bab iii

Upload: titan-kurnia

Post on 12-Jul-2015

185 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 3.1.1

Metode Penelitian Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian korelasional yang meneliti hubungan antara variabel-variabel tersebut. Metode korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi lain. Kalau hanya dua variabel yang dihubungkan maka korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation) (Rakhmat, 2001:27). Sedangkan menurut Arikunto (1990:326), penelitian korelasional

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi yang lain. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Metode korelasional sebenarnya merupakan kelanjutan dari metode deskriptif. Metode deskriptif tidak menjelaskan hubungan diantara variabelvariabel, tidak menguji hipotesis atau melakukan prediksi, sebaliknya metode korelasional melakukannya. Metode korelasional mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metode korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain

51

52

(Rakhmat,

2001:27).

Hubungan

yang

muncul

dalam

penelitian

ini

menggambarkan hubungan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh.

3.1.2

Populasi dan Sampel

Populasi Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti (Sugiarto, 2003:2). Populasi adalah sekelompok orang yang dijadikan unit analisis dalam pengumpulan pendapat. Sedangkan sampel adalah bagian yang diamati dari kumpulan objek penelitian (Rakhmat, 2001:78). Populasi untuk penelitian ini diambil dari anggota atau member tetap di pusat kebugaran tubuh SOSI GYM Bandung yang terletak di Dago Plaza Bandung sebanyak 272 orang (Data SOSI GYM Mei 2011)

Sampel Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diamati atau dapat diartikan sebagai bagian dari subyek penelitian yang dipilih dan dianggap mewakili secara keseluruhan (Rakhmat, 2007:78). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Peneliti menggunakan kategori Simple Random Sampling, yang digunakan apabila seluruh anggota populasi memiliki kesempatan

53

yang sama untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2009:82). Kerangka sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota yang terdaftar di SOSI GYM. Untuk menentukan ukuran dalam Sampling Acak Sederhana, perlu mempertimbangkan parameter ukurnya. Umumnya, dalam penelitian sosial menggunakan parameter untuk taksir proposi (%). Ukuran sampel untuk taksir proporsi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

n

=

no

=

( Prijana,2005: 8)

Notasi : n no t d = Sampel (size of sample) = Sampel asumsi = Koefisien kepercayaan (coefficient of confidence) = Sampling eror

p &q = Parameter proporsi binominal N = Populasi (size of population)

Untuk ukuran sampel dalam penelitian ini maka: N d t = 272 Member = 0,05 ditentukan peneliti = 1,96 (95%), ditentukan peneliti

p & q = (0,10:0,90), ditentukan peneliti no = (1,96 ). [(0,1)(0,9)] (0,05)

54

no n

= 138,297 = 138,297 1+138.297 272 = 91,6 dibulatkan menjadi 92 responden Berdasarkan perhitungan sampel di atas, dengan taraf kepercayaan sampel

95% dan batas kekeliruan maksimal 5% jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah 92 member SOSI GYM

3.1.3

Validitas dan Reliabilitas

3.1.3.1 Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi item-total yang terkoreksi. Menurut Kaplan suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3.

Not all validity coefficient are the same value, and there are no hard fast rule obout how large the coefficient must be in order to be meaningful. In practice, it is rare to see a validity coefficient larger than 0.6, and validity coefficient in the range of 0.3 to 0.4 are commonly considered high. (Robert M.Kaplan,1993:141)

55

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian data tersebut. Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya jika data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak valid dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang akan diakur. Pengujian validitas tiap butir pertanyaan menggunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah skor dari keseluruhan butir pertanyaan. Untuk mengukur validitas dalam penelitian ini dilakukan perhitungan secara statistic, dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) dengan rumus :

Dimana :

Keterangan : T t di = Faktor Koreksi = Banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu rangking tertentu = R(Xi) R(Yi)

56

R(Xi) = rank pada data X untuk data responden yang ke-i R(Yi) = rank pada data Y untuk data responden yang ke-i (siegel, 1997 : 256)

3.1.3.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran relatif konsisten, alat ukur tersebut reliabel (Ardianto, 2010: 189) Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut.Lebih lanjut Kaplan menyatakan: It has been suggested that reliability estimates in the range of 0.7 to 0.8 are good enough for most purposes in basic research.(Robert M.Kaplan,1993:126) Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: Keputusan validitas dan reliabilitas item mengunakan kriteria Kaplan sebagai berikut: Item dinyatakan valid jika koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3 Kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7 Untuk menguji Reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :

57

k = k1 1-

S j2 (Azwar, 2001:78) Sx2

Keterangan : = Koefisien reliabilitas Alpha k = jumlah instrument pertanyaan S j 2 = jumlah varians dari tiap instrument S x 2 = adalah varians dari keseluruhan instrument

Menguji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap member SOSI GYM sebanyak 15 orang yang bukan menjadi sampel penelitian. Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan ReliabilitasVariabel Pernyataan P5 Pencarian Informasi (X1) P6 P7 P8 P9 Koefisien Validitas 0.4161 0.4941 0.5545 0.6231 0.7896 Titik Kriti s Keterangan Koefisien Reliabilitas Titik Kriti s Keterangan

0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.766 0.7 Reliabel

p10 Penghindaran p11 Informasi p12 (X2) p13

0.4287 0.6059 0.6249 0.5035

0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.849 0.7 Reliabel

58

Aspek Kognitif (Y1)

P14 P15 P16 P17

0.7560 0.9177 0.7821 0.4618

0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.709 0.7 Reliabel

P18 P19 Aspek afektif (Y2) P20 P21 P22 P23

0.7643 0.5656 0.3982 0.5627 0.4107 0.6528

0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.694 0.7

Cukup Reliabel

p24 Aspek konatif (Y3) p25 P26 P27

0.5373 0.8845 0.5341 0.7231

0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.3 valid 0.897 0.7

Reliabel

Dari hasil perhitungan menggunankan program Microsoft Excel 2007 maupun program SPSS 17.00 menghasilkan tiap-tiap item dari variabel x dan y menunjukkan koefisien validitas (r) r kritis (0,3) sehingga kriteria seluruh item

dinyatakan valid. Dan koefisien reliabilitas tiap variabel maupun keseluruhan variabel menunjukkan (R) R kritis (0.7) maka criteria seluruh item dinyatakan reliable.

59

3.1.4

Teknik Analisis Data

3.1.4.1 Teknik Analisis Data Deskriptif Memaparkan data/jawaban yang diberikan oleh responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan dalam bentuk angket yang nantinya akan dimuat dalam bentuk tabel tunggal, sehingga hasil yang didapat akan memperjelas masalah yang diteliti. Secara urut analisis dilakukan sebagai berikut: Peneliti menjumlahkan tanda centang yang ada pada setiap kolom untuk

kemudian dicari besarnya prosentase untuk masing-masing kategori. Menjumlahkan banyaknya tanda centang pada setiap kolom yang terdapat

pada matriks alat bantu. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah seluruh uraian materi kemudian dicari prosentasenya Menuliskan besarnya prosentase dalam setiap kolom (Arikunto,

1990:348).

3.1.4.2 Teknik Analisis Inferensial Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal, dengan uji statistik Spearman atau yang disebut juga dengan Rank Order Correlation. Setiap data yang diperoleh, baik variabel X dan variabel Y di ranking masing-masing berdasarkan skor masing-masing dari yang terbesar hingga yang terkecil, yaitu 1, 2, 3, n (Siegel, 1985: 250). Pengujian hipotesis mempergunakan tes uji korelasi rank Spearman (rs) dengan tahapan rumusan sebagai berikut:

60

(a) (b) (c) (d)(e)

Skor data ranking Hitung selisih ranking pasangan Selisih pasangan dikuadratkan Jumlahkan hasil penghitungan dari seluruh sampel Hitung Tx dan TY dengan rumus :T= t3 t 12

Dengan ketentuan : T = besarnya faktor koreksi t = jumlah rank kembar dari jumlah variabel yang memiliki skor sama

(f)

Masukkan data ke dalam rumus Spearman:

; apabila tidak ada nilai pengamatan yang sama

; apabila ada nilai pengamatan yang sama

di = selisih rank variabel pertama dan kedua R (Xi Yi)

61

(g) Selanjutnya, dilakukan pengujian signifikansi dari koefisien korelasi menggunakan statistik uji t dengan rumus :

Dimana : db = n 2 Hipotesis pengujian: H0 : = 0 (tidak ada korelasi) H1 : 0 (ada korelasi) Untuk penelitian ini tingkat signifikansi ( ) ditetapkan sebesar 0,05 pada tes dua sisi. Kriteria pengujian:

Jika

; maka H 0 ditolak, H1

diterima yang berarti tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti.

Jika

; maka H0 diterima, yang

berarti tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti.

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di pusat kebugaran tubuh SOSI GYM yang ada di Dago Plaza, Bandung, sesuai dengan populasi yang telah ditentukan yaitu para anggota atau member tetap dimana mereka merupakan target dalam penelitian ini.

62

3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama bulan Agustus sampai selesai. Waktu tersebut meliputi kegiatan pra lapangan hingga penyusunan laporan akhir. 3.2 3.2.1 Objek Penelitian Majalah Mens Health Mens Health Indonesia adalah sebuah majalah khusus pria yang peduli akan kesehatan serta kenyamanan gaya hidup. Sesuai namanya ia adalah sebuah majalah franchise. Terbit di Indonesia dibawah naungan PT MEDIA FAVORIT INTERNASIONAL. Satu perusahaan dengan Femina Group, dimana didalamnya juga bernaung beberapa majalah terbitan lokal yakni Femina, Gadis, Dewi, Citacota, Ayahbunda, Fit, Pesona serta beberapa majalah Franchise yakni Seventeen, PC Magazine, Readers digest, dan Mens Health Indonesia sendiri. Daerah distribusi majalah ini mencakup wilayah Jabitabek (Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi) Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan dan Makassar. Sesuai dengan filosofi Femina Group yakni menghibur sekaligus mendidik, maka hadirlah edisi perdana Mens Health Indonesia pada bulan September 2001. Dengan cover pertama memakai model Luar Negeri. Positioning majalah ini adalah sebagai sumber referensi lengkap bagi pria aktif modern yang haus akan informasi dan berkeinginan meningkatkan kebugaran tubuhnya

63

Gambar 3.1 Majalah Mens Health Indonesia

Mens Health sendiri berisi berbagai macam rubrik yang memberikan semacam contoh kepada pembacanya tentang bagaimana menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh tanpa harus rutin ke tempat fitness. Bagaimana seorang pria dapat melakukan sejumlah latihan sederhana untuk membentuk otot tubuhnya tanpa harus memiliki peralatan fitness yang mahal.

Mens health adalah sebuah majalah Kebugaran pria franchise terbesar di dunia dengan jumlah 16 juta pembaca dengan 36 edisi internasional dari 36 negara, dan berusaha mengekspansi pasar baru diantaranya India, Brazil dan Asia Tenggara. Prevention, adalah sebuah majalah wanita yang diterbitkan untuk para ibu-ibu muda di Amerika Serikat oleh Rodale Company pada pertengahan tahun 1950-an,

64

pada perkembangannya ternyata Prevention tidak hanya dibaca oleh para wanita, para pria ternyata ikut membacanya. Lalu diberilah suplemen tambahan bernama Mens Health pada akhir periode 1980-an. Tak disangka begitu banyak peminatnya, sehingga Mens Health diputuskan untuk berdiri sendiri. Pada awal terbitnya Mens Health kebanyakan isinya berkonsep pada aktivitas luar ruang, akan tetapi baru pada awal 1990-an Mens Health merubah konsepnya menjadi majalah lifestyle dan kesehatan bagi pria yang hidup di kota besar (urban living) karena kebanyakan aktivitas para pembacanya berada di dalam ruangan maka dipilihlah latihan fitness angkat beban yang tidak memakan banyak tempat dan waktu, sebagai salah satu daya tarik jual yang dipakai hingga saat ini. Mens Health bukanlah majalah fitness, tetapi adalah sebuah majalah panduan gaya hidup dan kesehatan sesuai dengan tagline mereka Tons of usefull stuffs yang kemudian karena penampilan covernya dan kata health dibelakangnya, masyarakat secara harfiah menganggapnya sebagai majalah fitness. 3.2.2 Sejarah Majalah Mens Health Indonesia Service journalism adalah alasan Mens Health hadir di Indonesia, banyak majalah pria yang lebih berkutat pada daya tarik sebagai entertainment belaka. Ketiadaan panduan hidup yang kompeten untuk pria adalah juga alasannya. Sesuai dengan filosofi Femina Group yakni menghibur sekaligus mendidik. Maka hadirlah edisi perdana Mens Health Indonesia pada bulan

65

September 2001. Dengan cover pertama memakai model luar. Tagline yang dipakai adalah Pria aktif modern menggantikan Tons of usefull stuffs. Positioning majalah ini adalah sebagai sumber referensi lengkap bagi pria aktif modern yang haus akan informasi dan berkeinginan meningkatkan kenyamanan hidupnya. 3.2.3 Distribusi peredaran

Distribusi peredaran mens Health Indonesia mengikuti Femina Group, untuk saat ini daerah distribusi yang dilengkapi layanan pelanggan antara lain adalah : 1. Jakarta 2. Bogor 3. Tangerang 4. Bekasi 5. Bandung 6. Surabaya 7. Semarang 8. Solo 9. Yogyakarta Divisi pelayanan pelanggan Femina Grup memanfaatkan strategi customer relationship marketing. Dengan database mencakup 400.000 pelanggan di kotakota utama di Indonesia. Layanan yang dapat diberikan kepada konsumennya antara lain : Gift Subscription

66

Hadiah berlangganan majalah Femina Group kepada klien utama lengkap dengan label pribadi Focused product sampling Sebagai sponsor hadiah, produk menyertai majalah sampai langsung ke konsumen yang terpilih Collective subscription Sebagai bagian dari program customer service yang dapat diberikan oleh badan usaha institusi dengan diskon harga yang memuaskan 3.2.4 Visi dan Misi Majalah Mens Health Indonesia Majalah Mens Health Indonesia memposisikan diri sebagai sumber referensi lengkap bagi pria aktif modern yang haus akan informasi dan berkeinginan meningkatkan kenyamanan hidupnya. Semua informasi yang dibuthukan pria yang sebagaian besar informasinya mengenai vitalitas tubuh, kesehatan, diemas dalam bentuk tips dan saran. Didukung tata artistik dan bahasa yang segar modern, sekaligus akrab. Majalah Mens Health ini terbit setiap bulan pada pertengahan bulan dan diterbitkan untuk umum,

67

3.2.5

SOSI GYM SOSI SPORT CLUB dahulu disebut School Of Self Defence Indonesia,

didirikan oleh Alm. Prof.Batling Ong. SOSI sudah berdiri sejak thn 1950. tepatnya di jl. Lombok no 28, Bandung. Pada awalnya orientasi SOSI lebih banyak kepada olahraga beladiri & anggotanya sebagian besar datang dari kalangan militer & polisi karena latar belakang pendiri SOSI adalah pelatih pendidikan & beladiri militer. Prof Ba O...ng HL meninggal pada tahun 1968 & setelah itu dianugrahi tanda kehormatan "Satya Lencana Pembangunan" oleh Pemerintah Indonesia. Sejak tahun 1985, SOSI dikelola oleh generasi kedua, yaitu salah satu putra Alm. Prof Batling Ong yaitu Jimmy Ong. Tempat berlatih :1. SOSI 1, Graha manggala Siliwangi, Jl. Aceh No 66, BANDUNG. telp :

(022) 42021652. SOSI 2, Borma Jl. Terusan Jakarta No 53, BANDUNG, telp : (022)

72796443. SOSI 3, Plaza Dago, Lt. 4 Jl. Ir. Djuanda, Dago

68

Gambar 3.2 Logo SOSI GYM