15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb menurut kecamatan kabupaten asahan 2011

69
Katalog BPS : 9302011.1208 KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN

Upload: nauval-pairuza-ezione

Post on 03-Aug-2015

184 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan Jalan Tusam No. 2 Kisaran 21216

Telepon 0623-41731 Fax. 0623-347432 E-mail : [email protected]

Homepage http://asahankab.bps.go.id

Katalog BPS : 9302011.1208

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN

Page 2: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN

TAHUN 2011

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN

Page 3: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2011

Katalog BPS : 9302011.1208

Nomor Publikasi : 12085.1212

Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm

Jumlah Halaman : viii + 58 halaman

Naskah :

Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis

Tim Penyusun Naskah :

Penanggungjawab Umum : Drs. Suharno, M.Sc

Editor dan Penanggungjawab Teknis : Dwi Prawoto, SE, M.Si

Koordinator : Ahmad Jailani, S.ST

Anggota : Restuty Yusnita,Yunita

Anggraeni, Edi Suratno, Puji

Astuti, Dwi Ningsih

Gambar Kulit :

Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis

Diterbitkan Oleh :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan

Sumber Dana :

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Asahan T.A. 2012

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Page 4: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Pusat Statistik Kabupaten

Asahan bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan

dapat menyelesaikan Publikasi Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kecamatan

Kabupaten Asahan Tahun 2011.

Publikasi ini memuat data pendapatan regional menurut kecamatan Kabupaten

Asahan Tahun 2011, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan yang

disajikan dalam bentuk nilai rupiah maupun persentase. Untuk melengkapi tabel–tabel

dimaksud, publikasi ini juga menguraikan beberapa penjelasan tentang konsep dan definisi

yang digunakan serta penjelasan produk domestik regional bruto menurut lapangan usaha.

Saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan publikasi

masa yang akan datang. Akhirnya, semoga publikasi ini dapat membantu dalam memenuhi

kebutuhan data statistik baik instansi pemerintah maupun swasta serta bermanfaat bagi para

pengguna data.

Kisaran, Juli 2012 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ASAHAN KABUPATEN ASAHAN Kepala, Kepala, Drs. H. MAHENDRA, MM DWI PRAWOTO, SE, MSi NIP. 19610612 198803 1 005 NIP. 19621210 198702 1 001

Page 5: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................ ………………………………….……… ii

DAFTAR TABEL ......................................... ………….………………………………… iii-v

DAFTAR GAMBAR ............................................... …………………………………… vi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 2

1.1. Konsep dan Definisi .................................................................... 3

1.2. Metode Penghitungan ................................................................ 3

1.3. Klasifikasi Lapangan Usaha ......................................................... 5

1.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan ..................... 5

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN ....................... 10

2.1. Pertanian .................................................................................. 10

2.2. Penggalian ................................................................................ 12

2.3. Industri Pengolahan ................................................................... 12

2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih ........................................................... 13

2.5. Bangunan.................................................................................. 14

2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran ............................................... 14

2.7. Pengangkutan dan Komunikasi .................................................... 15

2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan................................. 18

2.9. Jasa-Jasa .................................................................................. 22

III. TINJAUAN EKONOMI KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN ........... 24

3.1. Perbandingan PDRB Kecamatan .................................................. 25

3.2. Struktur Ekonomi PDRB Kecamatan ............................................. 27

3.3. Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kecamatan ..................................... 30

3.4. PDRB Kecamatan Per Kapita ....................................................... 31

TABEL-TABEL .................................................................................... 33

Page 6: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ......................................... 27

Tabel 3.2. Struktur PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Da-sar Harga Berlaku Tahun 2011 (Persen) ................................. 29

Tabel 3.3. Pertumbuhan PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 (Persen) ...................... 30

Tabel 3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Rupiah) .............................. 33

Tabel 4.1. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................ 34

Tabel 4.2. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pulau Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 35

Tabel 4.3. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Songsongan Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 36

Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rahuning Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 37

Tabel 4.5. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulau Rakyat Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 38

Tabel 4.6 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Kuasan Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 39

Tabel 4.7 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Ledong Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 40

Tabel 4.8 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 41

Page 7: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

iv

Tabel 4.9. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Ba-rat Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ........................................................................ 42

Tabel 4.10 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Timur Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................ 43

Tabel 4.11 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tanjung Balai Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 44

Tabel 4.12. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Simpang Empat Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 45

Tabel 4.13 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Teluk Dalam Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 46

Tabel 4.14. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Batu Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 47

Tabel 4.15. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Dadap Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 48

Tabel 4.16 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Buntu Pane Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 49

Tabel 4.17. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tinggi Raja Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 50

Tabel 4.18. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Setia Janji Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 51

Tabel 4.19. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Meranti Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 52

Tabel 4.20. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulo Bandring Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 53

Page 8: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

v

Tabel 4.21. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rawang Panca Ar-ga Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ........................................................................ 54

Tabel 4.22. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Joman Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 55

Tabel 4.23. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Silau Laut Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 56

Tabel 4.24. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Barat Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 57

Tabel 4.25. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Timur Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 58

Page 9: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

vi

DAFTAR GAMBAR

Grafik 3.1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Miliar Rupiah) ....................................... 25

Grafik 3.2. Distribusi PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Har-

ga Berlaku Tahun 2011 (Persen) ............................................ 26 Grafik 3.3. Struktur PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2011 (Persen) ................................................ 28 Grafik 3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun

2011 (Juta Rupiah) ............................................................... 31

Page 10: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011
Page 11: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 2

BAB I

PENDAHULUAN

Data statistik mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan,

pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan.

Pembangunan segala bidang yang semakin pesat dan meluas ke daerah-daerah, data

statistik nasional dan regional terasa semakin diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan data

regional, BPS Kabupaten Asahan telah menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

secara berkala. Penghitungan PDRB yang dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Asahan

bekerjasama dengan berbagai instansi daerah seperti Bappeda dan Instansi Pemerintah

lainnya.

Pendapatan regional tidak dapat dipisahkan dengan Pendapatan Nasional dari segi

konsep, definisi, metodologi, cakupan dan sumber data. Hal ini untuk menjaga kelayakan dan

konsistensi hasil penghitungan baik antar kabupaten/kota di provinsi, maupun antar provinsi

dan nasional.

Publikasi ini memuat tabel-tabel tentang PDRB, PDRB per kapita, distribusi persentase

PDRB, dan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. Disamping

itu disajikan pula tabel-tabel yang lebih rinci menurut lapangan usaha, serta tabel-tabel hasil

olahan seperti distribusi setiap sektor.

Untuk melengkapi tabel-tabel tersebut ditambahkan pula beberapa penjelasan singkat

tentang ruang lingkup, metodologi, konsep dan definisi yang digunakan serta penghitungan

nilai tambah setiap sektor ekonomi. Analisis deskriptif juga disajikan untuk memperoleh

gambaran umum tentang keadaan perekonomian.

Page 12: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 3

1.1. Konsep dan Definisi

Dalam menghitung PDRB digunakan konsep Domestik. Domestik berarti seluruh nilai

tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan

usahanya suatu wilayah dalam hal ini kabupaten/kota dihitung dan dimasukkan, tanpa

memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Dengan demikian PDRB secara agresif

menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan/balas jasa kepada

faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dengan

kata lain PDRB menunjukkan gambaran production originated.

Sedangkan data pendapatan yang benar-benar diterima penduduk Kabupaten Asahan

tidak bisa disajikan. Hal ini disebabkan karena masih sulitnya memperoleh data yang

menggambarkan arus keluar masuk pendapatan yang mengalir antar kabupaten/kota. Dalam

ruang yang lebih kecil di tingkat kecamatan, data tersebut jauh lebih sulit. Dalam pengertian

ini pendapatan dari faktor produksi yang berada di suatu kabupaten/kecamatan tetapi dimiliki

oleh penduduk dari kabupaten/kota lain, merupakan bagian dari pendapatan kabupaten

tempat terjadinya produksi.

1.2. Metode Penghitungan

Ada dua metode yang digunakan dalam menghitung PDRB, yaitu metode langsung

dan metode tidak langsung.

1.2.1. Metode Langsung

Penghitungan didasarkan sepenuhnya pada data daerah, hasil penghitungannya

mencakup seluruh produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut.

Pemakaian metode ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu : pendekatan produksi,

pendapatan dan pengeluaran.

a.1. Pendekatan Produksi

PDRB merupakan jumlah Nilai Tambah Bruto (NTB) atau nilai barang dan jasa akhir

yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu wilayah/region dalam suatu periode tertentu,

Page 13: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 4

biasanya satu tahun. Sedangkan NTB adalah Nilai Produksi Bruto (NPB/Output) dari barang

dan jasa tersebut dikurangi seluruh biaya antara yang dikeluarkan.

a.2. Pendekatan Pendapatan

PDRB adalah jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang

ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah/region dalam jangka waktu tertentu,

biasanya satu tahun. Berdasarkan pengertian tersebut, maka NTB adalah jumlah dari

upah/gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak

penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB ini termasuk pula

komponen penyusutan dan pajak langsung neto.

a.3. Pendekatan Pengeluaran

PDRB adalah jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi rumah

tangga dan lembaga swasta nirlaba, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto,

perubahan stok dan ekspor neto, di dalam suatu wilayah/region dalam periode tertentu,

biasanya satu tahun. Dengan metode ini penghitungan NTB bertitik tolak pada penggunaan

akhir barang dan jasa yang berproduksi.

1.2.2. Metode Tidak Langsung

Menghitung nilai tambah suatu kelompok dengan mengalokasikan nilai tambah

nasional dalam masing-masing kelompok kegiatan ekonomi pada tingkat regional. Sebagai

alokator digunakan indikator yang paling besar pengaruhnya atau erat kaitannya dengan

produktivitas kegiatan ekonomi tersebut.

Pemakaian masing-masing metode alokasi sangat tergantung pada data yang

tersedia. Pada kenyataannya pemakaian kedua metode tersebut akan saling menunjang satu

sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan kualitas data, sedangkan

metode tidak langsung akan merupakan koreksi dalam pembanding bagi data daerah.

1.3. Klasifikasi Lapangan Usaha

Seperti diketahui nilai nominal PDRB merupakan penjumlahan dari seluruh nilai

tambah bruto setiap sektor ekonomi. Dalam penghitungan PDRB seluruh lapangan usaha

dibagi menjadi sembilan sektor ekonomi. Hal ini sesuai dengan pembagian yang digunakan

Page 14: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 5

dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) tingkat nasional. Pembagian ini sesuai

dengan System of National Accounts (SNA). Hal ini juga memudahkan para analis untuk

membandingkan PDRB antar provinsi dan antara PDRB dengan PDB.

Dengan demikian dalam penyajian buku ini menurut sembilan sektor ekonomi yaitu

pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih;

bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan, dan jasa-jasa.

1.4. Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Penghitungan PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan.

1.4.1. Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang dan

jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu

tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan.

NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan NPB/Output dengan

biaya antara masing-masing nilai atas dasar harga berlaku. NTB menggambarkan

volume/kuantum produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga dari masing-masing

kegiatan, subsektor dan sektor. Mengingat sifat barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap

sektor, maka penilaian output dilakukan sebagai berikut :

1. Untuk sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari alam seperti

pertanian, pertambangan dan penggalian, pertama kali dicari kuantum produksi dengan

satuan standar yang biasa digunakan. Setelah itu ditentukan kualitas dari jenis barang

yang dihasilkan. Satuan dan kualitas yang dipergunakan tidak selalu sama antara satu

kabupaten dan kota dengan kabupaten dan kota lainnya. Selain itu diperlukan juga data

harga per unit/satuan dari barang yang dihasilkan. Harga yang dipergunakan adalah

harga produsen, yaitu harga yang diterima oleh produsen atau harga yang terjadi pada

transaksi pertama antara produsen dengan pembeli/konsumen. NPB/Output atas dasar

harga berlaku merupakan perkalian antara kuantum produksi dengan harga masing-

masing komoditi pada tahun yang bersangkutan. Selain menghitung nilai produksi

Page 15: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 6

utama, dihitung pula nilai produksi ikutan yang dihasilkan dengan anggapan mempunyai

nilai ekonomi. Produksi ikutan yang dimaksudkan adalah produksi ikutan yang benar-

benar dihasilkan sehubungan dengan proses produksi utamanya.

2. Untuk sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air

minum, dan sektor bangunan, penghitungannya sama dengan sektor primer. Data yang

diperlukan adalah kuantum produksi yang dihasilkan serta harga produsen masing-

masing kegiatan, subsektor dan sektor yang bersangkutan. Selain itu dihitung juga

produksi jasa yang digunakan sebagai pelengkap dan tergabung menjadi satu kesatuan

usaha dengan produksi utamanya.

3. Untuk sektor-sektor yang secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor

perdagangan, restoran dan hotel, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga

keuangan lainnya, sewa rumah dan jasa perusahaan serta pemerintah dan jasa-jasa,

untuk penghitungan kuantum produksinya dilakukan dengan mencari indikator produksi

yang sesuai dengan masing-masing kegiatan, subsektor dan sektor. Pemilihan indikator

produksi didasarkan pada karakteristik jasa-jasa yang dihasilkan serta dengan data

penunjang lainnya yang tersedia. Selain itu diperlukan juga indikator harga dari masing-

masing kegiatan, sub sektor dan sektor yang bersangkutan. NPB/Output atas dasar

harga berlaku merupakan perkalian antar indikator harga masing-masing komoditi/jasa

pada tahun yang bersangkutan.

1.4.2. Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga

berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas

dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume/kuantum produksi saja. Pengaruh

perubahan harga (inflasi) telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu tahun

dasar tertentu.

Penghitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian

suatu daerah dari tahun ke tahun.

Page 16: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 7

Pada dasarnya ada empat cara penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan,

sebagai berikut :

1. Revaluasi

Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun

dengan harga pada tahun dasar. Hasilnya merupakan output dan biaya antara atas dasar

harga konstan. Selanjutnya nilai tambah atas dasar harga konstan, diperoleh selisih antara

output dan biaya antara atas dasar harga konstan.

Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara yang

digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat banyak, disamping itu data harga

yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya antara

atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio tetap biaya antara terhadap

output pada tahun dasar.

2. Ekstrapolasi

Nilai tambah masing-masing tahun dasar harga konstan diperoleh dengan cara

mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi. Indeks produksi sebagai

ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan ataupun

indeks dari berbagai indikator produksi seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya,

yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan subsektor dan sektor yang dihitung.

Ekstrapolasi juga dapat dilakukan terhadap output atas dasar harga konstan,

kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan diperoleh

nilai tambah atas dasar harga konstan.

3. Deflasi

Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara membagi nilai tambah

atas dasar harga berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang

digunakan sebagai deflator biasanya merupakan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan sebagainya tergantung mana yang lebih cocok.

Page 17: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 8

Indeks harga diatas dapat juga dipakai sebagai inflator, dalam keadaan nilai tambah

atas dasar harga berlaku justru diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga

konstan dengan indeks harga tersebut.

4. Deflasi Berganda

Dalam deflasi berganda yang dideflasi adalah output dan biaya antaranya, sedangkan

Nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut.

Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk penghitungan output atas dasar harga

konstan adalah IHK atau IHPB sesuai cakupan komoditi, sedangkan indeks harga untuk

biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar.

Kenyataan sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena

komponennya terlalu banyak juga karena indeks harga belum tersedia secara baik. Oleh

karena itu perhitungan harga konstan deflasi berganda belum banyak digunakan.

Page 18: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011
Page 19: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 10

BAB II

RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN

Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari

masing-masing sektor dan subsektor, metode perhitungan secara umum untuk memperoleh

nilai tambah bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan serta

sumber data yang digunakan dalam penghitungan PDRB.

2.1. Pertanian

2.1.1. Tanaman Bahan Makanan

Subsektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela rambat,

umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele, kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-

buahan, padi-padian serta bahan makanan lainnya.

2.1.2. Tanaman Perkebunan

Subsektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang diusahakan

baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi

antara lain cengkeh, jahe, jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas,kapok, kayu manis, kelapa,

kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, tebu, tembakau, teh serta

tanaman perkebunan lainnya.

2.1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya

Subsektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budi daya segala jenis

ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan

diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis

ternak yang dicakup adalah : sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam, telur

itik, susu sapi serta hewan peliharaan lainnya.

Page 20: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 11

2.1.4. Kehutanan

Subsektor ini mencakup semua kegiatan penebangan segala jenis kayu serta

pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan

perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi : kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan

rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, gondorukem,

kopal, menjangan, babi hutan, serta hasil hutan lainnya.

2.1.5. Perikanan

Subsektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan, pembenihan dan budi daya

segala jenis ikan serta biota air lainnya, baik yang berada di air tawar maupun di air asin.

Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas

dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan

binatang berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binatang lunak lainnya; rumput laut serta

tumbuhan laut lainnya.

2.1.6. Metode penghitungan output dan nilai tambah

Pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah sektor pertanian

adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pertimbangan

tersedianya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi pertanian.

Secara umum nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara

produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi yang bersangkutan. Menurut

sifatnya output dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan. Total output

suatu sub sektor merupakan penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari seluruh

komoditi ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu sub sektor

diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap komoditinya. NTB didapat dari pengurangan nilai

output atas harga produsen terhadap seluruh biaya-biaya antara, yang dalam prakteknya

biasa dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output komoditi tertentu. Untuk

keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000, digunakan metode revaluasi,

yaitu metode dimana seluruh produksi dan biaya-biaya antara dinilai berdasarkan harga

tahun dasar 2000. Khusus untuk sub sektor peternakan, penghitungan produksinya tidak

dapat dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang

Page 21: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 12

menggunakan tiga peubah, yakni: banyaknya ternak yang dipotong ditambah selisih populasi

ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak.

2.2. Penggalian

Sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti

batu-batuan, pasir dan tanah yang umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari

kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu

marmer, pasir untuk bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin tanah liat dan komoditi

penggalian selain tersebut diatas.

NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan mengalikan output tersebut

dengan rasio NTB output tahun 2000. Output harga berlaku diperoleh melalui perkalian

antara output atas dasar harga konstan 2000 dengan indeks HPB penggalian (2000 = 100).

Dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku tersebut dengan rasio NTB terhadap

output pada masing-masing tahun, diperoleh NTB atas dasar harga berlaku.

Output komoditi penggalian lainnya atas dasar harga konstan 2000 diestimasi melalui

pergeseran output tahun 1993 menjadi output tahun 2000, dengan menggunakan perubahan

output sektor bangunan atas dasar harga konstan (2000 = 100). Lalu output ini dikalikan

dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 sehingga diperoleh NTB atas dasar harga

konstan 2000. Output harga berlaku diperoleh setelah output atas dasar harga konstan 2000

dikalikan dengan indeks HPB penggalian (2000 = 100). Selanjutnya untuk memperoleh NTB

atas dasar harga berlaku, output ini dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada

masing-masing tahun. Namun, karena banyak data yang tidak dapat diperoleh untuk setiap

kecamatan, dilakukan penghitungan dengan metode alokasi.

2.3. Industri Pengolahan

Seperti halnya pada seri tahun dasar 1983, industri pengolahan dibedakan atas dua

kelompok besar yaitu pertama industri pengolahan besar dan sedang, serta kelompok

industri pengolahan kecil dan rumahtangga.

Page 22: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 13

Sejak tahun 2000 industri pengolahan tanpa migas disajikan menurut dua digit kode

Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) yaitu industri makanan, minuman dan tembakau

(31); industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32); industri kayu, bambu dan rotan (33);

industri dan barang dari kertas (34); industri kimia dan barang-barang dari kimia dan karet

(35); industri barang dari logam, mesin dan peralatannya (38); dan industri pengolahan

lainnya (39).

2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih

2.4.1. Listrik

Subsektor listrik mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang

diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan Non

PLN seperti pembangkit listrik oleh Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik yang

diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual.

Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri,

hilang dalam transmisi dan listrik yang dicuri.

2.4.2. Gas

Subsektor gas meliputi penyediaan serta penyaluran gas kota kepada konsumen

dengan menggunakan pipa. Di Indonesia, maupun di Sumatera Utara kegiatan ini hanya

dilakukan oleh Perum Gas Negara.

2.4.3. Air Bersih

Subsektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi

lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya secara

langsung melalui pipa dan alat lain ke rumahtangga, instansi pemerintah maupun swasta.

Metode penghitungan yang digunakan pada seri 2000 ini masih sama dengan metode

penghitungan yang digunakan pada seri 1993 yaitu dengan menggunakan pendekatan

produksi. Namun pada tingkat kecamatan, digunakan metode tak langsung.

Page 23: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 14

2.5. Bangunan

Kegiatan sektor bangunan terdiri dari bermacam-macam kegiatan meliputi

pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) semua jenis

konstruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan menurut KLUI.

Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah melalui

pendekatan arus barang. Penggunaan metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa

besarnya output pada sektor bangunan sejalan dengan besarnya input komoditi yang

dipergunakan untuk bangunan. Metode estimasi untuk memperoleh output dan NTB sektor

bangunan, menggunakan cara ekstrapolasi dimana output dan nilai tambah bruto dengan

harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh output dan NTB harga berlaku.

2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

2.6.1. Perdagangan

Kegiatan yang dicakup dalam subsektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan

menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/ pendistribusian

tanpa mengubah sifat barang tersebut.

Subsektor perdagangan dalam penghitungannya dikelompokkan dalam dua jenis

kegiatan yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi

kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari

produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan

lembaga yang tidak mencari untung.

Metode yang digunakan yaitu metode arus barang. Output atau margin perdagangan

merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah

dikurangi dengan biaya angkut arus barang, output dihitung berdasarkan margin

perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan barang-barang yang berasal dari impor.

NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Kemudian untuk

memperoleh total NTB subsektor perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut

dengan pajak penjualan dan bea masuk barang dari luar.

Page 24: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 15

2.6.2. Hotel

Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan

sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Yang dimaksud akomodasi

disini adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang

digunakan untuk menginap seperti losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan

penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang

menginap dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen

dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.

NTB subsektor hotel diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Indikator

produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar dan indikator harganya adalah rata-

rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian

indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan

perkalian output dengan rasio NTB-nya. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung

dengan menggunakan metode ekstrapolasi.

2.6.3. Restoran

Subsektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang

pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam sub sektor

ini seperti rumah makan, warung nasi, warung kopi, katering dan kantin.

Pendekatan yang digunakan untuk menghitung NTB sub sektor restoran yaitu

pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi di luar rumah.

2.7. Pengangkutan dan Komunikasi

2.7.1. Pengangkutan

Kegiatan yang dicakup dalam subsektor pengangkutan terdiri atas Jasa Angkutan Rel;

Angkutan Jalan Raya; Angkutan Sungai; Danau dan Penyebrangan; Angkutan Udara dan Jasa

Penunjang Angkutan. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan

barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau

kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan

Page 25: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 16

mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal,

pelabuhan dan pergudangan.

a.Angkutan Jalan Raya

Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang menggunakan alat angkut

kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk juga kegiatan

carter/sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi.

Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar

harga berlakunya merupakan perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga

untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan menggunakan metode ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio

NTB dengan outputnya.

b. Angkutan Laut

Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal

laut yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan

pelayaran laut yang diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam satu satuan usaha,

dimana kegiatan pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya dan data yg

tersedia sulit untuk dipisahkan.

Pada dasarnya metode estimasi NTB angkutan laut seri tahun dasar 2000 sama

dengan seri tahun dasar 1993. Perbedaan kedua seri tersebut terletak dalam penggunaan

rasio NTB. Dalam seri 1993, rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 1993 serta merupakan

rasio gabungan antara kegiatan angkutan penumpang dan barang. Sedangkan seri 2000,

rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 2000 dimana rasio NTB untuk kegiatan angkutan

penumpang dan barang masing-masing berbeda.

Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi

dengan indikator harganya. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan metode

ekstrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh dengan perkalian antara rasio NTB dengan

outputnya.

Page 26: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 17

c. Angkutan Udara

Karena kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan

pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan tidak ada di Kabupaten

Asahan maka tidak dilakukan penghitungan.

2.7.2. Komunikasi

Subsektor ini terdiri dari kegiatan Pos Giro dan Telekomunikasi. Pos dan giro

mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan

paket pos yang diusahakan oleh Perum Pos dan Giro. Kegiatan Telekomunikasi meliputi

pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon dan

telex yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT Telkom dan PT Indosat.

Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar

harga berlaku berupa pendapatan/penerimaan Pos dan Giro serta Telekomunikasi diperoleh

dari laporan keuangan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan

berupa penjumlahan upah dan gaji, penyusutan, laba/rugi dan komponen-komponen lainnya

dari NTB. Sedangkan Output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode

ekstrapolasi.

Output dan NTB jasa penunjang angkutan diestimasi dengan pendekatan produksi,

yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-rata

pendapatan per perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-rata pendapatan per

perusahaan sebagai indikator harganya. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga

konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi.

Page 27: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 18

2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

2.8.1. Bank

Kegiatan yang dicakup pada subsektor ini adalah kegiatan yang memberikan jasa

keuangan pada pihak lain seperti : menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan

deposito memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang,

mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/surat

dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan barang berharga, dan

sebagainya.

Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank

yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya Administrasi atas transaksi dengan bank,

biaya pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam output bank dimasukkan pula imputasi jasa

bank yang besarnya sama dengan selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang

dibayarkan.

2.8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank

Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya

menanggung resiko-resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang

tersebut (termasuk tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya atas

hancur/rusaknya barang atau mengakibatkan terjadinya kematian tertanggung. Jasa Asuransi

dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa, asuransi sosial, serta asuransi kerugian.

Asuransi jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko kematian,

kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan hari tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai

pertanggungan ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam

surat perjanjian.

Asuransi kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko atas

kerugian, kehilangan atau kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggungjawab hukum

pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik tertanggung karena

sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan

disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian.

Page 28: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 19

Asuransi sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha asuransi jiwa

(kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang mengatur

hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan sosial.

Pihak asuransi ini akan menerima/menampung sejumlah iuran/sumbangan wajib dari

masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan umum, seperti : jasa angkutan, jasa

kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua.

Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa,

asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan reasuransi kerugian serta broker asuransi).

Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti

pembelian alat tulis kantor, BBM rekening listrik dan sebagainya), biaya pemeliharaan, sewa

gedung dan biaya administrasi.

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan selisih antara output dan biaya

antara yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk NTB atas dasar

harga konstan diperoleh dengan cara sebagai berikut : untuk asuransi jiwa menggunakan

metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah pemegang polis; untuk

asuransi sosial menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah

jumlah peserta; untuk asuransi kerugian menggunakan metode deflasi dan sebagai

deflatornya adalah Harga Perdagangan Besar Umum.

Pegadaian

Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang bersifat monopoli dan

dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang, yang tugasnya antara lain membina

perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai dengan cara

mudah, cepat, aman dan hemat.

Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman uang kepada seseorang atau

segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak. Besarnya pinjaman

sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan pihak peminjam tanpa syarat apapun

mengenai penggunaan dananya.

Page 29: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 20

Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Pegadaian diperoleh dari hasil

pengolahan laporan keuangan Perum Pegadaian. Outputnya terdiri dari sewa modal, bunga

deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan output dengan

biaya antara.

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan

metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah.

2.8.3. Sewa Bangunan

Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut

bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta

usaha persewaan tanah persil.

Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara

pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli

rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun.

Output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian

antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m2. NTB diperoleh dari

hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan dengan

menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.

2.8.4. Jasa Perusahaan

a. Jasa Hukum (advokat/pengacara, notaris)

Yang dimaksud dengan advokat adalah ahli hukum yang berwenang bertindak

sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik perkara pidana maupun

perdata. Sedangkan Notaris adalah orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh Departemen

Kehakiman untuk mensyahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, akte dan

sebagainya.

Page 30: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 21

b. Jasa Akuntansi dan Pembukuan

Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan tata buku dan

pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi yang merupakan

bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan.

c. Jasa Pengolahan dan Penyajian Data

Jasa pengolahan dan penyajian data adalah usaha jasa pengolahan dan penyajian

data yang bersifat umum baik secara elektronik komputer maupun manual atas dasar jasa

atau kontrak. Termasuk didalamnya adalah jasa komputer programming dan sebagainya

yang ada hubungannya dengan kegiatan komputer.

d. Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik

Jasa bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi bangunan, jasa survei

geologi, penyelidikan tambang/pencarian komoditi pertambangan dan jasa penyelidikan serta

sejenisnya.

e. Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran

Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang memberikan

pelayanan kepada pihak lain dalam bentuk pembuatan dan pemasangan iklan, yang

bertujuan untuk menyampaikan informasi, membujuk dan mengingatkan kepada konsumen

tentang produk dari suatu perusahaan/usaha serta dalam penyampaiannya dapat berbagai

alat dan media massa.

f. Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan

Jasa persewaan mesin dan peralatan adalah usaha persewaan mesin dan

peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan dan ladang minyak, industri

pengolahan, konstruksi dan mesin-mesin keperluan kantor.

Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indicator produksi (jumlah

perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output perusahaan atau per

tenaga kerja).

Page 31: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 22

2.9. Jasa-Jasa

2.9.1. Pemerintahan Umum

Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yaitu pelayanan dari pemerintahan

departemen dan pertanahan, dan pelayanan yang diberikan oleh badan-badan dibawah

departemen tersebut. Pelayanan yang kedua ini disebut jasa pemerintahan lainnya.

a. Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan

Sektor pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua departemen dan non

departemen, badan/lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan badan-badan yang

berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan.

Belanja pegawai untuk pemerintah yang memegang tata usaha dikategorikan sebagai

administrasi pemerintah, sedangkan belanja pegawai guru pemerintah yang tugasnya

mengajar dikategorikan sebagai jasa pendidikan. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak

melayani masyarakat dikelompokkan sebagai administrasi pemerintahan sedangkan dokter

yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa kesehatan.

Kegiatan ini meliputi semua tingkat pemerintahan, baik pemerintah Pusat maupun

pemerintah daerah yang terdiri dari pemerintah daerah tingkat I, tingkat II desa termasuk

angkatan bersenjata.

b. Jasa Pemerintah Lainnya

Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa seperti sekolah-sekolah

pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit pemerintah, bimbingan masyarakat

terasing, museum, perpustakaan, tempat-tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan

pemerintah, dimana pemerintah memungut pembayaran yang pada umumnya tidak

mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Unit-unit usaha

semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat.

Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan keluarga berencana atau memberi

penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa kemasyarakatan lainnya.

Sedangkan pegawai pemerintah yang mengadakan penjualan karcis masuk taman hiburan,

museum atau melayani masyarakat di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa hiburan dan

kebudayaan.

Page 32: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 23

2.9.2. Swasta

Subsektor ini mencakup tiga jenis kegiatan yaitu jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa

hiburan dan kebudayaan, serta jasa perorangan dan rumah tangga.

a. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan

Jasa sosial dan kemasyarakatan mencakup kegiatan jasa kesehatan swasta, jasa

pendidikan swasta, dan jasa sosial kemasyarakatan lainnya seperti organisasi masyarakat,

organisasi sosial, organisasi profesi, perkumpulan sosial/kebudayaan/olah raga dan hobi,

lembaga swadaya masyarakat, lembaga keagamaan, organisasi bantuan

kemanusiaan/beasiswa. Kegiatan yang dikelola oleh pemerintah tidak termasuk dalam

subsektor ini.

b. Jasa Hiburan dan Kebudayaan

Jasa hiburan dan kebudayaan mencakup kegiatan perusahaan/usaha swasta yang

bergerak dalam jasa hiburan, rekreasi, dan kebudayaan, seperti pembuatan film, penyiaran

radio dan televisi, pertunjukan sandiwara, tari, musik, serta jasa rekreasi lainnya seperti

gelanggang pacuan, sirkus, taman hiburan, dan klub malam. Termasuk disini penggubah

lagu, penulis buku, dan pembuatan lukisan.

c. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

Jasa yang melayani perorangan dan rumah tangga mencakup kegiatan jasa reparasi

kenderaan bermotor, jasa reparasi lainnya, jasa pembantu rumah tangga, dan jasa

perorangan lainnya seperti tukang binatu, tukang pangkas, tukang jahit, dan tukang semir

sepatu.

Page 33: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011
Page 34: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 25

BAB III

TINJAUAN EKONOMI KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN

Perekonomian suatu daerah terbentuk dari berbagai macam kegiatan ekonomi yang

terjadi di daerah tersebut. Kegiatan ekonomi yang terdapat di suatu daerah diklasifikasikan

menjadi sembilan sektor ekonomi. Dengan pengelompokan kegiatan ekonomi dalam

sembilan sektor akan dapat digambarkan sektor yang mempengaruhi pembentukan PDRB

suatu daerah. Tinjauan ekonomi antar kecamatan dilakukan untuk mengamati dan

menganalisa serta membandingkan keadaan ekonomi suatu kecamatan dengan kecamatan

lainnya dalam suatu kabupaten. Secara umum gambaran perekonomian makro tingkat

kecamatan dituangkan dalam publikasi ini.

Publikasi PDRB Kecamatan mengacu pada penyusunan PDRB Kabupaten yang

menggunakan tahun dasar 2000. Perubahan tahun dasar 1993 menjadi tahun dasar 2000 ini

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penghitungan PDRB secara umum. Struktur

ekonomi sebagian berubah, karena adanya berbagai komiditi yang dimasukkan pada tahun

2000, padahal pada tahun 1993 belum dicakup. Belum adanya ketersediaan data yang rinci

sampai tingkat kecamatan, menjadikan penghitungan PDRB kecamatan menggunakan

metode alokasi dari PDRB kabupaten.

Mengawali bab ini dibahas mengenai keadaan umum perekonomian kecamatan dalam

wilayah Kabupaten Asahan pada tahun 2010. Keadaan umum perekonomian masing-masing

kecamatan secara makro dapat digambarkan melalui perbandingan PDRB antar kecamatan,

struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan PDRB per Kapita.

Pertengahan tahun 2007 berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 2007

tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan

dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas

13 kecamatan yaitu Bandar Pasir Mandoge, Bandar Pulau, Pulau Rakyat, Aek Kuasan, Sungai

Kepayang, Tanjung Balai, Simpang Empat, Air Batu, Buntu Pane, Meranti, Air Joman, Kisaran

Barat, dan Kisaran Timur.

Page 35: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 26

Pada awal tahun 2008 berdasarkan Peraturan Pemerintah Kabupaten Asahan Nomor

02 Tahun 2008 tanggal 20 Februari 2008 dibentuk 12 kecamatan antara lain, Aek

Songsongan, Rahuning, Sei Dadap, Sei Kepayang Barat, Sei Kepayang Timur, Tinggi Raja,

Setia Janji, Silau Laut, Rawang Panca Arga, Pulau Bandring,Teluk Dalam dan Aek Ledong.

3.1. Perbandingan PDRB Kecamatan

PDRB yang dihasilkan oleh masing-masing kecamatan sangat tergantung dari potensi

sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang ada di setiap kecamatan. Keterbatasan

sumber daya alam dan faktor-faktor produksi menyebabkan besaran PDRB setiap daerah

sangat bervariasi.

Pada tahun 2011, kecamatan yang mendominasi terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Asahan adalah Kecamatan Kisaran Barat. Kecamatan Kisaran Barat menyumbang

PDRB sebesar 2.267,57 miliar rupiah atau 16,61 persen terhadap total PDRB Kabupaten

Asahan. PDRB Kecamatan Kisaran Barat ini sebagian besar didukung oleh sektor

perdagangan sebesar 31,30 persen.

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

(Ju

ta R

up

iah

)

K.B

ara

t

Ra

hun

ing

K.T

imu

r

B.P

. M

an

do

ge

P.R

akya

t

A.B

atu

A.K

ua

sa

n

B.P

an

e

T.

Da

lam

S.

La

ut

A.J

om

an

S.E

mp

at

T.

Ra

ja

B.P

ula

u

S.

Da

dap

S.K

ep

aya

ng

T.B

ala

i

Me

ran

ti

S.J

an

ji

A.

So

ngso

nga

n

R.

P.

Arg

a

P.

Ba

ndrin

g

A.

Le

do

ng

S.K

. B

ara

t

S.K

. T

imu

r

Grafik 1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Page 36: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 27

Kecamatan penyumbang terbesar kedua terhadap total PDRB Kabupaten Asahan

adalah Kecamatan Rahuning sebesar 1.089,78 miliar rupiah atau 7,98 persen. Kecamatan

Rahuning merupakan daerah yang memiliki banyak industri pengolahan hasil perkebunan

maupun industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Kecamatan Kisaran Timur dan Bandar Pasir Mandoge berada pada urutan ketiga dan

keempat yang mendorong pembentukan PDRB Kabupaten Asahan masing-masing sebesar

7,74 persen dan 7,00 persen. Kecamatan Pulau Rakyat mampu mendorong pembentukan

PDRB Asahan sebesar 6,69 persen yang menempati urutan kelima. Kecamatan Air Batu dan

Aek Kuasan menempati urutan keenam dan ketujuh dalam pembentukan PDRB Asahan.

Peranan Kecamatan Air Batu sebesar 6,22 persen dan Kecamatan Aek Kuasan sebesar 6,20

persen pada tahun 2011. Sedangkan 18 kecamatan yang lainnya mendorong pembentukan

PDRB Kabupaten Asahan dibawah 5 (lima) persen.

Grafik 2. Distribusi PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan

Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2011 (Persen)

16,61

7,98

7,74

7

6,69

6,22

6,2

4,7

4,37

4,24

3,52

2,94

2,74

2,67

2,49

1,97

1,95

1,9

1,84

1,59

1,25

1,19

1,02

0,72

0,45

-3 4 11 18 25

K.BaratRahuning

K.Timur B.P.

P.RakyatA.Batu

A.KuasanB.Pane

T. DalamS. Laut

A.JomanS.Empat

T. RajaB.Pulau

S. DadapS.Kepaya

T.BalaiMerantiS.Janji

A.R. P. Arga

P.A. LedongS.K. BaratS.K. Timur

Page 37: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 28

Tabel 3.1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 (Juta Rupiah)

Kecamatan Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

01. Bandar Pasir Mandoge 955.472,77 7,00

02. Bandar Pulau 364.296,41 2,67

03. Aek Songsongan 217.024,64 1,59

04. Rahuning 1.089.777,92 7,98

05. Pulau Rakyat 913.849,08 6,69

06. Aek Kuasan 846.113,16 6,20

07. Aek Ledong 139.388,58 1,02

08. Sei Kepayang 268.952,49 1,97

09. Sei Kepayang Barat 98.740,66 0,72

10. Sei Kepayang Timur 61.136,70 0,45

11. Tanjung Balai 265.915,72 1,95

12. Simpang Empat 400.839,18 2,94

13. Teluk Dalam 596.632,53 4,37

14. Air Batu 849.344,02 6,22

15. Sei Dadap 339.897,84 2,49

16. Buntu Pane 641.474,30 4,70

17. Tinggi Raja 374.203,79 2,74

18. Setia Janji 250.938,78 1,84

19. Meranti 259.754,10 1,90

20. Pulau Bandring 163.043,93 1,19

21. Rawang Panca Arga 170.392,36 1,25

22. Air Joman 480.410,06 3,52

23. Silau Laut 579.017,43 4,24

24. Kisaran Barat 2.267.572,77 16,61

25. Kisaran Timur 1.056.049,30 7,74

Asahan 13.650.238,53 100,00

3.2. Struktur Ekonomi PDRB Kecamatan

Struktur ekonomi pada suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor

ekonomi dalam menghasilkan barang dan jasa. Struktur ekonomi dapat digambarkan dari

distribusi PDRB atas dasar harga berlaku yang dirinci menurut lapangan usaha.

Page 38: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 29

B.P

. Man

doge

B.P

ulau

A. S

ongs

onga

n

Rah

unin

g

P.R

akya

t

A.K

uasa

n

A. L

edon

g

S.K

epay

ang

S.K

. Bar

at

S.K

. Tim

ur

T.B

alai

S.E

mpa

t

T. D

alam

A.B

atu

S. D

adap

B.P

ane

T. R

aja

S.J

anji

Mer

anti

P. B

andr

ing

R. P

. Arg

a

A.J

oman

S. L

aut

K.B

arat

K.T

imur

Grafik 3. Struktur PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Persen)

Pertanian Industri Perdagangan Lainnya

Kabupaten Asahan merupakan daerah pertanian yang ditopang oleh industri

pengolahan, hal ini dapat dilihat dari struktur ekonomi Kabupaten Asahan yang masih

didominasi oleh sektor pertanian dan industri pengolahan. Sektor pertanian juga memegang

peranan yang sangat penting, dimana hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan

memiliki andalan sektor pertanian terutama subsektor perkebunan. Komoditi perkebunan lain

yang banyak dihasilkan di Kabupaten Asahan adalah kelapa sawit dan karet.

Page 39: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 30

Tabel 3.1. Struktur PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Persen)

Sektor Perta-nian

Peng-galian

Indus-tri

Listrik, Gas

dan Air

Bangu-nan

Perda-gang-

an

Pengangku-tan

Keua-ngan

Jasa-jasa

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

01. B. P. Mandoge 58,60 0,03 28,92 0,66 1,10 6,07 1,47 1,55 1,60 100,00

02. B. Pulau 88,67 0,11 0,51 0,92 0,37 6,54 0,44 0,01 2,43 100,00

03. A. Songsongan 70,11 0,20 1,33 1,55 0,57 11,82 4,08 0,72 9,63 100,00

04. Rahuning 35,12 1,22 51,41 0,65 2,04 6,38 1,84 0,17 1,17 100,00

05. P. Rakyat 23,62 0,00 47,76 0,74 1,05 12,06 5,05 0,05 9,67 100,00

06. A. Kuasan 36,50 0,00 53,49 0,73 0,92 5,49 0,73 0,14 2,00 100,00

07. Aek Ledong 45,92 0,00 3,98 1,89 6,12 25,69 6,30 1,22 8,89 100,00

08. S. Kepayang 80,94 0,00 1,90 0,59 0,92 10,37 1,94 0,07 3,27 100,00

09. S. K. Barat 29,05 0,00 26,20 1,84 4,30 18,81 11,81 0,08 7,91 100,00

10. S. K. Timur 55,66 0,00 3,03 1,28 14,04 18,23 0,68 0,00 7,08 100,00

11. T. Balai 39,45 0,00 13,84 2,06 4,92 27,54 4,58 0,10 7,50 100,00

12. S. Empat 64,46 0,00 4,04 1,70 3,02 16,91 1,89 0,61 7,37 100,00

13. T. Dalam 31,29 0,06 31,26 1,00 2,22 29,34 2,77 0,14 1,91 100,00

14. A. Batu 34,11 0,33 38,50 0,84 3,54 11,49 3,70 0,19 7,29 100,00

15. Sei Dadap 66,11 0,37 4,07 1,04 1,21 14,01 4,48 0,05 8,66 100,00

16. B. Pane 30,06 0,19 60,36 1,34 0,29 4,31 1,04 0,06 2,33 100,00

17. T. Raja 82,61 0,02 0,47 0,50 4,90 7,16 1,65 0,04 2,64 100,00

18. S. Janji 70,09 0,10 7,58 0,64 1,28 10,71 3,65 0,03 5,91 100,00

19. Meranti 66,31 0,00 0,76 2,05 0,50 18,15 3,01 0,02 9,21 100,00

20. P. Bandring 48,84 0,00 3,28 3,63 8,61 18,75 8,62 0,04 8,24 100,00

21. R. P. Arga 72,04 0,00 0,43 1,38 8,84 9,43 1,00 0,02 6,86 100,00

22. A. Joman 55,21 0,30 9,20 1,47 3,34 20,54 3,53 0,37 6,03 100,00

23. Silau Laut 36,70 0,00 44,59 0,48 2,61 12,71 0,60 0,03 2,28 100,00

24. K. Barat 2,18 0,20 27,25 2,08 3,14 31,30 10,36 13,30 10,19 100,00

25. K. Timur 2,15 0,35 41,43 3,84 5,04 22,59 8,36 1,71 14,54 100,00

Asahan 36,29 0,22 30,20 1,41 2,63 16,00 4,36 2,56 6,33 100,00

Page 40: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 31

3.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan

Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan

pembangunan yang telah dilaksanakan suatu daerah. Salah satu ukuran yang dapat dipakai

untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah PDRB yang dihitung atas

dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga konstan dimaksudkan untuk menghilangkan

pengaruh perubahan harga (inflasi) yang terjadi selama kurun waktu satu tahun.

Tabel 3.3. Pertumbuhan PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 (Persen)

Kecamatan Pertumbuhan Ekonomi

(1) (2)

01. Bandar Pasir Mandoge 2,56

02. Bandar Pulau 1,17

03. Aek Songsongan 4,01

04. Rahuning 4,58

05. Pulau Rakyat 6,87

06. Aek Kuasan 6,27

07. Aek Ledong 3,86

08. Sei Kepayang 2,40

09. Sei Kepayang Barat 3,29

10. Sei Kepayang Timur 3,24

11. Tanjung Balai 4,89

12. Simpang Empat 2,59

13. Teluk Dalam 4,90

14. Air Batu 6,44

15. Sei Dadap 3,14

16. Buntu Pane 6,36

17. Tinggi Raja 2,67

18. Setia Janji 8,15

19. Meranti 6,33

20. Pulau Bandring 4,85

21. Rawang Panca Agra 4,02

22. Air Joman 6,31

23. Silau Laut 3,26

24. Kisaran Barat 8,19

25. Kisaran Timur 8,66 Keterangan : *) angka sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Asahan tahun 2011 sebesar 5,37 persen. Ada

sembilan kecamatan yang mengalami pertumbuhan di atas pertumbuhan Kabupaten Asahan

yaitu Kisaran Timur (8,66 persen), Kisaran Barat (8,19 persen), Setia Janji (8,15 persen),

Page 41: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 32

Pulau Rakyat (6,87 persen), Air Batu (6,44 persen), Buntu Pane (6,36 persen), Meranti (6,33

persen), Air Joman (6,31 persen), dan Aek Kuasan (6,27 persen).

3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan

PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh

penduduk selama satu tahun, karena PDRB per kapita diperoleh dari hasil bagi antara nilai

PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita belum dapat

menggambarkan tingkat pendapatan penduduk yang sebenarnya.

Melalui PDRB per kapita, dapat dilihat potensi yang dimiliki pada suatu daerah, yang

akan bermanfaat bagi masyarakat jika ada peran serta dan andil masyarakat yang turut

membentuk PDRB. Hal ini dapat dilihat pada Kecamatan Rahuning, dengan PDRB per kapita

yang terbesar yaitu 61,66 juta rupiah, namun karena keterlibatan masyarakat dalam

pembentukan PDRB sangat kecil maka kondisi masyarakat juga belum menunjukkan

kehidupan yang lebih baik.

0,00

10.000.000,00

20.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

50.000.000,00

60.000.000,00

70.000.000,00

(Ju

ta R

up

iah

)

Rahunin

g

K.B

ara

t

A.K

uasan

T.

Dala

m

B.P

. M

andoge

P.R

akyat

S.

Laut

B.P

ane

S.J

anji

A.B

atu

T.

Raja

B.P

ula

u

S.K

epayang

K.T

imur

Mera

nti

A.

Songsongan

S.

Dadap

A.J

om

an

S.E

mpat

R.

P.

Arg

a

S.K

. B

ara

t

T.B

ala

i

S.K

. T

imur

A.

Ledong

P.

Bandring

Grafik 4. PDRB Per Kapita ADHB Menurut Kecamatan

Kabupaten Asahan Tahun 2011 (juta Rupiah)

Page 42: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 33

Tabel 3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Rupiah)

Kecamatan PDRB Per Kapita

(1) (2)

01. Bandar Pasir Mandoge 28.820.969,06

02. Bandar Pulau 17.598.860,47

03. Aek Songsongan 13.043.130,10

04. Rahuning 61.663.436,90

05. Pulau Rakyat 28.711.209,29

06. Aek Kuasan 36.690.219,89

07. Aek Ledong 7.012.203,63

08. Sei Kepayang 15.577.000,70

09. Sei Kepayang Barat 7.627.706,63

10. Sei Kepayang Timur 7.042.586,93

11. Tanjung Balai 7.548.633,70

12. Simpang Empat 10.068.047,70

13. Teluk Dalam 34.206.658,03

14. Air Batu 21.493.129,98

15. Sei Dadap 10.908.146,40

16. Buntu Pane 28.197.911,80

17. Tinggi Raja 20.482.992,24

18. Setia Janji 21.728.182,78

19. Meranti 13.278.504,34

20. Pulau Bandring 5.822.373,80

21. Rawang Panca Agra 9.628.318,83

22. Air Joman 10.389.715,66

23. Silau Laut 28.445.956,02

24. Kisaran Barat 40.717.041,73

25. Kisaran Timur 15.211.588,19

Asahan 20.236.936,34

Keterangan : *) angka sementara

PDRB per kapita yang terendah adalah Kecamatan Pulau Bandring sebesar 5,82 juta

rupiah. Hal ini tidak menjadi gambaran bahwa pendapatan yang sebenarnya diterima

penduduk pada kecamatan tersebut. Ada kemungkinan orang yang tinggal di Kecamatan

Pulau Bandring memperoleh pendapatannya dari kecamatan lain atau dari daerah lain.

Page 43: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011
Page 44: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 34

Tabel 4.1. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011

(Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 559.874,84 58,60

2. Penggalian 330,77 0,03

3. Industri Pengolahan 276.362,18 28,92

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.291,77 0,66

5. Bangunan 10.495,83 1,10

6. Perdagangan 57.976,19 6,07

7. Pengangkutan 14.048,37 1,47

8. Keuangan 14.834,34 1,55

9. Jasa-Jasa 15.258,46 1,60

J U M L A H

955.472,77

100,00

Page 45: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 35

Tabel 4.2. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pulau Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 323.032,55 88,67

2. Penggalian 393,66 0,11

3. Industri Pengolahan 1.845,64 0,51

4. Listrik, Gas dan Air 3.356,50 0,92

5. Bangunan 1.359,17 0,37

6. Perdagangan 23.818,53 6,54

7. Pengangkutan 1.609,06 0,44

8. Keuangan 46,97 0,01

9. Jasa-Jasa 8.834,33 2,43

J U M L A H 364.296,41 100,00

Page 46: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 36

Tabel 4.3. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Songsongan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011

(Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 152.153,67 70,11

2. Penggalian 427,89 0,20

3. Industri Pengolahan 2.894,31 1,33

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3.362,36 1,55

5. Bangunan 1.234,08 0,57

6. Perdagangan 25.641,89 11,82

7. Pengangkutan 8.847,41 4,08

8. Keuangan 1.556,28 0,72

9. Jasa-Jasa 20.906,76 9,63

J U M L A H 217.024,64 100,00

Page 47: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 37

Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rahuning Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 382.721,26 35,12

2. Penggalian 13.294,26 1,22

3. Industri Pengolahan 560.243,30 51,41

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7.124,66 0,65

5. Bangunan 22.192,82 2,04

6. Perdagangan 69.555,12 6,38

7. Pengangkutan 20.036,92 1,84

8. Keuangan 1.833,68 0,17

9. Jasa-Jasa 12.775,89 1,17

J U M L A H 1.089.777,92 100,00

Page 48: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 38

Tabel 4.5. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulau Rakyat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 215.891,51 23,62

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 436.415,56 47,76

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.746,28 0,74

5. Bangunan 9.626,22 1,05

6. Perdagangan 110.218,29 12,06

7. Pengangkutan 46.134,24 5,05

8. Keuangan 442,49 0,05

9. Jasa-Jasa 88.374,49 9,67

J U M L A H 913.849,08 100,00

Page 49: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 39

Tabel 4.6. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Kuasan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 308.840,68 36,50

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 452.620,41 53,49

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.201,99 0,73

5. Bangunan 7.758,39 0,92

6. Perdagangan 46.487,14 5,49

7. Pengangkutan 6.156,04 0,73

8. Keuangan 1.167,82 0,14

9. Jasa-Jasa 16.880,70 2,00

J U M L A H 846.113,16 100,00

Page 50: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 40

Tabel 4.7. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Ledong Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 64.000,38 45,92

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 5.541,41 3,98

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2.633,43 1,89

5. Bangunan 8.530,25 6,12

6. Perdagangan 35.811,39 25,69

7. Pengangkutan 8.786,55 6,30

8. Keuangan 1.699,77 1,22

9. Jasa-Jasa 12.385,42 8,89

J U M L A H 139.388,58 100,00

Page 51: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 41

Tabel 4.8. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 217.693,74 80,94

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 5.097,19 1,90

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.595,28 0,59

5. Bangunan 2.483,22 0,92

6. Perdagangan 27.890,73 10,37

7. Pengangkutan 5.206,71 1,94

8. Keuangan 178,10 0,07

9. Jasa-Jasa 8.807,52 3,27

J U M L A H 268.952,49 100,00

Page 52: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 42

Tabel 4.9. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Barat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 28.687,67 29,05

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 25.867,12 26,20

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.818,00 1,84

5. Bangunan 4.250,25 4,30

6. Perdagangan 18.568,94 18,81

7. Pengangkutan 11.658,46 11,81

8. Keuangan 78,40 0,08

9. Jasa-Jasa 7.811,81 7,91

J U M L A H 98.740,66 100,00

Page 53: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 43

Tabel 4.10. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 34.029,17 55,66

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 1.850,37 3,03

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 782,14 1,28

5. Bangunan 8.582,50 14,04

6. Perdagangan 11.143,14 18,23

7. Pengangkutan 415,64 0,68

8. Keuangan 3,02 0,00

9. Jasa-Jasa 4.330,72 7,08

J U M L A H 61.136,70 100,00

Page 54: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 44

Tabel 4.11. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tanjung Balai Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 104.906,48 39,45

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 36.813,74 13,84

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.467,19 2,06

5. Bangunan 13.093,87 4,92

6. Perdagangan 73.235,63 27,54

7. Pengangkutan 12.183,40 4,58

8. Keuangan 275,48 0,10

9. Jasa-Jasa 19.939,92 7,50

J U M L A H 265.915,72 100,00

Page 55: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 45

Tabel 4.12. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Simpang Empat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 258.379,41 64,46

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 16.209,68 4,04

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.805,69 1,70

5. Bangunan 12.089,38 3,02

6. Perdagangan 67.800,26 16,91

7. Pengangkutan 7.580,57 1,89

8. Keuangan 2.435,02 0,61

9. Jasa-Jasa 29.539,17 7,37

J U M L A H 400.839,18 100,00

Page 56: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 46

Tabel 4.13. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Teluk Dalam Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 186.698,64 31,29

2. Penggalian 361,23 0,06

3. Industri Pengolahan 186.530,75 31,26

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.983,23 1,00

5. Bangunan 13.243,87 2,22

6. Perdagangan 175.079,85 29,34

7. Pengangkutan 16.526,56 2,77

8. Keuangan 814,08 0,14

9. Jasa-Jasa 11.394,32 1,91

J U M L A H 596.632,53 100,00

Page 57: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 47

Tabel 4.14. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Batu Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 289.725,51 34,11

2. Penggalian 2.788,20 0,33

3. Industri Pengolahan 327.002,80 38,50

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7.151,91 0,84

5. Bangunan 30.105,12 3,54

6. Perdagangan 97.602,29 11,49

7. Pengangkutan 31.454,34 3,70

8. Keuangan 1.578,96 0,19

9. Jasa-Jasa 61.934,89 7,29

J U M L A H 849.344,02 100,00

Page 58: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 48

Tabel 4.15. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Dadap Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 224.709,49 66,11

2. Penggalian 1.244,54 0,37

3. Industri Pengolahan 13.831,20 4,07

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3.550,99 1,04

5. Bangunan 4.129,03 1,21

6. Perdagangan 47.603,88 14,01

7. Pengangkutan 15.231,65 4,48

8. Keuangan 159,32 0,05

9. Jasa-Jasa 29.437,74 8,66

J U M L A H 339.897,84 100,00

Page 59: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 49

Tabel 4.16. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Buntu Pane Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 192.853,64 30,06

2. Penggalian 1.231,57 0,19

3. Industri Pengolahan 387.216,28 60,36

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 8.626,26 1,34

5. Bangunan 1.872,32 0,29

6. Perdagangan 27.678,97 4,31

7. Pengangkutan 6.652,93 1,04

8. Keuangan 392,08 0,06

9. Jasa-Jasa 14.950,23 2,33

J U M L A H 641.474,30 100,00

Page 60: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 50

Tabel 4.17. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tinggi Raja Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 309.142,70 82,61

2. Penggalian 85,64 0,02

3. Industri Pengolahan 1.760,10 0,47

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.881,91 0,50

5. Bangunan 18.344,77 4,90

6. Perdagangan 26.779,96 7,16

7. Pengangkutan 6.186,81 1,65

8. Keuangan 157,78 0,04

9. Jasa-Jasa 9.864,11 2,64

J U M L A H 374.203,79 100,00

Page 61: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 51

Tabel 4.18. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Setia Janji Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 175.886,88 70,09

2. Penggalian 256,11 0,10

3. Industri Pengolahan 19.018,84 7,58

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.597,20 0,64

5. Bangunan 3.222,28 1,28

6. Perdagangan 26.887,52 10,71

7. Pengangkutan 9.152,63 3,65

8. Keuangan 77,09 0,03

9. Jasa-Jasa 14.840,23 5,91

J U M L A H 250.938,78 100,00

Page 62: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 52

Tabel 4.19. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Meranti Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 172.236,89 66,31

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 1.979,58 0,76

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.322,59 2,05

5. Bangunan 1.299,32 0,50

6. Perdagangan 47.146,15 18,15

7. Pengangkutan 7.814,44 3,01

8. Keuangan 41,89 0,02

9. Jasa-Jasa 23.913,24 9,21

J U M L A H 259.754,10 100,00

Page 63: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 53

Tabel 4.20. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulau Bandring Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 79.634,50 48,84

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 5.344,74 3,28

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.916,28 3,63

5. Bangunan 14.034,62 8,61

6. Perdagangan 30.573,28 18,75

7. Pengangkutan 14.050,96 8,62

8. Keuangan 58,22 0,04

9. Jasa-Jasa 13.431,33 8,24

J U M L A H 163.043,93 100,00

Page 64: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 54

Tabel 4.21. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rawang Panca Arga Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 122.754,59 72,04

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 733,78 0,43

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2.346,25 1,38

5. Bangunan 15.067,77 8,84

6. Perdagangan 16.071,34 9,43

7. Pengangkutan 1.700,75 1,00

8. Keuangan 36,93 0,02

9. Jasa-Jasa 11.680,96 6,86

J U M L A H 170.392,36 100,00

Page 65: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 55

Tabel 4.22. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Joman Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 265.246,62 55,21

2. Penggalian 1.456,44 0,30

3. Industri Pengolahan 44.192,00 9,20

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7.047,83 1,47

5. Bangunan 16.058,86 3,34

6. Perdagangan 98.682,11 20,54

7. Pengangkutan 16.978,65 3,53

8. Keuangan 1.800,09 0,37

9. Jasa-Jasa 28.947,45 6,03

J U M L A H 480.410,06 100,00

Page 66: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 56

Tabel 4.23. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Silau Laut Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 212.484,27 36,70

2. Penggalian 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 258.177,40 44,59

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2.797,31 0,48

5. Bangunan 15.126,97 2,61

6. Perdagangan 73.596,01 12,71

7. Pengangkutan 3.478,57 0,60

8. Keuangan 168,86 0,03

9. Jasa-Jasa 13.188,05 2,28

J U M L A H 579.017,43 100,00

Page 67: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 57

Tabel 4.24. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Barat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 49.420,98 2,18

2. Penggalian 4.477,55 0,20

3. Industri Pengolahan 617.934,59 27,25

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 47.253,43 2,08

5. Bangunan 71.166,51 3,14

6. Perdagangan 709.842,12 31,30

7. Pengangkutan 234.965,96 10,36

8. Keuangan 301.520,79 13,30

9. Jasa-Jasa 230.990,84 10,19

J U M L A H 2.267.572,77 100,00

Page 68: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 58

Tabel 4.25. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase

(1) (2) (3)

1. Pertanian 22.688,39 2,15

2. Penggalian 3.654,47 0,35

3. Industri Pengolahan 437.500,18 41,43

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 40.566,45 3,84

5. Bangunan 53.195,16 5,04

6. Perdagangan 238.611,74 22,59

7. Pengangkutan 88.272,33 8,36

8. Keuangan 18.052,87 1,71

9. Jasa-Jasa 153.507,70 14,54

J U M L A H 1.056.049,30 100,00

Page 69: 15.1208000_2012_9302011.1208_pdrb Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan 2011

Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan Jalan Tusam No. 2 Kisaran 21216

Telepon 0623-41731 Fax. 0623-347432 E-mail : [email protected]

Homepage http://asahankab.bps.go.id

Katalog BPS : 9302011.1208

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN