bab iii

15
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (Cross sectional). Dalam rangka mempelajari dinamika hubungan antara penggunaan OAINS dengan tingkat kejadian gastritis pada lansia. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi suatu efek atau penyakit pada suatu waktu, oleh karena itu disebut juga dengan studi prevalensi (Notoatmodjo, 2010). B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Desa Binangun kecamatan Pataruman Kota Banjar. Desa binangun sebagai wilayah kerja puskesmas pataruman 1 kota banjar. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015. C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel - Variabel bebas : Obat anti infalamasi non-steroid (OAINS) - Variabel terikat : Gastritis

Upload: iman-nurul

Post on 11-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

not important

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (Cross sectional). Dalam rangka mempelajari dinamika hubungan antara penggunaan OAINS dengan tingkat kejadian gastritis pada lansia. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi suatu efek atau penyakit pada suatu waktu, oleh karena itu disebut juga dengan studi prevalensi (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi Penelitian dan Waktu PenelitianPenelitian ini akan dilakukan di Desa Binangun kecamatan Pataruman Kota Banjar. Desa binangun sebagai wilayah kerja puskesmas pataruman 1 kota banjar. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel1. Variabel- Variabel bebas: Obat anti infalamasi non-steroid (OAINS)- Variabel terikat: Gastritis

2. Definisi Operasional Variabel1.VariabelKonsumsi NSAID

Definisi operasionalIndeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. (Grummer-Strawn LM et al., 2002).

Alat ukurTimbangan berat badan dan Mikrotoise

Cara ukurTinggi badan dan berat badan diukur kemudian dimasukan kedalam rumus

Hasil ukurDinyatakan dalam kg/m2

Skala ukurNumerik

2.VariabelLingkar Pinggang

Definisi operasionalLingkar pinggang adalah ukuran antropometri yang dapat digunakan untuk menentukan obesitas sentral, dan kriteria untuk Asia Pasifik yaitu >90 cm untuk pria, dan >80 cm untuk wanita. (RISKESDAS, 2013) Lingkar pinggang dikatakan sebagai indeks yang berguna untuk menentukan obesitas sentral dan komplikasi metabolik yang terkait. (Despres, J 2003)

Alat ukurMetline

Cara ukurResponden berdiri tegak dengan kedua tungkai dilebarkan 20-30 cm, bagian pakaian yang menghalangi pengukuran ditanggalkan. Pengukuran menggunakan metline yang di lingkarkan diantara crista iliaka dan costa XII

Hasil ukurDinyatakan dalam cm

Skala ukurNumerik

3.VariabelKadar gula darah puasa

Definisi operasionalGula darah puasa (GDP), ialah nilai tingkat glukosa dalam darah pada keadaan berpuasa, sekurang kurangya 8 jam. Penilaian gula darah puasa dilakukan dengan alat gluko-check dan strip darah yang diambil pada pagi hari sebelum subjek bersarapan. Nilai gula darah puasa normal yaitu