bab ii · web viewluas wilayah kabupaten asahan adalah seluas 482.709,87 ha (hasil kerjasama...

42
BAB II GAMBARAN UMUM A. KONDISI GEOGRAFI 1. Geografi Kabupaten Asahan merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis berada pada 2°30’00” – 3°30’00” Lintang Utara dan 99°00’00” – 100°00’00” Bujur Timur, dengan ketinggian 0 – 2.000 m di atas permukaan laut. rpjm-2006-2010: bab-ii-gambaran-umum 5 Selat Malaka Simalungun Tobasa Labuhan Batu Serdang Bedagai

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFI

1. Geografi

Kabupaten Asahan merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis berada pada 2°30’00” – 3°30’00” Lintang Utara dan 99°00’00” – 100°00’00” Bujur Timur, dengan ketinggian 0 – 2.000 m di atas permukaan laut.

Luas wilayah Kabupaten Asahan adalah seluas 482.709,87 ha (hasil kerjasama penelitian antara Pemkab Asahan dengan ITB, tahun 2000), terdiri dari 20 kecamatan, 242 desa (pemekaran desa, tahun 2006) dan 34 kelurahan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

· Sebelah Utara :berbatasan dengan Kab. Serdang Bedagai

· Sebelah Timur:berbatasan dengan Selat Malaka

· Sebelah Selatan:berbatasan dengan Kab. Labuhan Batu dan Toba Samosir

· Sebelah Barat:berbatasan dengan Kab. Simalungun

2. Dataran

Wilayah pesisir Asahan pada umumnya datar dengan kemiringan lereng 0 – 3%. Pada daerah berbukit di sebelah Barat Daya, umumnya merupakan wilayah bergelombang dengan kemiringan 3 – 8 %. Dataran pesisir Asahan merupakan dataran rendah dengan elevasi 0 – 200 m. Pesisir pantai terdapat di Timur Laut, sementara wilayah Barat Daya merupakan tempat titik-titik tertingginya, sehingga wilayah tersebut melereng dari Barat Daya ke Timur Laut.

Pada wilayah Kecamatan Bandar Pasir Mandoge terdapat Dk. Haboko yang merupakan pegunungan memanjang dari Selatan ke Utara yang memiliki lereng terjal, sementara di sebelah Barat Daya juga terdapat kelurusan gunung dengan arah yang sama dengan tebing terjal juga (wilayah pada Kecamatan Bandar Pasir Mandoge yang bukan merupakan pesisir Asahan). Sementara diantara pegunungan dan Dk. Haboko merupakan wilayah dataran. Hal tersebut mengindikasikan bahwa daerah tersebut mempunyai struktur lipatan dengan lapisan-lapisan batuan keras dan lunak.

Di Kecamatan Air Putih, bagian Timur Laut pesisir Asahan, terdapat lembah sungai yang mengalami pelebaran dan penyempitan yang mengindikasikan juga bahwa daerah tersebut mempunyai struktur lipatan. Dengan demikian wilayah pesisir Asahan dapat diidentifikasi memiliki struktur batuan lipatan yang sudah tua karena terkikis aliran sungai yang membentuk dataran.

Wilayah pesisir Asahan merupakan dataran yang sering mengalami banjir, baik yang disebabkan arus sungai maupun laut. Hal tersebut membentuk beberapa jenis dataran, antara lain: dataran pantai, dataran banjir, dataran rawa, dataran tanah bencah dan delta. Banjir yang sering terjadi juga menyebabkan suburnya wilayah ini karena endapan aluvial yang terbawa banjir ke dataran. Karena itu banyak wilayah yang dimanfaatkan sebagai daerah perkebunan besar di kawasan ini.

Dataran pantai merupakan dataran yang dibentuk oleh wilayah laut yang muncul ke darat. Dataran ini membentuk pantai yang landai yang makin lama makin meninggi. Sebagian pantai merupakan rawa dan tanah bencah, karena sering terjadi pasang di wilayah tersebut yang menyebabkan tanah berair dan membentuk rawa. Dataran rawa juga terbentuk di muara-muara sungai, di daerah pertemuan sungai dan penyempitan sungai.

Dataran banjir merupakan daerah datar yang sering mengalami banjir, baik dari luapan air sungai dewasa dan tua maupun dari pasang laut. Dataran banjir yang diakibatkan air sungai terdapat pada dataran sungai yang cenderung sama tinggi dengan lembah sungai.

3. Perbukitan

Perbukitan di wilayah pesisir Asahan tidak banyak dijumpai. Daerah berbukit terdapat di bagian Barat Daya, yaitu Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dan Kecamatan Bandar Pulau. Ketinggiannya hanya mencapai ± 200 m. Bukit tersebut memiliki lereng yang landai, kecuali Dk. Haboko yang merupakan bukit memanjang dan memiliki lereng yang terjal dengan kemiringan 30 – 50%.

Secara umum bukit-bukit tidak memperlihatkan pola yang teratur, karena merupakan bukit-bukit tua yang sudah dikikis arus sungai. Kikisan arus sungai tersebut membentuk bukit-bukit kecil berlereng landai yang tidak berpola.

4. Sungai

Wilayah pesisir Asahan merupakan pesisir di laut pedalaman, berbatasan dengan Selat Malaka. Arus laut mengalir di sepanjang pantai dari Utara ke Selatan atau sebaliknya, bukan merupakan arus yang tegak lurus pantai. Karena itu, daya kikis yang dimiliki air laut tidak begitu kuat. Sementara bentuk dataran yang sangat landai dan sungai-sungai tua yang lebar menunjukkan bahwa wilayah Asahan sangat dipengaruhi oleh pengikisan dan pengendapan aliran sungai dibanding arus laut.

Pada umumnya sungai yang terdapat di wilayah pesisir Asahan mempunyai pola dendritik. Hal ini disebabkan oleh bentuk wilayahnya yang melereng dari arah Barat Daya ke Timur Laut. Sungai-sungai muda terdapat di bagian Barat Laut yang mengalir seperti cabang-cabang pohon ke induk sungainya. Induk-induk sungai tersebut mengalami proses pengikisan dan pengendapan dan beralih menjadi sungai dewasa dan tua di sebelah Timur Laut. Hampir semua induk-induk sungai tersebut mengalir ke Sungai Asahan yang merupakan sungai tua di bagian Timur Laut.

Sungai Asahan merupakan sungai terbesar di wilayah pesisir Asahan. Sungai ini memiliki meanders besar, banyak endapan di tengah sungai, hampir tanpa kecepatan, gradien kecil, dan lembah sungai yang lebar, yaitu sampai ± 1 km di daerah muaranya. Sungai ini sering mengakibatkan banjir karena mengalir di daerah datar dan memiliki banyak pertemuan dengan sungai dewasa dan sungai tua lain yang mengalir sebagai anak sungainya, sehingga membentuk delta sungai yang merupakan dataran banjir dan rawa di wilayah pertemuan sungai tersebut dengan laut.

Pada wilayah Kecamatan Air Putih, terdapat sungai-sungai yang mengalami penyempitan dan pelebaran lembah sebelum sampai ke muara. Hal ini diindikasikan dibentuk oleh batuan keras dan lunak yang dialirinya. Apabila sungai mengaliri daerah berbatuan lunak, sungai tersebut akan mengikis dinding lembahnya yang mengakibatkan melebarnya lembah sungai. Ketika sungai bertemu dengan daerah batuan keras, kemampuannya mengikis lembah berkurang dan lembah sungai menyempit. Di sekitar daerah penyempitan ini terbentuk dataran banjir dan rawa karena sering mengalami banjir. Lapisan-lapisan batuan keras dan lunak tersebut mengindikasikan bahwa wilayah tersebut berstruktur lipatan.

5. Pantai

Pantai yang terbentuk di pesisir antara lain pantai hutan mangrove, pantai teratur, pantai rawa, pantai tanah bencah, dan pantai pelabuhan. Pantai hutan mangrove terdapat di Kecamatan Lima Puluh. Pantai rawa terdapat di Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan Sei Suka. Pantai tanah bencah terdapat di Kecamatan Air Joman, Kecamatan Sungai Kepayang, Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram, Kecamatan Tanjung Balai, sedangkan pantai pelabuhan terdapat di Kecamatan Sei Suka.

Pantai rawa merupakan pantai yang terbentuk karena seringnya terjadi pasang yang mengakibatkan tanah tersebut berair yang akhirnya ditumbuhi oleh tanaman air. Pantai rawa dan pantai tanah bencah biasanya ditumbuhi bakau dan palem. Terdapat juga pantai tanah bencah yang ditumbuhi pepohonan.

Pantai teratur memiliki dataran yang landai dan biasanya dimanfaatkan sebagai perkebunan. Sisinya cenderung lurus dan tidak berlekuk-lekuk. Sementara pantai pelabuhan merupakan pantai yang digunakan untuk bangunan pelabuhan, sebagian ditanami pepohonan.

Di sebagian pantai terdapat gosong-gosong pasir yang merupakan endapan dari arus laut yang mengalir dari Utara ke Selatan atau sebaliknya. Terdapat di Kecamatan Sungai Kepayang.

6. Sumberdaya Alam

Sumber daya teridentifikasi di wilayah pesisir Asahan:

a. Hutan mangrove terdapat di Kecamatan Lima Puluh. Dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan terdapat di daerah landai yang terlindungi dari gempuran ombak. Hutan mangrove mengindikasikan sungai berlumpur, lumpur tersebut menyuburkan tanah dan bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Hutan ini dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata, sumber bahan bakar seperti arang dan alkohol, sumber bahan bangunan seperti pipa air dan lem, sumber tekstil dan kulit seperti serat sintetis, bahan pencelup pakaian dan bahan untuk penyamakan kulit, serta sumber obat-obatan seperti minuman fermentasi, alkohol, rempah-rempah dan daging dari propagules.

b. Rawa biasanya ditumbuhi palem, bakau, dan belukar. Rawa bisa dimanfaatkan sebagai sumber perikanan.

c. Pasir yang terdapat di endapan sungai besar dan pantai bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan bangunan.

d. Pariwisata, pada pantai yang landai dan sekitar muara sungai.

e. Dolok Haboko yang terdapat di Kecamatan Bandar Pulau memiliki tebing yang terjal, diindikasikan merupakan batuan yang keras dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan bangunan.

B. PEREKONOMIAN DAERAH

Gambaran kondisi perekonomian daerah berkaitan dengan produk domestik regional, pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, tabungan daerah, keuangan daerah dan indikator pembangunan ekonomi.

PDRB KABUPATEN ASAHAN

Tabel berikut menyajikan PDRB dan angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Tabel 1.PDRB Kabupaten Asahan dan PDRB Sumatera Utara 2001-2005

(Milyar Rupiah)

Tahun

Asahan

Sumatera Utara

PDRB

Pertumbuhan Ekonomi

PDRB

Pertumbuhan Ekonomi

ADHB1)/

ADHK2)/

ADHB1)/

ADHK2)/

2001

9.546,06

8.220,04

3,24

79.331,34

71.908,36

3,98

2002

10.701,62

8.426,61

2,51

89.670,15

75.189,14

4,56

2003

12.735,43

9.037,64

7,25

103.401,37

78.805,61

4,81

2004

14.517,68

9.484,02

4,94

118.100,51

83.328,95

5,74

2005

15.527,79

9.768,12

3,00

136.903,27

87.897,80

5,48

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

Berdasarkan atas dasar harga berlaku (ADHB) PDRB Kabupaten Asahan pada tahun 2005 mencapai Rp. 15.527,79 milyar naik dari Rp. 14.517,68 milyar pada tahun 2004, sedangkan berdasarkan harga konstan (ADHK) tahun 2000, PDRB Kabupaten Asahan pada tahun 2005 mencapai Rp. 9.768,12 milyar naik dari Rp. 9.484,02 milyar pada tahun 2004.

PDRB PERKAPITA

PDRB Perkapita diperoleh dengan membagi nilai PDRB Kabupaten Asahan atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, oleh karena itu PDRB perkapita ditentukan oleh laju pertumbuhan penduduk pada pertengahan tahun bersangkutan.

PDRB per kapita Kabupaten Asahan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2004. Berdasarkan harga berlaku naik dari Rp. 14.375.987 menjadi Rp. 15.158.399, sedangkan berdasarkan ADHK 2000 juga mengalami peningkatan dari Rp. 9.391.462 tahun 2004 menjadi Rp. 9.535.742 pada tahun 2005.

Tabel 2. PDRB Perkapita Kabupaten Asahan dan Propinsi Sumatera Utara

Atas Dasar Harga Berlaku 2000

(ribuan)

Tahun

Asahan

Sumatera Utara

Nilai (Rp)

Pertumbuhan (%)

Nilai (Rp)

Pertumbuhan (%)

2000

8.508,01

-

6.006,10

-

2001

9.808,26

15,28

6.813,19

13,44

2002

10.889,00

11,02

7.614,80

11,77

2003r

12.824,63

17,78

8.672,10

13,88

2004

14.375,99

12,10

9.741,57

12,33

2005*)

15.158,39

5,44

11.106,24

14,00

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

PERBANDINGAN PDRB KABUPATEN KOTA

Angka perbandingan disajikan untuk melihat gambaran tentang perbandingan data PDRB antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara, yang mencakup data total PDRB dan PDRB per kapita baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000.

Pada tahun 2004 PDRB Kabupaten Asahan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 menduduki peringkat ketiga terbesar di bawah Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Sedangkan untuk PDRB per kapita Kabupaten Asahan merupakan peringkat Kedua terbesar dibawah Kota Medan, sedangkan Kota Pematang Siantar berada pada peringkat ketiga.

Tabel 3. PDRB Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Berlaku

2001 – 2004

( Milliar Rp )

Kabupaten/Kota

2001

2002

2003

2004*)

1

N i a s

2.277,889

2.684,306

1.885,942

2.148,480

2

Mandailing Natal

1.282,033

1.433,478

1.621,153

1.791,803

3

Tapanuli Selatan

2.972,281

3.428,908

3.104,882

3.420,344

4

Tapanuli Tengah

797,504

911,582

1.020,810

1.742,977

5

Tapanuli Utara

1.794,391

2.091,933

1.515,585

1.742,699

6

Toba Samosir

1.560,956

1.805,964

2.955,498

1.784,167

7

Labuhan Batu

6.405,502

7.319,811

8.320,455

9.411,368

8

A s a h a n

9.546,056

10.701,617

12.735,433

14.517,677

9

Simalungun

4.225,899

4.678,038

5.129,839

5.626,102

10

D a i r i

1.593,734

1.808,027

1.859,987

2.076,805

11

K a r o

2.467,302

2.710,285

2.996,488

3.270,304

12

Deli Serdang

12.583,603

15.822,864

18.187,853

15.563,612

13

L a n g k a t

5.606,951

6.001,491

6.625,844

7.361,459

14

Nias Selatan

1)

1)

1.170,302

1.532,756

15

Humbang Hasundutan

1)

1)

930,920

1.088,307

16

Pakpak Barat

1)

1)

144,026

173,338

17

Samosir

1)

1)

,1)

1.102,020

18

Serdang Bedagai

1)

1)

1)

4.355,613

71

S i b o l g a

506,341

570,588

640,669

718,826

72

Tanjung Balai

1.024,618

1.164,739

1.352,767

1.582,767

73

Pematang Siantar

1.436,187

1.640,912

1.914,814

2.534,757

74

Tebing Tinggi

790,966

896,808

995,679

1.116,620

75

M e d a n

22.200,779

25.222,514

28.670,902

33.078,350

76

B i n j a i

1.112,564

1.323,689

1.757,947

2.000,463

77

Padang Sidimpuan

1)

.1)

868,501

976,787

Sumatera Utara

79.331,335

89.670,147

103.401,370

118.100,511

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pada tahun 2005 ini semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun 2004. Pada tahun 2005 PDRB Kabupaten Asahan atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapaiRp. 15.527,79 milyar. Jika dilihat dari struktur ekonominya, sektor Industri merupakan kontibutor utama yang memberikan sumbangan (share) sebesar 40,71 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian (27,98 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,32 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya hanya menyumbang total kontribusi sebesar 11,99 persen.

Tabel 4. Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

2000-2005

(Persentase)

No.

Lapangan Usaha

Tahun

2000

2001

2002

2003

2004*

2005*

1

Pertanian

30,84

34,32

31,39

30,50

29,36

27,98

2

Penggalian

0,20

0,22

0,22

0,22

0,20

0,19

3

Industri Pengolahan

36,27

34,45

36,72

38,47

40,09

40,71

4

Listrik, Gas & Air Bersih

0,72

0,75

0,97

1,08

1,05

1,10

5

Bangunan

2,02

2,09

2,14

2,07

1,89

1,88

6

Perdagangan, Hotel & Restoran

21,09

19,73

19,64

18,80

18,73

19,32

7

Pengangkutan & Komunikasi

2,97

2,98

3,24

3,20

3,07

3,27

8

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

2,45

2,20

2,34

2,19

2,22

2,24

9

Jasa-jasa

3,44

3,25

3,34

3,47

3,38

3,31

 

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

Meningkatnya Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Asahan maupun PDRB perkapita sama sekali belum mencerminkan peningkatan pendapatan masyarakat apalagi kesejahteraannya. Hal ini terlihat masih lebarnya jurang pendapatan antara kelompok masyarakat termiskin dengan kelompok masyarakat terkaya.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Walaupun pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Asahan menunjukkan kenaikan dari tahun ketahun, namun apabila dilihat dari angka pertumbuhan ekonominya Kabupaten Asahan selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan dari tahun ketahun. Pada tahun 2003 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan meningkat sampai mencapai angka 7,25% dari sebelumnya. Namun pada tahun-tahun berikutnya angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan mengalami penurunan sangat drastis. Angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 sebesar 4,94% dan pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan menurun sampai mencapai 3,00 persen.

Tabel 5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha

2002 – 2005

No.

 

Lapangan Usaha

 

Besaran yang dicapai ( persen)

2002

2003

2004

2005

1

Pertanian

-6.43

8.33

1.81

0.72

2

Penggalian

9.92

1.12

1.94

0.51

3

Industri Pengolahan

8.57

6.75

7.5

4.64

4

Listrik, Gas & Air Bersih

20.67

19.11

7.01

7.4

5

Bangunan

6.79

10.59

-0.03

4.5

6

Perdagangan, Hotel & Restoran

1.93

7.32

5.13

2.49

7

Pengangkutan & Komunikasi

7.38

3.95

5.17

2.72

8

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

6.78

3.57

5.87

3.8

9

Jasa-jasa

4.02

4.92

1.67

2.12

Pertumbuhan Ekonomi

2.51

7.25

4.94

3

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

Dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi sektor yang paling besar kontribusinya pada tahun 2005 adalah Listrik, Gas dan Air Bersih dengan sumbangan sebesar (7,4 persen) diikuti sektor industri sebesar (4,64 persen). Sedangkan sektor pertanian selama 2 (dua) tahun terakhir terus mengalami penurunan hingga (0,72 persen). Mengingat sektor pertanian merupakan sektor terbesar dalam menyerap tenaga kerja, secara matematis menunjukkan semakin besarnya angka penggangguran di sektor pertanian dan wilayah pedesaan yang pada akhirnya akan menyerbu ke kota baik sebagai buruh migran, ataupun di sektor informal. Tentunya kondisi ini merupakan ancaman serius terhadap pembangunan ekonomi Kabupaten Asahan.

Menurut perhitungan secara nasional, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1% diasumsikan dapat menyerap tenaga kerja sebesar 400 ribu jiwa, apabila untuk Kabupaten Asahan diasumsikan setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1% tenaga kerja yang dapat diserap adalah sebesar 1.671 jiwa. Menurunnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan, maka akan berpotensi menambah jumlah pengangguran sebesar lebih kurang 3.241 jiwa setiap tahunnya.

Dengan menurunnya angka pertumbuhan ekonomi terutama di sektor pertanian ini sudah selayaknya menjadi perhatian dari Pemkab Asahan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua dinas dan instansi terkait yang menangani perkembangan perekonomian Kabupaten Asahan. Sehingga kebijakan maupun strategi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Asahan 2006-2010 dapat diarahkan untuk dapat mengatasi akar permasalahannya.

Tabungan masyarakat dalam bentuk Rupiah maupun valuta asing setiap tahunnya mengalami kenaikan, namun bisa dipastikan dan harus menjadi perhatian adalah,bahwa pemilik simpanan tersebut sudah tentu kelompok masyarakat yang berpenghasilan lebih sehingga bisa menyimpan bukanlah kelompok masyarakat miskin,(Tabel 6).

Tabel 6. Posisi Simpanan Rupiah dan Valuta Asing pada Bank Umum Daerah

(Juta Rupiah)

No

Jenis Simpanan

Desember 2002

Desember 2003

Desember 2004

Juni

2005

A

Menurut jenis valuta

1.

Rupiah

426.183,00

757.702,00

879.055,00

895.192,00

2.

Valuta asing

221.508,00

73.971,00

79.284,00

85.475,00

Jumlah………………………

647.691,00

831.673,00

958.339,00

980.667,00

B.

Menurut jenis penggunaan

1.

Modal kerja

339.846,00

413.485,00

415.237,00

437.452,00

2.

Investasi

235.144,00

317.905,00

271.506,00

259.511,00

3.

Konsumsi

72.701,00

100.273,00

271.596,00

283.704,00

Jumlah………………………

647.691,00

831.673,00

958.339,00

980.667,00

C.

Menurut sektor ekonomi

1.

Pertanian

233.669,00

240.983,00

191.370,00

151.435,00

2.

Pertambangan

9,00

5,00

0,00

0,00

3.

Perindustrian

192.519,00

270.678,00

191.305,00

225.059,00

4.

Konstruksi

4.112,00

10.838,00

7.375,00

6,003

5.

Perdagangan, Restoran dan Hotel

78.351,00

114.709,00

156.295,00

165.921,00

6.

Pengangkutan, Pergu-dangan dan Komuni-kasi

2.597,00

9.141,00

7.737,00

8.232,00

7.

Jasa-jasa & Dunia Usaha

11.953,00

22.931,00

56.155,00

52.442,00

8.

Jasa-jasa sosial Masy.

51.457,00

61.999,00

74.925,00

84.507,00

9.

Lain-lain

73.024,00

100.598,00

273.177,00

287.068,00

Jumlah …………………….

647.691,00

831.673,00

958.339,00

980.667,00

Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Sumatera Utara, BI

Tabel 7. Indikator Ekonomi Makro Kabupaten Asahan

selama 2001-2005

Indikator

Besaran yang Tercapai

2001

2002

2003

2004

2005

Pertumbuhan Ekonomi (%)

3,24

2,51

7,25

4,94

3,00

PDRB AHB (Milyar Rp)

9.546,06

10.701,62

12.735,43

14.517,68

15.527,79

PDRB AHK (Milyar Rp)

8.220,04

8.426,61

9.037,64

9.484,02

9.768,12

PDRB Per kapita ADHB (Ribu Rp)

9.808,26

10.889,00

12.824,63

14.375,99

15.158,39

Inflasi

-

-

6,0

5,9

13,8

Volume Ekspor (Ton)

-

167.130

168.593

263.576,5

187.554,4

Nilai Ekspor (Juta Rp)

-

1.757.181

1.872.858

2.694.009

4.954.458,6

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

C. Keuangan Daerah

Sumber pendapatan daerah berdasarkan UU No. 35 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah terdiri atas:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa Pajak Daerah dan Restribusi Daerah dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah;

2. Pendapatan Dana Perimbangan berupa Bagi hasil Pajak dan Bukan Pajak; Dana Alokasi Umum (DAU); Dana Alokasi Khusus; Pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Propinsi;

3. Pinjaman daerah;

4. Lain-lain pendapatan yang sah;

Keadaan pendapatan daerah Kabupaten Asahan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Penerimaan dan Pengeluaran Daerah

Kabupaten Asahan Tahun 2001 – 2005

No

Uraian

Tahun 2001

Target

Realisasi

A.

Anggaran Penerimaan

307,505,405,794.87

284,578,948,169.10

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

10,112,784,159.32

9,090,243,152.32

2.

Pendapatan Asli Daerah

14,678,410,000.70

15,569,195,843.63

3.

Dana Perimbangan

259,210,750,733.09

249,674,891,044.15

4.

Lain-lain Penerimaan yang sah

23,505,405,794.87

10,244,618,129.00

B.

Anggaran Belanja

307,505,405,794.87

268,063,279,355.08

1.

Belanja Rutin

 

 

- Belanja Pegawai

158,613,351,940.00

158,558,284,220.00

- Belanja Rutin Non Pegawai

52,148,238,803.11

47,022,561,021.18

2.

Belanja Pembangunan

96,743,817,051.76

62,482,434,113.90

No

Uraian

Tahun 2002

Target

Realisasi

A.

Anggaran Penerimaan

329.284.563.450,49

329.108.043.301,48

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

18.485.668.814,02

18.348.683.753,02

2.

Pendapatan Asli Daerah

20.989.816.737,15

19.015.241.965,95

3.

Dana Perimbangan

277.572.735.815,62

282.129.389.279,51

4.

Lain-lain Penerimaan yang sah

12.236.342.083,70

9.614.728.303,00

B.

Anggaran Belanja

329.284.563.450,49

315.327.762.250,10

1.

Belanja Rutin

- Belanja Pegawai

168.533.499.212,00

166.202.258.696,00

- Belanja Rutin Non Pegawai

62.440.912.070,16

58.684.936.255,68

2.

Belanja Pembangunan

98.310.152.168,33

90.440.567.298,42

No

Uraian

Tahun 2003

Target

Realisasi

A.

Anggaran Penerimaan

386.271.485.978,88

387.840.595.246,82

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

13.779.781.051,38

13.780.281.051,38

2.

Pendapatan Asli Daerah

25.792.155.807,50

22.626.587.790,44

3.

Dana Perimbangan

343.300.790.052,00

348.665.884.097,00

4.

Lain-lain Penerimaan yang sah

3.398.759.068,00

2.767.842.308,00

B.

Anggaran Belanja

386.271.485.978,88

375.414.464.081,61

1.

Belanja Rutin

- Belanja Pegawai

197.767.387.293,32

197.333.697.046,00

- Belanja Rutin Non Pegawai

70.158.099.908,12

67.064.633.331,72

2.

Belanja Pembangunan

118.345.998.777,44

111.016.133.702,89

No

Uraian

Tahun 2004

Target

Realisasi

A.

Anggaran Penerimaan

397.463.425.503,00

396.555.629.967,74

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

12.721.738.565,00

12.721.738.564,98

2.

Pendapatan Asli Daerah

23.210.829.250,00

22.876.079.932,76

3.

Dana Perimbangan

342.696.328.688,00

342.070.627.470,00

4.

Lain-lain Penerimaan yang sah

18.834.529.000,00

18.887.184.000,00

B.

Anggaran Belanja

397.110.052.503,00

379.269.569.882,21

1.

Belanja Aparatur

291.087.890.038,00

285,566,320,873.17

- Belanja Administrasi Umum

264.567.544.380,00

260.916.627.711,36

- Belanja Ops dan pemeliharaan

10.872.539.448,00

10.400.029.720,81

- Belanja Modal

15.647.806.210,00

14.249.663.441,00

2.

Belanja Publik

106.022.162.465,00

93.703.249.039,04

- Belanja Ops dan pemeliharaan

17.624.344.165,00

16.519.612.345,63

- Belanja Modal

64.314.717.037,00

54.209.930.298,41

- Belanja Bagi Hasil dan Bantuan keuangan

23.836.844.768,00

22.769.814.655,00

- Belanja Tidak Tersangka

246.256.495,00

203.891.740,00

No

Uraian

Tahun 2005

Target

Realisasi

A.

Anggaran Penerimaan

411.512.991.764,00

430,196,861,439.60

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

17.040.409.084,00

17,199,407,507.00

2.

Pendapatan Asli Daerah

21.500.982.900,00

22,624,377,365.60

3.

Dana Perimbangan

357.711.599.780,00

370,659,277,360.00

4.

Lain-lain Penerimaan yang sah

15.260.000.000,00

19,713,799,207.00

 

B.

Anggaran Belanja

410.954.522.083,00

390,565,578,200.73

1.

Belanja Aparatur

278.864.439.952,00

278,020,722,642.39

- Belanja Administrasi Umum

270.340.595.137,00

269,862,688,067.90

- Belanja Ops dan pemeliharaan

4.204.545.137,00

4,983,913,021.34

- Belanja Modal

4.319.299.780,00

3,174,121,553.15

2.

Belanja Publik

132.090.082.131,00

112,544,855,558.34

- Belanja Ops dan pemeliharaan

18.685.856.555,00

17,403,331,007.34

- Belanja Modal

76.548.210.231,00

60,985,712,410.00

- Belanja Bagi Hasil dan Bantuan keuangan

35.856.015.345,00

33,313,238,491.00

- Belanja Tidak Tersangka

1.000.000.000,00

842,573,650.00

Sumber : BPKKD Kabupaten Asahan

D. Sosial Budaya Daerah

Gambaran kondisi sosial budaya yang disajikan yakni kependudukan dan tenaga kerja, penduduk berdasarkan pada kebudayaan daerah, agama, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial serta indikator dibidang sosial budaya lainnya.

1. Penduduk

Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Asahan mencapai 1,024,369 jiwa dengan kepadatan rata-rata 222 jiwa/km² dan laju pertumbuhan sebesar 1.82% per tahun. Dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk menurun sebesar 0,1% pertahun, laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 sebesar (1.32%) dengan jumlah penduduk Kabupaten Asahan diperkirakan bertambah menjadi 1,104,619 jiwa.

Tabel 9. Struktur Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Menurut Sektor

Besaran yang Tercapai

2001

2002

2003

2004

2005

Pertanian (%)

55,96

53,71

52,52

50,81

51.18

Perdagangan,Hotel dan Restoran (%)

17,08

17,11

17,23

18,00

17,53

Jasa-jasa (%)

8,70

9,21

10,04

11,26

11,19

Lain-lain (%)

18,26

19,97

20

19,93

20,10

Sumber : BPS Kabupaten Asahan

Dari jumlah angkatan kerja sebanyak 653.224 orang (63,77%) pada tahun 2005 penduduk yang bekerja sebanyak 617.404 orang (94.52%) bekerja di berbagai sektor ekonomi dan sisanya 35.820 orang (5.48%) menganggur atau sedang mencari pekerjaan. Diantara penduduk yang bekerja, berdasarkan hasil Susenas 2005, sebagian besar bekerja di sektor pertanian yaitu sebesar 51,18 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,53 persen, jasa-jasa sebesar 11,19 persen dan sisanya sebesar 20,10 persen bekerja di enam sektor lainnya. Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2005 sebanyak 8.562 orang ditambah dengan sisa tahun lalu menjadi12.970 orang dan 20,66 persen diantaranya sudah ditempatkan.

Tabel 10. Demografi Penduduk Kabupaten Asahan Tahun 2005

No.

Komponen

Jumlah

Persentase

1

Luas Wilayah (Km persegi)

4,624

 

2

Penduduk seluruh

1,024,369

100.00%

3

Jumlah keluarga

224,246

 

 

a. Kota

58,304

26.00%

 

b. Desa

165,942

74.00%

4

Rata-rata penduduk/Keluarga

4.57

 

5

Keluarga Miskin

62,286

27.78%

6

Penduduk Miskin:

284,526

27.78%

 

a. Kota

65,696

23.09%

 

b. Desa

218,830

76.91%

7

Angkatan Kerja

653,224

63.77%

 

a. Bekerja

617,404

94.52%

 

b. Pengangguran

35,820

5.48%

8

Bukan Angkatan kerja

371,145

36.23%

 

a. bersekolah

246,956

24.26%

 

b. Mengurus RT

115,959

11.39%

 

c. Lainnya

8,230

19.78%

Berdasarkan wilayah tempat tinggal sebanyak 165,942 (74.00%) keluarga tinggal di pedesaan selebihnya 58,304 (26.00%) keluarga tinggal di perkotaan. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Asahan sebesar 27,78% (284,526 jiwa), dengan rincian sebanyak 65.696 (23,09%) bertempat tinggal di perkotaan sedangkan yang di perdesaan terdapat sebanyak 218.830 jiwa (76,91%).

Tabel 11. Sebaran Penduduk Berdasarkan Kecamatan Tahun 2005

No

KECAMATAN

Luas Wilayah (km²)

Jumlah

Persebaran

Penduduk

R. Tangga

Penduduk

10

B. P. Mandoge

651

7,443

32,063

3.13

20

Bandar Pulau

735

12,112

52,448

5.12

30

Pulau Rakyat

251

7,148

31,243

3.05

31

Aek Kuasan

181

9,446

43,023

4.20

40

Sei Kepayang

464

7,983

38,516

3.76

No

KECAMATAN

Luas Wilayah (km²)

Jumlah

Persebaran

Penduduk

R. Tangga

Penduduk

50

Tanjung Balai

56

6,502

33,394

3.26

60

Simpang Empat

227

11,842

52,243

5.10

70

Air Batu

191

15,450

70,067

6.84

80

Buntu Pane

436

12,455

52,857

5.16

90

Meranti

285

14,187

61,974

6.05

100

Air Joman

155

12,730

59,106

5.77

110

Tanjung Tiram

174

11,478

59,004

5.76

111

Sei Balai

110

7,907

34,111

3.33

120

Talawi

90

11,216

54,087

5.28

130

Lima Puluh

240

18,402

84,818

8.28

140

Air Putih

72

10,494

46,609

4.55

141

Sei Suka

171

11,729

51,116

5.00

150

Medang Deras

65

9,748

44,970

4.39

160

Kisaran Barat

33

12,248

56,751

5.54

170

Kisaran Timur

39

13,726

65,969

6.43

 

Jumlah

4,624

224,246

1,024,369

100.00

Dilihat dari sebaran penduduk, pada tahun 2005 Kecamatan Lima puluh merupakan kecamatan yang terpadat dengan jumlah penduduk sebanyak 84.818 jiwa (8,28%) diikuti Kecamatan Air Batu sebanyak 70.067 jiwa (6,84%) pada peringkat kedua, sedangkan Kecamatan Kisaran Timur menduduki peringkat ketiga dengan jumlah penduduk sebanyak 65.969 jiwa atau 6,43 persen.

Penduduk Asahan yang menganut agama Islam pada tahun 2005 sebesar 86,97 persen, Katolik sebesar 1,48 persen, Protestan sebesar 10,37 persen, Budha sebesar 1,12 persen dan Hindu sebesar 0,06 persen. Untuk suku bangsa yang terbanyak adalah Jawa sebesar 51,91 persen kedua suku Batak sebesar 25,65 persen dan urutan ketiga adalah suku Melayu sebesar 17,13 persen sedangkan sisanya 5,31 persen adalah suku Minang, Banjar, Aceh dan lainnya.

Keanekaragaman ini menjadikan Asahan kaya akan khasanah budaya, namun dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan masyarakat lebih didominasi oleh budaya Melayu (Asahan) terutama dalam acara-acara resmi. Bukti Kejayaan Pemerintahan datuk-datuk dimasa lalu hanyalah sebuah bangunan tua Istana Lima Laras yang terletak di Desa Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram. Hal yang sangat menggembirakan bahwa sampai saat ini masyarakat disekitar Istana Khususnya Kecamatan Tanjung Tiram dan Talawi masih mewarisi dan menekuni seni kerajinan peninggalan nenek moyang mereka yakni pembuatan kain tenun ’’Songket’’ Batu Bara.

Tabel 12. Indikator Kependudukan Kabupaten Asahan, 2005

No.

Uraian

Besaran yang Tercapai

2001

2002

2003

2004

2005

1

Jumlah Penduduk (Jiwa)

943.886

961.444

990,230

1.009.856

1.024.369

2

Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

0,57

1,08

2.01

1.92

1.82

3

Kepadatan (jiwa/per km2)

204

207

214

218

222

4

Penduduk yang Tinggal di Pedesaan (%)

72,6

74,02

73,66

74,53

74

5

Penduduk yang Tinggal di Perkotaan (%)

27,39

25,98

26,34

25,47

26

6

Jumlah Angkatan Kerja

414.206

430.870

604.639

607.732

653.224

7

Jumlah Pengangguran

17.430

28.740

29.675

31.569

35.820

8

Tingkat Kesakitan (%)

21

16

19

19

19

9

Angka Harapan Hidup

-

67,2

65

66

67

10

Total Fertility Rate (TFR)

3,24

3,3

2,86

2,82

2,8

11

Angka Kematian Ibu

-

-

325

322

320

12

Angka Kematian Bayi

-

-

38

39

37

13

Penduduk Miskin (%)

-

15,66

14,61

12,91

11,21

14

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

-

67

68,2

69,7

70,2

2. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Di Kabupaten Asahan terdapat satu buah Rumah Sakit Umum (RSU) milik pemerintah dan enam buah milik swasta. Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah 24 buah juga terdapat Puskesmas Pembantu dan Posyandu masing-masing berjumlah 168 dan 1.411 buah semuanya tersebar di tiap kecamatan.

Tabel 12. Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kabupaten Asahan

tahun 2001-2005

No.

Jenis Sarana/Prasarana

2001

2002

2003

2004

2005

1.

Rumah Sakit

6

6

7

7

7

2.

Puskesmas

24

24

24

24

24

3.

Pus.Pembantu

168

168

172

172

168

4.

Pus.Keliling

18

18

18

23

23

5.

Polindes

182

182

182

78

78

J u m l a h

398

398

403

304

300

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Asahan

Tenaga Medis yang tersedia di Kabupaten Asahan baik negeri maupun swasta ada 68 orang dokter umum, 18 orang dokter gigi dan 12 dokter spesialis. Sementara itu tenaga medis pemerintah lainnya seperti bidan ada 441 orang, perawat dan pembantu perawat ada 337 orang dengan jumlah apotik umum sebanyak 16 buah.

Ketersediaan dan pemerataan berbagai fasilitas kesehatan akan dapat meningkatkan pencapaian tujuan peningkatan kesehatan serta jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Perkembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. KONDISI FISIK SARANA PRASARANA KESEHATAN PEMERINTAH

KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005

NO

URAIAN

JUMLAH

KONDISI

BAIK

RUSAK

A.

PRASARANA

1

Gudang Farmasi

1

0

1

2

Polindes

78

42

36

3

Pusk. Keliling

23

11

12

4

Pusk. Pembantu

168

59

109

5

Puskesmas

24

14

10

6

RSU Kisaran

1

0

1

7

Rumah Dinas Dokter

29

3

26

8

Rumah Dinas Paramedis

51

9

42

B.

SARANA

1

Pusk. TT Set

10

3

7

2

Pusk. Set

14

3

11

3

Pustu Set

168

87

81

4

UGD Set

8

0

8

5

Gigi Statis Set

24

10

14

6

Gigi Mobil Set

24

3

21

7

Poliklinik Set

24

0

24

8

KIA Set

24

10

14

9

Laboratorium Set

24

7

17

10

Bidan Kit

271

24

247

Jenis penyakit yang paling banyak diidap penduduk Asahan adalah Infeksi Akut pada saluran pernapasan atas, penyakit lain pada saluran pernapasan atas, diare, penyakit pada otot dan jaringan pengikat, tekanan darah tinggi, infeksi penyakit khusus, penyakit kulit infeksi, bronchitis disentri, dan untuk tahun 2005 gizi buruk yang terdapat di beberapa Kecamatan antara lain Kecamatan Meranti, dan Sungai Kepayang. Gizi buruk tersebut diatas ditemukan pada penduduk miskin, anak-anak yang kurang vitamin, kurang menjaga kebersihan dan penyakit pada daerah pinggiran pantai.

Tabel 14. Sepuluh Penyakit Terbesar di Asahan, 2005

No.

JENIS PENYAKIT

Jumlah Kasus

1

Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan Atas

11,749

2

Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernapasan Atas

10,785

3

Diare

9,949

4

Penyakit Tekanan Darah Tinggi

8,897

5

Kulit Alergi

7,679

6

Infeksi Penyakit Usus

6,435

7

Kecelakaan dan Ruda Paksa

6,392

8

Penyakit Kulit Infeksi

6,330

9

Disentri

5,070

10

Scabies

5,006

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan

Keluarga Berencana.

Di Kabupaten Asahan, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2004 jumlah PUS sekitar 163.926 dan meningkat menjadi 164.604 pada tahun 2005. Dari jumlah tersebut 65,44 persen adalah akseptor aktif yang jumlahnya meningkat dibandingkan tahun 2004. Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah pil, suntik dan IUD sedangkan klinik KB yang ada berjumlah 77 buah.

Peran serta Masyarakat dalam Keluarga Berencana setiap tahunnya meningkat. Hal ini dapat terlihat dari bertambahnya alat kontrasepsi yang digunakan. Perkembangan jumlah peserta KB di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Perkembangan Jumlah Peserta KB (2001-2005)

No.

Uraian

Jumlah Akseptor KB (KK)

2001

2002

2003

2004

2005

1.

IUD

15.914

16.147

16.369

16.288

2.

MOP

1.480

1.483

1.481

1.527

1.517

3.

MOW

10.313

10.059

10.133

10.174

10.034

4.

Implan

6.925

6.807

6.841

6.994

7.129

5.

Suntik

9.198

26.198

24.441

25.021

26.906

6.

Pil

11.829

39.705

42.026

43.882

43.343

7.

Kondom

869

1.365

1.521

1.638

1.668

J u m l a h

40.614

103.533

104.593

107.609

108.890

Sumber : Dinas PKS Kab. Asahan Tahun 2005 s/d Oktober (Alat Kontrasepsi Aktif)

3. Pendidikan

Penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan masyarakat. Pada tahun 2005 terdapat 58 buah taman kanak-kanak dengan jumlah murid 3.877 orang dan guru sebanyak 208 orang. Sementara itu untuk sekolah dasar terdapat 654 sekolah dengan jumlah murid dan guru masing-masing 140.680 orang dan 7.253 orang. Untuk tingkat Lanjutan pertama (SLTP) terdapat 109 sekolah, 35.302 orang murid dan 2.335 orang guru. Pada tahun yang sama jumlah sekolah Lanjutan atas (SLTA) umum terdapat 55 sekolah dengan jumlah murid 19.352 orang dan guru 1.335 orang, untuk SLTA kejuruan terdapat 34 sekolah, 859 orang guru dan 9.836 orang murid.

Tabel 16. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan di Kabupaten Asahan

2003-2005

No

Uraian

2003

2004

2005 *)

1.

Tidak/belum tamat SD (%)

22,68

22,00

21,19

2.

Tamat SD (%)

31,12

32,15

36,00

3.

Tamat SLTP(%)

17,07

18,66

19,80

4.

Tamat SLTA(%)

17,68

18,50

19,65

5.

Tamat Diploma I, II, III (%)

1,57

2,20

3,30

6.

Tamat D IV / Sarjana (%)

1,27

1,58

3,18

7.

Tingkat Buta Huruf (%)

5,70

4,65

4,30

8.

Rata-rata lama sekolah (Tahun)

6,95

7,80

8,48

Sumber: Kantor BPS Asahan

Ket: *) kondisi yang diharapkan

Rasio murid terhadap sekolah untuk tingkat SD adalah 216 murid per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Kisaran Barat dan terendah di Kecamatan Sei Kepayang masing-masing 293 dan 140 murid per sekolah. Untuk SLTP Rasio murid terhadap sekolah adalah 332 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Kisaran Timur yaitu 615 murid per sekolah dan terendah di Kecamatan Bandar Pulau yaitu 170 murid per sekolah.

Sementara untuk tingkat SLTA (SMU + SMK) rasio murid terhadap sekolah adalah 320 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Pulau Rakyat (587 murid per sekolah) dan terendah di Kecamatan Air Batu yaitu 157 murid per sekolah. Indikator pembangunan daerah bidang sosial budaya termasuk APK-APM yang dicapai pada tahun 2001-2005 digambarkan dalam Tabel 17.

Tabel 17. Perkembangan APK dan APM di Kabupaten Asahan

Tahun 2000-2005

NO

TAHUN

APK

APM

SD/MI

SLTP/

MTS

SMA/

SMK/

MA

SD/MI

SLTP/

MTs

SMA/ SMK/

MA

1.

2000

110,97

58,87

39,98

92,21

42,28

30,98

2.

2001

111,14

71,58

40,01

92,42

52,47

31,11

3.

2002

111,54

72,99

40,13

93,11

53,17

31,44

4.

2003

111,96

76,85

46,43

93,17

56,93

36,41

5.

2004

117,40

78,62

47,55

97,32

59,83

36.39

6.

2005

108,75

75,57

48,45

93,37

54,36

34,98

Sumber : Dinas Pendidikan Dan Pengajaran Kab. Asahan

Hasil Pendataan Februari 2005

Selain itu di Asahan juga terdapat sekolah agama (madrasah) yang setara dengan sekolah umum yaitu:

· Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 104 unit sekolah dengan 15.256 murid dan 904 guru.

· Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 113 unit sekolah dengan 20.424 murid dan 1.942 guru.

· Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 51 unit sekolah dengan 6.733 murid dan 856 guru.

Selain dari pada pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Asahan juga terdapat empat perguruan tinggi yaitu UNA, UMSU, IAIDU dan AKPER YAGMA.

E. PRASARANA DAN SARANA DAERAH

1. Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi

Prasarana dan sarana ekonomi yang disajikan berkenaan dengan lahan, industri, transportasi, irigasi, perhubungan, pos dan telekomunikasi, listrik dan air bersih, perbankan dan koperasi dan pertambangan dan energi .

a. Penggunaan Lahan;

untuk perkebunan memiliki areal terluas yaitu 216.850,75 ha pada tahun 2004 yang terdiri dari Perkebunan Besar 130.619,25 ha dan Perkebunan Rakyat 86.231,5 ha, sedangkan untuk penggunaan ketahanan pangan/holtikultural seluas 71,696 ha. Penggunaan lahan di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 18. Penggunaan Lahan di Kabupaten Asahan

Tahun 2001-2004

No.

Jenis Penggunaan

2001

2002

2003

2004

1.

Areal Tanaman Pangan/ Holtikultura

a. Sawah/Ladang (Ha)

b. Palawija (Ha)

c. Holtikultural (Ha)

71.179

6.179

3.066

62.745

7.353

5.203

64.517

6.211

5.171

63.094

6.694

5.530

2.

Pertambakan

526.25

1211.25

1235.48

1161.25

3.

Perkebunan Rakyat

a. Kelapa Sawit (Ha)

b. Karet (Ha)

c. Kelapa (Ha)

d. Coklat (Ha)

e. Lain-Lain (Ha)

17.710

12.881

44.627

7.805

707

17.799

12.614

44.616

7.869

738

21.812

9.703

42.196

9.491

646,5

22.947

9.607

42.939

10.145

593,5

4.

Perkebunan Besar

a. Kelapa Sawit (Ha)

b. Karet (Ha)

c. Coklat (Ha)

96.623,59

31.084,42

1.512,52

31.757

96.567

1.054,61

95.327

29.614,31

735,23

99.367,23

30.676,03

576

5.

Hutan

a. Hutan Lindung

b. Hutan Prod. Terbatas

c. Hutan Produksi

d. Hutan Konversi

45.787,10

46.012,50

33.233,50

18.759,00

45.787,10

46.012,50

33.233,50

18.759,00

45.787,10

46.012,50

33.233,50

18.759,00

32.494,00

8.061,50

2.146,00

--

b. Industri;

Sampai tahun 2004 jumlah industri di Kabupaten Asahan berjumlah 1.013 unit terdiri dari 999 unit industri kecil dan menengah serta 14 unit industri besar. Untuk industri kecil dan menengah nilai investasinya mencapai Rp 17.502.200.000 yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 4.042 orang. Beberapa jenis komoditi industri kecil dan menengah yang menjadi unggulan dan memiliki prospek antara lain tenun songket Batu Bara, ikan asin, arang tempurung, batang kelapa, lidi kelapa/kelapa sawit, coklat, batu bata dan lain – lain. Sedangkan untuk industri besar nilai investasinya mencapai Rp 201.010.300.000 tidak termasuk PT. SOCFINDO Lima Puluh dan PT. RAYA PUTRA KREASI NUSANTARA, yang mampu menyerap 3.126 orang tenaga kerja. Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 19. Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah

di Kabupaten Asahan, Tahun 2001-2004

Uraian

2001

2002

2003

2004

2005

Unit Usaha (bh)

855

878

934

958

958

Pertumbuhan (%)

2,69

6,38

2,57

4,59

Tenaga Kerja (org)

2.800

2.935

3.487

3.641

4.316

Pertumbuhan (%)

4,82

18,81

4,42

18,54

c. Transportasi.

Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar dan mendorong roda perekonomian. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Tabel 20. Panjang Jalan Menurut Konstruksi Permukaan,

Kondisi dan Jenis Jalan, 2005

( Km )

Konstruksi Permukaan

dan Kondisi Jalan

Jenis Jalan

Jumlah

Negara

Propinsi

Kabupaten

A. Konstruksi Permukaan Jalan

Aspal/Hotmix

138,69

135,24

389,93

663,86

Batu/Kerikil

-

27,02

510,55

537,57

Tanah

-

3,40

671,40

674,80

Jumlah

138,69

165,66

1.571,88

1 876,23

B. Kondisi Jalan

Baik

104,39

138,10

215,03

457,63

Sedang

25,80

15,20

90,90

131,90

Rusak

8,50

12,36

1.171,75

1.199,61

Rusak Berat

-

-

88,20

88,20

Jumlah

138,69

165,66

1.571,88

1.876,23

Sumber: Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Asahan

Panjang jalan di seluruh Kabupaten Asahan pada tahun 2005 mencapai 1.876,30 km. yang terbagi atas jalan negara (138,69 km), jalan propinsi (165,66 km) dan jalan kabupaten (1.571,88 km). Untuk jalan kabupaten sebagian besar permukaannya adalah tanah sepanjang 671,40 Km. (42.71%), jalan aspal 389,93 Km. (24.81%), Jalan berbatu/kerikil sepanjang 510,55 Km. (32.48%)

Kondisi jalan di Kabupaten Asahan pada tahun 2005 masih memerlukan perhatian yang serius, walaupun sudah terjadi perbaikan di beberapa ruas jalan tetapi sebagian besar jalan di Asahan (71,19 persen) kondisinya masih rusak dan rusak berat baik jalan kabupaten maupun jalan negara.

d. Irigasi;

Sebagai sarana dan prasarana pendukung dalam meningkatkan produksi pertanian, jaringan irigasi perlu lebih ditingkatkan jumlah dan kualitasnya. Kondisi jaringan irigasi di Kabupaten Asahan pada tahun 2005 secara umum dapat dikatakan baik namun masih perlu dilakukan perbaikan dan penambahan atau pembangunan jaringan baru. Lebih lanjut perkembangan sarana dan prasarana irigasi dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 21. Prasarana dan Sarana Irigasi di Kabupaten Asahan, Tahun 2005

No

Sarana dan Prasarana Irigasi

Tahun 2005

Jumlah

Baik

Persen

Rusak

Persen

1

Dam Induk (unit)

26

20

76.92%

6

23.08%

2

Pintu Pembagi (unit)

304

237

77.96%

67

22.04%

3

Sal. Irigasi Primer (Km)

656,439

616,939

93.98%

39,500

6.02%

4

Sal. Irigasi Sekunder (Km)

249,445

109,445

43.88%

140,000

56.12%

5

Saluran Pembuang (Km)

335,521

119,021

35.47%

216,500

64.53%

Sumber : Dinas Kimpraswil Kab. Asahan

e. Perhubungan Laut.

Pelabuhan Bagan Asahan dan Dermaga C Pelabuhan PT. Inalum yang berfungsi sebagai pelabuhan umum melayani bongkar muat barang dan angkutan barang. Selain itu terdapat pelabuhan khusus yaitu Dermaga A dan B pelabuhan PT. Inalum yang khusus melayani kegiatan industri aluminium, serta pelabuhan PT. MNA yang digunakan sebagai pelabuhan ekspor hasil industri pengolahan CPO.

f. Pos dan Telekomunikasi.

Pada Tahun 2004 terdapat 19 kantor pos pembantu. Dari tahun 2004 fasilitas telekomunikasi lancar dengan kapasitas terpasang 12.836 sst dan terisi 9.376 sst. Jenis pelanggan terbanyak dari PT. Telkom Indonesia UPT Kisaran adalah rumah tangga yaitu sebanyak 94.98 % dari jumlah total 6.337 pelanggan.

g. Listrik.

Kebutuhan listrik penduduk Kabupaten Asahan sebagian besar dipasok oleh PLN Ranting Kisaran dan Ranting Tanjung Tiram. Pada tahun 2003 di PLN Ranting Kisaran terdapat 57.802 pelanggan dengan jumlah listrik yang terjual sebesar 47,67 milyar Rupiah. Sedangkan pada PLN Ranting Tanjung Tiram terdapat 40.938 pelanggan dengan penjualan listrik sebesar 15,62 milyar Rupiah. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2003 yakni pada PLN ranting Tanjung Tiram terdapat 39.543 pelanggan dengan jumlah listrik yang terjual sebesar 1,21 milyar Rupiah dan pada PLN ranting Kisaran terdapat 56.499 pelanggan dengan jumlah listrik yang terjual sebesar 37,63 milyar Rupiah.

h. Air Bersih.

Pada tahun 2004 hampir semua wilayah Kabupaten Asahan telah memiliki PDAM kecuali tiga kecamatan yaitu Kec. Bandar Pulau, Aek Kuasan dan Sei Suka belum ada pelayanan dari PDAM Asahan. Jumlah Penduduk ketiga kecamatan tersebut : 142.408 jiwa. Pada kecamatan-kecamatan yang telah memiliki fasilitas PDAM, dengan total penduduknya 849.538 jiwa, telah terlayani sebanyak 86.850 jiwa (10,20%) dengan SR 17.330 (1 SR=5 jiwa). Sampai dengan bulan Maret tahun 2005, pelayanan meningkat menjadi SR 17.453 (8,67%). Persentase terlihat relatif menurun disebabkan laju pertambahan penduduk yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju peningkatan pelayanan, namun jumlah jiwa terlayani meningkat. Khusus untuk Kota Kisaran, jumlah sambungan rumah aktif di Kota Kisaran sebanyak SR 9.659 (40%).

2. Perbankan dan Koperasi

a. Bank.

Di Kabupaten Asahan terdapat 8 buah bank yang terdiri dari 3 kantor Bank Pemerintah dan 4 kantor Bank Swasta Nasional, dan satu milik pemerintah daerah.

b. Pegadaian dan Asuransi.

Pegadaian merupakan salah satu alternatif lain bagi masyarakat untuk memperoleh kredit atau pinjaman secara cepat dan mudah. Pegadaian yang ada di Kabupaten Asahan adalah milik Perum Pegadaian yang berjumlah 2 buah, yakni Perum Pegadaian Cabang Kisaran dan Perum Pegadaian Cabang Labuhan Ruku. Pada Tahun 2003 kredit yang disalurkan oleh Perum Pegadaian Cabang Kisaran sebesar 8,051 milyar Rupiah dan pada tahun 2004 disalurkan kredit sebesar 8.217 milyar Rupiah. Bagi nasabah yang tidak mampu menebus barangnya sampai batas waktu yang telah ditentukan maka akan dilakukan pelelangan. Nilai pelelangan yang terjadi pada Tahun 2003 mencapai 29,2 juta Rupiah, sedangkan 2004 sebesar 105,55 juta Rupiah. Pada tahun 2003 di Perum Pegadaian Cabang Labuhan Ruku kredit disalurkan sebesar 4,010 milyar Rupiah, sedangkan pada tahun 2004 sebesar 4,60 milyar Rupiah.

Asuransi Jasa Raharja yang bergerak di bidang pemberian santunan kecelakaan, pada Tahun 2003 telah membayarkan santunan kecelakaan sebesar 3,214 milyar Rupiah kepada 660 korban/ahli waris kecelakaan yang terdiri dari 415 korban luka-luka dan 245 korban meninggal dunia. Pada tahun 2004, santunan kecelakaan tersalur sejumlah 2,853 milyar kepada 276 orang.

Jumlah peserta Askes yang terdaftar pada Tahun 2003 sebanyak 17.008 orang peserta, dan pada tahun 2004 sebanyak 45.939 orang. Sedangkan biaya yang dibayarkan oleh PT. Askes untuk anggotanya di wilayah Asahan sebesar 1,469 milyar Rupiah dan pada tahun 2004 sebesar 1,636 milyar Rupiah.

c. Koperasi.

Koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi yang mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 22. Perkembangan Jumlah Koperasi

di Kabupaten Asahan

No

Uraian

2000

2001

2002

2003

2004

1.

KUD

33

33

33

33

33

2.

KSU

41

51

69

86

106

3.

ABRI

8

10

10

10

10

4.

KPN

52

53

53

53

53

5.

Kopkar

61

61

54

51

53

6.

Koptan

93

98

103

103

111

7.

Jasa

67

81

88

99

109

8.

Angkutan

6

7

6

7

6

9.

Industri

7

6

6

6

6

10

Koppas

9

10

9

10

11

11

Koppantren

4

6

6

6

6

12

Kopwan

5

5

5

5

5

13

KSP

0

0

7

7

8

J u m l a h

386

516

449

476

517

Sumber : Dinas Koperindag Kab. Asahan

d. Pertambangan dan Energi.

Potensi bahan galian tambang di Kabupaten Asahan cukup banyak terdiri dari 6 komoditi seperti batu bara, kaolin, granit, lempung, dan pasir kwarsa. Namun sampai saat ini belum dikembangkan dan masih dalam tahap penyelidikan dan pemetaan. Jenis bahan dan lokasi bahan tambang di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Perkiraan Lokasi Bahan Tambang, Tahun 2005

No

Bahan

Galian

L o k a s i

Koordinat GPS

Luas

(Ha)

Tebal Lapisan

(M)

Cadangan

Hipotek (M3)

1.

Batu Bara

Desa Marjanji Aceh

Kec. Bandar Pulau

Titik A 02° 38’ 28’’ LU dan

99° 29’ 40’’ BT

Titik B 02° 37’ 50’’ LU dan

99° 30’ 50’’ BT

Titik C 02° 34’ 01’’ LU dan

99° 28’ 51’’ BT

Titik D 02° 34’ 48’’ LU dan

99° 27’ 55’’ BT

± 2.000

± 0.15

3.000.000

2.

Kaolin

Desa Batu Nanggar Kec. Bandar Pulau

Dusun V Aek Bange

Kec. Aek Kuasan

Titik 02° 38’ 28’’ LU dan 99° 29’40’’ BT

Titik A 02° 36’ 00’’ LU dan

99° 33’ 45’’ BT

Titik B 02° 36’ 00’’ LU dan

99° 34’ 00’’ BT

Titik C 02° 35’ 40’’ LU dan

99° 34’ 00’’ BT

Titik D 02° 35’ 40’’ LU dan

99° 33’ 45’’ BT

200

25

±3

6.075.000

No

Bahan

Galian

L o k a s i

Koordinat GPS

Luas

(Ha)

Tebal Lapisan

(M)

Cadangan

Hipotek (M3)

3.

Granit

Dusun Silumilut Desa Tangga

Titik A 02° 36’ 50’’ LU dan

99° 14’ 00’’ BT

Titik B 02° 36’ 50’’ LU dan

99° 16’ 58’’ BT

Titik C 02° 34’ 24’’ LU dan

99° 16’ 58’’ BT

Titik D 02° 34’ 24’’ LU dan

99° 34’ 24’’ BT

2.000

-

Tak Terbatas

4.

Lempung

Dusun V Aek Bange

Kec. Aek Kuasan

Dusun Kp.Pasir Putih

Desa Kisaran Barat

PondokTanah Rakyat

Titik A 02° 36’ 23’’ LU dan

99° 32’ 30’’ BT

Titik B 02° 36’ 23’’ LU dan

99° 33’ 30’’ BT

Titik C 02° 36’ 05’’ LU dan

99° 33’ 30’’ BT

Titik D 02° 36’ 05’’ LU dan

99° 32’ 30’’ BT

02° 58’ 26’’ LU dan 99° 37’

08’’ BT

02° 56’ 50’’ LU dan 99° 34’

50’’ BT

87.50

7

7.5

4

4.000.000

5.

Pasir

Kwarsa

Pantai Perupuk

Desa Pasir Putih

Desa Bagan Dalam

Desa Bogak

03° 17’ 08’’ LU dan 99° 30’28’’ BT

03° 23’ 50’’ LU dan 99° 22’00’’ BT

03° 14’ 34’’ LU dan 99° 35’22’’ BT

03° 13’ 48’’ LU dan 99° 34’21’’ BT

22.5

16.25

77.5

73.5

3

5.700.000

Sumber : Bappeda Kab. Asahan

3. Sarana Sosial Budaya

Kondisi sarana dan prasarana sosial budaya adalah yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, keluarga bencana dan agama.

a. Penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah penduduk. Sarana pendidikan di Kabupaten Asahan secara jumlah sudah cukup memadai khususnya ditingkat SD dan SLTP. Jumlah sekolah, guru dan murid menurut jenis sekolah di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 24. Jumlah sekolah, guru dan murid menurut jenis sekolah di Kabupaten Asahan

Tahun 2005

No

Tahun

SD

SLTP

Sekolah

Guru

Murid

Sekolah

Guru

Murid

1

2001

698

4.229

141.452

99

1.439

35.221

2

2002

703

6.162

146.320

100

2100

35.002

3

2003

676

6.436

144.628

106

2.166

34.846

4

2004

675

7.091

140.878

106

2.358

35.408

5

2005

654

6.839

148.225

118

2.324

35.989

No

Tahun

SMU

SMK

Sekolah

Guru

Murid

Sekolah

Guru

Murid

1

2001

36

766

14.224

33

786

12.781

2

2002

43

1.003

15.732

32

832

12.443

3

2003

45

1.073

17.330

31

815

11.066

4

2004

50

1.270

18.424

34

905

10.837

5

2005

55

1.330

19.347

34

912

11.558

Sumber : Dinas Dikjar Kab. Asahan

Selain itu di Kabupaten Asahan terdapat 4 perguruan tinggi yaitu Universitas Asahan, Universitas Muhammadiyah, Institut Agama Islam Daar Al Uluum dan Akademi Perawat Yakma. Jumlah mahasiswa dan dosen Perguruan Tinggi Swasta Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 25. Perkembangan Jumlah Mahasiswa dan Dosen Perguruan Tinggi Swasta Kabupaten Asahan, Tahun 2001-2005

No

Perguruan

Tinggi

2001

2002

2003

Mahasiswa

Dosen

Mahasiswa

Dosen

Mahasiswa

Dosen

1.

UNA

560

107

609

127

659

156

2.

Muhammadiyah

177

43

372

51

430

57

3.

Daar AL Uluum

288

79

284

79

398

79

4.

AKPER

212

35

207

35

244

38

No

Perguruan

Tinngi

2004

2005

Keterangan

Mahasiswa

Dosen

Mahasiswa

Dosen

1.

UNA

973

154

1.169

60

2.

Muhammadiyah

454

59

555

60

3.

Daar AL Uluum

393

79

468

60

4.

AKPER

241

35

267

37

Sumber : Dinas Dikjar Kab. Asahan

b. Agama.

Pelayanan terhadap kegiatan yang bersifat keagamaan harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan. Kehidupan beragama yang baik di masyarakat dapat dijadikan benteng dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan sehari-hari. Patut menjadi kebanggaan selama kurun waktu 2001 – 2005 di Kabupaten Asahan tidak pernah terjadi perselisihan antar umat beragama. Perkembangan sarana dan prasarana keagamaan di Kabupaten Asahan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 26. Jumlah Rumah Ibadah Menurut Jenis tiap Kecamatan 2005

( Buah/Unit )

NO.

KECAMATAN

Masjid

Musholla langgar

Gereja

Kuil

Vihara

Protestan

katolik

10

B. P. Mandoge

37

47

41

10

-

-

20

Bandar Pulau

62

40

25

3

-

1

30

Pulau Rakyat

22

31

22

2

-

-

31

Aek Kuasan

39

46

9

-

-

1

40

Sei Kepayang

11

57

7

8

-

-

50

Tanjung Balai

17

31

-

-

-

1

60

Simpang Empat

42

51

41

4

1

-

70

Air Batu

85

46

16

1

-

1

80

Buntu Pane

83

47

17

3

-

-

90

Meranti

23

68

36

4

-

-

100

Air Joman

36

56

10

1

-

1

110

Tanjung Tiram

21

105

11

3

-

1

111

Sei Balai

22

49

33

7

-

-

120

Talawi

38

49

20

4

-

-

130

Lima Puluh

62

95

25

5

-

-

140

Air Putih

20

43

42

8

-

1

141

Sei Suka

38

58

26

7

-

-

150

Medang Deras

17

47

27

6

-

2

160

Kisaran Barat

20

56

21

1

3

1

170

Kisaran Timur

23

58

15

-

1

-

Jumlah / Total

718

1,080

444

77

5

10

Sumber : Kantor Departemen Agama Kab. Asahan

F. PEMERINTAHAN UMUM.

Pemerintahan umum dilaksanakan tetap berpedoman pada Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang - Undang No. 22 Tahun 1999.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 3 Tahun 2003 tentang Perobahan pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 01 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan, Sekretariat DPRD Kabupaten Asahan, Kecamatan dan Kelurahan.

a. Sekretariat Daerah :

1) Sekretaris Daerah

2) Asisten :

a) Asisten I Pemerintahan

b) Asisten II Sosial, Ekonomi dan Pembangunan

c) Asisten III Umum Administrasi

3) Bagian-bagian:

a) Bagian Pemerintahan

b) Bagian Hukum

c) Bagian Hubungan Masyarakat

d) Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil

e) Bagian Ekonomi

f) Bagian Pembangunan

g) Bagian Sosial

h) Bagian Pemberdayaan Perempuan

i) Bagian Organisasi

j) Bagian Arsip dan Perpustakaan

k) Bagian Umum

b. Sekretariat DPRD.

1) Sekretaris Dewan

2) Bagian-Bagian

a) Bagian Umum

b) Bagian Persidangan

c) Bagian Perencanaan

c. Kecamatan

1) Camat

2) Sekretaris Camat

3) Seksi-Seksi

a) Seksi Pamong Praja dan Linmas

b) Seksi Pendapatan

c) Seksi Pemerintahan

d) Seksi Pembangunan Masyarakat Desa

d. Kelurahan.

1) Lurah

2) Sekretaris Lurah

3) Seksi-Seksi

a) Seksi Pemerintahan

b) Seksi Ekonomi dan Pembangunan

c) Seksi Kesejahteraan Sosial

4) Kepala Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 4 Tahun 2003 tentang Perobahan pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 02 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Asahan:

a. Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah.

b. Dinas Kesehatan.

c. Dinas Pendidikan dan Pengajaran.

d. Dinas Pertanian dan Peternakan.

e. Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

f. Dinas Perhubungan.

g. Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal.

h. Dinas Tenaga Kerja.

i. Dinas Perikanan dan Kelautan.

j. Dinas Pembangunan Keluarga Sejahtera.

k. Dinas Pertambangan dan Energi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Perobahan pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan :

a. Lembaga Teknis Daerah Berbentuk Badan :

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).

2) Badan Pengawas Daerah (BAWASDA).

3) Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

4) Badan Pengelola Perizinan (BPP).

5) Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD).

b. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor :

1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa.

2) Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata.

3) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

4) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.

5) Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Perkotaan Kabupaten Asahan, hanya terdiri dari satu dinas, yakni Dinas Perkotaan.

Pemerintahan umum dilaksanakan tetap berpedoman pada Undang - Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang - Undang No. 22 Tahun 1999. Dalam penerapannya Pemerintahan Umum mencakup pada aspek pelayanan, yakni Pelayanan kepada Masyarakat. Pemerintah Kabupaten Asahan melalui dinas/instansi terkait menghimbau melaluui surat edaran maupun rapat – rapat khusus dalam memberikan pelayanan harus secara jelas dan tepat, yakni melalui pembuatan prosedur yang transparan dengan menempelkan papan - papan pengumumamn serta pembuatan standar pelayan umum masing – masing unit kerja.

Pelayanan kepada masyarakat dibagi atas dua bidang yaitu:

a. Pelayanan Catatan Sipil;

Pengelolaan Adminstrasi Catatan Sipil adalah Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta – Akta Catatan Sipil yang didaftarkan masyarakat untuk memperoleh kepastian hukum atas peristiwa Kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan, pengangkatan dan pengesahan anak serta penggantian nama, dan

b. Pelayanan Perizinan;

Izin Mendirikan Bangunan, Izin Usaha, Izin Penyelenggaraan Kegiatan/Keramaian, Izin Pertambangan, dan Izin lainnya yang diperlukan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah.

Selat Malaka

Simalungun

Tobasa

Labuhan Batu

Serdang Bedagai

PAGE

33

rpjm-2006-2010: bab-ii-gambaran-umum