bab iii

20
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup 1. Tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Poli Paru Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dengan pertimbangan : a. Data dari rawat jalan tercatat jumlah kasus baru penderita asma tahun 2010 tercatat 3886 orang, tahun 2011 tercatat jumlah kasus baru penderita asma sejumlah 4368 orang, dan jumlah kasus baru penderita asma pada tahun 2012 tercatat 1591 orang. 2. Waktu penelitian Pengajuan proposal sampai dengan penelitian dilakukan dari bulan September 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 (jadwal terlampir). Penelitian 24

Upload: jey-oneheart

Post on 04-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

A. Ruang Lingkup1. Tempat penelitian

TRANSCRIPT

27

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup1. Tempat penelitianPenelitian ini telah dilaksanakan di Poli Paru Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dengan pertimbangan :a. Data dari rawat jalan tercatat jumlah kasus baru penderita asma tahun 2010 tercatat 3886 orang, tahun 2011 tercatat jumlah kasus baru penderita asma sejumlah 4368 orang, dan jumlah kasus baru penderita asma pada tahun 2012 tercatat 1591 orang.2. Waktu penelitian Pengajuan proposal sampai dengan penelitian dilakukan dari bulan September 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 (jadwal terlampir). Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, terhitung sejak tanggal 25 Maret sampai dengan 20 April 2013.

B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual (Danim, Sudarwan, 2003:52).

C. Populasi dan Sampel 1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi dirumuskan sebagai populasi finite (terbatas) dan populasi infinite (tak terbatas). Populasi terbatas artinya diketahui jumlahnya, sedangkan populasi tidak terbatas tidak diketahui jumlahnya (Wasis, 2008)Dalam bukunya Usman (2008) mengungkapkan, Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Asma Bronkhiale yang datang berobat di Poli Paru di RSU Provinsi NTB.2. SampelSampel adalah bagian dari populasi, yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Wasis, 2008).Sampel adalah subunit populasi survei atau populasi survei itu sendiri, yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target. (Danim, Sudarwan, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien asma bronkhiale yang datang berobat di Poli Paru RSU Provinsi NTB selama masa pengambilan data. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang.a. Kriteria SampelKriteria sampel dalam penelitian ini dibedakan menjadi :1) Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010)Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dengan kriteria inklusi sebagai berikut :(a) Bersedia untuk diteliti.(b) Pasien yang didiagnosa Asma Bronkhiale(c) Pasien yang datang berobat di poli paru RSU Provinsi NTB(d) Pasien yang bisa membaca dan menulis2) Kriteria eksklusi.Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dengan kriteria eksklusi sebagai berikut :(a) Pasien yang tidak bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini. (b) Pasien yang mengalami asma bronkhiale tetapi sudah sembuh atau tidak bisa diteliti pada saat penelitian.(c) Pasien yang tidak bisa membaca dan menulisb. Teknik sampling Notoatmodjo (2010) mengungkapkan bahwa teknik atau metode sampling adalah cara atau teknik-teknik tertentu yang digunakan dalam mengambil sampel penelitian, sehingga sampel tersebut sedapa mungkin mewakili populasinya.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel. Sampel yang representatif dapat diperoleh dengan dua teknik sampling yang berbeda.Teknik itu adalah teknik random sampling (probability sampling) yang biasanya digunakan untuk populasi yang terbatas (finite) dan teknik non-random sampling yang digunakan untuk populasi yang tidak terbatas (infinite) (Wasis, 2008).Dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampling secara non probabilitas (non probability sampling) menggunakan metode Accidental Samplling, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).D. Data Yang DikumpulkanData ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi (Usman, Husaini, 2008:15)Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:1. Data PrimerData primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak yang disebut sumber primer (Usman, Husaini, 2008).Data Primer dalam penelitian ini meliputi :a. Data umumData tentang karakteristik responden yang meliputi : faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikanb. Data khususData tentang faktor pencetus asma bronkhiale seperti :Faktor allergen, Faktor Infeksi saluran pernafasan, Faktor Polusi udara, danFaktor Perubahan cuaca/suhu udara. Sedangkan faktor pencetus lain seperti faktor tekanan jiwa/stress, faktor olahraga, faktor obat-obatan, faktor lingkungan kerja, dan faktor makanan tidak diteliti dalam penelitian ini karena sebelumnya pernah diteliti di tempat penelitian yang sama. 2. Data SekunderData sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua (sumber sekunder) (Usman, Husaini, 2008:20).Data sekunder dalam penelitian ini meliputi : Gambaran umum lokasi penelitian, yaitu ruang poli paru RSU Provinsi NTB.

E. Cara Pengumpulan Data1. Data Primer a. Data umum Data tentang karakteristik responden meliputi: umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, di peroleh dengan alat bantu kuesioner.b. Data khususData tentang faktor-faktor pencetus asma bronkhiale meliputi :1) Faktor allergen yang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner pada responden2) Faktor infeksi saluran pernafasan yang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner pada responden3) Faktor polusi udarayang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner pada responden4) Faktor cuaca/suhuyang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner pada responden2. Data Sekunder Gambaran umum lokasi penelitian diperoleh dengan caramelakukan dokumentasi di RSU Provinsi NTB.F. Pengolahan Data 1. Data karakteristik meliputi : umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, diolah secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk presentase.2. Data tentang faktor-faktor pencetus asma bronkhiale meliputi :a. Faktor allergen diolah secara deskriptif yang nantinya disajikan dalam bentuk presentase. Adapun kriterianya yaitu: Ada faktor allergen jika asma responden di sebabkan oleh debu rumah atau bulu binatang atau kecoa atau menghirup serbuk sari bunga. Tidak ada faktor allergen jika asma responden tidak di sebabkan oleh debu rumah atau bulu binatang atau kecoa atau menghirup serbuk sari bunga.b. Faktor infeksi saluran pernapasan diolah secara deskriptif yang nantinya disajikan dalam bentuk presentase. Adapun kriterianya yaitu: Ada faktor infeksi pernafasan jika asma responden di sebabkan oleh flu dan pilek atau amandel atau sinusitis atau faringitis. Tidak ada faktor infeksi saluran pernafasan jika asma responden tidak di sebabkan oleh flu dan pilek atau amandel atau sinusitis atau faringitisc. Faktor polusi udara diolah secara deskriptif yang nantinya disajikan dalam bentuk presentase. Adapun kriterianya yaitu: Ada faktor polusi udara jika asma responden di sebabkan oleh asap rokok atau asap pabrik atau asap kendaraan bermotor atau asap dapur.Tidak ada faktor polusi udara jika asma responden tidak di sebabkan oleh asap rokok atau asap pabrik atau asap kendaraan bermotor atau asap dapur.d. Faktor cuaca/suhu, diolah secara deskriptif yang nantinya disajikan dalam bentuk presentase. Adapun kriterianya yaitu: Ada faktor perubahan cuaca atau suhu udara jika asma responden di sebabkan oleh suhu yang panas atau suhu yang dingin. Tidak ada faktor cuaca atau suhu udara jika asma responden tidak di sebabkan oleh suhu yang panas atau suhu yang dinginSetelah semua data terkumpul melalui kuesioner yang disebarkankemudian data tersebut ditabulasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor pencetus asma bronkhiale pada penderita yang datang berkunjung di Poli Paru RSU Provinsi NTB dengan cara distribusi frekwensi yaitu dengan cara :Hasil dari masing-masing jawaban responden mengenai variable pengamatan kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah responden kemudian dikalikan 100% yang hasil akhirnya berupa presentase.Rumus yang digunakan untuk mengetahui presentase faktor-faktor pencetus asma bronkhiale yaitu : P = x 100%Keterangan :P: Prosentase F: Jumlah variable pengamatanN: Jumlah responden(Arikunto, S. 1998)Jadi, berdasarkan rumus di atas akan didapatkan hasil presentase dari masing-masing faktor-faktor pencetus asma bronkhiale setelah dilakukan pengamatan dengan menggunakan kuisioner yang berhubungan dengan faktor-faktor pencetus asma bronkhiale pada penderita yang berkunjung di Poli Paru RSU Provinsi NTB. Setelah pertanyaan dari semua kuisioner terjawab, maka jawaban dari masing-masing pertanyaan yang terkait faktor-faktor pencetus asma bronkhiale akan dihitung dengan rumus diatas sehingga akan didapatkan hasil persentase dari masing-masing faktor-faktor pencetus asma bronkhiale tersebut. Dengan demikian, dari beberapa faktor-faktor pencetus asma bronkhiale pada penderita yang berkunjung di Poli Paru RSU Provinsi NTB, maka dapat dilihat dan disimpulkan faktor terbanyak yang dapat mencetuskan serangan asma pada penderita yang datang berkunjung di Poli Paru RSU Provinsi NTB pada tahun 2013.G. Variabel Dan Definisi Operasional1. Variabel PenelitianVariabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Wasis, 2008). Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor pencetus asma bronkhiale yaitu : faktor alergen, faktor infeksi saluran pernafasan, faktor polusi udara, dan faktor perubahan cuaca/suhu.2. Definisi OperasionalDefinisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).Table 1.: Definisi Operasional faktor-faktor pencetus asma bronkhiale di Poli Paru RSU Provinsi NTB,VariabelDefinisi OperasionalAlat UkurSkala UkurHasil Ukur

faktor pencetus asma bronkhiale meliputi :1. Faktor Allergen

Alergen adalah zat tertentu yang bila diisap atau dimakan dapat menimbulkan serangan asma misalnya debu rumah, bulu binatang, beberapa makanan laut, serbuk sari bunga, dan sebagainya

kuesioner

Nominal

1). Ada faktor Pencetus jika faktor allergen (+)2). Tidak ada factor pencetus jika faktor allergen (-)

2. Faktor Infeksi saluran pernafasanInfeksi saluran pernafasan adalah masuknya kuman penyakit kedalam saluran pernafasan yang dapat menyebabkan penyakit seperit : amandel, sinusitis (radang pada sinus), dan radang pada tenggorokan (faringitis) serta batuk dan pilekkuesionerNominal1). Ada faktor pencetus jika faktor infeksi saluran pernafasan (+)2). Tidak ada faktor pencetus jika faktor infeksi saluran pernafasan (-)

3. Faktor Polusi udaraPolusi udara merupakn udara yang berada di sekitar yang mengandung kuman yang dapat menyebabkan penyakit.Klien asma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik/kendaraan, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran dan oksida serta asap dapur.kuesionerNominal1). Ada faktor pencetus jika faktor polusi udara (+)2). Tidak ada faktor pencetus jika faktor polusi udara (-)

4. Faktor Perubahan Cuaca atau suhuPerubahan cuaca dan suhu udara merupakan perubahan cuaca/suhu yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. penderita asma sangat peka terhadap perubahan cuaca/suhu ini baik terhadap udara/suhu yang panas maupun udara/suhu yang dingin.

kuesionerNominal1). Ada faktor pencetu jika faktor perubahan cuaca atau suhu udara (+)2). Tidak ada faktor pencetus jika faktor perubahan cuaca atau suhu udara (-)

24