gambaran perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap asahan

156
GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11 BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA 201 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa. Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menetukan derajat kesehatan anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Setiap tahun lahir 130 juta anak di dunia, 91 juta diantaranya lahir di Negara yang sedang berkembang. Pada tahun 1974, cakupan vaksinasi baru mencapai 5% sehingga dilaksanakan imunisasi global yang disebut ekstended program on immunization (EPI) dan saat ini cakupan meningkat hampir setiap tahun, minimal 3 juta anak dapat terhindar dari kematian dan sekitar 750 ribu anak terhindar dari cacat. Namun demikian, satu dari 4 orang anak masih belum mendapatkan vaksinasi dan 2 juta meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. WHO mencatat sebanyak 4,5 juta kematian dari 10,5 juta pertahun terjadi akibat penyakit infeksi yang bisa KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 1 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 2013

Upload: vivid-dwi-rahmadi

Post on 02-Dec-2015

1.184 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab

anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat

dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan

tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan

pembangunan bangsa. Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam

menetukan derajat kesehatan anak karena merupakan cerminan dari status

kesehatan anak saat ini.

Setiap tahun lahir 130 juta anak di dunia, 91 juta diantaranya lahir di

Negara yang sedang berkembang. Pada tahun 1974, cakupan vaksinasi baru

mencapai 5% sehingga dilaksanakan imunisasi global yang disebut ekstended

program on immunization (EPI) dan saat ini cakupan meningkat hampir setiap

tahun, minimal 3 juta anak dapat terhindar dari kematian dan sekitar 750 ribu anak

terhindar dari cacat. Namun demikian, satu dari 4 orang anak masih belum

mendapatkan vaksinasi dan 2 juta meninggal setiap tahunnya karena penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi.

WHO mencatat sebanyak 4,5 juta kematian dari 10,5 juta pertahun terjadi

akibat penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan imunisasi. Seperti

Pneumococcus (28%), Campak (21%), Tetanus (18%), Rotavirus penyebab diare

(16%), dan Hepatitis B (16%). Dari data WHO ini diperkirakan setidaknya 50%

angka kematian di indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan indonesia

termasuk sepuluh besar negara dengan jumlah terbesar anak tidak tervaksinasi

(WHO, 2010).

Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti

dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan

bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 1Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

menurun 5% dari angka sebelumnya 1,7 Juta kematian setiap tahunnya di

Indonesia (DepKes RI, 2010).

Cakupan imunisasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga pada

tahun 2010 cakupan imunisasi dasar di Indonesia sudah mencapai 93,61%. Secara

nasional jumlah desa di seluruh indonesia yang sudah mencapai UCI sebanyak

75,31%. Angka droup out terendah cakupan imunisasi DPT Hb1-Campak pada

bayi tahun 2006-2010 adalah propinsi Jambi, DI Yogyakarta dan Bengkulu. Di

Provinsi Sumatera Utara sendiri cakupan imunisasi dasar mencapai 93,28%. Dan

sebanyak 69,26% dari seluruh desa di Sumatera Utara yang sudah mencapai UCI.

Cakupan imunisasi dasar Kabupaten Asahan sudah mencapai 82,84% dari seluruh

kecamatan. Ini membuktikan bahwa cakupan imunisasi di Kabupaten Asahan

sudah berhasil mencapai UCI (Dinas Kesehatan RI, 2010).

Ketidakpatuhan pemberian imunisasi untuk pemberian vaksin yang

diberikan hanya satu kali saja atau vaksin yang daya perlindungannya panjang

seperti vaksin BCG, maka keterlambatan dari jadwal imunisasi yang telah

disepakati akan mengakibatkan meningkatnya resiko tertular oleh penyakit yang

ingin dihindari. Anak sakit atau penyakit pada anak hendaknya dipertimbangkan

sebagai suatu kontraindikasi untuk pemberian imunisasi yang layak, terkecuali

dalam keadaan tertentu. Anak yang belum mendapatkan imunisasi yang sesuai

dengan dosis yang disarankan tetap menjadi masalah besar dan hendaknya

dilakukan upaya tertentu untuk melengkapi tiap seri imunisasi dan kurun usia

yang disarankan (BKKBN, Cit Abhidya, 2005)

Program imunisasi diberikan bertujuan untuk mengurangi angka

penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa

menyebabkan kematian pada penderitanya, dengan begitu pemberian imunisasi

harus dilakukan sedini mungkin karena dengan imunisasi dapat meningkatkan

sistem kekebalan tubuh seseorang. Adapun yang menjadi target program

imunisasi ini adalah balita, hal ini dikarenakan pada balita sistem kekebalan tubuh

masih belum berkembang sempurna sehingga menyebabkan balita lebih rentan

terhadap penyakit. Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 2Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu

keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya (Dinas

Kesehatan RI, 2010).

Menurut Azwar Azrul (1999 ), Imunisasi dapat diperoleh di pos

pelayanan terpadu (Posyandu), di puskesmas, di rumah sakit bersalin, Balai

Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) atau rumah sakit pemerintah, di praktek dokter

atau bidan atau rumah sakit swasta. Sehingga dapat mempermudah orang tua

untuk mendapatkan pelayanan imunisasi itu sendiri. Oleh karena itu, orang tua

sebagai orang yang bertanggung jawab atas kesehatan dan masa depan anaknya

haruslah memperhatikan imunisasi anaknya sebagai perlindungan dini bagi anak

dari penyakit infeksi. Dalam pemenuhan imunisasi dasar lengkap terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi hambatan pemenuhan imunisasi anak meliputi usia ibu

dan anak, ekonomi dan sosial, pendidikan dan pengetahuan, jarak antara posyandu

dengan tempat tinggal. Sedangkan karakteristik pelayanan kesehatan meliputi

kurangnya informasi dari petugas kesehatan, kurangnya informasi mengenai

tujuan di berikan imunisasi, masalah transportasi dan kemudahan akses ke tempat

pelayanan kesehatan.

Di Kecamatan Air Batu wilayah kerja Puskesmas Air Batu terdapat 6

(enam) desa, dimana setiap desa memiliki posyandu, total posyandu di wilayah

kerja puskesmas Air Batu berjumlah 28 posyandu. Berdasarkan data per

Desember 2012 di Desa Sai Alim Ulu terdapat 137 bayi yang datang ke

posyandu, di Desa Pulahan terdapat 39 bayi yang datang ke posyandu, di Desa Air

Batu I/II terdapat 59 bayi yang datang ke posyandu, di Desa Air Batu III/IX

terdapat 34 bayi yang datang ke posyandu, di Desa Air Teluk Hesa terdapat 49

bayi yang datang ke posyandu, dan di Desa Pinang Ripan terdapat 54 bayi yang

datang ke posyandu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 3Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Data cakupan imunisasi per-Maret di Desa Sei Alim Ulu:

No. Jenis Imunisasi Cakupan Pemberian Imunisasi

2011 2012 2013

1 BCG

2

3

4

5

Data per-Maret 2012 cakupan pemberian BCG mencapai 36.2 %,

Hepatitis B 24.5 %, DPT-HB 1 28.4 %, DPT-HB 2 23.5 %, DPT-HB 3 23.5 %,

Polio 1 36.2 %, Polio 2 28.4 %, Polio 3 23.5 %, Polio 4 23.5 %, Campak 20 %.

Data per-Maret 2013 cakupan pemberian BCG mencapai 18.6 %,

Hepatitis B 28.4 %, DPT-HB 1 27.4 %, DPT-HB 2 37.2 %, DPT-HB 3 46 %,

Polio 1 18.6 %, Polio 2 27.4 %, Polio 3 36.2 %, Polio 4 36.2 %, Campak 22.5 %

Berdasarkan uraian data diatas, Desa Sei Alim Ulu termasuk desa dengan

kunjungan posyandu terbanyak namun terlihat penurunan yang signifikan pada

cakupan pemberian BCG dan Polio 1 yang hanya mencapai 18.6 % pada Maret

2013. Dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk meneliti gambaran perilaku

ibu-ibu yang memiliki anak 0-11 bulan di Desa Sei Alim Ulu dalam pemberian

imunisasi dasar lengkap yang menyebabkan terjadinya penurunan, sehingga dapat

dijadikan acuan dalam pemberian imunisasi berikutnya.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 4Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

1.2 . Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut “Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar

Lengkap pada Bayi Usia 0-11 Bulan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Tahun 2013”.

1.3 . Tujuan Penelitian

1.3.1 . Tujuan Umum

Dalam penelitian ini bertujuan secara umum untuk mengetahui gambaran

perilaku ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11

bulan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran karakteristik ibu (Umur, Agama, suku, Pendidikan

dan Pekerjaan) mengenai pemberian imunisasi dasar lengkap di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu.

2. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu mengenai pemberian Imunisasi

Dasar Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu.

3. Mengetahui gambaran sikap ibu mengenai pemberian Imunisasi Dasar

Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu.

4. Mengetahui gambaran tindakan ibu mengenai pemberian Imunisasi Dasar

Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu.

5. Mengetahui hubungan antara karakteristik ibu (Umur, Agama, suku,

Pendidikan dan Pekerjaan) dengan tingkat pengetahuan ibu mengenai

pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu.

6. Mengetahui hubungan antara karakteristik ibu (Umur, Agama, suku,

Pendidikan dan Pekerjaan) dengan tingkat sikap ibu mengenai pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah kerja Posyandu Puskesmas Air Batu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 5Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

7. Mengetahui hubungan antara karakteristik ibu (Umur, Agama, suku,

Pendidikan dan Pekerjaan) dengan tingkat tindakan ibu mengenai

pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Sebagai proses pembelajaran dalam melakukan penelitian dan menerapkan

pengetahuan teoritis pada kenyataan yang ada di masyarakat.

2. Bagi Puskesmas Air Batu

Sebagai bahan acuan dalam pengembangan program imunisasi pada bayi

usia 0 – 11 bulan di posyandu-posyandu yang berada dalam pengawasan

puskesmas Air Batu.

3. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang berharga untuk

menyusun kerjasama lintas program dengan instansi terkait dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya melalui Puskesmas.

4. Bagi Masyarakat Kecamatan Air Batu

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan masyarakat khususnya

mengenai program-program imunisasi di posyandu sehingga dapat

memahami pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia

0-11 bulan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku

Menurut ahli perilaku, Skinner(1979), mengemukakan bahwa perilaku

merupakan hasil hubungan antara perangsang dengan tanggapan. Sedangkan

menurut Noto Atmodjo (1997) yang di maksud dengan perilaku adalah suatu

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 6Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

respon organisme terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut, respon ini dapat

berbentuk 2 macam:

1. Bentuk pasif yaitu terjadi di dalam individu dan tidak dapat langsung di

lihat oleh orang lain. Perilakunya sendiri terselubung di sebut covert

behavior.

2. Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat di observasi secara

langsung. Perilaku ini sudah nampak dalam bentuk tindakan di sebut

over behavior.

Menurut Green (1980) menganalisis bahwa perilaku manusia berasal dari tingkat

kesehatan dimana dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan

faktor diluar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri terbentuk jadi tiga faktor

yaitu:

1. Faktor predisposisi merupakan faktor antesenden terhadap perilaku yang

menjadi dasar motivasi bagi pelaku, yang masuk dalam faktor ini adalah

pengetahuan, sikap, kepercayaan dan nilai.

2. Faktor pendukung adalah faktor antesenden terhadap perilaku yang

memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Faktor ini terwujud

dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas misalnya

puskesmas.

3. Faktor yang memperkuat adalah faktor penyerta yang datang sesudah

perilaku, memberikan ganjaran intensif atau hukuman atas perilaku dan

berperan sebagai menetap atau hilangnya perilaku itu. Termasuk dalam

faktor ini adalah manfaat sosial, jasmani, ganjaran nyata ataupun tidak

nyata (Soekidjo:1993)

2.1.1. Konsep Prilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu

kegiatan organisme yang bersangkutan. Jadi pada hakikatnya perilaku

manusia adalah aktifitas dari pada manusia itu sendiri, yang mempunyai

bentangan yang luas, mencakup berjalan, berbicara, berpakaian, dan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 7Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berfikir, persepsi dan emosi

juga merupakan perilaku manusia.

2.1.2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah seluruh pemikiran, gagasan, ide, konsep dan

pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya

termasuk manusia dan kehidupannya. Pengatahuan mencakup penalaran,

penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu, termasuk

praktek atau kemauan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan

hidup yang belum dibuktikan secara sistematis (Azwar : 1996).

2.1.3. Sikap

Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu

terhadap hal-hal tertentu, sikap positif, kecenderungan tindakan adalah

mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. Sedangkan sikap

negative kecenderungan menjauhi, menghindari, membenci, tidak

menyukai obyek tertentu (Sarlito Wirawan Sarwono 2009:1994)

Menurut Azwar sikap adalah tiga kerangka pemikiran :

1. Kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologis seperti

Louis Thurstone, Rensislikert dan Charles Osgout menurut mereka sikap

adalah suatu obyek perasaan mendukung (favorable) maupun perasaan

tidak mendukung (unfavorable) pada obyek tersebut.

2. Kerangka pemikiran ini diwakili oleh ahli seperti Chip, Bogardus,

Lavierre, Mead dan Gordon Allfored. Sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu dapat dikatakan

bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan yang

potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apa bila individu

dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya respon.

3. Kelompok pemikiran ini adalah berorientasi pada skema triadic (triadic

schema), menurut pemikiran ini sikap merupakan kostelasi komponen

kognitif afektif dan kognatif yang saling berinteraksi didalam

memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu obyek.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 8Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

2.1.4. Tindakan

Tindakan adalah proses yang dijalani manusia sebagai pelaku

dalam mencapai suatu tujuan. Ada tiga anasir dalam tindakan : proses,

pelaku dan tujuan. Sebagai sebuah proses, tindakannya punya titik awal

dan titik akhir.

2.2. Konsep Imunisasi

2.2.1. Definisi imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi Imunisasi

adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara

memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Sedangkan kebal adalah

suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan

pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman tertentu.

Kebal atau resisten terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap

penyakit lain. (Depkes RI, 1994)

Dalam ilmu kedokteran, imunitas adalah suatu peristiwa mekanisme

pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing hingga terjadi interaksi

antara tubuh dengan benda asing tersebut. Adapun tujuan imunisasi adalah

merangsang sistim imunologi tubuh untuk membentuk antibody spesifik

sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). (Musa, 1985)

Departemen Kesehatan RI (2004), menyebutkan imunisasi adalah

suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang

sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Menurut Supartini (2004) penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi dasar adalah

1. Tuberkulosis

2. Difteria

3. Pertusis

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 9Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4. Tetanus

5. Poliomielitis

6. Campak

7. Hepatitis

2.2.2. Program Imunisasi

Di Indonesia, program imunisasi telah dimulai sejak abad ke 19

untuk membasmi penyakit cacar di Pulau Jawa. Kasus cacar terakhir di

Indonesia ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974 Indonesia

secara resmi dinyatakan Negara bebas cacar. Tahun 1977 sampai dengan

tahun 1980 mulai diperkenal kan imunisasi BCG, DPT dan TT secara

berturut-turut untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit

TBC anak, difteri, pertusis dan tetanus neonatorum. Tahun 1981 dan 1982

berturut-turut mulai diperkenalkan antigen polio dan campak yang dimulai

di 55 buah kecamatan dan dikenal sebagai kecamatan Pengembangan

Program Imunisasi (PPI). (Depkes RI, 2000)

Pada tahun 1984, cakupan imunisasi lengkap secara nasional baru

mencapai 4%. Dengan strategi akselerasi, cakupan imunisasi dapat

ditingkatkan menjadi 73% pada akhir tahun 1989. Strategi ini terutama

ditujukan untuk memperkuat infrastruktur dan kemampuan manajemen

program. Dengan bantuan donor internasional (antara lain WHO,

UNICEF, USAID) program berupaya mendistribusikan seluruh kebutuhan

vaksin dan peralatan rantai dinginnya serta melatih tenaga vaksinator dan

pengelola rantai dingin . Pada akhir tahun 1989, sebanyak 96% dari semua

kecamatan di tanah air memberikan pelayanan imunisasi dasar secara

teratur. (Abednego, 1997)

Dengan status program demikian, pemerintah bertekad untuk

mencapai Universal Child Immunization (UCI) yaitu komitmen

internasional dalam rangka Child Survival pada akhir tahun 1990. Dengan

penerapan strategi mobilisasi social dan pengembangan Pemantauan

Wilayah Setempat (PWS), UCI ditingkat nasional dapat dicapai pada akhir

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 10Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

tahun 1990. Akhirnya lebih dari 80% bayi di Indonesia mendapat

imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang pertama. (Depkes RI,

2000)

2.2.3. Tujuan pemberian imunisasi

Tujuan pemberian imunisasi adalah

1. Tujuan jangka pendek

Untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan seseorang terkena

penyakit berbahaya yang menular.

2. Tujuan jangka panjang

Imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan

serta kecacatan yang disebabkan oleh PD3I (penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi) (IDAI, 2001).

Menurut Depkes RI (2001), tujuan pemberian imunisasi adalah

untuk mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak-anak yang

disebabkan oleh wabah yang sering muncul. Pemerintah Indonesia sangat

mendorong pelaksanaan program imunisasi sebagai cara untuk

menurunkan angka kesakitan, kematian pada bayi, balita/ anak-anak pra

sekolah.

Untuk tercapainya program tersebut perlu adanya pemantauan yang

dilakukan oleh semua petugas baik pimpinan program, supervisor dan

petugas imunisasi vaksinasi. Tujuan pemantauan menurut Azwar (2003)

adalah untuk mengetahui sampai dimana keberhasilan kerja, mengetahui

permasahan yang ada. Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki

program.

Hal-hal yang perlu dilakukan pemantauan (dimonitor) sebagaimana

disebutkan oleh Sarwono (1998) adalah

Pemantauan ringan adalah memantau hal-hal sebagai berikut

apakah pelaksanaan pemantauan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan, apakah vaksin cukup tersedia, pengecekan lemari es normal,

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 11Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

hasil imunisasi dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan,

peralatan yang cukup untuk penyuntikan yang aman dan steril, apakah

diantara 6 penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dijumpai dalam

seminggu.

Cara memantau cakupan imunisasi dapat dilakukan melalui

cakupan dari bulan ke bulan dibandingkan dengan garis target, dapat

digambarkan masing-masing desa. Untuk mengetahui keberhasilan

program dapat dengan melihat seperti, bila garis pencapaian dalam 1 tahun

terlihat antara 75-100% dari target, berarti program sangat berhasil. Bila

garis pencapaian dalam 1 tahun terlihat antara 50-75% dari target, berarti

program cukup berhasil dan bila garis pencapaian dalam 1 tahun dibawah

50% dari target berarti program belum berhasil. Bila garis pencapaian

dalam 1 tahun terlihat dibawah 25% dari target berarti program sama

sekali tidak berhasil. Untuk tingkat kabupaten dan provinsi, maka

penilaian diarahkan pada penduduk tiap kecamatan dan kabupaten.

Disamping itu, pada kedua tingkat ini perlu mempertimbangkan pula

memonotoring evaluasi pemakaian vaksin. (Notoatmodjo, 2003).

2.2.4. Macam-macam imunisasi dasar

1. Imunisasi BCG

a. Imunisasi dan jenis imunisasi

Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan

kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Imunisasi

BCG mengandung kuman BCG (Bacilus Calmette Guerin) yang

masih hidup. Jenis kuman TBC ini telah dilemahkan.

b. Cara imunisasi

Pemberian imunisai BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru

lahir sampai usia 12 bulan, tetapi sebaiknya pada usia 0-2 bulan.

c. Reaksi samping

Biasanya setelah suntikan BCG bayi tidak menderita demam, bila

demam setelah imunisasi BCG umumnya disebabkan keadaan lain.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 12Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Untuk hal ini dianjurkan agar berkonsultasi ke dokter. Umumnya

pada imunisasi BCG efek samping jarang dijumpai, mungkin

terjadi pembengkakan getah bening setempat yang terbatas dan

biasanya menyembuhkan sendiri walaupun lambat.

d. Kontraindikasi

Tidak ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG kecuali pada

anak yang berpenyakit TBC atau menunjukkan uji manthoex

positif, sakit kulit luas (Markum, 1997).

2. Imunisasi DPT

a. Imunisasi dan jenis imunisasi

Manfaat pemberian imunisasi ini adalah untuk menimbulkan

kekebalan aktif dalam waktu bersamaan terhadap penyakit difteri,

pertusis dan tetanus.

b. Cara imunisasi

Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, sejak berusia 2 bulan dengan

selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu.

c. Reaksi samping

Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,

pembengkakan dan rasa nyeri di tempat penyuntikan selama 1-2

hari. Kadang-kadang terdapat akibat efek samping seperti demam

tinggi atau kejang biasanya disebabkan unsur pertusis, bila hanya

diberikan DP (Difteri dan Tetanus) tidak akan menimbulkan efek

samping demikian.

d. Kontraindikasi

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah

dan anak yang menderita kejang demam kompleks. Tidak boleh

diberikan pada anak batuk yang diduga menderita batuk rejan pada

tahap awal atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi

imun), sakit batuk, pilek, demam atau diare yang sifatnya ringan

bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak (Markum, 1997).

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 13Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

3. Imunisasi campak (Morbili)

a. Imunisasi dan jenis imunisasi

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap

penyakit campak secara aktif. Imunisasi campak mengandung virus

campak hidup yang telah dilemahkan.

b. Cara imunisasi

Imunisasi campak cukup dilakukan satu kali suntikan setelah bayi

berusia 9 bulan. Lebih baik lagi setelah ia berusia lebih dari 1

tahun, karena kekebalannya seusia hidup tidak dilakukan imunisasi

ulang.

c. Reaksi samping

Biasanya tidak terdapat reaksi imunisasi. Sangat jarang, mungkin

dapat terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke-

10 dan ke-11 setelah penyuntikan. Ini adalah gejala penyakit

campak yang ringan dan mencerminkan tubuhnya kebal.

d. Kontraindikasi

Berlaku terhadap anak yang sakit parah, menderita TBC, tanpa

pengobatan atau yang menderita kurang gizi dalam derajat berat

(Markum, 1997).

4. Imunisasi poliomeilitis

a. Imunisasiasi dan jenis imunisasi

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap

penyakit poliomeilitis. Ada dua jenis imunisasi dalam peredaran

yang masing-masing tipe I, II dan III.

1) Imunisasi mengandung virus polio tipe I, II, III yang sudah

dimatikan (imunisasi salk dengan menyuntikkan).

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 14Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

2) Imunisasi virus polio tipe II, III yang masih hidup tetapi

dilemahkan (imunisasi Sabin) diberikan melalui mulut dengan

bentuk pil atau cairan.

b. Cara imunisasi

Di Indonesia dipakai imunisasi sabin yang diberikan melalui mulut.

Imunisasi dasar diberikan sejak usia baru lahir atau berusia

beberapa hari dan selanjutnya setiap 4-5 minggu.

c. Reaksi samping

Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi terdapat berak-berak

ringan. Pada imunisasi polio hampir tidak terdapat efek samping,

bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada

penyakit polio sebenarnya.

d. Kontraindikasi

Anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan (defisiensi

imun) tidak diberikan imunisasi polio. Alasan untuk diberikan

imunisasi polio pada keadaan diare berat ialah kemungkinan terjadi

diare yang lebih parah. Penyakit batuk, pilek, demam dan diare

ringan. Imunisasi polio dapat diberikan sebagaimana biasanya

(Markum, 1997).

5. Imunisasi hepatitis B

a. Imunisasi dan jenis imunisasi

Imunisasi dimaksudkan untuk mendapatkan kekebalan aktif

terhadap penyakit hepatitis B. Penyakit ini dalam istilah sehari-hari

lebih dikenal sebagai penyakit liver.

b. Cara imunisasi

Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar

sebanyak 3 kali dengan jarak waktu 1 bulan antara suntikan satu dan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 15Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

dua, 5 bulan antara suntikan dua dan tiga, imunisasi ulang diberikan

lima tahun setelah suntikan dasar.

c. Reaksi samping

Reaksi imunisasi terjadi biasanya berupa nyeri pada tempat suntikan

yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas ataupun

pembengkakan. Akan hilang dalam waktu dua hari. Reaksi lain atau

mungkin terjadi ialah demam ringan. Selama pemakaian 10 tahun

ini tidak dilaporkan adanya efek samping yang berarti.

d. Kontraindikasi

Imunisasi tidak dapat diberikan pada anak yang menderita sakit

berat. Imunisasi Hepatitis B dapat diberikan pada ibu hamil dan

tidak akan membahayakan janin. Bahkan akan memberikan

perlindungan kepada janin selama dalam kandungan ibu maupun

kepada bayi selama beberapa bulan setelah lahir (Markum, 1997).

2.2.5. Cara dan waktu pemberian imunisasi

Cara pemberian imunisasi dasar (petunjuk pelaksanaan program

imunisasi di Indonesia (Depkes, 2000).

Tabel 2.1 Cara pemberian imunisasi

Imunisasi Dosis Cara Pemberian

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis

0,05 cc

0,5 cc

2 tetes

0,5 cc

0,5 cc

Intrakutan tepat di insersio muskulus deltoideus

kanan

Intramuskular

Diteteskan ke mulut

Subkutan, biasanya di lengan kiri atas

Intramuskular pada paha bagian luar

Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi dasar (Petunjuk

Pelaksanaan Imunisasi di Indonesia, Depkes 2000, hal: 40).

Tabel 2.2 Waktu pemberian imunisasi

Imunisasi Pemberian Selang waktu Usia Keterangan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 16Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

imunisasi pemberian pemberian

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

1 kali

3 kali

4 kali

1 kali

3 kali

-

4 minggu

4 minggu

4 minggu

4 minggu

0-11 bulan

2-11 bulan

0-11 bulan

9-11 bulan

0-11 bulan

Untuk bayi yang lahir

di RS/Puskesmas,

hepatitis B, BCG dan

Polio dapat diberikan

segera.

2.2.6. Jenis kekebalan/imunitas

1. Kekebalan aktif

Disini tubuh membuat sendiri zat kebal (antibodi) ada dua macam

kekebalan aktif:

a. Alami

Kekebalan yang timbul setelah sembuh dari penyakit, misalnya

baru sembuh dari penyakit campak.

b. Buatan

Kekebalan yang timbul setelah pemberian imunisasi, misalnya

imunisasi cacar, DPT, polio, campak, BCG, dan lain-lain.

2. Kekebalan pasif

Disini tubuh tidak membuat sendiri akan tetapi menerima zat kebal

(antibodi). Ada dua macam kekebalan pasif :

a. Alami

Kekebalan pada bayi karena mendapat zat kebal dari ibunya

semasa dalam kandungan, misalnya bayi yang kebal terhadap

tetanus, karena ibunya selama hamil mendapat imunisasi TT

(Tetanus Toxoid) lengkap.

b. Didapat

Kekebalan pada seseorang setelah pemberian serum, anti tetanus

serum.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 17Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif kuantitatif

dengan tujuan memberikan gambaran karakteristik dan perilaku ibu terhadap

imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara tahun 2013.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 8 April sampai

dengan 23 April 2013.

3.3. Sasaran Penelitian

Penelitian ditujukan kepada ibu-ibu yang datang ke posyandu di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara.

3.4. Populasi Dan Sampel

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 18Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2006).

Pendapat lain juga mengatakan populasi adalah totalitas semua nilai

yang mungkin, baik hasil menghitung atau pengukuran kuantitas atau kualitas

dari pada karakteristik tertentu mengenai kumpulan objek yang lengkap

(Handari, 1994).

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia

0-11 bulan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Propinsi Sumatera Utara.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono,2006).

Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan rumus Solvein

dimana

Jumlah sampel (n) = N

(N.e2) + 1

Keterangan :

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

e = Persentasi toleransi ketidak telitian (presesi) karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat di tolerir jumlah

populasi

1. Posyandu Melur : 13 bayi

2. Posyandu Matahari : 11 bayi

3. Posyandu Melati : 6 bayi

4. Posyandu Mekar : 18 bayi

5. Posyandu Mewangi : 23 bayi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 19Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

6. Posyandu Mawar : 10 bayi

7. Posyandu Seroja : 18 bayi

Jumlah sampel (n) = N

(N.e2) + 1

= 99

(99 x 0.12) + 1

= 49 Bayi

1. Posyandu Melur : 13 X 99 = 7 bayi

49

Jadi jumlah sampel di posyandu melur 7 orang ibu yang memiliki bayi 0 – 11

bulan

2. Posyandu Matahari : 11 X 99 = 6 bayi

49

Jadi jumlah sampel di posyandu Matahari 6 orang ibu yang memiliki bayi 0 –

11 bulan

3. Posyandu Melati : 6 X 99 = 3 bayi

49

Jadi jumlah sampel di posyandu Melati 3 orang ibu yang memiliki bayi 0 – 11

bulan

4. Posyandu Mekar : 18 X 99 = 9 bayi

49

Jadi jumlah sampel di posyandu Mekar 9 orang ibu yang memiliki bayi 0 – 11

bulan

5. Posyandu Mewangi : 23 X 99 = 12 bayi

49

Jadi jumlah sampel di posyandu Mewangi 12 orang ibu yang memiliki bayi 0

– 11 bulan

6. Posyandu Mawar : 10 X 99 = 5 bayi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 20Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

49

Jadi jumlah sampel di posyandu Mawar 5 orang ibu yang memiliki bayi 0 – 11

bulan

7. Posyandu Seroja : 18 X 99 = 9 bayi

49

Jadi jumlah sampel di posyandu Seroja 9 orang ibu yang memiliki bayi 0 – 11

bulan

3.5. Kerangka Konseptual

3.6. Definisi Operasional

1. Umur merupakan lamanya waktu responden hidup (tahun) yang

dihitung sejak kelahirannya sampai saat pengisian kuisioner

(Nursalam, 2001).

2. Tingkat pendidikan merupakan pendidikan formal tertinggi yang

berhasil di tamatkan responden.

3. Pekerjaan adalah aktifitas menetap responden yang menjadi sumber

mata pencaharian.

4. Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya

mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan

garis keturunan yang dianggap sama.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 21Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

KARAKTERISTIK

UMURPENDIDIKANPEKERJAANAGAMASUKU

PERILAKU

PENGETAHUANSIKAPTINDAKAN

IMUNISASI

IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0-11 BULAN

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

5. Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang didalam

pengambilan keputusan setelah mengetahui (pengetahuan), menyikapi

(sikap) dan menindak lanjuti (tindakan).

6. Imunisasi dasar lengkap adalah suatu cara untuk meningkatkan

kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit

sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit maka ia tidak akan

sakit atau sakit ringan, dengan cara memberikan vaksin BCG, DPT,

Polio, Hepatitis B dan Campak.

3.7. Pengumpulan Data

Data merupakan hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu

keadaan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang

terdapat dalam kuesioner dan didapatkan dari data-data primer dan sekunder.

3.7.1. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari sumbernya melalui hasil

kuisioner dengan menggunakan daftar pertanyaan kesehatan yang

berkaitan dengan masalah penelitian yang di bagikan kepada responden di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara.

3.7.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang di peroleh dari orang lain sebagai

data pendukung yang melengkapi data primer. Dalam hal ini data yang

diambil dari :

1. Data deskripsi puskesmas, yang diperoleh dari Puskesmas Air Batu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 22Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

2. Data deskripsi wilayah penelitian Posyandu wilayah Puskesmas Air

Batu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara,

mencakup data demografi dan geografis.

3.8. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian adalah kuisioner yang berisikan 30

pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ibu, 10 pertanyaan untuk mengetahui sikap ibu dan 10 pertanyaan untuk

mengetahui tindakan ibu terhadap imunisasi.

3.9. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan komputer, program Microsoft world

dan Microsoft excel yang di edit secara manual dan disajikan dalam bentuk table

dan grafik. Sedangkan analisa penilaian pelaksanaan penelitian program imunisasi

dasar lengkap pada bayi umur 0-11 bulan berdasarkan jawaban yang diberikan

responden dengan menggunakan skala pengukuran Hadi Pratomo dan Sudarti

(1986) dengan definisi sebagai berikut :

Tabel 3.1. Standart Penilaian

NO PERILAKU BAIK SEDANG KURANG

1 PENGETAHUAN Baik jika jawaban benar antara 8-10

Sedang jika jawaban benar antara 4-7

Kurang jika jawaban benar antara 0-3

2 SIKAP Baik jika jawaban benar antara 8-10

Sedang jika jawaban benar antara 4-7

Kurang jika jawaban benar antara 0-3

3 TINDAKAN Baik jika jawaban benar antara 8-10

Sedang jika jawaban benar antara 4-7

Kurang jika jawaban benar antara 0-3

3.10. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah penelitian untuk mengetahui gambaran umum kegiatan

program Lima Imunisasi Dasar Lengkap pada balita usia 0-11 bulan di Desa Sei

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 23Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Provinsi Sumatra Utara adalah

sebagai berikut :

1. Mengantarkan surat pemberitahuan rencana pelaksanaan penelitian sekalian

audiensi dengan kepala Puskesmas Air Batu.

2. Melakukan survey lapangan/ lokasi penelitian.

3. Pembuatan proposal penelitian (diskusi awal dengan pembimbing).

4. Mengumpulkan masyarakat Di posyandu Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu dalam rangka penyuluhan tentang program Lima Imunisasi Dasar

Lengkap sekaligus mendata bayi usia 0-11 bulan yang di Imunisasi.

5. Rekapitulasi, pengelolahan dan analisa data.

6. Menyusun laporan penelitian berdasarkan data yang diperoleh.

7. Diskusi hasil dan perbaikan laporan dengan pembimbing.

8. Seminar atau persentasi hasil penelitian tentang “Gambaran Prilaku Ibu

Terhadap Imunisasi Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

2013”.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hal-hal yang tercakup dalam bab ini adalah deskripsi wilayah penelitian,

upaya kesehatan Puskesmas Air Batu, karakteristik responden, pengetahuan

responden, sikap responden, tindakan responden, serta rekapitulasi perilaku

responden.

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

4.1.1. Keadaan Geografis Puskesmas Air Batu

Letak Puskesmas Air Batu berada di Kecamatan Air Batu, terletak

di jalan lintas Sumatera Sei Alim Ulu, berjarak 28 KM dari kota Kisaran

sebagai ibu kota Asahan dengan luas wilayah 12.490 Ha yang berbatasan

dengan :

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 24Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Sei dadap

b. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Teluk dalam

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Rahuning

d. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Tinggi raja

4.1.2. Data demografi

Jumlah penduduk Air Batu berdasarkan sensus penduduk tahun

2011 oleh Balai Pusat Statistic (BPS) adalah 13.434 jiwa, jumlah bumil

309, jumlah bulin 295, jumlah bayi 281, jumlah balita 1.477. Puskesmas

Air batu terdiri dari 2 puskesmas pembantu (pustu), masing-masing

terletak di Desa Pinanggripan dan Desa Air Teluk Hessa. Puskesmas Air

Batu memiliki 3 Poskesdes yaitu terletak di Desa Sei Alim Ulu, Desa

Pulahan dan Desa Pinanggripan.

Sebelum pemekaran wilayah kerja Puskesmas Air Batu terdiri dari

12 desa, dengan mekarnya kecamatan dan beberapa desa, wilayah Kerja

Puskesmas Air Batu menjadi 6 desa yang terdiri dari :

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Air Batu Dan Jumlah

Penduduknya

No Desa Luas Wilayah Jumlah Penduduk Ket

1. Sei Alim Ulu 921 5082  

2. Ail Teluk Hessa 350 2229  

3. Perk. Air Batu I/II 1081 1693  

4. Perk. Air Batu III/IV 4480 1310  

5. Pinanggripan 350 1860  

6. Pulahan 1517 1260  

  JUMLAH 8679 13,343  

4.1.3. Keadaan Ekonomi

Kondisi perekonomian merupakan satu aspek yang diukur dalam

menentukan keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Mengkaji kondisi

perekonomian tentu saja tidak terlepas dari inflasi. Karena inflasi dan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 25Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

pertumbuhan perekonomian sangat berkaitan. Apabila tingkat inflasi

tinggi, sudah dapat dipastikan akan sangat mempengaruhi laju

pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data kependudukan yang telah di buat oleh balai pusat

statistic (BPS) kabupaten asahan tahun 2011, sebagian besar pekerjaan

penduduk kecamatan air batu adalah pada sektor pertanian/ perkebunan,

selanjutnya adalah sebagai PNS/ TNI/ POLRI dan selebihnya adalah

pedagang, buruh dan karyawan.

Secara teoritis bila dikaitkan antara jenis pekerjaan dengan derajat

kesehatan masyarakat maka terdapat suatu rangkaian hubungan secara

langsung maupun tidak langsung. Asumsi bahwa jenis pekerjaan yang

lebih banyak membutuhkan waktu kerja di luar rumah tentu akan

menyisakan sedikit waktu bagi keluarganya dalam hal pemeliharaan

kesehatan anggota keluarga. Demikian juga jenis pekerjaan yang berkaitan

dengan jumlah penghasilan yang relative tidak memadai untuk memenuhi

tuntutan hidup. Asumsi lain menyebutkan bahwa ada hubungan timbal

balik antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan seseorang artinya

bahwa sebagian besar jenis pekerjaan pada sektor pertanian/ perkebunan

dan nelayan biasanya diisi oleh orang-orang dengan tingkat pendidikan

menengah kebawah. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tersebut

juga akan berbanding lurus dengan banyak hal seperti tingkat kesehatan,

tingkat pendapatan,dan lain-lain.

4.1.4. Keadaan Pendidikan

Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap kali

digunakan dalam mengukur tingkat pembangunan dalam suatu

wilayah.melalui pengetahuan pendidikan berkontribusi terhadap paruhan

perilaku kesehatan.

Di wilayah kerja Puskesmas Air Batu terdiri dari 11 taman kanak-

kanak dengan jumlah murid sebanyak 342,12 sekolah dasar dengan jumlah

murid sebanyak 2.041 orang, 7 sekolah menengah pertama dengan jumlah

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 26Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

murid sebanyak 1.444 dan 5 sekolah menengah atas dengan jumlah murid

1.318

Tinggi rendahnya tingkat pendidikan merupakan cerminan dari

kemajuan suatu masyarakat dalam arti bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan rata-rata penduduk maka akan semakin mudah untuk menyerap

dan mengaplikasikan segala sesuatu yang terkait dengan perubahan dalam

upaya menuju perbaikan khususnya perbaikan ekonomi.sedangkan

keterkaitanya dengan kesehatan disebutkan bahwa tingkat pendidikan

cenderung akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang

untuk berperilaku sehat atau sekurang-kurangnya terhadap status

kesehatanya.

4.1.5. Kesehatan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat

perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama

dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan

menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan

indikator- indikator seperti : akses terhadap air bersih dan air minum yang

aman, akses terhadap sanitasi dasar, tempat umum dan pengelolaan

makanan sehat, institusi yang dibina kesehatan lingkungannya, rumah

sehat serta rumah/ bangunan yang diperiksa dan bebas jentik nyamuk

aedes.

4.2. Situasi Upaya Kesehatan

Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan

masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.

Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 27Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit

tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara kesehatan serta

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pembatasan dan pemulihan

kecacatan yang ditunjukkan kepada perorangan.

4.2.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting

dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dengan pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan

sebagian besar masalah kesehatan dapat diatasi. Berbagai pelayanan dasar

yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak

Seorang ibu mempunyai peranan sangat penting dalam

pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang

dialami seorang ibu yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan

janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan

bayi dan anak nya.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

berhubungan dengan pelayanan antenatal persalinan nifas dan

perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas

pelayanan kesehatan dari posyandu sampai puskesmas maupun

fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara

15 sampai 49 tahun, oleh karena itu untuk mengukur jumlah kelahiran

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 28Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

atau menjarangkan kelahiran wanita lebih diprioritaskan untuk

menggunakan alat / cara KB.

Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat

dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat kontrasepsi,

tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan aseptor.

3. Pelayanan Imunisasi

Bayi dan anak anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang

penyakit menular yang dapat mematikan seperti difteri, tetanus,

hepatitis, tifoid, radang selaput otak, radang paru paru dan masih

banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik

dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui

imunisasi.

Imunisasi ada 2 macam yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi

aktif adalah pemberian kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan

dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri,

contohnya adalah imunisasi polio dan campak.

Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi

sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat contohnya adalah

penyuntikan anti tetanus serum pada orang yang mengalami luka

kecelakaan.

4.2.2. Imunisasi Dasar Pada Bayi

Program lima imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi 1 dosis

BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.

Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi

campak adalah penyebab utama kematian pada balita oleh karena itu

pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka

kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan

dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan

imunisasi campak sebesar 90 persen. Target tersebut sejalan dengan

ketetapan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menetapkan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 29Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

target cakupan imunisasi campak sebesar 90 persen pada tahun 2014.

Campak diberikan pada waktu bayi berumur 9 sampai 11 bulan dan

merupakan semenisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara

imunisasi wajib lainnya.

4.2.3. Imunisasi Pada Ibu Hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang

disebut clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru

lahir pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan

salah satu penyebab kematian bayi Indonesia.

Akan tetapi masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang

tinggal di daerah daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut

jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan

resiko ibu maupun bayinya terkena tetanus.

Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan

maternal adalah

a. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih

b. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata

c. Penyelanggaraan surneilans

Beberapa permasalahan imunisasi tetanus toxoid pada wanita usia subur

yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal dan cakuoan imunisasi ibu

hamil yang rendah.

Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi ke

seluruh petugas lapangan agar mengacu pada kriteria antenatal care

berkualitas yang salah satunya dengan imunisasi TT dan semua sistem

pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT termasuk ibu hamil memakai

sistem pencatatan yang sama yaitu TT 1 sampai TT 5.

4.2.4. Perbaikan Gizi Masyarakat

Kesehatan merupakan modal utama dalam kehidupan setiap orang

dimanapun dan siapapun pasti membutuhkan badan yang sehat baik

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 30Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

jasmani maupun rohani guna menopang aktivitas kehidupan sehari-hari.

Begitu pentingnya nilai kesehatan ini sehingga seseorang yang

menginginkan agar dirinya tetap sehat harus melakukan berbagai macam

cara untuk meningkatkan derajat kesehatannya seperti melakukan

penerapan pola hidup sehat dan pola makan yang baik dan benar dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun

2004 tentang praktik kedokteran yang berbunyi bahwa pembangunan

kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Undang-

undang tahun 1945. Pasal kedua undang undang tersebut disebutkan

bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam

bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat

melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan

terjangkau oleh masyarakat.

Kegiatan pokok departemen kesehatan dalam mengimplementasikan

perbaikan gizi masyarakat meliputi:

a. Peningkatan pendidikan gizi

b. penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi, gangguan

akibat kurang yodium, kurang vitamin a dan kekurangan zat gizi lebih

c. peningkatan surveilans gizi

d. pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

Adapun sasaran pokok program perbaikan gizi masyarakat yakni :

menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita terlaksananya

penanggulangan kurang energi protein anemia gizi besi gangguan akibat

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 31Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

kurang yodium kurang vitamin A gizi lebih dan meningkatkan jumlah

warga yang sadar akan gizi.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini Departemen Kesehatan melakukan

beberapa kegiatan meliputi penimbangan bulanan anak balita dengan

menggunakan kartu menuju sehat pendidikan gizi dan kesehatan bagi ibu

ibu dari anak anak balita tersebut pada saat ke pasar induk atau sebelum

dan sesudah dilakukan posyandu demonstrasi memasak makanan yang

memenuhi persyaratan gizi yang baik untuk anak balita terutama yang

menderita gizi buruk dan pemberian paket pertolongan gizi untuk mereka

yang memerlukan yang terdiri dari pembersih kamera dosis tinggi kepada

anak balita tablet besi dan garam beriodium dan garam oralit (Depkes RI,

2004).

Pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Air Batu dari 1477

balita yang ada telah dilakukan penimbangan pada balita di posyandu

sebanyak 1305 balita sebanyak 1225 balita yang naik berat badannya dan

sebanyak 38 balita berat badan yang berada dibawah garis merah.

4.2.5. Pemberian Tablet Tambah Darah (FE)

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator keberhasilan

layanan kesehatan di satu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena

beberapa sebab diantaranya karena anemia. Anemia pada kehamilan juga

berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena

defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil

dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi

pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi. Anemia

defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan

menyakiti lebih dari 600 juta manusia dengan frekuensi yang cukup tinggi

berkisar antara 10 dan 20 persen.

Memberikan tepat besi yaitu Ferro Sulfat sebanyak 60 gram per

hari dapat meningkatkan kadar Hb sebanyak 1 gram persen perbulan. Saat

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 32Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 gram besi dan 50

nanogram Asam Folat untuk profilaksis anemia.

Di Indonesia wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang

rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Solusinya adalah dengan

memberikan tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilan.

Pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Air Batu cakupan

pemberian tablet fe dan ketiga pada ibu hamil oleh pemegang program gizi

yaitu F1 sebanyak 296 orang yaitu 95,79 persen dan Fe3 sebanyak 296

orang itu 95,79 persen.

4.2.6. Pemberian Vitamin A

Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk

menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita.

Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah

kekurangan vitamin A pada masyarakat apabila cakupannya tinggi.

Vitamin A berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kejernihan

selaput lendir, memungkinkan mata dapat melihat dengan baik dalam

keadaan kurang cahaya serta pada ibu nifas akan meningkatkan mutu

vitamin A dalam ASI sehingga bayi akan mendapatkan vitamin A yang

cukup dari ASI.

Kelompok anak yang terutama mudah mengalami kekurangan

vitamin A adalah kelompok bayi usia 6 sampai 11 bulan dan kelompok

anak balita usia 12 sampai 59 bulan. Untuk mencegah kekurangan vitamin

A di posyandu atau puskesmas setiap bulan Febuari dan Agustus seluruh

bayi usia 6 sampai 11 bulan harus mendapat 1 kapsul vitamin A biru dan

seluruh anak balita usia 12-59 bulan menapat kapsul vitamin A warna

merah. Sedangkan untuk ibu nifas sampai 30 hari setelah melahirkan

mendapat 1 kapsul vitamin A warna merah.

Pada tahun 2011 di Kecamatan Air Batu dari 281 bayi yang ada

sebanyak 200 bayi atau 71 persen telah mendapat vitamin A, sementara itu

sebanyak 1.400 anak balita telah mendapatkan vitamin A.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 33Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4.2.7. Cakupan Pemberian Asi Ekslusif

ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi

bayi baru lahir yang dapat memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan gizi

selama empat hingga enam bulan pertama kehidupannya sehingga dapat

mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Selain sebagai sumber energi dan zat gizi pemberian ASI juga

merupakan media untuk menjalin hubungan psikologi antara ibu dan

bayinya. Hubungan ini akan menghantarkan kasih sayang dan

perlindungan ibu kepada bayinya sehingga terjalin hubungan yang

harmonis dan erat. Namun sering ibu ibu tidak berhasil menyusui atau

menghentikan menyusui lebih dini. Hal ini kemungkinan dipengaruhi

oleh :

a. Adanya perubahan struktur masyarakat dan keluarga

b. Kemudahan-kemudahan yang di dapat sebagai hasil kemajuan

teknologi, seperti susu buatan dan makanan bayi.

c. Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi sehingga

menyebabkan ibu beranggapan bahwa makanan itu lebih baik dari ASI.

d. Para ibu sering meninggalkan bayi untuk bekerja

e. Ibu takut bentuk payudara akan rusak jika menyusui bayi

f. Pengaruh melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin

g. Adanya penyakit pada ibu seperti bendungan ASI dan sebagainya.

Pada tahun 2011 Kecamatan Air Batu, pengelola program gizi melaporkan

bahwa pemberian asi eksklusif sebanyak 65 orang (66,35%).

4.2.8. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Pada punya bentuk pemeriksaan gigi dan mulut dapat dilaksanakan

melalui upaya promotif, preventif dan kuratif sederhana seperti pencabutan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 34Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

gigi sulung, pengobatan dan penambalan sementara yang dilakukan di

sekolah maupun di puskesmas minimal dua kali dalam setahun.

Pada tahun 2011 di Wilayah Kerja Puskesmas Air Batu, dari 2041

murid SD yang ada sebanyak 459 orang yang diperiksa dan sebanyak 329

orang memerlukan perawatan.

4.2.9. Upaya Penyuluhan Kesehatan

Salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat

adalah melalui upaya atau tindakan promotif. Muara dari upaya ini

diharapkan bahwa akan terjadi perubahan perilaku masyarakat dari semua

tidak tahu menjadi tahu. Oleh karena itu tindakan promotif harus

senantiasa terus dijalankan sebagai salah satu bentuk upaya percepatan

pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.

Berdasarkan pola pikir tersebut maka Puskesmas Air Batu telah

melakukan berbagai tindakan penyuluhan kesehatan yang tersebar di enam

desa dalam bentuk penyuluhan kelompok. Pada tahun 2011 kegiatan

penyuluhan kelompok adalah 329 kali.

4.2.10. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut Dan Usia Lanjut

Pada tahun 2011 di wilaya Kerja Puskesmas Air Batu tercatat

jumlah usila sebanyak 1.250 orang diantaranya 331 orang sudah mendapat

layanan kesehatan selengkapnya.

4.2.11. Perilaku Hidup Masyarakat

1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar

atau menciptakan suatu kondisi baik perorangan maupun kelompok

masyarakat dengan membuka jalur komunikasi serta memberikan

informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap

dan perilaku sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi

masalah sendiri dalam tatanan rumah tangga agar dapat menerapkan

cara-cara hidup bersih dan sehat dalam rangka menjaga memelihara

dan meningkatkan kesehatannya.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 35Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Air Batu dari

1800 rumah tangga yang dipantau sebanyak 1392 diantaranya ber

PHBS.

2. Posyandu Aktif

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat yang paling dikenal dewasa ini. Posyandu

menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu:

1. Kesehatan ibu dan anak

2. Keluarga berencana

3. Perbaikan gizi

4. Imunisasi

5. Penanggulangan diare

Untuk meningkatkan kwalitas posyandu telah dilakukan

pengelompokan posyandu ke dalam empat tingkat perkembangan yaitu

posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu

mandiri.

Pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Air Batu jumlah

posyandu yang ada sebanyak 28 posyandu terdiri dari 24 posyandu

madya dan 4 posyandu purnama.

4.3. Keadaan Lingkungan

4.3.1. Rumah Sehat

Rumah sehat pada bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih,

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 36Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi

rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah

yang tidak terbuat dari tanah.

Pada tahun 2011 jumlah rumah di wilayah Kerja Puskesmas Air

Batu adalah dari 2305 rumah yang diperiksa 1817 unit adalah sehat.

4.3.2. Akses Terhadap Air Bersih

Air yang bersih adalah air yang sesuai dengan syarat kesehatan

artinya air tersebut tidak mengandung bibit penyakit serta bahan beracun

atau berbahaya yang secara fisik jernih atau tidak keruh.

Pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Air Batu sebanyak

3267 keluarga telah diperiksa dengan hasil sumber terbanyak air bersih

adalah sumur bor sebanyak 1778.

4.3.3. Sarana Sanitasi Dasar

Sarana sanitasi dasar meliputi jamban tempat sampah dan

pengelolaan air limbah. Buruknya sarana sanitasi dasar dapat merupakan

salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit

khususnya diare dan polusi.

Pada tahun 2011 ditemui sebanyak 1640 jamban adalah sehat, 1640 tempat

sampah sehat, 2260 pengolahan air limbah sehat.

4.3.4. Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan

Pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Air Batu, dari dua hotel yang

ada 100% sehat, dari 14 restorannya ada sebanyak 8 restoran sehat, sedangkan

dari 6 pasar yang ada sebanyak 3 pasar sehat.

4.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.4.1. Gambaran Karakteristik Responden

4.4.1.1. Kelompok Umur Responden

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 37Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari hasil rekapitulasi data umur responden dijumpai bahwa

kelompok umur terbanyak adalah umur 20-29 tahun sebanyak 24

responden(48,99%) sedangkan jumlah kelompok umur yang paling

sedikit adalah umur <20 dan >40 tahun sebanyak 2 responden (4,08%).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 dan diagram 4.1 di

bawah ini.

Tabel. 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun

2013.

No Umur Jumlah Presentase (%)1 < 20 2 4.082 20 - 29 24 48.993 30 - 39 21 42.854 > 40 2 4.08  Jumlah 49 100

Diagram 4.1. Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

4%

49%

43%

4%

Golongan Umur

< 2020-2930-39> 40

Bila mencermati distribusi kelompok umur responden dari table diatas

maka dapat disimpukan bahwa dari 24 responden (48,99%) adalah

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 38Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

tergolong kedalam usia produktif. Maka kelompok umur ini diharapkan

memiliki lebih banyak informasi yang tentang imunisasi karena usia

produktif kemungkinan akan lebih baik dalam menyerap informasi dan

akan lebih memungkinkan untuk hadir disetiap kegiatan imunisasi.

4.4.1.2. Kelompok Agama Responden

Dari hasil rekapitulasi data agama responden dijumpai bahwa

kelompok agama terbanyak adalah agama islam sebanyak 48 responden

(97,9%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dan Diagram

4.2.

Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun

2013.

No Agama Jumlah Presentase (%)

1 Islam 48 97.90

2 Kristen 1 2.10

  Jumlah 49 100

Diagram 4.2. Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama di Desa

Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

98%

2%

Agama

islamkristen

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 39Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Bila mencermati distribusi kelompok umur responden dari table diatas

maka dapat disimpukan bahwa sebagian besar jumlah responden menganut

agama islam yaitu 48 responden (97,9%) maka dari kelompok agama

responden diharapkan akan mempermudah tenaga kesehatan untuk

menanamkan beberapa hal tentang kesehatan terutama tentang imunisasi

melalui forum agama. Karna kemungkinan homogenitas bisa

mempermudah ditanamkannya suatu paham melalui penyuluhan atau

nasehat yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama diwilayah setempat

lewat kegiatan keagamaan.

4.4.1.3. Kelompok Pendidikan Responden

Dari hasil rekapitulasi data pendidikan responden dijumpai bahwa

kelompok pendidikan yang terbanyak adalah SMA sebanyak 22

responden(44,8%) sedangkan jumlah kelompok pendidikan yang paling

sedikit adalah S1 yaitu sebanyak 4 responden (8,16%). Untuk dapat lebih

jelas dapat dilihat pada tabel 4.4 dan diagram 4.3.

Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

No Pendidikan Jumlah Presentase

1 SD 11 22.40

2 SMP 12 24.50

3 SMA 22 44.80

4 S1 Sederajat 4 8.10

  Jumlah 49 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 40Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

22%

24%

45%

8%

Tingkat Pendidikan

SDSMPSMAS1

Bila mencermati distribusi kelompok pendidikan responden dari table ditas

maka dapat disimpulkan bahwa dari 34 responden (69,3%) adalah

berpendidikan SMP dan SMA yang dapat dikatagorikan sebagai tingkat

pendidikan sedang. Dalam hal ini yang dimaksud berpendidikan rendah

adalah tingkat SD ke bawah, sedangkan SMP dan SMA berpendidikan

sedang dan perguruan Tinggi merupakan berpendidikan tinggi.

4.4.1.4. Kelompok Suku Responden

Dari hasil rekapitulasi data suku responden dijumpai bahwa

kelompok suku yang terbanyak adalah jawa sebanyak 36 responden

(73,46%),dan jumlah kelompok suku Batak 12 responden (24,4%)

sedankan suku yang paling sedikit adalah Banjar 1 responden (2,04%).

Untuk dapat lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.5 dan diagram 4.4

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 41Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel. 4.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

No Suku Jumlah Presentase (%)

1 Jawa 36 73.40

2 Batak 12 24.40

3 Banjar 1 2.04

  Jumlah 49 100Diagram 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Suku di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

73%

24%

2%

Suku

JawaBatakBanjar

Bila mencermati distribusi kelompok suku responden dari table diatas

maka dapat disimpulkan dari 36 responden (73,46%) adalah suku Jawa,12

responden (24,48%) adalah suku Batak dan 1 responden (2,04%) adalah

suku Banjar. Maka dari kelompok suku responden diharapkan akan

mempermudah tenaga kesehatan untuk menanamkan beberapa hal tentang

kesehatan terutama tentang imunisasi melalui adat istiadat. Karena

kemunkinan homogenitas bisa mempermudah ditanamkannya suatu paham

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 42Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

melalui penyuluhan atau nasehat yang disampaikan oleh tokoh-tokoh

pemuka adat diwilayah setempat lewat kegiatan adat istiadat.

4.4.1.5. Kelompok Pekerjaan Responden

Dari hasil rekapitulasi data umur responden dijumpai bahwa

kelompok pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 43

responden (87,7%),sedangkan jumlah kelompok pekerjaan yang paling

sedikit adalah wiraswasta sebanyak 2 responden (4,08%). Untuk dapat

lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.6 dan diagram 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun

2013.

No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

1 Ibu rumah tangga 43 87.70

2 Guru 4 8.10

3 Wiraswasta 2 4.20

  Jumlah 49 100

Diagram 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 43Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

88%

8%

4%

Pekerjaan

Ibu Rumah TanggaGuruWiraswasta

Bila mencermati distribusi kelompok pekerjaan responden dari table diatas

maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu

rumah tangga yaitu 43 responden (87,75%). Pekerjaan sebagai ibu rumah

tangga memungkinkan ibu untuk dapat lebih memperhatikan kesehatan

anggota keluarganya khususnya yang terkait dengan bayinya seperti

tumbuh kembang bayi melalaui penimbangan dan imunisasi. Hal ini

dikarenakan ibu mempunyai alokasi waktu yang lebih banyak.

4.4.2. Gambaran Pengetahuan Respondensi

4.4.2.1. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “ Definisi

Imunisasi”.

Definisi imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan

kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

bila kelak ia terpapar dengan penyakit maka ia tidak akan sakit atau sakit

ringan. Gambaran pengatahuan responden tentang definisi imunisasi dapat

dilihat pada tabel 4.7 dan diagram 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pengatahuan Responden Berdasarkan

Definisi Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 44Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

  Definisi ImunisasiFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a.

Perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya

dengan cara merangsasng kekebalan tubuh bayi

45 91.83

b.Suatu tindakan yang dilakukakn untuk

mengobati bayi dari penyakit4 8.16

c.Suatu pengobatan yang diberikan pada bayi

untuk mengobati penyakit hati0 0

d.Suatu pengobatan yang diberikan untuk mengobati penyakit saluran pencernaan

0 0

  Jumlah 49 100

Diagram 4.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Definisi

Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

92%

8%

Pengetahuan Responden Tentang Definisi Imunisasi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 45Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari tabel 4.7 dan diagram 4.6 diatas didapat sebagian besar responden

yaitu 45 responden (91,83%) mengetahui definisi imunisasi. Hal ini

mungkin dikarenakan jadwal imunisasi dan penyuluhan yang sering di

lakukan tenaga kesehatan.

4.4.2.2. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Manfaat

Dari Pemberian Imunisasi”.

Manfaat pemberian imunisasi adalah membentuk kekebalan

tubuh pada anak untuk mencegah timbulnya penyakit. Gambaran

pengatahuan responden tentang manfaat dari pemberian imunisasi dapat

dilihat pada tabel 4.8 dan diagram 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Pengatahuan Responden Tentang Manfaat

Dari Pemberian Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

  Manfaat Dari Pemberian ImunisasiFrekuensi

(f )Persentase ( %

)

a. Untuk menyembuhkan penyakit 1 2.04

b. Untuk mengobati penyakit 0 0

c.Membentuk kekebalan tubuh pada anak

untuk mencegah timbulnya penyakit46 93.87

d. Mempercepat pertumbuhan anak 2 4.08

  Jumlah 49 100

Diagram 4.7. Distribusi Frekuensi Pengatahuan Responden Tentang Manfaat

Dari Pemberian Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan

Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 46Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

2%

94%

4%

Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Dari Pemberian Imunisasi

Untuk menyembuhkan penyakit

Untuk mengobati penyakit

Membentuk kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah timbulnya penyakit

Mempercepat pertumbuhan anak

Dari tabel 4.8 dan diagram 4.7 diatas didapat 46 responden (93,87%)

mengetahui manfaat dari pemberian imunisasi, sedangkan 3 responden

(6,12%) tidak mengetahui manfaat dari pemberian imunisasi. Hal ini

mungkin dikarenakan seringnya mendapat penyuluhan tentang imunisasi

oleh kader- kader terkait.

4.4.2.3. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Yang

Termasuk Dalam Imunisasi Dasar”.

Gambaran pengatahuan responden tentang yang termasuk dalam

imunisasi dasar dapat dilihat pada tabel 4.9 dan diagram 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.9. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Yang

Termasuk Dalam Imunisasi Dasar di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun

2013.

  Yang Termasuk Dalam Imunisasi DasarFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a. BCG 45 91.83

b. pertusis 1 2.04

c. Vitamin A 1 2.04

d. Vitamin B 2 4.08

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 47Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

  Jumlah 49 100

Diagram 4.8. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Yang

Termasuk Dalam Imunisasi Dasar di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

92%

2% 2% 4%

Yang Termasuk Dalam Imunisasi Dasar

BCGpertusisVitamin AVitamin B

Dari tabel 4.9 dan diagram 4.7 diatas didapat sebagian besar responden

yaitu 45 responden (91,83%) mengetahui yang termasuk dalam imunisasi

dasar. Hal ini mungkin dikarenakan penyuluhan yang sering di lakukan

tenaga kesehatan.

4.4.2.4. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Usia

Pemberian Imunisasi Hepatitis B”

Usia pemberian imunisasi hepatistis B yaitu usia 0-6 bulan.

Gambaran responden tentang “usia pemberian imunisasi Hepatitis B

dapat dilihat pada tabel 4.10 dan diagram 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.10. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Usia

Pemberian Imunisasi Hepatitis B” di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

  Usia Pemberian Imunisasi Hepatitis BFrekuensi

(f )Persentase

( % )a. 7-14 hari 6 12.24

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 48Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

b. 0-7 hari 28 57.14

c. 15- 30 hari 4 8.16

d. Lebih dari 1 bulan 11 22.44

  Jumlah 49 100

Diagram 4.9. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Usia

Pemberian Imunisasi Hepatitis B” di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

12%

57%

8%

22%

Usia Pemberian Imunisasi Hepatitis B

7-14 hari0-7 hari15- 30 hariLebih dari 1 bulan

Dari tabel 4.10 dan diagram 4.9 didapat 28 responden (57,14%)

mengetahui usia pemberian imunisasi Hepatitis B. Hal ini dikarenakan

ibu-ibu sudah mengetahui jenis imunisasi yang diberikan dan waktu

pemberiannya.

4.4.2.5. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Penyakit

Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi”

Penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi yaitu TBC,

Hepatitis, Difteri, Pertusis, tetanus, Campak, dan polio. Gambaran

responden tentang penyakit yang adapat dicegah dengan imunisasi dapat

dilihat pada tabel 4.11 dan diagram 4.10 dibawah ini.

Tabel 4.11. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Penyakit

Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 49Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun

2013.

 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan

ImunisasiFrekuensi

(f )Persentase

( % )a. TBC 32 65.30

b. Kusta 4 8.16

c. Demam Berdarah 12 24.48

d. Malaria 1 2.04

  Jumlah 49 100

Diagaram 4.10. Distribusi Frekuansi Pengetahuan Responden Tentang

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi di Desa

Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

65%8%

24%

2%

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

TBC

Kusta

Demam Berdarah

Malaria

Dari tabel 4.11 dan diagram 4.10 diadapat 32 responden (65,30 %)

mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, sedangkan 17

responden (43,7%) tidak mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi. Hal ini mungkin dikarenakan masyarakat telah cukup mengenal

penyakit TBC dari spanduk atau iklan tentang TBC yang dapat dicegah

sejak dini melalui imunisasi dasar.

4.4.2.6. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Bahaya

Yang Dapat Ditimbulkan Bila Anak Tidak Mendapatkan

Imunisasi”

Bahaya yang dapat di timbulkan dari anak yang tidak di

imunisasi adalah anak akan mudah terserang penyakit, cacat dan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 50Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

kematian. Gambaran responden tentang bahaya yang dapat ditimbulkan

dari anank yang tidak di imunisasi dapat dilihat pada tabel 4.12 dan

diagram 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.12. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Bahaya

Yang Dapat Ditimbulkan Bila Anak Tidak Mendapatkan

Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten

Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan Bila Anak Tidak Mendapatkan Imunisasi

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a.Anak mudah mengalami gangguan

penglihatan2 4.08

b. Anak mengalami gangguan mental 4 8.16

c. Anak mengalami ganguan pencernaan 3 6.12

d. Anak mudah terserang penyakit 40 81.63

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.11. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang

Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan Bila Anak Tidak

Mendapatkan Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan

Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 51Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4%

8% 6%

82%

Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan Bila Anak Tidak Mendapatkan Imunisasi

Anak mudah mengalami gangguan penglihatan

Anak mengalami gangguan mental

Anak mengalami ganguan pencernaan

Anak mudah terserang penyakit

Dari tabel 4.12 dan diagram 4.11 didapat 40 responden (81,63%)

mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan bila anaknya tidak di

imunisasi, sedangkan 9 responden (18,37%) tidak mengetahui bahaya yang

dapat ditimbulkan bila anak tidak di imunisasi. Hal ini mungkin di

karenakan sering diadakan program penyuluhan tentang manfaat imunisasi

oleh petugas kesehatan yang terkait.

4.4.2.7. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Jenis

Imunisasi Yang Dapat Diberikan Secara Tetes Melalui Mulut”

Jenis vaksin polio di berikan secara oral ( melalui mulut ) dengan

1 dosis adalah 2 (dua) tetes melalui mulut. Gambaran responden tentang

jenis vaksin imunisasi yang dapat diberikan secara tetes melalui mulut,

dapat dilihat pada tabel 4.13 dan diagram 4.12 dibawah ini.

Tabel 4.13. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Jenis

Imunisasi Yang Dapat Diberikan Secara Tetes Melalui Mulut di

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 52Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

 Jenis Imunisasi Yang Dapat Diberikan

Secara Tetes Melalui MulutFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a. Hepatitis B 5 10.2

b. DPT 1 2.04

c. Polio 42 85.71

d. Campak 1 2.04

JUMLAH 49 100

Diagram 4.12. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Jenis

Imunisasi Yang Dapat Diberikan Secara Tetes Melalui Mulut

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten

Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

10%2%

86%

2%

Jenis Imunisasi Yang Dapat Diberikan Secara Tetes Melalui Mulut

Hepatitis BDPTPolioCampak

Dari tabel 4.13 dan diagram 4.12 didapat 42 responden (85,71%)

mengetahui jenis imunisasi yang dapat diberikan secara tetes melalui

mulut. Hal ini mungkin di karenakan sering diadakan program imunisasi

polio di desa tersebut.

4.4.2.8. Distribusi Frekuansi Pengetahuan Responden Tentang “Jenis

Imunisasi Dasar Yang Diberikan Pada Usia 9 (Sembilan) Bulan”

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 53Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Vaksin campak berisi virus campak yang sudah dilemahkan dan

dalam bentuk bubuk kering yang dilarutkan dengan bahan pelarut yang

tersedia sebelum digunakan. Pemberian vaksin campak I diberikan pada

usia 9 bulan, dan campak II pada usia 6 bulan. Gambaran responden

tentang jenis imunisasi dasar yang diberikan pada usia 9 (Sembilan) bulan,

dapat dilihat pada tabel 4.14 dan diagram 4.13 dibawah ini.

Tabel 4.14. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Jenis

Imunisasi Dasar Yang Diberikan Pada Usia 9 (Sembilan) Bulan

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

 Jenis Imunisasi Dasar Yang Diberikan Pada

Usia 9 (Sembilan) BulanFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a. Tetanus 5 10.2

b. Hepatitis B 0 0

c. Polio 1 2.04

d. Campak 43 87.71

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.13. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Jenis

Imunisasi Dasar Yang Diberikan Pada Usia 9 (Sembilan)

Bulan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten

Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

10%2%

88%

Jenis Imunisasi Dasar Yang Diberikan Pada Usia 9 (Sembilan) Bulan

TetanusHepatitis BPolioCampak

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 54Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari tabel 4.14 dan diagram 4.13 didapat 43 responden (87,71%)

mengetahui imunisasi dasar yang diberikan pada usia 9 bulan, sedangkan

6 responden (12,29%) tidak mengetahui imunisasi dasar yang diberikan

pada usia 9 bulan. Hal ini mungkin di karenakan jadwal pemberian

imunisasi yang diberikan terjadwal baik.

4.4.2.9. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Penyakit

Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Polio”

Gambaran responden tentang penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi polio, dapat dilihat pada tabel 4.15 dan diagram 4.14 dibawah

ini.

Tabel 4.15. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang Penyakit

Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Polio di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi PolioFrekuensi (f

)Persentase

( % )

a. Lumpuh 42 85.71

b. TBC 1 2.04

c. Layu krumut (penyakit kulit) 4 8.16

d. Batuk rejan (batuk 100 hari) 2 4.08

  JUMLAH 49 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 55Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.14. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Polio di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

86%

2%

8%

4%

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Polio

LumpuhTBCLayu krumut (penyakit kulit)Batuk rejan (batuk 100 hari)

Dari tabel 4.15 dan diagram 4.14 didapat 42 responden (85,71%)

mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi polio,

sedangkan 7 responden (14,29%) tidak mengetahui penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi polio. Hal ini mungkin di karenakan

banyaknya penjelasan tentang penyakit polio melalui spanduk ataupun

iklan yang dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekitar.

4.4.2.10. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi BCG Yang Efektif”

BCG merupakan jenis imunisasi yang berguna untuk

mencegah penyakit TBC, vaksin ini efektif diberikan pada anak usia 0-2

bulan. Gambaran responden tentang pemberian imunisasi BCG yang

efektif dapat dilihat pada tabel 4.16 dan diagram 4.15 dibawa ini.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 56Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.16. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang

Pemberian Imunisasi BCG Yang Efektif di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

  Pemberian Imunisasi BCG Yang Efektif.Frekuensi

(f )Persentase

( % )

a. 0- 8 bulan 6 12.24

b. 0- 2 bulan 37 75.51

c. 0- 4 bulan 2 4.08

d. 0- 6 bulan 4 8.16

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.15. Distribusi Frekuansi Pengatahuan Responden Tentang

Pemberian Imunisasi BCG Yang Efektif di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

12%

76%

4%8%

Pemberian Imunisasi BCG Yang Efektif

0- 8 bulan0- 2 bulan0- 4 bulan0- 6 bulan

Dari tabel 4.16 dan diagram 4.15 didapat 37 responden (75,51%)

mengetahui tentang pemberian imunisasi BCG yang efektif, sedangkan

12 responden (24,49%) tidak mengetahui tentang pemberian imunisasi

BCG yang efektif. Hal ini mungkin di karenakan pemberian BCG

langsung setelah bayi lahir dan sering ibu yang melahirkan anak tersebut

diberi informasi sebelumnya.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 57Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4.4.3. Gambaran Sikap Respondensi

4.4.3.1. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Wajib Diberikan Pada Anak Dibawah Usia

1 Tahun”

Pemberian imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang wajib

dilakukan pada anak umur dibawah 1 tahun untuk meningkatkan

kekebalan tubuh. Gambaran responden tantang pemberian imunisasi dasar

lengkap yang wajib dilakukan pada anak umur di bawah 1 tahun dapat

dilihat pada tabel 4.17 dan diagram 4.16 dibawah ini.

Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Wajib Diberikan Pada Anak

Dibawah Usia 1 Tahun di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Wajib

Diberikan Pada Anak Dibawah Usia 1 Tahun.

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 41 83.67b. Tidak setuju 8 16.32  JUMLAH 49 100

Diagram 4.16. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Yang Wajib Diberikan Pada Anak

Dibawah Usia 1 Tahun di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 58Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

84%

16%

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Wajib Diberikan Pada Anak Dibawah Usia 1 Tahun

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.17 dan diagram 4.16 didapat 41 responden (83,67%)

mempunyai sikap yang setuju tentang pemberian imunisasi dasar lengkap

merupakan yang wajib dilakukan pada anak umur 1 tahun, sedangkan 8

responden (16,32%) mempunyai sikap yang tidak setuju. Hal ini mungkin

responden sudah mengetahui tentang manfaat pemberian imunisasi pada

anak umur 1 tahun untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap

penyakit. Hal ini mungkin dikarenakan banyaknya penyuluhan-

penyuluhan dari petugas kesehatan terkait.

4.4.3.2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Dibawah Usia 1 Tahun Hanya

Dilakukan Di Posyandu”

Pemberian imunisasi tidak hanya di lakukan di posyandu saja

tetapi dapat juga dilakukan di sarana- sarana kesehatan contohnya

puskesmas, rumah sakit dan lain – lain. Gambaran responden tantang

pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak dibawah usia 1 tahun hanya

dilakukan di posyandu dapat dilihat pada tabel 4.18 dan diagram 4.17

dibawah ini.

Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Dibawah Usia 1 Tahun

Hanya Dilakukan Di Posyandu” di Desa Sei Alim Ulu

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 59Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

 Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada

Anak Dibawah Usia 1 Tahun Hanya Dilakukan Di Posyandu

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 28 57.14

b. Tidak setuju 21 42.85

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.17. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Dibawah Usia 1 Tahun

Hanya Dilakukan Di Posyandu” di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

57%

43%

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Dibawah Usia 1 Tahun Hanya Dilakukan Di

Posyandu

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.18 dan diagram 4.17 didapat 28 responden (57,14%)

mempunyai sikap yang setuju tentang pemberian imunisasi hanya bisa

dilakukan di Posyandu, sedangkan 21 responden (42,85%) mempunyai

sikap yang tidak setuju. Hal ini mungkin responden telah mendapatkan

informasi dari petugas kesehatan terkait disamping diadakannya

penyuluhan oleh petugas kesehatan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 60Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4.4.3.3. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Ibu

Yangberanggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di Imunisasi Jika Ia

Sehat, Aktif Dan Makan Dengan Baik ”

Tanggapan yang salah bahwa anak tidak perlu di imunisasi,

karena setiap anak dapat terserang penyakit kapan saja bila imunitas

menurun. Gambran responden tentang ibu beranggapan bahwa anaknya

tidak perlu dilakukan imunisasi dapat dilihat pada tabel 4.19 dan diagram

4.18 dibawah ini.

Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Ibu Yang

Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di Imunisasi Jika

Ia Sehat, Aktif Dan Makan Dengan Baik di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

 Ibu Yang Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di Imunisasi Jika Ia Sehat,

Aktif Dan Makan Dengan Baik

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 9 18.36

b. Tidak setuju 40 81.63

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.18. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Ibu Yang

Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di Imunisasi Jika

Ia Sehat, Aktif Dan Makan Dengan Baik di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 61Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

18%

82%

Ibu Yang Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di Imunisasi Jika Ia Sehat, Aktif Dan

Makan Dengan Baik

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.19 dan diagram 4.18 didapat 40 responden (57,14%)

mempunyai sikap yang tidak setuju tentang ibu beranggapan bahwa

anaknya tidak perlu dilakukan imunisasi bila ia sehat, aktif dan makan

dengan baik. Sedangkan 9 responden (18,36%) mempunyai setuju. Hal

ini mungkin masyarakat masih belum paham manfaat dari imunisasi

pada anak.

4.4.3.4. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Petugas Kesehatan

Datang Kerumah Responden Untuk Melakukan Imunisasi ”

Responden beranggapan bahwa lebih efektif jika petugas kesehatan

datang datang kerumah untuk melakukan imunisasi. Gambran sikap

responden tentang petugas kesehatan datang kerumah responden untuk

melakukan imunisasi. Dapat dilihat dari tabel 4.20 dan Diagram 4.19

dibawah ini.

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Sikap Responden

Tentang Petugas Kesehatan Datang Kerumah Responden Untuk

Melakukan Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 

Sikap Responden Tentang Sikap Responden Tentang Petugas Kesehatan

Datang Kerumah Responden Untuk Melakukan Imunisasi

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 47 95.91%

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 62Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

b. Tidak setuju 2 4.08%

  JUMLAH 49 100%

Diagram 4.19. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Sikap

Responden Tentang Petugas Kesehatan Datang Kerumah

Responden Untuk Melakukan Imunisasi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

96%

4%

Sikap Responden Tentang Sikap Responden Tentang Petugas Kesehatan Datang Kerumah

Responden Untuk Melakukan Imunisasi

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.20 dan diagram 4.19 didapat 47 responden (95,91%)

mempunyai sikap yang setuju tentang petugas kesehatan datang kerumah

responden untuk melakukan imunisasi. Sedangkan 2 responden (4,08%)

mempunyai tidak setuju. Hal ini bahwa masyarakat lebih efektif jika

petugas kesehatan datang datang kerumah untuk melakukan imunisasi.

4.4.3.5. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Manfaat Imunisasi

Untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Dari Penyakit Berbahaya”

Imunisasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak

agar tidak sakit, sakit ringan dan terhindar dari sakit- sakit berbahaya.

Gambaran sikap responden tentang imunisasi dilakukan untuk

meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit berbahaya dapat dilihat

dari tabel 4.21 dan diagram 4.20 dibawah ini.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 63Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Manfaat

Imunisasi Untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Dari

Penyakit Berbahaya di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Manfaat Imunisasi Untuk Meningkatkan

Kekebalan Tubuh Dari Penyakit BerbahayaFrekuensi

(f )Persentase ( %

)

a. Setuju 45 91.83

b. Tidak setuju 4 8.16

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.20. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Manfaat

Imunisasi Untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Dari

Penyakit Berbahaya

92%

8%

Manfaat Imunisasi Untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Dari Penyakit Berbahaya

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.21 dan diagram 4.20 didapat 45 responden (91,83%)

mempunyai sikap yang setuju tentang manfaat imunisasi untuk

meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit berbahaya. Sedangkan 4

responden (8,16%) mempunyai tidak setuju. Hal ini bahwa masyarakat

sudah mengetahui manfaat dari imunisasi pada anak.

4.4.3.6. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Manfaat Dari

Imunisasi Adalah Terbebas Dari Lumpuh Layu”

Imunisasi memiliki manfaat untuk terhindar dari berbagai

penyakit, salah satunya adalah terhindar dari lumpuh layu. Gambaran

sikap responden tentang manfaat dari imunisasi adalah terbebas dari

lumpuh layu dapat dilihat dari tabel 4.22 dan diagram 4.21 dibawah ini.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 64Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.22. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Manfaat Dari

Imunisasi Adalah Terbebas Dari Lumpuh Layu di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

 Manfaat Dari Imunisasi Adalah Terbebas

Dari Lumpuh LayuFrekuensi

(f )Persentase \

( % )

a. Setuju 47 95.91

b. Tidak setuju 2 4.08

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.21. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Manfaat Dari

Imunisasi Adalah Terbebas Dari Lumpuh Layu di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

96%

4%

Manfaat Dari Imunisasi Adalah Terbebas Dari Lumpuh Layu

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.22 dan diagram 4.21 didapat 47 responden (95,91%)

mempunyai sikap yang setuju tentang manfaat imunisasi agar terbebas

dari lumpuh layu. Sedangkan 2 responden (4,08%) mempunyai tidak

setuju. Hal ini bahwa masyarakat sudah mengetahui manfaat dari

imunisasi pada anak.

4.4.3.7. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Di Lakukan Meskipun

Salah Satu Efeknya Demam”

Imunisasi dapat diberikan dalam keadaan demam, batuk, dan

pilek. Dikarenakan tidak mempengaruhi efek kerja vaksin imunisasi.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 65Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Gambaran sikap responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap

pada anak tetap di lakukan meskipun salah satu efeknya demam dapat

dilihat dari tabel 4.23 dan diagram 4.22 dibawah ini.

Tabel 4.23. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Di Lakukan

Meskipun Salah Satu Efeknya Demam di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

 Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Di Lakukan Meskipun Salah

Satu Efeknya Demam

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 44 89.79

b. Tidak setuju 5 10.2

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.22. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Di Lakukan

Meskipun Salah Satu Efeknya Demam di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 66Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

90%

10%

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Di Lakukan Meskipun Salah Satu Efeknya

Demam

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.23 dan diagram 4.22 didapat 44 responden (89,79%)

mempunyai sikap yang setuju tentang pemberian imunisasi dasar lengkap

pada anak tetap di lakukan meskipun salah satu efeknya demam.

Sedangkan 5 responden (10,2%) mempunyai tidak setuju. Hal ini bahwa

masyarakat sudah mengetahui manfaat dari imunisasi pada anak.

4.4.3.8. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Pemberian

Imunisasi DPT Yang Terlambat Maka Imunisasi Diberikan 2 Kali

Suntikan”

Gambaran sikap responden tentang pemberian imunisasi DPT

yang terlambat maka imunisasi diberikan 2 kali suntikan dapat dilihat

dari tabel 4.24 dan diagram 4.23 dibawah ini.

Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian

Imunisasi DPT Yang Terlambat Maka Imunisasi Diberikan 2

Kali Suntikan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 67Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

 Pemberian Imunisasi DPT Yang Terlambat Maka Imunisasi Diberikan 2 Kali Suntikan

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 3 6.12b. Tidak setuju 46 93.87

JUMLAH 49 100

Diagram 4.23. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian

Imunisasi DPT Yang Terlambat Maka Imunisasi Diberikan 2

Kali Suntikan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

6%

94%

Pemberian Imunisasi DPT Yang Terlambat Maka Imunisasi Diberikan 2 Kali Suntikan

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.24 dan diagram 4.23 didapat 46 responden (93,87%)

mempunyai sikap yang tidak setuju tentang pemberian imunisasi dpt yang

terlambat maka imunisasi diberikan 2 kali suntikan. Sedangkan 3

responden (6,12%) mempunyai setuju. Hal ini bahwa masyarakat sudah

mengetahui manfaat dari imunisasi pada anak

4.4.3.9. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Anggapan Bahwa

Pemberian Imunisasi Pada Anak Pertama Harus Lebih Lengkap

Dari Anak Selanjutnya”

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 68Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Gambaran sikap responden tentang anggapan bahwa pemberian

imunisasi pada anak pertama harus lebih lengkap dari anak selanjutnya

dapat dilihat dari tabel 4.25 dan diagram 4.24 dibawah ini.

Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Anggapan Bahwa

Pemberian Imunisasi Pada Anak Pertama Harus Lebih Lengkap

Dari Anak Selanjutnya di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Anggapan Bahwa Pemberian Imunisasi

Pada Anak Pertama Harus Lebih Lengkap Dari Anak Selanjutnya

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 5 10.2

b. Tidak setuju 44 89.79

JUMLAH 49 100

Diagram 4.24. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Anggapan

Bahwa Pemberian Imunisasi Pada Anak Pertama Harus

Lebih Lengkap Dari Anak Selanjutnya di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

10%

90%

Anggapan Bahwa Pemberian Imunisasi Pada Anak Pertama Harus Lebih Lengkap Dari Anak

Selanjutnya

SetujuTidak setuju

Dari tabel 4.25 dan diagram 4.24 didapat 44 responden (89,79%)

mempunyai sikap yang tidak setuju tentang anggapan bahwa pemberian

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 69Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

imunisasi pada anak pertama harus lebih lengkap dari anak selanjutnya.

Sedangkan 5 responden (10,2%) setuju.

4.4.3.10. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang “Agar Jadwal 1

Tahun Imunisasi Teratur Dan Tepat Waktu Ibu Diberikan Kartu

Imunisasi”

Gambaran sikap responden Agar Jadwal 1 Tahun Imunisasi

Teratur Dan Tepat Waktu Ibu Diberikan Kartu Imunisasi dapat dilihat

dari tabel 4.26 dan diagram 4.25 dibawah ini.

Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Agar Jadwal 1

Tahun Imunisasi Teratur Dan Tepat Waktu Ibu Diberikan

Kartu Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Agar Jadwal 1 Tahun Imunisasi Teratur Dan Tepat Waktu Ibu Diberikan Kartu

Imunisasi

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Setuju 49 100b. Tidak setuju 0 0

JUMLAH 49 100

Diagram 4.25. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Agar Jadwal 1

Tahun Imunisasi Teratur Dan Tepat Waktu Ibu Diberikan

Kartu Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

100%

Agar Jadwal 1 Tahun Imunisasi Teratur Dan Tepat Waktu Ibu Diberikan Kartu Imunisasi

SetujuTidak setuju

4.4.4. Gambaran Tindakan Respondensi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 70Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4.4.4.1. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Apa

Yang Ibu Lakukan Bila Anak Ibu Belum Mendapatkan Imunisasi”

Jika anaka belum mendapatkan imunisasi sesegera mungkin

mendatangi posyandu atau mendatangi petugas kesehatan terdekat untuk

mendapatkan imunisasi. Gambaran responden tentang tindakan ibu jika

tidak ditemykan Posyandu didaerahnya dapat dilihat pada tabel 4.27 dan

diagram 4.26 dibawah ini.

Tabel 4.27. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Apa Yang

Ibu Lakukan Bila Anak Ibu Belum Mendapatkan Imunisasi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

 Apa Yang Ibu Lakukan Bila Anak Ibu

Belum Mendapatkan ImunisasiFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a.Membawa anak ibu imunisasi ke posyandu

setelah anak berumur 5 tahun2 4, 08

b. Melakukan imunisasi sendiri di rumah 2 4.08c. Segera membawa anak ibu ke rumah sakit 1 2.04

d.Segera membawa anak ibu ke posyandu

terdekat untuk di imunisasi44 89.79

JUMLAH 49 100

Diagram 4.26. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Apa Yang

Ibu Lakukan Bila Anak Ibu Belum Mendapatkan Imunisasi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan

Sumatera Utara Tahun 2013.

4% 4%2%

90%

Apa Yang Ibu Lakukan Bila Anak Ibu Belum Mendapatkan Imunisasi

Membawa anak ibu imunisasi ke posyandu setelah anak berumur 5 tahun

Melakukan imunisasi sendiri di rumah

Segera membawa anak ibu ke rumah sakit

Segera membawa anak ibu ke posyandu terdekat untuk di imunisasi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 71Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari tabel 4.27 dan diagram 4.26 didapat 44 responden (89,79%)

mempunyai tindakan Segera membawa anak ibu ke posyandu terdekat

untuk di imunisasi, 5 responden (10,21%) yang tidak setuju tentang

anggapan bahwa Segera membawa anak ibu ke posyandu terdekat untuk

di imunisasi. Hal ini mungkin dikarenakan masyarakat telah banyak

mendapat himbauan dari petugas kesehatan atau tokoh terkemuka

setempat mengenai dimana saja dapat dilakukan imunisasi.

4.4.4.2. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Bila Ada Penyuluhan Imunisasi Di Posyandu”

Penyuluhan imunisasi di posyandu bertujuan agar si ibu lebih

mengerti dan memahami pentingnya anak diberikan imunisasi. Tindakan

ibu bila ada penyuluhan imunisasi di posyandu segera mendatangi

penyuluhan tersebut agar mendapatkan informasi yang lebih mengenai

pentingnya imunisasi. Gambaran responden tentang tindakan ibu bila ada

penyuluhan imunisasi di posyandu dapat dilihat pada tabel 4.28 dan

diagram 4.27 dibawah ini.

Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan Ibu

Bila Ada Penyuluhan Imunisasi Di Posyandu di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

 Bila Ada Penyuluhan Imunisasi Di

Posyandu, Apa Yang Ibu Akan LakukanFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a.Aktif bertanya tentang penyuluhan tanpa

melakukan imunisasi6 12, 24

b.Mendengarkan penyuluhan dan melakukan

imunisasi di posyandu38 77.55

c.Mendengarkan penyuluhan di posyandu

tanpa melakukan imunisasi4 8.16

d.Melakukan imunisasi tanpa mendengarkan

penyuluhan1 2.04

  JUMLAH 49 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 72Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.27. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan

Ibu Bila Ada Penyuluhan Imunisasi Di Posyandu di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera

Utara Tahun 2013.

12%

78%

8%2%

Bila Ada Penyuluhan Imunisasi Di Posyandu, Apa Yang Ibu Akan Lakukan

Aktif bertanya tentang penyuluhan tanpa melakukan imunisasi

Mendengarkan penyuluhan dan melakukan imunisasi di posyandu

Mendengarkan penyuluhan di posyandu tanpa melakukan imunisasi

Melakukan imunisasi tanpa mendengarkan penyuluhan

Dari tabel 4.28 dan diagram 4.27 didapat 38 responden (77,55%)

mempunyai tindakan Mendengarkan penyuluhan dan melakukan

imunisasi di posyandu, 6 responden (12, 24%) melakukan Aktif bertanya

tentang penyuluhan tanpa melakukan imunisasi, 4 responden (8.16%)

Mendengarkan penyuluhan di posyandu tanpa melakukan imunisasi dan 1

responden (2,04%) akan Melakukan imunisasi tanpa mendengarkan

penyuluhan.

4.4.4.3. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Bila Ibu Lupa Jadwal Imunisasi Anak Ibu, Apa Tindakan Ibu

Selanjutnya”

Bila ibu lupa akan jadwal imunisasi anak, ibu tersebut seharusnya

segera mendatangi posyandu atau kader terkait dan menanyakannya pada

kader atau petugas kesehatan tersebut. Gambaran responden tentang

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 73Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

tindakan ibu bila ibu lupa jadwal imunisasi anak ibu, apa tindakan ibu

selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.29 dan diagram 4.28 dibawah ini.

Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan Ibu

Bila Ibu Lupa Jadwal Imunisasi Anak Ibu, Apa Tindakan Ibu

Selanjutnya di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Bila Ibu Lupa Jadwal Imunisasi Anak Ibu,

Apa Tindakan Ibu SelanjutnyaFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a.Segera ke posyandu atau ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi

43 87.71%

b. Menunggu jadwal selanjutnya 5 10.20%

c.Bertanya langsung ke bidan terdekat tanpa

melalukan imunisasi1 2.04%

d. Membiarkan jadwal imunisasi yang terlewati 0 0  JUMLAH 49 100%

Diagram 4.28. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan

Ibu Bila Ibu Lupa Jadwal Imunisasi Anak Ibu, Apa Tindakan

Ibu Selanjutnya di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

88%

10%2%

Bila Ibu Lupa Jadwal Imunisasi Anak Ibu, Apa Tindakan Ibu Selanjutnya

Segera ke posyandu atau ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi

Menunggu jadwal selanjutnya

Bertanya langsung ke bidan ter-dekat tanpa melalukan imunisasi

Membiarkan jadwal imunisasi yang terlewati

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 74Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari tabel 4.29 dan diagram 4.28 didapat 43 responden (87,71%)

mempunyai tindakan Segera ke posyandu atau ke puskesmas terdekat

untuk mendapatkan imunisasi, 5 responden (10,2%) Menunggu jadwal

selanjutnya, dan 1 responden (2,04%) akan Bertanya langsung ke bidan

terdekat tanpa melalukan imunisasi. Hal ini mungkin dikarenakan

masyarakat telah banyak mengetahui dimana bisa untuk mendapatkan

imunisasi untuk anaknya.

4.4.4.4. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Jika Ibu Tidak Tau Sampai Kapan Anak Ibu Harus Di Imunisasi”

Informasi mengenai imunisasi sangat penting bagi masyarakat

terlebih masyarakat sampai kapan anak harus di brikan imunisasi. Untuk

mendapatkan imunisasi sebaiknya anak dibawah ke posyandu. Gambaran

responden tentang tindakan ibu jika ibu tidak tau sampai kapan anak ibu

harus di imunisasi dapat dilihat pada tabel 4.30 dan diagram 4.29 dibawah

ini.

Tabel 4.30. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan Ibu

Jika Ibu Tidak Tau Sampai Kapan Anak Ibu Harus Di

Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten

Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Tindakan Apa Yang Ibu Lakukan Jika Ibu Tidak Tahu Sampai Kapan Anak Ibu Harus

Di Imunisasi

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a.Bertanya langsung kepada petugas kesehatan

di posyandu45 91.83%

b.Membaca artikel tentang upaya

mencerdaskan anak1 2.04%

c. Mencari tahu kepada ibu lainnya 2 4.08%

d. Mengikuti program penimbangan bayi 1 2.04%

  JUMLAH 49 100%

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 75Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.29. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan

Ibu Jika Ibu Tidak Tau Sampai Kapan Anak Ibu Harus Di

Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

92%

2% 4% 2%

Tindakan Apa Yang Ibu Lakukan Jika Ibu Tidak Tahu Sampai Kapan Anak Ibu Harus Di Imu-

nisasi

Bertanya langsung kepada petugas kesehatan di posyanduMembaca artikel tentang upaya mencerdaskan anakMencari tahu kepada ibu lainnyaMengikuti program penimbangan bayi

Dari tabel 4.30 dan diagram 4.29 didapat 45 responden (91,83%)

mempunyai tindakan akan bertanya langsung kepada petugas kesehatan di

posyandu, 4 responden (8,16%) tidak bertanya langsung kepada petugas

kesehatan di posyandu. Hal ini mungkin dikarenakan adanya interaksi

yang baik antara petugas kesehatan dengan masyarakan.

4.4.4.5. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Bila Anaknya Mengalami Demam Setelah Mendapatkan Imunisasi”

Salah satu efek samping pemberian imunisasi adalah demam, hal

ini dapat terjadi pada pemberian imunisasi BCG, DPT dan Campak. Ini

merupaka efek samping yang normal yang dapat di tanggulangi oleh

sebab itu imunisasi dasar lengkap pada anak harus tetap dilakukan.

Gambaran responden tindakan ibu bila anaknya mengalami demam

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 76Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

setelah mendapatkan imunisasi dapat dilihat pada tabel 4.31 dan diagram

4.30 dibawah ini.

Tabel 4.31. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan Ibu

Jika Ibu Tidak Tau Sampai Kapan Anak Ibu Harus Di

Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten

Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Apa Yang Ibu Lakukan Bila Anak Ibu

Mengalami Demam Setelah Mendapatkan Imunisasi

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Berobat ke bidan 17 34.69%b. Memberi obat kampung 1 2.04%

c. Tidak akan melakukan imunisasi selanjutnya 0 0

d.Tidak perlu khawatir karena sudah diberikan

penjelasan oleh petugas kesehatan sebelumnya

31 63.26%

  JUMLAH 49 100%

Diagram 4.30. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan

Ibu Jika Ibu Tidak Tau Sampai Kapan Anak Ibu Harus Di

Imunisasi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

35%

2%

63%

Apa Yang Ibu Lakukan Bila Anak Ibu Mengalami Demam Setelah Mendapatkan Imunisasi

Berobat ke bidan

Memberi obat kampung

Tidak akan melakukan imunisasi se-lanjutnya

Tidak perlu khawatir karena sudah diberikan penjelasan oleh petugas kesehatan sebelumnya

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 77Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari tabel 4.29 dan diagram 4.30 didapat 31 responden (63,26%) Tidak

khawatir Bila Anaknya mengalami demam setelah mendapatkan

imunisasi karena sudah diberikan penjelasan oleh petugas kesehatan

sebelumnya, 17 responden (34.69%) akan berobat ke bidan. 1 responden

(2,04%) akan member obat kampong Hal ini mungkin dikarenakan

adanya interaksi yang baik antara petugas kesehatan dengan masyarakan.

4.4.4.6. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Jika Menemukan Ada Ibu Yang Tidak Mau Melakukan Imunisasi

Pada Anaknya” di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

Tindakan ibu jika menemukan ada ibu yang tidak mau

melakukan imunisasi pada anaknya, dengan cara ibu tersebut

memberikan pengertian dan mengantarkannya ke petugas kesehatan

agar mendapat informasi tentang imunisasi lebih lanjut. Gambaran

responden tindakan ibu jika menemukan ada ibu yang tidak mau

melakukan imunisasi pada anaknya dapat dilihat pada tabel 4.32 dan

diagram 4.31 dibawah ini.

Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan Ibu

Jika Menemukan Ada Ibu Yang Tidak Mau Melakukan

Imunisasi Pada Anaknya di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Jika Ditemukan Ada Ibu Yang Tidak Mau

Melakukan Imunisasi Pada Anaknya, Tindakan Apa Yang Ibu Lakukan.

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a.Memamksa si ibu sampai iya mau

membawa anaknya ke posyandu untuk di imunisasi

0 0

b.Mengunjungi si ibu memberikan

pengertian betapa pentingnya pemberian imunisasi pada anak

46 93.87

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 78Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

c.Mendatangi ibu dan menanyakan alasasn

tidak mau melakukan imunisasi pada anak1 2.04

d.Member tahu ibu kalau imunisasi diberikan

tiap bulan2 4.08

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.31 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan

Ibu Jika Menemukan Ada Ibu Yang Tidak Mau Melakukan

Imunisasi Pada Anaknya di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

94%

2% 4%

Jika Ditemukan Ada Ibu Yang Tidak Mau Melakukan Imunisasi Pada Anaknya, Tindakan

Apa Yang Ibu LakukanMemamksa si ibu sampai iya mau membawa anaknya ke posyandu untuk di imunisasiMengunjungi si ibu memberikan pengertian betapa pentingnya pemberian imunisasi pada anakMendatangi ibu dan menanyakan alasasn tidak mau melakukan imunisasi pada anakMember tahu ibu kalau imunisasi diberikan tiap bulan

4.4.4.7. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Bila Ada Ibu- Ibu Yang Belum Mengerti Tentang Pentingnya

Imunisasi Dasar Lengkap”

Penyuluhan penting untuk memberikan informasi yang lebih

akurat dan terpercaya, dengan penyuluhan masyarakat dapat memahami

pentingnya imunisasi pada anak. Tindakan ibu bila belum mengerti

mengenai imunisasi dasar lengkap agar mengikuti penyuluhan yang

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 79Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

diadakan oleh petugas kesehatan. Gambaran responden tindakan ibu bila

ada ibu- ibu yang belum mengerti tentang pentingnya imunisasi dasar

lengkap dapat dilihat pada tabel 4.33 dan diagram 4.32 dibawah ini.

Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan Ibu

Bila Ada Ibu- Ibu Yang Belum Mengerti Tentang Pentingnya

Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Bila Ada Ibu- Ibu Yang Belum Mengerti Tentang Pentingnya “ Imunisasi Dasar

Lengkap” Apa Yang Ibu Lakukan

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a. Mengajak ibu posyandu 5 10.20

b. Pura- pura tidak tahu 0 0

c. Membiarkan saja 0 0

d.Menjelaskan tentang pentingnya dan

manfaat imunisasi dasar lengkap serta mengajaknya untuk ikut program imunisasi

44 89.79

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.32 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Tindakan

Ibu Bila Ada Ibu- Ibu Yang Belum Mengerti Tentang

Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 80Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

10%

90%

Bila Ada Ibu- Ibu Yang Belum Mengerti Tentang Pentingnya “ Imunisasi Dasar Lengkap” Apa

Yang Ibu Lakukan

Mengajak ibu posyandu

Pura- pura tidak tahu

Membiarkan saja

Menjelaskan tentang pentingnya dan manfaat imunisasi dasar lengkap serta mengajaknya untuk ikut program imunisasi

4.4.4.8. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Bila Di Daerah Ibu Tidak Ditemukan Posyandu”

Tindakan ibu bila di daerah ibu tidak di temukan posyandu, agar

ibu tersebut mendatangi puskesmas terdekat agar dapat memperoleh

informasi mengenai imunisasi dasar lengkap diberikan pada anak umur

dibawah 1 tahun diantaranya adalah imunisasi Hepatitis, BCG, Polio,

DPT, Campak. Gambaran responden tindakan ibu bila di daerah ibu

tidak ditemukan posyandu dapat dilihat pada tabel 4.34 dan diagram 4.33

dibawah ini.

Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tindakan Ibu Bila Di

Daerah Ibu Tidak Ditemukan Posyandu di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun

2013.

 Apa Yang Ibu Lakukan Bila Di Daerah Ibu

Tidak Ditemukan PosyanduFrekuensi

(f )Persentase

( % )

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 81Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

a.Bertanya pada dukun diman posyandu

terdekat0 0

b.Segera mendatangi petugas kesehtan di

puskesmas untuk mendapatkan pelayanan48 97.95

c.Bertanya kepada warga sekitar atau

tetangga terdekat0 0

d. Datang kerumah sakit terdekat 1 2.04

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.33 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tindakan Ibu Bila

Di Daerah Ibu Tidak Ditemukan Posyandu di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

98%

2%

Apa Yang Ibu Lakukan Bila Di Daerah Ibu Tidak Ditemukan Posyandu

4.4.4.9. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Untuk Mencegah Penyakit Pada Anak”

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 82Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Mencegah serangan penyakit pada anak dapat diberikan

imunisasi di posyandu. Gambaran responden tindakan ibu untuk

mencegah penyakit pada anak dapat dilihat pada tabel 4.35 dan diagram

4.34 dibawah ini.

Tabel 4.35 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tindakan Ibu Untuk

Mencegah Penyakit Pada Anak di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan

Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Apa Yang Ibu Lakukan Untuk Mencegah

Penyakit Pada AnakFrekuensi

(f )Persentase

( % )

a. Member vitamin untuk mencegah penyakit 2 4.08

b. Memberikan makanan yang bergizi 4 8.18

c. Memberikan imunisasi dasar lengkap 43 87.71

d. Memberikan ramuan tradisional 0 0

  JUMLAH 49 100Diagram 4.34 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tindakan Ibu

Untuk Mencegah Penyakit Pada Anak di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Tahun 2013.

4%

8%

88%

Apa Yang Ibu Lakukan Untuk Mencegah Penyakit Pada Anak

Member vitamin untuk mencegah penyakitMemberikan makanan yang bergiziMemberikan imunisasi dasar lengkapMemberikan ramuan tradisional

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 83Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

4.4.4.10. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang “Tindakan Ibu

Bila Imunisasi Dasar Lengkap Tidak Cukup Diberikan Hanya

Dalam 1 (Satu) Kali”

Pemberian imunisasi tidak hanya sekali, tindakan ibu untuk

mendapatkan hasil yang efektif imunisasi dilakukan secara berulang dan

terjadwal. Gambaran responden tindakan ibu bila imunisasi dasar

lengkap tidak cukup diberikan hanya dalam 1 (satu) kali dapat dilihat

pada tabel 4.36 dan diagram 4.35 dibawah ini.

Tabel 4.36 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tindakan Ibu Bila

Imunisasi Dasar Lengkap Tidak Cukup Diberikan Hanya

Dalam 1 (Satu) Kali di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

 Apa Yang Ibu Lakukan Bila Imunisasi Dasar Lengkap Tidak Cukup Diberikan

Dalam 1(Satu) Kali

Frekuensi (f )

Persentase ( % )

a.Bila anak sehat ibu tidak akan membawa

anak untuk di imunisasi lagi0 0

b.Akan membawa anak ke imunisasi kapan

saja ibu suka0 0

c.Akan tetap mengikuti program/ jadwal

imunisasi selanjutnya49 100

d. Cukup di imunisasi hanya 1 kali 0 0

  JUMLAH 49 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 84Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.35 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tindakan Ibu Bila

Imunisasi Dasar Lengkap Tidak Cukup Diberikan Hanya

Dalam 1 (Satu) Kali di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air

Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara Tahun 2013.

100%

Apa Yang Ibu Lakukan Bila Imunisasi Dasar Lengkap Tidak Cukup Diberikan Dalam 1 (Satu)

Kali

Bila anak sehat ibu tidak akan membawa anak untuk di imunisasi lagiAkan membawa anak ke imunisasi kapan saja ibu sukaAkan tetap mengikuti program/ jadwal imunisasi selanjutnyaCukup di imunisasi hanya 1 kali

4.4.5. Rekapitulasi Gambaran Prilaku Responden Terhadap Imunisasi

Dasar Lengkap Pada Bayi

4.4.5.1.Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam

bidang tertentu.Pengetahuan mempunyai pengaruh sebagai motivasi awal

bagi seseorang dalam perilaku.pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini

terjadi setelah seseorang melakukan tindakan terhadap suatu objek

tertentu.pengindraan terjadi melalui indra manusia yaitu indra penglihatan,

pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ibu mengenai imunisasi

dasar lengkap pada bayi di posyandu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 85Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.37 Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

NO PENGATAHUAN FREKUENSI (f)PRESENTASI

(%)

1. BAIK 30 61.2

2 SEDANG 19 38.8

3 KURANG 0 0

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.36 Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

61%

39%

PENGETAHUAN

BAIK SEDANG KURANG

4.4.5.2. Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap stimulus atau objek.manifestasi sikap tidak dapat

dilihat langsung tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup.sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak

secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.sikap ibu mengenai imunisasi

dasar lengkap pada bayi di posyandu

Tabel 4.38 Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 86Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

NO SIKAP FREKUENSI (f)PRESENTASI

(%)

1. BAIK 38 77.52 SEDANG 11 22.53 KURANG 0 0  JUMLAH 49 100

Diagram 4.37. Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Sikap

Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

78%

22%

SIKAP

BAIK SEDANG KURANG

4.4.5.3. Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Tentang

Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

Tindakan adalah sesuatu perbuatan yang nyata yang diperlukan

untuk mendukung suatu kondisi yang memungkinkan. Tindakan adalah

proses yang di jalani manusia sebagai pelaku dalam mencapai suatu

tujuan. Ada 3 anasirdalam tindakan:proses,pelaku,dan tujuan.sebagai

sebuah proses,tindakanya punya titik awal dan akhir.tindakan ibu

mengenai imunisasi dasar lengkap di posyandu

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 87Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.39 Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan

Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

NO TINDAKAN FREKUENSI (f)PRESENTASI

(%)

1. BAIK 42 85.7

2 SEDANG 7 14.3

3 KURANG 0 0

  JUMLAH 49 100

Diagram 4.38. Rekapitulasi Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan

Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

86%

14%

TINDAKAN

BAIK SEDANG KURANG

4.4.6. Tabulasi Silang Karakteristik Dengan Perilaku Responden

4.4.6.1. Tabulasi Silang Umur Responden Dengan Pengetahuan Responden

Semakin bertambahnya umur seseorang diharapkan semakin

bertambahnya pengetahuan seseorang. Hal ini di karenakan seiring

bertambahnya umur maka pola piker untuk berkembang dalam

mengetahui akan bertambah didasarkan pada pengalaman. Hubungan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 88Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

umur dengan pengetahuan responden tentang imunisasi dasar lengkap

pada bayi dapat dilihat pada tabel 4.40 dan diagram 4.39 dibawah ini.

Tabel 4.40 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Golongan Umur Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Umur

Pengetahuan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 < 20 0 0 1 100 0 0 1 100

2 20 - 29 16 64 9 36 0 0 25 100

3 30 - 39 12 60 8 40 0 0 20 100

4 >40 3 100 0 0 0 0 3 100

TOTAL 31 63,26 18 36,73 0 0 49 100

Diagram 4.39 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap

Pada Bayi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun

2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 89Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

< 20 Tahun 20 - 29 Tahun 30 - 39 Tahun > 40 Tahun0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Umur Dengan Pengetahuan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur < 20

tahun 0 responden (0%) berpengetahuan baik, kelompok umur 20-29 tahun

16 responden (64%) berpengetahuan baik, kelompok umur 30-39 tahun 12

responden (60%) berpengetahuan baik dan kelompok umur > 40 tahun 3

responden (100%) berpengetahuan baik. Ini menunjukkan bahwa adanya

kecenderungan semakin bertambahnya umur maka akan disertai pula

dengan peningkatan pengetahuannya.

4.4.6.2. Tabulasi Silang Umur Responden Dengan Sikap Responden

Semakin bertambah umur diharapkan dapat mempengaruhi sikap

yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari, karena sikap dapat berubah

ketika seseorang dapat menyikapi suatu masalah dengan baik. Tabulasi

silang antara umur dengan sikap responden tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi dapat dilihat pada tabel 4.41 dan diagram 4.40 dibawah

ini

Tabel 4.41 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Golongan Umur Dengan

Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 90Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

No Umur

Sikap  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 < 20 1 100 0 0 0 0 1 100

2 20 - 29 20 64 5 20 0 0 25 100

3 30 - 39 16 60 4 20 0 0 20 100

4 >40 3 100 0 0 0 0 3 100

TOTAL 40 81,63 9 18,36 0 0 49 100

Diagram 4.40 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

< 20 Tahun 20 - 29 Tahun 30 - 39 Tahun > 40 Tahun0

5

10

15

20

25

Umur Dengan Sikap

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur < 20

tahun 1 responden (100%) bersikap baik, kelompok umur 20-29 tahun 20

responden (64%) bersikap baik, kelompok umur 30-39 tahun 16 responden

(60%) bersikap baik dan kelompok umur > 40 tahun 3 responden (100%)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 91Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

bersikap baik. Ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan semakin

bertambah umur seseorang maka akan semakin baik sikapnya terhadap

bayi.

4.4.6.3. Tabulasi Silang Umur Responden Dengan Tindakan Responden

Semakin bertambahnya umur seseorang diharapkan semakin baik

dalam menerapkan tindakan dalam kehidupan sehari- hari, dimana

semakin dewasa pola piker seseorang akan bertambah baik dan mengerti

apa yang harus dilakukannya. Tabulasi silang antara umur dengan

tindakan responden tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi dapat

dilihat pada tabel 37 dan diagram 37 dibawah ini

Tabel 4.42 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Golongan Umur Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa

Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Umur

Tindakan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 < 20 1 100 0 0 0 0 1 100

2 20 - 29 21 84 4 16 0 0 25 100

3 30 - 39 18 90 2 10 0 0 20 100

4 >40 3 100 0 0 0 0 3 100

TOTAL 43 87,71 6 12,24 0 0 49 100

Diagram 4.41 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada

Bayi di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 92Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

< 20 Tahun 20 - 29 Tahun 30 - 39 Tahun > 40 Tahun0

5

10

15

20

25

Umur Dengan Tindakan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur < 20

tahun 1 responden (100%) mempunyai tindakan baik, kelompok umur 20-

29 tahun 21 responden (84%) mempunyai tindakan baik, kelompok umur

30-39 tahun 18 responden (90%) mempunyai tindakan baik dan kelompok

umur > 40 tahun 3 responden (100%) mempunyai tindakan baik terhadap

imunisasi dasar lengkap pada bayi. Ini menunjukkan bahwa tidak adanya

hubungan semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin baik

tindakannya.

4.4.6.4.Tabulasi Silang Pendidikan Responden Dengan Pengetahuan

Responden

Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan yang lebih baik. Pendidikan yang baik dan

terarah akan membuat seseorang memilikitingkat pengetahuan dan

kualitas yang berpikir yang rasional sehingga pendidikan dapat

menyokong pengatahuan yang lebih baik. Tabulasi silang antara

pengetahuan dengan pendidikan responden tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi dapat dilihat pada tabel 4.43 dan diagram 4.42 dibawah

ini

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 93Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.43. Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pendidikan Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Pendidikan

Pengetahuan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 SD 4 33,3 8 66,7 0 0 12 100

2 SMP 6 50 6 50 0 0 12 100

3 SMA 15 75 5 25 0 0 20 100

4S1/

SEDERAJAT4 80 1 20 0 0 5 100

TOTAL 29 59,18 20 40,82 0 0 49 100

Diagram 4.42 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pendidikan Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

SD SMP SMA S1 SEDERAJAT0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pendidikan Dengan Pengetahuan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa pendidikan SD sebanyak

4 responden (33%) berpengetahuan baik, pendidikan SMP sebanyak 6

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 94Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

responden (50%) berpengetahuan baik, pendidikan SMA sebanyak 15

responden (75%) berpengetahuan baik dan pendidikan S1 sederajat

sebanyak 4 responden (80%) berpengetahuan baik. Ini menunjukkan bahwa

adanya kecenderungan hubungan semakin tinggi pendidikan seseorang

maka akan semakin tinggi pula pengetahuannya.

4.4.6.5. Tabulasi Silang Pendidikan Responden Dengan Sikap Responden

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan dapat

membawa perubahaan pada sikap yang lebih baik dengan contoh

seseorang yang memiliki tingkat pendidikan dapat mengatur kesehatan

anaknya dengan sering mengikuti program-program yang diadakan di

posyandu. Hubungan tingkat pendidikan dengan sikap responden

mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi dapat di lihat pada tabel 4.44

dan diagram 4.43 dibawah ini.

Tabel 4.44 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pendidikan Dengan

Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa

Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Pendidikan Sikap  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 SD 8 66,7 4 33,3 0 0 12 100

2 SMP 8 66,7 4 33,3 0 0 12 100

3 SMA 17 85 3 15 0 0 20 100

4 S1/ SEDERAJAT

5 100 0 0 0 0 5 100

TOTAL 38 77,55 11 22,45 0 0 49 100

Diagram 4.43 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pendidikan Dengan

Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa

Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 95Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

SD SMP SMA S1 SEDERAJAT0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pendidikan Dengan Sikap

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa pendidikan SD 8

responden (66,7%) bersikap baik, pendidikan SMP 8 responden (66,7%)

bersikap baik, pendidikan SMA 17 responden (85%) bersikap baik dan

pendidikan S1 sederajat 5 responden (100%) bersikap baik. Ini

menunjukkan bahwa adanya kecenderungan hubungan semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan semakin baik sikapnya terhadap bayi.

4.4.6.6.Tabulasi Silang Pendidikan Responden Dengan Tindakan Responden

Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan lebih baik tindakan

yang di lakukan,contohnya dalam memberikan tindakan mengenai

imunisasi dasar lengkap pada bayi.hubungan tingkat pendidikan dengan

tingkat tindakan dapat dilihat pada tabel 4.45 dan diagram 4.44 dibawah

ini.

Tabel 4.45 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pendidikan Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 96Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

No Pendidikan

Tindakan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 SD 7 63,6 4 36,4 0 0 11 100

2 SMP 10 83,3 2 16,7 0 0 12 100

3 SMA 20 95,2 1 4,8 0 0 21 100

4S1/

SEDERAJAT

5 100 0 0 0 0 5 100

TOTAL 42 85,71 7 14,29 0 0 49 100

Diagram 4.44 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pendidikan Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

SD SMP SMA S1 SEDERAJAT0

5

10

15

20

25

Pendidikan Dengan Tindakan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa pendidikan SD 7

responden (63,6%) memiliki tindakan yang baik, pendidikan SMP 10

responden (83,3%) memiliki tindakan yang baik, pendidikan SMA 20

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 97Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

responden (95,2%) memiliki tindakan yang baik dan pendidikan S1

sederajat 5 responden (100%) memiliki tindakan yang baik. Ini

menunjukkan bahwa adanya kecenderungan hubungan semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan semakin baik tindakannya terhadap

imunisasi dasar lengkap pada bayi.

4.4.6.7. Tabulasi Silang Agama Responden Dengan Pengetahuan Responden

Untuk informasi tabulasi silang pengetahuan responden dengan

agama responden dapat dilihat pada tabel 4.46 dan diagram 4.45dibawah

ini.

Tabel 4.46. Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Agama Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Agama

Pengetahuan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 Islam 38 79,1 10 20,9 0 0 48 100

2 Kristen 1 100 0 0 0 0 1 100

TOTAL 39 79,59 10 20,41 0 0 49 100

Diagram 4.45 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Agama Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 98Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Islam Kristen0

5

10

15

20

25

30

35

40

Agama Dengan Pengetahuan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa presentasi terbesar 1 responden

(100%) adalah beragama Kristen dengan tingkat pengetahuan yang baik

sedangkan responden yang beragama Islam sebesar 38 (79,1%) adalah

kelompok yang mempunyai tingkat pengetahuan baik. Dari hasil tersebut

maka tidak ada kecenderungan hubungan agama responden dengan

tingkat pengetahuan.

4.4.6.8. Tabulasi Silang Agama Responden Dengan Sikap Responden

Untuk informasi tabulasi silang sikap responden dengan agama

responden dapat dilihat pada tabel 4.47 dan diagram 4.46 dibawah ini.

Tabel 4.47 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Agama Dengan Sikap

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Agama Sikap  

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 99Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 Islam 39 81,25 9 18,75 0 0 48 100

2 Kristen 1 100 0 0 0 0 1 100

TOTAL 40 81,63 9 18,37 0 0 49 100

Diagram 4.46 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Agama Dengan Sikap

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

Islam Kristen0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Agama Dengan Sikap

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentasi terbesar dengan 1

responden (100%) adalah beragama Kristen dengan sikap yang baik.

Sedangkan yang beragama Islam sebesar 39 responden (81,25%) adalah

kelompok yang mempunyai sikap yang baik. Hal ini berarti tidak ada

kecenderungan hubungan agama responden dengan sikap.

4.4.6.9. Tabulasi Silang Agama Responden Dengan Tindakan Responden

Untuk informasi tabulasi silang tindakan responden dengan agama

responden dapat dilihat pada tabel 4.48 dan diagram 4.47 dibawah ini.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 100Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Tabel 4.48 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Agama Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No AgamaTindakan  

Baik Sedang Kurang TOTALN % N % N %  

1 Islam 42 87,5 6 12,5 0 0 48 1002 Kristen 0 0 1 100 0 0 1 100

TOTAL 42 85,71 7 14,29 0 0 49 100

Diagram 4.47. Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Agama Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

Islam Kristen0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Agama Dengan Tindakan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentasi terbesar dengan 1

responden (100%) adalah beragama Kristen dengan tindakan yang

sedang. Sedangkan yang beragama Islam dengan 6 responden (12,5%)

adalah kelompok yang mempunyai sikap sedang.

4.4.6.10.Tabulasi Silang Pekerjaan Responden Dengan Pengetahuan

Responden

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 101Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Semakin baik tingkat pekerjaan seseorang diharapkan memiliki

tingkat pengetahuan yang lebih baik,hal ini dikarenakan pekerjaan dapat

memberikan pengetahuan tambahan dimana tempat seseorang bekerja.

Hubungan pekerjaan dengan pengatahuan dapat dilihat pada tabel 4.49 dan

diagram 4.48 dibawah ini.

Tabel 4.49. Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pekerjaan Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No PekerjaanPengetahuan  

Baik Sedang Kurang TOTALN % N % N %  

1 IRT 25 58,1 18 41,9 0 0 43 1002 GURU 4 100 0 0 0 0 4 100

3 WIRASWASTA 1 50 1 50 0 0 2 100

TOTAL 30 61,22 19 38,78 0 0 49 100

Diagram 4.48 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pekerjaan Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

IRT GURU WIRASWASTA0

5

10

15

20

25

30

Pekerjaan Dengan Pengetahuan

BAIKSEDANG KURANG

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 102Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 4 responden (100%)

kelompok pekerjaan guru yang mempunyai pengetahuan baik. Hal ini

disebabkan karena pendidikan Guru lebih tinggi dari wiraswasta dan ibu

rumah tangga sehingga memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi

dasar lengkap.

4.4.6.11. Tabulasi Silang Pekerjaan Responden Dengan Sikap Responden

Semakin baik tingkat pekerjaan seseorang diharapkan memiliki

sikap yang lebih baik,hal ini dikarenakan sikap seseorang dapat didasari

pergaulan itulah seseorang akan mengerti sikap yang diambilnya.

Hubungan antara pekerjaan dan sikap responden tentang imunisasi dasar

lengkap pada bayi dapat dilihat pada tabel 4.50 dan diagram 4.49 dibawah

ini.

Tabel 4.50 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pekerjaan Dengan Sikap

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Pekerjaan

Sikap  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 IRT 33 76,7 10 23,3 0 0 43 100

2 GURU 4 100 0 0 0 0 4 100

3 WIRASWASTA 1 50 1 50 0 0 2 100

TOTAL 38 77,55 11 22,45 0 0 49 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 103Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.49 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pekerjaan Dengan

Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa

Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

IRT GURU WIRASWASTA0

5

10

15

20

25

30

35

Pekerjaan Dengan Sikap

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 4 responden

(100%) kelompok pekerjaan guru mempunyai sikap baik, 33 responden

(76,7%) kelompok ibu rumah tangga mempunyai sikap baik, 1 responden

(50%) kelompok wiraswasta mempunyai sikap baik. Ini menunjukan

bahwa pekerjaan sebagai guru dan ibu rumah tangga mempunyai

hubungan komunikasi sosial relative baik sehingga berpengaruh terhadap

sikapnya.

4.4.6.12. Tabulasi Silang Pekerjaan Responden Dengan Tindakan

Responden

Semakin baik pekerjaan diharapkan memiliki arahan yang lebih

baik,hal ini didasari pada pekerjaan yang baik membawa perubahan social

ekonomi yang lebih baik dan berujung pada besarnya penghasilan yang

didapat sehingga seseoranag akan lebih cermat dalam memberikan

tindakan yang terbaik khususnya dalam berprilaku mengikuti program

imunisasi. Hubungan antara pekerjaan dan tindakan responden tentang

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 104Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

imunisasi dasar lengkap pada bayi dapat dilihat pada tabel 4.51 dan

diagram 4.50 dibawah ini.

Tabel 4.51 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pekerjaan Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No PekerjaanTindakan  

Baik Sedang Kurang TOTALN % N % N %  

1 IRT 37 86 6 14 0 0 43 1002 GURU 4 100 0 0 0 0 4 100

3 WIRASWASTA 1 50 1 50 0 0 2 100

TOTAL 42 85,71 7 14,29 0 0 49 100

Diagram 4.50 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Pekerjaan Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

IRT GURU WIRASWASTA0

5

10

15

20

25

30

35

40

Pekerjaan Dengan Tindakan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 4 responden

(100%) kelompok pekerjaan sebagai guru mempunyai tindakan baik, 37

responden (86%)kelompok ibu rumah tangga mempunyai tindakan baik

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 105Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

dan 1 responden (50%) kelompok wiraswasta mempunyai tindakan baik

terhadap imunisasi dasar lengkap pada bayi. Hal ini menunjukan bahwa

tidak adanya hubungan tindakan responden dengan pekerjaan.

4.4.6.13. Tabulasi Silang Suku Responden Dengan Pengetahuan Responden

Untuk informasi tabulasi silang pengatahuan responden dengan

suku responden dapat dilihat pada tabel 4.52 dan diagram 4.51 dibawah

ini.

Tabel 4.52 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Suku Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Suku

Pengetahuan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 JAWA 21 58,3 15 41,7 0 0 36 100

2 BATAK 9 75 3 25 0 0 12 100

3 BANJAR 0 0 1 100 0 0 1 100

TOTAL 30 61,22 19 38,78 0 0 49 100

Diagram 4.51. Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Suku Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 106Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

JAWA BATAK BANJAR0

5

10

15

20

25

21

9

0

15

31

0 0 0

Suku Dengan Pengetahuan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa dari 9 responden (75%)

kelompok suku Batak dan 21 responden (58,3%) kelompok suku Jawa

adalah kelompok yang mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini berarti

tidak ada kecenderungan hubungan suku responden dengan pengetahuan.

4.4.6.14. Tabulasi Silang Suku Responden Dengan Sikap Responden

Untuk informasi tabulasi silang sikap responden dengan suku

responden dapat dilihat pada tabel 4.53 dan diagram 4.52dibawah ini.

Tabel 4.53 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Suku Dengan Sikap

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No SukuSikap  

Baik Sedang Kurang TOTALN % N % N %  

1 JAWA 26 72,2 10 27,8 0 0 36 1002 BATAK 11 91,6 1 8,4 0 0 12 100

3 BANJAR 1 100 0 0 0 0 1 100

TOTAL 38 77,55 11 22,45 0 0 49 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 107Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Diagram 4.52 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Suku Dengan Sikap

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei

Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

JAWA BATAK BANJAR0

5

10

15

20

25

30

Suku Dengan Sikap

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa 1 responden (100%)

kelompok suku Banjar sebesar, 11 responden (91,6%) kelompok suku

Batak dan 26 responden (72,2%) kelompok suku Jawa yang mempunyai

sikap pengetahuan baik.hal ini berati tidak ada kecenderungan hubungan

suku responden dengan sikap.

4.4.6.15. Tabulasi Silang suku Responden Dengan Tindakan Responden

Untuk informasi tabulasi silang sikap responden dengan suku

responden dapat dilihat pada tabel 4.54 dan diagram 4.53 dibawah ini.

Tabel 4.54 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Suku Dengan Tindakan

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Sei Alim

Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

No Suku

Tindakan  

Baik Sedang Kurang TOTAL

N % N % N %  

1 JAWA 31 86,1 5 13,9 0 0 36 100

2 BATAK 11 91,6 1 8,4 0 0 12 100

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 108Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

3 BANJAR 0 0 1 100 0 0 1 100

TOTAL 42 85,71 7 14,29 0 0 49 100

Diagram 4.53 Tabulasi Silang Responden Berdasarkan Suku Dengan

Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di

Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu Tahun 2013

JAWA BATAK BANJAR0

5

10

15

20

25

30

35

Suku Dengan Tindakan

BAIKSEDANG KURANG

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa kelompok suku Batak

sebesar 11 responden (91,6%), dan 31 responden (86,1%) kelompok suku

Jawa adalah kelompok yang mempunyai tindakan baik. Hal ini berarti

tidak ada kecenderungan hubungan suku responden dengan tindakan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 109Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dan data yang diperoleh di Desa Sei

Alim Ulu berdasarkan hasil pengambilan kuisioner yang dilakukan di

dapat :

1. Karakteristik

a. Umur :

Ditemukan bahwa kelompok umur produktif (20 – 29 tahun)

adalah jumlah terbanyak yakni 24 responden (48,99 %).

b. Agama :

Ditemukan bahwa kelompok agama Islam adalah jumlah terbanyak

yakni 48 responden (97,9 %).

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 110Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

c. Pendidikan :

Ditemukan bahwa pendidikan responden tertinggi kedalam

pendidikan sedang sebanyak 22 responden (44,8 %).

d. Pekerjaan :

Ditemukan bahwa kelompok pekerjaan responden tertinggi adalah

IRT sebanyak 43 responden (87,7 %).

e. Suku :

Ditemukan bahwa kelompok suku responden tertinggi adalah Jawa

sebanyak 36 responden (73,4 %).

2. Rekapitulasi Prilaku :

a. Pengetahuan :

Di temukan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap Imunisasi

Dasar Lengkap Bayi umur 0-11 bulan di Desa Sei Alim Ulu

Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara, memiliki

pengetahuan baik yaitu 30 responden (61,2 %).

b. Sikap :

Di temukan bahwa sikap masyarakat terhadap Imunisasi Dasar

Lengkap Bayi umur 0-11 bulan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan

Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara, memiliki

pengetahuan baik yaitu 38 responden (77,5 %).

c. Tindakan :

Di temukan bahwa tindakan masyarakat terhadap Imunisasi Dasar

Lengkap Bayi umur 0-11 bulan di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 111Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara, memiliki

pengetahuan baik yaitu 42 responden (85,7 %).

3. Tabulasi silang (Hubungan Prilaku Dengan Karakteristik Responden).

Berdasarkan hasil tabulasi silang (Hubungan Prilaku Dengan

Karakteristik Responden) ditemukan bahwa :

a. Tidak terdapat kecenderungan bahwa bertambah umur seseorang

akan semakin baik pula pengetahuan, sikap, dan tindakannya.

b. Tidak terdapat kecenderungan bahwa agama seseorang akan

berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakannya.

c. Jenis pekerjaan IRT merupakan kelompok dengan tingkat

persentasi tertinggi (87,7 %), sedangkan terendah adalah

wiraswasta (4,08 %). Sedangkan untuk sikap baik persentasi

tertinggi adalah IRT (76,7 %), sedangkan sikap baik terendah

adalah wiraswasta (50 %). Untuk tindakan baik dengan persentasi

terbesar adalah IRT (86 %). Dan persentase tindakkan baik

terendah adalah wiraswasta (50 %), maka terdapat kecenderungan

bahwa jenis pekerjaan seseorang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan

d. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka akan semakin baik tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakannya.

e. Tidak ada kecenderungan bahwa suatu suku dapat berpengaruh

terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan.

5.2. Saran

Berdasarkan data karekteristik responden ditemukan bahwa umur

responden adalah golongan usia produktif, agama sebagian besar

responden adalah Islam, pekerjaan sebagian besar adalah IRT dengan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 112Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

klasifikasi pendidikan tinggi, serta klasifikasi suku responden sebagian

besar adalah suku Jawa. Dengan demikian dapat kami sarankan :

1. Bagi masyarakat Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu

Mengingat bahwa sebagian besar responden adalah mayoritas suku Jawa,

berpendidikan SMA maka fungsi dan peran tokoh pemuka adat dan kader–

kader posyandu dapat digunakan sebagai salah satu alternatif didalam

menyampaikan pesan – pesan kesahatan khususnya materi Imunisasi Dasar

Lengkap Bayi umur 0-11 Bulan. Sehingga dengan demikian seluruh

masyarakat termotifasi untuk melakukan hal yang sama.

2. Bagi Puskesmas Air Batu kecamatan Air Batu

Mengadakan penyuluhan tentang imunisasi pada setiap pelaksanaan

kegiatan di posyandu secara massal, berkala dengan tata cara pelaksanaan

sebagai berikut : saat pendaftaran ibu diberi brosur/ leaflet tentang

Imunisasi Dasar Lengkap untuk selanjutnya pada pelayanan meja 4 akan

dilakukan penyuluhan massal bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi umur 0-

11 bulan setelah mengetahui jumlah seluruh bayi hadir sesuai daftar yang

ada. Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dan diupayakan

sedemikian rupa agar menarik ibu, misalnya : media audio visual, poster,

gambar-gambar akibat dari tidak mendapat imunisasi yang diambil dari

internet. Keseluruhan dari pada upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui

kerjasama dengan instansi yang terkait dengan kesehatan dan perusahaan –

perusahaan khususnya bergerak dibidang kesehatan.

3. Bagi Pemerintahan Desa

a) Menyediakan lokasi atau lahan, bangunan khusus posyandu yang

dilengkapi dengan fasilitas bermain bagi anak–anak dimana berasal

dari swadaya masyarakat yang dibantu oleh pemerintah desa dan

sponsor. Dengan adanya bangunan khusus Posyandu yang dilengkapi

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 113Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013

GAMBARAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 0-11

BULAN DI DESA SEI ALIM ULU PUSKESMAS AIR BATU KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN

SUMATERA UTARA

2013

dengan berbagai fasilitas diharapkan akan dapat memotivasi

masyarakat khususnya ibu–ibu yang mempunyai balita untuk dapat

memanfaatkannya dengan sebaik–baiknya.

b) Mengadakan berbagai kegiatan perlombaan misanya : bayi sehat,

Posyandu teladan, kader teladan, tenaga kesehatan teladan, dan lain–

lain. Pendanaan untuk kegiatan tersebut dapat diperoleh melalui cara

pendekatan kepada perusahaan perkebunan terdekat, pihak kecamatan,

dan donator lain.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Page 114Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Bandar Lampung 2013