bab iii
TRANSCRIPT
BAB III
RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN
A. PELAKSANAAN RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN
1. PENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH
a. Persiapan
Kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan pola hidup sehat
pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya dapat dikatakan agak kurang.
Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat
tingkat kesehatan siswa yang rendah, misalnya banyaknya siswa
pingsan pada waktu kegiatan upacara hari senin. Demikian juga pada
hari-hari lainnya banyak siswa yang mengalami sakit perut karena
tidak sarapan dan lain-lainnya.
Untuk menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan
dan pola hidup sehat pada siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya, kami
merencanakan suatu kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan
oleh dinas pendidikan dalam hal ini adalah puskesmas terdekat
(Puskesmas Batuyang Kec. Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur).
Rencana kegiatan ini kemudian kami ajukan kepada kepala
sekolah untuk mendapat persetujuan. Kemudian kami bekerjasama
1
dengan urusan kesiswaan dan pembina OSIS untuk menghubungi
Dinas Kesehatan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada saat jeda waktu
antara ulangan semester dan pembagian raport, tepatnya pada hari
Jum’at, 21 Juni 2013 mulai pukul 07.30 – 09.00. Kegiatan yang
bertajuk kesehatan remaja yang disampaikan oleh tim dari Puskesmas
Batuyang ini diikuti oleh semua siswa kelas 7 dan 8.
c. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan RTK – AKPK dengan pokok kajian “Peningkatan
Kompetensi sosial melalui kerjasama dengan pihak lain untuk
mendukung kegiatan sekolah secara garis besar dapat dikatakan
berjalan sebagaimana yang direncanakan, meskipun tanpa dihadiri oleh
dokter tetapi paling tidak diharapkan mampu menambah wawasan
siswa akan arti pentingnya menjaga kesehatan.
d. Refleksi
Sebenarnya diharapkan yang akan menyampaikan materi
penyuluhan adalah dokter pimpinan Puskesmas Batuyang, akan tetapi
karena ada halangan maka materi disampaikan oleh tim khusus yang
ditunjuk. Hal ini tidak mengurangi makna dan tujuan yang ingin
dicapai yaitu agar siswa mempunyai kesadaran untuk menjaga dan
memelihara kesehatannya sehingga dapat menempuh semua proses
pembelajaran dengan baik.
2
Kegiatan seperti ini sangat positif dan bermanfaat, sehingga
perlu dikembangkan di waktu-waktu yang akan datang. Tidak hanya
dengan pihak dinas kesehatan, tetapi juga dengan pihak-pihak lain
yang kiranya dapat mendukung kegiatan-kegiatan di sekolah.
e. Hasil
Hasil kegiatan ini kami ungkapkan berupa rangkuman materi
penyuluhan tentang masalah kesehatan remaja, yaitu sebagai berikut :
Kebiasaan-kebiasaan, pola dan gaya hidup pada masa
remaja/muda akan berdampak pada masa tua dari seseorang
khususnya dalam bidang kesehatan. Sebanyak 65 % dari kasus
kematian pada orang dewasa adalah disebabkan karena penyakit
jantung, kanker dan stroke. Pada banyak kasus, penyakit-penyakit
tersebut adalah jenis dan tipe penyakit yang bisa dicegah. Banyak
sekali perilaku-perilaku yang menjadi sebab penyakit-penyakit
tersebut mulai pada usia muda. Sebagai contoh, jika anda
menggunakan produk tembakau pada saat anda masih berusia
remaja (belasan tahun), anda akan lebih mungkin untuk dapat
terkena penyakit jantung, kanker atau stroke saat anda berusia
dewasa. Banyak sekali kebiasaan dan pola hidup serta faktor-
faktor lain yang berhubungan dengan menjaga kesehatan pada
remaja agar tetap sehat pada saat ini dan masa yang akan datang.
“Apa yang dapat anda lakukan saat ini (masih remaja) untuk
menjaga kesehatan diri sendiri?”
1. Hindari penggunaan produk tembakau jenis apapun (jangan
merokok). Cobalah untuk tidak menjadi perokok pasif dengan
menghirup asap rokok dari perokok lain.
2. Lakukan olahraga secara teratur
3
3. Kebiasaan dan pola makan serta diet yang sehat
4. Selalu gunakan sabuk pengaman (keselamatan lalu lintas)
5. Jangan minum minuman keras (alkohol), obat-obatan
terlarang dan mengemudi saat mabuk. Jangan gunakan
kendaraan umum dengan sopir yang sedang mabuk, minum
alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.
6. Gunakan pengaman kepala seperti helmet saat mengendarai
kendaraan bermotor, gunakan pelindung kepala saat
berolahraga yang beresiko menimbulkan cedera kepala
seperti softball, kricket dan lain sebagainya.
7. Jangan berenang sendirian. Jika tenggelam akan dapat
mengancam keselamatan jiwa.
8. Bicarakan mengenai kondisi tubuh anda pada orang tua atau
dokter jika anda merasa kondisi tubuh anda tidak sehat, sakit
atau hal buruk lainnya tentang diri anda. Hal ini untuk
mendeteksi secara dini adanya penyakit sehingga dapat
diobati dengan mudah dan mencegah berkembangnya
penyakit lebih parah.
9. Hindari situasi-situasi yang dapat membuat diri anda terluka
atau cedera seperti kekerasan dan perkelahian yang dapat
berdampak pada status kesehatan anda.
10. Jika anda melakukan hubungan seks (berganti-ganti
pasangan), gunakan kondom untuk menghindari penyakit
infeksi seksual seperti HIV, sipilis dan lainnya serta mencegah
kehamilan.Ingat walaupun aman, jauh lebih aman apabila
tanpa hubungan seks.
11. Lakukan konsultasi dengan dokter secara rutin.
4
“Bagaimana peran dokter atau Dinas Kesehatan dan yang bisa
dia lakukan untuk kesehatan remaja?”
Hal-hal dibawah ini yang dapat dokter berikan kepada anda
agar anda tetap sehat:
Menentukan faktor-faktor resiko yang ada pada diri
seseorang untuk beberapa penyakit tertentu. Misalnya faktor
resiko penyakit jantung, diabetes pada seseorang yang berebeda-
beda.
Mengukur tinggi badan, berat badan ideal (body mass
indeks), kadar kolesterol dan tekanan darah.
Menyarankan pemeriksaan untuk memeriksa kesehatan
anda secara umum atau untuk mendeteksi beberapa penyakit
tertentu pada diri anda.
Menyediakan dan melayani imunisasi untuk mengurangi
resiko terserang penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi seperti tetanus, hepatitis, gondok dan lain-lain.
Hal-hal yang secara khusus perlu anda perhatikan pada usia
remaja antara lain: kecelakaan mobil atau kendaraan bermotor,
kecelakaan atau luka fisik yang tidak disengaja, percobaan bunuh
diri adalah pembunuh utama pada anak usia remaja/muda. Kanker
dan penyakit jantung dapat juga menyerang pada diri anda.
Kehamilan diluar nikah atau yang tidak direncanakan dan
penyakit hubungan seksual (seksual transmitted disease-penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual seperti aids dan hiv
dapat menyebabkan masalah-masalah pribadi maupun sosial serta
kesehatan yang buruk.
5
“Apakah resiko-resiko masalah kesehatan pada remaja pria
dan remaja wanita berbeda?”
Jawaban untuk pertanyaan diatas adalah benar atau iya.
Pada Remaja pria usia sering mengindahkan arti penting sabuk
pengaman, tidak memakai sabuk pengaman sesering apa yang
remaja wanita kenakan untuk keselamatan. Remaja pria juga lebih
menyukai senjata tajam, ikut dalam tawuran atau perkelahian
yang berdampak pada trauma fisik dan menimbulkan masalah
kesehatan serius seperti cedera kepala dan lain sebagainya. Para
remaja pria juga cenderung mempunyai kebiasaan merokok
menggunakan produk-produk tembakau atau menghisap ganja,
penggunaan obat-obat terlarang, minum alkohol secara berlebihan
dan terus menerus, melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan.
Disisi lain pada remaja wanita mempunyai resiko masalah
kesehatan yang spesifik atau khusus. Mereka cenderung lebih
sering untuk melakukan percobaan bunuh diri dan lebih sering
mencoba mengurangi berat badan dengan cara yang bisa dibilang
menyakiti tubuh mereka sendiri seperti diet yang tidak benar,
menggunakan obat-obat pelangsing yang justru menyakiti tubuh
sendiri sampai menimbulkan kurang gizi, anemia dan lain
sebagainya yang bertolak belakang dengan remaja pria.
Hal yang paling penting adalah perhatikan kesehatan tubuh
anda (remaja) dan apabila anda merasa tubuh anda tidak sehat
atau merasa ada hal-hal yang aneh pada kondisi kesehatan tubuh
anda, konsultasikan dan bicarakan hal tersebut dengan dokter
atau orang tua dan dokter akan selalu ada untuk membantu anda.
6
2. PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PROGRAM PENILAIAN HASIL BELAJAR
Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana
dijelaskan di Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, bahwa maksud terpadu, berarti penilaian oleh
pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
Secara garis besar, Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya
adalah:
a. Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan
fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan tujuan
pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan
mungkin dilakukan antara lain : dalam hal tujuan pembelajaran,
kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang
digunakan guru, media pembelajaran.
Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan
dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
a. Pelaksanaan RTK 1
1) Persiapan
a) Mencari referensi tentang penilaian hasil belajar
7
b) Mengkaji referensi tersebut untuk memperoleh pengetahuan
tentang penilaian hasil belajar
2) Pelaksanaan
a) Menganalisis SK dan KD
b) Menyusun kisi-kisi soal
c) Menyusun soal
d) Menganalisi konten soal
3) Monitoring dan Evaluasi
Direncanakan membahas tentang penilaian hasil belajar secara
tuntas, akan tetapi karena materinya terlalu luas maka pelaksanaan
difokuskan pada penyusunan administrasi penilaian hasil belajar
berupa kisi-kisi soal, soal, pedoman penskoran dan tabel konversi
nilai.
4) Refleksi
Dari hasil kajian tentang penilaian hasil belajar penulis
menganggap hal ini sangat penting diketahui oleh semua guru
khususnya di SMP Negeri 3 Pringgabaya, sehingga diharapkan di
waktu-waktu yang akan datang guru dapat memiliki administrasi
tes yang utuh dan lengkap bukan hanya sekedar butir soal dan
kunci jawaban saja.
5) Hasil
Hasil kegiatan RTK 1 kami fokuskan pada rangkuman materi
tentang langkah-langkah penyusunan tes.
8
Langkah-Langkah Penyusunan Tes :
1. Penentuan tujuan tes,
2. Penyusunan Kisi-kisi tes,
3. Penulisan Soal,
4. Penelaahan Soal (validasi soal),
5. Perakitan soal menjadi perangkat tes,
6. Uji coba soal termasuk analisisnya,
7. Bank Soal
8. Penyajian tes kepada siswa
9. Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
Pengembangan Kisi-kisi :
● Fungsi
– Sebagai pedoman dalam penulisan soal
– Sebagai pedomana dalam perakitan soal
● Syarat kisi-kisi
– Mewakili isi kurikulum
– Singkat dan jelas
– Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal.
● Komponen Kisi – kisi :
– Identitas
– SK/KD/IP
– Materi Pembel.
– Indikator Soal
9
– Bentuk Tes
– Nomor Soal
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur atau diamati mencakup:
1. sikap,
2. pengetahuan, dan
3. keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik siswa, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dg
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi
Teknik Perumusan Indikator :
1. Bila Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya:
“Disajikan …, siswa dapat menjelaskan ….”
2. Bila Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya:
“Siswa dapat membedakan ….”
Contoh format kisi-kisi soal :
Jenis Sekolah : ............................ Alokasi Waktu : ......................
Mata Pelajaran : ............................ Jumlah soal : ......................
Kelas : ............................ Penulis : ......................
No.Uru
t
KompetensiDasar
Indikator Soal Materi Bentuk Tes
(tulis/praktik)No. Soal
10
Kaidah penulisan soal pilihan ganda :
1. Soal sesuai dengan indikator
2. Pengecoh harus berfungsi
3. Setiap soal ada satu jawaban benar
4. Pokok soal dirumuskan dengan tegas dan jelas
5. Pokok soal jangan memberi petunjuk menjawab benar
6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan negatif ganda
7. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
8. Panjang option relatif sama
9. option jangan “semua pilihan jawaban di atas benar/salah”
10. Pilihan jawaban bentuk angka atau waktu, disusun urut dari
besar ke kecil atau sebaliknya
11. Tidak menggunakan kata yang bermakna tidak pasti: sebaiknya,
umumnya, kadang-kadang, dsb.
12. Butir soal tidak bergantung butir sebelumnya
Kaidah penulisan soal uraian :
1. Soal sesuai dengan indikator
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran
4. Isi materi pertanyaan sesuai dengan tingkatan kelas
11
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban
uraian
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
7. Ada pedoman penskorannya
8. Tabel, gambar, grafik, atau peta disajikan jelas dan terbaca
9. Rumusan kalimat soal komunikatif
10. Menggunakan bahasa Indonesia baku
11. Tidak menggunakan kata dengan penafsiran ganda
Contoh format kartu soal :
Contoh format kunci jawaban dan pedoman penskoran
No Kunci Jawaban Skor
Jumlah Skor maksimal
12
b. Pelaksanaan RTK 2
1) Persiapan
a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang perlunya
mengadakan workshop penyusunan perangkat penilaian
hasil belajar. Konsultasi dengan kepala sekolah dilakukan
baik secara face to face dengan kepala sekolah maupun
diusulkan pada forum rapat dinas.
b) Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi : materi
workshop, peserta, kepanitiaan, rencana anggaran dan nara
sumber.
c) Mensosialisasikan kepada guru-guru SMP Negeri 3
Pringgabaya tentang pelaksanaan workshop.
2) Pelaksanaan
Workshop bertopik Revieu KTSP Tahun Pelajaran 2013/2014,
include di dalamnya materi penyusunan perangkat penilaian hasil
belajar, dilaksanakan di sekolah pada hari Rabu, 26 Juni 2013
mulai pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 16.00 wita. Peserta
terdiri dari semua guru SMP Negeri 3 Pringgabaya dengan nara
sumber inti berasal dari pengawas pembina (L. Syahrial Muttaqin,
S.Pd. dan Nuryanta, S.Pd.) dibantu oleh kepala sekolah, guru senior
dan urusan kurikulum.
13
Proses penyusunan perangkat penilaian yang terdiri atas kisi-kisi
soal, kartu soal dan pedoman penskoran dipandu oleh penulis
sendiri yang kebetulan sebagai urusan kurikulum.
3) Monitoring dan Evaluasi
Pada awalnya pelaksanaan workshop direncanakan pada waktu
jeda antara ulangan umum semester dan pembagian raport. Akan
tetapi karena banyak diantara guru-guru yang sibuk dengan
pengolahan nilai dan pengisian raport akhirnya dari hasil konsultasi
dengan kepala sekolah disepakati bahwa pelaksanaan workshop
akan diadakan dirangkaikan dengan workshop penyusunan (revieu
KTSP) yang berlangsung pada hari libur semester genap.
4) Refleksi
Dari pendekatan personal yang penulis lakukan, secara umum
dapat dinyatakan bahwa para guru SMP Negeri 3 Pringgabaya
tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memahami dan
mempraktikkan penyusunan perangkat tes. Hal ini dapat dimaklumi
sebab sebagai seorang guru dengan latar belakang ilmu
kependidikannya mereka rata-rata sudah memiliki dasar yang kuat
dalam memahami materi workshop. Kendala yang banyak muncul
timbul bahkan timbul dari beberapa orang guru yang masih
memiliki kemampuan IT emergency, karena workshop
dilaksanakan berbasis IT. Perlu bimbingan lebih detil dalam
pembuatan format-format.
14
Kenyataan ini menyebabkan para peserta mengusulkan agar di
waktu-waktu yang akan datang diadakan pelatihan penggunaan IT
secara kontinyu dan intensif.
5) Hasil
Contoh perangkat Ulangan Harian dari salah seorang guru peserta
workshop, yaitu Lalu Muhammad Supardin, S.Pd.
KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN
Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : L. MUH. SUPARDIN, S.Pd.
No.Urut
Kompetensi Dasar/ Indikator
Bahan Kelas/ smt.
Materi Indikator Soal Bentuk Tes
No. Soal
1 Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan- Mendeskripsikan
bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem eksresi pada manusia
IX/1 Sistem Eksresi pada manusia
Disajikan gambar penampang ginjal, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian ginjal yang ditentukan
Uraian 1
2 - Mendeskripsikan fungsi sistem eksresi
IX/1 Sistem Eksresi pada manusia
Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi
Uraian 2, 3
3 - Mendata contoh kelainan dan penyakit
IX/1 Sistem Eksresi pada manusia
Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi
Uraian 4,5
15
KARTU SOAL
Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : L. MUH. SUPARDIN, S.Pd.
KD :
Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
No. Soal :
1
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Sistem Eksresi pada manusia
Perhatikan gambar penampang ginjal berikut !
Sebutkan bagian-bagian ginjal yang ditunjuk oleh huruf a, b, c dan d
Indikator Soal :
Disajikan gambar penampang ginjal, siswa dapat menyebutkan bagian – bagian ginjal yang ditentukan
KD :
Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya
No. Soal :
2
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
16
dengan kesehatan
Materi :
Sistem Eksresi pada manusia
Rumusan butir soal :
Jelaskan fungsi hati selain sebagai alat eksresi.Indikator Soal :
Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi
KD :
Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
No. Soal :
3
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Sistem Eksresi pada manusia
Jelaskan fungsi kulit sebagai alat ekresi pada manusia.
Indikator Soal :
Siswa dapat menjelaskan fungsi salah satu alat eksresi
KD :
Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
No. Soal :
4
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Sistem Eksresi pada manusia
Sebutkan 3 contoh penyakit / kelainan pada ginjal
Indikator Soal :
Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan
17
dengan sistem eksresi
KD :
Mendeskripsikan sistem eksresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
No. Soal :
5
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Sistem Eksresi pada manusia
Rumusan butir soal:
Sebutkan 3 contoh penyakit / kelainan pada kulitIndikator Soal :
Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem eksresi
18
PEDOMAN PENSKORAN
NO SOAL
KUNCI JAWABAN SKOR
1 a. kulit ginjal
b. badan malphigi
c.batang ginjal
d. saluran urin
1
1
1
1
2 - menyimpan gula dalam bentuk glikogen,- menawarkan racun,- membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,- mengatur kadar gula dalam darah,- membuat fibrinogen serta protombin,- menghasilkan zat warna empedu,- tempat pembentukan urea.
2
1
2
2
2
2
2
3 Mengeluarkan keringat. 2
4 - Radang ginjal- Batu ginjal- Gagal ginjal
1
1
1
5 - Biduran- Ringworm- Psoriasis- Kanker kulit
1
1
1
Jumlah Skor Maksimum 25
19
PEDOMAN PENILAIAN DAN TABEL KONVERSI
Nilai Ak h ir= skor yangdiperole hskor maximun
x 100
Tabel konversi
skor Nilai1 42 83 124 165 206 247 288 329 3610 4011 4412 4813 5214 5615 6016 6417 6818 7219 7620 8021 8422 8823 9224 9625 100
Dengan berakhirnya pelaksanaan RTK II semua peserta dinyatakan
telah memiliki persepsi yang sama dalam penyusunan perangkat
penilaian hasil belajar, ini terbukti dengan terkumpulnya contoh
perangkat penilaian hasil belajar (ulangan harian dari semua
peserta).
20
B. OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU YUNIOR
Observasi pembelajaran guru junior, dilaksanakan terhadap dua orang guru
yaitu Ibu Marliana Pahri, S,Pd. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas 7 dan
Bp. Saifudin Zuhri, S.Ag, M.PdI. yang mengajar Pendidikan Agama Islam di
kelas 7 dan 8. Pada tiap pertemuan, memuat 3 tahapan, sebagai berikut:
1. Pra Observasi
a. Menciptakan suasana akrab dengan guru
b. Membahas persiapan yang dibuat oleh guru (perangkat pembelajaran)
dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus
pengamatan
c. Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan
2. Observasi
Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati dengan
menggunakan instrumen observasi/ catatan (fieldnotes).
3. Pasca-observasi
a. Dilaksanakan segera setelah observasi, ditanyakan bagaimana
pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung
b. menunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) ,
c. Diskusi secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah
disepakati. Diusahakan guru menemukan sendiri kekuatan dan
kekurangannya dan berusaha memperbaikinya.
d. Penguatan terhadap penampilan guru / segala sesuatu yang sudah baik,
penulis hindari kesan menyalahkan dan menggurui
21
Hasil supervisi akademik terhadap guru juniorsecara umum penulis
paparkan sebagai berikut:
Guru junior 1
1. Nama Guru : Marliana Pahri, S.Pd
2. Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya
3. Kelas/Semester : 7-F / genap
4. Mata pelajaran : IPA
5. Kompetensi Dasar : Mengaplikasikan peran manusia dalam
pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan
Uraian Hasil Observasi
1. Pra-Observasi Jumlah skor yang dicapai = 44 (100%)
Revisi KBM, evaluasi, LKS,
2. Observasi Skor = 51 = 71% = C
3. Pasca-Observasi Refleksi, diskusi hasil observasi
22
Pada tahap Pra-Observasi, membahas persiapan yang dibuat oleh guru
(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang
menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil
pengecekan menggunakan instrumen yang telah disepakati, ibu guru Marliana
Pahri, S.Pd. sudah memiliki perangkat perencanaan pembelajaran yang cukup
memadai, penyusunan RPP sesuai dengan standar proses.
Gambaran observasi KBM Marliana Pahri, S.Pd sebagai berikut:
pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan mengabsen siswa. Sebagai
apersepsi dan motivasi Guru memberikan contoh-contoh isu hangat terkait
dengan pencemaran lingkungan. Akan tetapi guru tidak secara tegas
menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa terlihat fokus ke guru. Guru
meminta siswa memberikan contoh-contoh dampak yang ditimbulkan dari
penebangan hutan. Guru menuliskan LKS untuk dikerjakan secara. Guru
keliling kelas mengecek hasil kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi
yang kesulitan.
Pada refleksi tentang proses KBM hal-hal yang didiskusikan adalah:
a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:
1) guru menguasai materi pembelajaran.
2) Metode pembelajaran interaktif karena melibatkan siswa
b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:
1) siswa pasif/ kurang berani,
23
2) siswa kesulitan mengungkapkan pendapat, ide maupun gagasan
karena kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang
komunikatif. Perlu diketahui bahwa bahasa pengantar sehari-hari
siswa dalam pergaulan adalah bahasa daerah (Sasak).
3) Media gambar tidak disiapkan oleh guru sehingga siswa kesulitan
menangkap materi pelajaran
4) guru mendominasi pembelajaran.
c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:
1) Motivasi siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, ide
maupun gagasannya.
2) pertanyaan pembuka untuk eksplorasi kemampuan siswa perlu
diperbanyak,
3) beri kesempatan siswa untuk menanggapi pertanyaan/ jawaban teman,
guru berperan memberi klarifikasi dan penguatan,
4) penggunaan media pembelajaran (berbasis TIK),
5) ice breaking, perlu disisipkan.
Guru junior 2
1. Nama Guru : Saifuddin Zuhri, S.Ag.
2. Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya
3. Kelas/Semester : 7-B/ genap
4. Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam
5. Kompetensi Dasar : Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat
dalam menghadapi masyarakat Makkah
24
Uraian Hasil Observasi
1. Pra-Observasi Jumlah skor yang dicapai = 44 (100%)
Revisi KBM, evaluasi, LKS,
2. Observasi Skor = 51 = 86% = A
3. Pasca-Observasi Refleksi, diskusi hasil observasi
25
Pada tahap Pra-Observasi, membahas persiapan yang dibuat oleh guru
(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang
menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil
pengecekan menggunakan instrumen yang telah disepakati, bapak guru
Saifuddin Zuhri, S.Ag.,M.PdI. sudah memiliki perangkat perencanaan
pembelajaran yang cukup memadai, penyusunan RPP sesuai dengan standar
proses.
Gambaran observasi KBM Saifuddin Zuhri, S.Ag.,M.PdI sebagai
berikut: karena lokasi kegiatan pembelajaran bertempat di Musholla sekolah
maka sebelum kegiatan dimulai siswa diminta untuk mengambil air wudlu
terlebih dulu, kemudian pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan
mengabsen siswa. Sebagai apersepsi dan motivasi dengan media IT (Laptop
dan LCD Projector) Guru memutarkan film-film tentang perjuangan Nabi
Muhammad S.A.W. Melalui tanya jawab siswa diminta untuk memberikan
komentar terhadap tayangan yang telah ditontonnya. Guru kemudian
menyampaikan topik yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan dilanjutkan dengan ceramah tentang perjuangan Nabi Muhammad
S.A.W. dalam menghadapi masyarakat Mekkah. Siswa terlihat fokus ke guru.
Guru menayangkan dalil-dalil yang berkaitan dengan topik yang sedang
dibahas kemudian secara bergantian siswa diminta untuk membacanya.
Proses pembelajaran ditutup dengan bersama-sama menarik kesimpulan
dan membuat rangkuman. Tidak terlihat guru memberikan tugas.
26
Pada refleksi tentang proses KBM hal-hal yang didiskusikan adalah:
a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:
1) guru menguasai materi pembelajaran.
2) Penggunaan media berbasis IT sangat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran
b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:
1) siswa pasif/ kurang berani,
2) tayangan berupa film kadang-kadang kurang efektif karena siswa
memandang tayangan tersebut sebagai satu bentuk hiburan sehingga
materi yang terkandung di dalamnya kurang dipahami.
3) guru mendominasi pembelajaran.
c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:
1) Motivasi siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat, ide
maupun gagasannya.
2) Sebelum tayangan berbentuk film diberikan, hendaknya guru
memberikan batasan-batasan serta penekanan-penekanan pada apa
yang harus diperhatikan oleh siswa
3) ice breaking, perlu disisipkan.
27
C. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Silabus
Silabus mengadaptasi dari silabus MGMP SMP Negeri 3 Pringgabaya.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IX (Sembilan)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi: 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
oMengkaji pustaka untuk mencari karakteristik sifat kutub magnet, sifat medan magnet, dan pengertian teori magnet bumi
oMerumuskan karakteristik sifat kutub magnet, sifat medan magnet, dan pengertian teori magnet bumi
oMempratikkan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan
● Menunjukkan sifat kutub magnet
●Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan
● Memaparkan teori kemagnetan bumi
● Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik
●Tes unjuk kerja
●Tes unjuk kerja
●Tes tertulis
●Tes tertulis
●Tes identifikasi
●Uji petik kerja produk
●Uraian
●Uraian
●Tunjukkan bagian-bagian magnet pada magnet batang!●Lakukanlah cara
untuk membuat magnet jika disediakan besi lunak dan magnet batang● Jelaskan tentang
teori kemagnetan bumi!
● Jelaskan arah arus listrik dan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik!
Karakter siswa yang diharapkan :❖ Disiplin ( Discipline )
28
❖ Rasa hormat dan perhatian ( respect )❖ Tekun ( diligence )❖ Tanggung jawab ( responsibility )❖ Ketelitian ( carefulness)
29
2. RPP
RPP mengacu pada Permendiknas 41 tahun 2007 tentang standar proses.
RPP penulis kembangkan di MGMP sekolah (secara kelompok) dan
mandiri.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester II
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Alokasi waktu : 3 X 40’ ( 2x pertemuan )
Standar Kompetensi
4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi Dasar
4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.
Indikator
Menunjukkan sifat kutub magnet
☞ Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat
kemagnetan
30
☞ Memaparkan teori kemagnetan bumi
☞ Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat
bermuatan arus listrik
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian magnet.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan menyebutkan macam-
macam magnet.
3. Melalui eksperimen, siswa dapat membedakan bahan feromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik.
4. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan contoh bahan feromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik.
5. Melalui diskusi siswa dapat membedakan magnet alam dan magnet
buatan.
6. Melalui eksperimen siswa dapat menjelaskan cara membuat magnet
buatan.
7. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat
kemagnetan suatu bahan.
8. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian medan magnet.
9. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian garis gaya magnet.
10. Melalui diskusi siswa dapat menggambarkanarah gaya antar-kutub
magnet dan medan magnet.
11. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan medan magnet bumi.
31
12. Melalui diskusi siswa dapat membedakan sudut deklinasi dan sudut
inklinasi.
13. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan pengertian kuat medan
magnet.
14. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi
besarnya medan magnet.
15. Melalui diskusi siswa dapat mencari hubungan antara arah arus, medan
magnet, dan kuat arus listrik.
16. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan cara menentukan arah medan
magnet.
17. Melalui eksperimen siswa dapat menunjukkan arah medan magnet di
sekitar kawat lurus berarus listrik.
18. Melalui diskusi siswa dapat menggambarkan medan magnet kumparan
berarus.
❖ Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Pembelajaran
Kemagnetan
32
C. Metode Pembelajaran
1. Model :
o Direct Instruction (DI)
o Cooperative Learning
2. Metode :
o Diskusi kelompok
o Ceramah
o Eksperimen
o Observasi
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Motivasi dan Apersepsi:
● Apakah aluminium tergolong bahan feromagnetik atau
paramagnetik?
● Apakah kita dapat membuat magnet?
2. Prasyarat pengetahuan:
● Apakah yang dimaksud dengan bahan paramagnetik?
● Bagaimana cara membuat magnet?
3. Pra eksperimen:
● Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
33
b. Kegiatan Inti
▪ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
☞ Menjelaskan pengertian magnet.
☞ Menyebutkan macam-macam magnet.
☞ Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
☞ Menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan
diamagnetik.
☞ Mengamati arah gerak magnet batang.
☞ Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
☞ Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
☞ Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.
☞ Menjelaskan pengertian medan magnet.
☞ Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.
☞ Mengamati gaya antar-kutub magnet dan medan magnet.
▪ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
☞ Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
magnet.
☞ Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-
macam magnet.
34
☞ Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan
bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh
bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
☞ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal.
☞ Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah
magnet batang, sebuah statif, dan seutas benang.
☞ Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
mengamati arah gerak magnet batang
☞ Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,
guru dapat langsung memberikan bimbingan.
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan
magnet alam dan magnet buatan.
☞ Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan cara membuat
magnet dan hal-hal yang dapat menghilangkan sifat kemagnetan
suatu bahan.
35
☞ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal.
☞ Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
medan magnet dan garis gaya magnet.
☞ Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan
eksperimen mengamati gaya antar-kutub magnet batang dan medan
magnet
☞ Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan
menggunakan dua buah magnet batang, sebuah statif, seutas benang,
selembar kertas HVS, dan sejumput serbuk besi.
☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,
guru dapat langsung memberikan bimbingan.
▪ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
☞ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
☞ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
36
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
☞ bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
☞ melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
☞ memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
☞ merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik.
PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Motivasi dan Apersepsi:
● Bagaiamana cara menentukan sudut inklinasi?
● Bagaimana hubungan antara kuat medan magnet dan kuat arus
listrik?
2. Prasyarat pengetahuan:
● Apakah yang dimaksud dengan inklinasi?
● Faktor apakah yang mempengaruhi besarnya medan magnet?
3. Pra eksperimen:
● Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
37
b. Kegiatan Inti
▪ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
☞ Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan
eksperimen mengamati arah medan magnet di sekitar kawat lurus
berarus listrik dan mengamati medan magnet kumparan berarus
☞ Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan
menggunakan kawat lurus panjang 20 cm, sebuah kompas kecil,
selembar karton seukuran kuarto, sebuah baterai 9 V, sebuah saklar,
kabel penghantar secukupnya, sebuah magnet batang, kawat
tembaga sepanjang 20 cm, dan serbuk besi secukupnya.
☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,
guru dapat langsung memberikan bimbingan.
▪ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
☞ Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan medan magnet
bumi.
☞ Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan
sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
38
☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan cara
menentukan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
☞ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal.
☞ Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kuat
medan magnet.
☞ Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan faktor yang
mempengaruhi besarnya medan magnet.
☞ Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah
kompas, kawat lurus sepanjang 20 cm, hambatan geser, sebuah
ammeter, sebuah baterai 9 V, kabel penghantar secukupnya, sebuah
saklar, dan dua buah penumpu.
☞ Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
mencari hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus
listrik
☞ Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
☞ Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar,
guru dapat langsung memberikan bimbingan.
39
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara
menentukan arah medan magnet.
▪ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
☞ memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
☞ memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
☞ memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
☞ memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
➢ berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
➢ membantu menyelesaikan masalah;
➢ memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
➢ memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
➢ memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
40
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
☞ Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
☞ Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman.
☞ Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Sumber Belajar
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas IX edisi IV
karangan Nurkuswanto dkk
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mari belajar Ilmu Alam Sekitar, Panduan IPA
Terpadu SMP/MTs. kelas IX edisi IV karangan sukis Wariyono dan Yani
Muharromah
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mari belajar IPA untuk SMP/MTs. kelas IX
karangan Elok Sudibyo dkk
LKS
Buku Referensi
Alat-alat praktikum: magnet, kompas, baterai, besi, kawat tembaga yang
berisolasi dan serbuk besi
41
F. Penilaian
Prosedur Penilaian :
o Penilaian proses belajar
o Penilaian hasil belajar
Alat penilaian :
o Rubrik penilaian Uji petik kerja
o Soal tes bentuk uraian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal
● Menunjukkan sifat kutub
magnet
●Mendemonstrasikan cara
membuat magnet dan
cara menghilangkan sifat
kemagnetan
● Memaparkan teori
kemagnetan bumi
● Menjelaskan sifat
medan magnet secara
kualitatif di sekitar kawat
bermuatan arus listrik
●Tes unjuk
kerja
●Tes unjuk
kerja
●Tes tertulis
●Tes tertulis
●Tes
identifikasi
●Uji petik
kerja
produk
●Uraian
●Uraian
●Tunjukkan bagian-bagian
magnet pada magnet
batang!
●Lakukanlah cara untuk
membuat magnet jika
disediakan besi lunak dan
magnet batang
● Jelaskan tentang teori
kemagnetan bumi!
● Jelaskan arah arus listrik
dan arah medan magnet
disekitar kawat berarus
listrik!
42
Mengetahui;Kepala Sekolah,
MUHADIS, S.Pd.NIP. 19651231 199403 1 107
Pringgabaya, juni 2013Guru Mata Pelajaran,
ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.NIP. 19690925 199303 1 004
3. Bahan Ajar
Standar Kompetensi : 4.Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : 4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat
magnet.
Indikator :
Menunjukkan sifat kutub magnet
☞ Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan
sifat kemagnetan
☞ Memaparkan teori kemagnetan bumi
Materi pokok : Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
KEMAGNETAN
Kemagnetan adalah kemampuan suatu benda menarik benda lain yang
berada di dekatnya
43
MACAM-MACAM MAGNET
Kutub-kutub magnet :
Setiap magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat.
Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U)
dan kutub selatan (S). Seringkali dijumpai magnet yang bertuliskan N dan S.
N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti
utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti
selatan).
BAHAN-BAHAN MAGNET
Berdasarkan sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua
golongan yaitu: benda magnetik dan benda nonmagnetik.
Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet
sedangkan benda nonmagnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet.
Benda magnetik dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Ferromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet, contoh :
besi, baja, nikel, kobalt
2. Paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet contoh :
platina, tembaga, dan garam
Sedangkan benda nonmagnetik (diamagnetik) adalah benda yang ditolak
oleh magnet contoh : bismut dan timah, aluminium, serta stainless
44
MACAM-MACAM MAGNET
Ditinjau dari asalnya, magnet dibedakan menjadi :
1. Magnet alam
2. Magnet buatan
Ditinjau dari bentuknya :
1. Magnet batang
2. Magnet ladam / magnet U
3. Magnet jarum
4. Magnet silinder
Ditinjau dari sifat kemagnetannya :
1. Magnet sementara
2. Magnet tetap
CARA MEMBUAT MAGNET :
Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada
berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:
a. dengan cara menggosokkan magnet tetap,
b. dengan aliran arus listrik,
c. dengan induksi (influensi atau imbas)
45
a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap
Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan
dengan sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil
tersebut tidak dapat ditarik oleh batang besi atau baja. Hal ini
menunjukkan bahwa besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi
atau baja dapat dibuat magnet antara lain dengan cara menggosokkan
salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke
satu arah secara berulang-ulang. Secara fisika bahwa benda-benda yang
bisa dibuat magnet adalah benda atau material yang sudah mempunyai
sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau magnet-magnet
kecil yang disebut magnet elementer.
Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan
adanya pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat
digunakan untuk menyearahkan posisi domain. Dengan posisi yang
searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh
domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.
b. Dengan aliran arus listrik
Paku besar yang dililiti oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan
dengan baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata
paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai
atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus listrik
46
bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat
sebagai magnet. Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang
menempel pada paku besar dalam hitungan detik akan berjatuhan atau
lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya. Jadi, sifat
kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik.
Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya
paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus,
logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet
yang bersifat permanen (tetap). Secara fisika dapat dijelaskan bahwa
medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik akan mempengaruhi
posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur berubah
menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai
kekuatan yang bersifat magnet. Bagaimana cara menentukan kutub
utara atau selatan dari magnet buatan ini, kita bisa melakukan dengan
cara, misalkan sebatang besi atau baja yang telah dililiti kawat
berisolasi/kumparan (kawat transformator) dan dihubungkan dengan
baterai telah menjadi magnet. Untuk menentukan arah kutub-kutub
magnet digunakan aturan tangan kanan menggenggam. Jari-jari yang
menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan ibu jari
menunjuk kutub utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub
juga akan sebaliknya.
47
c. Dengan induksi (influensi atau imbas)
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh
pada statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang
telah menempel pada magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata
paku-paku kecil menempel pada paku besar. Hal ini disebabkan oleh
paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena induksi
sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan
pembuatan magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri
listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang
menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi domain-
domainnya menjadi teratur dan bersifat sebagai benda magnet. Magnet
buatan memiliki beberapa bentuk, di antaranya: berbentuk batang
persegi (magnet batang), berbentuk jarum (magnet jarum) berbentuk
silinder (magnet silinder) dan berbentuk U dan berbentuk tapak kuda,
CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN
Sifat kemagnetan suatu benda dapat dihilangkan dengan cara dipukul atau
dipanaskan. Dengan dipukul atau dipanaskan maka domain-domain
bergerak secara random dan tak teratur, sehingga sifat magnet yang
dimiliki jadi hilang.
48
KEMAGNETAN BUMI
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menempatkan dirinya
menurut rah utara –selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di
permukaanbumi terdapat medan magnet dan gaya yangmempengaruhi
kutub-kutub magnet tersebut.Kutub utara magnet selalu menghadap ke
arahutara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapanbahwa:
a. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatanmagnet
b. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utaramagnet
c. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di
dekat kutub utara dan kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.
Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–
selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutubkutub magnet bumi
tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya
magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan.
Penyimpangan dari arah utara– selatan yang sebenarnya ini disebut
deklinasi, lihat Gambar 12.5! Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan
sudut antara arah utara sebenarnya dengan arah utara yang ditunjukkan
oleh magnet.
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut inklinasi.
Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata
tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet
jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak
menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.
49
50
4. Instrumen Evaluasi
Rubrik penilaian Tes Unjuk Kerja
Aspek Yang DinilaiSkor
1 2 3 4Menunjukkan bagian-bagian dari magnet batang dengan benar
Membuat magnet dengan jalan menggosok :o memilih bahan-bahan yang diperlukan
dengan benaro menggosok dengan magnet batang dengan
teknik yang benaro Magnet yang dibuat berhasil memiliki sifat
kemagnetan
JUMLAHJUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20
Instrumen Evaluasi Ulangan Harian
KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN
Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.
No.Urut
Kompetensi Dasar/ Indikator
Bahan Kelas/ smt.
Materi Indikator Soal Bentuk Tes
No. Soal
1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet- Mendemonstrasikan
cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat
IX/2 Kemag-netan
Siswa dapat menyebutkan macam-macam magnet
Uraian 1
51
kemagnetan
2 - Siswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet
Uraian 2
3 - Siswa dapat menjelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan
Uraian 3
- Memaparkan teori kemagnetan bumi
Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi
Uraian 4
- Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik
Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari magnet yang dibuat dari listrik
Uraian 5
KARTU SOAL
Jenis Sekolah : SMP Negeri 3 Pringgabaya Alokasi Waktu : 2 JP Mata Pelajaran : IPAJumlah soal : 5 ITEM Kurikulum : KTSP Penulis : ABDULL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd. KD :
Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
No. Soal :
1
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Kemagnetan Sebutkan macam-macam magnet ditinjau dari bentuknya.
52
Indikator Soal :
Siswa dapat menyebutkan macam-macam magnet
KD :
Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
No. Soal :
2
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Kemagnetan
Rumusan butir soal :
Jelaskan cara-cara membuat magnet.Indikator Soal :
Siswa dapat menjelaskan cara-cara membuat magnet
KD :
Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
No. Soal :
3
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Kemagnetan
Jelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan sebuah magnet
Indikator Soal :
Siswa dapat menjelaskan cara-cara menghilangkan sifat kemagnetan
KD :
Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
No. Soal :
4
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
53
Materi :
Kemagnetan
Jelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi
Indikator Soal :
Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dengan sudut inklinasi
KD :
Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
No. Soal :
5
Buku Sumber : BSE IPA TERPADU KELAS IX oleh Elok Sudibyo
Materi :
Kemagnetan
Rumusan butir soal:
Jelaskan keuntungan-keuntungan dari magnet yang dibuat dari arus listrik.
Indikator Soal :
Siswa dapat menjelaskan keuntungan dari magnet yang dibuat dari listrik
54
PEDOMAN PENSKORAN
NO SOAL
KUNCI JAWABAN SKOR
1 1. Magnet batang2. Magnet jarum3. Magnet ladam4. Magnet silinder
1
1
1
1
2 - Menggosok benda ferromagnetik dengan magnet tetap dengan arah yang beraturan
- Induksi- Mengalirkan arus listrik DC pada kawat penghantar
3
1
2
3 - Dipanaskan- Dipukul-pukul- Dialiri arus listrik AC
1
1
1
4 - Deklinasi: penyimpangan dari arah utara selatan yang sebenarnya.
- Inklinasi: sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar.
3
3
5 - sifat kemagnetannya sangat kuat,- kekuatan magnet dapat diubah dengan mengubah arus,- kemagnetan dapat dihilangkan dengan memutuskan arus
listrik.
2
2
2
Jumlah Skor Maksimum 25
55
PEDOMAN PENILAIAN DAN TABEL KONVERSI
Nilai Ak h ir= skor yangdiperole hskor maximun
x 100
Tabel konversi
skor Nilai1 42 83 124 165 206 247 288 329 3610 4011 4412 4813 5214 5615 6016 6417 6818 7219 7620 8021 8422 8823 9224 9625 100
56
D. KAJIAN MANGERIAL
1. KAJIAN RKSPeraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas) nomor 19 tahun
2007 tentang standar pengelolaan pendidikan menyatakan bahwa sekolah
harus membuat rencana kerja sekolah (RKS) yang terdiri dari rencana kerja
jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT). RKJM
menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu empat
tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan, sedangkan RKT
dicapai dalam kurun waktu satu tahunan. Permendiknas tersebut juga
menyatakan bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan yang berdasar pada
RKJM dan dinyatakan dalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS).
Dasar hukum lain yang mendukung penyusunan program kegiatan
sekolah adalah peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Pasal 51 peraturan pemerintah
ini menyatakan bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang
perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel.
Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pasal 51 oleh satuan pendidikan
dituangkan dalam: a) rencana kerja tahunan satuan pendidikan, b) anggaran
pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan, dan c) peraturan satuan
atau program pendidikan.
57
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami cara
penyusunan rencana kerja sekolah baik rencana kerja jangka menengah
ataupun jangka pendek (tahunan). Mengkaji RKS dan RKJM sekolah tempat
magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih
calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial
khususnya kompetensi: 1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai
tingkatan perencanaan, dan 2) mengelola keuangan sekolah sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian RKS/RKJM, wawancara
dengan kepala sekolah dan matriks kajian RKS/RKJM, berikut kami sajikan
deskripsi hasil kajian RKS/RKJM sekolah tempat magang di sekolah sendiri
dan sekolah lain.
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3
PRINGGABAYA)
No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)
Belum dibentuk tim pengembang sekolah
Belum dibentuk tim pengembang sekolah
Upayakan pembentukan tim pengembang sekolah
Dilaksanakan setiap setahun sekali
Belum melaksanakan penyusunan EDS
Belum melaksanakan penyusunan EDS
Upayakan melaksanakan penyusunan EDS
2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS
Penyusunan RKS belum didasarkan atas hasil analisis EDS
Hasil EDS belum dijadikan dasar
Upayakan EDS dijadikan sebagai dasar penyusunan
58
dan RAPBS/RKAS penyusunan RKS
RKS
3 Mekanisme penyusunan RKS
RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS
RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS
Tidak ada kesenjangan
Mengutamakan program-program prioritas
Mengutamakan program-program prioritas
Tidak ada kesenjangan
RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
Tidak ada kesenjangan
Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.
Disosialisasikan secara terbatas kepada warga sekolah, belum disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan
belum disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan
Upayakan RKS/RKJM disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan
4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)
RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan
kegiatan pembelajaran,
c. PTK serta pengembangannya,
d. sarana dan prasarana,
e. keuangan dan pembiayaan,
f. budaya dan lingkungan sekolah,
g. peran serta masyarakat dan kemitraan,
h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan
kegiatan pembelajaran,
c. PTK serta pengembangannya,
d. sarana dan prasarana,e. keuangan dan
pembiayaan,f. budaya dan
lingkungan sekolah,g. peran serta
masyarakat dan kemitraan,
h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
Tidak ada kesenjangan
59
5 Implementasi RKS oRKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder
oRKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah
oPelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder
RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah, jika ada rencana kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, di bahas pada tingkat manajemen sekolah, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan secara langsung atau melalui pengawas pembina, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah.
Tidak ada kesenjangan
6 Evaluasi dan Pelaporan
Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun
Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun
Tidak ada kesenjangan
Dalam penyusunan RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya, kepala sekolah
sudah melibatkan beberapa guru dan pegawai sekolah tetapi mereka bekerja
belum dalam satu organisasi yang baik. Mereka tidak bekerja dalam satu tim
penyusun RKS yang dibentuk oleh secara resmi berdasarkan surat keputusan
kepala sekolah. Demikian juga dalam penyusunan RKJM SMP Negeri 3
Pringgabaya belum menjadikan EDS sebagai dasar penyusunannya, karena
memang di SMP Negeri 3 Pringgabaya selama ini belum melakukan
penyusunan EDS.
Untuk itu, kami sebagai peserta diklat yang magang di sekolah ini dan
juga sebagai sekolah sendiri, mengusulkan kepada kepala sekolah agar pada
penyusunan RKS berikutnya untuk membentuk tim penyusun RKS dari hasil
rapat atau musyawarah dengan seluruh komponen sekolah serta melakukan
penyusunan EDS sebagai dasar penyusunan RKJM. Dengan demikian, RKS
sekolah dapat tersusun dengan baik karena dikerjakan dalam satu tim yang
60
terorganisir. Alhamdulillah mulai tahun ini di SMP Negeri 3 Pringgabaya
telah dibentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang bertugas diantaranya
melaksanakan EDS dan menyusun RKJM/RKS.
RKS yang baik tentunya harus diakui dan disetujui oleh seluruh
komponen sekolah termasuk pihak komite sekolah. RKS bukan hanya buah
pikiran tim penyusun RKS tetapi tetap harus meminta masukan dan
pertimbangan dari seluruh komponen sekolah. Untuk itu, RKS yang sudah
disusun oleh tim penyusun RKS seyogyanya diajukan dalam rapat dewan
pendidik untuk diplenokan yang kemudian disetujui dengan memperhatikan
pertimbangan komite sekolah dan seterusnya disahkan pemberlakuannya oleh
pihak dinas pendidikan kabupaten.
Disadari oleh kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya bahwa RKS yang
disusun oleh beberapa tenaga guru dan pegawai yang ditunjuk, selama ini
belum pernah diajukan dalam rapat dewan pendidik untuk diplenokan
kemudian mendapat persetujuan. Untuk itu, kami mengusulkan kepada kepala
sekolah agar RKS yang disusun nantinya dapat diajukan dalam rapat dewan
pendidik untuk menyempurnakan hasil kerja tim penyusun RKS.
Menindaklanjuti amanat peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010
tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 51 yang
menyatakan bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang
perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel,
maka RKS yang telah disetujui dan disahkan pemberlakuannya oleh dinas
pendidikan kabupaten idealnya juga diketahui oleh masyarakat atau orang tua
61
siswa serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, sosialisasi RKS
perlu dilakukan oleh pihak sekolah. Bentuk sosialisasi RKS dapat
dilaksanakan pada rapat komite sekolah, dipajang di sekolah pada satu tempat
yang dapat dengan mudah dilihat oleh tamu atau dipasang di website/blog
sekolah.
Selama ini, diakui bahwa RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya belum
pernah disosialisasikan kepada seluruh komponen sekolah ataupun masyarakat
dan orang tua siswa. Kepala sekolah mempunyai pertimbangan tersendiri
sehingga RKS belum disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berwenang.
Dalam penataan pengelolaan kegiatan sekolah kedepan, dan berdasarkan
masukan-masukan kami, kini kepala sekolah mempunyai keinginan untuk
melakukan hal tersebut jika RKS telah disusun oleh satu tim penyusun RKS.
RKS SMP Negeri 3 Pringgabaya disusun melalui tahapan-tahapan
identifikasi tantangan, analisis pemecahan tantangan, penyusunan program
dan penyusunan rencana biaya dan pendanaan. Pada tahap identifikasi
tantangan, langkah-langkah yang dilakukan adalah menyusun profil sekolah,
mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan dan merumuskan tantangan.
Model RKS yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Pringgabaya
mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam sembilan pokok
kegiatan yaitu :
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Perbaikan administrasi dan manajemen sekolah.
Pengembangan organisasi dan kelembagaan.
62
Perbaikan sarana dan prasarana.
Peningkatan kualitas SDM (ketenagaan).
Peningkatan pembiayaan dan pendanaan sekolah.
Peningkatan peran serta masyarakat.
Peningkatan prestasi peserta didik.
Peningkatan kualitas lingkungan dan budaya sekolah.
Berdasarkan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang
standar pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus
memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5)
keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta
masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada
peningkatan dan pengembangan mutu.
Rencana program kegiatan sekolah yang telah ditetapkan sekolah
tentunya tak selamanya dapat terlaksana 100%. Jika dengan terpaksa ada
pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, maka hal
tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Hal ini dapat dilakukan dengan terlebih
dahulu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan komite sekolah.
Demikian halnya dengan SMP Negeri 3 Pringgabaya, kadang ada kegiatan
sekolah yang tidak sesuai dengan RKS yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan RKS tersebut hanya
dibicarakan kepada orang-orang tertentu di sekolah.
63
Adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak berdasarkan RKS
disebabkan karena kegiatan tersebut adalah kegiatan tiba-tiba atau karena
penyusunan program sekolah belum melakukan analisis kebutuhan prioritas.
Dengan pemilihan program-program sekolah berdasarkan skala prioritas maka
akan meminimalisir terjadinya pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah yang
tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah.
Untuk itu, melalui diskusi kami dengan kepala sekolah dan wakil-
wakilnya memberikan saran-saran agar jika terjadi kemungkinan adanya
kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah maka
sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan warga sekolah dalam rapat
dewan guru dan jika memungkinkan dapat pula dihadiri oleh pihak komite
sekolah. Saran terakhir adalah agar pemilihan program-program sekolah
didasarkan pada analisa kebutuhan skala prioritas.
SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1
PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)
Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)
Tidak ada kesenjangan
Dilaksanakan setiap setahun sekali
Dilaksanakan setiap setahun sekali
Tidak ada kesenjangan
2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS
Hasil EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS
Tidak ada kesenjangan
64
3 Mekanisme penyusunan RKS
RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS
RKJM dan RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS
Tidak ada kesenjangan
Mengutamakan program-program prioritas
Mengutamakan program-program prioritas
Tidak ada kesenjangan
RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
Tidak ada kesenjangan
Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.
Disosialisasikan secara terbatas kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan melalui berbagai media seperti website dan papan pengumuman
Tidak ada kesenjangan
4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)
RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan
kegiatan pembelajaran,
c. PTK serta pengembangannya,
d. sarana dan prasarana,
e. keuangan dan pembiayaan,
f. budaya dan lingkungan sekolah,
g. peran serta masyarakat dan kemitraan,
h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
RKS memuat kegiatan-kegiatan:a. kesiswaan,b. kurikulum dan kegiatan
pembelajaran,c. PTK serta
pengembangannya,d. sarana dan prasarana,e. keuangan dan
pembiayaan,f. budaya dan lingkungan
sekolah,g. peran serta masyarakat
dan kemitraan,h. rencana kerja lain yang
mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
Tidak ada kesenjangan
5 Implementasi RKS oRKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder
oRKS digunakan sebagai
RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah, jika ada rencana kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, di bahas pada tingkat manajemen sekolah, berkoordinasi dengan Dinas
Tidak ada kesenjangan
65
acuan kegiatan sekolah
oPelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder
Pendidikan secara langsung atau melalui pengawas pembina, kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah.
6 Evaluasi dan Pelaporan
Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun
Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali setahun
Tidak ada kesenjangan
Secara umum penyusunan RKS pada SMP Negeri 1 Pringgabaya
sudah mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar. Dalam penyusunan
RKS-RKJM, kepala sekolah SMP Negeri 1 Pringgabaya melibatkan guru dan
pegawai yang bekerja dalam satu tim penyusun rencana kerja sekolah
berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Langkah yang ditempuh kepala
sekolah sudah sesuai dengan kompetensinya sebagai manejer mengelola
dengan menggerakkan dan mengarah-kan sumber daya manusia yang dimiliki
sekolah dalam menyusun rencana kerja sekolah.
Menghindari adanya kecurigaan piha-pihak tertentu dalam pengelolaan
kegiatan-kegiatan sekolah, maka sedapat mungkin RKS-RKJM
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah ataupun ke masyarakat dan
orang tua siswa. Hal ini dilakukan untuk menjamin keterlaksanaan
pengelolaan dan penyelenggaraan yang transparan dan akuntabel. Menyadari
akan hal ini, maka kepala SMP Negeri 1 Pringgabaya selalu melakukan
sosialisasi program-program kegiatan sekolah kepada warga sekolah dan
orang tua siswa. Bentuk sosialisasi ini dilakukan dengan memasang papan
pengumuman yang berisi rangkuman isi RKJM-RKS di ruang lobi sekolah
66
sehingga dapat dilihat (dibaca) oleh setiap tamu yang datang, juga
disosialisasikan melalui website sekolah.
RKS SMP Negeri 1 Pringgabaya sudah disusun berdasarkan
rekomendasi EDS. Penilaian diri sekolah dilakukan dengan mengisi instrumen
EDS. Proses pengisian EDS juga dipandu oleh Tim Pengawas SMP
Kabupaten Lombok Timur. Untuk itu, saya sebagai peserta diklat calon kepala
sekolah yang magang di sekolah ini juga dapat menambah informasi dan
pengalaman dalam melakukan pengisian instrumen EDS.
Model RKS yang dikembangkan berdasarkan rekomendasi EDS
mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam delapan standar : 1) isi,
2) proses, 3) kompetensi lulusan, 4) PTK, 5) sarana dan prasarana, 6)
pengelolaan, 7) pembiayaan, dan 8) penilaian. Pengelompokan ini sejalan
dengan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar
pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus
memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5)
keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta
masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada
peningkatan dan pengembangan mutu.
Sama halnya dengan SMP Negeri 3 Pringgabaya, rencana program
kegiatan di sekolah ini yang telah ditetapkan dalam rencana kegiatan tahunan
juga kadang tidak terlaksana 100%. Kadang ada kegiatan yang tiba-tiba
dilaksanakan karena harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan kebijakan pemerintah daerah atau pemerintah kecamatan. Hal
ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan melalui rapat
67
dewan guru dan komite sekolah. Diakui oleh kepala SMP Negeri 1
Pringgabaya bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini kadang tidak bisa dihindari
namun seharusnya kegiatan-kegiatan tambahan tersebut dibahas dalam rapat
dewan guru untuk memperoleh legitimasi.
68
3. KAJIAN PENGELOLAAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri
atas standar isi (Permendiknas nomor 22 tahun 2006), proses, kompetensi
lulusan (Permendiknas nomor 23 tahun 2006 ), tenaga pendidik dan
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Disamping
itu secara teknis digunakan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh
BSNP tahun 2006. Panduan tersebut memuat tentang konsep dasar, prinsip,
prosedur dan kriteria pengembangan KTSP
69
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami
pengelolaan kurikulum sekolah sehingga pada saatnya nanti setelah menjadi
kepala sekolah sudah dapat mengelola kurikulum sekolahnya dengan baik.
Berdasarkan hasil pengisian instrumen analisis dokumen 1, dokumen
2, wawancara dengan urusan kurikulum dan matriks kajian pengelolaan
kurikulum, berikut ini saya sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan
kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya dan SMPN 1 Pringgabaya
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen
Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
A. Dokumen I
1. Proses penyusunan Dokumen I
1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah
1. Ada tim pengembang kurikulum sekolah yang dibentuk untuk menyusun kurikulum sekolah tetapi tidak dilengkapi dengan SK Kepala Sekolah
Tim pengembang tidak dikuatkan dengan SK Kepala Sekolah
Tim pengembang kurikulum dibentuk dalam suatu rapat, dan tim yang terbentuk harus dilegalkan dengan SK Kepala Sekolah
2. Disetujui dalam rapat dewan guru.
2. Tidak diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan
Tidak diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan
Dokumen I KTSP harus diplenokan dalam rapat Dewan Guru
3. Diketahui oleh 3. Diketahui oleh Tidak ada
70
Komite Sekolah Komite Sekolah kesenjangan4. Disahkan
pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur
4. Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur
Tidak ada kesenjangan
2. Kelengkapan isi dokumen I
1. Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah
Memiliki visi yang berisi gambaran masa depan yang diinginkan sekolah
Tidak ada kesenjangan
2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah
Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah
Tidak ada kesenjangan
3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah
Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah
Tidak ada kesenjangan
4. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi
Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun berdasar kan Standar Isi
Tidak ada kesenjangan
5. Tidak melebihi 36 jam pelajaran perminggu
Terdapat 36 jam pelajaran perminggu
Tidak ada kesenjangan
6. Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.
Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah, yaitu Bahasa Arab dan Kerajinan Daerah
Tidak ada kesenjangan
7. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan
Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan
Tidak ada kesenjangan
71
karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.
karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.
8. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran
Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran
Tidak ada kesenjangan
9. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait
Terdapat rumusan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait
Tidak ada kesenjangan
10. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Terdapat rumusan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Tidak ada kesenjangan
11. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi
Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi
Tidak ada kesenjangan
B Dokumen II
1. Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu
Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu
Tidak ada kesenjangan
2. Komponen Silabus
Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan
Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan
Ada beberapa yang belum memasukkan
Memasukkan nilai karakter ke dalam komponen silabus
72
Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.
Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter
nilai karakter ke dalam komponen silabus
3. Pengembangan silabus
1. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.
Tidak ada kesenjangan
2. Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)
Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)
Kebanyakan masih mengcopy-paste silabus yang ada dengan beberapa penyesuaian
Upayakan penyusunan silabus secara mandiri dengan memperhatikan kondisi nyata di sekolah
3. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten
Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten
1. RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Tidak ada kesenjangan
2. Komponen RPP Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar
Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.
Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.
Upayakan memasukkan nilai karakter pada penyusunan RPP
73
3. Identitas RPP Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.
Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.
Tidak ada kesenjangan
4. Rumusan SK dan KD
Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
Tidak ada kesenjangan
5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus
Indikator sesuai dengan indikator pada silabus
Tidak ada kesenjangan
6. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar
Sebagian besar tujuan pembelajaran sudah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ada sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.
sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.
Tujuan pelajaran harus memuat proses dan hasil belajar
7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Tidak ada kesenjangan
8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran
Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran
Ada beberapa menggunakan metode yang belum sesuai dengan kondisi (daya dukung) yang ada di sekolah.
Metode pembelajaran disamping sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran, juga harus memperhatikan kesiapan daya dukung yang ada di sekolah.
74
9. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Tidak ada kesenjangan
10. Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian
Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian
Tidak ada kesenjangan
11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
Ada beberapa yang menentukan sumber belajar yang tidak sesuai dengan daya dukung yang tersedia di sekolah
Disamping memperhatikan SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dalam penentuan ssumber belajar perlu juga memperhatikan daya dukung terutama sarana/prasarana yang tersedia di sekolah.
Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 disusun
oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh kepala sekolah. Tim ini
bekerja merampungkan kurikulum dengan menggabungkan dokumen 1 dan
dokumen 2. Kurikulum 2012/2013 ditanda tangani kepala sekolah, ketua
komite dan kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Lombok
Timur namun sebelumnya tidak diajukan dalam rapat dewan guru untuk
mendapatkan persetujuan.
75
Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran
2012/2013 berdasarkan pada pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh BSNP.
Secara umum, kurikulum SMPN 3 Pringgabaya disusun berdasarkan
panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun dengan kerangka sebagai
berikut:
Halaman Judul
Tim Penyusun
Kata Pengantar
Daftar Isi
Lembar Pengesahan
Bab I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Prinsip Pengembangan
Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN
76
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi Sekolah
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
Bab III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
C. Mata Pelajaran dan Muatan Lokal
D. Kegiatan Pengembangan Diri
E. Pengaturan beban belajar
F. Ketuntasan belajar
G. Sistem penilaian dan evaluasi
H. Kenaikan kelas dan kelulusan
I. Peraturan dan tata pengelolaan sekolah
Bab IV. KALENDER PENDIDIKAN
BAB V. PENUTUP
Lampiran-lampiran
1. Silabus Mata Pelajaran
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Visi “Cerdas, Terampil, Berbudaya berlandaskan Iman dan
Taqwa.” menggambarkan tujuan yang ingin oleh SMPN 3 Pringgabaya.
Pada bagian struktur kurikulum yang mengatur tentang jumlah jam
77
pelajaran, menetapkan kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran
muatan nasional, 2 mata pelajaran muatan lokal dengan jumlah jam
pelajaran 36 jam perminggu. Dengan memperhatikan sistem ujian nasional
setiap tahunnya maka sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan
siswa menghadapinya maka jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika dan IPA ditambah 1 jam pelajaran. Hal ini
dapat dilakukan dengan memanfaatkan 4 jam cadangan karena sekolah
setingkat SMP dimungkinkan jumlah jam pelajarannya sampai maksimal
36 jam pelajaran.
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar
Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
KTSP yang diterbitkan oleh BSNP. Kegiatan penyusunan dan
pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkompok
dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. Diakui
bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya
berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh
silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum
membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik
mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal.
78
Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan
oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan
MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru
sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa
perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah
menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok
dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan
norma-norma yang ada dalam masyarakat Pringgabaya.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan
RPP sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian
guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan
model pembelajaran langsung.
Baik pada Silabus maupun RPP sebagian sudah memasukkan
komponen nilai-nilai karakter bangsa, ada pula yang belum memasukkan
unsur karakter dalam penyusunannya. Untuk itu kami merekomendasikan
untuk memasukkan unsur karakter dalam penyusunan silabus maupun RPP
sesuai dengan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter bangsa
yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan
Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan prilaku manusia dan
masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan
79
Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa
patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi iptek.
b. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH MAGANG (SMP NEGERI 1
PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
A. Dokumen I
1. Proses penyusunan Dokumen I
1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah
Ada tim pengembang kurikulum sekolah yang dibentuk untuk menyusun kurikulum sekolah, dikuatkan dengan SK Kepala Sekolah
Tidak ada kesenjangan
-
2. Disetujui dalam rapat dewan guru.
Diajukan secara khusus dalam rapat Dewan Guru untuk mendapat persetujuan
Tidak ada kesenjangan
-
3. Diketahui oleh Komite Sekolah
Diketahui oleh Komite Sekolah
Tidak ada kesenjangan
4. Disahkan pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur
Disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur Up. Kabid Dikdas
Tidak ada kesenjangan
2. Kelengkapan isi dokumen I
1. Memiliki visi yang berisi gambaran
Memiliki visi yang berisi gambaran masa
Tidak ada kesenjangan
80
masa depan yang diinginkan sekolah
depan yang diinginkan sekolah
2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah
Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah
Tidak ada kesenjangan
3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah
Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah
Tidak ada kesenjangan
4. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi
Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun berdasar kan Standar Isi
Tidak ada kesenjangan
5. Tidak melebihi 36 jam pelajaran perminggu
Terdapat 36 jam pelajaran perminggu
Tidak ada kesenjangan
6. Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.
Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Kepariwisataan
Tidak ada kesenjangan
7. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi
Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.
Tidak ada kesenjangan
81
sekolah.
8. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran
Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran
Tidak ada kesenjangan
9. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait
Terdapat rumusan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait
Tidak ada kesenjangan
10. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Terdapat rumusan kriteria kelulusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Tidak ada kesenjangan
11. Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi
Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi
Tidak ada kesenjangan
B Dokumen II
1. Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu
Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu
Tidak ada kesenjangan
2. Komponen Silabus
Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian,
Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi,
82
alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.
Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter
3. Pengembangan silabus
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.
Tidak ada kesenjangan
Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)
Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (MGMP)
Kebanyakan masih mengcopy-paste silabus yang ada dengan beberapa penyesuaian
Upayakan penyusunan silabus secara mandiri dengan memperhatikan kondisi nyata di sekolah
Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten
Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten
Tidak ada kesenjangan
1. RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Tidak ada kesenjangan
2. Komponen RPP Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar
Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Ada beberapa yang belum memasukkan nilai karakter pada komponen RPP.
Ada beberapa yang belum memasukkan indikator pada komponen RPP.
Upayakan memasukkan indikator pada penyusunan RPP
3. Identitas RPP Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.
Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.
Tidak ada kesenjangan
83
4. Rumusan SK dan KD
Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
Tidak ada kesenjangan
5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus
Indikator sesuai dengan indikator pada silabus
Ada beberapa yang belum memasukkan indikator pada komponen RPP.
Upayakan memasukkan indikator pada penyusunan RPP
6. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar
Sebagian besar tujuan pembelajaran sudah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ada sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.
sebagian kecil tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar saja.
Tujuan pelajaran harus memuat proses dan hasil belajar
7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
-
8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran
Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran
Ada beberapa menggunakan metode yang belum sesuai dengan kondisi (daya dukung) yang ada di sekolah.
Metode pembelajaran disamping sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran, juga harus memperhatikan kesiapan daya dukung yang ada di sekolah.
84
9. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
-
10. Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian
Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian.
-
11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi serta disesuaikan dengan daya dukung sekolah
Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013
disusun oleh tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh kepala
sekolah. Tim ini bekerja merampungkan kurikulum dengan
menggabungkan dokumen 1 dan dokumen 2. Kurikulum 2012/2013
ditanda tangani kepala sekolah, ketua komite dan kepala dinas pendidikan
pemuda dan olahraga kabupaten Lombok Timur dalam hal ini Kepala
Bidang Pendidikan Dasar dan sebelumnya diajukan dalam rapat dewan
guru untuk mendapatkan persetujuan.
85
Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Pringgabaya Tahun
Pelajaran 2012/2013 berdasarkan pada pelaksanaan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
Secara umum, kurikulum SMPN 1 Pringgabaya disusun
berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan BSNP untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dokumen I kurikulum disusun
dengan kerangka sebagai berikut:
Halaman Judul
SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun Kurikulum Sekolah
Kata Pengantar
Daftar Isi
Lembar Pengesahan
Bab I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Yuridis
C. Tujuan
D. Prinsip Pengembangan
Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN
86
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi dan Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
D. Pengertian
Bab III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
C. Mata Pelajaran dan Muatan Lokal
D. Kegiatan Pengembangan Diri
E. Pengaturan beban belajar
F. Kriteria Ketuntasan Minimal
G. Sistem penilaian dan evaluasi
H. Kenaikan kelas dan kelulusan
I. Peraturan dan tata pengelolaan sekolah
Bab IV. KALENDER PENDIDIKAN
BAB V. PENUTUP
Lampiran-lampiran
1. Silabus Mata Pelajaran
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Visi “terwujudnya siswa yang unggul dalam prestasi akademik dan
nonakademik serta berbudaya yang bernuansa agama.” menggambarkan
tujuan yang ingin oleh SMPN 1 Pringgabaya. Pada bagian struktur
87
kurikulum yang mengatur tentang jumlah jam pelajaran, menetapkan
kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional, 2 mata
pelajaran muatan lokal dengan jumlah jam pelajaran 36 jam perminggu.
Dengan memperhatikan sistem ujian nasional setiap tahunnya maka
sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan siswa menghadapinya
maka jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia, Matematika IPA dan IPS
ditambah 1 jam pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan 4
jam cadangan karena sekolah setingkat SMP dimungkinkan jumlah jam
pelajarannya sampai maksimal 36 jam pelajaran.
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar
Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
KTSP yang diterbitkan oleh BSNP. Kegiatan penyusunan dan
pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkompok
dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. Diakui
bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya
berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh
silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum
membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik
mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal.
88
Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan
oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan
MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru
sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa
perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah
menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok
dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan
norma-norma yang ada dalam masyarakat Pringgabaya.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan
RPP sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian
guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan
model pembelajaran langsung.
Baik pada Silabus maupun RPP semua sudah memasukkan
komponen nilai-nilai karakter bangsa dalam penyusunannya tetapi ada
sebagian kecil guru yang belum memasukkan komponen indikator dalam
penyusunan RPP. Untuk itu kami merekomendasikan untuk memasukkan
unsur indikator dalam penyusunan RPP sesuai dengan Permendiknas No.
41 tahun 2007 tentang Standar Proses.
4. KAJIAN PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolan pendidik
dan tenaga kependidikan, wawancara dengan kepala sekolah dan matriks
89
kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan, berikut kami sajikan
deskripsi hasil kajian pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.
a. SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)
No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
A Perencanaan 1. Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar
Memiliki tenaga pendidik yang sesuai standar, tenaga kependidikan satu orang masih memiliki kualifikasi pendidikan belum standar
Tenaga kependidik-an satu orang masih memiliki kualifikasi pendidikan belum standar
Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan standar nasional baik sisi kualifikasi maupun jenis kebutuhan yang dimiliki2. Jumlah tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan
Jumlah tenaga pendidik cukup memadai sesuai kebutuhan, variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata
variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata.
Jumlah tenaga kependidikan masih di bawah standar
Terdapat kekurangan pada pelaksana urusan humas dan kurikulum
90
B. Pemenuhan kulifikasi
1. Kepala Sekolah
(Permen No. 13 Tahun 2007)
1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;
1. Kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya memiliki kualifikasi akademik S1/A4 kependidikan jurusan BP/BK yang diperoleh pada tahun 2002 dari STKIP Hamzanwadi Selong (PT Terakreditasi)
Tidak ada kesenjangan
Sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen No. 13 Tahun 2007
2. Memiliki sertifikat calon kepala sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi
2. Sudah memiliki sertifikat sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi. Belum memiliki NUKS
Tidak ada kesenjangan
3. Memiliki SK sebagai guru SMP
3. Memiliki SK sebagai guru SMP No. 788/CI/SP TMT : 1 Maret 1994
Tidak ada kesenjangan
4. Memiliki sertifikat pendidik
4. Memiliki sertifikat pendidik No. 221081001121 tahun 2010
Tidak ada kesenjangan
2. Guru 1. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 / D IV
Semua guru sudah memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV, bahkan ada 1 orang yang sudah memiliki kualifikasi akademik S2
Tidak ada kesenjangan
Semua guru sudah memilki kualifikasi pendidikan sesuai dengan Undang-Undang
2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
Tidak ada kesenjangan
Semua guru sudah memenuhi Kualifikasi pendidikan dari
91
perguruan tinggi terakreditasi
3. Konselor 1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
Memiliki 3 orang tenaga konselor (Termasuk Kepala Sekolah) berpendidikan S-1 dalam bidang Bimbingan dan Konseling
Tidak ada kesenjangan
2. Berpendidikan profesi konselor
Tenaga konselor belum memiliki pendidikan profesi konselor
belum memiliki pendidikan profesi konselor
Upayakan tenaga konselor memiliki pendidikan profesi konselor
4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)
1. Kepala Administrasi memilki kualifikasi pendidikan minimal D III
Koordinator tenaga administrasi memiliki kualifikasi pendidikan S1
Tidak ada kesenjangan
Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 20082. Memiliki sertifikat
kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
3. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun
Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 27 tahun
4. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
5. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan,
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan
Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Mengadakan pelaksana urusan kurikulum
92
kurikulum.
6. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA
Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II
Tidak ada kesenjangan
7. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,
Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan
Upayakan pengangkatan satuan pengamanan (Satpam)
5 TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)
Kepala Lab :
1. Kualifikasi akademik minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi
2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi
3. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
Belum memiliki kepala laboratorium. Pengelolaan laboratorium baik dari sisi manajemen dan teknisi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.
Belum memiliki kepala laboratorium
Upayakan mengangkat kepala laboratorium.
Teknisi Laboratorium :
1. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan denganperalatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
2. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium
Belum memiliki teknisi khusus. Teknisi lab dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.
Tidak ada tenaga teknisi khusus yang sesuai dengan standar
Mengangkat teknisi yang sesuai dengan standar
93
sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah
Laboran :
1. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
2. Memiliki sertifikat laboran sekolah/ madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Belum memiliki tenaga laboran. Tenaga laboran dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.
Tidak ada tenaga laboran yang sesuai dengan standar
Upayakan menugaskan tenaga laboran yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )
1. Kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi
Kualifikasi akademik kepala perpustakaan S 1/D IV jalur pendidik
2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan
Masa kerja kepala perpustakaan 26 tahun jalur guru
3. Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Upayakan mengangkat tenaga pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan
94
pemerintah
4. Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/ bersertifikat )
Sesuai latar belakang pendidikannya yaitu S1 jrs. Bahasa Indonesia
- -
5. Kualifikasi akademik SMA/ sertifikat pengelola perpustakaan
Kualifikasi akademik SMA, belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.
Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan
Mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pengelola perpustakaan
C. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar
1. Kepala Sekolah
(Permen No. 13 Tahun 2007)
1. Memiliki SK sebagai guru SMP
1. Memiliki SK sebagai guru SMP No. 788/CI/SP TMT : 1 Maret 1994
Tidak ada kesenjangan
95
2. Memiliki sertifikat pendidik
2. Memiliki sertifikat pendidik No. 221081001121 tahun 2010
Tidak ada kesenjangan
3. Memiliki SK sebagai kepala sekolah
3. Memiliki SK sebagai Kepala Sekolah
Tidak ada kesenjangan
4. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;
4. Diangkat sebagai kepala sekolah pada usia 44 tahun
Tidak ada kesenjangan
5. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMP
Memiliki pengalaman mengajar/ membimbing 19 tahun di SMP
Tidak ada kesenjangan
6. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
Memiliki pangkat IV/a TMT : 1 April 2009
Tidak ada kesenjangan
2 Guru 1. Jumlah guru sesuai dengan kebutuhan
Terdapat 30 orang guru mata pelajaran
Terdapat kelebihan jumlah guru mata pelajaran sebanyak 5 orang
Upayakan merencanakan jumlah guru sesuai kebutuhan
. 2. Mengajar sesuai latar Sebagian besar Ada sebagian Upayakan semua
96
belakang pendidikannya
mengajar sesuai latar pendidikannya. Ada sebagian yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya
kecil yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya
3. Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu
Sebagian besar guru memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu bahkan lebih, ada sebagian yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu
Masih ada guru yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu
Upayakan semua guru memiliki beban mengajar minimal 24 jam perminggu
3. Konselor Memiliki konselor dengan ratio sesuai standar
Memiliki 3 orang tenaga konselor Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
Terdapat kekurangan 1 orang konselor
Upayakan menambah tenaga konselor sesuai dengan ratio jumlah siswa
4. Tenaga Administrasi (Permen. 24 Th 2008)
1. Memiliki satu orang kepala administrasi yang sesuai standar
Fungsi kepala administrasi dipegang oleh Koordinator tenaga administrasi dengan kualifikasi sesuai standar
Tidak ada kesenjangan
Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008
2. Kepala administrasi Memiliki SK Tidak ada -
97
memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi
pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
kesenjangan
3. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan
Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum
4. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,
Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan
Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja
5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)
Memiliki kepala lab, teknisi dan laboran yang sesuai latar belakang pendidikannya (berijazah/bersertifikat)
Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus sebagai pengelola lab
Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus sebagai pengelola lab
Upayakan mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.
98
6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )
1. Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar
Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar
Tidak ada kesenjangan
-
2. Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang
Memiliki tenaga perpustakaan 1 orang
Tidak ada kesenjangan
-
D. Pemenuhan Kompetensi
1. Kepala Sekolah
(Permen No. 13 Tahun 2007)
Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
Tidak ada kesenjangan
Perlu terus dilakukan pengembangan kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
2. Guru 1. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
Memiliki kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
2. Memiliki integritas kepribadian
Memiliki integritas kepribadian
Tidak ada kesenjangan
-
3. Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kompetensi sosial guru
4. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi
Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kompetensi professional guru
99
pelajaran ) pelajaran )
3. Konselor 1. Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial
Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial
Tidak ada kesenjangan
Semua konselor sudah memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial
4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)
1. Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional
Pengelola lab memiliki kompetensi sesuai
Permen. 26 Th 2008
Tidak ada kesenjangan
2. Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional
- -
3. Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional
- -
6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )
1. Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan
Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan,
Tidak ada kesenjangan
100
informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
2. Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
Tidak ada kesenjangan
E. Uraian tugas dan tata kerja
Memiliki uraian tugas dan tata kerja
Memiliki uraian tugas dan tata kerja
Tidak ada kesenjangan
F. Administrasi PTK Melaksanakan administrasi PTK
Melaksanakan administrasi PTK
Tidak ada kesenjangan
G. Penilaian Evluasi Kinerja
1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan
1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang
Tidak ada kesenjangan
101
dihasilkan
H. Pembinaan dan pengembangan
Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK
Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK
Tidak ada kesenjangan
I. Tata tertib dan kode etik
1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib
1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib
Tidak ada kesenjangan
2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. hubungan
sesama PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang:a. hubungan sesama
PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
Tidak ada kesenjangan
J. Pelaporan 1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya
1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
Tidak ada kesenjangan
102
setiap akhir semester. sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaiansekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.
2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yangditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik.
Tidak ada kesenjangan
3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah
3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah
4. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah
a) Pendidik (Guru)
103
SMPN 3 Pringgabaya kini dipimpin oleh Muhadis, S.Pd. sebagai
kepala sekolah sejak bulan Oktober tahun 2011. Beliau adalah sarjana
lengkap (S.Pd.) dan memiliki akta IV yang diperolehnya pada tahun 2002
di STKIP Hamzanwadi Selong Jurusan BP/BK. Jumlah guru yang dimiliki
sebanyak 34 orang termasuk Kepala Sekolah yang terdiri dari 20 guru
PNS dan 14 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 17 guru mata
pelajaran dan 3 guru konseling. Kualifikasi pendidikan guru SMPN 3
Pringgabaya 100% sudah S1 bahkan terdapat 1 orang yang berkualifikasi
S2, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel : Kualifikasi Pendidikan Guru
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNSTOTALLK PR JML L
K PR JML
1 PGSLP/PGSMP 0 0 0 0 0 0 02 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 0 0 0 0 0 04 D-3 0 0 0 0 0 0 05 S-1 15 4 19 8 6 14 336 S-2 1 0 1 0 0 0 1
JUMLAH 16 4 20 8 6 14 34Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang
pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan
guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 34 guru tidak dapat
memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24 jam.
Banyaknya rombongan belajar sebanyak 17 rombel dengan jumlah
jam pembelajaran perminggu 36 jam. Jika menggunakan rumus kebutuhan
104
guru : = , maka SMPN 3
Pringgabaya hanya membutuhkan guru sebanyak 25 - 26 guru mata
pelajaran jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan satu wakil kepala
sekolah mengajar 12 jam pelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa guru SMPN 3 Pringgabaya hanya kekurangan 5 guru mata
pelajaran dengan kata lain tidak perlu mengangkat 14 orang tenaga
honorer yang disebut sebagai guru non PNS.
Menurut data kepegawaian dan pengetahuan kami sebagai urusan
kurikulum, bahwa penambahan tenaga non PNS tetap dilakukan karena
jumlah guru yang ada tidak merata untuk semua mata pelajaran. Tenaga
non PNS yang ada merupakan tenaga yang sudah lama mengabdi di
sekolah ini, bahkan ada beberapa diantaranya merupakan tenaga-tenaga
perintis sejak berdirinya SMP Negeri 3 Pringgabaya tahun 1992. Ada mata
pelajaran yang gurunya kurang tetapi ada juga guru mata pelajaran yang
gurunya sudah dianggap kelebihan, sehingga ada beberapa guru yang
mengajar pada bidang yang bukan kompetensinya. Keterangan tersebut
juga terlihat dari laporan bulanan kepegawaian bulan Maret tahun 2013.
SMPN 3 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 membina siswa
sebanyak 634 yang dilayani oleh 3 tenaga konselor termasuk kepala
sekolah, karena kepala sekolah juga merupakan seorang guru BP/BK. Jika
diasumsikan Kepala Sekolah mengampu 6 Jam pelajaran, ekuvalens
dengan 37 orang siswa maka hal ini berarti bahwa 2 orang guru konselor
lainnya mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 299 siswa per
105
konselor. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang
pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan
konselor mengampu bimbingan dan konseling sedikitnya 150 siswa, maka
jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 4 orang.
Tabel di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru
SMPN 3 Pringgabaya memperlihatkan semua guru yang sudah memenuhi
kualifikasi pendidikan. Satu diantara mereka bahkan sudah memiliki
kualifikasi S2 yang diperolehnya pada bulan September 2012.
Fakta lain yang ditemukan di SMPN 3 Pringgabaya adalah masih
terdapat beberapa guru mata pelajaran yang mengajar tidak berdasarkan
latar belakang pendidikannya. Diantaranya guru mata pelajaran
Penjasorkes yang diajarkan oleh guru berlatar belakang Matematika, Seni
Budaya dan Mulok Kerajinan Daerah yang diajarkan oleh guru berlatar
belakang IPA dan TIK diajarkan oleh guru yang berlatar belakang IPS.
Hal ini ditempuh karena guru tersebut dianggap mempunyai kemampuan
mengajarkan mata pelajaran tersebut dan juga dengan pertimbangan
pemanfaatan tenaga yang sudah ada.
b) Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga administrasi
sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga
kependidikan SMPN 3 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan
106
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNSTOTALLK PR JM
L LK PR JML
1 SD - - - 1 - 1 12 SMP - - - 1 - 1 13 SMA/SMK 1 - 1 1 3 4 54 D-1 0 0 0 0 0 0 05 D-2 0 0 0 0 1 1 16 D-3 0 0 0 0 0 0 07 S-1 1 0 1 0 1 1 2
JUMLAH 2 0 2 4 5 8 10
Dari Tabel di atas terlihat masih terdapat satu tenaga kependidikan
berkualifikasi SD dan 2 orang berkualifikasi SMP. Tenaga kependidikan
tersebut sehari-hari bertugas sebagai penjaga sekolah dan tukang kebun.
Standar kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah bagian
pelaksana urusan kepegawaian, persuratan, kesiswaan, sarana dan
prasarana serta bendahara berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun
2008 adalah minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK. Dengan demikian
TAS tersebut sudah memenuhi standar kualifikasi akademik.
Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMPN 3 Pringgabaya
saat ini berjumlah 10 orang terbagi menjadi tenaga administrasi sekolah,
tenaga perpustakaan dan layanan khusus (Penjaga dan tukang kebun)
diperlihatkan pada Tabel berikut.
Tabel : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan Laboran
No. Tenaga Kependidikan
PNS Non PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 Administrasi Sekolah 2 0 2 0 4 4 6
2 Perpustakaan 0 0 0 0 1 1 1
3 Penjaga dan tukang kebun 0 0 0 3 0 3 3
107
4 Laboran 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH 2 0 2 3 5 8 10
Koordinator tenaga administrasi SMPN 3 Pringgabaya
berkualifikasi S1 jurusan Administrasi perkantoran sehingga relevan
dengan tugasnya. Karena sebelum peraturan baru yang menghapus adanya
kepala tenaga administrasi, koordinator kepala administrasi menjabat
sebagai kepala tenaga administrasi sehingga sudah memiliki sertifikat
kepala tenaga administrasi sekolah yang dikeluarkan oleh lembaga yang
ditetapkan pemerintah. Satu hal yang mendukung dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya sebagai koordinator TAS adalah karena beliau sudah
mempunyai pengalaman kerja selama 27 tahun sebagai TAS.
Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah memiliki
kompetensi yang memadai. Dalam pemanfaatan TIK mereka sudah dalam
tahap permulaan sampai menengah, bahkan ada 3 orang diantaranya masih
buta pada pemanfaatan TIK yaitu bendahara, pengelola perpustakaan dan
kopsis. Demikian juga untuk tenaga pendidik, masih terdapat sekitar 30
persen diantaranya masih buta TIK dan 40 persen masih dalam
pengetahuan tahap dasar sedangkan sisanya sudah memiliki kemampuan
yang memadai dalam pemanfaatan TIK dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari.
Kepala perpustakaan SMPN 3 Pringgabaya adalah seorang PNS
tenaga pendidik (guru Bahasa Indonesia) berkualifikasi akademik S1
dengan pengalaman kerja 26 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat
108
kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah yang ditetapkan
pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 1 orang dengan kualifikasi
akademik SMA dan belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan
perpustakaan sekolah.
SMPN 3 Pringgabaya memiliki 2 laboratorium yaitu laboratorium
IPA dan TIK. Kedua laboratorium itu belum memiliki laboran khusus
sehingga pengelolaan laboratorium masih dilaksanakan oleh guru mata
pelajaran bersangkutan sebagai tugas tambahan yang ditetapkan melalui
SK Kepala Sekolah.
b. SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen
Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan
A Perencanaan Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar
Sebagian besar tenaga pendidik dan kependidikan sudah sesuai standar. Terdapat 1 orang tenaga pendidik dan 2 orang tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sesuai standar
Terdapat 1 orang tenaga pendidik dan 2 orang tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi
Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan disesuaikan dengan standar nasional baik sisi kualifikasi
109
pendidikan sesuai standar
maupun jenis kebutuhan yang dimiliki
Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan
Jumlah tenaga pendidik cukup memadai sesuai kebutuhan (52 orang), variasi bidang yang diampu belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merataJumlah tenaga kependidikan cukup memadai sesuai kebutuhan (12 orang).
Variasi bidang yang diampu oleh tenaga pendidik belum merata sehingga terdapat sebaran jam yang kurang merata
B. Pemenuhan kulifikasi1. Kepala Sekolah
(Permen No. 13 Tahun 2007)
Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;
Kepala SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki kualifikasi akademik S1/A4 kependidikan jurusan Biologi yang diperoleh pada tahun 1997 dari STKIP Hamzanwadi Selong (PT Terakreditasi)
Tidak ada kesenjangan
Sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen No. 13 Tahun 2007
Memiliki sertifikat calon kepala sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi
Sudah memiliki sertifikat Diklat sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi. Belum memiliki NUKS
Memiliki SK sebagai guru SMP
Memiliki SK sebagai guru SMP TMT 1 Maret 1984
Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat pendidik tahun 2007
2. Guru Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 / D IV
Sebagian besar guru sudah memiliki kualifikasi akademik minimum S1/DIV. Terdapat satu orang yang masih berkualifikasi pendidikan D3
Terdapat satu orang guru yang masih berkualifikasi pendidikan D3
Upayakan semua guru memiliki kualifikasi akademik minimal S1
Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
Tidak ada kesenjangan
Semua guru sudah memenuhi Kualifikasi pendidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
3. Konselor Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan
Memiliki 3 orang tenaga konselor berpendidikan S-
Tidak ada
110
Konseling. 1 dalam bidang Bimbingan dan Konseling
kesenjangan
Berpendidikan profesi konselor
Tenaga konselor belum memiliki pendidikan profesi konselor
belum memiliki pendidikan profesi konselor
Upayakan untuk memiliki sertifikat pendidikan profesi konselor
4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)
Kepala Administrasi memiliki kualifikasi pendidikan minimal D III
Koordinator tenaga administrasi memiliki kualifikasi pendidikan S1
KoordinatorTenaga Administrasi tidak dikuatkan dengan SK baik dari pemerintah maupun dari Kepala Sekolah
Upayakan pengangkatan koordinator tenaga administrasi yang dikuatkan dengan SK
Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
Memiliki masa kerja minimal 4 tahun
Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 15 tahun
Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi
Tidak memiliki SK Pengangkatan sebagai kepala administrasi/koordinator TAS
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan
Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Mengadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum
Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA
Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan S1
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga
Tidak memiliki pengemudi, dan
Upayakan pengangkatan
111
sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, dan Satuan Pengamanan
pesuruh secara khusus
pesuruh secara khusus
5 TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)
Kepala Lab :1. Kualifikasi akademik
minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi
2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi
3. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
Belum memiliki kepala laboratorium. Pengelolaan laboratorium baik dari sisi manajemen dan teknisi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.
Belum memiliki kepala laboratorium
Upayakan mengangkat kepala laboratorium.
Teknisi Laboratorium :1. Minimal lulusan program
diploma dua (D2) yang relevan denganperalatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
2. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah
Belum memiliki teknisi khusus. Teknisi lab dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai koordinator laboratorium.
Tidak ada tenaga teknisi khusus yang sesuai dengan standar
Mengangkat teknisi yang sesuai dengan standar
Laboran :
1. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
2. Memiliki sertifikat laboran sekolah/
Ada tenaga laboran tetapi belum sesuai latar belakang pendidikannya dengan jenis laboratorium yang ditangani.
Tenaga laboran belum sesuai latar belakang pendidikannya dengan jenis laboratorium yang ditangani
Upayakan menugaskan tenaga laboran yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
112
madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.
6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )
Kualifikasi akademik kepala perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi
Kualifikasi akademik kepala perpustakaan S 1/D IV jalur pendidik
Tidak ada kesenjangan
Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan
Masa kerja kepala perpustakaan 26 tahun jalur guru
Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Upayakan mengangkat tenaga pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )
Sesuai latar belakang pendidikannya yaitu S1 jrs. Bahasa Indonesia
- -
Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang
Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1
- -
113
orang
Kualifikasi akademik SMA/ sertifikat pengelola perpustakaan
Kualifikasi akademik SMA, belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.
Belum memiliki sertifikat pengelola perpustakaan
Mengangkat pengelola perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pengelola perpustakaan
C. Pemenuhan Jenis dan Jumlah PTK
1. Kepala Sekolah
(Permen No. 13 Tahun 2007)
Memiliki SK sebagai guru SMP
Memiliki SK sebagai guru SMP TMT : 1 Maret 1984
-
Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat pendidik tahun 1997
Memiliki SK sebagai kepala sekolah
Memiliki SK sebagai Kepala Sekolah
Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;
Diangkat sebagai kepala sekolah pada usia 47 tahun
-
Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di
Memiliki pengalaman mengajar 29 tahun di SMP
114
SMP
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
Memiliki pangkat IV/a TMT : 1 Oktober 2004
1.
2. Guru Jumlah guru sesuai dengan kebutuhan
Terdapat 49 orang guru mata pelajaran termasuk kepala sekolah
Terdapat kelebihan jumlah guru mata pelajaran sebanyak 9 orang
Upayakan merencanakan jumlah guru sesuai kebutuhan
Mengajar sesuai latar belakang pendidikannya
Sebagian besar mengajar sesuai latar pendidikannya. Ada sebagian yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya
Ada sebagian kecil yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Upayakan semua guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya
Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu
Sebagian besar guru memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran
Masih ada guru yang memiliki beban mengajar
Upayakan semua guru memiliki beban mengajar
115
perminggu bahkan lebih, ada sebagian yang memiliki beban mengajar kurang dari 24 jam perminggu
kurang dari 24 jam perminggu
minimal 24 jam perminggu
3. Konselor Memiliki konselor dengan ratio sesuai standar
Memiliki 3 orang tenaga konselor
Terdapat kekurangan guru pembimbing sebanyak 4 orang jika idealnya 1 orang guru BP/BK membina 150 orang siswa
Merencanakan konselor sesuai dengan ratio jumlah siswa yang dibimbing
4. Tenaga Administrasi (Permen. 24 Th 2008)
Memiliki satu orang kepala Administrasi yang sesuai standar
Tidak memiliki kepala administrasi
Tidak memiliki kepala administrasi
Mengangkat koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008
Kepala Administrasi memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan
Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan
Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum
116
kurikulum.Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,
Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan
Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja
5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)
Memiliki tenaga lab (Kepala Lab, Teknisi dan laboran) yang Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )
Belum memiliki kepala lab baik dari jalur pendidik maupun jalur teknisi
Belum memiliki tenaga khusus yang mengelola laboratorium yang ada yaitu laboratorium IPA dan komputer, baik sebagai kepala lab, teknisi maupun laboran. Semua pengelolaan laboratorium diserahkan kepada guru bidang studi yang ditunjuk secara khusus.
Upayakan mencari tenaga khusus yang bertugas mengelola laboratorium secara lebih profesional, baik sebagai kepala lab, teknisi lab maupun sebagai laboran.
6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )
1. Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar
Memiliki Kepala Perpustakaan dengan kualifikasi sesuai standar
Tidak ada kesenjangan
-
2. Memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang yang sesuai standar
Memiliki tenaga perpustakaan 1 orang yang sesuai standar
Tidak ada kesenjangan
-
D. Pemenuhan Kompetensi
1. Kepala Sekolah
(Permen No. 13 Tahun 2007)
Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
Memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
Tidak ada kesenjangan
Perlu terus dilakukan pengembangan kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
117
2. Guru 1. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
Memiliki kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kemampuan merencanakan, melaksana kan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
2. Memiliki integritas kepribadian
Memiliki integritas kepribadian
Tidak ada kesenjangan
-
3. Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
Memiliki kompetensi sosial (mampu berkomunikasi secara efektif dan santun sesama guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kompetensi sosial guru
4. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )
Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kompetensi professional guru
3. Konselor Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial
Memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial
Tidak ada kesenjangan
Semua konselor sudah memiliki kompetensi kepribadian, paedagogik, dan sosial
4. Tenaga Administrasi (Permen. 24Th 2008)
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Tidak ada kesenjangan
Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial
118
untuk koordinator tenaga administrasi
5. TENAGA LAB. (Permen. 26 Th 2008)
1. Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional
Kepala Lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial dan profesional
Tidak ada kesenjangan
2. Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional
Teknisi lab memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional
Tidak ada kesenjangan
3. Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional
Tenaga laboran memiliki kompetensi kepribadian, sosial, administratif dan profesional
Tidak ada kesenjangan
6. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )
1. Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
Kepala perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
Tidak ada kesenjangan
2. Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
Tenaga perpustakaan memiliki kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial, danpengembangan profesi
Tidak ada kesenjangan
E. Uraian tugas dan tata kerja
Memiliki uraian tugas dan tata kerja
Memiliki uraian tugas dan tata kerja
Tidak ada kesenjangan
F. Administrasi PTK Melaksanakan administrasi PTK
Melaksanakan administrasi PTK
Tidak ada kesenjangan
119
G. Penilaian Evaluasi Kinerja
1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan
1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan
Tidak ada kesenjangan
H. Pembinaan dan pengembangan
Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK
Dilakukan berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok maupun individu PTK
Tidak ada kesenjangan
I. Tata tertib dan kode etik
1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib
1. Terdapat tata tertib untuk PTK yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi PTK yang melanggar tata tertib
Tidak ada kesenjangan
2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. hubungan sesama
PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi
2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang:a. hubungan sesama
PTK, PTK dengan semua warga sekolah, dan PTK dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang
Tidak ada kesenjangan
120
yang melanggar. melanggar.
J. Pelaporan 1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
1. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
Tidak ada kesenjangan
2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaiansekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik.
2. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yangditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik.
Tidak ada kesenjangan
3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah
3. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah
4. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah
121
1) Pendidik (Guru)
SMPN 1 Pringgabaya kini dipimpin oleh Sukmadi, S.Pd. sebagai
kepala sekolah sejak bulan Mei tahun 2008. Beliau adalah sarjana
lengkap (Sarjana Pendidikan) dan memiliki akta IV yang diperolehnya
pada tahun 1997. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 52 orang yang
terdiri dari 32 guru PNS dan 20 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi
29 guru mata pelajaran dan 3 guru konseling. Kualifikasi pendidikan guru
SMPN 1 Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel : Kualifikasi Pendidikan Guru pada SMPN 1 Pringgabaya
NO.
TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 PGSLP/PGSMP 0 0 0 0 0 0 0
2 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 0 0 0 0 0 04 D-3 0 0 0 1 0 1 15 S-1 16 16 32 8 11 19 516 S-2 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 16 16 32 8 11 20 52
Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang
pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan
122
guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 52 guru tidak dapat
memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24 jam.
Banyaknya rombongan belajar sebanyak 28 rombel dengan
jumlah jam pembelajaran perminggu 36 jam. Jika menggunakan rumus
kebutuhan guru : maka SMPN 1
Pringgabaya hanya membutuhkan guru sebanyak 40 guru mata pelajaran
jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan wakil kepala sekolah
mengajar 12 jam pelajaran.
Menurut keterangan urusan kurikulum Samsul Wajdy, S.Pd.,
penambahan tenaga non PNS tetap dilakukan karena jumlah guru yang ada
tidak merata untuk semua mata pelajaran. Ada mata pelajaran yang
gurunya kurang tetapi ada juga guru mata pelajaran yang gurunya sudah
dianggap kelebihan. Keterangan tersebut juga terlihat dari daftar keadaan
guru SMPN 1 Pringgabaya bulan Juni 2013.
SMP Negeri 1 Pringgabaya tahun pelajaran 2012/2013 membina
siswa sebanyak 1.051 yang dilayani oleh 3 tenaga konselor. Hal ini berarti
bahwa mereka mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 350 siswa
per konselor. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang
pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan
konselor mengampu bimbingan dan konseling sedikitnya 150 siswa, maka
jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 7 orang.
123
Tabel di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru
SMP Negeri 1 Pringgabaya memperlihatkan masih terdapat 1 guru yang
belum memenuhi kualifikasi pendidikan.
Fakta lain yang ditemukan di SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah
masih terdapat beberapa guru mata pelajaran yang mengajar tidak
berdasarkan latar belakang pendidikannya.
2) Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga
administrasi sekolah, layanan khusus tenaga perpustakaan dan
laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga kependidikan SMP Negeri 1
Pringgabaya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML1 SD 0 0 0 3 0 3 32 SMP 0 0 0 0 0 0 03 SMA/SMK 0 0 0 3 0 3 34 D-1 0 0 0 0 0 0 05 D-2 0 0 0 0 1 1 16 D-3 0 0 0 0 0 0 07 S-1 0 3 3 2 0 2 5
JUMLAH 0 3 3 8 1 9 12
Dari Tabel di atas terlihat masih terdapat tiganorang tenaga
kependidikan berkualifikasi SD. Tenaga kependidikan tersebut sehari-
124
hari bertugas sebagai tenaga petugas layanan khusus yaitu sebagai
jaga malam sekaligus tukang kebun.
Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMP Negeri 1
Pringgabaya saat ini berjumlah 12 orang terbagi menjadi tenaga
administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran diperlihatkan
pada Tabel berikut.
Tabel : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan Laboran
No. Tenaga Kependidikan
PNS Non PNS TOTALLK PR JML LK PR JML1 Administrasi Sekolah 0 3 3 2 1 3 62 Perpustakaan 0 0 0 1 0 1 13 Laboran 0 0 0 0 0 0 04 Tenaga layanan khusus 0 0 0 5 0 5 5
JUMLAH 0 3 3 8 1 9 12
SMP Negeri 1 Pringgabaya tidak memiliki kepala
Administrasi atau Koordinator TAS. Oleh karena itu di sini kami
menyarankan kepada kepala sekolah untuk mengangkat koordinator
tenaga administrasi dengan memberdayakan tenaga yang sudah ada
sehingga pekerjaan pengelolaan administrasi sekolah bisa lebih baik.
Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah
memiliki kompetensi yang memadai kecuali di bidang pemanfaatan
TIK. Mereka masih dalam tahap permulaan (emerging). Jika
pekerjaan membutuhkan keterampilan IT yang lebih tinggi, maka
dilaksanakan oleh seorang operator komputer.
Kepala perpustakaan SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah
seorang PNS tenaga kependidikan berkualifikasi akademik S1 dengan
125
pengalaman kerja 30 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah yang ditetapkan
pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 1 orang dengan
kualifikasi akademik SMA dan belum memiliki sertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan sekolah.
SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki 5 laboratorium yaitu
laboratorium Fisika, Biologi, Komputer dan 2 buah lab Bahasa serta
ruang multimedia. Kelima laboratorium dan 1 buah ruang multimedia
tersebut belum memiliki laboran khusus baik dari jalur guru maupun
teknisi. Pekerjaan pengelolaan laboratorium ditangani oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan yang ditunjuk sebagai pengelola dengan
SK Kepala sekolah.
126
5. KAJIAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)
NoAspek/
Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SPM:
1. Bangunan dan perabot sekolah
2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium
3. Media pembelajaran
Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana yang terdiri dari :
1. Master plan gedung2. Usulan alat pelajaran
Tidak ada kesenjangan
Perencanaa jelas dilihat dari:
1. Tujuan dan sasaran atau target
2. Jenis dan bentuk tindakan
3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan
yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan6. Realistisitas
Perencanaa jelas dilihat dari:
1. Tujuan dan sasaran atau target
2. Jenis dan bentuk tindakan
3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan
yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaanrealistisitas
Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama
Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama
127
Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas
Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas
Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan
Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan dengan memperhatikan prinsip skala prioritas
Mengikuti prosedur yang berlaku :
1. identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah
2. inventarisasi sarana dan prasarana yang ada
3. mengadakan seleksi4. pendanaan (sumber
dana)
Mengikuti prosedur yang berlaku
2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. pembuatan sendiri3. penerimaan hibah atau
bantuan4. penyewaan5. pinjaman6. pendaurulangan7. penukaran8. perbaikan atau
rekondisi
Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. penerimaan hibah
atau bantuan3. perbaikan atau
rekondisi
3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali
Perbaikan dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan
Kemampuan dana terbatas, perbaikan tidak dapat dilakukan bersamaan
Penambahan alokasi dana, konsultasi ke Dinas Pendidikan
128
4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.
Perawatan dilakukan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif, oleh teknisi internal dan eksternal
Tidak ada kesenjangan
5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal
Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal
Tidak ada kesenjangan
6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan
Belum pernah mengadakan penghapusan barang
Tidak ada kesenjangan
Dilakukan oleh panitia khusus
7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.
Sekolah melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.
Tidak ada kesenjangan
8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris
Sekolah melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris
Tidak ada kesenjangan
Melakukan laporan tahunan inventaris
Sekolah melakukan laporan tahunan inventaris
129
Secara umum Kondisi sarana prasarana pada SMP Negeri 3 Pringgabaya adalah sebagai berikut :
1. a) Data Ruang Belajar (Kelas)
Kondisi
Jumlah dan ukuran Jml ruang lainnya yang digunakan utk Ukuran
7x9m2 (a)Ukuran
>63m2 (b)Ukuran
<63m2 (c)Jumlah
(d)=(a+b+c)
Baik 17 - - 17Rusak Ringan - - - -
Rusak sedang - - - -
Rusak Berat - - - -
Rusak total - - - -
Keterangan : Mulai tahun pelajaran 2013/2014 jumlah ruang belajar
(kelas) bertambah 2 unit sehingga menjadi 19 ruang karena mendapat
bantuan tambahan lokal dari dana blockgrant.
b) Data ruang belajar lainnya
NO Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi
1 Perpustakaan 1 8 x 12 Baik2 Lab IPA 1 8 x 12 Baik3 Keterampilan - - -4 Multi media - - -5 Kesenian - - -6 Lab Bahasa - - -7 Lab komputer 1 3 x 9 Tdk memadai
130
8 PTD - - -9 Serbaguna (aula) - - -
c) Data Ruang Kantor
No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi
1 Kepala sekolah 1 3 x 7 m Baik
2 Wakil Kepala sekolah - - -
3 Guru 1 9 x 7 m Baik
4 Tata Usaha 1 9 x 7 m Baik
5 Tamu - - -
6 Lobi 1 3 x 7 m baik
d) Data ruang penunjang
No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi
1 Gudang 2 3 x 7 m
2 Dapur -
3 Reproduksi -
4 KM / WC Guru / kepsek 2 2 x 2 m
5 KM / WC Siswa 6 2 x 2 m
6 BP/BK 1 2 x 3 m
7 UKS - -
8 PMR / Pramuka - -
9 OSIS - -
10 Ibadah 1 8 x 7 m
11 Ganti - -
12 Koperasi 1 3 x 9 m
13 Hall / Lobi 1 3 x 7 m
14 Kantin - -
15 Rumah pompa/Menara air - -
16 Bangsal Kendaraan 1 2 x 9 m
17 Rumah Penjaga 1 5 x 7,3 m
18 Pos jaga - -
131
2. Lapangan Olahraga dan upacara
No Lapangan Jumlah (buah)
Ukuran (pxl) kondisi Keterangan
1 Lapangan olahragaa. Basketb. Badmintonc. Takrawd. Volly ball
11-1
680 m2baik
Lap. Badminton, takraw dan volley ball menjadi satu
2 Lapangan Upacara 1 baik Yang dipakai adalah lap. olahraga
3. Kepemilikan tanah : milik Pemerintah
Status tanah : milik Pemerintah
Luas lahan/tanah : 20.000 m2
Luas tanah terbangun : 1.569 m2
Luas tanah siap bangun : 19.751 m2
Luas lantai atas siap bangun : -
Lapangan olahraga/upacara : 680 m2
4. Perabot (Furniture) utama
a. Perabot ruang kelas (belajar)
No
Jml R.
Kelas
PerabotJml dan Kondisi
meja siswaJml dan kondisi kursi
siswaAlmari dan rak
buku/alat Papan tulis
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB
1 17 340 306 34 - 680 578 10
2 - - - - - 34 34 - -
b. Perabot ruang belajar lainnya
No
Ruang PerabotMeja Kursi Almari dan rak buku/alat
132
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 Perpust 6 6 - - 25 25 - - 9 9 -2 Lab IPA 10 5 5 - 40 35 5 - 5 4 13 ketrampilan - - - - - - - - - - -4 Multi Media - - - - - - - - - - -5 Lab Bahasa - - - - - - - - - - -6 Lab komp 10 10 - - 20 20 - - - - -7 Serbaguna - - - - - - - - - - -8 Kesenian - - - - - - - - - - -9 PTD - - - - - - - - - - -
c. Perabot ruang belajar lainnya
No Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari dan rak buku/alat
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml1 Kasek 2 2 3 3 2 22 Wakasek3 Guru 28 26 1 1 25 23 2 -4 T U 9 9 5 5 6 4 25 Tamu 1 1 4 1 1 16 Lobi7 lainnya
d. Perabot ruang penunjang
No Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari dan rak buku/alat
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 BK 3 3 3 3 1 12 UKS3 PMR/Pramuka4 OSIS5 Gudang6 Ibadah7 Koperasi 1 1 3 3 2 28 Hall/lobi9 Kantina. Perencanaan
133
Sekolah telah membuat usulan / perencanaan tentang: jenis ruang yang
dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas Dikpora
Kabupaten Lombok Timur. Disamping itu perencanaan pengadaan
barang-barang juga berdasarkan usulan dari masing-masing guru mata
pelajaran maupun pengelola ruangan.
b. Pengadaan
Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:
1) bantuan barang blockgrant dari pusat berupa tambahan ruang
belajar sebanyak 2 unit
2) pembelian sekolah (alokasi dana BOS )
c. Perbaikan
Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai
prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan, dilakukan
oleh teknisi internal / eksternal
d. Perawatan
Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi
dari internal. Jika perawatan dan pemeliharan tidak mampu dilakukan
oleh teknisi internal maka dimanfaatkan teknisi eksternal.
e. Pemberdayaan
Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:
• semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,
134
• fasilitas / sarana yang ada dengan jumlah terbatas misalnya LCD
projector dimmanfaat secara bergiliran dengan jadwal yang
disepakati bersama.
f. Penghapusan
Selama ini SMP Negeri 3 Pringgabaya belum pernah mengusulkan
penghapusan barang.
g. Inventarisasi&Pelaporan
Pada SMP Negeri 3 Pringgabaya, Inventarisasi & Pelaporan dilakukan
sesuai prosedur yang berlaku, belum mempergunakan aplikasi online.
b. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen
Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SPM:
1. Bangunan dan perabot sekolah
Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana yang terdiri dari :
1. Master plan gedung,
Tidak ada kesenjangan
135
2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium
3. Media pembelajaran
ada dipajang di ruang lobi
2. Usulan alat pelajaran
Perencanaa jelas dilihat dari:
1. Tujuan dan sasaran atau target
2. Jenis dan bentuk tindakan
3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan
yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaan6. Realistisitas
Perencanaa jelas dilihat dari:
1. Tujuan dan sasaran atau target
2. Jenis dan bentuk tindakan
3. Petugas pelaksana4. Bahan dan peralatan
yang dibutuhkan5. Waktu pelaksanaanrealistisitas
Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama
Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama
Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas
Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas
Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan
Sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan dengan memperhatikan prinsip skala prioritas
Mengikuti prosedur yang berlaku :
1. identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah
2. inventarisasi sarana dan prasarana yang ada
3. mengadakan seleksi4. pendanaan (sumber
dana)
Mengikuti prosedur yang berlaku
136
2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. pembuatan sendiri3. penerimaan hibah atau
bantuan4. penyewaan5. pinjaman6. pendaurulangan7. penukaran8. perbaikan atau
rekondisi
Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :1. pembelian2. penerimaan hibah
atau bantuan3. perbaikan atau
rekondisi
3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali
Perbaikan dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan
Kemampuan dana terbatas, perbaikan tidak dapat dilakukan bersamaan
Penambahan alokasi dana, konsultasi ke Dinas Dikpora Kab. Lotim
4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.
Perawatan dilakukan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif, oleh teknisi internal dan eksternal
Tidak ada kesenjangan
5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal
Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal
Tidak ada kesenjangan
6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan
Belum pernah mengadakan penghapusan barang
Belum pernah mengadakan penghapusan barang
Upayakan melakukan penghapusan barang-barang yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi
Dilakukan oleh panitia khusus
137
7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.
Sekolah melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris
Tidak ada kesenjangan
8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris
Sekolah melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris
Tidak ada kesenjangan
Melakukan laporan tahunan inventaris
Sekolah melakukan laporan tahunan inventaris
Secara umum Kondisi sarana prasarana pada SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah sebagai berikut :
1. a) Data Ruang Belajar (Kelas)
Kondisi
Jumlah dan ukuran Jml ruang lainnya yang digunakan utk Ukuran
7x9m2 (a)Ukuran
>63m2 (b)Ukuran
<63m2 (c)Jumlah
(d)=(a+b+c)
Baik 28 - - 28Rusak Ringan - - - -
Rusak sedang - - - -
Rusak Berat - - - -
Rusak total - - - -
138
b) Data ruang belajar lainnya
NO Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi
1 Perpustakaan 1 8 x 12 Baik2 Lab IPA 2 8 x 12 Baik3 Keterampilan - - -4 Multi media 1 8 x 12 Baik5 Kesenian - - -6 Lab Bahasa 2 8 x12 Baik7 Lab komputer 1 8 x 12 Baik
c) Data Ruang Kantor
No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi
1 Kepala sekolah 1 4 x 7 m Baik
2 Wakil Kepala sekolah 1 3 x 7 m Baik
3 Guru 1 9 x 7 m Baik
4 Tata Usaha 1 9 x 7 m Baik
5 Tamu - - -
6 Lobi 1 3 x 7 m baik
d) Data ruang penunjang
No Jenis ruangan Jumlah (buah) Ukuran (pxl) Kondisi
1 Gudang 2 3 x 7 m
2 Dapur -
3 Reproduksi -
4 KM / WC Guru / kepsek 2 2 x 2 m
5 KM / WC Siswa 12 2 x 2 m
6 BP/BK 1 6 x 7 m
7 UKS 1 3 x 7 m
8 PMR / Pramuka 1 3 x 7 m
9 OSIS - -
10 Ibadah 1 10 x 10 m
139
11 Ganti - -
12 Koperasi 1 3 x 9 m
13 Hall / Lobi 1 3 x 7 m
14 Kantin 1 3 x 7 m
15 Rumah pompa/Menara air 1 2 x 3 m
16 Bangsal Kendaraan 1 2 x 20 m
17 Rumah Penjaga 1 5 x 7,3 m
18 Pos jaga - -
2. Lapangan Olahraga dan upacara
No Lapangan Jumlah (buah)
Ukuran (pxl) kondisi Keterangan
1 Lapangan olahragae. Basketf. Badmintong. Takrawh. Volly ball
11-1
680 m2baik
Lap. Badminton, takraw dan volley ball menjadi satu
2 Lapangan Upacara 1 baik Yang dipakai adalah lap. olahraga
3. Kepemilikan tanah : milik Pemerintah
Status tanah : milik Pemerintah
Luas lahan/tanah : 1.674 m2
Luas tanah terbangun : 1.000 m2
Lapangan olahraga/upacara : 680 m2
4. Perabot (Furniture) utama
a. Perabot ruang kelas (belajar)
No
Jml R.
Kelas
PerabotJml dan Kondisi
meja siswaJml dan kondisi kursi
siswaAlmari dan rak
buku/alat Papan tulis
jml B RS RB jml B RS RB jml
B RS RB jml
B RS RB
1 28 512 500 12 - 1.060 100 60 - - - - - 66 66 -
140
b. Perabot ruang belajar lainnya
No Ruang
PerabotMeja Kursi Almari dan rak buku/alat
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 Perpust 6 6 - - 25 25 - - 9 9 -2 Lab IPA 20 10 10 - 80 75 10 - 10 8 23 ketrampilan - - - - - - - - - - -4 Multi Media 40 40 - - 40 40 - - 2 2 -5 Lab Bahasa 20 10 10 - 80 75 10 - 10 8 26 Lab komp 40 40 - - 40 40 - - 2 2 -7 Serbaguna - - - - - - - - - - -8 Kesenian - - - - - - - - - - -9 PTD - - - - - - - - - - -
c. Perabot ruang belajar lainnya
No Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari dan rak buku/alat
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB jml1 Kasek 2 2 3 3 2 22 Wakasek 4 4 5 5 2 23 Guru 28 26 1 1 25 23 2 -4 T U 9 9 5 5 6 4 25 Tamu 1 1 4 1 1 16 Lobi7 lainnya
d. Perabot ruang penunjang
No Ruang
Perabot
Meja Kursi Almari dan rak buku/alat
jml B RS RB jml B RS RB jml B RS RB1 BK 3 3 3 3 1 12 UKS3 PMR/Pramuka4 OSIS5 Gudang6 Ibadah7 Koperasi 1 1 3 3 2 28 Hall/lobi9 Kantina. Perencanaan
141
Sekolah telah membuat usulan / perencanaan tentang: jenis ruang yang
dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas Dikpora
Kabupaten Lombok Timur. Disamping itu perencanaan pengadaan
barang-barang juga berdasarkan usulan dari masing-masing guru mata
pelajaran maupun pengelola ruangan.
b. Pengadaan
Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:
1) bantuan barang blockgrant dari pusat berupa tambahan ruang
belajar
2) pembelian sekolah (alokasi dana BOS )
c. Perbaikan
Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai
prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan, dilakukan
oleh teknisi internal / eksternal
d. Perawatan
Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi
dari internal. Jika perawatan dan pemeliharan tidak mampu dilakukan
oleh teknisi internal maka dimanfaatkan teknisi eksternal.
e. Pemberdayaan
Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:
• semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,
• fasilitas / sarana yang ada dengan jumlah terbatas misalnya LCD
projector dimanfaatkan secara bergiliran dengan jadwal yang
disepakati bersama.
f. Penghapusan
142
Selama ini SMP Negeri 1 Pringgabaya belum pernah mengusulkan
penghapusan barang.
g. Inventarisasi&Pelaporan
Pada SMP Negeri 1 Pringgabaya, Inventarisasi & Pelaporan dilakukan
sesuai prosedur yang berlaku, belum mempergunakan aplikasi online.
143
6. KAJIAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
Pengelolaan peserta didik (kesiswaaan) termasuk salah satu
substansi pengelolaan pendidikan dan menduduki posisi strategis karena
ini merupakan pusat layanan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik
yang berada di dalam maupun di luar latar institusi persekolahan, tertuju
kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan
dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya
manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah
dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar menjadi layanan
pendidikan yang andal bagi peserta didik.
Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta
didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik
lulus, bahkan setelah menjadi alumni. Oleh karena itu, kegiatan
pengelolaan peserta didik meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan peserta didik;
2. Penerimaan peserta didik;
3. Orientasi peserta didik baru;
4. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah;
5. Mengatur evaluasi peserta didik;
6. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mutasi dan drop out.
7. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.
144
8. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: layanan kepenasehatan
akademik dan administratif, layanan bimbingan dan konseling peserta
didik.
9. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS) dan organisasi alumni.
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami
pengelolaan peserta didik. Mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah
tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk
melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi
manajerial khususnya kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka
penerimaan peserta didik baru dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolaan peserta
didik, wawancara dengan kepala sekolah, Urusan kesiswaan, pelaksana
urusan administrasi kesiswaan dan matriks kajian pengelolaan peserta
didik, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan peserta didik
sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.
145
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1. Penerimaan Peserta Didik
1. Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah
Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah
PPDB masih melebihi daya tampung sekolah sesuai standar
PPDB tidak boleh melebihi daya tampung sekolah sesuai standar
2. Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:a. Pembentukan panitia
PPDBb. Rapat kerja dan
pembagian tugasc. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan
calon terpilihf. Proses daftar ulang
Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:a. Pembentukan panitia
PPDBb. Rapat kerja dan
pembagian tugasc. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan
calon terpilihf. Proses daftar ulang
PPDB sudah melalui proses dan mekanisme yang tepat
3. Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,
transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;
b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama,
Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,
transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;
b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status
Masih melebihi daya tampung sekolah
Hendaknya perencanaan PPDB merujuk pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasana dengan jumlah peserta didik maksimal 32 siswa per kelas, karena penerimaan
146
etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
c. Sesuai dengan daya tampung sekolah
sosial, kemampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
c. Masih melebihi daya tampung sekolah
siswa pada SMPN 3 Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013 masih 41 siswa per kelas
2. Orientasi Peserta Didik Baru
Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru
Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru akademik
Pelaksanaan orientasi peserta didik baru masih didominasi oleh siswa
Peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan
3. Administrasi peserta didik
Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan
peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa6. Buku alumni
Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan
peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa
Belum memiliki buku alumni yang mencatat data tentang alumni dan kemana mereka melanjutkan.
Perlu peningkatan pengelolaan administrasi peserta didik
4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik
Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik
Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik yang tercantum dalam Dokumen I Kurikulum Sekolah
- Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku dan regulasi dari sekolah
5. Peraturan dan kode etik
1. Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
-
2. Terdapat kode etik yang Terdapat kode etik yang -
147
memuat norma tentang :a. Hubungan sesama
peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
memuat norma tentang :a. Hubungan sesama
peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
6. Organisasi kesiswaan
Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS
Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS
Perlu peningkatan pemberdayaan OSIS
7. Layanan BK Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik
Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik
- Perlu peningkatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik
8. Layanan Ekstra kurikuler
Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik
Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik
- Perlu peningkatan dan penambahan jenis layanan kegiatan ekstrakurikuler
9. Evaluasi dan Pelaporan
1. Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik
Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik
2. Sekolah melakukan pelaporan secara berkala terhadap pengelolaan peserta didik kepada instansi terkait
Melakukan pelaporan secara berkala setiap bulan terhadap pengelolaan peserta didik kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur
10. Pembinaan Prestasi
Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan bakat,
minat, kreatifitas, dan kemampuan
b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik
148
c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas
d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa
f. Pembinaan prestasi unggulan
Kondisi strategis dari sisi geografis ini membuat SMP Negeri 3
Pringgabaya terkadang menerima jumlah siswa yang cukup banyak pada
setiap rombelnya. Untuk tahun berjalan jumlah rombongan belajar 17
rombel sesuai dengan jumlah ruang belajar yang tersedia. Masing-masing
rombel terdiri dari 41 orang siswa. Kondisi dan jumlah Output dari SD-
SD sumber siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya tidak seimbang dengan
kemampuan SMP Negeri 3 Pringgabaya dalam menerima lulusan-lulusan
SD tersebut.
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa
memungut biaya dari orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses
seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 3 Pringgabaya dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis,
dapat juga dilakukan pendaftaran secara kolektif dari SD asal peserta
didik;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan
melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi
149
ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata
tertib sekolah yang sudah ditandatangani orang tua/wali siswa;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes
membaca latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang
masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan bahasa Indonesia.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOPD;
h) Mengikuti kegiatan MOPD;
i) Pembagian kelas.
Pelaksanaan orientasi peserta didik baru belum dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih
banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang
baik dari pihak guru atau panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru
hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan
guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat
tercapai.
Pengaturan kriteria kenaikan kelas dituangkan dalam dokumen I
Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan
bahwa seorang siswa dinyatakan naik kelas bila:
a. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek keperibadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang sedang diikuti
150
b. Kehadiran (absensi) minimal 80%.
c. Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak
menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran.
d. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua
SK dan KD yang Ketuntasan Belajar minimumnya sudah dicapai,
minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
e. Jika karena alasan yang kuat seperti gangguan kesehatan fisik, emosi
atau mental sehingga tidak memungkinkan berhasil, peserta didik yang
bersangkutan dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Pengaturan kriteria kelulusan juga dituangkan dalam dokumen I
Kurikulum SMPN 3 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan
bahwa seorang siswa dinyatakan lulus bila:
1. Memiliki nilai kepribadian : Baik
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran , kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan.
4. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
5. Lulus ujian Nasional
151
Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan
kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan pengembangan diri
siswa. Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan
berdasarkan bakat dan minat yang paling menonjol dari siswa tersebut.
Setiap siswa hanya boleh memilih maksimal dua jenis kegiatan
pengembangan diri. Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir
pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-
jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan berdasarkan
kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan
bakat tersebut.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah
berdasarkan kondisi obyektif sekolah adalah :
a. Imtaq
1) Bertujuan membina keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi dan misi sekolah
2) Dilaksanakan secara reguler setiap jum’at pagi setara dengan 1 jam
pelajaran
b. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
152
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
c. Olahraga prestasi, diantaranya : sepak bola, bola basket dan futsal
d. Drumband
Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam
permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 3
pringgabaya. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:
1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah
di mushallah sekolah, memperingati hari – hari besar Agama Islam.
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain
a. Melaksanakan tata tertib sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama
pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap
sesama;
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga
sekolah;
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,
antara lain :
153
a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari
besar nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan
minat, antar lain mengikuti lomba mata pelajaran (Olimpiade),
PORSENI.
SMPN 3 Pringgabaya belum menemukan sistem yang tepat untuk
melakukan usaha pelacakan alumni ke mana mereka melanjutkan atau
sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan
sekarang untuk melacak alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs
pertemanan di internet. Sekolah juga sudah membuat blog yang dapat
diakses oleh alumni-alumni . Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi
alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi paling tidak
sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.
154
b. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
SEKOLAH MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)
No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1. Penerimaan Peserta Didik
Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah
Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah
PPDB masih melebihi daya tampung sekolah sesuai standar
PPDB tidak boleh melebihi daya tampung sekolah sesuai standar
Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan
calon terpilihf. Proses daftar ulang
Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:a. Pembentukan panitia
PPDBb. Rapat kerja dan
pembagian tugasc. Proses pendaftarand. Proses Seleksie. Proses penentuan
calon terpilihf. Proses daftar ulang
PPDB sudah melalui proses dan mekanisme yang tepat
Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,
transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;
b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi
Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:a. secara obyektif,
transparan, dan akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;
b. tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi
Tidak ada kesenjangan
155
dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
c. Sesuai dengan daya tampung sekolah
penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
c. Masih melebihi daya tampung sekolah
2. Orientasi Peserta Didik Baru
Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru
Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru akademik
Pelaksanaan orientasi peserta didik baru masih didominasi oleh siswa
Peran aktif guru dalam kegiatan orientasi peserta didik ditingkatkan
3. Administrasi peserta didik
Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :1. Buku penerimaan
peserta didik baru2. Buku klaper3. Buku induk siswa4. Buku mutasi siswa5. Buku absensi siswa6. Buku alumni
Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :6. Buku penerimaan
peserta didik baru7. Buku klaper8. Buku induk siswa9. Buku mutasi siswa10. Buku absensi siswa
Belum memiliki buku alumni yang mencatat data tentang alumni dan kemana mereka melanjutkan.
Perlu peningkatan pengelolaan administrasi peserta didik
4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik
Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik
Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik yang tercantum dalam Dokumen I Kurikulum Sekolah
- Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku dan regulasi dari sekolah
5. Peraturan dan kode etik
Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
-
Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama
peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan
Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :a. Hubungan sesama
peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat
b. Sistem yang dapat memberikan
-
156
penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
6. Organisasi kesiswaan
Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS
Sekolah mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS
Perlu peningkatan pemberdayaan OSIS
7. Layanan BK Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik
Sekolah mengatur layanan bimbingan dan konseling peserta didik
- Perlu peningkatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik
8. Layanan Ekstra kurikuler
Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik
Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk peserta didik
- Perlu peningkatan dan penambahan jenis layanan kegiatan ekstrakurikuler
9. Evaluasi dan Pelaporan
Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik
Sekolah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap pengelolaan peserta didik
Sekolah melakukan pelaporan secara berkala terhadap pengelolaan peserta didik kepada instansi terkait
Melakukan pelaporan secara berkala setiap bulan terhadap pengelolaan peserta didik kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur
10. Pembinaan Prestasi
Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan bakat,
minat, kreatifitas, dan kemampuan
b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik
c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas
d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa
f. Pembinaan prestasi
Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:a. Pengembangan
bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan
b. Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik
c. Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas
d. Mewadahi/ menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa
157
unggulan f. Pembinaan prestasi unggulan
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa
memungut biaya dari orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses
seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 1 Pringgabaya dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis,
dapat juga dilakukan pendaftaran secara kolektif dari SD asal peserta
didik;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan
melampirkan syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi
ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata
tertib sekolah yang sudah ditandatangani orang tua/wali siswa;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes
membaca latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang
masuk dalam tes seleksi adalah matematika dan bahasa Indonesia.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOPD;
h) Mengikuti kegiatan MOPD;
i) Pembagian kelas.
158
Pelaksanaan orientasi peserta didik baru belum dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih
banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol yang
baik dari pihak guru atau panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru
hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan
guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat
tercapai.
Pengaturan kriteria kenaikan kelas dituangkan dalam dokumen I
Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan
bahwa seorang siswa dinyatakan naik kelas bila:
f. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek keperibadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang sedang diikuti
g. Kehadiran (absensi) minimal 80%.
h. Peserta didik harus mengulang di kelas yang sama bila tidak
menuntaskan lebih dari 3 mata pelajaran.
i. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua
SK dan KD yang Ketuntasan Belajar minimumnya sudah dicapai,
minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
j. Jika karena alasan yang kuat seperti gangguan kesehatan fisik, emosi
atau mental sehingga tidak memungkinkan berhasil, peserta didik yang
bersangkutan dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
159
Pengaturan kriteria kelulusan juga dituangkan dalam dokumen I
Kurikulum SMPN 1 Pringgabaya. Pada dokumen tersebut dituangkan
bahwa seorang siswa dinyatakan lulus bila:
1. Memiliki nilai kepribadian : Baik
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran , kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan.
4. Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
5. Lulus ujian Nasional
Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan
kemampuan peserta didik dilakukan pada kegiatan pengembangan diri
siswa. Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan
berdasarkan bakat dan minat yang paling menonjol dari siswa tersebut.
Setiap siswa hanya boleh memilih maksimal dua jenis kegiatan
pengembangan diri. Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir
pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-
jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan berdasarkan
160
kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan
bakat tersebut.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah
berdasarkan kondisi obyektif sekolah adalah :
a. Imtaq
1) Bertujuan membina keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sesuai visi dan misi sekolah
2) Dilaksanakan secara reguler setiap jum’at pagi setara dengan 1
jam pelajaran
b. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
c. Olahraga prestasi, diantaranya : sepak bola, bola basket dan futsal
d. Drumband
e. UKS dan PMR
Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam
permendiknas nomor 39 tahun 2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 1
pringgabaya. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:
161
1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
dilakukan antara lain melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah
di mushallah sekolah, memperingati hari – hari besar Agama Islam.
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain
a. Melaksanakan tata tertib sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama
pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap
sesama;
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga
sekolah;
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,
antara lain :
a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari
besar nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan
minat, antar lain mengikuti lomba mata pelajaran (Olimpiade),
PORSENI.
162
SMPN 1 Pringgabaya belum menemukan sistem yang tepat untuk
melakukan usaha pelacakan alumni ke mana mereka melanjutkan atau
sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan
sekarang untuk melacak alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs
pertemanan di internet. Sekolah juga sudah membuat blog yang dapat
diakses oleh alumni-alumni . Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi
alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi paling tidak
sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.
7. KAJIAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3
PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Tidak memiliki kesenjangan
163
RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
2. Sumber Keuangan Sekolah
Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :
1. Anggaran rutin2. Dana BOS3. Dana masyarakat
(Komite Sekolah, donatur, sponsor)
4. Dana swadaya5. Sumber lain
(block grant atau matching grant)
Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :
1. Anggaran rutin dari pemerintah, meliputi :a. Gaji dan
tunjangan-tunjangan bagi PNS
b. Tunjangan Fungsional bagi guru Non Sertifikasi
c. Kesra dari pemerintah daerah
2. Dana BOS3. Memiliki koperasi
guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah
4. Memiliki lahan pekarangan yang difungsikan
1. Tidak memiliki sumber dana masyarakat (Komite Sekolah, donatur, sponsor)
2. Memiliki koperasi guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah
Mengupayakan adanya donator atau sponsor yang membantu keuangan sekolah.
Mengupayakan koperasi guru dan kantin siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan sekolah
164
sebagai arel persawahan
5. Sumber lain (block grant atau matching grant) sering ada
3. Mekanisme dan proses pengelolaan (siapa, bagaimana)
Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota
Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota
Tidak ada kesenjangan
Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah
Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah
Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah
Setiap pengeluaran uang didukung dengan bukti kwitansi yang sah
Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya
Uraian pembayaran jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya
Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara
Setiap bukti pembayaran disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara
Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kota
Setiap pembelian barang dilapor ke SKPD pendidikan kota
4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen
Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan
Memiliki buku kas umum
Tidak ada kesenjangan
165
lain yang relevan)
pihak ketiga
Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah
Memiliki buku kas pembantu
Memiliki buku pembantu bank untuk mencatat transaksi melalui bank dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah
Memiliki buku pembantu bank
Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak
Memiliki buku pembantu pajak
Memiliki buku bank Memiliki buku bank
5. Akuntabilitas dan Pertanggungjawaban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)
Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah
Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai
Pengumuman besar dana yang diterima dan rencana penggunaan dana di papan pengumuman
Mengupayakan pengumuman besar dana yang diterima dan rencana penggunaan dana di papan pengumuman
Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman
Mengumumkan penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai
Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman
Mengupayakan mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman
Laporan kegiatan dan
Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban
166
pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota
selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota
6. Evaluasi dan Pelaporan
Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama
Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama
Tidak ada kesenjangan
Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah
Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan ketua komite sekolah
Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS
Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS
Rekapitulasi penggunaan dana harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan
Rekapitulasi penggunaan dana dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan
Secara umum, pengelolaan keuangan pada SMP Negeri 3
Pringgabaya telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta
Pedoman/Juknis Penggunaan Dana BOS. Pengelolaan keuangan sekolah
yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti
aturan/ instrumen yang ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh
167
Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Inspektorat, Tim manajemen BOS
Kabupaten Lombok Timur. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan
insidentil.
Dana blockgrant, laporan pertanggungjawaban mengikuti aturan
yang diberikan. Sekolah memiliki dana swadaya, berupa koperasi siswa/
guru, kantin sekolah. Koperasi siswa/ guru dan kantin dikelola sendiri oleh
sekolah. Sekolah juga memiliki lahan persawahan yang disewakan kepada
pihak ketiga.
Rincian peggunaan dana dan sumber dana SMP Negeri 3
Pringgabaya Tahun Pelajaran 2012/2013
NO Jenis Pembiayaan Sumber Dana Jumlah DanaA.1 BIAYA PERSONIL1 Gaji dan tunjangan APBN Rp 1.097.806.3002 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan BOS Rp 15.750.0003 Honor/insentif BOS Rp 122.952.000
Jumlah Rp 1.236.508.300
A.2 BIAYA NON PERSONIL1 Alat Tulis Sekolah (ATS) BOS Rp 43.043.2002 Bahan dan Alat Habis Pakai (BAHP) BOS Rp 42.635.2003 Pemeliharaan dan perbaikan ringan BOS Rp 35.184.6004 Daya dan jasa BOS Rp 11.500.0005 Transport/perjalanan dinas BOS Rp 3.000.0006 Konsumsi dinas dan harian BOS Rp 16.580.0007 Asuransi - -8 Pembinaan siswa/ekstra kurikuler BOS Rp 44.200.0009 Tes dan Ujian l BOS/APBD Rp 99.630.00010 Pelaporan pengelolaan keuangan BOS Rp 3.000.000
168
11 Beasiswa untuk siswa kurang mampu BOS/APBN Rp 50.975.000a Peran Serta Masyarakat (BOS) Rp 4.000.000b Penggalian Sumber Dana (BOS) Rp 4.000.000c Jumlah Rp 357.748.000
Jumlah Total Rp 1.594.256.300b. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHLOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1
PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Tidak memiliki kesenjangan
RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
2. Sumber Keuangan Sekolah
Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :
6. Anggaran rutin
Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :
6. Anggaran rutin dari pemerintah,
1. Memiliki koperasi guru dan kantin siswa tetapi belum
Mengupayakan adanya donator atau sponsor yang membantu
169
7. Dana BOS8. Dana masyarakat
(Komite Sekolah, donatur, sponsor)
9. Dana swadaya10. Sumber lain
(block grant atau matching grant)
meliputi :a. Gaji dan
tunjangan-tunjangan bagi PNS
b. Tunjangan Fungsional bagi guru Non Sertifikasi
c. Kesra dari pemerintah daerah
7. Dana BOS8. Memiliki koperasi
guru dan kantin siswa tetapi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah
9. Memiliki lahan pekarangan yang difungsikan sebagai arel persawahan
10. Sumber lain (block grant atau matching grant) sering ada
memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah
keuangan sekolah.
Mengupayakan koperasi guru dan kantin siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan sekolah
3. Mekanisme dan proses pengelolaan (siapa, bagaimana)
Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota
Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota
Tidak ada kesenjangan
Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah
Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah
170
Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah
Setiap pengeluaran uang didukung dengan bukti kwitansi yang sah
Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya
Uraian pembayaran jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya
Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara
Setiap bukti pembayaran disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara
Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kota
Setiap pembelian barang dilapor ke SKPD pendidikan kota
4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen lain yang relevan)
Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga
Memiliki buku kas umum
Tidak ada kesenjangan
Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah
Memiliki buku kas pembantu
Memiliki buku pembantu bank untuk mencatat transaksi melalui bank dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah
Memiliki buku pembantu bank
171
Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak
Memiliki buku pembantu pajak
Memiliki buku bank Memiliki buku bank
5. Akuntabilitas dan Pertanggungjawaban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)
Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah
Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai
Tidak ada kesenjangan
Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman
Mengumumkan penggunaan dana secara global pada rapat guru/pegawai
Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota
Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD pendidikan kota
6. Evaluasi dan Pelaporan
Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama
Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama
Tidak ada kesenjangan
Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah
Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan ketua komite sekolah
172
Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS
Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai NPH BOS
Rekapitulasi penggunaan dana harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan
Rekapitulasi penggunaan dana dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan
Secara umum, pengelolaan keuangan pada SMP Negeri 1
Pringgabaya telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta
Pedoman/Juknis Penggunaan Dana BOS. Pengelolaan keuangan sekolah
yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti
aturan/ instrumen yang ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Inspektorat, Tim manajemen BOS
Kabupaten Lombok Timur. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan
insidentil.
Dana blockgrant, laporan pertanggungjawaban mengikuti aturan
yang diberikan. Sekolah memiliki dana swadaya, berupa koperasi siswa/
guru, kantin sekolah. Koperasi siswa/ guru dan kantin dikelola sendiri oleh
sekolah.
173
8. KAJIAN PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah memastikan bahwa
administrasi sekolah dapat dilaksanakan dengan baik dalam rangka
menunjang pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat,
penyusunan rencana kerja sekolah, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaporan
kinerja sekolah. Tugas-tugas administrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik apabila sekolah memiliki Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) yang
memenuhi standar, seperti tertuang dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.
Dalam Permendiknas tersebut ditetapkan bahwa Tenaga Administrasi
Sekolah perlu memiliki 4 kompetensi, yaitu: (1) Kompetensi Kepribadian, (2)
Kompetensi Sosial, (3) Kompetensi Teknis Administrasi Sekolah, dan (4)
Kompetensi Manajerial Ketatausahaan Sekolah. Guna menjamin
terselenggaranya administrasi sekolah yang baik Kepala Sekolah harus
melakukan pembinaan berkelanjutan kepada tenaga administrasi sekolah
melalui berbagai media, kesempatan, dan cara-cara yang simpatik.
Mengkaji pembinaan tenaga administrasi sekolah tempat magang pada
kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala
sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya
kompetensi mengelola staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
174
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pembinaan tenaga
administrasi sekolah (TAS), wawancara dengan Kepala sekolah, Kepala
tenaga administrasi sekolah dan matriks kajian TAS, berikut kami sajikan
deskripsi hasil kajian pembinaan TAS tempat magang di sekolah sendiri dan
sekolah lain.
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Perencanaan 1. Memiliki Kepala Administrasi
Tidak memiliki kepala Administrasi, fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi
Tidak memiliki kepala Administrasi
Perlu diadakan Kepala Administrasi yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang
2. Memiliki Pelaksana Urusan:- Administrasi
Kepegawaian- Administrasi
Keuangan- Administrasi
Sarana dan Prasarana
- Administrasi Urusan
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan
Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Perlu diadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum
175
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
- Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
- Administrasi Kesiswaan
- Administrasi Kurikulum
3. Memiliki Petugas layanan khusus yang terdiri :- Penjaga sekolah- Tukang kebun- Tenaga
kebersihan- Pengemudi- Pesuruh
Terdapat petugas layanan khusus yang terdiri dari: penjaga sekolah, tukang kebun, dan tenaga kebersihan,
Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan
Perlu diupayakan untuk pengangkatan satuan pengamanan (Satpam)
2 Pemenuhan kulifikasi
8. Kepala Administrasi :
a. memilki kualifikasi pendidikan minimal D III
Koordinator tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan S1
- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008b. Memiliki
sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
c. Memiliki masa kerja minimal 4
Koordinator tenaga administrasi memiliki
176
tahun masa kerja 27 tahun
d. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
9. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA
Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II
10. Petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMP/MTs.
1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD, 1 orang SMP/MTs dan 1 orang SMA/MA
1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD
4. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar
5. Kepala Administrasi Memiliki masa kerja minimal 4 tahun
Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 27 tahun
- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008
6. Kepala Administrasi Memiliki SK pengangkatan sebagai Kepala Administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
-
7. Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian,
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian,
Jabatan Bendahara masih dirangkap
Sesuai kebutuhan sekolah,
177
keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.
keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan. Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum
8. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,
Tidak memiliki pengemudi, pesuruh dan satuan pengamanan
Mengangkat tenaga satuan pengamanan yang bertugas menjaga keamanan pada jam kerja
4. Pemenuhan Kompetensi
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
5. Uraian tugas dan tata kerja
Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas
Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas
-
6. Pembinaan Kepala sekolah melakukan pembinaan
Kepala sekolah melakukan
-
178
secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah
pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah
7. Pengembangan Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah
Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah
8. Evaluasi / penilaian kinerja
4. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
5. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
6. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-
4. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
5. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam
-
179
perubahan yang dihasilkan
pelaksanaan tugas6. Evaluasi kinerja
memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan
9. Pelaporan 1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah
2. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah
2. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah
180
SMP Negeri 3 Pringgabaya yang berdiri sejak tahun 1992 di atas lahan
seluas 20.000 m2 dengan jumlah siswa sebanyak 634 orang yang tersebar
dalam 17 rombongan belajar saat ini hanya memiliki Tenaga Administrasi
Sekolah sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 orang Pegawai Tetap (PNS)
yaitu Hudanlil Muttaqin, S.Sos. sebagai Koordinator Tata Usaha merangkap
bendahara sekolah (pengelola urusan administrasi keuangan) dan Safrudin
sebagai pelaksana urusan administrasi kepegawaian, 6 orang Pegawai Tidak
Tetap (Non PNS) yaitu Baiq Nirmala Sari sebagai pelaksana urusan sarana
dan prasarana, Sandayani, A.Md, sebagai pelaksana urusan administrasi
persuratan dan pengarsipan, Iliana Karmila sebagai pelaksana urusan
administrasi kesiswaan. Sementara 3 orang lainnya bertugas sebagai petugas
layanan khusus.
Dengan jumlah siswa dan rombel yang ada, idealnya SMP Negeri 3
Pringgabaya sesuai permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah minimal memiliki tenaga admnistasi yang terdiri
dari 1 orang Kepala Tenaga Administrasi, masing-masing 1 orang pelaksana
urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, humas,
persuratan dan pengarsipan, kurikulum, kesiswan, serta masing-masing 1
orang petugas layanan khusus (penjaga sekolah, tukang kebun, tenaga
kebersihan dan pesuruh). Dari kondisi itu SMP Negeri 3 Pringgabaya
mengatur dengan memberdayakan tenaga-tenaga yang ada, sehingga ada
beberapa jenis tugas dilaksanakan oleh satu orang (tugas rangkap) misalnya
181
Koordinator Tenaga Administrasi merangkap tugas pelaksana urusan
administrasi keuangan (bendahara rutin dan BOS), tukang kebun merangkap
penjaga, tenaga kebersihan, dan pesuruh.
Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah semuanya sudah
sesuai standar berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008, bahkan ada
diantaranya berkualifikasi S-I dan D-II serta dua orang sedang melanjutkan
studinya ke jenjang S-1. Tiga orang petugas layanan khusus mempunyai
kualifikasi pendidikan masing-masing SMP dan MA sedangkan penjaga
sekolah masih mempunyai kualifikasi SD dengan pertimbangan usia agak sulit
untuk disarankan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam melaksanakan tugasnya semua pelaksana urusan sudah
menggunakan teknologi IT, karena semuanya sudah menguasai teknologi
tersebut meskipun masih perlu pengembangan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilannya.
SMP Negeri 3 Pringgabaya belum memiliki pelaksana urusan
administrasi kurikulum dan humas. Pada saat ini pelaksanaan administrasi
kurikulum dan humas masih ditangani oleh pembantu kepala sekolah urusan
humas dan kurikulum yang diangkat dari guru (tenaga pendidik). Oleh karena
itu dalam kegiatan OJL ini kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk
mengangkat ada memberdayakan tenaga yang sudah ada untuk menjalankan
tugas sebagai pelaksana urusan kurikulum dan humas.
182
Empat dimensi kompetensi TAS yang diharapkan dapat dibina oleh
kepala sekolah berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah adalah :
a. Dimensi kompetensi kepribadian yang meliputi kompetensi :
1) Integritas dan akhlak mulia
2) Etos kerja positif
3) Pengendalian diri
4) Rasa percaya diri
5) Fleksibilitas
6) Teliti
7) Disiplin
b. Dimensi kompetensi sosial yang meliputi kompetensi :
1) Kerjasama dalam tim
2) Pelayanan prima
3) Kesadaran berorganisasi
4) Berkomunikasi efektif
5) Membangun hubungan kerja
c. Dimensi kompetensi teknis yang meliputi kompetensi :
1) Administrasi kepegawaian
2) Administrasi keuangan sekolah
3) Administrasi sarana prasarana sekolah
4) Administrasi humas
5) Administrasi persuratan dan pengarsipan
183
6) Administrasi kesiswaaan
7) Administrasi kurikulum
8) Administrasi layanan khusus
9) Administrasi teknologi informasi dan komunikasi
d. Khusus untuk Kepala Tenaga Administrasi memiliki Dimensi kompetensi
manajerial yang meliputi kompetensi :
1) Mendukung pengelolaan SNP
2) Menyusun program dan laporan kerja
3) Mengorganisasikan staf
4) Mengembangkan staf
5) Mengambil keputusan
6) Menciptakan iklim kerja kondusif
7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya
8) Membina staf
9) Mengelola konflik
10) Menyusun laporan
Model pembinaan tenaga administrasi sekolah pada empat dimensi
kompetensi TAS yang dilakukan kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya yaitu :
a. Melakukan pertemuan dengan tenaga administrasi sekolah setiap sebulan,
dengan agenda evaluasi dan laporan masing-masing pelaksana urusan
terhadap kemajuan dan hasil kerjanya selama sebulan.
b. Melakukan pertemuan face to face dengan TAS yang memerlukan
pembinaan khusus.
184
c. Memberikan contoh tauladan melalui perkataan dan perbuatan.
d. Memanfaatkan guru dan tenaga administrasi yang memiliki kompetensi
lebih.
e. Mengikutkan pada kegiatan pelatihan-pelatihan baik tingkat kabupaten,
tingkat provinsi ataupun tingkat nasional.
Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan kepala sekolah, tenaga
administrasi dan pengalaman saya mengabdi di SMP Negeri 3 Pringgabaya,
model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan
kepala sekolah. Bentuk pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan
bagi tenaga administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-
pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya, karena memang
selama ini belum pernah terjadi pelanggaran-pelanggaran serius yang
melanggar kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan
dengan pemberian reward atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang
memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-
tugas dan fungsinya.
Memiliki siswa sebanyak 634 yang masih minim kesadaran
membuang sampah pada tempatnya sangat rawan akan pemandangan jorok
dengan sampah-sampah yang berserakan. Wilayah-wilayah sekolah seperti
lapangan, taman, halaman sekolah, dan WC/jambang yang jauh dari ruang-
ruang kelas siswa menjadi tempat yang selalu nampak tidak bersih karena
wilayah tersebut bukan merupakan tanggung jawab siswa. Ketersediaan
tenaga kebersihan akan menjaga sekolah tetap bersih dan indah tanpa sampah
185
yang berserakan. Dengan luas lahan dan bangunan yang harus diperhatikan
ketersedian dua orang tenaga kebersihan yang merangkap sebagai tukang
kebun dan pesuruh dirasa belum memadai. Dalam hal ini sekolah
memberdayakan bantuan tenaga guru sebagai koordinator seksi kebersihan
sekolah untuk menggerakkan dan memotivasi peran aktif siswa di dalam
menjaga dan memelihara kebersihan sekolah.
Model pelaporan yang dilaksanakan Tenaga Administrasi Sekolah di
SMP Negeri 3 Pringgabaya adalah : masing-masing pelaksana urusan
melaporkan secara langsung dan tertulis terhadap kemajuan dan hasil
kerjanya selama sebulan dalam rapat pembinaan bulanan, sedangkan kepala
sekolah mengirimkan laporan bulanan kepada Dinas Dikpora Kabupaten
Lombok Timur bidang Pendidikan Dasar. Akan tetapi laporan secara berkala
dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Laporan
kepada komite masih bersifat insidentil dan situasional saja. Oleh karena itu
dalam kegiatan OJL ini saya juga menyarankan kepada kepala sekolah untuk
melaksanakan laporan secara berkala dan kontinyu masih belum ditujukan
kepada komite sekolah sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan.
c. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
186
LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Perencanaan Memiliki Kepala Administrasi
Tidak memiliki kepala Administrasi, fungsi Kepala Administrasi diganti dengan koordinator tenaga administrasi
Tidak memiliki kepala Administrasi
Perlu diadakan Kepala Administrasi yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang
Memiliki Pelaksana Urusan:
- Administrasi Kepegawaian
- Administrasi Keuangan
- Administrasi Sarana dan Prasarana
- Administrasi Urusan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
- Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
- Administrasi Kesiswaan
- Administrasi Kurikulum
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan
Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Perlu diadakan pelaksana urusan humas dan kurikulum
Memiliki Petugas layanan khusus yang terdiri :
- Penjaga sekolah- Tukang kebun- Tenaga kebersihan- Pengemudi
Terdapat petugas layanan khusus yang terdiri dari: penjaga sekolah, tukang kebun, dan tenaga kebersihan, dan Satpam
187
- Pesuruh
2 Pemenuhan kulifikasi
Kepala Administrasi :
a. memiliki kualifikasi pendidikan minimal D III
Koordinator tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan S1
- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008
b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
Koordinator tenaga administrasi memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
c. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun
Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 25 tahun
d. Memiliki SK pengangkatan sebagai kepala administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA
Semua pelaksana urusan yang ada memiliki kualifikasi akademik SMA, dan D II
Petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMP/MTs.
1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD, 1 orang SMP/MTs dan 1 orang SMA/MA
1 orang petugas layanan khusus memiliki kualifikasi pendidikan SD
188
4. Pemenuhan Kebutuhan Sesuai Standar
Kepala Administrasi Memiliki masa kerja minimal 4 tahun
Koordinator tenaga administrasi memiliki masa kerja 25 tahun
- Koordinator Tenaga Administrasi sudah memenuhi kualifikasi sesuai Permen. 24Th 2008Kepala Administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai Kepala Administrasi
Memiliki SK pengangkatan sebagai koordinator tenaga administrasi dari kepala sekolah
-
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.
Terdapat pelaksana urusan administrasi kepegawaian, keuangan (bendahara), sarpras, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan. Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Jabatan Bendahara masih dirangkap oleh koordinator tenaga administrasi Belum memiliki pelaksana urusan humas, dan kurikulum.
Sesuai kebutuhan sekolah, upayakan mengadakan pelaksana urusan kurikulum
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan,
4. Pemenuhan Kompetensi
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
Memiliki kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial untuk koordinator tenaga
Perlu peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan
189
administrasi manajerial untuk koordinator tenaga administrasi
5. Uraian tugas dan tata kerja
Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas
Memiliki uraian tugas dan tata kerja yang jelas
-
6. Pembinaan Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah
Kepala sekolah melakukan pembinaan secara intensif dan berkesinambungan berkaitan dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Tenaga Administrasi Sekolah
-
7. Pengembangan Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah
Sekolah memiliki program pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah yang meliputi pengembangan kompetensi dan kinerja pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah
8. Evaluasi / penilaian kinerja
1. Evaluasi direncanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
1. Evaluasi direncanakan dan dilaksanakan secara komperhensif pada setiap akhir semester
-
190
2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan
mengacu pada Permendiknas 24 Tahun 2008
2. Evaluasi meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja tenaga administrasi dalam pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja memperhatikan pencapaian prestasi kerja dan perubahan-perubahan yang dihasilkan
9. Pelaporan 1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah
2. Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
1. Tenaga Administrasi Sekolah melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing secara berkala setiap bulan yang ditujukan kepada kepala sekolah
2. Kepala sekolah melaporkan perkembangan Tenaga Administrasi Sekolah secara berkala setiap
Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
Upayakan laporan tentang kondisi TAS secara berkala dan kontinyu kepada komite sekolah
191
sekurang-kurangnya setiap akhir semester.
bulan kepada Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur. Laporan kepada Komite sekolah masih bersifat insidentil dan situasional
SMP Negeri 1 Pringgabaya yang berdiri sejak tahun 1977 di atas lahan
seluas 1.674 m2 dengan jumlah siswa sebanyak 1.051 orang yang tersebar
dalam 28 rombongan belajar saat ini hanya memiliki Tenaga Administrasi
Sekolah sebanyak 12 orang yang terdiri dari 3 orang Pegawai Tetap (PNS)
yaitu Solihun, S.Ap. sebagai Koordinator Tata Usaha merangkap bendahara
BOS, Bq. Ana Fadliana, S.Ap. sebagai pelaksana urusan sarana dan prasarana
dan Saomin, S.Ap sebagai bendahara rutin / gaji sekaligus sebagai pelaksana
urusan kepegawaian. 9 orang Pegawai Tidak Tetap (Non PNS) 3 diantaranya
sebagai tenaga administrasi sekolah sementara 6 orang lainnya bertugas
sebagai petugas layanan khusus.
Dengan jumlah siswa dan rombel yang ada, idealnya SMP Negeri 1
Pringgabaya sesuai permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah minimal memiliki tenaga admnistasi yang terdiri
dari 1 orang Kepala Tenaga Administrasi, masing-masing 1 orang pelaksana
urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, humas,
persuratan dan pengarsipan, kurikulum, kesiswan, serta masing-masing 1
orang petugas layanan khusus (penjaga sekolah, tukang kebun, tenaga
192
kebersihan dan pesuruh). Dari kondisi itu SMP Negeri 1 Pringgabaya
mengatur dengan memberdayakan tenaga-tenaga yang ada, sehingga ada
beberapa jenis tugas dilaksanakan oleh satu orang (tugas rangkap) misalnya
Koordinator Tenaga Administrasi merangkap tugas pelaksana urusan
administrasi keuangan (bendahara BOS), tukang kebun merangkap penjaga,
tenaga kebersihan, dan pesuruh.
Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah semuanya sudah
sesuai standar berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008.
Dalam melaksanakan tugasnya semua pelaksana urusan sudah
menggunakan teknologi IT, karena semuanya sudah menguasai teknologi
tersebut meskipun masih perlu pengembangan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilannya. Khusus untuk pekerjaan yang
membutuhkan tingkat keterampilan IT lebih, ditangani oleh operator komputer
khusus.
SMP Negeri 1 Pringgabaya belum memiliki pelaksana urusan
administrasi kurikulum dan humas. Pada saat ini pelaksanaan administrasi
kurikulum dan humas masih ditangani oleh pembantu kepala sekolah urusan
humas dan kurikulum yang diangkat dari guru (tenaga pendidik). Oleh karena
itu dalam kegiatan OJL ini kami menyarankan kepada kepala sekolah untuk
mengangkat ada memberdayakan tenaga yang sudah ada untuk menjalankan
tugas sebagai pelaksana urusan kurikulum dan humas.
Berdasarkan hasil bincang-bincang dengan kepala sekolah, tenaga
administrasi dan pengalaman saya mengabdi di SMP Negeri 1 Pringgabaya,
193
model pembinaan yang berupa pemberian sanksi dan reward belum dilakukan
kepala sekolah. Bentuk pembinaan dengan pemberian sanksi dapat dilakukan
bagi tenaga administrasi yang sudah banyak melakukan pelanggaran-
pelanggaran sesuai dengan kode etik, tugas dan fungsinya, karena memang
selama ini belum pernah terjadi pelanggaran-pelanggaran serius yang
melanggar kode etik, tugas dan fungsinya. Demikian pula bentuk pembinaan
dengan pemberian reward atau penghargaan bagi tenaga administrasi yang
memiliki prestasi supaya mereka lebih semangat dalam menjalankan tugas-
tugas dan fungsinya.
Model pelaporan yang dilaksanakan Tenaga Administrasi Sekolah di
SMP Negeri 1 Pringgabaya adalah : masing-masing pelaksana urusan
melaporkan secara langsung dan tertulis terhadap kemajuan dan hasil
kerjanya selama sebulan dalam rapat pembinaan bulanan, sedangkan kepala
sekolah mengirimkan laporan bulanan kepada Dinas Dikpora Kabupaten
Lombok Timur bidang Pendidikan Dasar. Akan tetapi laporan secara berkala
dan kontinyu masih belum ditujukan kepada komite sekolah sesuai
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Laporan
kepada komite masih bersifat insidentil dan situasional saja. Oleh karena itu
dalam kegiatan OJL ini saya juga menyarankan kepada kepala sekolah untuk
melaksanakan laporan secara berkala dan kontinyu masih belum ditujukan
kepada komite sekolah sesuai Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan.
194
9. KAJIAN PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
Dalam kajian ini, yang dimaksud TIK adalah teknologi yang digunakan
untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan
informasi. Defenisi umum TIK adalah komputer, internet, telepon, televisi, radio,
dan peralatan audiovisual.
Pemanfaatan TIK di sekolah dapat dipisahkan dalam 2 katagori, yaitu: (1)
TIK sebagai sarana penunjang manajemen sekolah, (2) TIK yang digunakan
secara langsung dalam proses pembelajaran.
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : TIK DALAM PEMBELAJARAN
LOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Kelengkapan sarana
Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti :
1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop8. Internet
Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti:
1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD
Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/LaptopBelum memiliki jaringan Internet yang
Belum memiliki jaringan Internet yang dikelola oleh sekolah
Upayakan mengadakan jaringan internet yang dikelola oleh sekolah
195
dikelola oleh sekolah
2 Ketersediaan prasarana (infrastruktur)
1. Ruang komputer2. Ruang multimedia
1. Ruang komputer kurang memadai dari segi ukuran dan ketersediaan sarananya
2. Belum memiliki ruang multimedia
1. Ruang komputer kurang memadai dari segi ukuran dan ketersediaan sarananya
2. Belum memiliki ruang multimedia
Mengupayakan pengadaan ruang komputer dan ruang multimedia yang sesuai standar lengkap dengan sarana pendukungnya
3 Kompetensi/ kemampuan guru dalam pengoperasi an TIK
Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya
Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya
4 Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran
Acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Upayakan acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
196
Komputer digunakan:
- penyusunan bahan ajar dan mengolah hasil belajar
- data base, PAS
Komputer digunakan:
- penyusunan bahan ajar dan mengolah hasil belajar
- Penggunaan data base dan PAS masih terbatas
Penggunaan data base dan PAS masih terbatas
Optimalisasi Penggunaan data base dan PAS
Internet
- Web sekolah- E-learning
-Web sekolah masih memanfaatkan situs gratis (blogspot)
-Belum memanfaatkan E-learning
-Web sekolah masih memanfaatkan situs gratis (blogspot)
-Belum memanfaatkan E-learning
-Meningkatkan penggunaan web sekolah yang lebih profesional
-Pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran
5 Perencanaan / program pengembang an TIK
- manajemen sekolah- media pembelajaran- Web sekolah- E-learning
Ada perencanaan program pengembangan TIK dalam bidang :
- manajemen sekolah
- media pembelajaran
- Web sekolah- E-learning
Tidak ada kesenjangan
Guru-guru SMP Negeri 3 Pringgabaya melaksanakan proses pembelajaran
sehari-hari sebagaimana layaknya proses pembelajaran di sekolah-sekolah lainnya
di Indonesia. Berbagai cara digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan diantaranya menggunakan TIK.
197
Mengacu pada definisi TIK menurut UNESCO (2004) yang mengatakan
bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan
menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi, maka dapat dikatakan
bahwa guru-guru SMPN 3 Pringgabaya telah memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran sejak lama. Pemanfaatan televisi, radio atau peralatan audiovisual
lainnya sudah digunakan sejak tahun 2000-an.
Televisi adalah salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang tetap
di gunakan dalam pembelajaran di SMPN 3 Pringgabaya. Hanya saja
pemanfaatannya masih belum maksimal karena dari empat unit TV yang dimiliki
sekolah hanya satu yang berfungsi, itupun bukan sebagai sarana penunjang
pembelajaran, karena diletakkan di ruang Tata Usaha. Tiga unit televisi lainnya
masih dalam kondisi bagus, akan tetapi karena pertimbangan keamanan (ruangan
lain belum berterali) masih disimpan di gudang. TV ini dilengkapi dengan antena
parabola yang dapat menangkap siaran-siaran TV Edukasi maupun siaran-siaran
informatif lainnya. Karena kelebihan yang dimiliki oleh media komputer
(Laptop+LCD) guru yang memanfaatkan kebanyakan tidak memanfaatkan TV
dalam pembelajaran. Dengan demikian jumlah guru yang memanfaatkan TV
Edukasi dalam pembelajaran masih sangat kecil bahkan hampir tidak ada.
Komputer adalah teknologi yang belasan tahun terakhir sangat banyak
digunakan dalam pembelajaran. Komputer sangat banyak membantu guru dalam
menampilkan macam-macam peragaan yang sulit dilakukan guru dengan alat
lainnya. Misalnya, guru biologi dapat dengan mudah memperagakan organ-organ
tubuh dengan bantuan komputer dan masih banyak lagi kemudahan lainnya.
Guru-guru dapat menganalisis hasil ulangan dengan cepat dengan menggunakan
pasilitas pengolah angka pada komputer. Singkatnya, komputer dengan berbagai
program yang tersedia di dalamnya sangat bermanfaat dalam menunjang
keberhasilan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Hampir 100% guru SMPN 3 Pringgabaya sudah memiliki komputer
pribadi atau laptop dan sudah mampu mengoperasikan komputer dasar. Semua
198
perangkat pembelajaran guru sudah diketik dengan menggunakan komputer,
artinya tidak ada lagi silabus atau RPP yang diketik dengan menggunakan mesin
ketik atau ditulis tangan.
Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer masih tingkat dasar.
Hanya sekitar 10 dari 34 guru yang sudah menguasai beberapa program komputer
tingkat lanjut misalnya program Power point, desain grafis, internet dan database.
Belum semua guru yang menggunakan pasilitas komputer dalam
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya aliran listrik ke semua
ruang-ruang kelas dan tidak tersedianya LCD dengan jumlah yang cukup (5 unit).
Guru-guru yang sering memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah guru mata
pelajaran TIK, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Guru-
guru tersebut dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya dengan teknik
pemakaian secara bergantian dengan jadwal yang disepakati bersama.
b. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMURBAHAN KAJIAN : TIK DALAM PEMBELAJARAN
LOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Kelengkapan sarana
Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti :
1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD Proyektor6. Koran/Majalah
Tersedia sarana TIK yang memadai untuk kegiatan pembelajaran berbasis TIK seperti:
1. Televisi2. Radio3. Tape Recorder4. VCD/DVD Player5. OHP/LCD
Tidak ada kesenjangan
199
7. Komputer/Laptop8. Internet
Proyektor6. Koran/Majalah7. Komputer/Laptop8. Internet
2 Ketersediaan prasarana (infrastruktur)
1. Ruang komputer2. Ruang multimedia
Sudah memiliki ruang (lab) komputer dan ruang multimedia dengan sarana yang memadai
3 Kompetensi/ kemampuan guru dalam pengoperasi an TIK
Semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya
Sebagian guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya. Sebagian lagi belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya.
Sebagian guru belum mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya.
Upayakan agar semua guru mampu mengoperasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengajanya
4 Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran
Acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Upayakan acara radio/ Televisi
Edukasi (TVE) / stasiun lain (mis: national geograpik) tidak dijadikan sumber belajar di kelas / Perpustakaan
Komputer digunakan:
- penyusunan bahan
Komputer digunakan:
Penggunaan data base dan PAS
Optimalisasi Penggunaan data
200
ajar dan mengolah hasil belajar
- data base, PAS
- penyusunan bahan ajar dan mengolah hasil belajar
- Penggunaan data base dan PAS masih terbatas
masih terbatas base dan PAS
Internet
- Web sekolah- E-learning
-Ada web sekolah-Belum
memanfaatkan E-learning secara optimal
-Belum memanfaatkan E-learning secara optimal
-Pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran secara lebih optimal
5 Perencanaan / program pengembang an TIK
- manajemen sekolah- media pembelajaran- Web sekolah- E-learning
Ada perencanaan program pengembangan TIK dalam bidang :
- manajemen sekolah
- media pembelajaran
- Web sekolah- E-learning
Tidak ada kesenjangan
Televisi adalah salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang tetap
di gunakan dalam pembelajaran di SMPN 1 Pringgabaya. Hanya saja
pemanfaatannya masih belum maksimal. TV ini dilengkapi dengan antena
parabola yang dapat menangkap siaran-siaran TV Edukasi maupun siaran-siaran
informatif lainnya. Karena kelebihan yang dimiliki oleh media komputer
(Laptop+LCD) dan ruang multimedia guru yang memanfaatkan kebanyakan tidak
memanfaatkan TV dalam pembelajaran. Dengan demikian jumlah guru yang
201
memanfaatkan TV Edukasi dalam pembelajaran masih sangat kecil bahkan
hampir tidak ada.
Masih sekitar 50% guru SMPN 1 Pringgabaya sudah memiliki komputer
pribadi atau laptop dan sudah mampu mengoperasikan komputer dasar. Semua
perangkat pembelajaran guru sudah diketik dengan menggunakan komputer,
artinya tidak ada lagi silabus atau RPP yang diketik dengan menggunakan mesin
ketik atau ditulis tangan.
Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer masih tingkat dasar
bahkan ada yang belum bisa sama sekali. Hanya sekitar 10 dari 52 guru yang
sudah menguasai beberapa program komputer tingkat lanjut misalnya program
Power point, desain grafis, internet dan database.
Belum semua guru yang menggunakan pasilitas komputer dalam
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena belum semua guru familiar dengan alat-
alat TK. Guru-guru yang sering memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah
guru mata pelajaran TIK, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Guru-guru tersebut dapat memanfaatkan TIK dalam pembelajarannya dengan
teknik pemakaian secara bergantian dengan jadwal yang disepakati bersama.
10. KAJIAN MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi program sekolah adalah pemberian estimasi
(penafsiran) terhadap keberhasilan yang dicapai oleh kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai administrator dan supervisor.
Keberhasilan kepala sekolah merupakan salah satu kegiatan yang sangat
penting dan merupakan salah satu indikator yang diketahui dalam rangka
memberikan estimasi terhadap keberhasilan program pendidikan di sekolah.
202
Disadari bahwa betapa pentingnya evaluasi bagi suatu pekerjaan yang
nantinya berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan maka
dapat dikatakan bahwa tidak hanya siswa yang harus dievaluasi, melainkan
semua aspek dalam program kerja sekolah juga mutlak dievaluasi.
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pelaksanaan monitoring
dan evaluasi program kegiatan sekolah, wawancara dengan kepala sekolah dan
guru-guru serta matriks kajian Monev, berikut kami sajikan deskripsi hasil
kajian pelaksanaan MonEv sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan
sekolah lain.
a. SMP Negeri 3 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : MONITORING DAN EVALUASILOKASI MAGANG : SEKOLAH SENDIRI (SMP NEGERI 3
PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Program Monev
1. Menetapkan tujuan Monev.
2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim Monev, serta sumber daya yang tersedia.
3. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat Monev yang dibutuhkan.
4. Berlatih menggunakan instrumen/ alat Monev.
1. Dilakukan tanpa melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.
2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung
Pelaksanaan monev dilakukan tanpa mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
Pelaksanaan monev dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
203
5. Menyusun rencana kegiatan Monev
jawab (tidak memiliki tim khusus)
2 Proses dan Tata kerja Monev (apa, bagaimana, dan siapa)
1. Mengorganisasikan penggunaan intrumen/alat Monev .
2. Mengumpulkan dan mendapatkan data.
3. Berkoordinasi dan bekerjasama antar tim Monev.
4. Memonitoring perkembangan kegiatan.
5. Memodifikasi/penyesuaian Monev jika perlu.
6. Mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil.
7. Pertemuan tim Monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.
Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta
Metode pengumpulan data belum menggunakan instrumen
Perlu dilakukan pengorganisasian penggunaan alat/ instrumen monev
3 Pengembangan dan ketersediaan instrument Monev
Memiliki dan mngembangkan instrumen monev
Tidak menggunakan instrumen
Pengumpulan data tanpa menggunakan instrumen
Perlu dilakukan pengembangan instrumen monev
4 Evaluasi dan pelaporan
1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil monev
Evaluasi diadakan secara insidentil
Evaluasi diadakan secara insidentil
Evaluasi diadakan secara berkala dan kontinyu
204
2. Melaporkan hasil kegiatan monev
Tidak melaporkan secara resmi hasil monev
5 Tindak lanjut 1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev
2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.
3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang relevan.
Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik
- Hendaknya hasil monev ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat
Kegiatan monitoring dan evaluasi program SMPN 3 Pringgabaya
belum sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan
evaluasi program. Kegiatan monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan
dan pelaporan. Kegiatan monev dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan
tanggung jawab, tidak menggunakan instrumen.
Monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan
informasi secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta di lapangan. Hasil
205
monev yang diperoleh kemudian diinformasikan kepada warga sekolah untuk
memperoleh umpan balik.
Model pelaksanaan monev yang dilakukan di sekolah sangat
tergantung kepada kemauan kepala sekolah serta pemahaman terhadap
pelaksanaan monev itu sendiri.
206
d. SMP Negeri 1 Pringgabaya
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAHAN KAJIAN : MONITORING DAN EVALUASILOKASI MAGANG : SEKOLAH LAIN (SMP NEGERI 1
PRINGGABAYA)
NoAspek/
KomponenKondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan Rekomendasi
1 Program Monev
1. Menetapkan tujuan Monev.
2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim Monev, serta sumber daya yang tersedia.
3. Mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat Monev yang dibutuhkan.
4. Berlatih menggunakan instrumen/ alat Monev.
5. Menyusun rencana kegiatan Monev
1. Dilakukan tanpa melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.
2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab (tidak memiliki tim khusus)
Pelaksanaan monev dilakukan tanpa mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
Pelaksanaan monev dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
2 Proses dan Tata kerja Monev (apa, bagaimana, dan siapa)
1. Mengorganisasikan penggunaan intrumen/alat Monev .
2. Mengumpulkan dan mendapatkan data.
3. Berkoordinasi dan bekerjasama antar tim Monev.
4. Memonitoring perkembangan kegiatan.
5. Memodifikasi/penyesuaian Monev jika perlu.
Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta
Metode pengumpulan data belum menggunakan instrumen
Perlu dilakukan pengorganisasian penggunaan alat/ instrumen monev
207
6. Mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil.
7. Pertemuan tim Monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.
3 Pengembangan dan ketersediaan instrument Monev
Memiliki dan mngembangkan instrumen monev
Tidak menggunakan instrumen
Pengumpulan data tanpa menggunakan instrumen
Perlu dilakukan pengembangan instrumen monev
4 Evaluasi dan pelaporan
1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil monev
Evaluasi diadakan secara insidentil
Evaluasi diadakan secara insidentil
Evaluasi diadakan secara berkala dan kontinyu
2. Melaporkan hasil kegiatan monev
Tidak melaporkan secara resmi hasil monev
5 Tindak lanjut 1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev
2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik
Hasil monev diinformasikan kepada warga sekolah untuk memperoleh umpan balik
- Hendaknya hasil monev ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat
208
lebih lanjut dari mereka.
3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang relevan.
Seperti halnya di SMP Negeri 3 Pringgabaya kegiatan monitoring dan
evaluasi program SMPN 1 Pringgabaya belum sepenuhnya dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi program. Kegiatan
monev tidak melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan
monev dilaksanakan tanpa ada pembagian tugas dan tanggung jawab, tidak
menggunakan instrumen. Kegiatan monev yang terstruktur biasanya dilakukan
oleh Tim Pengawas SMP Kabupaten Lombok Timur.
Monitoring dan evaluasi dilakukan hanya dengan mengumpulkan
informasi secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta di lapangan. Hasil
monev yang diperoleh kemudian diinformasikan kepada warga sekolah untuk
memperoleh umpan balik.
209
210
E. Upaya Peningkatan Kompetensi Sosial di Sekolah Magang
Seperti yang sudah tertuang dalam Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK), penulis masih merasa kurang dalam kompetensi sosial,
yaitu bagaimana menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak lain baik
perorangan maupun institusi dalam mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.
Di sekolah magang yaitu di SMP Negeri 1 Pringgabaya penulis
menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat yang berkaitan dengan
pengembangan kompetensi sosial berupa kerja sama dengan pihak lain baik
perorangan maupun institusi untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.
SMP Negeri 1 Pringgabaya memiliki kegiatan UKS yang cukup bagus, hal ini
didukung oleh pembinanya yaitu Bapak Dodi Rodiman, S.Pd., S.Kes. seorang
guru BP/BK yang juga memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Kesehatan.
Disamping mengelola kegiatan UKS lengkap dengan ruangannya yang
cukup bagus, juga menjalin kerjasama dalam pembinaan kegiatan UKS dengan
sebuah sekolah internasional di Denpasar yang murid-muridnya sebagian besar
adalah putra/putri staf WHO dalam membina kegiatan UKS. Kebetulan ketika
penulis sedang melaksanakan OJL di sekolah tersebut, mereka menerima
kunjungan dari 10 orang siswa sekolah Internasional tersebut.
Di samping bekerjasama dengan Sekolah Internasional, SMP Negeri 1
Pringgabaya sering menjalin kerjasama dengan pihak lain baik secara perorangan
maupun institusi pemerintah/swasta dalam mendukung berbagai kegiatan di
sekolah. Misalnya berkerja sama dengan operator sebuah jaringan telekomunikasi
untuk membentuk suatu komunitas komunikasi di sekolah.
Dari berbagai pengalaman tersebut penulis banyak mendapatkan pelajaran
bahwa kerjasama dengan pihak lain sangat perlu terus dikembangkan dalam
rangka mendukung berbagai kegiatan pendidikan di sekolah.
211