bab iirepository.unpas.ac.id/34512/1/bab ii.doc · web viewpendekatan ini menyarankan, jika...

30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku Organisasi Bidang pengetahuan perilaku organisasi yang sudah dikembangkan sejak lama, nampaknya belakangan ini mulai dirasakan kepentingannya. Kegiatan perilaku organisasi semakin mendapat perhatian khusus pada kegiatan manajemen dalam berbagai organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta, karena perilaku organisasi merupakan suatu konsep kegiatan yang menyandang pandangan menyeluruh tentang orang-orang dalam organisasi untuk memenuhi sebanyak mungkin faktor yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi. Menurut Keith Davis dan John W. Newstrom yang dikutip oleh Agus Dharma dalam bukunya Perilaku Dalam Organisasi menekankan bahwa: Perilaku 14

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perilaku Organisasi

Bidang pengetahuan perilaku organisasi yang sudah dikembangkan

sejak lama, nampaknya belakangan ini mulai dirasakan kepentingannya.

Kegiatan perilaku organisasi semakin mendapat perhatian khusus pada

kegiatan manajemen dalam berbagai organisasi baik organisasi pemerintah

maupun organisasi swasta, karena perilaku organisasi merupakan suatu konsep

kegiatan yang menyandang pandangan menyeluruh tentang orang-orang dalam

organisasi untuk memenuhi sebanyak mungkin faktor yang mempengaruhi

perilaku anggota organisasi.

Menurut Keith Davis dan John W. Newstrom yang dikutip oleh Agus

Dharma dalam bukunya Perilaku Dalam Organisasi menekankan bahwa:

Perilaku Organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang

bagaimana orang-orang bertindak didalam organisasi. (2003:5)

Definisi diatas menegaskan mengenai aktivitas semua orang dalam

organisasi yang berhubungan dengan upaya meningkatkan tercapainya

kebutuhan serta kertampilan pegawai dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, para pimpinan atau manager

cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih besar, karena manajerlah atau

pimpinanlah yang mengambil keputusan di dalam organisasi. Pimpinan dapat

14

Page 2: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

15

berperan untuk mendayagunakan perilaku organisasi sehingga dapat

meningkatkan hubungan pegawai dengan organisasi dan berusaha menciptakan

kerjasama yang sehat dan dinamis sehingga menjadikan pegawai yang

produktif dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang lebih efektif.

Perilaku organisasi yang ditekankan disini adalah dilihat dari suatu

tingkah laku dan cara bertindak orang-orang dalam suatu organisasi. W. Jack

Duncan mengemukakan pendapatnya mengenai perilaku organisasi yang

dikutip oleh Miftah Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi; Konsep

Dasar dan aplikasinya sebagai berikut:

Perilaku Organisasi adalah studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam studi organisasi atau suatu kelompok tertentu.(1998:4)

Berdasarkan pengertian diatas, perilaku organisasi meliputi aspek yang

ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek

yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis

dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasikan bagaimanakah

perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

Perilaku organisasi dapat pula dipahami menurut pendapat Joe Kelly

yang dikutip oleh Miftah Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi;

Konsep Dasar dan Aplikasinya yaitu:

Perilaku Organisasi adalah suatu penelaahan dari bagaimana organisasi itu dimulai, tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pula struktur, proses dan nilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan mereka pelajari dan disesuaikan pada lingkungan.(1998:8)

Page 3: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

16

Definisi diatas memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem tempat

tinggal yang hidup ditempat tinggalnya sendiri. Titik berat dari pemahaman

perilaku organisasi ini adalah pada tingkah laku dari organisasi, dan bagaimana

perilaku dari anggota-anggota organisasi mempengaruhi organisasi.

Salah satu pendekatan perilaku organisasi yang dikemukakan oleh

James L. Gibson, Jhon M. Ivancevich, dan H. Donnelly yang di kutip oleh

Agus Dharma dalam bukunya Perilaku Organisasi yaitu memandang bahwa:

Perilaku Organisasi adalah suatu cara berfikir, yaitu perilaku dipandang sebagai bekerja pada tingkat individu, kelompok dan organisasi.(1996:8)

Pendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi

dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah perilaku individu, perilaku

kelompok atau perilaku organisasi.

Didalam suatu organisasi terdapat tiga dimensi pokok yang dapat

menimbulkan suatu kegiatan organisasi berjalan efektif, tetapi hal tersebut akan

terjadi apabila ketiga dimensi tersebut saling berinteraksi. Dimensi manusia

adalah salah satu dimensi dalam organisasi yang amat penting, dan merupakan

salah satu faktor pendukung organisasi.

Robins, dalam bukunya Organizational Behavior yang dikutip oleh

Umar Nimran mengemukakan pengertian tentang Perilaku Organisasi

sebagai berikut:

Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku (manusia) didalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan aktivitas organisasi. (1986:3)

Page 4: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

17

Senada dengan rumusan diatas, Robins, dalam bukunya

Organizational Behavior, yang dikutip oleh Umar Nimran menyatakan

pendapatnya tentang perlaku organisasi dibawah ini:

Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan aktivitas organisasi. (1986:3)

Dengan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perrilaku itu

berkenaan dengan studi tentang apa yang dikerjakan oleh manusia dalam

organisasi dan bagaimana perilakunya mempengaruhi kinerja pegawai baik

terhadap pekerjaan maupun terhadap pencapaian hasil yang telah ditentukan

oleh suatu organisasi.

Menurut Gibson, Ivancevich, Donnely, alih bahasa Djoebran Wahid

dalam bukunya Organisasi dan Manajemen (Perilaku, Struktur dan

Proses) sebagai berikut:

Perilaku Organisasi merupakan studi tentang perilaku manusia, sikapnya, dan hasil karyanya dalam lingkungan keorganisasian; menarik dari teori, metode dan prinsip dari disiplin seperti psikologi, sosiologi dan antropologi kebudayaan, untuk mempelajari persepsi perseorangan, nilai, kemampuan belajar dan tindakan orang yang sedang bekerja dalam seluruh organisasi; menganalisis pengaruh lingkungan luar terhadap organisasi dan sumber-sumber manusiawinya, misi, sasaran dan strategi. (1992:6)

Larry L. Cumming mengemukakan pendapatnya mengenai perilaku

organisasi yang dikutip oleh Miftah Thoha dalam bukunya Perilaku

Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya sebagai berikut:

Page 5: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

18

Perilaku organisasi adalah suatu cara berfikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan. (1998:7)

Pendapat Joe Kelly dalam bukunya Organizational Behavior,

anExistential-Systems Approach, yang diterjemahkan oleh Miftah Thoha

dalam bukunya Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya)

sebagai berikut:

Perilaku Organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota sebagai individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan institusi yang lebih besar. (1996:8)

Manusia dan organisasi menyatu dan bila dua komponen pendukung

perilaku organisasi yang didalamnya terdapat perilaku organisasi yang meliputi

perilaku individu dan perilaku kelompok.

B. Unsur-unsur Pokok dan Konsep Dasar Perilaku Organisasi

a. Unsur-unsur Pokok Perilaku Organisasi

Didalam suatu organisasi, setiap pegawai mempunyai perbedaan

dalam banyak hal. Oleh karena itu tugas seorang pimpinan organisasi untuk

mengetahui bagaimana perbedaan tersebut mempengaruhi perilaku

bawahannya, sehingga pimpinan dapat merubah perilaku bawahannya ke

arah peningkatan kinerja pegawai. Perubahan perilaku tidaklah mudah tetapi

memerlukan diagnosis, keahlian, kesabaran dan pemahaman dari pimpinan

mengenai karakteristik pegawai dan unsur-unsur perilaku individu.

Page 6: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

19

Keith Davis dalam bukunya Perilaku dalam Organisasi

mengemukakan unsur-unsur pokok dalam perilaku yaitu:

1. Sekelompok Orang. (orang-orang)Membentuk sistem sosial intern organisasi. Mereka terdiri dari orang-orang dan kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Selain itu ada kelompok tidak resmi dan informal, serta berbagai kelompok yang lebih resmi dan formal.

2. StrukturMenentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi. Berbagai pekerjaan yang berbeda diperlukan untuk melakukan semua aktivitas organisasi, ada manajer dan pegawai.

3. TeknologiMenyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk bekerja dan daya sumber itu mempengaruhi tugas yang mereka dapat menghasilkan banyak hal dengan tangan kosong, jadi mereka mendirikan bangunan, merancang mesin, menciptakan proses kerja dan merakit sumber daya.

4. LingkunganSemua organisasi beroperasi didalam lingkungan luar, organisasi tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yang banyak memuat unsur lain, seperti pemerintah, keluarga dan organisasi lainnya. Semua unsur ini saling mempengaruhi sistem yang rumit yang menjadi corak hidup (1996 : 4-5)

b. Konsep Dasar Perilaku Organisasi

Menurut Keith Davis yang diterjemahkan oleh Agus Dharma

dalam bukunya Perilaku dalam Organisasi mengemukakan konsep dasar

perilaku manusia yaitu:

1. Perbedaan IndividuOrang-orang memiliki banyak kesamaan tetapi setiap orang dalam dunia berada secara individual. Perbedaan individu berarti bahwa manajemen memperoleh motivasi terbesar dikalangan para pegawai dengan memperlakukan pegawai secara berbeda.

Page 7: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

20

Oleh sebab itu diterapkan standar tertentu yang berlaku untuk semua orang dalam mengelola pegawai dan mengisyaratkan bahwa keadilan dan kepantasan prlakukan terhadap para pegawai seyogyanya bersifat individu.

2. Orang SeutuhnyaUsaha pimpinan selain ingin mengembangkan pegawai lebih baik, juga ingin mengembangkan pegawai lebih baik, juga ingin orang dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan pemenuhan organisasi, karena pekerjaan akan membentuk orang-orang ketika pegawai melaksanakan pekerjaan pekerjaan sehingga pimpinan perlu memperhatikan dampaknya atas diri orang itu secara keseluruhan dengan menilai dan memeriksa hasil kerja pegawai secara rutin.

3. Perilaku TermotivasiDari psikologi kita mengetahui bahwa perilaku normal memiliki sebab tertentu. Sebab itu mungkin berkaitan degan kebutuhan seseorang yang timbul dari tindakan. Dalam hal kebutuhan, orang-orang tidak termotivasi oleh hal-hal yang mereka inginkan. Bagi hal lain kebutuhan seseorang mungkin tidak realistik tapi mereka masih bisa mengendalikannya. Kenyataan ini menimbulkan dua cara pokok memotivasi orang.

4. Nilai Orang (martabat manusia)Konsep ini lebih mengandung filsafat etis ketimbang kesimpulan semantik dan menegaskan bahwa orang-orang perlu dibedakan dari faktor produksi lainnya karena mereka ingin dihormati sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia. Setiap pekerjaan betapapun sederhananya memberikan hak kepada orang yang melakukannya untuk memperoleh penghormatan dan pengakuan selayaknya atas aspirasi dan kemampuan mereka.

5. Sistem SosialDari sosiologi diketahui bahwa organisasi adalah sistem sosial, konsekuensinya, aktivitas organisasi diatur dan terikat oleh peraturan-peraturan hukum sosial dan hukum psikologi, memiliki peran-peran dan status sosial. Perilaku organisasi dipengaruhi oleh dorongan kelompok dan individu di dalam organisasi. Nyatanya terdapat dua jenis sistem sosial yang tegak berdampingan dalam organisasi. Satu

Page 8: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

21

diantaranya adalah sistem sosial formal atau resmi dan sistem sosial informal.

6. Kepentingan bersamaKepentingan bersama diungkapkan melalui pernyataan “organisasi memerlukan orang-orang dan orang-orang juga memerlukan organisasi”. Organisasi memiliki tujuan yang manusiawi, dibentuk dan dipertahankan atas dasar kebersamaan kepentingan dikalangan anggotanya. Orang-orang memandang organisasi sebagai sarana untuk membantu mencapai tujuan. Apabila tidak ada kebersamaan tidak masuk akal mencoba membentuk kelompok dan membinakerjasama, karena tidak ada landasan yang sama untuk membangun. Hasilnya mereka terdorong untuk mengulangi masalah organisasi dan bukan sebaliknya saling menjegal satu sama lain. (1996:10-12)

Berdasarkan uraian diatas mengenai unsur-unsur pokok perilaku

organisasi, maka dapat diketahui tujuan dari perilaku organisasi yaitu, guna

membentuk sistem sosial intern dalam organosasi, untuk menciptakan

hubungan yang dinamis dan harmonis diantara orang-orang atau kelompok

didalam organisasi, menentukan pekerjaan yang berstruktur agar mereka

dapat bekerja secara efektif dan saling bekerja sama, menentukan

sumberdaya yang akan digunakan. Dapat bekerja sama dengan lingkungan

luar dalam pencapaian tujuan organisasi. Dibawah ini beberapa pendekatan

yang dikemukakan oleh Keith Davis dan John W. Newstrom yang di

terjemahkan oleh Agus Dharma dalam bukunya Perilaku dalam

Organisasi, yang dapat membantu pimpinan organisasi memahami Konsep

Dasar Perilaku Organisasi, sebagai berikut:

1. Pendekatan antar DisiplinPemanduan berbagai disiplin ilmu sehingga akan mudah dipahami.

Page 9: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

22

2. Pendekatan Sumber Daya ManusiaMenekankan pada segi pertumbuhan serta upaya orang-orang untuk mencapai tingkat kemampuan, kreativitas serta pemenuhan yang lebih tinggi, membntu pegawai untuk berprestasi yang lebih baik, lebih bertanggung jawab dan lebih menekankan kemampuan secara optimal

3. Pendekatan KontingentifPendekatan ini mempunyai arti bahwa suatu lingkungan yang berbeda mengharuskan adanya perilaku organisasi yang berbeda pula.

4. Pendekatan ProduktivitasSeringkali di ukur dengan masukan dan keluaran yang bersifat ekonomis, tetapi masukan manusia dan sosial sebenarnya juga merupakan hal yang penting untuk diperhitungkan oleh organisasi.

5. Pendekatan SistemYaitu interaksi semua bagian organisasi dalam hubungan yang rumit. (1996:13)

C. Pengertian Kinerja Pegawai

1. Pengertian Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang individual, karena setiap

individu memiliki tingkat kinerja yang berbeda-beda, sesuai dengan

penilaian yang berlaku di organisasi. Hal ini disebabkan karena adanya

perbedaan pada masing-masing individu.

Berikut peneliti akan mengemukakan pendapat Moh, As’ad dalam

bukunya yang berjudul Psikologi Industri, yaitu sebagai berikut: Kinerja

adalah hasil yang di capai oleh seseorang menurut ukuran yang

berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.(1998:48)

Henry Simamora dalam bukunya Manajemen Sumber Daya

Manusia, mengemukakan sebagai berikut: Kinerja pegawai adalah

Page 10: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

23

tingkat dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan

pekerjaan.(1995:325)

Selanjutnya pengertian kinerja pegawai menurut Agus Dharma

dalam bukunya Manajemen Supervisi, yaitu sebagai berikut:

Kinerja adalah sesuatu yang di capai oleh pegawai, prestasi kerja yang diperlihatkan oleh pegawai dan kemampuan kerja yang berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor. (2001:105)

2. Pengukuran Kinerja Pegawai

Mengamati beberapa pendapat para ahli di atas, dapatlah kiranya

ditafsirkan bahwa kinerja pegawai erat kaitannya dengan hasil pekerjaan

seseorang di dalam organisasi, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat

menyangkut kualitas, kuantitas dan hasil produksi. Namun yang menjadi

masalah saat ini yaitu apa yang menjadi alat ukur suatu kinerja pegawai itu

sendiri. Berikut ini ukuran kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Husein

Umar(1998:266) dalam bukunya yang berjudul Riset Manajemen Sumber

Daya Manusia Dalam Organisasi, sebagai berikut:

1. Mutu pekerjaan2. Kejujuran pegawai3. Inisiatif4. Kehadiran5. Sikap6. Keandalan7. Kerjasama8. Pengetahuan tentang pekerjaan9. Tanggung jawab10. Pemanfaatan waktu.

(1998:266)

Page 11: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

24

Alat ukur tersebut di atas, dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai

berikut:

1. Mutu Pekerjaan

Sebaik apa yang harus dikerjakan, kriteria kualitatif menyangkut

pengukuran keberhasilan suatu proses atau keluaran. Kriteria ini

mengukur baik tidaknya pelaksanaan kegiatan, terutama dalam

kaitannya dengan keluaran.

2. Kejujuran Pegawai

Merupakan ketulusan hati seorang pegawai dalam melaksanakan

pekerjaannya dan mampu untuk tidak menyalah gunakan

wewenang yang di berikan. Pegawai tersebut harus jujur terutama

pada dirinya sendiri juga bawahannya.

3. Inisiatif

Kemampuan untuk bertindak tidak tergantung pada atasan,

mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara

baru atau inovasi.

4. Kehadiran

Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pegawai dalam setiap

pekerjaan dimana kehadiran merupakan hal yang utama dalam

setiap pekerjaan.

5. Sikap

Suatu kesediaan untuk bereaksi dan berinteraksi didalam

menghadapi suatu situasi atau keadaan tertentu secara normal.

Page 12: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

25

6. Keandalan

Total dari semua keahlian yang dimiliki pegawai yang diperlukan

untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.

7. Kerjasama

Kemampuan seorang pegawai untuk bekerja bersama-sama

dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang

ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang

sebesar-besarnya. Kesediaan pegawai dalam berpartisipasi dan

bekerjasama dengan pegawai lainnya secara vertikal maupun

horizontal di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga hasil

pekerjaan akan meningkat.

8. Pengetahuan Tentang Pekerjaan

Pengetahuan yang di miliki oleh setiap pegawai dalam

melaksanakan suatu pekerjaan sehingga dapat berjalan secara

efektif dan efisien.

9. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan

sebaik-baiknya serta berani memikul resiko atas keputusan yang

diambilnya.

Page 13: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

26

10. Pemanfaatan Waktu

Pemanfaatan waktu menyangkut bagaimana pegawai

mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya dalam

melaksanakan pekerjaannya.

D. Hubungan Perilaku Organisasi dengan Kinerja Pegawai

Jalannya roda organisasi akan lebih lancar apabila dalam organisasi

tersebut terdapat kepemimpinan yang berhasil, sehingga terwujud suatu

perilaku bawahan yang sesuai dengan apa yang di harapkan, yaitu untuk

mengarahkan segala kemampuan yang ada di dalam diri masing-masing

anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Perilaku organisasi merupakan pegangan atau pedoman yang dijadikan

acuan oleh seorang pemimpin untuk lebih mengetahui sifat-sifat atau

karakteristik dari setiap pegawainya karena setiap diri pegawai mempunyai

perbedaan-perbedaan masing-masing baik dilihat dari sifat, sikap maupun

dilihat dari tingkat kebutuhannya sehingga perlakuan terhadap pegawai yang

satu dengan pegawai yang lainnya pun tidak dapat di sama ratakan, karena

dengan perlakuan yang demikian pada akhirnya akan menimbulkan

ketidakpuasan dari para pegawai di dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.

Aktivitas organisasi dan perilaku individu, digambarkan dalam

hubungan keempat dimensi organisasional, yaitu: rancangan organisasi,

perencanaan dan pengendalian(pengawasan), proses-proses perilaku dan

pengambilan keputusan.

Page 14: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

27

Di Organisasi manapun baik aktivitas manajerial maupun non

manajerial keduanya senantiasa dalam kerangka ke empat dimensi tersebut.

Karenanya, sudut pandang dari ke empat modal yang dimaksud adalah sudut

pandangan keseluruh organisasi daripada didasarkan pada sudut pandang

individual. Bagaimanapun, kiranya sangatlah jarak untuk individu terlibat

dalam kegiatan – kegiatan yang berada dalam ke empat dimensi pada waktu

yang bersamaan. Contohnya, seorang pimpinan tidak selalu secara terus-

menerus mengurusi masalah yang berkaitan dengan rancangan organisasi,

walaupun manajemen secara keseluruhan sangat berkepentingan dengan

dimensi ini.

GAMBAR 1MODEL DARI EMPAT DIMENSI ORGANISASI YANG MANA

TERDAPAT KEGIATAN DAN PERILAKU

Sumber : Martin Gannon “Organization Of Human Behavior” (1990 : 20)

Perencanaan Organisasi

Perencanaan dan Pengendalian

Proses Perilaku

Analisa atas kinerja dan apabila perlu lakukan perubahan

Pengambilan Keputusan

Page 15: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

28

Penjelasan :

Rancangan Organisasi. Rancangan dari organisasi membentuk struktur,

menyediankan kerangka kerja untuk kegiatannya, menggambarkan garis tanggung

jawab (orotitas). Kesesuaian rancangan untuk suatu organisasi tergantung kepada

factor-faktor pengaruh lingkungan luar yang berada dalam lingkup fungsinya.

Perencanaan dan pengendalian. Perencanaan organisasi menentukan

sasaran dan alat serta cara yang akan digunakan utuk mencapai sasaran yang

dimaksud. Sistem pengendalian (pengawasan) mengawasi pengimpletasian dari

rencana organisasi yang dimaksud dan secara tepat menunjukan deviasi dari

perencanaan. Pada situasi tertentu, system pengendalian mengandung suatu alat

aksi yang secara otomastis memperbaiki (meralat) deviasi-deviasi tersebut.di

situasi yang lain, individu harus menentukan sendiri langkah perbaikan apa yang

harus diambilnya.

Proses- proses perilaku. Proses perilaku dalam suatu organisasi,

pembelajaran, persepsi dan kemampuan berkomunikasi interpersonal, motivasi,

kepemimpinan dan perilaku kelompok mewakili pra kondisi untuk

penginteraksian dan interaksi yang sesungguhnya antara dan sesama anggota

organisasi yang dapat membuat organisasi bergerak menuju pencapain tujuan.

Pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan aktivitas

pemecahan masalah yang dimulakan dan diakhiri dengan menganalisa atas

performa (hasil kerja) dari para anggota organisasi, sub system organisasi dan

keseluruhan organisasi (baik terpisah maupun bersamaan). Untuk itu maka maka

Page 16: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

29

perlu adanya pengakuan akan telah terjadinya jurang antara apa yang harus telah

dilakukan dan apa yang searusnya dilakukan, mengidentifikasi permasalahan dan

mencari solusi potensi, memilih alternative pilihan dan mengimplementasikan

pilihan.

Model organisasional dari perilaku ini tidak hanya mencakup keempat

dimensi dasar didalam setiap aktivitas yang berlangsung melainkan juga pada

hubungan yang berlangsung diantara mereka. Sebagaimana yang dapat kita lihat,

bahwa perencanaan seorang pimpinan akan sebuah organisasi mencakup

perancangan: metode pengendalian yang mempengaruhi proses perilaku dan

sebagiannya. Walaupun beberapa keputusan diambil sebatas pada tempat kerja

pimpinan, namun dampak dari keputusan tersebut dapat di rasakan keluar, kerap

kali meluas kepada beberapa bidang lainnya dari organisasi.

Model ini secara efektif menggambarkan setiap aktivitas yang berlangsung

pada keseluruhan atau sebagian besar organisasi. Sekali seseorang memahami ke

empat dimensi dan hubungan diantara mereka, individu tersebut dapat

menerapkan keterampilan dasar organisasional dan manajerial pada beragam

bentuk organisasi, dari perusahaan dagang sampai dengan badan pemerintahan

ataupun lembaga amal, walaupun berbagai segi dari setiap jenis organisasi

memiliki kekhasan yang memerlukan kajian tersendiri.

Page 17: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

MASUKANPerilaku organisasi dengan kinerja pegawai yang didukung oleh:a. Man (manusia)b. Mechine (mesin)c. Money (biaya)d. Methode (teknik)e. Material (materi)f. Market (lingkungan)

30

Lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara perilaku organisasi

dengan kinerja pegawai akan peneliti gambarkan bentuk pendekatan sistem

sebagai berikut:

GAMBAR 2MODEL PENDEKATAN SISTEM PERILAKU ORGANISASI DENGAN

KINERJA PEGAWAI

Sumber : Keith Davis dan John W. Newstrom “Perilaku Dalam Organisasi (1996 : 10)Husein Umar “Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (1998 : 266)

UMPAN BALIKDapat mengembangkan pegawaiDapat meningkatkan perilaku organisasiDapat meningkatkan kinerja pegawai

KELUARAN

Meningkatkan kinerja pegawai diantaranya terlihat dari: a. Mutu perkerjaanb. Kejujuran pegawai c. Inisiatifd. Kehadiran e. Sifatf. Keandalang. Kerjasamah. Kepengetahuan

pekerjaan

PROSES

Proses pelaksanaan perilaku dalam meningkatkan kinerja pegawai dentgan didasarkan pada konsep dasar perilaku organisasi:a. Perbedaan individub. Orang seutuhnyac. Perilaku termotivasid. Nilai orange. Sistem socialf. Kepenringan bersama

Page 18: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

31

Penjelasan:

1. MASUKAN

Adalah suatu masukan dalam suatu system pendekatan yang dapat

dijadikan suuatu bahan yang berguna untuk tercapainya tujuan yang

dikehendaki dalam suatu system tidak terlepas dari the six m “ tools of

management”. Merupakan unsure manajemen untuk mengatur proses

pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan, diantaranya:

a. Manusia

Manusia merupakan unsur penentu dalam pencapaian tujuan organisasi,

karena manusia adalah motor penggerak dalam suatu organisasi, baik

organisasi pemerintah maupun organisasi swasta.

b. Mesin

Mesin merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menunjang

kelancaran pekerjaan didalam organisasi.

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan

organisasi, karena tanpa biaya roda organisasi tidak akan berjalan.

d. Metode

Faktor ini tidak kalah pentingnya dengan faktor lainnya dalam usaha

pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Karena metode

merupakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan atau sasaran

organisasi.

Page 19: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

32

e. Materi

Merupakan fasilitas atau sumber daya yang akan digunakan untuk

menunjang pelaksanaan organisasi, seperti alat tulis, meja, kursi,

transportasi, gedung kantor.

f. Market

Merupakan pasar dalam hal ini lingkungan masyarakat atau lingkungan

publik sebagai pemasaran antara organisasi dengan lingkungan

masyarakat. Karena tanpa adanya pasar atau lingkungan luar yang

mendukungnya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya tidak akan

tercapai.

2. PROSES

Proses ini, sumber-sumber dalam input diupayakan untuk dapat

dimanfaatkan dalam melaksanaka perilaku organisasi yang berdasarkan

konsep dasar perilaku organisasi yang terdiri dari: perbedaan individu,

orang seutuhnya, perilaku termotivasi, nilai orang (martabat manusia),

sistem sosial, kepentingan bersama. Pelaksanaan perilaku organisasi dalam

meningkatkan kinerja pegawai tidak terlepas dari pemanfaatan input.

3. KELUARAN

Apabila konsep dasar perilaku organisasi telah dilaksanakan dengan

memanfaatkan input yang ada maka kinerja pegawai diharapkan

meningkat. Hal ini sangat ditentukan oleh pemanfaatan input tersebut

dalam pelaksanaan perilaku organisasi. Peningkatan kinerja pegawai

tersebut dapat dinilai dengan adanya peningkatan mutu pekerjaan,

kehadiran, inisiatif, kehadiran, sikap, keandalan, kerjasama, pengetahuan

Page 20: BAB IIrepository.unpas.ac.id/34512/1/BAB II.doc · Web viewPendekatan ini menyarankan, jika perilaku kita harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat analisis yang dipakai apakah

33

tentang pekerjaan, tanggung jawab, pemanfaatan waktu, dalam

pelaksanakan pekerjaan yang menjadi indikator dari kinerja pegawai.

4. UMPAN BALIK

Peningkatan kinerja pegawai diharapkan untuk dapat memberikan umpan

balik terhadap input yang berupa kesinambungan unsur-unsur yang

terdapat dalam input, sehingga dapat diupayakan agar lebih berdaya guna.

Dimana umpan balik yang diharapkan adalah memperbaiki kekurangan

yang terjadi.