bab ii - web viewbab ii . deskripsi teoritis, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat...

43
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. DESKRIPSI TEORITIS 1. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sains Konstruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas malalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. 1 Selanjutnya Sardiman mengungkapkan bahwa konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan. Pengetahuan bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Tetapi pengetahuan selalu merupakan akibat dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang. 2 1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 113 2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ( Jakarta: PT 5

Upload: haque

Post on 31-Jan-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

BAB II DESKRIPSI TEORITIS,

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. DESKRIPSI TEORITIS

1. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran SainsKonstruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan

kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya diperluas malalui konteks yang terbatas.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang

siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.1

Selanjutnya Sardiman mengungkapkan bahwa konstruktivisme

merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa

pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan

bukanlah suatu tiruan dari kenyataan. Pengetahuan bukan gambaran dari

dunia kenyataan yang ada. Tetapi pengetahuan selalu merupakan akibat

dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang.2

Asumsi penting dari kontruktivisme adalah situated cognition

(kognisi yang ditempatkan). Konsep ini mengacu pada ide bahwa

pemikiran selalu ditempatkan atau disituasikan dalam konteks sosial dan

fisik, bukan dalam pikiran seseorang. Pengetahuan diletakkan dan

dihubungkan dengan konteks di mana pengetahuan tersebut

dikembangkan. 3

Selanjutnya mengatakan bahwa dalam konstruktivisme

pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan

1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 113

2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), h. 37

3 Suprijono, Cooperatif Learnin, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 78

5

Page 2: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

“menerima” pengetahuan. Dalam proses pembelajaran siswa membangun

sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar

dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru. Dalam

pandangan konstruktivisme “strategi memperoleh” lebih diutamakan

dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat

pengetahuan. Oleh karena itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses

tersebut dengan cara:

1)      Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa.

2)      Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya

sendiri.

3)      Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam

belajar.4

Pada dasarnya aliran kontruktivisme menghendaki pengetahuan

dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama

dari belajar bermakana. Belajar bermakna tidak akan terwujud hanya

dengan mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang pengalaman

orang lain. Seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungan melalui

melihat, mendengar, mencium, menjamah, dan meraskannya. Hal ini

menampakkan bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengalaman

seseorang akan dunia dari pada dunia itu sendiri.5

Menurut Kunandar, Ciri-ciri guru yang telah mengajar dengan

pendekatan konstruktivisme adalah:

1) Guru adalah salah satu dari berbagai macam sumber belajar, bukan satu-

satunya sumber belajar;

2) Guru membawa siswa masuk kedalam pengalaman-pengalaman yang

menentang konsepsi pengetahuan yang sudah ada dalam diri mereka;

3) Guru membiarkan siswa berpikir setelah mereka disuguhi beragam

pertanyaan-pertanyaan guru;

4 Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 312

5 Trianto, Op Cit., h. 75

6

Page 3: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

4) Guru menggunakan teknik bertanya untuk memancing siswa berdiskusi

satu sama lain;

5) Guru menggunakan istilah-istilah kognitif, seperti klasifikasikan,

analisislah, dan ciptakanlah ketika merancang tugas-tugas;

6) Guru membiarkan siswa untuk bekerja secara otonom dan berinisiatif

sendiri;

7) Guru menggunakan data mentah dan sumber primer bersama-sama

dengan bahan- bahan pelajaran yang dimanipulasi;

8) Guru tidak memisahkan antara tahap “mengetahui” dari proses

“menemukan”;

9) Guru mengusahakan agar siswa dapat mengkomunikasikan pemahaman

mereka karena dengan begitu mereka benar-benar sudah belajar. 6

2. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran dimana siswa didorong

untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip, dan mendorong guru siswa untuk memiliki

pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa untuk

menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri 7.

Proses pembelajaran berbasis inkuiri ada tiga tahap. Tahap

pertama, adalah belajar diskoveri, yaitu guru menyusun masalah dan

proses tetapi memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi hasil

alternatif. Tahap kedua, inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), yaitu guru

mengajukan masalah dan siswa menentukan penyelesaian dan prosesnya.

Tahap ketiga, adalah inkuiri terbuka (Open Inquiry), yaitu guru hanya

memberikan konteks masalah sedangkan siswa mengindentifikasi dan

memecahkannya.8

6 Kunandar, Op Cit., h.313

7 Ibid., h.377

8 Surya Dharma, Strategi Pembelajaran MIPA (Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 24

7

Page 4: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono, Inkuiri merupakan

pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Model

pembelajaran inkuiri merupakan pengajaran yang berpusat pada siswa.

Dalam pengajaran ini siswa menjadi aktif belajar. Tujuan utama model

inkuiri adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berfikir kritis,

dan mampu memecahkan masalah ilmiah.9

Menurut Sanjaya (2010b: 196), strategi pembelajaran inkuiri

adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses

berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang ditanyakan. Proses

berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan

siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic,

yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya

menemukan.

Tiga hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri yaitu:

1)      Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan

siswa sebagai subjek belajar.

2)      Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.

3)      Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses

mental (Sanjaya, 2010b: 197). 10

Gulo dalam Trianto (2012: 137) menyatakan, bahwa inkuiri tidak

hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang

9 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010) ,h. 173

10 Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2010b) ,h. 196-197

8

Page 5: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

ada, termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri merupakan

proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan.11

Menurut Wena (2012: 69), terdapat empat langkah utama atau

tahapan didalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran inkuiri.

Langkah-langkah itu ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Biologi

NoTahap

PembelajaranKegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Investigasi Memberikan permasalahan

yang terkait dengan

pembelajaran pada siswa.

      Membaca permasalahan

secara umum

      Menganalisis masalah

      Mengumpulkan data

Mendorong dan

membimbing siswa

melakukan

pengkajian/investigasi

terhadap permasalahan.

Melakukan

pengkajian/investigasi

terhadap permasalahan.

Mendorong siswa aktif

berfikir, belajar, dan

mencipta, serta

mengekplorasi.

Menciptakan dan

mengeksplorasi

Mendorong siswa

melakukan pengkajian

lebih lanjut terhadap

permasalahan yang ada,

mengumpulkan data,

mengkaji,

mengklasifikasikan data,

      Melakukan pengkajian lebih

lanjut terhadap permasalahan

yang ada.

      Mengumpulkan data,

mengkaji,

mengklasifikasikan data, dan

sejenisnya.

11 Trianto, Op Cit., h.137

9

Page 6: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

dan sejenisnya.

2. Penentuan

Masalah

Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk

menentukan, memetakan

masalah sesuai jenisnya.

      Memverifikasi dan

memetakan data

      Menentukan masalah sesuai

data yang ada

Membantu siswa untuk

melihat keterkaitan antara

kelompok/jenis masalah

serta membuat pohon

permasalahan yang

sejenisnya.

Melihat keterkaitan antara

kelompok/jenis masalah dan

membuat pohon

permasalahan dan

sejenisnya.

NoTahap

PembelajaranKegiatan Guru Kegiatan Siswa

3. Identifikasi Membantu siswa

melakukan identifikasi

dan verifikasi

permasalahan.

Melakukan identifikasi

permasalahan,

mengembangkan hipotesis,

mencari berbagai alternatif

pemecahan dan

mengembangkan

kesimpulan sementara.

Mendorong siswa

mengembangkan

hipotesis.

Mengembangkan hipotesis.

Mendorong siswa mencari

berbagai alternatif

pemecahan masalah.

Mencari berbagai alternatif

pemecahan masalah.

Mendorong siswa mencari

berbagai alternatif

pemecahan masalah

Mencari berbagai alternatif

pemecahan masalah.

4. Penyimpulan Mendorong siswa untuk

mencari pemecahan

masalah yang paling

Menyimpulkan pemecahan

masalah yang paling baik

dan tepat untuk

10

Page 7: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

tepat/ sesuai. meyelesaikan soal yang

ada.

Membimbing siswa

menganalisis (kelemahan

dan kekuatan) berbagai

kesimpulan yang telah

dibuat.

Menganalisis (kelemahan

dan kekuatan) berbagai

kesimpulan yang telah

dibuat.

Membimbing dan

membantu siswa

menetapkan suatu

kesimpulan yang paling

tepat.

Menetapkan suatu

kesimpulan yang paling

tepat.

Sumber: Wena (2012: 69) 12

Menurut Sanjaya (2010a: 306), pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

1)      Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsife. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar

siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Kemudian guru merangsang

dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi

merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan siswa tergantung pada

kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam

memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tidak mungkin

proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.

2)      Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

12 Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 69

11

Page 8: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan

masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari

jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting

dalam strategi inkuiri, oleh sebab melalui proses tersebut siswa akan

memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya

mengembangkan mental melalui masalah dalam berpikir.

3)      Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu di uji kebenarannya.

Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah

dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan

setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu

permasalahan.

4)      Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi

pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang

sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data

bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar tetapi juga

membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

5)      Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menemukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan

kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan

bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data

yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

6)      Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai

12

Page 9: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa

data mana yang relevan. 13

Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa yang

belum mempunyai pengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Pada

tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak, yaitu

berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan

sendiri arah dan tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan

permasalahn yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan pengarah

selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan

yang dibuat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Oleh sebab itu, LKS

dibuat khusus agar dapat membimbing siswa dalam melakukan kegiatan

percobaan sehingga dapat menyimpulkan kegiatan percobaan dalam

rangka menjawab problem atau masalah (Kaniawati, 2010: 11).14

Menurut Trianto (2012: 167), pembelajaran inkuiri dirancang

untuk membentuk siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah pada

waktu yang relatif singkat.15 Selanjutnya Kunandar (2011: 315),

mengatakan bahwa inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan

pembelajaran berbasis kontekstual yang berpendapat bahwa pengetahuan

dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat

seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.16

Wena (2012: 79), menyatakan bahwa agar model pembelajaran

inkuiri dapat berjalan lancar dan memberi hasil yang optimal, maka ada

dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

13 Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajara, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010a), h. 306

14 Kaniawati, I. 2010. Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Lesson Study. (online). http://cissl.scils.rutgers.edu/guided_inkuiry/introduction.html

15 Trianto, Op Cit., h.167

16 Kuanandar, Op Cit., h.135

13

Page 10: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

1) Interaksi pengajar-siswa, model ini bisa sangat terstruktur, dalam arti

bahwa pengajar mengontrol interaksi dalam kelas serta mengarahkan

prosedur inkuiri.

2) Peran pengajar, dalam model ini pengajar mempunyai beberapa tugas

yang penting yaitu:

a.      Mengarahkan pertanyaan siswa.

b.      Menciptakan suasana kebebasan ilmiah dimana siswa tidak merasa

dinilai pada waktu mengemukakan pendapatnya.

c.      Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan teoritis yang lebih

jelas dengan mengemukakan bukti yang menunjang, dan

d.     Meningkatkan interaksi antarsiswa.17

Menurut Sanjaya (2010b: 208), ada beberapa keunggulan dan

kelemahan strategi pembelajaran inkuiri. Beberapa keungggulan tersebut

adalah:

1) Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang,

sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.

2) Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan

gaya belajar mereka.

3) Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan

psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses

perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani

kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya,

siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh

siswa yang lemah dalam belajar.

Disamping keunggulan strategi pembelajaran inkuiri juga memiliki

kelemahan, yaitu:

1) Digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol

kegiatan dan keberhasilan siswa.

17 Wena, Op Cit., h.79

14

Page 11: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu

yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu

yang telah ditentukan.

4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan-

kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi

pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. 18

3. Hasil Belajar

Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern,

Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi.

Pertama, belajar adalah The Process of Acquiring Knowledge, yakni

proses memperoleh pengetahuan. Kedua,

A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a

result of reinforced practice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi

yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.19

Jadi menurut Reber belajar adalah suatu proses memperoleh

pengetahuan yang dapat mengubah kemampuan bereaksi seseorang yang

bersifat permanen jika dilakukan dengan suatu latihan.

Belajar merupakan suatu proses yang benar-benar bersifat internal.

Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata,

proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.

Menurut Good dan Brophy bukan tingkah laku yang nampak, tetapi

terutama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam diri

individu dalam usahanya memperoleh hubunganhubungan baru.20

18 Sanjaya, Op Cit., h.208

19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan baru (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 91

20 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

15

Page 12: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

Hubungan-hubungan baru itu dapat berupa: antara perangsang-

perangsang, antara reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi.

Faktor-faktor penting yang sangat erat hubungannya dengan proses belajar

ialah: kematangan, penyesuaian diri/adaptasi, menghafal/mengingat,

pengertian, berpikir dan latihan. Para ahli mencoba membuat kategori

jenis-jenis belajar yang dikenal dengan taksonomi belajar salah satu yang

terkenal adalah taksonomi yang disusun oleh Benyamin S. Bloom.21

Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, pertama,

tujuan umum pendidikan yang menentukan perlu tidaknya suatu program

diadakan. Kedua, tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, yang

dimaksud berhasilnya pendidikan dalam bentuk tingkah laku yang

dimaksud dengan taksonomi. Ketiga, tujuan yang lebih jelas yang

dirumuskan secara operasional. Kaum behavioris berpendapat bahwa

taksonomi yang dikemukakan oleh Bloom dan kawan-kawan adalah

bersifat mental.22

Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru

untuk mengevaluasikan mutu tujuannya. Salah satu manfaat taksonomi

adalah bahwa guru didorong untuk bertanya adakah ia menekankan segi

tertentu atau tidak. Taksonomi Bloom terdiri dari tiga kategori yaitu yang

dikenal sebagai domain atau ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik. Yang dimaksud dengan ranah-ranah ini oleh Bloom adalah

perilaku-perilaku yang memang diniatkan untuk ditunjukkan oleh peserta

didik atau pelajar dalam cara-cara tertentu, misalnya bagaimana mereka

h. 85

21 A. Suhaenah Suparno, Membangun Kompetensi Belajar (Jakarta: Dirjen Pendidikan

Tinggi Depdiknas, 2001), h. 6

22 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 115

16

Page 13: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

berpikir (kognitif), bagaimana mereka bersikap dan mereka merasakan

sesuatu (afektif), dan bagaimana mereka berbuat (psikomotorik).23

Dalam mengukur kemampuan seorang siswa maka para guru harus

memperhatikan ketiga ranah tersebut. Ranah kognitif memiliki enam taraf

mulai pengetahuan sampai evaluasi.24

1. Menghapal mencakup ingatan dan pengenalan,

2. Pemahaman mencakup interpretasi, pemberian contoh, klasifikasi,

meringkas, menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan,

3. Aplikasi mencakup melakukan, implementasi,

4. Analisis mencakup membedakan, mengorganisasikan dan memberikan

atribut,

5. Mengevaluasi mencakup pengecekan, memberi kritik,

6. Mencipta mencakup membangkitkan, merencanakan, memproduksi.

Ranah afektif dibagi menjadi lima taraf, yaitu:25

1. Memperhatikan, taraf ini mengenai kepekaan siswa terhadap

fenomena-fenomena

2. dan perangsang-perangsang tertentu, yaitu menyangkut kesediaan

siswa untuk memperhatikannya,

3. Merespons, Pada taraf ini siswa memiliki motivasi yang cukup untuk

merespon,

4. Menghayati nilai, siswa sudah menghayati nilai tertentu,

5. Mengorganisasikan, siswa menghadapi situasi yang mengandung lebih

dari satu

6. nilai,

23 A. Suhaenah Suparno. loc. cit.

24 W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis, terjemahan:

Amirul Hadi. Dkk (Jakarta: Februari, 2001), h. 29-30

25 Ibid, h. 31-32

17

Page 14: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

7. Memperhatikan nilai atau seperangkat nilai, siswa sudah dapat

digolongkan

8. sebagai orang yang memegang nilai atau seperangkat nilai tertentu.

Ranah Psikomotorik, meliputi hal-hal:26

1. Persepsi, langkahnya melakukan kegiatan yang bersifat motoris ialah

menyadari

2. objek, sifat atau hubungan-hubungan melalui indera, Persiapan,

kesiapan untuk melakukan suatu tindakan atau bereaksi terhadap suatu

kejadian menurut

3. Respon terbimbing, pada tahap ini penekanan pada kemampuan-

kemampuan

4. yang merupakan bagian dari keterampilan yang lebih kompleks.

5. Respons mekanis, siswa sudah yakin akan kemampuannya dan sedikit

banyak

6. terampil melakukan suatu perbuatan,

7. Respons kompleks, taraf ini individu dapat melakukan perbuatan

motoris yang dianggap kompleks, karena pola gerakan yang dituntut

sudah kompleks.

Dalam kehidupan sehari-hari tak ada seseorang berbuat tanpa

melibatkan pikiran dan perasaan walaupun kecil porsinya. Setiap orang

merespon dalam berbagai bentuk aktivitas sebagai makhluk yang utuh.

Kategori jenis belajar ini disusun untuk menentukan cara-cara pendidik

mengevaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

pembelajaran yang mereka lakukan.

Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran

biologi di sekolah dapat diukur dalam bentuk skor yang diperoleh dari

hasil tes, ini nantinya dapat digunakan untuk menilai hasil proses belajar

26 Ibid, h. 32-33

18

Page 15: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

mengajar dalam jangka waktu tertentu. Pemberian tes dilakukan dengan

mengacu pada indikator dan keterampilan berpikir tertentu.

Selanjutnya Slameto (2010: 54) menyatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi dua golongan yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada

dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah

faktor yang ada diluar individu.27

1) Faktor internal (faktor yang ada dalam individu yang sedang

belajar) meliputi faktor jasmani dan psikologi:

a. Faktor jasmani terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh

b. Faktor psikologi terdiri dari inteligensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan (jasmani dan rohani).

2) Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar individu) yakni:

a. Faktor keluarga, berupa cara orang tua mendidik,

interaksi antara anggota keluarga, rumah dan keadaan

ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah, mencakup metode mengajar, kurikulum,

reaksi guru dengan siswa, reaksi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, pelajaran, dan alat pembelajaran.

c. Faktor masyarakat, pengaruh terjadi karena keberadaan

siswa itu sendiri dimasyarakat.

4. Hubungan model pembelajaran Inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa

Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Asumsi dasar

ialah proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang

optimal pula. Ada korelasi antara proses pengajaran dengan hasil yang

27 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 54

19

Page 16: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

dicapai. Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran,

makin tinggi pula hasil atau produk dari pengajaran itu. Hasil belajar

ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dalam diri seseorang.

Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan baik yang bersifat

pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif). 28

Hasil belajar yang optimal dalam belajar mengajar akan tercapai

apabila seorang guru dapat menguasai dan menerapkan suatu model

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa sehingga dapat menarik

minat, kreativitas, serta motivasi siswa dan nantinya akan berpengaruh

terhadap hasil belajar. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah

inkuiri terbimbing.

Menurut Herdian (2010), Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu

pendekatan inkuiri dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan

dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.

Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-

tahap pemecahannya.

Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang

kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan

pendekatan ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan

petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep

pelajaran. Model inkuiri merupakan pengajaran yang berpusat pada siswa.

Dalam pengajaran ini siswa jadi aktif belajar. Tujuan model inkuiri adalah

mengembangkan keterampilan intelektual, berfikir kritis, dan mampu

memecahkan masalah secara ilmiah.29

Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberi

kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan mengalami sendiri

kemudian member makna pada pengetahuan itu, pada proses pembelajaran

28 Sadiman, Media Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), h. 2

29 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 173

20

Page 17: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

ini, siswa aktif dalam membangun pengetahuanya. Adapun cara yang

dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa adalah: memberikan

kesempatan yang luas kepada siswa untuk bertanya dan memberi

kesempatan untuk mengemukakan ide. Hal ini akan memungkinkan

bertambahnya wawasan yang dimiliki siswa dan akan menimbulkan minat

yang tinggi dalam diri siswa terhadap pelajaran. Belajar dengan minat

akan mendorong siswa belajar lebih baik dari pada tanpa minat. 30

Dengan demikian, siswa mampu menerapkan pengalamanya

belajarnya dalam memecahkan masalah yang dihadapkan kepadanya dan

dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa. Sehingga, siswa akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Namun minat tanpa adanya

usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil. Berdasarkan hal di

atas faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa baik itu

faktor dari dalam, luar, maupun instrumen yang paling utama adalah

minat, motivasi, dan guru .31

Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan

siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan

masalah yang dihadapi kelak dimasyarakat. Untuk menghasilkan siswa

yang memiliki kompetensi yang andal dalam pemecahan masalah, maka

diperlukan serangkaian strategi pembelajaran pemecahan masalah. Salah

satu model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk aktif dan

juga menyenangkan dalam proses belajar mengajar adalah dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri ini

khusus dirancang hanya untuk mata pelajaran biologi dan dalam beberapa

hasil penelitian telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa

(Joice dan Weil dalam Wena, 2012: 52).32

30 Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 33

31 Aritonang, 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. 10 (7). h. 14

32 Wena, Op Cit., h. 52

21

Page 18: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

5. Konsep sistem pernapasana) Alat pernapasan

Bernapas adalah salah satu ciri makhluk hidup. Bernapas

merupakan upaya makhluk hidup untuk memasukkan gas oksigen kedalam

tubuh dan mengeluarkan karbondioksida (udara sisa pembakaran) ke luar

tubuh. Alat pernafasan manusia terdiri dari: hidung, pangkal tenggorokan,

batang tenggorokan, cabang batang tenggorokan, dan paruparu.

1) Hidung

Hidung merupakan alat pertama yang dilalui udara dari luar. Di

dalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir. Rambut dan

selaput lendir berguna untuk menyaring udara, mengatur suhu udara yang

masuk agar sesuai dengan suhu tubuh, dan mengatur kelembapan udara.

2) Laring (pangkal tenggorokan)

Setelah melewati hidung, udara-udara masuk ke pangkal

tenggorokan (laring) melalui faring. Faring adalah hulu kerongkongan.

Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan

dan rongga hidung ke tenggorokan. Dari pangkal tenggorokan (laring)

udara masuk ke batang tenggorokan (trakea).

3) Trakea (batang tenggorokan)

Batang tenggorokan terletak di daerah leher, di depan

kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan pipa yang terdiri dari

gelang tulang rawan.

4) Bronkus (cabang batang tenggorokan)

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus

sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju ke paru-paru. Di

dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus

sebelah kanan bercabang lagi menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus

sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. cabang-cabang yang

paling kecil masuk kedalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding

alveolus mengandung kapiler darah. Melalui kapiler-kapiler darah

dialveolus inilah oksigen dari udara akan berdifusi ke dalam darah.

22

Page 19: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

5) Paru-paru

Paru-paru merupakan kumpulan gelembung alveolus. Paru-paru

terletak di rongga dada di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat

rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. 33

b) Proses Pernapasan

Bagaimanakah cara paru-paru memasukkan dan mengeluarkan

udara? Proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yaitu menghirup udara

atau menarik napas dan mengembuskan udara atau mengeluarkan napas.

Menghirup udara disebut inspirasi dan mengembuskan udara disebut

ekspirasi. Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang kempisnya

paruparu, pernapasan dibedakan menjadi pernapasan dada (pernapasan

tulang rusuk) dan pernapasan perut (pernafasan diafragma).

1) Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi karena gerakan otot-otot antar tulang

rusuk. Jika otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat

naik. Akibatnya volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara

dalam rongga dada turun dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-paru

mengembang, tekanan udara di dalam paru-paru lebih rendah dari pada

tekanan udara atmosfer (lingkungan)

2) Pernapasan perut

Pernapasan perut terjadi akibat gerakan diafragma. Jika otot

diafragma kontraksi, diafragma yang semula cembung ke atas bergerak

turun menjadi agak rata. Akibatnya rongga dada membesar dan perut

mengembung. Ketika otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke

keadaan semula (cembung). Akibatnya rongga dada menyempit.34

c) Kapasitas paru

Merupakan kesanggupan paru-paru dalam menampung udara di

dalamnya. Kapasitas paru-paru dapat dibedakan sebagai berikut:

33 Istamar Syamsuri, Biologi Untuk SMP Kelas VIII (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 85

34 Istamar Syamsuri, Op Cit., h. 89

23

Page 20: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

1) Kapasitas total, yaitu jumlah udara yang dapat mengisi paru-paru pada

inspirasi sedalam-dalamnya. Dalam hal ini angka yang dapat kita

tergantung pada beberapa hal: kondisi paru-paru, umur, sikap, dan bentuk

seseorang.

2) kapasitas vital, yaitu jumlah udara yang dapat dikeluarkan setelah

ekspirasi maksimal.35 Dalam keadaan normal pada paru-paru dapat

menampung udara sebanyak ± 5 liter.

d) Penyakit pada sistem pernafasan

1) Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala

yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan

tenggorokan terasa gatal.

2) Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran

pernapasan yang disebabkan alergi rambut, bulu, atau debu.

3) Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen terganggu karena

adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.

4) Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh

lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.

5) Pneumonia, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh

darahnya kemasukan udara.

1. Pernapasan pada Hewan Invertebrata36

Hewan-hewan Invertebrata ada yang belum memiliki system

pernapasan khusus, seperti Porifera dan sebagian cacing (Vermes).

Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung, yaitu

secara difusi melalui permukaan tubuhnya. Namun, pada hewan-hewan

yang lebih tinggi, seperti Mollusca dan Arthropoda sudah memiliki sistem

pernapasan khusus, walaupun masih sederhana. Misalnya Insecta dan

35 Syaifudin, AMK, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan (Jakarta: EGC,

2006), h. 197

36 Purnomo, Biologi (Jakarta: Bse KEMENDIKBUD, 2009), h. 239-249

24

Page 21: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

Myriapoda beranapas menggunakan trakea, hewan-hewan Arachnida,

misalnya laba-laba bernapas menggunakan paruparu buku. Hewan-hewan

yang hidup di air misalnya Crustacea (golongan udang-udangan) dan

Mollusca (siput dan kerang) bernapas menggunakan insang.

a. Porifera

Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori

(ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam

rongga spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher

(koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoel.

b. Vermes (Cacing)

Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan permukaan

tubuhnya, misalnya anggota filum Platyhelminthes yaitu Planaria dan

anggota filum Annelida yaitu cacing tanah (Pheretima sp.). Namun, pada

beberapa Annelida bernapas dengan insang, misalnya Annelida yang

hidup di air yaitu Polychaeta (golongan cacing berambut banyak) ini

bernapas menggunakan sepasang porapodia yang berubah menjadi insang.

c. Mollusca

Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput,

cumi-cumi, dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang.

d. Arthropoda

1) Insecta

Insecta bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea pada

serangga, misalnya belalang terdiri atas spirakel, saluran (pembuluh

trakea), dan trakeolus. Spirakel atau stigma merupakan jalan keluar

masuknya udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat di kerangka luar

(eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin,

terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat

bermuaranya pembuluh trakea. Trakeolus merupakan cabang-cabang

terkecil berukuran 0,1 mμ dari saluran pembuluh trakea yang berhubungan

langsung dengan jaringan tubuh dan tidak berlapis zat kitin. Trakeolus ini

merupakan tempat terjadinya pertukaran udara pernapasan. Mekanisme

25

Page 22: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika otot

perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara masuk.

Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil

sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan, yaitu udara

luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus →

jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan

mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta sebaliknya mengangkut CO2

hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah

pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk

mengangkut udara pernapasan.

2. Pernapasan pada Hewan Vertebrata

Hewan Vertebrata telah memiliki sistem sirkulasi yang fungsinya

antara lain untuk mengangkut gas pernapasan (O2) dari tempat

penangkapan gas menuju sel-sel jaringan. Begitu pula sebaliknya, untuk

mengangkut gas buangan (CO2) dari selsel jaringan ke tempat

pengeluarannya. Mekanisme pernapasan pada hewan Vertebrata beragam.

Simaklah uraian di bawah ini agar Anda lebih memahami mekanisme

pernapasan pada hewan Vertebrata.

a. Pisces

Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-

lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar

dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan

erat dengan kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari

sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis

(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak

kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi

keluar. Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi

dengan tutup insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan

(Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain

bernapas dengan insang, ada pula kelompok ikan yang bernapas dengan

gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru (Dipnoi). Insang tidak

26

Page 23: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

hanya berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai alat

ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan

osmoregulator.

1) Pernapasan pada ikan bertulang sejati

Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan mas. Insang ikan

mas tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup insang

(operkulum). Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun

atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk

menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran

insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO dan O2 berlangsung. Gas O2

diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi. Dari

insang, O 2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan

tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari

jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi

secara terus-menerus dan berulang-ulang. Mekanisme pernapasan ikan

bertulang sejati dilakukan melalui mekanisme inspirasi dan ekspirasi.

a) Fase inspirasi

Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap

menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,

sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara

dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut

membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut.

b. Amphibia

Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2

yang terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar

diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas

menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga

mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak

terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan

rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup,

sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui

27

Page 24: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

selaput rongga mulut yang tipis. Pernapasan dengan kulit dilakukan secara

difusi. Hal ini karena kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung

banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif

baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan

diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke

jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida

(CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit

dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).

Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.

Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru

Mammalia. Paruparu katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis

sehingga udara pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak

dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan.

Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Seperti pada ikan, pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan

ekspirasi yang berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup.

Mekanisme pernapasan ini diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu: otot

rahang bawah (submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan otot

perut.

c. Reptilia

Paru-paru Reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh

tulang rusuk.. Paruparu Reptilia hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding

yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas.. Reptilia

bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2dalam udara masuk melalui

lubang hidung → rongga mulut→ anak tekak → trakea yang panjang →

bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju

seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah

menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru → bronkiolus →

trakea yang panjang → anak tekak → ronggamulut → lubang hidung.

Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika

menyelam.

28

Page 25: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

d. Aves

Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-

paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga

dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan (masuknya udara

ke dalam tubuh) pada burung berturut-turut sebagai berikut.

1) Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah

atas dan pada langit-langit rongga mulut.

2) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring

yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea.

e. Mammalia

Mammalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 masuk ke

dalam tubuh melalui lubang hidung → faring → laring → trakea →

bronkus → paru-paru. Kemudian gas O2 dari paru-paru diangkut darah ke

jantung. Dari jantung, gasO2 diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh

darah. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung →

paruparu, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula.

B. KAJIAN PENELITIAN RELEVANUntuk memperkuat penelitian ini, penulis merujuk beberapa

referensi yaitu berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh:

Dyah Ayu Fajarianingtyas, “penerapan inkuiri terbimbing melalui

implementasi lessonstudy untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa

kelas xi ipa-2 man gondanglegi kabupaten malang” yang disimpulkan

Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif pada

siswa kelas XI IPA-2 MAN Gondanglegi Malang.37

Selanjutnya penelitian yang di lakukan oleh Mariani Natalina,

Imam Mahadi, Anisa Carolina Suzane yang berjudul “penerapan model

pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) untuk meningkatkan

sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas xi ipa5 sma negeri 5

37 Dyah Ayu Fajarianingtyas, “penerapan inkuiri terbimbing melalui implementasi lessonstudy untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas xi ipa-2 man gondanglegi kabupaten malang, dalam jurnal program studi pasca sarjana Biologi tahun 2012, h. 7

29

Page 26: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

pekanbaru tahun ajaran 2011/2012.” Yang disimpulkan Dari hasil

penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sikap

ilmiah siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus II. Rata-rata

sikap ilmiah pada siklus 1 yaitu 65.65 % (cukup) dan pada siklus II

meningkat menjadi 82.04 % (baik). Daya serap pada siklus I adalah 75.81

% (kurang) dan pada siklus II dari nilai ulangan harian meningkat menjadi

adalah 81.83 % (cukup). Ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu 52.78

% dengan nilai rata-rata 75,81% dan pada siklus II meningkat menjadi 75

% dengan nilai ratarata 81.83%. Model pembelajaran inkuiri terbimbing

dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI

IPA5 SMAN 5 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012.38

selanjutnya Narni Lestari Dewi, Nyoman Dantes, I Wayan Sadia

dengan judul penelitian “pengaruh model pembelajaran inkuiri

terbimbingterhadap sikap ilmiah dan hasil belajar ipa.” Yang

disimpulkan terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara

siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan

siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada siswa kelas

IV SD Negeri di kelurahan Kaliuntu. Sikap ilmiah dan hasil belajar IPA

yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik

daripada kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran

konvensional.39

C. KERANGKA PIKIRPelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan

memahami alam semesta secara sistematis, dalam pembelajaran biologi

38 Mariani Natalina, Imam Mahadi, Anisa Carolina Suzane yang berjudul “penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas xi ipa5 sma negeri 5 pekanbaru tahun ajaran 2011/2012, dalam Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013, h. 9

39 Narni Lestari Dewi, Nyoman Dantes, I Wayan Sadia dengan judul penelitian “pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbingterhadap sikap ilmiah dan hasil belajar ipa, dalam e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013), h. 9

30

Page 27: BAB II - Web viewBAB II . DESKRIPSI TEORITIS, ... dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, ... dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA5 SMAN 5

siswa tidak hanya diharapkan mampu menguasai fakta-fakta, konsep-

konsep maupun prinsip-prinsip saja melainkan merupakan suatu proses

penemuan, sehingga dalam mengembangkan pembelajaran biologi dikelas

hendaknya ada keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran untuk

menemukan sendiri pengetahuan melalui interaksinya dalam lingkungan.

Berpijak dari hal tersebut di atas kelebihan model inkuiri

terbimbing adalah guru mampu membimbing siswa melakukan kegiatan

dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.

Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap

Tahap pemecahannya. Inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang

kurang berpengalaman dalam pembelajaran inkuiri. Melalui pembelajaran

model inkuiri siswa berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru

hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran, dengan model

tersebut siswa tidak mudah bingung dan tidak akan gagal karena guru

terlibat penuh (Suparno, 2007: 68).

Dalam inkuiri terbimbing ini juga teradpat proses-proses mental

seperti menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis,

merancang percobaan, melakukan percobaan utnuk memperoleh nformasi,

mengumpulkan dan menganalisis data dan menarik kesimpulan memlalui

proses ini dapat membiasakan diri siswa dalam kegiatan pelajaran yang

berpusat pada siswa. Dengan demikian,model pembelajaran inkuiri

terbimbing diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada

konsep sistem pernapasan.

D. PERUMUSAN HIPOTESISHipotesis penelitian yang diperoleh dari kajian teori dan kerangka

pikir adalah sebagai berikut: “ model pembelajaran Inkuiri Terbimbing

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem

pernapasan.”

31