bab iii
DESCRIPTION
babTRANSCRIPT
BAB III
METODE EVALUASI
A. Tolok ukur penilaian
Evaluasi dilakukan pada program cakupan kunjungan ibu hamil dengan
resiko tinggi di Puskesmas Satelit. Adapun sumber rujukan tolok ukur
penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Panduan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Kesehatan Ibu
dan Anak, Departemen Kesehatan RI
Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal, Departemen
Kesehatan RI
B. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan berupa:
1. Sumber data primer
Wawancara dengan koordinator pelaksana Program KIA di
Puskesmas Satelit
Pengamatan di Puskesmas Satelit.
2. Sumber data sekunder
Laporan tahunan Program Cakupan ibu hamil dengan resiko
tinggi Puskesmas Satelit pada periode Januari-Desember 2011
Masyarakat
Petugas kesehatan di masing-masing kelurahan
C. Cara analisis
Evaluasi Program cakupan kunjungan ibu hamil dengan resiko tinggi di
Puskesmas Satelit dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menetapkan beberapa tolak ukur dari unsur proses
Langkah awal untuk dapat menentukan adanya masalah dari proses
pelaksanaan adalah dengan menetapkan beberapa standar prosedur
pelaksanaan yang ingin dicapai.
2. Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakan
Dari beberapa tolak ukur yang ada, dipilih satu tolak ukur yang akan
digunakan.
3. Membandingkan proses pelaksanaan program yang telah dilakukan
dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Bila terdapat kesenjangan,
ditetapkan sebagai masalah.
4. Menetapkan prioritas masalah
Masalah-masalah pada komponen proses tidak semuanya dapat
diatasi secara bersamaan mengingat keterbatasan kemampuan
Puskesmas. Selain itu adanya kemungkinan masalah-masalah
tersebut berkaitan satu dengan yang lainnya dan bila diselesaikan
salah satu masalah yang dianggap paling penting, maka masalah
lainnya dapat teratasi pula. Oleh sebab itu, ditetapkanlah prioritas
masalah yang akan dicari solusi untuk memecahkannya.
44
5. Identifikasi penyebab masalah
Berbagai penyebab masalah yang terdapat pada kerangka konsep
selanjutnya akan diidentifikasi. Identifikasi penyebab masalah
dilakukan dengan membandingkan antara tolak ukur atau standar
komponen-komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik
dengan pencapaian di lapangan. Bila terdapat kesenjangan, maka
ditetapkan sebagai penyebab masalah yang diprioritaskan tadi.
6. Membuat alternatif pemecahan masalah
Setelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan dibuat
beberapa alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif
pemecahan masalah tersebut dibuat untuk mengatasi penyebab-
penyebab masalah yang telah ditentukan. Alternatif pemecahan
masalah ini dibuat dengan memperhatikan kemampuan serta situasi
dan kondisi Puskesmas.
7. Menentukan prioritas cara pemecahan masalah
Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat,
maka akan dipilih satu cara pemecahan masalah (untuk masing-
masing penyebab masalah) yang dianggap paling baik dan
memungkinkan.
45