bab iii

14
BAB III PRAKTIKUM 3.1 Membuat Lemari / Rak Buku A. Tujuan Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan akan mempunyai keterampilan dalam : 1. Dapat membaca gambar dan membuat lemari 2. Dapat menggunakan beberapa peralatan tangan maupun mesin kayu. 3. Dapat mengkalkulasi bahan dengan tepat. B. Keselamatan Kerja KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM UNTUK SEMUA MESIN KAYU 1. Periksa aliran listrik dan pastikan semua bagian mesin seperti mur, spindle, pisau, gurdi, pisau girik, atau daun gergaji, pelindung cincin, dll terpasang dengan kuat dan tepat sebelum mempergunakan mesin. 2. Pastikan bahwa alat pemotong yang dipakai tajam dan terpasang dengan baik. 3. Laksanakan penyetelan apapun sebelum mesin dijalankan, sekali-kali jangan melakukan jangan melakukan pada mesin yang sedang berjalan. 4. Pastikan semua alat yang dipasang secara baik. 5. Sebelum mesin dihidupkan, periksa bahwa tidak ada orang lain yang masih menyetel atau mengadakan perbaikan pada mesinnya dan pastikan bahwa tidak ada benda yang menghambat pemutaran mesin pemotong itu. 6. Hidupkan mesin dan pilih kecepatan yang baik menurut pekerjaan harus diselesaikan. Jangan pergunakan mesin sebelum mesin itu mencapai kecepatan operasi penuh. 7. Bekerjalah menurut lembaran keselamatan kerja yang telah ditetapkan untuk setiap mesin.

Upload: ega-marga-putra

Post on 13-Aug-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III

BAB III

PRAKTIKUM

3.1 Membuat Lemari / Rak Buku

A. Tujuan Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan akan mempunyai keterampilan dalam :

1. Dapat membaca gambar dan membuat lemari

2. Dapat menggunakan beberapa peralatan tangan maupun mesin kayu.

3. Dapat mengkalkulasi bahan dengan tepat.

B. Keselamatan Kerja KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM UNTUK SEMUA MESIN KAYU

1. Periksa aliran listrik dan pastikan semua bagian mesin seperti mur, spindle, pisau, gurdi, pisau girik, atau daun gergaji, pelindung cincin, dll terpasang dengan kuat dan tepat sebelum mempergunakan mesin.

2. Pastikan bahwa alat pemotong yang dipakai tajam dan terpasang dengan baik.

3. Laksanakan penyetelan apapun sebelum mesin dijalankan, sekali-kali jangan melakukan jangan melakukan pada mesin yang sedang berjalan.

4. Pastikan semua alat yang dipasang secara baik.5. Sebelum mesin dihidupkan, periksa bahwa tidak ada orang lain yang masih

menyetel atau mengadakan perbaikan pada mesinnya dan pastikan bahwa tidak ada benda yang menghambat pemutaran mesin pemotong itu.

6. Hidupkan mesin dan pilih kecepatan yang baik menurut pekerjaan harus diselesaikan. Jangan pergunakan mesin sebelum mesin itu mencapai kecepatan operasi penuh.

7. Bekerjalah menurut lembaran keselamatan kerja yang telah ditetapkan untuk setiap mesin.

8. Apabila terjadi kelainan pada mesin, segera matikan mesin dan berdirilah menjauhi mesin sampai pemutarannya berhenti sama sekali.

9. Jangan sekali-kali meninggalkan mesin yang masih berjalan, karena orang lain dapat memegangnya tanpa mengetahui akibatnya.

10. Setelah memakai mesin, matikan motornya dan tinggalkan mesin hanya apabila pemutarannya sudah berhenti sama sekali.

11. Sebelum meninggalkan mesin, periksalah apakah mesinnya bersih dan aman untuk dipergunakan kembali oleh orang lain berikutnya.

Page 2: BAB III

KESELAMATAN KERJA MESIN GERGAJI AYUN PEMOTONG (RADIAL ARM SAW)1. Semua penyetelan dilaksanakan hanya pada waktu mesin keadaan mati.2. Pilihlah daun gergaji yang tepat untuk pekerjaan. Sebelum

mempergunakannya periksalah ketajamannya.3. Selalu pasang daun gergaji dengan gigi mengarah ke putaran motor.4. Untuk pemotongan putus, setel ketinggian daun gergaji sampai daun gergaji

itu memotong kurang lebih 2 mm dari bawah permukaan alas meja.5. Pilih permukaan kayu pekerjaan yang dapat menempel stabil terhadap meja

mesin.6. Selesai melakukan operasi, selalu kembalikan daun gergaji ke posisi berhenti

dibelakang dan matikan mesin, kemudian kunci tempat itu.7. Jangan pindahkan benda kerjanya setelah digergaji sebelum daun gergajinya

kembali pada posisi berhenti dibelakang.8. Pada waktu menggergaji, tempatkan jari pada salah satu sisi daun gergaji

dan sekali-kali tangan jangan terletak segaris dengan celah yang digergaji.9. Menarik gergaji harus perlahan-lahan dan dapat dirasakan. Jangan ditarik

terlalu cepat karena akan memngakibatkan daun gergaji terjepit atau menimbulkan kecelakaan.

10. Untuk pekerjaan memotong, anti penumbuk balik harus bebas terhadap benda kerja.

11. Untuk pekerjaan membelah, anti penumbuk balik disetel 3 mm lebih rendah dari permukaan benda kerja. Arah dorongan benda kerja harus dilakukan dari sisi yang berlawanan terhadap anti penumbuk balik.

Alat-alat Bantu Untuk Menjaga Keamanan1. Tongkat Pendorong berfungsi mendorong benda kerja yang kecil.2. Papan Pendorong, untuk menahan benda kerja agar tetap menempel pada

pengatar pembelah3. Block Pengantar, untuk pengantar pembelah bentuk serong.

KESELAMATAN KERJA MESIN GERGAJI BUNDAR (CIRCLE SAW)1. Pasanglah tudung pengaman dengan kokoh dan benar. Jika perlu melepas

tudung pengamanan untuk suatu operasi.2. Setel daun gergaji maksimal 5 mm lebih tinggi di atas permukaan benda

kerja yang digergaji.3. Jangan sekali-kali mencoba menyingkirkan sisa potongan kayu kecil pada

saat gergaji bekerja.4. Setelah selesai melakukan operasi, matikan mesin gergaji dan turunkan

daun gergaji ke bawah permukaan meja.5. Jangan menggergaji benda kerja bentuk bulat atau silinder tanpa

menggunakan alat bantu khusus.6. Mintalah petunjuk atau persetujuan instruktur sebelum melakukan

pekerjaan yang memerlukan alat bantu khusus.7. Jangan melakukan penggergajian tanpa pengantar belah dan potong atau

pengantar khusus.

Page 3: BAB III

8. Apabila kayu yang akan digergaji ellengkung, letak bidang yang cekung menempel dimeja.

9. Ketika menggergaji, posisi badan dan tangan berada disalah satu sisi dari daun gergaji.

10. Gunakan kacamata dan masker, pakaian kerja jangan kedodoran.11. Apabila daun gergaji masih berputar, janganlah kayu itu ditarik kebelakang.12. Jagalah agar tangan cukup jauh dari daun gergaji.13. Jika daun gergaji menjadi panas dan mulai goyang berputarnya, kayu harus

segera dan secepat mungkin ditarik atau diangkat. Mesin jangan dimatikan. Biarlah daun gergaji berputar terus hingga dingin dan lurus putarannya.

KESELAMATAN KERJA PADA MESIN KETAM PERATA (SURFACE PLANNER)1. Pergunakanlah selalu tudung pengaman kecuali jika ingin membuat

potongan sponning2. Periksalah lebih dahulu kedudukan meja de[an dan meja belakang apakag

telah dalam posisi atau persyaratan yang benar sebelum pengoperasian mesin.

3. Janganlah merubah kedudukan meja belakang kecuali untuk hal-hal khusus. Meja belakang sama tinggi terhadap pisau ketam.

4. Jangan mulai bekerja sebelum putaran mesin mencapai kecepatan penuh.5. Pengetaman maksimum yang normal tidak boleh lebih dari 3 mm,

tergantung dari lebar pengetaman dan jenis kayunya.6. Gunakanlah papan pegas untuk memegang/menekan benda kerja yang

tebalnya 1 cm, tempatkan dimeja muka dan belakang untuk mengetam bagian sisi/tepi kayu dan menggunakan papan pegas jika lebarnya kurang dari 2 cm.

7. Gunakanlah papan pendorong untuk mengetam sisi tebal kayu jika tingginya kurang dari 5 cm atau 2 cm lebih rendah dari tinggi pengantar

8. Gunakanlah papan pendorong untuk mengetam kayu yang panjangnya kurang dari 30 cm dan tebalnya kurang dari 1 cm

9. Jangan sekali-kali menekan benda kerja tepat diatas pisau ketam.10. Jangan berdiri dimuka meja dan membahayakan bila terjadi tumbuk balik11. Gunakanlah alat bantu khusus untuk pekerjaan special serta mintalah

petunjuk dari instruktur12. Apabila harus melepaskan pisau untuk ditajamkan , maka gantilah dan

tajamkanlah semuanya pada saat yang sama. Kalau tidak maka akan terjadi putaran yang tidak seimbang

13. Pakaian kerja jangan kedodoran terutama bagian tangan.

KESELAMATAN KERJA MESIN KETAM PENEBAL (THICKNESSER PLANNER)1. Setel ketinggian meja sesuai dengan tebal benda kerja dengan pemotongan

± 1 cm sebelum mesin dijalankan. Ambil bagian yang tertebal sebagai pengukuran awal.

2. Bidang kayu yang menempel ke meja harus sudah diketam lurus dan rata.

Page 4: BAB III

3. Panjang benda kerja minimal 35 cm atau 5 cm lebih panjang dari jarak antara rol masuk dan keluar

4. Benda kerja yang panjangnya kuramh dari 35 cm dapat diketam jika diikuti/disambung dengan pengetaman berikutnya yang panjangnya lebih dari 35 cm.

5. Jangan mengetam kayu yang tebalnya kurang dari 5 mm kecuali mempergunakan pengantar khusus

6. Tebal pengetaman maksimal 1.5 s/d 2 mm7. Jaga posisi jari/tangan ditempat yang aman terhadap rol penggerak dan

meja jika sedang memasukkan benda kerja.8. Apabila benda kerja macet dan tidak mau jalan maka matikanlah mesin

kemudian turunkan meja ketam setelah motor berhenti berputar dan keluarkan benda kerjanya. Jangan sekali-kali memaksa atau mendorong benda kerja yang macet dengan memukulnya.

9. Sesuaikan kecepatan rol penggerak terhadap lebar pengetaman dan kekerasan kayu.

10. Jika mengetam sisi tebal kayu, untuk papan ± 8 cm. Bidang yang diketam minimal 1.5-2.5 cm dan lebar ± 5 cm adalah 5 cm

11. Periksa benda kerja apakah bebas dari paku , mata kayu lepas atau pecah-pecah kayu yang parah

12. Matikanlah dahulu lebih dulu pusat listriknya apabila akan memperbaiki mesin atau melepas pisau.

13. Apabila mau menggantik atau menajamkan pisau, gantilah semua kemudian dipasang pisau yang sama tajam serta ukurannya.

KESELAMATAN KERJA MESIN BOR (DRILL PRESS)1. Lakukanlah penyetelan hanya pada saat mesin dimatikan 2. Pakailah selalu bor yang tajam dan pasanglah dengan baik dan kokoh 3. Pilihlah kecepatan yang sesuai tterhadap bor yang akan dipakai. Makin besar

diameter bor maka putarannya semakin lambat4. Tempatkanlah jari tangan cukup aman dari mata bor dan sedapat mungkin

benda kerja harus selalu dimatikan terhadap meja sehingga kokoh kedudukannya.

5. Masukkanlah mata bor , router atau lainnya ke dalam cengkam (chuck) paling sedikit 1 cm

6. Lakukanlah pengeboran dua kali atau lebih apabila lubang yang akan di bor cukup dalam. Jangan terlalu lambat atau cepat masukkan bor.

7. Waktu membor mesin harus jalan terlebih dahulu sebelum bor ditekan ke benda kerja

8. Jangan sekali-kali menggunakan bor Irwin kecuali sekrup umpan dikirim halus

9. Gunakanlah alas apabila membuat lubang tembus10. Bilamana menggunakan pisau router doronglah benda kerja berlawanan

dengan putarannya11. Jangan bekerja dengan kepala dekat dengan mata bor

Page 5: BAB III

KESELAMATAN KERJA MESIN AMPLAS 1. Lakukanlah penyetelan pada saat mesin dimatikan.2. Jika posisi amplas diubah periksa kembali kedudukan amplas3. Periksa jarak meja terhadap ban amplas, jangan terlalu jauh atau dekat4. Mulailah mengamplas apabila putaran amplastelah mencapai kecepatan

penuh5. Jangan memakai pakaikan yang kedodoran serta pakailah selalu masker dan

kacamata 6. Pasanglah selalu mesin penyedot debu7. Bila mengamplas bidang lurus gunakanlah selalu meja atau stopper jangan

dengan tangan bebas8. Tangan jangan terlalu dekat dengan amplas juka muka untuk menghindari

bahaya lemparan dan debu9. Jangan menekan terlalu keras waktu mengamplas10. Matikan dengan segera apabila terjadi perubahan posisi ban amplas atau

ban lainnya sobek

C. Alat dan Bahan Alat

1. Meteran

Berfungsi untuk mengukur papan dan multiplex sesuai gambar rencana2. Pensil

Berfungsi untuk membuat tanda pada papan dan multiplex3. Siku

Berfungsi untuk membuat siku

Page 6: BAB III

4. Kabel roll

Berfungsi sebagai penyambung arus listrik5. Mesin amplas

Berfungsi untuk - Pengamplasan tegak- Pengamplasan miring- Pengamplasan sudut- Menghaluskan permukaan papan dan multiplex

6. Mesin gergaji bundar

Berfungsi untuk - Membelah tegak lurus dan sudut 45°-90°- Memotong tegak lurus dan sudut 45°-90°- Membuat alur V dan U- Membuat Sponning- Membuat cekungan pada benda bulat- Membuat purus

Page 7: BAB III

7. Mesin ketam perata

Berfungsi untuk- Mengetam bidang I dan II (siku 90°)- Mengetam miring 45°-90°- Membuat coakan- Membuat tirus

8. Mesin ketam penebal

Berfungsi untuk- Mengetam bidang III dan IV dimana bidang I dan II sudah

saling tegak lurus dari ketam perata- Mengetam untuk bentuk tirus - Mengetam untuk bentuk bikonfek- Mengetan dalam bentuk gelombang - Membuat bentuk segi banyak

Page 8: BAB III

9. Mesin gergaji ayun

Berfungsi untuk :- Memotong tegak, miring dan serong.- Membelah tegak, miring dan serong.- Membuat sponing/alur.- Membuat takik.- Membuat purus

10. Martil

Berfungsi untuk memasang paku.11. Mesin bor

Berfungsi untuk :- Untuk mengebor tembus/tidak tembus- Untuk mengebor miring- Untuk mengebor dowel

12. Kunci LBerfungsi untuk memasang skrup

13. ObengBerfungsi untuk memasang skrup

Page 9: BAB III

14. Obeng SpiralBerfungsi untuk memasang sekrup

Bahan1. Multiplex2. Papan 3. Plamur & tiner4. Kertas amplas5. Lem fox6. Paku 3 cm7. Knok down8. Sekrup ligna

D. Langkah Kerja1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengukur papan dan multiplex sesuai gambar rencana .

3. Memotong papan dan multiplex sesuai dengan ukuran dengan mesin gergaji bundar.

4. Mengetam dua sisi panjang yang bersikuan pada papan dengan menggunakan mesin

ketam perata.

5. Mengetam dua sisi lainnya dengan mesin ketam penebal.

6. Mencamur plamur dengan tiner kemudian melapiskan campuran plamur dengan

rata dan tipis pada multiplex.

7. Mengeringkan multiplex yang sudah dilapisi dengan campuran plamur kemudian

mengamplasnya hingga warna aslinya terlihat.

8. Membuat sambungan untuk pemasangan multiplex.

9. Merakit masing – masing bagian sambungan dengan teliti dan juga harus siku

dengan sudutnya dengan menggunakan lem fox dan paku.

10. Merakit bagian – bagian lemari / rak buku kemudian dieratkan dengan klem siku.

11. Mengebor papan untuk pemasangan knock down dengan mata bor sedang pada

bagian samping atas dan bawah.

12. Memasang knock down pada lubang yang telah dibuat dengan mesin bor.

13. Mengebor papan untuk pemasangan skrup ligna dengan mata bor kecil pada bagian

samping tengah.

14. Memasang multiplex pada bagian belakang lemari.

Page 10: BAB III

E. Tabel Rekapitulasi Bahan

F. Kesimpulan dan SaranKesimpulanDari hasil Praktikum Kami dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Ternyata dalam pembuatan lemari sangat dibutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi para pemula agar lemari yang dihasilkan juga baik dan dapat digunakan.

2. Rapi dan teliti sangat mempengaruhi hasilnya nanti.

SaranBerdasarkan hasil praktikum yang dapat kami amati, kami dapat memberi saran

untuk :1. Lubangilah lemari dengan sangat hati – hati agar bagian- bagian lemari tidak rusak

sehingga baut dan sekrup mudah dipasang.2. Gunakanlah Klem dalam merangkai lemari agar lemari yang dihasilkan sesuai yang

ditargetkan.3. Sebaiknya instruktur memberi contoh dalam menggunakan mesin sebelum praktikan

menggunakannya.

No. Bahan Kode Ukuran (cm) Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Multiplex

Multiplex

Multiplex

Multiplex

Sekrup :

Knock Down

Ligna

Papan

Papan

Papan

Papan

1

2

3

4

1

2

3

4

0,9 x 40 x 98

0,9 x 40 x 98

0,9 x 40 x 98

0,9 x 36,5 x 190

2,5 x 5,5 x 98

2,5 x 3,5 x 98

2,5 x 7 x 98

2,5 x 6 x 190

2 potong

2 potong

1 potong

2 potong

8 Buah

12 Buah

4 batang

4 batang

2 batang

4 batang

Page 11: BAB III

G. Gambar Kerja