bab iii

Upload: ikram-van-bouston

Post on 06-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagusbajsjfh

TRANSCRIPT

BAB IIIMODALITAS PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Pemeriksaan radiologi pada karsinoma paru terdapat berbagai macam jenis, yang dibagi berdasarkan pemeriksaan radiologi konvensional dan canggih, kemudian pemeriksaan radiologi menggunakan kontras dan non-kontras, yang akan dijelaskan dibawah ini :

3.1 Foto X-Ray ThoraxPemeriksaan Radiografi thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) bertujuan menggambarkan secara radiografi organ pernafasan yang terdapat di dalam rongga dada. Teknik radiografi thorax terdiri dari bermacam-macam posisi yang harus dipilih disesuaikan dengan inidikasi pemeriksaan.Untuk menentukan posisi mana yang tepat, harus menyesuaikan antara tujuan pemeriksaan dengan kriteria foto yang dihasilkan.Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding thorax, tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-paru, jantung dan saluran-saluran yang besar. CXR sering digunakan untuk skrining penyakit paru yang terkait dengan pekerjaan di industri seperti pertambangan dimana pekerja terpapar debu.

1. Langkah-Langkah Pembuatan Foto ThoraxA. Persiapan alat dan bahan1. Meja pemeriksaan2. Film, kaset3. Marker dan asesoris lain4. Pesawat Rontgen

B. Persiapan pemeriksaan 1.Mengidentifikasi klinis / indikasi pemeriksaan2. Memilih teknik radiografi yang tepat3. Memberikan instruksi kepada pasien

C. Posisi pemeriksaan1. Posisi PA (Postero Anterior)Pada posisi ini film diletakkan di depan dada, siku ditarik kedepan supaya scapula tidak menutupi parenkim paru.

Gambar 3.1 Foto toraks proyeksi PA2. Posisi AP (Antero Posterior)Dilakukan pada anak-anak atau pada apsien yang tidak kooperatif. Film diletakkan dibawah punggung, biasanya scapula menutupi parenkim paru. Jantung juga terlihat lebih besar dari posisi PA.

3. Posisi Lateral Dextra & SinistraPosisi ini hendaknya dibuat setelah posisi PA diperiksa. Buatlah proyeksi lateral kiri kecuali semua tanda dan gejala klinis terdapat di sebelah kanan, maka dibuat proyeksi lateral kanan,berarti sebelah kanan terletak pada film. Foto juga dibuat dalam posisi berdiri.

Gambar 3.2 Foto toraks proyeksi lateral4. Posisi Lateral DekubitusFoto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu,yaitu bila klinis diduga ada cairan bebas dalam cavum pleura tetapi tidak terlihat pada foto PA atau lateral. Penderita berbaring pada satu sisi (kiri atau kanan). Film diletakkan di muka dada penderita dan diberikan sinar dari belakang arah horizontal.

5. Posisi Apikal (Lordotik)Hanya dibuat bila pada foto PA menunjukkan kemungkinan adanya kelainan pada daerah apex kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat setelah foto rutin diperiksa dan bila ada kesulitan menginterpretasikan suatu lesi di apex.

6. Posisi Oblique IgaHanya dibuat untuk kelainan-kelainan pada iga (misal pembengkakan lokal) atau bila terdapat nyeri lokal pada dada yang tidak bisa diterangkan sebabnya, dan hanya dibuat setelah foto rutin diperiksa. Bahkan dengan foto oblique yang bagus pun, fraktur iga bisa tidak terlihat.

7. Posisi EkspirasiAdalah foto toraks PA atau AP yang diambil pada waktu penderita dalam keadaan ekspirasi penuh. Hanya dibuat bila foto rutin gagal menunjukkan adanya pneumothorax yang diduga secara klinis atau suatu benda asing yang terinhalasi.D. Prosedur pemeriksaan1. Memasang kaset dan memberikan marker2. Mengatur posisi pasien3. Mengatur jarak ( FFD),4. Menentukan Arah Sinar (CR) dan Pusat Sinar (CP),5. Mengatur kolimasi Menentukan faktor eksposi dan proteksi radiasi6. Melakukan eksposi7. Melakukan processing film8. Mengevaluasi hasil fotoE. Syarat / kriteria gambaran foto thorax pa1. Seluruh lapangan paru tampak atau tercover2. Batas atas Apex paru tampak (tidak terpotong)3. Batas bawah Kedua Sinus Prenico costalis tidak terpotong4. Kedua Sterno Clavicular Joint tampak simetris kanan dan kiri5. Lapangan Pulmo terbebas dari gambaran os. Scapula6. Inspirasi penuh ditunjukkan dengan terlihatnya Costae 9-10 Posterior7. Faktor Eksposi cukup ditunjukkan dengan terlihatnya CV Thoracal 1-48. Tampak Carina (percabangan Bronkus) setinggi CV Thoracal 3 atau 49. Tampak gambaran vaskularisasi paru10. Diafragma terlihat naik, tampak gambaran jantungF. Membedakan kiri dan kanan1. Gambaran jantung lebih besar di sebelah kiri2. Diafragma kanan lebih tinggi daripada diafragma kiri3. Arcus aorta di sebelah kiri4. Di sebelah kiri ada gambaran udara didalam lambung

G.Interpretasi foto thorax 1. Data umum Nama Usia Jenis kelamin Tanggal pemeriksaan

2. Data teknis Marker L dan R yang menunjukkan sisi kiri atau kanan pasien Kesimetrisan foto: ujung medial klavicula harus sama jaraknya dgn garis tengah (midline) Ketepatan faktor ekpose (corpus vetebra thoracal hanya terlihat jelas sampai T4-T5 sebelum percabangan trachea, vertebra thoracal T6 kebawah terlihat samar Inspirasi penuh: midpoint hemidiafragma kanan harus berada diantara ujung anterior costa 5 dan 7

3. Memperhatikan bahagian foto 1. Keadaan tulang (scapula, clavicula, vertebra, costa) : deformitas, destruksi 2. Gambaran jar lunak (soft tissue) : pembengkakan (swlling), udara, pemb. Darah 3. Trakhea: harus terlihat dan harus di tengah 4. ICS kiri dan kanan: sejajar/tidak, apakah ada penyempitan 5. Jantung: besar, bentuk dan posisi jantung 6. Aorta: melebar/tidak, ukuran normal 4 cm, adakah kalsifikasi/tidak 7. Sinus costophernicus dan sinus cardiophrenicus: tajam/tumpul 8. Diafragma: bentuk dan letak.diafragma kanan lebih tinggi dari kiri, perbedannya 2,5 cm 9. Pulmo: terdiri dari udara yang merupakan kontras negatif akan terlihat sebagai bayangan radio lusun yang berwarna hitam. Batas paru normal : Apex : puncak paru (atas costae) sampai clavicula (batas bawah) Atas : clavicula sampai costa II depan Tengah : costa II IV Bawah : costa IV diafragma

Indikasi pemeriksaan foto thorax : Penderita sakit berat, anak kecik dan bayi Pada orang yang gemuk/bagian ventral toraks tidak dapat menempel pada film Melihat bayangan yang pada posisi PA mengadakan super posisi pada organ lain

Kelemahan pemeriksaan Radiografi dada sering memperlihatkan hanya satu metastasis pulmonal walaupun sesungguhnya ada banyak metastasis terjadi. CT Scan lebih baik dalam mendeteksi metastasis pulmonal multiple, dan dapat mendeteksi lesi yang diameternya lebih kecil dari 10mm.Limfangitis karsinomatosa sulit didiagnosis dengan menggunakan foto polos thoraks, pemeriksaan yang paling baik dilakukan adalah High Resolution CT (HRCT) Scan.

3.2 Ultrasonografi (USG)Ultrasonographi (USG) adalah alat diagnostik non invasif menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi diatas 20.000 Hertz (> 20 kiloHertz) untuk menghasilkan gambaran struktur organ didalam tubuh. Manusia dapat mendengar gelombang suara 20-20.000 Hertz. Gelombang suara antara 2,5 sampai dengan 14 kiloHertz digunakan untuk diagnostik. Gelombang suara dikirim melalui suatu alat yang disebut transducer atau probe. Obyek didalam tubuh akan memantulkan kembali gelombang suara yang kemudian akan ditangkap oleh suatu sensor, gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis dan ditayangkan di layar. Daerah yang tercakup tergantung dari rancangan alatnya. Ultrasonographi yang baru dapat menayangkan suatu obyek dengan gambaran tiga dimensi, empat dimensi dan berwarna.Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi29.

Gambar 3.3. Alat Ultrasonografi

Komponen USG8Dalam penggunaan USG terdapat beberapa komponen, komponen tersebut akan dijelaskan, seperti:

TransduserTransduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar. Monitor Monitor yang digunakan dalam USG Mesin USGMesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC. Jenis USG21Pemeriksaan USG pada radiologi memiliki beragam jenis, tergantung kebutuhan untuk mendiagnosis suatu penyakit, seperti: USG 2 Dimensi Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. USG 3 Dimensi Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda.Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). USG 4 Dimensi Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D).Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat "bergerak".Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. USG Doppler Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah.

Cara Penilaian29Penilaian USG sangat tergantung pada operator dan klinis pasien, pemeriksaan USG pada appendik dilakukan dengan penekanan di area Mc.Burney, lihat bayangan appendiks, pada appendiks normal seharusnya tidak terlihat namun pada keadaan appendisitis appendik terlihat dangan kemungkinan fekalik ditengahnya.

3.3 Computed Tomography Scanning (CT-Scan)CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut31.

Gambar 3.4 Alat Computed Tomograaphy Scanning

Komponen-komponen pesawat, meliputi30 :1. Meja PemeriksaanMeja pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk dilakukannya pemeriksaan CT-Scan.Bentuknya kurva dan terbuat dari Carbon Graphite Fiber. Setiap scanning satu slice selesai, maka meja pemeriksaan akan bergeser sesuai ketebalan slice ( slice thickness ). Meja pemeriksaan terletak dipertengahan gantry dengan posisi horizontal dan dapat digerakkan maju, mundur, naik dan turun.2. GantryGantry merupakan komponen pesawat CT-Scan yang didalamnya terdapat tabung sinar-x, filter, detektor, DAS ( Data Acquisition System ). Serta lampu indikator untuk sentrasi. Tabung sinar-x dan detektor yang letaknya selalu berhadapan didalam gantry akan berputar mengelilingi objek yang akan dilakukan scanning.

Tabung sinar-x berfungsi sebagai pembangkit sinar-x dengan sifat: Bekerja pada tegangan tinggi diatas 100 kV Ukuran focal spot kecil 10 1 mm Tahan terhadap goncangan Kolimator Pada pesawat CT-Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu: Kolimator pada tabung sinar-x Fungsinya: untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas lapangan penyinaran dan mengurangi bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil Kolimator pada detectorFungsinya: untuk pengarah radiasi menuju ke detektor, pengontrol radiasi hambur dan menentukan ketebalan lapisan ( slice thickness ). Detektor dan DAS (Data Acqusition System)Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector yang selanjutnya dan dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun fungsi detector dan DAS secara garis besar adalah untuk menangkap sinar-x yang telah menembua objek, mengubah sinar-x dalam bentuk cahaya tampak, kemudian mengubah cahaya tampak tersebut menjadi sinyal-sinyal electron, lalu kemudian menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan mengubah sinyal electron tersebut kedalam bentuk data digital.

3. KomputerMerupakan pengendali dari semua instrument pada CT-Scan. Berfungsi untuk melakukan proses scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, menampilkan (display) gambar serta untuk menganalisa gambar. Adapun elemen-elemen pada computer adalah sebagai berikut: Input DeviceAdalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa computer sehingga dapat menjalankan program atau instruksi. CPU ( Central Procesing Unit )Merupakan pusat pengolahan dan pengelolaan dari kesseluruhan system computer yang sedang bekerja. Output DeviceDigunakan untuk menampilkan hasil program atau instruksi sehingga dapat dengan mudah dilihat oleh personilyang mengoperasikannya, misalnya CRT (Cathoda Ray Tube).4. Layar TV MonitorBerfungsi sebagai alat untuk menampilkan gambar dari objek yang diperiksa serta menampilkan instruksi-instruksi atau program yang diberikan.5. Image RecordingBerfungsi untuk menyimpan program hasil kerja dari computer ketika melakukan scanning, rekonstruksi dan display gambar digunakan: Magnetik DiskDigunakan untuk penyimpanan sementara dari data atau gambaran, apabila gambaran akan ditampilkan dan diproses. Magnetic disk dapat menyimpan dan mengirim data dengan cepat, bentuknya berupa piringan yang dilapisi bahan ferromagnetic.Kapasitasnya sangat besar. Floppy DiskBiasa disebut dengan disket, merupakan modifikasi dari magnetic disk, bentuknya kecil dan fleksibel atau lentur.Floppy disk mudah dibawa dan disimpan.Kapaasitasnya relative kecil (sekarang sudah tidak digunakan lagi).6. Operator TerminalMerupakan pusat semua kegiatan scanning atau pengoperasian system secara umum serta berfungsi untuk merekonstruksi hasil gambaran sesuai dengan kebutuhan.7. Multiformat KameraDigunakan untuk memperoleh gambaran permanen pada film.Pada satu film dapat dihasilkan beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film yang digunakan.

Prinsip Kerja

Gambar 3.5 Prinsip Kerja CT Scanner

Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager8.Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi29.

Persiapan PasienPasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi8 : Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit. Melakukan pernapasan dengan aba aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan. Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.

Prosedur Pemeriksaan CT- Scan31 Posisi terlentang dengan tangan terkendali. Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner. Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan. Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer. Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan. Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan

Kontras resolusiKontras resolusi adalah kemampuan untuk membedakan atau menampakan obyek-obyek dengan perbedaan densitas yang sangat kecil dan dipengaruhi oleh faktor eksposi, slice thicknees, FOV dan filter kernel (rekonstruksi algorithma).

3.4 Magnetic resonance imaging (MRI)Magnetic resonance imaging(MRI) merupakan salah satu cara pemeriksaan diagnostik dalam ilmu kedokteran, khususnya radiologi, yang menghasilkan gambaran potongan tubuh manusia dengan menggunakan medan magnit tanpa menggunakan sinar x30.

Gambar 3.6 Alat Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Alat MRI yang lengkap terdiri dari :1. Sistem magnit2. Alat pemancar radio frekuensi tinggi3. Alat penerima radio frekuensi tinggi4. Komputer 5. Tenaga listrik dan sistem pendingin

Prinsip penggunaan MRI :Prinsip dasar MRI adalah inti atom yang bergetar dalam medan magnit. Prinsip ini pertama kali ditemukan oleh Bloch dan Purcell pada tahun 1946. Dengan penemuan tersebut mereka mendapat hadiah nobel pada tahun 1952. Pada prinsip ini proton yang merupakan inti atom hydrogen dalam sel tubuh berputar (spinning), bila atom hydrogen ini ditembak tegak lurus pada intinya dengan radio frekuensi tinggi di dalam medan magnit secara periodic akan beresonansi, makan proton tersebut akan bergetar/ bergerak menjadi searah/ sejajar. Dan bila radio frekuensi ini tinggi ini dimatikan, maka proton yang bergetar tadi akan kembali ke posisi semula dan menginduksi dalam suatu kumparan untuk menghasilkan suatu sinyal elektrik yang lemah. Bila hal ini terjadi berulang-ulang dan sinyal elektrik tersebut ditangkap kemudian diproses dalam komputer akan dapat disusun menjadi suatu gambar23. Pembagiaan MRI berdasarkan medan magnit ada 3 macam, yaitu :1. Magnit Permanen : dapat di buat sampai 0,3 Tesla2. Magnit Resistive : perlu arus listrik, kekuatan sampai 0,2 Tesla3. Magnit Superconductive : perlu pendingin (helium) suhu 269CKekuatan medan magnit besar, homogenitas dan kestabilan tinggi sehinga resolusi gambar menjadi lebih baik dan waktu pemeriksaan lebih singkat dibandingkan 1 dan 2.

Prosedur MRI Prosedur pemeriksaan MRI sangat sederhana, beberapa langkah yang harus diikuti pasien adalah sebagai berikut :1. Pasien mengenakan pakaian yang telah disiapkan petugas kami.2. Pasien harus menanggalkan semua perhiasan yang bersifat logam atau alat elektronik genggam, misalnya handphone, kalkulator, dll, karena dapat mempengaruhi gambaran diagnostik.3. Kartu kredit tidak boleh dibawa ke dalam ruang pemeriksaan, karena magnet kartu kredit akan rusak.4. Pasien dengan alat pacu jantung/katup jantung, dilarang masuk ke ruang magnet, sedangkan pasien dengan prothesa, gigi palsu, alat bantu pendengaran, diharuskan menginformasikan kepada petugas kami.5. Sedangkan pasien anak yang tidak kooperatif, maka diperlukan obat penenang.6. Pasien diminta untuk berbaring dengan tenang di meja pemeriksaan.7. Selama prosedur pemeriksaan tersebut pasien akan mendengar suara-suara ribut yang menandakan medan magnet sedang bekerja, tetapi dengan kemampuan fasilitas MRI yang kami miliki, maka suara ribut tsb sangat ditekan, dan kami memeberikan pilihan musik selama pemeriksaan, sehingga pasien menjalani pemeriksaan dengan nyaman. Persiapan MRIPemeriksaan MRI tidak memerlukan banyak persiapan khusus.MRI tidak memberikan rasa sakit.Waktu yang diperlukan adalah berkisar antara 30-45 menit.Pasien diharap tidak mengenakan aksesoris tubuh yang berasal dari bahan logam secara berlebih.Hal ini penting karena MRI menggunakan prinsip magnetisasi. Pasien akan diminta diam untuk beberapa saat sampai prose magnetisasi selesai. Ada baiknya pasien melihat dulu alat MRI beberapa saat sebelum prosedur dilakukan.Hal ini terutama sekali dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki ketakutan terhadap ruang sempit (klustrofobia).Pada pemeriksaan tertentu diperlukan kontras. Pada Anda akan disuntikkan zat kontras, kemudian dilakukan MRI ulang. Pemberian kontras adalah prosedur yang sangat aman, dikerjakan sesuai prosedur, dan dikerjakan oleh ahlinya24. Penggunaan MRISaat ini MRI merupakan pemeriksaan rutin di klnik/rumah sakit besar. Dengan MRI pada prinsipnya hampir seluruh organ tubuh dapat diperiksa, mulai dari kepala sampai kaki.hampir 90% pemeriksaan kepala dan vertebra/ sumsum tulang belakang, sisanya 10% untuk pemeriksaan organ yang lain31.Tindakan pengaman dan petunjuk khusus pada pemeriksaan MRI1. Pasien dengan alat pacu jantung dibadannya tidak boleh diperiksa (sangat berbahaya).2. Pasien yang mempunyai protease, klips, atau yang kmengandung besi dan lain-lain dalam tubuhnya tidak boleh diperiksa 3. Pasien pada kehamilan trimester pertama tidak boleh diperiksa4. Pasien dengan penyakit jantung dan epilepsi boleh diperiksa tetapi harus diawasi dokter selama pemeriksaan5. Pasien tidak boleh memakai alat-alat yang mengandung zat besi seperti jam, kalung, atau tabung oksigen dan lain lain6. Di pintu masuk kamar pemeriksa sebaiknya ada detector metal7. Pasien dengan klostrofobia (takut ruang sempit) sebaiknya diperiksa dengan anastesi umum8. Sebaiknya sediakan alat-alat dan pobat-obat untuk keadaan darurat/emergency.

Keuntungan MRI :1. Tidak menggunakan sinar x2. Tidak merusak kesehatan pada penggunaanya yang tepat3. Banyak pemeriksaan yang dapat dikerjakan tanpa memerlukan zat kontras4. Disamping gambar informasi yang jelas, MRI juga dapat menunjukkan parameter biologic (spektroskopi)5. Potongan yang dihasilkan dapat 3 dimensi (aksial, koronal, dan sagital). Dan malah banyak potongan dapat dibuat hanya dalam satu waktu ( dapat membuat lebih dari 8 potongan sekaligus).

Kerugian MRI 1. Alat mahal2. Waktu pemeriksaan cukup lama3. Pasien yang mengandung metal tak dapat diperiksa terutama alat pacu jantung, sedangkan pasien dengan wire dan stent maupun pen boleh diperiksa4. Pasien Claustrofobi (takut ruang sempit), perlu anestesi umum.

Cara Penilaian MRI Ada 3 macam intensitas yaitu : hipointens, isointens, dan hiperintensContoh : Air: hipointens pada T1 dan menjadi hiperintens pada T2 Lemak atau darah: hiperintens pada T1 dan T2 Kalsifikasi: hipointens pada T1 dan T2Setiap jaringan mempunyai karakteristik yang khas pada T1 dan T2, sehinga bila ada perbedaan intensitas dari jaringan normal, akan mudah diketahui bahwa hal tersebut merupakan suatu kelainan. Zat kontras Pada umumnya pemeriksaaan MRI tanpa menggunakan kontras.Akan tetapi pada keadaan tertentu seperti pada tumor diperlukan zat kontras untuk mengetahui vaskularisasi dari tumor tersebut.Zat kontras terdiri atas unsur atom (Gadolinium). Unsur ini mengandung 7 elektron yang terpisah sehingga mempunyai tenaga magnit yang besar. Saat kini dengan ditambah DTPA (diethylene triamine pentaacetic acid). Gd.DTPA ini disuntikkan intra vena dengan dosis 0,1 mmol/kgbb = 0,2 ml/kgbb30

Istilah pada MRI Waktu relaxasi T1 dan T2 adalah waktu dimana kembalinya proton yang bergetar dalam medan magnit ke posisi semula. TR: Repetition time ( di ukur antara 2 pulsa RF berturut-turut TE: Echo Delay Time ( di ukur dari pertengahan pulsa sampai waktu gradient echo) T1: Longitudinal Relaxation Time ( TR pendek, TE pendek) T2: Transversal Relaxation Time ( TR panjang, TE panjang) Proton density : Bagian dari T2 dimana TR panjang, tetapi TE pendek IR: Invension Recovery ( fat suppression) Tesla: Satuan fisika untuk magnit ( 1 Tesla = 10.000 Gauss). TH: Thick tebalnya potongan dalam mm

56