dibentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang bertugas diantaranya

melaksanakan EDS dan menyusun RKJM/RKS.

RKS yang baik tentunya harus diakui dan disetujui oleh seluruh

komponen sekolah termasuk pihak komite sekolah. RKS bukan hanya buah

pikiran tim penyusun RKS tetapi tetap harus meminta masukan dan

pertimbangan dari seluruh komponen sekolah. Untuk itu, RKS yang sudah

disusun oleh tim penyusun RKS seyogyanya diajukan dalam rapat dewan

pendidik untuk diplenokan yang kemudian disetujui dengan memperhatikan

pertimbangan komite sekolah dan seterusnya disahkan pemberlakuannya oleh

pihak dinas pendidikan kabupaten.

Disadari oleh kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya bahwa RKS yang

disusun oleh beberapa tenaga guru dan pegawai yang ditunjuk, selama ini

belum pernah diajukan dalam rapat dewan pendidik untuk diplenokan

kemudian mendapat persetujuan. Untuk itu, kami mengusulkan kepada kepala

sekolah agar RKS yang disusun nantinya dapat diajukan dalam rapat dewan

pendidik untuk menyempurnakan hasil kerja tim penyusun RKS.

Menindaklanjuti amanat peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010

tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 51 yang

menyatakan bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang

perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel,

maka RKS yang telah disetujui dan disahkan pemberlakuannya oleh dinas

pendidikan kabupaten idealnya juga diketahui oleh masyarakat atau orang tua

61

Page 62: BAB III

siswa serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, sosialisasi RKS

perlu dilakukan oleh pihak sekolah. Bentuk sosialisasi RKS dapat

dilaksanakan pada rapat komite sekolah, dipajang di sekolah pada satu tempat

yang dapat dengan mudah dilihat oleh tamu atau dipasang di website/blog

sekolah.

Selama ini, diakui bahwa RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya belum

pernah disosialisasikan kepada seluruh komponen sekolah ataupun masyarakat

dan orang tua siswa. Kepala sekolah mempunyai pertimbangan tersendiri

sehingga RKS belum disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berwenang.

Dalam penataan pengelolaan kegiatan sekolah kedepan, dan berdasarkan

masukan-masukan kami, kini kepala sekolah mempunyai keinginan untuk

melakukan hal tersebut jika RKS telah disusun oleh satu tim penyusun RKS.

RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya disusun melalui tahapan-tahapan

identifikasi tantangan, analisis pemecahan tantangan, penyusunan program

dan penyusunan rencana biaya dan pendanaan. Pada tahap identifikasi

tantangan, langkah-langkah yang dilakukan adalah menyusun profil sekolah,

mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan dan merumuskan tantangan.

Model RKS yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Pringgabaya

mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam sembilan pokok

kegiatan yaitu :

Pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Perbaikan administrasi dan manajemen sekolah.

Pengembangan organisasi dan kelembagaan.

62

Page 63: BAB III

Perbaikan sarana dan prasarana.

Peningkatan kualitas SDM (ketenagaan).

Peningkatan pembiayaan dan pendanaan sekolah.

Peningkatan peran serta masyarakat.

Peningkatan prestasi peserta didik.

Peningkatan kualitas lingkungan dan budaya sekolah.

Berdasarkan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang

standar pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus

memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan

pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5)

keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta

masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada

peningkatan dan pengembangan mutu.

Rencana program kegiatan sekolah yang telah ditetapkan sekolah

tentunya tak selamanya dapat terlaksana 100%. Jika dengan terpaksa ada

pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, maka hal

tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Hal ini dapat dilakukan dengan terlebih

dahulu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan komite sekolah.

Demikian halnya dengan SMP Negeri 3 Pringgabaya, kadang ada kegiatan

sekolah yang tidak sesuai dengan RKS yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan RKS tersebut hanya

dibicarakan kepada orang-orang tertentu di sekolah.

63

Page 64: BAB III

Adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak berdasarkan RKS

disebabkan karena kegiatan tersebut adalah kegiatan tiba-tiba atau karena

penyusunan program sekolah belum melakukan analisis kebutuhan prioritas.

Dengan pemilihan program-program sekolah berdasarkan skala prioritas maka

akan meminimalisir terjadinya pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah yang

tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah.

Untuk itu, melalui diskusi kami dengan kepala sekolah dan wakil-

wakilnya memberikan saran-saran agar jika terjadi kemungkinan adanya

kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah maka

sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan warga sekolah dalam rapat

dewan guru dan jika memungkinkan dapat pula dihadiri oleh pihak komite

sekolah. Saran terakhir adalah agar pemilihan program-program sekolah

didasarkan pada analisa kebutuhan skala prioritas.

SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1

PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Tidak ada kesenjangan

Dilaksanakan setiap setahun sekali

Dilaksanakan setiap setahun sekali

Tidak ada kesenjangan

2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

Tidak ada kesenjangan

64

Page 65: BAB III

3 Mekanisme penyusunan RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS

Tidak ada kesenjangan

Mengutamakan program-program prioritas

Mengutamakan program-program prioritas

Tidak ada kesenjangan

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

Tidak ada kesenjangan

Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Disosialisasikan secara terbatas kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan melalui berbagai media seperti website dan papan pengumuman

Tidak ada kesenjangan

4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan

kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta pengembangannya,

d. sarana dan prasarana,

e. keuangan dan pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan kegiatan

pembelajaran,c. PTK serta

pengembangannya,d. sarana dan prasarana,e. keuangan dan

pembiayaan,f. budaya dan lingkungan

sekolah,g. peran serta masyarakat

dan kemitraan,h. rencana kerja lain yang

mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

Tidak ada kesenjangan

5 Implementasi RKS oRKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder

oRKS digunakan sebagai

RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah, jika ada rencana kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, di bahas pada tingkat manajemen sekolah, berkoordinasi dengan Dinas

Tidak ada kesenjangan

65

Page 66: BAB III

acuan kegiatan sekolah

oPelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder

Pendidikan secara langsung atau melalui pengawas pembina, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah.

6 Evaluasi dan Pelaporan

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun

Tidak ada kesenjangan

Secara umum penyusunan RKS pada SMP Negeri 1 Pringgabaya

sudah mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar. Dalam penyusunan

RKS-RKJM, kepala sekolah SMP Negeri 1 Pringgabaya melibatkan guru dan

pegawai yang bekerja dalam satu tim penyusun rencana kerja sekolah

berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Langkah yang ditempuh kepala

sekolah sudah sesuai dengan kompetensinya sebagai manejer mengelola

dengan menggerakkan dan mengarah-kan sumber daya manusia yang dimiliki

sekolah dalam menyusun rencana kerja sekolah.

Menghindari adanya kecurigaan piha-pihak tertentu dalam pengelolaan

kegiatan-kegiatan sekolah, maka sedapat mungkin RKS-RKJM

disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah ataupun ke masyarakat dan

orang tua siswa. Hal ini dilakukan untuk menjamin keterlaksanaan

pengelolaan dan penyelenggaraan yang transparan dan akuntabel. Menyadari

akan hal ini, maka kepala SMP Negeri 1 Pringgabaya selalu melakukan

sosialisasi program-program kegiatan sekolah kepada warga sekolah dan

orang tua siswa. Bentuk sosialisasi ini dilakukan dengan memasang papan

pengumuman yang berisi rangkuman isi RKJM-RKS di ruang lobi sekolah

66

Page 67: BAB III

sehingga dapat dilihat (dibaca) oleh setiap tamu yang datang, juga

disosialisasikan melalui website sekolah.

RKS SMP Negeri 1 Pringgabaya sudah disusun berdasarkan

rekomendasi EDS. Penilaian diri sekolah dilakukan dengan mengisi instrumen

EDS. Proses pengisian EDS juga dipandu oleh Tim Pengawas SMP

Kabupaten Lombok Timur. Untuk itu, saya sebagai peserta diklat calon kepala

sekolah yang magang di sekolah ini juga dapat menambah informasi dan

pengalaman dalam melakukan pengisian instrumen EDS.

Model RKS yang dikembangkan berdasarkan rekomendasi EDS

mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam delapan standar : 1) isi,

2) proses, 3) kompetensi lulusan, 4) PTK, 5) sarana dan prasarana, 6)

pengelolaan, 7) pembiayaan, dan 8) penilaian. Pengelompokan ini sejalan

dengan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar

pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus

memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan

pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5)

keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta

masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada

peningkatan dan pengembangan mutu.

Sama halnya dengan SMP Negeri 3 Pringgabaya, rencana program

kegiatan di sekolah ini yang telah ditetapkan dalam rencana kegiatan tahunan

juga kadang tidak terlaksana 100%. Kadang ada kegiatan yang tiba-tiba

dilaksanakan karena harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang

terkait dengan kebijakan pemerintah daerah atau pemerintah kecamatan. Hal

ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan melalui rapat

67

Page 68: BAB III

dewan guru dan komite sekolah. Diakui oleh kepala SMP Negeri 1

Pringgabaya bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini kadang tidak bisa dihindari

namun seharusnya kegiatan-kegiatan tambahan tersebut dibahas dalam rapat

dewan guru untuk memperoleh legitimasi.

68

Page 69: BAB III

3. KAJIAN PENGELOLAAN KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh

sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri

atas standar isi (Permendiknas nomor 22 tahun 2006), proses, kompetensi

lulusan (Permendiknas nomor 23 tahun 2006 ), tenaga pendidik dan

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian

pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan

utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Disamping

itu secara teknis digunakan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh

BSNP tahun 2006. Panduan tersebut memuat tentang konsep dasar, prinsip,

prosedur dan kriteria pengembangan KTSP

69

Page 70: BAB III

Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami

pengelolaan kurikulum sekolah sehingga pada saatnya nanti setelah menjadi

kepala sekolah sudah dapat mengelola kurikulum sekolahnya dengan baik.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen analisis dokumen 1, dokumen

2, wawancara dengan urusan kurikulum dan matriks kajian pengelolaan

kurikulum, berikut ini saya sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan

kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya dan SMPN 1 Pringgabaya

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH

LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen

Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

A. Dokumen I

1. Proses penyusunan Dokumen I

1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah

1. Ada tim pengembang kurikulum sekolah yang dibentuk untuk menyusun kurikulum sekolah tetapi tidak dilengkapi dengan SK Kepala Sekolah

Tim pengembang tidak dikuatkan dengan SK Kepala Sekolah

Tim pengembang kurikulum dibentuk dalam suatu rapat, dan tim yang terbentuk harus dilegalkan dengan SK Kepala Sekolah

2. Disetujui dalam rapat dewan guru.

2. Tidak diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan

Tidak diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan

Dokumen I KTSP harus diplenokan dalam rapat Dewan Guru

3. Diketahui oleh 3. Diketahui oleh Tidak ada

70

Page 71: BAB III

Komite Sekolah Komite Sekolah kesenjangan4. Disahkan

pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur

4. Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur

Tidak ada kesenjangan

2. Kelengkapan isi dokumen I

1. Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah

Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah

Tidak ada kesenjangan

2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Tidak ada kesenjangan

3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Tidak ada kesenjangan

4. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi

Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun berdasar kan Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

5. Tidak melebihi 36 jam pelajaran perminggu

Terdapat 36 jam pelajaran perminggu

Tidak ada kesenjangan

6. Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.

Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah, yaitu Bahasa Arab dan Kerajinan Daerah

Tidak ada kesenjangan

7. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan

Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan

Tidak ada kesenjangan

71

Page 72: BAB III

karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

8. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Tidak ada kesenjangan

9. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Terdapat rumusan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Tidak ada kesenjangan

10. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Terdapat rumusan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tidak ada kesenjangan

11. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

B Dokumen II

1. Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Tidak ada kesenjangan

2. Komponen Silabus

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan

Ada beberapa yang belum memasukkan

Memasukkan nilai karakter ke dalam komponen silabus

72

Page 73: BAB III

Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.

Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter

nilai karakter ke dalam komponen silabus

3. Pengembangan silabus

1. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Tidak ada kesenjangan

2. Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Kebanyakan masih mengcopy-paste silabus yang ada dengan beberapa penyesuaian

Upayakan penyusunan silabus secara mandiri dengan memperhatikan kondisi nyata di sekolah

3. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

1. RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Tidak ada kesenjangan

2. Komponen RPP Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar

Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.

Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.

Upayakan memasukkan nilai karakter pada penyusunan RPP

73

Page 74: BAB III

3. Identitas RPP Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Tidak ada kesenjangan

4. Rumusan SK dan KD

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Tidak ada kesenjangan

5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Tidak ada kesenjangan

6. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar

Sebagian besar tujuan pembelajaran sudah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ada sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

Tujuan pelajaran harus memuat proses dan hasil belajar

7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Tidak ada kesenjangan

8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Ada beberapa menggunakan metode yang belum sesuai dengan kondisi (daya dukung) yang ada di sekolah.

Metode pembelajaran disamping sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran, juga harus memperhatikan kesiapan daya dukung yang ada di sekolah.

74

Page 75: BAB III

9. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Tidak ada kesenjangan

10. Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian

Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian

Tidak ada kesenjangan

11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Ada beberapa yang menentukan sumber belajar yang tidak sesuai dengan daya dukung yang tersedia di sekolah

Disamping memperhatikan SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dalam penentuan ssumber belajar perlu juga memperhatikan daya dukung terutama sarana/prasarana yang tersedia di sekolah.

Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 disusun

oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh kepala sekolah. Tim ini

bekerja merampungkan kurikulum dengan menggabungkan dokumen 1 dan

dokumen 2. Kurikulum 2012/2013 ditanda tangani kepala sekolah, ketua

komite dan kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Lombok

Timur namun sebelumnya tidak diajukan dalam rapat dewan guru untuk

mendapatkan persetujuan.

75

Page 76: BAB III

Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran

2012/2013 berdasarkan pada pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum tingkat satuan pendidikan

jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan

dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang

disusun oleh BSNP.

Secara umum, kurikulum SMPN 3 Pringgabaya disusun berdasarkan

panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP untuk jenjang pendidikan

dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun dengan kerangka sebagai

berikut:

Halaman Judul

Tim Penyusun

Kata Pengantar

Daftar Isi

Lembar Pengesahan

Bab I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Prinsip Pengembangan

Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN

76

Page 77: BAB III

A. Tujuan Pendidikan Dasar

B. Visi Sekolah

C. Misi Sekolah

D. Tujuan Sekolah

Bab III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

B. Muatan Kurikulum

C. Mata Pelajaran dan Muatan Lokal

D. Kegiatan Pengembangan Diri

E. Pengaturan beban belajar

F. Ketuntasan belajar

G. Sistem penilaian dan evaluasi

H. Kenaikan kelas dan kelulusan

I. Peraturan dan tata pengelolaan sekolah

Bab IV. KALENDER PENDIDIKAN

BAB V. PENUTUP

Lampiran-lampiran

1. Silabus Mata Pelajaran

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Visi “Cerdas, Terampil, Berbudaya berlandaskan Iman dan

Taqwa.” menggambarkan tujuan yang ingin oleh SMPN 3 Pringgabaya.

Pada bagian struktur kurikulum yang mengatur tentang jumlah jam

77

Page 78: BAB III

pelajaran, menetapkan kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran

muatan nasional, 2 mata pelajaran muatan lokal dengan jumlah jam

pelajaran 36 jam perminggu. Dengan memperhatikan sistem ujian nasional

setiap tahunnya maka sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan

siswa menghadapinya maka jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, Matematika dan IPA ditambah 1 jam pelajaran. Hal ini

dapat dilakukan dengan memanfaatkan 4 jam cadangan karena sekolah

setingkat SMP dimungkinkan jumlah jam pelajarannya sampai maksimal

36 jam pelajaran.

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar

Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan

KTSP yang diterbitkan oleh BSNP. Kegiatan penyusunan dan

pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkompok

dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. Diakui

bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya

berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh

silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum

membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT)

dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik

mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal.

78

Page 79: BAB III

Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan

oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan

MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru

sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa

perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah

menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok

dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan

norma-norma yang ada dalam masyarakat Pringgabaya.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan

RPP sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,

menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian

guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan

model pembelajaran langsung.

Baik pada Silabus maupun RPP sebagian sudah memasukkan

komponen nilai-nilai karakter bangsa, ada pula yang belum memasukkan

unsur karakter dalam penyusunannya. Untuk itu kami merekomendasikan

untuk memasukkan unsur karakter dalam penyusunan silabus maupun RPP

sesuai dengan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter bangsa

yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan

Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan prilaku manusia dan

masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan

79

Page 80: BAB III

Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa

patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi iptek.

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH MAGANG (SMP NEGERI 1

PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

A. Dokumen I

1. Proses penyusunan Dokumen I

1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah

Ada tim pengembang kurikulum sekolah yang dibentuk untuk menyusun kurikulum sekolah, dikuatkan dengan SK Kepala Sekolah

Tidak ada kesenjangan

-

2. Disetujui dalam rapat dewan guru.

Diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan

Tidak ada kesenjangan

-

3. Diketahui oleh Komite Sekolah

Diketahui oleh Komite Sekolah

Tidak ada kesenjangan

4. Disahkan pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur

Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur Up. Kabid Dikdas

Tidak ada kesenjangan

2. Kelengkapan isi dokumen I

1. Memiliki visi yang berisi gambaran

Memiliki visi yang berisi gambaran masa

Tidak ada kesenjangan

80

Page 81: BAB III

masa depan yang diinginkan sekolah

depan yang diinginkan sekolah

2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Tidak ada kesenjangan

3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Tidak ada kesenjangan

4. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi

Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun berdasar kan Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

5. Tidak melebihi 36 jam pelajaran perminggu

Terdapat 36 jam pelajaran perminggu

Tidak ada kesenjangan

6. Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.

Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Kepariwisataan

Tidak ada kesenjangan

7. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi

Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

Tidak ada kesenjangan

81

Page 82: BAB III

sekolah.

8. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Tidak ada kesenjangan

9. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Terdapat rumusan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Tidak ada kesenjangan

10. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Terdapat rumusan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tidak ada kesenjangan

11. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Tidak ada kesenjangan

B Dokumen II

1. Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Tidak ada kesenjangan

2. Komponen Silabus

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian,

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi,

82

Page 83: BAB III

alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.

Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter

3. Pengembangan silabus

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Tidak ada kesenjangan

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)

Kebanyakan masih mengcopy-paste silabus yang ada dengan beberapa penyesuaian

Upayakan penyusunan silabus secara mandiri dengan memperhatikan kondisi nyata di sekolah

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

Tidak ada kesenjangan

1. RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Tidak ada kesenjangan

2. Komponen RPP Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar

Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.

Ada beberapa yang belum memasukkan indikator pada komponen RPP.

Upayakan memasukkan indikator pada penyusunan RPP

3. Identitas RPP Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Tidak ada kesenjangan

83

Page 84: BAB III

4. Rumusan SK dan KD

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Tidak ada kesenjangan

5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Ada beberapa yang belum memasukkan indikator pada komponen RPP.

Upayakan memasukkan indikator pada penyusunan RPP

6. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar

Sebagian besar tujuan pembelajaran sudah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ada sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.

Tujuan pelajaran harus memuat proses dan hasil belajar

7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

-

8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Ada beberapa menggunakan metode yang belum sesuai dengan kondisi (daya dukung) yang ada di sekolah.

Metode pembelajaran disamping sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran, juga harus memperhatikan kesiapan daya dukung yang ada di sekolah.

84

Page 85: BAB III

9. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

-

10. Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian

Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian.

-

11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi serta disesuaikan dengan daya dukung sekolah

Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013

disusun oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh kepala

sekolah. Tim ini bekerja merampungkan kurikulum dengan

menggabungkan dokumen 1 dan dokumen 2. Kurikulum 2012/2013

ditanda tangani kepala sekolah, ketua komite dan kepala dinas pendidikan

pemuda dan olahraga kabupaten Lombok Timur dalam hal ini Kepala

Bidang Pendidikan Dasar dan sebelumnya diajukan dalam rapat dewan

guru untuk mendapatkan persetujuan.

85

Page 86: BAB III

Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Pringgabaya Tahun

Pelajaran 2012/2013 berdasarkan pada pelaksanaan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum

tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun

oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta

berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Secara umum, kurikulum SMPN 1 Pringgabaya disusun

berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP untuk

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun

dengan kerangka sebagai berikut:

Halaman Judul

SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun Kurikulum Sekolah

Kata Pengantar

Daftar Isi

Lembar Pengesahan

Bab I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Yuridis

C. Tujuan

D. Prinsip Pengembangan

Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN

86

Page 87: BAB III

A. Tujuan Pendidikan Dasar

B. Visi dan Misi Sekolah

C. Tujuan Sekolah

D. Pengertian

Bab III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

B. Muatan Kurikulum

C. Mata Pelajaran dan Muatan Lokal

D. Kegiatan Pengembangan Diri

E. Pengaturan beban belajar

F. Kriteria Ketuntasan Minimal

G. Sistem penilaian dan evaluasi

H. Kenaikan kelas dan kelulusan

I. Peraturan dan tata pengelolaan sekolah

Bab IV. KALENDER PENDIDIKAN

BAB V. PENUTUP

Lampiran-lampiran

1. Silabus Mata Pelajaran

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Visi “terwujudnya siswa yang unggul dalam prestasi akademik dan

nonakademik serta berbudaya yang bernuansa agama.” menggambarkan

tujuan yang ingin oleh SMPN 1 Pringgabaya. Pada bagian struktur

87

Page 88: BAB III

kurikulum yang mengatur tentang jumlah jam pelajaran, menetapkan

kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional, 2 mata

pelajaran muatan lokal dengan jumlah jam pelajaran 36 jam perminggu.

Dengan memperhatikan sistem ujian nasional setiap tahunnya maka

sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan siswa menghadapinya

maka jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia, Matematika IPA dan IPS

ditambah 1 jam pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan 4

jam cadangan karena sekolah setingkat SMP dimungkinkan jumlah jam

pelajarannya sampai maksimal 36 jam pelajaran.

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar

Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan

KTSP yang diterbitkan oleh BSNP. Kegiatan penyusunan dan

pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkompok

dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. Diakui

bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya

berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh

silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum

membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT)

dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik

mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal.

88

Page 89: BAB III

Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan

oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan

MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru

sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa

perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah

menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok

dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan

norma-norma yang ada dalam masyarakat Pringgabaya.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan

RPP sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,

menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian

guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan

model pembelajaran langsung.

Baik pada Silabus maupun RPP semua sudah memasukkan

komponen nilai-nilai karakter bangsa dalam penyusunannya tetapi ada

sebagian kecil guru yang belum memasukkan komponen indikator dalam

penyusunan RPP. Untuk itu kami merekomendasikan untuk memasukkan

unsur indikator dalam penyusunan RPP sesuai dengan Permendiknas No.

41 tahun 2007 tentang Standar Proses.

4. KAJIAN PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolan pendidik

dan tenaga kependidikan, wawancara dengan kepala sekolah dan matriks

89

Page 90: BAB III

kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan, berikut kami sajikan

deskripsi hasil kajian pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan

sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

a. SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

A Perencanaan 1. Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar

Memiliki tenaga pendidik yang sesuai standar, tenaga kependidikan satu orang masih memiliki kualifikasi pendidikan belum standar

Tenaga kependidik-an satu orang masih memiliki kualifikasi pendidikan belum standar

Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan standar nasional baik sisi kualifikasi maupun jenis kebutuhan yang dimiliki2. Jumlah tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan

Jumlah tenaga pendidik cukup memadai sesuai kebutuhan, variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata

variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata.

Jumlah tenaga kependidikan masih di bawah standar

Terdapat kekurangan pada pelaksana urusan humas dan kurikulum

90

Page 91: BAB III

B. Pemenuhan kulifikasi

1. Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;

1. Kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya memiliki kualifikasi akademik S1/A4 kependidikan jurusan BP/BK yang diperoleh pada tahun 2002 dari STKIP Hamzanwadi Selong (PT Terakreditasi)

Tidak ada kesenjangan

Sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen No. 13 Tahun 2007

2. Memiliki sertifikat calon kepala sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi

2. Sudah memiliki sertifikat sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi. Belum memiliki NUKS

Tidak ada kesenjangan

3. Memiliki SK sebagai guru SMP

3. Memiliki SK sebagai guru SMP No. 788/CI/SP TMT : 1 Maret 1994

Tidak ada kesenjangan

4. Memiliki sertifikat pendidik

4. Memiliki sertifikat pendidik No. 221081001121 tahun 2010

Tidak ada kesenjangan

2. Guru 1. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 / D IV

Semua guru sudah memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV, bahkan ada 1 orang yang sudah memiliki kualifikasi akademik S2

Tidak ada kesenjangan

Semua guru sudah memilki kualifikasi pendidikan sesuai dengan Undang-Undang

2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Tidak ada kesenjangan

Semua guru sudah memenuhi Kualifikasi pendidikan dari

91

Page 92: BAB III

perguruan tinggi terakreditasi

3. Konselor 1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Memiliki 3 orang tenaga konselor (Termasuk Kepala Sekolah) berpendidikan S-1 dalam bidang Bimbingan dan Konseling

Tidak ada kesenjangan

2. Berpendidikan profesi konselor

Tenaga konselor belum memiliki pendidikan profesi konselor

belum memiliki pendidikan profesi konselor

Upayakan tenaga konselor memiliki pendidikan profesi konselor

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

1. Kepala Administrasi memilki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi memiliki kualifikasi pendidikan S1

Tidak ada kesenjangan

Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 20082. Memiliki sertifikat

kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

3. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 27 tahun

4. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

5. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan,

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Mengadakan pelaksana urusan kurikulum

92

Page 93: BAB III

kurikulum.

6. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II

Tidak ada kesenjangan

7. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Upayakan pengangkatan satuan pengamanan (Satpam)

5 TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Kepala Lab :

1. Kualifikasi akademik minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi

2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi

3. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki kepala laboratorium. Pengelolaan laboratorium baik dari sisi manajemen dan teknisi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Belum memiliki kepala laboratorium

Upayakan mengangkat kepala laboratorium.

Teknisi Laboratorium :

1. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan denganperalatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium

Belum memiliki teknisi khusus. Teknisi lab dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Tidak ada tenaga teknisi khusus yang sesuai dengan standar

Mengangkat teknisi yang sesuai dengan standar

93

Page 94: BAB III

sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Laboran :

1. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat laboran sekolah/ madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Belum memiliki tenaga laboran. Tenaga laboran dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Tidak ada tenaga laboran yang sesuai dengan standar

Upayakan menugaskan tenaga laboran yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi

Kualifikasi akademik kepala perpustakaan S 1/D IV jalur pendidik

2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan

Masa kerja kepala perpustakaan 26 tahun jalur guru

3. Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Upayakan mengangkat tenaga pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan

94

Page 95: BAB III

pemerintah

4. Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/ bersertifikat )

Sesuai latar belakang pendidikannya yaitu S1 jrs. Bahasa Indonesia

- -

5. Kualifikasi akademik SMA/ sertifikat pengelola perpustakaan

Kualifikasi akademik SMA, belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

Mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

C. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar

1. Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

1. Memiliki SK sebagai guru SMP

1. Memiliki SK sebagai guru SMP No. 788/CI/SP TMT : 1 Maret 1994

Tidak ada kesenjangan

95

Page 96: BAB III

2. Memiliki sertifikat pendidik

2. Memiliki sertifikat pendidik No. 221081001121 tahun 2010

Tidak ada kesenjangan

3. Memiliki SK sebagai kepala sekolah

3. Memiliki SK sebagai Kepala Sekolah

Tidak ada kesenjangan

4. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;

4. Diangkat sebagai kepala sekolah pada usia 44 tahun

Tidak ada kesenjangan

5. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMP

Memiliki pengalaman mengajar/ membimbing 19 tahun di SMP

Tidak ada kesenjangan

6. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Memiliki pangkat IV/a TMT : 1 April 2009

Tidak ada kesenjangan

2 Guru 1. Jumlah guru sesuai dengan kebutuhan

Terdapat 30 orang guru mata pelajaran

Terdapat kelebihan jumlah guru mata pelajaran sebanyak 5 orang

Upayakan merencanakan jumlah guru sesuai kebutuhan

. 2. Mengajar sesuai latar Sebagian besar Ada sebagian Upayakan semua

96

Page 97: BAB III

belakang pendidikannya

mengajar sesuai latar pendidikannya. Ada sebagian yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya

kecil yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya

3. Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu

Sebagian besar guru memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu bahkan lebih, ada sebagian yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu

Masih ada guru yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu

Upayakan semua guru memiliki beban mengajar minimal 24 jam perminggu

3. Konselor Memiliki konselor dengan ratio sesuai standar

Memiliki 3 orang tenaga konselor Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Terdapat kekurangan 1 orang konselor

Upayakan menambah tenaga konselor sesuai dengan ratio jumlah siswa

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24 Th 2008)

1. Memiliki satu orang kepala administrasi yang sesuai standar

Fungsi kepala administrasi dipegang oleh Koordinator tenaga administrasi dengan kualifikasi sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

2. Kepala administrasi Memiliki SK Tidak ada -

97

Page 98: BAB III

memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

kesenjangan

3. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

4. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Memiliki kepala lab, teknisi dan laboran yang sesuai latar belakang pendidikannya (berijazah/bersertifikat)

Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus sebagai pengelola lab

Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus sebagai pengelola lab

Upayakan mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.

98

Page 99: BAB III

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

-

2. Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang

Memiliki tenaga perpustakaan 1 orang

Tidak ada kesenjangan

-

D. Pemenuhan Kompetensi

1. Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Perlu terus dilakukan pengembangan kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

2. Guru 1. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Memiliki kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

2. Memiliki integritas kepribadian

Memiliki integritas kepribadian

Tidak ada kesenjangan

-

3. Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)

Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi sosial guru

4. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi

Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi professional guru

99

Page 100: BAB III

pelajaran ) pelajaran )

3. Konselor 1. Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Semua konselor sudah memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

1. Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional

Pengelola lab memiliki kompetensi sesuai

Permen. 26 Th 2008

Tidak ada kesenjangan

2. Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

- -

3. Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

- -

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan

Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan,

Tidak ada kesenjangan

100

Page 101: BAB III

informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

2. Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tidak ada kesenjangan

E. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Tidak ada kesenjangan

F. Administrasi PTK Melaksanakan administrasi PTK

Melaksanakan administrasi PTK

Tidak ada kesenjangan

G. Penilaian Evluasi Kinerja

1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang

Tidak ada kesenjangan

101

Page 102: BAB III

dihasilkan

H. Pembinaan dan pengembangan

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Tidak ada kesenjangan

I. Tata tertib dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

Tidak ada kesenjangan

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. hubungan

sesama PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang:a. hubungan sesama

PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

Tidak ada kesenjangan

J. Pelaporan 1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya

1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

Tidak ada kesenjangan

102

Page 103: BAB III

setiap akhir semester. sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaiansekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.

2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yangditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik.

Tidak ada kesenjangan

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

4. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

a) Pendidik (Guru)

103

Page 104: BAB III

SMPN 3 Pringgabaya kini dipimpin oleh Muhadis, S.Pd. sebagai

kepala sekolah sejak bulan Oktober tahun 2011. Beliau adalah sarjana

lengkap (S.Pd.) dan memiliki akta IV yang diperolehnya pada tahun 2002

di STKIP Hamzanwadi Selong Jurusan BP/BK. Jumlah guru yang dimiliki

sebanyak 34 orang termasuk Kepala Sekolah yang terdiri dari 20 guru

PNS dan 14 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 17 guru mata

pelajaran dan 3 guru konseling. Kualifikasi pendidikan guru SMPN 3

Pringgabaya 100% sudah S1 bahkan terdapat 1 orang yang berkualifikasi

S2, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Guru

NO. TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNSTOTALLK PR JML L

K PR JML

1 PGSLP/PGSMP 0 0 0 0 0 0 02 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 0 0 0 0 0 04 D-3 0 0 0 0 0 0 05 S-1 15 4 19 8 6 14 336 S-2 1 0 1 0 0 0 1

JUMLAH 16 4 20 8 6 14 34Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang

pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan

guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 34 guru tidak dapat

memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24 jam.

Banyaknya rombongan belajar sebanyak 17 rombel dengan jumlah

jam pembelajaran perminggu 36 jam. Jika menggunakan rumus kebutuhan

104

Page 105: BAB III

guru : = , maka SMPN 3

Pringgabaya hanya membutuhkan guru sebanyak 25 - 26 guru mata

pelajaran jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan satu wakil kepala

sekolah mengajar 12 jam pelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa guru SMPN 3 Pringgabaya hanya kekurangan 5 guru mata

pelajaran dengan kata lain tidak perlu mengangkat 14 orang tenaga

honorer yang disebut sebagai guru non PNS.

Menurut data kepegawaian dan pengetahuan kami sebagai urusan

kurikulum, bahwa penambahan tenaga non PNS tetap dilakukan karena

jumlah guru yang ada tidak merata untuk semua mata pelajaran. Tenaga

non PNS yang ada merupakan tenaga yang sudah lama mengabdi di

sekolah ini, bahkan ada beberapa diantaranya merupakan tenaga-tenaga

perintis sejak berdirinya SMP Negeri 3 Pringgabaya tahun 1992. Ada mata

pelajaran yang gurunya kurang tetapi ada juga guru mata pelajaran yang

gurunya sudah dianggap kelebihan, sehingga ada beberapa guru yang

mengajar pada bidang yang bukan kompetensinya. Keterangan tersebut

juga terlihat dari laporan bulanan kepegawaian bulan Maret tahun 2013.

SMPN 3 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 membina siswa

sebanyak 634 yang dilayani oleh 3 tenaga konselor termasuk kepala

sekolah, karena kepala sekolah juga merupakan seorang guru BP/BK. Jika

diasumsikan Kepala Sekolah mengampu 6 Jam pelajaran, ekuvalens

dengan 37 orang siswa maka hal ini berarti bahwa 2 orang guru konselor

lainnya mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 299 siswa per

105

Page 106: BAB III

konselor. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang

pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan

konselor mengampu bimbingan dan konseling sedikitnya 150 siswa, maka

jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 4 orang.

Tabel di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru

SMPN 3 Pringgabaya memperlihatkan semua guru yang sudah memenuhi

kualifikasi pendidikan. Satu diantara mereka bahkan sudah memiliki

kualifikasi S2 yang diperolehnya pada bulan September 2012.

Fakta lain yang ditemukan di SMPN 3 Pringgabaya adalah masih

terdapat beberapa guru mata pelajaran yang mengajar tidak berdasarkan

latar belakang pendidikannya. Diantaranya guru mata pelajaran

Penjasorkes yang diajarkan oleh guru berlatar belakang Matematika, Seni

Budaya dan Mulok Kerajinan Daerah yang diajarkan oleh guru berlatar

belakang IPA dan TIK diajarkan oleh guru yang berlatar belakang IPS.

Hal ini ditempuh karena guru tersebut dianggap mempunyai kemampuan

mengajarkan mata pelajaran tersebut dan juga dengan pertimbangan

pemanfaatan tenaga yang sudah ada.

b) Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga administrasi

sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga

kependidikan SMPN 3 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan

106

Page 107: BAB III

NO. TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNSTOTALLK PR JM

L LK PR JML

1 SD - - - 1 - 1 12 SMP - - - 1 - 1 13 SMA/SMK 1 - 1 1 3 4 54 D-1 0 0 0 0 0 0 05 D-2 0 0 0 0 1 1 16 D-3 0 0 0 0 0 0 07 S-1 1 0 1 0 1 1 2

JUMLAH 2 0 2 4 5 8 10

Dari Tabel di atas terlihat masih terdapat satu tenaga kependidikan

berkualifikasi SD dan 2 orang berkualifikasi SMP. Tenaga kependidikan

tersebut sehari-hari bertugas sebagai penjaga sekolah dan tukang kebun.

Standar kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah bagian

pelaksana urusan kepegawaian, persuratan, kesiswaan, sarana dan

prasarana serta bendahara berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun

2008 adalah minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK. Dengan demikian

TAS tersebut sudah memenuhi standar kualifikasi akademik.

Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMPN 3 Pringgabaya

saat ini berjumlah 10 orang terbagi menjadi tenaga administrasi sekolah,

tenaga perpustakaan dan layanan khusus (Penjaga dan tukang kebun)

diperlihatkan pada Tabel berikut.

Tabel : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan Laboran

No. Tenaga Kependidikan

PNS Non PNS TOTALLK PR JML LK PR JML

1 Administrasi Sekolah 2 0 2 0 4 4 6

2 Perpustakaan 0 0 0 0 1 1 1

3 Penjaga dan tukang kebun 0 0 0 3 0 3 3

107

Page 108: BAB III

4 Laboran 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH 2 0 2 3 5 8 10

Koordinator tenaga administrasi SMPN 3 Pringgabaya

berkualifikasi S1 jurusan Administrasi perkantoran sehingga relevan

dengan tugasnya. Karena sebelum peraturan baru yang menghapus adanya

kepala tenaga administrasi, koordinator kepala administrasi menjabat

sebagai kepala tenaga administrasi sehingga sudah memiliki sertifikat

kepala tenaga administrasi sekolah yang dikeluarkan oleh lembaga yang

ditetapkan pemerintah. Satu hal yang mendukung dalam pelaksanaan

tugas-tugasnya sebagai koordinator TAS adalah karena beliau sudah

mempunyai pengalaman kerja selama 27 tahun sebagai TAS.

Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah memiliki

kompetensi yang memadai. Dalam pemanfaatan TIK mereka sudah dalam

tahap permulaan sampai menengah, bahkan ada 3 orang diantaranya masih

buta pada pemanfaatan TIK yaitu bendahara, pengelola perpustakaan dan

kopsis. Demikian juga untuk tenaga pendidik, masih terdapat sekitar 30

persen diantaranya masih buta TIK dan 40 persen masih dalam

pengetahuan tahap dasar sedangkan sisanya sudah memiliki kemampuan

yang memadai dalam pemanfaatan TIK dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari.

Kepala perpustakaan SMPN 3 Pringgabaya adalah seorang PNS

tenaga pendidik (guru Bahasa Indonesia) berkualifikasi akademik S1

dengan pengalaman kerja 26 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat

108

Page 109: BAB III

kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah yang ditetapkan

pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 1 orang dengan kualifikasi

akademik SMA dan belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan

perpustakaan sekolah.

SMPN 3 Pringgabaya memiliki 2 laboratorium yaitu laboratorium

IPA dan TIK. Kedua laboratorium itu belum memiliki laboran khusus

sehingga pengelolaan laboratorium masih dilaksanakan oleh guru mata

pelajaran bersangkutan sebagai tugas tambahan yang ditetapkan melalui

SK Kepala Sekolah.

b. SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen

Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

A Perencanaan Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar

Sebagian besar tenaga pendidik dan kependidikan sudah sesuai standar. Terdapat 1 orang tenaga pendidik dan 2 orang tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sesuai standar

Terdapat 1 orang tenaga pendidik dan 2 orang tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi

Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan standar nasional baik sisi kualifikasi

109

Page 110: BAB III

pendidikan sesuai standar

maupun jenis kebutuhan yang dimiliki

Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan

Jumlah tenaga pendidik cukup memadai sesuai kebutuhan (52 orang), variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merataJumlah tenaga kependidikan cukup memadai sesuai kebutuhan (12 orang).

Variasi bidang yang diampu oleh tenaga pendidik belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata

B. Pemenuhan kulifikasi1. Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;

Kepala SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki kualifikasi akademik S1/A4 kependidikan jurusan Biologi yang diperoleh pada tahun 1997 dari STKIP Hamzanwadi Selong (PT Terakreditasi)

Tidak ada kesenjangan

Sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen No. 13 Tahun 2007

Memiliki sertifikat calon kepala sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi

Sudah memiliki sertifikat Diklat sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi. Belum memiliki NUKS

Memiliki SK sebagai guru SMP

Memiliki SK sebagai guru SMP TMT 1 Maret 1984

Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat pendidik tahun 2007

2. Guru Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 / D IV

Sebagian besar guru sudah memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV. Terdapat satu orang yang masih berkualifikasi pendidikan D3

Terdapat satu orang guru yang masih berkualifikasi pendidikan D3

Upayakan semua guru memiliki kualifikasi akademik minimal S1

Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

Tidak ada kesenjangan

Semua guru sudah memenuhi Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi

3. Konselor Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan

Memiliki 3 orang tenaga konselor berpendidikan S-

Tidak ada

110

Page 111: BAB III

Konseling. 1 dalam bidang Bimbingan dan Konseling

kesenjangan

Berpendidikan profesi konselor

Tenaga konselor belum memiliki pendidikan profesi konselor

belum memiliki pendidikan profesi konselor

Upayakan untuk memiliki sertifikat pendidikan profesi konselor

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

Kepala Administrasi memiliki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi memiliki kualifikasi pendidikan S1

KoordinatorTenaga Administrasi tidak dikuatkan dengan SK baik dari pemerintah maupun dari Kepala Sekolah

Upayakan pengangkatan koordinator tenaga administrasi yang dikuatkan dengan SK

Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 15 tahun

Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Tidak memiliki SK Pengangkatan sebagai kepala administrasi/koordinator TAS

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Mengadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum

Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan S1

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga

Tidak memiliki pengemudi, dan

Upayakan pengangkatan

111

Page 112: BAB III

sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, dan Satuan Pengamanan

pesuruh secara khusus

pesuruh secara khusus

5 TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Kepala Lab :1. Kualifikasi akademik

minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi

2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi

3. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki kepala laboratorium. Pengelolaan laboratorium baik dari sisi manajemen dan teknisi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Belum memiliki kepala laboratorium

Upayakan mengangkat kepala laboratorium.

Teknisi Laboratorium :1. Minimal lulusan program

diploma dua (D2) yang relevan denganperalatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Belum memiliki teknisi khusus. Teknisi lab dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.

Tidak ada tenaga teknisi khusus yang sesuai dengan standar

Mengangkat teknisi yang sesuai dengan standar

Laboran :

1. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2. Memiliki sertifikat laboran sekolah/

Ada tenaga laboran tetapi belum sesuai latar belakang pendidikannya dengan jenis laboratorium yang ditangani.

Tenaga laboran belum sesuai latar belakang pendidikannya dengan jenis laboratorium yang ditangani

Upayakan menugaskan tenaga laboran yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

112

Page 113: BAB III

madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

Kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi

Kualifikasi akademik kepala perpustakaan S 1/D IV jalur pendidik

Tidak ada kesenjangan

Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan

Masa kerja kepala perpustakaan 26 tahun jalur guru

Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.

Upayakan mengangkat tenaga pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )

Sesuai latar belakang pendidikannya yaitu S1 jrs. Bahasa Indonesia

- -

Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang

Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1

- -

113

Page 114: BAB III

orang

Kualifikasi akademik SMA/ sertifikat pengelola perpustakaan

Kualifikasi akademik SMA, belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.

Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

Mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pengelola perpustakaan

C. Pemenuhan Jenis dan Jumlah PTK

1. Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki SK sebagai guru SMP

Memiliki SK sebagai guru SMP TMT : 1 Maret 1984

-

Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat pendidik tahun 1997

Memiliki SK sebagai kepala sekolah

Memiliki SK sebagai Kepala Sekolah

Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;

Diangkat sebagai kepala sekolah pada usia 47 tahun

-

Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di

Memiliki pengalaman mengajar 29 tahun di SMP

114

Page 115: BAB III

SMP

Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Memiliki pangkat IV/a TMT : 1 Oktober 2004

1.

2. Guru Jumlah guru sesuai dengan kebutuhan

Terdapat 49 orang guru mata pelajaran termasuk kepala sekolah

Terdapat kelebihan jumlah guru mata pelajaran sebanyak 9 orang

Upayakan merencanakan jumlah guru sesuai kebutuhan

Mengajar sesuai latar belakang pendidikannya

Sebagian besar mengajar sesuai latar pendidikannya. Ada sebagian yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya

Ada sebagian kecil yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Upayakan semua guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya

Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu

Sebagian besar guru memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran

Masih ada guru yang memiliki beban mengajar

Upayakan semua guru memiliki beban mengajar

115

Page 116: BAB III

perminggu bahkan lebih, ada sebagian yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu

kurang dari 24 jam perminggu

minimal 24 jam perminggu

3. Konselor Memiliki konselor dengan ratio sesuai standar

Memiliki 3 orang tenaga konselor

Terdapat kekurangan guru pembimbing sebanyak 4 orang jika idealnya 1 orang guru BP/BK membina 150 orang siswa

Merencanakan konselor sesuai dengan ratio jumlah siswa yang dibimbing

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24 Th 2008)

Memiliki satu orang kepala Administrasi yang sesuai standar

Tidak memiliki kepala administrasi

Tidak memiliki kepala administrasi

Mengangkat koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

Kepala Administrasi memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan

Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

116

Page 117: BAB III

kurikulum.Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

Memiliki tenaga lab (Kepala Lab, Teknisi dan laboran) yang Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )

Belum memiliki kepala lab baik dari jalur pendidik maupun jalur teknisi

Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus.

Upayakan mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

-

2. Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang yang sesuai standar

Memiliki tenaga perpustakaan 1 orang yang sesuai standar

Tidak ada kesenjangan

-

D. Pemenuhan Kompetensi

1. Kepala Sekolah

(Permen No. 13 Tahun 2007)

Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Perlu terus dilakukan pengembangan kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial

117

Page 118: BAB III

2. Guru 1. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Memiliki kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)

2. Memiliki integritas kepribadian

Memiliki integritas kepribadian

Tidak ada kesenjangan

-

3. Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)

Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi sosial guru

4. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )

Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi professional guru

3. Konselor Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

Tidak ada kesenjangan

Semua konselor sudah memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial

4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Tidak ada kesenjangan

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial

118

Page 119: BAB III

untuk koordinator tenaga administrasi

5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)

1. Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional

Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional

Tidak ada kesenjangan

2. Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Tidak ada kesenjangan

3. Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional

Tidak ada kesenjangan

6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )

1. Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tidak ada kesenjangan

2. Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi

Tidak ada kesenjangan

E. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja

Tidak ada kesenjangan

F. Administrasi PTK Melaksanakan administrasi PTK

Melaksanakan administrasi PTK

Tidak ada kesenjangan

119

Page 120: BAB III

G. Penilaian Evaluasi Kinerja

1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

Tidak ada kesenjangan

H. Pembinaan dan pengembangan

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK

Tidak ada kesenjangan

I. Tata tertib dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib

Tidak ada kesenjangan

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. hubungan sesama

PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang:a. hubungan sesama

PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang

Tidak ada kesenjangan

120

Page 121: BAB III

yang melanggar. melanggar.

J. Pelaporan 1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Tidak ada kesenjangan

2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaiansekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.

2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yangditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik.

Tidak ada kesenjangan

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

4. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

121

Page 122: BAB III

1) Pendidik (Guru)

SMPN 1 Pringgabaya kini dipimpin oleh Sukmadi, S.Pd. sebagai

kepala sekolah sejak bulan Mei tahun 2008. Beliau adalah sarjana

lengkap (Sarjana Pendidikan) dan memiliki akta IV yang diperolehnya

pada tahun 1997. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 52 orang yang

terdiri dari 32 guru PNS dan 20 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi

29 guru mata pelajaran dan 3 guru konseling. Kualifikasi pendidikan guru

SMPN 1 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Guru pada SMPN 1 Pringgabaya

NO.

TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML

1 PGSLP/PGSMP 0 0 0 0 0 0 0

2 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 0 0 0 0 0 04 D-3 0 0 0 1 0 1 15 S-1 16 16 32 8 11 19 516 S-2 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 16 16 32 8 11 20 52

Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang

pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan

122

Page 123: BAB III

guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 52 guru tidak dapat

memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24 jam.

Banyaknya rombongan belajar sebanyak 28 rombel dengan

jumlah jam pembelajaran perminggu 36 jam. Jika menggunakan rumus

kebutuhan guru : maka SMPN 1

Pringgabaya hanya membutuhkan guru sebanyak 40 guru mata pelajaran

jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan wakil kepala sekolah

mengajar 12 jam pelajaran.

Menurut keterangan urusan kurikulum Samsul Wajdy, S.Pd.,

penambahan tenaga non PNS tetap dilakukan karena jumlah guru yang ada

tidak merata untuk semua mata pelajaran. Ada mata pelajaran yang

gurunya kurang tetapi ada juga guru mata pelajaran yang gurunya sudah

dianggap kelebihan. Keterangan tersebut juga terlihat dari daftar keadaan

guru SMPN 1 Pringgabaya bulan Juni 2013.

SMP Negeri 1 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 membina

siswa sebanyak 1.051 yang dilayani oleh 3 tenaga konselor. Hal ini berarti

bahwa mereka mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 350 siswa

per konselor. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang

pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan

konselor mengampu bimbingan dan konseling sedikitnya 150 siswa, maka

jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 7 orang.

123

Page 124: BAB III

Tabel di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru

SMP Negeri 1 Pringgabaya memperlihatkan masih terdapat 1 guru yang

belum memenuhi kualifikasi pendidikan.

Fakta lain yang ditemukan di SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah

masih terdapat beberapa guru mata pelajaran yang mengajar tidak

berdasarkan latar belakang pendidikannya.

2) Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga

administrasi sekolah, layanan khusus tenaga perpustakaan dan

laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga kependidikan SMP Negeri 1

Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan

NO. TINGKAT IJAZAH

PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML1 SD 0 0 0 3 0 3 32 SMP 0 0 0 0 0 0 03 SMA/SMK 0 0 0 3 0 3 34 D-1 0 0 0 0 0 0 05 D-2 0 0 0 0 1 1 16 D-3 0 0 0 0 0 0 07 S-1 0 3 3 2 0 2 5

JUMLAH 0 3 3 8 1 9 12

Dari Tabel di atas terlihat masih terdapat tiganorang tenaga

kependidikan berkualifikasi SD. Tenaga kependidikan tersebut sehari-

124

Page 125: BAB III

hari bertugas sebagai tenaga petugas layanan khusus yaitu sebagai

jaga malam sekaligus tukang kebun.

Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMP Negeri 1

Pringgabaya saat ini berjumlah 12 orang terbagi menjadi tenaga

administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran diperlihatkan

pada Tabel berikut.

Tabel : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan Laboran

No. Tenaga Kependidikan

PNS Non PNS TOTALLK PR JML LK PR JML1 Administrasi Sekolah 0 3 3 2 1 3 62 Perpustakaan 0 0 0 1 0 1 13 Laboran 0 0 0 0 0 0 04 Tenaga layanan khusus 0 0 0 5 0 5 5

JUMLAH 0 3 3 8 1 9 12

SMP Negeri 1 Pringgabaya tidak memiliki kepala

Administrasi atau Koordinator TAS. Oleh karena itu di sini kami

menyarankan kepada kepala sekolah untuk mengangkat koordinator

tenaga administrasi dengan memberdayakan tenaga yang sudah ada

sehingga pekerjaan pengelolaan administrasi sekolah bisa lebih baik.

Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah

memiliki kompetensi yang memadai kecuali di bidang pemanfaatan

TIK. Mereka masih dalam tahap permulaan (emerging). Jika

pekerjaan membutuhkan keterampilan IT yang lebih tinggi, maka

dilaksanakan oleh seorang operator komputer.

Kepala perpustakaan SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah

seorang PNS tenaga kependidikan berkualifikasi akademik S1 dengan

125

Page 126: BAB III

pengalaman kerja 30 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat

kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah yang ditetapkan

pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 1 orang dengan

kualifikasi akademik SMA dan belum memiliki sertifikat kompetensi

pengelolaan perpustakaan sekolah.

SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki 5 laboratorium yaitu

laboratorium Fisika, Biologi, Komputer dan 2 buah lab Bahasa serta

ruang multimedia. Kelima laboratorium dan 1 buah ruang multimedia

tersebut belum memiliki laboran khusus baik dari jalur guru maupun

teknisi. Pekerjaan pengelolaan laboratorium ditangani oleh guru mata

pelajaran yang bersangkutan yang ditunjuk sebagai pengelola dengan

SK Kepala sekolah.

126

Page 127: BAB III

5. KAJIAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SPM:

1. Bangunan dan perabot sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium

3. Media pembelajaran

Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana yang terdiri dari :

1. Master plan gedung2. Usulan alat pelajaran

Tidak ada kesenjangan

Perencanaa jelas dilihat dari:

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk tindakan

3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan6. Realistisitas

Perencanaa jelas dilihat dari:

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk tindakan

3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaanrealistisitas

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

127

Page 128: BAB III

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan dengan memperhatikan prinsip skala prioritas

Mengikuti prosedur yang berlaku :

1. identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah

2. inventarisasi sarana dan prasarana yang ada

3. mengadakan seleksi4. pendanaan (sumber

dana)

Mengikuti prosedur yang berlaku

2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. pembuatan sendiri3. penerimaan hibah atau

bantuan4. penyewaan5. pinjaman6. pendaurulangan7. penukaran8. perbaikan atau

rekondisi

Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. penerimaan hibah

atau bantuan3. perbaikan atau

rekondisi

3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali

Perbaikan dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan

Kemampuan dana terbatas, perbaikan tidak dapat dilakukan bersamaan

Penambahan alokasi dana, konsultasi ke Dinas Pendidikan

128

Page 129: BAB III

4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.

Perawatan dilakukan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif, oleh teknisi internal dan eksternal

Tidak ada kesenjangan

5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Tidak ada kesenjangan

6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan

Belum pernah mengadakan penghapusan barang

Tidak ada kesenjangan

Dilakukan oleh panitia khusus

7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

Sekolah melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

Tidak ada kesenjangan

8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Sekolah melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Tidak ada kesenjangan

Melakukan laporan tahunan inventaris

Sekolah melakukan laporan tahunan inventaris

129

Page 130: BAB III

Secara umum Kondisi sarana prasarana pada SMP Negeri 3 Pringgabaya adalah sebagai berikut :

1. a) Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuran Jml ruang lainnya yang digunakan utk Ukuran

7x9m2 (a)Ukuran

>63m2 (b)Ukuran

<63m2 (c)Jumlah

(d)=(a+b+c)

Baik 17 - - 17Rusak Ringan - - - -

Rusak sedang - - - -

Rusak Berat - - - -

Rusak total - - - -

Keterangan : Mulai tahun pelajaran 2013/2014 jumlah ruang belajar

(kelas) bertambah 2 unit sehingga menjadi 19 ruang karena mendapat

bantuan tambahan lokal dari dana blockgrant.

b) Data ruang belajar lainnya

NO Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Perpustakaan 1 8 x 12 Baik2 Lab IPA 1 8 x 12 Baik3 Keterampilan - - -4 Multi media - - -5 Kesenian - - -6 Lab Bahasa - - -7 Lab komputer 1 3 x 9 Tdk memadai

130

Page 131: BAB III

8 PTD - - -9 Serbaguna (aula) - - -

c) Data Ruang Kantor

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Kepala sekolah 1 3 x 7 m Baik

2 Wakil Kepala sekolah - - -

3 Guru 1 9 x 7 m Baik

4 Tata Usaha 1 9 x 7 m Baik

5 Tamu - - -

6 Lobi 1 3 x 7 m baik

d) Data ruang penunjang

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Gudang 2 3 x 7 m

2 Dapur -

3 Reproduksi -

4 KM / WC Guru / kepsek 2 2 x 2 m

5 KM / WC Siswa 6 2 x 2 m

6 BP/BK 1 2 x 3 m

7 UKS - -

8 PMR / Pramuka - -

9 OSIS - -

10 Ibadah 1 8 x 7 m

11 Ganti - -

12 Koperasi 1 3 x 9 m

13 Hall / Lobi 1 3 x 7 m

14 Kantin - -

15 Rumah pompa/Menara air - -

16 Bangsal Kendaraan 1 2 x 9 m

17 Rumah Penjaga 1 5 x 7,3 m

18 Pos jaga - -

131

Page 132: BAB III

2. Lapangan Olahraga dan upacara

No Lapangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl) kondisi Keterangan

1 Lapangan olahragaa. Basketb. Badmintonc. Takrawd. Volly ball

11-1

680 m2baik

Lap. Badminton, takraw dan volley ball menjadi satu

2 Lapangan Upacara 1 baik Yang dipakai adalah lap. olahraga

3. Kepemilikan tanah : milik Pemerintah

Status tanah : milik Pemerintah

Luas lahan/tanah : 20.000 m2

Luas tanah terbangun : 1.569 m2

Luas tanah siap bangun : 19.751 m2

Luas lantai atas siap bangun : -

Lapangan olahraga/upacara : 680 m2

4. Perabot (Furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

No

Jml R.

Kelas

PerabotJml dan Kondisi

meja siswaJml dan kondisi kursi

siswaAlmari dan rak

buku/alat Papan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB

1 17 340 306 34 - 680 578 10

2 - - - - - 34 34 - -

b. Perabot ruang belajar lainnya

No

Ruang PerabotMeja Kursi Almari dan rak buku/alat

132

Page 133: BAB III

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 Perpust 6 6 - - 25 25 - - 9 9 -2 Lab IPA 10 5 5 - 40 35 5 - 5 4 13 ketrampilan - - - - - - - - - - -4 Multi Media - - - - - - - - - - -5 Lab Bahasa - - - - - - - - - - -6 Lab komp 10 10 - - 20 20 - - - - -7 Serbaguna - - - - - - - - - - -8 Kesenian - - - - - - - - - - -9 PTD - - - - - - - - - - -

c. Perabot ruang belajar lainnya

No Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml1 Kasek 2 2 3 3 2 22 Wakasek3 Guru 28 26 1 1 25 23 2 -4 T U 9 9 5 5 6 4 25 Tamu 1 1 4 1 1 16 Lobi7 lainnya

d. Perabot ruang penunjang

No Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 BK 3 3 3 3 1 12 UKS3 PMR/Pramuka4 OSIS5 Gudang6 Ibadah7 Koperasi 1 1 3 3 2 28 Hall/lobi9 Kantina. Perencanaan

133

Page 134: BAB III

Sekolah telah membuat usulan / perencanaan tentang: jenis ruang yang

dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas Dikpora

Kabupaten Lombok Timur. Disamping itu perencanaan pengadaan

barang-barang juga berdasarkan usulan dari masing-masing guru mata

pelajaran maupun pengelola ruangan.

b. Pengadaan

Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:

1) bantuan barang blockgrant dari pusat berupa tambahan ruang

belajar sebanyak 2 unit

2) pembelian sekolah (alokasi dana BOS )

c. Perbaikan

Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai

prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan, dilakukan

oleh teknisi internal / eksternal

d. Perawatan

Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi

dari internal. Jika perawatan dan pemeliharan tidak mampu dilakukan

oleh teknisi internal maka dimanfaatkan teknisi eksternal.

e. Pemberdayaan

Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:

• semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,

134

Page 135: BAB III

• fasilitas / sarana yang ada dengan jumlah terbatas misalnya LCD

projector dimmanfaat secara bergiliran dengan jadwal yang

disepakati bersama.

f. Penghapusan

Selama ini SMP Negeri 3 Pringgabaya belum pernah mengusulkan

penghapusan barang.

g. Inventarisasi&Pelaporan

Pada SMP Negeri 3 Pringgabaya, Inventarisasi & Pelaporan dilakukan

sesuai prosedur yang berlaku, belum mempergunakan aplikasi online.

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen

Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SPM:

1. Bangunan dan perabot sekolah

Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana yang terdiri dari :

1. Master plan gedung,

Tidak ada kesenjangan

135

Page 136: BAB III

2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium

3. Media pembelajaran

ada dipajang di ruang lobi

2. Usulan alat pelajaran

Perencanaa jelas dilihat dari:

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk tindakan

3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan6. Realistisitas

Perencanaa jelas dilihat dari:

1. Tujuan dan sasaran atau target

2. Jenis dan bentuk tindakan

3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan

yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaanrealistisitas

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan

Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan dengan memperhatikan prinsip skala prioritas

Mengikuti prosedur yang berlaku :

1. identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah

2. inventarisasi sarana dan prasarana yang ada

3. mengadakan seleksi4. pendanaan (sumber

dana)

Mengikuti prosedur yang berlaku

136

Page 137: BAB III

2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. pembuatan sendiri3. penerimaan hibah atau

bantuan4. penyewaan5. pinjaman6. pendaurulangan7. penukaran8. perbaikan atau

rekondisi

Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. penerimaan hibah

atau bantuan3. perbaikan atau

rekondisi

3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali

Perbaikan dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan

Kemampuan dana terbatas, perbaikan tidak dapat dilakukan bersamaan

Penambahan alokasi dana, konsultasi ke Dinas Dikpora Kab. Lotim

4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.

Perawatan dilakukan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif, oleh teknisi internal dan eksternal

Tidak ada kesenjangan

5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Tidak ada kesenjangan

6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan

Belum pernah mengadakan penghapusan barang

Belum pernah mengadakan penghapusan barang

Upayakan melakukan penghapusan barang-barang yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi

Dilakukan oleh panitia khusus

137

Page 138: BAB III

7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

Sekolah melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris

Tidak ada kesenjangan

8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Sekolah melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Tidak ada kesenjangan

Melakukan laporan tahunan inventaris

Sekolah melakukan laporan tahunan inventaris

Secara umum Kondisi sarana prasarana pada SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah sebagai berikut :

1. a) Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuran Jml ruang lainnya yang digunakan utk Ukuran

7x9m2 (a)Ukuran

>63m2 (b)Ukuran

<63m2 (c)Jumlah

(d)=(a+b+c)

Baik 28 - - 28Rusak Ringan - - - -

Rusak sedang - - - -

Rusak Berat - - - -

Rusak total - - - -

138

Page 139: BAB III

b) Data ruang belajar lainnya

NO Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Perpustakaan 1 8 x 12 Baik2 Lab IPA 2 8 x 12 Baik3 Keterampilan - - -4 Multi media 1 8 x 12 Baik5 Kesenian - - -6 Lab Bahasa 2 8 x12 Baik7 Lab komputer 1 8 x 12 Baik

c) Data Ruang Kantor

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Kepala sekolah 1 4 x 7 m Baik

2 Wakil Kepala sekolah 1 3 x 7 m Baik

3 Guru 1 9 x 7 m Baik

4 Tata Usaha 1 9 x 7 m Baik

5 Tamu - - -

6 Lobi 1 3 x 7 m baik

d) Data ruang penunjang

No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi

1 Gudang 2 3 x 7 m

2 Dapur -

3 Reproduksi -

4 KM / WC Guru / kepsek 2 2 x 2 m

5 KM / WC Siswa 12 2 x 2 m

6 BP/BK 1 6 x 7 m

7 UKS 1 3 x 7 m

8 PMR / Pramuka 1 3 x 7 m

9 OSIS - -

10 Ibadah 1 10 x 10 m

139

Page 140: BAB III

11 Ganti - -

12 Koperasi 1 3 x 9 m

13 Hall / Lobi 1 3 x 7 m

14 Kantin 1 3 x 7 m

15 Rumah pompa/Menara air 1 2 x 3 m

16 Bangsal Kendaraan 1 2 x 20 m

17 Rumah Penjaga 1 5 x 7,3 m

18 Pos jaga - -

2. Lapangan Olahraga dan upacara

No Lapangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl) kondisi Keterangan

1 Lapangan olahragae. Basketf. Badmintong. Takrawh. Volly ball

11-1

680 m2baik

Lap. Badminton, takraw dan volley ball menjadi satu

2 Lapangan Upacara 1 baik Yang dipakai adalah lap. olahraga

3. Kepemilikan tanah : milik Pemerintah

Status tanah : milik Pemerintah

Luas lahan/tanah : 1.674 m2

Luas tanah terbangun : 1.000 m2

Lapangan olahraga/upacara : 680 m2

4. Perabot (Furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

No

Jml R.

Kelas

PerabotJml dan Kondisi

meja siswaJml dan kondisi kursi

siswaAlmari dan rak

buku/alat Papan tulis

jml B RS RB jml B RS RB jml

B RS RB jml

B RS RB

1 28 512 500 12 - 1.060 100 60 - - - - - 66 66 -

140

Page 141: BAB III

b. Perabot ruang belajar lainnya

No Ruang

PerabotMeja Kursi Almari dan rak buku/alat

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 Perpust 6 6 - - 25 25 - - 9 9 -2 Lab IPA 20 10 10 - 80 75 10 - 10 8 23 ketrampilan - - - - - - - - - - -4 Multi Media 40 40 - - 40 40 - - 2 2 -5 Lab Bahasa 20 10 10 - 80 75 10 - 10 8 26 Lab komp 40 40 - - 40 40 - - 2 2 -7 Serbaguna - - - - - - - - - - -8 Kesenian - - - - - - - - - - -9 PTD - - - - - - - - - - -

c. Perabot ruang belajar lainnya

No Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml1 Kasek 2 2 3 3 2 22 Wakasek 4 4 5 5 2 23 Guru 28 26 1 1 25 23 2 -4 T U 9 9 5 5 6 4 25 Tamu 1 1 4 1 1 16 Lobi7 lainnya

d. Perabot ruang penunjang

No Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari dan rak buku/alat

jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 BK 3 3 3 3 1 12 UKS3 PMR/Pramuka4 OSIS5 Gudang6 Ibadah7 Koperasi 1 1 3 3 2 28 Hall/lobi9 Kantina. Perencanaan

141

Page 142: BAB III

Sekolah telah membuat usulan / perencanaan tentang: jenis ruang yang

dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas Dikpora

Kabupaten Lombok Timur. Disamping itu perencanaan pengadaan

barang-barang juga berdasarkan usulan dari masing-masing guru mata

pelajaran maupun pengelola ruangan.

b. Pengadaan

Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:

1) bantuan barang blockgrant dari pusat berupa tambahan ruang

belajar

2) pembelian sekolah (alokasi dana BOS )

c. Perbaikan

Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai

prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan, dilakukan

oleh teknisi internal / eksternal

d. Perawatan

Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi

dari internal. Jika perawatan dan pemeliharan tidak mampu dilakukan

oleh teknisi internal maka dimanfaatkan teknisi eksternal.

e. Pemberdayaan

Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:

• semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,

• fasilitas / sarana yang ada dengan jumlah terbatas misalnya LCD

projector dimanfaatkan secara bergiliran dengan jadwal yang

disepakati bersama.

f. Penghapusan

142

Page 143: BAB III

Selama ini SMP Negeri 1 Pringgabaya belum pernah mengusulkan

penghapusan barang.

g. Inventarisasi&Pelaporan

Pada SMP Negeri 1 Pringgabaya, Inventarisasi & Pelaporan dilakukan

sesuai prosedur yang berlaku, belum mempergunakan aplikasi online.

143

Page 144: BAB III

6. KAJIAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Pengelolaan peserta didik (kesiswaaan) termasuk salah satu

substansi pengelolaan pendidikan dan menduduki posisi strategis karena

ini merupakan pusat layanan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik

yang berada di dalam maupun di luar latar institusi persekolahan, tertuju

kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan

dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya

manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah

dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar menjadi layanan

pendidikan yang andal bagi peserta didik.

Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta

didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik

lulus, bahkan setelah menjadi alumni. Oleh karena itu, kegiatan

pengelolaan peserta didik meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Perencanaan peserta didik;

2. Penerimaan peserta didik;

3. Orientasi peserta didik baru;

4. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah;

5. Mengatur evaluasi peserta didik;

6. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mutasi dan drop out.

7. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.

144

Page 145: BAB III

8. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: layanan kepenasehatan

akademik dan administratif, layanan bimbingan dan konseling peserta

didik.

9. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa

Intra Sekolah (OSIS) dan organisasi alumni.

Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami

pengelolaan peserta didik. Mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah

tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk

melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi

manajerial khususnya kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka

penerimaan peserta didik baru dan pengembangan kapasitas peserta didik.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolaan peserta

didik, wawancara dengan kepala sekolah, Urusan kesiswaan, pelaksana

urusan administrasi kesiswaan dan matriks kajian pengelolaan peserta

didik, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan peserta didik

sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.

145

Page 146: BAB III

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1. Penerimaan Peserta Didik

1. Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

PPDB masih melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

PPDB tidak boleh melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

2. Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:a. Pembentukan panitia

PPDBb. Rapat kerja dan

pembagian tugasc. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan

calon terpilihf. Proses daftar ulang

Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:a. Pembentukan panitia

PPDBb. Rapat kerja dan

pembagian tugasc. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan

calon terpilihf. Proses daftar ulang

PPDB sudah melalui proses dan mekanisme yang tepat

3. Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,

transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama,

Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,

transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status

Masih melebihi daya tampung sekolah

Hendaknya perencanaan PPDB merujuk pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasana dengan jumlah peserta didik maksimal 32 siswa per kelas, karena penerimaan

146

Page 147: BAB III

etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Sesuai dengan daya tampung sekolah

sosial, kemampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Masih melebihi daya tampung sekolah

siswa pada SMPN 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013 masih 41 siswa per kelas

2. Orientasi Peserta Didik Baru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru akademik

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru masih didominasi oleh siswa

Peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan

3. Administrasi peserta didik

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan

peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa6. Buku alumni

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan

peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa

Belum memiliki buku alumni yang mencatat data tentang alumni dan kemana mereka melanjutkan.

Perlu peningkatan pengelolaan administrasi peserta didik

4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik yang tercantum dalam Dokumen I Kurikulum Sekolah

- Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku dan regulasi dari sekolah

5. Peraturan dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

-

2. Terdapat kode etik yang Terdapat kode etik yang -

147

Page 148: BAB III

memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

6. Organisasi kesiswaan

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Perlu peningkatan pemberdayaan OSIS

7. Layanan BK Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

- Perlu peningkatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik

8. Layanan Ekstra kurikuler

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

- Perlu peningkatan dan penambahan jenis layanan kegiatan ekstrakurikuler

9. Evaluasi dan Pelaporan

1. Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

2. Sekolah melakukan pelaporan secara berkala terhadap pengelolaan peserta didik kepada instansi terkait

Melakukan pelaporan secara berkala setiap bulan terhadap pengelolaan peserta didik kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

10. Pembinaan Prestasi

Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan bakat,

minat, kreatifitas, dan kemampuan

b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik

148

Page 149: BAB III

c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas

d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa

f. Pembinaan prestasi unggulan

Kondisi strategis dari sisi geografis ini membuat SMP Negeri 3

Pringgabaya terkadang menerima jumlah siswa yang cukup banyak pada

setiap rombelnya. Untuk tahun berjalan jumlah rombongan belajar 17

rombel sesuai dengan jumlah ruang belajar yang tersedia. Masing-masing

rombel terdiri dari 41 orang siswa. Kondisi dan jumlah Output dari SD-

SD sumber siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya tidak seimbang dengan

kemampuan SMP Negeri 3 Pringgabaya dalam menerima lulusan-lulusan

SD tersebut.

Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa

memungut biaya dari orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses

seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 3 Pringgabaya dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis,

dapat juga dilakukan pendaftaran secara kolektif dari SD asal peserta

didik;

b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan

melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi

149

Page 150: BAB III

ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata

tertib sekolah yang sudah ditandatangani orang tua/wali siswa;

c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes

membaca latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;

d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang

masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan bahasa Indonesia.

e) Pengumuman lulus;

f) Pendaftaran ulang;

g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOPD;

h) Mengikuti kegiatan MOPD;

i) Pembagian kelas.

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru belum dilaksanakan

dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih

banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang

baik dari pihak guru atau panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru

hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan

guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat

tercapai.

Pengaturan kriteria kenaikan kelas dituangkan dalam dokumen I

Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan

bahwa seorang siswa dinyatakan naik kelas bila:

a. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek keperibadian, kelakuan dan

kerajinan pada semester yang sedang diikuti

150

Page 151: BAB III

b. Kehadiran (absensi) minimal 80%.

c. Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak

menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran.

d. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua

SK dan KD yang Ketuntasan Belajar minimumnya sudah dicapai,

minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

e. Jika karena alasan yang kuat seperti gangguan kesehatan fisik, emosi

atau mental sehingga tidak memungkinkan berhasil, peserta didik yang

bersangkutan dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.

Pengaturan kriteria kelulusan juga dituangkan dalam dokumen I

Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan

bahwa seorang siswa dinyatakan lulus bila:

1. Memiliki nilai kepribadian : Baik

2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran , kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga dan kesehatan.

4. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi

5. Lulus ujian Nasional

151

Page 152: BAB III

Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan

kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan pengembangan diri

siswa. Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan

berdasarkan bakat dan minat yang paling menonjol dari siswa tersebut.

Setiap siswa hanya boleh memilih maksimal dua jenis kegiatan

pengembangan diri. Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam

kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir

pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-

jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan berdasarkan

kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan

bakat tersebut.

Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah

berdasarkan kondisi obyektif sekolah adalah :

a. Imtaq

1) Bertujuan membina keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi dan misi sekolah

2) Dilaksanakan secara reguler setiap jum’at pagi setara dengan 1 jam

pelajaran

b. Kepramukaan

1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi

2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri

3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup

4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

152

Page 153: BAB III

5) Memiliki sikap kerjasama kelompok

6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

c. Olahraga prestasi, diantaranya : sepak bola, bola basket dan futsal

d. Drumband

Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam

permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 3

pringgabaya. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:

1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah

di mushallah sekolah, memperingati hari – hari besar Agama Islam.

2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain

a. Melaksanakan tata tertib sekolah;

b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);

c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama

pergaulan;

d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap

sesama;

e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga

sekolah;

f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).

3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,

antara lain :

153

Page 154: BAB III

a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari

besar nasional;

b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);

4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan

minat, antar lain mengikuti lomba mata pelajaran (Olimpiade),

PORSENI.

SMPN 3 Pringgabaya belum menemukan sistem yang tepat untuk

melakukan usaha pelacakan alumni ke mana mereka melanjutkan atau

sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan

sekarang untuk melacak alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs

pertemanan di internet. Sekolah juga sudah membuat blog yang dapat

diakses oleh alumni-alumni . Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi

alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi paling tidak

sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.

154

Page 155: BAB III

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1. Penerimaan Peserta Didik

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

PPDB masih melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

PPDB tidak boleh melebihi daya tampung sekolah sesuai standar

Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Pembentukan panitia PPDB

b. Rapat kerja dan pembagian tugas

c. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan

calon terpilihf. Proses daftar ulang

Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:a. Pembentukan panitia

PPDBb. Rapat kerja dan

pembagian tugasc. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan

calon terpilihf. Proses daftar ulang

PPDB sudah melalui proses dan mekanisme yang tepat

Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,

transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi

Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,

transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi

Tidak ada kesenjangan

155

Page 156: BAB III

dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Sesuai dengan daya tampung sekolah

penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah

c. Masih melebihi daya tampung sekolah

2. Orientasi Peserta Didik Baru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru akademik

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru masih didominasi oleh siswa

Peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan

3. Administrasi peserta didik

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan

peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa6. Buku alumni

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :6. Buku penerimaan

peserta didik baru7. Buku klaper8. Buku induk siswa9. Buku mutasi siswa10. Buku absensi siswa

Belum memiliki buku alumni yang mencatat data tentang alumni dan kemana mereka melanjutkan.

Perlu peningkatan pengelolaan administrasi peserta didik

4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik yang tercantum dalam Dokumen I Kurikulum Sekolah

- Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku dan regulasi dari sekolah

5. Peraturan dan kode etik

Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

-

Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan

Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama

peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

b. Sistem yang dapat memberikan

-

156

Page 157: BAB III

penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.

6. Organisasi kesiswaan

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS

Perlu peningkatan pemberdayaan OSIS

7. Layanan BK Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik

- Perlu peningkatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik

8. Layanan Ekstra kurikuler

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik

- Perlu peningkatan dan penambahan jenis layanan kegiatan ekstrakurikuler

9. Evaluasi dan Pelaporan

Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik

Sekolah melakukan pelaporan secara berkala terhadap pengelolaan peserta didik kepada instansi terkait

Melakukan pelaporan secara berkala setiap bulan terhadap pengelolaan peserta didik kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur

10. Pembinaan Prestasi

Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan bakat,

minat, kreatifitas, dan kemampuan

b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik

c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas

d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa

f. Pembinaan prestasi

Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan

bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan

b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik

c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas

d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa

157

Page 158: BAB III

unggulan f. Pembinaan prestasi unggulan

Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa

memungut biaya dari orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses

seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 1 Pringgabaya dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis,

dapat juga dilakukan pendaftaran secara kolektif dari SD asal peserta

didik;

b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan

melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi

ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata

tertib sekolah yang sudah ditandatangani orang tua/wali siswa;

c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes

membaca latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;

d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang

masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan bahasa Indonesia.

e) Pengumuman lulus;

f) Pendaftaran ulang;

g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOPD;

h) Mengikuti kegiatan MOPD;

i) Pembagian kelas.

158

Page 159: BAB III

Pelaksanaan orientasi peserta didik baru belum dilaksanakan

dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih

banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang

baik dari pihak guru atau panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru

hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan

guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat

tercapai.

Pengaturan kriteria kenaikan kelas dituangkan dalam dokumen I

Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan

bahwa seorang siswa dinyatakan naik kelas bila:

f. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek keperibadian, kelakuan dan

kerajinan pada semester yang sedang diikuti

g. Kehadiran (absensi) minimal 80%.

h. Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak

menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran.

i. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua

SK dan KD yang Ketuntasan Belajar minimumnya sudah dicapai,

minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

j. Jika karena alasan yang kuat seperti gangguan kesehatan fisik, emosi

atau mental sehingga tidak memungkinkan berhasil, peserta didik yang

bersangkutan dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.

159

Page 160: BAB III

Pengaturan kriteria kelulusan juga dituangkan dalam dokumen I

Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan

bahwa seorang siswa dinyatakan lulus bila:

1. Memiliki nilai kepribadian : Baik

2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran , kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga dan kesehatan.

4. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi

5. Lulus ujian Nasional

Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan

kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan pengembangan diri

siswa. Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan

berdasarkan bakat dan minat yang paling menonjol dari siswa tersebut.

Setiap siswa hanya boleh memilih maksimal dua jenis kegiatan

pengembangan diri. Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam

kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir

pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-

jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan berdasarkan

160

Page 161: BAB III

kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan

bakat tersebut.

Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah

berdasarkan kondisi obyektif sekolah adalah :

a. Imtaq

1) Bertujuan membina keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi dan misi sekolah

2) Dilaksanakan secara reguler setiap jum’at pagi setara dengan 1

jam pelajaran

b. Kepramukaan

1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi

2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri

3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup

4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

5) Memiliki sikap kerjasama kelompok

6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

c. Olahraga prestasi, diantaranya : sepak bola, bola basket dan futsal

d. Drumband

e. UKS dan PMR

Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam

permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 1

pringgabaya. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:

161

Page 162: BAB III

1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah

di mushallah sekolah, memperingati hari – hari besar Agama Islam.

2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain

a. Melaksanakan tata tertib sekolah;

b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);

c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama

pergaulan;

d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap

sesama;

e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga

sekolah;

f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).

3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,

antara lain :

a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari

besar nasional;

b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);

4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan

minat, antar lain mengikuti lomba mata pelajaran (Olimpiade),

PORSENI.

162

Page 163: BAB III

SMPN 1 Pringgabaya belum menemukan sistem yang tepat untuk

melakukan usaha pelacakan alumni ke mana mereka melanjutkan atau

sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan

sekarang untuk melacak alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs

pertemanan di internet. Sekolah juga sudah membuat blog yang dapat

diakses oleh alumni-alumni . Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi

alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi paling tidak

sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.

7. KAJIAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3

PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Tidak memiliki kesenjangan

163

Page 164: BAB III

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

2. Sumber Keuangan Sekolah

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

1. Anggaran rutin2. Dana BOS3. Dana masyarakat

(Komite Sekolah, donatur, sponsor)

4. Dana swadaya5. Sumber lain

(block grant atau matching grant)

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

1. Anggaran rutin dari pemerintah, meliputi :a. Gaji dan

tunjangan-tunjangan bagi PNS

b. Tunjangan Fungsional bagi guru Non Sertifikasi

c. Kesra dari pemerintah daerah

2. Dana BOS3. Memiliki koperasi

guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

4. Memiliki lahan pekarangan yang difungsikan

1. Tidak memiliki sumber dana masyarakat (Komite Sekolah, donatur, sponsor)

2. Memiliki koperasi guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

Mengupayakan adanya donator atau sponsor yang membantu keuangan sekolah.

Mengupayakan koperasi guru dan kantin siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan sekolah

164

Page 165: BAB III

sebagai arel persawahan

5. Sumber lain (block grant atau matching grant) sering ada

3. Mekanisme dan proses pengelolaan (siapa, bagaimana)

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Tidak ada kesenjangan

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Setiap pengeluaran uang didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Uraian pembayaran jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap bukti pembayaran disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kota

Setiap pembelian barang dilapor ke SKPD pendidikan kota

4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen

Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan

Memiliki buku kas umum

Tidak ada kesenjangan

165

Page 166: BAB III

lain yang relevan)

pihak ketiga

Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku kas pembantu

Memiliki buku pembantu bank untuk mencatat transaksi melalui bank dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku pembantu bank

Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak

Memiliki buku pembantu pajak

Memiliki buku bank Memiliki buku bank

5. Akuntabilitas dan Pertanggungjawaban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Pengumuman besar dana yang diterima dan rencana penggunaan dana di papan pengumuman

Mengupayakan pengumuman besar dana yang diterima dan rencana penggunaan dana di papan pengumuman

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengumumkan penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengupayakan mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Laporan kegiatan dan

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban

166

Page 167: BAB III

pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

6. Evaluasi dan Pelaporan

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Tidak ada kesenjangan

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan ketua komite sekolah

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Rekapitulasi penggunaan dana harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Rekapitulasi penggunaan dana dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Secara umum, pengelolaan keuangan pada SMP Negeri 3

Pringgabaya telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta

Pedoman/Juknis Penggunaan Dana BOS. Pengelolaan keuangan sekolah

yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti

aturan/ instrumen yang ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh

167

Page 168: BAB III

Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Inspektorat, Tim manajemen BOS

Kabupaten Lombok Timur. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan

insidentil.

Dana blockgrant, laporan pertanggungjawaban mengikuti aturan

yang diberikan. Sekolah memiliki dana swadaya, berupa koperasi siswa/

guru, kantin sekolah. Koperasi siswa/ guru dan kantin dikelola sendiri oleh

sekolah. Sekolah juga memiliki lahan persawahan yang disewakan kepada

pihak ketiga.

Rincian peggunaan dana dan sumber dana SMP Negeri 3

Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013

NO Jenis Pembiayaan Sumber Dana Jumlah DanaA.1 BIAYA PERSONIL1 Gaji dan tunjangan APBN Rp 1.097.806.3002 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan BOS Rp 15.750.0003 Honor/insentif BOS Rp 122.952.000

Jumlah Rp 1.236.508.300

A.2 BIAYA NON PERSONIL1 Alat Tulis Sekolah (ATS) BOS Rp 43.043.2002 Bahan dan Alat Habis Pakai (BAHP) BOS Rp 42.635.2003 Pemeliharaan dan perbaikan ringan BOS Rp 35.184.6004 Daya dan jasa BOS Rp 11.500.0005 Transport/perjalanan dinas BOS Rp 3.000.0006 Konsumsi dinas dan harian BOS Rp 16.580.0007 Asuransi - -8 Pembinaan siswa/ekstra kurikuler BOS Rp 44.200.0009 Tes dan Ujian l BOS/APBD Rp 99.630.00010 Pelaporan pengelolaan keuangan BOS Rp 3.000.000

168

Page 169: BAB III

11 Beasiswa untuk siswa kurang mampu BOS/APBN Rp 50.975.000a Peran Serta Masyarakat (BOS) Rp 4.000.000b Penggalian Sumber Dana (BOS) Rp 4.000.000c Jumlah Rp 357.748.000

Jumlah Total Rp 1.594.256.300b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1

PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Tidak memiliki kesenjangan

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

2. Sumber Keuangan Sekolah

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

6. Anggaran rutin

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

6. Anggaran rutin dari pemerintah,

1. Memiliki koperasi guru dan kantin siswa tetapi belum

Mengupayakan adanya donator atau sponsor yang membantu

169

Page 170: BAB III

7. Dana BOS8. Dana masyarakat

(Komite Sekolah, donatur, sponsor)

9. Dana swadaya10. Sumber lain

(block grant atau matching grant)

meliputi :a. Gaji dan

tunjangan-tunjangan bagi PNS

b. Tunjangan Fungsional bagi guru Non Sertifikasi

c. Kesra dari pemerintah daerah

7. Dana BOS8. Memiliki koperasi

guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

9. Memiliki lahan pekarangan yang difungsikan sebagai arel persawahan

10. Sumber lain (block grant atau matching grant) sering ada

memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah

keuangan sekolah.

Mengupayakan koperasi guru dan kantin siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan sekolah

3. Mekanisme dan proses pengelolaan (siapa, bagaimana)

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Tidak ada kesenjangan

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

170

Page 171: BAB III

Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Setiap pengeluaran uang didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Uraian pembayaran jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap bukti pembayaran disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kota

Setiap pembelian barang dilapor ke SKPD pendidikan kota

4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen lain yang relevan)

Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga

Memiliki buku kas umum

Tidak ada kesenjangan

Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku kas pembantu

Memiliki buku pembantu bank untuk mencatat transaksi melalui bank dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku pembantu bank

171

Page 172: BAB III

Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak

Memiliki buku pembantu pajak

Memiliki buku bank Memiliki buku bank

5. Akuntabilitas dan Pertanggungjawaban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Tidak ada kesenjangan

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengumumkan penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota

6. Evaluasi dan Pelaporan

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Tidak ada kesenjangan

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan ketua komite sekolah

172

Page 173: BAB III

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS

Rekapitulasi penggunaan dana harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Rekapitulasi penggunaan dana dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Secara umum, pengelolaan keuangan pada SMP Negeri 1

Pringgabaya telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta

Pedoman/Juknis Penggunaan Dana BOS. Pengelolaan keuangan sekolah

yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti

aturan/ instrumen yang ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh

Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Inspektorat, Tim manajemen BOS

Kabupaten Lombok Timur. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan

insidentil.

Dana blockgrant, laporan pertanggungjawaban mengikuti aturan

yang diberikan. Sekolah memiliki dana swadaya, berupa koperasi siswa/

guru, kantin sekolah. Koperasi siswa/ guru dan kantin dikelola sendiri oleh

sekolah.

173

Page 174: BAB III

8. KAJIAN PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah memastikan bahwa

administrasi sekolah dapat dilaksanakan dengan baik dalam rangka

menunjang pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat,

penyusunan rencana kerja sekolah, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaporan

kinerja sekolah. Tugas-tugas administrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan

baik apabila sekolah memiliki Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) yang

memenuhi standar, seperti tertuang dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.

Dalam Permendiknas tersebut ditetapkan bahwa Tenaga Administrasi

Sekolah perlu memiliki 4 kompetensi, yaitu: (1) Kompetensi Kepribadian, (2)

Kompetensi Sosial, (3) Kompetensi Teknis Administrasi Sekolah, dan (4)

Kompetensi Manajerial Ketatausahaan Sekolah. Guna menjamin

terselenggaranya administrasi sekolah yang baik Kepala Sekolah harus

melakukan pembinaan berkelanjutan kepada tenaga administrasi sekolah

melalui berbagai media, kesempatan, dan cara-cara yang simpatik.

Mengkaji pembinaan tenaga administrasi sekolah tempat magang pada

kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala

sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya

kompetensi mengelola staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal.

174

Page 175: BAB III

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pembinaan tenaga

administrasi sekolah (TAS), wawancara dengan Kepala sekolah, Kepala

tenaga administrasi sekolah dan matriks kajian TAS, berikut kami sajikan

deskripsi hasil kajian pembinaan TAS tempat magang di sekolah sendiri dan

sekolah lain.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Perencanaan 1. Memiliki Kepala Administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi, fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi

Perlu diadakan Kepala Administrasi yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang

2. Memiliki Pelaksana Urusan:- Administrasi

Kepegawaian- Administrasi

Keuangan- Administrasi

Sarana dan Prasarana

- Administrasi Urusan

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Perlu diadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum

175

Page 176: BAB III

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

- Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

- Administrasi Kesiswaan

- Administrasi Kurikulum

3. Memiliki Petugas layanan khusus yang terdiri :- Penjaga sekolah- Tukang kebun- Tenaga

kebersihan- Pengemudi- Pesuruh

Terdapat petugas layanan khusus yang terdiri dari: penjaga sekolah, tukang kebun, dan tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Perlu diupayakan untuk pengangkatan satuan pengamanan (Satpam)

2 Pemenuhan kulifikasi

8. Kepala Administrasi :

a. memilki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan S1

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008b. Memiliki

sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

c. Memiliki masa kerja minimal 4

Koordinator tenaga administrasi memiliki

176

Page 177: BAB III

tahun masa kerja 27 tahun

d. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

9. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II

10. Petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMP/MTs.

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD, 1 orang SMP/MTs dan 1 orang SMA/MA

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD

4. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar

5. Kepala Administrasi Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 27 tahun

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

6. Kepala Administrasi Memiliki SK pengangkatan sebagai Kepala Administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

-

7. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian,

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian,

Jabatan Bendahara masih dirangkap

Sesuai kebutuhan sekolah,

177

Page 178: BAB III

keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan. Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

8. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan

Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja

4. Pemenuhan Kompetensi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

5. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

-

6. Pembinaan Kepala sekolah melakukan pembinaan

Kepala sekolah melakukan

-

178

Page 179: BAB III

secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

7. Pengembangan Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

8. Evaluasi / penilaian kinerja

4. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

5. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

6. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-

4. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

5. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam

-

179

Page 180: BAB III

perubahan yang dihasilkan

pelaksanaan tugas6. Evaluasi kinerja

memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

9. Pelaporan 1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

180

Page 181: BAB III

SMP Negeri 3 Pringgabaya yang berdiri sejak tahun 1992 di atas lahan

seluas 20.000 m2 dengan jumlah siswa sebanyak 634 orang yang tersebar

dalam 17 rombongan belajar saat ini hanya memiliki Tenaga Administrasi

Sekolah sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 orang Pegawai Tetap (PNS)

yaitu Hudanlil Muttaqin, S.Sos. sebagai Koordinator Tata Usaha merangkap

bendahara sekolah (pengelola urusan administrasi keuangan) dan Safrudin

sebagai pelaksana urusan administrasi kepegawaian, 6 orang Pegawai Tidak

Tetap (Non PNS) yaitu Baiq Nirmala Sari sebagai pelaksana urusan sarana

dan prasarana, Sandayani, A.Md, sebagai pelaksana urusan administrasi

persuratan dan pengarsipan, Iliana Karmila sebagai pelaksana urusan

administrasi kesiswaan. Sementara 3 orang lainnya bertugas sebagai petugas

layanan khusus.

Dengan jumlah siswa dan rombel yang ada, idealnya SMP Negeri 3

Pringgabaya sesuai permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang Standar

Tenaga Administrasi Sekolah minimal memiliki tenaga admnistasi yang terdiri

dari 1 orang Kepala Tenaga Administrasi, masing-masing 1 orang pelaksana

urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, humas,

persuratan dan pengarsipan, kurikulum, kesiswan, serta masing-masing 1

orang petugas layanan khusus (penjaga sekolah, tukang kebun, tenaga

kebersihan dan pesuruh). Dari kondisi itu SMP Negeri 3 Pringgabaya

mengatur dengan memberdayakan tenaga-tenaga yang ada, sehingga ada

beberapa jenis tugas dilaksanakan oleh satu orang (tugas rangkap) misalnya

181

Page 182: BAB III

Koordinator Tenaga Administrasi merangkap tugas pelaksana urusan

administrasi keuangan (bendahara rutin dan BOS), tukang kebun merangkap

penjaga, tenaga kebersihan, dan pesuruh.

Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah semuanya sudah

sesuai standar berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008, bahkan ada

diantaranya berkualifikasi S-I dan D-II serta dua orang sedang melanjutkan

studinya ke jenjang S-1. Tiga orang petugas layanan khusus mempunyai

kualifikasi pendidikan masing-masing SMP dan MA sedangkan penjaga

sekolah masih mempunyai kualifikasi SD dengan pertimbangan usia agak sulit

untuk disarankan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam melaksanakan tugasnya semua pelaksana urusan sudah

menggunakan teknologi IT, karena semuanya sudah menguasai teknologi

tersebut meskipun masih perlu pengembangan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilannya.

SMP Negeri 3 Pringgabaya belum memiliki pelaksana urusan

administrasi kurikulum dan humas. Pada saat ini pelaksanaan administrasi

kurikulum dan humas masih ditangani oleh pembantu kepala sekolah urusan

humas dan kurikulum yang diangkat dari guru (tenaga pendidik). Oleh karena

itu dalam kegiatan OJL ini kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk

mengangkat ada memberdayakan tenaga yang sudah ada untuk menjalankan

tugas sebagai pelaksana urusan kurikulum dan humas.

182

Page 183: BAB III

Empat dimensi kompetensi TAS yang diharapkan dapat dibina oleh

kepala sekolah berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Administrasi Sekolah adalah :

a. Dimensi kompetensi kepribadian yang meliputi kompetensi :

1) Integritas dan akhlak mulia

2) Etos kerja positif

3) Pengendalian diri

4) Rasa percaya diri

5) Fleksibilitas

6) Teliti

7) Disiplin

b. Dimensi kompetensi sosial yang meliputi kompetensi :

1) Kerjasama dalam tim

2) Pelayanan prima

3) Kesadaran berorganisasi

4) Berkomunikasi efektif

5) Membangun hubungan kerja

c. Dimensi kompetensi teknis yang meliputi kompetensi :

1) Administrasi kepegawaian

2) Administrasi keuangan sekolah

3) Administrasi sarana prasarana sekolah

4) Administrasi humas

5) Administrasi persuratan dan pengarsipan

183

Page 184: BAB III

6) Administrasi kesiswaaan

7) Administrasi kurikulum

8) Administrasi layanan khusus

9) Administrasi teknologi informasi dan komunikasi

d. Khusus untuk Kepala Tenaga Administrasi memiliki Dimensi kompetensi

manajerial yang meliputi kompetensi :

1) Mendukung pengelolaan SNP

2) Menyusun program dan laporan kerja

3) Mengorganisasikan staf

4) Mengembangkan staf

5) Mengambil keputusan

6) Menciptakan iklim kerja kondusif

7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya

8) Membina staf

9) Mengelola konflik

10) Menyusun laporan

Model pembinaan tenaga administrasi sekolah pada empat dimensi

kompetensi TAS yang dilakukan kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya yaitu :

a. Melakukan pertemuan dengan tenaga administrasi sekolah setiap sebulan,

dengan agenda evaluasi dan laporan masing-masing pelaksana urusan

terhadap kemajuan dan hasil kerjanya selama sebulan.

b. Melakukan pertemuan face to face dengan TAS yang memerlukan

pembinaan khusus.

184

Page 185: BAB III

c. Memberikan contoh tauladan melalui perkataan dan perbuatan.

d. Memanfaatkan guru dan tenaga administrasi yang memiliki kompetensi

lebih.

e. Mengikutkan pada kegiatan pelatihan-pelatihan baik tingkat kabupaten,

tingkat provinsi ataupun tingkat nasional.

Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan kepala sekolah, tenaga

administrasi dan pengalaman saya mengabdi di SMP Negeri 3 Pringgabaya,

model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan

kepala sekolah. Bentuk pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan

bagi tenaga administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-

pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya, karena memang

selama ini belum pernah terjadi pelanggaran-pelanggaran serius yang

melanggar kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan

dengan pemberian reward atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang

memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-

tugas dan fungsinya.

Memiliki siswa sebanyak 634 yang masih minim kesadaran

membuang sampah pada tempatnya sangat rawan akan pemandangan jorok

dengan sampah-sampah yang berserakan. Wilayah-wilayah sekolah seperti

lapangan, taman, halaman sekolah, dan WC/jambang yang jauh dari ruang-

ruang kelas siswa menjadi tempat yang selalu nampak tidak bersih karena

wilayah tersebut bukan merupakan tanggung jawab siswa. Ketersediaan

tenaga kebersihan akan menjaga sekolah tetap bersih dan indah tanpa sampah

185

Page 186: BAB III

yang berserakan. Dengan luas lahan dan bangunan yang harus diperhatikan

ketersedian dua orang tenaga kebersihan yang merangkap sebagai tukang

kebun dan pesuruh dirasa belum memadai. Dalam hal ini sekolah

memberdayakan bantuan tenaga guru sebagai koordinator seksi kebersihan

sekolah untuk menggerakkan dan memotivasi peran aktif siswa di dalam

menjaga dan memelihara kebersihan sekolah.

Model pelaporan yang dilaksanakan Tenaga Administrasi Sekolah di

SMP Negeri 3 Pringgabaya adalah : masing-masing pelaksana urusan

melaporkan secara langsung dan tertulis terhadap kemajuan dan hasil

kerjanya selama sebulan dalam rapat pembinaan bulanan, sedangkan kepala

sekolah mengirimkan laporan bulanan kepada Dinas Dikpora Kabupaten

Lombok Timur bidang Pendidikan Dasar. Akan tetapi laporan secara berkala

dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Laporan

kepada komite masih bersifat insidentil dan situasional saja. Oleh karena itu

dalam kegiatan OJL ini saya juga menyarankan kepada kepala sekolah untuk

melaksanakan laporan secara berkala dan kontinyu masih belum ditujukan

kepada komite sekolah sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan.

c. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

186

Page 187: BAB III

LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Perencanaan Memiliki Kepala Administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi, fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi

Tidak memiliki kepala Administrasi

Perlu diadakan Kepala Administrasi yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang

Memiliki Pelaksana Urusan:

- Administrasi Kepegawaian

- Administrasi Keuangan

- Administrasi Sarana dan Prasarana

- Administrasi Urusan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

- Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

- Administrasi Kesiswaan

- Administrasi Kurikulum

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan

Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Perlu diadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum

Memiliki Petugas layanan khusus yang terdiri :

- Penjaga sekolah- Tukang kebun- Tenaga kebersihan- Pengemudi

Terdapat petugas layanan khusus yang terdiri dari: penjaga sekolah, tukang kebun, dan tenaga kebersihan, dan Satpam

187

Page 188: BAB III

- Pesuruh

2 Pemenuhan kulifikasi

Kepala Administrasi :

a. memiliki kualifikasi pendidikan minimal D III

Koordinator tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan S1

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008

b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah

c. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 25 tahun

d. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA

Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II

Petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMP/MTs.

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD, 1 orang SMP/MTs dan 1 orang SMA/MA

1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD

188

Page 189: BAB III

4. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar

Kepala Administrasi Memiliki masa kerja minimal 4 tahun

Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 25 tahun

- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008Kepala Administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai Kepala Administrasi

Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah

-

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.

Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan. Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.

Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.

Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,

4. Pemenuhan Kompetensi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga

Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan

189

Page 190: BAB III

administrasi manajerial untuk koordinator tenaga administrasi

5. Uraian tugas dan tata kerja

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas

-

6. Pembinaan Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah

-

7. Pengembangan Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah

8. Evaluasi / penilaian kinerja

1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester

-

190

Page 191: BAB III

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008

2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas

3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan

9. Pelaporan 1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah

2. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap

Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah

191

Page 192: BAB III

sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional

SMP Negeri 1 Pringgabaya yang berdiri sejak tahun 1977 di atas lahan

seluas 1.674 m2 dengan jumlah siswa sebanyak 1.051 orang yang tersebar

dalam 28 rombongan belajar saat ini hanya memiliki Tenaga Administrasi

Sekolah sebanyak 12 orang yang terdiri dari 3 orang Pegawai Tetap (PNS)

yaitu Solihun, S.Ap. sebagai Koordinator Tata Usaha merangkap bendahara

BOS, Bq. Ana Fadliana, S.Ap. sebagai pelaksana urusan sarana dan prasarana

dan Saomin, S.Ap sebagai bendahara rutin / gaji sekaligus sebagai pelaksana

urusan kepegawaian. 9 orang Pegawai Tidak Tetap (Non PNS) 3 diantaranya

sebagai tenaga administrasi sekolah sementara 6 orang lainnya bertugas

sebagai petugas layanan khusus.

Dengan jumlah siswa dan rombel yang ada, idealnya SMP Negeri 1

Pringgabaya sesuai permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang Standar

Tenaga Administrasi Sekolah minimal memiliki tenaga admnistasi yang terdiri

dari 1 orang Kepala Tenaga Administrasi, masing-masing 1 orang pelaksana

urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, humas,

persuratan dan pengarsipan, kurikulum, kesiswan, serta masing-masing 1

orang petugas layanan khusus (penjaga sekolah, tukang kebun, tenaga

192

Page 193: BAB III

kebersihan dan pesuruh). Dari kondisi itu SMP Negeri 1 Pringgabaya

mengatur dengan memberdayakan tenaga-tenaga yang ada, sehingga ada

beberapa jenis tugas dilaksanakan oleh satu orang (tugas rangkap) misalnya

Koordinator Tenaga Administrasi merangkap tugas pelaksana urusan

administrasi keuangan (bendahara BOS), tukang kebun merangkap penjaga,

tenaga kebersihan, dan pesuruh.

Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah semuanya sudah

sesuai standar berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008.

Dalam melaksanakan tugasnya semua pelaksana urusan sudah

menggunakan teknologi IT, karena semuanya sudah menguasai teknologi

tersebut meskipun masih perlu pengembangan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilannya. Khusus untuk pekerjaan yang

membutuhkan tingkat keterampilan IT lebih, ditangani oleh operator komputer

khusus.

SMP Negeri 1 Pringgabaya belum memiliki pelaksana urusan

administrasi kurikulum dan humas. Pada saat ini pelaksanaan administrasi

kurikulum dan humas masih ditangani oleh pembantu kepala sekolah urusan

humas dan kurikulum yang diangkat dari guru (tenaga pendidik). Oleh karena

itu dalam kegiatan OJL ini kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk

mengangkat ada memberdayakan tenaga yang sudah ada untuk menjalankan

tugas sebagai pelaksana urusan kurikulum dan humas.

Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan kepala sekolah, tenaga

administrasi dan pengalaman saya mengabdi di SMP Negeri 1 Pringgabaya,

193

Page 194: BAB III

model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan

kepala sekolah. Bentuk pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan

bagi tenaga administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-

pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya, karena memang

selama ini belum pernah terjadi pelanggaran-pelanggaran serius yang

melanggar kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan

dengan pemberian reward atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang

memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-

tugas dan fungsinya.

Model pelaporan yang dilaksanakan Tenaga Administrasi Sekolah di

SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah : masing-masing pelaksana urusan

melaporkan secara langsung dan tertulis terhadap kemajuan dan hasil

kerjanya selama sebulan dalam rapat pembinaan bulanan, sedangkan kepala

sekolah mengirimkan laporan bulanan kepada Dinas Dikpora Kabupaten

Lombok Timur bidang Pendidikan Dasar. Akan tetapi laporan secara berkala

dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Laporan

kepada komite masih bersifat insidentil dan situasional saja. Oleh karena itu

dalam kegiatan OJL ini saya juga menyarankan kepada kepala sekolah untuk

melaksanakan laporan secara berkala dan kontinyu masih belum ditujukan

kepada komite sekolah sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan.

194

Page 195: BAB III

9. KAJIAN PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

Dalam kajian ini, yang dimaksud TIK adalah teknologi yang digunakan

untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan

informasi. Defenisi umum TIK adalah komputer, internet, telepon, televisi, radio,

dan peralatan audiovisual.

Pemanfaatan TIK di sekolah dapat dipisahkan dalam 2 katagori, yaitu: (1)

TIK sebagai sarana penunjang manajemen sekolah, (2) TIK yang digunakan

secara langsung dalam proses pembelajaran.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : TIK DALAM PEMBELAJARAN

LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Kelengkapan sarana

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti :

1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop8. Internet

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti:

1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD

Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/LaptopBelum memiliki jaringan Internet yang

Belum memiliki jaringan Internet yang dikelola oleh sekolah

Upayakan mengadakan jaringan internet yang dikelola oleh sekolah

195

Page 196: BAB III

dikelola oleh sekolah

2 Ketersediaan prasarana (infrastruktur)

1. Ruang komputer2. Ruang multimedia

1. Ruang komputer kurang memadai dari segi ukuran dan ketersediaan sarananya

2. Belum memiliki ruang multimedia

1. Ruang komputer kurang memadai dari segi ukuran dan ketersediaan sarananya

2. Belum memiliki ruang multimedia

Mengupayakan pengadaan ruang komputer dan ruang multimedia yang sesuai standar lengkap dengan sarana pendukungnya

3 Kompetensi/ kemampuan guru dalam pengoperasi an TIK

Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

4 Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran

Acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Upayakan acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

196

Page 197: BAB III

Komputer digunakan:

- penyusunan bahan ajar dan mengolah hasil belajar

- data base, PAS

Komputer digunakan:

- penyusunan bahan ajar dan mengolah hasil belajar

- Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

Optimalisasi Penggunaan data base dan PAS

Internet

- Web sekolah- E-learning

-Web sekolah masih memanfaatkan situs gratis (blogspot)

-Belum memanfaatkan E-learning

-Web sekolah masih memanfaatkan situs gratis (blogspot)

-Belum memanfaatkan E-learning

-Meningkatkan penggunaan web sekolah yang lebih profesional

-Pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran

5 Perencanaan / program pengembang an TIK

- manajemen sekolah- media pembelajaran- Web sekolah- E-learning

Ada perencanaan program pengembangan TIK dalam bidang :

- manajemen sekolah

- media pembelajaran

- Web sekolah- E-learning

Tidak ada kesenjangan

Guru-guru SMP Negeri 3 Pringgabaya melaksanakan proses pembelajaran

sehari-hari sebagaimana layaknya proses pembelajaran di sekolah-sekolah lainnya

di Indonesia. Berbagai cara digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan

pembelajaran yang diharapkan diantaranya menggunakan TIK.

197

Page 198: BAB III

Mengacu pada definisi TIK menurut UNESCO (2004) yang mengatakan

bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan

menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi, maka dapat dikatakan

bahwa guru-guru SMPN 3 Pringgabaya telah memanfaatkan TIK dalam

pembelajaran sejak lama. Pemanfaatan televisi, radio atau peralatan audiovisual

lainnya sudah digunakan sejak tahun 2000-an.

Televisi adalah salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang tetap

di gunakan dalam pembelajaran di SMPN 3 Pringgabaya. Hanya saja

pemanfaatannya masih belum maksimal karena dari empat unit TV yang dimiliki

sekolah hanya satu yang berfungsi, itupun bukan sebagai sarana penunjang

pembelajaran, karena diletakkan di ruang Tata Usaha. Tiga unit televisi lainnya

masih dalam kondisi bagus, akan tetapi karena pertimbangan keamanan (ruangan

lain belum berterali) masih disimpan di gudang. TV ini dilengkapi dengan antena

parabola yang dapat menangkap siaran-siaran TV Edukasi maupun siaran-siaran

informatif lainnya. Karena kelebihan yang dimiliki oleh media komputer

(Laptop+LCD) guru yang memanfaatkan kebanyakan tidak memanfaatkan TV

dalam pembelajaran. Dengan demikian jumlah guru yang memanfaatkan TV

Edukasi dalam pembelajaran masih sangat kecil bahkan hampir tidak ada.

Komputer adalah teknologi yang belasan tahun terakhir sangat banyak

digunakan dalam pembelajaran. Komputer sangat banyak membantu guru dalam

menampilkan macam-macam peragaan yang sulit dilakukan guru dengan alat

lainnya. Misalnya, guru biologi dapat dengan mudah memperagakan organ-organ

tubuh dengan bantuan komputer dan masih banyak lagi kemudahan lainnya.

Guru-guru dapat menganalisis hasil ulangan dengan cepat dengan menggunakan

pasilitas pengolah angka pada komputer. Singkatnya, komputer dengan berbagai

program yang tersedia di dalamnya sangat bermanfaat dalam menunjang

keberhasilan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Hampir 100% guru SMPN 3 Pringgabaya sudah memiliki komputer

pribadi atau laptop dan sudah mampu mengoperasikan komputer dasar. Semua

198

Page 199: BAB III

perangkat pembelajaran guru sudah diketik dengan menggunakan komputer,

artinya tidak ada lagi silabus atau RPP yang diketik dengan menggunakan mesin

ketik atau ditulis tangan.

Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer masih tingkat dasar.

Hanya sekitar 10 dari 34 guru yang sudah menguasai beberapa program komputer

tingkat lanjut misalnya program Power point, desain grafis, internet dan database.

Belum semua guru yang menggunakan pasilitas komputer dalam

pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya aliran listrik ke semua

ruang-ruang kelas dan tidak tersedianya LCD dengan jumlah yang cukup (5 unit).

Guru-guru yang sering memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah guru mata

pelajaran TIK, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Guru-

guru tersebut dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya dengan teknik

pemakaian secara bergantian dengan jadwal yang disepakati bersama.

b. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : TIK DALAM PEMBELAJARAN

LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Kelengkapan sarana

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti :

1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD Proyektor6. Koran/Majalah

Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti:

1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD

Tidak ada kesenjangan

199

Page 200: BAB III

7. Komputer/Laptop8. Internet

Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop8. Internet

2 Ketersediaan prasarana (infrastruktur)

1. Ruang komputer2. Ruang multimedia

Sudah memiliki ruang (lab) komputer dan ruang multimedia dengan sarana yang memadai

3 Kompetensi/ kemampuan guru dalam pengoperasi an TIK

Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

Sebagian guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya. Sebagian lagi belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya.

Sebagian guru belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya.

Upayakan agar semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya

4 Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran

Acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Upayakan acara radio/ Televisi

Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan

Komputer digunakan:

- penyusunan bahan

Komputer digunakan:

Penggunaan data base dan PAS

Optimalisasi Penggunaan data

200

Page 201: BAB III

ajar dan mengolah hasil belajar

- data base, PAS

- penyusunan bahan ajar dan mengolah hasil belajar

- Penggunaan data base dan PAS masih terbatas

masih terbatas base dan PAS

Internet

- Web sekolah- E-learning

-Ada web sekolah-Belum

memanfaatkan E-learning secara optimal

-Belum memanfaatkan E-learning secara optimal

-Pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran secara lebih optimal

5 Perencanaan / program pengembang an TIK

- manajemen sekolah- media pembelajaran- Web sekolah- E-learning

Ada perencanaan program pengembangan TIK dalam bidang :

- manajemen sekolah

- media pembelajaran

- Web sekolah- E-learning

Tidak ada kesenjangan

Televisi adalah salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang tetap

di gunakan dalam pembelajaran di SMPN 1 Pringgabaya. Hanya saja

pemanfaatannya masih belum maksimal. TV ini dilengkapi dengan antena

parabola yang dapat menangkap siaran-siaran TV Edukasi maupun siaran-siaran

informatif lainnya. Karena kelebihan yang dimiliki oleh media komputer

(Laptop+LCD) dan ruang multimedia guru yang memanfaatkan kebanyakan tidak

memanfaatkan TV dalam pembelajaran. Dengan demikian jumlah guru yang

201

Page 202: BAB III

memanfaatkan TV Edukasi dalam pembelajaran masih sangat kecil bahkan

hampir tidak ada.

Masih sekitar 50% guru SMPN 1 Pringgabaya sudah memiliki komputer

pribadi atau laptop dan sudah mampu mengoperasikan komputer dasar. Semua

perangkat pembelajaran guru sudah diketik dengan menggunakan komputer,

artinya tidak ada lagi silabus atau RPP yang diketik dengan menggunakan mesin

ketik atau ditulis tangan.

Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer masih tingkat dasar

bahkan ada yang belum bisa sama sekali. Hanya sekitar 10 dari 52 guru yang

sudah menguasai beberapa program komputer tingkat lanjut misalnya program

Power point, desain grafis, internet dan database.

Belum semua guru yang menggunakan pasilitas komputer dalam

pembelajaran. Hal ini disebabkan karena belum semua guru familiar dengan alat-

alat TK. Guru-guru yang sering memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah

guru mata pelajaran TIK, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Guru-guru tersebut dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya dengan

teknik pemakaian secara bergantian dengan jadwal yang disepakati bersama.

10. KAJIAN MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi program sekolah adalah pemberian estimasi

(penafsiran) terhadap keberhasilan yang dicapai oleh kepala sekolah dalam

melaksanakan tugas-tugasnya sebagai administrator dan supervisor.

Keberhasilan kepala sekolah merupakan salah satu kegiatan yang sangat

penting dan merupakan salah satu indikator yang diketahui dalam rangka

memberikan estimasi terhadap keberhasilan program pendidikan di sekolah.

202

Page 203: BAB III

Disadari bahwa betapa pentingnya evaluasi bagi suatu pekerjaan yang

nantinya berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan maka

dapat dikatakan bahwa tidak hanya siswa yang harus dievaluasi, melainkan

semua aspek dalam program kerja sekolah juga mutlak dievaluasi.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pelaksanaan monitoring

dan evaluasi program kegiatan sekolah, wawancara dengan kepala sekolah dan

guru-guru serta matriks kajian Monev, berikut kami sajikan deskripsi hasil

kajian pelaksanaan MonEv sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan

sekolah lain.

a. SMP Negeri 3 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : MONITORING DAN EVALUASILOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3

PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Program Monev

1. Menetapkan tujuan Monev.

2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim Monev, serta sumber daya yang tersedia.

3. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat Monev yang dibutuhkan.

4. Berlatih menggunakan instrumen/ alat Monev.

1. Dilakukan tanpa melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung

Pelaksanaan monev dilakukan tanpa mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

Pelaksanaan monev dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

203

Page 204: BAB III

5. Menyusun rencana kegiatan Monev

jawab (tidak memiliki tim khusus)

2 Proses dan Tata kerja Monev (apa, bagaimana, dan siapa)

1. Mengorganisasikan penggunaan intrumen/alat Monev .

2. Mengumpulkan dan mendapatkan data.

3. Berkoordinasi dan bekerjasama antar tim Monev.

4. Memonitoring perkembangan kegiatan.

5. Memodifikasi/penyesuaian Monev jika perlu.

6. Mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil.

7. Pertemuan tim Monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.

Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

Metode pengumpulan data belum menggunakan instrumen

Perlu dilakukan pengorganisasian penggunaan alat/ instrumen monev

3 Pengembangan dan ketersediaan instrument Monev

Memiliki dan mngembangkan instrumen monev

Tidak menggunakan instrumen

Pengumpulan data tanpa menggunakan instrumen

Perlu dilakukan pengembangan instrumen monev

4 Evaluasi dan pelaporan

1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil monev

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara berkala dan kontinyu

204

Page 205: BAB III

2. Melaporkan hasil kegiatan monev

Tidak melaporkan secara resmi hasil monev

5 Tindak lanjut 1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev

2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.

3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang relevan.

Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik

- Hendaknya hasil monev ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat

Kegiatan monitoring dan evaluasi program SMPN 3 Pringgabaya

belum sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan

evaluasi program. Kegiatan monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan

dan pelaporan. Kegiatan monev dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan

tanggung jawab, tidak menggunakan instrumen.

Monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan

informasi secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta di lapangan. Hasil

205

Page 206: BAB III

monev yang diperoleh kemudian diinformasikan kepada warga sekolah untuk

memperoleh umpan balik.

Model pelaksanaan monev yang dilakukan di sekolah sangat

tergantung kepada kemauan kepala sekolah serta pemahaman terhadap

pelaksanaan monev itu sendiri.

206

Page 207: BAB III

d. SMP Negeri 1 Pringgabaya

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAHAN KAJIAN : MONITORING DAN EVALUASILOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1

PRINGGABAYA)

NoAspek/

KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi

1 Program Monev

1. Menetapkan tujuan Monev.

2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim Monev, serta sumber daya yang tersedia.

3. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat Monev yang dibutuhkan.

4. Berlatih menggunakan instrumen/ alat Monev.

5. Menyusun rencana kegiatan Monev

1. Dilakukan tanpa melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab (tidak memiliki tim khusus)

Pelaksanaan monev dilakukan tanpa mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

Pelaksanaan monev dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan

2 Proses dan Tata kerja Monev (apa, bagaimana, dan siapa)

1. Mengorganisasikan penggunaan intrumen/alat Monev .

2. Mengumpulkan dan mendapatkan data.

3. Berkoordinasi dan bekerjasama antar tim Monev.

4. Memonitoring perkembangan kegiatan.

5. Memodifikasi/penyesuaian Monev jika perlu.

Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

Metode pengumpulan data belum menggunakan instrumen

Perlu dilakukan pengorganisasian penggunaan alat/ instrumen monev

207

Page 208: BAB III

6. Mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil.

7. Pertemuan tim Monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.

3 Pengembangan dan ketersediaan instrument Monev

Memiliki dan mngembangkan instrumen monev

Tidak menggunakan instrumen

Pengumpulan data tanpa menggunakan instrumen

Perlu dilakukan pengembangan instrumen monev

4 Evaluasi dan pelaporan

1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil monev

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara insidentil

Evaluasi diadakan secara berkala dan kontinyu

2. Melaporkan hasil kegiatan monev

Tidak melaporkan secara resmi hasil monev

5 Tindak lanjut 1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev

2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik

Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik

- Hendaknya hasil monev ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat

208

Page 209: BAB III

lebih lanjut dari mereka.

3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang relevan.

Seperti halnya di SMP Negeri 3 Pringgabaya kegiatan monitoring dan

evaluasi program SMPN 1 Pringgabaya belum sepenuhnya dilaksanakan

berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi program. Kegiatan

monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan

monev dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan tanggung jawab, tidak

menggunakan instrumen. Kegiatan monev yang terstruktur biasanya dilakukan

oleh Tim Pengawas SMP Kabupaten Lombok Timur.

Monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan

informasi secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta di lapangan. Hasil

monev yang diperoleh kemudian diinformasikan kepada warga sekolah untuk

memperoleh umpan balik.

209

Page 210: BAB III

210

Page 211: BAB III

E. Upaya Peningkatan Kompetensi Sosial di Sekolah Magang

Seperti yang sudah tertuang dalam Analisis Kebutuhan Pengembangan

Keprofesian (AKPK), penulis masih merasa kurang dalam kompetensi sosial,

yaitu bagaimana menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak lain baik

perorangan maupun institusi dalam mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.

Di sekolah magang yaitu di SMP Negeri 1 Pringgabaya penulis

menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat yang berkaitan dengan

pengembangan kompetensi sosial berupa kerja sama dengan pihak lain baik

perorangan maupun institusi untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.

SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki kegiatan UKS yang cukup bagus, hal ini

didukung oleh pembinanya yaitu Bapak Dodi Rodiman, S.Pd., S.Kes. seorang

guru BP/BK yang juga memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Kesehatan.

Disamping mengelola kegiatan UKS lengkap dengan ruangannya yang

cukup bagus, juga menjalin kerjasama dalam pembinaan kegiatan UKS dengan

sebuah sekolah internasional di Denpasar yang murid-muridnya sebagian besar

adalah putra/putri staf WHO dalam membina kegiatan UKS. Kebetulan ketika

penulis sedang melaksanakan OJL di sekolah tersebut, mereka menerima

kunjungan dari 10 orang siswa sekolah Internasional tersebut.

Di samping bekerjasama dengan Sekolah Internasional, SMP Negeri 1

Pringgabaya sering menjalin kerjasama dengan pihak lain baik secara perorangan

maupun institusi pemerintah/swasta dalam mendukung berbagai kegiatan di

sekolah. Misalnya berkerja sama dengan operator sebuah jaringan telekomunikasi

untuk membentuk suatu komunitas komunikasi di sekolah.

Dari berbagai pengalaman tersebut penulis banyak mendapatkan pelajaran

bahwa kerjasama dengan pihak lain sangat perlu terus dikembangkan dalam

rangka mendukung berbagai kegiatan pendidikan di sekolah.

211